Kelompok 8
OSI Network Jaringan Komputer Lanjut
Lusiana (54410098) Muhammad Dede Fahlevi (54410654) Saiful Anwar Eka Saputra (56410332)
DAFTAR ISI Cover....................................................................................................................................... 1 Daftar Isi.................................................................................................................................. 2 Daftar Gambar......................................................................................................................... 3 Daftar Tabel............................................................................................................................. 4 Isi Rangkuman......................................................................................................................... 5 Daftar Pustaka......................................................................................................................... 13
2
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.......................................................................................................................... 6 Gambar 2.......................................................................................................................... 7
3
DAFTAR TABEL Tabel 1............................................................................................................................ 6 Tabel 2............................................................................................................................ 8 Tabel 3............................................................................................................................ 9 Tabel 4............................................................................................................................ 10 Tabel 5............................................................................................................................ 10 Tabel 6............................................................................................................................ 11 Tabel 7............................................................................................................................ 11 Tabel 8............................................................................................................................ 12
4
OSI Network OSI Layer Open Systems Interconnection (OSI) model adalah suatu referensi untuk memahami komunikasi data antara dua buah sistem yang saling terhubung. OSI layer membagi proses komunikasi menjadi tujuh lapisan. Setiap lapisan berfungsi untuk melakukan fungsi-fungsi spesifik untuk mendukung lapisan diatasnya dan sekaligus juga menawarkan layanan untuk lapisan yang ada di bawahnya. Tiga lapisan terbawah akan fokus pada melewatkan trafik melalui jaringan kepada suatu sistem yang terakhir. Empat lapisan teratas akan bermain pada sistem terakhir untuk menyelesaikan proses komunikasinya. Masalah utama dalam komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah karena mereka menggunakan protocol dan format data yang berbeda-beda. Untuk mengatasi ini, Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien. 1.
Sejarah OSI
Dahulu pada era 70-an, banyak perusahaan software maupun hardware yang membuat System Network Architektur (SNA), yang antara lain IBM, Digital, Sperry, Burough dan lainnya. Tentunya masing - masing perusahaan tersebut membuat aturan - aturan sendiri yang satu sama lain tidak sama, misalkan IBM mengembangkan SNA yang hanya memenuhi kebutuhan komputer - komputer IBM. Dari sini kemudian timbul masalah misalkan jaringan komputer menggunakan SNA produk IBM ingin dihubungkan dengan SNA produk Digital tentunya tidak bisa, hal ini disebabkan protokolnya tidak sama. Analoginya, misalkan anda berbicara dengan bahasa jawa, tentunya akan dimengerti pula orang lain yang juga bisa berbahasa Jawa, misalkan anda berbicara dengan orang Sunda apakah bahasa anda bisa diterima oleh orang tersebut? tentunya tidak? Masalah ini bisa diselesaikan jika anda berbicara menggunakan bahasa standar yang tentunya bisa dimengerti lawan bicara anda. Menghadapi kenyataan ini, kemudian The International Standard Organization (ISO) pada sekitar tahun 1980-an, meluncurkan sebuah standar model referensi yang berisi cara kerja serangkaian protokol SNA. Model referensi ini selanjutnya dinamakan Open System Interconnection (OSI). OSI terdiri dari 7 buah bagian (layer), yang masing - masing layer mempunyai tugas sendiri - sendiri. Dikarenakan OSI terdiri dari 7 macam layer, maka model referensi OSI seringkali disebut 7 OSI layer.
5
Gambar 1. Pembagian layer pada model referensi OSI
Tabel 1. Pembagian Model Referensi OSI
6
2.
Layer-Layer OSI
Model referensi OSI secara konseptual terbagi ke dalam 7 lapisan/layer dimana masingmasing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik . Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer ”.
Gambar 2. Model Layer OSI upper layer dan lower layer.
Upper layers, fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Upper layers berurusan dengan persoalan aplikasi dan pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lower layers merupakan intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. Lower layers mengendalikan persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan ke dalam hardware dan software. Lower layers yang lain pada umumnya hanya diimplementasikan dalam software.
7
A. Physical Layer Physical Layer adalah layer yang paling sederhana, Layer ini berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah physical layer. Selain itu, layer ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio. Network components:
Repeater
Multiplexer
Hubs(Passive and Active)
TDR
Oscilloscope
Amplifier
Protocols:
IEEE 802 (Ethernet standard) IEEE 802.2 (Ethernet standard) ISO 2110 ISDN
Tabel 2. Komponen Jaringan dan Protokol Layer (bagian Physical Layer)
B. Data Link Layer Data Link Layer menangani bingkai (frame) data khusus antara jaringan dengan Physical layer . Pada penerimaan akhir, layer ini mempaket data mentah dari Physical layer kedalam bingkai data untuk pengiriman ke Network layer. Sebuah bingkai (frame) data adalah unit dasar bagi trafik jaringan seperti data di kirim melalui media jaringan; bingkai data adalah sebuah format terstruktur yang tinggi (highly structured format) yang mana data dari layer atas di letakkan untuk pengiriman, dan pada saat data di extracted (diurai) saat di terima dan dikirim ke layer diatasnya. Secara umum fungsi dari Data Link Layer adalah : 1. Framing : Membagi bit stream yang diterima dari lapisan network menjadi unit-unit data yang disebut frame. 2. Physical Addressing : definisi identitas pengirim / penerima yang ditambahkan dalam header . 3. Flow Control : melakukan tindakan untuk membuat stabil laju bit jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang. 4. Error Control : penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim. 8
5. Communication Control : menentukan device yang harus dikendalikan pada saat tertentu jika ada dua koneksi yang sama. Network components:
Protocols:
Bridge
Media Access Control:
Switch
Communicates with the adapter card
ISDN Router
Controls the type of media being used:
Intelligent Hub
NIC
Advanced Cable Tester
802.3 CSMA/CD (Ethernet) 802.4 Token Bus (ARCnet) 802.5 Token Ring 802.12 Demand Priority
Logical Link Control
error correction and flow control manages link control and defines SAPs
802.2 Logical Link Control Tabel 3. Komponen Jaringan dan Protokol Layer (bagian Data Link Layer)
C. Network Layer Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet, mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internet working dengan menggunakan router. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang “dihubungkan ke” network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu. Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck (penyempitan jalur). Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer.
9
Network components:
Brouter
Router
Frame Relay Device
ATM Switch
Advanced Cable Tester
Protocols:
IP; ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP; IGMP; IPX NWLink NetBEUI OSI DDP DECnet
Tabel 4. Komponen Jaringan dan Protokol Layer (bagian Network Layer)
D. Transport Layer Fungsi dasar Transport Layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan. Network components:
Gateway
Advanced Cable Tester
Brouter
Protocols:
TCP, ARP, RARP; SPX NWLink NetBIOS / NetBEUI
ATP
Tabel 5. Komponen Jaringan dan Protokol Layer (bagian Transport Layer)
E. Session Layer Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote time sharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin ke mesin lainnya. 10
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat. Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang di izinkan melakukan operasi kritis. Network components:
Gateway
Protocols:
NetBIOS Names Pipes Mail Slots
RPC
Tabel 6. Komponen Jaringan dan Protokol Layer (bagian Session Layer)
F. Presentation Layer Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Layer ini bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi misalnya format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi. Secara umum fungsi dari presentation layer adalah : -
Enkripsi dan dekripsi dari suatu pesan untuk alasan keamanan. Kompresi dan dekrompresi suatu pesan sehingga dapat dikirimkan pada jaringan secara efisien. Memformat grafis. Melakukan translasi konten. Melakukan translasi yang sifatnya spesifik terhadap suatu sistem tertentu.
Network components:
Gateway
Redirector
Protocols:
None
Tabel 7. Komponen Jaringan dan Protokol Layer (bagian Presentation Layer) 11
G. Application Layer Layer yang ke-7, yang bernama application layer, memberikan suatu antarmuka bagi enduser yang mengoperasikan peranti yang terhubung ke jaringan. Layer ini merupakan "apa yang user lihat", dalam konteks loading aplikasi (seperti web browser atau email); yang mana, application layer ini merupakan data yang user lihat selama menggunakan aplikasi dalam jaringan. Secara umum fungsi application layer adalah sebagai berikut: -
Mendukung file transfer. Kemampuan untuk melakukan pencetakan (print) pada jaringan. Surat elektronik (email). Pengiriman pesan elektronik (electronic messaging). Melakukan browsing pada World Wide Web.
Application layer terdiri dari bermacam - macam protocol diantaranya: HTTP, FTP, SMTP, dan NFS. Layer ini mengijinkan akses ke network services seperti networked file transfer, message handling, dan database query processing yang mendukung aplikasi secara langsung (directly). Layer ini juga mengkontrol akses network secara umum, pengiriman data dari sending applications ke receiving applications, dan memberikan informasi error dan status untuk aplikasi pada saat mengirim atau pada saat terjadi network errors karena terganggu (interfere) dengan layanan akses (service access) atau pengiriman (delivery). Network components:
Gateway
Protocols:
DNS; FTP TFTP; BOOTP SNMP; RLOGIN SMTP; MIME; NFS; FINGER TELNET; NCP APPC; AFP SMB
Tabel 8. Komponen Jaringan dan Protokol Layer (bagian Application Layer)
12
3.
Contoh penggunaan layer-layer OSI pada jaringan
Disini akan diberikan contoh penerapan model OSI sehari-hari pada proses penerimaan e-mail: - Layer 7, Anda memakai Microsof Outlook yang mempunyai fungsi SMTP dan POP3. - Layer 6, mengirim email dengan format ASCII atau HTML. - Layer 5, dalam menggunakan email anda harus menginstal OS dahulu untuk membuka sesi komunikasi jaringan. - Layer 4, OS membuka SMTP dengan sebuah TCP socket kemudian protocol terbuka untuk menerima data dari server email. - Layer 3, Komputer mencari IP addres dari SMTP Server dengan melihat routing table yang diberikan OS Router jika tidak ditemukan akan memberikan pesan - Layer 2, Paket Data dari IP addres di kirimkan oleh Ethernet - Layer 1, mengubah paket data menjadi signal elektrik yang ditransformasilkan pada kabel UTP Cat 5
Daftar Pustaka
http://viyan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/20097/Tayang-11-12Network-Layer.pdf http://deris.unsri.ac.id/materi/jarkom/bab2-OSI%20LAYER.pdf http://nic.unud.ac.id/~lie_jasa/A04%20OSI%20Model%20_Kelompok%204_.pd f
13