KEEFEKTIFAN MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 KOTA TEGAL
Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh Kiki Indah Pratiwi 1401409045
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau keseluruhannya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Tegal, Juli 2013
Kiki Indah Pratiwi
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diuji ke Sidang Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. di
: Tegal
tanggal
: 19 Juli 2013
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Noening Andrijati, M.Pd. 19680610 199303 2 002
Drs. Suwandi, M.Pd. 19580710 198703 1 003
Mengetahui Koordinator PGSD UPP Tegal
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. 19630923 198703 1 001
iii
PENGESAHAN Skripsi dengan judul Keefektifan Model Quantum Teaching terhadap Minat dan Hasil Belajar Bangun Datar pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal, oleh Kiki Indah Pratiwi 1401409045, telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada hari Rabu, 31 Juli 2013.
PANITIA UJIAN Ketua
Sekretaris
Drs. Hardjono, M.Pd. 19510801 197903 1 007
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. 19630923 198703 1 001
Penguji Utama
Drs. Yuli Witanto, M.Pd. 196400717 198803 1 002 Penguji Anggota 1
Penguji Anggota 2
Drs. Suwandi, M.Pd.
Dra. Noening Andrijati, M.Pd. iv
19580710 198703 1 003
19680610 199303 2 002
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto Janganlah kamu bersedih sesungguhnya Allah selalu bersama kita. (QS. At-Taubah: 40) Seberapa jauh kamu berhasil dalam hidup tergantung pada kelembutanmu pada yang muda, kasih sayangmu pada yang tua, rasa simpatimu pada perjuangan dan sikap toleransimu pada yang lemah dan kuat. Karena suatu hari dalam hidupmu, kamu akan mengalami semua ini. (George Washington Carver) Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus siap menanggung pahitnya kebodohan. (Pythagoras) Tidak semua yang berharga dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung itu berharga. (Penulis)
Persembahan Skripsi ini saya persembahkan untuk: Ibuku Hernani, Kakakku Pyadeland Herry K, dan Adikku Tashya Baasithu P.
vi
PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Keefektifan Model Quantum Teaching terhadap Minat dan Hasil Belajar Bangun Datar pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Negeri Semarang. Banyak pihak yang telah membantu dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan belajar.
2.
Drs. Hardjono, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memberikan izin dan dukungan dalam penelitian ini.
3.
Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah memberikan kesempatan untuk memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi ini.
4.
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES.
5.
Dra. Noening Andrijati, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan kritik kepada peneliti selama penyusunan skripsi.
vii
6.
Drs. Suwandi, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan kritik kepada peneliti selama penyusunan skripsi.
7.
Para dosen jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPP Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah banyak membekali peneliti dengan ilmu pengetahuan.
8.
H. Riyanto, S.Pd., Kepala Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal yang memberikan ijin penelitian.
9.
Darminto, S.Pd. dan Isnayanti, S.Pd., Guru Kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal.
10. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini. Semoga semua pihak tersebut senantiasa mendapatkan curahan kasih sayang dan ampunan dari Allah SWT, serta senantiasa mendapatkan keberkahan dalam hidupnya. Peneliti juga berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait. Tegal, Juli 2013
Penulis
viii
ABSTRAK Pratiwi, Kiki Indah. 2013. Keefektifan Model Quantum Teaching terhadap Minat dan Hasil Belajar Bangun Datar pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I Dra. Noening Andrijati, M.Pd., II Drs. Suwandi, M.Pd. Kata Kunci: Model, Quantum Teaching, Minat, dan Hasil Belajar. Salah satu faktor kurang berhasilnya proses pembelajaran matematika adalah guru masih kurang inovatif dalam menggunakan model pembelajaran, sehingga siswa merasa bosan dan kurang tertarik dengan pelajaran matematika. Model Quantum Teaching dapat dijadikan model alternatif yang akan mendorong siswa aktif dengan menciptakan unsur-unsur belajar yang efektif dan digabung dengan teknik Mind Mapping. Mind Mapping merupakan teknik mencatat berupa peta pemikiran yang saling menghubungkan berupa garis-garis yang saling terkait dengan warna-warni akan menumbuhkan minat belajar siswa. Tujuan penelitian ini untuk menguji keefektifan model Quantum Teaching terhadap minat dan hasil belajar materi bangun datar di kelas V. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design dengan bentuk Two-group Posttest-Test-Only Design. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas V SD Negeri Tunon Kota Tegal tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 93 siswa. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling yang menghasilkan kelas uji coba instrumen SD N Tunon 1 dan kelas ekperimen di SD N Tunon 2 kelas VA dan kelas VB sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi dokumentasi, tes, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam mengolah data penelitian yaitu uji prasyarat analisis meliputi normalitas dan homogenitas, dan analisis akhir dengan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan hasil uji hipotesis minat belajar siswa dengan perhitungan menggunakan rumus independent sample t test menunjukkan bahwa, thitung sebesar 3,017 dan ttabel 1,687 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata minat belajar matematika siswa dengan penerapan kegiatan pembelajaran dengan model Quantum Teaching lebih baik daripada rata-rata minat belajar matematika siswa yang pembelajarannya secara konvensional. Hasil uji hipotesis untuk hasil belajar siswa menunjukkan bahwa, thitung sebesar 2,542 dan ttabel 1,687 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa dengan penerapan kegiatan pembelajaran dengan model Quantum Teaching lebih baik dari pada rata-rata hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya secara konvensional. Model Quantum Teaching terbukti efektif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas V, sehingga guru perlu mempertimbangkan penerapan model Quantum Teaching pada pelajaran ix
matematika
di
x
SD.
DAFTAR ISI Halaman JUDUL ............................................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................
iii
PENGESAHAN ..............................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................
v
PRAKATA ......................................................................................................
vi
ABSTRAK ......................................................................................................
viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xiii
DAFTAR BAGAN .........................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
xv
BAB 1. .......................................................................................................... PEN DAHULUAN .............................................................................................
1
1.1. ....................................................................................................... Latar Belakang Masalah ....................................................................................
1
1.2. ....................................................................................................... Identi fikasi Masalah ..........................................................................................
7
1.3. ....................................................................................................... Pemb atasan Masalah .........................................................................................
8
1.4. ....................................................................................................... Rumu san Masalah ..............................................................................................
9
1.5. ....................................................................................................... Tujua n Penelitian ...............................................................................................
9
1.6. ....................................................................................................... Manf aat Penelitian ............................................................................................ xi
10
1.6.1 ...................................................................................................... Manf aat Teoritis ...........................................................................................
10
1.6.2 ...................................................................................................... Manf aat Praktis ............................................................................................
10
2. .......................................................................................................... KAJI AN PUSTAKA ...........................................................................................
12
2.1 ........................................................................................................ Landa san Teoritis ...............................................................................................
12
2.1.1 ...................................................................................................... Belaja r ............................................................................................................
12
2.1.2 ...................................................................................................... Pemb elajaran Matematika di SD ..................................................................
14
2.1.3 ...................................................................................................... Minat Belajar .................................................................................................
18
2.1.4 ...................................................................................................... Hasil Belajar .................................................................................................
21
2.1.5 ...................................................................................................... Kara kteristik siswa Sekolah Dasar ..............................................................
23
2.1.6 ...................................................................................................... Mode l Pembelajaran Quantum Teaching .....................................................
25
2.1.7 ...................................................................................................... Mind Mapping ..............................................................................................
30
2.1.8 ...................................................................................................... Mater i Bangun Datar ....................................................................................
33
2.1.9 ...................................................................................................... Pener apan Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping pada pembelajaran Matematika ...................................................................
36
2.2 ........................................................................................................ Kajia n Empiris ..................................................................................................
38
2.3 ........................................................................................................ Keran gka Berpikir............................................................................................... xii
40
2.4 ........................................................................................................ Hipot esis ............................................................................................................
42
3. .......................................................................................................... MET ODE PENELITIAN ...................................................................................
43
3.1 ........................................................................................................ Popul asi dan Sampel .........................................................................................
43
3.1.1 ...................................................................................................... Popul asi ........................................................................................................
43
3.1.2 ...................................................................................................... Samp el ..........................................................................................................
44
3.2 ........................................................................................................ Desai n Eksperimen ............................................................................................
45
3.3 ........................................................................................................ Varia bel Penelitian .............................................................................................
46
3.3.1 ...................................................................................................... Varia bel Bebas ..............................................................................................
46
3.3.2 ...................................................................................................... Varia bel Terikat ...........................................................................................
47
3.4 ........................................................................................................ Data Penelitian ..................................................................................................
47
3.5 ........................................................................................................ Tekni k Pengumpulan Data ................................................................................
48
3.5.1 ...................................................................................................... Tekni k Dokumentasi .....................................................................................
48
3.5.2 ...................................................................................................... Angk et ..........................................................................................................
48
3.5.3 ...................................................................................................... Tes .......................................................................................................... 48 3.6 ........................................................................................................ Instru men Penelitian ..........................................................................................
xiii
49
3.6.1 ...................................................................................................... Instru men Angket .........................................................................................
49
3.6.2 ...................................................................................................... Instru men Tes ...............................................................................................
52
3.7 ........................................................................................................ Meto de Analisis Data .......................................................................................
56
3.7.1 ...................................................................................................... Deskr ipsi Data ...............................................................................................
56
3.7.2 ...................................................................................................... Uji Prasyarat Analisis ................................................................................
57
3.7.3 ...................................................................................................... Anali sis Akhir (Pengujian Hipotesis) ...........................................................
58
4. .......................................................................................................... HASI L DAN PEMBAHASAN ...........................................................................
61
4.1 ........................................................................................................ Deskr ipsi Data ...................................................................................................
62
4.2 ........................................................................................................ Anali sis Uji Coba Instrumen .............................................................................
61
4.2.1 ...................................................................................................... Uji Coba Instrumen Angket ......................................................................
63
4.2.2 ...................................................................................................... Uji Coba Instrumen Tes ............................................................................
66
4.3 ........................................................................................................ Hasil Penelitian...................................................................................................
71
4.3.1. ..................................................................................................... Anali sis Hasil Belajar Siswa Sebelum Penelitian (Data Awal) ...................
72
4.3.2. ..................................................................................................... Minat Belajar Matematika Siswa ...................................................................
73
4.3.3. ..................................................................................................... Hasil Belajar Matematika Siswa ....................................................................
xiv
76
4.4 ........................................................................................................ Uji Prasyarat Analisis .....................................................................................
80
4.4.1. ..................................................................................................... Data Sebelum Eksperimen............................................................................
80
4.4.2. ..................................................................................................... Data Setelah Eksperimen .............................................................................
91
4.5 ........................................................................................................ Pemb ahasan .......................................................................................................
103
5. .......................................................................................................... PEN UTUP ..........................................................................................................
110
5.1 ........................................................................................................ Simp ulan ...........................................................................................................
110
5.2 ........................................................................................................ Saran ...................................................................................................................
111
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................................
113
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
290
xv
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
4.1. ....................................................................................................... Data Rekap Skor Minat dan Hasil Belajar ...................................................
62
4.2. ....................................................................................................... Data Nilai Uji Coba Instrumen Tes .............................................................
64
4.3. ....................................................................................................... Rang kuman Uji Validitas Soal Tes Uji Coba ..............................................
65
4.4. ....................................................................................................... Hasil Uji Reliabilitas Angket .........................................................................
65
4.5. ....................................................................................................... Data Nilai Uji Coba Instrumen Angket .......................................................
67
4.6. ....................................................................................................... Rang kuman Uji Validitas Soal Angket Uji Coba ........................................
68
4.7. ....................................................................................................... Anali sis Tingkat Kesukaran .........................................................................
69
4.8. ....................................................................................................... Daya Pembeda Soal ......................................................................................
71
4.9. ....................................................................................................... Distri busi Frekuensi Nilai UTS ....................................................................
72
4.10. ...................................................................................................... Data Nilai Minat Belajar Siswa ...................................................................
74
4.11. ...................................................................................................... Distri busi Frekuensi Nilai Minat Belajar Siswa Sebelum Perlakuan ...........
74
4.12. ...................................................................................................... Distri busi Frekuensi Nilai Minat Belajar Siswa Setelah Perlakuan .............
76
4.13. ...................................................................................................... Distri busi Frekuensi Nilai Postes Kelas Eksperimen ...................................
78
4.14. ...................................................................................................... Distri busi Frekuensi Nilai Postes Kelas Kontrol ..........................................
xvi
79
4.15. ...................................................................................................... Norm alitas Data Minat Awal Siswa ..............................................................
81
4.16. ...................................................................................................... Indep enden Sampel Hasil Minat Awal Siswa ..............................................
83
4.17. ...................................................................................................... Indep enden Sampel Hasil Minat Awal Siswa ..............................................
85
4.18. ...................................................................................................... Norm alitas Data Hasil UTS Matematika Siswa ............................................
87
4.19. ...................................................................................................... Indep enden Sampel Hasil UTS Matematika Siswa ......................................
88
4.20. ...................................................................................................... Indep enden Sampel Hasil UTS Matematika Siswa .......................................
90
4.21. ...................................................................................................... Norm alitas Data Minat Belajar Matematika Siswa ......................................
92
4.22. ...................................................................................................... Indep enden Sampel Tes Minat Belajar Matematika Siswa ..........................
93
4.23. ...................................................................................................... Indep enden Sampel Tes Minat Belajar Matematika Siswa ..........................
95
4.24. ...................................................................................................... Norm alitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa .......................................
98
4.25. ...................................................................................................... Indep enden Sampel Hasil Tes Belajar Matematika Siswa ...........................
99
4.26. ...................................................................................................... Indep enden Sampel Hasil Tes Belajar Matematika Siswa ........................... 101
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
xvii
2.1. ....................................................................................................... Trape sium siku-siku .....................................................................................
33
2.2. ....................................................................................................... Trape sium sama kaki ....................................................................................
34
2.3. ....................................................................................................... Trape sium sembarang ...................................................................................
34
2.4. ....................................................................................................... Jajar genjang ................................................................................................
35
2.5. ....................................................................................................... Belah ketupat .................................................................................................
35
2.6. ....................................................................................................... Laya ng-layang .............................................................................................
36
4.1. ....................................................................................................... Diagr am Nilai UTS Matematika Kelas Eksperimen ....................................
71
4.2. ....................................................................................................... Diagr am Nilai UTS Matematika Kelas Kontrol ...........................................
71
4.3. ....................................................................................................... Diagr am Nilai Minat Belajar Matematika Siswa di Kelas Eksperimen Sebelum Perlakuan ..........................................................................................
73
4.4. ....................................................................................................... Diagr am Nilai Minat Belajar Matematika Siswa di Kelas Kontrol Sebelum Perlakuan .............................................................................................
73
4.5. ....................................................................................................... Diagr am Nilai Minat Belajar Matematika Siswa di Kelas Eksperimen Setelah Perlakuan ............................................................................................
73
4.6. ....................................................................................................... Diagr am Nilai Minat Belajar Matematika Siswa di Kelas Kontrol Setelah Perlakuan ...............................................................................................
73
4.7. ....................................................................................................... Diagram Nilai Postes Kelas Eksperimen ............................................
xviii
76
4.8. ....................................................................................................... Diagr am Nilai Postes Kelas Kontrol ............................................................
xix
77
DAFTAR BAGAN Bagan
Halaman
2.1. ....................................................................................................... Pola Kerangka Berpikir ................................................................................
41
3.1. ....................................................................................................... Desai n Penelitian ...........................................................................................
xx
45
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. .......................................................................................................... Daftar Nama Siswa Kelas V ................................................................................
114
2. .......................................................................................................... Daftar Nama Siswa Kelas VA dan VB ................................................................
116
3. .......................................................................................................... Daftar Hadir Siswa Kelas VA dan VB ................................................................
118
4. .......................................................................................................... Silabus Pembelajaran Matematika Kelas V SD ....................................................
120
5. .......................................................................................................... Silabus Pengembangan Matematika Kelas V SD .................................................
121
6. .......................................................................................................... RPP Kelas Eksperimen ...................................................................................
123
7. .......................................................................................................... RPP Kelas Kontrol ...........................................................................................
162
8. .......................................................................................................... Kisikisi Angket Uji Coba Minat Belajar Siswa ..............................................
195
9. .......................................................................................................... Angket Uji Coba Minat Belajar Siswa .................................................................
196
10. ........................................................................................................ Validit as Angket dari Penilai Ahli ......................................................................
201
11. ........................................................................................................ Tabel Pembantu Analisis Hasil Uji Coba Angket Minat ...................................
205
12. ........................................................................................................ Output SPSS Uji Validitas Angket ......................................................................
207
13. ........................................................................................................ Rekapi tulasi Uji Validitas Angket Uji Coba ....................................................... xxi
210
14. ........................................................................................................ Rekapi tulasi Uji Validitas Angket Uji Coba tiap Indikator ................................
211
15. ........................................................................................................ Output SPSS Uji Reliabilitas ...............................................................................
212
16. ........................................................................................................ Angket Minat Belajar Siswa .................................................................................
213
17. ........................................................................................................ Kisikisi Soal Tes Uji Coba Materi Bangun Datar ..........................................
217
18. ........................................................................................................ Soal Tes Uji Coba ............................................................................................
219
19. ........................................................................................................ Validit as Soal Tes dari Penilai Ahli ....................................................................
228
20. ........................................................................................................ Tabel Pembantu Analisis Hasil Uji Coba Tes ....................................................
236
21. ........................................................................................................ Output SPSS Uji Validitas Tes ............................................................................
238
22. ........................................................................................................ Rekapi tulasi Uji Validitas Soal Tes Uji Coba ......................................................
242
23. ........................................................................................................ Rekapi tulasi Validitas Tes tiap Indikator ............................................................
243
24. ........................................................................................................ Perhitu ngan Reliabilitas Soal Tes ........................................................................
245
25. ........................................................................................................ Pemba gian Kelompok Atas dan Bawah ...............................................................
246
26. ........................................................................................................ Tabel Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran ...................................................
249
27. ........................................................................................................ Tabel Rekapitulasi Analisis Uji Coba Tes .........................................................
251
28. ........................................................................................................ Soal Tes Formatif .............................................................................................
xxii
253
29. ........................................................................................................ Daftar Nilai Angket Minat Belajar Sebelum Penelitian Kelas Eksperimen......... 259 30. ........................................................................................................ Daftar Nilai Angket Minat Belajar Sebelum Penelitian Kelas Kontrol ...............
260
31. ........................................................................................................ Output SPSS Uji Normalitas Data Minat Belajar Sebelum Penelitian ................
261
32. ........................................................................................................ Output SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data Minat Belajar Sebelum Penelitian ......................................................................................................
264
33. ........................................................................................................ Daftar Nilai UTS Genap Matematika Kelas Eksperimen ...................................
265
34. ........................................................................................................ Daftar Nilai UTS Genap Matematika Kelas Kontrol ..........................................
266
35. ........................................................................................................ Output SPSS Uji Normalitas Data UTS Genap Matematika ...............................
267
36. ........................................................................................................ Output SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data UTS Genap Matematika .............
270
37. ........................................................................................................ Daftar Nilai Angket Minat Belajar Matematika Setelah Penelitian di Kelas Eksperimen ...............................................................................................
271
38. ........................................................................................................ Daftar Nilai Angket Minat Belajar Matematika Setelah Penelitian di Kelas Kontrol .....................................................................................................
272
39. ........................................................................................................ Output SPSS Uji Normalitas Data Minat Belajar Matematika Siswa Setelah Penelitian ............................................................................................
273
40. ........................................................................................................ Output SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data Minat Belajar Siswa Setelah Penelitian ............................................................................................
276
41. ........................................................................................................ Penghit ungan uji-t Minat Belajar Matematika Siswa Setelah Penelitian xxiii
dengan Satu Pihak Kanan ........................................................................
277
42. ........................................................................................................ Daftar Nilai Tes Formatif Kelas Eksperimen ......................................................
278
43. ........................................................................................................ Daftar Nilai Tes Formatif Kelas Kontrol ............................................................
279
44. ........................................................................................................ Output SPSS Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa .......................................
280
45. ........................................................................................................ Output SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data Hasil Belajar Siswa ...................
283
46. ........................................................................................................ Penghit ungan uji-t Hasil Belajar Siswa dengan Satu Pihak Kanan .....................
284
47. ........................................................................................................ Dokum entasi Foto-foto Pelaksanaan Penelitian ...................................................
286
48. ........................................................................................................ Surat Ijin Penelitian ...........................................................................................
287
49. ........................................................................................................ Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian ..............................................
xxiv
289
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bagian ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Uraian selengkapnya sebagai berikut:
1.1
Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh orang-
orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Munib, 2007: 34). Pendidikan merupakan bantuan yang diberikan dengan sengaja kepada peserta didik dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai kedewasaan. Pendidikan dapat pula diartikan sebagai suatu sistem karena pendidikan merupakan keseluruhan komponen yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan di suatu negara sesuai dengan dasar negara dan ideologi negara tersebut. Tujuan pendidikan di Indonesia berbeda dengan tujuan pendidikan di negara lain. Seperti tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 tentang Dasar, Fungsi, dan Tujuan Bab 2 pasal 3 menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1
2 Berdasarkan isi Undang-Undang tersebut menegaskan bahwa kehidupan manusia tidak dapat lepas dari pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membentuk pribadi yang utuh. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Upaya yang dilakukan diantaranya inovasi di bidang pendidikan dan pembelajaran. Dengan adanya pembelajaran, maka diharapkan dapat terjadi perubahan ke arah yang lebih baik sesuai dengan potensinya. Perubahan terjadi dari proses belajar dan pengalaman melalui proses pembelajaran. Salah satu komponen yang terkait dengan Sistem Pendidikan Nasional
yaitu
pendidik.
Pendidik
berkewajiban
menciptakan
suasana
pembelajaran yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis. Selain itu, pendidik juga harus mempunyai komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan. Oleh karena itu, sebagai pendidik maka guru wajib mempunyai kompetensi yang diperlukan dalam pembelajaran sehingga dapat tercapainya tujuan pendidikan. Selain faktor guru, untuk mencapai tujuan pendidikan nasional juga diperlukan adanya penyelenggara dalam proses pembelajaran di masing-masing satuan pendidikan. Tujuan pendidikan nasional dapat tercapai melalui jalur pendidikan formal. Dalam pasal 14 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya. Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu bentuk pendidikan dasar dari jenjang pendidikan formal yang menjadi salah satu komponen terselenggara-
3 nya proses pendidikan nasional. Agar tujuan pendidikan nasional tercapai maka setiap jenjang pendidikan memiliki kurikulum yang berbeda-beda. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 pasal 37 membahas tentang Kurikulum. Kurikulum yang terdapat dalam pendidikan dasar dan menengah wajib memuat Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Keterampilan atau Kejuruan, dan Muatan Lokal. Berdasarkan kurikulum Matematika merupakan salah satu muatan wajib yang harus ada dalam pembelajaran SD. Menurut Ruseffendi (1991) dalam Heruman (2012: 1) matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif. Matematika merupakan ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Pelajaran matematika bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol. Selain itu juga dapat menambah ketajaman penalaran untuk membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mendukung usaha pembelajaran yang mampu menumbuhkan kekuatan matematikal, maka guru harus berkompeten. Guru merupakan salah satu unsur penting di bidang pendidikan, harus berperan secara aktif dan menempatkan diri sebagai tenaga professional sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Guru tidak hanya menyalurkan pengetahuan yang sesuai dengan kurikulum kepada siswanya namun
4 juga menyampaikan nilai-nilai. Penyampaian nila-nilai yang dilakukan guru bertujuan dapat menciptakan karakter siswa yang sesuai dengan nilai kehidupan yang berlaku dalam masyarakat. Guru dituntut menguasai berbagai kompetensi. Guru di Sekolah Dasar dengan sistem guru kelas berperan ganda yakni sebagai pengajar mata pelajaran sekaligus wali kelas. Guru sebagai pengajar harus menguasai kompetensi pedagogik. Sedangkan guru sebagai wali kelas harus menguasai kompetensi kepribadian, sosial, dan profesional. Menurut Muhsetyo (2010: 1.8) guru yang profesional dan berkompeten adalah guru yang menguasai materi pelajaran matematika, memahami bagaimana anak-anak belajar. Guru yang profesional dapat menguasai pembelajaran yang mampu mencerdaskan siswa, dan mempunyai kepribadian yang dinamis dalam membuat keputusan dan pembelajaran. Guru harus dapat menciptakan suasana kelas yang mendukung dan memahami karakteristik siswa dalam pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam pembelajaran matematika harus terdapat keterkaitan antara pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan. Maka dari itu, guru harus melaksanakan perannya untuk mengaitkan pengalaman belajar siswa yang sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan. Sesuai dengan dimensi keterkaitan antarkonsep dalam teori belajar Ausubel (Heruman, 2012: 4) yang mengklasifikasikan belajar dalam dua dimensi. Pertama, berhubungan dengan cara informasi atau konsep pelajaran yang disajikan pada siswa melalui penerimaan atau penemuan. Kedua, menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada. Oleh sebab itu, siswa harus menghubungkan apa yang telah dimiliki dalam struktur berpikirnya
5 yang berupa konsep matematika dengan permasalahan yang ia hadapi. Menurut Piaget (1986) dalam Soeparwoto (2007: 84) bahwa daya pikir atau kemampuan mental individu yang berbeda usia akan berbeda secara kualitatif. Perkembangan kognitif dapat dibagi menjadi beberapa stadium atau tahap. Perkembangan kognitif pada siswa SD yang berusia 7-11 tahun berada dalam tahap operasional konkret. Karakterisktik dalam tahap ini cara berpikir anak masih konkret, belum dapat menangkap hal yang abstrak. Dalam pembelajaran, siswa masih terikat dengan objek yang konkret dan memahami sesuatu dari hal yang mudah terlebih dahulu menuju yang lebih sulit. Oleh karena itu, kreativitas dan inovasi guru sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran matematika. Sebagai ilmu pengetahuan, matematika mempelajari struktur yang abstrak dan pola hubungan yang ada di dalamnya. Ada beberapa pendekatan dan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakteristik siswa SD. Pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, mata pelajaran dan kurikulum akan membantu pencapaian hasil dan minat belajar siswa dengan optimal. Pemilihan model yang sesuai karakteristik tersebut mendasari penelitian ini. Hamalik (2008: 106) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses, dan bukan hasil yang hendak dicapai semata. Proses itu sendiri berlangsung melalui serangkaian pengalaman, sehingga terjadi modifikasi pada tingkah laku yang telah dimiliki sebelumnya. Untuk itu perlu dipikirkan bagaimana merancang suatu pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan yang ada di kelas tersebut. Berdasarkan karakteristik siswa SD yang berada dalam tahap operasional konkret, maka perlu adanya alat bantu dalam pembelajaran. Alat bantu bertujuan untuk
6 memperjelas pemahaman siswa dan menumbuhkan minat belajar siswa. Salah satu alat bantu dalam pembelajaran misalnya dengan bagan atau peta pemikiran. Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan tertarik dan tidak belajar dengan sebaik-baiknya. Dengan menumbuhkan minat dalam pembelajaran, siswa akan memperhatikan sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan menyenangkan. Peta pemikiran atau Mind Mapping dapat digunakan untuk membantu siswa dalam pembelajaran. Menurut Buzan (1993) dalam DePorter (2005: 176) Mind Mapping adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan dalam mengingat informasi. Mind Mapping memanfaatkan gambar, warna, dan kreatifitas untuk mengekspresikan pikirannya. Sesuai dengan karakteristik siswa SD, maka Mind Mapping berkaitan dan dapat digunakan sebagai alat bantu. Mind Mapping dapat membantu kreativitas siswa apalagi dengan warna maka diharapkan dapat menumbuhkan
minat
siswa
sehingga
proses
pembelajaran
pun
lebih
menyenangkan. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran quantum teaching. Quantum Teaching mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar (DePorter 2005: 4). Model pembelajaran Quantum Teaching mampu merangsang kreativitas siswa, karena dalam proses pembelajaran siswa diharapkan aktif dan kreatif dalam memecahkan masalah matematika. Untuk menunjang keberhasilan model pembelajaran
7 quantum teaching maka digunakan teknik Mind Mapping sehingga pembelajaran lebih bermakna. Dari hasil wawancara dengan Darminto, S. Pd. dan Isnayanti, S.Pd. selaku guru kelas VA dan VB di SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal, pembelajaran matematika masih dilaksanakan secara konvensional dan berpusat pada guru (teacher centered). Dalam proses pembelajaran guru yang mendominasi dan bertindak sebagai satu-satunya sumber belajar. Pembelajaran disajikan hanya dengan metode ceramah dan jarang menggunakan media sehingga suasana belajar menjadi kaku. Guru juga tidak mengadakan variasi pola interaksi dalam pembelajaran. Selain itu, dalam pembelajaran guru memberikan contoh yang tidak berkaitan dengan permasalahan atau objek yang ada di lingkungan sekitar siswa, sehingga pembelajaran menjadi tidak bermakna bagi siswa. Hal itu diduga yang menyebabkan minat belajar siswa rendah sehingga berpengaruh pula pada hasil belajarnya. Nilai ketuntasan minimal pada mata pelajaran matematika siswa kelas V yaitu 60,00. Dari data yang diperoleh terdapat 20% siswa yang belum tuntas KKM. Berdasarkan latar belakang masalah dalam pembelajaran matematika tersebut, maka peneliti akan mencobakan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping terhadap minat dan hasil belajar matematika materi bangun datar pada siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal.
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa
masalah dalam pembelajaran matematika antara lain: (1) Dalam pembelajaran
8 matematika guru masih menggunakan pembelajaran model konvensional misalnya ceramah dan pola interaksi klasikal, (2) Hasil dan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Matematika dengan model pembelajaran konvensional rendah, dapat ditunjukkan dengan kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, dan (3) Guru belum melakukan model pembelajaran Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran Matematika termasuk materi Bangun datar.
1.3
Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah, dan dapat dilaksanakan
lebih mendalam mengenai pembelajaran model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping, maka diperlukan pembatasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Peneliti membatasi materi Bangun Datar hanya pada materi pokok sifatsifat bangun datar pada kompetensi dasar mengidentifikasi sifat-sifat datar di kelas V semester 2. Dalam materi bangun datar terutama dalam mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar siswa masih mengalami kesulitan. (2) Menguji keefektifan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping pada pembelajaran matematika materi Bangun Datar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Peneliti menggunakan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran. Peneliti ingin mengetahui keefektifan model tersebut dalam pelajaran matematika sesuai dengan materinya, dan (3) Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal.
9 Peneliti membatasi penelitian hanya pada siswa kelas V di SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Dengan kelas eksperimen kelas VA dan kelas kontrol VB. Sedangkan untuk kelas uji coba pada siswa kelas V di SD Negeri Tunon 1 Kota Tegal.
1.4
Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah dalam penelitian mengenai keefektifan
model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping terhadap minat dan hasil belajar siswa saat mengikuti pembelajaran Matematika kelas V di Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal, maka dapat dirumuskan masalah yang meliputi: (1) Apakah terdapat perbedaan minat belajar siswa pada materi bangun datar yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping dengan yang pembelajarannya konvesional? (2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada materi bangun datar yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping dengan yang pembelajarannya konvesional?
1.5
Tujuan Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan tujuan dilaksanakan penelitian ini. Tujuan
penelitian terdiri dari dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Uraian dari tujuan umum dan tujuan khusus dalam penelitian ini selengkapnya sebagai berikut:
1.5.1 Tujuan Umum
10 Tujuan umum adalah tujuan yang bersifat umum atau memiliki skala yang lebih besar. Secara umum tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menguji keefektifan model Quantum Teaching terhadap minat dan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika di SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal. 1.5.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus adalah tujuan yang bersifat khusus atau fokus tujuan yang ingin dicapai. Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu: (1) untuk memperoleh informasi mengenai minat dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bangun datar yang menggunakan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping, dan (2) Untuk mengetahui kefektifan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping terhadap minat dan hasil belajar siswa materi bangun datar.
1.6
Manfaat Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan manfaat dilaksanakan penelitian ini.
Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis. Berikut uraian selengkapnya manfaat dari penelitian ini. 1.6.1 Manfaat Teoritis Manfaat teoritis merupakan manfaat dalam bentuk teori yang diperoleh dari penelitian. Secara teori penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai Model pembelajaran Quantum Teaching dengan teknik
Mind
Mapping
pengembangan. 1.6.2 Manfaat Praktis
dan
menambah
bahan
kajian
untuk
penelitian
11 Manfaat praktis yaitu manfaat yang dapat dirasakan secara langsung saat penelitian. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru, dan sekolah. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut: 1.6.2.1 Bagi Siswa Manfaat yang diperoleh siswa dari penelitian yaitu: (1) Meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi bangun datar sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal, dan (2) Meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Matematika terutama materi bangun datar. 1.6.2.2 Bagi Guru Manfaat yang diperoleh guru dari penelitian yaitu: (1) Menambah alternatif model pembelajaran dalam mata pelajaran matematika khususnya pada materi bangun datar, dan (2) Menambah informasi dan keterampilan guru sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. 1.6.2.3 Bagi Sekolah Manfaat yang diperoleh sekolah dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang positif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar di sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya pembelajaran Matematika materi bangun datar di kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Pada bagian ini akan diuraikan mengenai landasan teori, kajian empiris, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan penelitian ini. Pada landasan teori memuat tentang teori-teori yang mendasari pelaksanan penelitian ini. Kajian empiris yaitu kajian mengenai penelitian-penelitian sejenis dengan penelitian yang akan dilakukan. Pada bagian ini juga akan diuraikan mengenai kerangka berpikir dilakukannya penelitian ini. Selain itu juga akan diuraikan mengenai hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini. Penjelasan yang lebih rinci dapat dibaca pada uraian berikut:
2.1
Landasan Teoritis Pada bagian landasan teori akan diuraikan teori-teori yang relevan dengan
penilitian ini. Teori-teori yang akan diuraikan dalam landasan teori meliputi: pengertian belajar, pembelajaran matematika di sekolah dasar, minat belajar, hasil belajar, karakteristik siswa sekolah dasar, model pembelajaran Quantum Teaching, Mind Mapping, materi bangun datar, dan penerapan Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping pada pembelajaran bangun datar. Uraian selengkapnya sebagai berikut. 2.1.1 Belajar Bruner (1982) dalam Slameto (2012: 11) mengartikan belajar tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah.
12
13 Dalam proses belajar mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Belajar ialah suatu proses usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010: 2). Dalam teori Behaviorisme, proses pembelajaran berpegang teguh pada prinsip dan pemahaman. Teori ini menekankan pentingnya keterampilan dan pengetahuan akademik maupun perilaku sosial. “Proses belajar terjadi dengan adanya tiga komponen pokok, yaitu stimulus, respons, dan akibat” (Rifa’i, 2009: 105). Stimulus merupakan hal yang akan diberikan dalam proses pembelajaran, pada umumnya disebut dengan pengetahuan keterampilan, akademik, maupun sosial. Respons diartikan sebagai tanggapan dari individu yang telah menerima stimulus. Sedangkan akibat adalah hasil atau hal yang terjadi setelah proses pemberian stimulus dan respons berlangsung. Hasil pembelajaran ditentukan oleh bagaimana proses pembelajaran yang berlangsung. Teori belajar classical conditioning oleh Pavlov tentang adanya respon dan stimulus dalam belajar. Prinsip belajar menurut teori ini yaitu dengan adanya pemberian stimulus yang berkondisi akan menghasilkan respon yang berkondisi pula. Teori Pavlov tersebut menekankan pada aspek pengamatan dan pengukuran, serta penggalian aspek-aspek belajar. Dengan mengetahui aspek-aspek dalam pembelajaran, maka diharapkan proses pembelajaran menyenangkan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Belajar sering pula diartikan sebagai penambahan, perluasan, dan pendalaman pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan. Hal ini senada
14 dengan pendapat Gagne (1985) dalam Wiranataputra (2007: 1.8) yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan dari proses pertumbuhan. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Bower dan Hilgard (1981) dalam Wiranataputra (2007: 1.8) Learning refers to the change in a subject’s behavior or behavior potential to a given situation brought about by the subject’s repeated experiences in that situation, provided that the behavior change cannot be explained on the basis of the subject’s native response tendencies, maturation, or temporary states (such as fatigue, drunkenness, drives, and so on). Pendapat Bower dan Hilgard (1981) bahwa belajar mengacu pada perubahan perilaku atau potensi individu sebagai hasil dari pengalaman dan perubahan tersebut tidak disebabkan oleh insting, kematangan atau kelelahan dan kebiasaan. Menurut Hamalik (2008: 106) belajar diartikan sebagai proses dan bukan hasil yang hendak dicapai semata. Proses itu sendiri berlangsung melalui serangkaian pengalaman, sehingga terjadi modifikasi pada tingkah laku yang telah dimilikinya sebelumnya. Berdasarkan pendapat para ahli tentang belajar, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses yang dialami secara sengaja untuk memperoleh suatu perubahan yang terus-menerus. Perubahan yang terjadi dalam belajar mulai dari adanya pengetahuan, sikap dan kebiasaan-kebiasaan yang berasal dari proses belajar itu sendiri. 2.1.2 Pembelajaran Matematika di SD Menurut Ruseffendi (1991) dalam Heruman (2012: 1) matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur
15 yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Menurut Soejadi (2000) dalam Heruman (2012: 1) hakikat matematika memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif. Sujono (1988) dalam Fathani (2009: 19) mengartikan matematika sebagai cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik. Matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah yang berhubungan dengan bilangan. Dalam matematika membahas tentang fakta-fakta dan strukturnya yang terorganisir. Matematika merupakan suatu struktur yang terdiri atas komponen yang meiputi aksioma, penegrtian pangkal, dan dalil atau teorema yang di dalamnya terdapat teorema pengantar. Pembelajaran matematika adalah proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui serangkaian kegiatan terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari (Muhsetyo, 2010: 1.26). Perkembangan pembelajaran matematika banyak memiliki kecenderungan baru yang tumbuh dan berkembang di banyak negara, sebagai inovasi dan reformasi model pembelajaran yang sesuai tantangan sekarang dan mendatang. Sebagai pengetahuan, matematika mempunyai ciri-ciri khusus antara lain abstrak, deduktif, konsisten, hierarkis, dan logis. Soejadi (1999) dalam Muhsetyo (2010: 1.2) menyatakan bahwa keabstrakan matematika karena objek dasarnya abstrak, yaitu fakta, konsep, operasi, dan prinsip. Ciri keabstrakan dan ciri lainnya dari pelajaran matematika yang tidak mudah untuk dipelajari, sehingga akhirnya banyak siswa yang kurang tertarik terhadap pelajaran matematika. Oleh karena itu, perlu adanya
16 jembatan penghubung agar keilmuan matematika tetap terjaga dan matematika dapat lebih mudah dipahami. Persoalan mencari penghubung merupakan suatu tantangan pendidikan matematika untuk mencari dan memilih model pembelajaran matematika yang menarik, mudah dipahami siswa. Model pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami siswa akan dapat menggugah semangat siswa sehingga menantang siswa untuk terlibat dan pada akhirnya menjadikan siswa cerdas matematika. Pemilihan model pembelajaran matematika perlu memperhatikan perkembangan jaman untuk memperpendek jarak kesenjangan antara kemajuan di dunia dan kenyataan nyata di Indonesia. Perkembangan model pembelajaran seiring waktu selalu mengalami perubahan untuk memperbaiki kesalahan yang sudah ada. Dengan pemikiran yang baru, maka model permbelajaran di negara lain tidak dapat diabaikan sehingga kita dapat mengejar kemajuan negara lain. Model pembelajaran matematika yang berkembang pada hakikatnya berdasar pada teori-teori belajar yang sesuai, sehingga perlu dipahami secara sungguh-sungguh. Perkembangan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered) mengubah cara pandang tentang bagaimana siswa belajar. Sesuai dengan tahap perkembangan kognitif siswa SD yang berada pada tahap operasional konkret, maka proses pembelajarannya melalui tahapan konkret, semi konkret, semi abstrak, dan selanjutnya abstrak. Dalam pembelajaran matematika, setiap konsep abstrak yang baru dipahami siswa perlu diberi penguatan agar mudah dipahami dan bertahan lama dalam memori siswa. Oleh karena itu, perlu adanya pembelajaran melalui perbuatan dan pengertian, tidak hanya sekedar hapalan atau mengingat fakta saja karena akan mudah terlupakan oleh siswa.
17 Teori makna (meaning theory) oleh Ausubel (1963) dalam Muhsetyo (2010:
1.9)
mengemukakan
pentingnya
pembelajaran
bermakna
dalam
mengajarkan matematika. Kebermaknaan pembelajaran akan membuat kegiatan belajar lebih menarik bermanfaat, dan menantang sehingga konsep dan prosedur matematika akan lebih mudah dipahami dan diingat siswa. Kebermakanaan yang dimaksud berupa struktur matematika yang lebih ditonjolkan untuk memudahkan pemahaman. Kebermaknaan dalam pembelajaran dapat menggunakan pernyataan konsep dalam bentuk bagan, diagram, atau peta yang akan menujukkan saling keterkaitan antar konsep. Tujuan akhir konsep-konsep pada kurikulum matematika di SD yaitu agar siswa terampil dalam menggunakan berbagai konsep dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mencapai tujuan akhir tersebut, maka siswa harus melalui langkah-langkah yang benar sesuai dengan kemampuan dan lingkungan siswa. Dalam pembelajaran matematika, guru harus memahami kemampuan siswa yang berbeda-beda, sehingga guru dapat menyajikan pembelajaran yang efektif, efisien, dan sesuai pola pikir siswa. Heruman (2012: 2) memaparkan langkah-langkah pembelajaran yang ditekankan pada konsep-konsep matematika di SD: (1) Penanaman konsep dasar (penanaman konsep), yaitu pembelajaran suatu konsep baru matematika, ketika siswa belum pernah mempelajari konsep tersebut. (2) Pemahaman konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika. (3) Pembinaan keterampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penenaman konsep dan pemahaman konsep. Tujuannya agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika.
18 2.1.3 Minat Belajar Hilgard (1962) dalam Slameto (2010: 57) merumuskan minat sebagai berikut: “Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content”. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati oleh seseorang akan diperhatikan terus-menerus dan disertai dengan rasa senang. Minat berbeda dengan perhatian. Perhatian sifatnya sementara dan belum tentu diikuti dengan rasa senang, sedangkan, minat selalu diikuti dengan rasa senang dan dari situ diperoleh kepuasan. Sudaryono (2013: 90) mengartikan bahwa minat adalah kesadaran yang timbul bahwa objek tertentu sangat disenangi dan melahirkan perhatian yang tinggi bagi individu terhadap objek tersebut. Minat juga merupakan kemampuan berupa stimulus yang mendorong seseorang untuk memperhatikan aktivitas yang dilakukan berdasarkan pengalaman yang sebenarnya. Wild, Hofer, dan Pekrun (2001) dalam Heinze, Reiss, dan Rudolph (2005: 213) menyatakan bahwa, “interest is long-term and independent of present situations. Another approach is described by the self-determination theory”. Maksudnya, minat muncul ada dalam diri seseorang untuk waktu yang lama dan bebas dari situasi sekarang, serta menggambarkan teori menentukan diri. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat pada seseorang akan konsisten dan tetap. Slameto (2010: 180) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimanaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
19 dengan sesuatu di luar diri. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya. Minat dapat dimanifestasikan melalui partisispasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut. Minat memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak belajar dengan sebaik-baiknya, karena siswa tidak tertarik dengan bahan pelajaran tersebut. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa akan lebih mudah dipelajari dan dipahami oleh siswa. Menurut Hamalik (2008: 110) kegiatan belajar yang didasari dengan penuh minat akan lebih mendorong siswa belajar lebih baik sehingga akan meningkatkan hasil belajar. Menurut Djaali (2008: 121) minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Sedangkan Crow and Crow (1989) dalam Djaali (2008: 121) mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Minat belajar akan muncul jika siswa merasa tertarik terhadap berbagai hal yang akan dipelajari. Minat muncul jika siswa tersebut menyadari dan melibatkan dirinya dengan kaitan hal-hal yang akan dipelajarinya tersebut terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadinya. Silberman (2009: 24) menyebutkan cara membangun minat siswa:
20 (1) Kemukakan cerita atau visual yang menarik, seperti sajian anekdot, cerita fisik, kartun, atau grafik yang relevan sehingga dapat memenuhi perhatian siswa terhadap pembelajaran. (2) Buatlah kasus problem, misalnya kemukakan suatu problem di sekitar ceramah yang akan disusun. (3) Tes pertanyaan, dengan cara memberikan siswa sebuah pertanyaan (apakah mereka memiliki sedikit pengetahuan sebelumnya) sehingga mereka akan termotivasi untuk mendengarkan ceramah atau penjelasan untuk menjawabnya. Minat dapat diekpresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula disalurkan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas dalam pembelajaran. Jika siswa telah menyadari minatnya terhadap pelajaran, maka mungkin sekali akan menjaga pikirannya. Sebagai contoh, siswa akan merasa lelah jika membaca buku yang tidak diminatinya tetapi akan terus-menerus membaca buku tersebut diganti dengan buku yang diminatinya. The American Heritage Dictionary of the English Language (1976) dalam Djaali (2008: 122) mendefinisikan minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau memiliki sesuatu. Sementara Holland (1973) dalam Djaali (2008: 122) mengartikan minat sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat tidak timbul sendiri, melainkan ada unsur kebutuhan, misalnya minat belajar. Berdasarkan pendapat para ahli tentang minat belajar, maka dapat disimpulkan bahwa minat memiliki unsur pengetahuan, kesadaran sampai pilihan nilai, pengerahan perasaan, seleksi, dan kecenderungan hati. Jadi, siswa yang memiliki minat belajar akan mengikuti pembelajaran dan berpartisipasi dalam segala aktivitas pembelajaran tanpa adanya paksaan. Hal tersebut terjadi karena siswa tersebut memberikan perhatian dan merasa ada keterikatan dalam pembelajaran.
21 Secara konseptual menurut Rasyid (2009: 207) minat adalah watak yang tersusun melalui pengalaman yang mendorong individu mencari objek, aktivitas, pengertian, keterampilan untuk tujuan perhatian atau penguasaan. Menurut Sudaryono (2013: 90) minat belajar merupakan pilihan kesenangan dalam melakukan kegiatan dan dapat diukur melalui kesukacitaan, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan. Dalam hal ini peneliti mengukur minat siswa dalam pembelajaran Matematika materi bangun datar. Indikator minat yang digunakan menurut Sudaryono meliputi dimensi kesukaan, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran Matematika. 2.1.4 Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar (Rifa’i, 2009: 85). Perolehan aspek-aspek perubahan tingkah laku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Suprijono (2012: 5) mengartikan hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk pada pemikiran Gagne (1979) dalam Suprijono (2012: 5) yang menyatakan hasil belajar berupa: (1)
Informasi verbal Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan yang diperlukan untuk merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
22 (2)
Keterampilan intelektual Kemampuan intelektual yaitu kemampuan dalam mempresentasikan konsep dan lambang. Kemampuan tersebut terdiri dari kemampuan mengategorisasikan,
kemampuan
analisis-sintesis
fakta-konsep,
dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. (3)
Strategi kognitif Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Aktivitas kognitif tersebut meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
(4)
Kemampuan motorik Kemampuan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
(5)
Sikap Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai sebagai standar perilaku. Menurut Bloom (1956) dalam Rifa’i (2009: 86) menyampaikan tiga
taksonomi yang disebut dengan ranah belajar. Ranah belajar tersebut diperoleh dari hasil belajar yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berikut penjelasan lebih rinci oleh Bloom: Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sistesis, dan penilaian. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Ranah afektif meliputi penerimaan, penanggapan,
23 penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. Ranah psikomotorik berkaiatan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Kategori perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Simpson (1974) dalam Rifa’i (2009: 89) antara lain persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian, dan kreativitas. Sementara pendapat Gagne dan Briggs (1979) dalam Rifa’i (2009: 90) memaknai tujuan siswa dalam lima kategori, yaitu kemahiran intektual, strategi kognitif, informasi verbal, kemahiran motorik, dan sikap. Berdasarkan pendapat para ahli tentang hasil belajar, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh para pakar pendidikan sebagaiman tersebut di atas tidak dilihat secara terpisah melainkan komprehensif atau menyeluruh. Dalam penelitian ini mengenai keefektifan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping materi bangun datar, peneliti akan mengetahui ranah kognitif dan afektif yang diperoleh siswa. Ranah kognitif yang diukur berupa hasil belajar siswa dalam pembelajaran materi bangun datar dan ranah afektif berupa minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika. 2.1.5 Karakteristik siswa Sekolah Dasar Siswa Sekolah Dasar (SD) umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget (1988) dalam (Rifa’i, 2009: 29) mereka pada fase operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase operasional konkret adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah
24 logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret. Dari usia perkembangan kognitif, siswa SD masih terikat dengan objek konkret yang dapat ditangkap oleh pancaindera. Arti simbolik dan kiasan dapat dimengerti oleh siswa. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami abstraksi verbal. Pada tahap ini siswa belajar membedakan antara kesalahan yang disengaja dengan kesalahan karena kelalaian. Dalam pembelajaran matematika yang abstrak di SD, siswa memerlukan alat bantu berupa media atau pun alat peraga yang dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru. Dengan adanya alat bantu dalam hal ini gambar Mind Mapping maka dapat membantu siswa untuk lebih mudah memahami dan mengerti materi pelajaran tentang bangun datar yang beracam-macam. Setiap konsep abstrak yang baru dipahami oleh siswa perlu segera diberi penguatan agar diingat oleh siswa. Pembelajaran bangun datar pada siswa yang berbeda-beda akan membingungkan siswa. Siswa akan sulit membedakan bentuk dan nama bangun datar serta sifat-sifat yang dimiliki bangun datar jika dalam pembelajarannya guru hanya dengan ceramah. Oleh karena itu, alat bantu diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Penggunaan Mind Mapping dalam pembelajaran bangun datar tepat untuk diterapkan pada siswa. Mind Mapping berupa catatan yang tidak membosankan bagi siswa. Siswa mencatat nama bangun datar dan sifatnya masing-masing disertai dengan gambar sehingga siswa akan lebih memahami bangun datar. Dengan Mind Mapping materi bangun datar dicatat berupa peta pikiran yang dibentuk sesuai dengan imajinasi siswa dan warna-warni sehingga dapat menumbuhkan minat siswa untuk mempelajarinya.
25 2.1.6
Model Pembelajaran Quantum Teaching Quantum berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya, dengan
demikian Quantum Teaching adalah pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar (DePorter, 2005: 5). Interaksi tersebut mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Melalui interaksi tersebut maka dapat mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. Model pembelajaran Quantum Teaching hampir sama dengan sebuah simfoni yang banyak unsur yang menjadi faktor pengalaman musik. 2.1.6.1 Asas Utama Model Quantum Teaching Quantum Teaching bersandar pada konsep “Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Artinya bahwa pentingnya bagi guru untuk memasuki dunia siswa sebagai langkah pertama. Guru mempunyai wewenang untuk mengajar, namun belum mempunyai hak untuk mengajar. Agar mendapatkan hak untuk mengajar, maka guru harus memasuki dunia siswa. Dalam pembelajaran berurusan dengan orang secara keseluruhan yang mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan keyakinan sebelumnya serta persepsi masa mendatang. Selain itu meliputi aspek kepribadian manusia-pikiran, perasaan, dan bahasa tubuh. Dengan demikian, karena pembelajaran berurusan dengan orang secara keseluruhan, maka hak untuk memudahkan pembelajaran tersebut diberikan oleh siswa dan diraih guru. Memasuki dunia mereka merupakan tindakan yang akan memberi ijin kepada guru untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan agar para siswa memperoleh pengetahuan yang lebih luas. Dengan memasuki dunia siswa
26 dari dunia guru, maka akan tercipta dunia kita. Dari dunia kita siswa akan mempelajari hal baru dan akan menerapkannya dalam situasi yang baru. 2.1.6.2 Prinsip-prinsip Quantum Teaching Quantum Teaching mempunyai lima prinsip atau kebenaran yang mempengaruhi seluruh aspeknya (DePorter, 2005: 7). Prinsip-prinsip ini diangap sebagai struktur kunci dasar dari simfoni belajar. Prinsip-prinsip tersebut yaitu: (1) Prinsip segalanya berbicara berarti seluruh lingkungan kelas membawa pesan ke pebelajar. (2) Prinsip segalanya bertujuan berarti semua pembelajaran haruslah mempunyai tujuan -tujuan yang jelas. (3) Prinsip pengalaman sebelum pemberian nama berarti sebelum mendefinisikan, membedakan, siswa terlebih dahulu telah memiliki atau telah diberikan pengalaman informasi yang terkait dengan upaya pemberian nama tersebut. (4) Prinsip akui setiap usaha berarti apapun usaha yang telah dilakukan siswa haruslah mendapat pengakuan dari guru maupun siswa lainnya. (5) Prinsip jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan berarti setiap usaha belajar yang dilakukan layak untuk dirayakan untuk memberi umpan balik dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar. 2.1.6.3 Kerangka Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching Kerangka rancangan pembelajaran Quantum Teaching dikenal dengan istilah TANDUR, yang di dalamnya memiliki 6 tahap atau fase yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan (DePorter, 2005: 88). (1)
Tumbuhkan Tumbuhkan berarti menumbuhkan minat belajar siswa. Untuk menumbuhkan minat belajar siswa dengan cara memberitahukan manfaat materi yang akan dipelajari. Guru menjelaskan manfaat dan tujuan dari mempelajari suatu materi yang akan diberikan kepada siswa. Strategi yang
27 dapat digunakan misalnya dengan memberikan pertanyaan kepada siswa, drama, video, atau cerita yang berkaitan dengan materi. (2)
Alami Alami berarti guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengalaman-pengalaman umum yang dapat dimengerti oleh mereka.
Guru
memberikan
pengalaman
belajar
kepada
siswa
dan
menumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui. Agar siswa mamahami informasi yang diberikan dapat melalui permainan atau kegiatan yang memanfaatkan pengetahuan yang sudah mereka miliki. Strategi yang dapat digunakan dengan jembatan keledai, permainan, dan simulasi sehingga dapat mengaktifkan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa. (3)
Namai Penamaan memuaskan otak untuk memberikan identitas, mengurutkan, dan mengidentifikasikan. Penamaan dibangun di atas pengetahuan dan keingintahuan siswa pada saat pembelajaran. Penamaan berarti guru menyediakan kata-kata kunci, konsep, rumus yang merupakan materi utama yang menjadi pesan pembelajaran. Strategi yang dapat digunakan misalnya dengan susunan gambar, warna, alat bantu, kertas tulis, dan poster di dinding.
(4)
Demonstrasikan Guru memberi peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan siswa ke dalam pembelajaran yang lain dan kehidupan siswa. Mendemonstrasikan berarti guru menyediakan kesempatan bagi siswa untuk dapat menunjukkan kemampuannya. Cara siswa untuk menunjukkan tingkat kecakapanannya dalam pembelajaran misalnya dengan sandiwara, permainan,
28 lagu, atau penjabaran. Siswa juga dapat menunjukkannya melalui aktivitas dan minatnya dalam pembelajaran, kemudian dapat dilihat dari hasil belajarnya. (5)
Ulangi Pengulangan memperkuat hubungan syaraf dan menumbuhkan rasa “aku tahu bahwa aku tahu ini!”. Jadi, pengulangan harus dilakukan secara multikecerdasan dan lebih baik dalam konteks yang berbeda dengan asalnya. Guru menunjukkan kepada siswa cara-cara mengulang materi dan menegaskan bahwa mereka benar-benar tahu akan apa yang dipelajari. Siswa mendapat kesempatan mengulang misalnya dengan mengajarkan pengetahuan baru kepada orang lain, menjawab pertanyaan yang telah diberikan guru, atau guru dan siswa bersama-sama mnyimpulkan materi yang telah dipelajari.
(6)
Rayakan Rayakan berarti guru memberikan pengakuan atas upaya yang telah dilakukan siswa dalam menampilkan penyelesaian, partisipasi, pemerolehan keterampilan, dan ilmu pengetahuannya. Perayaan memberi rasa selesai dengan menghormati usaha, ketekunan, dan kesuksesan. Jika layak dipelajari, maka layak dirayakan. Cara yang sesuai untuk merayakan atas usaha siswa misalnya melalui pujian, penghargaan, bernyanyi bersama, atau pesta kelas.
2.1.6.4 Menciptakan Lingkungan yang Mendukung Segala sesuatu yang berada di lingkungan kelas akan menyampaikan pesan yang memacu atau menghambat belajar. Meskipun kita secara sadar hanya memperhatikan masukan satu-satu, otak mampu secar tidak sadar memperhatikan banyak hal dari banyak sumber sekaligus (Lozanov, 1979) dalam (DePorter, 2005: 65). Lingkungan kelas yang menyenangkan, misalnya terdapat poster-poster yang
29 menarik atau rak buku yang tersusum rapi akan membuat suasana belajar lebih nyaman. Jika ruangan kelas dipenuhi dengan poster yang lama atau buku yang berantakan maka siswa akan mengalihkan perhatiannya dari belajar. Siswa dapat berkata, “Belajar itu kuno, usang, dan melelahkan.” Oleh karena itu, marilah kenali lingkungan Quantum Teaching yang dapat memacu dan meningkatkan daya ingat siswa berikut ini: (1)
Lingkungan Sekeliling Guru dapat menggunakan alat peraga dalam pembelajaran karena dapat merangsang modalitas visual. Lingkungan belajar perlu dikelola secara kondusif. Lingkungan belajar bukan hanya secara fisik tetapi juga non fisik. Gerakan mata selama belajar dan berpikir terikat pada modalitas visual, auditorial, dan kinestetik. Jadi, mata kita bergerak menurut cara otak mengakses informasi. Ide yang dapat digunakan untuk merangsang modalitas visual siswa antara lain dengan (a) Poster ikon atau simbol untuk setiap konsep utama, (b) Poster afirmasi untuk memotivasi siswa dan menguatkan keyakinan
kepada
siswa
tentang
belajar,
misalnya
“Aku
mampu
mempelajarinya!”, dan (c) Warna untuk memperkuat pembelajaran guru dengan siswa. (2)
Pengaturan Bangku Cara
mengatur
bangku
mempunyai
peran
penting
dalam
pengorkestrasian belajar. Di sebagian besar ruang kelas, bangku siswa dapat disusun untuk mendukung tujuan pembelajaran. Guru bebas menugaskan siswa untuk mengatur ulang bangku untuk memudahkan jenis interaksi yang diperlukan. Misalnya, pengaturan bangku yang diputar agar saling berhadapan
30 untuk mengerjakan tugas kelompok. Meskipun bangkunya tidak berubah, tetapi pelajarannya tidak. (3)
Musik Musik berpengaruh pada guru dan siswa. Musik dapat digunakan untuk menata suasana hati, mengubah keadaan mental, dan mendukung lingkungan belajar. Musik juga dapat membantu siswa masuk ke keadaan belajar optimal serta membangun hubungan antara siswa dengan guru. Musik merangsang, meremajakan, dan memperkuat belajar, baik secara sadar maupun tidak. Menurut Lozanov (1979) dalam DePorter (2005: 73) Irama, ketukan, dan keharminisan musik mempengaruhi fisiologi manusia terutama gelombang otak dan detak jantung, serta membangkitkan perasaan dan ingatan. Musik dapat membantu siswa dapat masuk ke keadaan belajar optimal.
2.1.7 Mind Mapping Metode mencatat yang baik harus membantu kita untuk mengingat perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu mengorganisasi materi, dan memberikan wawasan baru. Mind Mapping (peta pikiran) memungkinkan terjadinya semua hal itu. Mind Mapping dikembangkan oleh Tony Buzan, kepala brain foundation. Menurut Buzan (1993) dalam DePorter (2005: 176) peta pikiran adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi. Silberman (2009: 188) menyatakan bahwa pemetaan pikiran (mind mapping) adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian
31 baru. Buzan (1993) dalam Wang, Lee, dan Chu (2010) menyatakan bahwa “mind map is a useful key adopting association skill and utilizing pictures to express the thoughts to maximize brain potential.” Pernyataan tersebut berarti peta pikiran adalah kunci yang berguna melalui keahlian mengumpulkan dan memanfaatkan gambar untuk mengekspresikan pikiran yang memaksimalkan potensial otak. Mind Mapping
merupakan
keterampilan
untuk
mengembangkan
seluruh
otak,
menerapkan karakter, gambar, angka, logika, ritme, warna dan metode observasi yang unik. Mind Mapping dapat menyediakan ruang imajiner limitedless atau imajinasi yang tidak terbatas dan bebas ke otak. Dengan menerapkan peta pikiran akan meningkatkan kemampuan analisis dan penalaran logis dari otak kiri dan berpikir kreatif dan memori otak kanan dapat dimaksimalkan. Warna bagi otak dianggap sama menariknya dengan gambar sehingga nampak
lebih
menarik.
Sementara
garis
lengkung
digunakan
untuk
menghubungkan pikiran-pikiran kita. Garis lengkung lebih efektif digunakan dalam Mind Mapping karena garis lurus cenderung membosankan sedangkan garis lengkung membebaskan kita untuk membentuk garis-garis penghubung sesuai imajinasi kita. Dalam Mind Mapping juga menggunakan kata, kata yang digunakan merupakan kata kunci yang mudah diingat oleh otak kita. Sementara gambar selalu menyampaikan informasi lebih baik dari kata-kata dan juga lebih menarik perhatian kita. Dari komponen Mind Mapping tersebut tentunya sangat menarik bila Mind Mapping diterapkan dalam pembelajaran. Siswa akan tertarik dengan warna, gambar, garis, dan simbol yang ada pada Mind Mapping sehingga siswa dapat
32 lebih fokus pada materi pelajaran. Mind Mapping juga membebaskan setiap siswa untuk berkreasi untuk membuat peta pikirannya sendiri-sendiri. Dengan demikian, selama pembelajaran, bukan guru yang menjadi pusat perhatian, melainkan siswa yang menjadi pusat pembelajaran tersebut. Siswa juga bebas mengembangkan kreasinya. Menurut Bachman (2005: 77) pembentukan Mind Mapping selalu dimulai dengan satu konsep atau tema tunggal diseputar beberapa konsep terkait lain yang dihubungkan dengannya. Mind Mapping berarti menuliskan tema utama sebagai titik sentral atau tengah dan memikirkan cabang-cabang atau tema-tema turunan yang keluar dari titik tengah tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan. Mind map atau peta pikiran adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual. Dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan (DePorter, 2005: 153). Mind map merupakan cara paling efektif dan efisien untuk memasukkan, menyimpan, dan mengeluarkan data dari otak kita. Pembelajaran menggunakan Mind Mapping melibatkan emosi, kesenangan, kreativitas
seseorang
dalam
membuat
catatan-catatan,
sehingga
dalam
pembelajaran dapat meningkatkan hasil sekaligus minat siswa. Berikut cara membuat Mind Mapping atau peta pikiran menurut DePorter (2005: 157): (1) Di tengah kertas, buatlah lingkaran dari gagasan utamanya (2) Tambahkan cabang dari pusatnya untuk tiap-tiap poin kunci gunakan pensil warna (3) Tulislah kata kunci/ frase pada tiap cabang (4) Tambahkan simbol dan ilustrasi (5) Gunakan huruf kapital (6) Tulislah gagasan-gagasan penting dengan huruf yang lebih besar (7) Gambarkan Mind Mapping kemudian garis bawahi dan gunakan huruf tebal (8) Bersikaplah kreatif dan berani
33 (9) Buatlah Mind Mapping secara horizontal untuk memperbesar ruang. 2.1.8 Materi Bangun Datar Salah satu kajian materi pembelajaran matematika yang diajarkan di SD adalah Geometri. Pada penelitian kali ini juga akan meneliti keefektifan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping pada materi sifat-sifat bangun datar di kelas V semester dua. Materi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini akan memfokuskan pada Standar Kompetensi (SK) memahami sifatsifat
bangun
dan
hubungan
antar
bangun,
Kompetensi
Dasar
(KD)
mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Alokasi waktu yang disediakan 12 jam pelajaran. Bangun datar merupakan bangun dua dimensi. Bangun datar dalam matematika disebut bangun geometri. Contoh bangun datar antara lain persegi, persegi panjang, segitiga, trapesium, dan jajargenjang. Masing-masing bangun datar memiliki sifat yang berbeda dengan bangun datar lainnya (Kasri, 2006: 64). 2.1.8.1 Trapesium Trapesium adalah bangun datar segiempat dengan dua buah sisinya yang berhadapan sejajar. Trapesium memiliki 3 jenis trapesium yaitu: (1) trapesium siku-siku, (2) trapesium sama kaki, dan (3) trapesium sembarang. (1)
Trapesium siku-siku
Gambar 2.1 Trapesium siku-siku
34 Pada
trapesium
ABCD,
AB
sejajar
dengan
CD.
∠BAC=∠ACD=90° (siku-siku). Sifat-sifat trapesium siku-siku yaitu memiliki sisi sejajar dan memiliki 2 sudut. (2) Trapesium sama kaki
Gambar 2.2 Trapesium sama kaki Berdasarkan trapesium sama kaki KLMN dan ab merupakan sumbu simetri, maka: KN = LM, Na = Ma, ∠KNM = ∠LMN dan ∠NKL = ∠KLM. Sifat-sifat trapesium sama kaki yaitu: memiliki 2 sisi yang sama panjang dan 2 pasang sudut yang sama besar. (3) Trapesium sembarang
Gambar 2.3 Trapesium sembarang Sifat-sifat trapesium sembarang yaitu: memiliki 2 sisi sejajar tetapi tidak sama panjang dan memiliki sudut yang tidak sama besar. 2.1.8.2 Jajargenjang Jajargenjang adalah bangun datar segiempat dengan sisi-sisinya yang berhadapan sejajar dan sama panjang. Jumlah sudut yang berdekatan
35 1800, dan kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.
Gambar 2.4 Jajargenjang Sifat-sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu: (1) mempunyai empat sisi, sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang, (2) Mempunyai empat sudut, terdiri dari dua sudut lancip dan dua sudut tumpul, (3) Sudut-sudut yang berhadapan sama besar, (4) kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang, dan (5) jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°. 2.1.8.3 Belah ketupat Belah ketupat merupakah bangun datar segiempat, yang keempat sisinya sama, dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Sifat-sifat yang dimiliki belah ketupat yaitu: (1) semua sisi sama panjang, (2) kedua diagonal belah ketupat merupakan sumbu simetri, (3) sudut-sudut yang berhadapan sama besar, dan (4) diagonal-diagonal belah ketupat saling berpotongan tegak lurus.
Gambar 2.5 Belah ketupat
36 2.1.8.4 Layang-layang Layang-layang dibentuk dari dua segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berimpit. Secara umum sifat-sifat layang-layang antara lain, mempunyai satu sumbu simetri, mempunyai dua pasang sisi yang sama panjang, dan mempunyai sepasang sudut berhadapan yang sama besar.
Gambar 2.6 Layang-layang
2.1.9 Penerapan Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping pada Pembelajaran Matematika Penerapan Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran matematika merupakan implementasi dari kerangka rancangan pembelajaran dalam Quantum Teaching. Penerapan Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping pada pembelajaran materi sifat-sifat bangun datar di SD adalah sebagai berikut: (1)
Tumbuhkan Tahap tumbuhkan berarti guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa. Dengan mengetahui tujuan dari apa yang akan dipelajari oleh siswa, maka dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Guru menjelaskan manfaat dan tujuan dari mempelajari materi sifat-sifat bangun datar. Strategi
37 yang dapat digunakan untuk menumbuhkan minat siswa misalnya, dengan memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai bangun datar yang akan dipelajari atau dengan meminta siswa untuk menyebutkan contoh benda yang bentuknya sesuai dengan bangun datar yang dipelajari.
(2) Alami Dalam tahap alami berarti guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengalaman-pengalaman umum yang dapat dimengerti oleh mereka. Guru memberikan pengalaman belajar kepada siswa dan menumbuhkan kebutuhan untuk mengetahui. Agar siswa mamahami informasi yang diberikan dapat melalui permainan atau kegiatan yang memanfaatkan pengetahuan yang sudah mereka miliki. Guru menugaskan siswa untuk membentuk kelompok dan berdiskusi untuk mengerjakan soal latihan mengenai bangun datar. (3) Namai Tahap namai berarti penamaan yang memuaskan otak untuk memberikan identitas, mengurutkan, dan mengidentifikasikan. Penamaan dibangun di atas pengetahuan dan keingintahuan siswa pada saat pembelajaran. Dalam tahap ini guru menggunakan Mind Mapping untuk menjelaskan kepada siswa mengenai bangun datar dan sifat-sifatnya serta bentuknya. Siswa juga ditugaskan untuk mencatat dengan teknik Mind Mapping. Dalam pembelajaran di kelas, guru juga membuat poster ikon bangun datar sehingga siswa dapat melihat konsep. (4) Demonstrasikan
38 Mendemonstrasikan berarti guru menyediakan kesempatan bagi siswa untuk dapat menunjukkan kemampuannya. Dalam pembelajaran, siswa menunjukkan kemampuannya dengan menyampaikan hasil diskusi kelompok di depan teman-temannya. Kemudian guru bersama siswa mencocokkan pekerjaan bersama. (5) Ulangi Guru menunjukkan kepada siswa cara-cara mengulang materi dan menegaskan bahwa mereka benar-benar tahu akan apa yang dipelajari. Penerapan dalam pembelajaran siswa mendapat kesempatan mengulang misalnya dengan mengajarkan pengetahuan baru kepada temannya, menjawab pertanyaan yang telah diberikan guru, serta guru dan siswa bersama-sama mnyimpulkan materi yang telah dipelajari. (6) Rayakan Rayakan berarti guru memberikan pengakuan atas upaya yang telah dilakukan siswa dalam menampilkan penyelesaian, partisipasi, pemerolehan keterampilan, dan ilmu pengetahuannya. Penerapan dalam pembelajaran di kelas dengan memberikan penghargaan kepada siswa yang berani menyampaikan hasil diskusi di depan kelas dan memperoleh nilai tertinggi.
2.2
Kajian Empiris Model pembelajaran Quantum Teaching dan teknik Mind Mapping
dianggap dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa di SD. Hal ini telah dibuktikan melalui penelitian yang telah dilakukan. Beberapa penelitian yang
39 dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian ini diantaranya yaitu penelitian Rosidah (2009) dan penelitian Oktamarini (2011). Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh Rosidah (2009) berjudul ”Penerapan Teknik Mind Map untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V Pokok Bahasan Persiapan Kemerdekaan dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia SD Negeri Tamansatriyan 02 Tirtoyudo Kabupaten Malang”. Hasil pretest yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa masih 93% siswa kurang
menguasai
materi
Persiapan
Kemerdekaan
Indonesia.
Penelitian
menunjukkan peningkatan pada hasil belajar siswa. Pada siklus I nilai rata-rata 60,9 pada siklus II nilai rata-rata 77. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus I sebesar 36,4%, pada siklus II sebesar 81,8%. Hasil penelitian dapat menunjukkan bahwa penerapan teknik mind map dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia kelas V SDN Tamansatriyan 02 Tirtoyudo Kabupaten Malang. Penelitian serupa dilakukan oleh Oktamarini (2011) berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching) dengan Teknik Mind Mapping untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SD No. 2 Bongan”. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa. Rata-rata skor tes siswa mengalami peningkatan sebesar 15,03%. Pada siklus I nilai rata-rata skor tes siswa 6,65 menjadi 7,65 pada siklus II. Daya serap merupakan rata-rata skor tes siswa dibagi skor tertinggi ideal. Daya serap yang diperoleh pada siklus I sebesar 66,5% dan mengalamipeningkatan pada siklus II menjadi 76,5%. Ketuntasan belajar siswa meningkat 35,30% dari 65,38% pada siklus I menjadi 88,46% pada siklus II. Proses pembelajaran telah optimal, jika
40 rata-rata skor tes siswa yang diperoleh 65, daya serap 65%, dan ketuntasan belajar siswa minimal 75%. Berdasarkan hasil penerapan model Quantum Teaching dari siklus pertama dan kedua, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa meningkat. Keberhasilan penerapan Quantum Teaching dan Mind Mapping pada penelitian di atas, menjadi salah satu faktor pendukung bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian di atas memiliki kesamaan pada permasalahan, materi dan model pembelajaran yang digunakan. Perbedaannya penelitian yang dilakukan kali ini merupakan penelitian eksperimen untuk melakukan pengujian lebih lanjut mengenai keefektifan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping terhadap minat dan hasil belajar siswa bila diterapkan di SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal.
2.3
Kerangka Berpikir Quantum Teaching merupakan model pembelajaran yang dapat mendukung
proses pembelajaran. Dalam model pembelajaran ini adanya pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Mind Mapping merupakan bentuk catatan yang tidak monoton karena memadukan fungsi kerja otak secara bersamaan dan saling berkaitan satu sama lain, sehingga akan terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak. Dengan digunakannya Mind Mapping pada model pembelajaran Quantum Teaching dalam pembelajaran matematika di kelas maka akan terjadi keseimbangan kerja kedua belahan otak sehingga prestasi belajar matematika siswa akan meningkat. Pembelajaran Quantum Teaching berusaha menggabungkan kedua belahan otak yakni otak kiri
41 yang berhubungan dengan hal yang bersifat logis (seperti belajar) dan otak kanan berhubungan dengan keterampilan (aktivitas kreatif). Melalui pembelajaran Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping siswa diberikan kebebasan untuk mengkonstruksi suatu konsep menurut pemahamannya dan menggunakan konsep tersebut. Kegiatan pembelajaran akan lebih menyenangkan, minat belajar siswa terhadap matematika akan lebih besar dan memberikan kebebasan pada siswa mengkonstruksikan pengetahuannya untuk membangun sendiri konsep yang dipelajari dan akan berdampak positif bagi siswa itu sendiri dalam memahami suatu konsep matematika khususnya bangun datar.
Pembelajaran Matematika Bangun Datar Model pembelajaran konvensional yang kuarang adanya inovasi
Adanya inovasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping
Siswa pasif, mudah bosan, kurang bermakna
Siswa aktif, pembelajaran menyenangkan, dan bermakna
Minat dan hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional yang kurang adanya inovasi
Minat dan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakteristik siswa SD Bagan 2.1 Pola Kerangka Berpikir
42
2.4
Hipotesis Penelitian ini menguji hipotesis komparatif dari dua sampel dengan
melakukan pengujian satu pihak kanan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: (1) Ho1 : Minat belajar siswa pada materi bangun datar kelas yang menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching tidak lebih baik daripada minat belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. (2) Ha1 : Minat belajar siswa pada materi bangun datar kelas yang menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching lebih baik daripada minat belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. (3) Ho2 : Hasil belajar siswa pada materi bangun datar kelas yang menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching tidak lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. (4) Ha2 : Hasil belajar siswa pada materi bangun datar kelas yang menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dikemukakan populasi dan sampel, desain eksperimen, variabel, data penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan analisis data. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:
3.1
Populasi dan Sampel Pembahasan mengenai populasi akan menjelaskan besar populasi dan
penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Populasi yang digunakan dalam peneltitian ini yaitu siswa kelas V di SD Negeri Tunon Kota Tegal. Kelas yang digunakan sebagai sampel merupakan kelas paralel yaitu kelas VA dan VB di SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Di bawah ini merupakan penjelasan lebih jelasnya dari populasi dan sampel. 3.1.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 119). Populasi dalam penelitian ini berjumlah 93 siswa yaitu siswa kelas V di SD Negeri Tunon 1 dan SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Siswa kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal terdiri dari kelas VA yang berjumlah 25 siswa dan siswa kelas VB berjumlah 24 siswa, serta siswa kelas V SD Negeri Tunon 1 sebagai kelas uji coba berjumlah 44 siswa. Alasan peneliti menentukan populasi tersebut dikarenakan sekolah tersebut terdapat dalam lingkungan yang sama. Jam pelajaran matematika pada masingmasing kelas diajarkan pada jam yang relatif sama. Tenaga pendidik pada populasi 43
44 sudah menempuh jenjang strata satu. Data daftar nama siswa kelas V sebagai populasi terdapat dalam lampiran 1. 3.1.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011: 120). Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu simple random sampling. Simple random sampling merupakan cara pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2011: 122). Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling menghasilkan data sebagai berikut: (1) SD Negeri Tunon 2 sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Tunon 1 sebagai kelas uji coba instrumen. (2) Pada SD Negeri Tunon 2, diperoleh kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol. Jumlah populasi dalam penelitian sebanyak 93 siswa, sampel yang diperoleh dari tabel Kretjie dengan taraf kesalahan (α) 5% sebanyak 75 siswa (Sugiyono, 2011: 132). Untuk menentukan jumlah sampel pada masing-masing kelas dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan: Si = Sampel tiap kelas N = Jumlah siswa masing-masing kelas P = Jumlah populasi seluruhnya
45 ∑S = Jumlah sampel yang diambil (sampel menurut tabel) Dari perhitungan tersebut maka diperoleh sampel kelas VA sebagai kelas eksperimen sebanyak 20 siswa dan sampel kelas VB sebagai kelas kontrol sebanyak 19 siswa. Daftar nama siswa kelas VA dan VB sebagai sampel terdapat pada lampiran 2.
3.2
Desain Eksperimen Desain eksperimen yang digunakan yaitu Quasi Experimental Design yang
diadaptasi dari true experimental design. Menurut Arikunto (2010: 125) true experimental design yaitu jenis-jenis eksperimen yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam eksperimen adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenai eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan. Dengan adanya kelompok lain atau kelompok pembanding maka dapat diketahui secara pasti akibat yang diperoleh dari perlakuan dan tidak mendapat perlakuan. Jenis eksperimen yang digunakan Two-group Post-Test-Only Design. Desain tersebut digambarkan sebagai berikut:
R1 R2
X
O1 O2
Bagan 3.1 Desain Penelitian Keterangan: R1: Kelas eksperimen R2: Kelas kontrol O1: Pengaruh treatment atau perlakuan penerapan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran.
46 O2: Pengaruh treatment atau perlakuan tidak menerapkan Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping dalam pembelajaran atau pembelajaran berlangsung secara konvensional. Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing–masing dipilih secara random (R). Kelompok pertama atau kelas eksperimen (R1) diberikan perlakuan penerapan pembelajaran menggunakan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping (X) dan kelompok kedua atau kelas kontrol (R2) tidak diberikan perlakuan atau tetap menggunakan pembelajaran konvensional. Pengaruh adanya perlakuan atau treatment adalah (O1:O2) (Sugiyono, 2011: 114).
3.3
Variabel Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 38). Variabel yang terdapat dalam penelitian ini meliputi variabel terikat dan variabel bebas. Kedua variabel tersebut selengkapnya akan dikemukakan sebagai berikut: 3.3.1 Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2011: 64). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model Quantum teaching dengan teknik Mind Mapping yang digunakan dalam pembelajaran Matematika materi bangun datar. 3.3.2
Variabel Terikat
47 Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011: 64). Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu minat dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal setelah mengikuti pembelajaran dengan model Quantum teaching dengan teknik Mind Mapping yang digunakan dalam pembelajaran Matematika materi bangun datar.
3.4
Data Penelitian Data penelitian yang dikumpulkan berupa data nilai minat dan hasil belajar
siswa pada pelajaran Matematika materi bangun datar. Dalam hal ini peneliti memberikan angket dan tes tertulis bentuk pilihan ganda untuk mengetahui minat belajar dan hasil belajar siswa. Sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VA sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VB sebagai kelas kontrol. Jumlah siswa kelas VA sebanyak 20 siswa dan VB sebanyak 19 siswa. Kedua kelas berada dalam satu sekolah yang sama. Dengan demikian, diharapkan kemampuan awal siswa berada pada kondisi yang sama. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu berupa data minat belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan setelah adanaya perlakuan. Data kuantitatif yaitu berupa nilai hasil belajar siswa (postes). Data postes berasal dari tes tertulis yang dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
48
3.5
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
dokumentasi, angket, dan angket. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut: 3.5.1 Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, dan data-data yang relevan dalam penelitian (Riduwan, 2012: 77). Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data awal dalam penelitian di SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Data awal yang digunakan dalam penelitian yaitu nilai Matematika pada saat Ulangan Tengah Semester Genap dan daftar nama siswa kelas V SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal. 3.5.2 Angket Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011: 192). Angket digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa pada materi bangun datar. Pertanyaan yang diajukan dalam angket untuk mengetahui minat belajar siswa dalam pembelajaran matematika meliputi dimensi kesukaan, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan siswa. Angket disusun menggunakan pertanyaan yang memerlukan jawaban tertutup berupa pilihan ganda dengan alternatif pilihan modifikasi skala Likert. Soal terdiri dari 20 butir soal berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban. 3.5.3 Tes Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk me-
49 ngukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu (Riduwan, 2012: 76). Peneliti menggunakan tes prestasi yang digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan setelah mempelajari sesuatu. Peneliti akan menilai hasil belajar materi bangun datar menggunakan tes pilhan ganda. Soal tes terdiri dari 24 butir soal berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban. Bentuk pilihan ganda atau tes objektif cocok digunakan pada mata pelajaran yang batasnya jelas, misalnya Matematika, Biologi, Fisika, dan sebagainya (Poerwanti, 2008: 4.16). Penggunaan tes pilihan ganda dalam penilaian karena tes pilihan ganda dapat mencakup seluruh materi.
3.6
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
nilai variabel yang akan diteliti. Menurut Sukardi (2011: 75) kegunaan instrumen penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi di lapangan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa tes prestasi belajar yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Instrumen non tes berupa angket tertutup yang digunakan untuk mengetahui minat siswa. Instrumen pendukung lainnya yaitu silabus kelas V, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, kisi-kisi soal tes, kunci jawaban, kisi-kisi penilaian, dan pedoman penilaian. 3.6.1 Instrumen Angket Instrumen non tes yang digunakan dalam penelitian yaitu berupa angket. Angket yang digunakan berupa angket tertutup yang berisi pernyataan dan
50 pertanyaan berjumlah 30 butir soal dengan 4 alternatif pilihan jawaban berupa modifikasi skala Likert. Dalam pengujian instrumen angket terdapat uji validitas dan reliabilitas. Langkah analisis data uji coba instrumen sebagai berikut: 3.6.1.1 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010: 211). Jadi, validitas merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen tes. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Di dalam penelitian ini akan menggunakan dua validitas, yaitu validitas isi (content validity) dan validitas kontruk (construct validity). Validitas isi dilaksanakan untuk mengetahui bahwa soal yang telah disusun sudah sesuai dengan silabus serta bahasa yang digunakan dalam soal tersebut benar. Validitas isi dilaksanakan peneliti dengan melakukan konsultasi kepada tim ahli. Di dalam penelitian ini instrumen akan diuji oleh penilai ahli yaitu Dosen Pembimbing. Untuk menguji validitas konstruksi soal angket yang digunakan dalam penelitian, peneliti menggunakan rumus korelasi momen produk (product moment) atau metode “Pearson” (Riduwan, 2012: 98). Berikut rumus korelasi product moment atau metode Pearson:
51 Keterangan: r hitung = Koefisien korelasi ΣXi
= Jumlah skor item
ΣYi
= Jumlah skor total (seluruh item)
n
= Jumlah responden
selanjutnya, dihitung dengan Uji-t dengan rumus:
Keterangan: t = Nilai t hitung r = Koefisien korelasi hasil r hitung n = Jumlah responden Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2). Kaidah keputusan jika thitung > ttabel berarti valid. Dengan maksud untuk mempermudah proses perhitungan tanpa mempengaruhi hasil, uji validitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20. 3.6.1.2 Reliabilitas Untuk mencari realibitas instrumen angket digunakan rumus Alpha (Arikunto, 2010: 239). Penghitungan reliabitas angket menggunakan program SPSS versi 20. Adapun rumus Cronbach Alpha sebagai berikut:
52 Keterangan: r11
: reliabilitas instrumen
k
: banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑σb2 : jumlah varians butir σ t2
: varians total Setelah
koefisien
reliabilitas
diperoleh
atau
nilai
r,
kemudian
diinterpretasikan. Kriteria penafsiran indeks koefisien reliabilitas (r) terhadap uji coba instrumen dapat dilihat pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi (r) terhadap Uji Coba Instrumen indeks koefisien reliabilitas (r) 0,000 - 0,199 0,200 - 0,399 0,400 - 0,599 0,600 - 0,799 0,800 - 1,000
Kriteria Sangat rendah (tidak valid) Rendah Agak rendah Cukup Tinggi
3.6.2 Instrumen tes Instrumen tes yang digunakan berbentuk pilhan ganda yang berjumlah 40 butir soal dengan 4 alternatif pilihan jawaban. Dalam instrumen soal-soal tes terdapat analisis uji coba instrumen tujuannya untuk mengukur validitas. Selain itu juga terdapat pengukuran reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir soal. Langkah uji coba instrumen tes akan dikemukakan berikut ini. 3.6.2.1 Validitas Tes Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010: 211). Menurut Gay (1983) dalam
53 Sukardi (2011: 121) suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah. Instrumen yang baik harus mempunyai validitas internal dan eksternal. Instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, jika kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur (Sugiyono, 211: 123). Validitas internal instrumen yang berupa tes harus memenuhi construct validity (validitas konstruksi) dan content validity (validitas isi). Untuk menguji validitas isi, dapat digunakan pendapat dari para ahli (judgment expert). Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun. Di dalam penelitian ini instrumen akan diuji oleh penilai ahli yaitu guru senior di SD dan Dosen Pengampu mata kuliah Matematika yang ahli dalam bidangnya. Untuk mengukur validitas konstruk soal tes yang nantinya akan digunakan dalam penelitian. Cara penghitungannya menggunakan rumus korelasi momen produk (product moment) atau metode “Pearson” (Riduwan, 2012: 98).
Keterangan: r hitung = Koefisien korelasi ΣXi
= Jumlah skor item
ΣYi
= Jumlah skor total (seluruh item)
n
= Jumlah responden
54 selanjutnya, dihitung dengan Uji-t dengan rumus:
Keterangan: t = Nilai thitung r = Koefisien korelasi hasil r hitung n = Jumlah responden Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,5 dan derajat kebebasan (dk = n – 2). Kaidah keputusan jika thitung > ttabel berarti valid. Dengan maksud untuk mempermudah proses perhitungan tanpa mempengaruhi hasil, uji validitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20. 3.6.2.2 Reliabilitas Tes Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya (Sudjana, 2011: 16). Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur (Sukardi, 2011: 127). Untuk mengetahui reliabilitas tes, peneliti menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-21) sebagai berikut:
Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir soal
55 m = skor rata-rata Vt = varians total Selanjutnya r11 dikonsultasikan dengan rtabel. Jika r11hitung > rtabel maka instrumen dikatakan reliabel. 3.6.2.3 Tingkat Kesukaran Asumsi yang digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan realiabilitas yaitu adanya keseimbangan dari tingkat kesukaran soal. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kemampuan siswa dalam menjawab. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal tes menggunakan rumus:
I= Keterangan: I : Indeks kesukaran B : Banyaknya jumlah siswa yang menjawab N : Jumlah peserta tes Harga tingkat kesukaran yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan ketentuan sebagai berikut: soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar, soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang, soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah (Sudjana, 2009: 137). 3.6.2.4 Daya Pembeda Butir Soal Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai atau memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai atau memiliki kemampuan rendah.
56 Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda butir soal yaitu:
Keterangan: D
: daya beda soal
BA : jumlah jawaban yang benar pada butir soal pada kelompok atas BB : jumlah jawaban yang benar pada butir soal pada kelompok bawah JA : banyaknya siswa pada kelompok atas JB : banyaknya siswa pada kelompok bawah Harga daya pembeda yang diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan kriteria pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Kriteria Daya Pembeda terhadap Uji Coba Instrumen Daya Pembeda (D) D ≤ 0,00 0,01 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,70 0,71 – 1,00
3.7
Kriteria Soal Jelek Sekali Jelek Cukup Baik Baik Sekali
Analisis Data Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian
hipotesis yang diajukan (Riduwan 2010: 12). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.7.1 Deskripsi Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat,
57 dan gambar. Data kuatitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan. Data kualitatif pada penelitian ini berbentuk minat siswa saat mengikuti pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping sedangkan data kuantitatifnya berupa nilai hasil belajar yang termasuk dalam data rasio. 3.7.2 Uji Prasyarat Analisis Pengujian prasyarat analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan program SPSS versi 20. Uji prasyarat analisis yang dipakai dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji analisis akhir (pengujian hipotesis). Setelah data dinyatakan berdistribusi normal, langkah berikutnya yaitu uji homogenitas yang dilakukan terhadap data yang telah dinyatakan berdistribusi normal. Uji prasyarat analisis akan dikemukakan sebagai berikut: 3.7.2.1 Uji Normalitas Statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Untuk itu, sebelum peneliti menggunakan teknik statistik parametris, maka kenormalan data harus diuji terlebih dahulu. Bila data tidak normal, maka statistik parametris tidak dapat digunakan, untuk itu perlu digunakan statistik nonparametris. Dalam penelitian uji normalitas dilakukan terhadap skor hasil belajar yang dicapai seluruh anggota sampel dengan menggunakan uji Lilliefors dan dibantu dengan menggunakan program SPSS versi 20. Pengambilan keputusan uji dan penarikan simpulan diambil pada taraf signifikan 5%. Pengolahan data
58 dilakukan dengan melihat kolom nilai pada Kolmogorof-Smirnov. Data dikatakan normal apabila nilai yang ditunjukkan pada kolom nilai Kolmogorof-Smirnov menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,05. 3.7.2.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk menyelidiki terpenuhi sama tidaknya sifat homogen pada varians antar kelompok. Pengujian homogenitas sampel sangat penting untuk mengetahui kesaman (homogenitas) beberapa bagian sampel, yaitu seragam atau tidaknya sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama (Arikunto, 2010: 363). Pengujian homogenitas sampel menggunakan tes Levene’s dengan penghitungan menggunakan program SPSS versi 20. Setelah data dinyatakan normal maka langkah selanjutnya adalah pengujian homogenitas. Uji homogenitas ini digunakan untuk menyatakan kesetaraan antara variabel yang diuji. Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tidak homogen dan jika Fhitung < Ftabel, maka dapat dinyatakan homogen (Riduwan, 2012: 186). Data juga dinyatakan homogen jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. 3.7.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) Untuk mempermudah penghitungan dalam pelaksanaan uji t akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 20. Dalam uji pihak kanan berlaku ketentuan, bila harga thitung jatuh pada daerah penerimaan Ho lebih besar atau sama dengan (≥) dari ttabel, maka Ho tidak ditolak dan Ha tidak diterima (Riduwan, 2012: 44). Analisis akhir merupakan analisis yang digunakan untuk menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping efektif terhadap minat dan hasil belajar siswa atau tidak,
59 dapat diketahui melalui analisis akhir dengan uji t. Uji t digunakan jika data yang diperoleh berupa data berdistribusi normal. Berikut rumus uji t dua sampel yang tidak berhubungan:
Keterangan : r
= nilai korelasi
n
= jumlah sampel
dengan
= rata-rata kelompok kontrol = rata-rata kelompok eksperimen = varians kelompok kontrol = varians kelompok eksperimen Kriteria pengujian dua pihak yaitu jika –ttabel ≤ thitung ≤ + ttabel maka Ho tidak ditolak dan Ha tidak diterima. Akan tetapi, jika data yang diperoleh berdistribusi tidak normal atau tidak homogen, maka analisis data terakhir menggunakan statistik non parametris yakni dengan Mann Whitney U Test. Mann Whitney U Test digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila datanya berbentuk ordinal (Sugiyono, 2011: 197). Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian, yaitu: U1 = n1 n2 + dan U2 = n1 n2 +
60
Keterangan : n1 = jumlah sampel 1 n2 = jumlah sampel 2 U1 = jumlah peringkat 1 U2 = jumlah peringkat 2 R1 = jumlah rangking pada sampel n1 R2 = jumlah rangking pada sampel n2 Kedua rumus di atas digunakan dalam penghitungan, karena akan digunakan untuk mengetahui harga U mana yang lebih kecil. Harga U yang lebih kecil tersebut yang digunakan untuk pengujian dan membandingkan dengan U tabel. Jika harga Uhitung < Utabel, maka Ho ditolak sehingga Ha diterima. Begitu sebaliknya apabila harga Uhitung > Utabel, maka Ho tidak ditolak dan Ha diterima.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan menguraikan mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Peneliti telah melaksanakan penelitian tentang keefektifan model Quantum Teaching terhadap minat dan hasil belajar bangun datar pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Pengambilan data dilakukan untuk mengetahui minat belajar siswa dan perbedaan hasil belajar siswa antara yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping dengan yang tidak. Setelah semua data terkumpulkan, kemudian dilakukan penghitungan dengan mengolah dan menganalisisnya menggunakan program SPSS 20. Data terlebih dahulu diuji dengan menggunakan uji normalitas untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Apabila data
kedua
kelompok
berdistribusi
normal,
maka
analisis
statistiknya
menggunakan uji t dua sampel yang tidak berhubungan. Sebaliknya, jika data kedua
kelompok
berdistribusi
tidak
normal,
maka
analisis
statistiknya
menggunakan uji non parametrik. Uji non parametrik dua sampel yang tidak berhubungan menggunakan uji U Mann Whitney. Pada bagian hasil penelitian, akan dikemukakan hasil uji coba instrumen, deskripsi data, hasil penelitian, uji prasyarat analisis (uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t), pembahasan, dan implementasi
hasil
penelitian
yang
telah
selengkapnya sebagai berikut:
61
dilaksanakan
peneliti. Uraian
62
4.1
Deskripsi Data Pada bagian deskripsi data akan dikemukakan data skor minat dan hasil
belajar Matematika siswa pada Tabel 4.1. untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data penelitian yang diperoleh, sehingga lebih mudah dipahami. Data yang diperoleh berupa minat dan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika. Data penelitian dapat dibaca secara lebih rinci dalam Tabel 4.1. Tabel 4.1. Data Skor Minat dan Hasil Belajar Matematika Siswa
No
Kriteria Data
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jumlah siswa Skor rata-rata Median Skor minimal Skor maksimal Rentang Varians Standar deviasi
4.2
Minat Belajar Siswa Kelas Kelas Eksperimen Kontrol 20 19 79,20 70,21 79,50 70 63 56 99 94 36 38 105,33 66,40 10,26 8,15
Hasil Belajar Siswa Kelas Kelas Eksperimen Kontrol 20 19 78,70 67,21 77 63 58 5 100 100 42 50 173,38 224,18 13,17 14,97
Analisis Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan untuk memperoleh instrumen yang baik
sebelum digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Dalam penelitian ini, uji coba dilakukan di kelas V SD Negeri Tunon 1 Kota Tegal yang berjumlah 44 siswa. Pemilihan kelas uji coba didasarkan pada syarat bahwa uji coba instrumen dilakukan di luar kelas yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Instrumen yang diujicobakan berupa instrumen non tes (angket) instrumen tes. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:
63
4.2.1
Uji Coba Instrumen Angket Instrumen non tes yang diuji cobakan berupa angket tertutup yang berisi
pernyataan dan pertanyaan berjumlah 30 butir soal dengan 4 alternatif pilihan jawaban berupa modifikasi skala Likert (lampiran 9). Dalam pengujian instrumen angket terdapat uji validitas dan reliabilitas. Langkah analisis data uji coba instrumen sebagai berikut: 4.2.1.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Di dalam penelitian ini akan menggunakan dua validitas, yaitu validitas isi (content validity) dan validitas kontruk (construct validity). Pengujian validitas logis pada instrumen angket dilakukan oleh tim penilai ahli yaitu Dra. Noening Andrijati, M. Pd. dan Drs. Suwandi, M. Pd. Berdasarkan penilaian oleh penilai ahli, instrumen angket sudah layak digunakan sebagai instrumen penelitian untuk pengambilan data (lampiran 10). Instrumen angket telah diujicobakan di kelas V SD Negeri Tunon 1 Kota Tegal pada 27 April 2013. Uji validitas konstruk menggunakan metode product moment yaitu pengujian dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total. Pengujian validitas ini dilakukan terhadap nilai minat belajar siswa setelah instrumen angket diujicobakan di kelas uji coba. Setelah dilakukan uji coba instrumen, maka diperoleh data nilai minat belajar siswa pada kelas uji coba. Jumlah siswa di kelas ujicoba sebanyak 44 siswa. Data nilai minat belajar siswa di kelas uji coba dapat dibaca pada Tabel 4.2.
64
Tabel 4.2. Data Nilai Uji Coba Instrumen Angket pada Kelas Uji Coba No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kriteria Data Jumlah siswa Skor rata-rata Median Skor minimal Skor maksimal Rentang Varians Standar deviasi
Kelas Uji Coba 44 81,97 80,83 98,33 70 28,33 48,78 6,98
Berdasarkan nilai minat belajar matematika siswa di kelas uji coba, maka dilakukan uji validitas instrumen menggunakan metode product moment. Untuk mempermudah penghitungan peneliti menggunakan program SPSS versi 20. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan rtabel dengan signifikansi 0,05 dan uji dua pihak. Untuk batasan rtabel dengan jumlah n = 44 didapat rtabel sebesar 0,297 pada tabel r. Jika nilai korelasi setiap soal lebih dari batasan yang ditentukan maka item tersebut dianggap valid, sedangkan jika nilai korelasi kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Hasil output validitas angket menggunakan program SPSS 20 dapat dilihat pada lampiran 12. Rangkuman hasil perhitungan SPSS 20 dapat dibaca pada tabel 4.3. Dari tabel 4.3. dapat disimpulkan bahwa, dari 30 soal uji coba terdapat 20 soal yang memenuhi kriteria valid yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16, 19, 21, 22, 23, 25, 27, dan 29. Sedangkan soal yang tidak valid berjumlah 10 soal yang tidak valid yaitu nomor 2, 13, 14, 17, 18, 20, 24, 26, 28, dan 30.
65
Tabel 4.3. Rangkuman Uji Validitas Instrumen Angket Uji Coba rtabel = 0,297; Taraf Signifikansi 0.05 dan n= 44 Nomor Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Pearson Correlation (r11) 0.378 0.163 0.680 0.439 0.465 0.663 0.406 0.619 0.525 0.472 0.563 0.333 (0.015) 0.133 0.398
Kriteria Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid
Nomor Butir Soal 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Pearson Correlation (r11) 0.427 0.282 0.208 0.477 0.295 0.611 0.397 0.395 0.045 0.474 (0.028) 0.419 0.217 0.357 0.275
Kriteria Valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid
4.2.1.2 Uji Reliabilitas Untuk mengukur reliabilitas instrumen angket menggunakan rumus Alpha dengan program SPSS versi 20. Hasil analisis uji reliabilitas, dapat dibaca pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .831 20
66 Berdasarkan Tabel 4.4. maka diperoleh nilai Croncabach’s Alpha angket minat belajar sebesar 0,831. Setelah diinterpretasikan dengan koefisien reliabilitas 0,800 - 1,000 dengan nilai r = 0,831, maka soal angket minat belajar mempunyai reliabilitas tinggi. 4.2.2
Uji Coba Instrumen Tes Instrumen tes yang diuji cobakan berupa soal berbentuk pilihan ganda
berjumlah 40 soal dan memiliki 4 alternatif pilihan jawaban (lampiran 18). Uji coba instrumen tes bertujuan untuk mengukur validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda buitr soal. Uraian selengkapanya adalah sebagai berikut: 4.2.2.1 Uji Validitas Pengujian validitas logis pada instrumen angket dilakukan oleh tim penilai ahli yaitu Dra. Noening Andrijati, M. Pd., dan Darminto, S. Pd. Berdasarkan hasil penilaian oleh penilai ahli instrumen tes dinyatakan sudah layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian untuk pengambilan data (lampiran 19). Setelah dinilai validitas logis dan empirisnya, soal diujicobakan pada kelas V SD Negeri Tunon 1 Kota Tegal pada 27 April 2013. Uji validitas menggunakan metode product moment yaitu pengujian dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total. Pengujian validitas ini dilakukan terhadap nilai hasil belajar siswa setelah instrumen soal tes diujicobakan di kelas uji coba. Setelah dilakukan uji coba instrumen, maka diperoleh data nilai hasil belajar siswa pada kelas uji coba dengan jumlah siswa sebanyak44 siswa. Data nilai hasil belajar siswa di kelas uji coba dapat dibaca pada Tabel 4.5.
67 Tabel 4.5. Data Nilai Uji Coba Instrumen Tes pada Kelas Uji Coba No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kriteria Data Jumlah siswa Skor rata-rata Median Skor minimal Skor maksimal Rentang Varians Standar deviasi
Kelas Uji coba 44 54,60 57,50 22,50 85 62.50 254.34 15.95
Berdasarkan nilai hasil belajar matematika siswa di kelas uji coba, maka dilakukan uji validitas instrumen menggunakan metode product moment. Untuk mempermudah penghitungan peneliti menggunakan program SPSS versi 20. Pengambilan keputusan pada uji validitas dilakukan dengan batasan rtabel dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan rtabel dengan jumlah n = 44 didapat rtabel sebesar 0,297 pada tabel r. Jika nilai korelasi setiap soal lebih dari batasan yang ditentukan maka item tersebut dianggap valid. Jika nilai korelasi kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid. Hasil output validitas soal menggunakan SPSS 20 dapat dibaca pada lampiran 21. Rekap data hasil uji validitas soal tes dapat dilihat pada Tabel 4.6. Dari Tabel 4.6. dapat disimpulkan bahwa, dari 40 soal uji coba terdapat 25 soal yang memenuhi kriteria valid, yaitu nomor: 4, 6, 8, 9, 10, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 30, 31, 32, 34, 35, 36, 37, dan 38. Sedangkan soal yang tidak valid terdapat 15 soal, yaitu nomor : 1, 2, 3, 5, 7, 11, 14, 19, 25, 27, 28, 29, 33, 39, dan 40.
68 Tabel 4.6. Rangkuman Uji Validitas Soal Tes Uji Coba dengan rtabel = 0,297; Taraf Signifikansi 0,05 dan n= 44 Nomor Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pearson Correlation (r11) 0.060 0.042 0.047 0.327 -0.016 0.546 0.340 0.386 0.361 0.454 0.236 0.500 0.370 0.043 0.378 0.414 0.366 0.501 0.105 0.473
Kriteria Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid
Nomor Butir Soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Pearson Correlation (r11) 0.628 0.470 0.482 0.539 0.275 0.316 -0.027 0.162 0.181 0.590 0.334 0.764 -0.119 0.422 0.455 0.765 0.628 0.466 0.221 0.240
Kriteria Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid
4.2.2.2 Uji Reliabilitas Item yang valid kemudian dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-21). Setelah diketahui k = 25, M = 14,14, dan V2t = 33,98, maka untuk menghitung reliabilitasnya dengan menggunakan rumus rumus K-R 21 berikut:
69 Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir soal M = skor rata-rata Vt = varians total Dari hasil penghitungan menggunakan rumus Kuder dan Richardson (KR21) diperoleh rhitung sebesar 0,85 penghitungan lengkapnya dapat dilihat di lampiran 24, sedangkan rtabel yaitu 0,297. Jika hasil rhitung dibandingkan dengan rtabel diperoleh rhitung > rtabel (0,85 > 0,297), maka semua butir soal yang valid dinyatakan reliabel. 4.2.2.3 Analisis Tingkat Kesukaran Untuk mengetahui tingkat kesukaran dilakukan penghitungan dengan membandingkan banyaknya jumlah siswa yang menjawab soal benar pada setiap butir soal dibanding dengan jumlah peserta tes. Dari hasil penghitungan manual diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.7. Analisis Tingkat Kesukaran Nomor Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
P
Taraf Kesukaran
0.95 0.98 0.77 0.73 0.14 0.61 0.52 0.80 0.52 0.52
Mudah Mudah Mudah Mudah Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang
Nomor Butir Soal 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
P
Taraf Kesukaran
0.64 0.68 0.64 0.95 0.61 0.61 0.34 0.43 0.25 0.70
Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang
70 Nomor Butir Soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Keterangan:
P
Taraf Kesukaran
0.36 0.75 0.25 0.52 0.14 0.86 0.48 0.39 0.14 0.57
Sedang Mudah Sukar Sedang Sukar Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang
Nomor Butir Soal 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
P
Taraf Kesukaran
0.61 0.55 0.16 0.48 0.39 0.61 0.64 0.25 0.39 0.82
Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah
: Soal valid dan reliabel
Berdasarkan Tabel 4.7. soal yang valid dan reliabel terdapat 4 soal yang berkriteria mudah, 18 soal berkriteria sedang, dan 2 soal berkriteria sukar. 4.2.2.4 Uji Daya Pembeda Butir Soal Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai (berkemampuan rendah). Sebelum penghitungan kelompok siswa dibagi dua sesuai jumlah skor soal atau jawaban benar yang didapat menjadi kelompok atas dan kelompok bawah (lampiran 25). Uji daya beda diperoleh dari hasil penghitungan jumlah jawaban benar pada kelompok atas dibanding jumlah siswa pada kelompok atas (PA) dikurangi hasil jumlah jawaban benar pada kelompok bawah dibanding jumlah siswa pada kelompok bawah (PB). Hasil penghitungan adanya daya pembeda dapat dibaca pada Tabel 4.8.
71 Tabel 4.8. Daya Pembeda Soal Nomor Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Keterangan:
D
Kriteria Daya Beda
0.00 0.05 0.00 0.36 0.09 0.41 0.32 0.23 0.23 0.32 0.09 0.36 0.27 0.09 0.23 0.23 0.32 0.32 0.18 0.05
Jelek Sekali Jelek Jelek Sekali Cukup Jelek Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek
Nomor Butir Soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
D
Kriteria Daya Beda
0.64 0.23 0.41 0.68 0.18 0.27 -0.05 0.23 0.00 0.50 0.32 0.82 -0.23 0.23 0.41 0.68 0.36 0.41 0.05 0.32
Baik Cukup Baik Baik Jelek Cukup Jelek Sekali Cukup Jelek Sekali Baik Cukup Baik Sekali Jelek Sekali Cukup Baik Baik Cukup Baik Jelek Baik
: Soal valid dan reliabel Berdasarkan Tabel 4.8. pada soal yang valid dan reliabel yang berjumlah 25 soal terdapat 1 soal yang daya bedanya jelek, 15 soal cukup, 8 soal baik, dan 1 soal baik sekali. Soal yang dapat digunakan sebagai instrumen harus minimal berdaya beda cukup. Jadi terdapat 24 soal yang dapat digunakan berdasarkan daya beda.
4.3
Hasil Penelitian Hasil penelitian akan menjelaskan kumpulan data berdasarkan penelitian
yang telah dilaksanakan. Hasil penelitian merupakan rekap data dari minat belajar
72 siswa dan hasil belajar siswa. Deskripsi data hasil penelitian dikemukakan lebih rinci sebagai berikut: 4.3.1
Analisis Hasil Belajar Siswa sebelum Penelitian (Data Awal) Data awal dari penelitian ini di analisis dengan tujuan untuk mengetahui
kedua sampel di kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak. Data hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol sebelum penelitian atau sebelum adanya perlakuan dapat dibaca pada Tabel 4.9. Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Nilai UTS Genap Matematika Semester 2 Kelas Eksperimen Nilai Interval frekuensi 50-56 5 57-63 5 64-70 5 71-77 0 78-84 5 Jumlah 20
Kelas Kontrol Nilai Interval frekuensi 50-57 2 58-65 5 66-73 6 74-80 4 81-88 2 Jumlah 19
Berdasarkan Tabel 4.9. maka dapat dilihat diagram batang nilai UTS Genap Matematika di kelas eksperimen pada Gambar 4.1.
Nilai UTS Matematika Kelas Eksperimen 6 is ne 4 u ke r 2 F 0
49,5
56,5
63,5
70,5
77,5
84,5
Nilai
Gambar 4.1. Diagram Nilai UTS Genap Matematika Kelas Eksperimen
73 Perolehan nilai UTS Genap Matematika di kelas kontrol pada Tabel 4.9. dapat dilihat diagramnya pada Gambar 4.2.
Nilai UTS Matematika Kelas Kontrol 7 6 is 5 ne 4 uk er 3 F 2 1 0
49,5
57,5
65,5
73,5
80,5
88,5
Nilai
Gambar 4.2. Diagram Nilai UTS Genap Matematika Kelas Kontrol
4.3.2
Minat Belajar Matematika Siswa Penilaian minat belajar matematika siswa menggunakan lembar angket
minat belajar (lampiran 16) yang telah disusun berdasarkan deskriptor minat belajar. Siswa mengisi lembar angket minat yang dilakukan sebelum dan setelah adanya perlakuan atau treatment. Hasil penilaian minat belajar siswa diperoleh dari rata-rata nilai yang dihitung dari jumlah skor minat siswa dibagi jumlah skor maksimal seluruh aspek penilaian. Data nilai minat belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol pada saat sebelum dan setelah adanya perlakuan dapat dibaca pada Tabel 4.10.
74
Tabel 4.10. Data Nilai Minat Belajar Matematika Siswa No. 1 2 3 4 5 6 7
Kriteria Skor rata-rata Median Skor minimal Skor maksimal Rentang Varians Standar deviasi
Sebelum Eksperimen Kontrol (n=20) (n=19) 77 75,32 75,50 76 65 56 93 89 28 33 60,11 83,23 7,75 9,12
Setelah Eksperimen Kontrol (n=20) (n=19) 79,20 70,21 70 70 63 56 99 94 36 38 105,33 66,40 10,26 8,15
Dari data perolehan nilai minat belajar matematika siswa tersebut, maka distribusi frekuensi minat sebelum adanya perlakuan dapat dibaca pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Nilai Minat Belajar Siswa Sebelum Perlakuan Kelas Eksperimen Nilai Interval frekuensi 65-70 5 71-76 5 77-82 5 83-88 0 89-94 5 Jumlah 20
Kelas Kontrol Nilai Interval frekuensi 56-62 2 63-69 5 70-76 6 77-83 4 84-90 2 Jumlah 19
Dari data Tabel 4.11, maka dapat dibuat diagram nilai minat belajar matematika siswa di kelas eksperimen pada Gambar 4.3.
75
Nilai Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen 10 8 is ne 6 u ke r 4 F 2 0
55,5
62,5
69,5
76,5
83,5
90,5
Nilai
Gambar 4.3. Diagram Nilai Minat Belajar Awal Kelas Eksperimen Dari data Tabel 4.11. maka dapat dibuat diagram nilai minat belajar siswa di kelas kontrol pada Gambar 4.4.
Nilai Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol 6 5 is 4 n e u 3 k er F2 1 0
55,5
63,5
71,5
79,5
87,5
95,5
Nilai
Gambar 4.4. Diagram Nilai Minat Belajar Awal Kelas Kontrol Penghitungan minat belajar matematika siswa tidak hanya sebelum mendapat perlakuan, tetapi juga setelah adanya perlakuan. Tujuan penghitungan
76 minat setelah adanya perlakuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara minat belajar siswa di kelas eksperimen dengan di kelas kontrol. Pengitungan minat setelah penelitian atau setelah adanya perlakuan dapat dibaca pada Tabel 4.12. Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Nilai Minat Belajar Siswa Setelah Perlakuan Kelas Eksperimen Nilai Interval frekuensi 63-69 5 70-76 3 77-83 5 84-90 4 91-97 3 Jumlah 20
Kelas Kontrol Nilai Interval frekuensi 56-63 3 64-71 10 72-79 4 80-87 1 88-95 1 Jumlah 19
Dari Tabel 4.12. maka dapat dibuat diagram nilai minat belajar matematika siswa di kelas eksperimen pada Gambar 4.5.
Nilai Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen 6 5 is 4 ne u 3 ke r 2 F 1 0
62,5
69,5
76,5
83,5
90,5
97,5
Nilai
Gambar 4.5. Diagram Nilai Minat Belajar Akhir Kelas Eksperimen Dari Tabel 4.12. maka dapat dibuat diagram nilai minat belajar matematika siswa di kelas eksperimen pada Gambar 4.6.
77
Nilai Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol 12 10 is 8 ne u 6 ke r F 4 2 0
55,5
63,5
71,5
79,5
87,5
95,5
Nilai
Gambar 4.6. Diagram Nilai Minat Belajar Akhir Kelas Kontrol Dari data nilai minat belajar siswa setelah adanya perlakuan dapat diperoleh hasil rata-rata minat belajar siswa di kelas ekperimen lebih baik daripada rata-rata minat belajar siswa di kelas kontrol.
4.3.3
Hasil Belajar Matematika Siswa Hasil belajar siswa diperoleh dari penilaian jawaban soal tes postes (tes
formatif) yang diujikan. Soal yang digunakan untuk tes formatif pada kelas eksperimen dan kontrol merupakan soal yang sudah teruji validitas, reliabelitas, tingkat kesukaran dan daya bendanya. Soal tes formatif terdiri dari 24 soal dengan bentuk pilihan ganda dan terdapat 4 alternatif jawaban. Siswa di kelas eksperimen yang mengikuti postes sejumlah 20 siswa. Dari hasil postes didapatkan nilai ratarata kelas adalah 78,70, simpangan baku 13,17, nilai tertinggi adalah 100, dan nilai terendah adalah 58 (lampiran 42). Rangkuman data tersebut dapat dibaca pada Tabel 4.13.
78 Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelas Eksperimen Nilai Interval 58-65 66-73 74-81 82-89 90-98 Jumlah
f (frekuensi) 4 4 4 4 4 20
Dai Tabel 4.13. dapat dibuat diagram nilai hasil belajar sisswa (postes) pada Gambar 4.7.
Nilai Postes Kelas Eksperimen 5 4 is ne 3 u ke r 2 F 1 0
62,5
69,5
76,5
83,5
90,5
97,5
Nilai
Gambar 4.7. Diagram Nilai Postes Kelas Eksperimen Di kelas kontrol dari 19 siswa yang mengikuti postes, diperoleh nilai ratarata kelas adalah 67,21, simpangan baku 14,97, nilai tertinggi adalah 100, dan nilai terendah adalah 50 (lampiran 43). Dari data tersebut dapat dibaca pada Tabel 4.14.
79 Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Nilai Postes Kelompok Kontrol Nilai Interval 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99 Jumlah
f (frekuensi) 7 4 4 2 2 19
Dari data Tabel 4.14. dapat dibuat diagram nilai hasil belajar siswa (postes) di kelaskontrol pada Gambar 4.8.
Nilai Postes Kelas Kontrol
is ne u ke r F
8 7 6 5 4 3 2 1 0
55,5
63,5
71,5
79,5
87,5
95,5
Nilai
Gambar 4.8. Diagram Nilai Postes Kelas Kontrol Dari data nilai hasil belajar siswa atau nilai postes dapat diperoleh hasil rata-rata postes di kelas ekperimen lebih baik daripada rata-rata postes di kelas kontrol.
80
4.4
Uji Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan analisis akhir maka perlu dilakukan pengujian prasyarat
pada data yang telah diperoleh. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi pengujian normalitas, uji homogenitas dan uji t pada data minat dan hasil belajar siswa. Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil uji prasyarat minat dan hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. 4.4.1
Data sebelum Eksperimen Terdapat beberapa analisis data sebelum eksperimen, diantaranya analisis
uji normalitas, analisis uji homogenitas, dan analisis kesamaan rata-rata. Berikut ini merupakan hasil analisis data sebelum eksperimen dari minat dan data awal. 4.4.1.1 Uji Prasyarat Analisis Minat Data yang diperoleh sebelum penelitian dari nilai minat belajar siswa sebelum adanya perlakuan. Nilai minat belajar berasal dari angket yang telah diisi oleh siswa. Berikut merupakan pengujian normalitas, homogenitas, dan uji t terhadap nilai minat. 4.4.1.1.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas pada data minat belajar siswa melalui langkah yang sama dengan pengujian normalitas dan homogenitas pada data awal nilai UTS Genap menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini penghitungan normalitas data skor minat belajar siswa sebelum adanya perlakuan atau treatment. Berdasarkan rekap nilai minat belajar siswa diperoleh data bahwa rata-rata skor minat belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 77 dan kelas kontrol 75,32.
81 (1) Hipotesis Uji Ho= sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ha= sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. (2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05. (3) Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor minat belajar matematika adalah menggunakan metode Liliefors atau Kolmogorof-Smirnov dengan aplikasi SPSS 20. (4) Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov kurang dari α atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov lebih dari α. (5) Hitungan Penghitungan dilakukan menggunakan program SPSS versi 20. Output hasil analisis uji normalitas minat belajar matematika siswa yang dihitung menggunakan program SPSS versi 20 dapat dibaca pada Tabel 4.15. Tabel 4.15. Normalitas Data Awal Minat Belajar Matematika Siswa Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. * eksperimen .103 20 .200 .949 20 .355 Minat * Belajar kontrol .154 19 .200 .945 19 .327 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
82 (6)
Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan Tabel 4.15. diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas
eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200, sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,200. Data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari besar nilai signifikansi kedua kelas pada output normalitas data awal minat belajar siswa, maka sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal. 4.4.1.1.2 Uji Homogenitas Sama
halnya
dengan
penghitungan
normalitas,
pada
pengujian
homogenitas hasil belajar matematika siswa juga menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan analisis uji homogenitas minat belajar siswa. (1) Hipotesis Uji Ho= tidak terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ha= terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05. (3) Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai minat belajar siswa yaitu metode Levene’s test dengan aplikasi SPSS 20. (4) Kriteria Keputusan Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel maka data minat belajar siswa tidak homogen dan jika Fhitung < Ftabel maka data minat belajar siswa dapat dinyatakan homogen. Kriteria lain yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
83 berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance kurang dari α atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance lebih dari α (α = 0,05). (5) Hitungan Penghitungan homogenitas dari perolehan data minat belajar siswa sebelum dilakukan treatment pembelajaran dapat dibaca pada Tabel 4.16. Tabel 4.16 Independen Sampel Tes Minat Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test Minat Belajar
Levene’s Test for F Equality of Variances Sig. (6)
Equal Equal variances variances not assumed assumed 1.137 .293
Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan Tabel 4.16. independen sampel tes minat belajar matematika
siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of Variences sebesar 0,293. Nilai signifikansi 0,293 lebih besar dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen dan nilai Fhitung (1,137) < Ftabel (3,252), maka dari data skor minat belajar matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen. 4.4.1.1.3 Uji t (Pengujian Hipotesis Minat Sebelum Perlakuan) Setelah data skor minat belajar siswa telah dinyatakan berdistribusi normal dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis akhir. Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data minat belajar matematika.
84 (1) Hipotesis Uji Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil kemampuan awal antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol (
2).
1
Ha = terdapat perbedaan rata-rata hasil kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol (
1
2).
Keterangan: 1=
2
rata-rata kemampuan awal kelas eksperimen
= rata-rata kemampuan awal kelas kontrol.
(2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05. (3) Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata nilai minat belajar siswa menggunakan uji-t dengan aplikasi SPSS 20. (4) Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika p>0,05 atau Ho ditolak jika p<0,05. Kriteria lain yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika thitung ≤ ttabel atau Ho ditolak jika thitung > ttabel. (5) Hitungan Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means pada Tabel 4.17.
85
Tabel 4.17. Independen Sampel Hasil Minat Belajar sebelum Perlakuan Independent Samples Test
T Df Sig. (2-tailed) t-test for Equality of Mean Difference Std. Error Difference Means 95% Lower Confidence Interval of the Upper Difference
(6)
Minat Belajar Equal Equal variances variances not assumed assumed .622 .620 37 35.390 .538 .539 1.684 1.684 2.706 2.718 -3.799 -3.831 7.167
7.199
Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan Tabel 4.17. independen sampel minat siswa sebelum
perlakuan sudah tertera di kolom t test for equality of means nilai signifikansi uji-t = 0,538 > 0,05. Signifikansi ttabel dari df = 37, α = 0,05 dengan uji dua pihak diperoleh 2,026. Jika dibandingkan thitung ≤ ttabel (0,622 ≤ 2,026), maka dapat disimpulkan bahwa Ho tidak ditolak dan Ha tidak diterima atau tidak terdapat perbedaan rata-rata antara minat belajar sebelum perlakuan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. 4.4.1.2 Uji Prasyarat Analisis Data Awal Pengujian data awal berasal dari nilai Matematika Ulangan Tengah Semester Genap. Berikut merupakan pengujian normalitas, homogenitas, dan uji t terhadap nilai kemampuan awal. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:
86 4.4.1.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas pada data awal digunakan untuk mengetahui kondisi awal data berdistribusi normal atau tidak. Berikut ini merupakan analisis uji normalitas data sebelum penelitian. (1) Hipotesis uji Ho = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ha = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. (2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05. (3) Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas nilai UTS Genap adalah menggunakan metode Liliefors atau Kolmogorof-Smirnov dengan aplikasi SPSS 20. (4) Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov kurang dari α atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov lebih dari α (α = 0,05). (5) Hitungan Penghitungan dilakukan menggunakan program SPSS versi 20. Output hasil analisis uji normalitas data awal yang dihitung menggunakan program SPSS versi 20 dapat dibaca pada Tabel 4.18.
87
Tabel 4.18. Normalitas Data Hasil UTS Genap Matematika Siswa Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. eksperimen .166 20 .152 .899 20 .040 Data Awal kontrol .184 19 .091 .955 19 .479 a. Lilliefors Significance Correction (6) Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan Tabel 4.18 diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,152, sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,91. Data dinyatakan berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka normalitas data awal sebelum penelitian sampel kedua kelas dinyatakan berdistribusi normal karena nilai signifikansi keduanya lebih besar dari 0,05. 4.4.1.2.2 Uji Homogenitas Pada pengujian homogenitas hasil UTS Genap matematika siswa juga menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan analisis uji homogenitas data sebelum penelitian. (1) Hipotesis Uji Ho= tidak terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ha= terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (2) Taraf Signifikansi
88 Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.
(3) Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai UTS Genap adalah menggunakan metode Levene’s test dengan aplikasi SPSS 20. (4) Kriteria Keputusan Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel maka nilai UTS Genap tidak homogen dan jika Fhitung < Ftabel maka nilai UTS Genap dapat dinyatakan homogen. Kriteria lain yang dapat digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance kurang dari α atau Ho ditolak jika Significance Levene’s
test for
Equality of Variance lebih dari α (α = 0,05). (5) Hitungan Penghitungan homogenitas dari data nilai matematika siswa UTS Genap dapat dibaca pada Tabel 4.19.
Tabel 4.19. Independen Sampel Hasil UTS Genap Matematika Siswa Independent Samples Test
Levene’s Test for F Equality of Variances Sig.
(6) Kesimpulan dan Penafsiran
Data Awal Equal Equal variances variances not assumed assumed 1.236 .273
89 Berdasarkan ouput pada Tabel 4.19. independen sampel tes UTS Genap matematika siswa di atas, terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of Variences sebesar 0,273. Signifikansi 0,273 lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen dan nilai Fhitung (1,236) < Ftabel (3,252) maka dari uji homogenitas data nilai UTS Genap matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen. 4.4.1.2.3 Uji t (Pengujian Hipotesis Data Awal) Setelah data skor data awal nilai siswa telah dinyatakan berdistribusi normal dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis akhir. Berikut ini merupakan hasil analisis uji-t data data awal nilai matematika. (1) Hipotesis Uji Ho = tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil kemampuan awal antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol (
2).
1
Ha = terdapat perbedaan rata-rata hasil kemampuan awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol (
1
2).
Keterangan: 1=
2
rata-rata kemampuan awal kelas eksperimen
= rata-rata kemampuan awal kelas kontrol.
(2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05. (3) Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata nilai UTS genap adalah menggunakan uji-t dengan aplikasi SPSS 20.
90 (4) Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika p>0,05 atau Ho ditolak jika p<0,05. Kriteria lain yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika thitung ≤ ttabel atau Ho ditolak jika thitung > ttabel. (5) Hitungan Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means pada Tabel 4.20.
Tabel 4.20. Independen Sampel Hasil UTS Genap Matematika Siswa Independent Samples Test
T Df Sig. (2-tailed) t-test for Equality of Mean Difference Means Std. Error Difference 95% Confidence Lower Interval of the Upper Difference
Data Awal Equal Equal variances variances not assumed assumed -.963 -.967 37 36.711 .342 .340 -3.482 -3.482 3.614 3.601 -10.804 -10.779 3.841
3.816
(6) Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan Tabel 4.20. independen sampel tes UTS Genap matematika siswa tertera di kolom t test for equality of means nilai signifikansi uji-t = 0,342 > 0,05. Signifikansi ttabel dari df = 37, α = 0,05 dengan uji dua pihak diperoleh 2,026. Jika
91 dibandingkan thitung ≤ ttabel (-0,963 ≤ 2,026), maka dapat disimpulkan bahwa Ho tidak ditolak dan Ha tidak diterima atau tidak terdapat perbedaan rata-rata antara hasil UTS kelas eksperimen dengan kelas kontrol. 4.4.2
Data setelah Ekperimen Terdapat beberapa analisis data setelah eksperimen, diantaranya analisis uji
normalitas, analisis uji homogenitas, dan analisis hipotesis akhir (uji t). Berikut ini merupakan analisis data setelah eksperimen tentang minat belajar dan hasil belajar siswa. 4.4.2.1 Uji Prasyarat Analisis Minat Belajar Pengujian yang dilakukan terhadap penilaian minat belajar siswa setelah adanya perlakuan. Pengujian prasyarat analisis minat meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan pengujian hipotesis (uji-t). Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut: 4.4.2.1.1 Uji Normalitas Berdasarkan rekap nilai skor minat belajar siswa diperoleh data bahwa ratarata skor minat belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 79,20 dan kelas kontrol 70,21. Pengujian normalitas pada data minat belajar siswa menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini penghitungan normalitas data skor akhir minat belajar matematika setelah adanya perlakuan. (1) Hipotesis Uji Ho= sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ha= sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. (2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.
92 (3) Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor minat belajar matematika adalah menggunakan metode Liliefors atau Kolmogorof-Smirnov dengan aplikasi SPSS 20. (4) Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov kurang dari α atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov lebih dari α (α = 0,05). (5) Hitungan Output hasil analisis uji normalitas minat belajar yang dihitung menggunakan program SPSS versi 20 dapat dibaca pada Tabel 4.21.
Tabel 4.21. Normalitas Data Minat Belajar Matematika Siswa Kelas
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic eksperimen .094 20 .200* .969 Minat Belajar kontrol .195 19 .057 .908 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
df Sig. 20 .725 19 .069
(6) Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan Tabel 4.21 diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200, sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,057. Data dinyatakan
93 berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari besar nilai signifikansi kedua kelas pada output normalitas data minat belajar siswa, maka sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal.
4.4.2.1.2 Uji Homogenitas Sama
halnya
dengan
penghitungan
normalitas,
pada
pengujian
homogenitas hasil belajar matematika siswa juga menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan analisis uji homogenitas data minat belajar siswa. (1) Hipotesis Uji Ho= tidak terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ha= terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05. (3) Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai minat belajar siswa adalah menggunakan metode Levene’s test dengan aplikasi SPSS 20. (4) Kriteria Keputusan Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel maka minat belajar siswa tidak homogen dan jika Fhitung < Ftabel maka minat belajar siswa dapat dinyatakan homogen. Kriteria lain yang dapat digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance < α, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance > α. (α = 0,05).
94 (5) Hitungan Penghitungan homogenitas dari data skor akhir minat belajar siswa setelah dilakukan treatment dapat dibaca pada Tabel 4.22. Tabel 4.22 Independen Sampel Tes Minat Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test
Levene’s Test for Equality F of Variances Sig.
Minat Belajar Equal Equal variances variances not assumed assumed 2.251 .142
(6) Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan Tabel 4.22. independen sampel tes minat belajar matematika siswa terlihat nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of Variences sebesar 0,142. Nilai signifikansi 0,142 lebih besar dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen dan nilai Fhitung (2,251) < Ftabel (3,252), maka dari data skor minat belajar matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen. 4.4.2.1.3 Uji t (Pengujian Hipotesis Minat Belajar Matematika Siswa) Setelah data skor minat belajar siswa telah dinyatakan berdistribusi normal dan homogen langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis akhir. Berikut ini analisis uji-t minat belajar matematika menggunakan uji hipotesis dua pihak. (1) Hipotesis Uji Ho = tidak terdapat perbedaan minat belajar matematika antara siswa kelas V yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dan siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional.
95 Ha = terdapat perbedaan minat belajar matematika antara siswa kelas V yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dan siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional. (2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05. (3) Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis minat belajar matematika siswa adalah menggunakan uji-t dengan aplikasi SPSS 20. (4) Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas yaitu Ho tidak ditolak jika thitung ≤ ttabel atau Ho ditolak jika thitung > ttabel. (5) Hitungan Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means pada Tabel 4.23. Tabel 4.23. Independen Sampel Tes Minat Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test
t Df t-test for Equality Sig. (2-tailed) of Means Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Lower
Minat Belajar Equal Equal variances variances not assumed assumed 3.019 3.037 37 35.897 .005 .004 8.989 8.989 2.978 2.960 2.956 2.986
96 Interval of Difference
the
Upper
15.023
14.993
Signifikansi ttabel dari df = 37, α = 0,05 dengan uji dua pihak diperoleh 2,026.
(6) Kesimpulan dan Penafsiran Dari output data pada Tabel 4.23. diperoleh 3,019>2,026 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulannya, terdapat perbedaan minat belajar matematika antara siswa kelas V yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dan siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional. Setelah diketahui terdapat perbedaan, maka untuk mengetahui thitung dengan pengujian hipotesis pihak kanan digunakan rumus berikut:
Keterangan : r
= nilai korelasi
n
= jumlah sampel
dengan
= rata-rata kelompok eksperimen = rata-rata kelompok kontrol = varians kelompok eksperimen = varians kelompok kontrol
97 Berdasarkan data nilai minat belajar siswa setelah penelitian, maka diketahui n1= 20, n2=19,
= 79,20,
= 70,21,
=105,33,
= 66,40. Dengan
menggunakan rumus pengujian hipotesis tersebut maka diperoleh thitung = 3,017, penghitungan terdapat pada lampiran 41. Nilai ttabel uji satu pihak dengan df = 37 dan taraf signifikansi 5% yaitu 1,687. Sehingga dari hasil thitung dibandingkan dengan ttabel diperoleh thitung > ttabel (3,017 > 1,687) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya, minat belajar matematika siswa materi bangun datar yang diterapkan dengan pembelajaran model Quantum Teaching lebih baik dari pada yang menggunakan pembelajaran konvensional. 4.4.2.2 Uji Prasyarat Analisis Hasil Belajar Pengujian yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa (postes). Pengujian prasyarat analisis hasil belajar meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan pengujian hipotesis (uji-t). Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut: 4.4.2.2.1 Uji Normalitas Dari penghitungan data hasil belajar siswa setelah adanya perlakuan diperoleh rata-rata di kelas eksperimen sebesar 78,15 dan di kelas kontrol sebesar 71,05. Berikut ini penghitungan normalitas data skor akhir postes hasil belajar matematika. (1) Hipotesis Uji Ho= sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ha= sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. (2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05.
98 (3) Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas skor postes hasil belajar matematika adalah menggunakan metode Liliefors atau KolmogorofSmirnov dengan aplikasi SPSS 20. (4) Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov kurang dari α atau Ho ditolak jika Significance Kolmogorov-Smirnov lebih dari α (α = 0,05). (5) Hitungan Output hasil analisis uji normalitas data awal yang dihitung menggunakan program SPSS versi 20 dapat dibaca pada Tabel 4.24. Tabel 4.24. Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Siswa
Hasil Belajar
Tests of Normality Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. * eksperimen .121 20 .200 .942 20 .265
kontrol .190 19 .070 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
.885
19
.027
(6) Kesimpulan dan Penafsiran Berdasarkan output data pada Tabel 4.24. diketahui bahwa nilai signifikansi untuk kelas eksperimen tertera pada kolom Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200, sedangkan pada kelas kontrol nilai signifikansinya sebesar 0,70. Data dinyatakan berditribusi normal jika nilai signifikansi lebih dari 0,05. Dari besar nilai
99 signifikansi pada output normalitas data hasil belajar siswa lebih besar dari 0,05 maka sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal. 4.4.2.2.2 Uji Homogenitas Penghitungan homogenitas pada hasil belajar matematika siswa juga menggunakan program SPSS versi 20. Berikut ini merupakan analisis uji homogenitas hasil belajar matematika siswa. (1) Hipotesis Uji Ho= tidak terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Ha= terdapat perbedaan variansi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. (2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α = 0,05. (3) Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji homogenitas nilai hasil belajar yaitu metode Levene’s test dengan aplikasi SPSS 20. (4) Kriteria Keputusan Kriteria pengujian jika Fhitung ≥ Ftabel maka hasil belajar tidak homogen dan jika Fhitung < Ftabel maka hasil belajar dapat dinyatakan homogen. Kriteria lain yang dapat digunakan pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas adalah Ho tidak ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance < α, atau Ho ditolak jika Significance Levene’s test for Equality of Variance > α. (5) Hitungan Penghitungan homogenitas dari data skor hasil belajar siswa setelah dilakukan treatment dapat dibaca pada Tabel 4.25.
100 Tabel 4.25. Independen Sampel Tes Hasil Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test
Levene’s Test for Equality of F Variances Sig. (6) Kesimpulan dan Penafsiran
Hasil Belajar Equal Equal variances variances not assumed assumed .178 .675
Berdasarkan output data pada Tabel 4.25. nilai signifikansi pada kolom Levene Test for Equality of Variences sebesar 0,675 dan nilai Fhitung sebesar 0,178. Nilai signifikansi 0,675 lebih besar dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen. Nilai Fhitung (0,178) < Ftabel (3,252), maka dari data hasil belajar matematika pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan kedua kelas tersebut dinyatakan homogen. 4.4.2.2.3 Uji t (Pengujian Hipotesis Hasil Belajar Matematika Siswa) Uji hipotesis dua pihak digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan pembelajaran dengan model Quantum Teaching dan yang menggunakan pembelajaran konvensional. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis satu pihak kanan. Berikut merupakan hasil analisis uji-t data hasil belajar matematika siswa menggunakan uji dua pihak. (1) Hipotesis Uji Ho = Tidak terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa kelas V yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dan siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional.
101 Ha = Terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa kelas V yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dan siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional. (2) Taraf Signifikansi Taraf signifikansi yang digunakan dalam uji hipotesis ini adalah α= 0,05. (3) Statistik Uji Uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis hasil belajar matematika siswa adalah menggunakan uji-t dengan aplikasi SPSS 20. (4) Kriteria Keputusan Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan hipotesis statistik di atas yaitu Ho tidak ditolak jika thitung ≤ ttabel atau Ho ditolak jika thitung > ttabel. (5) Hitungan Hasil output SPSS 20 uji-t dapat dilihat di kolom t test for equality of means pada Tabel 4.26.
Tabel 4.26. Independen Sampel Tes Hasil Belajar Matematika Siswa Independent Samples Test
t df t-test for Equality of Sig. (2-tailed) Means Mean Difference Std. Error Difference
Hasil Belajar Equal Equal variances variances not assumed assumed 2.548 2.540 37
35.839
.015
.016
11.489
11.489
4.509
4.524
102 Lowe 95% Confidence r Interval of the Uppe Difference r
2.354
2.313
20.625
20.666
Signifikansi ttabel dari df = 37, α = 0,05 dengan uji dua pihak diperoleh 2,026. (6) Kesimpulan dan Penafsiran Dari penghitungan tersebut diperoleh 2,548 > 2,026 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa kelas V yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dan siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional. Setelah diketahui terdapat perbedaan, maka untuk mengetahui thitung dengan pengujian hipotesis pihak kanan digunakan rumus berikut:
Keterangan : r
= nilai korelasi
n
= jumlah sampel
dengan
= rata-rata kelompok eksperimen = rata-rata kelompok kontrol = varians kelompok eksperimen = varians kelompok kontrol Berdasarkan data nilai minat belajar siswa setelah penelitian, maka diketahui n1= 20, n2=19,
= 78,70,
= 67,21,
= 173,38,
= 224,18. Dengan
103 menggunakan rumus pengujian hipotesis tersebut maka diperoleh thitung = 2,542, penghitungan terdapat di lampiran 46. Nilai ttabel uji satu pihak dengan df = 37 dan taraf signifikansi 5% yaitu 1,687. Sehingga dari hasil thitung dibandingkan dengan ttabel diperoleh thitung > ttabel (2,542 > 1,687) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya, hasil belajar matematika siswa materi bangun datar yang diterapkan dengan pembelajaran model Quantum Teaching lebih baik dari pada yang menggunakan pembelajaran konvensional.
4.5
Pembahasan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan model
Quantum Teaching terhadap minat dan hasil belajar bangun datar pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design yang diadaptasi dari true experimental design. dengan bentuk Two-group Post-Test-Only Design. Populasi penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Tunon Kota Tegal tahun ajaran 2012 /2013. Jumlah populasi dalam penelitian 93 siswa. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling yang menghasilkan SD N Tunon 1 sebagai kelas uji coba instrumen. Penelitian dilaksanakan di SD N Tunon 2 dengan kelas VA sebagai kelas eksperimen dan VB sebagai kelas kontrol. Sebelum dan setelah penelitian terdapat uji prasyarat instrumen dan uji prasyarat analisis hasil penelitian. Pengujian hipotesis akhir pada uji prasyarat analisis dilakukan dengan membandingkan minat dan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapat perlakuan
104 penerapan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping, sedangkan kelas kontrol pembelajarannya kovensional. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti menganalisis data awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kontrol. Kemampuan awal yang dimiliki siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol sama atau tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Data awal yang digunakan berasal dari nilai UTS Genap Matematika dan angket minat sebelum adanya perlakuan. Uji prasyarat analisis yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata. Uji normalitas data awal minat menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena nilai signifikansi minat awal di kelas ekperimen dan kelas kontrol lebih besar dari 0,05 yaitu 0,200. Nilai signifikansi minat awal pada uji homogen 0,293 lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen. Nilai Fhitung (1,137) < Ftabel (3,259) dari nilai minat awal juga memenuhi syarat data homogen. Hasil uji kesamaan rata-rata pada minat awal di kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan nilai signifikansi lebih dari 0,05 yaitu 0,538. Jika dibandingkan thitung ≤ ttabel (0,622 ≤ 2,026), artinya Ho tidak ditolak dan Ha tidak diterima. Jadi kesimpulannya, tidak terdapat perbedaan rata-rata antara minat belajar sebelum perlakuan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Pengujian normalitas data awal dari nilai UTS Genap Matematika menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena nilai siginfikansinya lebih dari 0,05. Nilai signifikansi data awal di kelas ekperimen 0,152 dan di kelas kontrol sebesar 0,91. Nilai signifikansi data awal pada pada uji homogenitas
105 dengan Levene’s tes sebesar 0,273 lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen. Nilai Fhitung (1,236) < Ftabel (3,259) dari nilai UTS Matematika juga memenuhi syarat data homogen. Hasil uji kesamaan rata-rata pada minat awal di kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan nilai signifikansi lebih dari 0,05 yaitu 0,342. Jika dibandingkan thitung ≤ ttabel (-0,963 ≤ 2,026), artinya Ho tidak ditolak dan Ha tidak diterima. Jadi kesimpulannya, tidak terdapat perbedaan rata-rata antara hasil UTS Genap Matematika antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Setelah dilaksanakan penelitian maka pengujian analisis digunakan untuk mengetahu ada tidaknya perbedaan minat dan hasil belajar siswa yang mendapat perlakuan
pembelajaran
dengan
model
Quantum
Teaching
dan
yang
pembelajarannya konvensional. Pengujian minat dan hasil belajar meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan pengujian hipotesis akhir. Pengujian normalitas minat belajar siswa menunjukkan nilai signifikansi di kelas eksperimen sebesar 0,200 dan di kelas kontrol sebesar 0,057. Nilai signifikansi kedua kelas lebih dari 0,05sehingga data dinyatakan normal. Uji homogenitas menggunakan Levene’s tes menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,142 lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen. Nilai Fhitung (2,251) < Ftabel (3,259) dari nilai minat belajar siswa juga memenuhi syarat data homogen. Hasil uji kesamaan rata-rata pada minat belajar di kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan thitung > ttabel (3,019 > 2,026), artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya, terdapat perbedaan rata-rata antara hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Untuk mengetahui apakah perbedaannya, maka penghitungan dilanjutkan dengan uji-t satu pihak. Dari penghitungan diperoleh
106 hasil thitung > ttabel (3,017 > 1,687) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya, minat belajar matematika siswa materi bangun datar yang diterapkan dengan pembelajaran model Quantum Teaching lebih baik dari pada yang menggunakan pembelajaran konvensional. Analisis hasil belajar pengujian normalitas menunjukkan nilai signifikansi di kelas eksperimen sebesar 0,200 dan di kelas kontrol sebesar 0,070. Nilai signifikansi kedua kelas lebih dari 0,05, sehingga data dinyatakan normal. Uji homogenitas menggunakan Levene’s tes menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,675 lebih dari 0,05 sebagai syarat data dikatakan homogen. Nilai Fhitung (0,178) < Ftabel (3,259) dari nilai hasil belajar siswa juga memenuhi syarat data homogen. Hasil uji kesamaan rata-rata pada hasil belajar di kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan thitung > ttabel (2,548 > 2,026), artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya, terdapat perbedaan rata-rata antara hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Untuk mengetahui apakah perbedaannya, maka penghitungan dilanjutkan dengan uji-t satu pihak. Dari penghitungan diperoleh hasil thitung > ttabel (2,542 > 1,687) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya, hasil belajar matematika siswa materi bangun datar yang diterapkan dengan pembelajaran model Quantum Teaching lebih baik dari pada yang menggunakan pembelajaran konvensional. Perolehan rata-rata minat belajar siswa di kelas VA 79,20 dan VB 70,21. Perolehan rata-rata hasil belajar siswa kelas VA 78,70 dan VB 67,21. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa model Quantum Teaching efektif terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas V pada materi
107 bangun datar di kelas V. Hal ini sesuai dengan pendapat Lozanov dalam DePorter (2005: 11) bahwa dengan model Quantum Teaching dapat mempengaruhi kesuksesan murid (nilai). Dengan model Quantum Teaching yang mengaitkan apa yang dipelajari dengan peristiwa, pikiran, atau pengalaman yang telah didapat maka akan memudahkan perjalanan siswa menuju kesadaran dan pengetahuan yang luas (DePorter: 2005: 6). Penggunaan model Quantum Teaching dalam pembelajaran dipadukan dengan teknik mencatat Mind Mapping. Dengan teknik mencatat tersebut dapat membantu siswa untuk mengingat bacaan dan meningkatkan pemahaman materi. Peta pemikiran dapat memudahkan kita untuk mengingat banyak informasi. Peneliti memilih menggunakan model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping dalam penelitian karena model Quantum Teaching memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan utama model Quantum Teaching adalah optimalisasi
partisipasi
siswa
guna
menciptakan
kebermaknaan
dalam
pembelajaran dan segala aspek yang mendukung pembelajaran layaknya orkestrasi. Mind Mapping menekankan pada kreativitas siswa dalam membuat catatan penuh kreatifitas disertai gambar. dalam pembelajaran siswa bukan hanya sekedar proses pengalihan ilmu dari guru ke siswa, melainkan pembelajaran yang menekankan apa yang dipelajarinya merupakan suatu yang nyata dan dapat diterapkan pada kehidupan nyata pada. Model Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping memberikan kesempatan bagi siswa untuk membebaskan kreatifitasnya dalam mencatat dan pembelajaran yang menyenangkan.
108 Pembelajaran dengan model Quantum
Teaching yang dilaksanakan di
kelas eksperimen membuat siswa lebih aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Siswa aktif dalam menjawab pertanyaan dan mengikuti setiap proses pembelajaran. Sebelum materi diberikan siswa dapat mengetahui manfaat mempelajari materi sehingga siswa kesadaran siswa akan muncul dengan sendirinya karena mengetahui pentingnya materi. Siswa mencatat materi dengan sesuai dengan petunjuk guru dan membuat catatan kreatif berupa peta pemikiran atau mind mapping. Pada saat pembelajaran diskusi kelompok siswa diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya dengan menyampaikan hasil diskusi di depan kelas. Siswa bersama guru juga mengulang materi bersama-sama untuk menegaskan bahwa materi benar-benar dipahami. Setelah semua yang dipelajari selesai, maka siswa berhak pula mendapatkan penghargaan. Pada pembelajaran peneliti juga memberikan musik untuk mendukung suasana belajar, misalnya saat siswa mengerjakan soal evaluasi sambil diperdengarkan musik. Pembelajaran tersebut sesuai dengan prinsip TANDUR yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, dan Rayakan. Selama pembelajaran model Quantum Teaching
berlangsung hal yang
perlu diperhatikan adalah pengkondisian kelas. Kondisi di dalam kelas berlangsungnya pembelajaran model Quantum Teaching cenderung akan lebih ramai karena guru memberikan kebebasan bagi siswa untuk berdiskusi dengan teman sekelompoknya dan membuat catatan sendiri. Siswa mencatat dengan teknik mind mapping yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dengan warnawarna disertai bentuk bangun datarnya. Dari perbedaan inilah suasana belajar menjadi menyenangkan, kemudian guru memberikan kesimpulan jawaban. Guru
109 memberikan penghargaan kepada yang berani menjawab dan mendapat nilai terbaik di kelas sebagai bentuk perayaan atas apa yang telah dipelajari. Pada akhir pembelajaran diadakan tes evaluasi dan tes hasil belajar. Dengan model Quantum Teaching dengan Mind Mapping pembelajaran lebih menyenangkan dan bermakna, sehingga terbukti bahwa model Quantum Teaching dengan Mind Mapping efektif terhadap minat dan hasil belajar bangun datar pada siswa kelas V. Dari berbagai keunggulan dan hasil uji hipotesis yang memuaskan dari penerapan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan model Quantum Teaching, peneliti juga tidak lepas dari kendala dalam menerapkan model Quantum Teaching. Kendala dalam pembelajaran penguasaan kelas yang terkadang belum terkendali sehingga guru harus benar-benar menguasai kelas dan model pembelajaran yang digunakan. Setiap pendekatan, model maupun metode memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing.
Untuk
dapat
melaksanakan
pembelajaran
matematika dengan menerapkan pendekatan model Quantum Teaching guru harus menguasai betul pendekatan ini. Selain menguasai pendekatan model Quantum Teaching guru juga harus jeli mempersiapkan penggunaan metode yang inovatif guna menunjang keberhasilan penerapan model Quantum Teaching.
BAB 5 PENUTUP Bab penutup merupakan bagian terakhir dalam pembuatan skripsi. Bagian penutup terdiri dari simpulan dan saran. Simpulan berisi pemaparan kesimpulan hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti. Saran merupakan tindak lanjut dari simpulan berdasarkan pembahasan hasil penelitian. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:
5.1.
Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan
peneliti, peneliti mengambil simpulan bahwa penggunaan model Quantum Teaching dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada materi bangun datar kelas V di Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal. Uraian selengkapnya sebagai berikut:
(1) Hasil uji hipotesis minat belajar siswa dengan perhitungan menggunakan rumus independent sample t test melalui program SPSS versi 20 menunjukkan bahwa, thitung sebesar 3,019 dan ttabel sebesar 2,028. Mengacu pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis hasil perbandingan 3,019 > 2,028 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, terdapat perbedaan minat belajar matematika antara siswa kelas V yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dengan siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional. Setelah melalui uji pihak kanan diperoleh hasil thitung > ttabel (3,017 > 1,687) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya, 110
111 minat belajar matematika siswa materi bangun datar yang diterapkan dengan pembelajaran model Quantum Teaching lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran konvensional.
(2) Hasil uji hipotesis hasil belajar siswa dengan perhitungan menggunakan rumus independent sample t test melalui program SPSS versi 20 menunjukkan bahwa, thitung sebesar 2,548 dan ttabel sebesar 2,028. Mengacu pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis hasil perbandingan 2,548 > 2,028 (thitung > ttabel), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, terdapat perbedaan hasil belajar matematika antara siswa kelas V yang pembelajarannya menggunakan model Quantum Teaching dan siswa kelas V yang menggunakan pembelajaran konvensional. Setelah melalui uji pihak kanan diperoleh hasil thitung dibandingkan dengan ttabel diperoleh thitung > ttabel (2,542 > 1,687) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya, hasil belajar matematika siswa materi bangun datar yang diterapkan dengan pembelajaran model Quantum Teaching
lebih
baik
daripada
yang
menggunakan
pembelajaran
konvensional.
5.2.
Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan model Quantum
Teaching untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada materi bangun datar kelas V di Sekolah Dasar Negeri Tunon 2 Kota Tegal peneliti memberikan saran sebagai berikut:
112 (1)
Sebaiknya model pembelajaran Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping perlu disosialisasikan dan diharapkan dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran matematika di sekolah untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
(2)
Guru hendaknya dapat melakukan variasi model pembelajaran Quantum Teaching dengan metode pembelajaran inovatif yang mendukung, sehingga model Quantum Teaching dapat lebih menarik disesuaikan dengan karakteristik materi dan kondisi siswa, misalnya dengan teknik Mind Mapping.
(3)
Sebaiknya sebelum menggunakan Model pembelajaran Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping, hendaknya guru merencanakan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan baik, sehingga pelaksanaannya dapat berlangsung sesuai dengan yang diharapkan.
113
LAMPIRAN-LAMPIRAN
113
114
Lampiran 1 PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 1 TEGAL Jalan Sutan Syahrir No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52134 KOTA TEGAL
Daftar Nama Siswa Kelas V
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nama Abdul Jamal Miftah Afifah Luthfiani Agung Mardiyanto Anggini Mutiara Rengganis Anggun Mutiara Rengganis Arif Mustofa Arif Setyadi Arlita Dwi Puspitasari Baihaqi Hakim Bella Ayu Mei Putri Bilal Azani Diki Fatuh Roji Eza Maulana Putra Fera Ayu Erawati M. Doni Rizqi Arifin Melisa Tika Septiani Miftahudin Khusnul Khuluq Moh. Abdul Aziz Moh. Irfanul Khakim Muh. Ade Alfarezi Muh. Agung Saputra Muh. Naufal Arkhan Muhammad Alwi Sobri Muhammad Asep S
No. 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
Nama Muhammad Ilham Fauzi Mukhaeri Nabila Nurul Afifah Nadilah Febriani Nana Farikha Nur Aenun Sofyan Haryanto Pebri Ayu Cahyani Rintria Setyadi Rizal Marzuki Rizki Arinah Sandi Salsabila Shifa I. Septiana Indah Cahyani Siti Imaniatuz Zahro Siti Nur Afifah Siti Nur Khamidah Soleman Suci Dewi Safitri Syahrul Gunawan Taruna Budi Darmawan Teddy Irawan Tri Suci Yuliarni Laily Widiadari Nur Betty
115
PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 TEGAL Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52133 Telp. (0283) 320038 e-mail :
[email protected] KOTA TEGAL
Daftar Nama Siswa Kelas V SD Negeri Tunon 2 Tegal No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Akhmad Fauzi Angga Setia Wijaya Aniss Kurlillah Deti Sulitiawati Devi Alifah Devi Ratnasari Dinda Novi A Fajar Nurhidayah Irfan Ardiansyah Isnaeni Tasya F M. Arman Maulana M. Krisnanda Irawan M. Nur Cholis Marsella Septiana R Mita Anggraeni Mohammad Daffa A Mohammad Ibnu F Nur Azizah Rahmat Ruli A Renita Dwiyana
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A Syahrul Gunawan Amelia Febri A Arif Oki Wijaya Danisah Dimas Satrio Dini Fatikha Sari Fadli Dwi Adiyanto Fajar Mustofa Hendri Ade Fadilah Intan Sepriyani Irfan Safrudin Khofifah Nur azizah M Rofik Maulana Mita Inayatul Auliya Moh. Subhan Munayah Azizah Nurlaela Qurotun Aeni Rina Safitri Silvia Pangesti
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
116 21
Rofi Irfanto
22 23 24 25
Siti Syafiqoh Sri Indriyani Veti Khotimatun Vicky Evalino
Laki-laki
21
Syaugi Abdillah
Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki
22 23 24
Wiranto Wiwi Apriyani Yahya Widi Auliya
Laki-laki
Laki-laki Perempuan Perempuan
Lampiran 2 PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 TEGAL Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52133 Telp. (0283) 320038 e-mail :
[email protected] KOTA TEGAL
Daftar Nama Sampel Siswa Kelas VA SD Negeri Tunon 2 Tegal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
NIS
1323 1345 1370 1372 1373 1375 1376 1380 1380 1384 1391 1392 1397 1400 1404 1409 1411 1416 1560
Nama
Dinda Novi A M. Arman Maulana Aniss Kurlillah Akhmad Fauzi Angga Setia Wijaya Deti Sulitiawati Devi Alifah Devi Ratnasari Isnaeni Tasya Febriyanti Fajar Nurhidayah Marsella Septiana R M. Nur Cholis M. Krisnanda Irawan Mohammad Ibnu Fatah Mohammad Daffa Abiyu Rahmat Ruli A Renita Dwiyana Sri Indriyani Irfan Ardiansyah
Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki
117
20
1597
Rofi Irfanto
Laki-laki
PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 TEGAL Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52133 Telp. (0283) 320038 e-mail :
[email protected] KOTA TEGAL
Daftar Nama Sampel Siswa Kelas VB SD Negeri Tunon 2 Tegal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
NIS
1272 1278 1315 1356 1374 1378 1382 1383 1385 1387 1390 1393 1396 1407 1408
Nama
Arif Oki Wijaya Danisah A Syahrul Gunawan Wiwi Apriyani Amelia Febri Agustin Dini Fatikha Sari Fadli Dwi Adiyanto Fajar Mustofa Hendri Ade Fadilah Irfan Safrudin Khofifah Nur azizah M Rofik Maulana Mita Inayatul Auliya Nurlaela Qurotun Aeni
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan
118 16
1412
Rina Safitri
Perempuan
17 18 19
1421 1422 1558
Wiranto Yahya Widi Auliya Syaugi Abdillah
Laki-laki Perempuan Laki-laki
Lampiran 3 PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 TEGAL Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52133 Telp. (0283) 320038 e-mail :
[email protected] KOTA TEGAL
Daftar Hadir Siswa Kelas VA (Kelas Eksperimen) No
NIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1323 1345 1370 1372 1373 1375 1376 1380 1380
Nama
Dinda Novi A M. Arman Maulana Aniss Kurlillah Akhmad Fauzi Angga Setia Wijaya Deti Sulitiawati Devi Alifah Devi Ratnasari Isnaeni Tasya Febriyanti
1 √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pertemuan 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √
119
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1384 1391 1392 1397 1400 1404 1409 1411 1416 1560 1597
Fajar Nurhidayah Marsella Septiana R M. Nur Cholis M. Krisnanda Irawan Mohammad Ibnu Fatah Mohammad Daffa Abiyu Rahmat Ruli A Renita Dwiyana Sri Indriyani Irfan Ardiansyah Rofi Irfanto
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ A √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI TUNON 2 TEGAL Jalan Sultan Hasanuddin No. 1 Kecamatan Tegal Selatan 52133 Telp. (0283) 320038 e-mail :
[email protected] KOTA TEGAL
Daftar Hadir Siswa Kelas VB (Kelas Kontrol) No
NIS
1 2 3 4 5
1272 1278 1315 1356 1374
Nama
Arif Oki Wijaya Danisah A Syahrul Gunawan Wiwi Apriyani Amelia Febri Agustin
1 √ √ √ √ √
Pertemuan 2 3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4 √ √ √ √ √
120 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1378 1382 1383 1385 1387 1390 1393 1396 1407 1408 1412 1421 1422 1558
Dini Fatikha Sari Fadli Dwi Adiyanto Fajar Mustofa Hendri Ade Fadilah Irfan Safrudin Khofifah Nur azizah M Rofik Maulana Mita Inayatul Auliya Nurlaela Qurotun Aeni Rina Safitri Wiranto Yahya Widi Auliya Syaugi Abdillah
√ √ A √ √ √ √ √ √ √ S √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
121
Lampiran 4 SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V/ 2 (dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Kompetensi Dasar Materi Pokok Sifat-sifat bangun datar
: 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar Indikator
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang, lingkaran, belah ketupat, layang-layang. 6.1.2 Menggambar bangun datar dari sifat-sifat bangun datar yang diberikan.
1. Melakukan diskusi kelompok untuk melakukan sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang, lingkaran, belah ketupat, layang-layang. 2. Latihan dengan fasilitas soal.
Teknik - Tes - Lisan - Tertulis Bentuk - Pilihan Ganda - Uraian Instrumen - Lembar Pengamatan - Lembar penilaian
Alokasi Sumber Waktu Belajar 15 jp x 35 - Buku menit pelajaran Matematika SD Kelas V - Buku lain yang sesuai dengan buku pelajaran
122
Lampiran 5 PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: SD Negeri Tunon 2 Kota Tegal
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V/ 2 (Dua)
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Kompetensi Dasar
: 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
Alokasi waktu
: 12 x 35 menit (4 x pertemuan)
Materi Pokok
Media Pembelajaran Indikator
Sifat-sifat 6.1.1 Menyebutkan bangun datar sifat-sifat 1.trapesium bangun datar 2.jajar segitiga, genjang persegi 3.belah panjang, ketupat persegi, 4.layangtrapesium, jajar layang genjang, lingkaran,
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal Menyampaikan motivasi, tujuan pembelajaran , menggali pengetahuan prasyarat dengan menggunakan serangkaian pertanyaan dan media. (Tumbuhkan) Kegiatan inti 1. Siswa
Alat peraga
Cetak
a. Lembar Mind Kerja Mapping Siswa b. Soal tes formatif
Bentuk penilaian Tes tertulis bentuk pilihan ganda atau tes formatif
Sumber Belajar a. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar kelas V. Jakarta: Erlangga. b. Sunaryo, RJ. 2007.
123
Materi Pokok
Media Pembelajaran Indikator belah ketupat, layang-layang. 6.1.2 Menggambar bangun datar dari sifat-sifat bangun datar yang diberikan.
Kegiatan Pembelajaran berdiskusi dengan kelompoknya mengerjakan soal LKS (Alami), kemudian Guru menggunakan mind mapping untuk menjelaskan konsep bangun datar (Namai) 2. Guru menunjuk kelompok maju ke depan kelas menuliskan hasil diskusi dengan yel semangat (Ulangi) Kegiatan Akhir Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari bersama dan melakukan evaluasi.
Alat peraga
Cetak
Bentuk penilaian
Sumber Belajar
Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. c. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
124 Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR Mata Pelajaran: Matematika Kelas/ Semester: V/ 2 (dua) Pembelajaran Quantum Teaching dengan teknik Mind Mapping di Kelas Eksperimen
oleh Kiki Indah Pratiwi 1401409045
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
125 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SD Negeri Tunon 2 Tegal
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V/ 2
Waktu
: 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)
Pelaksanaan
: 3 Mei 2013
A. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun
B. Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator 6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajargenjang. 6.1.2 Menggambarkan bangun trapesium dan jajargenjang.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui mind mapping, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat trapesium dan jajargenjang. 2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan 3 sifat-sifat trapesium dan jajargenjang. 3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk trapesium dan jajargenjang. *Karakter siswa yang diharapkan : mandiri, kreatif, rasa ingin tahu, bersahabat/ komunikatif, dan tanggung jawab.
E. Materi Pokok Sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajargenjang. (terlampir)
126 F. Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran : Quantum Teaching Metode pembelajaran: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan Media : Mind Mapping
G. Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (15 menit) a.
Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa.
b.
Guru
menanyakan
kabar
siswa
dan
mengabsen siswa. c.
Guru
menyampaikan
salam
“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”. d.
Guru
mempersilahkan
siswa
untuk
menyiapkan buku dan alat tulis. e.
Menginformasikan cakupan dan kegiatan belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar mengenai bangun datar trapesium dan jajargenjang.”
f.
Menjelaskan tujuan pembelajaran: “Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifatsifat dan menggambar bangun datar trapesium dan jajargenjang.” (Tumbuhkan)
g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian masih ingat bentuk trapesium seperti apa?” h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru. 2. Kegiatan Inti (60 menit) a. Eksplorasi (15 menit) 1) Guru menjelaskan bangun datar trapesium dan jajargenjang.
127 2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai trapesium dan jajargenjang tentang sifat-sifatnya. 3) Guru
meminta
siswa
untuk
menggambar
trapesium
dan
jajargenjang. b. Elaborasi (25 menit) 1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh guru. 2) Siswa menyebutkan sifat-sifat trapesium dan jajargenjang. 3) Guru menugaskan siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal latihan. (Alami) 4) Guru menjelaskan dengan mind mapping yang berisi sifat-sifat bangun datar kepada siswa. (Namai) 5) Guru menugaskan siswa mengerjakan soal latihan. c. Konfirmasi (20 menit) 1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan. (Demonstrasikan) 2) Guru menunjuk kelompok secara acak untuk maju ke depan kelas menuliskan hasil diskusi dengan yel semangat. (Ulangi) 3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban yang salah. 4) Guru memberikan penguatan kepada kelompok yang mendapat nilai terbaik dan menyanyikan yel pemenang secara bersama-sama. (Rayakan) 5) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. 3. Kegiatan Penutup (30 menit) a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada siswa. c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
128 H. Sumber Belajar 1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar kelas V. Jakarta: Erlangga. 2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I. Penilaian 1. Prosedur penilaian
: Penilain akhir
2. Bentuk penilaian
: Tes tertulis
3. Bentuk Tes
: Tes pilihan ganda
4. Alat penilaian : LKS dan soal tes formatif (terlampir) 5. Kunci jawaban
: (terlampir)
6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan benar x 10 Skor keseluruhan
Tegal, April 2013
Guru Kelas VA
Peneliti
Darminto, S. Pd. NIP 19830306 200903 1 002
Kiki Indah Pratiwi NIM 1401409045 Mengetahui,
Kepala SD N Tunon 2 Tegal
129
H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001 Lampiran-lampiran dalam pembelajaran Materi Pokok 1. Trapesium Trapesium adalah bangun datar segiempat dengan dua buah sisinya yang berhadapan sejajar. Jenis trapesium ada 3 yaitu: a. Trapesium siku-siku Perhatikan gambar di samping. AB sejajar dengan CD. ∠ BAC = ∠ ACD = 90° (siku-siku) Sifat-sifat trapesium siku-siku sebagai berikut: - memiliki sisi sejajar. - memiliki 2 sudut. b. Trapesium sama kaki Berdasarkan kegiatan di atas: ab merupakan sumbu simetri RK = SC, Ra = Sa KRS = ∠ RSK ∠ SCK = ∠ CKR Sifat-sifat trapesium sama kaki sebagai berikut: - memiliki 2 sisi yang sama panjang. - 2 pasang sudut yang sama besar. c. Trapesium sembarang
130 Sifat-sifat trapesium sembarang sebagai berikut: - memiliki 2 sisi sejajar tetapi tidak sama panjangnya. -
memiliki sudut yang tidak sama besar.
2. Jajargenjang Jajargenjang adalah segi empat yang dua pasang sejajar dan empat sudut yang tidak siku-siku.
Sifat-sifat jajargenjang sebagai berikut: - Jajargenjang mempunyai empat sisi, sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang. - Mempunyai empat sudut, terdiri dari dua sudut lancip dan dua sudut tumpul - Sudut-sudut yang berhadapan sama besar. - Kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang. - Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.
O
1.
Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang yaitu KL // MN dan KL = MN, KN// LM dan KN = LM
131 3.
Kedua diagonal berpotongan di titik O. Kedua diagonal ini saling membagi. Pada gambar di atas diagonal KM ≠ diagonal WY. Garis OK = OM dan garis ON = OL. Kedua sudut yang berhadapan sama besar. Pada gambar di atas ∠KLM =
4.
∠KNM dan ∠NKL = ∠LMN.
Lembar Kerja Siswa Isilah titik-titik berikut ini! Gambarlah sebuah trapesium sama kaki ABCD!
1
2
Sebutkan sisi yang sejajar pada trapesium ABCD!
3
Sebutkan sudut yang sama besar pada trapesium ABCD!
4
5
6
Sebutkan sifat-sifat trapesium sama kaki! ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. Perhatikan jajargenjang KLMN di samping! Jika panjang KL = 10 cm, LM = 8 cm, dan ∠NKL = 60°, tentukan: a. Panjang MN = …. cm b. Panjang KN = …. cm c. ∠KLM = ∠…. d. ∠LMN = ∠…. e. Besar ∠KNM = ….° Sifat-sifat jajargenjang ………………………………….………………………………………….
132 ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….………………………………………….
Kunci jawaban Lembar Kerja Siswa
1
3
Sebutkan sisi yang sejajar pada trapesium AB = CD ABCD! Sebutkan sudut yang sama besar pada ∠ABC = ∠DAB ∠ADC = ∠BCD trapesium ABCD! Sifat-sifat trapesium - memiliki 4 sisi
4
- memiliki sepasang sisi yang sejajar
2
- memiliki 2 sisi yang sama panjang. - memiliki 2 pasang sudut yang sama besar. Perhatikan jajargenjang KLMN di samping! Jika panjang KL = 10 cm, LM = 8 cm, dan ∠NKL = 60°, tentukan: a. Panjang MN = 10 cm b. Panjang KN = 8 cm c. ∠KLM = ∠KNM d. ∠LMN = ∠NKL e. Besar ∠KNM =120°
5
Sifat-sifat jajargenjang - mempunyai empat sisi, sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang. 6
- mempunyai empat sudut, terdiri dari dua sudut lancip dan dua sudut tumpul - Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
133 - Kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang. - Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.
134
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu No 1
Kompetensi Dasar 6.1
Ranah kognitif
Indikator soal
Mengidentifikasi Ditentukan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sifat-sifat bangun sejajar. datar. Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut bangun datar tersebut. Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar yang disebutkan. Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun datar tersebut. Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar yang dimaksud. Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menentukan jumlah sudut pada bangun datar. Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta.
C1 C1
5
C1
7
C1
2
C2
1
C2: Pemahaman
C3: Penerapan,
12 15
C2
11
C2
3
C3 7
Md: Mudah
10
C2
Jumlah butir soal
Keterangan: C1: Ingatan
Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl 4 6
Sd: Sedang
9 8 13 7 15
Sl: Sulit
14 1
135
Soal Evaluasi Individu
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap jawaban yang tepat! 1.
2.
3.
Gambar trapesium siku-siku ditunjukkan oleh gambar…. a.
c.
b.
d.
Jumlah sisi pada trapesium yaitu… a. 3
c. 5
b. 4
d. 6
Besar sudut ADC pada trapesium di bawah ini yaitu…. a. 45° b. 60° c. 80° d. 90°
4.
5.
6.
7.
Sisi sejajar pada trapesium berjumlah….pasang a. 4
c. 2
b. 3
d. 1
Titik sudut yang dimiliki trapesium sebanyak…. a. 2
c. 4
b. 3
d. 5
Jajargenjang memiliki jumlah sisi sejajar sebanyak….pasang a.
4
c. 2
b.
3
d. 1
Berikut ini merupakan sifat-sifat jajargenjang, kecuali…. a. mempunyai sepasang sisi yang sejajar b. jajargenjang mempunyai empat sisi
136
c. kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang. d. jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°. 8.
Perhatikan trapesium di bawah ini! Jika sudut IBL 60°, maka sudut KLB….
9.
a. 30°
c. 90°
b. 60°
d. 130°
Jumlah sudut-sudut yang berdekatan pada jajargenjang yaitu…. a. 30°
c. 180°
b. 90°
d. 270°
10. Banyaknya sudut siku-siku pada sebuah trapesium siku-siku ada…. a.
1
c. 3
b.
2
d. 4
11.
Gambar
di
samping merupakan trapesium sama kaki, sepasang sudut yang sama besar yaitu…. a. ∠ABC = ∠BCD b. ∠BAD = ∠ADC c. ∠ADC = ∠BCD d. ∠DAB = ∠DCB 12.
Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang. Berdasarkan jajar genjang KLMN, maka KN sejajar dengan…. a. MN
c. LM
b. LN
d. LK
13. Perhatikan jajargenjang KLMN di bawah ini! Jika ∠KLM = 120°, maka ∠KNL =…. a. 240°
c. 90°
b. 120°
d. 60°
137
14. Atap rumah Pak Ali berbentuk trapesium sama kaki, jika ∠EHF = 55° maka besar ∠FGH = …. a. 110°
c. 70°
b. 90°
d. 55°
15. Berdasarkan trapesium EFGH di atas pasangan sisi yang sejajar yaitu…. a.
GH = EF
c. FH = EG
b.
EH = HG
d. GH = FG
138
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Individu 1.
A
2.
B
3.
D
4.
D
5.
C
6.
C
7.
A
8.
B
9.
C
10.
B
11.
C
12.
C
13.
D
14.
A
15.
A
139
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SD Negeri Tunon 2 Tegal
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V/ 2
Waktu
: 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)
Pelaksanaan
: 10 Mei 2013
A. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun
B. Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator 6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat. 6.1.2 Menggambarkan bangun belah ketupat.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui mind mapping, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat belah ketupat. 2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan 3 sifat-sifat belah ketupat. 3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk belah ketupat. *Karakter siswa yang diharapkan : mandiri, kreatif, rasa ingin tahu, bersahabat/ komunikatif, dan tanggung jawab.
E. Materi Pokok Sifat-sifat bangun datar belah ketupat. (terlampir)
140
F. Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran : Quantum Teaching Metode pembelajaran: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan Media : Mind Mapping . G. Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (15 menit) a.
Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa.
b.
Guru
menanyakan
kabar
siswa
dan
mengabsen siswa. c.
Guru
menyampaikan
salam
“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”. d.
Guru
mempersilahkan
siswa
untuk
menyiapkan buku dan alat tulis. e.
Menginformasikan cakupan dan kegiatan belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar mengenai bangun datar belah ketupat.”
f.
Menjelaskan tujuan pembelajaran: “Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifatsifat dan menggambar bangun datar belah ketupat.” (Tumbuhkan)
g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian pernah memakan ketupat saat lebaran?” h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru. 2. Kegiatan Inti (60 menit) a. Eksplorasi (15 menit) 1) Guru menjelaskan bangun datar belah ketupat. 2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai belah ketupat tentang sifat-sifatnya.
141
3) Guru meminta siswa untuk menggambar belah ketupat. b. Elaborasi (25 menit) 1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh guru. 2) Siswa menyebutkan sifat-sifat belah ketupat. 3) Guru menugaskan siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal latihan. (Alami) 4) Guru menjelaskan dengan mind mapping yang berisi sifat-sifat bangun datar kepada siswa. (Namai) 5) Guru menugaskan siswa mengerjakan soal latihan. c. Konfirmasi (20 menit) 1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan. (Demonstrasikan) 2) Guru menunjuk kelompok secara acak untuk maju ke depan kelas menuliskan hasil diskusi dengan yel semangat. (Ulangi) 3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban yang salah. 4) Guru memberikan penguatan kepada kelompok yang mendapat nilai terbaik dan menyanyikan yel pemenang secara bersama-sama. (Rayakan) 5) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. 3. Kegiatan Penutup (30 menit) a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada siswa. c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
H. Sumber Belajar 1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar kelas V. Jakarta: Erlangga.
142
2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. I. Penilaian 1. Prosedur penilaian
: Penilain akhir
2. Bentuk penilaian
: Tes tertulis
3. Bentuk Tes
: Tes pilihan ganda
4. Alat penilaian
: LKS dan soal tes formatif (terlampir)
5. Kunci jawaban
: (terlampir)
6. Skor penilaian
: NA = Skor perolehan benar x 10 Skor keseluruhan
Tegal, April 2013
Guru Kelas VA
Peneliti
Darminto, S. Pd. NIP 19830306 200903 1 002
Kiki Indah Pratiwi NIM 1401409045 Mengetahui,
Kepala SD N Tunon 2 Tegal
H. Riyanto, S. Pd.
143
NIP 19631203 198608 1 001
Lampiran-lampiran dalam pembelajaran Materi Pokok Belah Ketupat Pada waktu lebaran, makanan ini biasanya banyak dijumpai. Inilah yang dinamakan ketupat. Dalam pelajaran Matematika, bangun yang menyerupai bentuk ketupat disebut belah ketupat.
Perhatikan sisi, sudut, dan diagonal pada belah ketupat di atas. 1.
AB = BC = CD = AD
2.
Sudut-sudut yang berhadapan sama besar, ∠ABC = ∠ADC dan ∠BAD = ∠BCD.
3.
Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama panjang. Sifat-sifat belah ketupat sebagai berikut: - Semua sisi sama panjang - Kedua diagonal belah ketupat merupakan sumbu simetri - Sudut-sudut yang berhadapan sama besar
144
- Diagonal-diagonal belah ketupat saling berpotongan tegak lurus
Lembar Kerja Siswa Isilah titik-titik berikut ini! 1
Gambarlah sebuah belah ketupat PQRS!
2
Sebutkan sifat-sifat belah ketupat! ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….………………………………………….
3
Pada belah ketupat GHIJ di samping, diketahui GJ = 20 cm, GO = 12 cm, JO = 16 cm, dan ∠HIJ = 110°. Tentukan: a. panjang GH = HI = IJ = …. cm b. panjang GI = ….. cm c. panjang HJ = …. cm d. ∠HGJ = ….° e. ∠GHI = …..°
145
Kunci jawaban Lembar Kerja Siswa 1
2
Sifat-sifat belah ketupat! - Semua sisi sama panjang - Kedua diagonal belah ketupat merupakan sumbu simetri - Sudut-sudut yang berhadapan sama besar - Diagonal-diagonal belah ketupat saling berpotongan tegak lurus
3
Pada belah ketupat GHIJ di samping, diketahui GJ = 20 cm, GO = 12 cm, JO = 16 cm, dan ∠HIJ = 110°. Tentukan: a. panjang GH = HI = IJ = 20 cm b. panjang GI = 24 cm c. panjang HJ = 32 cm d. ∠HGJ = 110° e. ∠GHI = 80°
146
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu No 1
Kompetensi Dasar 6.1
Ranah kognitif
Indikator soal
Mengidentifikasi Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun sifat-sifat bangun datar tersebut. datar. Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut bangun datar tersebut. Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar yang disebutkan. Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang sesuai dengan bangun datar yang ditanyakan. Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. Diberikan nama bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar tersebut. Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta. Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menghitung panjang sisi pada bangun datar.
C1
1
C1
4
C1
5
C2
3
C2
2
C2
C2: Pemahaman
C3: Penerapan,
8
C2
9 7 10
C3 C3
6 3
Jumlah butir soal
Keterangan: C1: Ingatan
Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl
Md: Mudah
Sd: Sedang
5 10
Sl: Sulit
2
147
Soal Evaluasi Individu Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap jawaban yang tepat! 1.
Jumlah sisi pada belah ketupat ada…. a. 6
2.
b. 5
c. 4
d. 3
Perhatikan belah ketupat GHIJ berikut! Pernyataan yang benar tentang sifat belah ketupat yaitu…. a. HO = HJ b. GJ = HI c. GI = HJ d. GO = IJ
3.
Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini! No. 1 2 3 4
Sifat Semua sisi sama panjang Sudut-sudut yang berhadapan sama besar Memiliki sepasang sisi yang sejajar Diagonal saling berpotongan tegak lurus
Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat belah ketupat yaitu….
4.
5.
a.
1, 2, dan 3
c. 1, 3, dan 4
b.
1, 2, dan 4
d. 2, 3, dan 4
Jumlah sudut siku-siku yang terdapat pada belah ketupat sebanyak…. a.
8
c. 4
b.
6
d. tidak ada
Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai sisi yang sama panjang dan dua pasang sisi yang sejajar. Aku adalah bangun…. a. layang-layang
c. belah ketupat
b. trapesium
d. segitiga
148
6.
Pada belah ketupat PQRS di samping, diketahui panjang PO = 6 cm, QO = 8 cm, dan PS = 10 cm, maka panjang PR ….
7.
8.
9.
a.
6 cm
c. 12 cm
b.
8 cm
d. 16 cm
Pada belah ketupat PQRS di atas besar ∠PQS = 55°, maka besar ∠PSR = …. a.
55°
c. 110°
b.
90°
d. 180
Sudut yang sama besar pada belah ketupat sebanyak…. pasang a.
1
c. 3
b.
2
d. 4
Jika panjang sisi yang terdapat dalam jajargenjang sama panjang, maka akan membentuk bangun…. a.
layang-layang
c. jajargenjang
b.
trapesium
d. belah ketupat
10. Perhatikan belah ketupat RSTU berikut! Jika besar ∠RSU = 75°, maka besar ∠STU =…. a. 37,5°
c. 52,5°
b. 75°
d. 105°
149
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Individu 1.
C
2.
B
3.
B
4.
D
5.
C
6.
C
7.
A
8.
B
9.
D
10. A
150
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SD Negeri Tunon 2 Tegal
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V/ 2
Waktu
: 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)
Pelaksanaan
: 17 Mei 2013
A. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun
B. Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator 6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang. 6.1.2 Menggambarkan bangun layang-layang.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui mind mapping, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat layang-layang. 2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan 3 sifat-sifat layang-layang. 3. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk layanglayang. *Karakter siswa yang diharapkan : mandiri, kreatif, rasa ingin tahu, bersahabat/ komunikatif, dan tanggung jawab.
E. Materi Pokok Sifat-sifat bangun datar layang-layang. (terlampir)
151
F. Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran : Quantum Teaching Metode pembelajaran: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan Media : Mind Mapping . G. Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (15 menit) a.
Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa.
b.
Guru
menanyakan
kabar
siswa
dan
mengabsen siswa. c.
Guru
menyampaikan
salam
“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”. d.
Guru
mempersilahkan
siswa
untuk
menyiapkan buku dan alat tulis. e.
Menginformasikan cakupan dan kegiatan belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar mengenai bangun datar layang-layang.”
f.
Menjelaskan tujuan pembelajaran: “Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifatsifat dan menggambar bangun datar layang-layang.” (Tumbuhkan)
g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian pernah bermain layang-layang?” h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru. 2. Kegiatan Inti (60 menit) a. Eksplorasi (15 menit) 1) Guru menjelaskan bangun datar layang-layang. 2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai layang-layang tentang sifat-sifatnya.
152
3) Guru meminta siswa untuk menggambar layang-layang. b. Elaborasi (25 menit) 1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh guru. 2) Siswa menyebutkan sifat-sifat layang-layang. 3) Guru menugaskan siswa membentuk kelompok untuk berdiskusi mengerjakan soal latihan. (Alami) 4) Guru menjelaskan dengan mind mapping yang berisi sifat-sifat bangun datar kepada siswa. (Namai) 5) Guru menugaskan siswa mengerjakan soal latihan. c. Konfirmasi (20 menit) 1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan. (Demonstrasikan) 2) Guru menunjuk kelompok secara acak untuk maju ke depan kelas menuliskan hasil diskusi dengan yel semangat. (Ulangi) 3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban yang salah. 4) Guru memberikan penguatan kepada kelompok yang mendapat nilai terbaik dan menyanyikan yel pemenang secara bersama-sama. (Rayakan) 5) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. 3. Kegiatan Penutup (30 menit) a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada siswa. c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
H. Sumber Belajar 1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar kelas V. Jakarta: Erlangga.
153
2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. I.
Penilaian 1. Prosedur penilaian
: Penilain akhir
2. Bentuk penilaian
: Tes tertulis
3. Bentuk Tes
: Tes pilihan ganda
4. Alat penilaian
: LKS dan soal tes formatif (terlampir)
5. Kunci jawaban
: (terlampir)
6. Skor penilaian
: NA = Skor perolehan benar x 10 Skor keseluruhan
Tegal, April 2013
Guru Kelas VA
Peneliti
Darminto, S. Pd. NIP 19830306 200903 1 002
Kiki Indah Pratiwi NIM 1401409045 Mengetahui,
Kepala SD N Tunon 2 Tegal
H. Riyanto, S. Pd.
154
NIP 19631203 198608 1 001
Lampiran-lampiran dalam pembelajaran Materi Pokok Layang-layang
Layang-layang dibentuk dari dua segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berimpit. Dari gambar di atas, didapat: 1.
ACD dan ABC merupakan segitiga sama kaki dengan alas AC,
2.
AB = BC dan AD = DC,
3.
AC
BD dan OA = OC.
Jadi, dapat disimpulkan sifat-sifat layang-layang: - Memiliki satu sumbu simetri - Memiliki 2 pasang sisi sama panjang - Memiliki sepasang sudut berhadapan sama besar
155
Lembar Kerja Siswa Isilah titik-titik berikut ini! 1
Gambarlah sebuah layang-layang PQRS!
2
Sebutkan sifat-sifat layang-layang! ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. ………………………………….…………………………………………. Perhatikan layang-layang KLMN di samping! Diketahui KL = 5 cm, MN = 8 cm, KO = 4 cm, dan ∠LMN = 110°. Tentukan: a. LM = …. cm
3
b. KN = …. cm c. ∠LKN = ….° d. KM = …. cm e. ∠MNO= ….°
156
Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 1
2
Sebutkan sifat-sifat layang-layang! - Memiliki satu sumbu simetri - Memiliki 2 pasang sisi sama panjang - Memiliki sepasang sudut berhadapan sama besar
3
Perhatikan layang-layang KLMN di samping! Diketahui KL = 5 cm, MN = 8 cm, KO = 4 cm, dan ∠LMN = 110°. Tentukan: a. LM = 5 cm b. KN = 8 cm c. ∠LKN = 110° d. KM = 8 cm e. ∠LKN = ∠LMN
157
158
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu No 1
Kompetensi Dasar 6.1
Ranah kognitif
Indikator soal
Mengidentifikasi Ditentukan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sifat-sifat bangun sejajar. datar. Diberikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat menyebutkan nama bangun datar yang dimaksud. Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menyebutkan bangun datar yang dimaksud. Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang sesuai dengan bangun datar yang ditanyakan. Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. Diberikan nama bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar tersebut. Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta. Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menghitung panjang sisi pada bangun datar.
C1
C2: Pemahaman
C3: Penerapan,
6
C1 C1
2 1
C2
4
C2
10
C2
3
C2
5
C3
9
C3
Md: Mudah
Sd: Sedang
7 8
3
Jumlah butir soal
Keterangan: C1: Ingatan
Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl
5 10
Sl: Sulit
2
159
Soal Evaluasi Individu
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap jawaban yang tepat! 1.
Gambar di samping termasuk bangun datar yang disebut…. a.
jajargenjang
c.
layang-
trapesium
d. belah ketupat
layang b. 2.
Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai 2 pasang sisi yang sama panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama besar. Aku adalah bangun…. a.
belah ketupat
c. jajargenjang
b.
trapesium
d.
layang-layang 3.
Pada layang-layang KLMN sudut yang sama besar yaitu…. a.
LKN = LMN
c.
KLM = KNM
d.
MNO = LMN b. LMN = KLM 4.
Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini! No. 1 2 3 4
Sifat Semua sisi sama panjang Terdapat sepasang sudut yang sama besar Terdapat 2 pasang sisi yang sama panjang Diagonal saling berpotongan tegak lurus
Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat layanglayang yaitu….
5.
a.
1, 2, dan 3
c. 1, 3, dan 4
b.
1, 2, dan 4
d. 2, 3, dan 4
Sebuah bangun layang-layang terdiri dari….
160
a.
dua bangun persegi
c.
dua
bangun
dua bangun segitiga
d. dua bangun belah
jajargenjang b. ketupat 6.
Sifat yang dimiliki layang-layang yaitu…. a.
memiliki sepasang sudut berhadapan sama besar
7.
8.
b.
semua sisinya sejajar dan sama panjang
c.
memiliki sepasang sisi yang sejajar
d.
memiliki sudut yang sama besar
Jika DFG = 40° dan FDG = 20°, maka DGF = ….. a. 20°
c. 100°
b. 40°
d. 120°
Perhatikan layang-layang KLMN di bawah ini! Jika diketahui KL = 5 cm, KN = 8 cm, dan KO = 4 cm, maka jumlah panjang sisi LM dan MN = …. cm a. 9 b. 12 c. 13 d. 14 Jika besar ∠LKN pada layang-layang KLMN
9.
adalah 140°, maka besar ∠LMN=…. a.
180°
c. 70°
b.
140°
d. 40°
10.
Sisi yang sama panjang pada layanglayang ABCD yaitu…. a. AB = BC
c. BD = AC
161
b. AD = AB
d. BC = CA
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Individu 1.
C
2.
D
3.
A
4.
D
5.
B
6.
A
7.
D
8.
C
9.
B
10. B
162
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SD Negeri Tunon 2 Tegal
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V/ 2
Waktu
: 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)
Pelaksanaan
: 21 Mei 2013
A. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun
B. Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator 6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang. 6.1.2 Menggambarkan bangun trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang..
D. Tujuan Pembelajaran
163
1. Melalui
penjelasan
guru
mengenai
bangun
datar,
siswa
dapat
mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang. 2. Melalui mind mapping tentang bangun datar, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat layang-layang dan menggambar bentuk bangun datar trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
E. Materi Pokok Sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layanglayang. (pertemuan 1, 2, dan 3) F. Model dan Metode Pembelajaran Model pembelajaran : Quantum Teaching Metode pembelajaran: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan Media : Mind Mapping . G. Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (15 menit) a.
Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa.
b.
Guru
menanyakan
kabar
siswa
dan
mengabsen siswa. c.
Guru
menyampaikan
salam
“Assalamu’alaikum Wr.Wb.” d.
Guru
mempersilahkan
siswa
untuk
menyiapkan alat tulis. e.
Menginformasikan kegiatan belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, sebelum kita mengerjakan Tes Formatif kita akan mengingat kembali materi bangun datar yang sudah diberikan pada pertemuan-pertemuan yang lalu.”
f.
Guru menjelaskan materi kepada siswa.
164
g.
Guru mengkondisikan kelas agar kondusif untuk mengerjakan Tes Formatif.
h.
Guru menjelaskan tata cara pelaksanaan Tes Formatif.
2. Kegiatan Inti (70 menit) a. Guru membagikan lembar soal kepada siswa. b. Siswa mengerjakan soal secara mandiri. c. Guru mengawasi jalannya Tes Formatif. d. Siswa yang sudah selesai mengumpulkan lembar jawabnya kepada guru. e. Guru membagikan angket minat belajar untuk diisi siswa. f. Siswa mengumpulkan lembar angket minat kepada guru. 3. Kegiatan Penutup (10 menit). a. Guru memberikan sedikit ulasan salah satu contoh dari soal Tes. b. Guru menutup pelajaran dengan pemberian motivasi dan salam
H. Sumber Belajar 1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar kelas V. Jakarta: Erlangga. 2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I.
Penilaian 1. Prosedur penilaian
: Penilain akhir
2. Bentuk penilaian
: Tes tertulis
3. Bentuk Tes
: Tes pilihan ganda
4. Alat penilaian
: Soal Tes Formatif (terlampir)
165
5. Kunci jawaban
:
(terlampir)
6. Skor penilaian
:
NA =
benar
Skor perolehan
x 10 Skor keseluruhan
Tegal, April 2013 Guru Kelas VA
Peneliti
Darminto, S. Pd. NIP 19830306 200903 1 002
Kiki Indah Pratiwi NIM 1401409045 Mengetahui,
Kepala SD N Tunon 2 Tegal
H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001 Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR Mata Pelajaran: Matematika Kelas/ Semester: V/ 2 (dua) Pembelajaran Konvensional di Kelas Kontrol
166
oleh Kiki Indah Pratiwi 1401409045
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SD Negeri Tunon 2 Tegal
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V/ 2
Waktu
: 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)
Pelaksanaan
: 2 Mei 2013
A. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun
B. Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator
167
6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajargenjang. 6.1.2 Menggambarkan bangun trapesium dan jajargenjang.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan nama bangun datar. 2. Setelah melihat gambar trapesium dan jajargenjang yang digambarkan guru di papan tulis, siswa dapat mengidentifikasi 3 sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajargenjang, berdasarkan jumlah sisi, diagonal, dan titik sudut. 3. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajargenjang kepada guru. 4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajargenjang. 5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk bangun datar trapesium dan jajargenjang. E. Materi Pokok Sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajargenjang. (terlampir)
F. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran ceramah, diskusi, dan penugasan.
G. Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (15 menit) a.
Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa.
b.
Guru
menanyakan
kabar
siswa
dan
mengabsen siswa. c.
Guru
menyampaikan
salam
“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”.
168
d.
Guru
mempersilahkan
siswa
untuk
menyiapkan buku dan alat tulis. e.
Menginformasikan cakupan dan kegiatan belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar mengenai bangun datar trapesium dan jajargenjang.”
f.
Menjelaskan tujuan pembelajaran: “Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifatsifat dan menggambar bangun datar trapesium dan jajargenjang.”
g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian masih ingat bentuk trapesium seperti apa?” h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru. 2. Kegiatan Inti (60 menit) a. Eksplorasi (15 menit) 1) Guru menjelaskan bangun datar trapesium dan jajargenjang. 2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai bangun datar trapesium dan jajargenjang tentang sifat-sifatnya. 3) Guru meminta siswa untuk menggambar bangun datar trapesium dan jajargenjang. b. Elaborasi (25 menit) 1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh guru. 2) Siswa menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajargenjang. 3) Guru memberikan soal latihan mengenai materi sifat-sifat bangun datar trapesium dan jajargenjang. 4) Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal dengan teman sebangkunya. 5) Guru membuka diskusi kelas setelah siswa selesai mengerjakan soal latihan untuk mencocokan hasil pekerjaan siswa.
169
c. Konfirmasi (20 menit) 1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan. 2) Guru menunjuk siswa secara acak untuk maju ke depan kelas menuliskan hasil jawabannya 3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban yang salah. 4) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. 3. Kegiatan Penutup (30 menit) a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada peserta didik. c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
H. Sumber Belajar 1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar kelas V. Jakarta: Erlangga. 2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I. Penilaian 1. Prosedur penilaian
: Penilain akhir
2. Bentuk penilaian
: Tes tertulis
3. Bentuk Tes
: Tes pilihan ganda
4. Alat penilaian : LKS dan soal tes formatif (terlampir) 5. Kunci jawaban
: (terlampir)
6. Skor penilaian : NA = Skor perolehan benar x 10 Skor keseluruhan
170
Tegal, April 2013 Guru Kelas VB
Peneliti
Isnayanti, S. Pd. NIP 19651005 198608 2 002
Kiki Indah Pratiwi NIM 1401409045 Mengetahui,
Kepala SD N Tunon 2 Tegal
H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001
Lampiran-lampiran dalam pembelajaran Materi Pokok 1. Trapesium Trapesium adalah bangun datar segiempat dengan dua buah sisinya yang berhadapan sejajar. Jenis trapesium ada 3 yaitu: a. Trapesium siku-siku Perhatikan gambar di samping. AB sejajar dengan CD. ∠ BAC = ∠ ACD = 90° (siku-siku)
171
Sifat-sifat trapesium siku-siku sebagai berikut: - memiliki sisi sejajar. - memiliki 2 sudut. b. Trapesium sama kaki Berdasarkan kegiatan di atas: ab merupakan sumbu simetri RK = SC, Ra = Sa KRS = ∠ RSK ∠ SCK = ∠ CKR Sifat-sifat trapesium sama kaki sebagai berikut: - memiliki 2 sisi yang sama panjang. - 2 pasang sudut yang sama besar. c. Trapesium sembarang Sifat-sifat trapesium sembarang sebagai berikut: - memiliki 2 sisi sejajar tetapi tidak sama panjangnya. -
memiliki sudut yang tidak sama besar.
2. Jajargenjang Jajargenjang adalah segi empat yang dua pasang sejajar dan empat sudut yang tidak siku-siku.
Sifat-sifat jajargenjang sebagai berikut:
172
- Jajargenjang mempunyai empat sisi, sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang. - Mempunyai empat sudut, terdiri dari dua sudut lancip dan dua sudut tumpul - Sudut-sudut yang berhadapan sama besar. - Kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang. - Jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°.
O
1.
Sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang yaitu KL // MN dan KL = MN, KN// LM dan KN = LM
2.
Kedua diagonal berpotongan di titik O. Kedua diagonal ini saling membagi. Pada gambar di atas diagonal KM ≠ diagonal WY. Garis OK = OM dan garis ON = OL.
3.
Kedua sudut yang berhadapan sama besar. Pada gambar di atas ∠KLM = ∠KNM dan ∠NKL = ∠LMN.
173
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu No 1
Kompetensi Dasar 6.1
Ranah kognitif
Indikator soal
Mengidentifikasi Ditentukan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sifat-sifat bangun sejajar. datar. Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut bangun datar tersebut. Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar yang disebutkan. Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun datar tersebut. Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar yang dimaksud. Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menentukan jumlah sudut pada bangun datar. Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta.
C1 C1
5
C1
7
C1
2
C2
1
C2: Pemahaman
C3: Penerapan,
12 15
C2
11
C2
3
C3 7
Md: Mudah
10
C2
Jumlah butir soal
Keterangan: C1: Ingatan
Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl 4 6
Sd: Sedang
9 8 13
14
7 15
1
Sl: Sulit
174
Soal Evaluasi Individu
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap jawaban yang tepat! 1.
2.
3.
Gambar trapesium siku-siku ditunjukkan oleh gambar…. a.
c.
b.
d.
Jumlah sisi pada trapesium yaitu… c. 3
c. 5
d. 4
d. 6
Besar sudut ADC pada trapesium di bawah ini yaitu…. e. 45° f. 60° g. 80° h. 90°
4.
5.
6.
7.
Sisi sejajar pada trapesium berjumlah….pasang c. 4
c. 2
d. 3
d. 1
Titik sudut yang dimiliki trapesium sebanyak…. c. 2
c. 4
d. 3
d. 5
Jajargenjang memiliki jumlah sisi sejajar sebanyak….pasang a.
4
c. 2
b.
3
d. 1
Berikut ini merupakan sifat-sifat jajargenjang, kecuali…. a. mempunyai sepasang sisi yang sejajar b. jajargenjang mempunyai empat sisi
175
c. kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang. d. jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180°. 8.
Perhatikan trapesium di bawah ini! Jika sudut IBL 60°, maka sudut KLB….
9.
a. 30°
c. 90°
b. 60°
d. 130°
Jumlah sudut-sudut yang berdekatan pada jajargenjang yaitu…. a. 30°
c. 180°
b. 90°
d. 270°
10. Banyaknya sudut siku-siku pada sebuah trapesium siku-siku ada…. a.
1
c. 3
b.
2
d. 4
11.
Gambar
di
samping merupakan trapesium sama kaki, sepasang sudut yang sama besar yaitu…. a. ∠ABC = ∠BCD b. ∠BAD = ∠ADC c. ∠ADC = ∠BCD d. ∠DAB = ∠DCB 12.
Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang. Berdasarkan jajar genjang KLMN, maka KN sejajar dengan…. a. MN
c. LM
b. LN
d. LK
13. Perhatikan jajargenjang KLMN di bawah ini! Jika ∠KLM = 120°, maka ∠KNL =…. a. 240°
c. 90°
b. 120°
d. 60°
176
14. Atap rumah Pak Ali berbentuk trapesium sama kaki, jika ∠EHF = 55° maka besar ∠FGH = …. a. 110°
c. 70°
b. 90°
d. 55°
15. Berdasarkan trapesium EFGH di atas pasangan sisi yang sejajar yaitu…. a.
GH = EF
c. FH = EG
b.
EH = HG
d. GH = FG
177
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Individu 1.
A
2.
B
3.
D
4.
D
5.
C
6.
C
7.
A
8.
B
9.
C
10.
B
11.
C
12.
C
13.
D
14.
A
15.
A
178
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SD Negeri Tunon 2 Tegal
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V/ 2
Waktu
: 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)
Pelaksanaan
: 14 Mei 2013
A. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun
B. Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator 6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat. 6.1.2 Menggambarkan bangun datar.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan nama bangun datar. 2. Setelah melihat gambar belah ketupat yang digambarkan guru di papan tulis, siswa dapat mengidentifikasi 3 sifat-sifat bangun datar belah ketupat berdasarkan jumlah sisi, diagonal, dan titik sudut. 3. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat kepada guru. 4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat.
179
5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk bangun datar belah ketupat . E. Materi Pokok Sifat-sifat bangun datar Belah Ketupat. (terlampir)
F. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran ceramah, diskusi, dan penugasan.
G. LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Awal (15 menit) a.
Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa.
b.
Guru
menanyakan
kabar
siswa
dan
mengabsen siswa. c.
Guru
menyampaikan
salam
“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”. d.
Guru
mempersilahkan
siswa
untuk
menyiapkan buku dan alat tulis. e.
Menginformasikan cakupan dan kegiatan belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar mengenai bangun datar belah ketupat.”
f.
Menjelaskan tujuan pembelajaran: “Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifatsifat dan menggambar bangun belah ketupat.”
g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian pernah melihat ketupat yang dibuat dengan janur?”
180
h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru. 2. Kegiatan Inti (60 menit) a. Eksplorasi (15 menit) 1) Guru menjelaskan bangun datar belah ketupat. 2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai bangun datar belah ketupat tentang sifat-sifatnya. 3) Guru meminta siswa untuk menggambar bangun datar belah ketupat. b. Elaborasi (25 menit) 1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh guru. 2) Siswa menyebutkan sifat-sifat bangun datar belah ketupat. 3) Guru memberikan soal latihan mengenai materi sifat-sifat bangun datar belah ketupat. 4) Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal dengan teman sebangkunya. 5) Guru membuka diskusi kelas setelah siswa selesai mengerjakan soal latihan untuk mencocokan hasil pekerjaan siswa. c. Konfirmasi (20 menit) 1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan. 2) Guru menunjuk siswa secara acak untuk maju ke depan kelas menuliskan hasil jawabannya 3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban yang salah. 4) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. 3. Kegiatan Penutup (30 menit) a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada peserta didik.
181
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
H. SUMBER BELAJAR 1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar kelas V. Jakarta: Erlangga. 2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I. PENILAIAN 1. Prosedur penilaian
: Penilain akhir
2. Bentuk penilaian
: Tes tertulis
3. Bentuk Tes
: Tes pilihan ganda
4. Alat penilaian
: LKS dan soal tes formatif (terlampir)
5. Kunci jawaban
: (terlampir)
6. Skor penilaian
: NA = Skor perolehan benar x 10 Skor keseluruhan
Tegal, April 2013 Guru Kelas VB
Peneliti
Isnayanti, S. Pd. NIP 19651005 198608 2 002
Kiki Indah Pratiwi NIM 1401409045 Mengetahui,
182
Kepala SD N Tunon 2 Tegal
H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001
Lampiran-lampiran dalam pembelajaran Materi Pokok Belah Ketupat Pada waktu lebaran, makanan ini biasanya banyak dijumpai. Inilah yang dinamakan ketupat. Dalam pelajaran Matematika, bangun yang menyerupai bentuk ketupat disebut belah ketupat.
Perhatikan sisi, sudut, dan diagonal pada belah ketupat di atas. 1.
AB = BC = CD = AD
2.
Sudut-sudut yang berhadapan sama besar, ∠ABC = ∠ADC dan ∠BAD = ∠BCD.
3.
Kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan saling membagi dua sama panjang. Sifat-sifat belah ketupat sebagai berikut: - Semua sisi sama panjang - Kedua diagonal belah ketupat merupakan sumbu simetri
183
- Sudut-sudut yang berhadapan sama besar - Diagonal-diagonal belah ketupat saling berpotongan tegak lurus
184
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu No 1
Kompetensi Dasar 6.1
Ranah kognitif
Indikator soal
Mengidentifikasi Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun sifat-sifat bangun datar tersebut. datar. Diberikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut bangun datar tersebut. Disajikan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar yang disebutkan. Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang sesuai dengan bangun datar yang ditanyakan. Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. Diberikan nama bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar tersebut. Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta. Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menghitung panjang sisi pada bangun datar.
C1
1
C1
4
C1
5
C2
3
C2
2
C2
C2: Pemahaman
C3: Penerapan,
8
C2
9 7 10
C3 C3
6 3
Jumlah butir soal
Keterangan: C1: Ingatan
Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl
Md: Mudah
Sd: Sedang
5 10
Sl: Sulit
2
185
Soal Evaluasi Individu Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap jawaban yang tepat! 1.
Jumlah sisi pada belah ketupat ada…. a. 6
2.
b. 5
c. 4
d. 3
Perhatikan belah ketupat GHIJ berikut! Pernyataan yang benar tentang sifat belah ketupat yaitu…. a. HO = HJ b. GJ = HI c. GI = HJ d. GO = IJ
3.
Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini! No. 1 2 3 4
Sifat Semua sisi sama panjang Sudut-sudut yang berhadapan sama besar Memiliki sepasang sisi yang sejajar Diagonal saling berpotongan tegak lurus
Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat belah ketupat yaitu….
4.
5.
a.
1, 2, dan 3
c. 1, 3, dan 4
b.
1, 2, dan 4
d. 2, 3, dan 4
Jumlah sudut siku-siku yang terdapat pada belah ketupat sebanyak…. a.
8
c. 4
b.
6
d. tidak ada
Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai sisi yang sama panjang dan dua pasang sisi yang sejajar. Aku adalah bangun…. a. layang-layang
c. belah ketupat
b. trapesium
d. segitiga
186
6.
Pada belah ketupat PQRS di samping, diketahui panjang PO = 6 cm, QO = 8 cm, dan PS = 10 cm, maka panjang PR ….
7.
8.
9.
a.
6 cm
c. 12 cm
b.
8 cm
d. 16 cm
Pada belah ketupat PQRS di atas besar ∠PQS = 55°, maka besar ∠PSR = …. a.
55°
c. 110°
b.
90°
d. 180
Sudut yang sama besar pada belah ketupat sebanyak…. pasang a.
1
c. 3
b.
2
d. 4
Jika panjang sisi yang terdapat dalam jajargenjang sama panjang, maka akan membentuk bangun…. a.
layang-layang
c. jajargenjang
b.
trapesium
d. belah ketupat
10. Perhatikan belah ketupat RSTU berikut! Jika besar ∠RSU = 75°, maka besar ∠STU =…. a. 37,5°
c. 52,5°
b. 75°
d. 105°
187
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Individu 1.
C
2.
B
3.
B
4.
D
5.
C
6.
C
7.
A
8.
B
9.
D
10. A
188
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SD Negeri Tunon 2 Tegal
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V/ 2
Waktu
: 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)
Pelaksanaan
: 16 Mei 2013
A. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun
B. Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator 6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang. 6.1.2 Menggambarkan bangun datar.
D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah siswa mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan nama bangun datar. 2. Setelah melihat gambar layang-layang yang digambarkan guru di papan tulis, siswa dapat mengidentifikasi 3 sifat-sifat bangun datar layang-layang berdasarkan jumlah sisi, diagonal, dan titik sudut. 3. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang kepada guru. 4. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang.
189
5. Melalui diskusi kelompok, siswa dapat menggambarkan bentuk bangun datar layang-layang. . E. Materi Pokok Sifat-sifat bangun datar layang-layang.
F. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran ceramah, diskusi, dan penugasan.
G. LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Awal (15 menit) a.
Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa.
b.
Guru
menanyakan
kabar
siswa
dan
mengabsen siswa. c.
Guru
menyampaikan
salam
“Assalamu’alaikum Wr.Wb atau selamat pagi anak-anak, mata pelajaran kali ini apa anak-anak? (matematika)”. d.
Guru
mempersilahkan
siswa
untuk
menyiapkan buku dan alat tulis. e.
Menginformasikan cakupan dan kegiatan belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, hari ini kita akan belajar mengenai bangun datar layang-layang.”
f.
Menjelaskan tujuan pembelajaran: “Setelah mengikuti pelajaran, anak-anak dapat menyebutkan sifatsifat dan menggambar bangun layang-layang.”
g. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan “apakah kalian sering bermain layang-layang?”
190
h. Guru memberi motivasi kepada siswa, dengan pujian dan acungan jempol karena siswa menjawab benar pertanyaan guru. 2. Kegiatan Inti (60 menit) a.
Eksplorasi (15 menit) 1) Guru menjelaskan bangun datar layang-layang. 2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai bangun layang-layang tentang sifat-sifatnya. 3) Guru meminta siswa untuk menggambar bangun datar layanglayang.
b. Elaborasi (25 menit) 1) Siswa menyebutkan nama bangun datar yang telah dijelaskan oleh guru. 2) Siswa menyebutkan sifat-sifat bangun datar layang-layang. 3) Guru memberikan soal latihan mengenai materi sifat-sifat bangun datar layang-layang. 4) Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal dengan teman sebangkunya. 5) Guru membuka diskusi kelas setelah siswa selesai mengerjakan soal latihan untuk mencocokan hasil pekerjaan siswa. c. Konfirmasi (20 menit) 1) Guru dan siswa mencocokkan soal latihan yang telah dikerjakan. 2) Guru menunjuk siswa secara acak untuk maju ke depan kelas menuliskan hasil jawabannya 3) Guru dan siswa lain mengamati dan membenarkan jika ada jawaban yang salah. 4) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai hal-hal yang belum dipahami siswa. 3. Kegiatan Penutup (30 menit) a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. b. Guru memberikan evaluasi pembelajaran pada peserta didik.
191
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran.
H. SUMBER BELAJAR 1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar kelas V. Jakarta: Erlangga. 2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I. PENILAIAN 1. Prosedur penilaian
: Penilain akhir
2. Bentuk penilaian
: Tes tertulis
3. Bentuk Tes
: Tes pilihan ganda
4. Alat penilaian
: LKS dan soal tes formatif (terlampir)
5. Kunci jawaban
: (terlampir)
6. Skor penilaian
: NA = Skor perolehan benar x 10 Skor keseluruhan
Tegal, April 2013 Guru Kelas VB
Peneliti
Isnayanti, S. Pd. NIP 19651005 198608 2 002
Kiki Indah Pratiwi NIM 1401409045 Mengetahui,
192
Kepala SD N Tunon 2 Tegal
H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001
Lampiran-lampiran dalam pembelajaran Materi Pokok Layang-layang
Layang-layang dibentuk dari dua segitiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan berimpit. Dari gambar di atas, didapat: 4.
ACD dan ABC merupakan segitiga sama kaki dengan alas AC,
5.
AB = BC dan AD = DC,
6.
AC
BD dan OA = OC.
Jadi, dapat disimpulkan sifat-sifat layang-layang: - Memiliki satu sumbu simetri - Memiliki 2 pasang sisi sama panjang - Memiliki sepasang sudut berhadapan sama besar
193
194
Kisi-kisi Soal Evaluasi Individu No 1
Kompetensi Dasar 6.1
Ranah kognitif
Indikator soal
Mengidentifikasi Ditentukan nama bangun datar, siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sifat-sifat bangun sejajar. datar. Diberikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat menyebutkan nama bangun datar yang dimaksud. Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menyebutkan bangun datar yang dimaksud. Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang sesuai dengan bangun datar yang ditanyakan. Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar. Diberikan gambar bangun datar, siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar. Diberikan nama bangun datar, siswa dapat mengenali bangun datar tersebut. Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar, siswa dapat menghitung besar sudut yang diminta. Disajikan gambar bangun datar, siswa dapat menghitung panjang sisi pada bangun datar.
C1
C2: Pemahaman
C3: Penerapan,
6
C1 C1
2 1
C2
4
C2
10
C2
3
C2
5
C3
9
C3
Md: Mudah
Sd: Sedang
7 8
3
Jumlah butir soal
Keterangan: C1: Ingatan
Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl
5 10
Sl: Sulit
2
195 Soal Evaluasi Individu
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap jawaban yang tepat! 1.
Gambar di samping termasuk bangun datar yang disebut…. c.
jajargenjang
c.
layang-
trapesium
d.
belah
layang d. ketupat 2.
Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai 2 pasang sisi yang sama panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama besar. Aku adalah bangun…. a.
belah ketupat
c. jajargenjang
b.
trapesium
d.
layang-layang 3.
Pada layang-layang KLMN sudut yang sama besar yaitu…. a.
LKN = LMN
c.
KLM = KNM
d.
MNO = LMN b. LMN = KLM 4.
Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini! No. 1 2 3 4
Sifat Semua sisi sama panjang Terdapat sepasang sudut yang sama besar Terdapat 2 pasang sisi yang sama panjang Diagonal saling berpotongan tegak lurus
Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat layanglayang yaitu…. a.
1, 2, dan 3
c. 1, 3, dan 4
b.
1, 2, dan 4
d. 2, 3, dan 4
196 5.
Sebuah bangun layang-layang terdiri dari…. a.
dua bangun persegi
c.
dua
bangun
dua bangun segitiga
d. dua bangun belah
jajargenjang b. ketupat 6.
Sifat yang dimiliki layang-layang yaitu…. a.
memiliki sepasang sudut berhadapan sama besar
7.
8.
b.
semua sisinya sejajar dan sama panjang
c.
memiliki sepasang sisi yang sejajar
d.
memiliki sudut yang sama besar
Jika DFG = 40° dan FDG = 20°, maka DGF = ….. a. 20°
c. 100°
b. 40°
d. 120°
Perhatikan layang-layang KLMN di bawah ini! Jika diketahui KL = 5 cm, KN = 8 cm, dan KO = 4 cm, maka jumlah panjang sisi LM dan MN = …. cm a. 9 b. 12 c. 13 d. 14 Jika besar ∠LKN pada layang-layang KLMN
9.
adalah 140°, maka besar ∠LMN=…. a.
180°
c. 70°
b.
140°
d. 40°
10.
Sisi yang sama panjang pada layanglayang ABCD yaitu….
197 a. AB = BC
c. BD = AC
b. AD = AB
d. BC = CA
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Individu 1.
C
2.
D
3.
A
4.
D
5.
B
6.
A
7.
D
8.
C
9.
B
10. B
198
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah
: SD Negeri Tunon 2 Tegal
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V/ 2
Waktu
: 3 x 35 menit (3 jam pelajaran)
Pelaksanaan
: 21 Mei 2013
A. Standar Kompetensi 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun
B. Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar
C. Indikator 6.1.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang. 6.1.2 Menggambarkan bangun trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang..
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui
penjelasan
guru
mengenai
bangun
datar,
siswa
dapat
mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang. 2. Melalui tanya jawab tentang bangun datar, siswa dapat menyebutkan sifatsifat layang-layang dan menggambar bentuk bangun datar trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang.
E. Materi Pokok
199 Sifat-sifat bangun datar trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layanglayang. (pertemuan 1, 2, dan 3) F. Model dan Metode Pembelajaran Metode pembelajaran ceramah, diskusi, dan penugasan.
G. Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (15 menit) a.
Guru mempersilahkan ketua kelas untuk memimpin doa.
b.
Guru
menanyakan
kabar
siswa
dan
mengabsen siswa. c.
Guru
menyampaikan
salam
“Assalamu’alaikum Wr.Wb.” d.
Guru
mempersilahkan
siswa
untuk
menyiapkan alat tulis. e.
Menginformasikan kegiatan belajar yang akan dilalui siswa “Anak-anak, sebelum kita mengerjakan Tes Formatif kita akan mengingat kembali materi bangun datar yang sudah diberikan pada pertemuan-pertemuan yang lalu.”
f.
Guru menjelaskan materi kepada siswa.
g.
Guru mengkondisikan kelas agar kondusif untuk mengerjakan Tes Formatif.
h.
Guru menjelaskan tata cara pelaksanaan Tes Formatif.
2. Kegiatan Inti (70 menit) a. Guru membagikan lembar soal kepada siswa. b. Siswa mengerjakan soal secara mandiri. c. Guru mengawasi jalannya Tes Formatif. d. Siswa yang sudah selesai mengumpulkan lembar jawabnya kepada guru. e. Guru membagikan angket minat belajar untuk diisi siswa.
200 f. Siswa mengumpulkan lembar angket minat kepada guru. 3. Kegiatan Penutup (10 menit). a. Guru memberikan sedikit ulasan salah satu contoh dari soal Tes. b. Guru menutup pelajaran dengan pemberian motivasi dan salam
H. Sumber Belajar 1. Khafid, M dan Suyatri. 2006. Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar kelas V. Jakarta: Erlangga. 2. Sunaryo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/ MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 3. Utomo, Dwi Priyo. 2009. Matematika V : Untuk Kelas V SD/ MI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 4. Astuti, Lusia Tri. 2009. Matematika 5: Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
I.
Penilaian 1. Prosedur penilaian
: Penilain akhir
2. Bentuk penilaian
: Tes tertulis
3. Bentuk Tes
: Tes pilihan ganda
4. Alat penilaian
: Soal Tes Formatif (terlampir)
5. Kunci jawaban
: (terlampir)
6. Skor penilaian
: NA = Skor perolehan benar x 10 Skor keseluruhan Tegal, April 2013
Guru Kelas VA
Peneliti
Isnayanti, S. Pd. NIP 19651005 198608 2 002
Kiki Indah Pratiwi NIM 1401409045
201
Mengetahui, Kepala SD N Tunon 2 Tegal
H. Riyanto, S. Pd. NIP 19631203 198608 1 001 Lampiran 8 KISI-KISI ANGKET UJI COBA MINAT BELAJAR SISWA Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester: V/ 2 Nomor Butir Soal No. Dimensi Indikator Deskriptor Pernyataan Pernyataan positif negatif - Kehadiran dalam pembelajaran Gairah 1, 2, 26 5, 14, 18 - Semangat dalam 1 Kesukaan pembelajaran - Mengerjakan tugas Inisiatif 12, 17 3, 15 sendiri - Merespon tugas - Menjawab pertanyaan guru Responsif 22, 27 23 - Ketertarikan kepada hal-hal yang 2 Ketertarikan terkait matematika - Mengerjakan tugas Kesegeraan yang telah 13 11 diberikan - Menjaga konsentrasi belajar Konsentrasi - Ketercukupan 10, 16, 20 6, 8, 19, 21 waktu dan 3 Perhatian penjelasan - Mengerjakan tugas Ketelitian 4 9 dengan teliti 4 Keterlibatan Kemauan - Partisipasi dalam 28, 29 7, 30
202
Pengorbanan
pembelajaran - Penambahan atau pengurangan waktu belajar Jumlah
24
25
15
15 30
Lampiran 9 ANGKET UJI COBA MINAT BELAJAR MATEMATIKA Petunjuk Pengisian: 1. Bacalah pertanyaan atau pernyataan di bawah ini dengan teliti. 2. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut kamu paling sesuai, kemudian berilah tanda silang (X) pada huruf di lembar jawaban yang tersedia. 3. Gunakan kejujuranmu dalam menjawab dan jangan terpengaruh jawaban teman! 4. Keterangan alternatif pilihan jawaban: a. Selalu (lebih dari 4 kali) b. Sering (3-4 kali) c. Jarang (1-2 kali) d. Tidak pernah (0 kali)* * pelajaran Matematika dalam 1 minggu ada 2 kali pertemuan (dalam sebulan ada 8 kali pertemuan). 1.
Apakah kamu sampai di sekolah sebelum pukul 07.00? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
2.
Menurut saya Matematika merupakan pelajaran yang menarik dan menantang, sehingga saya senang mempelajarinya.. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
203 3.
Apakah kamu sudah belajar Matematika pada malam hari sebelum ada pelajarannya esok hari? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
4.
Apakah kamu mengerjakan soal Matematika dengan teliti? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
5.
Matematika merupakan pelajaran yang sulit dipahami. Jadi kamu malas mempelajarinya. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
6.
Saat pelajaran Matematika berlangsung, kamu tidak memperhatikan penjelasan guru. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
7.
Ketika diskusi kelompok, kamu tidak aktif. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
8.
Apakah kamu bercanda saat guru menjelaskan materi pelajaran? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
9.
Apakah kamu mengerjakan soal dengan cepat dan tidak teliti? a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
10. Jika teman sebelahmu mengobrol saat pelajaran Matematika, apa perasaanmu? a. Sangat terganggu
204 b. Terganggu c. Tidak terganggu d. Sangat tidak terganggu 11. Apakah kamu menunda untuk mengerjakan dan mengumpulkan tugas Matematika? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah 12. Apakah kamu belajar Matematika dengan sungguh-sungguh ketika akan menghadapi ulangan? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah 13. Jika guru memberikan tugas, maka saya segera mengerjakannya. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah 14. Saya membolos ketika ada pelajaran Matematika di sekolah. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah 15. Saya malu untuk bertanya kepada guru saat ada yang tidak jelas. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 16. Saat guru menjelaskan materi Matematika, apa yang kamu lakukan? a. Sangat memperhatikan b. Memperhatikan c. Tidak memperhatikan d. Sangat tidak memperhatikan 17. Jika saya mengalami kesulitan berhitung, maka saya akan bertanya pada guru. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
205 18. Bagaimana perasaanmu saat guru tidak dapat hadir dalam pelajaran Matematika? a. Sangat senang b. Senang c. Kecewa d. Sangat kecewa 19. Apakah ketika belajar kelompok, kamu bercanda dengan teman-teman? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah 20. Ketika pelajaran berlangsung, saya tidak menghiraukan teman-teman yang berlalu-lalang di luar kelas. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 21. Apakah saat guru menjelaskan pelajaran kamu mengobrol dengan teman? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah 22. Saya mencoba menyelesaikan latihan soal matematika tanpa ditugaskan guru. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah 23. Kamu mengerjakan soal latihan Matematika dengan rutin. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 24. Jika kamu mendapat nilai jelek saat ulangan Matematika, apa yang kamu lakukan untuk ulangan berikutnya? a. Belajar lebih giat b. Belajar seperti biasa c. Belajar dengan terpaksa d. Tidak belajar 25. Saya merasa malas setiap kali disuruh membaca buku matematika. a. Sangat setuju
206 b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 26. Berapa kali pelajaran Matematika yang kamu inginkan dalam seminggu? a. Lebih dari 2 kali dalam seminggu b. 2 kali dalam minggu c. 1 kali dalam seminggu d. Tidak perlu ada pelajaran Matematika 27. Saat guru memberikan pertanyaan tentang Matematika, apakah kamu menjawabnya? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah 28. Apakah kamu mencatat dalam pelajaran Matematika? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah 29. Apakah saat istirahat kamu memanfaatkan waktu di perpustakaan untuk membaca buku tentang Matematika? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah 30. Saya tidak mengulang pelajaran yang telah diberikan oleh guru setelah pulang sekolah. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
207
Lampiran 10 LEMBAR VALIDASI PENILAI AHLI Nama Penilai : Dra. Noening Andrijati, M.Pd. Pekerjaan
: Dosen Pembimbing I
Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butirbutir angket minat siswa dalam belajar Matematika, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia. Jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah, maka beri tanda cek (√) pada kolom Ya. Jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka beri tanda cek (√) pada kolom Tidak. Kriteria telaah: A. Butir pernyataan sesuai dengan indikator. B. Hanya ada satu jawaban yang paling tepat. C. Pernyataan dirumuskan dengan singkat dan jelas. D. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. E. Pernyataan dan pilihan jawaban menggunakan bahasa yang komunikatif. F. Pernyataan tidak menggunakan bahasa yang berlaku di daerah setempat. No A B C D E F Butir Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Soal 1 √ √ √ √ √ √ 2 √ √ √ √ √ √ 3 √ √ √ √ √ √
208 No A B C D E F Butir Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Soal 4 √ √ √ √ √ √ 5 √ √ √ √ √ √ 6 √ √ √ √ √ √ 7 √ √ √ √ √ √ 8 √ √ √ √ √ √ 9 √ √ √ √ √ √ 10 √ √ √ √ √ √ 11 √ √ √ √ √ √ 12 √ √ √ √ √ √ 13 √ √ √ √ √ √ 14 √ √ √ √ √ √ 15 √ √ √ √ √ √ 16 √ √ √ √ √ √ 17 √ √ √ √ √ √ 18 √ √ √ √ √ √ 19 √ √ √ √ √ √ 20 √ √ √ √ √ √ 21 √ √ √ √ √ √ 22 √ √ √ √ √ √ 23 √ √ √ √ √ √ 24 √ √ √ √ √ √ 25 √ √ √ √ √ √ 26 √ √ √ √ √ √ 27 √ √ √ √ √ √ 28 √ √ √ √ √ √ 29 √ √ √ √ √ √ 30 √ √ √ √ √ √
Catatan : Soal sudah layak untuk diujicobakan Tegal, April 2013 Penilai
Dra. Noening Andrijati, M.Pd 19680610 199303 2 002
209
LEMBAR VALIDASI PENILAI AHLI Nama Penilai : Drs. Suwandi, M.Pd Pekerjaan
: Dosen Pembimbing II
Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butirbutir angket minat siswa dalam belajar Matematika, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia. Jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah, maka beri tanda cek (√) pada kolom Ya. Jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria telaah, maka beri tanda cek (√) pada kolom Tidak. Kriteria telaah: A. Butir pernyataan sesuai dengan indikator. B. Hanya ada satu jawaban yang paling tepat. C. Pernyataan dirumuskan dengan singkat dan jelas. D. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. E. Pernyataan dan pilihan jawaban menggunakan bahasa yang komunikatif. F. Pernyataan tidak menggunakan bahasa yang berlaku di daerah setempat. No Butir Soal 1 2 3 4
A Ya √ √ √ √
Tidak
B Ya √ √ √ √
Tidak
C Ya √ √ √ √
Tidak
D Ya √ √ √ √
Tidak
E Ya √ √ √ √
Tidak
F Ya √ √ √ √
Tidak
210 No Butir Soal 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
A Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tidak
B Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tidak
C Ya
Tidak
D Ya
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tidak
E Ya
Tidak
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
F Ya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Catatan : Soal sudah layak untuk diujicobakan Tegal, April 2013 Penilai
Drs. Suwandi, M.Pd. 19580710 198703 1 003
Tidak
211
212
Lampiran 11 TABEL PEMBANTU ANALISIS HASIL UJI COBA ANGKET MINAT Nomor Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3
3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 3 4 4 4 2
4 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 4
5 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 1 4 1 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3
6 3 4 1 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 4 2 4 1 4 3 4 4
7 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 4 4 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
8 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3
9 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3
10 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4
11 1 4 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4
12 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3
Nomor Butir Soal 15 16 17 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 0 3 4 3
19 4 4 2 2 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3
20 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 1 2 2 4 1 2 2 2 3 4 2 2 4 4 4 1 2
21 4 3 2 2 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3
22 4 2 2 3 2 2 2 3 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 4 2 1
23 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
25 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4
26 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
27 3 3 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2
28 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 1 4 1 2 4 3 3 4 3 4 2 3
29 2 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3 1 1 2 1 1 2 2 2 2 3 2 1 1 4 4 2
30 4 3 2 3 2 2 4 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 1 3 1 2 4 3 3
Skor Total
Nilai
95 102 89 84 84 97 102 116 102 111 116 101 102 105 96 95 84 93 93 105 94 97 95 103 118 105 92
79 85 74 70 70 81 85 97 85 93 97 84 85 88 80 79 70 78 78 88 78 81 79 86 98 88 77
213
Nomor Absen 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4
3 2 2 2 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4
4 2 3 4 2 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 2
5 3 4 3 3 1 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3
6 4 2 2 2 1 4 4 2 1 3 4 3 4 4 4 4 3
7 3 3 3 3 1 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2
8 3 2 3 2 1 4 4 2 3 2 4 3 4 4 4 3 3
9 3 1 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3 4 2 4 3 2
10 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4
11 3 3 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3
12 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4
Nomor Butir Soal 15 16 17 18 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 1 0 0 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Rata-rata
19 3 4 2 2 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3
20 2 1 2 1 4 1 1 3 1 2 4 1 4 3 1 4 3
21 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3
22 2 2 2 2 4 4 1 3 2 2 3 2 2 2 4 2 2
23 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3
24 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
25 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
27 3 2 3 3 4 3 1 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3
28 4 2 4 4 4 3 1 0 3 3 4 4 3 2 1 3 4
29 1 1 2 1 4 2 1 2 1 2 1 2 4 1 1 4 2
30 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Skor Total 92 87 91 89 93 106 100 90 96 91 106 99 108 100 104 105 95
Nilai 77 73 76 74 78 88 83 75 80 76 88 83 90 83 87 88 79 82
214
Lampiran 12 OUTPUT UJI VALIDITAS ANGKET Correlations item1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
item2
Sig. (2-tailed)
.289
Pearson Correlation N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
item5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
item6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
item7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
item8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
item9
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
item10
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
item11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
item12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
item13
44 .163
Sig. (2-tailed) item4
.011
Pearson Correlation N
item3
skortotal .378*
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44 .680** .000 44 .439** .003 44 .465** .001 44 .663** .000 44 .406** .006 44 .619** .000 44 .525** .000 44 .472** .001 44 .563** .000 44 .333* .027 44 -.015 .924
215
N item14
Pearson Correlation
.133
Sig. (2-tailed)
.389
N item15
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
item16
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
item17
Pearson Correlation
.477** .001 44 .295
Sig. (2-tailed)
.052
Pearson Correlation
Pearson Correlation
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
44 .611** .000 44 .397** .008 44 .395** .008 44
Pearson Correlation
.045
Sig. (2-tailed)
.774
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N item27
44
Pearson Correlation
N
item26
44 .175
Sig. (2-tailed)
item25
44
.208
N
item24
.004
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
item23
.427**
Pearson Correlation
N
item22
44
.064
N
item21
.007
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed) item20
.398**
.282
N item19
44
Pearson Correlation N
item18
44
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44 .474** .001 44 -.028 .859 44 .419** .005
216
N item28
Pearson Correlation
.217
Sig. (2-tailed)
.158
N item29
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
item30
44 .357* .017 44
Pearson Correlation
.275
Sig. (2-tailed)
.070
N skortot al
44
44
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) N
44
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
217
Lampiran 13 REKAPITULASI UJI VALIDITAS ANGKET UJI COBA MINAT BELAJAR MATEMATIKA rtabel = 0,297 taraf signifikansi = 0,05 N = 44
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pearson Correlation (r11) 0.378 0.163 0.680 0.439 0.465 0.663 0.406 0.619 0.525 0.472 0.563
Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
12 13 14 15 16 17 18
0.333 (0.015) 0.133 0.398 0.427 0.282 0.208
Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid
19 20 21 22 23 24 25
0.477 0.295 0.611 0.397 0.395 0.045 0.474
Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid
26 27 28 29 30
(0.028) 0.419 0.217 0.357 0.275
Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid
Nomor Butir Soal
Kriteria
218
Lampiran 14 REKAPITULASI VALIDITAS TIAP INDIKATOR SOAL Pernyataan No.
Dimensi
Indikator
Deskriptor - Kehadiran dalam
Gairah 1
Kesukaan Inisiatif
pembelajaran - Semangat dalam pembelajaran - Mengerjakan
tugas sendiri
Positif
Negatif
1 2 26
5 14 18
12 17
3 15
Kriteria Tidak Valid Valid 2 14 1 5 18 26 3 12 17 15
- Merespon tugas - Menjawab
Responsif 2
-
Ketertarikan -
Kesegeraan -
Konsentrasi 3
-
Perhatian -
Ketelitian Kemauan 4
Keterlibatan
-
Pengorbanan
pertanyaan guru Ketertarikan kepada hal-hal yang terkait matematika Mengerjakan tugas yang telah diberikan Menjaga konsentrasi belajar Ketercukupan waktu dan penjelasan Mengerjakan tugas dengan teliti Partisipasi dalam pembelajaran Penambahan atau pengurangan waktu belajar Jumlah
22 27
23
22 23 27
13
11
11
13
10 16 20
6 8 19 21
6 8 10 16 19 21
20
4
9
4 9
28 29
7 30
7 29
28 30
24
25
25
24
15
15
20
10
30
219
Lampiran 15 OUTPUT RELIABILITAS ANGKET MINAT
Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Valid Cases
Excluded
a
Total
% 44
100.0
0
.0
44
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's
N of Items
Alpha .831
20
220
Lampiran 16 ANGKET MINAT BELAJAR MATEMATIKA Petunjuk Pengisian: 1. Bacalah pertanyaan atau pernyataan di bawah ini dengan teliti. 2. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang menurut kamu paling sesuai. 3. Gunakan kejujuranmu dalam menjawab dan jangan terpengaruh jawaban teman! 4. Keterangan alternatif pilihan jawaban: a. Selalu (lebih dari 4 kali) dalam sebulan b. Sering (3-4 kali) dalam sebulan c. Jarang (1-2 kali) dalam sebulan d. Tidak pernah (0 kali) dalam sebulan * jika pelajaran Matematika dalam 1 bulan ada 8 kali pertemuan. 1.
Apakah kamu sampai di sekolah sebelum pukul 07.00? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
2.
Apakah kamu sudah belajar Matematika pada malam hari sebelum ada pelajarannya esok hari? e. Selalu a. Sering b. Jarang c. Tidak pernah
3.
Apakah kamu mengerjakan soal Matematika dengan teliti? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
4.
Matematika merupakan pelajaran yang sulit dipahami. Jadi kamu malas mempelajarinya. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
221
5.
Saat pelajaran Matematika berlangsung, kamu tidak memperhatikan penjelasan guru. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
6.
Ketika diskusi kelompok, kamu tidak aktif. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
7.
Apakah kamu bercanda saat guru menjelaskan materi pelajaran? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
8.
Apakah kamu mengerjakan soal dengan cepat dan tidak teliti? a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju
9.
Jika teman sebelahmu mengobrol saat pelajaran Matematika, apa perasaanmu? a. Sangat terganggu b. Terganggu c. Tidak terganggu d. Sangat tidak terganggu
10. Apakah kamu menunda untuk mengerjakan dan mengumpulkan tugas Matematika? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah 11. Apakah kamu belajar Matematika dengan sungguh-sungguh ketika akan menghadapi ulangan? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah
222
12. Saya malu untuk bertanya kepada guru saat ada yang tidak jelas. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 13. Saat guru menjelaskan materi Matematika, apa yang kamu lakukan? a. Sangat memperhatikan b. Memperhatikan c. Tidak memperhatikan d. Sangat tidak memperhatikan 14. Apakah ketika belajar kelompok, kamu bercanda dengan teman-teman? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah 15. Apakah saat guru menjelaskan pelajaran kamu mengobrol dengan teman? a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah 16. Saya mencoba menyelesaikan latihan soal matematika tanpa ditugaskan guru. a. Selalu b. Sering c. Jarang d. Tidak pernah 17. Kamu mengerjakan soal latihan Matematika dengan rutin. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 18. Saya merasa malas setiap kali disuruh membaca buku matematika. a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju 19. Saat guru memberikan pertanyaan tentang Matematika, apakah kamu menjawabnya? a. Selalu b. Sering
223
c. Jarang d. Tidak pernah 20. Apakah saat istirahat kamu memanfaatkan waktu di perpustakaan untuk membaca buku tentang Matematika? a. Selalu c. Jarang b. Sering d. Tidak pernah
224
Lampiran 17 KISI-KISI SOAL TES UJI COBA Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V/ 2
Materi Pokok
: Bangun Datar
Jenis Soal
: Pilihan Ganda
Standar Kompetensi : 6. Memahami Sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun
No 1
Kompetensi Dasar 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Indikator soal Diberikan nama bangun datar (trapesium dan belah ketupat), siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun datar tersebut. Diberikan nama bangun datar (trapesium dan belah ketupat), siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut dan sudut siku-siku yang dimiliki bangun datar tersebut. Ditentukan nama bangun datar (trapesium dan jajargenjang) siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sejajar pada bangun datar tersebut. Disajikan nama bangun datar (jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang), siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar tersebut. Disebutkan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat menyebutkan bangun datar yang dimaksud (belah ketupat dana layang-layang) Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang dimiliki belahketupat dan layang-layang. Disebutkan nama bangun datar (trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan
Ranah kognitif
Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl
C1
1
26
C1
2
17
C1
3
C1 C2
C2
7 13 5 34 35 10
C2 6
27 38
9 24 8
25
225
No
Kompetensi Dasar
Indikator soal layang-layang), siswa dapat memilih bangun datar sesuai dengan namanya. Disajikan gambar bangun datar (jajargenjang dan belah ketupat), siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar sesuai dengn gambar. Diberikan gambar bangun datar (trapesium, jajargenjang, dan layang-layang), siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar sesuai gambar. Ditanyakan jenis sudut tumpul pada gambar bangun datar (trapesium), siswa dapat menunjukkan sudut tumpul yang sesuai dengan gambar. Disajikan nama bangun datar (jajar genjang), siswa dapat menentukan jumlah sudut yang berdekatan pada bangun jajargenjang. Ditanyakan nama bangun datar yang dimaksud (jajargenjang dan layang-layang), siswa dapat menyebutkan bentuk bangun datar (jajargenjang dan layang-layang. Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar (trapesium, belah ketupat, dan layang-layang), siswa dapat menghitung besar sudut yang berhadapan.
C2
C2
16
C3
40 100%
M: Mudah,
Sd: Sedang,
Sl: Sulit
32 36
C2
C3
C3: Penerapan
29 18 28 39
4 37
Ditentukan panjang salah satu sisi dan diagonal bangun datar (jajargenjang, layang-layang, dan belah ketupat), siswa dapat menghitung panjang sisi lain dari dangun datar yang diminta.
C2: Pemahaman,
22
C2
C3
C1: Ingatan,
Nomor butir soal Tingkat kesukaran Md Sd Sl 14
C2
Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar (jajargenjang, layang-layang, dan belah ketupat), siswa dapat menghitung besar sudut yang sejajar.
Jumlah butir soal Persentase Tingkat Kesukaran (Mudah, Sedang, dan Sulit)
Keterangan :
Ranah kognitif
15 31
21 40 11
10 25%
19 23 33
12 20
30
20 50%
10 25%
226
Lampiran 18 SOAL TES UJI COBA Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V/ 2
Materi Pokok
: Bangun Datar
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Kompetensi Dasar
: 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Alokasi Waktu
: 70 menit
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap jawaban yang paling tepat! 1. a. b. c. d.
Jumlah sisi pada trapesium yaitu… 3 4 5 6
a. b. c. d.
Titik sudut yang dimiliki trapesium sebanyak…. 4 3 2 1
a. b. c. d.
Sisi sejajar pada trapesium berjumlah…. 4 3 2 1
2.
3.
4.
Besar sudut ADC pada trapesium di bawah ini yaitu…. a. 90° b. 80° c. 60° d. 45°
5.
Berikut ini merupakan sifat-sifat jajargenjang, kecuali….
227
a. b. c. d. 6.
jajargenjang mempunyai empat sisi kedua diagonalnya berpotongan dan saling membagi dua sama panjang. jumlah sudut-sudut yang berdekatan 180° mempunyai sepasang sisi yang sejajar
Gambar trapesium siku-siku ditunjukkan oleh gambar…. a. b. c.
d.
7.
Jajargenjang memiliki sisi sejajar sebanyak…. pasang. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
8.
Perhatikan gambar berikut!
(1) (2) (3) (4) (5) Berdasarkan gambar di atas nama bangun datar yang sesuai adalah…. a. (1) jajargenjang, (2) belah ketupat b. (1) belah ketupat, (3) trapesium c. (1) jajar genjang, (4) layang-layang d. (4) belah ketupat, (5) trapesium 9.
Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini! No. 1 2 3 4
Sifat Semua sisi sama panjang Sudut-sudut yang berhadapan sama besar Mempunyai sudut siku-siku Diagonal saling berpotongan tegak lurus
228
Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat belah ketupat yaitu…. a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 1, 3, dan 4 10. Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai sisi yang sama panjang dan dua pasang sisi yang sejajar. Aku adalah bangun…. a. belah ketupat b. segitiga c. trapesium d. layang-layang 11. Perhatikan gambar di bawah ini! Jika besar ∠FGD 30°, maka besar ∠GFE =…. a. 30° b. 60° c. 90° d. 150°
12. Pada bangun jajargenjang nomor 9. Jika diketahui panjang OG = 8 cm, DG = 12 cm, dan DE = 26 cm, maka panjang GE=…. a. 8 cm b. 12 cm c. 16 cm d. 26 cm 13.
Sisi yang panjangnya sama pada jajargenjang berjumlah…. pasang a. b. c. d.
14.
1 2 3 4
Gambar di samping termasuk bangun datar yang disebut…. a. layang-layang b. trapesium c. belah ketupat d. jajargenjang
229
15. Perhatikan trapesium di samping! Jika sudut IBL 60°, maka sudut KLB…. a. 130° c. 60° b. 90° d. 30° 16. Jumlah sudut-sudut yang berdekatan pada jajargenjang yaitu…. a. 30° b. 90° c. 180° d. 270° 17. Banyaknya sudut siku-siku pada sebuah trapesium siku-siku ada…. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 18. a. b. c. d.
Gambar di samping merupakan trapesium sama kaki, sepasang sudut yang sama besar yaitu…. ∠ADC = ∠BCD ∠ABC = ∠BCD ∠BAD = ∠ADC ∠DAB = ∠DCB
19. Jika DFG = 40° dan FDG = 20°, maka DGF = ….. a. 20° b. 40° c. 100° d. 120°
20. Pada belah ketupat PQRS di samping, diketahui panjang PO = 6 cm, QO = 8 cm, dan PS = 10 cm, maka panjang PR …. a. 6 cm b. 8 cm c. 12 cm
230
d. 16 cm 21. Pada belah ketupat PQRS di atas besar ∠PQR = 110°, maka besar ∠PSQ = …. a. 55° b. 90° c. 110° d. 180° 22.
Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang. Berdasarkan jajar genjang KLMN, maka KN sejajar dengan…. a. KL b. LK c. MN d. LM
23. Jika besar ∠KLM 120° pada jajargenjang KLMN, maka besar ∠KNL =…. a. 120° b. 80° c. 60° d. 45° 24. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini! No. 1 2 3 4
Sifat Terdapat sepasang sudut yang sama besar Diagonal saling berpotongan tegak lurus Terdapat 2 pasang sisi yang sama panjang Semua sisi sama panjang
Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat layanglayang yaitu…. a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 2, 3, dan 4 d. 1, 3, dan 4 25. Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai 2 pasang sisi yang sama panjang dan sepasang sudut yang berhadapan sama besar. Aku adalah bangun…. a. trapesium b. jajargenjang c. belah ketupat d. layang-layang
231
26. Jumlah sisi pada belah ketupat ada…. a. 3 b. 4 c. 5 d. 6 27. Jumlah sudut siku-siku yang terbentuk dari diagonal belah ketupat saling berpotongan tegak lurus sebanyak…. a. 8 b. 6 c. 4 d. tidak ada 28. a. b. c. d.
Pada jajargenjang KLMN sudut yang sama besar yaitu…. KLM = LMN KNM = KNL KNM = LMN NKL = LMN
29. Perhatikan belah ketupat GHIJ di samping! Pernyataan yang benar tentang sifat belah ketupat yaitu…. a. GI = HJ b. GO = OJ c. GJ = HI d. HO = HJ 30. Perhatikan layang-layang KLMN di bawah ini! Jika diketahui KL = 5 cm, KN = 8 cm, dan KO = 4 cm, maka jumlah panjang sisi LM dan MN = …. cm a. 14 b. 13 c. 12 d. 9
31. Jika besar ∠LMN = 100°, maka besar ∠LKN =…. a. 50° b. 90° c. 100°
232
d.
120°
32. Jika panjang sisi yang terdapat dalam jajargenjang sama panjang, maka akan membentuk bangun…. a. layang-layang b. belah ketupat c. jajargenjang d. trapesium 33. Perhatikan belah ketupat RSTU berikut! Jika besar ∠RSU = 75°, maka besar ∠STU =…. a. 37,5° c. 52,5° b. 75° d. 105° 34. Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu…. a. semua sisinya sama panjang b. semua sudutnya sama besar c. semua sisinya sejajar d. sudut yang berhadapan sama besar 35. Sifat yang dimiliki layang-layang yaitu…. a. memiliki sepasang sudut berhadapan sama besar b. semua sisinya sejajar dan sama panjang c. memiliki sepasang sisi yang sejajar d. memiliki sudut yang sama besar 36. Sebuah bangun layang-layang terdiri dari…. a. duabangun segitiga b. dua bangun persegi c. dua bangun jajargenjang d. dua bangun belah ketupat 37. Pada trapesium ABCD di samping, sudut tumpul yang dimiliki ditunjukkan oleh sudut…. a. ABC b. DAB c. ADE d. ADC 38. Sudut yang sama besar pada belah ketupat sebanyak…. pasang a. 4 b. 3 c. 2 d. 1
233
39. a. b. c. d.
40.
Pada layang-layang KLMN sudut yang sama besar yaitu…. KLM = KNM LMN = KLM MNO = KNM LKN = LMN
Jika besar ∠LKN pada layang-layang KLMN adalah 85°, maka besar ∠LMN=…. a. 175° b. 170° c. 90° d. 85°
234
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V/ 2
Materi Pokok
: Bangun Datar
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Kompetensi Dasar
: 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
1. B
23. C
2. A
24. A
3. C
25. D
4. A
26. B
5. D
27. C
6. B
28. D
7. B
29. C
8. B
30. B
9. B
31. C
10. A
32. B
11. D
33. A
12. C
34. D
13. B
35. A
14. A
36. A
15. C
37. D
16. C
38. C
17. B
39. D
18. A
40. D
19. D 20. C 21. A 22. D
235
Lampiran 19 FORMAT ANALISIS BUTIR SOAL Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : V/ 2 Materi
: Bangun datar
PETUNJUK Berdasarkan pendapat Bapak/ Ibu setelah membaca dan memeriksa kisi-kisi dan butir-butir soal tes uji coba pembelajaran Matematika materi Bangun Datar, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria dan tanda silang (x) jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria. No. A. 1. 2. 3.
4.
Nomor butir soal
Aspek Analisis Materi Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk isian) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevansi, kontinyuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi) Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
236
No. B. 5. 6. 7. 8.
C. 9. 10. 11.
12. 13.
Nomor butir soal
Aspek Analisis Konstruksi Menggunakan kalimat pernyataan yang menuntut jawaban isian Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal Ada pedoman penskorannya Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca Bahasa/ Budaya Rumusan kalimat soal komunikatif Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku Tidak menggunakan kata/ ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/ tabu Rumusan soal tidak mengandung kata/ ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
237
Nomor butir soal
Aspek Analisis A. 1. 2. 3.
4. B. 5. 6. 7. 8. C. 9. 10.
Materi Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk isian) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevansi, kontinyuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi) Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas Konstruksi Menggunakan kalimat pernyataan yang menuntut jawaban isian Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal Ada pedoman penskorannya Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca Bahasa/ Budaya Rumusan kalimat soal komunikatif Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
238
Nomor butir soal
Aspek Analisis
11.
12. 13.
baku Tidak menggunakan kata/ ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/ tabu Rumusan soal tidak mengandung kata/ ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Tegal, April 2013 Penilai
Dra. Noening Andrijati, M.Pd 19680610 199303 2 002
239
FORMAT ANALISIS BUTIR SOAL Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : V/ 2 Materi
: Bangun datar
PETUNJUK Berdasarkan pendapat Bapak/ Ibu setelah membaca dan memeriksa kisi-kisi dan butir-butir soal tes uji coba pembelajaran Matematika materi Bangun Datar, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria dan tanda silang (x) jika butir soal tidak sesuai dengan kriteria. No. A. 1. 2. 3.
4.
Nomor butir soal
Aspek Analisis Materi Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk isian) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevansi, kontinyuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi) Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
240
No. B. 5. 6. 7. 8. C. 9. 10. 11.
12. 13.
Nomor butir soal
Aspek Analisis Konstruksi Menggunakan kalimat pernyataan yang menuntut jawaban isian Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal Ada pedoman penskorannya Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca Bahasa/ Budaya Rumusan kalimat soal komunikatif Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku Tidak menggunakan kata/ ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/ tabu Rumusan soal tidak mengandung kata/ ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
241
Nomor butir soal
Aspek Analisis A. 1. 2. 3.
4. B. 5. 6. 7. 8. C. 9. 10.
Materi Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk isian) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevansi, kontinyuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi) Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah atau tingkat kelas Konstruksi Menggunakan kalimat pernyataan yang menuntut jawaban isian Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal Ada pedoman penskorannya Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas dan terbaca Bahasa/ Budaya Rumusan kalimat soal komunikatif Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
242
Nomor butir soal
Aspek Analisis
11.
12. 13.
baku Tidak menggunakan kata/ ungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/ tabu Rumusan soal tidak mengandung kata/ ungkapan yang dapat menyinggung perasaan siswa
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Tegal, April 2013 Penilai
Darminto, S. Pd. 19830306 200903 1 002
243
Lampiran 20 TABEL PEMBANTU ANALISIS HASIL UJI COBA TES T O T A L
Ni lai
1
14
35
1
1
28
70
0
1
15
38
0
0
1
25
63
0
0
0
1
25
63
0
0
0
0
1
13
33
0
1
0
1
1
1
24
60
1
0
1
1
0
1
1
34
85
0
1
1
1
1
1
1
1
34
85
1
0
1
0
1
1
0
0
1
27
68
1
0
1
1
1
1
1
1
1
29
73
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
25
63
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
24
60
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
17
43
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
20
50
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
11
28
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
20
50
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
9
23
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
15
38
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
27
68
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
28
70
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
18
45
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
23
58
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
23
58
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
28
70
Nomor Butir Soal
No. Abse n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
2
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
3
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
4
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
5
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
6
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
7
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
8
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
9
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
10
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
11
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
12
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
13
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
14
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
15
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
16
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
17
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
18
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
20
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
21
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
22
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
23
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
24
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
25
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
244
No. Abse n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
26
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
T O T A L 27
27
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
25
63
28
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
28
70
29
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
21
53
30
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
26
65
31
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
18
45
32
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
10
25
33
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
16
40
34
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
13
33
35
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
21
53
36
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
31
78
37
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
22
55
38
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
22
55
39
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
25
63
40
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
17
43
41
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
26
65
42
1
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
11
28
43
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
20
50
44
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
26
65
Nomor Butir Soal
Rata-rata
Ni lai 68
54
245
Lampiran 21 OUTPUT UJI VALIDITAS TES Correlations skortotal
item1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item3
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item4
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item5
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item6
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item7
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item8
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item9
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item10
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item11
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
44
.046 .765
.045 .774
.047 .764
.316* .036
-.011 .944
.535** .000
.337* .025
.398** .007
.366* .015
.459** .002
.243 .112
246
item12
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item13
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item14
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item15
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item16
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item17
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item18
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item19
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item20
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item21
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item22
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item23
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
44
Pearson
.531**
item24
**
.509
.000
*
.378
.011
.046 .765
*
.372
.013
**
.409
.006
*
.368
.014
**
.495
.001
.106 .493
*
.318
.036
**
.626
.000
**
.476
.001
**
.481
.001
247
Correlation Sig. (2-tailed)
.000 44
item25
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item26
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item27
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item28
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item29
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item30
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item31
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item32
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item33
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item34
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item35
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
44
item36
.273 .073
*
.316
.037
-.019 .902
.168 .276
.189 .220
**
.582
.000
*
.335
.026
**
.759
.000
-.117 .449
**
.421
.004
**
.464
.002
**
.765
248
Sig. (2-tailed)
.000 44
item37
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item38
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item39
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
44
item40
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation
44
skortotal
**
.625
.000
**
.464
.002
.227 .138
.222 .148
1
Sig. (2-tailed) N
44
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
249
Lampiran 22 REKAPITULASI UJI VALIDITAS SOAL TES UJI COBA rtabel = 0,297 taraf signifikansi = 0,05 N = 44 Nomor Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pearson Correlation (r11) 0.060 0.042 0.047 0.327 -0.016 0.546 0.340 0.386 0.361 0.454 0.236 0.500 0.370 0.043 0.378 0.414 0.366 0.501 0.105 0.473
Kriteria Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid
Nomor Butir Soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Pearson Correlation (r11) 0.628 0.470 0.482 0.539 0.275 0.316 -0.027 0.162 0.181 0.590 0.334 0.764 -0.119 0.422 0.455 0.765 0.628 0.466 0.221 0.240
Kriteria Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid
250
251
Lampiran 23 Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Jenis Soal Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
REKAPITULASI VALIDITAS TIAP INDIKATOR SOAL : Matematika : V/ 2 : Bangun Datar : Pilihan Ganda : 6. Memahami Sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun : 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar Nomor butir soal
No 1 2 3 4 5 6 7
Indikator soal Diberikan nama bangun datar (trapesium dan belah ketupat), siswa dapat menyebutkan jumlah sisi bangun datar tersebut. Diberikan nama bangun datar (trapesium dan belah ketupat), siswa dapat menyebutkan jumlah titik sudut dan sudut siku-siku yang dimiliki bangun datar tersebut. Ditentukan nama bangun datar (trapesium dan jajargenjang) siswa dapat menyebutkan jumlah sisi yang sejajar pada bangun datar tersebut. Disajikan nama bangun datar (jajargenjang, belah ketupat, dan layang-layang), siswa dapat menyebutkan sifat bangun datar tersebut. Disebutkan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat menyebutkan bangun datar yang dimaksud (belah ketupat dana layang-layang) Disajikan sifat-sifat bangun datar, siswa dapat memilih sifat yang dimiliki belahketupat dan layang-layang. Disebutkan nama bangun datar (trapesium, jajargenjang, belah ketupat, dan layanglayang), siswa dapat memilih bangun datar sesuai dengan namanya.
Ranah kognitif
Tingkat kesukaran Md
Sd
C1
1
26
C1
2
17
C1
3
C1
10
C2
9 24
C2
6 14
8
Valid
Tidak Valid
26
1
17 38
2 27 3 7
Sl 27 38
7 13 5 34 35
C2
Kriteria
13
25
34 35
5
10
25
9 24 6 8
14
252
Nomor butir soal No
Indikator soal
Ranah kognitif
8
Disajikan gambar bangun datar (jajargenjang dan belah ketupat), siswa dapat menunjukkan sisi yang sejajar sesuai dengn gambar.
C2
9
Diberikan gambar bangun datar (trapesium, jajargenjang, dan layang-layang), siswa dapat menunjukkan sudut yang sama besar sesuai gambar.
C2
10 11 12
Ditanyakan jenis sudut tumpul pada gambar bangun datar (trapesium), siswa dapat menunjukkan sudut tumpul yang sesuai dengan gambar. Disajikan nama bangun datar (jajar genjang), siswa dapat menentukan jumlah sudut yang berdekatan pada bangun jajargenjang. Ditanyakan nama bangun datar yang dimaksud (jajargenjang dan layang-layang), siswa dapat menyebutkan bentuk bangun datar tersebut.
Tidak Valid
Md
Sd
Sl
22
29
22
29
18 28 39
18
28 39
4 37
4 37
C2
16
16 32 36
C2
Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar (trapesium, belah ketupat, dan layanglayang), siswa dapat menghitung besar sudut yang berhadapan.
C3
15
Ditentukan salah satu sudut dalam bangun datar (jajargenjang, layang-layang, dan belah ketupat), siswa dapat menghitung besar sudut yang sejajar.
C3
Ditentukan panjang salah satu sisi dan diagonal bangun datar (jajargenjang, layang-layang, dan belah ketupat), siswa dapat menghitung panjang sisi lain dari dangun datar yang diminta. Jumlah butir soal
Valid
C2
14
16
Tingkat kesukaran
Kriteria
15 31
11
C3 40
21 40
10
19 23 33
12 20
30
20
10
32 36 15 21 31
40 11 19 33
23 12 20 30 25
15
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa jumlah soal yang memiliki kriteria valid sudah memenuhi seluruh indikator soal.
253
Lampiran 24 HASIL PENGHITUNGAN RELIABILITAS SOAL TES (25 SOAL VALID) Diketahui :
k = 25 M = 14,14 V2t = 33,98
Maka reliabilitas soal dengan rumus K-R 21 yaitu :
Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir soal M = skor rata-rata Vt = varians total
1,04 1 ‐ 0,18
1,04 0,82
0,85
254
Lampiran 25 TABEL PEMBAGIAN KELAS ATAS DAN BAWAH
No. Abs en
1
2
3
4
5 6
7
8
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
8
1
1
1
1
0 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
S ko r T ot al 34
9
1
1
1
1
0 1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
34
36
1
1
0
1
0 1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
31
11
1
1
1
1
0 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
30
28
1
1
1
1
0 1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
28
Nomor Butir Soal
2
1
1
1
1
1 1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
28
21
1
1
1
1
0 1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
28
25
1
1
0
1
0 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
28
10
1
1
0
1
0 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
27
20
1
1
1
1
1 1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
27
26
1
1
0
1
0 1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
27
30
1
1
0
1
0 0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
26
41
1
1
1
0
0 1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
26
44
1
1
1
1
0 1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
26
4
1
1
1
1
0 1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
25
5
1
1
1
1
0 1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
25
12
1
1
1
0
0 0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
25
27
0
1
1
1
0 0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
25
255
No. Abs en
1
2
3
4
5 6
7
8
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
39
1
1
1
1
0 1
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
S ko r T ot al 25
7
1
1
1
1
1 1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
24
13
1
1
1
1
0 1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
24
24 Tota l
1 2 1
1 2 2
1 1 7
1 2 0
1 0 1 4 8
0 1 5
1 2 0
0 1 4
1 1 5
0 1 5
0 1 9
1 1 7
1 2 2
0 1 6
1 1 6
1 1 1
1 1 3
1
1 1 8
0 1 5
1 1 9
0 1 0
1 1 9
0
1 2 2
1 1 0
0 1 1
0
0 1 8
1 1 7
1 2 1
0
1 1 3
0 1 3
1 2 1
1 1 8
0 1 0
0
1 2 1
24 59 7
Nomor Butir Soal
8
5
3
1
9
1
2
3
4
5 6
7
8
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
23
1
1
1
0
0 1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
S ko r T ot al 23
37
1
1
1
0
0 0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
22
38
1
1
1
1
0 1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
22
29
1
1
1
0
0 1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
21
35
1
1
1
0
0 0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
21
17
1
1
0
1
0 0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
20
43
1
1
1
1
0 1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
20
15
1
0
0
1
0 1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
19
31
1
1
1
1
0 0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
18
22
1
1
1
1
0 0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
18
14
1
1
1
0
0 1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
17
No mor Abs en
Nomor Butir Soal
256
No. Abs en
1
2
3
4
5 6
7
8
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
40
1
1
1
0
0 1
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
S ko r T ot al 17
33
0
1
1
1
0 0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
16
19
1
1
1
1
0 1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
15
3
1
1
1
0
1 0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
15
1
1
1
1
1
0 0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
14
Nomor Butir Soal
6
1
1
1
0
1 0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
13
34
1
1
0
0
0 0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
13
16
1
1
1
1
0 1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
11
42
1
1
0
1
0 0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
10
32
1
1
0
0
0 0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
10
18 Tota l
1 2 1
1 2 1
1 1 7
1 1 2
0 0
0
0
0
1 2 0
0 1 1
0 1 1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
6
3
7
3
6
8
4
6
0 1 0
0
4
1 1 0
0
1
1 1 1
0
4
1 1 6
0
6
0 1 4
0
4
0 1 7
0
8
0 1 1
0
9
0 1 1
0
8
0 1 3
0
2 9
0 1 5
1
8
1 1 4
9 36 4
1
257
Lampiran 26 TABEL DAYA PEMBEDA SOAL TES UJI COBA Nomor Butir Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
BA
BB
PA
PB
D
Kriteria Daya Beda
21 22 17 20 4 18 15 20 14 15 15 19 17 22 16 16 11 13 8 18 15 19 10 19 5 22 10 11 3 18 17 21 1 13
21 21 17 12 2 9 8 15 9 8 13 11 11 20 11 11 4 6 4 17 1 14 1 4 1 16 11 6 3 7 10 3 6 8
0.95 1.00 0.77 0.91 0.18 0.82 0.68 0.91 0.64 0.68 0.68 0.86 0.77 1.00 0.73 0.73 0.50 0.59 0.36 0.82 0.68 0.86 0.45 0.86 0.23 1.00 0.45 0.50 0.14 0.82 0.77 0.95 0.05 0.59
0.95 0.95 0.77 0.55 0.09 0.41 0.36 0.68 0.41 0.36 0.59 0.50 0.50 0.91 0.50 0.50 0.18 0.27 0.18 0.77 0.05 0.64 0.05 0.18 0.05 0.73 0.50 0.27 0.14 0.32 0.45 0.14 0.27 0.36
0.00 0.05 0.00 0.36 0.09 0.41 0.32 0.23 0.23 0.32 0.09 0.36 0.27 0.09 0.23 0.23 0.32 0.32 0.18 0.05 0.64 0.23 0.41 0.68 0.18 0.27 -0.05 0.23 0.00 0.50 0.32 0.82 -0.23 0.23
Jelek Sekali Jelek Jelek Sekali Cukup Jelek Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek Baik Cukup Baik Baik Jelek Cukup Jelek Sekali Cukup Jelek Sekali Baik Cukup Baik Sekali Jelek Sekali Cukup
258
Nomor Butir Soal 35 36 37 38 39 40
BA
BB
PA
PB
D
Kriteria Daya Beda
13 21 18 10 9 21
4 6 10 1 8 14
0.59 0.95 0.82 0.45 0.41 0.95
0.18 0.27 0.45 0.05 0.36 0.64
0.41 0.68 0.36 0.41 0.05 0.32
Baik Baik Cukup Baik Jelek Baik
TABEL TARAF KESUKARAN Nomor B Soal 1 42 2 43 3 34 4 32 5 6 6 27 7 23 8 35 9 23 10 23 11 28 12 30 13 28 14 42 15 27 16 27 17 15 18 19 19 11 20 31 21 16 Keterangan:
P 0.95 0.98 0.77 0.73 0.14 0.61 0.52 0.80 0.52 0.52 0.64 0.68 0.64 0.95 0.61 0.61 0.34 0.43 0.25 0.70 0.36
Taraf Kesukaran Mudah Mudah Mudah Mudah Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang
Nomor Soal 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
B
P
33 11 23 6 38 21 17 6 25 27 24 7 21 17 27 28 11 17 36
0.75 0.25 0.52 0.14 0.86 0.48 0.39 0.14 0.57 0.61 0.55 0.16 0.48 0.39 0.61 0.64 0.25 0.39 0.82
Taraf Kesukaran Mudah Sukar Sedang Sukar Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah
Soal yang Valid dan Reliabel
259 Lampiran 27 REKAPITULASI ANALISIS HASIL UJI COBA TES Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Validitas Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid
Tingkat Kesukaran Mudah Mudah Mudah Mudah Sukar Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Mudah Sukar Sedang Sukar Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Sukar
Daya Beda Jelek Sekali Jelek Jelek Sekali Cukup Jelek Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek Baik Cukup Baik Baik Jelek Cukup Jelek Sekali Cukup Jelek Sekali Baik Cukup Baik Sekali Jelek Sekali
260 Nomor Soal 34 35 36 37 38 39 40
Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid
Tingkat Kesukaran Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Mudah
Daya Beda Cukup Baik Baik Cukup Baik Jelek Baik
Keterangan: Soal yang Valid
261
Lampiran 28 SOAL TES FORMATIF Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V/ 2
Materi Pokok
: Bangun Datar
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Kompetensi Dasar
: 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.
Alokasi Waktu
: 70 menit
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap jawaban yang paling tepat! 1.
Besar sudut ADC pada trapesium di bawah ini yaitu…. a. 90° b. 80° c. 60° d. 45°
2.
Gambar trapesium siku-siku ditunjukkan oleh gambar…. a. b.
c. d.
3.
Perhatikan gambar berikut!
262 (2)
(2)
(3)
(4)
(5)
Berdasarkan gambar di atas nama bangun datar yang sesuai adalah…. a. (1) jajargenjang, (2) belah ketupat b. (1) belah ketupat, (3) trapesium c. (1) jajar genjang, (4) layang-layang d. (4) belah ketupat, (5) trapesium 4.
Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini! No. Sifat 1 Semua sisi sama panjang 2 Sudut-sudut yang berhadapan sama besar 3 Mempunyai sudut siku-siku 4 Diagonal saling berpotongan tegak lurus Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat belah ketupat yaitu…. a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 1, 3, dan 4 d. 2, 3, dan 4
5.
Aku adalah sebuah bangun datar yang mempunyai sisi yang sama panjang dan dua pasang sisi yang sejajar. Aku adalah bangun…. a. belah ketupat b. segitiga c. trapesium d. layang-layang
6.
Perhatikan bangun jajargenjang di samping! Jika diketahui panjang OG = 8 cm, DG = 12 cm, dan DE = 26 cm, maka panjang GE=…. a. 8 cm b. 12 cm c. 16 cm d. 26 cm
7.
Sisi yang panjangnya sama pada jajargenjang berjumlah…. pasang a. b. c. d.
8.
1 2 3 4
Perhatikan trapesium di samping! Jika sudut IBL 60°, maka sudut KLB…. a. 130° b. 90°
263 c. 60° d. 30° 9.
Jumlah sudut-sudut yang berdekatan pada jajargenjang yaitu…. a. 30° b. 90° c. 180° d. 270°
10. Banyaknya sudut siku-siku pada sebuah trapesium siku-siku ada…. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 11. a. b. c. d.
Gambar di samping merupakan trapesium sama kaki, sepasang sudut yang sama besar yaitu…. ∠ADC = ∠BCD ∠ABC = ∠BCD ∠BAD = ∠ADC ∠DAB = ∠DCB
12. Pada belah ketupat PQRS di samping, besar ∠PQR= 110°, maka besar ∠PSQ= …. a. 55° b. 90° c. 110° d. 180° 13.
Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu sisi-sisi yang berhadapan sejajar dan sama panjang. Berdasarkan jajar genjang KLMN, maka KN sejajar dengan…. a. KL b. LK c. MN
d. LM 14. Perhatikan jajargenjang pada nomor 22! Jika besar ∠KLM 120° pada jajargenjang KLMN, maka besar ∠KNL =…. a. 120° b. 80° c. 60° d. 45°
264
15. Perhatikan sifat-sifat bangun datar di bawah ini! No. Sifat 1 Terdapat sepasang sudut yang sama besar 2 Diagonal saling berpotongan tegak lurus 3 Terdapat 2 pasang sisi yang sama panjang 4 Semua sisi sama panjang Berdasarkan sifat-sifat bangun datar di atas, yang termasuk sifat layanglayang yaitu…. a. 1, 2, dan 3 b. 1, 2, dan 4 c. 1, 3, dan 4 d. 2, 3, dan 4 16. Jumlah sisi pada belah ketupat ada…. a. 3 b. 4 c. 5 d. 6 17. Perhatikan layang-layang KLMN di bawah ini! Jika diketahui KL = 5 cm, KN = 8 cm, dan KO = 4 cm, maka jumlah panjang sisi LM dan MN = …. cm a. 14 b. 13 c. 12 d. 9
18. Perhatikan layang-layang padasoal 30! KLMN Jika besar ∠LMN = 100°, maka besar ∠LKN =…. a. 50° b. 90° c. 100° d. 120° 19. Jika panjang sisi yang terdapat dalam jajargenjang sama panjang, maka akan membentuk bangun…. a. layang-layang b. belah ketupat
265 c. d.
jajargenjang trapesium
20. Sifat yang dimiliki jajargenjang yaitu…. a. semua sisinya sama panjang b. semua sudutnya sama besar c. semua sisinya sejajar d. sudut yang berhadapan sama besar 21. Sifat yang dimiliki layang-layang yaitu memiliki…. a. sepasang sudut berhadapan sama besar b. semua sisinya sejajar dan sama panjang c. sepasang sisi yang sejajar d. sudut yang sama besar 22. Sebuah bangun layang-layang terdiri dari dua bangun…. a. segitiga b. persegi c. jajargenjang d. belah ketupat 23. Pada trapesium ABCD di samping, sudut tumpul yang dimiliki ditunjukkan oleh sudut…. a. ABC b. DAB c. ADE d. ADC 24. Sudut yang sama besar pada belah ketupat sebanyak…. pasang a. 4 b. 3 c. 2 d. 1
266
267 KUNCI JAWABAN TES FORMATIF Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/ Semester
: V/ 2
Materi Pokok
: Bangun Datar
Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun. Kompetensi Dasar 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
: 6.1. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. A B B B A C B C C B A A D C A B B C B D A A D C
268 Lampiran 29 Daftar Nilai Angket Minat Belajar Siswa Sebelum Perlakuan Kelas Eksperimen No
NIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1323 1345 1370 1372 1373 1375 1376 1380 1380 1384 1391 1392 1397 1400 1404 1409 1411 1416 1560 1597
Nama
Dinda Novi A M. Arman Maulana Aniss Kurlillah Akhmad Fauzi Angga Setia Wijaya Deti Sulitiawati Devi Alifah Devi Ratnasari Isnaeni Tasya Febriyanti Fajar Nurhidayah Marsella Septiana R M. Nur Cholis M. Krisnanda Irawan Mohammad Ibnu Fatah Mohammad Daffa Abiyu Rahmat Ruli A Renita Dwiyana Sri Indriyani Irfan Ardiansyah Rofi Irfanto
Nilai 70 71 89 78 73 74 90 81 93 86 75 74 71 76 66 71 80 70 71 89
269 Lampiran 30 Daftar Nilai Angket Minat Belajar Siswa Sebelum Perlakuan Kelas Kontrol No
NIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1272 1278 1315 1356 1374 1378 1382 1383 1385 1387 1390 1393 1396 1407 1408 1412 1421 1422 1558
Nama Arif Oki Wijaya Danisah A Syahrul Gunawan Wiwi Apriyani Amelia Febri Agustin Dini Fatikha Sari Fadli Dwi Adiyanto Fajar Mustofa Hendri Ade Fadilah Irfan Safrudin Khofifah Nur azizah M Rofik Maulana Mita Inayatul Auliya Nurlaela Qurotun Aeni Rina Safitri Wiranto Yahya Widi Auliya Syaugi Abdillah
Nilai 81 74 81 81 84 65 68 65 76 65 79 84 89 69 86 75 56 85 68
270 Lampiran 31 Output SPSS Uji Normalitas Data Minat Belajar Sebelum Perlakuan Case Processing Summary Kelas
Cases Valid N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
Minat
eksperimen
20
100.0%
0
0.0%
20
100.0%
Belajar
kontrol
19
100.0%
0
0.0%
19
100.0%
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova
Kelas
Statistic Minat Belajar
eksperimen kontrol
df
.103 .154
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
20
.200*
.949
20
.355
19
*
.945
19
.327
.200
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
271 Kelas Eksperimen
272 Kelas Kontrol
273 Lampiran 32 Output SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data Minat Belajar Sebelum Perlakuan Group Statistics Kelas
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
eksperimen
20
77.00
7.753
1.734
kontrol
19
75.32
9.123
2.093
Minat Belajar
Independent Samples Test Minat Belajar Equal variances Equal variances assumed Levene's Test for
F
1.137
Equality of Variances Sig.
.293
t
.622
.620
37
35.390
.538
.539
Mean Difference
1.684
1.684
Std. Error Difference
2.706
2.718
df Sig. (2-tailed) t-test for Equality of Means
not assumed
95% Confidence Interval of
Lower
-3.799
-3.831
the Difference
Upper
7.167
7.199
274 Lampiran 33 Daftar Nilai UTS Genap Matematika Kelas Eksperimen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
NIS
1323 1345 1370 1372 1373 1375 1376 1380 1380 1384 1391 1392 1397 1400 1404 1409 1411 1416 1560 1597
Nama
Dinda Novi A M. Arman Maulana Aniss Kurlillah Akhmad Fauzi Angga Setia Wijaya Deti Sulitiawati Devi Alifah Devi Ratnasari Isnaeni Tasya Febriyanti Fajar Nurhidayah Marsella Septiana R M. Nur Cholis M. Krisnanda Irawan Mohammad Ibnu Fatah Mohammad Daffa Abiyu Rahmat Ruli A Renita Dwiyana Sri Indriyani Irfan Ardiansyah Rofi Irfanto
Nilai
60 50 85 50 60 70 70 60 80 70 65 50 50 83 70 50 60 60 80 80
275 Lampiran 34 Daftar Nilai UTS Genap Matematika Kelas Kontrol No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
NIS
1272 1278 1315 1356 1374 1378 1382 1383 1385 1387 1390 1393 1396 1407 1408 1412 1421 1422 1558
Nama
Arif Oki Wijaya Danisah A Syahrul Gunawan Wiwi Apriyani Amelia Febri Agustin Dini Fatikha Sari Fadli Dwi Adiyanto Fajar Mustofa Hendri Ade Fadilah Irfan Safrudin Khofifah Nur azizah M Rofik Maulana Mita Inayatul Auliya Nurlaela Qurotun Aeni Rina Safitri Wiranto Yahya Widi Auliya Syaugi Abdillah
Nilai
75 50 75 60 70 70 70 60 75 70 60 90 80 60 84 50 70 65 70
276
Lampiran 35 Output SPSS Uji Normalitas Data UTS Genap Matematika Case Processing Summary Kelas
Cases Valid N
Data Awal
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
eksperimen
20
100.0%
0
0.0%
20
100.0%
kontrol
19
100.0%
0
0.0%
19
100.0%
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova
Kelas
Statistic
df
Sig.
Shapiro-Wilk Statistic
df
Sig.
eksperimen
.166
20
.152
.899
20
.040
kontrol
.184
19
.091
.955
19
.479
Data Awal a. Lilliefors Significance Correction
277
Kelas Ekeperimen
278
Kelas Kontrol
279
Lampiran 36 Output SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data UTS Genap Matematika Group Statistics Kelas
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
eksperimen
20
65.15
12.027
2.689
kontrol
19
68.63
10.436
2.394
Data Awal
Independent Samples Test Data Awal Equal variances Equal variances assumed Levene's Test for
F
Equality of Variances Sig. t t-test for Equality of Means
df Sig. (2-tailed)
not assumed
1.236 .273 -.963
-.967
37
36.711
.342
.340
280 Mean Difference Std. Error Difference
-3.482
-3.482
3.614
3.601
95% Confidence Interval of
Lower
-10.804
-10.779
the Difference
Upper
3.841
3.816
Lampiran 37 Daftar Nilai Angket Minat Belajar Siswa Sesudah Perlakuan Kelas Eksperimen No
NIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1323 1345 1370 1372 1373 1375 1376 1380 1380 1384 1391 1392 1397 1400 1404 1409
Nama
Dinda Novi A M. Arman Maulana Aniss Kurlillah Akhmad Fauzi Angga Setia Wijaya Deti Sulitiawati Devi Alifah Devi Ratnasari Isnaeni Tasya Febriyanti Fajar Nurhidayah Marsella Septiana R M. Nur Cholis M. Krisnanda Irawan Mohammad Ibnu Fatah Mohammad Daffa Abiyu Rahmat Ruli A
Nilai 74 69 89 73 73 81 96 99 93 84 78 69 63 85 69 79
281 17 18 19 20
1411 1416 1560 1597
80 63 84 83
Renita Dwiyana Sri Indriyani Irfan Ardiansyah Rofi Irfanto
Lampiran 38 Daftar Nilai Angket Minat Belajar Siswa Sesudah Perlakuan Kelas Kontrol No
NIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1272 1278 1315 1356 1374 1378 1382 1383 1385 1387 1390 1393 1396 1407 1408 1412
Nama
Arif Oki Wijaya Danisah A Syahrul Gunawan Wiwi Apriyani Amelia Febri Agustin Dini Fatikha Sari Fadli Dwi Adiyanto Fajar Mustofa Hendri Ade Fadilah Irfan Safrudin Khofifah Nur azizah M Rofik Maulana Mita Inayatul Auliya Nurlaela Qurotun Aeni Rina Safitri
Nilai 69 73 56 80 68 59 63 75 70 74 69 76 94 64 70 69
282 17 18 19
1421 1422 1558
70 70 65
Wiranto Yahya Widi Auliya Syaugi Abdillah
Lampiran 39 Output SPSS Uji Normalitas Data Minat Belajar Matematika Siswa Setelah Perlakuan Case Processing Summary Kelas
Cases Valid N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
eksperimen
20
100.0%
0
0.0%
20
100.0%
kontrol
19
100.0%
0
0.0%
19
100.0%
Minat Belajar
Tests of Normality Kelas
Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic *
df
Sig.
eksperimen
.094
20
.200
.969
20
.725
kontrol
.195
19
.057
.908
19
.069
Minat Belajar *. This is a lower bound of the true significance.
283 a. Lilliefors Significance Correction
Kelas Eksperimen
284
Kelas Kontrol
285
Lampiran 40
286
Output SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data Minat Belajar Matematika Siswa Setelah Perlakuan Group Statistics Kelas
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
eksperimen
20
79.20
10.263
2.295
kontrol
19
70.21
8.148
1.869
Minat Belajar
Independent Samples Test Minat Belajar Equal variances Equal variances assumed Levene's Test for
F
2.251
Equality of Variances Sig.
.142
t
3.019
3.037
37
35.897
.005
.004
Mean Difference
8.989
8.989
Std. Error Difference
2.978
2.960
df Sig. (2-tailed) t-test for Equality of Means
not assumed
95% Confidence Interval of
Lower
2.956
2.986
the Difference
Upper
15.023
14.993
Lampiran 41
287
Penghitungan Uji-t Minat Belajar Siswa Secara Manual Dengan Satu Pihak Kanan Diketahui: = 20 = 19 = 105,33 = 66,40 = 79,20 = 70,21
288
Lampiran 42 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa (Postes) Kelas VA SD Negeri Tunon 2 Tegal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
NIS
1323 1345 1370 1372 1373 1375 1376 1380 1380 1384 1391 1392 1397 1400 1404 1409 1411 1416 1560 1597
Nama
Dinda Novi A M. Arman Maulana Aniss Kurlillah Akhmad Fauzi Angga Setia Wijaya Deti Sulitiawati Devi Alifah Devi Ratnasari Isnaeni Tasya Febriyanti Fajar Nurhidayah Marsella Septiana R M. Nur Cholis M. Krisnanda Irawan Mohammad Ibnu Fatah Mohammad Daffa Abiyu Rahmat Ruli A Renita Dwiyana Sri Indriyani Irfan Ardiansyah Rofi Irfanto
Nilai
75 75 100 63 79 63 79 63 71 88 88 71 58 96 88 71 83 67 96 100
289
Lampiran 43 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa (Postes) Kelas VB SD Negeri Tunon 2 Tegal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
NIS
1272 1278 1315 1356 1374 1378 1382 1383 1385 1387 1390 1393 1396 1407 1408 1412 1421 1422 1558
Nama
Arif Oki Wijaya Danisah A Syahrul Gunawan Wiwi Apriyani Amelia Febri Agustin Dini Fatikha Sari Fadli Dwi Adiyanto Fajar Mustofa Hendri Ade Fadilah Irfan Safrudin Khofifah Nur azizah M Rofik Maulana Mita Inayatul Auliya Nurlaela Qurotun Aeni Rina Safitri Wiranto Yahya Widi Auliya Syaugi Abdillah
Nilai
63 54 71 71 58 50 88 54 71 58 50 100 92 63 58 54 88 71 63
290
Lampiran 44 Output SPSS Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa Case Processing Summary Kelas
Cases Valid N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
eksperimen
20
100.0%
0
0.0%
20
100.0%
kontrol
19
100.0%
0
0.0%
19
100.0%
Hasil Belajar
Tests of Normality Kelas
Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic *
df
Sig.
eksperimen
.121
20
.200
.942
20
.265
kontrol
.190
19
.070
.885
19
.027
Hasil Belajar *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
291
Kelas Eksperimen
292
Kelas Kontrol
293
Lampiran 45 Output SPSS Uji Homogenitas dan t-test Data Hasil Belajar Siswa Group Statistics Kelas
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
eksperimen
20
78.70
13.167
2.944
kontrol
19
67.21
14.972
3.435
Hasil Belajar
Independent Samples Test Hasil Belajar Equal variances Equal variances assumed Levene's Test for
not assumed
F
.178
Sig.
.675
Equality of Variances
t-test for Equality of t Means
df
2.548
2.540
37
35.839
294 Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference
.015
.016
11.489
11.489
4.509
4.524
95% Confidence Interval of
Lower
2.354
2.313
the Difference
Upper
20.625
20.666
Lampiran 46 Penghitungan Uji-t Hasil Belajar Siswa Secara Manual Dengan Satu Pihak Kanan Diketahui: = 20 = 19 = 173,38 = 224,18 = 78,70 = 67,21
295
Lampiran 47 DOKUMENTASI FOTO-FOTO PELAKSANAAN PENELITIAN
Pelaksanaan Uji Coba
296
Pembelajaran di Kelas Eksperimen
297
Pembelajaran di KelasKontrol
Poster Afirmasi
Mind Mapping
298
Poster Simbol Bangun Datar
Lampiran 48 SURAT IJIN PENELITIAN
299
Lampiran 49
300 SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN PENELITIAN
290
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Bachman, Edmund. 2005. Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya. DePorter, B., Readon, M., dan Nourie, S. S. 2005. Quantum Teaching: Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa. DePorter, Bobbbi dan M. Hernacki. 2005. Quantum Learning: membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan. Bandung: Kaifa. Djaali, Haji. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Fathani, Abdul Halim. 2009. Matematika: Hakikat dan Logika. Yogyakarta: ArRuzz Media. Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Heinze, Aiso, K. Reiss, and F. Rudolph. 2005. Mathematics achievement and interest in mathematics from a differential perspective. Analyses. 37/3: 213. Hernawan, Asep Herry, dkk. 2010. Materi pokok pengembangan kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Heruman. 2012. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kasri, Khafid dan Suyati. 2007. Pelajaran Matematika penekanan pada berhitung Jilid 5B. Jakarta: Erlangga. Muhsetyo, Gatot, dkk. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Munib, Achmad. 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Oktamarini, Dwi R. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kuantum (Quantum Teaching) Dengan Teknik Mind Mapping Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SD No 2 Bongan Tahun Pelajaran 2008/2009. Skripsi. Universitas Mahasaraswati Denpasar.
290
291 Poerwanti, Endang. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom. Rasyid, Harun dan Mansur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV Wacana Prima. Riduwan. 2004. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Rosidah, Ummu. 2009. Penerapan Teknik Mind Map Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Tamansatriyan 02 Tirtoyudo Kab.Malang. Skripsi. Universitas Negeri Malang. Sardiman, AM. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Silberman, Melvin L. 2009. Active Learning: 101 strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Mandiri dan YAPPENDIS. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Soenarjo, RJ. 2007. Matematika 5 : untuk SD/MI Kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Soeparwoto, dkk. 2007. Psikologi Perkembangan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Sudaryono, G. Margono, dan W. Rahayu. 2013. Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. 2011. Metode peneleitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. ______. 2012. Metode Peneleitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
292 Sukardi. 2011. Metodologi penelitian pendidikan kompetensi dan praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara. Sukestiyarno, dan Wardono. 2009. Statistika. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Sumanto, YD, dkk. 2008. Gemar Matematika 5: untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Sumiati. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning teori dan aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Tim Penyusun. 2009. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2006. Bandung: Fokusmedia. Wang, Wen-Cheng, Lee, Chung-Chieh, and Chu, Ying-Chien. 2010. A Brief Review on Developing Creative Thinking in Young Children by Mind Mapping. International Business Research. 3/ 3. Wiranataputra, Udin S. 2007. Materi pokok teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.