KEEFEKTIFAN KETEBALAN KOMBINASI ZEOLIT DENGAN ARANG AKTIF DALAM MENURUNKAN KADAR KESADAHAN AIR SUMUR DI KARANGTENGAH WERU KABUPATEN SUKOHARJO Nana Ristiana, Dwi Astuti, Tri Puji Kurniawan Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (
[email protected],
[email protected],
[email protected]) Abstract Based on the initial survey of the well water in Karangtengah village, the number hardness was 527 mg/l. The objective of this research is to know the influence of many kinds of thickness combination with active charcoal in decreasing the well water hardness degree in Desa Karangtengah Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. This research is the experiment with pretest posttest only with control group design. Thickness filter combination used in this research to reduce the hardness to well water thickness is 60 cm, 70 cm, and 80 cm with each three times replay. The number of sample are 13 samples. The result of this research shows that there is no differences between the temperature and pH before and after the thickness filter media treatment zeolite and active charcoal. The degree of hardness before the treatment is 557,14 mg/l. Counted the value of the thickness turn on 60cm is 71.54%, the 70cm thickness about 94,36%, on 80cm thickness is about 92,3%. The test result of one way anova shows the significancy value 0,00<0,01 so there is significant influence on the decrease of hardness degree. Keywords : hardness, zeolit, active charcoal
PENDAHULUAN
Republik
Air sehat harus memenuhi beberapa aman
persyaratan
dikonsumsi
supaya
dan
menyebabkan
tidak
penyakit.
Persyaratan
air
persyaratan
fisik,
sehat
yaitu
persyaratan
Indonesia
No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum,
kadar
kesadahan yang diperbolehkan adalah
500
pemeriksaan
biologis dan persyaratan kimia.
Besar
Salah
satu
Lingkungan
yang
dapat
persyaratan merugikan
membahayakan
kimia
maksimum mg/l.
sampel
Teknik
Hasil di
Balai
Kesehatan
(BBTKL)
sampel
dan
berasal dari Desa Karangtengah
kesehatan
RT 04 RW 04 Kecamatan Weru
manusia
adalah
kesadahan
Kabupaten Sukoharjo sebesar 527
(Suripin,
2006).
Menurut
mg/l, kadar kesadahan air sumur
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Keefektifan Ketebalan Kombinasi Zeolit Dengan ….(Nana rastiana dkk)
91
di daerah tersebut melebihi nilai
tidak panas, supaya tidak
ambang batas yang ditetapkan.
terjadi pelarutan zat kimia
Berdasarkan masalah yang
yang ada pada saluran air
telah dipaparkan, maka perlu
atau
dilakukan penelitian keefektifan
membahayakan
kombinasi media filter zeolit dan
Air minum seharusnya tidak
arang aktif tempurung kelapa
berwarna untuk mencegah
dengan perbandingan 1:1 dan
keracunan dari berbagai zat
ketebalan media filter 60 cm, 70
kimia
cm
mikroorganisme
dan
80
cm
dalam
pipa
yang
dapat
kesehatan.
maupun yang
menurunkan kadar kesadahan air
berwarna. Air minum yang
sumur
Desa
berbau selain tidak estetis
Karangtengah Kecamatan Weru
juga tidak dapat diterima
Kabupaten Sukoharjo.
masyarakat. Air yang berasa
dangkal
Kesadahan
di
merupakan
dapat
menunjukkan
sifat air yang mengandung ion-
keberadaan zat yang dapat
ion logam valensi dua dan ion
membahayakan
penyebab utama kesadahan Ca
Kekeruhan
dan Mg. Kesadahan berasal dari
masih banyak terdapat zat
kontak
padat yang tersuspensi, baik
terhadap
tanah
dan
organik
kesehatan.
air
disebabkan
pembentukan batuan. Air sadah
zat
maupun
zat
banyak dijumpai pada daerah
anorganik. Air yang keruh
yang lapisan tanah atas tebal dan
akan memberi perlindungan
ada pembentukan batu kapur
pada kuman. 2. Syarat bakteriologis
(Sutrisna et al, 2006). Untuk mendapatkan air minum
Air
yang bersih dan sehat harus
manusia harus bebas dari
memenuhi beberapa persyaratan
segala virus, bakteri patogen.
yaitu :
Untuk mengetahui kualitas
1. Syarat fisik meliputi suhu,
air secara biologi air tersebut
warna,
92
bau,
rasa,
dan
yang
dikonsumsi
harus diperiksa, jika hasil
kekeruhan. Suhu air yang
pemeriksaan
air
tersebut
normal sebaiknya sejuk atau
terdapat kurang dari empat
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2009 Hal 91-102
bakteri
E.
coli
tersebut
maka
air
memenuhi
persyaratan kesehatan.
manusia; (d) Besi (Fe) dengan dosis
berlebihan
akan
merusak dinding usus; (e)
3. Syarat kimia
Mangan (Mn) dengan dosis
Air yang dikonsumsi harus
tinggi
mengandung zat-zat tertentu
rasa dan bersifat toksik; (f)
dalam jumlah tertentu pula.
Tembaga (Cu) pada kadar
Kekurangan atau kelebihan
yang lebih besar dari 1 mg/l
salah satu zat kimia di dalam
akan
air
ginjal, muntaber, pusing, dan
dapat
gangguan
menimbulkan fisiologis
manusia.
pada
akan
menimbulkan
menyebabkan
dapat
gejala
menimbulkan
Terutama
kerusakan pada hati; (g) Seng
kandungan zat kimia yang
(Zn) pada air minum dengan
berbahaya
kadar
akan
>
3
mg/l
dapat
menyebabkan penyakit yang
menyebabkan muntaber; (h)
serius.
adalah
Logam-logam berat (Pb, As,
beberapa persyaratan kimia
Se, Cd, Hg, CN) pada air
yang sangat penting terhadap
minum akan menyebabkan
kesehatan
gangguan
Berikut
manusia
:
(a)
pada
jaringan
Derajat keasaman (pH) yang
syaraf,
lebih kecil dari 6,5 dan lebih
metabolisme
besar dari 8,5 menyebabkan
kanker (Waluyo, 2009).
rasa tidak enak dan beberapa
Kesadahan adalah sifat air
bahan kimia berubah menjadi
yang disebabkan oleh ion-ion
racun
mengganggu
logam bervalensi 2 dan terutama
kesehatan; (b) Zat organik
ion kalsium dan magnesium. Ion
sebagai
yang
kalsium dam magnesium terlarut
berlebihan menimbulkan bau
dari batuan kapur. Dampak yang
yang
ditimbulkan
yang
KMnO4 tidak
sedap
dan
pencernaan, oksigen,
dari
dan
kadar
menyebabkan sakit perut; (c)
kesadahan yang tinggi adalah
Kesadahan total di atas 300
meningkatkan pemakaian sabun,
mg/l bila dikonsumsi terus
tertutupnya
menerus akan merusak ginjal
merubah warna porselin dan
pori-pori
Keefektifan Ketebalan Kombinasi Zeolit Dengan ….(Nana rastiana dkk)
kulit,
93
dapat
membahayakan
bagi
kesehatan menusia (Joko, 2010). Air yang mempunyai tingkat kesadahan
yang
tinggi
dari dalam air dan membentuk endapan CaCO3 yang tidak larut. Yang kedua penambahan kapur soda
(metode
Clark)
yaitu
menyebabkan timbulnya kerak
penambahan kapur soda pada air
pada
yang mempunyai sifat kesadahan
peralatan
masak,
menimbulkan endapan berwarna
sementara dapat
putih,
sabun
karbondioksida
sehingga
mengendapkan
menyebabkan
kurang
membusa
mengabsorbsi dan CaCO3
yang
Dengan
cara
meningkatkan konsumsi sabun,
tidak
menimbulkan
pada
memasukkan kapur soda seberat
peralatan yang terbuat dari besi.
satu ons ke dalam setiap 700
Menurut WHO air yang tingkat
galon air untuk setiap derajat
kesadahan
kesadahan.
korosi
tinggi
akan
larut.
Yang
ketiga
menimbulkan dampak terhadap
penambahan natrium karbonat
kesehatan
yaitu
yaitu
menyebabkan pembuluh
dapat
penyumbatan darah
jantung
penambahan
karbonat
natrium
digunakan
menghilangkan
untuk
kesadahan
(cardiovascular desease) dan batu
sementara. Yang ketiga proses
ginjal (urolithiasis). Penyumbatan
pertukaran basa (ion exchange)
pipa
yaitu
logam
karena
CaCO3, pengerakan
endapan
menyebabkan pada
peralatan
dalam
pelunakan persediaan air ukuran besar,
digunakan
proses
Natrium
permutit
logam untuk memasak sehingga
permutit.
penggunaan
merupakan
energi
menjadi
melakukan
persenyawaan
komplek natrium, alumunium,
boros. metode
dan silika. Pada proses permutit
yang dapat digunakan untuk
akan terjadi proses pertukaran
menghilangkan kesadahan pada
kation natrium dengan ion Ca
air yang pertama pemasakan atau
dan Mg di dalam air. Semua ion
pemanasan yaitu pemasakan air
Ca2+ dan Mg2+ akan dilepas
menyebabkan terlepasnya atau
melalui reaksi pertukaran basa
dikeluarkannya
dan
Berikut
94
adalah
karbondioksida
natrium
permutit
yang
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2009 Hal 91-102
akhirnya akan menjadi Ca dan
menurunkan tingkat kesadahan.
Mg permutit. Dengan demikian
Arang aktif sangat efektif dalam
air sadah dapat dilunakan sampai
menyerap zat terlarut dalam air
tingkat kesadahan nol (Mubarak
baik organik maupun anorganik
et al, 2009).
karena
mempunyai
luas
muatan
permukaan yang sangat luas.
negatif karena keberadaan atom
Arang aktif tempurung kelapa
alumunium di dalamnya. Muatan
mempunyai
negatif inilah yang menyebabkan
lebih besar daripada arang aktif
zeolit dapat mengikat kation-
jenis
kation pada air, Fe, Al, Ca dan
mengaktifkan
Mg
terdapat
memakai
Dengan
seperti udara steam atau CO2 dan
mengalirkan air baku pada filter
karbonasi bahan baku dengan
zeolit, kation akan diikat oleh
memakai chemical agent, seperti
zeolit
muatan
seng klorida atau phosphoric acid
negatif. Selain itu zeolit juga
(Kusnaedi, 2010). Ada tiga jenis
mudah melepaskan kation dan
arang aktif yang terbuat dari
digantikan
kation
tempurung kelapa yang dijual di
lainnya, misalnya zeolit melepas
pasaran, yaitu : (1) Serbuk yaitu
natrium dan digantikan dengan
arang aktif berbentuk serbuk
mengikat
atau
mempunyai ukuran lebih kecil
magnesium. Dengan demikian,
dari 0,18 mm. Arang aktif jenis ini
zeolit
dimanfaatkan
Zeolit
yang
pada
memiliki
umumnya
air
tanah.
yang
memiliki
dengan
kalsium
berfungsi
sebagai
ion
daya
yang
serap
jauh
lain. karbon
gas
Cara adalah
pengoksidasi
pada
industri
exchanger dan adsorben dalam
pengolahan air minum, industri
pengolahan air (Kusnaedi, 2010).
farmasi,
Arang aktif adalah arang
terutama
untuk
pemurnian monosodium glutamaet,
yang diproses sedemikian rupa
bahan
sehingga pori-porinya terbuka,
penghilang warna asam furan,
dengan
aktif
pengolahan pemurnian jus buah,
mempunyai daya serap yang
penghalus gula, pemurnian asam
dapat menghilangkan partikel-
sitrat, asam tartarat, pemurnian
partikel
glukosa,
demikian
dalam
arang
air
dan
tambahan
dan
makanan,
pengolahan
Keefektifan Ketebalan Kombinasi Zeolit Dengan ….(Nana rastiana dkk)
zat
95
warna kadar tinggi; (2) Granula
kelompok tersebut (Notoatmodjo,
yaitu
2010).
arang
aktif
berbentuk
tidak
beraturan
Populasi dalam penelitian
yang berukuran 0,2-5 mm. Arang
ini adalah 28 air sumur gali yang
aktif jenis ini digunakan dalam
berada
pemurnian emas, pengolahan air,
Karangtengah RT 04 RW 04
air
granula
atau
limbah
air
tanah,
Kecamatan
pelarut
dan
Sukoharjo.
dan
pemurnian
di
wilayah Weru
Desa
Kabupaten
Sampel
dalam
penghilang bau busuk; (3) Pelet
penelitian ini adalah air sumur
merupakan arang aktif berbentuk
gali dari rumah Nuryani di RT 04
pelet dengan ukuran 0,8-5 mm.
RW 04 dan teknik pengambilan
Digunakan
sampel dengan cara simple random
untuk
pemurnian
emisi,
tromol
sampling. Dalam penelitian ini
penghilang
bau
banyaknya perlakuan adalah tiga
kotoran, dan pengontrol emisi
dengan pengulangan tiga kali.
pada gas buang (Kusnaedi, 2010).
Jumlah sampel air sumur gali
udara,
kontrol
otomotif,
yang diperlukan adalah 20 l METODE PENELITIAN
untuk
Penelitian menggunakan
ini jenis
perlakuan
dan
pengulangan.
penelitian
Penelitian
ini
telah
eksperimen dengan rancangan
dilaksanakan
pretest postest dengan kelompok
Karangtengah RT 04 RW 04
kontrol (pretest-posttest only with
Kecamatan
control
Dalam
Sukoharjo dan tempat penelitian
dilakukan
berada di rumah Sdri Nuryani.
group
rancangan
design). ini
pengelompokkan
anggota
di Weru
Sedangkan
Desa Kabupaten
pemeriksaan
kelompok kontrol dan kelompok
parameter kesadahan, suhu, pH
eksperimen
dari hasil filtrasi dilaksanakan di
berdasarkan
acak.
Kemudian dilakukan pretest pada
laboratorium
kedua
Ilmu
kelompok
perlakuan eksperimen.
pada
dan
diikuti
kelompok
Setelah
itu
dilakukan posttest pada kedua
96
Kimia
Kesehatan
Fakultas Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus
2011.
Hasil
dari
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2009 Hal 91-102
pemeriksaan
berdekatan
parameter
karena
Desa
kesadahan kemudian di analisis
Karangtengah sudah padat
menggunakan uji statistik anova
penduduk.
satu jalur dengan SPSS 17.
gali di Desa Karangtengah
Jumlah
sumur
sebanyak 28 buah. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Desa
2. Hasil pemeriksaan suhu dan
Karangtengah
pH
Kecamatan Weru Kabupaten
Hasil pengukuran suhu
Sukoharjo terletak di kaki
dan pH pada sampel sebelum
pergunungan
dan
kapur.
Desa
sesudah
perlakuan
Karangtengah RT 04 RW 04
dengan
terdiri
filter zeolit dan arang aktif
dari
49
kepala
kombinasi
media
dapat dilihat pada Tabel 1.
keluarga, jarak rumah satu dengan yang lainnya saling
Tabel 1. Hasil Pengukuran Suhu dan pH Pengukuran
Ketebalan media filter
Ulangan
Sebelum
1 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Kontrol
60 cm
70 cm
80 cm
Suhu
pH
27 C
0
7
0
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
27 C 270C 270C 270C 270C 270C 270C 270C 270C 270C 270C 270C
Salah satu persyaratan fisik
air
Kepmenkes RI No. 492/ Menkes/ Per/IV/ 2010 Suhu
pH
240C0 30 C
6,5-8,5
thermometer.
Pengukuran
yang
perlu
dilakukan pada satu sampel
adalah
suhu.
sebelum, tiga sebagai sampel
Alat yang digunakan untuk
kontrol dan sembilan pada
mengukur
sampel
diperhatikan
suhu
adalah
sesudah
Keefektifan Ketebalan Kombinasi Zeolit Dengan ….(Nana rastiana dkk)
melewati
97
media filter zeolit dan arang
Alaerts (2007), bahwa pH
aktif.
yang Menurut Mubarak et al
tinggi
dapat
menyebabkan
ion-ion
(2009), kesadahan sementara
kesadahan
menjadi
dapat
mengendap,
sebagai
diturunkan
atau
dihilangkan melalui proses
Mg(OH)2 dan CaCO3. Dari
pemanasan sehingga dapat
hasil pengukuran diketahui
diartikan
bahwa
bahwa
suhu
mempengaruhi
proses
pH
sesudah
sebelum
melewati
dan media
penurunan kesadahan pada
zeolit dan arang aktif tidak
air. Dari hasil pengukuran
mengalami perubahaan yaitu
suhu
pH
yang
didapatkan,
sebesar
7.
Hal
menunjukkan bahwa suhu
menunjukkan
pengolahan air tersebut tidak
perlakuan
mengalami perubahan yaitu
mempengaruhi pH air.
270C. Hal ini menunjukkan
ini
bahwa tidak
Berdasarkan
bahwa pengolahan air sadah
Kepmenkes
tidak mempengaruhi suhu
No.492/Menkes/Per/IV/201
air,
0
dan
suhu
air
dari
RI
nilai
pH
pengolahan tersebut adalah
diperbolehkan
normal.
minum
yang
untuk
adalah
air
6,5-8,5.
pH
Menurut Waluyo (2009), pH
dilakukan di Laboratorium
yang lebih kecil dari 6,5 dan
Kimia
lebih
Pemeriksaan Fakultas
Ilmu
besar
dari
8,5
dengan
menyebabkan rasa tidak enak
menggunakan alat pH meter.
pada air dan beberapa bahan
Pengukuran pH dilakukan
kimia berubah menjadi racun
pada satu sampel sebelum
yang
pengolahan,
12
kesehatan.
diambil
kontrol
Kesehatan
sesudah
dari
melewati
sampel
dapat
mengganggu
dan
media
filter zeolit dan arang aktif. Menurut
98
Sumestri
dan
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2009 Hal 91-102
3. Hasil
pemeriksaan
kesadahan
kesadahan
dilaksakan
di
Laboratorium Kimia Fakultas
Pengukuran
kadar
Ilmu Kesehatan Universitas
kesadahan pada media filter
Muhammadiyah
zeolit dan arang aktif dengan
dan didapatkan hasil pada
ketebalan 60 cm, 70 cm dan
Tabel 2.
Surakarta
80 cm. Pemeriksaan kadar Tabel 2. Hasil pemeriksaan kadar kesadahan Kadar kesadahan (mg/l) Pengulangan
Sesudah Sebelum
Kontrol
60 cm
70 cm
80 cm
1
557,14
555,71
150
28,57
41,43
2
557,14
555,71
157,14
34,29
44,29
3
557,14
554,28
168,57
31,43
42,86
Rata-rata
557,14
555,23
158,57
31,43
42,86
Kepmenkes RI No. 492/ Menkes/Per/IV/2010
500
Pengukuran
kadar
penelitian ini menggunakan
di
media filter zeolit dan arang
Laboratorium Fakultas Ilmu
aktif karena sifat dari masing-
Kesehatan
massing
kesadahan
dilakukan
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta
media
menurunkan
dapat kadar
pada tanggal 22 Agustus 2011
kesadahan
dengan
mempunyai sifat sebagai ion
menggunakan
air.
Zeolit
metode EDTA. Pengukuran
exchange,
kadar
dari
mengalirkan air sampel pada
ketebalan
filter zeeolit akan melepaskan
kesadahan
masing-masing kombinasi
zeolit
dengan
dengan
natrium
dan
digantikan
arang aktif yaitu 60 cm, 70 cm
dengan mengikat Ca dan Mg.
dan 80 cm dengan ulangan 3
Arang
kali
kemampuan menyerap ion
dengan
media
filter
perbandingan 1:1.
Dalam
Ca
aktif dan
mempunyai Mg
Keefektifan Ketebalan Kombinasi Zeolit Dengan ….(Nana rastiana dkk)
yang
99
kesadahan
ketebalan 60 cm, 70 cm dan
pada air. Media filter yang
80 cm dapat menurunkan
digunakan dalam penelitian
kadar kesadahan pada air
ini berukuran kasar.
sumur. Tetapi yang paling
menyebabkan
Berdasarkan
efektif
menurunkan
kadar
pengukuran kadar kesadahan
kesadahan pada ketebalan 70
di Desa Karangtengah RT 04
cm.
RW
04,diketahui
kadar nilai
kesadahan ambang
Dilakukan
bahwa melebihi
batas
yaitu
uji
anova
satu jalur untuk mengetahui pengaruh variasi ketebalan
sebesar 557,14 mg/l. Setelah
kombinasi
air sampel disaring melalui
arang
kombinasi media filter zeolit
penurunan kadar kesadahan
dengan arang aktif dengan
air
ketebalan 60 cm, 70 cm, dan
menunjukkan
80 cm, didapatkan hasil yang
adalah10823,294
paling efektif pada ketebalan
signifikansi
70 cm yaitu sebesar 94,36%.
<0,01sehingga Ho ditolak dan
Efektivitas pengolahan yang
Ha diterima yang artinya
paling rendah pada ketebalan
penggunaan
media filter 60 cm yaitu
kombinasi
sebesar 71,54%. Sedangkan
arang aktif sebagai media
tingkat
filter air menunjukkan ada
efektivitas
ketebalan
80
92,3%.
cm
pada sebesar
Berdasarkan
KEPMENKES
RI
No.
zeolit
dengan
aktif
sumur.
pengaruh
terhadap Hasil
anova
nilai
F
dengan 0,00
ketebalan zeolit
yang
dengan
significan
terhadap penurunan kadar kesadahan air sumur gali.
492/MENKES/PER/IV/2010
Kadar
kesadahan
pada
tentang persyaratan kualitas
kontrol
atau
tanpa
air minum, kadar maksimum
menggunakan media dengan
kesadahan
perlakuan
yang
media
filter
500
dengan ketebalan 60 cm ada
mg/l, dengan demikian hasil
beda secara signifikan (sig =
dari
0,000)
diperbolehkan
100
hasil
adalah
pengolahan
dengan
karena
sig
<
0,01
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2009 Hal 91-102
dengan rata-rata perbedaan
KESIMPULAN DAN SARAN
396,663
Kesimpulan
bahwa
dapat
penurunan
kesadahan dengan
diartikan
lebih
ketebalan
kadar
Dari penelitian yang telah
tinggi
ddilakukan dapat disimpulkan
60
cm
bahwa
kadar
kesadahan
air
daripada kontrol. Selain itu,
sumur di Desa Karangtengah RT
kadar
pada
04 RW 04 Kecamatan Weru
ketebalan media filter 70 cm
Kabupaten Sukoharjo sebelum
dengan ketebalan media filter
dilakukan
80
secara
menggunakan kombinasi media
signifikan (sig = 0,062) karena
filter zeolit dan arang aktif adalah
sig > 0,01 dengan rata-rata -
557,14 mg/l ini berarti bahwa
11,430 hal ini menunjukkan
kadar
bahwa tidak ada perbedaan
Karangtengah
yang
ambang
kesadahan
cm
ada
beda
signifikan
antara
perlakuan
kesadahan
di
Desa
melebihi
nilai
batas
yang
telah
penurunan kadar kesadahan
ditentukan. Kadar kesadahan air
pada ketebalan 70 cm dan 80
sumur gali setelah dilakukan
cm.
perlakuan
Pada
penelitian
ini
dengan
kombinasi
ketebalan yang paling efektif
media filter dengan ketebalan 60
dalam
cm
menurunkan
rata-rata
kesadahan adalah ketebalan
ketebalan
70 cm. Penelitian ini sejalan
penurunannya
31,43
dengan
ketebalan
cm
(2009)
penelitian yang
Abidin
menyatakan
penurunan
70
158,57
80
cm
kadar
mg/l, rata-rata mg/l, rata-rata
kesadahan
bahwa ketebalan yang paling
42,86 mg/l. Kombinasi ketebalan
efektif
media filter zeolit dan arang aktif
menurunkan
kadar
kesadahan adalah ketebalan
yang
70 cm. Karena pada ketebalan
menurunkan kadar kesadahan air
80 cm zeolit dan arang aktif
sumur
tidak
efektivitas
mampu
menurunkan
lagi kadar
paling gali
efektif adalah
dalam 70
penurunan
cm, kadar
kesadahan sebesar 94,36%.
kesadahan lebih tinggi.
Keefektifan Ketebalan Kombinasi Zeolit Dengan ….(Nana rastiana dkk)
101
Saran
menggunakan Disarankan
filtrasi
dengan
Bagi
zeolit dan arang aktif dengan
masyarakat Desa Karangtengah
ketebalan media filter 70cm. Bagi
RT 04 RW 04 Kecamatan Weru
peneliti
Kabupaten
dilakukan
Sukoharjo
yang
selanjutnya
perlu
penelitian
waktu
menggunakan air sumur gali
tinggal air di dalam media filter
sebagai sumber air bersih dan air
zeolit dan arang aktif. Perlu
minum
sebaiknya
dilakukan penelitian ketebalan
melakukan pengolahan terlebih
salah satu media filter zeolit atau
dahulu.
alternatif
arang aktif dalam menurunkan
dengan
kadar kesadahan pada air sumur.
disarankan Salah
pengolahannya
satu yaitu
DAFTAR PUSTAKA Abidin, Z. 2009. Pengaruh Ketebalan Kombinasi Filter Zeolit dengan Karbon Aktif Terhadap Penurunan Kesadahan Air Sumur Artetis Di Sendangguwo, Tembalang, Kota Semarang. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Semarang Alaerts, G., Sri S. 2007. Metode Penelitian Air. Surabaya: Usaha Nasional. Depkes RI. 2010. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta Joko, T. 2010. Unit Produksi dalam Sistem Penyediaan Air Minum. Yogyakarta: Graha Ilmu Kusnaedi. 2010. Mengolah Air Kotor untuk Air Minum. Jakarta: Penebar Swadaya. Mubarak., Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Amplikasi. Jakarata: Salemba Medika. Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Suripin, 2006. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Yogyakarta: Andi. Sutrisno T., Eni, S. 2006. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: Rineka Cipta. Waluyo, L. 2009. Mikrobiologi Lingkungan. Malang: UMM Press.
102
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2009 Hal 91-102