FAKTOR-FAKTOR PENGARUH KEBIJAKAN RUSIA ATAS PENJUALAN RUDAL ALMAZ ANTEI S-300 TERHADAP IRAN PASCA KESEPAKATAN NUKLIR Syarifuddin Harfansyah Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Ringroad Barat Tamantirto, Kasihan, Bantul 55138 Email :
[email protected] Abstract Russia is a country that began its identity when Cash became Tsar, the USSR and now the Russian Federation. The identity change raises issues of both political and economic governance that bring Russia more alarming condition. Russia's relations with Iran has existed for a long time. Cooperation Russian-Iranian nuclear program began in 1995 occurred when the existing agreements of the NPT (Non-Proliferation Treaty). In 2007 Russia made a sale agreement Almaz Antei S-300 to Iran and to experience delays until 2014. It became a polemic which is feared by the United States and Israel. Keywords: Russian policy, Sales Almaz Antei S-300, Iranian Nuclear Program Abstrak Rusia merupakan negeri yang dimulai identitasnya pada saat Knyas kemudian menjadi Tsar, Uni Soviet dan sekarang Federasi Rusia. Perubahan identitas itu menimbulkan masalah dari pemerintahan baik politik maupun ekonomi yang membawa kondisi Rusia semakin memprihatinkan. Hubungan Rusia dengan Iran sudah terjalin sejak lama. Kerjasama program nuklir Rusia-Iran dimulai tahun 1995 terjadi saat sudah ada perjanjian NPT (NonProliferation Treaty). Tahun 2007 Rusia membuat kesepakatan penjualan Almaz Antei S-300 kepada Iran dan mengalami penangguhan hingga tahun 2014. Hal ini menjadi sebuah polemik yang sangat ditakutkan oleh Amerika Serikat dan Israel. Kata kunci : kebijakan Rusia, Penjualan Almaz Antei S-300, Program Nuklir Iran
PENDAHULUAN
beberapa bulan sebelum kematian Uni
Rusia adalah sebuah negeri besar.
Soviet. Federasi Rusia lahir dari integrasi
Kelahiran Rusia sebagai pewaris garis
yang terjadi di Uni Soviet, di mana Uni
politik Uni Soviet, dan beberapa republik
Soviet adalah negara yang berideologi
Soviet
komunis
lainnya
sesungguhnya
terjadi
telah
memberikan
pengaruh
terhadap perkembangan federasi Rusia.
sebelumnya baik masalah politik maupun
Namun,
waktu
ekonomi,
serta
mengalami
beberapa
federasi Rusia berusaha mengubah sistem
peristiwa
yang
kemudian
membawa
pemerintahan yang otoriter menuju kearah
kondisi Rusia semakin memprihatinkan.
yang lebih demokratis.
Bangsa itu hanya mengetahui bahwa
dengan
berjalannya
Identitas Rusia pada mulanya dipimpin
melalui
demokrasi
oleh Knyas kemudian beralih menjadi
kebebasan
Tsar.
masyarakat,
Pada
masa
pemerintahan
Rusia
inilah
memberikan
berpendapat maka
kepada peningkatan
terbentuk.
kesejahteraan kehidupan akan lebih mudah
Pemerintahan Imperium Rusia Raya (Tsar)
tercapai tetapi mereka tidak mengetahui
bersifat otokrasi, ototiter dan terpusat.
bagaimana cara menggerakan ekonomi
Setelah
dalam suasana demokratis.
masa
mulai
struktur
yang
Imperium Tsar
runtuh
kemudian digantikan dengan terbentuknya
Uni
Soviet
runtuh,
menyisakan
Uni Soviet (USSR) sebagai sebuah negara
kepingan-kepingan
yang terbentuk dari ide dibangunnya
berdaulat.
masyarakat
Soviet
Federasi Soviet Rusia) yang kemudian
menempatkan ide komunisme dan Partai
menjadi Federasi Rusia adalah kepingan
Komunis pada posisi yang sangat sentral.
terbesar bekas negara adikuasa tersebut,
Akibatnya, sistem politik yang monopartai
yang sekaligus memiliki hak sebagai
dianggap sebagai suatu keharusan. Hal ini
pewaris kebesaran Uni Soviet. Namun
membawa konsekuensi pada tumpang
demikian
tindihnya urusan pemerintahan dan urusan
meninggalkan beberapa persoalan krusial
partai.
yang
sosialis.
Uni
Kemudian munculah berbagai masalah dari
pemerintahan-pemerintahan
RSFSR
negara-negara (Republik
pecahnya
harus
keberlangsungan
segera
Uni
diatasi
Sosialis
Soviet
demi
perikehidupan
masyarakat dan peradaban bangsa Rusia.
Presiden
pertama
memimpin
Hubungan Rusia dengan Iran sudah
Federasi Rusia adalah Boris Nikolayevich
terjalin sejak lama. Kerjasama program
Yeltsin.
Yeltsin
nuklir Rusia-Iran terjadi saat sudah ada
mengundurkan diri dari jabatannya dan
perjanjian NPT (Non-Proliferation Treaty)
menunjuk Vladimir Putin sebagai presiden
dan ada penentangan dari negara-negara
Rusia selanjutnya.
lain. Pada tahun 1990 sebelum Perang
Pada
yang
tahun
1999
Pasca hancurnya Uni Soviet, Rusia, Belarus
dan
dibentuknya
Ukraina CIS
mempelopori
(Commonwealth
Dingin usai, Uni Soviet memulai dialog dengan
Iran
mengenai
kemungkinan
of
penyelesaian proses pembangunan reaktor
Independent State/ Persemakmuran Negara
Bushehr yang belum selesai sekaligus
Independen)
dengan
memasok kebutuhan peralatan lainnya
penandatanganan Alma-Ata Protocol oleh
terkait reaktor tersebut. Proses dialog
8 negara bekas Uni Soviet lain yaitu
tersebut
Armenia,
Kazakhstan,
Perang Dingin selesai pada Januari 1995,
Turkmenistan,
dimana Federasi Russia secara resmi
ditandai
Azerbaijan,
Kyrgystan,
Moldova,
dilanjutkan
Tajikistan dan Uzbekistan. CIS menjadi
menyatakan
organisasi
yang
menyelesaikan
koordinasi
di
perdagangan,
memiliki bidang
keuangan,
di
kekuatan bidang
hukum,
dan
akan
kembali
membantu
proses
setelah
Iran
pembangunan
reaktor Bushehr, dan menandatangani kesepakatan
kerjasama
dengan
Iran
keamanan. Selain juga sebagai kerjasama
mengenai kemungkinan pembangunan tiga
dalam pencegahan kriminalitas lintas batas
reaktor serupa di lokasi yang sama.
negara. Perdagangan antara negara-negara
Semenjak ditandatanganinya kesepakatan
CIS ini merupakan langkah membenahi
kerjasama tersebut, Amerika Serikat secara
perekonomian
berkelanjutan
yang
disintegrasi Uni Soviet.
hancur
pasca
penolakan
mulai
keras
memperlihatkan
terhadap
keberadaan
reaktor Bushehr yang dikhawatirkan akan
Amerika Serikat khawatir bahwa rezim
digunakan oleh Iran sebagai fasilitas
yang berkuasa melalui Revolusi Islam
pengembangan senjata pemusnah massal.
akan membawa instabilitas di wilayah Timur
Tengah
dan
mengancam
kepentingan-kepentingan Amerika Serikat di kawasan tersebut, utamanya adalah yang berkaitan dengan sumber daya alam energi gas dan minyak, serta keberadaan Israel. Amerika Serikat juga beranggapan bahwa
meskipun
internasional
upaya-upaya
berhasil
lobi
membatalkan
sejumlah kerjasama antara Iran dengan negara-negara
pensuplai
kebutuhan
program nuklirnya, Iran masih memiliki kemungkinan untuk menjalankan sebuah program
nuklir
klandestin
bertujuan
militer. Program nuklir Iran menjadi masalah yang diperdebatkan dalam politik internasional kontemporer oleh Amerika Seikat,
Rusia,
China,
dan
Eropa.
Pengembangan nuklir di Iran mendapat protes keras dari negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat. Keputusan Rusia untuk menjual sistem pertahanan udara mutakhir yakni Almaz-
Antei
S-300
PMU-1
Iran
politik luar negeri, pengertian dasar yang
menimbulkan berbagi kekhawatiran dari
harus kita ketahui yaitu politik luar negeri
Amerika
menurut Richard Snyder pada dasarnya
Serikat
(AS)
kepada
dan
Israel.
Kehadiran sistem pertahanan udara itu
merupakan
dapat mengubah pendekatan dan sikap
kebijakasanaan
politik kedua negara dalam memandang
ditujukan ke negara lain untuk mencapai
Iran. Selama bertahun-tahun Pemerintah
suatu
AS telah berusaha melobi Pemerintah
pengertian umum, politik luar negeri
Rusia untuk mencegah penjualan sistem
(foreign
pertahanan
perangkat formula nilai, sikap, arah serta
udaranya
kepada
Iran.
“action suatu
kepentingan
theory”,
atau
negara
yang
tertentu.
policy)
merupakan
untuk
Secara
suatu
Kesepakatan penjualan S-300 semula telah
sasaran
mempertahankan,
disetujui oleh Rusia dan Iran pada 2007.
mengamankan,
Tekanan dari AS dan Israel memaksa
kepentingan nasional di dalam percaturan
Rusia menangguhkan penjualan S-300
dunia internasional. Suatu komitmen yang
pada 2010 dan mencapai kesepakatan
pada dasarnya merupakan strategi dasar
hingga tahun 2014.
untuk mencapai suatu tujuan baik dalam
RUMUSAN MASALAH
konteks dalam negeri dan luar negeri serta
Mengapa Rusia menjual rudal Almaz Antei
sekaligus menentukan keterlibatan suatu
S-300 terhadap Iran pasca kesepakatan
negara di dalam isu-isu internasional atau
nuklir?
lingkungan sekitarnya. Salah satu cara
dan
memajukan
untuk memahami konsep politik luar KAJIAN PUSTAKA
negeri
adalah
dengan
jalan
Konsep dan teori yang digunakan
memisahkannya ke dalam dua komponen:
adalah teori politik luar negeri dan teori
politik dan luar negeri. Politik (policy)
kepentingan nasional. Dalam mempelajari
adalah
seperangkat
keputusan
yang
menjadi pedoman untuk bertindak, atau
kemerdekaan atau kebebasan suatu Negara
seperangkat aksi yang bertujuan untuk
untuk dapat menentukan nasibnya sendiri
mencapai
telah
dengan tidak terikat atau terjajah oleh
ditetapkan sebelumnya. Policy itu sendiri
Negara lain. Territorial intregity dapat
berakar pada konsep “pilihan (choices)”:
diartikan sebagai suatu intregitas wilayah.
memilih
sasaran-sasaran
yang
tindakan
atau
membuat
Keutuhan
keputusan-keputusan
untuk
mencapai
merupakan suatu bentuk kedaulatan suatu
suatu tujuan.
C.
Plano
definisikan
kesatuan
wilayah
Negara. Military security atau keamanan
Konsep Kepentingan Nasional menurut Jack
dan
dan
sebagai
fundamental
objective
Roy
Olton
berikut
:
and
militer, dimana hal tersebut menjadi
di
penting bagi stabilitas dan eksistensi suatu
“the
Negara. Hal tersebut dikarenakan adanya
ultimate
kecenderungan
bahwa
memiliki
makers of a state in making foreign policy.
persenjataan yang kuat maka Negara
The national interest of a state is typical a
tersebut akan lebih memiliki Beginning
highly generalize conception of these
position dan Power yang besar dimana
element that constitute to the state most
dapat mempengaruhi posisinya dalam
vital
hubungan antar Negara. Economic well-
preservation,
These
include
independent,
self
territorial
being
dan
yang
determinant that guides the decisions
needs.
kuantitas
Negara
diartikan
kualitas
sebagai
intregity, military security, and economic
mewujudkan
well being.”
dimana kesejahteraan ekonomi merupakan
Self preservation diartikan Jack C.
ekonomi
salah satu pilar penyokong kesetabilan
Plano dan Roy Olton sebagai hak suatu
suatu
Negara untuk mempertahankan eksistensi
ekonomi
negaranya. Independen diartikan sebagai
kesejahteraan
upaya
Negara.Yang
mana
merupakan
Kesetabilan
suatu
faktor
terpenting yang mempengaruhi tingkat
penjualan Almaz-Antei S-300 milik Rusia
kemajuan dan pembangunan suatu bangsa.
kepada Iran tahun 2007 dan mengalami
METODE PENELITIAN
penangguhan oleh Amerika Serikat dan
Metode
penelitian
menggunakan
Israel hingga mencapai kesepakatan final
deskriptif kualitatif yaitu suatu metode
tahun 2014.
yang mengambarkan dengan mengunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
fakta – fakta yang memanfaatkan data
KEPENTINGAN NASIONAL PREERVATION RUSIA PENJUALAN S-300
sekunder yang di peroleh melalui buku –
SELF ATAS
buku, jurnal – jurnal, surat kabar, website
Pemahaman akan Rusia tidak terlepas
dan tulisan – tulisan yang berhubungan
dari sejarah masa lalunya. Perubahan
dengan permasalahan yang akan di bahas
corak pemerintahan dari otokrasi ke
dalam
demokrasi sangat sulit bagi Rusia, dan
skripsi
pengumpulan pustaka
ini. data
(library
Dengan melalui
tehnik
penelitian
demokrasi
belum
pernah
yang
diterapkan dalam pemerintahan Rusia
bahan–
sebelumnya. Rusia berusaha mengubah
bahan yang ada di perpustakaan untuk
system pemerintahan kearah yang lebih
mendukung penelitian yang di peroleh dari
demokratis yang ditandai dengan proses
buku-buku, majalah, koran, website dan
pemilu
bahan – bahan lain yang sesuai dengan
dilaksanakan
topik yang akan di teliti dan dapat di uji
masyarakat Rusia pada pemilihan presiden
kebenarannya. Penelitian ini dilakukan
Boris Yeltsin untuk masa jabatan tahun
dengan melihat waktu dimulainya program
1991-1999. Kemudian berlanjut pada masa
nuklir Iran tahun 1995 yang disponsori
kepemimpinan Vladimir Putin 2000-2004
oleh Rusia selama 10 tahun yaitu tahun
dan pada periode ke dua 2004-2008 yang
memanfaatkan
2005
dan
research)
pengalaman
data–data
saat
terjadi
atau
kesepakatan
untuk
pertama secara
kali
yang
langsung
oleh
mengupayakan perkembangan demokrasi
hubungan baiknya dengan Negara-negara
di Rusia.
Asia demi eksistensi negaranya. Karena
Uni Soviet hingga berakhirnya Perang Dingin
menjadi
salah
satu
negara
“superpower” disamping Amerika Serikat. Selain itu, juga Rusia sebagai satu-satunya negara yang menjadi pesaing baik dalam perluasan ideologi maupun perkembangan teknologi persenjataan pada saat itu. Industri persenjataan Rusia sudah tidak diragukan lagi dalam dunia internasioanal. Karena Rusia mewarisi kekuatan militer dari Uni Soviet. Meskipun Russia bukan satu negara adikuasa seperti Uni Soviet dulu, namun kekuatan dan potensinya cukup besar dan tak boleh diabaikan dan nampak usahanya untuk kembali menjadi
Rusia yang secara letak geografis dekat dengan Asia khususnya Asia Tengah dan Timur Tengah tentunya menjadi tantangan tersendiri. Dan membuat Rusia secara
dengan harus
langsung
memiliki
negara-negara menjaga
dan
memanfaatkan menjadi jembatan antara AS dan Iran dengan menjadi middle-man yang memiliki ruang gerak fleksibel diantara keduanya. Rusia memiliki hubungan yang baik dengan Iran dan aktor-aktor Internasional yang curiga dan prihatin tentang rencana pengembangan
nuklir
Iran.
Sehingga,
posisi Rusia belum mencapai tingkat mediator, hal ini dikarenakan Rusia masih memiliki kepentingan dan tujuan tertentu dari posisi yang berada diantara AS dan Iran
tersebut.
Rusia
diperuntungkan
dengan hubungan baiknya dengan negara lain, Rusia dapat menjadi negara yang
kekuatan utama dunia.
tidak
letak wilayahnya yang berdekatan, Rusia
kepentingan
tersebut.
Rusia
mempertahankan
dipandang
yang
merupakan
negara
superpower. Dengan salah satu cara inilah Rusia
dapat
pemerintahan
mengembangkan yang
digunakan
system yaitu
dengan membangun hubungan yang baik dan menguntungkan dengan negara lain.
KEPENTINGAN
ECONOMIC
WELL-
BEING ANTARA RUSIA-IRAN Bantuan
yang
dalam
proses
Tekanan-tekanan
diberikan
pengembangan dari
negara
nuklir. barat
Rusia
membuat hal ini menjadi masalah karena
terhadap Iran pada tahun 1995, kontrak
banyaknya tekanan terhadap Iran untuk
yang dibuat merupakan perjanjian yang
menghentikan pengembangan nuklirnya.
berisi nantinya Rusia akan mendampingi
Menurut keputusan Dewan Keamanan
serta
PBB pasca VII tahun 2006, Iran harus
membantu
Iran
untuk
mengembangkan reaktor nuklirnya. Pada
menunda
tahun 1995 Rusia Ministry of AtomIc
penyelidikan lebih lanjut oleh IAEA.
Energy, Viktor MIkhailove dan Head of
Disisi lain Rusia tidak melihat rencana
Atomic Energy Agency of Iran, Riza
pengembangan nuklir Iran sebagai suatu
Arollahi
ancaman,
sebesar
menandatangani $800
milyar
untuk
perjanjian bantuan
pengembangan
dan
menghancurkan
Rusia
nuklir untuk
tidak
hubungan
ingin jangka
mengembangkan reaktor nuklir di Iran.
panjangnya yang telah terjalin dengan
Perjanjian
Iran.
yang disepakati selama 10
tahun tersebut sejak tahun 1995, ternyata
Salah
satu
pertimbangan
yang
tidak sesuai dengan kesepakatan awal
mendasari Rusia untuk mempertahankan
hingga tahun 2009 pun belum ada tanda
hubungannya dengan Iran adalah soal
stasiun tersebut akan sempurna dan dapat
ekonomi. Iran memiliki persoalan sumber
dijalankan. Hal ini dikarenakan banyaknya
energi seperti minyak dan gas. Segala
desakan dari luar untuk menghentikan
bentuk hubungan dan kerjasama yang
Rusia sehingga banyak proyek yang
dilakukan antar kedua Negara didasari
tertunda.
pada keuntungan yang didapat masing-
Rusia
memiliki
dilema
tersendiri
masing Negara atas ”barter” minyak
dalam kebijakannya untuk membantu Iran
mentah dan gas dari Iran kepada Rusia dan
bantuan program nuklir Iran serta senjata
tersebut, dan mengambil berbagai langkah
dari Rusia kepada Iran. Tidak dapat
nonmiliter lainnya. Dampak terberat sanksi
dipungkiri Rusia juga memiliki hubungan
dirasakan
yang erat dengan negara-negara Timur
Sanksi keuangan dan kemunduran iklim
Tengah
investasi
terkait
persenjataan.
Iran
dengan
industri
merupakan
pasar
terbesar Rusia setelah China dan India.
oleh
perekonomian
menyebabkan
Rusia.
aliran
modal
keluar dan ekonomi Rusia melemah. Uni Eropa telah mengumumkan daftar
Krisis internasional yang awalnya
sanksi baru bagi Rusia, salah satunya
merupakan krisis akibat ketidakstabilan
pembekuan seluruh aset dan rekening
politik di Ukraina tahun 2013, kini telah
badan usaha Krimea di Eropa. Namun,
berkembang khususnya menjadi krisis
menurut para ahli, sanksi sektoral yang
Rusia, terutama setelah Rusia mengirim
akan memberi dampak paling besar.
pasukan militernya ke Ukraina, khususnya
Sanksi itu membuat bank-bank pemerintah
Semenanjung Krimea. Reaksi masyarakat
Rusia tidak bisa mendapatkan kredit dari
internasional
Eropa dan perusahaan migas Rusia akan
pun
bermunculan
atas
tindakan Rusia tersebut. Tindakan Rusia
kehilangan
akses
teknologi
produksi
ini mendapat reaksi keras dari pemerintah
minyak di lepas pantai Laut Arktik.
ad interim Ukraina dan negara-negara
Sanksi terbaru Eropa untuk Rusia
Barat yang tergabung dalam UE dan AS.
diumumkan dalam dua tahap. Sanksi tahap
AS dan UE bereaksi terhadap tindakan
pertama berupa pembekuan aset individu
Rusia dengan mengeluarkan sanksi berupa
dan badan usaha Rusia. Sanksi tahap
travel ban bagi beberapa pejabat Rusia
kedua
yang dianggap terkait dengan pengambilan
perusahaan-perusahaan
keputusan Moskow, membekukan aset-
investor
aset pengusaha Rusia di negara-negara
operasi langsung dan tidak langsung dalam
berupa
Eropa
sanksi
dilarang
sektoral
bagi
Rusia.
Para
menjalankan
perdagangan saham dan instrumen utang
merupakan segala macam hal tidak hanya
bank-bank
Rusia
materi kecil seperti pada pandangan Rusia.
seperti Sberbank, Rosselskhozbank, VTB
Walaupun disisi lain beberapa ilmuwan
(Vneshtorgbank), Gazprombank, dan VEB
Rusia
(Vnesheconombank).
itu,
mengkhawatirkan pengembangan nuklir
perusahaan Eropa juga dilarang memberi
Iran yang sudah berada dalam kapasitas
akses teknologi produksi minyak laut
pengembangan senjata.
besar
pemerintah
Selain
dalam untuk Rusia, termasuk penjualan
sudah
Rusia
tetap
ada
yang
berusaha
mulai
melakukan
instrumen pemboran dan menara bor
diplomasi dan berunding dengan Iran agar
(derrick)
minyak,
Iran kembali kepada NPT, dan juga tetap
dan rig mengapung untuk pemboran laut
mau bekerjasama dengan baik dengan
dalam (semisubmersible rig, drillship).
IAEA. Februari 2011, Rusia kembali
Para pengamat ahli menyatakan sulit untuk
menolak resolusi yang dikeluarkan Dewan
menilai tingkat kerugian yang dialami
Keamanan PBB, pada bulan Juli Rusia
perekonomian Rusia akibat sanksi-sanksi
mengaplikasikan step-by-step hubungan
baru tersebut.
dengan Iran, dengan cara ini Rusia akan
portabel,
pompa
Rusia mengatakan bahwa transfer alat yang
selama
ini
dilakukan
bertindak lebih lunak dan tetap bekerja
bukan
sama dengan P5+1, hal ini dilakukan
merupakan barang yang sensitif hal ini
agar Iran kembali bekerjasama dengan
dikarenakan AS dan Rusia memiliki
IAEA.
definisi yang berbeda mengenai barang
Perjanjian yang dibuat pada awalnya
tersebut, Rusia lebih fokus terhadap
oleh
materi-materi kecil yang memang dapat
dikatakan jauh dari rencana awal, karena
dikembangkan
nuklir
tidak sesuai dengan kesepakatan yang
namun dalam kacamata AS materi sensitif
disetujui bila dilihat dari jangka waktu
menjadi
senjata
Rusia
dan
Iran
sendiri
dapat
saat Rusia
harus
dapat memenuhi
yang dikeluarkan apa lagi saat pertama
kewajibannya terhadap Iran. Rusia pun
setuju
terkesan labil dalam mengambil setiap
pengembangan
keputusan dan tindakan, hal ini tentu
akhirnya posisi Rusia pun membantu
terjadi
negara barat karena Rusia dan perjanjian
karena
sebagai
aktor
tengah
untuk
membantu
Iran
dalam
tenaga
nuklir.
Pada
(penghubung negara luar dengan Iran)
bantuan
Rusia harus sangat berhati-hati dalam
tersebut merupakan sebuah pintu gerbang
mengambil kebijakan. Namun dilihat dari
untuk
kacamata profesional tidak sepantasnya
memperoleh informasi yang akurat. Sejauh
Rusia sering membatalkan kesepakatan
ini pun hubungan antara Rusia dan Iran
awal secara sepihak, walaupun terlihat
walaupun mengalami pasang –surut pada
jelas bahwa hubungan jual-beli antara
akhirnya tidak membatalkan perjanjian
Rusia dan Iran yang tadinya dapat
yang telah terjadi diantara keduanya
dikatakan sekedar kerjasama ekonomi jual
mengenai
beli alat, namun yang membedakan disini
dikarenakan disatu sisi perjanjian ini
adalah alat yang di perjual belikan
merupakan
merupakan alat-alat yang berkaitan dengan
Rusia dan Iran, Iran yang membutuhkan
nuklir dan akhirnya menarik kepentingan
Rusia untuk membantu mereka dalam
negara-negara dan aktor lainnya untuk
pembangunan reaktor nuklir dikarenakan
masuk kedalam lingkaran antara Rusia dan
keterbatasan yang Iran miliki dan disisi
Iran.
lain Rusia juga membutuhkan Iran untuk
Dalam hal ini pula tentu Rusia tidak bodoh untuk menempatkan diri,
pembangunan
masuk
ke
bantuan
reaktor
dalam
tersebut.
win-win
solution
nuklir
Iran
Hal
dan
ini
diantara
mengisi kas negaranya.
tentu
Perjanjian ini pun memberikan dua
memperhitungkan
keuntungan bagi Rusia, secara finansial
untung dan rugi serta akibat dari kebijakan
kontrak dengan Iran tersebut jelas tidak
Rusia
sendiri
telah
berharga murah dan disisi lain Rusia
eksistensinya di tengan perkembangan
berhasil menempati posisi yang strategis
global mengalami dinamika yang naik
yang
perhatian
turun sehingga mempengaruhi hubungan
dengan langkah besar yang dilakukannya
negara tersebut. Rusia disini memiliki
tersebut. Perjanjian yang bila diukur dari
posisi yang sangat strategis, pertama
segi waktu sudah gagal karena melewati
posisinya
batas waktu penyelesaian yang disepakati
dengan negara barat karena perilaku Iran
di awal perjanjian, namun pada akhirnya
yang sangat tidak bersahabat dengan
perjanjian yang terus diulur- ulur akhirnya
negara barat lainnya dengan kata lain
menemukan titik puncaknya
yaitu pada
Rusia disini menjadi Middle-man. Disisi
peresmian reactor pertama yang diremikan
lain hubungan baik Rusia dan Iran yang
Iran pada tahun 2011 di Bushehr.
terus dijaga berbuah keuntungan dari
Penjualan S-300 memiliki keuntungan
perjanjian pengembangan tenaga nuklir
dalam segi ekonomi bagi Rusia. Selain
yang dilakukan Rusia. Hal inilah yang
menjaga hubungan dan kerjasama dengan
membuat Rusia kembali menjadi perhatian
Iran yang memiliki pengaruh kuat di
setelah Perang Dingin dan lahan ini pula
Timur Tengah, S-300 merupakan senjata
yang digunakan Rusia sebagai salah satu
rudal dengan kontrak yang tidak berharga
cara untuk memperbaiki perekonomian
murah yang akan menarik kepentingan
mereka pasca runtuhnya Soviet.
kembali
negara-negara
mendapatkan
lain
dalam
lingkaran
hubungan antara Rusia-Iran.
Rusia
menjadi
juga
Kepentingan
telah
bangkit
Iran
dari
keterpurukan ekonominya untuk menuju perekonomian
KESIMPULAN
penghubung
yang
lebih
baik.
Kepentingan Rusia inilah yang membuat nasional Rusia dalam
mempertahankan jati diri dan membangun
Rusia dengan
terus Iran
menjaga ataupun
hubungan
baik
Negara
barat.
Berbagai cara dilakukan Rusia untuk
membuat Rusia harus berhati-hati dengan
memulihkan
krisis
segala kebijakan yang mereka keluarkan.
ekonomi akibat sanksi barat, salah satunya
Namun bila melihat dari pola hubungan
dengan penjualan rudal S-300. Selain itu
Rusia dan AS kedua negara tersebut
Rusia juga terus menjaga hubungannya
saling menggunakan posisi satu sama lain
dengan Timur Tengah, dalam hal ini Iran
terkait dengan isu nuklir Iran tersebut. AS
agar terus menjalin kerjasama dalam sector
menggunakan Rusia untuk masuk ke
perdagangan dan jual beli atau ”barter”
Tehran, begitu juga Rusia menggunakan
minyak dan senjata.
AS untuk tetap eksis didunia internasional
negaranya
dari
Tekanan yang datang dari luar baik dari AS, PBB, serta IAEA juga semakin DAFTAR RUJUKAN Alexei G. Arbatov.1993. Russia’s Foreign Policy Alternatives, Autumn: International Security Alexei K. Pushkov. 1993. Letter from Eurasia: Russia and America: The Honeymoon’s Over,Foreign Policy No. 93 Alfian, 1989. Pembaharuan Gorbachev: Makna Ideologis dan Dampaknya di Uni Soviet dan Eropa Timur Andrew Koch and Jeanette Wolf.1998. Iran’s Nuclear Facility : The Profile. Washington: Center for Non Proloferation Studies Anton Khlopkov dan Anna Lutkova.2010. The Bushehr NPP: Why did It Take So Long?. Moskow:Center for Energy and Security Studies Coulombis,T.A.,&wolfe,J.H (1990). Pengatar hubungan internasional:Keadilan dan Power.
dan juga sebagai bentuk hubungan baik dengan negara barat. (M.Marbun,Trans.) Bandung:Abardin. Dmitry Trenin.2008. “Russia’s Coercive Diplomacy”, Carnegie Moscow Center Briefing Vol. 10 Issue 1 Dr. Emmanuele Ottolenghi. 2009. Russia and Iran’s Nuclear Program, London : Profilebooks D. Fischer, “The Non-Proliferation Treaty: Review and Extension”, (1995), dalam J. Brown (Ed.) Old issues and new strategies in arms control and verification. Amsterdam: VU University Press Fahrurodji,A. 2005. Rusia Baru Menuju Demokrasi: Pengantar Sejarah dan Latar –belakang Budayanya; Pengantar: Rachmat Witoelar; edisi: 1. Jakarta: Yyasan Obor Indonesia Frankel, Joseph 1988, International Relations in a Changing World
Fourth Edition, Oxford University Press, New York Hoffmann, Katharina. Eurasian Union, a New Name for an Old Integration Idea, Russian Analytical Digest, Holsti,K. J 1992. International Politics, A Framework for Analysis, 6 th,Prentice Hall, Inc, New Jersey Jack
C. Plano, Roy Olton, The International Dictionary, terj. Wawan Juanda, Third Edition, Clio Press Ltd. England, 1982,
James N. Rosenau, 1980. The Scientific Study of Foreign Policy. New York: The Free Press James N. Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. 1976. World Politics: An Introduction. New York: The Free Press, James N. Rosenau. 1969. International Politics and Foreign Policy: A Reader in Research and Theory. New York: The Free Press John W. Parker.2012. Russia and Rhe Iranian Nuclear Program : Reply or Breakthrough?. Washington : National defense University Press Krass, A. S. 1997. The United States and Arms Control: The Challenge of Leadership. Westport, CT: Praeger
Miriam Budiardjo.1983. Dasar-dasar Ilmu Politik . Jakarta:Gramedia Mizin,Victor.2004. ― The Russia- Iran Nuclear Connection and U.S Policy Option‖. Moskow : IMEO Institute Richard Sakwa. 2008.
Russian Politics th and Society (4 ed.), London: Routledge
Robert
H. Donaldson & Joseph L. Nogee.1998. The Foreign Policy of Russia: Changing Systems, Enduring Interests, New York: M. E. Sharpe
Theda Skocpol. 1977. Tentang konsep Imperial State sebagai suatu tipe negara, baca: Frances V. Moulder, Japan, China, and Modern World Economy. Cambridge University Press Varma. 2001. Teori Politik Modern. Jakarta: Raja Grafindo Wicaksana, I Gede Wahyu, 2015. MBP Rusia, Eropa Timur, dan Asia Tengah SOH321 : Understanding Russia II : Russia’s Foreign Policy. Universitas Airlangga, FISIP Universitas Airlangga