KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TERHADAP KELAHIRAN BBLR DI KABUPATEN ACEH BESAR THE INFLUENCE OF CHRONIC ENERGY DEFICIENCY AND ANEMIA IN PREGNANT WOMEN ON BIRTH OF LOW BIRTH WEIGHT IN ACEH BESAR DISTRICT Nurbaiti* *Dosen Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh1 Email :
[email protected] Abstrak: Riskesdas 2013 melaporkan bahwa prevalensi risiko ibu hamil usia 15 – 49 tahun yang menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) sebesar 24,2 % dan 37,1% Pada Anemia. Ibu hamil dengan masalah gizi dan kesehatan berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang akan dilahirkan. Ibu hamil yang menderita Kekurangan Energi Kronis (KEK) berisiko 2,0087 kali melahirkan BBLR dan pada Anemia sebesar 3,8 kali.Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan Anemia pada ibu hamil terhadap kelahiran BBLR di Kabupaten Aceh Besar Metode Penelitian menggunakan rancangan case control study yaitu kelompok kasus dibandingkan dengan kelompok kontrol berdasarkan status pajanan. Populasi penelitian adalah keseluruhan bayi lahir pada tahun 2016 dengan jumlah sampel sebanyak 120 sampel yang terdiri dari 60 kelompok kasus dan 60 kelompok kontrol. Tehnik pengambilan sampel secara consecutif sampling. Pengumpulan data dilakukan sejak tanggal 1 Agustus - 20 September 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang menderita KEK dan Anemia memiliki pengaruh yang bermakna terhadap kelahiran BBLR dengan p value 0.001 (p<0,05) OR 6.46 (CI 95%; 2.07 – 20.08). Kesimpulan bahwa risiko kelahiran BBLR dari ibu hamil yang menderita KEK dan Anemia sebesar 6.46 kali dibanding ibu yang normal. Kata Kunci : Kekurangan Energi Kronis (KEK), Anemia, BBLR Abstract: Riskesdas on 2013 reported that the prevalence of the risk of pregnant women aged 15-49 years with Chronic Energy Deficiency (CED) reached 24.2% and 37.1% on Anemia. Pregnant women with nutritional and health problems affect the health and safety of mothers and babies and the quality of babies to be born. Pregnant women who suffer with CED at risk 2.0087 to LBW and 3,8 in anemia. The purpose of this study to determine the Influence of Chronic Energy Deficiency (CED) and Anemia in pregnant women to birth of LBW in Aceh Besar district. Methods The study used case control design, with case group compared to control group based on exposure status. The population was all born in 2016 with a total sample of 120 samples consisting of 60 case groups and 60 control groups. The sampling technique of Consecutive sampling. Data collection was conducted from August 1 - September 20, 2016. The results showed that pregnant women suffering from CED and Anemia had a significant influence on the birth of LBW with p value 0.001 (p <0.05) OR 6.46 (95% CI; 2.07 - 20.08). The conclusion the risk of LBW from pregnant women with CED and Anemia 6.46 times compared to normal mothers. Keywords: Chronic Energy Deficiency (CED), Anemia, Low birth weight
299
Kekurangan Energi Kronis (Kek) Dan Anemia Pada Ibu Hamil Terhadap Kelahiran…300
lebih dari 23 cm3. Selain itu ibu yang
PENDAHULUAN Masalah kekurangan gizi pada ibu
menderita Anemia, secara signifikan
dalam masa kehamilan, yang masih
meningkatkan risiko kelahiran prematur
memerlukan perhatian saat ini antara
sesuai derajat keparahan Anemia dan
lain adalah masalah ibu hamil yang
pada ibu yang menderita Anemia berat
menderita Kekurangan Energi Kronis
mempunyai
(KEK) dan Anemia.1 Berdasarkan hasil
melahirkan bayi dengan BBLR.4
Riset
Kesehatan
Dasar
risiko
3,8
kali
untuk
(Riskesdas
Berat badan lahir rendah (Low
2013) diketahui bahwa prevalensi risiko
Birth weight/LBW) yaitu bayi yang
ibu hamil usia 15-49 tahun yang
berat badannya kurang dari 2500 gram.
menderita Kekurangan Energi Kronis
Berat lahir rendah merupakan salah
(KEK) mencapai 24,2 % dan yang
penyebab utama yang berkontribusi
menderita Anemia mencapai 37,1%.2.
terhadap kematian bayi baru lahir yang
Ibu hamil dengan masalah gizi dan
mencapai 60 sampai 80 % dari seluruh
terhadap
kematian neonatal5. Penyebab yang
kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi
berhubungan dengan kelahiran BBLR
serta kualitas bayi yang akan dilahirkan.
antara lain berkaitan dengan status gizi
Ibu hamil yang menderita Kekurangan
ibu sebelum dan selama hamil. Status
Energi
gizi ibu sebelum hamil berhubungan
kesehatan
berdampak
Kronis
(KEK)
dapat
menimbulkan risiko terhadap bayi yang
dengan
dilahirkan
dilahirkan.
antara
mengakibatkan
lain
dapat
terjadinya
berat
badan
Kekurangan
bayi
yang
energi
dan
kematian
mikronutrien sebelum hamil dan pada
janin, kelahiran prematur, lahir cacat
awal kehamilan memiliki implikasi
dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
terhadap penyebab bayi lahir dengan
bahkan kematian bayi.
1
berat lahir rendah.6
KEK pada Ibu hamil ditandai
Beberapa faktor ibu lainnya yang
dengan batas Lingkar Lengan Atas
berkaitan dengan BBLR seperti usia ibu
(LILA) kurang dari 23, 5 cm. Ibu
kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
dengan
tahun,
dengan
keadaan
KEK
jarak
kehamilan,
mempunyai risiko 2,0087 kali untuk
perawatan
melahirkan
riwayat melahirkan BBLR sebelumnya,
bayi
BBLR
dibanding
dengan ibu yang memiliki ukuran LILA
derajat
kehamilan,
pekerjaan
ibu
Paritas,
fisik7,8,
dengan
Keadaan
301 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, 299-310
sosial ekonomi (miskin), penambahan
Berdasarkan
permasalahan
berat badan yang rendah, kurang gizi
tersebut,
(KEK) dan ibu hamil dengan masalah
melakukan
kesehatan seperti Anemia, menderita
“Pengaruh Kekurangan Energi Kronis
penyakit, kehamilan ganda dan faktor
(KEK) dan Anemia pada Ibu Hamil
bayi sendiri seperti cacat bawaan dan
Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir
infeksi selama dalam kandungan.7
Rendah (BBLR) di Kabupaten Aceh
Secara global diperkirakan lebih
peneliti
tertarik
penelitian
untuk tentang
Besar”.
dari 20 juta bayi lahir dengan BBLR atau
sekitar
kelahiran.
15,5%
dari
seluruh
Sebanyak
95,6
persen
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
menggunakan
terdapat di negara berkembang dan
pendekatan
hampir 70% persen terjadi di Asia.9 Di
rancangan case control study, yaitu
negara
negara
kelompok kasus dibandingkan dengan
berkembang berat lahir merupakan
kelompok kontrol berdasarkan status
salah
pajanan.
maju
satu
maupun
faktor
berhubungan
penting
dengan
yang
retrospektif
Penelitian
dengan
dilakukan
di
kematian
wilayah Kabupaten Aceh Besar sejak
neonatal, post neonatal dan kematian
tanggal 1 Agustus samapai dengan 19
bayi dan kesakitan pada masa kanak-
September 2016.
9.
kanak
Populasi
Prevalensi kelahiran bayi dengan BBLR
di
Indonesia
dalam
penelitian
ini
adalah keseluruhan bayi yang lahir
berdasarkan
hidup di Kabupaten Aceh Besar Tahun
Riskesdas 2013 dilaporkan sebesar 10,2
2016. Sampel pada penelitian ini adalah
% dan angka ini sedikit menurun
bayi yang lahir hidup di Kabupaten
dibanding Riskesdas 2010 yaitu sebesar
Aceh Besar tahun 2016 baik BBLR
2
11,1 % , sementara jumlah kelahiran
maupun lahir dengan berat badan
bayi dengan BBLR di Provinsi Aceh
normal dan sesuai kriteria inklusi dan
berdasarkan laporan rutin surveilans
ekslusi. Jumlah sampel sebanyak 120
gizi pada awal tahun 2016 dilaporkan
sampel
sebanyak 297 kasus dari total 4911
kelompok kasus dan 60 sampel untuk
10
jumlah kelahiran.
yaitu
kelompok kontrol.
60
sampel
untuk
Kekurangan Energi Kronis (Kek) Dan Anemia Pada Ibu Hamil Terhadap Kelahiran…302
Pengumpulan
data
data
meliputi
primer yaitu data ibu yaitu umur, pekerjaan,
pendidikan,
square test dan Odd Ratio (OR), pada Confidence Interval 95% (α= 0,05).
pendapatan,
paritas, jarak kelahiran, usia kehamilan,
HASIL PENELITIAN
tempat
Analisis Univariat
periksa hamil,
siapa
yang
memeriksa, berapa kali periksa, apakah pernah bekerja berat selama hamil, pernah sakit, pernah melahirkan BBLR sebelumnya dan kepemilikan buku KIA
Karakteristik Umur
BBLR (< 2500 gr) n %
kelamin, lahir tunggal atau kembar dan
dikumpulkan
melalui
yang
wawancara
langsung menggunakan kuesioner.
Karakteristik Ibu Usia Ibu Berisiko <20 dan >35 thn 16 Tidak Berisiko 20-35 thn 44 Jumlah 60
Data lain adalah data Lingkar Lengan
Atas
(LILA),
Kadar
Haemoglobin (HB) ibu, jumlah tablet besi yang dikonsumsi selama hamil, BB ibu sebelum dan sesudah hamil dan data BBL bayi, yang diperoleh dari rekam catatan Register Kohort Ibu, Register Kohort Bayi dan Buku KIA. Analisis data dalam penelitian ini meliputi: Analisis Univariat, analisa data dimulai dengan melakukan analisis variabel
secara
keseluruhan
baik
variabel independen maupun dependen. Dan
Analisis
Bivariat,
antar
variabel
independen
dengan
variabel dependen menggunakan uji chi
26,7 73.3 100
Normal (≥ 2500 gr) n % 10 50 60
Jumlah n
%
16.7 26 21.6 83.3 94 78.3 100 120 100
Dari tabel 1 diketahui bahwa ibu dari kelompok usia berisiko (<20 tahun dan
>35
tahun)
lebih
banyak
melahirkan BBLR, sebaliknya ibu dari kelompok usia tidak berisiko (usia 2035 tahun) lebih sedikit melahirkan BBLR dibanding bayi dengan berat normal Karakteristik Bayi Jenis Kelamin.
Berdasarkan
Tabel 2. Karakteristik Bayi berdasarkan Jenis Kelamin antara kelompok kasus dan kelompok kontrol
dilakukan
bivariat untuk mengetahui hubungan
Berdasarkan
Tabel 1. Karakteristik Ibu berdasarkan umur antara kelompok kasus dan kelompok kontrol
serta data bayi yaitu umur, jenis
kondisi bayi saat dilahirkan
Ibu
Karakteristik Bayi Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah
BBLR (< 2500 gr) n %
Normal (≥ 2500 gr) n %
28 32 60
26 43.3 54 45 34 56.7 66 55 60 100 120 100
46.7 53.3 100
Jumlah n
%
303 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, 299-310
Dalam hal ini karakteristik bayi dari
kelompok
kasus
dan
Berdasarkan kadar Haemoglobin
kontrol
(Hb) diketahui, ibu yang menderita
berdasarkan jenis kelamin menurut
Anemia dengan kadar Hb (< 11 gr/dl)
berat badan lahir diketahui pada bayi
melahirkan
dengan jenis kelamin laki-laki lebih
dibanding berat normal, sebaliknya ibu
banyak lahir dengan BBLR dibanding
dengan kadar Hb normal (≥ 11 gr/dl)
berat normal, sebaliknya pada jenis
lebih sedikit melahirkan bayi dengan
kelamin perempuan lebih sedikit yang
BBLR.
lahir dengan BBLR dibanding berat
lebih
banyak
BBLR
Menurut konsumsi Tablet Besi
normal.
(Fe),
Distribusi Status Gizi Ibu Berdasarkan LILA, Hb Ibu dan Konsumsi Tablet Besi (Fe)
mengkonsumsi tablet besi <90 tablet lebih
diketahui,
banyak
ibu
yang
melahirkan
BBLR
dibanding berat normal, sebaliknya ibu Tabel 3. Distibusi status gizi menurut LILA, Hb dan Konsumsi Tablet Besi (Fe) antara kelompok kasus dan kelompok kontrol
Karakteristik Ibu Status Gizi berdasarkan LILA KEK (< 23.5 cm) Normal (≥ 23.5 cm) Jumlah Hemogloblin (Hb) Anemia (< 11 gr/dl) Normal (≥ 11 gr/dl) Jumlah Konsumsi tablet besi (Fe) < 30 tablet 30-89 tablet ≥ 90 tablet Jumlah
BBLR (< 2500 gr) n %
Normal (≥ 2500 gr) n %
24 36 60
40 60 100
16 44 60
41 19 60
68.3 31.7 100
22 38 60
2 23 35 60
3.3 38.3 58.3 100
2 11 47 60
lebih sedikit melahirkan BBLR.
Jumlah
Analisis Bivariat
n
%
26.7 73.3 100
40 80 120
33.3 66.7 100
Hubungan Status Gizi ibu berdasarkan LILA dengan kelahiran BBLR
36.7 63.3 100
63 57 120
52.5 47.5 100
3.3 18.3 78.3 100
4 34 82 120
3.3 28.3 68.3 100
Dari tabel 3 diketahui bahwa ibu dengan status KEK melahirkan lebih banyak bayi BBLR dibanding dengan berat normal, sebaliknya ibu yang status gizinya normal (tidak KEK) melahirkan lebih sedikit BBLR.
yang mengkonsumsi ≥ 90 tablet besi
Tabel 4. Hubungan Status Gizi Ibu berdasarkan LILA dengan kelahiran BBLR
LILA
< 23,5 cm (KEK) ≥ 23,5 cm Tidak KEK Total Dari bahwa sebagian
Berat Badan Lahir BBLR Normal Total P value (< 2500 gr) (≥ 2500 gr) n % n % n % 24 40 16 26.7 40 33.3 0.121 36
60
44
73.3 80 66.7
60
100
60
100 120 100
hasil ibu
penelitian
yang
besar
diketahui
menderita
melahirkan
KEK BBLR
Kekurangan Energi Kronis (Kek) Dan Anemia Pada Ibu Hamil Terhadap Kelahiran…304
dibanding berdasarkan menunjukkan
berat
normal
analisis bahwa
namun statistik
tidak
Tabel 6. Hubungan Status gizi ibu berdasarkan LILA + Hb dengan Kelahiran BBLR
ada
pengaruh antara KEK pada ibu hamil dengan kelahiran BBLR dengan p value: 0.121 (P > 0.05). Hubungan Status Gizi berdasarkan Hb Ibu dengan kelahiran BBLR Tabel 5. Hubungan Status Gizi Berdasarkan Kadar Hb Ibu dengan Kelahiran BBLR
Kadar Berat Badan Lahir Bayi Hemoglobin BBLR Normal Total P value (Hb) (< 2500 gr) (≥ 2500 gr) n % n % n % <11gr/dl 41 68.3 22 36.7 63 52.5 0.001 Anemia ≥11gr/dl 19 31.7 38 63.3 57 47.5 Tidak Anemia Total 60 100 60 100 120 100
Hasil
analisis
menunjukkan
bahwa
yang menderita Anemia lebih banyak melahirkan
BBLR
dibanding berat
normal. Dari analisis statistik diketahui ada pengaruh Anemia pada ibu hamil dengan kelahiran BBLR dengan p value: 0.001 (p < 0,05)
tidak
ada
pengaruh antara Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil terhadap kelahiran BBLR dengan p value 0.677 (p > 0,05) OR 1.29 (CI 95% ; 0.38 – 4,32).
penelitian menunjukkan bahwa ibu
statistik
Anemia
pada
ibu
hamil
berpengaruh terhadap kelahiran BBLR dengan p value 0.014 (p < 0,05) dan nilai OR 3.09 (CI 95% ; 1.23 – 7,74), hal ini berarti seorang ibu hamil yang menderita anemia berisiko melahirkan BBLR sebesar 3.09 kali. Seorang ibu hamil yang menderita KEK+Anemia sekaligus mempunyai
Hubungan Status gizi ibu berdasarkan LILA+Hb Dengan Kelahiran BBLR
pengaruh
yang signifikan
terhadap
kelahiran BBLR dengan p value 0.001 (p < 0,05) dan nilai OR 6.46 (CI 95% ; 2.07 – 20,0), dengan risikonya menjadi 2 (dua) kali lebih besar yaitu 6.46 kali
305 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, 299-310
untuk melahirkan BBLR dibanding ibu
dengan penelitian yang dilakukan oleh
yang normal atau yang tidak menderita
Trihardani, yang menunjukkan bahwa
KEK maupun Anemia.
faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian BBLR adalah Lingkar Lengan Atas
PEMBAHASAN Hubungan status berdasarkan LILA Kelahiran BBLR
gizi ibu terhadap
(RP=7,9;
1,85-33,95),
pertambahan berat badan (RP=6,6; 1,30-33,01)14, Dharmalingam, menambahkan status gizi ibu adalah penentu
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa tidak ada pengaruh antara status gizi ibu hamil dengan KEK terhadap kelahiran BBLR yaitu dengan p value: 0677 (p > 0,05). Pada Penelitian Cohen juga menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan antara gizi ibu hamil dengan berat badan lahir bayi pada Hispanik dan non hispanik.
Dalam penelitian ini didapatkan bahwa ada ibu normal (tidak menderita KEK) juga melahirkan BBLR sebanyak 36 (60%). Menurut Zhao (2015)16 faktor finansial, ekonomi atau keuangan mempengaruhi kelahiran bayi BBLR pada ras Afrika Amerika (OR 1.49, IK
11
95% 1.01-2.22) tetapi tidak pada ras
Penelitian lain yang dilakukan oleh Ahmadu menunjukkan bahwa gizi ibu hamil juga tidak memberikan kontribusi yang
paling penting dari berat lahir anak15.
signifikan
untuk
kelahiran
BBLR12. Hasil penelitian ini, walaupun tidak menunjukkan adanya pengaruh antara kedua variabel tersebut namun dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat 24 (40%) ibu yang menderita KEK melahirkan BBLR. Menurut Teller dan Yimer, pada penelitian yang dilakukan di Ethopia Selatan menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara status gizi ibu dan berat badan anak13 Hasil Penelitian tersebut berbeda
kulit putih. Menurut Villar et all,17 hubungan antara ibu KEK dengan bayi BBLR dipengaruhi banyak faktor antara lain faktor biologi, sosial ekonomi, faktor
demografi
dan
perbedaan
populasi/ras. Menurut Valero18, ada banyak faktor risiko yang dikaitkan dengan BBLR, yang paling penting adalah faktor sosio-ekonomi, risiko medis sebelum atau selama kehamilan dan gaya hidup ibu, meskipun ada intervensi untuk mencegah dari banyak faktor-faktor ini sebelum dan selama kehamilan menurun.
kejadian
BBLR
tidak
Kekurangan Energi Kronis (Kek) Dan Anemia Pada Ibu Hamil Terhadap Kelahiran…306
Hubungan Kadar Haemoglobin (Hb) Ibu Terhadap Kelahiran BBLR
memiliki risiko sembilan kali lebih besar untuk melahirkan BBLR. Scholl
statistik
(2011)23, menunjukkan bahwa anemia
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
pada ibu hamil akan menyebabkan
yang
kadar
pertumbuhan janin terganggu sehingga
terhadap
menyebabkan kelahiran prematur dan
kelahiran BBLR yaitu p value 0.014 (p
berat badan lahir bayi yang dilahirkan
< 0,05) dengan nilai OR 3.09, yang
rendah (BBLR).
Dari
hasil
analisis
bermakna
Haemoglobin
antara
(Hb)
ibu
berarti bahwa seorang ibu hamil yang
Penelitian
tentang
pengaruh
menderita Anemia mempunyai risiko
Anemia dalam kehamilan terhadap
sebesar 3.09 kali lebih besar untuk
kelahiran
melahirkan BBLR dibanding ibu yang
Scholl,24 juga menyebutkan bahwa
normal.
defisiensi zat besi sebelum dan awal
BBLR
yang
dilakukan
Hasil penelitian ini sejalan dengan
kehamilan mempengaruhi peningkatan
penelitian Rini S dan Trisna W, yang
risiko kelahiran bayi prematur dan berat
mengemukakan
badan lahir rendah.
bahwa
terdapat
hubungan antara Anemia ibu dengan kejadian BBLR dengan nilai p = 0.00.19 Menurut Kumar et al
20
, bahwa
kadar haemoglobin, besi dan ferritin yang rendah pada darah ibu yang Anemia
menunjukkan
hubungan
linear
Hemoglobin
pada
adanya
dengan saat
kadar
kehamilan.
Keadaan defisiensi besi yang berat pada ibu telah menunjukkan dampak yang buruk pada kadar besi bayi baru lahir dan
selanjutnya
mempengaruhi
perkembangannya (Emamghorashi dan
Hubungan status gizi ibu berdasarkan LILA+Hb terhadap Kelahiran BBLR Dari
hasil
analisis
statistik
didapatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara ibu KEK + Anemia dengan kelahiran bayi BBLR yaitu p value 0.001 OR : 6.46 dengan interval kepercayaan 95%; 2.07-20.0 artinya ibu yang menderita KEK + Anemia memiliki risiko 6.46 kali lebih besar
untuk
melahirkan
BBLR
dibandingkan dengan ibu normal atau
21
Heidari) .
ibu yang tidak KEK mapun Anemia. 22
Menurut Elhassan et al (2010),
ibu dengan Anemia defisiensi besi
Penelitian Kulasekaran
yang (2012)25
dilakukan di
India
307 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, 299-310
menunjukkan bahwa sekitar empat
ibu hamil terhadap kelahiran BBLR
puluh persen dari bayi berat lahir
dengan p value 0,677 (p > 0,05), Dan
rendah dilahirkan oleh wanita yang
Ada pengaruh antara Anemia pada ibu
mengalami
kronis.
hamil terhadap kelahiran BBLR dengan
Peningkatan kematian perinatal dan
p value 0.014 (p < 0,05) dan nilai OR
neonatal, risiko yang lebih tinggi dari
3.09, yang berarti risiko ibu hamil
bayi BBLR, lahir mati dan keguguran
menderita Anemia untuk melahirkan
adalah
dari
BBLR 3.09 kali lebih besar dibanding
kekurangan gizi pada wanita. Sepertiga
ibu yang normal. Kesimpulan lain
dari bayi yang lahir di India adalah
adalah ada pengaruh antara KEK dan
BBLR (< 2500 gram) dan ini terus
Anemia
menjadi masalah kesehatan masyarakat
kelahiran BBLR dengan p value 0.001
yang utama.
(p < 0,05) dan nilai OR 6.46 yang
defisit
beberapa
energi
konsekuensi
pada
ibu
hamil
terhadap
Beberapa temuan lainnya tentang
berarti risiko ibu hamil melahirkan
hubungan antara gizi ibu dan anak
BBLR 6.46 kali lebih besar dibanding
menunjukkan bahwa proporsi yang
ibu yang normal.
tinggi BBLR dan anak-anak yang pertumbuhannya terhambat diamati ada diantara ibu yang kekurangan gizi Menurut
Bora
26
2014 ,
SARAN Bagi Dinas Kesehatan Aceh Besar
adanya
diharapkan
dapat
mengintensifkan
hubungan antara Anemia dengan berat
program perbaikan gizi sejak dini yaitu
badan lahir rendah pada bayi, yang
mulai awal kehidupan (sejak janin
diperoleh
dalam kandungan) untuk meningkatkan
hasil
bahwa
ibu
hamil
Anemia mempunyai kemungkinan 1.89
status
kali
mencegah kelahiran BBLR.
melahirkan
BBLR.
Kidanto,
kesehatan/gizi
ibu
untuk
menambahkan bahwa risiko melahirkan
Bagi pihak Puskesmas hendaknya
premature dan bayi berat lahir rendah
dapat melakukan pemantauan yang
meningkat sesuai derajat keparahan
adekuat pada setiap ibu hamil agar
anemia.4
mendapat asupan gizi seimbang dan mengkonsumsi tablet besi (Fe) sesuai
KESIMPULAN Tidak
ada
standar yang telah ditetapkan. pengaruh
antara
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada
Kekurangan Energi Kronis (Kek) Dan Anemia Pada Ibu Hamil Terhadap Kelahiran…308
Bagi
Peneliti
lainnya,
perlu
newborn.
dilakukan penelitian lanjutan untuk
http://www.who.int/maternal_child_
mengetahui pengaruh faktor-faktor lain
adolescent/topics/newborn/care_of_p
yang
reterm/en.
turut
berperan
menyebabkan
kelahiran BBLR.
6. Galloway
R.
Prepregnancy
Nutritional Status and Its Impact on DAFTAR PUSTAKA
Birthweight.
1. Kementerian Kesehatan. Pedoman
http://www.unsistem.org/SCN/archiv
Penanggulangan
Kurang
Energi
es/scnnews11/ch05.htm.
Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil.
7. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Jakarta: Direktorat Bina Gizi dan
Masyarakat; Kementerian Kesehatan
Kesehatan Ibu dan Anak; 2015.
RI. Manajemen Bayi Berat Lahir
2. Kementerian Kesehatan; RI. Riset Kesehatan Dasar; Badan Penelitian dan
Pengembangan
Kesehatan,.
2013.
Rendah;; 2010. 8. Arisman. Gizi Dalam Daur Kehidupan. 3rd ed. EGC; 2007. 9.Karim MR, Flora MS, Akhter S.
3. Saraswati E. Risiko Ibu Hamil
Birthweight of the babies delivered
Kurang Energi Kronis (KEK) dan
by chronic energy deficient mothers
Anemia
Bayi
in National Nutrition Program (NNP)
Dengan Berat Badan Lahir Rendah
intervention area. Bangladesh Med
untuk
(BBLR).
Melahirkan
Penelitian
Gizi
dan
Makanan. 1998.
Res Counc Bull. 2011;37(1):17-23. 10.Dinas Kesehatan Pemerintah Aceh.
4. Kidanto HL, Mogren I, Lindmark G,
Laporan
Surveilans
Gizi
Dinas
Massawe SN, Nystrom L. Risks for
Kesehatan Provinsi Aceh Tahun
preterm delivery and low birth
2016.
weight are independently increased
11.Imran
M.
Effect
of
Maternal
by severity of maternal anaemia.
Anaemia on Birth weight; Ahmad
South African Med J.
O.M,Kalsoom U *,SughraU*,Hadi
2009;99
(2):98-102.
U**,.2011;23(1):77-79.
5. WHO. Maternal, Newborn, child and adolescent
health;
Care
of
the
Preterm and/or low birth weigt
12. Ahmadu BU, Yakubu N, Yusuph H, Alfred M, Bazza B LA. Using the effects
of
maternal
nutritional
309 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 2 Nopember 2016, 299-310
indicators (hemoglobin and total
x.
protein) on baby’s birth weight
17. Villar J, Merialdi M, Gulmezoglu
outcome to forecast a paradigm
AM, et al. Nutritional Interventions
shift toward increased levels of non-
during Pregnancy for the Prevention
communicable diseases in children.
or Treatment of Maternal Morbidity
Ann
and Preterm Delivery: An Overview
Afr
Med
2013;1229-33.
of Randomized Controlled Trials. J
2013;12(1):29-33. 13.Teller CH; Yimer G. Levels and
Nutr.
2003;133(5):1606S-1625.
determinants of malnutrition in
http://jn.nutrition.org/content/133/5/
adolescent and adult women in
1606S.long.
Southern Ethiopia. Ethiop J Heal Dev 2000; 14(1)57-66. 14.Trihardiani
I.
18.Valero De Bernabé J, Soriano T, Albaladejo R, et al. Risk factors for
Faktor
Risiko
low birth weight: A review. Eur J
Kejadian Berat Badan Lahir Rendah
Obstet
di
2004;116(1):3-15.
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Singkawang Timur dan Utara Kota Singkawang. 2011:1-55.
Gynecol
Reprod
Biol.
doi:10.1016/j.ejogrb.2004.03.007. 19. Rini S dan Trisna W. Faktor-faktor
15.Dharmalingam A, Navaneetham K,
risiko kejadian berat bayi lahir
Krishnakumar CS. Nutritional status
rendah
of mothers and low birth weight in
pelayanan terpadu kesmas Gianyar
India. Matern Child Health J.
II.
2010;14(2):290-298.
ojs.unud.ac.id. 2015.
doi:10.1007/s10995-009-0451-8.
di
wilayah
E-Jurnal
Med
kerja
unit
Udayana-
20. Kumar A, Rai AK, Basu S, Dash D,
16. Zhao, Y., Kershaw, T., Ettinger AS
Singh JS. Cord Blood and Breast
et al. Association Between Life
Milk Iron Status in. 2008;121(3).
Event Stressors and Low Birth
doi:10.1542/peds.2007-1986.
Weight in African American and
21. Emamghorashi F, Heidari T. Iron
White Populations: Findings from
status of babies born to iron-
the 2007 and 2010 Los Angeles
deficient anaemic mothers in an.
Mommy
2004;10:808-814.
and
Baby
(LAMB)
Surveys. Matern Child Heal J 19 2195 doi101007/s10995-015-1734-
22. Elhassan EM, Abbaker AO, Haggaz AD,
Abubaker
MS,
Adam
I.
Kekurangan Energi Kronis (Kek) Dan Anemia Pada Ibu Hamil Terhadap Kelahiran…310
Anaemia and low birth weight in Medani , Hospital Sudan. 2010:0-4. 23. Scholl TO. Maternal Iron Status; Relation to Fetal Growth, Length of Gestation and The Neonate’s Iron Endowment.
Nutr
Rev
2011
Novemb ; 69(Suppl 1) S23–S29 doi101111/j1753-4887201100429.x. doi:10.1111/j.17534887.2011.00429 .x.Maternal. 24. Scholl TO. Iron status during pregnancy : setting the stage for mother and iron deficiency in women. 2005;81:1218-1222. 25. Kulasekaran RA. Influence of mothers ’ chronic energy deficiency on
the
nutritional
status
of
preschool children in Empowered Action
Group
states
in
India.
2012;2(3).doi:10.4103/22310738.99471. 26. Bora R, Sable C, Wolfson J, Boro K, Rao R. Prevalence of anemia in pregnant women and its effect on neonatal outcomes in Northeast India. J Matern Fetal Neonatal Med. 2014;27(9):887-891. oi:10.3109/14767058.2013.845161.