PENGARUH KELEMBABAN, SUHU, ARAH DAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP KONSENTRASI NITROGEN DIOKSIDA (NO2) DENGAN MEMBANDINGKAN 2 VOLUME SUMBER PENCEMAR DI AREA PABRIK DAN DI PERSIMPANGAN JALAN (Studi Kasus: PT. Inti General Yaja Steel dan Persimpangan Jrakah) Giolding Hotma L, Ir. Mochtar Hadiwidodo, Msi *), Dr. Ing. Sudarno, ST, MSc *), Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro ABSTRACT The chimneys of the factory production process of steel and road transport activities can produce Nitrogen Dioxide (NO2) are dangerous. PT. Inti General Yaja Steel is a type of steel smelting industry uses MFO as fuel for their production activities and is located in front of the intersection whole observatories were crowded with vehicles. The volume of fuel used for burning MFO activity by PT. Inti General Yaja Steel core and the volume of vehicles passing through the intersection whole observatories are a source of Nitrogen Dioxide (NO2) which is spread in the air is affected by humidity, temperature, wind speed and direction. This study aimed to determine the effect of the volume of pollutant sources, humidity, temperature, wind direction and speed on the concentration of NO 2 in the factory and at the intersection whole observatories. And to determine whether the concentration of NO 2 mutually influenced by conditions in the two places. The study was conducted at a solid vehicle, while normal production factory and a factory is not producing. Based on these results, the concentration of NO 2 in the area of plant range in value 17-32 μg/m3 and NO2 concentrations in the concentration range in values Highway 59-112 μg/m3 at a solid vehicle at normal production at the factory and non-factory production. NO2 concentrations at solid motor and car (9:00 to 10:00 a.m.), the concentration of NO 2 in the normal production hours (15:00 to 16:00), and the non-production hours (7:00 p.m. to 20:00). The statistics show that there are significant differences in the concentrations of NO2 results in the area of the factory and at the intersection whole observatories. NO 2 concentration in the plant area affected by the volume of fuel, humidity, temperature, wind speed and direction from the highway, while the concentration of NO2 in the intersection whole observatories affected by the volume of passing vehicles, humidity, temperature, wind speed and direction at the intersection whole observatories. NO 2 concentration in the plant area affected by the volume of vehicles passing through, humidity, temperature, wind speed and direction at the intersection whole observatories, and vice versa, the concentration of NO 2 in the intersection whole observatories affected by the volume of fuel, humidity, temperature, wind speed and direction in the area of plant .
Keywords: air pollution, pollutant source volume, humidity, temperature, wind speed and direction, Nitrogen Dioxide (NO2) PENDAHULUAN Udara merupakan salah satu komponen yang penting dalam kehidupan. Penurunan terhadap kualitas udara diakibatkan oleh masuknya komponen-komponen pencemar ke
dalam udara. Pencemaran udara berawal dari zat pencemar yang diemisikan dari sumbernya, baik sumber alami atau sumber anthrophogenik (seperti kendaraan bermotor atau industri). Faktor metereologis seperti ketinggian vertikal
Program Studi teknik Lingkungan FT Undip Jl. Prof. H. Sudarto, SH Tembalang Semarang 1
dari lapisan pencampuran (mixing height), kecepatan dan arah angin akan membantu penyebaran zat pencemar ke arah horizontal dan vertikal di atsmofer sekitarnya Salah satu upaya untuk mengatasi pencemaran udara adalah dengan mengendalikan zat pencemar dari sumbernya. Caranya dengan penggunaan bahan baku,bahan bakar, proses, dan teknologi yang lebih efisien serta penggunaan alat pengendali emisi sehingga zat pencemar yang diemisikan dapat dikurangi. Oleh karena itu, diperlukan adanya pemantauan terhadap emisi yang dihasilkan untuk mengetahui apakah buangan emisinya melebihi baku mutu atau tidak. Pemantauan tersebut meliputi pemantauan pada sumber emisi dan juga pemantauan emisi yang telah tercampur oleh udara sekitar (ambient). Perkembangan industri manufaktur di Indonesia meningkat dengan pesat. Kondisi ini tak dapat terlepas dari peran industri besi baja yang menunjang pertumbuhannya. Industri manufaktur membutuhkan bahan baku berupa besi baja dan komponen-komponen lain yang diolah dari pabrik peleburan besi baja, sehingga pesatnya industri manufaktur. Tingkat pertumbuhan produksi peleburan besi baja diperkirakan mencapai sekitar 20% pertahun, yang sejalan dengan laju pertumbuhan industri manufaktur indonesia. Akibat kegiatan industri besi siku dan besi beton, saat ini permasalahan lingkungan mulai dirasakan di beberapa daerah sekitar lokasi industri tersebut. Penurunan kualitas udara ambien disekitar pabrik peleburan besi baja merupakan salah satu indikasi penurunan kualitas hidup manusia disekitarnya. Hal ini perlu dipikirkan jalan keluar terbaik untuk tetap mempertahankan laju pertumbuhan industri tanpa mengabaikan kelestarian lingkungan disekitarnya. Di PT Inti General Yaja Steel bahan baku yang digunakan dalam peleburan besi baja adalah besi spons dan besi scrap (besi bekas/besi tua). Sumber utama emisi adalah dari proses peleburannya dalam tanur busur listrik (Elektric Arc Furnace) dan Reheating Furnace. Jenis zat pencemar yang diemisikan antara lain gas SO2, NO2, CO, Partikel debu yang mengandung logam-logam Fe, Pb, dll.
Komposisi zat pencemar tersebut tergantung dari kekotoran besi scrap yang digunakan. Faktor emisi dari besi scrap yang tinggi akan menyebabkan jumlah emisi yang dikeluarkan sangat besar. Pabrik PT. Inti General Yaja Steel terletak di persimpangan Jalan raya Jrakah Semarang yang mempunyai tingkat kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi. Selain emisi Nitrogen dioksida (NO2) dari kegiatan produksi pabrik PT. Inti General Yaja Steel, padatnya lalu lintas di persimpangan Jrakah juga sangat berkontribusi dalam peningkatan konsentrasi Nitrogen dioksida (NO2) di wilayah tersebut. Atas berbagai permasalahan di atas, peneliti mengambil judul “Pengaruh Kelembaban, Suhu, Arah dan Kecepatan Angin Terhadap Konsentrasi Nitrogen dioksida (NO2) dengan Membandingkan 2 Volume Sumber Pencemar di Area Pabrik dan di Ruas Jalan (Studi Kasus: PT. Inti General Yaja Steel dan Persimpangan Jrakah)”. METODOLOGI Penelitian dilakukan pada tanggal 7 Juli-14 Juli 2012 di dua titik yaitu di area pabrik PT. Inti General Yaja Steel dan di persimpangan Jrakah. Penelitian dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu jam padat kendaraan (07.00-08.00), jam produksi normal pabrik (15.00-16.00), dan jam non produksi pabrik (19.00-20.00). Metode penelitian yang digunakan yaitu metode description research yaitu penelitian deskriptif murni/survei, penelitian korelasional dan penelitian perbandingan. Pengukuran konsentrasi karbon monoksida (NO2) menggunakan alat Midget Impinger (NO2) dan pengukuran parameter suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan angin menggunakan alat Digital Anemometer, Perhitungan jumlah kendaraan bermotor dengan menggunakan alat penghitung (Hand Tally Counter) sebanyak 9 buah. Penentuan arah mata angin dengan menggunakan kompas serta perhitungan jumlah bahan bakar produksi besi PT. Inti General Yaja Steel dengan pencatatan langsung jumlah yang digunakan setiap kali produksi. Alat tulis digunakan untuk mencatat informasi tambahan yang dianggap penting pada saat pengukuran.
2
Metode pengumpulan data yaitu dengan dokumentasi dan observasi. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengetahui kegiatan produksi PT. Inti General Yaja Steel, data profil jalan dan kondisi transportasi Kota Semarang, data suhu, arah dan kecepatan angin, kelembaban udara rata-rata Kota Semarang, Baku Mutu Udara Ambien (BMUA) Jawa Tengah, Data hasil pengujian udara ambien daerah sekitar PT. Inti General Yaja Steel, Peta layout PT. Inti General Yaja Steel, yang didapat dari instansi-instansi terkait. Metode observasi pada penelitian ini yaitu data jumlah pemakaian bahan bakar MFO PT. Inti General Yaja Steel, data jumlah kendaraan yang melewati persimpangan Jrakah, data suhu, arah dan kecepatan angin, kelembaban udara selama pemantauan, data pemantauan konsentrasi dan pengambilan sampel Nitrogen Dioksida (NO2) dengan periode 1 jam selama 3 kali sehari pada selama 8 hari di pada titik sampling yang telah ditetapkan dan kemudian untuk selanjutnya dicatat ke dalam tabel. Selanjutnya dilakukan teknik pengolahan data dan analisis data dengan menggunakan analisis statistik deskriptif yaitu penyajian data dengan Microsoft excel dan SPSS 17, uji statistik normalitas dengan KolmogorovSmirnov, uji Independent Sample T Test dan uji regresi berganda linier. Tempat penelitian dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2. Lokasi Sampling 2 di Persimpangan Jrakah ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, Hasil pengukuran NO2 di area pabrik PT. Inti General Yaja Steel menunjukkan bahwa konsentrasi NO2 berada pada rentang 3 µg/m3 – 29 µg/m3, jauh berada di bawah baku mutu yaitu 316 µg/m3. Sedangkan hasil pengukuran NO2 di persimpangan Jrakah bahwa konsentrasi NO2 berada pada rentang 10 µg/m3 – 112 µg/m3, jauh berada di atas baku mutu yaitu 316 µg/m
Gambar 1. Lokasi Sampling 1 di Area Pabrik
3
Perbandingan Hasil Konsentrasi NO2 di Area Pabrik PT. Inti General Yaja Steel dengan Persimpangan Jrakah Berdasarkan Volume Pencemar Grafik Hubungan Volume Kendaraan dan Volume bahan Bakar terhadap Konsentrasi NO 2 di Persimpangan Jalan dan di Halaman Pabrik Pada Jam Padat Kendaraan (09.00-10.00)
Pengaruh Volume Sumber Pencemar, Kelembaban, Suhu, Arah dan Kecepatan Angin Terhadap Konsentrasi NO2 di Area Pabrik PT. Inti General Yaja Steel dan di Persimpangan Jrakah
350,00
316
316
316
316
316
316
316
316
a. Volume Sumber Pencemar
250,00
NO₂ di jalan (µg/m³)
NO₂ di jalan (µg/m³)
NO₂ di halaman pabrik (µg/m³)
150,00
109,01
100,00
79,05
26,75
25,01
24,55
sabtu 7 juli
82,64
59,52
50,00 0,00
107,23
minggu 8 juli
25,53
22,64
senin 9 juli
selasa 10 juli
78,25
kamis 12 juli
316
300,00
17,55
jumat 13 juli
sabtu 14 juli
(a) Grafik Hubungan Volume Kendaraan dan Volume bahan Bakar terhadap Konsentrasi NO 2 di Persimpangan Jalan dan di Halaman Pabrik Pada Jam Normal Produksi (15.00-16.00)
316 10300
316
316
Konsentrasi NO2 (µg/m³)
316
316
316
316
316
316
8448
8000
7864 7340
6000
109,01
4000
107,23
119059,52
920
1010
78,25 1020
970
810
95,22
92,45
82,64
24,55
25,01
26,75
22,64
25,53
24,85
sabtu 7 juli
minggu 8 juli
senin 9 juli
selasa 10 juli
rabu 11 juli
kamis 12 juli
2000
1010
740
32,08
jumat 13 juli
17,55 sabtu 14 juli
0
NO2 di jalan (µg/m³) NO2 di halaman pabrik (µg/m³)
150,00
Baku Mutu (µg/m³)
108,90
108,17
100,00
106,77
96,93
95,32
83,08
111,89
111,49
50,00
25,10
sabtu 7 juli
28,27
27,62
minggu 8 juli
senin 9 juli
27,85
26,64
25,05
selasa 10 juli
rabu 11 juli
21,48
21,46
kamis 12 juli
jumat 13 juli
sabtu 14 juli
(b) Grafik Hubungan Volume Kendaraan dan Volume bahan Bakar terhadap Konsentrasi NO 2 di Persimpangan Jalan dan di Halaman Pabrik Pada Jam Normal Produksi (15.00-16.00) 350,00
8764
5821
0,00 200,00
316
150,00
50,00
316
316
200,00
250,00
0,00
316
10000
79,05
316
volume bahan bakar
10143
7634
100,00
350,00 300,00
Volume kendaraan
250,00
32,08
24,85
rabu 11 juli
Baku Mutu (µg/m³)
12000 316
95,22
92,45
NO₂ di halaman pabrik (µg/m³)
350,00
Baku Mutu (µg/m³)
volume kendaraan dan bahan abakar
200,00
Konsentrasi NO 2 (µg/m³)
Konsentrasi NO2 (µg/m³)
300,00
316
316
316
316
316
316
316
(a) Gambar 4. Grafik Hubungan Volume Kendaraan terhadap Konsentrasi NO2 di Persimpangan Jalan dan Hubungan Volume Bahan Bakar Produksi terhadap Konsentrasi NO2 di Area Pabrik Pada Jam Padat Motor dan Mobil (09.00-10.00)
316
300,00
NO₂ di halaman pabrik (µg/m³)
200,00
NO2 di jalan (µg/m³)
300,00
NO2 di halaman pabrik (µg/m³)
150,00
Baku Mutu (µg/m³)
Volume kendaraan
volume bahan bakar
9985 316
71,81 3,43 sabtu 7 juli
7,61 minggu 8 juli
6,18 senin 9 juli
87,07
78,20
77,15
68,26
50,00
6,18 selasa 10 juli
15,65 rabu 11 juli
88,53
75,57
9,34 kamis 12 juli
250,00
62,68
6,20 jumat 13 juli
5,57 sabtu 14 juli
(c) Gambar 3. Grafik Perbandingan Konsentrasi NO2 di Area Pabrik dengan Konsentrasi NO2 di Persimpangan Jrakah Pada (a) Jam Padat Motor dan Mobil (09.00-10.00) (b) Jam produksi normal pabrik (15.00-16.00) (c) Jam non produksi pabrik (19.00-20.00)
12000
11215 10291
316
316
316
316 8938
Baku Mutu (µg/m³)
100,00
0,00
10987
10280 9805 316
316
316
10000
7820
8000
200,00 6000 150,00
108,90
108,17
100,00
50,00
0,00
960
1180
1090
880
111,49 4000
111,89
106,77
95,32
83,08 970
96,93
1060
1050
21,46 jumat 13 juli
25,10
28,27
27,62
25,05
26,64
27,85
sabtu 7 juli
minggu 8 juli
senin 9 juli
selasa 10 juli
rabu 11 juli
kamis 12 juli
2000 780 21,48
0
sabtu 14 juli
(b) Gambar 5. Grafik Hubungan Volume Kendaraan terhadap Konsentrasi NO2 di Persimpangan Jalan dan Hubungan Volume Bahan Bakar Produksi terhadap Konsentrasi NO2 di Area Pabrik Jam Produksi Normal (15.00-16.00)
4
volume kendaraan dan bahan abakar
350,00
Konsentrasi NO 2 (µg/m³)
Konsentrasi NO2 (µg/m³)
NO₂ di jalan (µg/m³) 250,00
NO₂ di halaman pabrik (µg/m³)
Baku Mutu (µg/m³)
Volume kendaraan
NO₂ di jalan (µg/m³)
volume bahan bakar
316
316
316
316
316
316
8000
300,00
316
6000 6102
69,3
200,00
5000
150,00
4000
3000 100,00 71,81
88,53
87,07
78,20
77,15
68,26
2000
75,57
3,43
0 sabtu 7 juli
7,61
0 minggu 8 juli
6,18
0 senin 9 juli
6,18
0 selasa 10 juli
0 rabu 11 juli
9,34
0 kamis 12 juli
6,20
0 jumat 13 juli
5,57
61,85
61,05
NO₂ di halaman pabrik (µg/m³)
Baku Mutu (µg/m³)
kelembaban udara di jalan (%)
316
66,85
64,25 66,2
64,55
61,45
60 59,85
58,7
50 40
150,00 30
71,81
68,26
3,43
7,61
sabtu 7 juli
minggu 8 juli
87,07
78,20
77,15
88,53
20
75,57 62,68
10 6,20 senin 9 juli
15,70
6,20 selasa 10 juli
rabu 11 juli
9,35
6,20
5,57
kamis 12 juli
jumat 13 juli
sabtu 14 juli
0
(c) Gambar 7. Grafik Hubungan Kelembaban terhadap Konsentrasi NO2 di Persimpangan Jalan dan di Area Pabrik Pada (a) Jam Padat Motor dan Mobil (09.00-10.00) (b) Jam produksi normal pabrik (15.00-16.00) (c) Jam non produksi pabrik (19.00-20.00)
b. Kelembaban NO₂ di jalan (µg/m³)
316
200,00
0
0 sabtu 14 juli
(c) Gambar 6. Grafik Hubungan Volume Kendaraan terhadap Konsentrasi NO2 di Persimpangan Jalan dan Hubungan Volume Bahan Bakar Produksi terhadap Konsentrasi NO2 di Area Pabrik Jam Non Produksi Pabrik (19.00-20.00)
c. Suhu
kelembaban udara di halaman pabrik (%)
80 316 65,8
316
316
316
316
316
316 65,55
63,4
250,00
51,45
51,6
51
50,05
51,55
52,15
49,95
49,95
49,95
40 150,00 30
109,01
100,00
107,23
79,05
95,22
92,45
82,64
78,25
25,55
24,75
20
59,52
50,00
26,36
25,01
24,55
22,47
NO₂ di halaman pabrik (µg/m³)
10
32,08
316
senin 9 juli
selasa 10 juli
rabu 11 juli
kamis 12 juli
jumat 13 juli
316
250,00
316 31,2
29,15
27,25
Suhu di halaman pabrik (°C)
316
316
31,75
32,15
32,2
31,2
32,3
31,85
316 35 29,2
30
31,7 29,2
25
26,9
200,00 20 150,00 15
109,01
100,00
107,23
79,05
95,22
92,45
82,64
78,25
25,53
24,85
10
59,52
50,00
sabtu 14 juli
316 33,1
28,9
0
minggu 8 juli
Suhu di jalan (°C)
33,55
300,00
17,55
0,00
sabtu 7 juli
Baku Mutu (µg/m³)
40 316
60
51,55 50
200,00
NO₂ di jalan (µg/m³)
70 350,00
67,1
66,95
26,75
25,01
24,55
22,64
5
32,08 17,55
0,00
senin 9 juli
selasa 10 juli
rabu 11 juli
kamis 12 juli
jumat 13 juli
sabtu 14 juli
kelembaban udara di jalan (%)
kelembaban udara di halaman pabrik (%)
NO₂ di jalan (µg/m³)
60 52,5
316
316
316
316 52,4
316
45,7
250,00
45,15
46,55
46,4
46
45,65
46
45,95
37,75 30 150,00
108,90
106,77
111,89 95,32
111,49
20
96,93 10
50,00 25,10
28,27
27,62
25,10
26,54
27,98
21,46
21,48
0,00
minggu 8 juli
senin 9 juli
selasa 10 juli
rabu 11 juli
Suhu di halaman pabrik (°C)
316
316
316
316
316
316
kamis 12 juli
jumat 13 juli
35
35,15
35 34,5
34,7 250,00
34,45 34 34,05
34
33,85
200,00
100,00
33,4
33,3
150,00
108,90
108,17
34
33,9 33,7
33,4
33,4
106,77
83,08
95,32
33,5
33,4
32,5596,93
33
111,89
111,49
25,10
sabtu 14 juli
28,27
27,62
25,05
26,64
27,85
31,5 21,46
21,48
0,00
31
sabtu 7 juli
(b)
32,5 32
50,00 0
sabtu 7 juli
316
300,00 40
200,00
83,08
Suhu di jalan (°C)
35,5 316
45,65
41,95
108,17
Baku Mutu (µg/m³)
50
49,8
48,6
NO₂ di halaman pabrik (µg/m³)
350,00
316
Konsentrasi NO2 (µg/m³)
300,00
316 52,6
Kelembaban udara (%)
316
C)
Baku Mutu (µg/m³)
minggu 8 juli
senin 9 juli
selasa 10 juli
rabu 11 juli
kamis 12 juli
jumat 13 juli
sabtu 14 juli
(b)
5
suhu ud ara (
NO₂ di halaman pabrik (µg/m³)
350,00
Konsentrasi NO 2 (µg/m³)
minggu 8 juli
(a) NO₂ di jalan (µg/m³)
100,00
0
sabtu 7 juli
(a)
Suhu udara ( °C)
316 66,4
Kelembaban udara (%)
300,00
Konsentrasi NO2 (µg/m³)
64,35
316
50,3
0,00
350,00
kelembaban udara di halaman pabrik (%)
316
50,00
Konsentrasi NO2 (µg/m³)
0,00
63,55
1000 15,65
kelembaban udara di jalan (%)
100,00
62,68
50,00
316
70
69,05
250,00 Konsentrasi NO2 (µg/m³)
7018
6605
volume kendaraan dan bahan abakar
7162
6944
250,00 Konsentrasi NO2 (µg/m³)
7000
316
71,65
69,05
7528
7447
Baku Mutu (µg/m³)
80 316
316
8277
300,00
NO₂ di halaman pabrik (µg/m³)
350,00
9000 316
Kelembaban udara (%)
NO₂ di jalan (µg/m³)
350,00
NO₂ di halaman pabrik (µg/m³)
Baku Mutu (µg/m³)
Suhu di jalan (°C)
NO₂ di jalan (µg/m³)
Suhu di halaman pabrik (°C)
316
316
316
316
316
316
316
29,1
28,8
28,75
28,5
28,3
28
28,1
100,00 71,81
68,26
29
28,3
28
88,53
87,07
78,20
77,15
29,1
29,1
28,8
28,75
0,00
minggu 8 juli
senin 9 juli
selasa 10 juli
316
316
316
316
rabu 11 juli
1,2
kamis 12 juli
jumat 13 juli
1,2
0,8
0,8
150,00
0,45 77,15 0,35
68,26
78,20
50,00
3,43
7,61
6,20
6,20
sabtu 7 juli
minggu 8 juli
senin 9 juli
selasa 10 juli
0,5 88,53
87,07 0,2
0,15 0,00
0,6
0,55
0,5
27
sabtu 14 juli
1,4
1 0,85
0,35 71,81
26,5
sabtu 7 juli
316
200,00
27,5
75,57
50,00 28
316
1,1
100,00
62,68 28,1
Konsentrasi NO 2 (µg/m³)
29,1
29,05
150,00
29
suhu ud ara (
29,25
C)
29,55 29,1
Kecepatan angin di halaman pabrik (m/s)
300,00
29,5
200,00 29
316
250,00
29,9
29,15
Kecepatan angin di jalan (m/s)
30
250,00 Konsentrasi NO 2 (µg/m³)
1,5 316
30,5 30,35
Baku Mutu (µg/m³)
1,6
316
300,00
NO₂ di halaman pabrik (µg/m³)
350,00
31
0,4
75,57 62,68
0,25
0,25
15,70
9,35
6,20
5,57
kamis 12 juli
jumat 13 juli
sabtu 14 juli
rabu 11 juli
Kecepatan Angin (m/s)
NO₂ di jalan (µg/m³)
350,00
0,2
0,2
0
(c) Gambar 7. Grafik Hubungan Kecepatan Angin terhadap Konsentrasi NO2 di Persimpangan Jalan dan di Area Pabrik Pada (a) Jam Padat Motor dan Mobil (09.00-10.00) (b) Jam produksi normal pabrik (15.00-16.00) (c) Jam non produksi pabrik (19.00-20.00)
(c) Gambar 8. Grafik Hubungan Suhu terhadap Konsentrasi NO2 di Persimpangan Jalan dan di Area Pabrik Pada (a) Jam Padat Motor dan Mobil (09.00-10.00) (b) Jam produksi normal pabrik (15.00-16.00) (c) Jam non produksi pabrik (19.00-20.00) d. Kecepatan Angin NO₂ di jalan (µg/m³)
NO₂ di halaman pabrik (µg/m³)
Baku Mutu (µg/m³)
Kecepatan angin di jalan (m/s)
Kecepatan angin di halaman pabrik (m/s)
350,00
1,6 1,5 316
316
316
316
316
316
316
316
1,4
300,00
1,2
1,2
1 200,00 0,8 0,75
150,00
0,65 0,6
0,6
Kecepatan Angin (m/s)
Konsentrasi NO2 (µg/m³)
250,00
0,55 109,01
100,00
0,5
107,23
92,45 82,64
79,05
95,22 0,4
0,4
0,2
0,2
78,25
59,52
50,00
0,2 26,36
25,01
24,55
0,2
0,15 25,55
22,47 0,1
32,08
24,75
0,05
17,55
0,05
0,00
0 sabtu 7 juli
minggu 8 juli
senin 9 juli
selasa 10 juli
rabu 11 juli
kamis 12 juli
jumat 13 juli
sabtu 14 juli
(a) NO₂ di jalan (µg/m³)
NO₂ di halaman pabrik (µg/m³)
Baku Mutu (µg/m³)
Kecepatan angin di jalan (m/s)
Kecepatan angin di halaman pabrik (m/s)
350,00
1,6 316
316
316
316
1,45
316
316
316
316
300,00
1 200,00 0,85
0,8
0,8
150,00
0,6 0,5
108,90
108,17
0,4
83,08
0,6
0,6 0,5
106,77
111,89 95,32
0,45
111,49
96,93
0,4
0,35
0,3
50,00
0,2 25,10
0,1
28,27
27,62
sabtu 7 juli
(b)
minggu 8 juli
25,10
26,54
27,98
0,05
0,00
senin 9 juli
selasa 10 juli
rabu 11 juli
kamis 12 juli
0,1
21,46
jumat 13 juli
0,05
21,48
sabtu 14 juli
0
Kecepatan Angin (m/s)
Konsentrasi NO2 (µg/m³)
1,4 1,2
250,00
100,00
Arah angin selama penelitian dominan ke arah timur dan barat. Berdasarkan arah angin dan uji regresi, konsentrasi NO2 di area pabrik tidak dipengaruhi oleh kegiatan lalu lintas di persimpangan Jrakah. Begitu juga sebaliknya, konsentrasi NO2 di persimpangan Jrakah tidak dipengaruhi oleh kegiatan produksi besi baja PT. Inti General Yaja Steel. KESIMPULAN 1. Hasil pengukuran NO2 di area pabrik PT. Inti General Yaja Steel menunjukkan bahwa konsentrasi NO2 berada pada rentang 3 µg/m3 – 29 µg/m3, jauh berada di bawah baku mutu yaitu 316 µg/m3. Sedangkan hasil pengukuran NO2 di persimpangan Jrakah bahwa konsentrasi NO2 berada pada rentang 10 µg/m3 – 112 µg/m3, jauh berada di atas baku mutu yaitu 316 µg/m. Untuk memperkuat analisis, dilakukan analisis statistik dengan menggunakan Independent Sampel T Test. Hasil statistik signifikasi memiliki nilai sebesar 0.000 < 0.05 sehingga Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan konsentrasi NO2 di persimpangan jalan dan di area pabrik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa konsentrasi NO2 yang dihasilkan dari
6
2.
volume kendaraan yang melintas di persimpangan Jrakah lebih tinggi dibandingkan konsentrasi NO2 yang dihasilkan dari volume bahan bakar produksi besi yang digunakan oleh pabrik PT. Inti General Yaja Steel. Menganalisis pengaruh volume sumber pencemar, kelembaban, suhu, arah dan kecepatan angin terhadap konsentrasi NO2 di area pabrik PT. Inti General Yaja Steel dan di persimpangan Jrakah. Dari hasil analisis korelasi antara volume sumber pencemar yaitu volume kendaraan yang melintas dengan konsentrasi NO2 di persimpangan Jrakah, dapat dilihat bahwa besar hubungan antara variabel jumlah kendaraan dengan konsentrasi NO2 ialah (+) 0,930. Artinya hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat. Korelasi positif (+) menunjukkan bahwa hubungan antara jumlah kendaraan dengan konsentrasi NO2 adalah searah.. - Dari hasil analisis antara volume sumber pencemar yaitu volume bahan bakar yang digunakan untuk produksi besi dengan konsentrasi NO2 di area PT. Inti General Yaja Steel, dapat dilihat bahwa besar hubungan antara variabel volume bahan bakar yang digunakan untuk produksi besi dengan konsentrasi NO2 ialah (+) 0,947. Artinya hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat. Korelasi positif (+) menunjukkan bahwa hubungan antara volume bahan bakar yang digunakan untuk produksi besi dengan konsentrasi NO2 adalah searah. Artinya jika jumlah bahan bakar meningkat, maka konsentrasi NO2 akan meningkat. Angka signifikasi (sig) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara volume bahan bakar yang
a.
b.
c.
digunakan untuk produksi besi yang melintas dengan konsentrasi NO2 di persimpangan Jrakah. Dari hasil analisis antara kelembaban udara dengan konsentrasi NO2 di persimpangan Jrakah, dapat dilihat bahwa besar hubungan antara variabel kelembaban udara dengan konsentrasi NO2 ialah (-) 0,730. Artinya hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat. Korelasi negatif (-) menunjukkan bahwa hubungan antara kelembaban dengan konsentrasi NO2 adalah berbalik arah. Artinya jika kelembaban besar, maka konsentrasi NO2 tidak akan meningkat cenderung menurun. Angka signifikasi (sig) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara kelembaban udara dengan konsentrasi NO2 di persimpangan Jrakah. Dari hasil analisis antara suhu udara dengan konsentrasi NO2 di persimpangan Jrakah, dapat dilihat bahwa besar hubungan antara variabel suhu udara dengan konsentrasi NO2 ialah 0,729. Artinya hubungan kedua variabel tersebut sangat kuat. Korelasi positif (+) menunjukkan bahwa hubungan antara suhu dengan konsentrasi NO2 adalah searah. Artinya jika suhu besar, maka konsentrasi NO2 akan naik, begitu juga sebaliknya. Angka signifikasi (sig) sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara suhu udara dengan konsentrasi NO2 di persimpangan Jrakah. Dari hasil analisis antara arah dan kecepatan angin dengan konsentrasi NO2 di persimpangan Jrakah, dapat dilihat bahwa besar
7
3.
hubungan antara variabel kecepatan angin dengan konsentrasi NO2 ialah (-) 370 Artinya hubungan kedua variabel tersebut cukup. Korelasi negatif (-) menunjukkan bahwa hubungan antara kecepatan angin dengan konsentrasi NO2 adalah tidak searah. Artinya jika kecepatan angin besar, maka konsentrasi NO2 akan menurun, begitu juga sebaliknya. Angka signifikasi (sig) sebesar 0,038 yang lebih kecil dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kecepatan angin dengan konsentrasi NO2 di persimpangan Jrakah. Arah angin pada lokasi penelitian selama waktu pengambilan sampel dominan ke arah timur dan barat, hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi NO2 di persimpangan jalan masuk ke area pabrik karena pabrik berada di sebelah utara persimpangan Jrakah. Menganalisis pengaruh volume bahan bakar untuk produksi besi, kelembaban, suhu, arah dan kecepatan angin pada area pabrik PT. Inti General Yaja Steel terhadap besaran konsentrasi NO2 di persimpangan Jrakah. Berdasarkan hasil analisis Anova dengan menggunakan software SPSS 17, didapatkan bahwa nilai F dari hasil uji ANOVA adalah sebesar 9,159 sehingga F hitung > F tabel yaitu 9,159 > 2,90 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hasil menunjukkan bahwa jumlah bahan bakar yang digunakan untuk kegiatan produksi di pabrik, kelembaban, suhu dan kecepatan angin di halaman pabrik PT. Inti General Yaja Steel mempengaruhi konsentrasi NO2 di persimpangan Jrakah. Berdasarkan hasil analisis Anova dengan menggunakan software SPSS
17, didapatkan bahwa nilai F dari hasil uji ANOVA adalah sebesar 4,843 sehingga F hitung >F tabel yaitu 4,843 > 2,90 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hasil menunjukkan bahwa jumlah kendaraan, kelembaban, suhu dan kecepatan angin di persimpangan Jrakah mempengaruhi konsentrasi NO2 di halaman pabrik PT. Inti General Yaja Steel.
SARAN 1. Bagi peneliti selanjutnya, perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai penelitian ini. Peneliti diharapkan dapat memperbanyak titik pengambilan sampel. Karena pada penelitian ini salah satu sumber pencemar berupa point source maka dianjurkan titik pengambilan sampel mengikuti petunjuk arah mata angin windrose. Selain itu peneliti disarankan meneliti parameter meteorologi lainnya selain kecepatan angin, kelembaban untuk mengetahui parameter tersebut mempengaruhi konsentrasi NO2 di udara ambien atau tidak. 2. Bagi PT. Inti General Yaja Steel, disarankan untuk terus melakukan pengendalian emisi dan memberikan informasi kepada masyarakat sekitar bahwa konsentrasi NO2 yang terkandung sudah aman sehingga tidak membahayakan kesehatan. 3. Bagi masyarakat sekitar PT. Inti General Yaja Steel, disarankan untuk mengenali lebih dalam tentang dampak dari pencemaran udara sehingga mengetahui bahaya dari gas NO2 bagi kesehatan apabila konsentrasi NO2 telah melampaui ambang batas udara ambien. DAFTAR PUSTAKA Agusyana, Yus dan Islandscript. 2011. Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan SPSS 19. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
8
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta : Rineka Cipta. Bachtiar, Vera Surtia. 2003. Kajian Hubungan Antara Variasi Kecepatan Kendaraan Dengan Emisi Yang Dikeluarkan Pada Kendaraan Roda Empat. Laporan Tugas Akhir. Padang: Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Unand Bureau of Energy Efficiency. Energy Efficiency in Thermal Utilities. Chapter 1. 2004 Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH MIGAS). 2005. Komoditas BBM: Minyak Bakar (MFO). http://www.bphmigas.go.id/p/bphmiga spages/bbm/jenis_bbm.html. Diakses pada tanggal 4 Mei 2012. Cooper, C David dan Alley, FC. 1994. Air Pollution Control: A Design Approach. Second Edition. United States: Waveland Press. Inc. Departemen Kesehatan. 2004. Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya Terhadap Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dinas Perhubungan Kota Semarang. (2011). Perhitungan Volume Lalu Lintas Kendaraan. Semarang : Dinas Perhubungan Kota Semarang EPA. (1991). Building Air Quality. Washington DC : US EPA Indoor AirDevision. US Government Printing Office. Fardiaz, Srikandi. 1992. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta : Kanisius. Zendrato, Eliyunus. 2010. Pengukuran Kadar Gas Pencemar Nitrogen Dioksida (NO2) Di Udara Sekitar Kawasan Industri Medan. Tugas Akhir. Medan: FMIPA Universitas Sumatera Utara. Hariastuti, Nani. 1996. Penurunan Kualitas Udara di Sekitar Industri Peleburan Besi Baja dengan Tanur Busur Listrik (Electric Arc Furnace). Penelitian Industri Baja. Jakarta: Litbang Industri Huboyo, Haryono S dan M Arief Budihardjo. 2008. Buku Ajar Mata Kuliah Pencemaran Udara. Semarang:
Program Studi Teknik Lingkungan Diponegoro.
Jogiyanto, H.M. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Kementrian Negara Lingkungan hidup (KLH). 2007. Memprakirakan Dampak Lingkungan : Kualitas Udara. Jakarta.
Lakitan,
Benyamin. (1997). Dasar-dasar Klimatologi. Cetakan ke-6. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Lutgens, F.K & Edward Jr., Tarbuck (1982). The Atmosphere second edition. New Jersey : Prentice Hill, Inc. Manik, K.E.S. 2003. Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Djambatan. Mulia, Ricky M. 2005. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Neirburger, Morris. (1995). Memahami Lingkungan Atmosfer KitaTerjemahan. ITB : Ardino Purbu. Bandung. Nevers, D Noel. 2000. Air Pollution Control Engineering. Singapore: Mc Graw Hill, Inc. Nirwana, Sitepu. (1994). Analisa Regresi dan Korelasi. Bandung : Usaha Unit Pelayanan Statistika Jurusan Statistika FMIPA Universitas Padjajaran. Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta : Andi Offset. Obert F E. (1982). Internal Combustion Engines. Cetakan ke-3. Pennylvania : International Text Book Company Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. 1999. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup. Susanto, Donie. 2006. Hubungan Volume Kendaraan Bermotor, Suhu, Kelembaban, Arah dan Kecepatan Angin
9
dengan Konsentrasi NO2 di Ruang Parkir Bawah Tanah (Dalam Ruang) dan di Ruas Jalan (Luar Ruang) (Studi Kasus:Malioboro Mall, Yogyakarta). Laporan Tugas Akhir. Semarang: Program Studi Teknik Lingkungan Diponegoro. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. 1999. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup. Putri, Ardini Retno. 2006. Analisis Konsentrasi NO2 di Dalam Ruangan Pada Rumah Tinggak di Tepi Jalan Raya (Studi Kasus: Wilayah Karees, Bandung. Laporan Tugas Akhir. Bandung: Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB. Subaid, Maria Sheryl. 2002. Pengaruh Suhu Udara, Curah Hujan, Kelembaban Udra, dan Kecepatan Angin Terhadap Fluktuasi Konsentrasi Gas-Gas NO2, O3, dan SO2 di Area PLTP Gunung Salak, Sukabumi. Laporan Tugas Akhir. Bogor : FMIPA IPB Santoso, Singgih. 2003. Masalah Statistik dengan SPSS versi 11.5. Jakarta : Gramedia. Sarwono, Jonathan. 2012. Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif (Menggunakan Prosedur SPSS). Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Sawyer, C.N, McCarty, P.L, Parkin , G.F. 2003. Chemistry for Environmental Engineering and Science. 5th ed. New York : Mc. Graw Hill.
Sulaiman, Wahid. 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS. Yogyakarta : Andi Offset. Surat Keputusan Gubernur Provinsi Jawa Tengah No. 8 Tahun 2001 tentang Baku Mutu Udara Ambien di Provinsi Jawa Tengah. 2001. Semarang: Gubernur Provinsi Jawa Tengah. Suryana. 2010. Metodologi Penelitian : Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Buku Ajar Perkuliahan. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia. Tempointeraktif.com (Mei 2012) Universitas Gunadarma. 2012. Bab 5: Bahan Bakar dan Pembakaran. http://elearning.gunadarma.ac.id/docm odul/penggerak_mula_motor_bakar_to rak/bab5bahan_bakar_dan_pembakara n.pdf. Diakses pada tanggal 12 Mei 2012. United Nations Environment Programme. 2006. Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia. www.energyefficiencyasia.org. Diakses pada tanggal 13 Mei 2012. Wardhana, Wisnu A. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset. Wiwik, Widiawati. 1994. Pengaruh gas Buang Kendaraan Bermotor Terhadap Kadar Timbal Darah Pedagang Kaki Lima. Yogyakarta : Buletin Depkes UGM
SNI-19-7119.6-2005. 2004. Udara Ambien – Bagian 6 : Penentuan Lokasi Pengambilan Contoh Uji Pemantauan Kualitas Udara Ambien. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Soedomo, Moestikahadi. 2001. Pencemaran Udara (Kumpulan Karya Ilmiah). Bandung : Penerbit ITB. Soemirat, Juli. 2002. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Edisi 6. Bandung: Tarsito.
10