0
KEPUASAN KERJA DOKTER SPESIALIS RS NENE MALOMMO KAB.SIDRAP DAN RSUD KOTA MAKASSAR PADA PELAKSANAAN JKN TAHUN 2014
JOB SATISFACTION OF SPESIALIST DOCTORS IN NEMAL HOSPITAL AT SIDRAP REGENCY AND MAKASSAR CITY HOSPITAL OF THE IMPLEMENTATION JKN ON 2014
Suci Angela Diliana¹,Noer Bahry Noor², Ida Leida Maria³
¹Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Sidenreng Rappang, ²Staf Pengajar Bagian Administrasi Rumah Sakit, FKM Universitas Hasanuddin, ³ Staf Pengajar Bagian Epidemiologi , FKM Universitas Hasanuddin
Alamat Korespondensi: Suci Angela Diliana Panreng Rijang Kec .Baranti Kab.Sidrap HP :081355188250 Email :
[email protected]
1 ABSTRAK
Awal pelaksanaan JKN pada bulan Januari Tahun 2014 mempunyai tujuan agar dapat menjamin akses dan mutu pelayanan, penyebaran, kinerja dan kesejahteraan dokternya. penelitian ini memiliki tujuan umum menganalisis hubungan pekerjaan menantang dan kondisi kerja yang mendukung dengan kepuasan kerja dokter spesialis di poliklinik rawat jalan RS Nene Malommo dan RSUD Kota Makassar pada pelaksanaan JKN Tahun 2014, metode dalam penelitian ini adalah metode survey yang bersifat deskriptif dan analitik,dengan memberikan kuesioner kepada 30 dokter spesialis dan wawancara kepada Pihak Manajemen RS Nene Malommo di Kabupaten Sidenreng Rappang dan RSUD Kota Makassar, hasil penelitian menunjukan ada hubungan pekerjaan menantang dan tidak ada hubungan kondisi kerja yang mendukung dengan kepuasan kerja dokter spesialis di RS Nene Malommo dan RSUD Kota Makassar dan hasil analisis Perbedaan Signifikan Kepuasan Kerja Dokter Spesialis di RS Nene Malommo dan RSUD menunjukan Tidak Ada Perbedaan Kepuasan Kerja Dokter Spesialis di RS Nene Malommo dan RSUD Kota Makassar Pada Pelaksanaan JKN Tahun 2014, disimpulkan bahwa yang mempunyai hubungan kuat dengan kepuasan dokter spesialis di RS Nene Malommo dan RSUD Kota Makassar pada pelaksanaan JKN tahun 2014 adalah pekerjaan menantang. Kata Kunci : Pekerjaan Menantang, Kondisi kerja yang Mendukung ,Kepuasan Kerja.
ABSTRACT
The first of implementation of JKN on January 2014 the goal is to ensure access and quality of services, deployment, performance and well-being of doctors this research was aimed to analyze the job satisfaction of the specialist in the offcare polyclinic of nene malommo hospital and makassar local general hospital in the implementation of the National Health Guarantees in 2014, the research method was the survey method which was descriptive and analytical, the data were colected by distributing questionares to 30 specialist and conducting interviews with the management personel of both nene malommo hospital and makasassar local general hospital, the results indicated that there was a correlation between the chalenging jobs which suported the work satisfaction of the specialist, however, there was no correlation between the conditions of the jib placesand the satisfaction of the specialist in both Nene Malommo Hospital and Makassar Local General Hospital, the satisfaction of the specialist working in Nene Malommo Hospital showed no diffrence from those working in Makassar Local General Hospital toward the implementation the National Health Guarantees in 2014.have concluded that a strong relationship with satisfaction specialist doctors in Nene Malommo Hospital and Makassar Local General Hospital in 2014 JKN implementation is a challenging job . Keywords : challenging job, supporting working – place condition, job satisfaction.
2
PENDAHULUAN Awal Januari tahun 2014 telah diterapkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), sesuai dengan Sistem Jaminan Sosial Nasional, dalam buku pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional, Kementrian Kesehatan RI (2013), memaparkan bahwa penerapan JKN akan menyebabkan perubahan fundamental pada berbagai aspek yang terkait dengan industri kesehatan di tanah air. Profesi dokter sebagai tulang punggung sistem pelayanan kesehatan nasional juga akan memasuki era baru, era pembayaran mengikuti kaidah asuransi kesehatan sosial, dokter tidak bisa menentukan tarifnya secara sepihak,tarifnya akan ditentukan oleh BPJS, dua rumah sakit yang jadi lokasi penelitian adalah rumah sakit umum daerah dengan kelas yang sama yaitu kelas C yang sama-sama bekerjasama dengan BPJS pada pelaksanaan JKN, pada Standar Pelayanan Rumah Sakit yang dikeluarkan Depkes RI (1992 ), disebutkan bahwa rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan bersifat dasar, spesialistik dan subspesialistik. Data di dalam Profil RS Nene Malommo ( 2014 ), menunjukan peningkatan jumlah pasien rawat jalan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 203, sedangkan data profil RSUD Kota Makassar (2014), menunjukan peningkatan jumlah pasien rawat jalan meningkat pada tahun 2011 sampai dengan 2012 dan jumlah pasien rawat jalan menurun pada tahun 2013. Penelitian terdahulu yang telah melakukan penelitian terhadap kepuasan dokter spesialis adalah penelitian yang dilakukan oleh Nurhayani (2006), dengan judul “Beberapa faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter spesialis di poliklinik rawat jalan RSU DR.Kanujoso Dajtiwibowo Kota Balikpapan tahun 2006 ”, dengan variabel independen adalah 1) situasi pekerjaan, 2) supervisi, 3) penghasilan , 4) hubungan teman kerja, 5) kesempatan promosi dan variabel independen kepuasan kerja dokter spesialis, jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan crossectional dengan analisa data dengan korelasi pearson dan korelasi rank spearman hasil penelitian bahwa faktor yang berhubungan dengan kepuasan dokter spesialis di poliklinik RSU DR.Kanujoso Djatiwibowo adalah supervisi dan situasi kerja dan adanya perbedaan persepsi tentang kepuasan kerja dokter spesialis dengan manajemen rumah sakit, selain itu Cahyani (2011), meneliti “ Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap kinerja Dokter di Ruang Rawat Inap RSU Daerah Jayapura”, dengan variabel independen upah (gaji), pekerjaan itu sendiri (work it self ), promosi, penyelia, rekan kerja dan variabel dependen kepuasan dokter, penelitian ini bersifat deskriptif
crossectional,
dengan analisa univariat, analisa bivariat dan analisa multivariat, dan hasil penelitian menunjukan kepuasan terhadap gaji / upah , promosi , rekan kerja dan kebutuhan sosial tidak berpengaruh terhadap kinerja dokter dan yang lebih berpengaruh terhadap kepuasan kerja
3
dokter adalah suasana kerja itu sendiri dan kebutuhan penghargaan, Handayani (1999), meneliti “ Hubungan kepuasan kerja, kualitas dan kecendrungan perlaku dokter spesialis merawat pasien rawat inap utama di RSUP Fatmawati, dengan variabel independen kualitas dokter spesialis, variabel tergantung kecendrungan dokter spesialis , jenis penelitian adalah kuantitatif dengan analisa data pengujian kemaknaan menggunakan uji statistik regresi linier dan hasil penelitian menunjukan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antar lain, kondisi lingkungan kerja, imbalan dan rekan sekerja. Menurut Robbins (2003), faktor –faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah 1) pekerjaan menantang , 2) imbalan yang pantas , 3) kondisi tempat kerja yang mendukung , 4) rekan kerja dan pimpinan yang mendukung , sedangkan menurut Herzberg (1996), yang membagi situasi menjadi 2 kelompok yaitu ; a) Kelompok satisfier yaitu situasi yang dibuktikan sebagai sumber kekuasaan terdiri dari tanggung jawab, prestasi, penghargaan, promosi, pekerjaan itu sendiri, b) kelompok dissastifier, faktor-faktor yang terbukti menjadi sumber ketidakpuasan , yang terdiri dari kondisi kerja, gaji , penyelia, teman kerja, kebijakan administrasi, keamanan. kepuasan kerja ( Gunawan, 2014), Job satisfaction is an impotant aspect for an organization’s succes ( Rifayat ., dkk , 2012), menunjukan bahwa kepuasan kerja adalah salah satu aspek yang penting dalam suatu organisasi, pekerjaan menantang dalam penelitian dalam artian sejauh mana para dokter spesialis mempersepsikan Sistem INACBGs yang ada dalam JKN apakah dokter spesialis di kedua rumah sakit mampu memberikan layanan secara efesien khususnya pasien BPJS di Poliklinik Rawat Jalan, mampu meresepkan pasien sesuai dengan Formularium Nasional, mampu mengoptimalkan pengunaan BHP dan menggunakan akomodasi RS dan yang terpenting karena tujuan JKN adalah agar RS dapat mengendalikan mutu dan biaya di dalam JKN ini maka dokter spesialis harus tertantang mampu membuat clinikal pathway jenis penyakit, sedangkan kondisi kerja mendukung melihat persepsi dokter spesialis di kedua rumah sakit terhadap ketersediaan RS menyangkut fasilitas, karena JKN adalah program yang baru di jalankan pemerintah pada awal tahun 2014 maka menjadi alasan peneliti untuk melihat sejauh mana kepuasan kerja dokter spesialis terhadap pelaksanaan JKN ini, yang paling terpapar dalam pelaksanaan JKN ini adalah para dokter spesialis yang berada di lingkup RS, perubahan metode pembayaran dalam sistem INACBGs tentunya akan memberikan dampak pada kepuasan kerja dokter spesialis dengan harapan tujuan dari JKN itu sendiri yang ingin mensejahterakan dokternya dapat tercapai dan memang sesuai harapan dari para dokter spesialis yang bekerja di dua rumah sakit tempat penelitian akan berlangsung, dan tujuan umum dari penelitian ini adalah
4
menganalisis hubungan pekerjaan menantang dan kondisi kerja yang mendukung dengan kepuasan kerja dokter spesilais pada pelaksanaan JKN tahun 2014. BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS Nene Malommo yang berada di Kabupaten Sidenreng Rappang yang berlangsung pada tanggal 9 sampai dengan 16 agustus tahun 2014 dan RSUD Kota Makassar yang berada di Kota Makassar yang berlangsung tanggal 20 Agustus sampai dengan 2 september tahun 2014, Jenis Penelitian adalah Observasional dengan metode survey yang bersifat deskriptif dan analitik. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh dokter spesialis yang berkerja di poliklinik RSUD Kota Makasar berjumlah 21 orang dan dokter spesialis yang bekerja di poliklinik rawat jalan di RS Nene Mallomo dengan jumlah 9 orang dokter spesialis, menurut sugiyono ( 2012 ) , penentuan sample dengan simple random sampling dapat dilakukan karena sample bersifat homogen dalam hal ini sample adalah seluruh dokter yang memiliki komptensi spesialistik yang bertugas pada poliklinik rawat jalan kedua rumah sakit. Bahan dan Alat Alat untuk
mengukur variabel adalah kuesioner terstruktur dan wawancara
mendalam, kuesioner untuk mengukur kepuasan kerja terhadap pekerjaan yang menantang dan kondisi kerja yang mendukung, sedangkan untuk keperluan analisa data secara kualitatif adalah
untuk lebih mengetahui
secara lebih dalam mengenai persepsi dokter spesialis
mengenai kepuasan kerja di RS Nene Malommo dan RSUD Kota Makassar dan sejauh mana peran manajemen RS Nene Malommo dan RSUD Kota Makassar dalam mengatasi hal-hal yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter spesialis, kuesioner yang digunakan dalam penelitian telah dijui validitas dan realibilitas di RS Haji Makassar pada tanggal 11 Juni sampai dengan 18 Juni tahun 2014, Widodo (2014), Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benar mengukur apa yang perlu diukur sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh responden memberikan jawaban yang konsisten terhadap kuesioner yang diberikan, uji kuesioner dilakukan dengan pertimbangan bahwa masalah penelitian adalah baru dan pelaksanaan JKN baru dimulai pada bulan Januari tahun 2014. Pengumpulan Data Data primer diperoleh dari kuesioner dan wawancara terhadap dokter spesialis dan wawancara terhadap manajemen rumah sakit untuk mengetahui sejauh mana manajemen
5
mengapresiasi kepuasan kerja dokter spesialis pada pelaksanaan JKN, sedangkan data sekunder diperoleh dari rekam medik rumah sakit,laporan tahunan RS Nene Malommo dan RSUD Kota Makassar,data kepegawaian dan catatan lain yang terdapat di rumah sakit. Analisa Data Analisa dalam penelitian ini ada dua yaitu analisa univariat dan analisa bivariat, analisa univariat bertujuan untuk memberi gambaran variabel yang diteliti, analisis data dua variabel yang bertujuan mencari kemaknaan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan uji korelasi pearson dan uji rank spearman setelah sebelumnya di uji kosmogorof untuk melihat normalitas data, dan melihat apakah ada perbedaan signifikan antara kepuasan dokter spesialis di RS Nene Malommo dengan RSUD Kota Makassar terhadap Program Pelaksanaan JKN yang baru terlaksana pada awal januari tahun 2014 analisis yang digunakan adalah analisis Independent Sample T Test, dan data akan diolah dengan program SPSS 17.0 . Teguh (2008), dimana sebelum masuk kedalam uji hubungan , data akan dinormalitas data untuk mengetahui uji kemaknaan hubungan.
HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini, hasil crostab pada variabel pekerjaan
menantang dengan
kepuasan kerja dokter spesialis di RS Nene Mallomo dan RSUD Kota Makassar (tabel 1), menunjukan bahwa persepsi baik responden di RS Nene Mallomo mengenai pekerjaan menantang (77,8%) menunjukan persentase kepuasan kerja puas (66,7%) dan persepsi baik responden di RSUD Kota Makassar (38,1%) menunjukan persentase kepuasan kerja puas (61,9%) sedangkan persepsi kurang baik responden di RS Nene Mallomo (22,2%) menunjukan persentase kepuasan kerja kurang puas (33,3%), dan persepsi kurang baik responden di RSUD Kota Makassar (61,9%) menunjukan persentase kepuasan kerja kurag puas (38,1%). Pernyataan persepsi baik esponden pada variabel pekerjaaan menantang didukung oleh pernyataan Kepala Instalasi Farmasi RS Nene Mallomo dibawah ini. “Dalam pelaksanaan JKN ini, dokter spesialis di RS Nene Malommo mayoritas dalam memberikan resep kepada pasiennya sudah masuk ke dalam Formularium Nasional, dan rumah sakit mengakomodir kebutuhan obat-obat yang dibutuhkan dokter spesialis pada pasiennya, di RS kamipun secara berkala melakukan monitoring kebutuhan obat dokter spesialis............” (RN,35 Thn)
Pernyataan persepsi baik pada variabel juga sejalan dengan pernyataan kepala Instalasi Farmasi RSUD Kota Makassar. “Mengenai pengadaan obat-obatan kebutuhan peresepan pasien para dokter spesialis, rumah sakit mengakomodirnya...hal ini untuk meminimalisir resep keluar khususnya pasien BPJS...karena pasien BPJS tidak boleh dikenakan biaya,jadi dokter spesialis di RS ini selalu memberikan obat yang termasuk ke dalam Formularium Nasional.....” (DW,37 Thn)
6
Hasil crostab mengenai persepsi pada variabel kondisi kerja yang mendukung dengan kepuasan kerja dokter spesialis di RS Nene Mallomo dan RSUD Kota Makassar ditunjukan pada (tabel 2), menunjukan bahwa persepsi baik responden di RS Nene Mallomo mengenai kondisi kerja yang mendukung (55,6%) menunjukan persentase kepuasan kerja puas (66,7%) dan
persepsi baik responden di RSUD Kota Makassar (42,9%) menunjukan persentase
kepuasan kerja puas (57,1%) sedangkan persepsi kurang baik responden di RS Nene Mallomo (44,4%) menunjukan persentase kepuasan kerja kurang puas (33,3%), dan persepsi kurang baik responden di RSUD Kota Makassar (57,1%) menunjukan persentase kepuasan kerja kurag puas (42,9%). Persepsi kurang baik juga ditunjukan dari pernyataan dokter spesialis di RS Nene Mallomo. “Rumah sakit memang menyediakan alat-alat medis bagi kami...namun alat-alat medis, seperti sarung tangan (hand scund) yang saya pake untuk operasi sangat tipis..jauh dibawah standar....” (RH,43 Thn) Persepsi kurang baik juga ditunjukan dari pernyataan dokter spesialis di RSUD Kota Makassar “Peralatan medis di Poli THT sangat minim...banyak alat-alat yang seharusnya di ganti yang lebih baik,,tapi tetap difungsikan,,,(JM,48 Tahun) Pada Analisa Bivariat hasil uji korelasi pearson pada persepsi pekerjaan yang menantang dengan kepuasan kerja di RS Nene Malommo (tabel 3), menunjukan p value = 0,015, sedangkan hasil uji korelasi pearson pada kondisi kerja yang mendukung dengan kepuasan kerja pada RS Nene Malommo menunjukan p = 0,126 , sedangkan hasil uji korelasi pearson di RSUD Kota Makassar ( tabel 4 ) pada persepsi pekerjaan menantang dengan kepuasan kerja menunjukan p = 0,015, dan hasil uji korelasi pearson antara kondisi kerja yang mendukung dengan kepuasan kerja dokter spesialis menunjukan p = 0,669, Hasil analisis Perbedaan Signifikan Kepuasan Kerja Dokter
Spesialis RS Nene Malommo dan
RSUD Kota Makassar (tabel 5), menunjukan F sebesar 0,966 jadi nilai probobalitasnya > 0,005, maka nilai t yang digunakan adalah Equal Variance Not Assumed yaitu nilai t = 0,480, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,334.
PEMBAHASAN Dalam penelitian ini hasil Uji Korelasi variabel pekerjaan menantang dengan kepuasan kerja
pada RS Nene Malommo
( p< 0,05), ini menunjukan ada hubungan
pekerjaan menantang dengan kepuasan kerja dokter spesialis, sedangkan hasil uji korelasi variabel kondisi kerja yang mendukung dengan kepuasan kerja dokter spesialis di RS Nene
7
Malommo ( p > 0,05 ), ini menunjukan tidak ada hubungan kondisi kerja yang mendukung dengan kepuasan kerja dokter spesialis, hasil uji perbandiingan
kepuasan kerja dokter
spesialis di RS Nene Malommo dan RSUD Kota Makassar, menunjukan F sebesar 0,966 berarti nilai probobalitas > 0,005 sehingga hasil dari perbedaan signifikansi kedua rumah sakit tersebut adalah tidak ada perbedaan kepuasan kerja dokter spesialis di RS Nene Malommo dan RSUD Kota Makassar pada Pelaksanaan JKN Tahun 2014. Menurut Robbins (2003) yang mendorong kepuasan kerja adalah pekerjaan menantang , ganjaran yang pantas (imbalan), kondisi kerja yang mendukung, rekan kerja dan pimpinan yang mendukung , pada variabel pekerjaan yang menantang menunjukan ada hubungan dengan kepuasan kerja dokter spesialis hal ini terjadi karena dokter spesialis di kedua RS menunjukan persepsi baik pada bahwa mereka mampu mengefisiensikan pelayanan, mampu memberikan resep sesuai formularium nasional, mampu menggunakan BHP sesuai paket layanan yang ada di sistem INACBGs , dan tidak ada hubungan kondisi kerja yang mendukung dengan kepuasan kerja dokter spesialis dan menjadi faktor penyebab ketidakpuasan dokter spesialis di kedua rumah sakit, hal ini terjadi karena manajemen kurang tanggap terhadap keluhan kebutuhan alat-alat medis yang dibutuhkan dokter spesialis untuk pelayanan terhadap pasien, khususnya pada pelaksanaan JKN yang terjadi peningkatan jumlah pasien, menurut Setyawati dan Muchlas (1999). Dalam penelitiannya menunjukan bahwa hasil analisis korelasi antara kondisi lingkungan kerja terhadap kecendrungan perilaku dokter spesialis menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan nilai r = 0,54 dan nilai kemaknaan p < 0,01 , artinya kondisi lingkungan kerja terdapat hubungan terhadap kecendrungan perilaku dokter spesialis , semakin baik kondisi lingkungan kerja seseorang akan memberikan kontribusi kecendrungan prilaku dokter spesialis semakin baik .
KESIMPULAN DAN SARAN Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa yang sangat mempunyai hubungan yang kuat dengan kepuasan kerja di RS Nene Malommo dan RSUD Kota Makassar adalah pekerjaan yang menantang pada pelaksaan JKN Tahun 2014. saran untuk pihak manajemen di kedua rumah sakit untuk meminimalisir ketidakpuasan kerja dokter spesialis yaitu agar meningkatkan variasi kerja dokter spesialis, meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung pekerjaan dokter spesialis, memberikan suasana kerja yang tidak membosankan bagi dokter spesialis serta tanggap dalam pelaporan kerusakan alat dan meningkatkan situasi kerja yang kondusif untuk pekerjaan dokter spesialis dengan meningkatkan pekerjaan yang memuaskan bagi dokter di rumah sakit, mengubah situasi kerja agar tidak membosankan,
8
membatasi pekerjaan agar tidak terkesan tidak ada akhirnya, meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit agar tidak membayakan kesehatan. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih yang tidak terhingga kepada pihak – pihak yang telah memberikan kontribusi besar terhadap penelitian ini, khususnya untuk pihak BPPSDM KEMENKES RI yang mendanai penelitian ini yang sangat membutuhkan operasional tinggi karena peneliti meneliti di dua RS yang berbeda Kabupaten, dan ucapan terimakasih kepada Direktur RSUD Haji Makassar , para dokter spesialis, staf manajemen RS yang sangat membantu peneliti dan masukan pada saat Uji Kuesioner, juga ucapan terimakasih kepada Direktur RS Nene Malommo dan Direktur RSUD Kota Makassar yang telah memberikan ijin Penelitian, para dokter spesialis dan staf manajemen RS kedua RS yang telah meluangkan waktu dan memberikan masukan mengenai situasi pada saat pelaksanaan JKN Tahun 2014. DAFTAR PUSTAKA Cahyani Ade. (2011). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Dokter di Ruang Rawat Inap RSU Daerah Jayapura (Tesis). Makassar : Universitas Hasanuddin. Departemen Kesehatan RI. (1992). Standar Pelayanan RumahSakit,Direktorat RSU dan Pendidikan,Jakarta. Handayani Retno. (1999). Hubungan Kepuasan Kerja, Kualitas dan Kecendrungan Perilaku Dokter Spesialis merawat Pasien di rawat inap utama RSUP Fatmawati, Jurnal Manajement Pelayanan Kesehatan Vo.02/No.03, Jakarta Gunawan Imam. ( 2012). Kepuasan Kerja , diakses 28 Juni 2014. Availabel from : http://vinspirations.blogspot.com/2010/07/teori-kepuasan- kerja.html Kementrian Kesehatan RI. (2013). Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)dalam Sistem Jaminan Sosial nasional,Kementrian Kesehatan Republik Indonesia: Jakarta. Nurhayani Susi. (2006). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Kerja Dokter Spesialis di Poliklinik Rawat Jalan RSU.DR.Kanujoso Djatiwibowo Kota Balikpapan Tahun 2006 (Tesis). Universitas Diponegoro : Semarang. Profil RS Nene Malommo. (2014). Rumah Sakit Nene Mallomo Kabupaten Sidenreng Rappang. Profil RSUD Kota Makassar. (2014). Rumah Sakit Umum Daerah Kota Makassar Robbins. (2003). Perilaku Organisasi, Konsep Kontroversi, PT Prehalindo, Jakarta. Rifayat I, Tauhid R, & Wali U . (2012). Analysis of the factors that affect job satisfaction : a case study on private companies employees of Banglades. European Journal of Business and Management ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (online) Vol.No.4 . Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian, Alfabeta,Bandung. Setyawati RH & Muchlas M. (1999). Hubungan Kepuasan Kerja , Kepuasan Kerja , Kualitas, dan Kecendrungan Perilaku Dokter Spesialis Merawat Pasien di Instalasi Rawat Inap Utama, Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan Vol. 02/ No.03/1999 Wahyono Teguh. (2008). .Belajar Sendiri SPSS 17.0. PT .Gramedia,Jakarta. Widodo (2014). Cara Menghitung Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuantitatif dengan SPSS di akses 3 Juli 2014. Availabel from : http://dodosampit.blogspot.com/2013/04/cara-menghitung- uji-validitas-dan-uji.html
9
Tabel 1. Tabel silang Persepsi pasien tentang Pekerjaan yang Menantang dengan Kepuasan Kerja Dokter Spesialis di Poliklinik Rawat Jalan RS Nene Mallomo Kab. Sidenreng Rappang dan RSUD Kota Makassar Tahun 2014.
Kepuasan Kerja RS Nene Malommo Kurang Puas Puas
Persepsi Pekerjaan Yang Menantang
Baik Kurang baik Total
f
%
Total
Kepuasan Kerja RSUD Kota Makassar Kurang Puas Puas
Total
f
%
f
%
f
%
f
%
f
%
2 1
22,2 11,1
5 55,6 1 11,1
7 2
77,8 22,2
6 3
28,6 33,3
2 10
25,0 83,3
8 13
38,1 61,9
3
33,3
6 66,7
9
100
9
38,1
12
61,9
21
100
Sumber Data Primer
Tabel 2. Tabel silang Persepsi responden kondisi kerja yang mendukung dengan Kepuasan Kerja Dokter Spesialis di Poliklinik Rawat Jalan RS Nene Mallomo Kab. Sidenreng Rappang dan RSUD Kota Makassar Tahun 2014.
Persepsi Kondisi Kerja Yang Mendukung
Kepuasan Kerja RS Nene Malommo Kurang Puas Puas f
Total
Total Kurang Puas
Puas
f
%
f
%
f
%
f
%
f
%
1 11,1
4
44,4
5
55,6
4
19,0
5
23,8
9
42,9
Kurang baik 2 22,2
2
22,2
4
44,4
5
23,8
7
33,3
12
57,1
3 33,3
6
66,7
100,0
9
42,9
12
57,1
21
100
Baik Total
%
Kepuasan Kerja RSUD Kota Makassar
Sumber Data Primer
10
Tabel 3. Hasil Uji Korelasi Variabel Pekerjaan yang menantang terhadap Kepuasan Kerja Dokter Spesialis di RS Nene Malommo Kab.Sidenreng Rappang pada pelaksanaan JKN Tahun 2014 Sig (2tailed) 0,011 0,126
Jenis Variabel Pekerjaan yang menantang Kondisi tempat kerja yang mendung
Kesimpulan ada hubungan tidak ada hubungan
*Ada hubungan pekerjaan menantang dengan kepuasan kerja karena nilai p menunjukan (p <0,05)
Tabel 4.Hasil Uji Korelasi Variabel Kondisi Kerja yang Mendukung terhadap Kepuasan Kerja Dokter Spesialis di RSUD Kota Makassar pada pelaksanaan JKN Tahun 2014. Sig (2tailed) 0,015 0,669
Jenis Variabel Pekerjaan yang menantang Kondisi tempat kerja yang mendung
Kesimpulan ada hubungan tidak ada hubungan
*Ada hubungan pekerjaan menantang dengan kepuasan kerja karena nilai p menunjukan (p <0,05)
Tabel 5.Hasil Perbandingan Kepuasan Kerja Dokter Spesialis RS Nene Malommo dan RSUD Kota Makassar pada Pelaksanaan JKN Tahun 2014 Independent Samples Test
Responden RS Nene Malommo dan RSUD Kota Makassar
F
sig
0,966
0,334
t
Df
Sig (2-tailed)
Equal variances assumed
0,473
28
0,640
Equal variances not assumed
0,480
25
0,635
*F=0,966 menunjukan nilai probobalitasnya > 0,005 , menunjukan tidak ada perbedaan kepuasan kerja di dua RS.