KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG JALAN DR. SETIABUDHI 186 BANDUNG 40141 TELP. (022) 2011456 – FAX. (022) 2012097 BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 434/BA-Aan-LU/STPB/09/2011 Pada hari ini Selasa tanggal dua puluh bulan September tahun Dua Ribu Sebelas (20-092011), dimulai pukul 09.00 WIB – 11.00 WIB, bertempat di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, yang bertanda-tangan dibawah ini : 1. PUDIN SAEPUDIN, S.ST.Par 2. HERLAN SUHERLAN, Drs, MM. 3. RURY ROFYAN, ST
Ketua ; Sekertaris ; Anggota ;
Selaku Pokja Pengadaan Jasa Konstruksi yang diangkat dengan Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Nomor : 434/SK/Ket/POKDA/STPB/03/2011 tanggal 18 Maret 2011 telah mengadakan Penjelasan Dokumen Pemilihan secara Online sesuai jadwal melalui Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) untuk kegiatan : Nama Pekerjaan Lokasi Nama Kegiatan Unit Kerja Sumber Dana Tahun Anggaran DPA
: : : : : : :
Pengadaan Jasa Konstruksi Pembangunan Ruang Kelas Lanjutan Kota Bandung Pembangunan Ruang Kelas Lanjutan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung APBN 2011 Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Adapun hasil dari tahap penjelasan ini ada 33 pertanyaan yang diajukan oleh peserta/penyedia jasa sedangkan yang lain dianggap sudah jelas (Pertanyaan dan jawaban terlampir). Demikian Berita Acara Penjelasan Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani bersama Wakil Penyedia Jasa Konsultansi serta Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Pokja Pengadaan Jasa Konstruksi 1. PUDIN SAEPUDIN, S.ST.Par Ketua 2. HERLAN SUHERLAN, Drs. MM Sekretaris 3. RURY ROFYAN, ST. Anggota
Lampiran ADEDENDUM BA. Penjelasan (Risalah Aanwijzing) Daftar Pertanyaan dan Jawaban Aanwijzing Tanggal 20 September 2011 adalah sebagai berikut : 1. untuk upah pekerja mengacu pada sk gubernur atau bebas +/? 148418014 20 Sep 2011 09:10 Jawaban : Bebas selama ada acuan yang bisa dipegang (Bisa menggunakan harga pasar) 2. Tolong di perjelas mengenai analisa pekerjaan di buat sendiri atau bagimana, daftar personil inti dilapangan mohon diperjelas untuk project manager arsitek madya, untuk site manager dan selanjutnya ...sipil apa ? 148418014 20 Sep 2011 09:15 jawaban : - untuk analisa pekerjaan di buat sendiri - SKA harus ada Minimal Ahli Muda 3. Jaminan Asli dikirim via pos atau langsung 148601014 20 Sep 2011 09:17 Jawaban : - Jaminan Asli di sampaikan langsung ke Pokja Pengadaan Jasa Konstruksi dengan alamat Jalan Dr. Setiabudhi No. 186 Bandung 4. UNTUK TENAGA AHLI K3 DALAM PERSONIL INTI HARUS ADA, 149355014 20 Sep 2011 09:20 1. Jawaban : - TA K3 harus ada 5. (1) Mohon diberikan Bill of Quantity dan Dokumen Lelang/ RKS. (2) Mohon bisa diadakan survey lapangan (waktu ditentukan); (3) Apakah diperlukan perijinan lagi, perijinan apa saja yang menjadi tanggung jawab kontraktor? 148601014 Tanggal 20 Sep 2011 09 : 32 WIB Jawaban : - BoQ dan RKS ada di Lampiran berita acara ini dan Addendum - Aanwijzing lapangan akan dilaksanakan pada tanggal 20 September 2011 Pukul 14:00 s.d 16:00 WIB sesuai dengan Bab IV LDP poin C.1 - Perijinan sudah di proses oleh STPB
6. UNTUK JAMINAN PENAWARAN MENGGUNAKAN BANK ATAU ASURANSI,UNTUK DAFTAR PERALATAN UTAMA MOHON DI CANTUMKAN DALM DOKUMEN PELELANGAN Jawaban : - Jaminan penawaran dikeluarkan oleh Bank Umum - Daftar peralatan utama minimal sudah ada di dokumen lelang Bab IV poin D.2 7. Apakah proyek ini sudah ada IMB? Jika belum menjadi tanggung jawab siapa ? - IMB sedang dalam proses. 8. Biaya pengurusan dan biaya penyambungan Listrik, Telpon, dan PDAM menjadi tanggung jawab siapa ? - Biaya sambungan PLN, TELKOM, dan PDAM tidak termasuk dalam penawaran. 9. Awal/start pelaksanaan pekerjaan akan dimulai kapan ? - (sesuai jadwal lelang- ULP/POKJA) 10. Apakah kontraktor diperbolehkan kerja 24 jam (lembur) ? - Pekerjaan dapat dilakukan 24 jam sesuai dengan penawaran teknis metode pelaksanaan. 11. Siapa yang bertanggung jawab atas biaya/upah lembur staf direksi/pengawas ? Berapa upah lembur direksi pengawas perjam ? - Pekerjaan ini diawasi oleh Konsultan MK sehingga tidak ada kewajiban kontraktor atas biaya/upah lembur staf direksi/pengawas, kecuali jika terjadi additional (Tambahan) waktu akibat keterlambatan kontraktor. 12. Apakah ada fasilitas yang perlu disediakan kontraktor untuk owner atau konsultan ? Kalau ada apa saja, mohon diberikan rinciannya. - Tidak ada fasilitas khusus untuk owner dan konsultan. 13. Jika terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan yang diakibatkan pekerjaan tambah kurang atau penundaan oleh owner, apakah diberi tambahan biaya overhead dan waktu tambahan? - Kontraktor berhak mengajukan biaya dan waktu atas pekerjaan tambah-kurang namun akan dievalusi sesuai SOP yang disepakati.
14. Apakah barak pekerja proyek boleh di area site ? - Silakan mengajukan letak barak pekerja dengan koordinasi K3. 15. Apakah disediakan sumber air bersih (PAM) ? - Ya. 16. Berapakah kapasitas listrik yang tersedia di lokasi proyek ? Dan bisakah dipakai untuk pelaksanaan sebagai sumber listrik untuk kerja ? - Ya. 17. Apakah perlu dibangun pagar proyek sementara dan apakah syarat-syarat untuk memagari area kerja di sana? Mohon diberi gambar site plan posisi pagar proyek. - Sudah ada pagar proyek di lapangan. Jika dipandang perlu kontraktor dapat menambahkan dengan biaya sendiri. 18. Mohon dapat diinformasikan mengenai tarif-tarif tidak resmi yang biasa diberlakukan di daerah lokasi proyek? - Tidak ada. 19. Jalan akses keluar masuk area proyek, apakah ada pembatasan jam? - Pengaturan waktu akses keluar masuk proyek dikoordinasikan dengan lingkungan. 20. Apakah ada peraturan khusus mengenai lingkungan terhadap pelaksanaan proyek? - Prinsipnya adalah selama pekerjaan berlangsung tidak mengganggu proses belajarmengajar di kampus. 21. Apakah beton yang digunakan boleh menggunakan fly ash? - Sesuai dengan RKS 22. Apakah galian tanah/bongkaran boleh dibuang di lokasi proyek? - Dikoordinasikan. 23. Bagaimana urutan skala prioritas bila terjadi perbedaan antara Gambar, BQ, Schedule, Spesifikasi? - Dalam penawaran, prioritaskan BQ kemudian spesifikasi. 24. Jika ada item tambah/kurang, dimasukkan ke BQ Tambah kurang atau di BQ tersendiri/lampiran tambah kurang? - Dibuat dalam lampiran terpisah.
25. Di dalam penawaran ini, apakah disyaratkan melampirkan daftar tenaga ahli personal inti? Jika perlu persyaratan atau kualifikasinya apa saja? - Sudah tercantum pada Dokumen Pengadaan. 26. Untuk aanwijzing lokasi apakah ada? Dan berkumpul di mana? - Sudah ditentukan dalam Dokumen Pengadaan. 27. Berapa nilai jaminan penawaran? Masa berlaku jaminan penawaran berapa hari? - Sudah tercantum pada Dokumen Pengadaan. 28. Mohon jaminan penawaran dapat dikeluarkan dari asuransi dan alamat jaminan penawaran ditujukan ke mana? - Sudah tercantum pada Dokumen Pengadaan. 29. Jaminan penawaran asli dikirim lewat pos. Apakah boleh pengiriman melalui jasa pengiriman TIKI/JNE ? - Jaminan Asli di sampaikan langsung ke Pokja Pengadaan Jasa Konstruksi dengan alamat Jalan Dr. Setiabudhi No. 186 Bandung. 30. Apakah dokumen penawaran hardcopy dikirim juga atau hanya saat klarifikasi dokumen? - Tidak perlu dikirim. 31. Mohon diberikan outline spesifikasi pekerjaan mekanikal elektrikal dan arsitektur. - Mengacu kepada Dokumen Tender yang sudah ada saja. 32. Mohon diberikan softcopy gambar karena semua gambar yang diberikan telah berformat PDF tidak dapat dibuka. - CD Softcopy Gambar format PDF dapat diambil di Panitia (Pokja Pengadaan Jasa Konstruksi) 33. Apakah pemasukan penawaran bisa diundur? - Tidak.
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS PEKERJAAN PERSIAPAN DAN ARSITEKTUR
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS 1
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
DED PERENCANAAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BELAJAR SEKOLAH TINGGI PARIWISATA KOTA BANDUNG PEKERJAAN PERSIAPAN, ARSITEKTUR, SIPIL / STRUKTUR,MEKANIKAL ELEKTRIKAL & INTERIOR
BAB I. PERSYARATAN UMUM Pasal 1.
UMUM 1. Pada dasarnya untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh pekerjaan ini. Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar kerja serta Uraian Pekerjaan dan Persyaratan Teknis seperti yang akan diuraikan dalam buku ini. 2. Jika terdapat ketidak jelasan, perbedaan-perbedaan atau kesimpang siuran informasi dalam pelaksanaan nanti, Kontraktor diwajibkan mengadakan pertemuan dengan Pengawas atau Perencana untuk mendapat kejelasan dalam pelaksanaan. 3. Tidak dibenarkan Kontraktor mengambil keuntungan selain keuntungan yang telah ditetapkan, dari kekurangan-kekurangan / kelemahan-kelemahan baik dari gambar kerja maupun spesifikasi teknis ini. 4. Demikian pula tidak ada gugatan yang akan dipertimbangkan jika gugatan tersebut disebabkan karena peserta tidak membaca atau kurang memahami setiap isi dokumen ini.
Pasal 2 :
Pasal 3 :
NAMA PROYEK, PEKERJAAN DAN LOKASI Nama Proyek Bangunan Pekerjaan
: Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar : Ruang Kelas Belajar : Persiapan, Sipil / Struktur, Arsitektur, Mekanikal Elektrikal
Pemberi Tugas Lokasi
: :
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung Jl. Dr. Setiabudhi 186 Bandung
LINGKUP PEKERJAAN : a) Meliputi semua bagian pekerjaan sebagaimana tercantum dalam Dokumen Kontrak, yaitu meliputi : • Gambar-gambar Rencana Pelaksanaan • Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) • Berita Acara Penjelasan + Addenda-addenda ataupun salah satu dari padanya. b) Kekurangan salah satu unsur tersebut di atas tidak dapat mengakibatkan berkurangnya lingkup pekerjaan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor. c) Pekerjaan meliputi pengadaan tenaga kerja, penyediaan bahan, peralatan, berikut alatalat bantu lainnya, pengangkutan, pemasangan dan semua pelayanan yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan hingga selesai dengan sempurna, kecuali bila ditentukan lain dalam Dokumen Kontrak. Yang antara lain jenis pekerjaannya adalah sbb ;
2
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
1. 2.
3.
Pasal 4 :
Pekerjaan Persiapan Perkerjaan Sipil Meliputi : • Pasangan Beton Kolom Praktis • Pasangan Beton Lintel • Pasangan Beton Plat Lantai / Dak Pekerjaan Arsitektur Meliputi : • Pekerjaan Dinding • Pekerjaan Kusen Pintu & Jendela
PERATURAN DAN KETENTUAN a) Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan dengan benar, penuh tanggung jawab dan penuh ketelitian sesuai dengan kontrak. Seluruh cara dan prosedur yang diikuti, termasuk semuanya harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas. b) Disamping rencana kerja dan syarat-syarat, gambar-gambar pelaksanaan serta penjelasan-penjelasan lain yang termasuk dalam Dokumen Surat Perjanjian Pemborongan, maka ketentuan-ketentuan umum yang berlaku adalah: 1. Peraturtan-peraturan Umum (Algemene Voorwaarden) disingkat AV.19.41 2. Peraturan Beton Indonesia disingkat PBI-NI-2/1971. 3. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia disingkat PKKI-NI-5/1961. 4. Peraturan Umum Mengenai Instalasi Listrik (AVE) 5. Peraturan umum mengenai Instalasi Air Leideng (AVWI) 6. Peraturan Tentang Instalasi Listrik, PUIL 1977. 7. Pedoman Plumbing Indonesia, Tahun 1979. 8. Peraturan Dinas Kebakaran Pemerintah. 9. Peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Listrik Negara. 10. Peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan Air Minum setempat. 11. Peraturan Direktorat Jendral Perawatan Departemen Tenaga Kerja, Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja. 12. Persyaratan Umum dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia (DTPI 1980) 13. Peraturan yang ditetapkan Dinas Kebakaran setempat 14. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI). 15. Lain - lain syarat umum yang berhubungan dengan peraturan pembangunan yang berlaku di Indonesia. 16. Peraturan khusus Pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat c) Ukuran : 1. Pada dasarnya semua ukuran utama yang tertera dalam gambar kerja dan gambar pelengkap meliputi : As Luar Dalam Luar
-
As Luar Dalam Dalam
2. Kontraktor diwajibkan meneliti terlebih dahulu ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar yang termuat dalam dokumen lelang/kontrak. 3. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah atau mengganti ukuran-ukuran yang tercantum didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Pengawas / Perencana, segala akibat yang terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor. d) Istilah : Istilah yang dipergunakan untuk masing-masing disiplin kerja disini ialah : 3
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
SR
:
Sipil / Struktur Meliputi hal-hal yang berhubungan dengan perhitungan konstruksi, bahan konstruksi, kualitas, serta Cut Fill.
LS
:
Lansekap Meliputi hal-hal yang berhubungan dengan disain infra struktur, pertamanan, Trotoar/ Pedestrian dan pekerjaan luar bangunan lainnya.
AR
:
Arsitektur Meliputi hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan bangunan secara menyeluruh dari semua disiplin kerja yang ada, baik teknis maupun estetika.
ME
:
Mekanikal - Elektrikal Mekanikal Meliputi hal-hal yang berhubungan dengan sistim Air Bersih dan Air Kotor, Sedangkan Elektrikal Meliputi hal-hal yang berhubungan dengan distribusi/teknik listrik, sistim listrik didalam / diluar bangunan atau sumber-sumber daya listrik. Interior Meliputi hal-hal yang berhubungan dengan Finsihing dinding, lantai dan langit-langit serta elemen-elemen estetis yang menempel pada bangunan
INT
Pasal 5.
:
JENIS DAN MUTU BAHAN a. Diutamakan produksi yang disetujui Oleh Perencana / Pemberi Tugas, dan Konsultan Pengawas. b. Uraian jenis dan mutu bahan tersebut harus sesuai dengan Standard yang disyaratkan.
Pasal 6.
MEREK - MEREK DAGANG : Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari bahan yang disebutkan dalam persyaratan teknis ini untuk maksud-maksud perbandingan terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya, dan hendaknya tidak diartikan sebagai persyaratan (Merek) yang mengikat. Pemborong boleh mengusulkan merekmerek dagang lainnya yang setaraf kepada Konsultan Pengawas. Dalam hal ini disebutkan 3 (Tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis bahan/pekerjaan yang sama, maka pemborong diharuskan untuk dapat menyediakan salah satu dari merek dagang sesuai dengan persetujuan Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana.
Pasal 7.
KETENTUAN TEKNIS PEMBANGUNAN a) Semua bahan bangunan yang dipergunakan untuk pekerjaan ini terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas, dan disimpan atau ditimbun sedemikian rupa sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara teknis sesuai syarat pengamanan yang berlaku. b) Penimbunan, penyimpanan dan pengerjaan bahan bangunan tidak boleh dilakukan di 4
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
luar lapangan. c) Pengangkutan bahan - bahan bangunan dari luar ke lapangan kerja agar dilaksanakan pada jam-jam kerja , jika seandainya ada pengiriman bahan-bahan pada malam hari, harus seizin Konsultan Pengawas. d) Proyek yang bersangkutan diatur serta ditertibkan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu keindahan dan kebersihan lingkungan sekitar, antara lain dengan penggunaan pagar penutup serta pengaturan pembuangan bahan sisa. e) Mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat, Instansi Pemerintah lain yang berwenang. f) Setiap pelanggaran terhadap ketentuan di atas akan diambil tindakan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, antara lain meninjau kembali izin kerja Kontraktor ataupun penyitaan bahan-bahan bangunan yang dimaksud. g) Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan secara lengkap dengan pembuatannya; antara lain membuat atau menyediakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan seperti steger, stoot werk, cetakan dan lain-lain kecuali yang nyata-nyata disediakan oleh Pemberi Tugas. h) Pada saat pekerjaan dimulai, Kontraktor bertanggung jawab atas setiap ketentuan di atas. Pasal 8 :
dianggap telah mengetahui serta
PENJELASAN R.K.S. & GAMBAR. a) Rencana Kerja dan Syarat-syarat serta Gambar-gambar kerja yang dikeluarkan oleh Konsultan Perencana adalah satu-satunya Pedoman Dasar Ketentuan pekerjaan pelaksanaan ini. b) Rencana Kerja dan Syarat-syarat serta Gambar-gambar Kerja beserta seluruh lampirannya tidak diperkenankan diberikan kepada pihak lain tanpa sepengetahuan dan izin tertulis dari Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas. c) Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar-gambar Kerja serta Gambar-gambar Detail merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan hingga tidak dapat ditafsirkan atau diartikan sendiri-sendiri. d) Jika terdapat perbedaan antara Rencana Kerja dan Syarat-syarat, Gambar-gambar Kerja serta Gambar-gambar Detail; maupun perbedaan dengan keadaan di lapangan pada waktu pelaksanaan, maka Kontraktor harus meminta pendapat Konsultan Pengawas serta melaksanakan keputusan tersebut.
e) Jika selama berlangsungnya pekerjaan ini terjadi perubahan teknis, maka Kontraktor harus membuat Gambar Revisi dari perubahan tersebut untuk dimintakan persetujuan dari Pengawas lapangan dengan biaya Kontraktor, Gambargambar revisi tersebut tidak boleh dilaksanakan sebelum disetujui tertulis oleh Konsultan Pengawas. f) Jika terjadi kekurang jelasan dalam Gambar-gambar Kerja atau Gambar-gambar Detail, maka Kontraktor wajib membuat Gambar-gambar Tambahan atas petunjuk dan disahkan oleh Konsultan Pengawas. Gambar-gambar ini akan berlaku sebagai 5
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Gambar Pelengkap, sah dan mengikat. g) Jika Kontraktor membutuhkan Gambar atau bahan penjelas lainnya melebihi dari yang ditentukan, maka Kontraktor harus mengajukan permintaan secara tertulis pada Konsultan Pengawas dengan menyebutkan penggunaanya, dimana biaya secara teknis pengadaannya menjadi beban Kontraktor. h) Klausal Yang Disebutkan, Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain maka ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain tetapi malah untuk lebih menegaskan masalahnya. i) Kalau terjadi hal yang saling bertentangan antar gambar perencanaan atau terhadap spesifikasi teknis, maka yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai dampak bobot teknis dan atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi / Besar terhadap rencana anggaran biaya. Pasal 9 :
JADWAL PELAKSANAAN a) Kontraktor harus membuat sebuah jadwal Rencana Pelaksanaan Pekerjaan yang memuat : 1. Uraian jenis pekerjaan selengkapnya, 2. Jumlah tenaga, hari dan tenaga x hari (man-days) yang digunakan untuk setiap jenis pekerjaan, 3. Volume pekerjaan, 4. Nilai/bobot prosentase dari setiap jenis pekerjaan terhadap seluruh pekerjaan yang angkanya diperoleh dengan memberi harga pada masing-masing jenis pekerjaan terhadap harga/biaya keseluruhan sebagaimana tercantum dalam Surat Perjanjian Pemborongan. 5. Grafik kemajuan pekerjaan. 6. Bila perlu contoh jadwal ini dapat diminta dari Konsultan Pengawas. b) Jadwal harus dimintakan persetujuan Konsultan Pengawas selambat-lambatnya sebelum Pekerjaan Persiapan dimulai dan setelah disetujui maka Kontraktor wajib menyerahkan jadwal tersebut kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas masing-masing sebanyak 3 (Tiga) set.
Pasal 10 :
SHOP DRAWING a) Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail khusus yang belum maupun yang sudah tercakup lengkap dalam gambar kerja untuk disetujui pelaksanaannya oleh Pengawas / Perencana. b) Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang diperlukan termasuk pengajuan contoh dari semua bahan , keterangan produk ,cara pemasangan dan atau spesifikasi/persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang belum tercakup secara lengkap didalam gambar kerja/dokumen kontrak didalam buku ini. c) Kontraktor wajib mengajukan 4 (Empat) set shop drawing dan persetujuan material yang dilengkapi dengan 1 (Satu) set brosur / catalog asli guna disetujui untuk dilaksanakan. Dalam pengajuan shop drawing apabila terjadi kesalahan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor walaupun telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
6
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
d) Semua Shop Drawing yang pelaksanaannya memerlukan koordinasi dengan Kontraktor lain yang terlibat akan dikoordinasikan oleh Konsultan Pengawas. Pasal 11 :
AS BUILT DRAWING a) Dokumen gambar terlaksana (as built drawing) ini harus diperiksa dan disetujui oleh Pengawas. b) As built drawing memuat seluruhnya secara detail dari hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang telah dilaksanakan lengkap dengan data, dan keterangan lainnya. c) As built drawing diserahkan dalam bentuk cetakan dan dijilid sebanyak 3 (Tiga) set. d) As Built Drawing terdiri dari ; - 1 (Satu) Set Rekalkir - 3 (Tiga) Set blue print full size - 5 (Lima) set Fotocopy half size Diserahkan secara bertahap setelah pekerjaan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Pasal 12 :
terlaksana
untuk
diperiksa dan
PEMBUATAN PHOTO PROGRESS Kontraktor wajib memberi laporan setiap kegiatan pekerjaan berupa photo progress, dimana pengambilan photo tersebut bisa menggambarkan dari kegiatan awal sampai dengan selesainya pekerjaan. Dibuat dalam (3) set album, diperuntukan bagi : Pemberi Tugas, Perencana & Pengawas.
Pasal 13 :
KOORDINASI PELAKSANAAN a) Pada waktu pengadaan dan pemasangan material oleh pihak Supplier / Kontraktor lain, maka Kontraktor wajib memberi tahukan kepada Pengawas. b) Apabila terdapat bagian pekerjaan yang pemasangannya harus diselesaikan oleh Kontraktor lain, maka Kontraktor tersebut wajib menyiapkan / menyerahkan bahan lengkap dengan penjelasan untuk pemasangannya. c) Dalam pelaksanaan Kontraktor wajib pekerjaan lain.
Pasal 14 :
memperhatikan koordinasi kerja dengan
KUASA PEMBORONG DI LAPANGAN a) Pengawasan akan dilaksanakan secara terus menerus selama berlangsungnya pekerjaan. Untuk itu Kontraktor wajib menempatkan seorang Kepala Teknik sebagai Kuasa Kontraktor di lapangan yang cukup mampu untuk melaksanakan tugasnya, serta mengerti dan berpengalaman dalam bidang bangunan atau teknik sesuai dengan lingkup pekerjaan dan mampu mewakili segala petunjuk Konsultan Pengawas untuk diteruskan pada pelaksananya. b) Jika ternyata hal tersebut di atas tidak sebagaimana mestinya, maka Konsultan Pengawas berhak meminta pada Kontraktor untuk mengganti Kepala Teknik tersebut dengan yang lebih baik. 7
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
c) Penempatan Kepala Teknik dan staffnya dari Pihak Kontraktor adalah SDM yang berkompeten dalam bidangnya dan memliki latar belakang pendidikan yang setingkat Sarjana Teknik Sipil dan telah berpengalaman pada pembuatan proyek sejenis minimal 1 th, sedangkan untuk Pelaksana Lapangan dari masing-masing Jenis Pekerjaan yang memiliki pendidikan Akademi atau Sekolah Teknik Menengah dengan pengalaman 3 th dan 5 th, pada bidangnya masing-masing. Pasal 15 :
DOMISILI KONTRAKTOR a) Alamat Kontraktor jika berubah dari yang tertera dalam Dokumen Pelelangan harus diberitahukan secara tertulis kepada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas. b) Alamat Kontraktor dan Kepala Teknik Lapangan wajib diberitahukan secara tertulis pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, serta cara-cara komunikasi tercepat yang dapat dilakukan seandainya terjadi hal-hal yang mendesak.
Pasal 16 :
PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN a) Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas keamanan di daerah lapangan kerjanya dari pencurian maupun pelanggaran-pelanggaran ketertiban lain. b) Kontraktor harus menempatkan peralatan pemadam kebakaran yang sesuai dengan lingkup kerjanya serta mengurangi resiko terjadinya kebakaran pada lapangan dengan peraturan-peraturan dan pengaturan-pengaturan tata kerja dan peralatan kerja. c) Jika disyaratkan Kontraktor boleh mengasuransikan pekerjaannya dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut dalam bentuk Asuransi Segala Resiko (All Risk) pada Perusahaan Asuransi Umum yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dengan jangka waktu sejak tanggal SPK sampai tanggal berakhirnya masa Pemeliharaan.
Pasal 17 :
LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN a) Kontraktor wajib membuat Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan sebagai resume dari Laporan Harian selama masa pelaksanaan pekerjaan yang akan diperiksa dan ditandatangani oleh Konsultan Pengawas yang memuat hal-hal : 1. Jumlah tenaga menurut jenis / jabatan, 2. Jumlah dan jenis bahan yang diterima, 3. Jumlah dan jenis bahan yang disetujui, 4. Jumlah dan Jenis Peralatan yang dipakai. 5. Kegiatan pekerjaan secara terperinci, 6. Keadaan cuaca dan kejadian-kejadian lain. b) Laporan Harian dibuat dalam rangkap 3 (Tiga) serta bentuk maupun tata cara pengisian Form tersebut harus sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Konsultan Pengawas. c) Laporan tersebut diperuntukan : • • •
1 (Satu) set untuk Pemberi Tugas 1 (Satu) set Untuk Konsultan Pengawas. 1 (Satu) set Arsip. 8
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Pasal 18 .
JAMINAN DAN KESEJAHTERAAN BURUH a) Kontraktor wajib menyediakan fasilitas - fasilitas kesejahteraan buruh berupa penyediaan air minum, penyediaan tempat mandi, pemondokan, serta tempat beribadat. b) Kontraktor juga harus menyediakan fasilitas pengaman kerja, seperti Safety Belt, Safety Shoes, Helm, dan lain-lain. c) Kontraktor atas petunjuk Konsultan Pengawas Lapangan wajib mengatur fasilitasfasilitas tersebut termasuk warung atau kios makanan di dalam areal kerjanya dengan mematuhi syarat-syarat kesehatan, keselamatan, keindahan, kebersihan dan ketertiban. d) Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas biaya pengobatan ataupun pemakaman dari pekerjanya atau siapapun yang terlibat langsung pada pekerjaan jika mengalami musibah yang berkaitan dengan pekerjaan ini.
Pasal 19 :
P 3 K DAN PEMADAM KEBAKARAN Pengadaan peralatan-peralatan P 3 K, peralatan pencegahan terhadap bahaya kebakaran dan yang sesuai dalam anjuran Perusahaan Asuransi terhadap pekerjaan / Proyek yang sedang berjalan.
Pasal 20 :
JALAN MASUK DAN JALAN SEMENTARA Pembuatan jalan masuk / jalan sementara untuk kebutuhan kelancaran proyek, Dari Jalan yang telah ada ke lokasi proyek harus dibuat oleh kontraktor. Lokasi pembuatan jalan sementara tersebut akan ditunjukan oleh Konsultan Pengawas langsung dilapangan. Kontraktor harus memelihara seluruh jalan-jalan yang dilaluinya mulai masuk dari Jalan Raya sampai ke lokasi. Atas perintah Konsultan Pengawas, andaikata Proyek tersebut telah selesai, jalan - jalan yang rusak yang diakibatkan oleh kendaraan-kendaraan Proyek, harus diperbaiki kembali sesuai dengan keadaan semula.
Pasal 21 :
ALAT-ALAT PELAKSANAAN Kontraktor wajib menempatkan peralatan - peralatan kerja yang lengkap serta alat-alat kelancaran pelaksanaan pekerjaan termasuk pemeliharaan dan memindah-mindahkan dalam lokasi pekerjaan serta mengeluarkan setelah penyelesaian pekerjaan sebagaimana yang telah dicantumkan dalam Dokumen Pelelangan serta mematuhi petunjuk Konsultan Pengawas Lapangan yang berkaitan dengan jenis pekerjaan / proyek tersebut .
Pasal 22 :
SYARAT DAN CARA PEMERIKSAAN BAHAN a) Semua bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan, minimal harus dari jenis dan mutu yang sesuai dengan kontrak. b) Atas biaya Kontraktor, semua contoh bahan yang akan digunakan harus diajukan kepada Konsultan Pengawas sebanyak 3 set untuk disetujui dan dicantumkan tandatanda.
9
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
c) Bilamana Konsultan Pengawas menganggap perlu, Kontraktor harus menyediakan surat keterangan dari Instansi yang ditunjuk (Balai Penelitian Bahan Bahan), dan menjamin bahwa bahan-bahan yang digunakan telah memenuhi Persyaratan. d) Semua bahan atau perlengkapan yang akan diolah atau akan dipasang pada bangunan, sebelum dipergunakan, dibeli atau dikirim jika diperlukan oleh konsultan pengawas harus diuji atau dites, maka bahan/material yang akan dipakai tersebut harus diperiksa dan dinyatakan lulus dengan hasil baik oleh laboratorium yang diakui. e) Segala pembiayaan / ongkos-ongkos pengujian sepenuhnya. Pasal 23 :
bahan menjadi beban Kontraktor
PEKERJAAN TIDAK BAIK a) Semua pekerjaan yang dianggap kurang/belum baik dan ditolak oleh Konsultan Pengawas karena tidak sesuai dengan Dokumen Kontrak, akibat disengaja atau tidak oleh Kontraktor, harus segera diperbaiki dan ditanggung biayanya oleh Kontraktor. b) Apabila suatu pekerjaan telah ditutup tetapi bertentangan dengan permintaan dan dianggap tidak baik oleh Konsultan Pengawas, maka pekerjaan tersebut harus dibuka/dibongkar untuk diperiksa dan ditutup kembali atas biaya Kontraktor. c) Apabila suatu pekerjaan telah ditutup dan Konsultan Pengawas tidak secara khusus diminta untuk memeriksa sebelumnya, dan bila Konsultan Pengawas menghendaki pekerjaan tersebut harus dibuka/dibongkar untuk diperiksa, makan pekerjaan yang dibongkar tersebut harus ditutup kembali atas biaya Kontraktor. d) Pemasangan dan penggunaan bahan yang tidak sesuai dengan persyaratan, petunjuk dan
perintah Konsultan Pengawas atau contoh yang telah disetujui maka bahan tersebut ditolak, dan harus dibongkar dan dikeluarkan atas perintah Konsultan Pengawas dengan segala resiko sepenuhnya menjadi Tanggung jawab Kontraktor.
Pasal 24 :
PERHITUNGAN ANGGARAN BIAYA PROYEK a)
Semua Resiko Baik mengenai salah hitung terhadap harga maupun jumlah satuan Volume yang diajukan dan biaya-biaya lain yang tak terduga adalah tetap menjadi tanggung jawab pemborong.
b)
Pemborong sudah harus memperhitungkan / mempertimbangkan semua kemungkinankemungkinan yang akan terjadi dilapangan dalam pelaksanaannya nanti, yang berhubungan dengan adanya pemborong-pemborong lain (Sub-Kontrak) untuk pelaksanaan proyek tersebut.
c)
Perhitungan Bill of Quantity yang diberikan kepada seluruh peserta lelang sifatnya tidak mengikat, yang artinya boleh ditambah maupun dikurangi, tergantung dari pada hasil perhitungan Kontraktor terhadap gambar rencana yang diterima, BQ hanyalah sebagai pedoman / Acuan. Untuk keseragaman dalam penyajian Setiap peserta akan mendapatkan masing-masing satu buah copy Disket/CD lengkap mengenai BQ, bentuk susunan, maupun formatnya tidak boleh dirubah, terkecuali pada Item : Nama Perusahaan, Tanggal, dan Hal pekerjaan.
10
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
d)
Andaikata ada penambahan item / Volume pekerjaan yang terlewatkan, hendaklah dibuat dilembar / file lain Dengan diberi judul : Penambahan Item pekerjaan / BQ.
e)
Penambahan tersebut harus disusun / disesuaikan menurut Sub-Sub pekerjaan yang ada pada BQ, maksudnya untuk mempermudah pada waktu evaluasi pemenang tender nanti.
e)
Setelah Disket/CD BQ diisi dan dilengkapi menjadi RAB (Penawaran), juga harus dilengkapi / dibuat pada Disket/CD tersebut antara lain file-file sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
f)
Pasal 25 :
Daftar Harga Satuan Bahan / Material Lengkap; Daftar Harga Satuan Upah Pekerja Lengkap; Daftar Harga Satuan Alat Yang Disewa lengkap; Daftar Analisa Harga Satuan lengkap.
Disket/CD yang telah terisi lengkap tersebut diatas harus dikembalikan lagi pada panitia, dan dimasukan bersama-sama amplop penawaran untuk diserahkan pada waktu pemasukannya nanti. PEKERJAAN TAMBAH KURANG a) Pekerjaan tambah kurang adalah pekerjaan lain dari yang dimaksudkan dalam RKS dan gambar-gambar, berupa penambahan, perubahan bentuk, pengurangan dan peniadaan suatu bagian pekerjaan. b) Suatu pekerjaan hanya dapat dianggap sebagai pekerjaan tambah kurang, apabila ada perintah/ persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas ataupun dari Pemberi Tugas. Dan Kontraktor wajib melaksanakan sejauh bagian pekerjaan yang ada hubungannya dengan ruang lingkup kontrak. c) Ketidak lengkapan uraian jenis pekerjaan dalam Surat Penawaran tidak dapat dianggap sebagai pekerjaan tambah kurang apabila jenis pekerjaan tersebut telah disebutkan dalam Dokumen Kontrak atau salah satu bagian dari padanya. d) Pekerjaan tambah kurang dinilai atas dasar harga satuan bahan dan upah yang diajukan / tercantum dalam kontrak. Dalam hal tidak adanya jenis pekerjaan tersebut dalam kontrak, maka harga satuannya dinilai berdasarkan permufakatan harga analisa satuan pekerjaan, sedangkan keputusan terakhir tetap berada dipihak Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas. e) Penyusunan Pengajuan Anggran Biaya pekerjaan tambah-kurang, harus dibuat dalam suatu Berita Acara, dan disyahkan dalam rapat Berkala mingguan, ditanda tangani oleh Pihak Kontraktor dan Konsultan Pengawas. f) Pembayaran Biaya pekerjaan tambah kurang dilaksakanan setelah penyerahan kedua seluruh pekerjaan, dan diterima oleh Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas.
Pasal 26 :
PENYERAHAN PEKERJAAN a) Penyerahan pekerjaan dilakukan 2 (dua) kali yaitu : 1. Serah Terima Kesatu
2. Serah Terima Kedua b) Serah Terima Kesatu dilakukan setelah seluruh pekerjaan diselesaikan sesuai dengan 11
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Dokumen Kontrak dan telah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas bahwa kewajiban-kewajiban tersebut dilaksanakan dengan sempurna termasuk penggambaran - penggambaran kembali (as-built-drawing) dari bagian-bagian pekerjaan. Konsultan Pengawas akan memeriksa gambar-gambar tersebut untuk menyetujui atau mensyaratkan perbaikan. Konsultan Pengawas tidak akan mengeluarkan Berita Acara Penyerahan Kedua jika kewajiban-kewajiban tersebut belum diselesaikan dengan sempurna. Pasal 27 :
PEMELIHARAAN a) Kewajiban Kontraktor dalam masa Pemeliharaan meliputi Penyempurnaan pekerjaanpekerjaan yang dianggap belum sempurna oleh Konsultan Pengawas namun dinilai tidak terlalu penting untuk menunda Serah Terima Kesatu, b) Penyelesaian pekerjaan-pekerjaan yang dianggap belum selesai oleh Konsultan Pengawas namun dinilai tidak terlalu penting untuk menunda Serah Terima Kesatu. c) Perbaikan pekerjaan-pekerjaan yang saat Serah Terima Kesatu dinyatakan diterima oleh Konsultan Pengawas, namun dengan persyaratan harus diperbaiki sebelum Serah Terima Kedua, d) Penyempurnaan, penyelesaian maupun perbaikan pekerjaan-pekerjaan yang baru diketahui kekurangannya pada saat masa pemeliharaan.
12
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
BAB II. PERSYARATAN TEKNIS PERSIAPAN Pasal 1.
PEKERJAAN PERSIAPAN :
1.1
Lingkup Pekerjaan : Yang dimaksud pekerjaan persiapan meliputi dan tidak terbatas untuk pekerjaan permulaan, penunjang, pendukung atau pelengkap dari seluruh pekerjaan, yang terdiri dari : a) Mobilisasi dan Demobilisasi b) Pembersihan Site
1.2
Mobilisasi dan Demobilissi : a Untuk menunjang kelancaran pekerjaan, maka Kontraktor diwajibkan untuk melengkapi peralatan-peralatan berat misalnya :alat pancang, Crane, Bulldozer, stoomwals atau alat berat lainnya yang diperkirakan akan dibutuhkan di lapangan. Dengan mendatangkannya dari Rental Ke lokasi proyek , Serta mengembalikannya bialamana peralatan tersebut sudah tidak dibutuhkan lagi. b Dalam pengadaan tenaga kerja dan keperluan lainnya, kontraktor harus mendatangkannya sendiri kebutuhan-kebutuhan tersebut, sehingga dapat memperlancar lajunya pekerjaan di proyek. Segala kekurangan kekurangan mengenai peralatan maupun tenaga kerja menjadi tanggung jawab Kontraktor.
1.5
Pekerjaan Penyediaan Air & Listrik Kerja a) Kontraktor harus menyediakan sendiri sumber air bersih untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan termasuk pompa dan bak air. Air harus selalu bersih, bebas dari lumpur, minyak, bahan organis lainnya yang merusak. b) Kontraktor harus mengadakan sendiri fasilitas daya listrik secukupnya, dari generator guna kebutuhan penerangan proyek dan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan. c) Semua biaya pengadaan fasilitas tersebut diatas dan lainnya menjadi tanggung jawab Kontraktor. d) Fasilitas air dan listrik yang ada ditapak tidak diperkenankan untuk dipergunakan, terkecuali ada izin tertulis dari pihak yang berwenang.
13
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
BAB III. PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
Pasal 1.
PEKERJAAN PASANGAN :
1.1
Lingkup Pekerjaan : Pekerjaan pasangan disini termasuk didalamnya pengadaan material, tenaga kerja, peralatan, serta pemasangan s/d finish, sehingga pekerjaan pasangan tersebut dapat diterima oleh Konsultan Pengawas. Diantaranya yang termasuk lingkup pekerjaan pasangan disini adalah : 1. Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Merah 2. Pekerjaan Pasangan Plesteran & aci 3. Dan Yang nyata-nyata tergambar pada Gambar perencanaan.
1.2
U m u m. Semua ukuran dari pekerjaan pasangan harus mengikuti gambar rencana. Apabila ternyata ada kekurangan-kekurangan dalam gambar tersebut, maka pemborong harus minta persetujuan Pengawas untuk menetapkannya.
1.3
Standard. Semua pekerjaan pasangan harus memenuhi standard sebagai berikut ; a) b) c) d) e) f)
1.4
Peraturan Umum untuk bahan bangunan di Indonesia NI-3 Peraturan Cement Portland Indonesia NI-8 Peraturan bata Indonesia NI-10 Standarad Industri Indonesia (SII) Persyaratan Umum Bahan Bangunan (PUBI) Dan seluruh Standarisasi yang menyangkut bahan bangunan yang dipakai untuk pekerjaan pasangan ini..
Bahan Dasar : 1. Semen Portland. Semen yang dipakai disini adalah dari jenis kwalitas seperti yang dipakai pada pekerjaan beton dan secara umum harus memenuhi syarat-syarat yang tertera pada peraturan Semen Portland Indonesia NI-8 2. Pasir. Pasir yang dipergunakan adalah jenis pasir yang biasa dipakai untuk pasangan bata merah / , batu kali dsb, sesuai dengan persyaratan sebagai berikut ; a) Pasir harus bersih dari segala kotoran, diantaranya ranting-ranting pohon, sampah, dsb. b) Pasir tidak boleh mengandung lumpur, serta gumpalan-gumpalan tanah liat.
14
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
c) Pasir tidak boleh mengandung bahan organik lainnya serta bahan kimia yang akan merusak terhadap pasangan itu sendiri. d) Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang tajam serta keras, dan tidak dapat hancur jika ditekan dengan tangan. e) Jenis pasir laut tidak diperkenankan untuk dipakai, terkecuali pasir tersebut sudah melalui proses penetralisiran dari pada sifat garam yang dikandungnya dan sifat lainnya. 3. A i r . Air harus bersih, tidak mengandung lumpur, minyak dan benda terapung lainnya yang dapat dilihat secara visual. Tidak mengandung benda-benda tersuspensi lebih dari 2g/lt, tidak mengandung garam-garam yang dapat larut dan dapat merusak pasangan (asam-asam, zat organik dsb) lebih dari 15g/lt. Semua air yang mutunya meragukan harus dianalisa secara kimia dan dievaluasi mutunya menurut pemakaiannya. Air yang berada dilokasi tidak diperkenankan untuk dipakai, terkecuali ada izin dari Konsultan pengawas atau lainnya. 4.. Bata merah. Bata merah yang dipakai harus berbentuk standard berbentuk prisma segi empat panjang, bersudut siku-siku dan tajam, permukaannya rata dan tidak menampakan adanya cacat-cacat yang merugikan. Bata merah harus mempunyai kekuatan tekan, yaitu kuat tekan rata-rata yang diperoleh dari hasil pengujian 30 bh contoh, berikut koefisien vareasinya untuk masing-masing kelas bata seperti dibawah ini : ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Kekuatan tekan rata2 min. Koef.vareasi yang Kelas dari 30 bh bata yg diuji diizinkan dari rata -----------------------------------rata kuat tekan bata Kg f/cm2 N/mm2 *) yang diuji, % ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------25 25 2,5 25 50
50
5
22
100
100
10
22
150
150
15
15
200
200
20
15
250 250 25 15 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------*) IN = 0,102 kg f.
Bata merah tidak boleh mengandung garam yang dapat larut sedemikian banyaknya sehingga pengkristalannya dapat mengakibatkan lebih dari 50% permukaan bata tertutup tebal oleh bercak-bercak putih. Bata merah harus memenuhi persyaratan SII No.0021-78.
15
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
5. Adukan : Adukan harus dicampur ditempat tertentu yang bersih dari kotoran, mempunyai alas yang rata dan keras,tidak menyerap air yang sebelumnya harus ada persetujuan dari pengawas. Kalau tidak ditentukan lain mencampur dan mengaduk boleh dilakukan dengan tangan (dengan memakai cangkul dan sebagainya) sampai memperlihatkan warna adukan yang merata. 6.
Komposisi : Jenis Adukan berikut harus dipakai sesuai dengan yang disebutkan dalam gambar atau dalam uraian dan syarat-syarat, terbagi dalam : * Jenis Adukan Type ( M.1 ): 1 Pc : 3 Ps. • • • • • • •
Seluruh Pasangan dinding bata merah kedap air. Seluruh Plesteran Kedap Air. Sponing-Sponing. Semua Pasangan Rolag Bata merah . Tali Air. Semua Pasangan Lantai Keramik pada R.Toilet. Semua Pasangan Dinding Keramik Pada R.Toilet.
* Jenis Adukan Type ( M.2): 1 Pc : 5 Ps • • • •
Semua Pasangan Dinding Bata merah biasa (Exterior / Interior ) Semua Plesteran Biasa (Exterior / Interior) Semua pasangan Lantai Keramik biasa interior / Exterior.
* Jenis Adukan Type ( M.3 ): 1 Pc : 3 Ps : 5 Ps • Semua Pasangan Lantai Rabat Beton/Beton Tumbuk. • Alas Lantai ( Screed ) dari Lantai Keramik, pada lantai yang berhubungan dg tanah. * Jenis Adukan Type ( M.4 ): 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr • • • • •
1.5
Kolom Praktis Ring Balok Praktis Sloof Praktis Balok Latai Diatas Pas.Kusen. Meja beton
Pekerjaan Pasangan Lingkup Pekerjaan Yang dimaksud pekerjaan dinding ini meliputi dan tidak terbatas dari seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk pengawas yang terdiri dari :
16
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
1.6
a) b) c)
Pekerjaan pasangan Dinding Bata merah . Pekerjaan pasangan plesteran dan acian Pekerjaan dinding keramik.
d)
Pekerjaan Lain yang nyata-nyata tergambar pada gambar perencanaan.
Pekerjaan Pasangan dinding Bata Merah . 1. Persyaratan Bahan a) Seluruh bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan pasangan dinding seperti pasir, cement, air , bata merah dan sebagainya sesuai dengan bunyi pasal persyaratan bahan yang telah diuraikan diatas pada buku ini. b) Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material yang akan dipakai dalam pekerjaan pasangan dinding ini untuk mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. 2. Persyaratan Pelaksanaan a) Adukan untuk pasangan dibuat secukupnya untuk pekerjaan lebih kurang satu jam, Adukan yang tidak terpakai dalam 1 jam tidak boleh dipakai lagi dan atau adukan yang sudah sifat semennya mulai mengeras. b) Komposisi :Jenis Adukan disesuaikan dengan bab yang telah disebutkan diatas. c) Sebelum dilaksanakan pemasangan, bata merah harus dibasahi / direndam air yang bersih, dalam bak atau drum hingga mencapai kejenuhan. d) Untuk semua dinding luar maupun dalam, lantai dasar mulai dari permukaan sloof/balok sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai, daerah ruang basah dan daerah lain sesuai gambar digunakan adukan kedap air M.1 (trasraam). e) Jika tidak ditentukan dalam gambar perencanaan untuk penempatan-penempatan kolom Praktis, maka bidang dinding bata merah / yang luasnya lebih besar dari 12 m2 harus ditambah kolom praktis dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok diameter 10 mm, sengkang diameter 6 mm jarak 15 cm, jarak antara kolom maksimum 3,00 m. Pemasangan bata merah dilakukan bertahap, setiap hari maksimum 20 lapis setiap harinya, diikuti dengan pengecoran kolom-kolom praktis dan ikatan angker angker kusen, baut-baut, seperti gambar detail untuk melengkapi pekerjaan-pekerjaan yang diperlukan. f) Bagian pemasangan bata merah yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom struktur) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 8 mm jarak 40 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata merah sekurang-kurangnya 30 cm, kecuali ditentukan lain. g) Pasangan bata merah harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm berikut plesteran, Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapih dan tegak lurus dan siku. h) Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah, terkecuali pada posisi tertentu yang menghendaki bata merah dipasang dengan ukuran harus dibagi dua. i) Setelah bata merah terpasang dengan aduk, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 17
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
1 cm dan dibersihkan kemudian disiram dengan air. j) Seluruh pasangan bata merah harus dilindungi terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain. Bila terjadi kerusakan Kontraktor wajib memperbaikinya. Seluruh biaya perbaikan merupakan tanggung jawab kontraktor. k) Bila Ada Pekerjaan-pekerjaan Pasangan dinding bata merah yang tidak diterima oleh pihak pengawas, dikarenakan dalam pengerjaannya diluar aturan-aturan yang belaku, maka perkerjaan tersebut harus dibongkar, dan diperbaiki lagi atas beban Kontraktor. l) Pekerjaan pasangan bata merah terdiri dari dua macam pekerjaan, yaitu pekerjaan pasangan bata merah dengan tidak difinish plaster ( Exposed), dan pasangan bata merah / yang difinish plaster, adapun tempat-tempat dimana pasangan bata merah tersebut dipasang harus sesuai dengan gambar perencanaan. m) Khusus untuk pekerjaan bidang pasangan bata yang tidak diplaster (Exposed) pengerjaannya harus baik/rapih, dengan naad-naad lurus waterpass maupun vertikal siku antara yang lainnya, pemilihan material bata merah maupun harus bersudut baik tidak gompal dan sebagainya, bata merah harus dipilih yang mulus, agar pasangan bata merah tersebut dapat menghasilkan pasangan yang baik. Naad-naad dipasang dengan ketebalan tidak boleh memelebihi 2 cm rata kesegala arah, dan setelah agak kering, naad tersebut dikerok masuk ke dalam kurang lebih ½ cm. 1.7
Pekerjaan Plesteran ;
1.7.1
Lingkup Pekerjaan a) Pekerjaan Plesteran termasuk didalamnya menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan berikut alat-alat bantu yang dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan ini dengan mendapatkan hasil yang baik. b) Pek.plesteran & Pelapisan yang dilaksanakan adalah : - Plesteran biasa (M.2) - Plesteran kedap air (M.1) - Plesteran halus (acian)
1.7.2
Persyaratan Pekerjaan Plesteran a) Dalam melaksanakan pekerjaan ini, ikuti semua petunjuk dalam gambar kerja bangunan terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal /tinggi / peil dan bentuk profilnya. b) Dituntut keahlian dalam melaksanakannya, ketelitian serta penggunaan peralatan yang baik.
1.7.3
Matrial / Bahan a) Semen yang digunakan harus memenuhi syarat NI-8 type I menurut ASTM atau S-400 menurut standard Portland Cement. Jenis semen yang dipilh dari produk semen Tiga Roda, Semen Padang, atau yang setaraf, penyimpanan harus ditempat yang kering dan rapat air, terangkat dari tanah. Ditumpuk sesuai dengan syarat penempatan semen menurut urutan pengiriman. b) Pasir dipilih dari jenis pasir pasang yang kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah liat/lumpur/campuran lain. Pasir ini harus mempunyai gradasi ukuran dan bentuk yang sama sesuai persyaratan : NI - 3 pasal 1, dan NI - 2 bab 3.3.
18
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
c) Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari bahan minyak, bahan organik, garam asam alkali. d) Semua material sebelum dipakai harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas Lapangan. Contoh bahan oleh kontraktor ditunjukkan dan diserahkan kepada Konsultan Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuannya sebelum dipasang. 1.7.4
Campuran Plesteran a) Untuk semua bidang yang diplester dipakai campuran aduk 1 pc : 5 pasir (M.2) b) Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran yang homogen. c) Semua campuran aduk plesteran harus benar-benar tercampur rata dan homogen.
1.7.5
Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran : a) Untuk pasangan bata merah / sebelum diplester, harus dibasahi terlebih dahulu dan siar-siarnya dikerok sedalam ± 1 cm. b) Untuk beton sebelum diplester, permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa Cetakan/acuan dan kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu. c) Untuk bidang pasangan Bata merah / yang diplester harus difinish dengan plesteran halus (acian) di atas permukaan plesterannya. d) Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) tempelan seperti pasangan Keramik pada R.Toilet Putra / Putri , pada permukaan plesterannya diberi alur-alur garis horizontal untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan finishingnya. e) Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom /l antai yang dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar. Minimal tebal plesteran 1,5 cm dan jika ketebalan melebihi 3 cm harus diberi Ram kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya. f) Untuk setiap pertemuan bahan berbeda jenis yang bertemu dalam satu bidang datar, harus diberi naat dengan ukuran lebar 0,7 cm dan dalamnya 0,5 cm. g) Untuk permukaan yang datar batasan toleransi perlengkungan atau pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi, kontraktor berkewajiban memperbaikinya atas tanggung jawabnya. h) Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari terik panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara cepat. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik harus dibongkar dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Konsultan Pengawas Lapangan atas tanggungan kontraktor.
i) Pada dasarnya Plesteran dilaksanakan dalam 3 lapis, yaitu sebagai berikut : • Lapisan kasar Lapisan kasar harus menutup seluruh bidang dinding. Sebelum lapisan kasar 19
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
mengeras, harus dibuat goresan melintang. Lapisan ini harus dibasahi selama tidak kurang dari 24 jam dan dibiarkan jenuh sebelum lapisan sedang dipasang. • Lapisan sedang Lapisan sedang harus dibentuk menjadi satu permukaan yang betul-betul rata, kemudian dibuat kasar dengan mistar kayu untuk memperoleh lekatan lapisan halus. Lapisan ini harus tetap basah selama 48 jam dan dibiarkan mengering. • Lapisan halus Lapisan halus dipasang setelah 7 hari pemasangan lapisan sedang. Lapisan sedang dibasahi terlebih dahulu sebe-lum lapisan halus. Lapisan ini harus benarbenar rata dan halus dengan menggunakan air kapur dan semen, sehingga diperoleh permukaan licin/halus, bebas dari bidang yang kasar, tanpa bekas sendok atau noda lainnya. Lapisan ini harus dibasahi sekurang-kurangnya 2 hari. 1.7.6
Pemeliharaan a) Selama pemasangan bata merah / belum difinish, kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan-bahan lainnya. b) Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung memperbaikinya.
jawab kontraktor dan wajib
c) Tidak diperkenankan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari dua (2) minggu, cukup kering dan bersih dari noda seperti yang diisyaratkan.
20
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Pasal 2.
PEKERJAAN ALUMINIUM :
2.1
Lingkup Pekerjaan. Yang dimaksud dengan pekerjaan Aluminium, meliputi dan tidak terbatas dari seluruh gambar perencanaan serta detail yang ditunjukan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas yang diantranya pekerjaan tersebut adalah ; a) Pekerjaan Kusen dan Daun Pintu b) Pekerjaan Kusen dan Daun Jendela c) Pekerjaan lainnya yang sesuai gambar perencanaan.
2.2
Persiapan pemeriksaan ; a) Pemborong diwajibkan untuk membersihkan semua bidang bidang dinding maupun lantai yang akan dipasang kusen Aluminium, terutama dari kotoran-kotoran adukan sement dan sebagainya, serta pada waktu pemasangan kusen, Pintu,Jendela Aluminium harus dilindungi oleh kertas perekat (Plakband) untuk menghindari kotoran yang kemungkinan melekat karena pemasangan. b) Untuk Aluminium baik untuk kusen, daun pintu, jendela, maupun bahan Plat Sheet digunakan setara produk YKK dengan ukuran disesuaikan dengan gambar perencanaan. Bahan Aluminium yang dipakai harus ber Anodized, dan sebelum dipesan kepada pabriknya, pemborong wajib memberikan gambar kerja dan contoh bahannya kepada Konsultan Pengawas diwaktu pelaksanaan.
2.3
Persyaratan Bahan : 1. Profil Aluminium maupun Plat Sheet harus bermutu baik. 2. Alloy / Billet : Menggunakan bahan Asli tidak terbuat Dari bahan scrap / sisa. 3. Warna Aluminium : Natural 4. Tebal Anodized : 20 micron untuk Exterior dan minimal 10 micron untuk Interior. 5. Tebal Plat Sheet : 2 mm 6. Dimensi yg Dipakai : Untuk Kusen 4”, Jendela / Pintu sesuai Gambar 7. Skrup : Type Stainlessteel. 8. Hardware & Parts : Type Stainlessteel 9. Anchor-anchor : Baja Galvanized 9. Sealent : Jenis Silicone warna Bening setaraf General Electric atau Doawn Corning.
2.4
Persyaratan Pelaksanaan : a) Kontraktor harus memberikan surat jaminan berupa pernyataan dari Extruder bahwa : Pewarnaan bisa tahan s/d 20 tahun b) Kontraktor merupakan tenaga ahli yang mampu dan berpengalaman mengerjakan pekerjaan ini. c) Aluminium yang disuply benar-benar sesuai dengan yang diminta dan disertai Spesifikasi dari pabrik, untuk bahan pegangan pihak Konsultan Pengawas. Bila dianggap perlu, profil-profil maupun sheet Aluminium yang dipasang harus ditest di laboratorium yang disetujui oleh Konsultan pengawas. 21
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Test tersebut mencakup ketebalan micron, ketebalan profil, toleransi warna, test korosi dan sebagainya. d) Kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperbaikinya sampai berahirnya masa pemeliharaan, apabila terjadi hal-hal sebagai berikut ; • • • •
Terjadinya lendutan pada rangka Aluminium sehingga menyebabkan pecahnya kaca. Terjadinya kebocoran-kebocoran (Angin, Air), sebagai akibat daripada kelalaian dalam pelaksanaan. Masuknya debu-debu dari celah yang kurang rapat, dikarenakan terlewatnya pemasangan Karet Isolasi, Maupun lain-lainnya. Kerusakan lain yang diakibatkan oleh kesalahan sistem Konstruksi yang dipakai sehingga menyebabkan kerugian kerugian dari pihak Pemilik.
g) Semua sitem Kontruksi kusen Aluminium harus diperhitungkan atas • • •
2.5
Dapat menahan beban angin sebesar 90 kg/m2 Ketahan kebocoran terhadap air hujan 25 kg/m2 Ketahan terhadap Tiupan angin 4 m3/mr.m
Contoh-contoh bahan : a) Sebelum pelaksanaan dimulai, Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh bahan kepada Konsultan Pengawas, sesuai dengan persyaratan, untuk disetujui. Kontraktor harus mengajukan contoh secara utuh sebuah kusen lengkap dengan pintu, Jendela, beserta Hardwarenya yang telah terpasang, dan difinish. b) Contoh tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan pengawas.
2.6
Shop Drawing : a) Semua pekerjaan harus dirakit dan dipasang sesuai dengan gambar kerja (Shop Drawing) yang sudah disetujui oleh Konsultan pengawas. b) Semua Ukuran dalam gambar harus disesuaikan dengan kondisi lapangan, Ukiuran yang ada dalam gambar tidak mutlak menjadi patokan dalam pelaksanaan. c) Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor diwajibkan membuat gambar-gambar kerja/shop drawing untuk pelaksanaan yang dibuat berdasarkan gambar rencana, shop drawing tersebut harus mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas. d) Gambar Shop drawing tersebut harus menunjukan detail hubungan-hubungan pemasangan semua komponen dan spesifikasi profil meliputi ukuran, ketebalan, kekuatan alloy, finish dan sebagainya.
2.7
Tatacara Pekerjaan Pemasangan : a) Pemasangan seluruh pekerjaan yang terbuat dari Aluminium harus dilaksanakan oleh tenaga ahli yang telah terlatih dan berpengalaman dalam bidang tersebut dan mempunyai surat jaminan dari Extruder Aluminium yang dipakai dengan persetujuan Konsultan pengawas. b) Sebelum pekerjaan pemasangan dimulai Sub-Kontraktor Aluminium harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan pemasangan Konstruksi Aluminium 22
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
dan memberi tahukan kepada Konsultan pengawas jika seandainya ada permukaan yang bersangkutan tidak memungkinkan untuk dipasang Pekerjaan Aluminium. Untuk selanjutnya permukan tersebut harus diperbaiki terlebih dahulu sehinga memungkinkan untuk dipasang kosen Aluminium tersebut. c) Disarankan untuk pekerjaan Aluminium ini, (Untuk pembuatan kusen, pintu,jendela dll) hendaknya dilakukan dipabrik secara masinal, dan dilapangan tinggal penyetelan. d) Pemasangan Karet kaca / Sealent harus sempurna sehingga kaca-kaca tidak bergetar dan tidak terjadi kebocoran akibat air hujan maupun udara luar. e) Kontraktor wajib menjaga Seluruh pekerjaan yang terbuat dari bahan Aluminium yang telah terpasang dari segala benturan benda keras, yang memungkinkan hasil pekerjaaan Aluminium tersebut menjadi cacat. f) Andaikata ada pekerjaan yang terbuat dari Aluminium setelah pemasangan masih terdapat cacat-cacat, segera kontraktor harus menggantinya dengan yang baik, dan dapat diterima oleh pihak Konsultan Pengawas. g) Sebelum diserahkan seluruh pekerjaan Aluminium (Kosen,Pintu, Jendela serta penutup atap kanopy) harus bersih dari segala kotoran yang menempel Pasal 4.
PEKERJAAN KACA :
4.1
Lingkup Pekerjaan : Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar. Pekerjaan yang dimaksud meliputi : • Pekerjaan pengadaan dan pemasangan kaca pada pintu, bouvenlich, maupun jendela dan pekerjaan lain yang ada pada gambar.
4.2
Persyaratan bahan Semua kaca yang dipakai dari produk dengan SII -0189/78. Ketebalan kaca sesuai denga petunjuk gambar. Kaca yang dipakai adalah kaca bening (clear float glass), kaca yang dihasilkan dari proses tarik, kemudian permukaannya rata, licin dan bening (kecuali ada ketentuan lain digambar atau atas petunjuk Konsultan Pengawas). Kaca yang digunakan harus setera dengan Produk “PT. ASAHI MAS PLAT GLASS CO.,LTD”
4.3
Penggunaan jenis kaca : -
4.4
Kaca Polos 6 mm Kaca Es 6 mm Kaca Polos 12 mm Kaca Tempered 12 mm Pekerjaan lainnya yang sesuai gambar perencanaan.
Persyaratan mutu
23
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
a) Kaca lembaran harus memenuhi syarat-syarat mutu sebagai berikut : 1.
Kesikuan Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku tepi potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan adalah 1,5 mm permeter.
2. Dihindari pemakaian kaca yang cacat sebagai berikut: ∗ Gelembung (Bubles) Gelembung adalah ruang-ruang yang berisi gas terdapat pada kaca. ∗ Bahan Heterogen (Heterogeneous Material) Bahan heterogen adalah bagian kaca yang komposisi kimia induk, karena kelalaian index biasnya dapat mengganggu pandangan. ∗ Retak (Craks) Retak adalah garis-garis pecah pada kaca, baik sebagian atau seluruh tebal kaca. ∗ Gumpilan Tepi (Edge Chipping) Gumpilan tepi adalah bagian kaca sisi lebar atau sisi panjang yang menonjol atau masuk. ∗ Benang (String) dan Gelombang (Wave) Benang adalah cacat garis timbul yang tembus pandang. ∗ Gelembung adalah permukaan kaca yang berombak dan mengganggu pandangan. Bebas dari Cacat-cacat yang dapat dilihat dengan sudut pandang 25° pada kaca lembaran. ∗ Bintik-bintik (Spots), Awan (Cloud) dan Goresan (Scratch) − Bintik-bintik adalah titik-titik pada per mukaan kaca yang berupa benda-benda bukan kaca dan mempunyai warna lain. − Awan adalah permukaan kaca yang mengalami kelainan kebeningan. − Goresan adalah luka garis pada permukaan kaca. * Lengkungan (Blow) Maksimum 0,5 %. 3. Pemakaian Sealent :
Untuk pekerjaan type J-1 pada pertemuan sudut antara kaca dengan kaca dengan menggunakan Sealent . Kwalitas sealent yang dipakai harus memenuhi standar yang berlaku serta sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Jenis Sealent yang dipakai berwarna Bening.
24
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
BAB I V. PERSYARATAN TEKNIS INTERIOR Pasal 1 PEKERJAAN FINISHING DINDING 1.1
Pekerjaan Pelapis Dinding Keramik.
1.1.1
Lingkup Pekerjaan Dinding Keramik meliputi tanpa terkecuali yang nyata-nyata tergambar pada gambar perencanaan harus dilapisi dengan Keramik, sbb: a. Pelapis Dinding Toilet b. Pekerjaan lainnya yg sesuai gambar perencanaan.
1.1.2
Persyaratan Bahan : a) Seluruh bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan pasangan pelapis dinding seperti pasir, cement, air dan sebagainya sesuai dengan bunyi pasal persyaratan bahan yang telah diuraikan diatas pada buku ini. b) Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material yang akan dipakai dalam pekerjaan pasangan dinding ini untuk mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. c) Persyaratan bahan Keramik : 1. Tampak Permukaan Permukaan Keramik tidak boleh menampakan cacat-catat sebagai berikut ; • Keramik berglatzur; badan membengkok, gelembung-gelembung, retak-retak, glatzur lepas-lepas, lubang-lubang jarum pada permukaan glatzur, noda yang berasal dari unsur-unsur glatzur atau bukan glatzur, permukaan depan ubin cembung atau cekung. • Keramik Tidak Berglatzur ; Badan membengkok, gelembung-gelembung, retakretak, pecah goresan pada badan, bekas lekatan dengan bahan lain, badan melengkung dan noda-noda pada permukaan badan. 2. Ukuran dan toleransi penyimpangan ; Penyimpangan ukuran-ukuran harus memenuhi ketentuan seperti yang tercantum pada tabel 31-1 PUBI 1982 hal 59. Perbedaan ukuran panjang dan lebar ubin yang terbesar dan terkecil tidak boleh lebih dari 2 mm. 3. Penyerapan Air ; Penyerapan Air Maksimum dari ubin Keramik untuk lantai sesuai dengan yang tercantum pada tabel 31-2 PUBI 1981 Hal.60 4. Kesikuan : Sisi-sisi ubin harus lurus, sisi-sisi ubin dikatan lurus apabila penyimpangan sisi-sisi dari garis lurus yang terbentuk oleh perhubungan dua buah titik sudut yang ber-turut-turut tidak melebihi ketentuan seperti tercantum pada tabel 31-3 PUBI 1982 hal. 60
25
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
5. Kedataran permukaan depan ; Untuk ubin keramik yang datar permukaannya. Ubin dikatakan datar permukaannya jika pada pengukuran penyimpangan kedataran permukaan tidak melebihi ketentuan seperti tercantum pada tabel 31-4 PUBI hal.61 6. Perubahan Bentuk Karena Puntiran ; Untuk Penyimpangan kedataran karena puntiran, sebuah titik sudut tidak boleh melengkung ke atas atau kebawah terhadap bidang yang berbentuk oleh tiga buah titik sudut lainnya, melebihi ketentuan yang tercantum pada tabel 31-5 PUBI 1982 Hal.61 7. Ketahan terhadap gesekan (Ketahanan Aus) ; Kehilangan berat akibat gesekan tidak boleh kurang lebih dari 0.1 gram per berat ubin keramik yang diuji. 8. Kuat lentur ; Kuat lentur dari ubin Keramik tidak boleh kurang dari batas yang tercantum pada tabel 31-6 PUBI 1982 Hal.62 9. Ketahanan terhadap Asam dan Basa ; Tidak Boleh ada Perbedaan penampakan antara bagian yang tercelup dan bagian yang tidak. 10.Kekerasan ; Kekerasan Ubin Keramik berglatzur tidak boleh kurang dari 5 pada skala Mohs Sedangkan Ubin Tidak berglatzur tidak boleh kurang dari 6 pada skala Mohs. 11. Ketahanan Glatzur terhadap retak-retak ; Glatzur Ubin Keramik Tidak boleh menunjukan retak-retak. Referensi : SII 0023-81 (Mutu dan Cara Uji Ubin Keramik). 1.1.3
Daftar Pemakaian Jenis Keramik : ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
No.
Dinding
Jenis
Ukuran
Merk
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. 2. 3. 4. 5.
Keramik Polished Keramik Unpolished Keramik Unpolished Keramik Polished Keramik Polished
30/30 cm 30/30 cm 30/60 cm 40/40 cm 60/60 cm
ROMAN ROMAN ROMAN ROMAN HOMOGENIUS
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
1.1.4
Persyaratan Pelaksanaan : a) Sebelum pelaksanaan pemasangan, kontraktor diwajibkan memberikan contoh-contoh bahan Keramik untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas. Keramik dipasang dengan menggunakan perekat diantaranya Semen Tiga Roda. Dalam Pelaksanaannya nanti Perekat ini harus dilaksanakan sesuai dengan instruksi pabrik yang memproduksinya, dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari pengawas. b) Awal pemasangan keramik pada dinding harus memperhatikan sisa ukuran terlebih dahulu dan dibuat shop drawing sebelum pelaksanaan.
26
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
c) Pemotongan ubin Keramik harus menggunakan alat potong khusus yang sesuai dengan petunjuk pabrik. d) Bidang dinding Keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus lurus dengan lebar yang sama maksimum 3 mm dengan kedalaman 2 mm dengan batas toleransi kecekungan / kecembungan adalah 2,5 mm untuk setiap 2,00 meter. e) Keramik yang sudah terpasang harus segera dibersihkan dari bercak noda adukan dengan lap kain basah dan atau memakai cairan bahan kimia setelah mendapat izin dari Pengawas, pada naad terutama bagian exterior tidah boleh terlihat lelehan-lelehan bahan Grouting yang mengotori permukaan Keramik. Selain itu harus dihindarkan dari gangguan, benturan/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan oleh pekerjaan lain. f) Bila terjadi kerusakan, kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan dan seluruh biaya menjadi tanggung jawab Kontraktor. 1.1.5
Pencegahan Timbulnya Keretakan : a) Timbulnya keretakan pada pemasangan lantai keramik, biasanya disebabkan karena pas.keramik tersebut mengalami pemuaian udara didalamnya, sedangkan untuk ruang gerak pasangan keramik tersebut tidak ada, maka untuk memberikan ruang gerak Pasangan Keramik yang Muai karena naiknya temperatur udara pada pasangan keramik tersebut, maka untuk mencegah timbulnya keretakan atupun lepas-lepas, pada setiap pemasangan dengan minimal luas 4 x 4 m 2 agar disekeliling dinding diberi naad (Celah) dengan jarak +/1 cm, untuk menutupi celah atau naad tersebut harus dipasang plint tegel dengan bentuk dan warna akan ditentukan kemudian. b) Sedangkan untuk pemasangan dengan luas melebihi dari 6 x 6 m2 harus diberi jarak / expansion joint atau deletasi dengan lebar minimum 1,5 cm yang dapat diisi bahan lentur misalnya dengan Sealent Silicon, atau sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas. Pembuatan deletasi bisa didisain dengan menyesuaikan ukuran keramik yang dipasang.
27
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Pasal 2.
PEKERJAAN LANTAI
2.1
Lingkup Pekerjaan Yang dimaksud pekerjaan lantai ini meliputi dan tidak terbatas dari seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk pengawas adalah terdiri dari: a) b) c) d)
2.2
Pekerjaan pasangan lantai 1:3:5 (Screed). Pekerjaan pasangan lantai Keramik Pekerjaan pasangan lantai Keramik granite. dan yang nyata-nyata tergambar pada gambar rencana
Persyaratan Bahan : Cement Portland, pasir, air,adukan/spesi, bahan lantai dan bahan-bahan yang diperlukan untuk pasangan ini harus memenuhi persyaratan dan peraturan yang berlaku. Materialmaterial lain yang belum ditentukan diatas tetapi diperlukan untuk menyelesaikan / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus dari bahan baru, kwalitas terbaik dari jenisnya serta harus disetujui Pengawas.
2.3
Pekerjaan Perkerasan landasan lantai / Screed ; Pasangan adukan rabat beton (Screed) sebagai perkerasan dasar yang langsung berhubungan dengan permukaan tanah, untuk pemasangan lantai keramik/Granit/Vinyl, menggunakan campuran, 1pc: 3 pasir : 5 koral setebal 8 cm, sesuai dengan gambar perencanaan, dilaksanakan diatas urugan pasir setebal 5 cm yang terlebih dahulu dipadatkan.
2.4
Pekerjaan Pasangan Lantai Keramik
2.4.1
Lingkup Pekerjaan Seluruh permukaan lantai yang nyata-nyata tertulis dalam gambar perencanaan dilapisi dengan pasangan Keramik / Granit ;
2.4.2
Spesifikasi bahan Keramik / Granite: No 1. 2. 3.
Jenis / Ukuran Keramik 30/30 cm Keramik 30/30 cm Granite 60/60 cm
Type Standard Polish Standard Unpolish Homogenous Polish
Setara Produk Roman Roman Granito Tile
Lokasi Pemasangan : Sesuai Gambar Kerja. Warna : Ditentukan Kemudian. Bahan perekat : Semen Tiga Roda Bahan pengisi siar : Semen Warna Cement Portland, pasir, air harus memenuhi persyaratan dan peraturan yang berlaku. Material-material lain yang belum ditentukan diatas tetapi diperlukan untuk menyelesaikan / penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus dari bahan baru, kwalitas terbaik dari jenisnya serta harus disetujui Pengawas.
28
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai / memenuhi persyaratan peraturan Keramik Indonesia (NI-19) dan PUBI-1982 harus dipakai dari satu produk kecuali dinyatakan lain oleh Perencana/ Pengawas. 2.4.3
Persyaratan Pelaksanaan. a) Sebelum dimulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan memberikan contoh material dan membuat shop drawing pola pemasangan keramik untuk mendapat persetujuan dari Perencanan/Pengawas. b) Pada saat pemasangan, seluruh bahan lantai yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat atau bernoda dan warna sesuai dengan yang disyaratkan/dipilih. c) Bidang permukaan dasar lantai keramik /screed harus benar-benar rata/datar sesuai dengan Persyaratan, finish atau ketebalan finish yang ditentukan dalam gambar kerja. Toleransi kecekungan / kecembungan adalah 2,50 mm untuk setiap 2 m2. Khusus untuk lantai diruang basah dan ditempat lain sesuai petunjuk Pengawas. Pemasangan lantai harus diperhatikan terhadap arah kemiringan pengaliran air dan diperhatikan adanya lubang-lubang floor drain, tali air dan lain-lain. d) Bahan perekat untuk pemasangan keramik / Granit dipakai setara produk Semen, dengan cara penggunaan sesuai ketentuan dari pabrik. e) Jarak siar-siar antara ubin tergantung dari pada bahan yang dipakai serta persyaratan dari pabrik, yang membentuk garis sejajar dan lurus, tegak lurus pada bagian siar berpotongan. Siar-siar / Naad harus terisi penuh dengan bahan grouting, tidak diperkenankan ada siar / naad yang kosong. f) Pemotongan ubin keramik harus menggunakan alat persyaratan pabrik.
pemotong khusus sesuai
g) Keramik yang sudah terpasang harus segera dibersihkan dari bercak noda adukan / Bahan sisa Grouting dengan kain basah dan atau memakai cairan bahan kimia setelah mendapat izin dari Pengawas. Bila terjadi kerusakan kontraktor diwajibkan untuk memper baikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan dan seluruh biaya menjadi tanggung jawab Kontraktor. h) Tuntutan Biaya Tambah yang diakibatkan oleh kecerobohan dalam pekerjaan, menjadi tanggungan Kontraktor. 2.4.4
Cara Penggunaan Perekat “AM 30 Mortarflex + Filler. Campurkan cairan Latex sintetis dengan filler, dengan perbandingan kra-kira 1 bagian cairan berbanding 4 bubuk filler) Kemudian diaduk sampai merata hingga diperoleh adukan yang menyerupai bubur kental kemudian pengadukan diulangi terus sehingga campuran tersebut betul-betul homogen. Untuk selanjutnya pasta tersebut sudah bisa digunakan sebagai perekat keramik / granit .
2.4.5
Cara Penggunaan pengisi celah “AM 50” (Colour Grout) 29
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Perbandingan yang biasa dipakai adalah 3 Kg “AM 50” dicampur dengan 1 Liter Air atau “AM 54”, aduklah hingga tercampur rata. Campuran harus bebas dari gumpalan dan cukup kental. Biarkan selama 10 menit kemudian ulangi pengadukan sekali lagi sebelum dipasang / dicorkan. Penggunaan bahan tersebut untuk didalam maupun diluar ruangan. 2.4.6
Pencegahan Timbulnya Keretakan : c) Timbulnya keretakan pada pemasangan lantai keramik, biasanya disebabkan karena pas.keramik tersebut mengalami pemuaian udara didalamnya, sedangkan untuk ruang gerak pasangan keramik tersebut tidak ada, maka untuk memberikan ruang gerak Pasangan Keramik yang Muai karena naiknya temperatur udara pada pasangan keramik tersebut, maka untuk mencegah timbulnya keretakan atupun lepas-lepas, pada setiap pemasangan dengan minimal luas 4 x 4 m 2 agar disekeliling dinding diberi naad (Celah) dengan jarak +/1 cm, untuk menutupi celah atau naad tersebut harus dipasang plint tegel dengan bentuk dan warna akan ditentukan kemudian. d) Sedangkan untuk pemasangan dengan luas melebihi dari 6 x 6 m2 harus diberi jarak / expansion joint atau deletasi dengan lebar minimum 1,5 cm yang dapat diisi bahan lentur misalnya dengan Sealent Silicon, atau sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas. Pembuatan deletasi bisa didisain dengan menyesuaikan ukuran keramik yang dipasang.
Pasal 3.
PEKERJAAN KAYU
3.1 Kayu Lapis / Plywood /Teakwood: a) Kayu lapis adalah suatau papan/panel buatan yang terdiri dari susunan beberapa lembar lapisan kayu yang mempunyai arah serat bersilangan tegak lurus, diikat dengan perekat tertentu. Kayu lapis terdiri : 1) Venir Muka, dipasang pada permukaan, dan mempunyai kelas yang lebih baik. 2) Inti (Core) adalah Venir/Lapis yang ditempatkan pada bagian lapis dalam. 3) Venir Belakang (Back) adalah venir yang ditempatkan pada bagian belakang kayu lapis. b) Jenis perekat umumnya dipergunakan sejenis perekat organik (resin). c) Jenis Kayu lapis yang dipergunakan adalah dari jenis kayu lapis Type I, adalah kayu lapis yang mempunyai kuat rekat yang tahan terhadap pengaruh air dan Cuaca. d) Persyaratan : 1. Ukuran : - Ukuran kayu lapis yang dipakai adalah : ukuran lebar x panjang = 122 x 244 cm. - Ukuran tebal adalah sesuai gambar perencanaan. 2. Syarat Mutu : 2.1. Toleransi ukuran dan siku - Panjang atau lebar : +/- 3 mm - Tebal < 6 mm : +/- 5 % > 6 mm : +/- 3 % - Kesikuan selisih antara panjang dua diagonal tidak melebihi 0,25 % dari panjang diagonal pendek. 2.2. Kadar Air maksimum adalah 14 %, serta kuat rekat ditentukan dengan pengujian Tarik sesuai dengan tabel 32 pada PUBI 1982 Hal.79. 30
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
2.3. Referensi : SII 0404/81, ( Mutu dan Cara Uji Kayu Lapis). 3.2 Jenis Pekerjaan Kayu 1) Pekerjaan Rangka daun pintu dan pekerjaan kayu halus lainnya 3.1. Lingkup Pekerjaan a) Pekerjaan ini meliputi semua pengadaan tenaga, bahan-bahan, peralatan berikut alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan, untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas sesuai dengan gambar Perencanaan. b) Pekerjaan kayu meliputi : • Pembuatan Rangka daun Pintu • Dan Yang Nyata-nyata tergambar pada gambar perencanaan terbuat dari konstruksi kayu. 3.2. Persyaratan U m u m a) Pada umumnya kayu persegi dan kayu lapis harus bersifat baik dan sehat dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan kekurangan yang berhubungan dengan pemakaiannya tidak akan merusak atau mengurangi nilai Konstruksi. b) Seluruh pekerjaan ini harus mengikuti persyaratan yang tercantum dalam NI-5 PPKI 1970, kecuali disyaratkan lain. c) Perhatikan semua bentuk profil, ukuran, sambungan dan hubungan dengan material lain dengan mengikuti semua petunjuk gambar kerja secara seksama. d) Semua kayu yang terpasang harus disetujui Direksi Lapangan baik sebelum pengerjaan maupun sesudahnya. •
Kayu yang dipakai yaitu kayu Klas I atau setaraf sesuai dengan NI-5.
•
Kelembaban yang diijinkan 19 % maksimum untuk kayu setebal lebih 7 cm, dan maksimum 15 % untuk tebal kurang dari 7 cm. Alat pengikat paku, sekrup, Baud dan ring yang dipakai harus terbuat dari baja kwalitas tinggi sesuai dengan NI-5. Kayu yang disyaratkan harus sudah kering, dengan keadaan lurus, tanpa cacat dan retak serta cacat-cacat lain yang merugikan.
•
•
Bahan perekat lem formica digunakan lem Putih atau yang setaraf. Dan untuk bagian panil kayu (teakwood) digunakan Aica Aibon putih.
•
Bahan-bahan diatas harus diajukan dahulu kepada Direksi lapangan, baik contoh maupun shop drawing untuk mendapat persetujuan sebelum pelaksanaan.
3.3. Persyaratan Pelaksanaan : a)
Semua type dan ukuran sesuai dengan gambar dan semua ukuran yang tertera pada adalah ukuran jadi ( sudah diserut halus dan siap difinish).
gambar
b)
Pekerjaan kayu harus dibuat sedapat mungkin di bengkel dengan menggunakan mesin sesuai ukuran sebenarnya di lapangan dan dikirim ke lapangan dalam keadaan siap untuk dipasang. Waktu mendatangkan ke lapangan harus dalam keadaan utuh, belum dimeni atau dicat guna pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas. Semua kayu di site harus disimpan di tempat teduh, 31
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
bebas dari sinar matahari langsung dan hujan. c)
Bahan kayu tampak terutama untuk Pekerjaan Daun Pintu harus dikerjakan serapih mungkin, terutama dalam penyerutan harus rata dan licin. Semua bahan yang akan menerima finish permukaan yang terlihat harus tanpa cacat dan disetujui oleh Direksi Lapangan, sebelum menerima finish.
d)
Penggunaan meni sama sekali tidak disetujui untuk kayu yang akan di finish dengan meliminelack, termasuk memberi lapisan dempul atau sejenis, kecuali disyaratkan lain oleh Konsultan Pengawas.
e)
Semua pekerjaan pendempulan harus rapi, rata, halus juga untuk pekerjaan perekatan harus rapih dan merekat sempurna jangan sampai mengotori bidang-bidang yang akan difinish
f)
Jika diperlukan bahan perekat, maka kontraktor harus mendapat persetujuan terlebih dahulu baik kwalitas maupun jenisnya oleh Konsultan Pengawas.
g)
Semua pekerjaan kayu, sebelum dipasang harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, jika ada yang tidak memenuhi syarat, maka kontraktor harus mengganti atas tanggung jawabnya.
h)
Jika terdapat daun pintu yang merupakan konstruksi double panil, maka harus dipasang tripleks 4 mm sebagai dasar, dengan formica (finishingnya).
i)
Lembaran – lembaran Teakwood harus dipilih warna dan serat yang seragam. Pemasangan ukuran sesuai dengan gambar kerja yang disesuaikan dengan ukuran kusen/rangka yang telah dipasang.
j)
Hubungan rangka dengan pelapis panil, sebagai lapisan penutup memakai lem atau harus dikerjakan secara rapi sehingga tidak terjadi bentuk-bentuk yang tidak diinginkan seperti gelembung-gelembung pada lapisan penutup. Untuk konstruksi rangka menggunakan hubungan pen dan pasak.
32
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Pasal 4. 4.1.
PEKERJAAN ALAT GANTUNG :
(Perlengkapan Pintu / Jendela )
Lingkup Pekerjaan : Semua Pekerjaan Pasangan Penggantung, maupun Kunci yang jelas-jelas tergambar pada gambar kerja antara lain : a) Seluruh Pintu Bagian Dalam b) Seluruh Pintu Bagian Luar c) Serta sesuai petunjuk Konsultan pengawas.
4.2
Sebelum Pekerjaan Pengunci & Penggantung dimulai ; a) Pekerjaan Harus dilaksanakan oleh tenaga akhli, serta berpengalaman dalam bidangnya. b) Kontraktor harus meberikan contoh-contoh Konsultan Pengawas.
4.3
terlebih dahulu untuk disetujui oleh
Persyaratan bahan : Merk, Jenis, dan Type yang dipergunakan : (a) (b) 1.
Pintu Entrance • Pegangan Pintu • Engsel Pintu • Fitting-Fitting • Cylinder/Lockcase
No Uraian
Type
Pull Handle Floor Hinge Steinlees
Lokal Dorma Dorma Dorma
Setara Merek
2.
Pintu & Jendela lainnya : • Cylinder/Lockcase Doble Slag Logo • Handle Lever Handle Logo • Lockcase KM ALFA • Engsel Pintu Buterfly 4” Kend • Engsel Jendela Buterfly 3” Kend • Gerendel Pintu Sesuai Gbr China / Lokal • Gerendel Jendela Sesuai Gbr China / Lokal • Espanyolette Sesuai Gbr China / Lokal ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------I. Kunci Pintu : Kunci pintu yang dimaksud disini harus dalam keadaan lengkap artinya seluruh peralatan kunci harus ada, diantaranya : Badan Kunci, Pegangan, Plat penutup badan, Anak kunci dan sebagainya. Kunci yang dipakai type : Besar (doble Slag),
33
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
II. Alat Gantung Lainnya : a) Semua alat penggantung dan pengunci harus kwalitas baik sesuai persetujuan konsultan pengawas. Pemborong harus menyerahkan contoh tiap alat penggantung/pengunci kepada konsultan pengawas sebelum melakukan pesanan. 4.4
Persyaratan Pelaksanaan : a) Pemasangan semua perlengkapan, alat penggantung pintu dan jendela sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan dalam gambar, dipasang harus tepat dan rapih. b) Semua pelubangan untuk skrup, fisher atau anker yang akan dipasang terutama pada engsel, door closer, flush bolt, harus diberi klos kayu setempat agar terpasang kokoh dan kuat. c) Pemasangan engsel untuk pintu swing, dipasang sebanyak 3 buah engsel dengan ketentuan sebagai berikut 1. Engsel bawah dipasang sejauh kurang lebih 28 cm dari permukaan bawah pintu kecuali untuk pintu service dan pintu-pintu di ruang basah adalah sejarak 32 cm (as) dari permukaan pintu bawah. 2. Engsel tengah dipasang sejauh kurang lebih 100 cm dari as permukaan pintu bawah. 3. Engsel atas, dipasang kurang lebih 28 cm As dari 4. Permukaan atas pintu. d) Handle dan Door Pull dipasang kurang lebih setempat.
97,5 cm as dari permukaan lantai
e) Posisi dari lock dan latch harus ditentukan dan dilaporkan oleh kontraktor ke Konsultan Pengawas. f) Engsel jendela gantung dipasang pada bagian atas kosen dan daun jendela disetel harus tepat ukurannya sehingga sudut bukaan dari sisi daun jendela menjadi sama rata. g) Sedangkan type engsel bisa (Transom catch) dipasang pada type jendela bukaan samping (Swing) dengan jarak bukaan semaksimum mungkin, tepat dan rapih. h) Seluruh pemasangan hard ware pintu dan jendela harus berfungsi dengan baik, sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya maupun atas petunjuk Konsultan Pengawas.
3.5
Perlindungan : Kontraktor harus menjaga seluruh pasangan alat gantungan tersebut sebelum pekerjaan diserah terimakan, jangan sampai rusak yang diakibatkan oleh benturan-benturan benda keras. Bidang-bidang yang perlu dilindungi, harus dipasangi sejenis plakband, supaya tidak terkena goresan-goresan. Bilamana terjadi hal-hal tersebut diatas, sehingga mengakibatkan Pasangan kunci menjadi rusak, konsultan pengawas berhak meminta kepada kontraktor agar segera mengganti kunci yang rusak tersebut, dengan tanpa meminta biaya tambahan.
34
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Pasal 5. 5.1
PEKERJAAN ALAT- ALAT SANITARY : Umum: a) Pemasangan Peralatan Sanitary dan peralatan lainnya harus mengikuti ketentuanketentuan standard dari pabrik pembuatnya dan harus dilakukan dengan hati-hati, rapih dan tidak boleh adanya kotoran kotoran akibat dari percikan adukan semen pada peralatan tersebut. b) Apabila peralatan Fixtures dilengkapi dengan plastik pelindung dari pabriknya maka plastik tersebut boleh dibuka pada saat penyerahan pekerjaan. c) Hanya satuan peralatan fixtures yang utuh saja dapat diterima, jika peralatan tersebut dijumpai cacat maka kontraktor harus segera menggantikannya dengan yang baru/utuh tanpa adanya biaya tambah. d) Kontraktor harus melengkapi peralatan fixtures dengan leher anggsa apabila peralatan fixtures tersebut belum dilengkapi leher angsa secara Built in.
5.2
Pekerjaan-pekerjaan sementara : Sarana perlengkapan atau alat bantu yang bersifat sementara dan diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan pemasangan alat Sanitary fixtures ini, harus disiapkan oleh pemborong. Pada akhir pekerjaan, atas perintah konsultan pengawas segala sarana atau alat bantu yang sudah tidak terpakai / diperlukan lagi harus dibongkar dan dirapihkan kembali seperti semula.
5.3
Penyediaan Alat Sanitary Fixtures : a) Pemborong harus menyediakan seluruh alat Sanitary beserta kelengkapankelengkapannya yang dibutuhkan seperti yang dicantumkan dalam daftar Kebutuhan Bahan yang dipakai. b) Pemborong harus menyediakan Transportasi dari gudang yang ditentukan sampai kelokasi pekerjaan. c) Semua ketentuan bahan-bahan yang harus disediakan oleh pemborong didasarkan atas Standard Normalisasi Indonesia (NI) dan Pemeriksaan umum bahan bahan (PUBB). d) Apabila terdapat Peralatan Sanitary Fixtures yang telah dinyatakan tidak baik oleh Konsultan pengawas, maka pemnborong harus mengangkut alat sanitary tersebut ke luar lapangan dalam jangka waktu yang disyaratkan oleh Konsultan Pengawas.
5.4
Daftar Bahan Yang Dipakai : Alat Sanitary digunakan Merk TOTO dan atau yang setaraf dengan pilihan warna Astandard. No 1. 2. 3. 4. 5. 6 7 8 9
Jenis Fixtures Closet Duduk Wastafel Meja Kran Washtafel Pelapis Meja Counter Urinoiar Pot Lengkap Kran Kran Dinding Floor Drain Kaca Cermin 5 mm Partisi Urinal
Type Yang digunakan
Setara Merek :
CW.420.J/S 516 JPT4 LW -565 undercounter
Toto Toto Toto Ex Citatah Toto Toto Toto Asahi Mas Toto
Marmer Slab t=2 cm U 57 M T 23 B 13 V 7 N TX 1 B Sesuai gambar rencana A 100
35
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
5.5
Cara Pemasangan : a) Pada dasarnya pemasangan alat-alat saniter termaksud diatas dilakukan seperti lazimnya dengan memperhatikan pedoman-pedoman yang dianjurkan oleh pabriknya. b) Pada pemasangan washtafel dan Urinal, dinding terlebih dahulu di bor kemudian diberi fiser yang panjangnya dan jumlah skrupnya disesuaikan dengan beratnya washtafel. c) Dempul Karet (Seal) dengan kwalitas baik agar dipergunakan untuk mencegah kebocoran dan perembesan. d) Seluruh pemasangan alat sanitary Fixtures harus berfungsi sesuai dengan fungsinya masing-masing, jika terdapat alat sanitary yang pemasangannya tidak memenuhi ketentuan, maka alat tersebut harus dibongkar dan diperbaiki kembali sebagai mana mestinya. e) Pada akhir pemasangan, seluruh alat Sanitary Fixtures harus dites, baik instalasi air bersih maupun untuk Instalasi Air kotor apakkah berfungsi atau tidak, terutama pada Lubanglubang pembuangan air kotor. f) Kusus untuk pekerjaan pelapis meja beton Washtafel, permukaan serta plint menggunakan Marmer Slab Ex Citatah, Pemasangan harus baik, waterpass dan rapih.
5.6
Cara Penyimpanan : a) Alat sanitary yang sudah berada dilapangan tetapi belum sempat dipasang, maka alatalat tersebut harus digudang / ditempat yang aman dari segala benturan-benturan benda keras. b) Pelindung pengaman dari pada alat sanitary yaitu berupa rangka-rangka kayu serta sterofoam harus tetap dipertahankan diwaktu penyimpanan agar lerlindung dari pecahnya alat sanitary tersebut. c) Penyimpimapan alat sanitary secara ditumpuk tidak diperkenankan, terkecuali bahan pelindung cukup kuat untuk mendukung bahan yang diatasnya. Cara penyimpanan alat sanitary Fixtures harus disusun sedemikian rupa dan ditempatkan pada masing-masing tempat yang telah ditentukan, agar sewaktu pemasangan alat tersebut lengkap tidak ada yang kurang karena hilang.
36
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Pasal 6.
PEKERJAAN PLAFOND
6.1
Lingkup Pekerjaan Yang dimaksud dengan pekerjaan langit-langit ini meliputi: 1. Plafond Gipsum Board 2. Plafond GRC 3. dan pekerjaan pemasangan plafond lainnya sesuai dengan gambar perencanaan.
6.2
Pekerjaan Persiapan : a) Pada Pekerjaan Langit-langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit-langit ini. b) Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit pekerjaan lain yang terletak diatas langitlangit harus sudah terpasang. c) Disiplin lain yang termasuk disini atara lain : 1. Elektrikal/Mecanical 2. Perlengkapan instalasi lain yang diperlukan. d) Bila pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas tidak tercantum dalam gambar rencana plafond, harus diteliti dahulu pada gambar-gambar instalasi yang lain (Sipil, Elektrikal/Mecanical, Plumbing) Untuk pemasangan harus konsultasi dengan perencana.
6.3.
Contoh Bahan a) Sebelum pelaksanaan pekerjaan,Kontraktor harus memberikan contoh contoh material untuk mendapatkan persetujuan Pengawas. b) Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Pengawas akan dipakai sebagai standard/pedoman untuk memeriksa /menerima material yang dikirim oleh kontraktor ke site. Kontraktor diwajibkan membuat tempat penyimpanan contoh-contoh yang telah disetujui diKonsultan Pengawas Keet.
6.4.
Syarat-syarat pengiriman dan penyimpanan Barang. a) Gypsumboard dikirim ke site dalam keadaan tertutup atau kantong-kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya dalam keadaan utuh dan tidak cacad. b) Bahan harus disimpan ditempat yang kering,bervantelasi baik,terlindung dan bersih. c) Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan baik sebelum dan selama pelaksanaan. Bila ada hal-hal yang tidak pada tempatnya bahan rusak dan sebagainya kontraktor harus menggantikannya dengan persetujuan Pengawas atas beban Kontraktor.
37
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
6.5
Plafond Gypsumboard :
6.5.1
Persyaratan Umum : a) Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar yang ada, dan kondisi di lapangan , termasuk mempelajari bentuk, pola, cara pemasangan, dan detail-detail sesuai gambar. b) Bilamana perlu kontraktor diwajibkan membuat shop drawing sesuai ukuran/bentuk, jenis bahan yang dipakai dan mekanisme kerja yang telah ditentukan oleh perancang.
6.5.2
Persyaratan Bahan Pelapis ; Gypsum Board setara Produk Jayaboard dengan finish permukaan di cat Emulsion , harus berasal dari sumber yang disetujui dengan ketebalan yang sesuai dengan gambar detail. Lembaran-lembaran Gypsumboard harus mulus, tepi-tepinya tidak boleh ada yang gumpil, tidak menampakan cacat-cacat lain yang merugikan.
6.5.3
Bahan Rangka: 1. Rangka Terbuat dari PROMETAMA
Metal Furring
DURAFRAME ,
Setara dengan Produk
PT.
2. Jenis-jenis bahan rangka plafond tersebut diantaranya : • •
Besi Hollow 40x40 cm Serta peralatan penunjang lainnya yang diperlukan
3. Ukuran rangka pemasangan Plafond disesuaikan dengan gambar kerja/Shop Drawing yang telah disetujui. 4. Bahan yang dikirim ke site harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk, ukuran, ketebalan, kelengkungan, yang disyaratkan oleh Perencana maupun Konsultan Pengawas. 6.5.4
Bahan Finishing : 1. Bahan finishing untuk Plafond gypsumboard dari bahan cat Emulsion Paint Setara MOWILEX 2. Harus disertai jaminan dan flamibility rated dari pabrik pembuat.
Semua bahan yang digunakan harus mempunyai sertifikat dari pabrik pembuatnya, dan menyertakan spesifikasi bahan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.
6.5.5
Persyaratan Pelaksanaan Rangka Langit-langit a) Rangka langit-langit Gypsumboard bagian datar maupun lengkung yang dipakai adalah terbuat dari Metal Galvanized setara dengan Produk PT. PROMETAMA dengan bentuk serta ukuran sesuai dengan Brosur dari Pabrik. b) Batang-Batang rangka utama maupun kelengkapan-kelengkapannya untuk bagian rangka datar maupun lengkung.
38
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
c) Seluruh rangka langit-langit datar/lengkung digantungkan pada plat beton atau rangka atap dengan menggunakan Adjustable Suspension Rod Joiner dengan Maximum Jarak 1200 mm, serta dapat diatur ketinggianya dan dibuat sedemikian rupa sehingga seluruh rangka melekat dengan baik dan kuat pada pelat beton/rangka atap dan tidak dapat berubah-ubah bentuk lagi. d) Semua rangka harus terpasang kokoh, tegak lurus, dan siku, satu dan lainnya, ukuranukuran maupun yang lainnya harus menuruti gambar perencanaan, terkecuali ditentukan lain oleh Perencana / Konsultan Pengawas. Rangka Plafond harus dipasang dan disetel oleh tenaga ahli dibidangnya, atau pemasangan oleh pabrik pembuat langsung. e) Setelah urusan rangka langit-langit datar/lengkung terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata lurus dan waterpass tidak ada bagian yang bergelombang dan batang-batang rangka harus saling tegak lurus. Rangka yang berbentuk lengkung harus kelihatan sempurna sesuai dengan gambar perencanaan. 6.5.6
Persyaratan Pelaksanaan Penutup Langit-langit a) Bahan penutup langit-langit yang digunakan adalah Lembaran-lembaran Gypsumboard dengan ukuran sesuai gambar,dan petunjuk konsultan pengawas. b) Gypsumboard yang dipasang adalah Gypsumboard yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing lembaran sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Pengawas. c) Gypsumboard dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar perencanaan dan setelah Gypsumboard terpasang , bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus, waterpas dan tidak bergelombang serta sambungan antara lembaran Gypsumboard yang satu dengan yang lainnya harus rapat, jadi tidak memakai celah/naad. Sebagai bahan untuk menghilangkan sambungan antar lembaran Gypsumboard digunakan sejenis Paper tape (Pita kertas berpori dengan ukuran lebar 50 mm panjang tiap rol 75 m). Dan untuk menutupi lubang bekas Skrup digunakan Base Coat 100, juga untuk menutupi permukaan dasar menggunakan Total join Compound. d) Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole/access panel dilangit-langit yang bisa dibuka tanpa merusak Gypsumboard sekelilingnya untuk keperluan pemeriksa/pemeliharaan M & E. e) Pemasangan/penyetelan Plafond tidak boleh menyimpang dari ketentuan gambar rencana baik plafond datar maupun yang lengkung, untuk itu urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dan ketentuan dari pihak konsultan pengawas. Semua ukuran harus sesuai dengan Pola Plafond Yang diingikan, serta yang mengerjakan pemasangan pelapis plafond ini harus oleh tenaga yang perpengalaman dalam bidang ini. f) Finishing pelapis, memakai cat Emulsion dicatkan diatas permukaan Gypsum Board, semua persyaratan dan cara pengecatan mengikuti persyaratan yang disyaratkan oleh pabrik yang dipilih dan ditunjuk oleh konsultan pengawas/pemberi tugas,(Lihat Bab Finishing Pekerjaan Pengecatan) g) Pada bagian tepi dari plafond yang bertemu/bersinggung dengan dinding ditutup dengan list Profil dari kayu kapur ukuran dan bentuk sesuai gambar. Pemasangan list plafond keliling ruangan, disesuaikan dengan gambar rencana. 39
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
h) Apabila terjadi penyimpangan dan tidak sesuai dengan gambar atau menurut Pengawas dianggap tidak rapih maka Kontraktor harus memperbaikinya kembali sesuai yang disyaratkan dan tidak merupakan pekerjaan tambah. 6.6
Pekerjaan List Plafond ; Sistim pemasangan aluminium list plafond tengah, List plafond hanya dipasang dibagian Pinggir antara peralihan Lembaran Gypsumboard dengan dinding, dipergunakan list dari Gips dengan bentuk profil, bentuk serta ukuran disesuaikan dengan gambar perencanaan.
6.7
Pengujian Mutu Pekerjaan a) Sebelum dilaksanakan pemasangan kontraktor diwajibkan memberikan pada Pengawas "Certificate Test" terutama bahan-bahan yang dipakai untuk proyek dari produsen / Pabrik. b) Bila tidak ada certificate test, maka kontraktor harus melakukan pengujian atas bahan yang diperlukan untuk dites atas usulan Konsultan Pengawas di laboratarium yang akan ditunjuk kemudian. c) Hasil pengujian dari Laboratarium diserahkan pada Pengawas. d) Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut,menjadi tanggung jawab kontraktor.
6.8
Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan. a) Seluruh pemasangan langit-langit Gypsumboard harus dilindungi dari kemungkinan cacad yang diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaan lain. b) Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk Memper baikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan , Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
6.9
Pekerjaan Finishing Langit-langit Beton Exposed ;
6.9.1
Persyaratan Bahan a) Cement Portland memenuhi NI-8 b) Pasir pasang harus memenuhi NI-3, bersih, bebas dari segala kotoran dan bahan organis lain serta harus disaring sampai dengan cukup halus. c) Air yang dipergunakan memenuhi NI-3, bersih, bebas dari segala kotoran dan bahan organis lainnya.
6.9.2
Persyaratan Pelaksanaan. a) Permukaan Plafond Beton yang akan diplester / Exposed, terlebih dahulu dibuat kasar, petunjuk pelaksanaan diberikan oleh pengawas . b) Tebal plesteran + Acian tidak boleh Lebih dari 1 cm atau kecuali ditetapkan lain dengan hasil akhir harus sama rata. c) Proporsi adukan memakai M.1 sesuai dengan bab diatas.
40
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
d) Akhir dari pekerjaan plesteran adalah dengan lapisan luluh semen/acian, dengan terlebih dahulu pasangan plesteran yang sudah kering harus dibasahi/disiram dengan air, Acian harus dibuat rata, halus tidak terdapat goresan. e) Jika hasil plesteran dan acian tidak memuaskan seperti tidak rata, tidak tegak lurus atau bengkok /bergelombang, adanya pecahan, maka bagian tersebut harus dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban kontraktor. Pasal 7.
PEKERJAAN PENGECATAN
7.1
Lingkup Pekerjaan Yang dimaksud dengan pekerjaan pengecatan, meliputi dan tidak terbatas dari seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar yang terdiri dari : ------------------------------------------------------------------------------------------PEKERJAAN JENIS FINISHING ------------------------------------------------------------------------------------------. Dinding Interior, Ext. : Cat . Plafon + List : Cat . Pintu Besi : Cat ------------------------------------------------------------------------------------------
7.2
Persyaratan Umum : a) Seluruh bahan pengecatan, baik itu mengenai bahan cat Acrylic Emulsion / Weathercoat, ataupun bahan cat Shinthetic Harus memenuhi ketentuan dari pada persyaratan N-3 dan N-4. b) Standard dari bahan dan prosedur cat ditentukan pabrik pembuat cat dan Kontraktor tidak dibenarkan merubah standard dengan jalan mencapur dan mencairkan yang tidak sesuai dengan Instruksi Pabrik atau tanpa izin dari Konsultan Pengawas. c) Sebelum pengecatan dimulai Kontraktos harus menyerahkan terlebih dahulu contohcontoh bahan cat kepada Konsultan Pengawas, untuk direkomendasi. Hasil Perekomendasian dari jenis-jenis cat tersebut harus dijadikan pegangan untuk pengiriman bahan selanjutnya ke lapangan.
7.3
Pengujian : Kontraktor diwajibkan membuktikan keaslian cat dari pabrik tersebut di atas mengenai kemurnian dari pada cat-cat yang akan dipergunakan. Pembuktian berupa : 1) Segel Kaleng. 2) Test Laboratorium 3) Hasil Akhir pengecatan Hasil Dari Pada test kemurnian ini harus mendapat rekomendasi tertulis dari produsen untuk diketahui Konsultan Pengawas. Biaya pengetesan ini dibebankan kepada kontraktor.
41
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
7.4
Pengiriman dan penyimpanan bahan. a. u m u m : 1. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat. Beberapa bahan tertentu harus masih didalam kotak aslinya yang masih tersegel dan berlabel pabrik. 2. bahan harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering tidak lembab dan bersih, sesuai dengan persyaratan yang berlaku. 3. Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya. 4. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan penyimpanan dan pelaksanaan. b. Khusus : 1. Disamping tindakan pengamanan yang umum dalam penyimpanan bahan-bahan bangunan, untuk beberapa jenis cat dan bahan lainnya dibawah ini harus diberi pengamanan khusus terhadap bahaya kebakaran dan keracunan, antara lain sebagai berikut : − − − − −
Spirtus Petroleum Cat Minyak Parafin Cat Bitumen Thiner, dan lain sebagainya.
2. Dalam mengunakan bahan tersebut di dalam ruang harus mengikuti petunjuk sebagai berikut : − Harus tersedia alat pemadam kebakaran portable yang sesuai dan Kotak P3K dalam jarak yang dekat. − Ruangan harus cukup mempunyai ventilasi yang baik. − Jangan bekerja dekat api atau motor listrik yang mengeluarkan kembang api. 3. Mengeluarkan barang dari gudang hanya dalam jumlah yang segera diperlukan. 4. Jangan dibiarkan Kaleng penutup cat terbuka terlalu lama. 5. Tidak dibenarkan meninggalkan kaleng-kaleng bekas ditempat pekerjaan. 7.5
Pengecatan Dinding Interior :
7.5.1
Persyaratan B a h a n : Bahan cat yang dipergunakan sesuai standard bahan yang berlaku : Pengecatan bidang Interior mengunakan Cat sejenis Cat Acrylic Emulsion Setara Merk Dulux, Sedangkan untuk Bagian Luar / Exterior menggunakan jenis Cat Dulux
7.5.2
Cara Pelapisan ;
42
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
− Lapisan Pertama pengecatan pada permukaan plesteran maupun yang tidak diplester yang baru dipasang adalah menggunakan Alkali Resisting Primer atau Undercoat (1 lapis). − Bila diperlukan untuk menutupi plesteran yang retak rambut dipergunakan Acrylic Wallfiller (secukupnya) − Cat Akhir untuk dinding Interior menggunakan Acrylic Emulsion minimum 3 lapis. − Cat Akhir untuk dinding Exterior menggunakan Acrylic Weathershield minimum 3 lapis. − Dan untuk hal-hal lainnya kontraktor diharuskan mengikuti tata cara yang telah digariskan oleh pabrik pembuat. 7.5.3
Persyaratan Pelaksanaan 1. Permukaan yang akan dilapisi cat harus sudah kering dengan sempurna dengan kelembaban yang diijinkan tidak lebih dari 5 %. Minimal pengeringan plesteran dan acian 28 hari dihitung dari selesainya pekerjaan plesteran. 2. Seluruh bidang permukaan dinding, plafond dan lainnya yang akan dicat harus bersih bebas dari debu, noda-noda, apabila terdapat lubang atau cacat lainnya harus segera ditutup dan dikeringkan. 3. Tidak diperkenankan pelaksanaan pengecatan dilakukan pada saat cuaca lembab atau hujan, atau dalam keadaan angin berdebu. 4. Setelah bidang permukaan dilapisi 1x lapisan cat Dasar Alkali dan dibiarkan selama 2 jam kemudian dilapisi dengan 1x lapisan Cat Dasar . Setelah cat dasar terpasang selama 2 Jam dan di hamplas halus lalu dibersihkan dengan menggunakan kain yang bersih, maka lapisan terakhir adalah seba nyak 3x lapis cat akhir dengan jangka waktu setiap lapisan terakhir adalah 2 jam atau sesuai dengan standard dari pabrik. Pelaksanaan pengecatan harus menggunakan roller dan bila terdapat permukaan yang sulit pelaksanaannya dapat dilakukan dengan cara pemakaian kwas. 5. Hasil akhir dari pengecatan harus rata, tidak berbintik-bintik atau terdapat gelembung udara, goresan dan harus dijaga terhadap kotoran yang mungkin melekat. Bila hasil pekerjaan tidak disetujui Pengawas, maka wajib bagi Kontraktor untuk memperbaikinya. 6. Untuk keseluruhan pekerjaan pengecatan, Kontraktor diharuskan mengikuti syaratsyarat dan petunjuk dari pabrik yang mengeluarkannya, atau dari Pengawas setempat.
7.6
Cat Anti Karat
7.6.1
Lingkup Pekerjaan : Seluruh Permukaan Baja Yang berada diluar / yang berhubungan langsung dengan suhu luar ( Panas dan Hujan), harus dicat dengan Cat Anti Karat, Termasuk didalamnya pengadaan bahan, peralatan, tenaga kerja serta alat bantu lainnya untuk mengerjakan Cat anti karat ini sesuai dengan gambar kerja serta petunjuk Konsultan pengawas.
7.6.2
Persyaratan Bahan :
43
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Cat Anti Karat menggunakan Cat setara dengan “PRIMTOP PT-88 Produk “PT.PROPAN RAYA. Dengan spesifikasi teknis sebagai berikut :
a.
7.6.3
Type dan Jenis Cat Warna
: Cat Satu Komponen dengan Pigmen Anti Karat : Dark Brown Pengencer : Thiner PT atau Sejenis i. Cara Penggunaan : Kuas atau Roll ii. Kekentalan Campuran : 15 detik DIN Cup 4 Persyaratan Pelaksanaan : a) Sebelum pengecatan dimulai, seluruh permukaan yang akan dicat harus dibersihkan terlebih dahulu dari segala kotoran yang menempel, terutama karat. b) Untuk membersihkan karat dianjurkan dengan memakai cairan siap pakai yaitu setara dengan merk “ROST-X 10” atau dengan menggunakan sikat baja maupun hamplas, bersihkan kembali permukaan dengan menggunakan kain pel hingg permukaan terlihat bersih. c) Setelah pembersihan permukaan , maka mulailah pengecatan dengan Primtop PT88 dicatkan dengan menggunakan kwas kesegala arah dengan merata, bila Cat kekentalan, maka campurkanlah +/- 10% pengencer dengan thiner secukupnya. d) Hasil ahir dari pengecatan Anti Karat harus mencapai ketebalan +/- 40 micron Untuk satu kali lapis dan diharuskan pengecatan minimal 2 kali lapis = 2x40 mikron. e) Selang waktu antara pengecatan lapis ke satu dengan lapis ke dua adalah minimal 6 jam dalam kondisi cuaca 30o C f) Pengecatan harus dilaksanakan oleh tenaga yang biasa dibidangnya, serta persyaratan-persyaratan dari pabrik harus dilaksakan. Segala kegagalan dalam pelaksanaan pengecatan daikarenakan kelalaian Kontraktor tidak akan di ganti, dan hasil pekerjaan yang gagal, harus diulang sehingga diterima oleh Konsultan Pengawas.
Pasal 8.
RKS YANG BELUM DIURAIKAN DALAM BUKU INI ; Untuk jenis pekerjaan yang belum Tercakup seta belum diuraikan pada buku spesifikasi Teknis ini, akan diuraikan pada lembaran tambahan dan dianggap sebagai kelengkapan dari pada buku ini, yang sama mengikatnya pada Kontrak.
Pasal 9.
PEKERJAAN PEMBERESAN SETELAH MASA KONSTRUKSI : Yang dimaksud dengan pekerjaan pemberesan disini adalah pekerjaan pemberesan setelah masa konstruksi selesai. Pada saat pekerjaan selesai, lapangan / bangunan harus ditinggalkan dalam keadaan bersih dan siap digunakan oleh Pemberi Tugas, Kontraktor juga harus memulihkan kedalam kondisi semula bagian-bagian lapangan / bangunan yang tidak direncanakan berubah menurut dokumen Kontrak. Sebelum pekerjaan diserahkan pada Pemberi Tugas, kotoran-kotoran yang terdapat pada bagian : dinding, kusen, lantai, plafond maupun bagian atap, diantaranya : 1. 2.
Adukan yang tercecer pada lantai Plak ban atau tanda-tanda lain bekas penandaan bidang kaca 44
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Debu-debu yang menempel pada kaca. Puing-puing bekas bongkaran. Bahan-bahan sisa yang tidak terpakai / Sampah-sampah Bekas cipratan cat pada kaca/ lantai maupun dinding Direksikeet + Gudang Steiger / stoot werk maupun bekas perancah Kaleng-Kaleng bekas sisa cat, ember-emeber bekas adukan Sisa-sisa bahan serutan, kayu-kayu bekas potongan Kotoran/Sampah yang terdapat pada drainase Keliling Bangunan / maupun pinggir jalan komplex / parkir. 12. Serta bahan-bahan kotoran lain yang sekiranya akan menganggu kebersihan serta kerapihan bangunan / ruangan tersebut . 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Harus segera : dibongkar / dibersihkan / dipel / digosok/ dilap / dan dibuang ke tempat yang telah ditentukan, atau dibuang keluar tapak sesuai dengan Instruksi dari pengawas.
45
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS PEKERJAAN SIPIL / STRUKTUR
BAB I. SYARAT SYARAT PEKERJAAN TANAH
Pasal 1.
UMUM 1.1.
LINGKUP PEKERJAAN.
46
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan Tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini, yaitu & dan tidak terbatas pada : - Pekerjaan galian, pengurugan, pemadatan dan perataan tanah. - Pekerjaan perbaikan kembali. 1.2.
PERSIAPAN PELAKSANAAN. - Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus mempelajari dengan seksama Gambar Kerja. Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi di lapangan yang meliputi dan tidak terbatas pada bangunan existing, trench, saluran drainase, pipapipa, instalasi existing lainnya, tiang listrik dan penangkal petir. - Kontraktor harus mengamankan/melindungi hasil paket pekerjaan sebelumnya maupun yang sedang berjalan, bahan/komponen/instalasi existing yang dipertahankan; agar tdak rusak atau cacat. - Rencana pengamanan, baik berupa penyangga, penopang, atau konstruksi khusus sebagai penahan atau pelindung bagian yang tidak dibongkar, harus dilaporkan kepada Konsultan MK terlebih dahulu untuk mendapatkan persetujuan.
Pasal 3.
PEKERJAAN TANAH Pekerjaan tanah adalah pekerjaan pembuatan lubang/galian di tanah dan termasuk pengurugan /pemadatan tanah kembali yang diperlukan untuk : - Galian Pondasi Poer , Sloof dan pondasi Batu Kali. - Saluran dan Trench. - Galian lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar kerja dan atau oleh Konsultan MK 3.1.
MACAM GALIAN. Penggalian dibagi dalam macam-macam jenis yaitu: a. Galian tanah biasa b. Galian batu c. Galian konstruksi / obstacle Semua pekerjaan galian harus dikerjakan sesuai dengan spesifikasi untuk ketiga macam galian tersebut diatas. Syarat-syarat kerja yang menyangkut bidang lain, mengikuti ketentuan-ketentuan letak, peil, dan dimensi seperti yang dicantumkan dalam Gambar Rencana atau petunjuk Konsultan MK. 1. Galian Tanah Biasa Galian tanah biasa harus mencakup semua galian yang bukan galian batu, galian konstruksi atau galian material dan bahan baku lainnya. 2. Galian Batu Galian batu terdiri dari pekerjaan menggali/membongkar batu-batuan pada daerah galian yang menurut pendapat Konsultan MK harus dilakukan pembongkaran. 3. Galian Konstruksi / Obstacle Galian Konstruksi/Obstacle adalah semua galian, selain dari galian tanah dan galian batu dalam batas pekerjaan yang disebut dalam Spesifikasi ini atau tercantum dalam Gambar Rencana. Semua galian yang disebut sebagai galian Konstruksi/Obstacle terdiri dari galian lantai bangunan, galian pondasi bangunan existing, galian perkerasan
47
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
jalan/halaman, galian pipa/ kabel listrik, pipa gas, saluran-saluran serta konstruksikonstruksi lainnya, selain yang disebutkan pada Spesifikasi ini. a. Pekerjaan galian ini baru boleh dilaksanakan setelah papan Patok Ukur terpasang lengkap dengan penandaan sumbu, ketinggian dan bentuk telah diperiksa serta disetujui oleh KonsultanMK. b. Galian untuk Konstruksi harus sesuai dengan Gambar Kerja dan bersih dari tanah urug bekas serta sisa bahan bangunan. c. Urutan penggalian harus diatur sedemikian rupa dengan mengikuti petunjuk-petunjuk Konsultan MK sehingga tidak menimbulkan gangguan pada lingkungan Tapak atau menyebabkan timbulnya genangan air untuk waktu lebih dari 24 jam. d. Jika pada galian terdapat akar kayu, kotoran dan bagian tanah yang tidak padat atau longgar maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya, kemudian lubang yang terjadi harus ditutup urugan pasir yang dipadatkan dan disirami air setiap ketebalan 5 cm lapis demi lapis sampai jenuh sehingga mencapai ketinggian yang dinginkan. Biaya pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor tidak dapat di claim sebagai pekerjaan tambah. e. Bila pada galian terdapat instalasi existing, Kontraktor harus melaporkan ke Konsultan MK ,untuk mendapatkan persetujuan. f. Bila Kontraktor melakukan penggalian yang melebihi kedalaman yang ditentukan dalam Gambar Kerja, maka Kontraktor wajib untuk menutup kelebihan tersebut dengan urugan pasir yang dipadatkan dan disirami air setiap ketebalan 5 cm lapis demi lapis sampai jenuh sehingga mencapai ketinggian yang diinginkan. Biaya pekerjaan ini tanggung jawab kontraktor tidak dapat di claim sebagai pekerjaan tambah. g. Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti, datar sesuai dengan Gambar kerja dan harus dibersihkan dari segala macam kotoran. h. Galian pondasi harus dilakukan sesuai dengan lebar lantai kerja Pondasi atau seperti tercantum dalam Gambar kerja, dengan penampang Lereng Galian Kiri dan Kanan dimiringkan 10' kearah luar Pondasi; dan sumbu, ketinggian serta bentuk selesai sesuai Gambar Kerja, diperiksa serta disetujui Konsultan MK. i. Kelebihan Tanah Galian harus dibuang keluar dari dalam Tapak Konstruksi. Area antara Papan Patok Ukur dengan Galian harus bebas dari timbunan tanah. j. Untuk menjaga lereng-lereng lubang galian agar tidak longsor atau runtuh, maka apabila dianggap perlu oleh Konsultan MK, Kontraktor harus memasang Konstruksi penahan/casing sementara dari bahan seng Gelombang BjLS 50 atau setara, atau dari papan-papan tebal 3 cm diperkuat dengan kayu-kayu dolken, minimal dia. 8 cm sehingga konstruksi tersebut dapat menjamin kestabilan Lereng. k. Apabila dan atau karena permukaan Air Tanah tinggi, Kontraktor harus menyediakan Pompa Air secukupnya untuk mengeringkan Air yang menggenang Galian. Di syaratkan bahwa seluruh permukaan Galian, terutama Lantai Galian, harus kering untuk Pekerjaan-pekerjaan selanjutnya, khususnya untuk pekerjaan : • Pondasi batu kali dan Sloof beton bertulang. • Pondasi Poer dan Sloof Beton bertulang. • Pengurugan dan pemadatan. 48
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
l. Biaya untuk lingkup yang terurai pada butir 3.1.j dan 3.1.k diatas ditanggung oleh Kontraktor, tidak dapat di 'claim' sebagai pekerjaan tambah. Pasal 4
GALIAN STRUKTUR 4.1.
LINGKUP PEKERJAAN. a. Galian struktur merupakan pengalian tanah untuk bangunan struktur, sesuai dengan batasan pekerjaan sebagaimana dijelaskan di sini atau sebagaimana tampak pada gambar. Pekerjaan galian yang dijelaskan dengan pasal-pasal lain dalam spesifikasi ini tidaklah digolongkan sebagai galian struktur. b. Galian struktur di sini tidak dibatasi hanya pada galian strukur pondasi poer tapi termasuk pekerjaan galian untuk sloof dan pondasi batu kali.
c. Pekerjaan galian ini mencakup pengurugan kembali dengan material yang disetujui oleh Konsultan MK, berikut pembuangan bahan-bahan sisa, dan semua bahan dan peralatan lainnya untuk menghindarkan galian dari genangan air tanah dan air permukaan. d. Penyediaan tenaga kerja, bahan, fasilitas pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tanah yang sesuai dengan gambar-gambar dan spesifikasi. 4.2.
PERSYARATAN PEKERJAAN. a. Tata Letak Kontraktor bertanggung jawab atas tata letak yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Sebelum penataan, Kontraktor harus menyerahkan rencana tata letak untuk mendapat persetujuan dari Konsultan MK. Bench Mark yang bersifat tetap maupun sementara harus dijaga dari kemungkinan gangguan atau pemindahan. b. Pengawasan Selama pelaksanaan pekerjaan tanah ini, Kontraktor harus diwakili oleh seorang Pengawas ahli yang sudah berpengalaman dalam bidang pekerjaan penggalian / pengurugan, yang mengetahui semua aspek pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai kontrak. c. Pekerjaan Pembersihan dan Pembongkaran. - Semua benda di permukaan seperti pohon, akar dan tonjolan, serta rintangan – rintangan dan lain-lain yang berada di dalam batas daerah pembangunan yang tercantum dalam gambar, harus dibersihkan dan/atau dibongkar kecuali untuk hal-hal di bawah ini : - Sisa-sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar serta benda-benda yang tidak mudah rusak, yang letaknya minimal 1 meter di bawah dasar poer. - Pembongkaran tiang-tiang, saluran-saluran dan selokan-selokan hanya sedalam yang diperlukan dalam penggalian di tempat tersebut. - Kecuali pada tempat-tempat yang harus digali, lubang-lubang bekas pepohonan dan lubang-lubang lain, harus diurug kembali dengan bahan-bahan yang baik dan dipadatkan. 49
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
- Kontraktor bertanggung jawab untuk membuang sendiri tanaman-tanaman dan puingpuing ke tempat yang ditentukan oleh Konsultan MK. - Kontraktor harus melestarikan semua benda-benda yang ditentukan tetap berada pada tempatnya. d. Obstacle - Kriteria obstacle adalah berupa konstruksi beton, pasangan batu kali, pasangan dinding tembok, besi- besi tua dan lain-lain bekas konstruksi bangunan lama, yang cara pembongkarannya memerlukan metoda khusus dengan menggunakan peralatan yang lebih khusus pula (misalnya beton breaker, compressor, mesin potong) dibanding dengan peralatan yang digunakan pada pekerjaan galian tanah. - Semua brankal dan kotoran dari bekas pembongkaran konstruksi existing harus segera dikeluarkan dari tapak dan dibuang ke tempat yang ditentukan oleh Direksi. Semua peralatan yang diperlukan pada paket pekerjaan ini, harus tersedia di lapangan dalam keadaan siap pakai.
- Batasan pembongkaran obstacle adalah sebagai berikut: - Pada daerah titik galian pondasi sampai mencapai kedalaman yang masih memungkinkan, obstacle tersebut bisa dibongkar / digali sesuai dengan kondisi dan sifat tanah pada daerah tersebut. - Pada jalur yang akan dibuat poer dan sloof mulai dari permukaan tanah existing sampai dengan di bawah permukaan dasar urugan pasir dari konstruksi beton poer dan sloof. e. Pembuangan Humus • Sebelum mulai pekerjaan penggalian, lapisan humus dan rumput harus dibersihkan, harus bebas dari sisa-sisa tanah bawah (subsoil), bekas-bekas pohon, akar-akar, batubatuan, semak-semak atau bahan-bahan lain. • Humus yang didapat dari pengupasan tersebut harus dibuang ketempat yang sudah ditentukan oleh Direksi. 4.3.
PENGGALIAN. a. Sebelum memulai pekerjaan galian, kontraktor harus : • Dengan inisiatif sendiri mengambil tindakan untuk mengatur drainase alamiah dari air yang mengalir pada permukaan tanah, untuk mencegah galian tergenangi air. • Memeriksa segala pembongkaran dan pembersihan di tempat itu sudah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi ini. • Memberitahu Konsultan MK sebelum memulai suatu galian apapun, agar elevasi penampang melintang dan pengukuran dapat diketahui dan dilakukan pada tanah yang belum terganggu. Tanah yang berdekatan dengan struktur tidak boleh diganggu tanpa ijin Konsultan MK. b. Parit-parit atau galian pondasi untuk struktur atau alas struktrur, harus mempunyai ukuran yang cukup sehingga memungkinkan peletakkan atau alas pondasi sesuai dengan ukurannya. Bagian-bagian dinding/sisi parit harus selalu ditopang. Elevasi dasar alas sebagaimana tampak pada gambar merupakan perkiraan, sehingga secara tertulis Konsultan MK dapat memerintahkan perubahan ukuran dan elevasi jika diperlukan untuk menjamin pondasi yang kokoh.
50
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
c. Penggunaan mesin untuk penggalian diperbolehkan, kecuali untuk tempat-tempat dimana penggunaan mesin-mesin tersebut dapat merusak benda-benda yang berada didekatnya, bangunan-bangunan ataupun pekerjaan yang telah rampung. Dalam hal ini metoda pekerjaan dengan tangan yang harus dilaksanakan. d. Bila diperlukan Kontraktor harus membuat turap sementara yang cukup kuat untuk menahan lereng-lereng tanah galian sehingga lereng-lereng galian tersebut tidak ambruk, dan agar tidak mengganggu pekerjaan. Turap sementara tersebut harus dapat menjaga bangunan-bangunan yang berada didekat lereng galian, tetap stabil. e. Apabila terjadi kerusakan bangunan (roboh) yang diakibatkan oleh pekerjaan galian, maka Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap kerusakan bangunan tersebut dan harus menggantinya atas biaya Kontraktor. f. Kontraktor harus melakukan perlindungan dan perawatan yang cukup untuk bagianbagian pekerjaan diatas maupun di bawah tanah, drainase, saluran-saluran pembuang dan rintangan-rintangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan. Semua biaya yang ditimbulkan menjadi tanggung jawab Kontraktor. g. Kemiringan galian harus dibuat minimal dengan perbandingan 1 (satu) horizontal dengan 1 (satu) vertical, kecuali diperlihatkan lain dalam gambar. h. Batu-batu, kayu-kayu dan bahan lain dalam lubang galian yang tak berguna harus dibuang dan tidak boleh digunakan untuk pengurugan. i. Setiap kali galian selesai dikerjakan, Kontraktor harus memberitahu Konsultan MK mengenai hal itu; dan pembuatan Lapisan Sirtu, Lantai Kerja atau penempatan material apapun tidak boleh dilakuakan sebelum Konsultan MK menyetujui kedalaman pondasi dan karakter tanah dasar pondasi. j. Bila tanah dasar pondasi lembek, berlumpur atau tidak memenuhi syarat, maka bila diperintahkan oleh Konsultan MK, Kontraktor harus menggantinya dengan material berbutir atau kerikil sebagaimana disyaratkan pada RKS ini. Material pengganti tersebut harus diurugkan dan dipadatkan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapis 15 cm, sampai mencapai elevasi dasar pondasi dengan kepadatan sesuai petunjuk Konsultan MK. k. Kepadatan tanah dasar harus mencapai CBR 3%. Bila menurut Konsultan MK, tanah dasar pondasi tidak memenuhi syarat semata-mata karena kesalahan Kontraktor dalam mengerjakan kewajibannya, maka kontraktor harus : Membuang dan mengganti tanah dasar pondasi atas tanggungan biaya sendiri, atau Menangguhkan pekerjaan galian itu sampai kondisi tanah dasar pondasi tersebut memenuhi syarat l. Semua material hasil galian, bila memenuhi syarat, harus dimanfaatkan sebagai material urugan atau timbunan, dan bila ternyata berlebihan harus dibuang. 4.4.
AIR TANAH. a. Bila air tanah muncul ketika sedang dilakukan galian struktur, maka kontraktor harus segera mengambil langkah-langkah untuk mencegah air menggenangi galian dan alas struktur.
51
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
b. Bila galian terjadi pada tanah yang mengandung air permukaan, maka air ini tidak dianggap sebagai air tanah dan merupakan kewajiban kontraktor untuk menanggulanginya sesuai spesifikasi ini, sehingga tidak akan ada tambahan pembayaran. Penilaian apakah air itu merupakan air permukaan atau air tanah mutlak wewenang Konsultan MK. Jika air dapat dihalangi memasuki galian dengan menggunakan cofferdam terbuka, maka air ini tidak dinilai sebagai air tanah. c. Bila tinggi muka air di atas elevasi dasar galian, maka harus digunakan cofferdam yang kedap air. Bila diminta, kontraktor harus menunjukkan gambar mengenai metodapembuatan cofferdam yang dipakainya kepada Konsultan MK untuk disetujui. Cofferdam atau palung untuk pembuatan pondasi, secara umum, harus dibuat di bawah dasar alas pondasi dan dibuat sedapat mungkin kedap air. Umumnya, dimensi interior cofferdam itu harus sedemikian rupa sehingga memberikan cukup kebebasan untuk pembuatan acuan (form) dan pemeriksaannya, dan memudahkan proses pemompaan air keluar. Bila menurut Konsultan MK, keadaan tidak memungkinkan untuk mengeringkan galian sebelum membuat alas pondasi, Konsultan MK dapat memerintahkan pembuatan lapisan beton penutup dengan ukuran tertentu, dan Lapisan tersebut harus diletakkan sebagaimana tampak pada gambar atau mengikuti petunjuk Konsultan MK. Lalu galian harus dikeringkan dan alas pondasi diletakkan. Bila digunakan palung berbeban, dan beban tersebut dipakai untuk menanggulangi tekanan hidrostatik yang bekerja terhadap dasar lapisan pondasi penutup, maka harus digunakan penyemat (jangkar) khusus untuk mentransfer seluruh berat palung terhadap lapisan pondasi. Bila lapisan pondasi penutup dibuat di bawah air, maka cofferdam harus dibuat pada muka air yang rendah. Cofferdam dibuat untuk melindungi beton dari kerusakan karena naiknya muka air dan dari erosi. Di dalam cofferdam atau palung tak boleh ditinggalkan kayu-kayuan dan lainlain, tanpa ijin Konsultan MK. Bila pekerjaan memompa air diijinkan dilakukan dari bagian galian pondasi, maka harus dicegah agar jangan ada bahan beton yang ikut terbawa keluar. Setiap pekerjaan memompa yang dibutuhkan selama perletakkan beton, atau selama waktu sekurang-kurangnya 24 jam sesudahnya harus menggunakan pompa yang sesuai dan air diletakkan di luar acuan beton. Pemompaan air untuk mengeringkan ini tidak boleh dikerjakan sebelum lapisan cukup keras dan kuat untuk melawan tekanan hidrostatik. Kecuali bila tidak ditentukan lain, cofferdam atau palung, dengan segala pelengkapnya, harus dibongkar oleh Kontraktor segera setelah selesai pekerjaan sub-struktur. Pemindahannya harus sedemikian rupa sehingga tidak merusak pekerjaan yang telah diselesaikan. d. Pemeliharaan Saluran Jika tak diijinkan, penggalian tak boleh dikerjakan di luar caisson, palung, cofferdam atau sheet piling; dan saluran air yang berdekatan dengan pondasi tidak boleh terganggu tanpa ijin Konsultan MK. Jika ada pekerjaan galian atau pengerukkan yang dilakukan sebelum caisson; palung dan cofferdam terpasang pada tempatnya, maka setelah selesai pembuatan dasar pondasi, Kontraktor harus mengurug kembali galian-galian itu sesuai kembali dengan muka tanah semula, dengan memakai bahan yang telah disetujui oleh Konsultan MK.
52
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Bahan-bahan yang tertinggal pada daerah aliran air akibat dari pembuatan pondasi atau galian lainnya harus dibuang agar saluran itu bersih dari segala macam halangan. Pasal 5
URUGAN DAN PEMADATAN 5.1.
PEKERJAAN URUGAN Pekerjaan pengurugan dan pemadatan Tanah ini untuk : - Bangunan Gedung kepadatan tanahnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja atau petunjuk MK/Perencana. - Semua galian sampai permukaan yang ditentukan dengan kepadatan CBR 3% atau sesuai Gambar Kerja.
5.2.
BAHAN URUGAN. - Bahan urugan yang dipakai adalah tanah merah atau pasir urug darat yang memenuhi persyaratan sebagai bahan urugan. - Tanah bekas galian pada umumnya tidak boleh dipakai lagi untuk bahan urugan, kecuali apabila tanah tersebut memenuhi persyaratan sebagai bahan urugan dan mendapat persetujuan dari Konsultan MK. - Sumber bahan urugan ini harus mempunyai jumlah yang cukup untuk menjamin penyediaan bahan urugan yang bisa mencukupi kebutuhan seluruh Proyek. - Semua bahan urugan, harus mendapat persetujuan dari Konsultan MK, baik mengenai kualitas bahan maupun sumber bahan itu sendiri sebelum dibawa atau digunakan didalam lokasi pekerjaan. - Bahan urugan yang mengandung tanah organis, akar-akaran, sampah, dan lain-lain, tidak boleh dipergunakan untuk urugan. Bahan-bahan seperti ini harus dipindahkan dan ditempatkan pada daerah pembuangan yang disetujui atau ditunjuk oleh Konsultan MK. - Daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari humus dengan cara stripping setebal 30 cm. - Bahan-bahan urugan yang sudah ditempatkan dilokasi pengurugan tetapi tidak memenuhi standar, harus dibuang dan diganti oleh Kontraktor atas biaya sendiri.
5.3.
PENGURUGAN. a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, seluruh area pembangunan harus sudah bersih dari humus, akar tanaman, benda-benda organis, sisa bongkaran dan bahan lain yang dapat mengurangi kualitas pekerjaan ini. b. Urugan harus bebas dari segala bahan yang dapat membusuk, sisa bongkaran, dan atau yang dapat mempengaruhi kepadatan urugan. Tanah Urugan dapat diambil dari bekas galian atau tanah yang didatangkan dari luar yang tidak mengandung bahan-bahan seperti tersebut diatas dan atau telah disetujui Konsultan MK. c. Penghamparan tanah urugan dilakukan lapis demi lapis langsung dipadatkan sampai mencapai permukaan atau peil yang diinginkan. Ketebalan perlapis setelah dipadatkan tidak boleh melebihi 15 cm atau 20 cm. setiap kali penghamparan harus mendapat persetujuan dari CM yang menyatakan bahwa lapisan dibawahnya telah memenuhi kepadatan yang disyaratkan dan seluruh prosedur pemadatan ini harus ditulis dalam berita acara yang disetujui Konsultan MK. d. Lapisan tanah lunak (lumpur) yang ada harus dihilangkan dengan dikeruk, sebelum pekerjaan pengurugan dimulai. 53
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Pada saat pengerukan dan pengurugan, daerah ini harus dikeringkan. e. Pemampatan dan pemadatan harus dilakukan sesuai dengan artikel yang bersangkutan dibawah ini dalam bab ini . f. Tidak boleh dilakukan pengurugan atau pemadatan selama hujan deras. Jika permukaan lapisan yang sudah dipadatkan tergenang oleh air, Kontraktor harus membuat alur-alur pada bagian teratas untuk mengeringkannya sampai mencapai kadar air yang benar dan dipadatkan kembali. g. Ketinggian pengurugan setelah dipadatkan harus mencapai elevasi sesuai yang tercantum didalam gambar kerja.
5.4.
h. Pengurugan untuk halaman yang tidak dibangun, Jalan dan pengerasan, tidak perlu dipadatkan dengan mesin cukup ditimbris dengan Tangan. PEMADATAN. a. Sebelum pelaksanaan pemadatan, seluruh area pembangunan harus dikeringkan terlebih dahulu. b. Kontraktor harus bertanggung jawab atas ketepatan penempatan dan pemadatan bahan - bahan urugan dan juga memperbaiki kekurangan - kekurangan akibat pemadatan yang tidak cukup. c. Kontraktor harus menentukan jenis ukuran dan berat dari alat yang paling sesuai untuk pemadatan bahan urugan yang ada. Alat-alat pemadatan ini harus mendapat persetujuan Konsultan MK. e. Pemadatan tanah harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapisan maksimum 30 cm dan dipadatkan sampai mencapai paling sedikit 90% (modified proctor) dari kepadatan kering maksimum seperti yang ditentukan dalam AASHTO T99. f. Pelaksanaan pemadatan harus dilakukan dalam cuaca baik. Apabila hari hujan, pemadatan harus dihentikan. Selama pekerjaan ini, kadar air harus dijaga agar tidak lebih besar dari 2 % kadar air optimum. g. Kontraktor diwajibkan melakukan Test kepadatan tanah apabila diminta oleh Direksi / MK sebanyak titik yang ditentukan oleh MK yang harus disaksikan oleh MK dan dibuatkan Laporan tertulis untuk tiap titik meliputi area 150 m2.
5.5.
PEKERJAAN PERATAAN TANAH. Bila terdapat bagian-bagian yang lebih tinggi dari permukaan tanah yang direncanakan, perataan pada bagian ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga kelebihan tanah tersebut dapat diangkut ke tempat lain yang ditentukan oleh Konsultan MK.
54
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
BAB II. PENJELASAN SYARAT-SYARAT TEKNIS - PEKERJAAN STRUKTUR Pasal 1
PEKERJAAN STRUKTUR BETON 1.1. Persyaratan Mutu dan Bahan Beton 1.1.1.
Mutu Beton
Beton yang dipergunakan untuk Pekerjaan Struktur Bangunan Ruang Kelas Belajar ini harus mempunyai mutu karakteristik minimal, sebagai berikut : . a. Struktur Atas : Pelat Lantai K-300. Kolom ,& Balok Praktis K-175
55
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
d. Adukan Beton. Adukan beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur, harus menggunakan beton Ready Mix ,dan kecuali untuk beton praktis dapat menggunakan beton Konvensional (Site Mix),dan sebelumnya harus sudah mendapat persetujuan MK. e. Lantai Kerja. Seluruh beton untuk lantai kerja adalah beton rabat dengan campuran 1pc : 3ps : 5kr. 1.1.2. Baja Tulangan Mutu baja tulangan yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini adalah sebagai berikut : • •
Mutu baja tulangan s/d diameter D 13 mm adalah BJTP U-24. Mutu baja tulangan > diameter D 13 mmadalah BJTD U-39 (besi ulir).
1.1.3.
Cetakan (Bekisting)
a. Bekisting untuk seluruh struktur bangunan ini harus memakai multiplex tebal minimum 12 mm atau Papan kayu Kls.II dengan tebal 2 cm . Bekisting dari multiplex /papan tersebut harus diperkuat dengan rangka kayu meranti ukuran 5/7, untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang disetujui oleh Konsultan MK. b. Steiger cetakan/bekisting kolom & balok harus dari pipa-pipa besi (scaffolding) atau kayu /dolken dan sama sekali tidak diperkenankan memakai bambu. 1.1.4. Bonding Agent Dipergunakan pada elemen-elemen beton yang harus disambungkan/dicor secara terputus, untuk mendapatkan sistem struktur yang kokoh sesuai dengan desain dan perhitungannya. Bonding Agent yang digunakan adalah SIKATOP 77D atau setaraf dicampur dengan air dan semen. Cara pemakaiannya harus sesuai petunjuk pabrik.
1.1.5. Admixture Admixture dipergunakan apabila keadaan memaksa untuk mempercepat pengerasan beton. Bahan admixture yang dipakai adalah SIKAMENT 520 merk Sika atau yang setaraf , dengan takaran 0.8% dari berat semen. Takaran yang lain dapat digunakan untuk mendapatkan kekuatan maksimal dengan persetujuan dari Konsultan MK. 1. 2 Persyaratan Bahan Beton 1.2.1.
Bahan S e m e n
1.2.1.1Persyaratan Umum. a) Semua semen harus Cement Portland yang disesuaikan dengan persyaratan dalam Peraturan Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type 1 atau standard Inggris BS 12. b) Mutu semen yang memenuhi syarat dan dapat dipakai adalah GRESIK, dan TIGA RODA serta memenuhi persyaratan NI-8. 56
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Pemilihan salah satu merk semen adalah mengikat dan dipakai untuk seluruh pekerjaan. c) Penyimpanan semen sebelum digunakan harus terlindung dari pengaruh cuaca sepanjang waktu dan perletakannya harus terangkat dari lantai untuk menghindari kelembaban. 1.2.1.2. Pemeriksaan. Konsultan MK dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada setiap waktu sebelum dipergunakan. Kontraktor harus bersedia untuk memberi bantuan yang dibutuhkan oleh Konsultan MK untuk pengambilan contoh-contoh tersebut. Semen yang tidak dapat diterima sesuai pemeriksaan oleh Konsultan MK, harus tidak dipergunakan atau diafkir. Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan tersebut telah dipergunakan untuk beton, maka Konsultan MK dapat memerintahkan untuk membongkar beton tersebut dan diganti dengan memakai semen yang telah disetujui atas beban Kontraktor. Kontraktor harus menyediakan semua semen-semen dan beton yang dibutuhkan untuk pemeriksaan atas biaya kontraktor. 1.2.1.3. Tempat Penyimpanan. a) Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk semen, dan setiap saat harus terlindung dengan cermat terhadap kelembaban udara. Tempat penyimpanan tersebut juga harus sedemikian rupa agar memudahkan waktu pengambilan. b) Gudang penyimpanan harus berlantai kuat dibuat dengan jarak minimal 30 cm dari tanah, harus cukup besar untuk dapat memuat semen dalam jumlah cukup besar sehingga kelambatan atau kemacetan dalam pekerjaan dapat dicegah dan harus mempunyai ruang lantai yang cukup untuk menyimpan tiap muatan truck semen secara terpisah-pisah dan menyediakan jalan yang mudah untuk mengambil contoh, menghitung sak-sak dan memindahkannya. Semen dalam sak tidak boleh ditumpuk lebih tinggi dari 2 meter. c) Untuk mencegah semen dalam sak disimpan terlalu lama sesudah penerimaan, Kontraktor hendaknya mempergunakan semen menurut urutan kronologis yang diterima ditempat pekerjaan. Tiap kiriman semen harus disimpan sedemikian sehingga mudah dibedakan dari kiriman lainnya. Semua sak kosong harus disimpan dengan rapih dan diberi tanda yang telah disetujui oleh Konsultan MK. d) Timbangan-timbangan yang baik dan teliti harus diadakan oleh Kontraktor untuk menimbang semen didalam gudang dan di lokasi serta harus dilengkapi segala timbangan untuk keperluan penyelidikan. e) Kontraktor harus menyediakan penjaga yang cakap, untuk mengawasi gudanggudang semen dan mengadakan catatan-catatan yang cocok dari penerimaan dan pemakaian semen seluruhnya. f)
Tembusan dari catatan-catatan harus disediakan untuk MK/Direksi bila dikehendakinya, jumlah dari semen yang digunakan selama hari itu ditiap bagian
57
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
pekerjaan. 1.2.2. a)
Bahan Pasir dan Kerikil
Kontraktor harus mengangkut, membongkar, mengerjakan dan menimbun semua pasir dan kerikil. Segala cara yang dilaksanakan oleh Kontraktor untuk pembongkaran, pemuatan, pengerjaan dan penimbunan pasir dan kerikil harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan MK.
b) Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus mendapat persetujuan dari Konsultan MK. Kontraktor harus membersihkan bahkan memperbaiki saluran buangan disemua tempat penimbunan dan harus mengatur semua pekerjaan penimbunan pasir dan kerikil sedemikian rupa sehingga timbulnya pemisahan dan pencampuran antara pasir dan kerikil akan dapat dihindari dan bahan yang ditimbun tidak akan tercampur tanah atau bahan lain pada waktu ada banjir atau air rembesan. Kontraktor diminta untuk menanggung sendiri segala biaya untuk pengolahan kembali pasir dan kerikil yang kotor karena timbunan yang tidak sempurna dan lalai dalam pencegahan yang cukup. Pasir dan kerikil tidak boleh dipindah-pindah dari timbunan, kecuali bila diperlukan untuk meratakan pengiriman bahan berikutnya. 1.2.3.
Bahan Pasir
a) Jenis pasir yang dipakai untuk pekerjaan bangunan ini adalah Pasir alam yaitu pasir yang dihasilkan dari sungai atau pasir alam lain yang didapat dengan persetujuan MK/Direksi. b) Persetujuan untuk sumber-sumber pasir alam tidak dimaksudkan sebagai persetujuan dasar (pokok) untuk semua bahan yang diambil dari sumber tersebut. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kualitas tiap jenis dari semua bahan yang dipakai dalam pekerjaan. Kontraktor harus menyerahkan pada Konsultan MK sebagai bahan pemeriksaan pendahuluan dan persetujuan, contoh yang cukup, seberat 15 kg dari pasir alam yang diusulkan untuk dipakai, sedikitnya 14 hari sebelum diperlukan. c) Timbunan pasir alam harus dibersihkan dari semua tumbuh-tumbuhan dan dari bahanbahan lain yang tidak dikehendaki, segala macam tanah pasir dan kerikil yang tidak dapat dipakai, harus disingkirkan. Timbunan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merugikan kegunaan dari timbunan. e) Pasir harus halus, bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan kecil dan lunak dari tanah liat, mika dan hal-hal yang merugikan dari substansi yang merusak, jumlah prosentase dari segala macam substansi yang merugikan, beratnya tidak boleh lebih dari 5% berat pasir. f)
Pasir harus mempunyai 'modulus kehalusan butir' antara 2 sampai 32 atau jika diselidiki dengan saringan standard harus sesuai dengan standard Indonesia untuk beton atau dengan ketentuan sebagai berikut : Saringan no.
Persentase satuan timbangan tertinggal di saringan
4
0 - 15
58
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
8
6 - 15
16
10 - 25
30
10 - 30
50
15 - 35
100
12 - 20
PAN
3-7
Jika persentase satuan tertinggal dalam saringan no. 16 adalah 20 persen atau kurang, maka batas maksimum untuk persentase satuan dalam saringan no. 8 dapat naik sampai 20 persen. 1.2.4.
Bahan Agregrat Kasar (Kerikil)
a) Agregat kasar harus didapat dari sumber yang telah disetujui. Ini dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu. b) Kebersihan dan Mutu Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian- bagian yang halus, mudah pecah, tipis atau yang berukuran panjang, bersih dari alkali, bahan-bahan organis atau dari substansi yang merusak dalam jumlah yang merugikan. Besarnya persentase dari semua substansi yang merusak tidak boleh mencapai tiga persen dari beratnya. Agregat kasar harus berbentuk baik, keras, padat, kekal dan tidak berpori. Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka agregat kasar harus dicuci. c) Gradasi Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir berada antara 5 mm, sampai 25 mm dan harus memenuhi syarat-syarat dengan semua ketentuan-keten-tuan yang terdapat di NI-2 PBI-l971. 1.2.5.
Bahan A i r
Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi /mortar dan spesi injeksi harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik basah, garam dan kotoran-kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak. Air tersebut harus diuji di Laboratorium pengujian yang ditetapkan oleh Konsultan MK untuk menetapkan sesuai tidaknya dengan ketentuan-ketentuan yang ada di dalam PBI-l971 untuk bahan campuran beton. 1.2.6.
Bahan Baja Tulangan
a) Semua baja tulangan beton harus baru, mutu dan ukuran sesuai dengan standard Indonesia untuk beton NI-2, PBI-l971 atau ASTM Designation A-15, dan harus disetujui oleh Konsultan MK. Konsultan MK berhak meminta kepada Kontraktor, surat keterangan tentang pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan beton yang disediakan, untuk persetujuan Konsultan MK sesuai dengan persyaratan mutu untuk setiap bagian konstruksi seperti tercantum di dalam gambar rencana.
59
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
b.) Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpih-serpih, karat, minyak, gemuk dan zat kimia lainnya yang dapat merusak atau mengurangi daya lekat antara baja tulangan dengan beton. c). Ukuran diameter baja tulangan, harus sesuai dengan gambar rencana, dan tidak diperkenankan adanya toleransi bentuk ukuran . Diameter besi ulir adalah diameter luar. 1.3. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Beton 1.3.1.
Kelas dan mutu beton
a). Kelas dan mutu dari beton harus sesuai dengan standar Beton Indonesia NI-2 PBI1971. Bilamana tidak ditentukan lain kuat tekan dari beton adalah selalu kekuatan tekan hancur dari contoh kubus yang bersisi 15 (1 0,06) cm diuji pada umur 7 hari , 14 hari dan 28 hari. b). Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah persyaratan bahwa hasil pengujian benda-benda uji harus memberikan hasil Τ 'bk (kekuatan tekan beton karakteristik) yang lebih besar dari yang ditentukan di dalam tabel 4.2.1 PBI. 1971. 1.3.2.
Komposisi Campuran Beton.
a). Beton harus dibentuk dari semen portland, pasir, kerikil, dan air seperti yang ditentukan sebelumnya. Bahan beton dicampur dalam perbandingan yang serasi dan diolah sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang baik/tepat. b). Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang ditentukan dalam spesifikasi ini, untuk beton Site Mix ,harus dipakai "campuran yang direncanakan" (designed mix). Campuran yang direncanakan dihasilkan dari percobaan-percobaan campuran yang memenuhi kekuatan karakteristik yang disyaratkan. c). Agar dihasilkan suatu konstruksi beton yang sesuai dengan yang direncanakan, maka faktor air semen ditentukan sebagai berikut : - Faktor air semen untuk pondasi pelat ,sloof, maksimum 0,60. - Faktor air semen untuk kolom, dan balok, maksimum 0,60. d). Pengujian beton akan dilakukan oleh Konsultan MK atas biaya Kontraktor. Perbandingan campuran beton harus diubah jika perlu untuk tujuan penghematan yang dikehendaki, workability, kepadatan, kekedapan, awet atau kekuatan dan kontraktor tidak berhak atas claim yang disebabkan perubahan yang demikian. Dibuat dengan perbandingan volume sbb. : Macam B1-
Campuran 1: 1 1/2 : 2 ½
B2
1:2:3
B3
1:3:5
Penggunaan Untuk semua beton bertulang kedap air spt. Pelat atap, luifel ,ground reservoir dan kolam Untuk semua beton bertulang spt. Sloof, poer, pondasi pelat, pelat lantai, kolom,balok-balok dll. Untuk semua beton tak bertulang, rabat,
60
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
neut, beton angker dan batu tepi. 1. Beton harus dibentuk dari campuran semen Portland, pasir beton, kerikil dan air seperti ditentukan sebelumnya dengan perbandingan yang serasi dan diolah sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang tepat. 2. Penakaran semen dan agregat (halus dan kasar), harus dengan kotak-kotak takaran yang sama volumenya. Banyaknya air untuk campuran beton ditentukan sedemikian rupa, sehingga mudah dikerjakan sesuai penggunaannya dan akan menghasilkan kepadatan beton yang tepat, kekedapan serta kekuatan yang dikehendaki. 3. Semua pengadukan jenis beton harus menggunakan mesin pengaduk (beton molen) yang berkapasitas tidak kurang dari 350 liter. Pengadukan harus rata, sehingga warna dan kekentalannya sama setiap kali membuat adukan. 4. Untuk beton macam B 1 dan B2 harus memenuhi mutu beton berkekuatan K.300 menurut PBI-1971. Untuk beton praktis (sloof,kolom & ring balok) menggunakan beton dengan mutu K.175. Untuk mutu beton ini (K.300 & K.175), harus dipakai “campuran yang direncanakan” (design-mix). Campuran yang direncanakan diketemukan dari percobaan-percobaan campuran yang memenuhi karakteristik yang disyaratkan. Kalau rumus campuran hasil percobaan ternyata kurang dari rumus campuran pada point-d). maka rumus point d). yang harus dipakai. 5. Untuk beton macam B3 dibuat dari campuran yang jumlah semennya tidak kurang dari 225 Kg untuk setiap m3.
1.3.3
Pengujian Konsistensi Beton dan Benda-Benda Uji Beton
a.) Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus diatur menurut keperluan untuk menjamin beton dengan konsistensi yang baik dan untuk menyesuaikan variasi kandungan lembab atau gradasi (perbutiran) dari agregat waktu masuk dalam mesin pengaduk (mixer). Penambahan air untuk mencairkan kembali beton padat hasil pengadukan yang terlalu lama atau yang menjadi kering sebelum dipasang sama sekali tidak diperkenankan. b). Keseragaman konsistensi beton untuk setiap kali pengadukan sangat perlu. Nilai slump dari beton (pengujian kerucut slump), tidak boleh kurang dari 8 cm dan tidak melampaui 12 cm, untuk segala beton yang dipergunakan. Semua pengujian harus sesuai dengan NI-2 PBI-l971. Konsultan MK berhak untuk menuntut nilai slump yang lebih kecil bila hal tersebut dapat dilaksanakan dan akan menghasilkan beton kerkualitas lebih tinggi atau alasan penghematan. c). Kekuatan tekan dari beton harus ditetapkan oleh Konsultan MK melalui pengujian biasa dengan kubus 15 x 15 x 15 cm dibuat dan diuji sesuai dengan NI-2 PBI- l971. Pengujian slump akan diadakan oleh Konsultan MK sesuai NI-2 PBI-l971.
61
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk mengerjakan contohcontoh pemeriksaan yang representatif. Meskipun hasil pengujian kubus–kubus beton seperti diuraikan diatas memuaskan, konsultan MK berhak menolak konstruksi beton yang cacat seperti berikut : ¾ Konstruksi beton yang sangat keropos ¾ Bentuk dan posisi beton tidak sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar. ¾ Konstruksi yang tidak tegak lurus atau rata, seperti yang direncanakan. 1.3.4
Baja tulangan
a). Baja tulangan sebelum dipasang harus bersih dari kotoran, karat lepas, serpih-serpih, minyak gemuk atau lapisan lainnya yang akan merusak atau mengurangi daya lekat pada beton. b).. Baja tulangan beton harus dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada gambar-gambar konstruksi. Baja tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokan kembali dengan cara yang dapat merusak bahannya. Batang dengan bengkokan yang tidak ditunjukkan dalam gambar tidak boleh dipakai. Semua batang harus dibengkokan dalam keadaan dingin, pemanasan dari besi beton hanya dapat diperkenankan bila seluruh cara pengerjaan disetujui oleh Konsultan MK. c).. Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana. Untuk menempatkan tulangan tetap tepat ditempatnya maka tulangan harus diikat kuat dengan kawat beton (bindraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak (beton decking) atau kursi-kursi besi/cakar ayam perenggang. Dalam segala hal untuk besi beton yang horizontal harus digunakan penunjang yang tepat, sehingga tidak akan ada batang yang turun.
d). Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar ,apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda dengan gambar, maka yang menentukan adalah luas tulangan, dalam hal ini kontraktor diwajibkan meminta persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan MK. e), Pada umumnya pengujian untuk besi tulangan dilakukan sesuai PBI-1971 yaitu mempunyai kekuatan leleh minimum 3900 Kg/cm2 & 2400 Kg/cm2. Jika besi tulangan tersebut tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan, maka kelompok yang tidak memenuhi syarat tersebut harus disingkirkan dan tidak boleh digunakan. 1.3.5. Selimut Beton Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian-bagian konstruksi. Apabila tidak ditentukan di dalam gambar rencana, maka tebal selimut beton untuk satu sisi pada mas-ing-masing konstruksi adalah sebagai berikut : a. Pondasi Poer sisi bawah = 7 cm sisi lainnya 4 cm b. Balok sloof = 4 cm c. Kolom = 4 cm d. Balok = 3 cm e. Pelat Lantai = 2 cm
62
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
1.3.6. Sambungan Baja Tulangan Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat-tempat lain dari yang ditunjukkan pada gambar-gambar, bentuk dari sambungan harus disetujui oleh Konsultan MK. Overlap pada sambungan-sambungan tulangan harus minimal 40 kali diameter batang, kecuali jika telah ditetapkan secara pasti di dalam gambar rencana dan harus mendapat persetujuan Konsultan MK. 1.3.7. Perlengkapan Mengaduk Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah dari masing-masing bahan beton. Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan cara pengerjaannya selalu harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan MK. 1.3.8.
Mengaduk
a). Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin pengaduk beton yaitu 'batch mixer'. Konsultan MK berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil adukan dengan susunan kekentalan dan warna yang merata/seragam dalam komposisi dan konsistensi dari adukan ke adukan, kecuali bila diminta adanya perubahan dalam komposisi atau konsistensi. Air harus dituang lebih dahulu selama pekerjaan penyempurnaan. b). Tidak diperkenankan melakukan pengadukan beton yang berlebih-lebihan (lamanya) yang membutuhkan penam-bahan air untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki. Mesin pengaduk yang memproduksi hasil yang tidak memuaskan harus diperbaiki. Mesin pengaduk tidak boleh dipakai melebihi dari kapasitas yang telah ditentukan.
1.3. 9.
Rencana Cetakan
a.) Cetakan harus sesuai dengan bentuk, dan ukuran yang ditentukan dalam gambar rencana. Bahan yang dipakai untuk cetakan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan MK sebelum pembuatan cetakan dimulai, tetapi persetujuan yang demikian tidak akan mengurangi tanggung jawab Kontraktor terhadap keserasian bentuk maupun terhadap perlunya perbaikan kerusakan-kerusakan, yang mungkin dapat timbul waktu pemakaian. b). Sewaktu-waktu Konsultan MK dapat meng-afkir sesuatu bagian dari bentuk yang tidak dapat diterima dalam segi apapun dan Kontraktor harus dengan segera mengambil bentuk yang diafkir dan menggantinya atas bebannya sendiri. 1.3.10. Konstruksi Cetakan a). Semua cetakan harus betul-betul teliti kuat dan aman pada kedudukannya sehingga dapat dicegah pengembangan atau lain gerakan selama dan sesudah pengecoran beton. b). Semua cetakan beton harus kokoh. Alat-alat dan usaha-usaha yang sesuai dan cocok untuk membuka cetakan-cetakan 63
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
tanpa merusak permukaan dari beton yang telah selesai harus tersedia. c). Penyangga cetakan (steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik dan kuat sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan. 1.3.11. Pengangkutan Beton a). Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian rupa sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa ke tempat pekerjaan, tanpa adanya pemisahan dan kehilangan bahan yang menyebabkan perubahan nilai slump. b). Dalam hal ini, beton yang akan dicor harus diusahakan agar pengangkutan ketempat pengecoran sependek mungkin, sehingga pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan spesinya. c). Beton lift atau concrete pump digunakan untuk angkutan vertical, sedang untuk alat angkut horizontal bisa menggunakan kereta dorong. Tidak diizinkan menggunakan ember – ember secara beranting 1.3.12. Pengecoran a), Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran dan letak baja tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan, pemasangan sparing-sparing instalasi, penyokong, pengikatan dan lain-lainya selesai dikerjakan. Sebelum pengecoran dimulai permukaan-permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus sudah disetujui oleh Konsultan MK.
b.) Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran beton (cetakan) harus bersih dari air yang tergenang, reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan bekisting dengan bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor, harus dibasahi dengan merata sehingga kelembaban/air dari beton yang baru di cor tidak akan diserap. c) Pada sambungan pengecoran ini harus dipakai perekat beton yang disetujui oleh Konsultan MK. Pembersihan harus berupa pembuangan semua kotoran, pembuangan beton-beton yang mengelupas atau rusak, atau bahan-bahan asing yang menutupinya. d). Beton boleh dicor hanya waktu Konsultan MK atau wakilnya yang ditunjuk serta staf Kontraktor yang setaraf ada di tempat kerja, dan persiapan betul-betul telah memadai. e). Dalam semua hal, beton yang akan dicor harus diusahakan agar pengangkutan ketempat posisi terakhir sependek mungkin, sehingga pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan spesinya. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar dalam beton yang disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup tinggi, atau sudut yang terlalu besar, atau bertumpuk
64
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
dengan baja-baja tulangan, tidak diijinkan. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter. f).
Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama sedemikian rupa sehingga spesi/mortar terpisah dari agregat kasar.
g). Ember-ember/gerobak dorong beton yang dipakai harus sanggup menuang dengan tepat dalam slump yang rendah dan memenuhi syarat-syarat campuran. h). Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin, sehingga bebas dari kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat semua permukaan dari cetakan dan material yang diletakkan. i). Untuk melindungi beton yang baru dicor dari cahaya matahari, hujan atau angin sampai beton tersebut mengeras dengan baik dan untuk mencegah pengeringan yang terlalu cepat, harus dilakukan perawatan beton sebagai berikut : - Semua cetakan yang sudah diisi adukan beton, dibasahi sampai cetakan tersebut dibongkar. - Membasahi selama 14 hari terus menerus segera sesudah permukaan beton cukup keras. 1.3.13. Waktu dan Cara-cara Pembukaan Cetakan a.) .Waktu dan cara pembukaan dan pemindahaan cetakan harus mengikuti petunjuk Konsultan MK. Pekerjaan ini harus dikerjakan dengan hati-hati untuk menghindarkan kerusakan pada beton. Beton yang masih muda/lunak tidak diijinkan untuk dibebani. Segera sesudah cetakan-cetakan dibuka, permukaan beton harus diperiksa dengan teliti dan permukaan-permukaan yang tidak beraturan harus segera diperbaiki sampai disetujui Konsultan MK. b). Umumnya, diperlukan waktu minimum 3 hari sebelum cetakan dibuka untuk dinding– dinding yang tidak bermuatan dan cetakan–cetakan disamping lainnya, tujuh hari untuk dinding–dinding pemikul, dan 21 hari untuk balok-balok dan plat atap. c). Permukaan dari bekisting harus diminyaki dengan minyak yang biasa diperdagangkan untuk maksud mencegah secara efektif lekatnya beton pada bekisting dan akan memudahkan melepaskan bekisting beton.Minyak tersebut dipakai hanya setelah disetujui Pengawas Lapangan. Penggunaan minyak bekisting harus hati hati untuk mencegah kontak dengan besi beton dan mengakibatkan kurangnya daya lekat d), Bahan–bahan bekas yang sudah tidak dipergunakan lagi harus dikumpulkan dan disingkirkan keluar lapangan agar tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan selanjutnya. f). Seluruh pekerjaan pembuatan dan pembongkaran berkisting ini harus sesuai dengan PBI – 1971 . 1.3.14. Perlindungan (Protection) Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan-kerusakan sebelum penerimaan terakhir oleh Konsultan MK.
65
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
1.3.15. Perbaikan Permukaan Beton b) Jika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan beton yang tidak sesuai dengan yang direncanakan, atau tidak tercetak menurut gambar atau diluar garis permukaan, atau ternyata ada permukaan yang rusak, hal itu dianggap sebagai tidak sesuai dengan spesifikasi ini dan harus dibuang dan diganti oleh Kontraktor atas bebannya sendiri. Kecuali bila Konsultan MK memberikan izinnya untuk menambal tempat yang rusak, dalam hal mana penambalan harus dikerjakan seperti yang telah tercantum dalam pasal-pasal berikut. c). Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari sarang kerikil, kerusakan-kerusakan karena cetakan, lobang-lobang karena keropos, ketidak rataan dan bengkak harus dibuang dengan pemahatan atau dengan batu gerinda. Sarang kerikil dan beton lainnya harus dipahat, lobang-lobang pahatan harus diberi pinggiran yang tajam dan dicor sedemikian sehingga pengisian akan terikat (terkunci) ditempatnya.
Pasal 6.
PEKERJAAN STRUKTUR BAJA DAN LOGAM LAINNYA Pekerjaan baja meliputi pekerjaan struktural dan pekerjaan logam-logam lainnya yang non structural 6.1 Pekerjaan baja structural 6.1.1 Lingkup pekerjaan a.) Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua bahan, tenaga kerja/ahli, peralatan, perlengkapan lainnya serta pemasangan dari semua pekerjaan baja yang bersifat struktural seperti ditunjukan dalam gambar tetapi tidak terbatas pada pekerjaanpekerjaan dibawah ini: b). Membuat dan memasang konstruksi balok rangka baja besi siku pada bangunan sesuai gambar. Rangka-rangka harus kuat, rata dan kaku dalam satu bidang (koplanar), kecuali jika ada instruksi lain dari Pengawas Lapangan. c). Menyediakan barang-barang angker, begeul, pelat-pelat,penjepit dan penyambung lengkap dengan mur, baut ringnya yang harus dibuat dibengkel (work shop) menurut bentuk, ukuran dan cara ketentuanya yang tercantum dalam gambar.
66
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
d). Membuat dan memasang pagar depan, railling tangga dengan konstruksi las, kecuali bagian-bagian tertentu yang menggunakan mur baut f). Membuat pintu pagar, pintu ruang genset dan ruang pompa ,lengkap dengan rail,engsel & kunci sesuai bentuk dan ukuran yang tercantum dalam gambar. 6.1.2 Syarat-syarat umum pemasangan a.) Pekerjaan baja harus dilaksanakan sesuai dengan bentuk dan ukuran serta ketentuan yang tercantum dalam gambar. Kwalitas pekerjaan harus bertaraf kelas satu, diselesaikan bebas dari putaran, tekukan dan hubungan terbuka, semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat sehingga dalam pemasangan tidak diperlukan bahan pengisi, kecuali jika dalam gambar detail menunjukan hal tersebut. b). emua detail dan hubungan harus dibuat dengan teliti dan dipasang dengan hati-hati agar menghasilkan tampak yang rapi. Semua perlengkapan atau barang atau pekerjaan lain yang perlu demi kesempurnaan pemasangan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar atau syarat disini, harus disediakan pula oleh kontraktor kecuali jika diperlihatkan atau disuratkan lain. c). Kontraktor tidak diijinkan menumpuk bagian-bagian pekerjaan yang telah distel di lapangan pekerjaan dalam keadaan tidak teratur. Bilamana menurut pertimbangan Konsultan Pengawas dianggap terlalu lama waktunya antara waktu mengangkut bagian-bagian itu dan memasang-nya, maka bagian-bagian yang tertumpuk setelah mendapat peringatan pertama, harus dijaga dengan cara yang tepat supaya tidak terjadi kerusakan akibat perubahan-perubahan cuaca/ udara. d). Kekuatan dari bahan las yang dipakai, paling kecil sama dengan kekuatan baja yang dipakai, yaitu kelas E 60 atau grade SAW-1 sesuai ASTM-A 233. f). Dalam pemasangan, Kontraktor harus mengambil ukuran-ukuran yang sesungguhnya di lapangan, tidak melulu dari gambar kerja, agar bisa terpasang tepat pada tempatnya, terutama bagian-bagian pekerjaan yang terhalang oleh benda lain. g). Sebelum bagian-bagian konstruksi dipasangkan dimana semua bagian yang perlu sudah diberi lubang dan dibersihkan dari tahi besi, maka bagian-bagian tersebut harus diperiksakan kepada Pengawas Lapangan dalam keadaan belum dicat h). Konstruksi baja yang telah selesai dikerjakan harus dilindungi terhadap pengaruhpengaruh udara–hujan dan lain-lain dengan cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. i). Setiap pekerjaan yang buruk atau tidak sesuai dengan persyaratan akan ditolak dan harus diganti. 6.1.3 Bahan-bahan a.) Semua bahan baja yang digunakan harus baru, dari jenis yang sama kualitasnya, bebas dari karat, lubang-lubang, puntiran-puntiran atau cacat lainnya. Batang profil tekan tidak diijinkan bengkok lebih dari 1/400 kali panjang batangnya. b). Mutu baja profil, pelat-pelat simpul, baut-baut dan paku-paku keling harus memenuhi persyaratan minimal, dalam hal ini dipakai baja jenis Bj-37 dengan kekuatan leleh min. 2400 Kg/cm2 sesuai dengan PPBBI 1983.
67
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
c). Baut-baut dan mur yang digunakan harus dari jenis baut hitam dengan tegangan baut dan tegangan leleh minimal 3600 Kg/cm2 (spesifikasi material JIS B 1051). Ukuran baut harus sesuai dengan yang tercantum dalam gambar. 6.1.4 Syarat teknis pelaksanaan 1). Penyambungan dan pemasangan. Pengelasan harus dilaksanakan dengan teliti, logam yang dilas harus bebas retak dan cacat lain yang bisa mengurangi kekuatan sambungan. Permukaan yang dilas harus sama, halus, rata dan kelihatan teratur. Las-las yang menunjukkan cacat harus dipotong dan dilas kembali. 2). Pekerjaan las harus dikerjakan dalam bengkel. Pekerjaan yang dilakukan di lapangan harus sama standarnya dengan pekerjaan las yang dilakukan di dalam bengkel. Tidak diperbolehkan melakukan pengelasan dalam keadaan basah atau hujan. 3). Macam las yang dipakai adalah las lumer (las dengan busur listrik) dengan ketentuan: Tebal las minimum : 4 mm Panjang las minimum : 40 mm Panjang las maksimum : 40 x tebalnya. (c) 4). Cara pengelasan harus dilakukan menurut persyaratan yang berlaku atau disetujui Pengawas Lapangan. Las yang dipakai yaitu las tumpul dan las sudut. Mutu las minimal sama dengan mutu profil yang bersangkutan. Semua pekerjaan las yang tampak harus dihaluskan hingga sama dengan permukaan sekitarnya. Konsultan Pengawas berhak mengadakan test terhadap hasil pengelasan di Balai Penelitian Bahan atas biaya Kontraktor, jika hasil pekerjaan pengelasan dinilai meragukan. 5), Sambungan baut harus menggunakan baut hitam (HTB). Lubang baut harus dibor (tidak boleh dipons) dengan toleransi tidak lebih dari 1 mm terhadap diameter baut. Baut-baut, mur, elektroda dan sebagainya harus disimpan dalam kotak tertutup dan terlindung dari kelembaban udara. 6). Untuk konstruksi kap, sebelumnya harus diberikan lawan lendut (kontra zeeg) sebesar 1/600 x panjang bentangan. 7). Pengelasan di atas harus dilaksanakan pada saat konstruksi telah dalam keadaan diam. 8). Bagian-bagian profil baja harus diangkat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi puntiran-puntiran, bila perlu digunakan ikatan-ikatan sementara untuk mencegah timbulnya tegangan yang melewati tegangan yang diijinkan. Ikatan sementara tersebut dibiarkan dalam keadaan terpasang sampai pemasangan seluruh konstruksi selesai. 9). Memotong dan menyelesaikan bekas irisan -
Bagian-bagian bekas irisan harus rata, bersih dan lurus, sekali-sekali tidak diperbolehkan terdapat bekas-bekas jalur, beram-beram bergerigi.
-
Bila bekas pemotongan/pembakaran dengan mesin diperoleh pinggiran-pinggiran bekas irisan, maka bagian tersebut harus dibuang sekurang-kurangnya 2,5 cm hingga tidak tampak lagi jalur-jalur.
-
Bagian-bagian konstruksi yang berfungsi sebagai pengisi, bekas-bekas potongan/irisan tidak perlu dibuang. 68
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
10). Meluruskan, mendatarkan dan melengkungkan -
Melengkungkan dalam keadaan dingin hanya diperbolehkan pada bagian non structural. Untuk melengkungkan harus digunakan gilingan-gilingan lengkung, sedang untuk melengkungkan pelat dalam keadaan dingin menurut suatu jari-jari tidak boleh 3 kali tebal pelat, demikian juga untuk batang-batang di bidang dan badannya.
-
Melengkungkan batang menurut jari-jari yang kecil harus dilakukan dalam keadaan panas.
-
Melengkungkan dalam keadaan panas harus segera dilakukan setelah bahannya yang dipanaskan menjadi merah tua.
-
Melengkungkan dan memukul martil tidak boleh dilakukan bilamana bahan yang dipanaskan tidak lagi memancarkan cahaya.
11). Menembus, mengebor dan meluaskan lubang (d) -Pada keadaan akhir, diameter lebar untuk baut yang dibubut dengan tepat dan sebuah baut hitam yang tepat boleh berbeda masing-masing sebanyak 0,1 mm dan 0,4 mm daripada diameter batang baut tersebut. -
Semua lubang baut harus dibor. Untuk lubang-lubang dari bagian konstruksi yang disambung dan yang harus dijadikan satu dengan alat penyambung, dibor sekaligus sampai diameter sepenuhnya dan apabila tidak sesuai, maka perubahan-perubahan lubang tersebut dibor atau diluaskan dan penyimpangannya tidak boleh lebih dari 0,5 mm.
-
Semua lubang yang dibuat harus benar-benar bulat berdiri siku-siku pada bidangbidang dan bagian-bagian konstruksi yang akan disambung 12). Paku keeling, baut-baut dan mur-mur -
Baut, mur dan paku keeling yang dipergunakan untuk konstruksi harus mempunyai ukuran yang sesuai dengan ukuran dalam gambar.
-
Baut, mur dan paku keeling, selain harus bermutu tinggi, harus berkekuatan minimal sama dengan kekuatan baja profil dan pelat simpul.
-
Pemasangan paku keeling dan mur baut harus kokoh dan kekokohannya merata antara satu dengan yang lainnya.
13). Perlindungan pekerjaan-pekerjaan baja (e) a.Pengecatan 1. Kulit giling dan permukaan korosi harus dibuang dengan menggunakan semprotan pasir atau sikat baja atau dengan cara lain yang sama efektifnya sampai permukaannya memperoleh warna metallic yang merata. 2. Setelah dibersihkan, permukaannya dicat dasar dengan meni besi yang tebalnya 30-35 milimikron. Baja yang diberi cat sebelum dikirimkan ketempat pekerjaan harus diperiksa. Cat dasar yang kurang baik harus dibuang, digosok dan dicat dasar lagi.
69
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
3. Galvanisasi - Dimana ditentukan ada pekerjaan galvanisasi, maka yang dikehendaki adalah galvanisasi celup panas. - Bahan yang dipakai adalah zinc chromate primer, lead zinc iron, alkyd based primer, semuanya warna terang. 14). Pelat-pelat baja yang digalvanisir a. Untuk talang-talang horizontal dan ducting untuk penyedot udara (exhauster) dipergunakan bahan seng baja yang digalvanisir dengan ketentuan di bawah ini: - BJLS : 32 - Tebal pelat : 0,46 mm - Berat tiap m2 : 380 gram b. Semua pekerjaan ini harus dibuat sesuai gambar dengan standard paling baik. Pinggiran dan gulungannya harus lurus dan rata, tidak ada lekukan. Kelem patriannya harus betul-betul kedap air dan tidak tercecer atau melimpah. b. Solder pemateri harus dari mutu yang baik, terdiri atas 0,5 timah biasa dan 0,5 timah hitam. Untuk zat peleburnya digunakan muriatic acid.
6.1 Pekerjaan Logam Lainnya 6.1.1 Lingkup pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pengadaan semua bahan, tenaga kerja/ ahli, peralatan, perlengkapan lainnya yang diperlukan serta pemasangan dari semua pekerjaan logam lainnya yang kebanyakan bersifat non structural, antara lain: a. Perlengkapan yang berhubungan dengan pekerjaan ME, plumbing/ drainage. b. Talang-talang air. c. Teralis besi untuk pengaman ruangan/peralatan, railing tangga Angker dan lain-lain yang lazim diperlukan untuk kesempurnaan pekerjaan konstruksi pada umumnya. 6.1.2 Bahan-bahan Kecuali dinyatakan lain, maka semua bahan yang dipergunakan untuk pekerjaan ini harus dari baja jenis Bj.37 atau baja yang digalvanisir celup panas / logam bukan besi yang disetujui oleh Konsultan MK. 6.1.2 Syarat-syarat pelaksanaan Pada dasarnya semua pekerjaan logam ini, meskipun bersifat non structural, pelaksanaannya tidak boleh menyimpang dari ketentuan-ketentuan pelak-sanaan pekerjaan baja structural seperti diuraikan pada pasal 6.
70
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
71
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
RENCANA KERJA DAN SYARAT TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
BAB I. PERSYARATAN UMUM
PASAL 1. UMUM. Syarat-syarat umum instalasi Mekanikal / Elektrikal ini berisi perincian yang memperjelas / menambahkan hal-hal yang tercantum dalam Buku Syarat-syarat Administratif. Dalam hal ini Buku Syarat-syarat Administratif saling melengkapi dengan Syarat-syarat Umum Teknis Mekanikal / Elektrikal. Persyaratan ini berlaku untuk Bangunan Utama serta halaman di sekitar bangunan-bangunan tersebut. PASAL 2. PERSYARATAN PELAKSANAAN. 2.1 Instalasi yang dinyatakan di dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja. 2.2 Cara dan teknik pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dan telah ditetapkan sebagai peraturan pemasangan instalasi ini oleh Badan yang berwenang dalam hal ini, bila tidak ada petunjuk dari Direksi / Pengawas. 2.3 Pelaksanaan pekerjaan harus ditangani oleh tenaga-tenaga akhli dalam instalasi Mekanikal / Elektrikal, untuk dapat dipertanggung-jawabkan.
72
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
2.4 Tenaga akhli harus ditempatkan di lapangan oleh Kontraktor sehingga dapat berdiskusi dengan Direksi / Pengawas pada waktu pelaksanaan pekerjaan. 2.5 Kontraktor diharuskan melaksanakan pekerjaan test penuh di bawah persyaratan operasionil. Testing harus dilaksanakan di hadapan Direksi / Pengawas. 2.6 Penggantian material yang kurang baik atas kesalahan pemasangan adalah tanggung-jawab Kontraktor dan Kontraktor harus mengganti / memperbaiki hal tersebut di atas. 2.7
Semua biaya dan pengurusan perijinan, lisensi, pengujian, adalah tanggung-jawab Kontraktor. 2.8. Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara pemasangan, kualitas pekerjaan dan lain-lain, untuk sistim instalasi Mekanikal / Elektrikal ini harus sesuai dengan standar-standar sebagai berikut :
2.8.1
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) th. 2000.
2.8.2
Peraturan yang telah ditentukan PT. PLN (persero) lainnya.
2.8.3
Peraturan-peraturan yang telah ditentukan Pemda Bandung.
2.8.4
Pedoman Plumbing Indonesia 1979.
2.8.5
Penanggulangan Bahaya Kebakaran, peraturan DKI No. 3 tahun 1975 (sebagai referensi).
2.8.6
Pedoman Pengawasan Instalasi Listrik, Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi No. 59/DP/1980.
2.8.7
Pedoman dan Petunjuk Keselamatan Kerja PLN No. 48.
2.8.8
Peraturan Pokok Teknik Penyehatan mengenai air minum dan air buangan, rancangan 1968 dari Dirjen Cipta Karya, Direktorat Teknik Penyehatan.
2.8.9
Peraturan Instalasi Air Minum dari PAM Batam.
2.8.10
Algemeene Voorwarden Voor Drink Water Instalatir (AVWI).
2.8.11 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 173/Men.Kes/Per/VIII/77, tentang Pengawasan Pencemaran Air dari Badan Air untuk berbagai kegunaan yang berhubungan dengan kesehatan. 2.8.12 Peraturan-peraturan dan standar yang telah disesuaikan dengan peraturan dan standar Internasional dari KRT, ASME, ASHRAE, ASTM, VDE, BS, NEC, IEC, dll. 2.8.13 Peraturan Perburuhan Departemen Tenaga Kerja. 2.8.14 Peraturan-peraturan yang ditentukan dalam spesifikasi ini maupun yang terdapat dalam gambar-gambar. 2.8.15 Pedoman Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik 1980 (Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI). 2.8.16 Pedoman penanggulangan bahaya kebakaran th. 1980 (Departemen PU).
73
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
2.8.17 Ketentuan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran pada Bangunan Gedung tahun 1985 (Departemen PU). 2.8.18
N.F.P.A dan F.O.C. sebagai pelengkap.
2.8.19
Peraturan Telekomunikasi 1989.
2.8.20 Peraturan-peraturan lain yang berlaku setempat. Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistim Mekanikal / Elektrikal ini selain dari persyaratan-persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh menyimpang dari persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya. 2.9
2.10
Pekerjaan dianggap selesai apabila : 2.9.1
Telah mendapat surat pernyataan bahwa instalasi baik dari Direksi / Pengawas.
2.9.2
Semua persoalan mengenai kontrak dengan Pemilik telah dipenuhi, sehingga Pemilik dapat membenarkannya.
2.9.3
Seluruh instalasi terpasang telah diuji, bersama-sama dengan Direksi / Pengawas, Konsultan Perencana dan Pemilik dengan hasil baik, sesuai dengan persyaratan operasional dan spesifikasi teknisnya.
Kontraktor. 2.10.1
Hanya Kontraktor yang diundang yang berhak mengikuti pelelangan ini.
2.10.2 Yang dimaksud dengan Kontraktor di dalam spesifikasi ini adalah badan pelaksana yang telah terpilih dan memperoleh kontrak kerja untuk penyediaan dan pemasangan instalasi Mekanikal / Elektrikal ini sampai selesai. 2.10.3 Kontraktor harus memiliki tenaga akhli yang mempunyai PAS PLN Kelas C untuk pekerjaan instalasi listrik dan PAS PAM Kelas III (C) untuk pekerjaan plumbing dan kebakaran (pemipaan) sebagai penanggung-jawab di bidangnya masing - masing. Kontraktor bertanggung-jawab atas pelaksanaan instalasi Mekanikal / Elektrikal dalam proyek ini dan menempatkan paling tidak seorang tenaga akhli yang setiap saat dapat berdiskusi dan dapat memutuskan setiap persoalan teknis dan administrasi di lapangan. 2.10.4 Kontraktor harus bersedia mengikuti peraturan-peraturan di lapangan yang ditentukan oleh Direksi / Pengawas. 2.10.5 Kontraktor wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang, peraturan-peraturan, persyaratan umum, maupun suplementernya, persyaratan standar internasional, persyaratan pabrik pembuat unit-unit peralatan, buku-buku dokumen pelelangan, bundel gambar-gambar serta segala petunjuk tertulis yang telah dikeluarkan. 2.10.6 Kontraktor dapat meminta penjelasan kepada Direksi / Pengawas atau pihak lain yang ditunjuk, bilamana menurut pendapatnya pada dokumen-dokumen pelelangan, gambar-gambar atau lainnya terdapat hal-hal yang kurang jelas. 2.10.7 Kontraktor wajib mempelajari dan memeriksa juga pekerjaan-pekerjaan pelaksanaan dari pihak-pihak Kontraktor lain yang ikut mengerjakan proyek ini apabila pekerjaan pihak lain dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. 74
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Bilamana sampai terjadi gangguan, maka Kontraktor wajib mengerjakan saran-saran perbaikan untuk segenap pihak. Apabila hal ini dilakukan, Kontraktor tetap bertanggung-jawab atas segala kerugian-kerugian yang ditimbulkan. 2.11 Koordinasi Dengan Pihak Lain. 2.11.1 Untuk kelancaran pekerjaan, Kontraktor harus mengadakan koordinasi / penyesuaian pelaksanaan pekerjaannya dengan seluruh disiplin pekerjaan lainnya atas petunjuk akhli sebelum pengerjaan dimulai maupun pada waktu pelaksanaan. Gangguan dan konflik di antara Kontraktor harus dihindari. Keterlambatan pekerjaan akibat tidak adanya koordinasi menjadi tanggung - jawab Kontraktor. 2.11.2 Kontraktor wajib bekerja-sama dengan pihak-pihak lainnya demi kelancaran pelaksanaan proyek ini,terutama koordinasi dengan pihak Kontraktor Sipil maupun Kontraktor Arsitektural. 2.11.3 Kontraktor wajib berkonsultasi dengan pihak-pihak lainnya, agar sejauh / sedapat mungkin digunakan peralatan-peralatan yang seragam dan merk yang sama untuk seluruh proyek ini agar mudah pemeliharaannya. 2.11.4 Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan, atau diselesaikan oleh pihak lain atau yang dibeli dari pihak lain yang termasuk dalam lingkup instalasi sistem ini, Kontraktor bertanggung-jawab penuh atas segala peralatan dan pekerjaan ini. 2.11.5 Kontraktor harus mengijinkan, mengawasi, dan memberikan petunjuk kepada Kontraktor lainnya untuk melakukan penyambungan kabel-kabel, pemasangan sensor-sensor, perletakan peralatan / instalasi, pembuatan sparing dan lain-lainnya pada dan untuk peralatan Mekanikal / Elektrikal agar sistem Mekanikal / Elektrikal keseluruhan dapat berjalan dengan sempurna. Dalam hal ini Kontraktor masih tetap bertanggung-jawab penuh atas peralatan - peralatannya tersebut. 2.12
Penolakan Pekerjaan Sistem Mekanikal / Elektrikal. Apabila sistem pekerjaan ini tidak lengkap atau ada bagian yang cacat, gagal atau tidak memenuhi persyaratan dalam spesifikasi dan gambar, ternyata Kontraktor gagal untuk melaksanakan perbaikan ini dalam waktu yang cukup menurut Direksi / Pengawas serta pihak yang berwenang, maka keseluruhan atau sebagian dari sistem ini sebagaimana kenyataannya, dapat ditolak dan diganti. Dalam hal ini Pemilik dapat menunjuk Pihak Ketiga untuk melaksanakan pekerjaan tersebut di atas dengan baik atas biaya dan tanggung-jawab Kontraktor.
2.13
Pengawasan Instalasi. 2.13.1
Shop Drawing. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus membuat gambar kerja / shop drawing rangkap 4 (empat). Gambar kerja tersebut haruslah gambar yang telah dikoordinasikan dengan semua disiplin pekerjaan pada proyek ini dan disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada. Pekerjaan baru dapat dimulai bila gambar kerja telah diperiksa dan disetujui oleh Direksi / Pengawas. 75
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
2.13.2 Kontraktor harus memberikan contoh semua bahan yang akan digunakannya kepada Direksi / Pengawas atau pihak yang ditunjuk untuk dimintakan persetujuannya secara tertulis untuk dapat dipasang. Seluruh contoh harus sudah diserahkan di dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sesudah Kontraktor memperoleh SPK. 2.13.3 Kontraktor harus membuat jadwal / skedul waktu pelaksanaan, skedul tenaga kerja, skedul pengadaan peralatan dan net-work planing yang terrinci untuk setiap pekerjaannya dan diserahkan kepada Direksi / Pengawas atau pihak lain yang ditunjuk untuk mendapatkan persetujuannya. Skedul dan net-work planing harus diserahkan dalam waktu 15 hari kalender sesudah menerima SPK 2.13.4 Kontraktor harus mengadakan : a. Laporan kegiatan pekerjaan harian b. Laporan prestasi pekerjaan dan pengadaan material mingguan c. Laporan prestasi pekerjaan bulanan beserta foto-foto dokumentasi. 2.13.5 Untuk setiap tahap pekerjaan sistem Mekanikal dan Elektrikal yang telah selesai dikerjakan, Kontraktor harus mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak Direksi / Pengawas atau pihak yang ditunjuk yang menerangkan bahwa tahap pekerjaan sistem Elektrikal dan Mekanikal telah selesai dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada. Tahap-tahap pekerjaan sistem ini ditentukan kemudian, berdasarkan pada jadwal perincian waktu yang diserahkan oleh Kontraktor. 2.13.6 Di dalam setiap pelaksanaan pengujian dan trial run pekerjaan sistem Mekanikal dan Elektrikal ini harus dihadiri pihak Direksi / Pengawas, Konsultan, Ahli atau pihak-pihak lain yang ditunjuk oleh Direksi / Pengawas. Untuk ini harus dibuatkan berita acaranya bersama pemegang merek peralatan yang diuji dan dari Kontraktor yang bersangkutan. Peralatan untuk pengujian harus berkualitas baik dan sudah ditera. Semua biaya pada waktu pengujian sepenuhnya menjadi tanggung-jawab Kontraktor. 2.13.7 Kontraktor wajib melaporkan kepada Direksi / Pengawas atau Ahli yang ditugaskan apabila sekiranya terjadi kesulitan atau gangguan-gangguan yang mungkin terjadi pada saat melaksanakan pekerjaan. 2.13.8 Untuk pekerjaan di luar jam kerja, biaya yang dikeluarkan Direksi / Pengawas untuk pengarahan dan pengawasannya ditanggung oleh Kontraktor. 2.14
Pembersihan Lapangan. 2.14.1 Setiap hari digunakan.
setelah
selesai bekerja,
Kontraktor harus membersihkan lapangan yang
Kontraktor hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk koordinasi pembersihan lapangan tersebut. 2.14.2 Setelah kontrak selesai, Kontraktor harus memindahkan semua sisa bahan pekerjaan dan peralatannya, kecuali yang masih diperlukan selama masa pemeliharaan. 76
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
2.14.3 Kontraktor harus melindungi daerah kerja di dalam gedung / bangunan dengan Portable Fire Extinguisher class A / B / C (15 lbs) atau jenis lain untuk setiap luasan sesuai dengan peraturan yang berlaku atas biaya Kontraktor 2.15
Petunjuk Operasi, Pemeliharaan, dan Pendidikan. 2.15.1
Pada saat penyerahan untuk pertama kali (ST I), Kontraktor harus menyerahkan : a. Gambar-gambar jadi (as-built drawing), dalam bentuk gambar cetak sebanyak 5 (lima) set dan dalam bentuk CD ROM 5 (lima) keping. b. Katalog spare-parts. c. Buku petunjuk operasi dalam bahasa Indonesia. d. Buku petunjuk perawatan atas peralatan yang terpasang dalam kontrak ini juga dalam bahasa Indonesia. Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada pemilik sebanyak 3 (tiga) set dan kepada Direksi / Pengawas 2 (dua) set. Bila gambar dan data-data tersebut belum lengkap diserahkan maka pekerjaan Kontraktor belum bisa diprestasikan 100 %.
2.15.2 Kontraktor harus memberikan pendidikan teori dan praktek mengenai operasi dan perawatannya kepada petugas-petugas teknik yang ditunjuk oleh Direksi / Pengawas secara cuma-cuma sampai cakap menjalankan tugasnya, minimal 3 (tiga) orang selama 3 (tiga) bulan sebelum penyerahan pertama dan 3 (tiga) bulan sesudah penyerahan pertama proyek ini dilakukan. Kontraktor harus mengajukan rencana sistim pendidikan ini terlebih dahulu kepada Direksi / Pengawas. Pendidikan ini dan segala biaya pelaksanaannya menjadi tanggung-jawab Kontraktor.
2.15.3 Kontraktor harus pula memberikan 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan perawatan yang dibuat dalam bahasa Indonesia kepada Direksi / Pengawas dan sebuah lagi hendaknya dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempatkan pada dinding dalam ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk Direksi / Pengawas. 2.16
Service dan Garansi. Keseluruhan instalasi Mekanikal dan Elektrikal harus memiliki garansi 1 (satu) tahun sesudah tanggal saat sistem diterima oleh Direksi / Pengawas secara baik (setelah masa pemeliharaan). 2.16.1 Kontraktor harus bertanggung-jawab atas seluruh peralatan yang rusak selama masa garansi, termasuk penyediaan suku cadang. 2.16.2 Kontraktor wajib mengganti atas biaya sendiri setiap kelompok barang-barang atau sistim yang tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi, akibat kesalahan pabrik atau pengerjaan yang salah selama jangka waktu 180 (seratus delapan puluh) hari setelah proyek ini diserah-terimakan untuk pertama kalinya. 2.16.3 Kontraktor wajib menempatkan 2 (dua) orang pada setiap hari kerja untuk mengoperasikan / merawat peralatan Mekanikal / Elektrikal dan mendatangkan 1 (satu) orang supervisor sekali seminggu untuk memeriksa atau melakukan penyetelan peralatan selama masa pemeliharaan. 77
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
2.16.4 Kontraktor harus memberikan service secara cuma-cuma untuk seluruh sistim Mekanikal / Elektrikal selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender setelah proyek ini diserah-terimakan pertama kali (ST I) dan garansi 12 (dua belas) bulan kalender setelah serah terima kedua (ST II). 2.17
Perijinan. 2.17.1 Semua ijin-ijin dan persyaratan-persyaratan yang mungkin diperlukan untuk melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Kontraktor atas tanggungan dan biaya Kontraktor. 2.17.2 Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain, beserta keterangan resminya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini haruslah dilakukan oleh Kontraktor atau pihak lain yang ditunjuk oleh Direksi / Pengawas dengan semua biaya atas beban Kontraktor. 2.17.3 Kontraktor harus bertanggung-jawab atas penggunaan alat-alat yang dipatentkan serta kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan untuk ini. Kontraktor wajib menyerahkan Surat Pernyataan mengenai hal tersebut di atas. 2.17.4 Kontraktor harus menyerahkan semua ijin atau keterangan resmi yang diperolehnya mengenai instalasi proyek ini kepada Direksi / Pengawas atau pihak yang ditunjuk, sebelum penyerahan kedua dilakukan. 2.17.5 Kontraktor harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari Direksi / Pengawas setiap akan memulai suatu tahapan pekerjaan, demikian pula bila akan melaksanakan pekerjaan di luar jam kerja (kerja lembur). 2.17.6 Kontraktor harus mendapatkan ijin-ijin yang berhubungan dengan pajak, pemerintahan setempat, badan yang berwenang terhadap instalasi yang dikerjakan. Dalam hal ini, semua biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan permintaan ijin tersebut harus dibayar oleh Kontraktor, termasuk biaya memperbanyak gambar yang diperlukan untuk pengurusan IMB.
2.18
Korelasi Pekerjaan. 2.18.1 Pekerjaan galian dan penimbunan tanah untuk keperluan instalasi Mekanikal / Elektrikal, harus secara lengkap dilaksanakan oleh Kontraktor. Kontraktor harus sudah memperhitungkan pengangkutan tanah bekas galian / pembersihan, baik untuk pemindahan tanah di dalam area proyek maupun ke luar area proyek. 2.18.2 Semua pekerjaan pembuatan lubang-lubang dan penutupan kembali pada dinding, lantai, langit-langit untuk jalannya pipa dan kabel, dilaksanakan oleh Kontraktor berikut perapihan / finishing-nya kembali. 2.18.3 Kontraktor harus menyediakan dan menyambung kabel-kabel listrik dari peralatan-peralatan ke panel yang disediakan oleh Kontraktor listrik sesuai dengan gambar dokumen tender. Untuk itu Kontraktor wajib memeriksa terlebih dahulu panel tersebut apakah sudah sesuai dengan peralatan yang akan disambungkan. Segala akibat yang timbul akibat penyambungan ini menjadi tanggung-jawab Kontraktor.
78
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
2.18.4 Semua pekerjaan pembuatan pondasi untuk mesin dilakukan oleh Kontraktor. Kontraktor harus memberikan data-data, ukuran-ukuran, gambar-gambar dan peralatan yang diperlukan kepada Direksi / Pengawasuntuk mendapat persetujuan. 2.18.5 Semua fasilitas yang diperlukan pada saat proyek berjalan, yaitu air, listrik, saniter darurat harus disediakan oleh Kontraktor, dengan terlebih dahulu membuat gambar untuk mendapatkan persetujuan Direksi / Pengawas. 2.18.6 Untuk pipa yang menembus dinding, lantai, langit-langit dan lain-lain, harus diberi lapisan isolasi peredam getaran dan pipa selubung (sleeve) untuk memudahkan perbaikan dan pemeliharaan dari segi teknis. Untuk itu Kontraktor diharuskan menyerahkan gambar kerja kepada Direksi / Pengawas untuk dimintakan persetujuannya. Segala akibat pekerjaan tersebut harus sudah diperhitungkan dalam penawaran oleh Kontraktor. 2.18.7 Akibat pekerjaan tersebut di atas (pembobokan, pembongkaran dlsb.) harus ditutup kembali seperti semula dan dirapikan / difinish yang rapi sehingga tidak terlihat lagi bekas-bekas pembobokan. 2.18.8 Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sesudah ditunjuk, Kontraktor harus menyerahkan gambar / data teknis listrik sesuai dengan keperluan peralatan yang akan dipasang, agar peralatan tersebut dapat beroperasi dengan baik berikut pengamanannya. Jika hal ini tidak dilaksanakan, segala akibatnya menjadi tanggung-jawab Kontraktor. 2.19
Sub Kontraktor. 2.19.1 Apabila diperlukan tenaga-tenaga ahli khusus karena tenaga-tenaga pelaksana yang ada tidak mampu melaksanakan pemasangan, penyetelan, pengujian dan lain-lain, Kontraktor dapat menyerahkan sebagian instalasinya kepada Sub Kontraktor lain setelah mendapatkan persetujuan secara tertulis dari Direksi / Pengawas. 2.19.2 Kontraktor masih harus bertanggung-jawab sepenuhnya atas segala lingkup pekerjaannya, baik yang dilaksanakannya sendiri maupun terhadap pekerjaan yang diserahkan kepada Sub Kontraktor (di-subkontrak-kan).
2.20
Site Manager. 2.20.1 Seluruh pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini harus diawasi oleh seorang yang cukup berpengalaman dan diberi wewenang oleh penanda-tangan kontrak untuk mengambil keputusan di lapangan. Ia bertanggung-jawab sepenuhnya atas segala pekerjaan instalasi pada proyek ini dan harus selalu berada di lapangan (site). Bila ia akan meninggalkan site harus ada orang lain yang secara tertulis diberikan wewenang untuk mewakilinya. 2.20.2 Nama, perincian pengalaman kerja Site Manager harus disertakan oleh Kontraktor pada saat penawaran dilakukan. 2.20.3 Bilamana ternyata menurut pendapat pihak Direksi / Pengawas, Konsultan Perencana atau pihak yang berwenang, Site Manager yang ditunjuk kurang cakap menjalankan tugasnya, Kontraktor harus menggantinya dengan orang lain. 2.20.4 Selama Site Manager belum ditunjuk, penanda-tangan kontrak yang harus bertindak sebagai Site Manager. 79
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
2.21
B a h a n. 2.21.1 Kontraktor harus menyerahkan pada waktu tender, brosur teknis asli peralatan utama Mekanikal / Elektrikal juga brosur asli pipa, kabel, pipa konduit, katup-katup, detektor, sensor dan lainnya beserta data-data teknis dan mengisi daftar skedul dari peralatan tersebut. Pada brosur-brosur peralatan / bahan yang ditawarkan harus diberi tanda dengan warna yang jelas dengan stabillo. 2.21.2 Apabila ada data-data serta bahan yang diajukan menyimpang dari yang disebutkan di dalam gambar-gambar dan spesifikasinya, maka nilai evaluasi penawaran Kontraktor tersebut akan dikurangi dan Kontraktor tetap harus menggantinya sesuai dengan gambar dan spesifikasinya. 2.21.3 Semua pelaksanaan instalasi yang berbeda dengan spesifikasi dan gambar, tanpa persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang harus diperbaiki dan diubah sesuai dengan spesifikasi dan gambar yang telah disepakati bersama, atas tanggungan biaya Kontraktor. 2.21.4 Semua bahan yang digunakan dalam instalasi ini harus baru, dalam keadaan baik, tidak bercacat, sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Kontraktor harus menjaga kebersihan serta melindungi semua bahan-bahan yang digunakan dalam instalasi ini sebelum dipasang. 2.21.5 Bilamana ternyata dipakai / digunakan bahan / peralatan lama, bekas dipergunakan, bercacat atau rusak, Kontraktor harus menggantinya dengan bahan-bahan atau peralatan yang baru dan tetap sesuai dengan spesifikasi dan gambar, atas biaya tanggungan Kontraktor. 2.21.6 Tidak diperkenankan mendatangkan bahan / peralatan masuk ke site sebelum contoh atau brosurnya disetujui oleh Direksi/Pengawas. Semua bahan yang telah masuk di site dan menyimpang dari ketentuan dalam spesifikasi, contoh ataupun brosur yang telah disetujui, maka bahan / peralatan tersebut harus dikeluarkan dari site dalam waktu 1 x 24 jam sejak diketahuinya penyimpangan itu oleh Direksi / Pengawas. Bila hal ini belum dilakukan maka bahan tersebut segera akan dimusnahkan.
PASAL 3. LINGKUP PEKERJAAN. Pekerjaan instalasi sistim ini meliputi seluruh pengangkutan dan pengadaan bahan-bahan serta peralatan-peralatan utama, peralatan bantu, peralatan untuk instalasi, tenaga kerja, pembuatan alat-alat, pemasangan, termasuk pengadaan listrik dan air untuk keperluan pengujian dan keperluan kerja. Keterangan-keterangan yang tidak dicantumkan di dalam spesifikasi maupun dalam gambar tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam pekerjaan ini. Perincian umum pekerjaan instalasi ini adalah sebagai berikut (perincian lebih lanjut dapat dilihat pada Syarat-syarat Khusus Teknik) : 3.1.
Sistem Mekanikal. a.
3.2.
Instalasi plumbing (air bersih, air kotor dan air bekas)
Sistem Elektrikal. a. b. c.
Instalasi sistem distribusi listrik lengkap berikut trafo, dan kontrol motor. Instalasi penerangan dan stop kontak Instalasi penangkal petir 80
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
3.3. 3.4.
Penyetelan seluruh sistim agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan persyaratan dokumen pelelangan dan gambar-gambar yang ada Pengadaan pemasangan seluruh sistem instalasi Mekanikal / Elektrikal sesuai dengan gambar dokumen, spesifikasi dan lainnya sesuai dengan kontrak.
3.5.
Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang masih kurang jelas, Kontraktor dapat menanyakan lebih lanjut kepada Direksi / Pengawas, Konsultan atau pihak lain yang ditunjuk untuk ini.
3.6.
Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan, Kontraktor harus bertanggung-jawab atas kerugian-kerugian yang mungkin terjadi.
3.7.
Semua pengadaan, pemasangan dan pengujian pekerjaan instalasi Mekanikal / Elektrikal harus berdasarkan gambar dokumen lengkap dan sesuai dengan spesifikasi teknik, serta adendum lainnya.
3.8.
Bila dalam spesifikasi ini terdapat klausal-klausal / butir-butir yang ditulis / disebutkan kembali, hal ini bukan berarti klausalnya dihilangkan, akan tetapi malah mempertegas spesifikasinya. 3.9.Kontraktor harus memperhitungkan di dalam harga instalasi Mekanikal / Elektrikal segala biaya pengujian di pabrik pembuatnya dan memberikan ijin untuk disaksikan oleh pejabat yang ditunjuk oleh Pemilik. Sistem pengujian harus disampaikan secara tertulis 1 (satu) bulan sesudah menerima SPK.
81
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
BAB II. PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI LISTRIK
PASAL 1. UMUM Syarat-syarat Khusus Teknis yang diuraikan di sini adalah persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan material dan peralatan untuk seluruh pekerjaan listrik di dalam gedung Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Kota Bandung Dalam hal ini Syarat-syarat Teknis Umum Pekerjaan Mekanikal / Elektrikal adalah bagian dari Syarat-Syarat Khusus Teknik ini. PASAL 2. PRINSIP PENYEDIAAN DAYA LISTRIK. Sumber daya listrik bagi Gedung ini diperoleh dari jaringan tegangan menengah 20 kV PLN melalui gardu PLN . Daya dengan tegangan 20 kV tersebut diterima oleh panel utama tegangan menengah MVMDP, untuk disalurkan ke 1 unit trafo distribusi 20 kV / 380 V yang berfungsi merubah menjadi daya bertegangan rendah tiga fasa, 800 kVA, 220 / 380 V, 50 Hz. Daya tegangan rendah tersebut diterima oleh panel utama tegangan rendah LVMDP untuk selanjutnya didistribusikan ke panel-panel sub-distribusi dan panel daya mesin yang ada / penerangan gedung maupun penerangan luar secara radial. Sistem distribusi tegangan rendah yang digunakan adalah distribusi tiga fasa - empat kawat 220 / 380 V mengikuti sistem PNP (Pentanahan Netral Pengaman). Sebagai sumber daya cadangan digunakan 1 (satu) unit diesel-generator set dengan kapasitas yang sesuai dengan gambar rencana yang dilengkapi dengan panel otomatis - AMF (Automatic Mains Failure). Antara sumber daya PLN dengan diesel-genset diberikan fasilitas interlock yang dipasangkan di dalam panel LVMDP sehingga membentuk fungsi ATS (Automatic Transfer Switch). PASAL 3. LINGKUP PEKERJAAN. 82
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistem listrik sebagai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan. Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi, testing / pengujian, pengesahan terhadap seluruh material berikut pemasangan / instalasinya oleh badan resmi PLN, LMK dan / atau Badan Keselamatan Kerja, serta serah-terima dan pemeliharaan / garansi selama 12 (dua belas) bulan. Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum di dalam gambar maupun pada spesifikasi / syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam pekerjaan ini. Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah : Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan dan perlengkapan sistem listrik sesuai dengan peraturan / standar yang berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya system / peralatan, walaupun tidak tercantum pada Syarat-syarat Khusus Teknik atau gambar dokumen. Rincian lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut : 3.1.
Pengadaan dan pemasangan serta penyetelan panel tegangan rendah LVMDP,PP-AC, PP-PUMP, dlsb.
3.2.
Pengadaan dan pemasangan serta penyetelan panel-panel daya/penerangan LP-SB, LP-D,LP-2, LP-3, LP-4, LP-5, LP-6 dan LP-7 . Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah penarikan kabel / konduktor pentanahan netral / badan panel.
3.3.
Pengadaan dan pemasangan kabel-kabel daya jenis NYY untuk penghubung antarpanel daya / penerangan dan kabel-kabel daya dari panel daya menuju peralatan (mesin AC, mesin cetak, stacker, exhaust fan, compressor, motor listrik dll.).
3.4.
Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan stop kontak. Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan dan pemasangan armatur penerangan, baik penerangan normal maupun darurat.
3.5. 3.6
Pengadaan dan pemasangan instalasi cable tray lengkap dengan material bantu yang dibutuhkan. Pengadaan dan pemasangan instalasi penangkal petir, lengkap berikut pentanahan dan bak kontrolnya.
PASAL 4. GAMBAR-GAMBAR. Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik pekerjaan listrik yang di dalamnya dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi tertentu lainnya. Pengerjaan dan pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan dengan kondisi lapangan. Gambar-gambar arsitektur, struktur, mekanikal / elektrikal dan kontrak lainnya haruslah menjadi referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan. Kontraktor harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan memeriksanya kembali. Setiap kekurangan / kesalahan perencanaan harus disampaikan kepada Akhli, Direksi / Pengawas atau pihak lain yang ditunjuk untuk itu. PASAL 5. KETENTUAN-KETENTUAN INSTALASI. 83
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
5.1
Peralatan Instalasi Tegangan Rendah. Meliputi pengadaan dan pemasangan power receptacle outlet (stop-kontak), saklar, kotak-kotak tarik (pull box), kabinet / panel daya, kabel, alat-alat bantu dan semua peralatan lain yang diperlukan untuk mendapatkan penyelesaian yang memuaskan dari sistem instalasi daya tegangan rendah 220 / 380 V dan penerangan.
5.1.1
Kotak-kotak (doos) Outlet. a. Jenis. Kotak-kotak outlet harus sesuai dengan persyaratan VDE, PUIL 2000, AVE atau standar lain. Kotak-kotak ini bisa berbentuk single / multi gang box empat persegi atau segi delapan. Ceiling box dan kotak-kotak lainnya yang tertutup rapi harus dipasang dengan baik dan benar. b. Ukuran. Setiap kotak outlet harus diberi bukaan untuk konduit hanya di tempat yang diperlukan.
Setiap kotak harus cukup besar untuk menampung jumlah dan ukuran konduit, sesuai dengan persyaratan, tetapi tidak kurang dari ukuran yang ditunjuk atau dipersyaratkan. c. Tipe Tahan Cuaca (Weatherproof Type). Kotak-kotak outlet di tempat-tempat tersebut di bawah ini harus dari tipe yang diberi gasket tahan cuaca : - tempat-tempat yang kena matahari. - tempat-tempat yang kena hujan. - tempat-tempat yang kena minyak. - tempat-tempat yang kena udara lembab. - tempat-tempat yang ditunjuk di dalam gambar. d. Outlet Pada Permukaan Khusus. Kotak outlet untuk stop kontak dan saklar-saklar yang dipasang pada partisi, blok beton, marmer, frame besi, bata atau dinding kayu harus berbentuk persegi dan harus mempunyai sudut dan sisi-sisi tegak. 5.1.2
Saklar dan Stop Kontak. a. Bahan Doos. Kecuali tercatat atau disyaratkan lain, maka kotak-kotak outlet untuk saklar dinding dan receptacles outlet harus dari bahan galvanized steel dan tidak boleh berukuran lebih dari
84
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
101 mm x 101 mm untuk peralatan tunggal dan 119 mm x 119 mm untuk dua peralatan dan kotak-kotak multi gang untuk lebih dari dua peralatan. b. Cara Pemasangan. Saklar-saklar harus dari jenis rocker mechanism dengan rating minimum 10 A / 250 V. Saklar pada umumnya dipasang rata terhadap permukaan tembok (inbouw), kecuali ditentukan lain pada gambar. Jika tidak ditentukan lain, bingkai saklar harus dipasang pada ketinggian 140 cm di atas lantai yang sudah selesai. Saklar-saklar tersebut harus dipasang pada doos (kotak) yang sesuai. Sambungan hanya diperbolehkan antara kotak yang berdekatan. Stop kontak harus dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan ketinggian 110 cm atau 30 cm dari permukaan lantai yang sudah selesai atau sesuai dengan petunjuk Direksi / Pengawas. Saklar dan Stop Kontak ex LEGRAND, BERKER atau setara. c. Jumlah Kutub. Stop kontak satu fasa harus dari jenis tiga kutub (fasa, netral dan pentanahan) dengan rating minimum 10 A / 220 V. Cara pemasangan harus disesuaikan dengan peraturan PUIL 2000 dan diberi saluran pentanahan. d. Pendukung dan Pengikat. Kotak-kotak pelat baja harus didukung atau diikat dengan cukup supaya mempunyai bentuk yang tetap. 5.1.3
Kabel-kabel. Kabel pada instalasi daya dan penerangan bertegangan rendah meliputi kabel tegangan rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan dan barang-barang lain yang diperlukan untuk melengkapi dan menyempurnakan pemasangan serta operasi dari semua sistem dan peralatan. a. Syarat Kabel Instalasi Tegangan Rendah (sampai 600 V). Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan PUIL 2000, IEC, VDE , SPLN dan LMK untuk penggunaan sebagai kabel instalasi dan peralatan (mesin), kecuali untuk peralatan khusus seperti disyaratkan atau dianjurkan oleh pabrik pembuatnya. Semua kabel dengan luas penampang 16 mm2 ke atas harus berurat banyak dan dipilin (stranded).
85
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Ukuran kabel daya / instalasi terkecil yang diijinkan adalah 2,5 mm2 kecuali untuk pemakaian kontrol pada sistem remote control yang kurang dari 30 meter panjangnya bisa menggunakan kabel dengan ukuran 1,5 mm2. Kecuali disyaratkan lain, kabel tanah harus dari jenis NYFGbY dan kabel instalasi di dalam bangunan dari jenis NYY, NYM dan NYMHY (untuk kabel kontrol). Semua kabel instalasi di dalam bangunan harus berada di dalam konduit atau dipasang di atas cable tray / cable rack dan diklem / diikat dengan pengikat kabel (cable tie) sesuai dengan kebutuhannya. Semua konduit, kabel-kabel dan sambungan elektrikal untuk instalasi di dalam bangunan harus diadakan secara lengkap. Faktor pengisian konduit oleh kabel-kabel maksimum adalah sebesar 40 %. Kabel merek SUPREME atau setara (4 besar). b. Kabel Tanah Tegangan Rendah. Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan PUIL 2000, IEC, VDE, SPLN, dan LMK untuk penggunaan sebagai kabel instalasi yang ditanam langsung di dalam tanah. Semua kabel dengan luas penampang 16 mm2 ke atas harus berurat banyak dan dipilin (stranded). Ukuran kabel daya / instalasi terkecil adalah 2,5 mm2, kecuali untuk pemakaian kontrol pada sistem yang pemakaian kontrol pada sistem remote yang kurang dari 30 meter panjangnya (bisa menggunakan kabel dengan ukuran 1,5 mm2). Cara penanaman kabel secara langsung di dalam tanah (direct burrial) harus sesuai dengan gambar rencana, termasuk cara persilangan dengan pipa air dan kabel telekomunikasi dan kabel tegangan menengah 20 kV. Apabila diperlukan penyambungan kabel di dalam tanah, harus dilakukan dengan alat penyambung khusus (jointing kit) tegangan rendah jenis epoxy resin - cold pour system. Penyambungan kabel di dalam tanah harus dilakukan oleh tenaga yang benar-benar ahli dengan cara dan metode penyambungan mengikuti anjuran pabrik pembuat jointing kit yang digunakan sehingga diperoleh hasil penyambungan yang andal, tahan terhadap lembab, mempunyai sifat isolasi yang tinggi dan mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi. Kabel merek SUPREME atau setara (4 besar), jointing kit ex RAYCHEM, 3M atau setara. c. Instalasi Kabel Penerangan dan Stop Kontak. Kabel-kabel listrik untuk penerangan dan stop kontak untuk extension dan daya harus diadakan dan dipasang lengkap, mulai dari sambungan panel daya ke saklar dan titik cahaya serta stop kontak, sebagaimana ditunjukkan di dalam gambar.
86
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Kabel yang digunakan sebagai kabel instalasi penerangan dan stop kontak harus dari jenis NYM dan diletakkan di dalam konduit PVC high-impact heavy gauge. Luas penampang kabel NYM yang digunakan minimum 2,5 mm2, kecuali tercatat lain. Home run untuk rangkaian instalasi bertegangan 220 volt yang panjangnya lebih dari 40 meter dari panel daya ke stop kontak pertama harus mempunyai luas penampang minimum 4 mm2 (kapasitas hantar arus minimum 20 A).
e. Splice / Pencabangan. Tidak diperkenankan adanya pencabangan (splice) ataupun sambungan - sambungan di dalam pipa konduit. Sambungan atau pencabangan harus dilakukan di dalam kotak-kotak cabang atau kotak sambung yang mudah dicapai serta kotak saklar dan stop kontak. Sambungan pada kabel harus di buat secara mekanis dan harus kuat secara elektris dengan solderless connector jenis tekan, jenis compression atau soldered. Dalam membuat pencabangan atau sambungan, konektor harus dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan baik sedemikian rupa, sehingga semua konduktor tersambung dan tidak ada konduktor telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran f. Kabel Kontrol. Di tempat-tempat yang ditunjuk pada gambar atau disyaratkan, kabel kontrol motor, starter dan peralatan-peralatan lain harus terbuat dari tembaga jenis stranded annealed copper yang fleksibel. Isolasi harus dari PVC, tahan lembab dan ozon dengan rating tegangan sampai 600 V. Ukuran konduktor harus sesuai dengan yang diperlukan (minimum 2,5 mm2 untuk panjang lebih dari 30 m) untuk mendapatkan operasi yang memuaskan dari peralatan yang dikontrol, dengan pertimbangan-pertimbangan mengenai panjang sirkuit dan sebagainya. Kabel merek SUPREME atau setara (4 besar). g. Bahan Isolasi. Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, varnished cambric, asbes, gelas, tape sintetis, resin, splice case, composition dan lain-lain harus dari tipe yang disetujui untuk penggunaan, lokasi, tegangan kerja dan lain-lain yang tertentu dan harus dipasang dengan cara yang disetujui, menurut anjuran perwakilan pemerintah atau pabrik pembuatnya. h. Pemasangan Kabel. 1. Pemasangan di Permukaan. a. Kabel Instalasi Daya dan Penerangan di dalam Bangunan. 87
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Semua kabel harus dipasang di dalam konduit PVC high-impact heavy gauge, dipasang di permukaan pelat beton langit-langit dengan klem pendukung yang sesuai. Pendukung-pendukung tersebut harus di cat dengan cat anti karat. Semua kabel harus dipasang lurus / sejajar dengan rapi dan teratur. Pembelokan kabel harus dilakukan dengan jari-jari lengkungan tidak boleh kurang dari syarat-syarat pabrik (minimum 15 kali diameter kabel). Konduit ex CLIPSAL, EGA atau setara. b. Kabel Daya Penghubung Antarpanel. Kabel-kabel daya harus diletakkan di atas cable tray, di klem pada cable tray dengan cable ties (pita plastik pengikat kabel). Pemasangan cable tray harus mengikuti jalur yang direncanakan secara rapi dan digantung atau disangga secara kokoh dengan penggantung / penyangga besi yang diklem ke pelat beton. Untuk keperluan pemasangan kabel, Kontraktor harus menyediakan sendiri peralatan penunjang seperti tray, klem, besi penunjang, penggantung dan peralatan lainnya, baik untuk kabel yang dipasang horizontal maupun vertikal. Peralatan penunjang tersebut harus sudah diperhitungkan pada biaya pemasangan kabel tersebut. c. Kabel Daya dari Panel Daya Motor ke Motor-motor Pompa. Jenis kabel yang digunakan adalah NYY yang ditempatkan di dalam konduit metal tahan karat (galvanized / white metal conduit) yang diletakkan di atas pelat lantai. Setiap pipa konduit berisi hanya satu jalur kabel menuju box terminal motor dengan faktor pengisian maksimum 40 %. Dari pipa konduit yang dipasang horizontal menuju menuju box terminal motor, kabel ditarik ke box terminal motor melalui flexible metal conduit yang juga tahan karat. Ukuran konduit fleksibel ini harus sesuai dengan ukuran pipa konduit dan disambung dengan cara sedemikian rupa, sehingga benar-benar kedap air. Demikian juga penyambungan pipa fleksibel terhadap box terminal motor. Dalam hal ini Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan contoh konduit fleksibel serta cara penyambungannya terlebih dahulu kepada Direksi / Pengawas untuk disetujui. 2. Pemasangan di Dalam Dinding. Kabel instalasi penerangan dan stop kontak yang dipasang di dalam dinding harus diletakkan di dalam konduit PVC high-impact heavy-gauge dengan ukuran minimum 3/4". Penarikan kabel menuju titik saklar atau stop kontak harus dilakukan setelah pipa selesai ditanam. 88
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
3. Pemasangan Menembus Dinding. Setiap penembusan kabel pada dinding harus melalui sparing kabel yang terbuat dari pipa PVC dengan ukuran yang cukup terhadap penampang kabel. i. Penggunaan Warna Kabel. Penggunaan warna kabel NYY, NYM dan NYFGbY untuk tegangan fasa, netral dan nol harus mengikuti peraturan yang disebutkan oleh PUIL 2000, yaitu :
1. Sistem tegangan 220 V, 1 fasa : hitam biru kuning / hijau
: : :
fasa netral pentanahan
2. Sistem tegangan 220/380 V, 3 fasa : merah kuning hitam biru kuning / hijau
: : : : :
fasa R fasa S fasa T netral (N) pentanahan (G)
j. Pendukung Kabel. Setiap kotak tarik (pull box) termasuk kotak-kotak yang ada di atas panel daya dan panel daya motor, harus diberi cukup banyak klem dan peralatan pendukung lain-lainnya. Kabel dipasang dengan cara yang rapi dan teratur yang memungkinkan pengenalan, sehingga tidak ada kabel yang membentang tanpa pendukung. k. Konduit Tertanam. Pull box yang dihubungkan pada konduit tertanam / tersembunyi harus juga dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap dinding atau langit-langit. 5.1.4.
Sistem "Race Way" Yang dimaksud dengan race way adalah tubing conduit dan flexible conduit beserta perlengkapannya dan semua barang yang diperlukan untuk melengkapi instalasi kabel. a. Ukuran. Semua race way harus mempunyai ukuran yang cukup untuk bisa melayani dengan baik jumlah dan jenis kabel sesuai dengan VDE, PUIL 2000 dan lain-lain. Diameter minimum konduit adalah 3/4" menurut ukuran pasaran dengan faktor pengisian kabel maksimum 40 %.
89
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
b. Bahan. Konduit PVC untuk instalasi daya dan penerangan harus dari bahan uPVC high-impact heavy gauge yang memenuhi standar BS4607 dan BS6099. Konduit metal untuk instalasi daya pompa yang digunakan harus dari jenis heavy gauge galvanized welded steel yang memenuhi persyaratan BS 4568 : part I & II class 4. c. Pemasangan. 1. Race Way yang Ditanam di Dinding. Penanaman konduit di dalam dinding beton yang sudah jadi dilakukan dengan jalan membobok dinding beton dengan pahat. Kedalaman dan lebar pembobokan harus dilakukan secukupnya, sesuai dengan ukuran dan jumlah konduit yang akan dipasang. Kontraktor diwajibkan untuk mengembalikan kondisi dinding sesuai dengan kondisi semula. Selama dilakukannya pengerjaan plesteran ulang, ujung-ujung konduit harus ditutup untuk mencegah masuknya air atau kotoran-kotoran lainnya. 2. Race Way yang Dipasang di Permukaan. Race way yang dipasang di permukaan beton (exposed) harus dipasang sejajar atau tegak-lurus dengan dinding bagian struktur atau pertemuan bidang-bidang vertikal dengan langit-langit. Apabila beberapa pipa berjalan sejajar pada dinding atau langit-langit, harus digunakan klem-klem khusus untuk pipa sejajar. Ujung-ujung pipa pada peralatan harus dipasang dengan sekrup dengan kuat. Semua ujung pipa yang bebas harus ditutup / dilengkapi dengan plat kuningan yang sesuai. Untuk daerah yang lembab, semua peralatan pembantu, fitting-fitting, klem dan lain-lainnya harus digalvanisir atau di cat tahan karat dan harus digunakan pendukung supaya pipa bebas dari permukaan korosif. Pipa-pipa yang dipasang pada permukaan dalam bangunan harus dicat satu jalan sebelum dipasang dan sekali lagi sesudah dipasang, dengan warna yang ditentukan oleh Direksi / Pengawas. Untuk mempermudah pengenalan, maka ujung permukaan pipa harus dicat dengan warna sebagai berikut : a. b. c. d.
Pipa penerangan dan daya Pipa telepon Pipa fire alarm Pipa data
-
orange hijau merah biru
3. Race Way yang Dipasang di Dalam Tanah.
90
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Race way yang dipasang di dalam tanah atau menembus kerikil, harus mempunyai dua lapis cat aspal pada permukaan sebelah luar sebelum dipasangkan. Di atas race way tersebut harus diberi patok penunjuk. Pipa / race way yang digunakan adalah pipa GIP kelas medium yang memenuhi standar SII.
4. Race way Melintas / Menembus Dinding. Bila pipa melintas tembok, penyekat ruangan, lantai, langit-langit dan lain-lain, maka lubang harus ditutup dengan baik sehingga tidak mungkin dapat dilalui oleh debu, lembab (uap air), api dan asap. 5. Cable Trench. Kedalaman parit kabel (cable trench) untuk minimal 80 cm dari permukaan.
penanaman kabel di bawah tanah
Bila bersilangan dengan saluran lain, misalnya saluran air, cable trench dapat dan harus ditanam setelah pengerasan tanah. Untuk cable trench yang melintasi jalan, penanaman dilakukan setelah pengerasan badan jalan atau bila sebelumnya harus lebih dari 110 cm atau atas persetujuan Direksi / Pengawas. 6. Konduit Logam Flexibel Tahan Air. Konduit logam flexibel yang tahan air harus dipakai pada kondisi di mana ada kemungkinan pengerasan, getaran atau penempatan dalam atmosfir yang korosif, lembab atau berupa minyak. Termasuk dalam hal ini adalah pemakaian pada kabel masuk ke terminal motor pompa. Suatu bungkus (sheath) yang tahan cairan dari polivinyl chlorida (PVC) harus menonjol pada inti baja yang flexibel. Sambungan antara konduit yang kaku, fitting dari konduit dan sebagainya dengan konduit fleksibel harus dibuat dengan fitting jenis "insulated throat type" yang dianjurkan oleh pembuat dari konduit logam tahan cairan tersebut. Suatu konduktor yang dapat digunakan untuk meneruskan pentanahan (earth continuity) harus pula dimiliki oleh race way / konduit ini. 7. Pengakhiran dan Sambungan. Race way harus diakhiri pada outlet persimpangan, pull box cabinet dan lain-lain, dengan dua lock nut dan sebuah insulating bushing insert yang harus terbuat dari thermoplastic atau "fibre minded" yang dimatikan untuk mencegah rusaknya kawat dan kabel dan tidak mengurangi kontinuitas dari sistem grounding dari race way.
91
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Sambungan untuk race way / pipa logam elektrikal harus dari jenis yang tahan hujan atau fitting dengan konsentrasi tinggi dengan sistem penguncian interlock compressed. 8. Pentanahan. Setiap peralatan yang beroperasi dengan tegangan lebih besar dari tegangan ekstra rendah (50 VAC) harus ditanahkan secara efektif. Bahan-bahan logam / metal dari peralatan-peralatan listrik yang terbuka, termasuk pelindung kabel (sheath / armour), konduit, saluran metal, rack, tray, doos, stop kontak, armatur, saklar dengan penutup metal harus dihubungkan dengan konduktor kontinyu untuk pentanahan. Penggunaan konduit metal sebagai satu-satunya konduktor pentanahan tidak diperbolehkan. Dalam hal ini harus digunakan konduktor pentanahan tersendiri yang terbuat dari tembaga dengan daya hantar yang tinggi. Luas penampang minimum konduktor pentanahan adalah 6 mm2 dan dimasukkan ke dalam konduit. Penyambungan konduktor pentanahan harus menggunakan penyambung mekanis yang disetujui oleh Direksi / Pengawas.
Tahanan pentanahan yang disyaratkan adalah sebagai berikut : a. b. c. d. 5.1.5.
Pentanahan netral trafo maksimum 1 ohm. Pentanahan netral bus-bar dan panel maksimum 2 ohm. Pentanahan netral generator maksimum 2 ohm. Pentanahan netral mesin maksimum 1ohm.
Panel Tegangan Rendah dan Perlengkapannya a.
U m u m. Panel daya bertegangan rendah meliputi switch, tombol, circuit breaker, indikator, magnetic contactor, accessories, peralatan-peralatan dan barang-barang lain yang diperlukan untuk pemasangan dan operasi yang sempurna dari segenap sistem dan peralatan-peralatannya. Kontraktor harus dapat membuktikan bahwa telah memiliki pengalaman yang luas di bidang manufacturing dan perencanaan panel-panel tegangan rendah dan dapat memberikan keterangan bahwa panel-panel tersebut telah beroperasi dengan baik selama paling sedikit 3 tahun. Penawaran harus disertai dengan reference list sebagai suatu bukti.
b.
Panel-panel. Panel harus seperti ditunjukkan di dalam gambar rencana, kecuali ditentukan lain.
92
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Seluruh assembly termasuk housing, bus-bar, alat-alat pelindung harus direncanakan, dibuat, dicoba dan bila perlu diperbaiki sesuai dengan persyaratan minimum dengan penyesuaian dan / atau penambahan seperti disyaratkan di bawah ini : 1.
Umum. Setiap panel daya utama harus dari jenis indoor, dead-front, terbuat dari plat baja (metal clad). Konstruksi panel harus terbuat dari rangka baja struktur atau rangka profil baja yang diperkuat dan dilas, sehingga kokoh dan tidak rusak dalam pengiriman atau pemasangan. Struktur panel harus tahan terhadap gaya elektromekanis serta termal akibat hubung-singkat (sampai 60 kA dalam waktu 1 detik). Rangka ini harus secara lengkap ditutup pada bagian bawah, atas dan sisi-sisinya dengan pelat-pelat penutup yang bisa dilepas. Panel harus bisa dicapai dari depan maupun belakang. Semua alat ukur atau tombol pemilih yang dipersyaratkan harus dikelompokkan pada sisi depan yang berengsel. Tutup yang berengsel tersebut harus mempunyai engsel yang tersembunyi dan gerendel / kunci. Semua sumber yang perlu untuk rangkaian kontrol, daya dan lain-lain harus dipasang pada sisi belakang dari penutup yang berengsel tersebut. Panel harus mempunyai bukaan dalam bentuk grill (louvres) ventilasi untuk membatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan arus pada nilai-nilai yang dipersyaratkan dalam standar VDE / IEC untuk peralatan yang tertutup. Penutup panel bagian belakang yang bisa dilepas harus mempunyai konstruksi sekrup (screwed on / bolted on). Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan sempurna terhadap kemungkinan terkena percikan air. Tebal pelat baja yang digunakan minimum 2 mm.
2.
Pull Box. Bila ditunjuk dalam gambar atau bila diperlukan oleh kondisi pemasangan, harus dipasang sebuah pull box pada ketinggian yang cukup dari jenis konstruksi yang sama dengan switch board pada bagian atas dari switch board. Bagian sisi atas dan samping dari pull box harus dari bagian-bagian yang bisa dibuka lepas. Dasar dari pull box harus terdiri atas papan asbestos atau bahan tahan api yang serupa. Kabel menuju individual breaker harus tegak lurus melalui lubang-lubang yang terpisah- pisah pada dasar pull box ini.
93
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Penutup atas yang ditempatkan di bagian belakang struktur harus bisa dilepas dengan mudah supaya memungkinkan pembuatan lubang - lubang untuk konduit kabel atau bus duct yang diperlukan. Penunjang-penunjang untuk kabel harus diatur sedemikian rupa, sehingga terhindar kemungkinan terjadinya loncatan bunga api (arc proofing). Pull box harus mempunyai ukuran yang layak guna memungkinkan ventilasi dan pemasangan peralatan circuit breaker yang bisa dipindah - pindahkan bilamana perlu.
3.
Konstruksi. Panel-panel harus seperti yang disyaratkan di sini dan seperti ditunjuk dalam gambar untuk melaksanakan fungsi yang diperlukan. Lokasi yang tepat dan jenis perlengkapan yang diperlihatkan boleh berbeda menurut keperluan penyesuaian material pabrik, sejauh bahwa fungsi dan operasi yang dimaksud dapat dicapai. Akan tetapi, identifikasi gambar, tata letak, skedul dan lain-lain harus diikuti dalam urutan yang tepat untuk mempermudah pemeriksaan bangunan (konstruksi). Tempat struktur bus-bar dan hubungan-hubungannya harus dibangun dan ditunjang untuk dapat menahan arus hubung-singkat yang terjadi pada lokasi tertentu tersebut. Hubungan-hubungan harus dibaut, dilas atau diklem serta diatur untuk menjamin daerah kontak yang baik.
4.
Ventilasi Lubang-lubang ventilasi harus dibuat secara rapi dengan punch machine. Untuk menjaga benda-benda asing masuk melalui lubang tersebut, pada bagian dalam harus diberi lapisan pelat yang juga dilubangi (di-punch).
5.
Papan Nama. Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan papan nama yang dipasang pada pintu panel dekat dengan pemutus daya dan dapat dilihat dengan mudah. Cara-cara pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas rangkaian dari pemutus daya atau alat-alat yang tersambung padanya. Keterangan mengenai hal ini harus diajukan dalam gambar kerja. Mimic diagram berwana biru harus dipasang pada pintu, lengkap dengan komponen-komponen dan tanda-tanda untuk komponen tersebut.
6.
Cadangan Sambungan di Kemudian Hari. Bila di dalam gambar dinyatakan adanya cadangan, maka ruangan - ruangan tersebut harus dilengkapi dengan pemutus daya cadangan, terminal, klem-klem 94
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
pemasangan, pendukung dan sebagainya, untuk peralatan yang dipasang di kemudian hari. Kemungkinan penyambungan di kemudian hari dapat berupa peralatan baru, misalnya saklar, pemutus daya, kontaktor dan lain-lain.
7.
Bus-Bar / Rel Daya. Rel daya harus diatur sedemikian rupa, sehingga tersusun secara mendatar dengan rapi sepanjang panel di dalam ruang yang berventilasi. Jarak antar rel daya harus memenuhi ketentuan pemasangan rel daya di dalam PUIL 2000. Rel daya harus terbuat dari bahan tembaga jenis "hard drawn high conductivity" yang memenuhi standar B.S. 1433, dilapisi perak pada bagian luarnya secara menyeluruh dengan ukuran sesuai dengan kemampuan 150 % dari arus beban terpasang. Ukuran rel daya disesuaikan dengan ukuran yang tertera di dalam gambar rencana dan Kontraktor diwajibkan untuk memeriksanya kembali apakah sudah tepat sesuai dengan peraturan PUIL 2000. Semua rel daya harus dipegang dengan kokoh oleh bahan isolator yang terbuat dari bahan yang tidak menyerap air (non-hygroscopic) misalnya porselain atau moulded insulator, sedemikian rupa sehingga mampu menahan gaya mekanis yang terjadi akibat hubung-singkat. Rel daya dicat dengan warna yang sesuai dengan penandaan fasa menurut PUIL 2000. Cat tersebut harus tahan terhadap temperatur sampai 70 oC. Setiap panel harus mempunyai bus-bar netral (N) dan pentanahan (G) dengan kapasitas penuh sesuai dengan kapasitas bus-bar fasa. Bus-bar netral harus diisolir terhadap pentanahan, sedangkan bus pentanahan diklem dengan kuat pada kerangka (menyatu secara galvanis) dan dilengkapi dengan klem untuk pengaman dari peralatan yang perlu ditanahkan. Dalam hal ini, konfigurasi bus-bar adalah 3 fasa - 4 kawat - 5 bus. Semua hubungan dari bus-bar menuju pemutus daya atau saklar dengan arus lebih besar dari 63 A harus dilakukan melalui batang-batang tembaga dari jenis yang sama dengan bus-bar. Untuk arus yang lebih kecil, diijinkan menggunakan kabel berisolasi PVC (NYY atau NYA). Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan gambar kerja yang menunjukkan ukuran-ukuran dari bus-bar dan susunannya. Ukuran dari bus-bar harus merupakan ukuran sepanjang panel dan disediakan cara-cara untuk penyambungan di kemudian hari.
95
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Apabila saluran keluar (outgoing feeder) yang menuju ke satu teminal terdiri atas beberapa buah kabel, tidak diperkenankan menumpuk lebih dari 2 (dua) buah sepatu kabel pada satu terminal atau bus-bar. Bila terjadi hal demikian, harus dilakukan dengan cara memasangkan batang tembaga tambahan untuk menyatukan sepatu kabel tersebut pada satu terminal yang berlainan. 8.
Alat-alat Ukur. Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur dan trafo ukur seperti yang ditunjukkan di dalam gambar rencana. Bila digunakan amperemeter selector switch (saklar pindah), pada saat pemindahan pengukuran arus, saklar pindah untuk amperemeter harus berada pada posisi off, dan pada posisi ini trafo arus harus dalam keadaan terhubung-singkat. Untuk setiap voltmeter yang digunakan, dilengkapi dengan VSS (voltmeter selector switch) dengan pilihan 7 posisi pembacaan, yaitu R-S, S-T, T-R, 0 , R-N, S-N dan T-N. Meter-meter harus dari type khusus untuk dipasang secara tegak lurus di pintu panel dengan ukuran 96 mm x 96 mm. Posisi dari saklar putar untuk voltmeter dan amperemeter harus ditandai dengan jelas. Meter-meter ex GAE, SACI atau setara. Watthourmeter ex SCHLUMBERGER, GANZ atau setara. a.
Amperemeter (A-m) Semua amperemeter harus dari jenis moving iron dengan ketelitian 1,5 % (kelas 1,5) yang mempunyai kemampuan beban lebih sebesar 100 % dari batas atas penunjukkannya selama 2 jam dan dilengkapi dengan penunjuk berwarna merah (index pointer) untuk menandai besarnya arus beban penuh. Amperemeter harus mampu untuk menahan pergerakan yang timbul akibat arus start motor dan mempunyai skala overload yang rapat (compressed) untuk keperluan pembacaan arus start tersebut. Skala penunjukan harus sesuai dengan rating sekunder dari CT yang akan disambungkan (sesuai dengan gambar rencana) dan harus terdapat mekanisme pengatur penunjukkan nol (zero point adjusment) berupa sekrup pemutar di bagian depan. Pada umumnya amperemeter akan disambungkan ke trafo arus dengan rating sekunder 5 A, untuk itu harus digunakan rating terminal amperemeter sebesar 5 A untuk penunjukan maksimum. Daya yang terpakai oleh amperemeter tidak boleh lebih dari 1 VA.
b.
Voltmeter (V-m)
96
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Voltmeter harus dari jenis moving iron yang mempunyai ketelitian 1,5 % (kelas 1,5) dan mempunyai skala penunjukan yang lebar untuk 0 – 500 VAC. .
Pada voltmeter harus terdapat mekanisme pengatur penunjukkan nol (zero point adjustment) berupa sekrup pemutar di bagian depan. Terminal voltmeter harus dari jenis 3 fasa – 4 kawat, 220 / 380 V, 50 Hz. Daya yang terpakai oleh voltmeter tidak boleh lebih dari 3 VA. c.
Wattmeter (W-m) Wattmeter harus dari jenis iron clad dynamometer untuk pengukuran daya aktif (watt) tiga fasa yang tidak seimbang (unbalanced). Terminal wattmeter harus dari jenis 3 fasa – 4 kawat, 220 / 380 V, 50 Hz dengan rating arus 5 A. Wattmeter harus mempunyai ketelitian 1,5 % (kelas 1,5) dan mempunyai skala penunjukan yang lebar. Pada wattmeter harus terdapat mekanisme pengatur penunjukkan nol (zero point adjustment) berupa sekrup pemutar di bagian depan. Skala penunjukan harus linier dengan batas penunjukan maksimum sesuai dengan besarnya daya yang akan mengalir di masing-masing panel.
d.
Power Factor Meter (cosphimeter). Cosphimeter harus dari jenis iron clad dynamometer untuk pengukuran factor kerja (cos phi) tiga fasa yang seimbang (balanced). Terminal cosphimeter harus dari jenis 3 fasa – 4 kawat, 220 / 380 V, 50 Hz dengan rating arus 5 A. Cosphimeter harus mempunyai ketelitian 1,5 % (kelas 1,5) dan mempunyai skala penunjukan yang lebar.
e.
Frequencymeter (F-m) Frequencymeter harus dari jenis vibrating reed mempunyai ketepatan kelas 1,5 dan mempunyai skala penunjukan yang lebar (45 Hz – 55 Hz).
. Terminal frequencymeter harus dari jenis 1 fasa, 380 V, 50 Hz. f.
Watthour-meter (Wh-m) Watthourmeter harus dari jenis double tariff untuk yang dipasangkan di sisi masuk daya PLN di LVMDP dan single tariff untuk yang dipasangkan di sisi masuk daya genset di LVMDP. Setiap penunjukkan tarif harus menggunakan six rolls counter, dengan perpindahan tarif dikendalikan oleh relay. Terminal watthourmeter harus dari jenis 3 fasa – 4 kawat, 220 / 380 V, 50 Hz dengan rating arus 5 A.
9.
Trafo Arus. 97
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Trafo arus harus dari tipe kering untuk pemakaian di dalam ruangan (indoor type), jenis jendela dengan perbandingan kumparan yang sesuai dengan standar-standar VDE untuk keperluan pengukuran. Pemasangan harus dilakukan secara kuat agar mampu menahan gaya - gaya mekanis yang timbul pada waktu terjadinya hubung-singkat 3 fasa simetris. Trafo arus untuk amperemeter juga boleh digunakan bersamaan kWh-meter dengan syarat tidak mengurangi ketelitiannya.
dengan
Bila ternyata ketelitian terganggu, harus digunakan trafo arus khusus (terpisah). 10. Kabel-Kabel Kontrol. Kabel kontrol (control wiring) dari panel-panel harus sudah dipasang di pabrik / bengkel secara lengkap dan dibundel serta dilindungi terhadap kerusakan mekanis. Ukuran kabel kontrol minimum 2,5 mm2 dari jenis NYMHY dengan tegangan nominal 600 volt. Pada setiap ujung kabel kontrol ataupun pengukuran harus dipasangkan sepatu kabel dengan ukuran kabelnya dan dikencangkan dengan alat penekan (press-tang / kerf tang) secara baik, sehingga dapat dicegah terjadinya hubung longgar (loose contact). Setiap pemasangan ujung kawat kontrol atau pengukuran pada terminal peralatan harus cukup kencang dan kokoh. 12. Quartz Automatic Timer. Untuk panel-panel tertentu yang memerlukan adanya timer, harus digunakan timer jenis Quartz Automatic Timer yang dilengkapi dengan pilot lamp, built-in buzzer dan menggunakan wheather proof plastic casing. Tegangan kerja timer adalah 220 VAC, 50 Hz, power reserve 200 hours (battery back-up), 15 minutes time setting interval, 1 pole contact (20 A resistive). Timer ex NATIONAL, THEBEN atau setara. 13. Merk Pabrik. Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik. Peralatan-peralatan sejenis harus dapat saling dipindahkan atau dipertukarkan tempatnya pada rangka panel. 14. Peralatan Pengaman / Pemutus Daya. a.
Air Circuit Breaker (ACB).
98
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
ACB digunakan untuk arus lebih besar dari 800 A dengan cara pemasangan yang mudah diperiksa. ACB harus memenuhi dan ditest sesuai dengan standard B.S 4752 Part 1 atau IEC 157.1(fully tropicalized), mampu beroperasi pada tegangan sampai dengan rating tegangan 1000 VAC. ACB harus dapat dioperasikan secara "reverse feed" tanpa mengurangi performance. -
ACB harus mempunyai tiga kutub dengan kapasitas (interrupting capacity) tidak kurang dari 50 kA pada 380 V.
pemutusan
-
Kontak utama ACB diproteksi dengan perlindungan reinforced polyester casing untuk mendapatkan double insulation protection bagi operator dan bagian depan ACB.
- Pengaman pemutus daya harus dari jenis solid-state relay yang terintegrasi sebagai bagian dari ACB dan dilengkapi dengan amperemeter digital built-in dengan fasilitas pengaturan: 1. Arus beban lebih (overload/inverse-time/long-time/time delayed) adjustable. 2. Arus hubung-singkat (overcurent-instantaneous/short-time delayed) adjustable. 3. Hubung-tanah (ground / earth fault) adjustable. Setiap kondisi operasi dari peralatan tersebut harus ditandai dengan indikator, misalnya dengan LED.
b.
-
Prinsip operasi ACB secara energi tersimpan pada pegas (stored energy) dengan waktu penutupan (closing time) tidak lebih dari 80 mdetik.
-
Pengisian harus bisa dioperasi baik secara manual ataupn secara elektrik (motorized) dalam waktu tidak lebih dari 3 detik.
-
Pada bagian depan ACB harus ada indikasi mekanis yang jelas dari kondisi operasi :
*
main contact : "ON" / "OFF"
*
spring : "charged" / "discharged"
Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) Untuk pemutus daya cabang dengan arus lebih kecil dari 800 A digunakan jenis rumah tuangan (moulded case circuit breaker - MCCB) yang memenuhi standar B.S. 4752 Part 1 1977 atau IEC 157.1 dan sesuai untuk temperatur operasi 40 oC (fully tropicalized) dan mampu beroperasi untuk tegangan 660 VAC dengan rating 1000 VAC.
99
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
-
MCCB harus dapat dioperasikan secara "reverse feed" baik pada posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi performance.
-
Kontak utama yang harus meneruskan arus beban harus terbuat dari bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang untuk menutup dan membuka kontak-kontak utamanya secara menyapu (wiping action).
-
Mekanisme operasi harus dari jenis " quick make" dan "quick break" secara simultan pada ketiga / keempat kutubnya sewaktu opening, closing maupun trip. Mekanisme ini harus trip-free menutup kembali tanpa sengaja.
untuk mencegah
kontak utama
-
Handel togel MCCB harus dapat membuka semua kutub (kontak utama) secara bersamaan (simultan). Suatu arus kesalahan mengalir pada salah satu kutub harus menyebabkan ketiga kutub membuka secara bersamaan.
-
MCCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung pada masing - masing kutubnya yang dapat disetel (adjustable) untuk arus beban lebih (overload - inverse time) secara mekanis dengan bimetal, pengatur arus hubung-singkat (overcurent - instantaneous) secara mekanis dengan solenoid (magnetis).
Untuk motor protection, hanya dipasang magnetic overcurrent protection.
c.
-
Pada MCCB dengan rating 250 A - 630 A thermal-magnetic trip unit harus dari jenis interchangeable trip unit, sedangkan untuk MCCB di atas 630 A menggunakan solid-state relay yang dienergize oleh CT yang terpasang di dalam MCCB sehingga tidak memerlukan catu daya dari luar MCCB.
-
Setiap MCCB harus mempunyai tiga posisi operasi, yaitu ON, OFF dan TRIP.
-
Kapasitas pemutusan arus kesalahan (interrupting / breaking capacity) tidak kurang dari 50 kA.
Miniature Circuit Breaker (MCB). MCB yang digunakan harus memenuhi persyaratan B.S. 4752 /Part 1 1977 atau IEC157.1 (fully tropicalized), mampu beroperasi untuk tegangan sampai 660 VAC dengan rating 1000 VAC. -
MCB harus dapat dioperasikan secara "reverse feed", baik pada posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi performance.
-
Kontak utama yang meneruskan arus beban harus terbuat dari bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang untuk menutup dan membuka kontak-kontak utamanya secara menyapu (wiping action).
100
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
-
Mekanisme operasi harus dari jenis trip-free untuk mencegah kontak utama menutup kembali tanpa sengaja.
-
Handel togel MCB tiga fasa harus dapat membuka semua kutub (kontak utama) secara bersamaan (simultan). Suatu arus kesalahan mengalir pada salah satu kutub harus menyebabkan ketiga kutub membuka secara bersamaan.
-
MCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung arus beban lebih (overload-inverse time) secara mekanis dengan bimetal dan arus hubung-singkat (overcurent-instantaneous) secara mekanis dengan solenoid (magnetis).
Arus nominal dari draw out ACB, MCCB dan MCB harus sesuai dengan gambar, dengan kapasitas pemutusan (breaking capacity) disesuaikan dengan letak pemutus daya tersebut. Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa besarnya arus hubung-singkat 3 fasa simetris yang mungkin terjadi pada titik-titik beban dan menganjurkan jenis ACB, MCCB serta MCB yang sesuai. Hasil perhitungan dan katalog pemutus daya yang disarankan untuk digunakan harus disertakan pada saat penawaran pekerjaan. d.
Kontaktor. Kontaktor-kontaktor atau rele kontrol harus memenuhi persyaratan B.S. 5424 |Part 1 : 1977. -
Rating kontaktor atau rele harus sesuai dengan gambar dan tidak kurang dari 10 A. Rating tersebut harus merupakan rating kontinyu.
-
Semua kontak (kutub) kontaktor atau rele harus dilapis dengan perak (silver).
-
Coil dari kontaktor atau rele harus mempunyai rating tegangan 220 V, 50 Hz.
15. Terminal Pembantu. Apabila untuk menuju suatu terminal pada panel tersebut digunakan beberapa kabel yang disatukan pada terminal tersebut, Kontraktor harus juga menyediakan terminal pembantu yang diperlukan. Terminal pembantu tersebut harus terbuat dari bahan yang sama dengan terminal utama dengan kapasitas hantar arus yang sesuai dan dilubangi sesuai dengan ukuran sepatu kabel yang digunakan. Setiap mur-baut yang digunakan harus dikencangkan dengan baik agar terhindar dari kemungkinan hubungan-longgar (loose contact). 5.1.6 Peralatan Penerangan. 1.
Umum 101
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Peralatan penerangan meliputi armatur, lampu-lampu, accessories, peralatan serta alat-alat lain yang diperlukan untuk operasi yang lengkap dan sempurna dari semua peralatan penerangan. Armatur harus seperti yang disyaratkan dan ditunjuk pada gambar-gambar.
2.
Kualitas dan Pengerjaan. Semua material dan accessories, baik yang disebut secara umum maupun khusus harus dari kualitas terbaik. Pengerjaan harus kelas satu dan menghasilkan armatur setara dengan standar komersil yang utama. Armatur harus sesuai dengan gambar dan skedul, atau seperti yang dipersyaratkan di bawah ini.
3.
Jenis Armatur. a.
Armatur Lampu Flourescent (TL). Lampu TL (neon) harus dengan warna cool day light (TL-D 54) dengan color temperature 6200 K dan color rendering index Ra 72. Nominal luminous flux untuk TL 36 W paling tidak 3000 Lm dan untuk TL 18 W paling tidak 1150 Lm. Armatur inbouw (pemasangan terbenam) dan outbouw (pemasangan permukaan) harus dibuat dari pelat besi dengan ketebalan paling tidak 0,7 mm, diproses anti karat dan electrostatic powder coating finished yang tidak akan pudar atau berubah warna menjadi kuning kotor. Setiap armatur harus dilengkapi dengan terminal pentanahan dan harus ditanahkan secara efektif melalui kabel pentanahan yang ditarik menuju ke titik pentanahan panel (setiap kabel menuju armatur menggunakan kabel NYM 3 x 2,5 mm2). Untuk twin lamp atau TL ganda harus dirangkai secara lead-lag untuk meniadakan efek stroboskopis. Masing-masing lampu menggunakan satu set ballast, capacitor dan starter yang terpisah, tidak diperkenankan menggunakan satu ballast untuk dua lampu TL secara bersamaan. Semua armatur harus dilengkapi dengan kapasitor untuk perbaikan faktor kerja sehingga mencapai minimum 0,96. Ballast harus dari tipe low losses. Perlengkapan lain seperti starter, ballast, pemegang lampu harus memenuhi standar PLN / SII / LMK. Armatur ex ARTOLITE atau setara. Fitting ex VOSSLOH atau setara. Capacitor, ballast, starter dan lampu TL (neon) ex PHILIPS atau setara 102
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
b.
Armatur Downlight. Armatur downlight yang dipasangkan di dalam ruang-ruang tertentu menggunakan jenis lampu sesuai dengan gambar rencana dan detail-detailnya. Setiap armatur downlight menggunakan fitting yang sesuai dengan tipe lampu yang digunakan, yaitu tipe E-27 untuk lampu pijar, mercury dan spot / flood light PAR, dan fitting tipe G.23. untuk lampu tipe PL. Badan armature terbuat dari alumunium dengan kerangka pelat besi yang dicat tahan karat (electrostatic powder coating finished), konstruksi dibuat untuk pemasangan terbenam (inbow) yang akan menghasilkan pemasangan kokoh dan rapi. Harus terdapat bukaan-bukaan di bagian atas armature untuk membuang panas lampu. Armatur ex ARTOLITE atau setara. Fitting ex VOSSLOH atau setara. Capacitor, ballast dan lampu ex PHILIPS atau setara
c.
Armatur Lampu Baret. Lampu baret yang digunakan harus berbentuk persegi dengan penutup terbuat dari opal diffuser dengan lampu pijar atau lampu TL-C (circle) 32 W sesuai dengan gambar rencana. Penutup opal diffuser harus tahan panas untuk pemasangan lampu pijar sampai 60 W dan TL-C 32 W dan tidak akan berubah warna akibat panas lampu dan umur. Pemasangan lampu baret ini pada umumnya di atas permukaan (surface mounted / outbouw). Badan armatur harus dibuat dari pelat besi dengan ketebalan paling tidak 0,7 mm, diproses anti karat dan electrostatic powder coating finished. Setiap armature harus dilengkapi dengan terminal pentanahan dan harus ditanahkan secara efektif melalui kabel pentanahan yang ditarik menuju ke titik pentanahan panel (setiap kabel menuju armatur menggunakan kabel NYM 3 x 2,5 mm2). Semua armatur dengan lampu TL-C 32 W harus dilengkapi dengan kapasitor untuk perbaikan faktor kerja sehingga mencapai minimum 0,96. Ballast harus dari tipe low losses. Perlengkapan lain seperti starter, ballast, fitting harus memenuhi standar PLN / SII / LMK. Armatur ex ARTOLITE atau setara. Fitting ex VOSSLOH atau setara. Capacitor, ballast, starter, lampu TL (neon) atau pijar ex PHILIPS atau setara
. 4.
Pemasangan.
103
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Semua armatur dan perlengkapannya harus dipasang oleh tukang yang berpengalaman dan ahli, dengan cara-cara yang disetujui Direksi / Pengawas. Harus disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-bahan lain yang diperlukan agar diperoleh hasil pemasangan yang baik. Pengikat, penyangga dan penggantung harus sudah termasuk di dalam harga armatur yang ditawarkan. Barisan armatur yang menerus harus dipasang sedemikian rupa, sehingga betul-betul lurus dan rapi. Armatur yang dipasang merata terhadap permukaan (surface mounted) tidak boleh mempunyai sela-sela di antara bagian-bagian armatur dan permukaan - permukaan di sebelahnya. Setiap badan (rumah) lampu harus ditanahkan (grounded). Pada waktu diselesaikannya pemasangan armature, peralatan tersebut harus siap untuk bekerja dengan baik dan berada dalam kondisi sempurna serta bebas dari semua cacat / kekurangan. Pada waktu pemeriksaan akhir, semua armatur dan perlengkapannya harus menyala secara lengkap. 5.2.
Instalasi Penangkal Petir.
5.2.1.
Air Terminal. a.
Air terminal harus dari jenis non-radioactive, self powered dan tidak mempunyai bagian-bagian yang bergerak.
b. Air terminal harus dari jenis yang mempunyai respons dinamis terhadap terjadinya down leader dari petir dengan membangkitkan elektron-elektron bebas dan menyebabkan foto-ionisasi antara bagian yang ditanahkan dan bagian yang terisolasi. c.
Radius perlindungan paling tidak 100 meter dalam bentuk collective volume. Arus petir minimum yang bisa mengaktifkan air terminal adalah 1500 A pada impuls 8/20 ms dan harus mampu menyalurkan seluruh level arus petir yang mungkin terjadi.
d. Air terminal harus tidak menimbulkan gangguan gelombang dalam frekuensi radio (high frequency RFI), kecuali pada saat terjadinya sambaran balik (main return strike). e.
Bentuk air teminal harus sedemikian rupa, sehingga mampu mengurangi kemungkinan terjadinya pelepasan ion korona pada ujung runcingnya saat terjadi kondisi statis dari guruh.
f.
Air terminal harus tidak mengalami korosi pada atmosfir normal.
g. Secara keseluruhan air teminal harus terisolasi dari bangunan yang dilindunginya pada seluruh kondisi operasi. 5.2.2.
Down Conductor. a.
Konduktor / penghantar arus petir menuju pentanahan (down conductor) harus dari jenis triaxial down conductor cable yang dibuat khusus untuk pemakaian penyaluran arus petir yang mampu mencegah terjadinya side flashing.
104
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
b.
Ukuran sesuai dengan anjuran pabrik pembuat air terminal (luas penampang konduktor tembaga inti minimum 50 mm2) dan telah lulus pengujian dari LMK.
c.
Konduktor harus mampu menahan gaya tarik ke atas sebesar 200 kg.
d.
Pada ketinggian 3 meter di atas tanah dan tempat-tempat di mana memungkinkan tersentuhnya konduktor oleh manusia, konduktor harus dilindungi oleh pipa PVC kelas AW dengan diameter minimum 2”.
e.
Cara pemasangan konduktor harus sesuai anjuran pabrik, dengan radius belokan minimum 0,5 m dan diklem setiap jarak 2 meter.
f.
Hubungan antara konduktor dengan air terminal dan elektroda pentanahan harus dilakukan melalui sepatu kabel yang dipasang secara tekan dengan crimping tool.
g. Rating tegangan impuls antara konduktor inti dengan konduktor luar dan antara konduktor luar dengan lapisan konduktif minimum 250 kV pada kondisi bentuk gelombang 1/50 ms. 5.2.3.
Integral Terminating Resistor. Integral terminating resistor harus sanggup menyerap komponen-komponen frekuensi tinggi dari suatu sambaran petir. Di samping itu, harus dapat mengurangi kenaikan tegangan tanah sampai 50 %.
5.2.4.
Elektroda Pentanahan. Konstruksi elektroda pentanahan harus sesuai dengan gambar rencana. Besarnya tahanan pentanahan harus tidak lebih dari 2 ohm (dalam hal ini, bila diperlukan untuk mencapai nilai tersebut, elektroda pentanahan dapat dihubungkan secara paralel). Lokasi pentanahan dapat dilihat pada gambar rencana, dilengkapi dengan bak kontrol pasangan bata untuk memungkinkan pemeriksaan secara berkala terhadap besarnya tahanan pentanahan.
5.2.5.
Lightning Stroke Counter. Di sisi bagian bawah down conductor, di dalam bak kontrol pentanahan, dipasangkan alat pencatat jumlah sambaran kilat (lightning stroke counter) dari jenis tahan air, kokoh dan mudah dipasang. Alat ini harus bekerja secara elektronis dan akan mencatat setiap sambaran kilat dengan arus lebih besar dari 1500 A. Alat ini harus mempunyai power sendiri (self powered) dan dapat menghitung sambaran kilat sampai 9999 kali.
5.2.6.
Tiang Penyangga Air Terminal. Tiang yang digunakan untuk menyangga air terminal adalah dari bahan octagonal galvanized steel pole dengan tinggi 5 meter dari atap yang paling tinggi, berbentuk konus dengan bagian bawah mempunyai dimensi yang lebih besar dari bagian ujung. Di antara air terminal dengan tiang penyangga, dipasangkan dengan pipa fibreglass (FRP) diameter 2” yang dibuat khusus untuk menyangga air terminal. Ujung bagian bawah dari pipa fiberglass ini dimasukkan ke dalam rongga atas tiang penyangga dan diikat secara kuat dengan besi pasak yang ditembuskan ke dinding tiang penyangga.
105
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Agar dapat dipasangkan secara “self supporting”, tiang harus dilengkapi dengan base plate dari pelat besi dengan ketebalan tidak kurang dari 1 cm, dilengkapi dengan lubang-lubang untuk pemasangan angkur. Untuk mencegah masuknya air ke dalam rongga tiang penyangga di bagian ujung atas, dipasangkan kap pelindung hujan dari bahan pelat stainless steel dengan tebal tidak kurang dari 1,5 mm. Bentuk kap ini sesuai dengan gambar rencana.
5.2.7.
Teknis Pelaksanaan. a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor wajib membuat gambar kerja / shop drawing sebanyak 5 (lima) rangkap untuk disetujui oleh Direksi / Pengawas. Pekerjaan baru dapat dimulai bila gambar kerja telah mendapat persetujuan.
5.2.8.
b.
Jarak titik pentanahan penangkal petir dengan titik pentanahan lainnya (sistem listrik dan PABX) minimum 3 meter.
c.
Semua pelaksanaan pemasangan komponen atau peralatan harus sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Merek. Air terminal, triaxial down conductor, integral terminating resistor, lightning stroke counter, fiberglass support ex LPI - Dynasphere System 3000. Tiang beton ex Cigading, Indalux atau setara. .
PASAL 6 . PENGUJIAN DAN PENYETELAN PERALATAN DAN SISTEM. 6.1. Pekerjaan ini meliputi ketentuan-ketentuan dasar untuk mengadakan pengujian (testing), penyetelan serta commissioning dari seluruh peralatan listrik yang dipasang. 6.2.
Semua testing, kalibrasi dan penyetelan dari peralatan-peralatan dan kontrol yang tergabung dalam pekerjaan renovasi sistem listrik ini serta penyediaan semua instrumentasi dan tenaga kerja harus dilaksanakan oleh Kontraktor. Kontraktor harus menempatkan seorang ahli listrik yang berpengalaman untuk melaksanakan pengujian dan commissioning test.
6.3.
Pengujian-pengujian yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor di bawah pengawasan Direksi / Pengawas antara lain : • Pengujian tahanan isolasi kabel baru yang dipasang, baik perbagian (section) maupun keseluruhan (overall). • Pengujian pentanahan panel. • Pengujian kontinuitas konduktor. • Pengujian fungsi kontrol manual dan otomatis pada panel-panel daya. • Pengujian keseimbangan pembebanan (phasing-out) • Load testing.
106
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
• Penyetelan semua peralatan pengaman (overcurrent dan overload) dan mencatat data setelan yang dilakukan. Semua instalasi listrik yang baru harus mendapat pengesahan (keur) dari PLN atau badan resmi yang ditunjuk Direksi / Pengawas. 6.4
Hasil-hasil pengujian harus sesuai dengan syarat-syarat teknis yang telah diuraikan di atas atau standar-standar yang berlaku dan dicatat serta dibuatkan berita acara pengujiannya.
107
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
BAB VIII. PERSYARATAN TEKNIS INSTALASI PLUMBING / SANITASI
PASAL 1. UMUM. Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Plumbing / Sanitasi yang diuraikan di sini adalah persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan material dan peralatan, dalam hal ini Syarat-syarat Umum Teknis Pekerjaan Mekanikal / Elektrikal adalah bagian dari Syarat-Syarat Teknis ini. PASAL 2. LINGKUP PEKERJAAN. Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya instalasi plumbing (pembuangan air kotor, air bekas, STP dan penyediaan air bersih) di dalam dan di luar bangunan sebagai suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada gambar-gambar maupun yang dispesifikasikan. Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi dan testing terhadap seluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama 12 (dua belas) bulan. Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum di dalam gambar maupun pada spesifikasi / syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam pekerjaan ini. Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah : Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan dan perlengkapan sistem plumbing / sanitasi sesuai dengan peraturan / standar yang berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya sistem / peralatan, walaupun tidak tercantum pada Syarat-syarat Teknik Khusus atau gambar dokumen. Perincian umum pekerjaan instalasi plumbing dan sanitasi ini adalah sebagai berikut : 2.1.
2.2.
Instalasi Air Bersih. 2.1.1
Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem pemipaan di dalam dan di luar bangunan, lengkap berikut sistem pemompaan sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi tekniknya.
2.1.2
Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani instalasi plumbing serta peralatan-peralatannya.
2.1.3
Pembersihan pipa (flushing) dengan menggunakan aliran air yang bertekanan oleh pompa yang disediakan oleh Kontraktor.
2.1.4
Pengujian terhadap kebocoran pipa-pipa dengan tekanan hidrolis secara parsial dan untuk seluruh sistem pemipaan serta mengadakan pengamatan sampai sistem bekerja dengan baik dan aman.
2.1.5
Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali serta pembersihan site.
Instalasi Air Kotor / Air Buangan.
108
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
2.2.1
Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor / air buangan lengkap dengan peralatannya yang berada di dalam bangunan, antara lain WC, urinoir, wastafel / lavatory, floor drain, clean out dan lain sebagainya.
2.2.2
Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor dan air bekas dari dalam bangunan menuju septictank dari septictank menuju riol existing yang ada disediakan oleh pengelola.
2.2.3.
Pembuatan instalasi septictank termasuk bangunan sipil. 2.2.4 Pengangkutan bekas galian yang perlu dibuang dan penimbunan kembali untuk perapihan lahan.
2.2.5
Pengujian instalasi pemipaan terhadap kebocoran dengan tekanan hidrolis.
2.2.6
Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dan alat-alat kerja yang diperlukan.
PASAL 3. TEKNIS PELAKSANAAN. 3.1.
Pengecatan. 3.1.1
Kontraktor harus mengecat semua pipa, rangka penggantung rangka penyangga, semua unit yang dirakit di lapangan dan bahan-bahan yang mudah berkarat dengan lapisan cat dasar (prime coating), cat harus sesuai dengan persyaratan pengecatan yang sesuai dengan bahan masing- masing.
3.1.2
Pengecatan tidak diperlukan bila alat-alat sudah dicat di pabriknya atau dinyatakan lain dalam spesifikasinya atau untuk bahan alumunium.
3.1.3
Untuk peralatan yang tampak, maka bahan-bahan tersebut harus dicat akhir dengan cat besi merek ICI dengan merek sebagai berikut : -
3.1.4
pipa air bersih pipa drain / waste gantungan / support panah pengarah
: : : :
biru (ICI R 404-41001) hitam (ICI R 404-40009) hitam (ICI R 404-40009) putih (ICI R 404-101)
Kontraktor harus memberikan tanda-tanda huruf dan nomor identifikasi bagi peralatannya dengan cat yang tidak mudah terhapus. Sebelumnya Kontraktor wajib memberitahukan mengenai tanda-tanda yang hendak dipasang pada peralatan-peralatan itu kepada Direksi / Pengawas.
3.2.
Peralatan. 3.2.1
Kontraktor harus menyediakan dan memasang pengumpul kotoran pada tempat - tempat rendah tertutup.
3.2.2
Kontraktor harus menyediakan dan memasang pipe fitting untuk penempatan alat ukur yang tidak akan dipasang tetap pada tempat-tempat yang penting.
3.2.3
Semua alat ukur yang dipasang harus dalam batas ukur yang baik dan ketelitian tinggi serta simetris.
109
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
3.3.
3.2.4
Kontraktor harus menyediakan dan memasang tanda panah pada pipa di tempat - tempat tertentu untuk menunjukan arah aliran dengan cat.
3.2.5
Kontraktor harus menyediakan dan memasang automatic air release valve (ARV) beserta penampungannya pada tempat yang memungkinkan terjadinya pengumpulan udara (misalnya di ujung-ujung teratas pipa tegak).
Ukuran (dimensi). Ukuran-ukuran pokok dan ukuran-ukuran detail yang terdapat pada gambar harus ditaati oleh Kontraktor. Kontraktor harus meneliti (mempelajari) gambar perencanaan, dan bila terdapat perbedaan antara suatu dengan yang lain, harus segera dibicarakan dengan Direksi / Pengawas. Kontraktor diwajibkan melakukan semua pekerjaan pengukuran dan penggambaran yang diperlukan guna memudahkan pelaksanaan.
PASAL 4. INSTALASI AIR BERSIH 4.1.
Pipa. Pipa dengan diameter 1" s/d 3", baik pipa utama maupun pipa cabang, termasuk yang menuju fixtures menggunakan galvanized iron pipe (GIP) medium class yang memenuhi standar BS 1387 / 1967. Pipa ex BAKRIE, PPI atau setara.
4.2.
Fitting. Fitting-fitting sampai dengan diameter 2 ½ “ (65 mm) harus disambung dengan cara ulir, sedangkan untuk fitting dengan diameter lebih dari 2 ½” (65 mm) harus disambung dengan cara flange. Bahan fitting harus sama dengan bahan pipa dan memenuhi syarat berikut : - Bahan - Standar
4.3.
Flange. - Bahan - Standar
4.4.
: malleable-iron (sampai 2 ½”) atau forged steel (di atas 2 ½”) : BS, ANSI, JIS.B.2301 atau setara.
: Malleable iron atau forged steel (sesuai dengan tekanan kerja) : BS, ANSI atau JIS.B.2210-2215. (malleable iron), JIS.B.2221- 2225 (steel) atau setara.
Valves. Seluruh valve dan flexible joint yang dipakai di pemipaan air bersih harus mempunyai tekanan kerja 150 psi dan tekanan test 300 psi (kelas 150). Semua valve dari merek KITAZAWA. TOYO atau yang setara. Setiap penawaran harus dilengkapi dengan brosur / katalog dari pabrik pembuat yang ditandai dengan Stabillo. a. Gate Valve.
110
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
- Jenis
: bronze body, screwed in bonnet, solid wedge disc, hand-wheel operated
- Stem - Ujung
: :
- Standar
:
non-rising stem ulir / screwed untuk diameter 50 mm (2”) atau lebih kecil, diameter 65 mm (2 ½”) atau lebih besar BS, ANSI, JIS atau setara
flanged untuk
b. Check Valve. b.1. Untuk vertical pump discharge lines harus memenuhi persyaratan berikut : - Jenis
:
- Arah aliran - Ujung
: :
- Standar
:
bronze atau cast steel waferbody, bronze atau stainless steel trim, centre guided silent type. vertical ulir / screwed untuk diameter 50 mm (2”) atau lebih kecil, flanged untuk diameter 65 mm (2 ½”) atau lebih besar BS, ANSI, JIS atau setaraf.
b.2. Untuk penggunaan seluruh bagian sistem pemipaan kecuali pada sisi discharge pompa harus memenuhi persyaratan berikut Untuk diameter 50 mm (2”) atau lebih kecil : - Jenis - Arah aliran - Ujung akhir - Standar
: : : :
swing type bronze body, screwed cap vertikal maupun horisontal screwed (ulir) BS, ANSI, JIS.B.2025
Untuk diameter 65 mm (2 ½”) atau lebih besar : - Jenis
:
- Arah aliran - Ujung akhir - Standar
: : :
swing type iron body (IBBM), regrindable disc and seat ring vertikal maupun horisontal screwed (ulir) BS, ANSI, JIS.B.2025
bolted
cap,
renewable
/
c.Foot Valve. Dipasangkan pada ujung pipa sisi hisap (suction line) yang berada dalam ground reservoir, harus memenuhi persyaratan berikut : - Jenis
:
- Standar
:
swing type foot valve completed with strainer dengan tahanan gesek tidak lebih besar dari 2 mka pada 150 % aliran nominal BS, ANSI, JIS atau setara
d. Drain Valve. d.1. Drain valve harus dipasang pada tempat sesuai dengan yang diberikan pada gambar dan dipasang pada bagian paling rendah dari setiap pipa riser dan bagian paling rendah dari setiap pipa distribusi yang masuk ke dalam bangunan, dilengkapi dengan hose nipple untuk penyambungan dengan selang menuju ke saluran pembuang air hujan. d.2. Untuk pemipaan dengan tekanan kerja tidak lebih dari 10 kg/cm2 persyaratan sebagai berikut :
harus mengikuti
111
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
- Jenis - Stem - Diameter - Standar
: brass body, angle type valve, screwed bonnet, handwheel operated. : rising : 20 mm (3/4”), dilengkapi 20 mm brass hose nipple : BS, ANSI, JIS atau setara.
e. Strainer. Strainer harus dipasang pada tempat sesuai dengan indikasi yang diberikan pada gambar dan dipasang dengan posisi pemasangan yang benar, sehingga cover dapat dengan mudah dibuka untuk melakukan pembersihan screen, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : - Jenis - Konstruksi - Screen - Mesh size - Mesh net area - Ujung akhir - Standar
: : : : : : :
Y-type strainer, bronze body screwed removable cover stainless steel 1.19 mm perforations minimum 4 kali luas pipa masuk screwed (ulir) BS, ANSI, JIS.B.2025
f. Flexible Connection. Semua flexible connection yang digunakan pada pekerjaan ini, kecuali untuk pemipaan dengan bahan PVC, harus memenuhi persyaratan berikut ini, - Jenis - Bentuk - Bahan - Panjang maks - Standar
: spool type flexible rubber : double sphere : Stainless steel AISI.304 : 500 mm untuk diameter 80 mm atau lebih kecil, 800 mm untuk diameter 100 mm atau lebih besar. : BS, ANSI, JIS atau setara
g. Safety Valve. - Jenis - Tekanan - Standar
: plain lifting lever, bronze valve : sesuai kebutuhan, min. 1,5 kali tekanan kerja : BS, ANSI, JIS atau setara
h. Mur dan Baut. Seluruh mur dan baut yang digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan di bawah ini. Untuk mur dan baut pengikat di atas tanah : - Jenis - Standar
: square head machine bolts with heavy-duty hexagonal-nuts : JIS atau setara.
Untuk mur dan baut pengikat yang berkontak dengan tanah / pasir / air atau sejenis : - Jenis : high strength heat treated, cast-iron tee-head bolts with hexagon-nuts. - Standar : JIS atau setara i. Pressure Gauge.
112
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Pressure gauge harus mempunyai penunjuk skala dengan diameter minimum 3" dengan skala 0 sampai 2 kali tekanan kerja maksimum (20 bar). 4.5.
Pemasangan Pipa. 4.5.1
Pipa Tegak. Pipa tegak yang menuju fixture harus ditanam di dalam tembok / lantai. Kontraktor harus membuat alur-alur dan lubang-lubang yang diperlukan pada tembok sesuai pada kebutuhan pipa. Setelah pipa dipasang, diklem dan diuji harus ditutup kembali sehingga tidak kelihatan dari luar. Cara penutupan kembali harus seperti semula dan finish yang rapi sehingga tidak terlihat bekas-bekas dari bobokan.
4.5.2
Pipa Mendatar. Untuk pipa yang berada di atas atap dan di bawah pelat lantai (tidak di dalam tanah), pipa harus dipasang dengan penyangga (support) atau penggantung (hanger). Jarak antara pipa dengan dinding penggantungan bisa disesuaikan dengan keadaan lapangan.
4.5.3
Penyambungan Pipa. a. Sambungan ulir. Penyambungan ulir antara pipa dengan fitting dilakukan untuk pipa dengan diameter sampai 65 mm (2 1/2 "). Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sedemikian rupa, sehingga fitting dapat masuk pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir. Semua sambungan ulir harus menggunakan perapat henep dan zinkwite dengan campuran minyak. Semua pemotongan pipa menggunakan pipe cutter dengan pisau roda. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas pemotongan dengan reamer. Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan. b. Sambungan Lem. Penyambungan antara pipa dengan fitting PVC menggunakan lem yang sesuai dengan jenis pipa dan menurut rekomendasi pabrik. Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, dan hal ini dapat dilakukan dengan alat pres khusus. Pemotongan pipa harus tegak lurus terhadap pipa. c. Sambungan Las. Sambungan las hanya diijinkan untuk konstruksi penyangga dan pipa selain pipa air minum.
113
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las, dengan kawat las / elektrode yang sesuai. Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja sesudah mendapatkan ijin tertulis dari Direksi / Pengawas. Setiap bekas sambungan las harus segera di cat dengan cat khusus untuk itu. d. Sleeves. Sleeve untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus beton. Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan ruang longgar di luar pipa maupun isolasi. Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang atau baja. Untuk yang diinginkan kedap air harus dilengkapi dengan sayap / flens / water stop. Untuk pipa-pipa yang menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis flushing sleeves. Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber seal atau caulk. 4.5.4
Penanaman Pipa di Dalam Tanah. a. Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. b. Diberi pasir urug padat setebal 10 cm. c. Pada setiap sambungan pipa harus dibuat lubang galian yang dalamnya 50 mm untuk penempatan sambungan pipa. d. Sebelum pipa diturunkan atau dipasang di dalam galian, semua bagian pipa termasuk fitting dan valve body harus dilapis dengan aspal kemudian dibungkus dengan karung goni dan sekali lagi dilapis dengan aspal. Setelah aspal kering pipa diturunkan ke dalam galian. e. Dilakukan pengujian terhadap kebocoran secara hidrolis dengan tekanan uji 12 kg/cm2, selama 24 jam. f. Setelah hasilnya baik, ditimbun kembali dengan pasir urug padat setebal 15 cm dihitung dari atas pipa. g. Di sekitar fitting dari pipa harus dipasang balok / penguat dari beton agar fitting- fitting tidak bergerak jika beban tekan diberikan. h. Kemudian diurug dengan tanah bekas galian sampai seperti keadaan semula.
4.5.5
Pengujian Terhadap Tekanan dan Kebocoran. a. Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang, harus diuji dengan tekanan hidrolis sebesar 12 kg/cm2 selama 24 jam tanpa terjadi perubahan / penurunan tekanan. b. Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh Kontraktor.
114
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
c. Pengujian harus disaksikan oleh Direksi / Pengawas atau yang dikuasakan untuk itu. d. Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian Kontraktor harus memperbaiki bagian-bagian yang rusak dan melakukan pengujian kembali sampai berhasil dengan baik. e. Dalam hal ini semua biaya ditanggung oleh Kontraktor, termasuk biaya pemakaian air dan listrik. 4.5.6
Pengujian Sistim Kerja (Trial Run). Setelah semua instalasi air bersih lengkap, termasuk penyambungan ke pipa distribusi, Kontraktor diharuskan melakukan pengujian terhadap sistim kerja (trial run) dari seluruh instalasi air bersih, yang disaksikan oleh Direksi / Pengawas atau yang ditunjuk untuk itu sampai sistim bisa bekerja dengan baik.
4.5.7
Pekerjaan Lain-lain. Termasuk di dalam pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor adalah pembobokan dinding / selokan, penggalian dan pengangkutan tanah hasil galian dan lain-lainnya yang ditemui di site, serta memperbaiki kembali seperti semula.
PASAL 5. INSTALASI AIR KOTOR DAN AIR BEKAS. 5.1.
Material. 5.1.1
Pipa di Dalam Bangunan. Semua pipa yang digunakan untuk instalasi air kotor dan air bekas di dalam bangunan, baik pipa utama maupun pipa cabang menggunakan PVC class AW (S 10 – tekanan nominal 10 Bar) dengan metode penyambungan SCJ (solvent cement joint). Sedangkan untuk pipa yang dipasang di bawah lantai dasar yang tertanam di dalam tanah dengan diameter lebih besar dari 3” harus menggunakan metode penyambungan RRJ (rubber ring joint). Pipa PVC ex RUCIKA, WAVIN atau setara.
5.1.2
Pipa di Luar Bangunan. Dari ujung-ujung pipa di dalam bangunan menuju ke influent box dari STP dan dari STP ke riol kota harus menggunakan pipa PVC class AW (S 10 – tekanan nominal 10 Bar) dengan metode penyambungan RRJ (rubber ring joint). Pipa PVC ex RUCIKA, WAVIN atau setara.
5.1.3
Accessories. a. Fitting dari pipa PVC harus dari bahan yang sama (PVC) yang dibuat dengan cara injection moulding. b. Floor drain dan clean out dari bahan stainless steel. c. Saringan air hujan / roof drain terbuat dari besi tuang atau fiberglass, yang mempunyai bentuk badan cembung yang berfungsi sebagai sediment bowl.
5.2.
Cara Pemasangan Pipa. 115
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
5.2.1
Pipa di Dalam Bangunan (termasuk pipa vent). a. Pipa Mendatar. Pipa dipasang dengan kemiringan (slope) 1 - 2 %. Perletakan pipa harus diusahakan berada pada tempat yang tersembunyi baik di dinding / tembok maupun pada ruang yang berada di bawah lantai. Setiap pencabangan atau penyambungan yang merubah arah harus menggunakan fitting dengan sudut 45 o (misalnya Y branch dan sebagainya) jenis long radius. b. Pipa di Dalam Tanah. Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan dengan tebal / tinggi timbunan minimal 80 cm diukur dari atas pipa sampai permukaan tanah / lantai. Sebelum pipa ditanam pada dasar galian harus diurug dahulu dengan pasir padat setebal 10 cm. Selanjutnya setelah pipa diletakkan, di sekeliling dan di atas pipa kemudian diurug dengan tanah sampai padat. Konstruksi permukaan tanah / lantai bekas galian harus dikembalikan seperti semula (dirapihkan kembali). Penanaman pipa. Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. Pada tiap-tiap sambungan pipa harus dibuat galian yang dalamnya 50 mm. Untuk mendapatkan sambungan pipa pada bagian yang membelok ke atas (vertikal) harus diberi landasan dari beton. Caranya seperti pada gambar perencanaan. Dalamnya perletakan pipa disesuaikan dengan kemiringan 1 - 2 % dari titik mula di dalam gedung sampai ke saluran drainage.
5.2.2.
Penyambungan Pipa. a. Pipa PVC dengan diameter 3" ke atas yang dipasang di bawah pelat lantai dasar harus disambung dengan rubber ring joint (RRJ). b. Sedangkan pemipaan lainnya disambung dengan solvent cement. c. Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus dibersihkan terlebih dahulu sehingga bebas dari kotoran dan lemak. d. Pembersihan tersebut dilakukan terhadap bagian permukaan dan dalam dari pipa yang akan saling melekat. e. Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa yang akan disambung harus bebas dari benda-benda / kotoran yang dapat mengganggu kelancaran air di dalam pipa.
116
Rencana Kerja dan Syarat – Syarat ( RKS ) DED Perencanaan Pembangunan Ruang Kelas Belajar Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung
5.3.
Cara Pemasangan Floor Drain dan Clean Out. Floor drain (FD) dan clean out (CO) harus dipasang sesuai dengan gambar perencanaan. Penyambungan dengan pipa harus dilakukan secara ulir (screw) dan membentuk sudut 45o terhadap pipa utamanya.
5.4.
Pengujian. 5.4.1.
Seluruh sistim air kotor / buangan harus diuji terhadap kebocoran sebelum disambung ke peralatan. Tekanan kerja maksimum adalah 8 kg/cm2 dan tekanan pengujian adalah 12,5 kg/cm2.
5.4.2.
Pengujian dilakukan dengan tekanan air setelah ujung pipa ke peralatan ditutup rapat. Untuk pemipaan air kotor, bekas dan air hujan, pengujian dilakukan sebelum pemipaan disambungkan ke peralatan sanitasi, dengan jalan mengisi pemipaan dengan air. Pemeriksaan dilakukan setelah 24 jam kemudian dan harus tidak terjadi pengurangan volume air.
5.4.3.
Peralatan dan bahan untuk bahan pengujian harus disediakan oleh Kontraktor.
5.4.4.
Kontraktor harus memperbaiki segala cacat dan kekurangan-kekurangannya.
5.4.5.
Direksi / Pengawas berhak meminta pengujian ulang bila hal ini dianggap perlu.
5.4.6
Dalam hal pengujian yang tidak dilakukan dengan baik atau kurang memuaskan, maka biaya pengujian / pengulangan pengujian adalah termasuk tanggung-jawab Kontraktor.
5.4.7.
Peralatan toilet dapat dipasang setelah hasil pengujian dinyatakan baik oleh Direksi / Pengawas.
117
REKAPITULASI UMUM RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB ) 2011 RENCANA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BELAJAR SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG NO
JUMLAH HARGA (RP.)
URAIAN PEKERJAAN
1
PEKERJAAN ARSITEKTUR
-
2
PEKERJAAN STRUKTUR
-
3
PEKERJAAN MEKANIKAL - ELEKTRIKAL
JUMLAH RAB Ppn 10% JUMLAH RAB + Ppn 10% DIBULATKAN
Terbilang :
-
REKAPITULASI BILL of QUANTITY ( BoQ ) RENCANA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BELAJAR SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG A. PEKERJAAN ARSITEKTUR NO
JUMLAH HARGA (RP.)
URAIAN PEKERJAAN
A.
PEKERJAAN PERSIAPAN
-
B
PEKERJAAN DINDING
-
C.
PEKERJAAN PLAFOND
-
D.
PEKERJAAN KUSEN
-
E.
PEKERJAAN LANTAI
-
F.
PEKERJAAN PENGECATAN
-
G.
PEKERJAAN SANIITARY
-
JUMLAH HARGA RAB ARSITEKTUR : DIBULATKAN : Terbilang :
-
BILL of QUANTITY ( BoQ ) RENCANA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BELAJAR SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG A. PEKERJAAN ARSITEKTUR NO
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
SAT
1
2
3
4
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
(RP.) 5
(RP.) 6=5X3
A.
PEKERJAAN PERSIAPAN
1
Mobilisasi Dan Demobilisasi
1.00
ls
-
2
Papan Nama Proyek
1.00
unit
-
3
Kantor Direksi Keet, Kantor Kontraktor, Gudang Material & Alat uk. 4x18 m
72.00
m2
-
4
Pos Jaga Keamanan uk. 3x3 m
9.00
m2
-
5
Barak tukang uk. 4x18 m
72.00
m2
-
6
Sewa Skhafolding
1.00
ls
-
7
Dokumentasi Pekerjaan
1.00
ls
-
8
Jasa keamanan
1.00
ls
-
9
IMB
6,162.00
m2
-
Sub Jumlah
-
JUMLAH PEKERJAAN PERSIAPAN
-
B
PEKERJAAN DINDING
I.
LANTAI SEMI BASEMENT
1
Pas. Dinding Bata Ringan 1:5
286.97
m2
-
2
Pas. Plesteran + Acian 1 : 5
573.94
m2
-
3
Pas. Plesteran + Acian Lift
110.13
m2
-
4
Pas. Acian Plat Beton Expose
632.54
m2
-
5
Pas. Plesteran Kolom uk. 60X60 cm
195.84
m2
-
6
Pas. Plesteran Kolom uk. 40X40 cm
32.64
m2
-
7
Pas. Plesteran Kolom uk. 60X30 cm
14.58
m2
-
8
Pas. Plesteran Kolom uk. 135X10 cm
15.66
m2
-
9
Pas. Kolom Praktis uk. 15x15 cm K-175
2.37
m3
-
10
Pas. Balok Praktis uk. 15x15 cm Lintel Kusen K-175
0.27
m3
-
11
Pas. Besi Stoper Mobil P. 170 cm Kw. 1
15.00
bh
-
12
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Utama ) Kw. 1
23.18
m2
-
13
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Darurat Depan ) Kw. 1
18.42
m2
-
14
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Darurat Belakang ) Kw. 1
19.31
m2
-
15
Pas. Saluran Buis dia. 20 cm Kw. 1
144.07
m1
-
16
Pas. Grill Besi Kw. 1
19.31
m1
-
II.
LANTAI DASAR
1
Pas. Dinding Bata Ringan 1:5
358.44
m2
-
2
Pas. Dinding Bata Ringan 1 : 3
74.04
m2
-
3
Pas. Plesteran + Acian 1 : 5
716.88
m2
-
4
Pas. Plesteran + Acian 1 : 3
148.07
m2
-
5
Pas. Dinding Partisi Gypsum 9mm + Rangka Hollow Set. Jaya Board
183.74
m2
-
6
Pas. Plesteran + Acian Lift
132.15
m2
-
7
Pas. Plesteran Kolom uk. 60X60 cm
235.01
m2
-
8
Pas. Plesteran Kolom uk. 40X40 cm
39.17
m2
-
9
Pas. Kolom Praktis uk. 15x15 cm K-175
4.31
m3
-
10
Pas. Balok Praktis uk. 15x15 cm Lintel Kusen K-175
0.32
m3
-
11
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Utama ) Kw. 1
21.11
m2
-
12
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Darurat Depan ) Kw. 1
18.11
m2
-
13
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Darurat Belakang ) Kw. 1
20.06
m2
-
14
Pek. Railling Besi Hollow ( Balkon ) Kw. 1
2.96
m2
-
15
Pek. Railling Besi Hollow ( Ramp Samping Kiri ) Kw. 1
41.67
m2
-
16
Pek. Railling Besi Hollow ( Tangga Masuk Ke Lt.Dasar Luar ) Kw. 1
7.61
m2
-
17
Pek. Railling Besi Hollow ( Teras ) Kw. 1
93.20
m2
-
18
Partisi Cubicle toilet
30.74
m2
-
III.
LANTAI DUA MEZANIN
Sub Jumlah
-
Sub Jumlah
-
1
Pas. Dinding Bata Ringan 1:5
333.02
m2
-
2
Pas. Dinding Bata Ringan 1 : 3
72.00
m2
-
3
Pas. Plesteran + Acian 1 : 5
666.04
m2
-
4
Pas. Plesteran + Acian 1 : 3
144.00
m2
-
5
Pas. Dinding Partisi Gypsum 9mm + Rangka Hollow Set. Jaya Board
285.60
m2
-
6
Pas. Plesteran + Acian Lift
132.15
m2
-
7
Pas. Plesteran Kolom uk. 60X60 cm
235.01
m2
-
8
Pas. Plesteran Kolom uk. 40X40 cm
39.17
m2
-
9
Pas. Kolom Praktis uk. 15x15 cm K-175
3.21
m3
-
10
Pas. Balok Praktis uk. 15x15 cm Lintel Kusen K-175
0.47
m3
-
11
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Utama ) Kw. 1
21.11
m2
-
12
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Darurat Depan ) Kw. 1
18.11
m2
-
13
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Darurat Belakang ) Kw. 1
20.06
m2
-
14
Pek. Railling Tangga Besi Hollow ( Void ) Kw. 1
7.61
m2
-
15
Pek. Railling Besi Hollow ( Balkon ) Kw. 1
2.96
m2
-
18
Partisi Cubicle toilet
30.74
m2
-
Sub Jumlah
-
NO
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
SAT
1
2
3
4
IV.
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
(RP.) 5
(RP.) 6=5X3
LANTAI TIGA
1
Pas. Dinding Bata Ringan 1:5
305.23
m2
-
2
Pas. Dinding Bata Ringan 1 : 3
85.61
m2
-
3
Pas. Plesteran + Acian 1 : 5
610.46
m2
-
4
Pas. Plesteran + Acian 1 : 3
171.22
m2
-
5
Pas. Dinding Partisi Gypsum 9mm + Rangka Hollow Set. Jaya Board
344.60
m2
-
6
Pas. Plesteran + Acian Lift
132.15
m2
-
7
Pas. Plesteran Kolom uk. 50X50 cm
195.84
m2
-
8
Pas. Plesteran Kolom uk. 40X40 cm
39.17
m2
-
9
Pas. Kolom Praktis uk. 15x15 cm K-175
3.30
m3
-
10
Pas. Balok Praktis uk. 15x15 cm Lintel Kusen K-175
0.47
m3
-
11
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Utama ) Kw. 1
21.11
m2
-
12
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Darurat Depan ) Kw. 1
18.11
m2
-
13
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Darurat Belakang ) Kw. 1
20.06
m2
-
14
Pek. Railling Tangga Besi Hollow ( Void ) Kw. 1
7.61
m2
-
15
Pek. Railling Besi Hollow ( Balkon ) Kw. 1
9.66
m2
-
18
Partisi Cubicle toilet
30.74
m2
-
Sub Jumlah V
LANTAI EMPAT
1
Pas. Dinding Bata Ringan 1:5
305.23
m2
-
2
Pas. Dinding Bata Ringan 1 : 3
85.61
m2
-
3
Pas. Plesteran + Acian 1 : 5
610.46
m2
-
4
Pas. Plesteran + Acian 1 : 3
171.22
m2
-
5
Pas. Dinding Partisi Gypsum 9mm + Rangka Hollow Set. Jaya Board
344.60
m2
-
6
Pas. Plesteran + Acian Lift
132.15
m2
-
7
Pas. Plesteran Kolom uk. 50X50 cm
195.84
m2
-
8
Pas. Plesteran Kolom uk. 40X40 cm
39.17
m2
-
9
Pas. Kolom Praktis uk. 15x15 cm K-175
3.30
m3
-
10
Pas. Balok Praktis uk. 15x15 cm Lintel Kusen K-175
0.47
m3
-
11
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Utama ) Kw. 1
21.11
m2
-
12
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Darurat Depan ) Kw. 1
18.11
m2
-
13
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Darurat Belakang ) Kw. 1
20.06
m2
-
14
Pek. Railling Tangga Besi Hollow ( Void ) Kw. 1
7.61
m2
-
15
Pek. Railling Besi Hollow ( Balkon ) Kw. 1
9.66
m2
-
18
Partisi Cubicle toilet
30.74
m2
-
Sub Jumlah VI
LANTAI LIMA
1
Pas. Dinding Bata Ringan 1:5
305.23
m2
-
2
Pas. Dinding Bata Ringan 1 : 3
85.61
m2
-
3
Pas. Plesteran + Acian 1 : 5
610.46
m2
-
4
Pas. Plesteran + Acian 1 : 3
171.22
m2
-
5
Pas. Dinding Partisi Gypsum 9mm + Rangka Hollow Set. Jaya Board
344.60
m2
-
6
Pas. Plesteran + Acian Lift
132.15
m2
-
7
Pas. Plesteran Kolom uk. 50X50 cm
195.84
m2
-
8
Pas. Plesteran Kolom uk. 40X40 cm
39.17
m2
-
9
Pas. Kolom Praktis uk. 15x15 cm K-175
3.30
m3
-
10
Pas. Balok Praktis uk. 15x15 cm Lintel Kusen K-175
0.47
m3
-
11
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Utama ) Kw. 1
21.11
m2
-
12
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Darurat Depan ) Kw. 1
18.11
m2
-
13
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Darurat Belakang ) Kw. 1
20.06
m2
-
14
Pek. Railling Tangga Besi Hollow ( Void ) Kw. 1
7.61
m2
-
15
Pek. Railling Besi Hollow ( Balkon ) Kw. 1
9.66
m2
-
18
Partisi Cubicle toilet
30.74
m2
-
Sub Jumlah
NO
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
SAT
1
2
3
4
VII
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
(RP.) 5
(RP.) 6=5X3
LANTAI ENAM
1
Pas. Dinding Bata 1:5
408.55
m2
-
2
Pas. Dinding Bata 1 : 3
96.33
m2
-
3
Pas. Plesteran + Acian 1 : 5
817.10
m2
-
4
Pas. Plesteran + Acian 1 : 3
192.66
m2
-
5
Pas. Dinding Partisi Gypsum 9mm + Rangka Hollow Set. Jaya Board
70.58
m2
-
6
Pas. Plesteran + Acian Lift
132.15
m2
-
7
Pas. Plesteran Kolom uk. 60X60cm
58.75
m2
-
8
Pas. Plesteran Kolom uk. 50X50cm
146.88
m2
-
9
Pas. Plesteran Kolom uk. 40X40cm
39.17
m2
-
10
Pas. Kolom Praktis uk. 15x15 cm K-175
3.67
m3
-
11
Pas. Balok Praktis uk. 15x15 cm Lintel Kusen K-175
0.45
m3
-
12
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Utama ) Kw. 1
21.11
m2
-
13
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Darurat Depan ) Kw. 1
18.11
m2
-
14
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Darurat Belakang ) Kw. 1
20.06
m2
-
15
Pek. Railling Tangga Besi Hollow ( Void ) Kw. 1
7.61
m2
-
16
Pek. Railling Besi Hollow ( Balkon ) Kw. 1
9.66
m2
-
Sub Jumlah VI.
-
LANTAI ROOF GARDEN
1
Pas. Dinding Bata 1:5
517.46
m2
-
2
Pas. Dinding Bata 1 : 3
49.40
m2
-
3
Pas. Plesteran + Acian 1 : 5
1,034.93
m2
-
4
Pas. Plesteran + Acian 1 : 3
98.80
m2
-
5
Pas. Plesteran Kolom uk. 50X50cm
163.20
m2
-
6
Pas. Plesteran Kolom uk. 40X40cm
39.17
m2
-
7
Pas. Kolom Praktis uk. 15x15 cm K-175
2.57
m3
-
8
Pas. Balok Praktis uk. 15x15 cm Lintel Kusen K-175
0.41
m2
-
9
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Utama ) Kw. 1
21.11
m2
-
10
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Darurat Depan ) Kw. 1
18.11
m2
-
11
Pas. Railling Tangga Besi Hollow ( Tangga Darurat Belakang ) Kw. 1
20.06
m2
-
12
Pek. Railling Tangga Besi Hollow ( Void ) Kw. 1
7.61
m2
-
13
Pek. Railling Besi Hollow ( Balkon ) Kw. 1
9.66
m2
-
Sub Jumlah
-
JUMLAH PEKERJAAN DINDING
-
C.
PEKERJAAN PLAFOND
I.
LANTAI SEMI BASEMENT
1
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1
29.43
m2
-
2
Pas. Papan Plafond Gypsum Board t. 9 mm Set. Jaya Board
29.43
m2
-
3
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1
45.27
m1
-
Sub Jumlah
-
II.
LANTAI DASAR
1
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1
628.30
m2
-
2
Pas. Papan Plafond Gypsum Board t. 9 mm Set. Jaya Board
628.30
m2
-
3
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1
261.98
m1
-
4
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1( Area Basah )
34.89
m2
-
5
Pas. Papan Plafond GRC t. 4mm Kw. 1 ( Area Basah )
34.89
m2
-
6
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1 ( Area Basah )
74.65
m1
-
7
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1 ( Balkon + Teras )
228.00
m2
-
8
Pas. Papan Plafond GRC t. 4mm Kw. 1 ( Balkon + Teras )
228.00
m2
-
9
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1 ( Balkon + Teras )
258.09
m1
-
Sub Jumlah
-
III.
LANTAI DUA MEZANIN
1
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1
541.89
m2
-
2
Pas. Papan Plafond Gypsum Board t. 9 mm Set. Jaya Board
541.89
m2
-
3
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1
228.07
m1
-
4
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1 ( Area Basah )
29.25
m2
-
5
Pas. Papan Plafond GRC t. 4mm Kw. 1 ( Area Basah )
29.25
m2
-
6
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1 ( Area Basah )
38.92
m1
-
7
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1 ( Balkon )
31.19
m2
-
8
Pas. Papan Plafond GRC t. 4mm Kw. 1 ( Balkon )
31.19
m2
-
9
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1( Balkon )
258.09
m1
-
Sub Jumlah
-
NO
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
SAT
1
2
3
4
IV.
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
(RP.) 5
(RP.) 6=5X3
LANTAI TIGA
1
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1
793.31
m2
-
2
Pas. Papan Plafond Gypsum Board t. 9 mm Set. Jaya Board
793.31
m2
-
3
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1
265.72
m1
-
4
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1 ( Area Basah )
31.05
m2
-
5
Pas. Papan Plafond GRC t. 4mm Kw. 1 ( Area Basah )
31.05
m2
-
6
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1 ( Area Basah )
37.22
m1
-
7
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1 ( Balkon )
31.19
m2
-
8
Pas. Papan Plafond GRC t. 4mm Kw. 1 ( Balkon )
31.19
m2
-
9
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1( Balkon )
258.09
m1
-
Sub Jumlah
-
V
LANTAI EMPAT
1
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1
793.31
m2
-
2
Pas. Papan Plafond Gypsum Board t. 9 mm Set. Jaya Board
793.31
m2
-
3
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1
265.72
m1
-
4
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1 ( Area Basah )
31.05
m2
-
5
Pas. Papan Plafond GRC t. 4mm Kw. 1 ( Area Basah )
31.05
m2
-
6
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1 ( Area Basah )
37.22
m1
-
7
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1 ( Balkon )
31.19
m2
-
8
Pas. Papan Plafond GRC t. 4mm Kw. 1 ( Balkon )
31.19
m2
-
9
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1( Balkon )
258.09
m1
-
Sub Jumlah
-
VI
LANTAI LIMA
1
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1
793.31
m2
-
2
Pas. Papan Plafond Gypsum Board t. 9 mm Set. Jaya Board
793.31
m2
-
3
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1
265.72
m1
-
4
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1 ( Area Basah )
31.05
m2
-
5
Pas. Papan Plafond GRC t. 4mm Kw. 1 ( Area Basah )
31.05
m2
-
6
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1 ( Area Basah )
37.22
m1
-
7
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1 ( Balkon )
31.19
m2
-
8
Pas. Papan Plafond GRC t. 4mm Kw. 1 ( Balkon )
31.19
m2
-
9
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1( Balkon )
258.09
m1
-
Sub Jumlah VII
-
LANTAI ENAM
1
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1
726.36
m2
-
2
Pas. Papan Plafond Gypsum Board t. 9 mm Set. Jaya Board
726.36
m2
-
3
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1
297.73
m1
-
4
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1 ( Area Basah )
36.47
m2
-
5
Pas. Papan Plafond GRC t. 4mm Kw. 1 ( Area Basah )
36.47
m2
-
6
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1 ( Area Basah )
56.06
m1
-
7
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1 ( Balkon )
31.19
m2
-
8
Pas. Papan Plafond GRC t. 4mm Kw. 1 ( Balkon )
31.19
m2
-
9
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1( Balkon )
43.83
m1
-
Sub Jumlah VI.
LANTAI ROOF GARDEN
1
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1
224.99
m2
-
2
Pas. Papan Plafond Gypsum Board t. 9 mm Set. Jaya Board
224.99
m2
-
3
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1
175.24
m1
-
4
Pas. Rangka Plafond Besi Hollow Kw. 1 ( Area Basah )
10.00
m2
-
5
Pas. Papan Plafond GRC t. 4mm Kw. 1 ( Area Basah )
10.00
m2
-
6
Pas. List Plafond Aluminium uk. 2x1 cm Kw. 1 ( Area Basah )
16.30
m1
-
Sub Jumlah
-
JUMLAH PEKERJAAN PLAFOND
-
D.
PEKERJAAN KUSEN
I.
LANTAI SEMI BASEMENT
1
Kusen dan Daun Pintu Type PB2 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
2
Kusen dan Daun Pintu Type PB3 + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
3
Kusen dan Daun Pintu Type P2 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
4
Kusen dan Daun Pintu Type P3 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
5
Kusen dan Daun Pintu Type P4 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
6
Kusen dan Daun Pintu Type P5 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
7
Kusen dan Daun Pintu Type P7 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
8
Kusen dan Daun Pintu Type PD + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
9
Automatic door
1.00
unit
-
Sub Jumlah
-
NO
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
SAT
1
2
3
4
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
(RP.) 5
(RP.) 6=5X3
II.
LANTAI DASAR
1
Kusen dan Daun Pintu Type P1 + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
2
Kusen dan Daun Pintu Type P2 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
3
Kusen dan Daun Pintu Type P3 + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
4
Kusen dan Daun Pintu Type P4 + Asesoris Kw. 1
4.00
unit
-
5
Kusen dan Daun Pintu Type P5 + Asesoris Kw. 1
10.00
unit
-
6
Kusen dan Daun Pintu Type PB2 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
7
Kusen dan Daun Pintu Type PB3 + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
8
Kusen dan Daun Pintu Type PK + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
9
Kusen dan Daun Pintu Type PD + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
Sub Jumlah
-
III.
LANTAI DUA MEZANIN
1
Kusen dan Daun Pintu Type P1 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
2
Kusen dan Daun Pintu Type P2 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
3
Kusen dan Daun Pintu Type P3 + Asesoris Kw. 1
5.00
unit
-
4
Kusen dan Daun Pintu Type P4 + Asesoris Kw. 1
3.00
unit
-
5
Kusen dan Daun Pintu Type P5 + Asesoris Kw. 1
9.00
unit
-
6
Kusen dan Daun Pintu Type PB2 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
7
Kusen dan Daun Pintu Type PB3 + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
8
Kusen dan Daun Pintu Type PD + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
9
Kusen dan Daun Pintu Type PK + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
Sub Jumlah IV.
-
LANTAI TIGA
1
Kusen dan Daun Pintu Type P1 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
2
Kusen dan Daun Pintu Type P2 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
3
Kusen dan Daun Pintu Type P3 + Asesoris Kw. 1
5.00
unit
-
4
Kusen dan Daun Pintu Type P4 + Asesoris Kw. 1
3.00
unit
-
5
Kusen dan Daun Pintu Type P5 + Asesoris Kw. 1
11.00
unit
-
6
Kusen dan Daun Pintu Type PB2 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
7
Kusen dan Daun Pintu Type PB3 + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
8
Kusen dan Daun Pintu Type PD + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
9
Kusen dan Daun Pintu Type PK + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
Sub Jumlah
-
V
LANTAI EMPAT
1
Kusen dan Daun Pintu Type P1 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
2
Kusen dan Daun Pintu Type P2 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
3
Kusen dan Daun Pintu Type P3 + Asesoris Kw. 1
5.00
unit
-
4
Kusen dan Daun Pintu Type P4 + Asesoris Kw. 1
3.00
unit
-
5
Kusen dan Daun Pintu Type P5 + Asesoris Kw. 1
11.00
unit
-
6
Kusen dan Daun Pintu Type PB2 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
7
Kusen dan Daun Pintu Type PB3 + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
8
Kusen dan Daun Pintu Type PD + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
9
Kusen dan Daun Pintu Type PK + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
Sub Jumlah
-
VI
LANTAI LIMA
1
Kusen dan Daun Pintu Type P1 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
2
Kusen dan Daun Pintu Type P2 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
3
Kusen dan Daun Pintu Type P3 + Asesoris Kw. 1
5.00
unit
-
4
Kusen dan Daun Pintu Type P4 + Asesoris Kw. 1
3.00
unit
-
5
Kusen dan Daun Pintu Type P5 + Asesoris Kw. 1
11.00
unit
-
6
Kusen dan Daun Pintu Type PB2 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
7
Kusen dan Daun Pintu Type PB3 + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
8
Kusen dan Daun Pintu Type PD + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
9
Kusen dan Daun Pintu Type PK + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
Sub Jumlah
-
NO
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
SAT
1
2
3
4
VII
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
(RP.) 5
(RP.) 6=5X3
LANTAI ENAM
1
Kusen dan Daun Pintu Type P1 + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
2
Kusen dan Daun Pintu Type P2 + Asesoris Kw. 1
4.00
unit
-
3
Kusen dan Daun Pintu Type P4 + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
4
Kusen dan Daun Pintu Type P5 + Asesoris Kw. 1
12.00
unit
-
5
Kusen dan Daun Pintu Type PB2 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
6
Kusen dan Daun Pintu Type PB3 + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
7
Kusen dan Daun Pintu Type PB4 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
8
Kusen dan Daun Pintu Type PD + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
9
Kusen dan Daun Pintu Type PK + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
Sub Jumlah VI.
-
LANTAI ROOF GARDEN
1
Kusen dan Daun Pintu Type P1 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
2
Kusen dan Daun Pintu Type P2 + Asesoris Kw. 1
4.00
unit
-
3
Kusen dan Daun Pintu Type P3 + Asesoris Kw. 1
1.00
unit
-
4
Kusen dan Daun Pintu Type P5 + Asesoris Kw. 1
5.00
unit
-
5
Kusen dan Daun Pintu Type PB3 + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
6
Kusen dan Daun Pintu Type PD + Asesoris Kw. 1
2.00
unit
-
Sub Jumlah
-
JUMLAH PEKERJAAN KUSEN
-
E.
PEKERJAAN LANTAI
I.
LANTAI SEMI BASEMENT
1
Urugan Pasir Bawah Lantai T=10 cm
17.23
m3
-
2
Pas. Keramik Lantai uk. 40x40 cm Set. Roman
172.31
m2
-
3
Pas. Plint Kayu uk. 10 cm Kw.1
158.25
m1
-
4
Pas. Keramik Tangga uk. 30x30 cm Set. Roman
30.52
m2
-
5
Pas. Keramik Lantai Steep Nossing uk.10x30 cm Set. Roman
79.20
m1
-
Sub Jumlah II.
LANTAI DASAR
1
Urugan Pasir Bawah Lantai T=10 cm
2
Pas. Keramik Lantai uk. 40x40 cm
3 4 5
93.12
m3
-
153.39
m2
-
Pas. Keramik Lantai Homogenius uk. 60x60 cm Kw.1
507.41
m2
-
Pas. Keramik Lantai uk. 30x30 cm Set. Roman ( Teras ) Anti Selip
237.76
m2
-
Pas. Keramik Lantai uk. 30x30 cm Set. Roman ( Area Basah ) Anti Selip
32.60
m2
-
6
Pas. Keramik Lantai uk. 30x60 cm Dinding Set. Roman ( Area Basah ) Anti Selip
38.03
m2
-
7
Pas. Plint Kayu uk. 10 cm Kw.1
542.71
m1
-
8
Pas. Keramik Tangga uk. 30x30 cm Set. Roman
40.55
m2
-
9
Pas. Keramik Lantai Steep Nossing uk.10x30 cm Set. Roman
79.20
m1
-
10
Waterproofing area basah KM dan Tempat Wudhu
59.74
m2
-
Sub Jumlah III.
LANTAI DUA MEZANIN
1
Urugan Pasir Bawah Lantai T=10 cm
2
Pas. Keramik Lantai uk. 40x40 cm
3
68.95
m3
-
667.76
m2
-
Pas. Keramik Lantai uk. 30x30 cm Set. Roman ( Area Basah ) Anti Selip
21.76
m2
-
4
Pas. Keramik Lantai uk. 30x60 cm Dinding Set. Roman ( Area Basah ) Anti Selip
39.96
m2
-
5
Pas. Plint Kayu uk. 10 cm Kw.1
269.45
m1
-
6
Pas. Keramik Tangga uk. 30x30 cm Set. Roman
40.55
m2
-
7
Pas. Keramik Lantai Steep Nossing uk.10x30 cm Set. Roman
79.20
m1
-
8
Pas. Lantai Flooring
18.51
m2
-
9
Waterproofing area basah KM dan Tempat Wudhu
59.74
m2
-
Sub Jumlah IV.
-
LANTAI TIGA
1
Urugan Pasir Bawah Lantai T=10 cm
2
Pas. Keramik Lantai uk. 40x40 cm
83.78
m3
-
805.61
m2
3
-
Pas. Keramik Lantai uk. 30x30 cm Set. Roman ( Area Basah ) Anti Selip
32.20
m2
-
4
Pas. Keramik Lantai uk. 30x60 cm Dinding Set. Roman ( Area Basah ) Anti Selip
39.96
m2
-
5
Pas. Plint Kayu uk. 10 cm Kw.1
294.18
m1
-
6
Pas. Keramik Tangga uk. 30x30 cm Set. Roman
40.55
m2
-
7
Pas. Keramik Lantai Steep Nossing uk.10x30 cm Set. Roman
79.20
m1
-
8
Pas. Lantai Flooring
18.51
m2
-
9
Waterproofing area basah KM dan Tempat Wudhu
59.74
m2
-
Sub Jumlah
-
NO
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
SAT
1
2
3
4
V
LANTAI IV
1
Urugan Pasir Bawah Lantai T=10 cm
2
Pas. Keramik Lantai uk. 40x40 cm
3
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
(RP.) 5
(RP.) 6=5X3
83.78
m3
-
805.61
m2
-
Pas. Keramik Lantai uk. 30x30 cm Set. Roman ( Area Basah ) Anti Selip
32.20
m2
-
4
Pas. Keramik Lantai uk. 30x60 cm Dinding Set. Roman ( Area Basah ) Anti Selip
39.96
m2
-
5
Pas. Plint Kayu uk. 10 cm Kw.1
294.18
m1
-
6
Pas. Keramik Tangga uk. 30x30 cm Set. Roman
40.55
m2
-
7
Pas. Keramik Lantai Steep Nossing uk.10x30 cm Set. Roman
79.20
m1
-
8
Pas. Lantai Flooring
18.51
m2
-
9
Waterproofing area basah KM dan Tempat Wudhu
59.74
m2
-
Sub Jumlah VI
-
LLANTAI V
1
Urugan Pasir Bawah Lantai T=10 cm
2
Pas. Keramik Lantai uk. 40x40 cm
3
Pas. Keramik Lantai uk. 30x30 cm Set. Roman ( Area Basah ) Anti Selip
4
Pas. Keramik Lantai uk. 30x60 cm Dinding Set. Roman ( Area Basah ) Anti Selip
5
Pas. Plint Kayu uk. 10 cm Kw.1
6
83.78
m3
805.61
m2
-
32.20
m2
-
39.96
m2
-
294.18
m1
-
Pas. Keramik Tangga uk. 30x30 cm Set. Roman
40.55
m2
-
7
Pas. Keramik Lantai Steep Nossing uk.10x30 cm Set. Roman
79.20
m1
-
8
Pas. Lantai Flooring
18.51
m2
-
9
Waterproofing area basah KM dan Tempat Wudhu
59.74
m2
-
Sub Jumlah VII
-
LANTAI ENAM
1
Urugan Pasir Bawah Lantai T=10 cm
2
Pas. Keramik Lantai uk. 40x40 cm
3
Pas. Keramik Lantai uk. 30x30 cm Set. Roman ( Area Basah ) Anti Selip
4
Pas. Keramik Lantai uk. 30x60 cm Dinding Set. Roman ( Area Basah ) Anti Selip
5
Pas. Plint Kayu uk. 10 cm Kw.1
6
76.83
m3
671.66
m2
-
32.20
m2
-
38.03
m2
-
269.45
m1
-
Pas. Keramik Tangga uk. 30x30 cm Set. Roman
40.55
m2
-
7
Pas. Keramik Lantai Steep Nossing uk.10x30 cm Set. Roman
79.20
m1
-
8
Pas. Lantai Flooring
14.61
m2
-
Sub Jumlah VI.
LANTAI ROOF GARDEN
1
Urugan Pasir Bawah Lantai T=10 cm
2
Pas. Keramik Lantai uk. 40x40 cm
14.02
m3
-
125.38
m2
3
-
Pas. Keramik Lantai uk. 30x30 cm Set. Roman ( Area Basah ) Anti Selip
14.82
m2
-
4
Pas. Keramik Lantai uk. 30x60 cm Dinding Set. Roman ( Area Basah ) Anti Selip
24.48
m2
-
5
Pas. Plint Kayu uk. 10 cm Kw.1
108.50
m1
-
6
Pas. Keramik Tangga uk. 30x30 cm Set. Roman
45.55
m2
-
7
Pas. Keramik Lantai Steep Nossing uk.10x30 cm Set. Roman
108.00
m1
-
8
Pas. Urugan Tanah Gembur
24.93
m3
-
9
Pas. Lapisan Pasir dan Kerikil
24.93
m3
-
10
Pas. Lapisan Geotextile
249.25
m2
-
11
Membran
249.25
m2
-
12
Lapisan Waterproofing Emulsion
249.25
m2
-
13
Lapisan Screed
249.25
m2
-
Sub Jumlah
-
JUMLAH PEKERJAAN LANTAI
-
F.
PEKERJAAN PENGECATAN
I.
LANTAI SEMI BASEMENT
1
Pengecatan Dinding (3x) Set. "ICI Weathersheald"
1,575.33
m2
-
2
Pengecatan Plafond (3x) Set. "ICI Weathersheald"
29.43
m2
-
3
Pengecatan Besi Hollow Kw.1
60.91
m2
-
Sub Jumlah
-
II.
LANTAI DASAR
1
Pengecatan Dinding (3x) Set. "ICI Weathersheald"
148.07
m2
-
2
Pengecatan Plafond (3x) Set. "ICI Weathersheald"
891.19
m2
-
3
Pengecatan Besi Hollow Kw.1
204.71
m2
-
4
Cat Emulsi Dinding Dalam
1,490.70
m2
-
Sub Jumlah
-
NO
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
SAT
1
2
3
4
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
(RP.) 5
(RP.) 6=5X3
III.
LANTAI DUA MEZANIN
1
Pengecatan Dinding (3x) Set. "ICI Weathersheald"
144.00
m2
2
Pengecatan Plafond (3x) Set. "ICI Weathersheald"
804.78
m2
-
3
Pengecatan Besi Hollow Kw.1
69.84
m2
-
4
Cat Emulsi Dinding Dalam
1,643.56
m2
-
Sub Jumlah IV.
-
-
LANTAI TIGA
1
Pengecatan Dinding (3x) Set. "ICI Weathersheald"
171.22
m2
2
Pengecatan Plafond (3x) Set. "ICI Weathersheald"
855.55
m2
-
3
Pengecatan Besi Hollow Kw.1
76.54
m2
-
1,666.81
m2
-
Cat Emulsi Dinding Dalam Sub Jumlah
-
-
V
LANTAI EMPAT
1
Pengecatan Dinding (3x) Set. "ICI Weathersheald"
171.22
m2
2
Pengecatan Plafond (3x) Set. "ICI Weathersheald"
855.55
m2
-
3
Pengecatan Besi Hollow Kw.1
76.54
m2
-
4
Cat Emulsi Dinding Dalam
1,666.81
m2
-
Sub Jumlah
-
-
VI
LANTAI LIMA
1
Pengecatan Dinding (3x) Set. "ICI Weathersheald"
171.22
m2
2
Pengecatan Plafond (3x) Set. "ICI Weathersheald"
855.55
m2
-
3
Pengecatan Besi Hollow Kw.1
76.54
m2
-
4
Cat Emulsi Dinding Dalam
1,666.81
m2
-
Sub Jumlah VII
-
-
LANTAI ENAM
1
Pengecatan Dinding (3x) Set. "ICI Weathersheald"
192.66
m2
2
Pengecatan Plafond (3x) Set. "ICI Weathersheald"
794.02
m2
-
3
Pengecatan Besi Hollow Kw.1
76.54
m2
-
4
Cat Emulsi Dinding Dalam
1,335.22
m2
-
Sub Jumlah VI.
-
-
LANTAI ROOF GARDEN
1
Pengecatan Dinding (3x) Set. "ICI Weathersheald"
1,336.10
m2
2
Pengecatan Plafond (3x) Set. "ICI Weathersheald"
234.99
m2
-
3
Pengecatan Besi Hollow Kw.1
76.54
m2
-
Sub Jumlah VII. 1
-
-
LANTAI ATAP Lapisan Waterproofing Emulsion
475.57
m2
-
Sub Jumlah
-
JUMLAH PEKERJAAN PENGECATAN
-
G.
PEKERJAAN SANIITARY
II.
LANTAI DASAR
1
Jet Washer Set.TOTO Lengkap
5.00
bh
-
2
Kloset Duduk Set.TOTO Lengkap
5.00
bh
-
3
5.00
bh
-
4
Tempat Tisu Pembatas UrinoarS et.TOTO Lengkap
2.00
bh
-
5
Floor Drain Set.TOTO Lengkap
5.00
bh
-
6
Wastafel Set.TOTO Lengkap
3.00
bh
-
7
Urinoar Set.TOTO Lengkap
3.00
bh
-
8
Krant Tembok Set.TOTO Lengkap
5.00
bh
-
9
Kitchen Zink Set.TOTO Lengkap
1.00
bh
-
Sub Jumlah III.
LANTAI DUA MEZANIN
1
Jet Washer Set.TOTO Lengkap
4.00
bh
-
2
Kloset Duduk Set.TOTO Lengkap
4.00
bh
-
3
Tempat Tisu
6.00
bh
-
4
Pembatas UrinoarS et.TOTO Lengkap
2.00
bh
-
Urinoar Set.TOTO Lengkap
3.00
bh
-
5
Floor Drain Set.TOTO Lengkap
4.00
bh
-
6
Wastafel Set.TOTO Lengkap
4.00
bh
-
7
Krant Tembok Set.TOTO Lengkap
4.00
bh
-
8
Kitchen Zink
1.00
bh
-
Sub Jumlah
-
NO
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
SAT
1
2
3
4
IV.
HARGA SATUAN
JUMLAH HARGA
(RP.) 5
(RP.) 6=5X3
LANTAI TIGA
1
Jet Washer Set.TOTO Lengkap
6.00
bh
-
2
Kloset Duduk Set.TOTO Lengkap
6.00
bh
-
3
Tempat Tisu
6.00
bh
-
4
Pembatas UrinoarS et.TOTO Lengkap
2.00
bh
-
Urinoar Set.TOTO Lengkap
2.00
bh
-
5
Floor Drain Set.TOTO Lengkap
6.00
bh
-
6
Wastafel Set.TOTO Lengkap
4.00
bh
-
7
Krant Tembok Set.TOTO Lengkap
4.00
bh
-
8
Kitchen Zink
1.00
bh
-
Sub Jumlah
-
V
LANTAI EMPAT
1
Jet Washer Set.TOTO Lengkap
6.00
bh
-
2
Kloset Duduk Set.TOTO Lengkap
6.00
bh
-
3
Tempat Tisu
6.00
bh
-
4
Pembatas UrinoarS et.TOTO Lengkap
2.00
bh
-
Urinoar Set.TOTO Lengkap
2.00
bh
-
5
Floor Drain Set.TOTO Lengkap
6.00
bh
-
6
Wastafel Set.TOTO Lengkap
4.00
bh
-
7
Krant Tembok Set.TOTO Lengkap
4.00
bh
-
8
Kitchen Zink
1.00
bh
-
Sub Jumlah
-
VI
LANTAI LIMA
1
Jet Washer Set.TOTO Lengkap
6.00
bh
-
2
Kloset Duduk Set.TOTO Lengkap
6.00
bh
-
3
Tempat Tisu
6.00
bh
-
4
Pembatas UrinoarS et.TOTO Lengkap
2.00
bh
-
Urinoar Set.TOTO Lengkap
2.00
bh
-
5
Floor Drain Set.TOTO Lengkap
6.00
bh
-
6
Wastafel Set.TOTO Lengkap
4.00
bh
-
7
Krant Tembok Set.TOTO Lengkap
4.00
bh
-
8
Kitchen Zink
1.00
bh
-
Sub Jumlah VII
-
LANTAI ENAM
1
Jet Washer Set.TOTO Lengkap
5.00
bh
-
2
Kloset Duduk Set.TOTO Lengkap
5.00
bh
-
3
Tempat Tisu
5.00
bh
-
4
Pembatas UrinoarS et.TOTO Lengkap
2.00
bh
-
Urinoar Set.TOTO Lengkap
3.00
bh
-
5
Floor Drain Set.TOTO Lengkap
5.00
bh
-
6
Wastafel Set.TOTO Lengkap
4.00
bh
-
7
Krant Tembok Set.TOTO Lengkap
2.00
bh
-
Sub Jumlah VI.
-
LANTAI ROOF GARDEN
1
Jet Washer Set.TOTO Lengkap
2.00
bh
-
2
Kloset Duduk Set.TOTO Lengkap
2.00
bh
-
3
Tempat Tisu
2.00
bh
-
4
Floor Drain Set.TOTO Lengkap
2.00
bh
-
5
Wastafel Set.TOTO Lengkap
2.00
bh
-
4
Urinoar Set.TOTO Lengkap
2.00
bh
-
Urinoar Set.TOTO Lengkap
1.00
bh
-
Sub Jumlah
-
JUMLAH PEKERJAAN SANITARY
-
REKAPITULASI BILL of QUANTITY ( BoQ ) RENCANA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BELAJAR SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG B. PEKERJAAN STRUKTUR NO IV
JUMLAH HARGA (RP.)
URAIAN PEKERJAAN a. Lantai Semi Bassement
-
b. Ground Reservoir Uk. 3.00 x4.00 x2.50 (30 M3)
-
c. Lantai Dasar
-
JUMLAH HARGA RAB STRUKTUR : DIBULATKAN : Terbilang :
-
BILL of QUANTITY ( BoQ ) RENCANA PEMBANGUNAN RUANG KELAS BELAJAR SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG B. PEKERJAAN STRUKTUR NO
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
SAT
1
2
3
4
III. I
PEKERJAAN STRUKTUR a.Lantai Semi Bassement RAMP BASEMENT Galian tanah ramp Pemadatan dan perataan tanah Pasir Urug t = 10 cm Lantai kerja t = 5 cm Beton Ramp K-300
33.19 94.83 9.48 4.74 18.97
m3 m2 m3 m3 m3
Jumlah ( a ) 1 2
1 2
b.Ground Reservoir Uk. 3.00 x4.00 x2.50 (30 M3) Pek. Water Stop PVC 20 cm Pek. Water Profing Lantai&Dinding /Coating Jumlah ( b ) d. Lantai Dasar Penambahan Plat selasar chemical angkur Jumlah ( d )
HARGA SATUAN (RP.) 5
JUMLAH HARGA (RP.) 6=5X3
-
21.40 83.22
m' m2
-
1.50 32.57
m3 titik
-
REKAPITULASI BIAYA C. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL NO.
URAIAN PEKERJAAN
TOTAL RAB
I
INSTALASI LISTRIK
-
II
INSTALASI AIR BERSIH
-
III
INSTALASI AIR KOTOR / AIR BEKAS
-
GRAND TOTAL
-
REKAP ME - hal : 1/1
NO. I
URAIAN PEKERJAAN
SAT
VOL
HARGA SAT
TOTAL HARGA
INSTALASI PENERANGAN / DAYA
I.1 a b c d e f g d h i j k l m n
Lantai - Semi Basement Lampu TL 2 x 36 W (RMO) Lampu TL 2 x 18 W (RMO) Lampu TL 1 x 18 W (RMO) Lampu TL 1 x 18 W (GMS) D. light PLE - C 15 W (RD150 REFF E27) Lampu baret TLC 18 W (SCB 20 ACR) Instalasi titik cahaya dalam gedung Instalasi stop kontak komputer 1 fasa, 200 VA, 220 V Instalasi stop kontak 1 fasa, 200 VA, 220 V Outlet stop kontak 10 A, 220 V Saklar tunggal Saklar ganda Saklar hotel ganda Grid Switch 6 Gang Grid Switch 18 Gang
bh bh bh bh bh bh ttk ttk ttk bh bh bh bh bh bh
36 16 10 4 8 16 60 52 63 50 45 6 6 1 1
-
I.2 a b c d e f j g h i j k
Lantai - Dasar Lampu TL 2 x 36 W (RMO) Lampu TL 2 x 18 W (RMO) Lampu TL 1 x 18 W (GMS) D. light PLE - C 15 W (RD150 REFF E27) Lampu baret TLC 18 W (SCB 20 ACR) Instalasi titik cahaya dalam gedung Instalasi stop kontak komputer 1 fasa, 200 VA, 220 V Instalasi stop kontak 1 fasa, 200 VA, 220 V Outlet stop kontak 10 A, 220 V Saklar tunggal Saklar ganda Saklar hotel ganda
bh bh bh bh bh ttk ttk ttk bh bh bh bh
97 3 4 96 8 208 39 65 104 23 32 23
-
I.3 a b c d e f j g h i j k
Lantai - 2 Mezzanine Lampu TL 2 x 36 W (RMO) Lampu TL 2 x 18 W (RMO) Lampu TL 1 x 18 W (GMS) D. light PLE - C 15 W (RD150 REFF E27) Lampu baret TLC 18 W (SCB 20 ACR) Instalasi titik cahaya dalam gedung Instalasi stop kontak komputer 1 fasa, 200 VA, 220 V Instalasi stop kontak 1 fasa, 200 VA, 220 V Outlet stop kontak 10 A, 220 V Saklar tunggal Saklar ganda Saklar hotel ganda
bh bh bh bh bh ttk ttk ttk bh bh bh bh
86 3 4 48 8 98 39 65 104 29 30 25
-
I.4 a b c d e f j g h i j k l
Lantai - 3 Lampu TL 2 x 36 W (RMO) Lampu TL 1 x 36 W (RMO) Lampu TL 2 x 18 W (RMO) Lampu TL 1 x 18 W (GMS) D. light PLE - C 15 W (RD150 REFF E27) Lampu baret TLC 18 W (SCB 20 ACR) Instalasi titik cahaya dalam gedung Instalasi stop kontak komputer 1 fasa, 200 VA, 220 V Instalasi stop kontak 1 fasa, 200 VA, 220 V Outlet stop kontak 10 A, 220 V Saklar tunggal Saklar ganda Saklar hotel ganda
bh bh bh bh bh bh ttk ttk ttk bh bh bh bh
64 8 4 82 10 140 26 38 36 29 30 14 4
-
I.5 a
Lantai - 4 Lampu TL 2 x 36 W (RMO)
bh
64
-
LISTRIK - hal : 1/4
NO.
URAIAN PEKERJAAN
SAT
VOL
HARGA SAT
TOTAL HARGA
b c d e f j g h i j k
Lampu TL 2 x 18 W (RMO) Lampu TL 1 x 18 W (GMS) D. light PLE - C 15 W (RD150 REFF E27) Lampu baret TLC 18 W (SCB 20 ACR) Instalasi titik cahaya dalam gedung Instalasi stop kontak komputer 1 fasa, 200 VA, 220 V Instalasi stop kontak 1 fasa, 200 VA, 220 V Outlet stop kontak 10 A, 220 V Saklar tunggal Saklar ganda Saklar hotel ganda
bh bh bh bh ttk ttk ttk bh bh bh bh
8 4 82 10 140 26 38 36 29 30 2
-
I.6 a b c d e f j g h i j k
Lantai - 5 Lampu TL 2 x 36 W (RMO) Lampu TL 2 x 18 W (RMO) Lampu TL 1 x 18 W (GMS) D. light PLE - C 15 W (RD150 REFF E27) Lampu baret TLC 18 W (SCB 20 ACR) Instalasi titik cahaya dalam gedung Instalasi stop kontak komputer 1 fasa, 200 VA, 220 V Instalasi stop kontak 1 fasa, 200 VA, 220 V Outlet stop kontak 10 A, 220 V Saklar tunggal Saklar ganda Saklar hotel ganda
bh bh bh bh bh ttk ttk ttk bh bh bh bh
64 8 4 82 10 140 26 38 36 29 30 2
-
I.7 a b c d e f j g h i j k
Lantai - 6 Aula Lampu TL 2 x 36 W (RMO) Lampu TL 2 x 18 W (RMO) Lampu TL 1 x 18 W (GMS) D. light PLE - C 15 W (RD150 REFF E27) Lampu baret TLC 18 W (SCB 20 ACR) Instalasi titik cahaya dalam gedung Instalasi stop kontak komputer 1 fasa, 200 VA, 220 V Instalasi stop kontak 1 fasa, 200 VA, 220 V Outlet stop kontak 10 A, 220 V Saklar tunggal Saklar ganda Saklar hotel ganda
bh bh bh bh bh ttk ttk ttk bh bh bh bh
130 3 4 167 10 212 45 68 40 29 30 4
-
II
INSTALASI PENANGKAL PETIR bh sat sat m ls ls ls
1 1 1 75 1 1 1
-
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7
LPI-GUARDIAN CAT II Termination kit Fiberglass mast NYY 1 x 70 sqmm Lighting even control Material bantu (klem, fisher, sekrup dll.) Ijin DEPNAKER
III
INSTALASI CABLE TRAY Perforated type- hot rolled steel sheet, SPHC 2.0 mm thickness, 100 mm height, hot dipped galvanized.
III.1 Lantai - Semi Basement a Straight tray - Ukuran 20 x 10 cm - Ukuran 30 x 10cm b Straight ladder (Lokasi di Shaf) - Ukuran 40 x 10 cm
m m
50 75
-
m
5
-
LISTRIK - hal : 2/4
NO. c d e f
URAIAN PEKERJAAN Elbow - Ukuran 30 cm Outside Riser - Ukuran 30 cm Equal Tee - Ukuran 30 cm Alat bantu (mur-baut, hanger rod, hinge fish plate dll.)
SAT
VOL
HARGA SAT
TOTAL HARGA
bh
5
-
bh
10
-
bh ls
4 1
-
III.2 Lantai - Dasar a Straight tray - Ukuran 20 x 10 cm - Ukuran 30 x 10cm b Straight ladder (Lokasi di Shaf) - Ukuran 40 x 10 cm c Elbow - Ukuran 30 cm d Outside Riser - Ukuran 30 cm e Equal Tee - Ukuran 30 cm f Alat bantu (mur-baut, hanger rod, hinge fish plate dll.)
m m
50 75
-
m
5
-
bh
5
-
bh
10
-
bh ls
4 1
-
III.3 Lantai - 2 M a Straight tray - Ukuran 20 x 10 cm - Ukuran 30 x 10cm b Straight ladder (Lokasi di Shaf) - Ukuran 40 x 10 cm c Elbow - Ukuran 30 cm d Outside Riser - Ukuran 30 cm e Equal Tee - Ukuran 30 cm f Alat bantu (mur-baut, hanger rod, hinge fish plate dll.)
m m
60 75
-
m
5
-
bh
5
-
bh
10
-
bh ls
4 1
-
III.4 Lantai - 3 a Straight tray - Ukuran 20 x 10 cm - Ukuran 30 x 10cm b Straight ladder (Lokasi di Shaf) - Ukuran 40 x 10 cm c Elbow - Ukuran 30 cm d Outside Riser - Ukuran 30 cm e Equal Tee - Ukuran 30 cm f Alat bantu (mur-baut, hanger rod, hinge fish plate dll.)
m m
60 74
-
m
24
-
bh
5
-
bh
10
-
bh ls
4 1
-
III.5 Lantai - 4 a Straight tray - Ukuran 20 x 10 cm - Ukuran 30 x 10cm b Straight ladder (Lokasi di Shaf) - Ukuran 40 x 10 cm c Elbow - Ukuran 30 cm d Outside Riser
m m
60 76
-
m
5
-
bh
5
-
LISTRIK - hal : 3/4
NO.
e f
URAIAN PEKERJAAN - Ukuran 30 cm Equal Tee - Ukuran 30 cm Alat bantu (mur-baut, hanger rod, hinge fish plate dll.)
SAT
VOL
HARGA SAT
TOTAL HARGA
bh
10
-
bh ls
4 1
-
III.6 Lantai - 5 a Straight tray - Ukuran 20 x 10 cm - Ukuran 30 x 10cm b Straight ladder (Lokasi di Shaf) - Ukuran 40 x 10 cm c Elbow - Ukuran 30 cm d Outside Riser - Ukuran 30 cm e Equal Tee - Ukuran 30 cm f Alat bantu (mur-baut, hanger rod, hinge fish plate dll.)
m m
60 74
-
m
5
-
bh
5
-
bh
10
-
bh ls
4 1
-
III.7 Lantai - 6 Aula a Straight tray - Ukuran 20 x 10 cm - Ukuran 30 x 10cm b Straight ladder (Lokasi di Shaf) - Ukuran 40 x 10 cm c Elbow - Ukuran 30 cm d Outside Riser - Ukuran 30 cm e Equal Tee - Ukuran 30 cm f Alat bantu (mur-baut, hanger rod, hinge fish plate dll.)
m m
60 70
-
m
5
-
bh
5
-
bh
10
-
bh ls
4 1
-
IV
TESTING & COMMISSIONING
TOTAL PEKERJAAN LISTRIK
ls
1
-
LISTRIK - hal : 4/4
NO.
URAIAN PEKERJAAN
I
PERALATAN UTAMA & INSTALASI AIR LANTAI - DASAR
II
INSTALASI PEMIPAAN
2.1
Pemipaan di Ruang Pompa dan Lt. Semi Basement Pemipaan menggunakan GIP med. Class di cat
a b
c
Pressure switch Fitting Tee dia. 6" x 1 1/2" x 6" Tee dia. 6" x 2" x 6" Tee dia. 6" x 2 1/2" x 6" Tee dia. 6" x 3" x 6" Tee dia. 1/2" x 1/2" x 1/2" Elbow dia. 3" Elbow dia. 1 1/2" Elbow dia. 1/2" Material bantu (mur-baut,flens,support,klem , fitting dll)
SAT
VOL
HARGA SAT
TOTAL HARGA
bh
2.00
-
bh bh bh bh bh bh bh bh ls
1.00 1.00 3.00 4.00 1.00 2.00 2.00 8.00 1.00
-
2.2 a b
c
d
e
f g 2.3 a b
Toilet Lantai - 4 Pipa tegak dia. 3" Pipa tegak dia. 2" Pipa dia. 1 1/2" Pipa dia. 1" Pipa dia. 3/4" Pipa dia. 1/2" Tee dia. 3" x 1 1/2" x 3" Tee dia. 3" x 1" x 3" Tee dia. 1 1/2" x 1" x 1 1/2" Tee dia. 1 1/2" x 1/2" x 1 1/2" Tee dia. 1" x 1" x 1" Tee dia. 1" x 3/4" x 1" Tee dia. 1" x 1/2" x 1" Tee dia. 3/4" x 3/42" x 3/4" Tee dia. 3/4" x 1/2" x 3/4" Tee dia. 1/2" x 1/2" x 1/2" Elbow dia. 1 1/2" Elbow dia. 1" Elbow dia. 3/4" Elbow dia. 1/2" Reducer dia. 1 1/2" x 1/2" Reducer dia. 1" x 3/4" Reducer dia. 1" x 1/2" Reducer dia. 3/4" x 1/2" Gate Valve dia. 1 1/2" (125 psi-srewed) Gate valve dia. 1" (125 psi-screwed) Material bantu (support,klem , socket dll)
m m m m m m bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh ls
12.00 4.00 12.00 20.00 36.00 124.00 2.00 2.00 2.00 8.00 4.00 2.00 14.00 4.00 8.00 16.00 8.00 14.00 10.00 78.00 2.00 6.00 4.00 12.00 2.00 6.00 1.00
-
Toilet Lantai - 5 Pipa tegak dia. 3" Pipa tegak dia. 2" Pipa dia. 1 1/2" Pipa dia. 1" Pipa dia. 3/4"
m m m m m
12.00 4.00 12.00 16.00 36.00
-
AIR BERSIH - hal : 1/3
NO.
c
d
e f 2.4 a b
c
d
e f
2.5 2.51 a
b
c
URAIAN PEKERJAAN
SAT
VOL
HARGA SAT
TOTAL HARGA
Pipa dia. 1/2" Tee dia. 3" x 1 1/2" x 3" Tee dia. 3" x 1" x 3" Tee dia. 1 1/2" x 1" x 1 1/2" Tee dia. 1 1/2" x 1/2" x 1 1/2" Tee dia. 1" x 1" x 1" Tee dia. 1" x 3/4" x 1" Tee dia. 1" x 1/2" x 1" Tee dia. 3/4" x 3/42" x 3/4" Tee dia. 3/4" x 1/2" x 3/4" Tee dia. 1/2" x 1/2" x 1/2" Elbow dia. 1 1/2" Elbow dia. 1" Elbow dia. 3/4" Elbow dia. 1/2" Gate Valve dia. 1 1/2" (125 psi-srewed) Gate valve dia. 1" (125 psi-screwed) Material bantu (support,klem , socket dll)
m bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh ls
98.00 2.00 2.00 2.00 8.00 4.00 2.00 14.00 4.00 8.00 16.00 8.00 14.00 10.00 78.00 2.00 6.00 1.00
-
Toilet Lantai - 6 Aula Pipa tegak dia. 3" Pipa tegak dia. 2" Pipa dia. 1 1/2" Pipa dia. 1" Pipa dia. 3/4" Pipa dia. 1/2" Tee dia. 3" x 1 1/2" x 3" Tee dia. 3" x 1" x 3" Tee dia. 1 1/2" x 1" x 1 1/2" Tee dia. 1 1/2" x 1/2" x 1 1/2" Tee dia. 1" x 1" x 1" Tee dia. 1" x 3/4" x 1" Tee dia. 1" x 1/2" x 1" Tee dia. 3/4" x 3/42" x 3/4" Tee dia. 3/4" x 1/2" x 3/4" Tee dia. 1/2" x 1/2" x 1/2" Elbow dia. 1 1/2" Elbow dia. 1" Elbow dia. 3/4" Elbow dia. 1/2" Gate Valve dia. 1 1/2" (125 psi-srewed) Gate valve dia. 1" (125 psi-screwed) Material bantu (support,klem , socket dll)
m m m m m m bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh ls
12.00 4.00 12.00 16.00 36.00 98.00 2.00 2.00 2.00 8.00 4.00 2.00 14.00 4.00 8.00 16.00 8.00 14.00 10.00 78.00 2.00 6.00 1.00
-
Lantai Atap (Roof Garden) Instalasi Pemipaan Pipa Header dia. 3" Pipa dia. 3" Pipa dia. 2" Pipa dia. 1 1/2" Pipa dia. 1" Tee dia. 3" x 3" x 3" Tee dia. 3" x 2" x 3" Tee dia. 3" x 1 1/2" x 3" Tee dia. 3" x 1" x 3" Tee dia. 2" x 2" x 2" Elbow dia. 3" Elbow dia. 2" Elbow dia. 1 1/2"
m m m m m bh bh bh bh bh bh bh bh
6.00 82.00 34.00 36.00 44.00 4.00 10.00 8.00 2.00 2.00 14.00 18.00 10.00
-
AIR BERSIH - hal : 2/3
NO.
d
URAIAN PEKERJAAN Elbow dia. 1" Gate Valve dia. 1" (125 psi-srewed) Gate Valve dia. 1 1/2" (125 psi-srewed) Gate valve dia. 2" (125 psi-screwed) Gate valve dia. 3" (125 psi-flanged)
TOTAL PEK AIR BERSIH
SAT bh bh bh bh bh
VOL 6.00 2.00 8.00 20.00 6.00
HARGA SAT
TOTAL HARGA -
-
AIR BERSIH - hal : 3/3
NO. I
1.10 a
b
c
d e
f g 1.20 a
b
c
d e
f g 1.30 a
b
URAIAN PEKERJAAN
SAT
VOL
HARGA SAT
TOTAL HARGA
PEMIPAAN AIR KOTOR / AIR BEKAS Pemipaan dan fitting menggunakan pipa PVC kelas AW dengan metode penyambungan RRJ (rubber ring joint)
Lantai - 4 Pipa Distribusi - dia. 4" - dia. 3" - dia. 2" Tee-Wye - dia. 6" x 4" x 6" - dia. 4" x 4" x 4" - dia. 4" x 3" x 4" - dia. 4" x 2" x 4" - dia. 3" x 2" x 3" - dia. 2" x 2" x 2" Elbow - dia. 4" - dia. 3" - dia. 2" Clean Out - dia. 2" Reducer - dia. 3" x 2" - dia. 4" x 3" Floor drain dia 2" Material bantu (socker, klem, lem dll.) Lantai - 5 Pipa Distribusi - dia. 4" - dia. 3" - dia. 2" Tee-Wye - dia. 6" x 4" x 6" - dia. 4" x 4" x 4" - dia. 4" x 3" x 4" - dia. 4" x 2" x 4" - dia. 3" x 2" x 3" - dia. 2" x 2" x 2" Elbow - dia. 4" - dia. 3" - dia. 2" Clean Out - dia. 2" Reducer - dia. 3" x 2" - dia. 4" x 3" Floor drain dia 2" Material bantu (socker, klem, lem dll.) Lantai - 6 Aula Pipa Distribusi - dia. 4" - dia. 3" - dia. 2" Tee-Wye
m m m
36 10 98
-
bh bh bh bh bh bh
2 12 2 12 14 19
-
bh bh bh
21 7 130
-
bh
6
-
bh bh bh ls
3 1 9 1
-
m m m
36 10 98
-
bh bh bh bh bh bh
2 12 2 12 14 19
-
bh bh bh
21 7 130
-
bh
6
-
bh bh bh ls
3 1 9 1
-
m m m
36 10 98
-
AIR KOTOR - hal : 1/2
NO.
c
d e
f g 1.40 a
URAIAN PEKERJAAN - dia. 6" x 4" x 6" - dia. 4" x 4" x 4" - dia. 4" x 3" x 4" - dia. 4" x 2" x 4" - dia. 3" x 2" x 3" - dia. 2" x 2" x 2" Elbow - dia. 4" - dia. 3" - dia. 2" Clean Out - dia. 2" Reducer - dia. 3" x 2" - dia. 4" x 3" Floor drain dia 2" Material bantu (socker, klem, lem dll.)
SAT
VOL
HARGA SAT
TOTAL HARGA
bh bh bh bh bh bh
2 12 2 12 14 19
-
bh bh bh
21 7 130
-
bh
6
-
bh bh bh ls
3 1 9 1
-
m m m
36 10 98
-
bh bh bh bh bh bh
2 12 2 12 14 19
-
bh bh bh
21 7 130
-
bh
6
-
f g
Lantai - Atap (Roof Garden) Pipa Distribusi - dia. 4" - dia. 3" - dia. 2" Tee-Wye - dia. 6" x 4" x 6" - dia. 4" x 4" x 4" - dia. 4" x 3" x 4" - dia. 4" x 2" x 4" - dia. 3" x 2" x 3" - dia. 2" x 2" x 2" Elbow - dia. 4" - dia. 3" - dia. 2" Clean Out - dia. 2" Reducer - dia. 3" x 2" - dia. 4" x 3" Floor drain dia 2" Material bantu (socker, klem, lem dll.)
bh bh bh ls
3 1 9 1
-
II
TESTING & COMMISSIONING
ls
1
-
b
c
d e
TOTAL PEKERJAAN AIR KOTOR
-
AIR KOTOR - hal : 2/2
DAFTAR HARGA SATUAN PEKERJAAN No
Jenis Bahan Bangunan
Satuan
Kode
Harga Satuan (Rp.)
1
2
3
4
5
A -
BAHAN AGREGAT KASAR & BAHAN PEREKAT Tanah Urug Tanah Merah Pasir Urug Pasir Pasang Pasir Beton Pasir Aspal Pasir Batu Tersaring Pasir Batu Koral Beton Batu Belah Pondasi Batu pecah mesin 1/2-1 Batu pecah mesin 1-2 Batu pecah mesin 2-3 Batu gosok (apung) Semen Tiga Roda Semen putih Semen warna Semen warna tua Semen warna khusus ( biru } Lem kuning (Aibon) Lem putih fox Lem Vinil Beton Redy Mix
B
BAHAN PENUTUP DINDING
-
Bata Merah Bakar Kelas I Bata merah bakar kelas II Bata merah oven (klingker) Bata merah dekoratif Batako kecil uk. 10 x 20 x 8 Batako besar uk. 20 x 30 x 8 Con Block uk. 20 x 30 x 8 Batako berlobang ( HB. 10 ) Batako berlobang ( HB. 15 ) Batako berlobang ( HB, 20 ) Beton rooster, uk. 20 x 20 cm I j u k ( 20 kg / m2 )
C
BAHAN LOGAM
-
Besi beton U-32 Besi beton U-39 Besi beton U-42 Besi beton U-24 Besi Hollow uk. 40 x 60 mm Besi Hollow uk. 40 x 40 mm Besi BSP dia. 3" Besi Siku L 30x30x3 Besi Strip, uk. 3 x 30 mm x 6 m ( 4,21 Kg ) Seng BJLS 30, lebar 60 cm ( 1 ro! = 50 m' ) Seng BJLS 30, lebar 90 cm ( 1 ro! = 50 m1 ) Seng plat BJLS 25 uk. 90 x 180 cm
m3 m3 m3 m3 rn3 m3 m3 rn3 m3 m3 m3 ni3 m3 kg" Zak kg kg kg kg kg kg kg m3
bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh kg
kg kg kg kci btg btg btg kg kg m' m' Ibr
-
Seng plat BJLS 30 uk. 90 x 180 cm Seng gelombang BJLS 25 uk. 0.90 x 1.80 m Kawat beton Ayakan Sortiran Plat besi tipis 1 mm Plat besi tipis 0,5 mm Plat besi tipis 2 mm - 5 mm Plat besi tipis 5 mm - 10 mm Plat besi tipis 10 mm ke atas Almunium plat L 0,25 mm ( 10 x 20 mm ) Almunium plat 0,25 mm ( 1.00 x 2.00 ) Almunium plat 0,30 mm ( 1.00 x 2.00 } Almunium plat 0,40 mm ( 1.00 x 2.00 ) Almunium plat 0,50 mm ( 1.00 x 2.00 ) Almunium plat 0,60 rnm ( 1.00 x 2.00 } Almunium uk.3 " ( bahan kusen ) set. EDICO Natural Almunium uk.4 " ( bahan kusen ) set. EDICO Natural Almunium uk.3 " ( bahan kusen ) set. EDICO Warna Almunium uk.4 " ( bahan kusen } set. EDICO Warna Alumunium uk.2" ( Bahan Daun Jendela ) set, YKK Natural Alumunium uk.2,5" ( Bahan Daun Pintu ) set, YKK Natural Almunium uk.3 " ( bahan kusen ) set. YKK Natural Almunium uk.4 " ( bahan kusen ) set, YKK Natural Almunium uk.3 " ( bahan kusen ) set, YKK Warna Almunium uk.4 " ( bahan kusen ) set. YKK Warna Karet Asesoris Kusen/Pintu/Jendela Aluminium Panel Sunscreen Aluminium Colourboncl Paku kaca Paku eternit Paku triplex Paku 1 s/d 3 cm Paku 4 s/d 7 cm Paku uk. 8 s/d 12 cm Paku uk. 10" Paku Ramset/ dina bolt Paku seng Paku beton 10 cm Paku beton 7 cm Paku beton 2 s/d 5 cm Hak kait asbes 7 cm lengkap Paku kait lengkap Paku cacing Angker Mur Baut dia. 19 mm panjang 60 cm Mur Baut HTB dia. 10 mm s/d 16 mm panjang 5 cm Mur Baut biasa dia. 10 mm s/d 16 mm panjang 5 cm Piser dia. 12 cm s/d 20 cm Paku gipsum anti karat ( 20.00 rn2 / kg ) Paku sekrup Besi Wiremesh M10 Besi Wiremesh M7 Besi Wiremesh M6 Besi IWF Besi Lips Channel Besi Siku Water Proofing (Coating)
Ibr lbr kg bh kg kg kg kg kg btg lbr Ibr Ibr Ibr Ibr btg btg btg btg m1 m1 btg btg btg btg m1 m2 kg kg kg kg kg kg kg bh kg bh bh bh bh bh kg bh bh bh bh kg dus m2 m2 m2 kg kg kg kg
D
BAHAN PENGUNCI / PENGGANTUNG DAN KACA
-
Engsel pintu 4" set. Unilon Engsel pintu 3" set. Unilon Engsel pintu Aimunium (Floor Hinge), set. DORMA,uk.Pintu Standard Engsel pintu Aimunium ( Floor Hinge ), set. AKN, uk, Pintu Standard Engsel jendela biasa Engsel angin Grendel jendela ( spring knip ) Grendel jendela biasa Grendel pintu biasa ( selot ) Grendel tanam pintu ganda ( espagnolet ) Hak angin stainless Hak angin kait biasa Kunci pintu set. ALFA Tarikan Pintu Aluminium Kunci pintu Union/Royal Type besar Kunci pintu Union/Royal Type besar Kunci pintu Union/Royal Type kecil Kunci pintu Cap KUDA TERBANG Type besar Kunci pintu Cap KUDA TERBANG Type kecil Kunci pintu SES Type besar Kunci pintu SES Type kecil Kunci pintu KM/WC, ALPHA Kunci pintu Aimunium ALPHA, uk. Pintu standard Door stop type 013 / GP Handle pintu type besar Rel pintu dorong Marathon ( 1 pintu ) Handle pintu aluminium Door closer Kelas Baik Kaca polos 3 mm set. ASAHI Kaca polos 5 mm set. ASAHI Kaca polos 6 mm set. ASAHI Kaca polos 8 mm set. ASAHI Kaca Buram 12 mm Kaca raybend 5 mm Kaca es 5 mm set. ASAHI Kaca es 6 mm set. ASAHI Glass Block 20 x 20 cm (ex. DN) Kaca Cermin 5 mm
E
BAHAN KAYU / KAYU LAPIS DAN PLAFOND
-
Kayu balok Albasia Kayu papan Albasia Kayu Terentang Kayu balok Rasamala Kayu kamper Slngkil Kayu Balok Borneo super Kayu papan Borneo super ( Meranti ) uk. 3/20 cm Kayu papan Borneo super ( Meranti ) uk. 3/30 .cm Kayu balok kamper Medan Kayu papan karnper Medan, uk. 3/20 cm - 3/30 cm Kayu balok kamper Banjar Kayu papan kamper Banjar, uk. 3/20 cm - 3/30 cm Kayu balok kamper Samarinda Kayu papan kamper Samarinda, uk. 3/20 cm - 3/30 cm Kayu papan kamper Samarinda, uk. 3/20 cm Kayu papan kamper Samarinda, uk. 3/20 cm Kayu balok jati Jateng tua lepas mata ciia. 80 cm keatas. Kayu balok jati Jabar tua lepas mata dia. 80 cm keatas Kayu balok jati Jabar dia. 40 cm keatas Kayu kaso Borneo , uk. 5/7 - 4. 00 m1 Dolken dia 5 s/d 7 cm Dolken dia 8's/d 10 cm Bambu dia 5-7 Crn Bambu dia 7 - 10 Cm Bambu Gombong Pegangan tangga ( balustrade ) profil jati Pegangan tangga ( balustrade ) kamper Banjar Triplek 3 mm, uk. 1,20 x 2,40 Triplek4mm, uk. 1,20x2,40 Triplek 4 mm, ukuran pintu
psg psg bh bh psg psg bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh psg unit bh bh m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 Bh m2
m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m3 m1 m1 m3 m3 m3 m3 btg btg btg btg btg m' m1 Ibr Ibr Ibr
-
Triplex 6 mm, uk. 1,20 x 2,40 Wallpaper (kelas menengah) Multiplek 9 mm, uk. 1,20 x 2,40 Playwood Sungkai 3 mm, uk. 1,20 x 2,40 Playwood Sungakai 18 mm, uk. 1,20 x 2,40 Teakwood 3 mm, uk. 1,20 x 2,40 Teakwood 4 mm, uk. 1,20 x 2,40 Melamin 4 mm, uk. 1,20 x 2,40 Formika putih polos, uk. 1,20 x 2,40 Formika motif, ukuran pintu Gypsum 120 x 240 cm t. 9mm set.Jaya Board GRC 120 x 240 cm t. 4mm List Gipsump 7 cm List Gipsump 10 cm List Gipsump 14 cm
F
BAHAN PENUTUP LANTAI.
-
Keramik dinding uk. 10/20, 20/20 cm putih / polos set. Roman Keramik dinding uk. 10/20 cm anti slip set. Roman Keramik dinding uk. 20/20 cm anti slip set. Roman Keramik dinding uk. 20/25 cm set. Roman Keramik uk. 20 x 20 cm set. Roman Keramik lantai uk. 30 x 30 cm set. Roman Keramik lantai uk. 30 x 60 cm set. Roman Keramik lantai uk. 10 x 30 cm set. Roman Stairmosing keramik uk. 10/20 cm Keramik lantai uk. 40 x 40 cm set. Roman Keramik lantai uk. 40 x 50 cm set. Roman Homogenious tile - Granito Tile 60x60 cm Flooring set. Jati uk. 1.50 x 9.0 x 60/90 - 105.00 cm Flooring set. Kamper Samarinda uk. 1.50 x 9.0 x 60/75/90.00 cm Grass block 45 x 30 x 8 cm Floor hardener - FOSROC
G
BAHAN FINISHING.
-
Wall paper biasa, uk. 0.50 x 10.00 m Wall paper corak, uk. 0.50 x 10.00 m Cat dasar Alkali Cat dasar tembok, Indo 9000 Sealer Water Base Cat dasar Cat tembok ICLInterior, warna Stand. Cat tembok ICI Interior, warna Tua Cat tembok ICI Exterior, warna Std. Cat tembok set. Catylac Exterior, warna Std. Cat tembok set. Catylac Exteriorior, warna Std. Cat tembok set. DULUX Cat kayu set. DULUX, warna Std. Cat kayu set. DULUX, warna putih Cat kayu set. DULUX, warna special Cat tembok Sanlex Cat tembok Sanlex Wonder Cat tembok Vinilex Cat tembok Wiratex Cat kayu / besi Seiv Cat kayu / besi Avian Cat Duco Cat primer Meni kayu / besi Cat Zinchromate Bola mas Dempul tembok ( plamuur ) Dempul kayu
Ibr m2 Ibr Ibr Ibr Ibr Ibr Ibr Ibr Ibr Ibr Ibr m1 m' m' m2 m2 m2 m2 m2 m2 m2 bh m' m2 rn2 rn2 m2 m2 bh kg rol rol Itr kg kg gln gln gln gln gln kg kg kg kg kg kg kg kg kg kg kg kg kg kg kg kg
-
Dempul halus / Impra (Wood Filler) Dempul lilin Dempul plastik Terpentin ( minyak cat ) Minyak Pelumas Minyak Diesel / Solar Umum Bensin / Premium Umum Solignem ( 1 blek = 10 liter ) Thiner A Thiner B Kumpon Oker putih Oker warna Lem Putih ( FOX ) Melamik Spirtus Plitur jadi DX Plitur jadi Ultran Kuas 3" Rol cat Ampelas Minyak Bekisting Waterprofing Emulsion Waterprofing Membrance
H
BAHAN PERPIPAAN.
-
Pipa hitam klas Medium dia 3 " Shower dengan Tiang Shower tanpa Tiang Tempat sabu porseiein Grevel/Got beton 1/2 dia 20 cm
I
BAHAN / ALAT -ALAT SANITAIR.
-
Kloset jongkok porselen, warna Kloset jo ngkok porselen, putih Kloset duduk porselen TOTO, warna standard lengkap Kloset duduk porselen TOTO, standard lengkap, warna tua Urinoir warna standard Penyekat urinoir Porselein Bak mandi fibre glass, uk. Kecil Bak mandi fibre glass, uk. Besar Bak mandi Teraso Jet Washer set. Toto Tempat Tisu Wastafel lengkap + cermin Wastafel bulat warna standar, lengkap Wastafel lengkap + cermin, ex TOTO type L. 38 VI Wastafel lengkap + cermin, ex TOTO type LW. 211 CJ Wastafel lengkap + cermin, ex I N A type LW. 230 Kitchen zink stainless standard 1 lobanq Kran air San Ei leher angsa dia 1/2 " Kran air JTAP leher angsa dia 1/2 " Kran tembok San Ei dia 1/2 " Kran tembok ITAP dia 1/2 " Kran panas / dingin Standar Floor drain San Ei Floor drain Lokal Isolasi besar Kwas 2,5" Kwas 3"
kg kg kg Itr Ltr It It Itr Itr Itr kg kg kg kg kg Itr Itr Itr bh bh Ibr Itr kg rn' btg bh bh bh bh bh bh bh bh Ibr bh bh bfi bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh bh Buah Buah Buah
-
ALAT-ALAT PERTUKANGAN
-
Palu 5 kg tanpa gagang Cangkul dengan doran Singkup Sekrop Pengki Linggis besar 0 1" Rol meter 30 meter Rol meter 5 meter - 10 meter Slang plastik untuk waterpass dia 0,5 cm Waterpass alumunium 60 cm Roda dorong Alat bantu/Alat-alat kecil
bh bh bh bh bh bh bh bh m' bh bh set
K -
BIAYA ALAT-ALAT Buldozer 110 HP Excavator. Hydr, 1,0 m3 Roller 3 Wheel 6-8 ton Tandem Roller 6 - 10 ton Asphalt Mixing Plant 30 t/h Water Tank Truck 115 HP Dump Truck 3,5 ton/115 HP Concrete Mixer 0.5 m3 / 20 HP Compresor Air 210 m3 / h Generator 3 - 5 KVA Water Pump D 10 cm - 40 m3/hr Jack Hammer Eqpmnt Hidraulic jacking Alat ukur infra merah
Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam
L M -
PERTAMANAN Pasangan Grass Block ( 8 cm ) (Sekwa. A!pen,Oris,Gsangkan } Urugan sirtu dipadatkan dengan stemper Pasangan geotextile UPAH KERJA Pekerja Pekerja Setengah Terampil Pekerja Terampil Tukang Batu Kepala Tukang batu Tukang Kayu Kepala Tukang Kayu Tukang Besi Profil / Tukang Las Kepala Tukang Besi Profil / Tukang Las Tukang Besi Beton Kepala Tukang Besi Beton Tukang Cat Kepala Tukang Cat Tukang Gali Kepala Tukang Gali Tukang Pipa Kepala Tukang Pipa Mekanik Pembantu Mekanik Operator Terlatih Operator Kurang Terlatih Pembantu Operator Sopir Truck Supir Personil Pembantu Sopir Mandor
m2 m3 m2 Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh Oh