1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan dunia industri saat ini, menuntut perusahaan untuk tanggap dalam memenuhi keinginan dan kepuasan konsumen agar dapat bersaing dengan kompetitor. Bagi perusahaan job order, ketepatan waktu penyelesaian order merupakan salah satu aspek penting dalam memenangkan persaingan selain faktor kualitas dan harga. Perancangan layout fasilitas memiliki peranan penting dalam menunjang kelancaran keseluruhan produksi yang berdampak pada ketepatan waktu penyelesaian order. Pengaturan layout fasilitas yang optimal akan mendukung upaya peningkatan produktivitas dan efisiensi perusahaan. Dalam merancang layout fasilitas, banyak metode dan pendekatan yang bisa digunakan. Pada literatur terdahulu banyak dibahas tipe layout tradisional, yaitu product layout, process layout, cellular layout, dan project layout yang dijadikan pilihan dalam merancang perusahaan job shop (Benjafar dkk, 2000). Besarnya varietas komponen yang diproduksi pada job shop, tidak ada satupun dari layout tradisional tersebut yang mampu memberikan solusi yang memuaskan. Perancangan sebuah layout fasilitas berawal dari adanya suatu kebutuhan kemudian dilanjutkan dengan adanya suatu penerapan hasil perancangan tersebut. Kebutuhan merupakan faktor permintaan konsumen yang semakin hari semakin bervariasi sehingga diramalkan bahwa karakteristik dari layout pada generasi mendatang harus flexible, modular, dan reconfigurable. Modular layout merupakan ide baru dalam desain layout yang meyusun layout fasilitas menjadi sebuah jaringan layout module dengan menggunakan sebuah metode hybrid yang mengintegrasikan desain process layout dan cellular layout. Metode ini memperluas pendekatan string matching dan clustering untuk mengelompokkan mesin dan menganalisa
2 kesamaan routing produk pada layout fasilitas. Layout module memperluas ide dari cell dalam cellular layout dan departemen dalam process layout dimana sebuah module dapat mempunyai fokus produk, proses, atau part family (Irani dan Huang, 2000). PT. Meco Inoxprima unit I merupakan perusahaan dengan sistem job order yang memproduksi tangki dan alat berat yang terbuat dari stainless stell dan mild steel. Produk yang dihasilkan ialah storage tank, bag filter, mixer tank, tandem tank dan pressure vessel, dan dimana produk-produk yang dihasilkan tersebut terdiri dari beberapa komponen yang bervariasi. Tipe layout PT. Meco Inoxprima unit I saat ini berbentuk proses layout. Jumlah mesin dalam lantai produksi sebanyak 85 mesin. Seiring berkembangnya perusahaan dalam menghadapi persaingan pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen, PT. Meco Inoxprima unit I mengembangkan variasi jenis produk yang mengakibatkan besarnya variasi routing produk. Permasalahan yang dihadapi PT. Meco Inoxprima unit I dengan besarnya variasi routing produk dalam penataan fasilitas produksi yang berbentuk proses layout ialah besarnya aktivitas material handling dan jarak total perpindahan bahan yang terjadi juga dinilai cukup tinggi. Salah satu tanda khusus dari ketidakefisienan sebuah layout dapat dilihat dari jarak perpindahan yang panjang antar operasi yang berurutan. Berdasarkan pada pemasalahan tersebut maka diperlukan perancangan ulang fasilitas layout dengan pendekatan terbaru yang bisa memberikan solusi untuk jaringan aliran material yang bervariasi. Solusi yang diajukan dalam permasalahan ini adalah pendekatan modular layout yang menggunakan ide pengelompokan dan penyusunan mesin yang dibutuhkan untuk routing operasi yang bervariasi menjadi sebuah konfigurasi layout yang dapat meminimasi jarak perpindahan total dan mengurangi biaya material handling. Saat ini, PT. Meco Inoxprima memiliki 2 lokasi yaitu PT. Meco Inoxprima unit I yang berlokasi di jalan Kalijaten 114 Sidoarjo, PT. Meco Inoxprima unit II yang berlokasi di Bringin Bendo 29 Sidoarjo dan memiliki lahan kosong yang cukup luas.
3 Berdasarkan fasiltas produksi dan mesin yang dimiliki maka PT. Meco Inoxprima unit I dikhususkan untuk memproduksi produk dengan dimensi kecil. Sedangkan PT. Meco Inoxprima unit II memproduksi produk dengan dimensi cukup besar yang tidak memungkinkan diproduksi di PT. Meco Inoxprima unit I. Dengan 2 lokasi pabrik yang terpisah, maka pihak manajemen berencana untuk memindahkan lokasi pabrik PT. Meco Inoxprima unit I ke lokasi PT. Meco Inoxprima unit II untuk memudahkan pihak manajemen dalam mengelola proses produksi. Pada lokasi yang baru nantinya, tata letak fasilitas produksi akan diperbaiki agar tercipta tata letak yang efektif dan efisien. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang maka hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini ialah bagaimana merancang ulang layout fasilitas produksi di PT. Meco Inoxprima unit I dengan konsep modular layout untuk menghasilkan layout yang efektif dan efisien. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah : 1. Melakukan analisa kesamaan urutan proses produksi dari tiap komponen produk. 2. Mengelompokkan mesin dengan pengklusteran untuk membentuk layout module. 3. Menentukan jumlah tiap tipe mesin dalan tiap layout module. 4. Melakukan perancangan ulang layout fasilitas pada departemen produksi di PT. Meco Inoxprima unit I dengan konsep modular layout. 5. Meminimasi jarak material handling antar fasilitas pada perancangan layout.
4 1.4 Manfaat Penelitian Berdasar permasalahan yang telah dirumuskan maka manfaat yang didapat dari penelitian ini antara lain : 1. Dapat memberi masukan bagi perusahaan dalam merancang layout baru. 2. Dapat mengetahui penerapan metode modular layout dalam melakukan perancangan ulang layout fasilitas. 3. Dapat menjadi dasar pengembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam hal perencanaan fasilitas. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Dalam penyelesaian permasalahan yang ada dan untuk lebih memfokuskan pokok materi dalam penelitian maka perlu ada pembatasan masalah dan asumsi. Batasan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah : 1. Karakteristik yang digunakan untuk mengevaluasi rancangan layout adalah jarak material handling antar fasilitas. 2. Data yang digunakan merupakan data produksi yang berlangsung saat penelitian yaitu periode 2005-2006. 3. Produk yang diamati merupakan produk yang banyak dipesan yaitu storage tank, bag filter dan mixer tank. 4. Perhitungan biaya hanya mencakup biaya material handling antar fasilitas. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Tidak ada penambahan mesin baru selama penelitian berlangsung. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini akan dibagi ke dalam enam bab sebagai berikut:
5 1. Pendahuluan Bab ini menjabarkan tentang gambaran umum penelitian Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, batasan-batasan dan asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian, serta sistematika penulisan laporan penelitian. 2. Tinjauan Pustaka Bab ini berisi kumpulan teori dan konseptual yang melahirkan gagasan penelitian dan diperlukan dalam penyelesaian permasalahan yang dibahas dalam penelitian. Adapun landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain berkaitan dengan konsep dasar perencanaan layout, tipe dasar layout tradisional, modular layout, sebuah prosedur heuristic untuk desain modular layout,dan metode analisa kluster. 3. Metodologi Penelitian Bab ini menguraikan langkah-langkah secara sistematis yang dilalui selama penelitian tugas akhir berlangsung, guna penyelesaian permasalahan yang dibahas dalam penelitian. Metodologi ini digunakan agar pelaksanaan penelitian tidak akan menyimpang dari tujuan penelitian yang sudah ditetapkan 4. Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisi berisi cara-cara pengumpulan dan pengolahan data, alat pengolahan data, dan teknik analisa yang diperlukan untuk mendapatkan hasil dari penelitian.. Data-data yang dikumpulkan meliputi data produk, spesifikasi mesin dan departemen, proses produksi, layout awal, serta data-data lain yang diperlukan. Selanjutnya pengolahan data yang dilakukan, sesuai dengan landasan teori yang digunakan bertujuan untuk merancang tata letak fasilitas lantai produksi dengan metode pendekatan modular layout . 5. Analisa dan Interpretasi Data Bab ini berisi analisa dan interpretasi hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Analisa yang dilakukan akan berkaitan dengan hasil pengamatan dan
6 pengolahan data yang telah dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara layout awal dengan hasil relayout. 6. Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi ringkasan dari penelitian yang dilakukan, serta usulan yang direkomendasikan baik bagi perusahaan maupun penelitian berikutnya sebagai upaya pengembangan lebih lanjut.