BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat ukur dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi. Dari hasil pengujian validitas terhadap butir-butir pertanyaan yang di ajukan, dan hasil penelitian yang sudah dilakukan dengan menggunakan spss 17 untuk hasil uji validitas dari 15 pertanyaan kuesioner penelitian ini dapat dinyatakan valid dan layak terhadap keputusan pembelian karena nilai dari validitasnya> 0.361. dimana suatu indikator dikatakan valid, apabila n = 30 dan α = 0,05, maka r tabel = 0,361 dengan ketentuannya sebagai berikut : Hasil r hitung > r table (0.361) = valid Hasil r hitung < r table (0.361) = tidak valid Hasil dapat dilihat dalam lampiran skripsi ini. B. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan suatu alat pengukur untuk dapat digunakan beberapa kali mengukur peristiwa yang sama dan didapat hasil pengukurannya relatif sama maka, dapat dikatakan bahwa 74
75
alat ukur tersebut adalah reliabel. Sebuah variabel dinyatakan reliable jika memiliki nilai Cronbrach alpha’s > 0.60. hasil uji reliabilitas adalah sebagai berikut : Tabel 5.1 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.960
15
Sumber : Hasil Output SPSS C. Deskriptive Crosstab Statistik deskriptif crosstab (tabulasi silang) termasuk dalam analisis deskripsi.Namun, ada perbedaan dibandingkan dengan statistik deskriptif frekuensi dan eksplore.Deskriptif crosstab menyajikan data dalam bentuk tabulasi, yang meliputi baris dan kolom.Ciri-ciri crosstab pada umumnya adalah dua variabel atau lebih yang mempunyai hubungan secara deskriptif. Penyajian data pada umumnya adalah data kualitatif, khususnya berskala nominal seperti hubungan antara variabel dengan gender, usia, pekerjaan, pendapatan dan lain sebagainya.
76
1. Crosstab Variabel Citra Merk (X1) terhadap Jenis Kelamin/ Gender Tabel 5.2 Crosstab Citra Merk (X1) terhadap Jenis Kelamin atau Gender Pers_Citra_Merk * Gender Crosstabulation
Gender Perempuan
Laki-Laki
Total
Pers_Citra_Merk Rendah
6
8
14
Sedang
27
40
67
TInggi
4
10
14
37
58
95
Total
Sumber : Hasil Output SPSS Dari hasil tabel crosstab diatas dapat disimpulkan persepsi antara variabel citra merk (X1) terhadap jenis kelamin adalah sedang dimana hasil terbanyak adalah 40 orang yang berjenis kelamin laki-laki. Artinya dari 95 responden yang disebar paling dominan menjawab adalah laki-laki.
77
2. Crosstab Variabel Citra Merk (X1) terhadap Usia Tabel 5.3 Crosstab Citra Merk (X1) terhadap Usia Pers_Citra_Merk * Usia Crosstabulation Count Usia 17-26thn Pers_Citra Rendah _Merk
27-36thn
37-46Thn
>46Thn
Total
4
4
4
2
14
Sedang
13
17
25
12
67
TInggi
1
7
5
1
14
18
28
34
15
95
Total
Sumber: Hasil Output SPSS Dari hasil tabel crosstab diatas disimpulkan bahwa persepsi antara variabel citra merk (X1) terhadap usia adalah sedang dimana hasil terbanyak adalah 25 orang yang menjawab yang berusia 37-46 tahun. Artinya dari 95 responden yang disebar paling dominan menjawab adalah umur disekitar 37-46 tahun.
78
3. Crosstab Variabel Citra Merk (X1) terhadap Pekerjaan Tabel 5.4 Crosstab Citra Merk (X1) terhadap Pekerjaan Pers_Citra_Merk * Pekerjaan Crosstabulation Count Pekerjaan Mahasiswa/Pe Karyawan lajar
Swasta
Pegawai Wiraswasta
Negeri
Lain-Lain
Total
Pers_ Rendah
3
5
2
3
1
14
Citra Sedang _Mer TInggi k
10
22
11
18
6
67
0
9
4
0
1
14
Total
13
36
17
21
8
95
Sumber : Hasil output SPSS Dari hasil tabel crosstab diatas dapat dismpulkan bahwa persepsi antara variabel citra merk (X1) terhadap pekerjaan adalah sedang dimana mayoritas memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta yang berjumlah 22 orang. Artinya dari 95 responden yang disebar paling dominan menjawab adalah responden yang bekerja sebsgai karyawan swasta.
79
4. Crosstab Variabel Citra Merk (X1) terhadap Pendapatan Tabel 5.5 Crosstab Citra Merk (X1) terhadap Pendapatan Pers_Citra_Merk * Pendapatan Crosstabulation
D Count Pendapatan
a
Rp.2.500.001- Rp.3.500.001-
r
Rp.4.500.000 >Rp.4.500.001
Total
iPers_Citra Rendah
1
4
6
3
14
_Merk
Sedang
5
15
28
19
67
TInggi
0
5
4
5
14
6
24
38
27
95
hTotal Sumber : Hasil Output SPSS
Dari hasil tabel crosstab diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi antara variabel citra merk (X1) terhadap pendapatan adalah sedang dimana hasil terbanyak yang menjawab adalah yang memiliki pendapatan Rp 3.500.001- Rp 4.500.000 sebanyak 28 orang. Artinya dari 95 responden yang disebar paling dominan menjawab adalah responden yang pendapatannya antara Rp. 3.500.001 – Rp. 4.500.000,-.
80
5. Crosstab Variabel Citra Merk (X1) terhadap Keputusan Pembelian Tabel 5.6 Crosstab Citra Merk (X1) terhadap Keputusan Pembelian Pers_Citra_Merk * Keputusan_Pembelian Crosstabulation Count Keputusan_Pembelian Jarang Membeli Sering Membeli Pers_Citra_Merk
Total
Rendah
14
0
14
Sedang
12
55
67
TInggi
0
14
14
26
69
95
Total
Sumber: Hasil Output SPSS Dari hasil tabel crosstab dapat disimpulkan bahwa persepsi antara variabel citra merk (X1) terhadap keputusan pembelian adalah sedang dimana yang memiliki kelompok sering membeli sebanyak 55 orang. Artinya dari 95 responden yang disebar paling dominan menjawab adalah kelompok sering membeli.
81
6. Crosstab Variabel Persepsi Harga (X2) terhadap Jenis Kelamin/ Gender Tabel 5.7 Crosstab Persepsi Harga (X2) terhadap Jenis Kelamin atau Gender
Pers_Harga * Gender Crosstabulation Count Gender Perempuan Pers_Harga
Laki-Laki
Total
Rendah
5
6
11
Sedang
27
45
72
Tinggi
5
7
12
37
58
95
Total
Sumber : Hasil Output SPSS Dari hasil tabel crosstab diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi antara harga (X2) terhadap jenis kelamin adalah sedang dimana hasil terbanyak adalah 45 orang
yang berjenis kelamin laki-laki. Artinya dari 95
responden yang disebar paling dominan menjawab adalah laki-laki.
82
7. Crosstab Variabel Presepsi Harga (X2) terhadap Usia Tabel 5.8 Crosstab Persepsi Harga (X2) terhadap Usia Pers_Harga * Usia Crosstabulation Count Usia 17-26thn
27-36thn
37-46Thn
>46Thn
Total
Pers_Harga Rendah
2
2
6
1
11
Sedang
14
22
22
14
72
Tinggi
2
4
6
0
12
18
28
34
15
95
Total
Sumber : Hasil output SPSS Dari hasil tabel crosstab diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi antara variabel persepsi harga (X2) terhadap usia adalah sedang dimana hasil terbanyak adalah 22 orang yang berusia 27-36 tahun dan 37-46 tahun Artinya dari 95 responden paling dominan menjawab adalah umur disekitar 27-36 tahun dan 37-46 tahun.
83
8. Crosstab Variabel Persepsi Harga (X2) terhadap Pekerjaan Tabel 5.9 Crosstab Persepsi Harga (X2) terhadap Pekerjaan Pers_Harga * Pekerjaan Crosstabulation Count Pekerjaan
Pers_Harga
Total
Mahasiswa/Pel
Karyawan
ajar
Swasta
Pegawai Wiraswasta
Negeri
Lain-Lain
Total
Rendah
1
4
2
4
0
11
Sedang
11
25
12
16
8
72
Tinggi
1
7
3
1
0
12
13
36
17
21
8
95
Sumber : Hasil Output SPSS Dari hasil tabel crosstab diatas dapat disimpulkan bahwa antara variabel persepsi harga (X2) terhadap pekerjaan adalah sedang dimana hasil terbanyak adalah 25 orang yang bekerja sebagai karyawan swasta Artinya dari 95 responden paling dominan menjawab adalah responden yang pekerjaannya sebagai karyawan swasta.
84
9. Crosstab Variabel Persepsi Harga (X2) terhadap Pendapatan Tabel 5.10 Crosstab Persepsi Harga (X2) terhadap Pendapatan Pers_Harga * Pendapatan Crosstabulation Count Pendapatan
Total
Rp.2.500.001-
Rp.3.500.001-
Rp. 3.500.000
Rp.4.500.000
>Rp.4.500.001
Total
Rendah
0
3
6
2
11
Sedang
6
15
29
22
72
Tinggi
0
6
3
3
12
6
24
38
27
95
Sumber : Hasil Output SPSS Dari hasil tabel crosstab diatas dapat disimpulkan bahwa antara variabel persepsi harga (X2) terhadap pendapatan adalah sedang dimana hasil terbanyak 29 orang yang memiliki pendapatan Rp Rp. 3.500.001 – Rp. 4.500.000,-. Artinya dari 95 responden paling dominan menjawab adalah responden yang pendapatannya antara Rp. 3.500.001 – Rp. 4.500.000,-.
85
10. Crosstab Variabel Presepsi Harga (X2) terhadap Keputusan Pembelian Tabel 5.11 Crosstab Persepsi Harga (X2) terhadap Keputusan Pembelian Pers_Harga * Keputusan_Pembelian Crosstabulation Count Keputusan_Pembelian Jarang Membeli Sering Membeli Pers_Harga
Total
Rendah
10
1
11
Sedang
16
56
72
Tinggi
0
12
12
26
69
95
Total
Sumber : Hasil Output SPSS Dari hasil tabel crosstab diatas dapat disimpulkan bahwa antara variabel persepsi harga (X2) dengan keputusan pembelian adalah sedang dimana hasil terbanyak adalah 56 orang yang tergolong dalam elompok sering membeli. Artinya dari 95 responden yang disebar paling dominan menjawab adalah kelompok sering membeli.
86
11. Crosstab Variabel Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Jenis Kelamin/ Gender Tabel 5.12 Crosstab Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Jenis Kelamin/ Gender Pers_Kualitas_Pelayanan * Gender Crosstabulation Count Gender Perempuan Pers_Kualitas_Pelayanan
Total
Laki-Laki
Total
Rendah
3
5
8
Sedang
25
46
71
Tinggi
9
7
16
37
58
95
Sumber : Hasil Output SPSS Dari hasil tabel crosstab diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi antara variabel kualitas pelayanan (X3) terhadap jenis kelamin adalah sedang diman ahasil terbanyak adalah 46 orang yang berjenis kelamin laki-laki. Artinya dari 95 responden yang disebar paling dominan menjawab adalah laki-laki.
87
12. Crosstab Variabel Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Usia Tabel 5.13 Crosstab Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Usia Pers_Kualitas_Pelayanan * Usia Crosstabulation Count Usia 17-26thn
27-36thn
37-46Thn
>46Thn
Total
Pers_Kualita Rendah
1
2
4
1
8
s_Pelayanan Sedang
13
21
25
12
71
Tinggi
4
5
5
2
16
18
28
34
15
95
Total
Sumber : Hasil Output SPSS Dari hasil tabel crosstab diatas dapat disimpulkan bahwa antara variabel kualitas pelayanan (X3) terhadap usia adalah sedang dimana hasil terbanyak adalah 25 orang yang berusia 37-46 tahun. Artinya dari 95 responden yang disebar paling dominan menjawab adalah umur disekitar 37-46 tahun.
88
13. Crosstab Variabel Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Pekerjaan Tabel 5.14 Crosstab Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Pekerjaan Pers_Kualitas_Pelayanan * Pekerjaan Crosstabulation Count Pekerjaan Mahasiswa/P
Karyawan
elajar
Swasta
Pegawai Wiraswasta
Negeri
Lain-Lain
Total
Pers_Kua Rendah
1
3
1
3
0
8
litas_Pela Sedang yanan Tinggi
9
27
12
16
7
71
3
6
4
2
1
16
13
36
17
21
8
95
Total
Sumber : Hasil Output SPSS Dari hasil tabel crosstab diatas dapat disimpulkan bahwa antara variabel kualitas pelayanan (X3) terhadap pekerjaan adalah sedang dimana hasil terbanyak adalah 27 orang yang bekerja sebagai karyawan swasta. Artinya dari 95 responden yang disebar paling dominan menjawab adalah karyawan swasta.
89
14. Crosstab Variabel Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Pendapatan Tabel 5.15 Crosstab Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Pendapatan Pers_Kualitas_Pelayanan * Pendapatan Crosstabulation Count Pendapatan Rp.2.500.001- Rp.3.500.001Rp.4.500.001
Total
Pers_Kualitas_Pelayanan Rendah
0
3
4
1
8
Sedang
5
17
28
21
71
Tinggi
1
4
6
5
16
6
24
38
27
95
Total
Sumber : Hasil Output SPSS Dari hasil tabel crosstab diatas dapat disimpulkan bahwa antara variabel kualitas pelayanan (X3) terhadap pendapatan adalah sedang dimana hasil terbanyak adalah 28 orang yang memiliki pendapatan Rp. 3.500.001 – Rp. 4.500.000,-. Artinya dari 95 responden paling dominan menjawab adalah responden yang pendapatannya antara Rp. 3.500.001 – Rp. 4.500.000,-.
90
15. Crosstab Variabel Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Keputusan Pembelian Tabel 5.16 Crosstab Kualitas Pelayanan (X3) terhadap Keputusan Pembelian Pers_Kualitas_Pelayanan * Keputusan_Pembelian Crosstabulation Count Keputusan_Pembelian Jarang Membeli Sering Membeli Pers_Kualitas_Pelayanan
Total
Rendah
8
0
8
Sedang
17
54
71
Tinggi
1
15
16
26
69
95
Total
Sumber : Hasil Output SPSS Dari hasil tabel crosstab diatas dapat disimpulkan bahwa antara variabel kualitas pelayanan (X3) dengan keputusan pembelian adalah sedang dimana hasil terbanyak adalah 54 orang yang tergolong dalam kelompok sering membeli. Artinya dari 95 responden yang disebar paling dominan menjawab adalah kelompok sering membeli.
D. Analisis Diskriminan Analisis multiple dicriminant analysis (MDA) digunakan untuk melihat apakah ada hubungan antara keputusan pembelian dengan variabel independen yaitu variabel citra merk, harga, kualitas pelayanan, baik secara simultan maupun parsial. Tingkat signifikan α yang digunakan sebesar 0,05. Analisis diskriminan dapat digunakan untuk melihat seberapa kuat penggunaan faktor atau variabel
91
variabel sebagai informasi dalam mengambil keputusan pembelian, yaitu membentuk suatu model dari variabel-variabel yang akan membedakan kecenderungan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Variabelvariabel tersebut digunakan secara bersama-sama sebagai variabel bebas yang akan menentukan variabel tidak bebas yaitu berupa kategori membeli dan tidak membeli. Dari 95 responden yang dijadikan sampel dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yang sering membeli sebanyak 69 orang dan jarang membeli sebanyak 26 orang.
1. Pengujian Hipotesis Parsial Ha1 Selanjutnya proses analisis selanjutnya, yaitu uji parsial dengan menggunakan melihat hasil dari tabel Test of Equality of Group Means Tabel 5.17 Test of Equality of Group Means Tests of Equality of Group Means
Citra Merk Harga Kualitas Pelayanan
Wilks' Lambda .662 .754 .660
F 47.492 30.359 47.957
df1
df2 1 1 1
93 93 93
Sig. .000 .000 .000
Sumber : Hasil Output SPSS Dikemukakan Hipotesis : a. Pengujian Ha1a Ha1a :Terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor citra merk terhadap keputusan pembelian.
92
Dari nilai signifikansi (sig) yang ada, kita bandingkan dengan nilai 0,05. Bila sig<0,05, maka H0 DITOLAK, artinya variabel X yang diujikan berpengaruh signifikan terhadap variabel Y, atau variabel tersebut layak masuk dalam model. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa X1 atau citra merk mempunyai nilai sig sebesar 0,000 sehingga Ha1a diterima, maka variabel Citra Merk dapat mempengaruhi dalam keputusan pembelian secara signifikan. b. Pengujiam Ha1b Ha1b :Terdapat pengaruh yang signifikan mengenai faktor harga yang berpengaruh dalam keputusan pembelian. Dari nilai signifikansi (sig) yang ada, kita bandingkan dengan nilai 0,05. Bila sig<0,05, maka H0 DITOLAK, artinya variabel X yang diujikan berpengaruh signifikan terhadap variabel Y, atau variabel tersebut layak masuk dalam model. Dari tabel di atas dapat dibuktikan bahwa X2 atau harga mempunyai nilai sig sebesar 0,000. maka Ha1b diterima, sehingga harga dapat mempengaruhi dalam keputusan pembelian secara signifikan.
c. Pengujian Ha1c Ha1c :Terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian.
93
Dari nilai signifikansi (sig) yang ada, kita bandingkan dengan nilai 0,05. Bila sig<0,05, maka H0 DITOLAK, artinya variabel X yang diujikan berpengaruh signifikan terhadap variabel Y, atau variabel tersebut layak masuk dalam model Di tabel di atas dapat dilihat bahwa X3 atau kualitas pelayanan mempunyai nilai sebesar 0,000, maka Ha1c diterima. Sehingga kualitas pelayanan dapat mempengaruhi keputusan pembelian secara signifikan.
2. Pengujian Hipotesis Simultan Ha2 Dikemukakan Hipotesis : Ha2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Citra Merk, harga dan Kualitas
Pelayanan
terhadap
keputusan
pembelian
secara
simultan. Pengujian secara simultan dapat dilihat pada output test result. Box’s Mmenguji homoginitas covariance matrik antar group.
Tabel 5.18 Test Result Test Results Box's M F
10.748 Approx. 3.469 df1 3 df2 39656.755 Sig. .015
Tests null hypothesis of equal population covariance matrices.
Sumber : Hasil Output SPSS
94
Dari output tersebut terlihat bahwa model penelitian inimemiliki nilai signifikan sebesar 0,015. Tingkat signifikan < 0,05 maka terima Ha2, sehingga model ini memberikan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara citra merk, harga, kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian secara bersama-sama. Sehingga dapat dikatakan bahwa masing-masing faktor adalah relatif sama. Dengan hasil bahwa nilai sig < 0,05 dianggap telah memenuhi asumsi analisis diskriminan, sehingga proses dapat dilanjutkan.
3. Pengujian Hipotesis Ha3 Ha3 : Diduga kualitas pelayanan adalah variabel yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian Pizza Hut di Citra Garden VI Jakarta Barat. Proses analisis selanjutnya, yaitu uji dari ketiga variable (citra merek, harga, dan kualitas pelayanan) yang mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian dengan menggunakan melihat hasil dari tabel Structure Matrix.
95
Tabel 5.19 Tabel Structure Matric Structure Matrix Function 1 kualitas_pelayanan citra_merek Harga Sumber : Hasil Output SPSS
.778 .775 .619
Berdasarkan data diatas terlihat bahwa kualitas pelayanan merupakan variable yang paling dominan dalam fungsi diskriminan karena nilai korelasi yang diperoleh merupakan nilai paling tinggi yaitu 0,778. sehingga hal ini menyatakan terima Ha3 dimana kualitas pelayanan adalah variable yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian.
96
E.
Fungsi Diskriminan Dengan menggunakan classification function coefficient, penulis dapat membentuk fungsi diskriminan. Tabel 5.20 Canonical Discriminant Function Coefficients Canonical Discriminant Function Coefficients Function 1 Citra_merek
.402
Kualitas_Pelayanan
.299
(Constant)
-12.445
Unstandardized coefficients Sumber : Hasil Output SPSS Berdasarkan nilai koefesien dari tabel 5.20 di atas Dari data diatas maka persamaan fungsi diskriminan yang terbentuk adalah sebagai berikut : Z = -12.445+0.402(citra merek)+ 0.299(kualitas pelayanan) Hanya 2 variabel yang mempengaruhi yaitu Citra Merk dan Kualitas Pelayanan.
F.
Angka Kritis Dalam penelitian ini terdapat dua tipe konsumen, yang dissebut Two Group Discriminant yang nantinya akan melakukan pemisahan terhadap konsumen yang jarang melakukan pembelian atau sering melakukan pembelian di Pizza
97
Hut Citra Garden 6. Melalui Centroid (Group Means) Negatif dan Centroid (Group Means) Positif.
Tabel 5.21 Output Functions at Group Centroids
Sumber : Hasi Output SPSS Pada tabel diatas terlihat bahwa kelompok yang jarang membeli mempunyai nilai Z= -1.471 dan kelompok yang sering melakukan pembelian bernilai Z= 0.554. Dengan rumus Zcu, kita akan menghitung nilai Zcu untuk mengetahui dimana titik cut off nya yaitu
Zcu =( 26 * - 1.471 ) + ( 69 * 0.554 ) 26 + 69 Zcu = - 0.02
98
Gambar 5.1 Kurva Centroid
Keterangan : N 26
: adalah jumlah responden yang tidak membeli
N 69
: adalah jumlah responden yang membeli
Zcu = - 1.471: adalah nilai batas untuk keputusan jarang membeli Zcu = 0.554 : adalah nilai batas untuk keputusan sering membeli Zcu = - 0.02 : adalah nilai batas antara keputusan untuk jarang membeli ataupun sering membeli.
99
4. Pengujian Hipotesis Ha4 Ha4 : Diduga bahwa kecenderungan konsumen di Pizza Hut Citra Garden 6 dalam menentukan keputusan pembelian adalah sering membeli. Proses analisis selanjutnya, yaitu menguji kecenderungan konsumen di Pizza Hut Citra Garden 6 dalam menentukan keputusan pembelian dapat dilihat pada table 5.22. Tabel 5.22 Classification Results
Mengacu pada tabel di atas, maka dapat dilihat pada bagian original bahwa mereka yang pada awal tergolong jarang membeli pizza hut sebanyak 26 orang yang jarang membeli, dengan model diskriminan diramalkan sebanyak 4 orang akan beralih prilakunya menjadi membeli dan 22 orang akan tetap berperilaku jarang membeli. Sedangkan dari konsumen yang sering membeli sebanyak 69 orang diramalkan 56 orang akan tetap berprilaku sering
100
membeli sedangkan sisanya hanya 13 orang akan berubah perilakunya menjadi jarang membeli. Hal tersebut menjawab Ha4 maka terima Ha4 dimana kecenderungan konsumen pada Pizza Hut Citra Garden 6 adalah sering membeli dimana angka yang paling banyak ada pada kelompok sering membeli sebanyak 56 orang(yang tetap pada perilaku sering membeli).Hal ini dapat dibuktikkan ketepatan prediksi dengan rumus sebagai berikut: klasifikasi tepat dengan jumlah seluruh grup anggota yang diamati. Berikut adalah perhitungan ketepatan prediksi : Grup jarang membeli
: 22
Grup sering membeli
: 56
Maka angka ketepatan prediksi adalah : ( 22+56 ) / 95 = 0.821 atau 82.1 % maka tampak ketepatan prediksi sebesar 82.1% tanpa ada perbedaan persentase. Hasil di atas dapat disimpulkan bahwa model diskriminan tersebut layak digunakan untuk mengklasifikasikan grup-grup yang di amati ( lebih dari 50% mempunyai arti bahwa layak untuk digunakan ).
G. Implikasi Penelitian Dari hasil analisis data yang dilakukan diatas, didapatkan hasil ketiga variable (citra merek, harga, kualitas pelayanan) pada pizza hut secara simultan
101
ternyata berpengaruh terhadap keputusan pembelian pizza hut. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian konsumen bergantung pada ketiga variable (citra merek, harga, kualitas pelayanan) sehingga apabila perusahaan melakukan strategi-strategi perusahaan dengan menggunakan ketiga variable tersebut secara bersama-sama maka akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dan dari uji parsial masing-masing ketiga variable tersebut secara terpisah juga memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Dimana variable harga yang memiliki angka pengaruh yang lebih kecil dibandingkan dengan citra merek dan kualitas pelayanan, maka dalam menetapkan strategi harga tetap diperlukan oleh Pizza Hut akan tetapi penetapan tersebut tidak perlu terlalu menggunakan diskon harga yang besar-besaran, yang terpenting harga yang ada pada setiap menu pizza hut masih terjangkau oleh masyarakat di Indonesia, sedangkan dari segi citra merek yang memiliki pengaruh kedua dari ketiga variable tersebut terhadap keputusan pembelian, perusahaan perlu juga memperhatikan citra merek dimana apabila perusahaan memiliki citra merek/reputasi yang baik dimata masyarakat maka masyarakat akan dengan sendirinya menyebarkan citra merek yang baik tersebut kepada saudara,teman, dll hal ini dikenal dengan pemasaran mounth to mounth sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang
102
Dengan diketahui bahwa varabiel kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang paling signifikan dan domininan terhadap keputusan pembelian maka dalam hal ini yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan penjualannya dengan selalu berupaya untuk memberikan kualitas pelayanan yang terbaik. Kualitas pelayanan dalam hal ini memiliki peranan yang paling penting dari ketiga variable tersebut dalam produk makanan (Pizza Hut), dimana apabila pelayanan yang diberikan sangat baik maka akan membuat seseorang untuk dapat sering membeli dalam keputusan pembelian.