KETENTUAN POKOK KETERTIBAN KAMPUS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKES) MEGA REZKY MAKASSAR KEPUTUSAN KETUA STIKES MEGA REZKY MAKASSAR NOMOR 004 TAHUN 2012
Pada Program Studi: PROGRAM S1 KEPERAWATAN PROGRAM S1 FARMASI PROGRAM PROFESI NERS PROGRAM DIV BIDAN PENDIDIK PROGRAM DIII KEBIDANAN PROGRAM D III ANALIS KESEHATAN PROGRAM D III FARMASI
1
KEPUTUSAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY MAKASSAR Nomor : 004 Tahun 2012 TENTANG KETENTUAN POKOK KETERTIBAN KAMPUS STIKES MEGA REZKY MAKASSAR Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar Menimbang
: a. Bahwa untuk mewujudkan tata kehidupan kampus yang tertib dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat pada STIKES Mega Rezky Makassar, perlu ditetapkan Ketentuan Pokok Ketertiban Kampus; b. Bahwa untuk maksud tersebut pada point (a) di atas perlu ditetapkan dalam Keputusan Ketua STIKES Mega Rezky Makassar.
Mengingat
: 1. UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. UU Nomor 12 tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi: 3. PP Nomor 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi: 4. SK M:ndiknas RI Nomor 232/U/2000: 5. SK Mendiknas RI Nomor 184/U/2001: 6. SK Mendiknas RI Nomor 045/U/2002: 7. SK Mendiknas RI Nomor 166/D/O/2005: 8. Statuta STIKes Mega Rezky Makassar.
Memperhatikan
: Hasil Rapat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar tanggal 14 Januari 2005 MEMUTUSKAN
Menetapkan
: Ketentuan Pokok Ketertiban Kampus STIKes Mega Rezky Makassar
2
Pasal 1 Yang dimaksud dengan : 1.
Ketetertiban kampus adalah tata kehidupan di dalam kampus yang menunjang proses belajar mengajar dan semua kegiatan akademik yang resmi menuju watak cendekiawan dan
profesionalitas
warga
masyarakat
kampus
dalam
mengembangkan
ilmu
pengetahuan, teknologi, kesenian dan kebudayaan nasional. 2.
Kampus STIKES Mega Rezky Makassar adalah semua tanah dan bangunan yang dimiliki
dan/atau
disewa
STIKES
Mega
Rezky
Makassar
sebagai
tempat
penyelenggaraan kegiatan pendidikan. 3.
Masyarakat kampus adalah civitas akademika (pejabat struktural, Dosen, tenaga Kependidikan) dan karyawan. Pasal 2
Setiap warga masyarakat kampus wajib menjaga ketertiban dan keamanan dalam kampus guna terlaksananya seluruh kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi secara tetap dan berkelanjutan Pasal 3 Pelanggaran ketertiban kampus adalah . 1.
Setiap tindakan yang dilakukan baik sendiri-sendiri dan/atau bersama-sama yang mengganggu kegiatan pendidikan, administrasi, kemahasiswaan dan kampus.
2.
Mobilisasi massa baik mahasiswa/masyarakat luar maupun mahasiswa STIkes Mega Rezky makassar
3.
Setiap tindakan merusak, menghilangkan, mengambil barang sebahagian atau seluruhnya milik STIKES atau milik orang lain dalam kampus.
4.
Setiap tindakan yang bersifat menghasut, perkelahian, perjudian, politik praktis, asusila, minum minuman keras, membawa dan menggunakan narkotika dan zat adiktif lainnya selain untuk kepentingan pendidikan, film/video porno dan perbuatan-perbuatan lainnya yang dapat dianggap mengganggu ketertiban kampus.
5.
Setiap pelanggaran rambu-rambu lalu lintas yang ada dalam kampus.
6.
Pelanggaran yang tergolong kejahatan berat atau tindak pidana berkualifikasi akan diserahkan kepada aparat kepolisian untuk diselesaikan menurut ketentuan hukum yang berlaku.
3
Pasal 4 Sanksi terhadap pelanggaran ketertiban kampus dapat berupa : a.
Teguran lisan;
b.
Teguran tertulis;
c.
Penggantian kerugian terhadap setiap kerusakan,
d.
Pemberhentian sementara (Skorsing);
e.
Pemecatan Pasal 5
1.
Untuk membuktikan tentang pelanggaran, Ketua STIKES dan atau pejabat yang ditunjuk dapat membentuk tim khusus.
2.
Dalam hal pelaku tindak pelanggaran tertangkap tangan, maka Ketua STIKES dan/atau Pejabat yang ditunjuk dapat secara langsung menjatuhkan sanksi akademik kepada pelaku tersebut. Pasal 6
1.
Sanksi hanya dapat dijatuhkan oleh Ketua STIKES dan/atau Pejabat yang ditunjuk terhadap pelaku pelanggaran.
2.
Jenis sanksi akademik yang dapat dijatuhkan oleh Ketua STIKES dan/atau pejabat yang ditunjuk dalam hal pelaku tindak pelanggaran tertangkap tangan yang ditetapkan sebagai berikut : a. Pemicu/penghasut/pelaku perkelahian, penganiayaan, membawa senjata tajam, membawa dan/atau minum minuinan keras, perbuatan asusila dapat dijatuhi sanksi akademik serendah-rendahnya skorsing 1 (Satu) semester dari kegiatan akademik dan setinggi-tingginya pemberhentian sebagai mahasiswa STIKES Mega Rezky makassar. b. Pelaku tindak pemukulan dan/atau tindakan yang menyebabkan cederanya orang lain dapat dijatuhi sanksi akademik serendah-rendahnya skorsing 1 (Satu) semester dari kegiatan akademik dan setinggi-tingginya pemberhentian sebagai mahasiswa STIKES Mega Rezky Makassar. c. Pemicu/penghasut/pelaku tindak pengrusakan fasilitas pendidikan dan fasilitas penunjang pendidikan dalam bentuk dan jenis apapun dapat dijatuhi sanksi akademik serendah-rendannya skorsing 1 (satu) semester dari kegiatan akademik dan setinggitingginya pemberhentian sebagai mahasiswa STIKES Mega Rezky Makassar.
4
Ditetapkan
: Makassar
Pada tanggal : Januari 2012 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar Ketua
Dr.dr. H. Dwi Djoko Purnomo, MPH NIDN : 09 050 554 02
Tembusan disampaikan kepada Yth : 1. Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi; 2. Ketua Yayasan Pendidikan Islam Mega Rezky Makassar; 3. Para anggota Senat STIKES Mega Rezky Makassar; 4. Para Pejabat Struktural lingkup STIKES Mega Rezky Makassar; 5. Pertinggal,-
5
KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY MAKASSAR Nomor : 005 Tahun 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN KETENTUAN POKOK KETERTIBAN KAMPUS STIKES MEGA REZKY MAKASSAR Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar Menimbang
:
a. Bahwa untuk mewujudkan tata kehidupan kampus yang tertib dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat pada STIKES Mega Rezky Makassar, perlu ditetapkan Peraturan Disiplin Mahasiswa; b. bahwa untuk maksud tersebut pada point (a) di atas, perlu ditetapkan
dslam
Keputusan
Ketua
STIKES
Mega
Rezky
Makassar. Mengingat
:
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. PP Nomor 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi; 3. SK Mendiknas RI Nomor 2321U/2000; 4. SK Mendiknas RI Nomor 184/U/2001; 5. SK Mendiknas RI Nomor 045/U/2002; 6. SK Mendiknas RI Nomor 166/D/O/2005; 7. Statuta STIKES Mega Rezky Makassar.
Memperhatikan
:
Hasil Rapat Sekolah Tinggi limu Kesehatan Mega Rezky Makassar tanggal 14 Januari 2006 MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
Petunjuk Pelaksanaan Ketentuan Pokok Ketertiban Kampus STIKES Mega Rezky Makassar, sebagai berikut:
6
PETUNJUK PELAKSANAAN KETENTUAN POKOK KETERTIBAN KAMPUS Ketentuan pokok ketertiban kampus merupakan suatu peraturan kebijakan eleidsregel yang ditetapkan oleh pimpinan Pimpinan STIKES Mega Rezky Makassar dalamnya menjamin terwujudnya suasana kehidupan kampus yang aman, tentram dalam suasana kekeluargaan bagi terselenggaranya seluruh rangkaian kegitatan Tridharma Perguruan tinggi terutama kegiatan akademik di kampus. Sensi subtansi Ketentuan Pokok ketertiban Kampus menunjukkan statusnya sebagai suatu ketentuan khusus , yang hanya berlaku bagi warga kampus dalam wilayah kampus atau wilayah yang dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dari wilayah kampus. Hal ini berarti bahwa seluruh ketentuan hukum yang berlaku secara nasional berlaku pula dalam wilayah kampus, yang merupakan bagian dari yuridiksi advetorial negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian, terhadap warga kampus yang melakukan tindak pelanggaran yang berkualifikasi kriminal dapat dikenakan dua jenis sanksi, yaitu akademik dan sanksi pidana. Penegakan ketentuan pokok Ketertiban Kampus akan diupayakan melalui berbagai upaya penegakan disiplin sebagai langkah preventif serta langkah represif agar terwujud masyarakat kampus yang taat asas. Hal ini tercermin pada jenis-jenis sanksi akademik yang dapat diberikan dalan hal terjadi tindak pelanggaran, yaitu sanksi akademik berupa teguran/peringatan, pergantian kerugian, skorsing, dan pemecatan sebagai mahasiswa STIKES. Pertimbangan utama dalam penerapan jenis-jenis sanksi akademik adalah aspek kualitas gangguan dan/atau ancaman terhadap penyelenggaraan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Dengan demikian hendaknya disadari pula keberadaan dan peran Visi, Misi, Tujuan dan Falsafah STIKes Mega Rezky Makassar yang telah dirumuskan dalam Statuta untuk senantiasa menjadi nafas bagi segenap mahasiswa dan sivitas akademika dalam melaksanakan aktifitas dan fungsinya masing-masing sehingga dapat terhindar dari tindak pelanggaran, yaitu: Visi
: “Pada tahun 2010 STIKES Mega Rezky Makassar akan menjadi Perguruan Tinggi yang terkemuka dan unggul dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan bertawqwa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, bermoral Pancasila, menjunjung tinggi etika profesi, memiliki keunggulan kompetensi pada profesinya, berwawasan yang luas, memiliki kepekaan sosial, pengabdi yang mandiri dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi”.
7
Misi
: “Penyelenggara
Perguruan
Tinggi
terdepan
dalam
pelaksanaan
pendidikan profesi, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, yang mendukung terwujudnya keunggulan penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang selaras dengan falsafah STIKES Mega Rezky Makassar, bahwa pendidikan adalah ibadah”, sehingga kedisiplinan menjadi nafas terciptanya suasana kehidupan Kampus yang kondusif serta senantiasa bertanggung jawab dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pengguanaan seluruh sumber daya yang ada secara optimal. Tujuan
: “Membentuk manusia yang agamis, susila, cakap, unggul dan kompeten dalam penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap, yang berlandaskan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sadar dan taat serta penuh rasa tanggung jawab terhadap diri dan masyarakat, untuk menjadi
pribadi
yang
memiliki
keunggulan
memanfaatkan
ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam menjalankan tugas profesi dan jabatan yang dipercayakan kepadanya sebagai amanah yang harus dipertanggung jawabkan, karena dengan melaksanakan amanah secara ikhlas memiliki nilai ibadah”. Falsafah
: Pendidikan
adalah
ibadah”
sehingga
segala
aktivitas
proses
penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam melaksanakan satuan
pendidikan
pada
STIKes
Mega
Rezky
Makassar
baik
penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, maka segenap Sivitas Akademika menjadikannya sebagai aktivitas yang memiliki nilai ibadah. Dengan demikian, sanksi moral haruslah lebih efektif dibandingkan sanksi hukum formal dalam menciptakan ketertiban kampus. Dalam hal penegakan ketertiban kampus, penetapan suatu jenis sanksi akademik terhadap suatu bentuk tindak pelanggaran dilakukan sebagai berikut: 1.
Tindak pelanggaran dengan kualifikasi ringan dan/atau dilakukan untuk pertama kali, dikenakan sanksi akademik serendah-rendahnya teguran/peringatan dan setinggitingginya skorsing dari kegiatan akademik. Jenis-jenis tindak pelanggaran yang termasuk dalam kelompok ini antara lain: a. Mengganggu kegiatan akademik; b. Melanggar tata tertib ujian, antara lain nyontek dan joki;
8
c. Melanggar tata tertib perpustakaan; d. Memalsukan data-data akademik; e. Tindakan-tindakan yang bertentangan dengan etika ilmiah dan profesi. 2.
Tindak pelanggaran yang berkualifikasi berat dan/atau tindak pelanggaran yang bersifat pengulangan atau melibatkan orang luar, dikenakan sanksi akademik serendahrendahnya “Skorsing dan setinggi-tingginya “Pemecatan sebagai mahasiswa STIKES Mega Rezky Makassar” Pemberian sanksi pada kategori pelanggaran berat langsung dilakukan melalui rapat senat STIKES Mega Rezky Makassar tanpa melalui KOMDIS Jenis-jenis tindak pelanggaran yang termasuk dalam kelompok ini, antara lain; a. Melakukan pemukulan dan/atau penganiayaan; b. Mobilisasi Massa, provokasi, mengajak orang-orang yang bukan terdaftar sebagai mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar untuk melakukan aksi baik damai maupun anarkis c. Mengajak lembaga-lembaga yang tidak terdaftar secara sah di STIKes Mega Rezky Makassar untuk melakukan aksi baik damai maupun anarkis d. Melakukan atau terlibat dalam suatu perkelahian/tawuran; e. Menyimpan, membawa, mengedar, menggunakan obat-obat terlarang dan minuman keras; f.
Melakukan tindak pencurian, membawa/ menggunakan senjata tajam atau tindak pidana lainnya yang diancam hukuman minimal lima tahun pidana penjara
Di samping itu, proses pemeriksaan suatu tindak pelanggaran serta penetapan penjatuhan sanksi akademik, dilakukan melalui prosedur yang berjenjang, dari tingkat program studi tingkat Sekolah Tinggi, sebagai berikut: 1.
Laporan tindak pelanggaran diterima oleh Ketua Program Studi
2.
Laporan ditindaklanjuti oleh Ketua Program Studi dengan menugaskan Komisi Disiplin Program Studi untuk melakukan penyelidikan dan pemeriksaan;
3.
Hasil penyelidikan dan pemeriksaan Komisi Disiplin disampaikan kepada ketua Program studi disertai saran dan pertimbangan;
4.
Ketua Program Studi menyampaikan hasil laporan penanganan kasus tindak pelanggaran kepada Ketua Komdis
5.
Komisi Disiplin Sekolah Tinggi menyampaikan hasil pemeriksaan beserta saran dan pertimbangan kepada Ketua STIKES;
9
6.
Ketua STIKES menindaklanjuti seluruh laporan hasil penanganan tindak pelanggaran dengan membahasnya dalam forum rapat koordinasi Sekolah Tinggi dari/atau para pimpinan Sekolah Tinggi dan Pimpinan Program Studi (SENAT STIKes Mega Rezky Makassar);
7.
Ketua STIKES menetapkan keputusan akhir penanganan kasus tindak pelanggaran.
8.
Dalam hal tindak pelanggaran dilakukan oleh oknum dari dua Program Studi yang ada, maka proses penanganannya langsung ditangani oleh Komisi Disiplin Sekolah Tinggi, namun Ketua STIKES harus tetap menyampaikan kasus tersebut kepada para Pimpinan. Program Studi disertai permintaan saran dan pertimbangan.
9.
Dalam hal pelaku tindak pelanggaran "tertangkap tangan" atau suatu tindak pelanggaran yang ditangani oleh aparat kepolisian, maka prosedur pemeriksaan tersebut di atas tidak mutlak lagi diberlakukan karena tujuan perneriksaan itu sendiri sudah terpenuhi.
Demikian penjelasan atas Ketentuan Pokok Ketertiban Kampus disusun guna lebih diemban kejelasan dan ketegasan perihal proses penegakan ketertiban kampus yang akan dilaksanakan. Ditetapkan di : Makassar Pada Tanqqal : 14 Januari 2012 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar Ketua
Dr.dr. Dwi Djoko Purnomo, MPH. NIDN : 09 050 554 02
Tembusan disampaikan kepada Yth : 1. Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi 2. Ketua Yayasan Pendidikan Islam Mega Rezky Makassar; 3. Para anggota Senat STIKES Mega Rezky Makassar; 4. Para Pejabat Struktural Lingkup STIKES Mega Rezky Makassar; 5. Pertinggal
10
KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY MAKASSAR Nomor : 006 Tahun 2012 TENTANG PERATURAN DISIPLIN MAHASISWA STIKES MEGA REZKY MAKASSAR Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar Menimbang
:
a. Bahwa untuk mewujudkan tata kehidupan kampus yang tertib dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat pada STIKES Mega Rezky Makassar, perlu ditetapkan Peraturan Disiplin Mahasiswa; b. bahwa untuk maksud tersebut pada point (a) di atas, perlu ditetapkan
dslam
Keputusan
Ketua
STIKES
Mega
Rezky
Makassar. Mengingat
:
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Penclidikan Nasional; 2. PP Nomor 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi; 3. SK Mendiknas RI Nomor 2321U/2000; 4. SK Mendiknas RI Nomor 184/U/2001; 5. SK Mendiknas RI Nomor 045/U/2002; 6. SK Mendiknas RI Nomor 166/D/O/2005; 7. Statuta STIKES Mega Rezky Makassar.
Memperhatikan
:
Hasil Rapat Sekolah Tinggi limu Kesehatan Mega Rezky Makassar tanggal 14 Januari 2006 MEMUTUSKAN
Menetapkan
:
Peraturan Disiplin Mahasiswa STIKES Mega Rezky Makassar
11
BAB I
PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Mahasiswa adalah pemangku kepentingan utama internal dan sekaligus sebagai pelaku proses nilai tambah dalam penyelenggaraan akademik yang harus mendapatkan manfaat dari proses pendidikan, penelitian, dan layanan/pengabdian kepada masyarakat, sehingga dengan demikian spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara dapat terrealisasi sesuai dengan harapan. Tiga peran utama yang harus melekat pada Mahasiswa, pertama Mahasiswa sebagai Agen of Change dimana mahasiswa merupakan pusat pengubah sang pembawa perubahan, untuk menjadi seorang Agen Of Change mahasiswa akan diragukan jika tidak mempunyai pengetahuan sebagai kompetensi. Kedua, Mahasiswa sebagai Kontrol sosial, fungsi Mahasiswa sebagai kontrol sosial akan banyak membutuhkan ilmu pengetahuan, tidak hanya menyandang status sebagai mahasiswa, akan tetapi membutuhkan pengetahuan dalam upaya mengontrol kondisi sosial di masyarakat. Yang Ketiga, mahasiswa harus menjadi "Iron Stock", dimana Mahasiswa marupakan manusia yang tangguh setangguh besi baja. Indonesia akan mengalami masa emas, dimana Indonesia pada tahun 2045 mencapai usia 100 tahun, "Mahasiswa merupakan stok besi baja yang akan menggantikan pemimpin, tanpa ilmu pengetahuan, tiada artinya. Melihat realitas mahasiswa STIKes Mega rezky Makassar yang melakukan berbagai fenomena kampus mulai dari tingkat kedisiplinan sampai pada konsep keperibadian yang masih relatif membutuhkan bimbingan yang intensif dan memberikan protatif ilmiah sehingga mahasiswa STIKes Mega rezky Makassar tidak terkontaminasi dengan hal-hal yang pada endingnya merubah prilaku yang mengarah prilaku keluar dari sebagai mahasiswa yang profesi kesehatan. Olehnya itu dibutuhkan suatu pembinaan kedisplinan terutama kedisiplinan dalam berbusana.
12
Pasal 1 KETENTUAN UMUM
1. STIKes Mega Rezky Makassar adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar sebagai lembaga pendidikan yang mengolah pelaksanaan pendidikan tinggi.
2. Mahasiswa adalah mahasiswa yang terdaftar pada Program Studi STIKES Mega Rezky Makassar dan semua peserta didik yang terdaftar sebagai mahasiswa di STIKes Mega Rezky Makassar baik dalam status aktif, cuti, tunggu ujian, maupun yang sedang terkena skorsing.
3. Disiplin adalah suatu sikap untuk selalu tunduk pada ketentuan yang telah ditetapkan; 4. Peraturan adalah ketentuan-ketentuan yang memuat larangan-larangan dan sanksi-sanksi bagi mahasiswa STIKES Mega Rezky Makassar yang melakukan dan atau tindakan di dalam maupun di luar kampus;
5. Larangan adalah segala perbuatan yang tidak diperbolehkan dilakukan oleh mahasiswa baik oleh ketentuan ini atau ketentuan lain yang berlaku di lingkungan Program Studi, Lingkungan STIKES maupun oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia;
6. Sanksi adalah hukuman yang bersifat akademik atau administrasi yang dijatuhkan kepada mahasiswa yaug melakukan pelanggaran dan atau kejahatan di dalam maupun di luar kampus;
7. DO (Drop Out) adalah pemutusan hubungan akdemik antara mahasiswa dengan STIkes Mega Rezky Makassar.
8. Pelanggaran adalah perbuatan mahasiswa di dalam maupun di luar kampus yang ditentukan oleh peraturan ini maupun peraturan-peraturan lain yang berlaku di lingkungan STIKES sebagai pelanggaran;
9. Keputusan adalah keputusan Ketua STIKES atas persetujuan Senat STIKES berdasarkan rekomendasi dari Tim Disiplin yang telah disetujui oleh Ketua Program Studi;
10. Lembaga kemahasiswaan adalah lembaga kemahasiswaan intra kampus yang berada di lingkungan STIKES Mega Rezky Makassar;
11. Tim Disiplin adalah suatu tim yang dibentuk oleh Ketua STIKES yang berfungsi mencari fakta, memeriksa kasus pelanggaran yang dilakukan mahasiswa di dalam maupun di luar kampus.
12. Kampus adalah tempat seluruh kegiatan pembelajaran dan administrasi STIKes Mega Rezky Makassar berlangsung.
13. peraturan tata tertib adalah ketentuan mengenai aktifitas mahasiswa baik perorangan maupun Organisasi, menyangkut sejumlah bidang seperti minuman keras, narkotika,
13
psikottropika, judi, main kartu, senjata, bahan peledak, dan barang lain yang sejenis, sandal jepit, merokok, cara berpakaian, tindak kekerasan dan hal-hal lain yang terkait dengan norma-norma.
14. minuman keras adalah segalah sejis minuman yang mengandung alkoholdan zat-zat lainnya yang membahayakan kesehatan menurut peraturan perundang-udangan.
15. narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan ayau perubahan kesadaran, hiangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergangtungan,
sebagaimana yang diatur dalam undang-undang RI
No.22 tahun 1997 tentang narkotika.
16. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamia maupun sintesis bukan narkotika, yang berhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khaspada aktivitas mental dan perilaku, sebagaimana yang diatur dalam undang-undang RI No.5 tahun 1997 tentang psikotropika.
17. Judi adalah permainan yang menggunakan alat bantu baik yagng secara langsung maupun tidak langsung untuk digunakan sebagai media taruhan dengan uang atau barang lainnya yang mempunyai nilai atau harga dan mengakibatkan kerugian atau keuntungan salah satu pihak.
18. senjata adalah segala jenis alat untuk membela diri,
Menakut-nakuti atau untuk
melakukan penyerangan terhadap orang lain, yang jika digunakan dengan sengaja atau karena kelalaian dapat mengakibatkan luka ringan, luka parah,
dampak psikologis,
atau bahkan dapat mengakibatkan meninggalnya seseorang.
19. bahan peledak adalah segala macam bahan atau zat berbentuk padat, cair dan atau gas yang dapat menimbulkan ledakan dan membahayakan bagi manusia,
gedung,
atau lingkungan dan yang dilarang oleh undang-undang.
20. larangan merokok adalah tidak diperbolehkan merokok selama berada dalam kampus. 21. tindakan kekerasan adalah mengancam / menakut-nakuti / memaksa / melawan / mengintimidasi, berkelahi, memukul dengan tangan atau benda keras,
menampar /
menggampar, meninju, menendang, menikam dan tindakan kekerasan lainnya dengan tujuan untuk membahayakan oran lain.
22. pelanggaran kesusilaan adalah pelanggaran terhadap norma-norma kesusilaan dan pelanggaran
terhadap
peratuan
perundang-undangan
kesusilaan.
14
yang
mengatur
tentang
Pasal 2 Lingkungan berlakunya tata tertib
1. Peraturan tata tertib kemahasiswaan ini berlaku sepenuhnya dalam lingkungan kampus STIKes Mega Rezky Makassar. 2. Peraturan tata tertib kemahasiswaan ini juga belaku terhadap perbuatan-perbuatan atau peristiwa—peristiwa yang terjadi diluar kampus STIKes Mega Rezky Makassar yang berakibat pada pencemaran nama baik STIKes Mega Rezky Makassar Pasal 3 Penegakan Hukum
Penjatuhan sanksi dan tindakan yang diberikan oleh pimpinan prodi/kampus tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan tindakan oleh aparat penegak hukum berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB II PELANGGARAN Pasal 4 LARANGAN
1. Mahasiswa STIKes dilarang : a. Memiliki, mengambil, menyewakan, meminjam, menggandakan atau menjual milik STIKes atau milik lembaga kemahasiswaan secara tidak sah;
b. Memaksa
dengan
kekerasan
atau
ancaman
kekerasan
(anarkis/mobilisasi
mahasiswa) dan atau menghasut baik via social media, SMS baik langsung maupun tidak langsung untuk menghalangi atau mengganggu atau menggagalkan seperti Aktivitas akademik dalam rangka tri dharma pendidikan tinggi Aktivitas civitas akademika dan atau tamu dalam lingkungan STIKes Mega Rezky Makassar. Jalan masuk atau jalan keluar wilayah STIKes Mega Rezky Makassar.
c. Mencuri, merusak, atau merubah sehingga tidak berfungsi fasilitas yang ada dilingkungan STIKes.
d. Secara langsung atau melalui orang lain memaksa, mengancam atau meneror
15
pejabat, dosen, karyawan atau sesama mahasiswa.
e. Melakukan suatu tindakan yang membahayakan atau mengancam kesehatan, keamanan atau keselamatan orang lain;
f. Menghasut (memprovokasi) atau membantu orang lain untuk ikut dalam suatu kegiatan yang mengganggu atau merusak fungsi dan tugas STIKes Mega Rezky Makassar;
g. Melakukan mobilasasi massa, Memprovokasi dalam kampus h. Memiliki, membawa, menyimpan, membuat, memperdagangkan atau menyebarkan, dan menggunakan senjata bahan peledak dan barang-barang yang sejenis;
i. Melakukan suatu tindakan yang patut disadari atau setidak-tidaknya patut diketahuinya bahwa tindakan itu mengganggu mengancam atau membahayakan dirinya atau orang lain;
j. Menghina, mencemarkan nama baik almamater atau melakukan perbuatan yang tidak menyenangkan;
k. Menolak atau tidak bersedia melaporkan atau mempertanggungjawabkan keuangan dan kegiatan kemahasiswaan menurut peraturan yang berlaku;
l. Melakukan perbuatan yang disadari atau setidak-tidaknya diketahuinya sebagai perbuatan curang dan atau perbuatan tercela lainnya;
m. Melakukan tindakan di dalam maupun di luar kampus yang dilarang menurut ketentuan KUHP;
n. Menggunakan pakaian diluar yang ditentukan oleh STIKES atau setidaktidaknya diketahuinya melanggar aturan STIKes;
o. Menggunakan pakaian yang disadarinya atau setidak-tidaknya diketahuinya p. Melanggar norma-norma kesopanan, kesusilaan dan ajaran agama. q. Mengancam persatuan dan kesatuan mahasiswa r. Membuat lembaga kemahasiswaan tandingan dalam kampus
2. Sanksi terhadap pelanggaran yang ditentukan Pasal 4 ayat (1) dapat dikenakan sanksi minimal dan maksimal sesuai tingkat pelanggaran yang dilakukannya:.
3. Bentuk Pelanggaran Bentuk-bentuk pelanggaran sebagai berikut: a. Melakukan kegiatan perjudian baik terselubung maupun terang-terangan.
16
b. Melakukan tindakan kekerasan. c. Melakukan mobilasasi massa, Memprovokasi dalam kampus d. Melakukan tindak pelanggaran kesusilaan e. Menyontek, memalsukan karya ujian dan tugas-tugas, melakukan plagiat memanipulasi hasil ujian/nilai baik yang dilakukan sendiri maupun dengan bantuan orang lain dan bentuk planggaran akademik lainnya. f.
Bermain kartu di lingkungan kampus.
g. Melanggar tata tertib akademik, diantaranya: 1) Hadir tepat waktu dalam setiap kegiatan akademik. 2) Menonaktifkan segala bentuk alat komunikasi saat berlangsungnya kegiatan perkuliahan 3) Memulai perkuliahan dengan pembacaan do’a 4) Bagi mahasiswa muslim menghentikan semua aktivitas dan mengikuti shalat berjamaah saat tiba waktu shalat 5) Tidak menimbulkan kegaduhan saat shalat berjamaah berlangsung 6) Mengenakan seragam (warna sesuai seragam prodi masing-masing) saat kuliah tatap muka di kelas dan mengenakan sepatu tertutup 7) Senantiasa berpakaian rapi,
tidak bersandal dan berkaos oblong selama
dilingkungan kampus bagi wanita bermake up secara wajar dan tidak menggunakan perhiasan secara berlebihan 8) Tidak menggunakan cat rambut 9) Potongan rambut pria tidak melampaui alis wajah dan kerah kemeja belakang 10) Wanita berambut panjang mengikat/menyanggul rambutnya dengan rapi 11) Menjaga sikap dan perilaku dalam bergaul dengan lawan jenis 12) Tidak merokok di lingkungan kampus (area proses belajar mengajar) h. Melakukan kegiatan atau berada dikampus diluar waktu yng ditentukan sebagai mana diatur dalam pasal 4 ayat 1 dan 2 i.
Melakukan tindakan-tindakan berupa: 1) Mengganggu secara langsung jalannya kegiatan kampus dengan cara kekerasan. 2) Menghasut, mengadu domba atau memfitnah 3) Mencuri. 4) Merusak barang/perlengkapan/gedung milik kampus 5) Melakukan pemalsuan dalam segala bentuk. 6) Membuang sampah sembarang tempat 7) Memanipulasi ke uangan 8) Menipu dan berbohong
17
9) Melakukan tindakan/perkataan baik melalui media maupun langsung yang dapat menyinggung perasaan orang j. Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di STIKes Mega Rezky Makassar. BAB III TINDAKAN ASUSILA, PENGHINAAN DAN PENCEMARAN NAMA BAIK Pasal 6 1.
Setiap mahasiswa yang mengucapkan kata-kata tidak senoroh atau berbuat sesuatu terhadap lawan jenis atau sejenis di suatu tempat atau ruangan yang patut disadarinya atau diketahuinya bahwa perbuatan itu bertentangan dengan nilai-nilai kepatutan, peraturan dan atau ajaran agama dikenakan sanksi skorsing maksimal 2 (dua) semester;
2.
Setiap mahasiswa yang melakukan hubungan seksual (zina) balk di dalam maupun di luar kampus dikenakan sanksi maksimal diberhentikan sebagai mahasiswa;
3.
Setiap mahasiswa yang langsung atau tidak langsung terlibat perkosaan dikenakan sanksi diberhentikan sebagai mahasiswa;
4.
Setiap mahasiswa yang menjual, menyebarkan, mempertontonkan gambar di luar kepentingan pendidikan, tulisan, alat dan atau baring yang bersifat pornografi dikenakan sanksi skorsing maksimal 2 (dua) semester;
5.
Setiap mahasiswa yang mengadakan, mengikuti atau berperan serta dalam kegiatan perjudian dalam bentuk apapun dikenakan sanksi skorsing maksimal 2 (dua) semester;
6.
Pengulangan tindakan seperti disebutkan dalam pasal 5 ayat (1) sampai ayat (5) di atas dikenakan sanksi diberhentikan sebagai mahasiswa STIKes. Pasal 7
1.
Setiap mahasiswa yang menghina dan atau mencemarkan nama balk pejabat, dosen, karyawan, sesama mahasiswa STIKES Mega Rezky Makassar dan atau orang lain dikenakan sanksi skorsing maksimal 2 (dua) semester;
2.
Pengulangan terhadap tindakan seperti disebutkan dalam pasal 6 ayat (1) di atas dikenakan sanksi maksimal diberhentikan sebagai mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar;
18
BAB IV MINUMAN KERAS, NARKOTIKA, DAN OBAT-OBATAN TERLARANG LAINNYA Pasal 8
1.
Setiap mahasiswa yang membagi-bagikan, memperdagangkan dan atau minumminuman keras dikenakan sanksi skorsing minimal 1 (satu) semester;
2.
Setiap mahasiswa, langsung atau tidak langsung menyalahgunakan, memiliki, membawa, menyimpan, memperdagangkan, menyebarkan narkoba dikenakan sanksi diberhentikan sebagai mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar;
3.
Pengulangan tindakan seperti disebutkan dalam pasal 7 ayat (1 dan 2) di atas dikenakan sanksi dibethentikan sebagai mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar. Pasal 9
1.
Setiap mahasiswa yang melakukan mabuk-mabukan di lingkungan kampus maupun di luar kampus STIKes dikenakan skorsing 1 (satu) semester;
2.
Jika mabuk-mabukan itu mengakibatkan terganggunya proses belajar mengajar atau mengakibatkan kerusakan atau penderitaan bagi orang lain dikenakan sanksi diberhentikan sebagai mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar. BAB V PEMALSUAN Pasal 10
1.
Dengan sengaja memalsukan surat keterangan dan atau rekomendasi dari pejabat, dosen atau karyawan di lingkungan STIKes Mega Rezky Makassar untuk kepentingan pribadi dan atau orang lain guna memperoleh atau telah memperoleh fasilitas tertentu di lingkungan STIKes atau di luar STIKes atau setidak-tidaknya yang dapat merugikan STIKes Mega Rezky Makassar dikenakan sanksi skorsing minimal 1 (satu) semester.
2. Dengan sengaja secara langsung atau tidak langsung memalsukan, menyalahgunakan surat atau kwitansi atau tanda tangan bukti ujian atau tanda bukti lain atau menjiplakan orang lain guna mendapatkan fasilitas, dikenakan sanksi skorsing maksimal 2 (dua) semester.
3. Pengulangan terhadap tindakan yang ditentukan pasal 10 ayat (1) dan (2) di atas dikenakan sanksi diberhentikan sebagai mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar;
19
Pasal 11
1. Dengan sengaja memalsukan kartu atau tanda bukti urian untuk kepentingan pribadi dan atau orang lain guna mengikuti ujian dikenakan sanksi skorsing minimal 1 (satu) semester;
2. Dengan sengaja memalsukan tanda tangan pejabat atau dosen di lingkungan STIKES Mega Rezky Makassar atau stempel yang sah berlaku di lingkungan STIKes Mega Rezky Makassar untuk kepentingan pribadi dan atau orang lain dikenakan sanksi maksimal diberhentikan sebagai mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar;
3. Pengulangan terhadap tindakan yang ditentukan pasal 11 ayat (1) dan ayat (2) di atas dikenakan sanksi diberhentikan sebagai STIKes Mega Rezky Makassar. Pasal 12
1. Dengan sengaja tanpa seizin pihak yang berwenang di lingkungan STIKes Mega Rezky Makassar merubah atau mengganti mata kuliah dikenakan sanksi pernbatalan seluruh matakuliah tersebut atau skorsing minimal 1 (satu) semester
2. Dengan sengaja tanpa hak dan seijin pihak yang berwenang di lingkungan STIKes Mega Rezky Makassar mengganti mata kuliah milik orang lain dikenakan skorsing mirimal 1 (satu) semester;
3. Pengulangan terhadap tindakan yang ditentukan pasal 12 ayat (1) dan ayat (2) di atas dikenakan sanksi diberhentikan sebagai mahasiswa STIKes Mega Rezky. Pasal 13
1. Dengan sengaja melakukan atau menyuruh atau bekerja dengan orang lain merubah atau mengganti nilai di komputer atau transkip nilai atau bukti catatan nilai sehingga berbeda dengan nilai aslinya dikenakan sanksi minimal pembatalan seluruh mata kuliah yang bersangkutan dan atau sanksi maksimal diberhentikan sebagai mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar;
2. Pengulangan terhadap tindakan yang ditentukan dalam pasai 13 ayat (1) di atas dikenakan sanksi diberhentikan sebagai mahasiswa. Pasal 14
1. Dengan sengaja meminta atau menyuruh orang lain menggantikan kedudukannya sebagai peserta ujian dengan memalsukan bukti atau sebagian dan bukti-bukti sebagai peserta ujian dikenakan sanksi pembatalan maksimal hasil ujian dan atau sanksi skorsing minimal 1 (satu) semester;
20
2. Dengan sengaja bertindak selaku pengganti (joki) dalam ujian dari seorang mahasiswa atau calon mahasiswa dikenakan sanksi skorsing minimal 1 (satu) semester;
3. Pengulangan terhadap tindakan yang ditentukan dalam pasal 14 ayat (1) dan (2) di atas dikenakan sanksi diberhentikan sebagai mahasiswa. BAB VI PENCURIAN DAN PENGRUSAKAN Pasal 15
1. Setiap mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam pencurian pada benda milik STIKes Mega Rezky Makassar atau milik orang lain di dalam atau di luar lingkungan kampus/gedung milik STIKes Mega Rezky Makassar dikenakan sanksi maksimal diberhentikan sebagai mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar;
2. Setiap mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar yang terlibat langsung merusak atau rnenghancurkan harta benda atau fasilitas milik STIKes Mega Rezky Makassar atau milik orang lain atau lembaga lain, di dalam atau diluar kampus sehingga benda atau fasilitas itu menjadi rusak, atau berubah, dan atau tidak berfungsi dikenakan sanksi maksimal diberhentikan sebagai mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar;
3. Setiap mahasiswa yang teribat langsung atau tidak langsung merampas, mencuri harta benda orang lain atau lembaga lain di luar kampus STIKes Mega Rezky Makassar dikenakan sanksi maksimal diberhentikan sebagai mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar;
4. Pengulangan tindakan yang ditentukan dalam pasal 15 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) di atas dikenakan sanksi diberhentikan sebagai mahasiswa. BAB VII PEMERASAN, PENGANCAMAN DAN PERKELAHIAN PasaI 16
1. Setiap mahesiswa STIKes Mega Rezky Makassar dan atau menyuruh orang lain untuk memeras dan atau mengancam keselamatan pejabat, dosen dan atau karyawan dan sesama mahasiswa di lingkungan STIKes Mega Rezky Makassar dikenakan sanksi skorsing minimal 1 (satu) semester;
2. Pengulangan tindakan seperti disebutkan dalam pasal 16 ayat (1) di atas dikenakan sanksi diberhentikan sebagai mahasiswa.
21
Pasal 17 1.
Setiap mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar dan atau menyuruh orang lain melakukan penganiayaan kepada pejabat, dosen, karyawan dan sesama mahasiswa dan atau orang lain di dalam atau di luar lingkungan STIKes Mega Rezky Makassar dikenakan sanksi minimal 1 (satu) semester;
2.
Pengulangan tindakan seperti disebutkan dalam pasal 17 ayat (1) atau tindakan tersebut menyebabkan cacat atau mati dikenakan sanksi akademik diberhentikan sebagai mahasiswa. Pasal 18
1.
Setiap mahasiswa yang terlibat perkelahian di lingkungan STIKes Mega Rezky dan atau dalam suatu aktivitas STIKes Mega Rezky Makassar yang mengakibatkan cacat dikenakan sanksi skorsing minimal 1 (satu) semester;
2.
Pengulangan tindakan yang dilakukan pada pasal 18 ayat (1) dikenakan sanksi diberhentikan sebagai mahasiswa. BAB VIII TATA CARA DAN PROSEDUR PENJATUHAN SANKSI Pasal 19 1. Setiap tindakan dan perbuatan yang menyangkut ketentuan di dalam pasal 9 dianggap terjadi apabila ada laporan dari: a.Pihak yang langsung terkena atau korban, atau b.pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan korban, atau c.saksi yang melihat terjadinya perbuatan atau akibat dari suatu perbuatan. 2. Laporan sebagai mana di sebutkan pada ayat 1,
disampaikan kepada Otoritas
kampus atau Pimpinan prodi terkait. 3. Otoritas kampus harus membuat Berita Acara pemeriksaan,
dan menyampaikan
rekomendasi, saran atau usulan tentang penyelesaian masalah dan sanksi terhadap pelanggar kepada ketua atau pimpinan prodi terkait. 4. Apabila diperlukan ketua dapat membetuk komisi Disiplin. 5. Dalam pelanggaran tertentu Pimpinan Prodi/institusi dapat langsung mengenakan sanksi kepada pelanggar tanpa melalui dengan komisi disiplin, setelah mendapat laporan dari saksi sebagaimana disebutkan pada ayat 1. Pelanggaran yang dimaksud pada pasal 19 ayat 5 adalah mobilisasi massa dalam kampus, anarkis, Bab II pasal 4 ayat 1
22
Pasal 20
1.
Pencarian fakta, pemeriksaan dan pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) tentang adanya kejahatan dan atau pelanggaran oleh mahasiswa dilakukan oleh Tim Disiplin;
2.
Untuk kepentingan pemeriksaan dan pembuatan Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Tim DisipIin berhak memanggil atau menghadirkan pelaku terlapor/teradu atau saksi meIalui surat tercatat maksimal 3 (tiga) kali;
3.
Pemanggilan pelaku/terlapor/teradu diperlukan selain untuk memberikan keterangan juga pembelaan;
4.
Apabila pelaku/terlapor/teradu tidak hadir dalam pemeriksaan walaupun sudah dipanggil secara sah, pemeriksaan tetap dapat dilanjutkan,
5.
Hasil pemeriksaan yang tersusun dalam Berita Acara Pemeriksaan diajukan kepada pimpinan Program Studi atau pimpinan STIKes.
Bab IX Komisi Disiplin Pasal 21 Keanggotan danTugas Komisi Disiplin 1. Komisi Disiplin bersifat Komisioner yang secara otomatis dipimpin oleh Wakil ketua III dan dibantu oleh sekurang-kurangnya meliputi unsur-unsur: a. pimpinan prodi; b. Dosen c. Adapun Rincian Pengurusan : Pembina : Ketua STIKes Mega Rezky Makassar Ketua: Wakil Ketua III Sekretaris Prodi, Kepala Bagian, Unsur Dosen. 2.Komisi Disiplin Mepunyai Tugas : a. Menegakkan Peraturan Tata Tertib Kemahasiswaan; b. Melakukan Penyelidikan dan Penyidikan terhadap terjadinya pelanggaran Tata tertip Kemahasiswaan. c. Memberikan surat teguran kepada mahasiswa yang dianggap melanggar d. Menyampaikan Rekomendasi, Saran atau Usulan Tentang Penyelesaian Masalah dan Sanksi kepada Ketua STIKes Mega Rezky Makassar. e. menindaklanjuti laporan dan memeriksa kasus setelah bukti-bukti permulaan memenuhi syarat; f. Melakukan pemeriksaan terhadap mahasiswa yang diduga melakukan pelanggaran disiplin;
23
g. Memberikan pertimbangan keadilan terhadap setiap kasus pelanggaaran yang diajukan dan/atau tidak diajukan oleh mahasiswa,baik secara perorangan maupun kelompok; h. memberikan rekomendasi kepada pejabat yang berwenang dalam memberikan jenis hukuman disiplin bagi mahasiswa yang terbukti bersalah; i. Membela mahasiswa yang diajukan tetapi tidak bersalah; j. Memberikan perlindungan terhadap pelapor; dan k. Membuat laporan kepada Pimpinan untuk setiap kasus pelanggaran disiplin 3. Komisi Disiplin Mahasiswa sebagai mana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas ketua, sekretaris, dan anggota. 4. Susunan organisasi, keanggotaan, dan tata kerja Komisi Disiplin Mahasiswa ditetapkan dengan Peraturan Ketua. Pasal 22 Dalam melakukan pemeriksaan terhadap mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) dilakukan dengan cara:
a. Komisi Disiplin
Mahasiswa melakukan pemanggilan secara tertulis kepada
mahasiswa yang diduga melakukan pelanggaran disiplin. b. pemanggilan sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal pemeriksaan. c. apabila pada tanggal yang seharusnya ternyata yang bersangkutan tidak hadir, maka dilakukan pemanggilan kedua paling lambat 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal seharusnya yang bersangkutan diperiksa pada panggilan pertama. d. apabila pada tanggal pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada huruf c, yang bersangkutan tidak hadir juga,maka pejabat yang berwenang menjatuhkan hukuman disiplin berdasarkan alat bukti dan keterangan yang ada tanpa dilakukan pemeriksaan. e. Komisi Disiplin Mahasiswa wajib menyelesaikan pemeriksaannya dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja dalam hal Komisi Disiplin Mahasiswa tidak dapat menyelesaikan pemeriksaan dalam waktu sebagaimana dimaksud pada huruf e, Komisi Disiplin Mahasiswa dapat melanjutkan pemeriksaan.
24
BAB X PARTISIPASI MAHASISWA, DOSEN,DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Pasal 23 1. Setiap mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan ikut berpartisipasi memantau penegakan peraturan disiplin mahasiswa. 2. Setiap mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan yang mengetahui adanya pelanggaran terhadap peraturan disiplin mahasiswa wajib melaporkan kepada Wakil Ketua III. 3. Ketentuan mengenai mekanisme partisipasi mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Ketua.
BAB XI Hak dan Kewajiban Mahasiswa Pasal 24 Hak Mahasiswa
Mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar berhak untuk: 1. Mendapatkan pendidikan dan pengajaran. 2. Melakukan pengembangan diri secara positif dan terarah 3. Menyalurkan aspirasinya secara konstruktif dan bertanggung jawab 4. Mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar dalam melakukan kegiatannya berhak untuk melakukan fasilitas STIKes Mega Rezky Makassar
sesuai peraturan yang
berlaku. 5. Mendapatkan hak-hak lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku. 6. Mahasiswa yang menjadi pelaku/terlapor/teradu berhak mengajukan pembelaan kepada Tim Disiplin; 7. Pembelaan sebagaimana dimaksud pasaI 22 ayat (6) harus diajukan sendiri dan atau didampingi lembaga kemahasiswaan; 8. Sebelum
pelaku/terlapor/teradu
mengajukan
pembelaan
kepadanya
diberi
kesempatan untuk mempersiapkan pembelaan: 9. Apabila setelah dipanggil dengan surat resmi sebanyak maksimal 3 (tiga) kali dan selambat-lambatnya 7 hari sejak tanggal pengiriman surat panggilan terakhir tidak
25
hadir dan tidak mengajukan pembelaan, maka hak pembelaan gugur dan pemeriksaan dapat dilanjutkan; 10. Bagi mahasiswa yang karena tindakannya berada dalam tahanan kepolisian, kejaksaan atau pengadilan, Tim Disiplin mengecek kebenaran penahanan atas tuduhan atasnya wajib memberikan pembelaan. Pasal 25 Kewajiban Mahasiswa
Mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar berkewajiban untuk: 1. Menjungjung tinggi dan menjaga nama baik STIKes Mega Rezky Makassar 2. Menjaga dan memelihara keamanan, ketertiban, kebersihan, kenyamanan kampus dan memelihara serta menjaga fasilitas dan sarana yang dimiliki STIKes Mega Rezky Makassar 3. Hadir diruang kuliah untuk mengikuti kuliah tepat waktu sesuai yang telah di tetapkan 4. Bersikap sopan santun dan saling menghormati tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan kepada sesama anggota komunitas STIKes Mega Rezky Makassar 5. Mematuhi semua peraturan tata tertib kemahasiswaan yang berlaku di STIKes Mega Rezky Makassar 6. Mentaati segala keputusan STIKes Mega Rezky Makassar termasuk dalam keputusan keorganisasian
BAB XII PENJATUHAN SANKSI Pasal 26 1.
Pihak yang berwenang menjatuhkan sanksi adalah: a. Ketua Program Studi b. Ketua STIKes Mega Rezky Makassar
2.
Dasar penjatuhan sanksi oleh pihak berwenang sebagaimana dalam ayat (1) di atas adalah BAP yang disusun dan diajukan oleh Tim Disiplin;
3.
Untuk jenis usulan sanksi skorsing dan pemberhentian sebagai mahasiswa terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Tim Disiplin yang disetujui oleh ketua Program Studi untuk selanjutnya diteruskan ke pimpinan STIKes Mega Rezky BAB XIII KETENTUAN DO (Droup Out) Pasal 27 Ketetapan DO (Droup Out)
1. DO (Droup Out) diberlakukan bagi semua mahasiswa STIKes Mega Rezky Makassar
26
yang tidak melakukan her-registrasi tanpa surat pemberitahuan selama 4 (empat) semester berturut-turut 2. DO
(Droup
Out)
diberlakukan
bagi
mahasiswa
yang
melanggar
kode
etik
kemahasiswaan STikes mega Rezky Makassar yang berkategori pelanggaran berat. 3. DO (Droup Out) diberlakukan bagi mahasiswa yang diskorsing yang mendapat teguran 3 kali dari wakil ketua III/Komdis 4. DO (Droup Out) diberlakukan bagi mahasiswa yang tidak mencapai IPK minimal 3.00 sampai pada semester IV bagi S1 dan semester III untuk DIII Pasal 28 Ketetapan Administratif Mahasiswa yang DO (Droup Out)
1. Bagi mahasiswa yang dinyatakan DO (Droup Out) hanya diberikan surat keputusan DO (Droup Out) dan hasil belajar yang telah diperoleh sejak yang bersangkutan masuk sampai dengan ditetapkan sebagai mahasiswa DO (Droup Out) 2. Surat keterangan dan hasil beajar dimaksud ayai1 di atas, diberikan setelah yang bersangkutan menyelesaikan kewajiban (bebas Perpustakaan, bebas laboratorium, dan lain-lain) dan hanya diberikan sekali BAB XIV PUTUSAN Pasal 27 1.
Sanksi yang telah dijatuhkan oleh pihak berwenang dituangkan dalam keputusan Ketua STIKes Mega Rezky Makassar;
2.
Keputusan Ketua STIKes Mega Rezky Makassar berisi: a. Identitas lengkap: nama, umur, program studi, nomor register mahasiswa, jenis kelamin, dan alamat; b. Pertimbangan/konsideran secara lengkap mengenai fakta dan alat bukti; c. Pasal-pasal yang dilanggar; d. Isi putusan e. Hari, tanggal, nama dan tanda tangan yang menjatuhkan sanksi BAB XIV PERATURAN TAMBAHAN Pasal 28
1. Sanksi skorsing yang dijatuhkan pimpinan adalah bukan cuti
27
2. Mahasiswa yang terlibat pelanggaran di luar kampus, dapat dikenakan sanksi akademik sejauh bukti-bukti yang cukup menyatakan perbuatannya. 3. Mahasiswa yang tidak mempertanggungjawabkan asktivitas atau terlibat langsung atau tidak langsung dengan penyalahgunaan keuangan lembaga kemahasiswaan aau bersumber dari STIKes atau sumber-sumber lain dikenakan sanksi penahanan ijazah sampai yang bersangkutan menyelesaikan pertanggungjawaban dan arau dilaporkan kepada pihak yang berwajib. BAB XV PENUTUP Pasal 29 1.
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur kemudian.
2.
Keputusan Ketua STIKes Mega Rezky Makassar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Makassar Pada Tanggal : 16 Januari 2012 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar Ketua
Dr.dr. Dwi Djoko Purnomo, MPH. NIDN : 09 050 554 02
Tembusan disampaikan kepada Yth: 1. Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi; 2. Ketua Yayasan Pendidikan Islam Mega Rezky Makassar; 3. Para anggota senat STIKes Mega Rezky Makassar; 4. Para Pejabat Struktural lingkup STIKes Mega Rezky Makassar 5. Pertinggal
28