PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PROFESIONALISME DAN BATASAN WAKTU AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta) Oleh : Sriyati Rahma Al Husna, Kun Ismawati ABSTRACT This study aims to determine the effect of 1 ) Testing empirically the effect of independence on audit quality , 2 ) Testing empirically the effect of competence to audit quality , 3 ) Testing empirically the influence of professionalism on audit quality , 4 ) Testing empirically the effect of time limits on audit quality audit , 5 ) Testing empirically the effect of independence , competence , professionalism , and time constraints audit to audit quality. The population in this study is the auditor who works in the Office of Public Accountants in Surakarta , while the sample in this study was set at 30 respondents . The research method in this study is the use of Convenience sampling method . Analysis of the data used is multiple linear regression analysis , t-test, f , and R2 test . Data analysis use a significance level ( α ) = 5 % and has a degree of freedom ( df ) = nk – 1. Keywords : Independence , competence , professionalism , Time Limits Audit , Audit Quality.
PENDAHULUAN Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Masyarakat sangat mengharapkan opini yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan, dari profesi akuntan publik ini (Mulyadi dan Puradiredja, (1998) dalam Irawati (2011). Auditor sebagai pelaksana pemeriksa keuangan klien dalam pekerjaannya memang memiliki banyak tantangan. Selain berbagai tekanan dan intimidasi dalam pembuatan opini audit, seorang auditor memiliki batas waktu pelaksanaan audit. Perbandingannya adalah ketika waktu yang dimiliki auditor untuk melaksanakan audit sedikit, maka kualitas audit yang dibuat kurang baik. Begitu juga sebaliknya ketika auditor memiliki waktu pelaksanaan audit yang cukup, maka hasil yang akan dicapai akan baik (Idris, 2011). Penelitian mengenai kualitas audit penting bagi KAP dan auditor agar mereka dapat mengetahui kualitas audit. Bagi pemakai jasa audit penelitian ini untuk menilai sejauh mana akuntan publik dapat konsisten dalam menjaga kualitas jasa audit yang diberikannya.
123
Atas dasar latar belakang penelitian di atas, maka peneliti mengangkat judul “Pengaruh Independensi, Kompetensi, Profesionalisme, dan Batasan Waktu Audit terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta)”.
PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah
yang
telah
diuraikan
di
atas, maka
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain : 1. Apakah independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit? 2. Apakah kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit? 3. Apakah profesionalisme auditor berpengaruh terhadap kualitas audit? 4. Apakah batasan waktu audit berpengaruh terhadap kualitas audit? 5. Apakah independensi, kompetensi, profesionalisme, dan batasan waktu audit berpengaruh secara simultan terhadap kualitas audit?
LANDASAN TEORI 1. Kualitas Audit De Angelo (1981) dalam Armadyani Kusumawati (2013) mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran dalam sistem akuntansi klien. Temuan pelanggaran mengukur kualitas audit berkaitan dengan pengetahuan dan keahlian auditor; sedangkan pelaporan pelanggaran tergantung kepada dorongan auditor untuk mengungkapkan pelanggaran tersebut.
Dorongan
ini akan
tergantung
pada independensi yang dimiliki auditor
tersebut. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan auditor, antara lain pengetahuan
dan
pengalaman.
Untuk
124
melakukan
tugas
pengauditan,
auditor
memerlukan
pengetahuan
pengauditan
(umum
dan
khusus)
dan
pengetahuan
mengenai bidang auditing, akuntansi, dan industri klien. 2. Independensi Independensi
menurut Mulyadi (2010) berarti sikap mental yang bebas dari
pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Shockley (1981) meneliti 4 faktor yang mempengaruhi independensi: a. Persaingan antar akuntan publik, b. Pemberian jasa konsultasi manajemen kepada klien, c. Ukuran KAP, dan d. Lamanya hubungan audit. 3. Kompetensi Kompetensi adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melakukan audit dengan benar. Semakin banyak kompetensi yang dimiliki oleh auditor maka semakin meningkat pula kualitas audit yang dihasilkannya. Kompetensi menjadikan auditor lebih peka dan lebih dapat melakukan penilaian dalam pengambilan keputusan secara tepat sehingga data-data ataupun hasil audit yang diambil oleh auditor dapat diandalkan oleh para pemakai hasil audit tersebut. Kompetensi menjadi salah satu prinsip yang harus dijalankan oleh auditor guna menjamin nilai audit yang dihasilkan. Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi, dan ketekunan serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan professional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien
125
atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesionalnya yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, dan teknik yang paling mutahir (Abdul : 2008). 4. Profesionalisme Asal usul arti professional berasal dari bahasa yunani prophanio yang menyatakan secara publik, dalam bahasa latin disebut profession dimana dua kata ini mempunyai pengertian bahwa dalam menjalankan pekerjaannya seseoang harus memenuhi persyratan tertentu yang dapat di nilai oleh masyarakat umum (publik) atas suatu
pekerjaan
tertentu.
Dari
pengertian
tersebut
maka
berkembang
istilah
profesionalisme yaitu standar perilaku yang diterapkan para professional dalam menjalankan professinya. Profesionalisme menuntut kemampuan yang tinggi, pemikiran dan sikap mental yang berorientasi pada keinginan untuk melakukan atau menghasilkan yang terbaik. Profesionalisme berarti suatu usaha untuk mempertahankan kualitas suatu hasil pekerjaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). 5. Batasan Waktu Audit Batasan waktu audit merupakan suatu tenggang waktu yang diberikan kepada auditor dalam melakukan pemerikasaan terhadap laporan keuangan klien (Ventura,2001 dalam Nataline, 2007). Ada semacam perencanaan matang yang harus dilakukan oleh auditor sebelum melakukan pekerjaannya. Bagaimana dengan waktu yang terbatas, auditor dapat menghasilkan kualitas kerja yang baik sesuai dengan waktu yang ditentukan dan pastinya sesuai dengan standar yang berlaku.
KERANGKA PEMIKIRAN Pengembangan hipotesis di atas dapat diuraikan maka untuk menggambarkan pengaruh pada variabel independen terhadap variabel dependen dikemukakan suatu kerangka
126
pemikiran teoritis, yaitu mengenai pengaruh independensi, kompetensi, profesionalisme, dan batasan waktu audit terhadap kulitas audit dapat di lihat pada gambar 2.2. Independensi (X1) Kompetensi (X2) Kualitas audit (Y)
Profesionalisme (X3) Batasan waktu audit (X4) Gambar. 1 Kerangka pemikiran teoritis
HIPOTESIS Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan pada teori dan belum menggunakan fakta (Sugiyono, 2000 : 51). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1 : Diduga independensi auditor mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas
audit. H2 : Diduga kompetensi auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. H3 : Diduga profesionalisme auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. H4 : Diduga batasan waktu audit mempunyai pengaruh yang signifikan tehadap kualitas audit. H5 : Diduga independensi, kompetensi, profesionalisme, dan batasan waktu audit secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit.
127
METODE PENELITIAN Jenis data yang digunakan penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, sedangkan berdasarkan bentuk penelitiannya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebar kuisioner kepada responden kepada auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer hasil jawaban kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan uji statistik diantaranya dengan uji regresi linier berganda, uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan atas persamaan regresi nilai koefisien regresi pengaruh variabel independensi, profesionalisme, dan batasan waktu audit mempunyai pengaruh positif dan variabel kompetensi auditor tidak terlalu berpengaruh negatif terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansinya jauh dari tingkat signifikan 0,05, sehingga dapat meningkatkan kualitas audit di Kota Surakarta. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa nilai t hitung untuk pengaruh Independensi terhadap kualitas audit, nilai t thitung > ttabel yaitu 2,838 > 2,060 dan nilai signifikansi (p-value) < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05), berarti Ho ditolak dan menerima Ha, artinya independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit di Kota Surakarta secara parsial. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa nilai t hitung untuk Pengaruh Kompetensi auditor terhadap kualitas audit, nilai thitung < ttabel yaitu -2,942 < 2,060 dan nilai signifikansi (p-value) < 0,05 yaitu 0,007< 0,05), berarti Ho ditolak dan menerima Ha, artinya kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit di Kota Surakarta secara parsial. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa nilai t hitung untuk Pengaruh Profesionalisme auditor terhadap kualitas audit, nilai thitung > ttabel yaitu 3,216 > 2,060 dan
128
nilai signifikansi (p-value) < 0,05 yaitu 0,004 < 0,05), berarti Ho ditolak dan menerima Ha, artinya profesionalisme berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit di Kota Surakarta secara parsial. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa nilai t hitung untuk Pengaruh Batasan waktu audit terhadap kualitas audit, nilai thitung > ttabel yaitu 3,099 > 2,060 dan nilai signifikansi (p-value) < 0,05 yaitu 0,005 < 0,05). berarti Ho ditolak dan menerima Ha, artinya batasan waktu audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit di Kota Surakarta secara parsial. Berdasaran uji hipotesis secara simultan dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa nilai F hitung > F tabel yaitu (16,056 > 2,76) dan nilai signifikansi (p-value) < 0,05 yaitu (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti independensi, kompetensi, profesionalisme, dan batasan waktu audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit di kota Surakarta secara simultan. Berdasarkan uji koefisien determinasi dalam penelitian ini diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,675. Maka dapat diartikan bahwa variasi variabel independen yang terdiri dari Independensi (X1), Kompetensi (X2), Profesionalisme (X3), dan Batasan waktu audit (X4) terhadap variabel dependen yaitu Kualitas audit di Kota Surakarta sebesar 67,5% sedangkan sisanya 32,5% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
KESIMPULAN 1. Independensi auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit di daerah Surakarta secara parsial, hal ini terbukti dari Ho ditolak, karena thitung > ttabel yaitu 2,838 > 2,060 dan nilai signifikansi (p-value) < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05). Hasil penelitian ini diperkuat dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh St. Nur Irawati (2011), Siti
129
NurMawar Indah (2010), dan Armadyani Kusumawati (2013) yaitu independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. 2. Kompetensi auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit di daerah Surakarta secara parsial, hal ini terbukti dari Ho ditolak, karena thitung < ttabel yaitu 2,942 < 2,060 dan nilai signifikansi (p-value) < 0,05 yaitu 0,007< 0,05). Hasil penelitian ini diperkuat dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh St. Nur Irawati (2011), Siti Nur Mawar Indah (2010), dan Armadyani Kusumawati (2013) yaitu kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. 3. Profesionalisme auditor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit di daerah Surakarta secara parsial, hal ini terbukti dari Ho ditolak, karena thitung > ttabel yaitu 3,216 > 2,060 dan nilai signifikansi (p-value) < 0,05 yaitu 0,004 < 0,05). Hasil penelitian ini diperkuat dengan adanya penelitian yang dilakukan Mochamad Idris (2011), Ramdanialsyah (2010) yaitu profesionalisme auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.. 4. Batasan waktu audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit di daerah Surakarta secara parsial, hal ini terbukti dari Ho ditolak, karena thitung > ttabel yaitu 3,099 > 2,060 dan nilai signifikan (p-value) < 0,05 yaitu 0,005 < 0,05). Hasil penelitian ini diperkuat dengan adanya penelitian yang dilakukan Mochamad Idris (2011), dan Nataline (2007) yaitu batasan waktu audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. 5. Independensi, kompetensi, profesionalisme, dan batasan waktu audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit di daerah Surakarta secara simultan, hal ini terbukti dari Ho ditolak karena, F hitung > F tabel yaitu 16,056 > 2,76 dan nilai signifikansi (pvalue) < 0,05 yaitu (0,000 < 0,05).
130
SARAN 1. Para auditor diharapkan meningkatkan independensinya, karena faktor independensi dapat mempengaruhi kualitas audit. 2. Peningkatan kompetensi para auditor perlu adanya pemberian pelatihan-pelatihan serta diberikan kesempatan kepada para auditor untuk mengikuti kursus-kursus atau peningkatan pendidikan profesi untuk meningkatkan kualitas audit. 3. Profesionalisme auditor sangat penting sehingga untuk meningkatkan kualitas audit, seorang auditor harus menggunakan dasar pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan kecakapan dalam melaksanakan proses pengauditan. 4. Auditor diharapkan mampu dalam membuat rencana audit yang lengkap beserta anggaran alokasi waktu manajemen. 5. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel ataupun memeperluas daerah survey.
REFERENSI Arens. A, Alvin, Randal J. Elder & Mark S. Beasley, 2008, Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan terintegritas, Buku Satu, Edisi Indonesia, Alih Bahasa : Herman Wibowo, Erlangga, Jakarta. Baotham, Sumintorn, 2007,”Effets of Profesionalism on Audit Quality and Self Image of CPAS in Thailand”, International Jounal of Business Strategy. De Angelo, L.E, 1981, Auditor Independence, Low Balling and Disclosure Regulation, Journal of Accounting and economics 3. Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerrbit Universitas Diponegoro, Semarang. Halim, Abdul, 2008, Auditing : Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan Jilid 1, UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Idris, Mochammad, 2011, Pengaruh Profesionalisme, Karakteristik Personal Auditor, dan Batasan Waktu Audit terhadap Kualitas Audit, Universitas Islam Negeri Syari Hidayatullah, Jakarta.
131
Kusumawati, Armadyani, 2013, Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit Dengan Undang-Undang No 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik Sebagai Variabel Moderas, Universitas Brawijaya, Malang. Mulyadi, 2010, Auditing, Edisi Enam, Cetakan Kesatu, Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi dan Kanaka Puradiredjo, 1998, Auditing Pendekatan Terpadu, Jakarta, Salemba Empat. Nataline. 2007. Pengaruh Batasan Waktu Audit, Pengetahuan Akuntansi dan Auditing, Bonus dan Pengalaman terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Semarang. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi UNNES. Nur Irawati, ST, 2010, Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Makasar, Universitas Hasanuddin, Makasar. Nur Mawar Indah S, 2010, Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang, Universitas Diponegoro, Semarang. Ramdanialsyah, 2010, Pengaruh Tekanan klien, Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas audit, Universitas Islam Negeri Syari Hidayatullah, Jakarta. Saifudin. 2004. ”Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Kuasieksperimen Pada Auditor Dan Mahasiswa)”. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi Universitas Diponegoro. Sugiyono, 2000, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kedua, Bandung, Alfabeta Simamora, Henry, 2002, Auditing, Yogyakarta; UPP AMP YKPN. Suradi. 2006, Metode Penelitian, Universitas Surakarta, Surakarta.
132