KESIAPAN PENGEMBANGAN DAN PRODUKSI BAHAN BAKU OBAT DI INDONESIA By: Verdi Budidarmo
Dipresentasikan pada: Pekan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) 8 September 2017
PASAR GLOBAL BAHAN BAKU OBAT
Source: Zion Research Analysis 2016
PASAR GLOBAL BAHAN BAKU OBAT
KEY MARKET PLAYERS BAHAN BAKU OBAT USD205.51 bilion USD150 billion (2015)
(2020)
• • • • •
Source: BPOM, 2017
• • • • •
Key marketplayers: Teva Pharmaceuticals Limited(Israel) Sun PharmaceuticalsIndustries Limited(India) Dr. Reddy’s Laboratories Ltd.(India) Aurobindo(India) Novartis InternationalAG (Switzerland) Boehringer Ingelheim(Germany) Albemarle Corporation(U.S.) Sigma Aldrich(U.S.) Mylan (U.K.) Allergan plc.(Ireland)
INDUSTRI BBO - CHINA
Supply API Berdasarkan Proporsi DomestikEkspor Domestic
Export
78%
81%
23% China
19% India
Jumlah infrastruktur yang memadai mampu mendorong Cina memproduksi API yang tinggi untuk kebutuhan domestik-ekspor
Source : Research and Markets: The New Trend of API Sourcing and Contract Manufacturing in China; World API Market Stats
INDUSTRI BBO - CHINA • Pembebasan pajak usaha untuk transfer teknologi terkualifikasi, pengembangan, serta konsultasi dan pelayanan teknologi terkait
Tax Incentive
• Pengurangan pajak sebesar 50% atas pengeluaran R&D yang terkait dengan pengembangan produk/tekonologi baru • Bebas bea masuk impor untuk peralatan utama/pengembalian PPn bila kegiatan R&D menggunakan barang lokal
High Local Demand
• Revisi pedoman GMP (tahun 2011) • Akan mengajukan sebagai anggota PIC/S • Gap kualitas antara produk multinasional dan produk lokal rendah Source : IVT Network, Harteknas 2016
Regulation
INDUSTRI BBO - INDIA Pertumbuhan Industri API India dalam Global Market Share Market Share for API India Manufacturers vs Global (Generic + Branded)
7%
10%
94%
90%
2005
2010
* Forecasted Value
Market Share for API India Manufacturers vs Global (Generic Only)
26%
74%
2015*
Global India
14%
22%
87%
78%
2005
2010
* Forecasted Value
33%
67%
2015*
Global India
Molekul API untuk Memenuhi Kebutuhan Industri Domestik dan Ekspor Unit Produksi API India
2,300 Unit
API Unit Molekul
500
Export API Domestic API
Nilai Ekspor API
5 Milyar Usd
1,000
Sumber: International Journal of Marketing, Financial Services & Management Research; www.pharmabiz.com
Produksi API India mampu menggerakan Industri API Global dengan kontribusi sebesar 26%
INDUSTRI BBO - INDIA
Government Initiatives § Pendanaan di sektor farmasi melalui model kerjasama Publik Private § Partnership (PPP) § Menyiapkan guideline terkait data integrity untuk membantu pelaku usaha melakukan benchmark dengan negara lain § Memberikan insentif kepada produsen API, baik BUMN maupun swasta § untuk mengurangi ketergantungan impor API dari China § Membuat wadah koordinasi antar Kementerian untuk meninjau dan memfasilitasi berbagai permasalahan yang dihadapi industri farmasi § Departemen farmasi berencana akan memberikan dana modal untuk venture sebesar US$ 149.110.000 untuk mendukung penelitian dan pengembangan di industri farmasi dan bioteknologi Source: India Brand Equity Foundation (2017)
INDUSTRI BBO – KOREA SELATAN
Gov Initiatives
• Meningkatkan investasi terutama pada sektor bioteknologi • Korea Riset Institusi untuk Biosains dan Bioteknologi sebagai wadah untuk mengembangkan dan mendukung sistem kerjasama antara akademisi, lembaga penelitian dan industri
• Masuk sebagai anggota PIC/S (tahun 2014) • Masuk sebagai observer pada ICH upgrade GMP system • Masuk dalam 10 besar negara infrastruktur uji klinis
Partnership
Source : IVT Network, Harteknas 2016
Regulation
Kerjasama dengan: •WHO Collaboration Center, •WHO Global Learning Opportunities Center •WHO-accredited Testing Laboratories •APEC Harmonization Center)
INDUSTRI BBO - BANGLADESH
Share Nilai API Lokal vs Impor, 2013
Industri lokal sudah berhasil memproduksi lebih dari 20 molekul API Produksi Utama API di Bangladesh (24 Perusahaan API)*
80%
20% Nilai API Bangladesh Produk Lokal
Amoxicillin Trihydrate
Cephradine
Ampicillin Trihydrate
Celecoxib
Aspirin
Ceterizine
Flucloxacillin Sodium
Trimethoprim
Ferrous Suplhate
Ranitidine
Fluconazole
Diclofenac Sodium
Cefalexin
Diclofenac Free Acid
Ciprofloxacin Hcl
Diclofenac Potassium
Loratadine
Diclofenac Diethylamine
Metronidazole
Salbutamol
Oxytetracycline
Paracetamol *Belum ada perusahaan API bangladesh yang memiliki PQ WHO
Produk Impor
Source : Square Pharmaceutical, 2011, Bangladesh Pharmaceutical Industry Association, 2013
PASAR FARMASI DUNIA Pengukuran Market Maturity : Skala Logaritmik dari GDP perkapita & Belanja Farmasi perkapita
2013 Belanja Farmasi Perkapita (USD)
1,000
Ukuran Lingkaran: Penjualan Industri Farmasi 2013 (USD Milyar)
Taiwan South Korea
Australia Hong Kong
New Zealand Thailand China
100
Vietnam
Malaysia
Philippines
Emerging
Indonesia Pakistan Bangladesh
10
Singapore
India
Kemajuan Pasar 1
100
1,000 2013 PDB Perkapita (USD)
Source: IMS Market Prognosis Sept 2016, IMF, WHO, World Bank
10,000
100,000
Kondisi Industri Kesehatan Indonesia
Bahan Baku Obat Belum Tersedia
BBO
Pabrik
50 PBBBF Direct Impor
239 Pabrik (4 BUMN, 200 PMDN 35 PMA)
PBF 2.500 PPBF (3 BUMN, 12 PBF Nasional)
Import BBO Indonesia 2016 Rp. 5 T
Source: IMS Market Prognosis Sept 2016, IMF, WHO, World Bank
Sarana Kesehatan
Pasien
21.000 Apotek 2.500 Rumah Sakit 8.000 Toko Obat 9.000 Puskesmas 23.500 Klinik 132.000 Dokter
253 Jt Penduduk 163 Jt Peserta BPJS Pasar Farmasi Indonesia 2016 Rp. 64,3 T
PASAR FARMASI INDONESIA 2014 RANK
ID Pharmaceutical market sales (US$, M)
8.0
7.2 6.5 5.9 5.3
2.8
3.2
3.6
4.1
4.3
4.7
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
2017 2018 2019 2020
Sumber: IMS Health Midas data
Pasar farmasi nasional tumbuh rata-rata 11,23% per tahun (CAGR)
Source: IMS Market Prognosis Sept 2016, IMF, WHO, World Bank
2017 RANK
2020 RANK
1
UNITED STATES
1
UNITED STATES
1
UNITED STATES
2
CHINA
2
CHINA
2
CHINA
3
JAPAN
3
JAPAN
3
JAPAN
4
GERMANY
4
GERMANY
4
BRAZIL
5
FRANCE
5
BRAZIL
5
VENEZUELA
6
BRAZIL
6
FRANCE
6
GERMANY
7
ITALY
7
ITALY
7
FRANCE
8
UK
8
UK
8
UK
9
CANADA
9
VENEZUELA
9
ITALY
10
SPAIN
10
CANADA
10
INDIA
17
TURKEY
17
MEXICO
17
MEXICO
18
POLAND
18
TURKEY
18
TURKEY
19
BELGIUM
19
POLAND
19
INDONESIA
20
SWITZERLAND
20
INDONESIA
20
POLAND
23 Indonesia
INDONESIAN PHARMACEUTICAL KEY PLAYERS VALUE SIZE IN BIO IDR TOTAL VALUE = 68,752 LAST GROWTH = 8.97% CAGR 5 Y = 7.60%
CAGR 5 Y
25 ROCHE, 1,061
20
DEXA MEDICA, 2,696 KIMIA FARMA, MERCK INDONESIA, 1,253
HEXPHARM JAYA, 1,274
15
SANBE, 4,033
NOVARTIS, 1,333 PHAROS INDONESIA, 2,221
NOVELL PHARM, 1,450
10 FAHRENHEIT, 1,637
LAPI, 1,239
5
SANOFI-AVENTIS, 1,537
KALBE FARMA, 4,391 DARYA VARIA, 1,323
DANKOS, 1,114
-15
-10
KONIMEX, 1,256
0 -5
0
5
10
TEMPO SCAN PACIFIC, 1,737
BIOFARMA, 1,331
-5
-10
Source: IMS MAT Q1 2017
BAYER INDONESIA, 1,219
MAT GROWTH = 8.97%
15 SOHO, 1,571
20
25
30
ROADMAP INDUSTRI FARMASI INDONESIA
INDUSTRI FARMASI INDONESIA SEBAGAI INDUSTRI STRATEGIS NASIONAL MENJADI 15 BESAR KEKUATAN UTAMA INDUSTRI FARMASI PADA 2025 DENGAN NILAI PASAR Rp. 700 T
VISI MISI
1. Memenuhi kebutuhan pasar obat dan pengobatan, termasuk kebutuhan JKN dan KIS 2. Meningkatkan devisa, dengan meningkatkan ekspor dan substiitusi impor. 3. Untuk menguasai teknologi farmasi, termasuk R&D memaksimalkan potensi JKN & KIS: Ketersediaan, Keterjangkauan, Akses
Bio-Pharma
Vaccines
Skala Ekonomi Pasokan Bahan Baku Penguasaan Teknologi
Source: Kementerian Kesehatan RI, 2015
Peningkatan ekspor & substitusi impor: Meningkatkan devisa
Natural
Chem-API
Regulasi dan Insentif Dukungan Investasi Kualitas dan Kuantitas SDM
ISSUE TERKAIT INDUSTRI FARMASI
IMPOR BAHAN BAKU OBAT INDONESIA
Sumber: Kementerian Perdagangan
IMPOR BAHAN BAKU OBAT INDONESIA Pengembangan industri API kimia menjadi penting, mengingat impor API kimia mencapai IDR 6.8 triliun Penggunaan Bahan Baku pada Obat Jadi MAT Q3 2015 (dalam IDR Triliun)
Nilai Impor Bahan Baku Farmasi 2014 Total (dalam IDR Triliun)
24.3
18.3
12.4
8.0
6.8
5.7
Originator
Unbranded Gx
Branded Gx
OTC
Source: Kementerian Perdagangan; IMS Indonesia Total Market Audit Data
Natural
Chemical
IMPOR BAHAN BAKU OBAT INDONESIA Top 20 Import Bahan Baku API Kimia 21%
Total Impor Chemical API : IDR 6.8 Triliun
11% 8%
7%
6%
6%
5%
4%
4%
3%
3%
3%
3%
3%
3%
3%
2%
2%
2%
2%
2%
IMPOR BAHAN BAKU OBAT INDONESIA 10 Bahan Baku Obat Paling Sering Diimpor Periode 2016 Thiamphenicol; 37
Methylprednisolone,
Paracetamol, 268
107 Dexametashone, 69
Pharmaceutical Gelatin, 69
Clindamycin , 53 MEFENAMIC ACID, 79 Source: BPOM, 2016
AMOXICILLIN, 172 ERDOSTEIN, 45
SIMVASTATIN, 46
TRANSFORMASI BISNIS PROSES INDUSTRI FARMASI
KONDISI SAAT INI IMPOR
MASA DEPAN KEMANDIRIAN FARMASI INDONESIA
Source: Kementerian Kesehatan
BISNIS PROSES INDUSTRI FARMASI DI INDONESIA
INDUSTRI KIMIA DASAR DI INDONESIA
Sumber: Kementerian Perindustrian
LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN BBO DI INDONESIA
Substitusi Impor Ketahanan Nasional Kebutuhan JKN
Mengurangi Ketergantungan Kemandirian Bangsa Kemudahan Pengawasan
Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri
PERSYARATAN INDUSTRI BBO SKALA EKONOMI
Industri hanya akan melakukan produksi pada level volume tertentu yang memenuhi nilai kompetitif
PASOKAN BAHAN BAKU YANG KOMPETITIF DAN BERKELANJUTAN
PENGUASAAN TEKNOLOGI
Biaya komponen utama berasal dari bahan mentah
Teknologi terbaru menawarkan proses yang lebih efisien dan efektif serta ramah lingkungan.
REGULASI DAN INSENTIF
DUKUNGAN INVESTASI
KUALITAS DAN KUANTITAS SDM
Komitmen pemerintah untuk mengeluarkan regulasi dan insentif terutama bagi start up industry, termasuk untuk industry cluster, infrastruktur, insentif pajak, dan komitmen pembelian jangka panjang.
Perusahaan BBO baru membutuhkan investasi setidaknya Rp. 50-200 milliar (tergantung jenis BBO, kapasitas, dan teknologi) sehingga pemerintah perlu memfasilitasi dukungan pembiayaan (penyertaan modal pada BUMN)
Sumber: Kementerian Kesehatan, 2015
Ketersediaan SDM terutama bio-scientist dan chemical engineers merupakan tantangan untuk membangun Industri BBO
30
TANTANGAN PENGEMBANGAN BBO Memerlukan investasi yang besar Teknologi yang digunakan cukup tertinggal Pasar Farmasi dalam negeri relatif kecil à ekspor Harga tidak kompetitif
Tidak dapat bersaing dengan global price Tidak diminati Peningkatan “value” Penelitian
Pengembangan
TANTANGAN PENGEMBANGAN BBO
Kurangnya industri hulu Kurangnya kebijakan yang berpihak pada pengembangan bahan baku farmasi dalam negeri
Kurangnya promosi dan peluang investasi di bidang bahan baku farmasi
Kurangnya pemutakhiran teknologi
KENDALA DALAM PENGEMBANGAN BAHAN BAKU FARMASI
Penelitian belum berorientasi pada peningkatan nilai tambah dan optimasi produk di industri
Kurangnya sinergi antar stakeholder
Belum fokusnya pengembangan yang berorientasi pada pengembangan bahan baku farmasi.
REGULASI PENDUKUNG PENGEMBANGAN BBO
Inpres No. 6 Tahun 2016 Peta jalan pengembangan BBO, BBOT dan Alat Kesehatan (Permenkes 86,87,88 Tahun 2013)
Nawa Cita
Paket Kebijakan Ekonomi XI
Rencana Aksi Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan Permenkes No. 17 Tahun 2017
REGULASI PENDUKUNG PENGEMBANGAN BBO
Inpres No 6 Tahun 2016 Menyusun dan menetapkan rencana aksi untuk Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan Memfasilitasi pengembangan ke arah biopharmaceuticals, vaksin, natural dan API kimia
Mendorong dan mengembangkan R&D sediaan farmasi dan alkes menuju kemandirian IF dan alkes
Memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri melalui e-catalogue
Mengembangkan sistem data dan informasi terintegrasi dari kebutuhan masyarakat, produksi, distribusi sampai pelayanan kesehatan serta IF dan alkes
Menyederhanakan system dan proses perizinan
Melakukan koordinasi dengan BPJSK untuk memperluas faskes sesuai kebutuhan
SKENARIO PENGEMBANGAN BBO
Pengembangan Bahan Baku Farmasi Natural Kimia Biopharmaceutical dan Vaksin
2015-2025 2015-2018
2019-2022
2022-2025
Renaksi Pengembangan Industri Farmasi :
Pengembangan Industri Farmasi menjadi Industri Farmasi berbasis riset, termasuk Industri Obat Tradisional
Sumber: Farmalkes, Kementerian Kesehatan
SKENARIO PENGEMBANGAN BBO PERIODE API
BIOPHARMA -CEUTICALS
VACCINE
NATURAL
2015-2018
2019-2022
• EPO (Erythropoetin) GCSF (Granulocyte Colony Stimulating Factor) • Probiotic • Insulin • Stem cell protein • Somatropin • EGF (Epidermal Growth Factor) • Enoxaparin
• • • • • • • •
Dengue (Demam Berdarah) MR (Measles Rubella) HB (Hepatitis-B) Hexavalent (dimulai) Sabin IPV (Inactivated Polio Vaccine) Rotavirus (dimulai) Typhoid Vi-Conj Rabies (dimulai)
• Dehidro-di-Isoeugenol Pala) • Curcumin • Gingerol • Phylantin • Piperin • Steviosid • Xanthorhizol • Zederone
(Ekstrak Biji
2023-2025
• Blood Fractionation (Albumin, imunoglobulin, Faktor VIII, Faktor IX) • Growth Hormone (hormon pertumbuhan) • Interferon (pelindung tubuh dari berbagai virus) • Trastuzumab (antibodi monoklonal yang dirancang untuk bekerja pada target HER2 positive breast cancer) • Insulin • MAB
• MAB (Monoclonal Anti Body) • Insulin analogue
• DTaP (Diphteri, Tetanus, acellular Pertussis) • Hexavalent • MenACWY • New OPV type 2 • Pneumococcal • Rotavirus • Rabies
• HPV (Human Papiloma Virus) • New TB Recombinant
• • • • • • •
• Andrographolide • Etil-p-metoksi Sinamat • Ekstrak cacing tanah
Glucosamin Omega-3 Resveratrol Vinca alkaloid derivates Isolat gandarusa Isolat alga coklat Isolat mikroba simbion karang laut • Isolat Guazuma longifolia
SKENARIO PENGEMBANGAN BBO PERIODE API
NATURAL
CHEMICALS
2015-2018
2019-2022
• Ekstrak sambung nyawa (antihiperkolesterolemia) • Ekstrak temulawak (antihiperkolesterolemia) • Ekstrak seledri (antihipertensi) • Ekstrak kumis kucing (antihipertensi) • Palm sugar • Ekstrak Cinnamomum burmanii • Fitoestrogen (Trigonella foenum-graceum) • Dermifix Wound Healing (Centella asiatica) • Statin derivates (menurunkan kadar kolesterol: Simvastatin, Atorvastatin, rosuvastatin) • Pantoprazole • Clopidogrel • ARV (Entecavir, Tenofovir) • Beta-Lactam (Amoxycillin) • Pharma Salt (garam farmasi) (NaCl pharma-grade) • Dextrose pharma-grade • Lyophilisation substances • Pen-V • Pen-G • Magnesium stearate • Paracetamol
• Ascorbic Acid (vit. C) • Cephalosporin (7 – ACA) • 7-AVCA • 7-ACCA • 7-ADCA • ARV (Entecavir, Tenofovir)
2023-2025
PENGAWASAN PENGEMBANGAN BBO • Sesuai Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.33.12.12.8195 Tahun 2012 tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik
Pedoman CPOBEd.4 (2012)
Annex 8Pedoman CPOB tentang Pedoman CPBBAOB (2009)
• Tujuan Pengawasan: Menjamin Quality, Safety, Efficacy
Quality
•
Safety
• Uji Toksisitas
Efficacy
• •
PharmaceuticalGrade
Solubility dan UjiBA/BE Uji Klinik
PetunjukOperasional Penerapan CPOB (2012)
DUKUNGAN PEMERINTAH - BPOM
Pengawasan mutu BBO impor Menyusun database industri BBAO yang digunakan di Indonesia (listed manufacturer) Regulasi yang mendukung pengembangan dan kemandirian bahan baku obat oleh industri dalam negeri (IND, UK, Registrasi Obat) Standarisasi Mutu (BE untuk BBAO tertentu) Regulatory advice/ assistance untukProdusen BBAO; diskusi terkait RIP; sertifikasi CPBBAOB; penyusunan DMF; Seminar terkait CPBBAOB
Capacity Building untuk regulator dan pelaku usaha
Sumber: BPOM
DUKUNGAN PEMERINTAH
UPDATE INDUSTRI BBO DI INDONESIA Ada 8 Industri Produsen BBO yang telah tersertifikasi CPBBAOB. BBO yang diproduksi a.l: Bulk vaksin campak Bulk vaksin BCG Bulk toksoid difteri Bulk toksoid tetanus
Bulk vaksin polio Bulk pertusis Bulk antisera
Ada 9 Industri BBO yang masih dalam proses pembangunan/ sertifikasi. BBO yang diproduksi a.l: Paracetamol, Acyclovir, Glimepiride, Fenofibrate atau Ciprofloxacine
Cangkang kapsul gelatin (2 IF)
Produk biosimilar (EPO) (2 IF)
Bulk EPO
Garam farmasi
Omeprazole beku kering
Attapulgit
Garam farmasi natrium klorida
Cangkang kapsul
Serbuk steril: Ampicillin Sodium Kloksasilin natrium hidrat Benzil penisilin kalium Sulbaktam natrium
Simvastatin, Pantoprazole, Clopidogrel, Atorvastatin, Rosuvastatin, Esomeprazole, Rabemeprazole, Saprogelate
Garam kina dan turunannya
Fraksi protein bioaktif Serbuk micronized bahan aktif Paracetamol, Salicylamide, Guafenesin
Sumber: BPOM
3
STRATEGI PENGEMBANGAN BBO KIMIA FARMA
PENGEMBANGAN BBO KIMIA FARMA Parameter Kemitraan Global 1. 2. 3.
4. 5.
Transfer Teknologi Rolyaty Fee rendah Ketersediaan bahan kimia dasar dan kesanggupan memproduksinya di Indonesia Sudah punya pasar global Kepastian ketersediaan bahan baku obat sesuai kebutuhan nasional
Kebutuhan Investor 1.
2. 3. 4. 5.
Kepastian Pasar è Minimal untuk program pemerintah dan BUMN harus menggunakan Bahan Baku Lokal Ketersediaan lahan Keamanan investasi terutama kepastian hukum Kemungkinan untuk perjanjian G to G Adanya Royalty fee untuk transfer knowledge
PENGEMBANGAN BBO KIMIA FARMA
PENGEMBANGAN BBO KIMIA FARMA
7
Pemegang Saham
PENGEMBANGAN BBO KIMIA FARMA 5.1. PT Kimia Farma (Persero) Tbk 75,0% (Rp. 99,375 Milyar) 5.2. Sung Wun Pharmacopia (Korsel) No Lain Lain
25,0% Feasibility Study
1
Lokasi Project
Lippo Cikarang
2
Bangunan
2.562 m2
3
Tanah Kimia Farma Cikarang
12.000 m2
4
Jumlah SDM
28 orang
5 Transfer Teknologi No Produksi
Training di Korsel Feasibility Study
1
Produksi BBO (8 produk)
30 Ton / Tahun
2
Produksi High Function Chemical (HFC)
150 Ton / Tahun
3
Produksi BBO untuk kebutuhan RI
7 Ton / Tahun
4
Nilai import BBO (8 Produk)
USD 3.58 Juta
(Rp. 33,125 Milyar)
TIMELINE PENGEMBANGAN BBO KIMIA FARMA ACTIVITY Building License - Building - IMB BPOM-Rencana Induk Pembangunan (RIP) Ground Breaking Plant Construction Mechanical Engineering & Machine Bidding Mechanical Engineering Design Contract Machine Making Machine Delivery Machine HVAC QC Lab + Equipment Electrical Power Produksi Pilot Production - HFC + API Inspection GMP - BPOM Inspection GMP - FDA Korean Comercial Production API Comercial Production HFC Training & Transfer Teknologi 5 Person 7 Person 14 Person
Jul-16 Agst-16 Sep-16 Okt-16 Nov-16 Dec-16 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4
2017 2018 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
DOKUMENTASI GROUND BREAKING 10 OKT 2016
FAT MARET 2017
DOKUMENTASI 20 AGST 2017
5 SEPTEMBER 2017
PENGEMBANGAN BBO KIMIA FARMA
PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK Kantor Pusat Jl. Veteran No. 9 Jakarta Pusat 10110 P : +62 21 384 7709 | F : +62 21 3814441 M :
[email protected] W : www.kimiafarma.co.id
TERIMA KASIH Presentasi ini dibuat oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) semata-mata untuk tujuan informasi. Dengan menerima presentasi ini, Anda setuju untuk menjaga kerahasiaan mengenai informasi yang diungkapkan dalam presentasi ini. Presentasi ini tidak dapat ditafsirkan sebagai suatu penawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli suatu instrumen apapun di setiap yurisdiksi di mana tawaran seperti itu. Informasi dalam presentasi ini diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya, tetapi kami tidak menjamin bahwa itu adalah akurat atau lengkap. Presentasi ini dimaksudkan untuk digunakan oleh penerima saja dan tidak boleh direproduksi atau disalin / fotokopi atau digandakan kembali atau didistribusikan kepada orang lain atau dipublikasikan atau dibuat tersedia dalam, dari, dengan cara apapun, atau menyebarkan kepada orang lain tanpa izin tertulis dari KAEF.