CELL LAYOUT ANALYSIS
١٤٣٠ ﺃﺒﻰ ﻠﻘﻤﻦ ٭
Latar Belakang Group Technology (GT) tidak membahas urutan dan tata letak mesin di dalam sel Sel pada dasarnya bersifat multi produk Aliran produk dalam sel menentukan manufacturing lead time dan utilisasi manpower Diperlukan sequence dan flow analysis untuk menentukan tata letak mesin dalam sel
Sequence:
urutan mesin; flow: aliran produk
Cell layout analysis
Membahas urutan mesin dalam sel Sel
multi produk multiple routing
Membahas pergerakan produk dalam sel BP
R 1
I
2
I
3
I
4
BT
Empat tipe pergerakan produk: repeat (R), insequence (I), by-passing (BP), backtracking (BT)
Tujuan cell layout analysis
Minimize backtracking Maximize in-sequence Minimize travel distance Minimize handling cost Maximize machine utilisation
Tidak ada satu metode yang mampu mencapai semua tujuan
Metode cell layout analysis Pattern-matching method Network flow algorithm Spine layout design Metode heuristik dll
Network flow algorithm Efektif dalam minimasi backtracking dan travel distance Kerugian pada material handling Perlu informasi routing dan permintaan (demand) dari setiap produk Pada dasarnya membentuk line layout
Algoritma (1) 1. 2.
3.
4. 5.
Pilih produk dengan permintaan tertinggi. Gunakan routingnya sebagai jaringan awal Dari produk yang tersisa, pilih produk dengan permintaan tertinggi (Pi). Hitung jumlah operasinya. Cari semua jalur yang tersedia pada jaringan. Untuk semua jalur yang ditemukan pada langkah 3, hitung CF dan CB. Untuk semua jalur, hitung MWF dan MWB.
MWF = jumlah operasi produk Pi - CF MWB = jumlah operasi produk Pi - CB
Algoritma (2) Pilih jalur dan arah terbaik. Aturannya:
6.
Perbaiki jaringan pada jalur yang dipilih pada langkah 6 dengan menambahkan operasi yang kurang dari Pi dengan arah sebagaimana dipilih pada langkah 6. Apakah masih ada produk tersisa?
7.
8.
Pilih nilai MW yang terkecil (bisa MWF maupun MWB) Jika terdapat dua nilai MW yang sama, pilih yang memiliki nilai CF atau CB terbesar Jika nilai CF atau CB sama, pilih salah satu secara acak
Jika ya, kembali ke langkah 2. Jika tidak, lanjutkan ke langkah 8.
Stop
Menghitung CF dan CB
C= kesamaan (compliant) F= maju (forward); B= mundur (backward) CF= jumlah operasi yang sama antara produk dengan jaringan yang tersedia pada arah maju, baik in-sequence maupun by-passing CB= jumlah operasi yang sama antara produk dengan jaringan yang tersedia pada arah mundur, baik in-sequence maupun by-passing
Contoh perhitungan CF
Sequence operasi produk: 1-3-4-5-2 Jaringan yang tersedia: 1-2-3-4-5-6 Jaringan :
1
2
3
4
5
Produk :
1
3
4
5
2
Arah perbandingan ‘
CF = 4
6
Contoh perhitungan CB
Sequence operasi produk: 1-3-4-5-2 Jaringan yang tersedia: 1-2-3-4-5-6
Jaringan :
1
2
3
4
5
Produk :
1
3
4
5
2
Arah perbandingan ‘
CB = 2
6
Contoh kasus (1)
Suatu sel terdiri atas 4 produk dan 7 mesin dengan perincian sbb: Produk 1 2 3 4
Permintaan 50 100 150 100
Sequence 2-4-7 1-2-5-6 1-3-2-4-7 2-3-4-5-6-7
Jumlah operasi 3 4 5 6
Contoh kasus (2)
Proses analisis dengan network flow: 1.
P3 adalah produk dengan permintaan tertinggi. Routing 1-3-2-4-7 digunakan sebagai jaringan awal. 1
2.
3.
3
2
4
7
Dari tiga produk tersisa, P2 dan P4 memiliki jumlah permintaan sama, yaitu 100. Secara acak dipilih P2. Jumlah operasi: 4, sequence: 1-2-5-6. Jaringan yang tersedia hanya memiliki satu jalur, yaitu 1-3-2-4-7.
Contoh kasus (3) 4.
Perbandingan maju:
CF = 2
1
3
2
4
1
2
5
6
7
Arah perbandingan ‘
Perbandingan mundur:
CB = 2
1
3
2
4
1
2
5
6
Arah perbandingan ‘
7
Contoh kasus (4) 5.
6. 7.
MWF = 4 – 2 = 2 MWB = 4 – 2 = 2 Nilai MWF=MWB, jadi tidak ada perbedaan antara arah maju dan mundur. Operasi produk P2 yang belum terdapat dalam jaringan adalah operasi 5 dan 6. Kedua operasi ini ditambahkan pada jaringan seperti tergambar: 1
3
2
4
7
5
6
Contoh kasus (5) 8.
9.
P2 telah ditambahkan dalam jaringan. Langkah selanjutnya adalah menambahkan P4. Sequence: 2-3-4-5-6-7, Jumlah operasi: 6. Jaringan yang sudah ada memiliki dua jalur. Perhitungan MWF/MWB terlihat di tabel bawah ini: No
Jalur
1
1-3-2-4-7
2
1-3-2-5-6
Arah F B F B
CF/CB 3 3 3 3
MWF/MWB 3 3 3 3
Contoh kasus (6) 10.
Tabel menunjukkan semua jalur dan semua arah memiliki nilai MW yang sama. Secara acak dipilih jalur 1-3-2-4-7. Jaringan diperbarui dengan menyertakan operasi P4: 3
1
3
2
5
6
4
7
5
Satu produk yang tersisa adalah P1. Jumlah operasi: 3, sequence: 2-4-7
6
Contoh kasus (7) 11.
12.
Tabel perhitungan MW untuk produk P1 terlihat di bawah ini: No
Jalur
1
1-3-2-3-4-5-6-7
2
1-3-2-5-6
Arah F B F B
CF/CB 3 3 1 1
MWF/MWB 0 0 2 2
Maka hasil akhir dari analisis network flow: 3
1
3
2
5
5
6
4
7
6
Contoh kasus (8)
Network flow algorithm adalah suatu pendekatan analitis. Contoh dari modifikasi dengan pendekatan heuristik dapat dilihat berikut: 1
3
2
3
3
5
6
2
4
7
1
7
6
5
4