KEEFEK K KTIFAN PENGGU P UNAAN MODEL L PEMB BELAJAR RAN KO OOPERA ATIF TIP PE STUD DENT TEAM ACHIEVE A EMENT D DIVISIO ON (STAD D) TERH HADAP PENIN NGKATA AN KUAL LITAS PEMBEL P LAJARA AN IPS PADA SISWA S K KELAS V SEKOL LAH DA ASAR NE EGERI DEBO ONG KID DUL KO OTA TEG GAL Skripsi disajikan sebagai s salahh satu syarat untuk mempperoleh gelaar Sarjana Peendidikan Jurrusan Pendiddikan Guru Sekolah S Dasaar
oleh Saakti Munirohh 11402408042
JUR RUSAN PE ENDIDIK KAN GURU U SEKOL LAH DASA AR FAK KULTAS ILMU PE ENDIDIKA AN UNIVE ERSITAS S NEGERII SEMAR RANG 2012
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau keseluruhannya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Tegal,
Juli 2012
Sakti Muniroh
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Di
: Tegal
Tanggal
:
Juli 2012
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd.
Ika Ratnaningrum, S.Pd, M.Pd.
19611018 198803 1 002
19820814 200801 2 008
Mengetahui, Koordinator PGSD UPP Tegal
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. 19630923 198703 1 001
iii
PENGESAHAN Skripsi dengan judul Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Kidul Kota Tegal oleh Sakti Muniroh 1402408042, telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada tanggal 02 Agustus 2012.
PANITIA UJIAN Ketua
Sekretaris
Drs. Hardjono, M.Pd.
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
19510801 197903 1 007
19630923 198703 1 001
Penguji Utama
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. 19630923 198703 1 001
Penguji Anggota 1
Penguji Anggota 2
Ika Ratnaningrum, S.Pd, M.Pd.
Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd.
19820814 200801 2 008
19611018 198803 1 002
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalatmu sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Al-Qur’an: Surat Al-Baqarah: 153) Jangan pernah mengatakan sesuatu yang belum kita kerjakan itu sulit. Ketahuilah, tidak ada yang sulit jika dikerjakan dengan niat dan bersungguh-sungguh. (Penulis) Waktu akan selalu tersedia bagi mereka yang mau memanfaatkannya. (Leonardo Da Vinci)
Persembahan Untuk Ibu, Bapak, dan adik-adikku yang selalu menyayangi, mendoakan, mendukung, dan selalu memberikan apapun yang terbaik untukku; Untuk Bapak Teguh Supriyanto dan Ibu Ika Ratnaningrum yang telah memberikan bimbingan, saran, pengarahan, dan motivasi untukku; Untuk Teman-teman seperjuangan PGSD UNNES 2008 yang telah memberikan bantuan kepadaku.
v
PRAKATA Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Kidul Kota Tegal. Dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi, peneliti banyak mendapatkan bimbingan, dukungan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor UNNES.
2.
Drs. Hardjono, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES.
3.
Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan PGSD FIP UNNES.
4.
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal FIP UNNES.
5.
Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd., dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, saran dan motivasi yang bermanfaat kepada peneliti dalam penyusunan skripsi.
6.
Ika Ratnaningrum, S.Pd, M.Pd., dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi dalam penyusunan skripsi.
7. Drs. Akhmad Zaeni, Kepala SD Negeri Debong Kidul yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian. 8. Sismiatun, S.Pd. SD, guru pengampu kelas VA SD Negeri Debong Kidul yang telah memberikan waktu dan bimbingannya yang bermanfaat bagi peneliti melaksanakan penelitian. vi
9. Tuti Awaliyah, A.Ma, guru pengampu kelas VB SD Negeri Debong Kidul yang telah memberikan waktu dan bimbingannya dalam membantu peneliti melaksanakan penelitian. 10. Staf guru, karyawan, dan siswa SD Negeri Debong Kidul yang telah bersedia bekerjasama dalam penelitian ini. 11. Bapak dan Ibu yang telah memberikan motivasi, kasih sayang, dan doa restu, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. 12. Sahabat-sahabatku yang telah memberikan semangat dan dukungannya. 13. Rekan-rekan mahasiswa PGSD UPP Tegal angkatan 2008. 14. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan pembaca, sehingga dapat dijadikan referensi bagi guru atau insan-insan yang mempunyai atensi di bidang pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak bangsa.
Tegal,
Peneliti
vii
Juli 2012
ABSTRAK Muniroh, Sakti. 2012. Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Kidul Kota Tegal. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I. Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd., II. Ika Ratnaningrum, S.Pd, M.Pd. Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe student team achievement division (STAD), Aktivitas, dan Hasil Belajar. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang dalam proses pembelajarannya, siswa lebih banyak diarahkan pada kemampuan menghafal atau mendengarkan ceramah dari guru, maka berdampak pada kurangnya kemampuan untuk mengembangkan potensi siswa dan membuat siswa cenderung pasif. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat membuat siswa mengembangkan potensi yang dimilikinya dan lebih aktif. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division (STAD). Dari uraian latar belakang, muncul rumusan masalah “apakah ada peningkatan aktivitas hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul yang mendapat pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD? dan apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe STAD dan yang mendapat pembelajaran dengan model konvensional?”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan metode cooperative learning tipe STAD terhadap aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal. Populasi dalam penelitian sebanyak 78 siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul yang terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas VA sebanyak 38 siswa dan VB 40 siswa. Sampel yang digunakan yaitu simple random sampling, yaitu 32 siswa dari kelas VA yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan 34 siswa dari VB sebagai kelas kontrol. Data awal penelitian menggunakan nilai UTS siswa kelas V semester 2 yang diperoleh rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 61,105, sedangkan kelas kontrol sebesar 62,775. Setelah kelompok eksperimen diberikan model STAD dan kelompok kontrol diberi model pembelajaran konvensional, kedua kelompok diberikan tes akhir pada materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dan diperoleh skor aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pertemuan 1 sebesar 86 dengan keaktifan siswa 86% serta termasuk kriteria sangat tinggi dan pertemuan 2 sebesar 90,90 dengan keaktifan siswa 90,90% serta termasuk kriteria sangat tinggi pula, sedangkan skor aktivitas siswa di kelas kontrol pada pertemuan 1 sebesar 72,73 dengan keaktifan siswa sebesar 72,73% serta termasuk kriteria tinggi dan pertemuan 2 sebesar 75,00 dan keaktifan siswa viii
sebesar 75,00% serta termasuk kriteria sangat tinggi. Hasil belajar siswa diperoleh rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 75,63, sedangkan kelas kontrol sebesar 68,53. Data hasil penghitungan dengan menggunakan rumus independent sample t test melalui program SPSS versi 17, menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar ditandai dengan nilai thitung > ttabel, yaitu 2,016 > 1,998 dan signifikansi 0,048 < 0,05. Dari hasil penelitian, diharapkan guru dapat menerapkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Bagi siswa, sebaiknya lebih menggali pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya semaksimal mungkin pada saat pembelajaran berlangsung. Bagi sekolah perlu mengambil kebijakan yang dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran STAD pada berbagai mata pelajaran.
ix
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul .................................................................................................... i Halaman Pernyataan ........................................................................................... ii Halaman Persetujuan Pembimbing .................................................................... iii Halaman Pengesahan ......................................................................................... iv Motto dan Persembahan ..................................................................................... v Prakata ................................................................................................................ vi Abstrak ...............................................................................................................viii Daftar Isi ............................................................................................................ x Daftar Tabel .......................................................................................................xiii Daftar Lampiran ..................................................................................................xiv Bab 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 6 1.3 Perumusan Masalah ..................................................................................... 7 1.4 Pembatasan Masalah .................................................................................... 7 1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8 1.5.1 Tujuan Umum ........................................................................................... 8 1.5.2 Tujuan Khusus .......................................................................................... 8 1.6 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8 1.6.1 Bagi Siswa ................................................................................................ 9 1.6.2 Bagi Guru ................................................................................................. 9 1.6.3 Bagi Sekolah ............................................................................................. 9 2.
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan .............................................................................. 10 2.2 Landasan Teori ............................................................................................ 11
x
2.2.1 Belajar dan Pembelajaran ......................................................................... 12 2.2.2 Aktivitas Belajar ....................................................................................... 13 2.2.3 Hasil Belajar ............................................................................................. 14 2.2.4 Ilmu Pengetahuan Sosial .......................................................................... 15 2.2.5 Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................... 17 2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 35 2.4 Hipotesis ..................................................................................................... 36 2.4.1 Hipotesis Tindakan ................................................................................... 36 2.4.2 Hipotesis Penelitian .................................................................................. 36 3.
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel .................................................................................. 38 3.1.1 Populasi .................................................................................................... 38 3.1.2 Sampel ...................................................................................................... 38 3.2 Variabel Penelitian .................................................................................... 39 3.2.1 Variabel Terikat (Y) ................................................................................. 39 3.2.2 Variabel Bebas .......................................................................................... 40 3.3
Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 40
3.3.1 Observasi .................................................................................................. 41 3.3.2 Tes ............................................................................................................. 41 3.3.3 Dokumentasi ............................................................................................. 42 3.4
Instrumen Penelitian ................................................................................. 42
3.4.1 Lembar Observasi ..................................................................................... 42 3.4.2 Soal-soal Tes ............................................................................................. 43 3.4.3 Dokumentasi ............................................................................................. 45 3.5
Desain Penelitian ...................................................................................... 46
3.6
Metode Analisis Data ............................................................................... 46
3.6.1 Deskripsi Data .......................................................................................... 47 3.6.2 Uji Prasyarat Analisis .............................................................................. 47 3.6.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) ...................................................... 48 3.7
Indikator Keberhasilan ............................................................................. 49
xi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data .............................................................................................. 50 4.2 Uji Prasyarat Instrumen ................................................................................ 50 4.2.1 Uji Validitas .............................................................................................. 51 4.2.2 Uji Reliabilitas .......................................................................................... 52 4.2.3 Uji Kesamaan Rata-rata ............................................................................ 53 4.3 Hasil Penelitian ............................................................................................ 54 4.4 Aktivitas Belajar Siswa ................................................................................ 56 4.5 Uji Prasyarat Analisis ................................................................................... 56 4.5.1 Normalitas Data ........................................................................................ 57 4.5.2 Homogenitas Data ..................................................................................... 58 4.5.3 Pengujian Hipotesis (Uji t) ........................................................................ 58 4.6 Pembahasan .................................................................................................. 60 5. PENUTUP 5.1 Simpulan ...................................................................................................... 64 5.2 Saran ............................................................................................................. 65 Daftar Lampiran .................................................................................................. 67 Daftar Pustaka ..................................................................................................... 232
xii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
2.1
Pedoman Pemberian Skor Perkembangan Individu ................................. 28
3.1
Kualifikasi Persentase Keaktifan Siswa ................................................... 49
4.1
Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa ........................................................... 50
4.2
Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................ 52
4.3
Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen .................................. 53
4.4
Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Kontrol ........................................ 53
4.5
Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen .................... 55
4.6
Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Kelas Kontrol ........................... 55
4.7
Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen .......................................... 57
4.8
Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol ................................................. 57
4.9
Hasil Uji Homogenitas Data ..................................................................... 58
4.10 Hasil Uji t .................................................................................................. 59
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1.
Daftar Populasi Siswa Kelas Eksperimen (VA) ......................................... 67
2.
Daftar Populasi Siswa Kelas Kontrol (VB) ................................................ 68
3.
Daftar Sampel Siswa Kelas VA (Kelas Eksperimen) ................................ 69
4.
Daftar Sampel Siswa Kelas VB (Kelas Kontrol) ....................................... 70
5.
Lembar Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ................................................ 71
6.
Deskriptor Pedoman Observasi Model STAD ........................................... 72
7.
Lembar Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ...................................................... 75
8.
Deskriptor Pedoman Observasi Model Konvensional ............................... 76
9.
Silabus Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V SD ........................................... 81
10. Silabus Pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial ...................................... 85 11. Kisi-kisi Soal Uji Coba Ilmu Pengetahuan Sosial ...................................... 86 12. Proses Validasi .......................................................................................... 90 13. Daftar Nilai UTS Siswa Kelas VA dan VB ...............................................124 14. Pembagian TIM Siswa ...............................................................................126 15. Nilai Hasil Uji Coba Soal ...........................................................................127 16. Hasil Uji Validitas ......................................................................................128 17. Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................................135 18. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 1 ....................................137 19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 2 ....................................155 20. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 1 ..........................................180 21. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kontrol 2 ..........................................195 22. Daftar Nilai Postes Eksperimen .................................................................217 23. Daftar Nilai Postes Kontrol ........................................................................218 24. Hasil Uji Homogenitas dan Uji t ................................................................219 25. Penskoran TIM STAD Pertemuan 1 ..........................................................220 26. Penskoran TIM STAD Pertemuan 2 ..........................................................221 27. Piagam Penghargaan TIM STAD ...............................................................222
xiv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut ketentuan umum Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan merupakan hal yang paling fundamental dalam usaha untuk meningkatkan kualitas kehidupan bangsa yang cerdas dan bermartabat. Seperti yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea keempat, salah satu tujuan negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu usaha pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut yaitu dengan menyelenggarakan wajib belajar pendidikan dasar bagi warga negaranya. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 18, disebutkan bahwa wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah. Sementara pasal 32 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Amanat ini diperkuat oleh Undang-Undang 1
2
Nomor 20 Tahun 2003 pasal 6 ayat 1 yang menyebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Seperangkat aturan di atas, menjelaskan bahwa pendidikan dasar merupakan program dari pemerintah dan wajib diikuti oleh setiap warga negaranya. Pemerintah juga wajib memberikan fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar, sehingga akan menghasilkan mutu pendidikan yang optimal. Namun, tujuan tersebut tidak akan tercapai apabila tidak ada dukungan dari masyarakat. Oleh karena itu, peran dan kerjasama dari masyarakat pun sangat berpengaruh terhadap hasil dari penyelenggaraan program pendidikan dasar. Berhasil atau tidaknya penyelenggaraan pendidikan dasar dapat dilihat dari kualitas lulusan. Salah satu kunci pemerintah untuk menentukan kualitas lulusan dalam dunia pendidikan dasar yaitu dengan menentukan kurikulum pendidikannya, sehingga setiap kurun waktu tertentu kurikulum pendidikan selalu dievaluasi untuk kemudian disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum merupakan suatu rancangan program yang di dalamnya terdapat komponen-komponen seperti tujuan, isi, bahan, metode, dan evaluasi kegiatan pendidikan yang direncanakan terlebih dahulu serta dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 19, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang sedang dianut sekarang ini yaitu Kurikulum
3
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) setelah kurikulum di Indonesia telah mengalami perubahan-perubahan sejak kurikulum tahun 1964. Perubahan kurikulum tersebut terjadi akibat perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek di lingkungan masyarakat.
Mengacu pada kurikulum,
diharapkan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan optimal sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai pada semua mata pelajaran, termasuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang bersifat non-eksak. Pada proses pembelajaran IPS yang berlangsung dalam dunia pendidikan, sering kali muncul suatu permasalahan, yaitu masalah keberhasilan pembelajaran yang kurang optimal. Permasalahan ini disebabkan karena pada saat proses pembelajarannya siswa lebih banyak diarahkan pada kemampuan menghafal atau mendengarkan ceramah dari guru, sehingga berdampak pada kurangnya kemampuan untuk mengembangkan potensi siswa dan membuat siswa cenderung menjadi pasif. Siswa dipaksa untuk mengingat berbagai informasi tanpa dituntut untuk dapat menemukan informasi tersebut berdasarkan potensi siswa itu sendiri. Sama seperti halnya pembelajaran IPS yang terjadi di kelas V SD Negeri Debong Kidul. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V yang bernama Sismiatun, S.Pd. SD pada hari Sabtu tanggal 29 Febuari 2012, diperoleh keterangan bahwa masih ada beberapa siswa yang susah menerima pelajaran dan lebih senang bermain dengan teman sebangkunya ketika pelajaran sedang berlangsung. Selain itu, beliau berkata dalam kegiatan mengajarnya masih menggunakan model konvensional, jarang menggunakan media pada saat
4
pembelajaran IPS, serta belum pernah menggunakan model pembelajaran kooperatif. Berdasarkan nilai UTS semester 2 diperoleh data rata-rata nilai kelas VA (kelas eksperimen) sebesar 61,105 dengan KKM 68, dan keberhasilan ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 47% atau 18 siswa dari 38 siswa. Oleh karenanya, peneliti ingin mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif pada materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan, sehingga diharapkan dapat lebih meningkatkan nilai hasil belajar siswa, dapat membuat siswa menjadi aktif, dan pembelajarannya dapat berlangsung secara efektif serta optimal. Pembelajaran yang efektif dan optimal dapat tercapai apabila komponenkomponen pengajaran saling terintegrasi satu sama lain. Menurut Hamalik (2011: 77), ada tujuh komponen dalam pengajaran, yaitu: (1) tujuan pendidikan dan pengajaran, (2) peserta didik atau siswa, (3) tenaga kependidikan khususnya guru, (4) perencanaan pengajaran sebagai segmen kurikulum, (5) strategi pembelajaran, (6) media pengajaran, dan (7) evaluasi pengajaran. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas beberapa komponen yang saling berhubungan satu sama lain. Apabila salah satu komponen tidak ada, maka pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Salah satu komponen pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran yaitu strategi belajar mengajar. Strategi merupakan merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar utuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga akan memudahkan siswa mencapai tujuan yang dikuasai di akhir kegiatan belajar. Strategi menunjuk pada pengaturan (memilih dan menyusun), cara, sarana/prasarana, dan tenaga
5
untuk mencapai tujuan. Apabila strategi dirancang kerangka konseptual dan operasionalnya, maka disebut model pembelajaran. Menurut Joyce dan Weil dalam Abimanyu (2008: 2-4), model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Guru harus pandai memilih model pembelajaran yang tepat agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pemilihan suatu model perlu memperhatikan beberapa hal seperti berorientasi pada tujuan pembelajaran, waktu yang tersedia, jumlah dan karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran, fasilitas sekolah, serta kurikulum yang sedang berlaku. Model yang tepat untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal dan tidak hanya mengandalkan hafalan, ceramah guru, serta dapat membuat siswa terlibat secara aktif, salah satunya yaitu model cooperative learning (pembelajaran kooperatif) tipe Student Team Achievement Division (STAD). Menurut Slavin dalam Isjoni (2010: 12), cooperative learning adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompokkelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. STAD merupakan tipe model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Slavin dan menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi antarsiswa untuk saling memotivasi dan membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.
6
STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Oleh sebab itu, model STAD cocok diterapkan untuk pembelajaran IPS di SD Negeri Debong Kidul, karena seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa pembelajaran yang berlangsung di kelas V masih menggunakan model konvensional dan belum pernah menggunakan metode kerjasama/kooperatif. Pembelajaran menggunakan model STAD diharapkan aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat. Selain itu, model
STAD
lebih
menekankan
pada
pembelajaran
student
centered
(pembelajaran yang berpusat pada siswa) dan lebih mengutamakan kerjasama dalam kelompok. Siswa dalam kelompok dituntut secara aktif dan kreatif serta mampu memaksimalkan semua potensi yang dimilikinya, sehingga hasil pembelajarannya optimal. Berdasarkan latar belakang, maka peneliti berminat untuk mengadakan penelitian dengan judul “Keefektifan Pengunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal”.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: (1) Pembelajaran yang menggunakan model konvensional menyebabkan siswa cenderung pasif, mudah bosan, tidak memperhatikan penjelasan guru, dan pembelajarannya berpusat pada guru.
7
(2) Guru belum pernah mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif (pembelajaran berbasis kerja kelompok), sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal.
1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang dapat diambil antara lain: (1) Apakah terdapat perbedaan aktivitas belajar IPS antara siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe STAD dan yang mendapat pembelajaran dengan model konvensional? (2) Apakah terdapat perbedaan hasil belajar IPS antara siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe STAD dan yang mendapat pembelajaran dengan model konvensional?
1.4 Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut: (1)
Keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan.
(2)
Keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan.
8
1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan khusus. Untuk penjelasan selengkapnya mengenai tujuan umum dan khusus penelitian, antara lain sebagai berikut : 1.5.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk: (1) Meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. (2) Meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di SD. 1.5.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk: (1) Mengetahui aktivitas belajar siswa kelas V dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model konvensional. (2) Mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe STAD dan yang mendapat pembelajaran dengan model konvensional. (3) Menguji penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPS di SD.
1.6 Manfaat Penelitian Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, seperti siswa, guru, dan sekolah. Penjelasan selengkapnya mengenai manfaat-manfaat yang diharapkan dari penelitian bagi pihak-pihak yang terkait yaitu sebagai berikut:
9
1.6.1 Bagi Siswa (1) Meningkatnya kemampuan dan aktivitas belajar IPS khususnya pada materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan. (2) Melatih siswa untuk memecahkan masalah melalui belajar kerjasama kelompok. 1.6.2 Bagi Guru (1) Memiliki gambaran tentang pembelajaran IPS yang efektif. (2) Menambah pengetahuan tentang pengembangan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 1.6.3 Bagi Sekolah Meningkatnya penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di SD Negeri Debong Kidul, sehingga kualitas pembelajarannya dapat meningkat, tidak hanya pada mata pelajaran IPS saja, tetapi juga pada pelajaran yang lain.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian yang Relevan Hasil penelitian Intan Nurjanah pada tahun 2009 yang berjudul “Penerapan Pembelajaran
Kooperatif
Model
STAD
Dengan
Menggunakan
Metode
Eksperimen Untuk Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi Sosial Dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas VII-B SMPN 14 Malang”, menunjukkan bahwa pada awal pembelajaran, prestasi belajar fisika siswa masih rendah ditunjukkan dengan ketuntasan belajar fisika siswa hanya mencapai 55,81 % dengan SKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 65. Hasil penerapan pembelajaran kooperatif model STAD dengan menggunakan metode eksperimen mampu meningkatkan kemampuan interaksi sosial dan prestasi belajar fisika siswa. Pada siklus I kemampuan interaksi sosial siswa mencapai 60,08 % dan pada siklus II meningkat menjadi 84,76 %. Nilai rerata fisika siswa pada siklus I mencapai 63,33 dengan persentase ketuntasan 61,90 % dan meningkat menjadi 70,83 dengan persentase ketuntasan 76,19 % pada siklus II. Penelitian lain yang relevan yaitu hasil penelitian Mega Irhamna dan Sutrisni pada tahun 2009 yang berjudul Cooperative Learning dengan Model STAD pada Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP Negeri 2 Delitua diperoleh data bahwa pada siklus I proses pembelajaran masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Sesuai dengan kriteria keberhasilan yang digunakan pada siklus I, hasil pembelajaran menunjukkan bahwa rata-rata nilai 10
11
subjek penelitian sebesar 66,25 dan persentase subjek yang memperoleh nilai ≥ 65 yaitu 50%. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila memenuhi kriteria keberhasilan yaitu rata-rata nilai tes siswa ≥ 65 dan yang memperoleh nilai ≥ 65 paling sedikit harus 85%. Setelah diadakan perubahan dan penyempurnaan pelaksanaan evaluasi siklus I, evaluasi siklus II dilaksanakan sesuai dengan hasil refleksi setiap siklus. Pelaksanaan evaluasi siklus II merupakan akhir tindakan perbaikan cooperative learning model STAD. Evaluasi dalam bentuk tes pada siklus II, menunjukkan rata-rata nilai subjek penelitian adalah 85,83 dan persentase subjek penelitian yang memperoleh nilai ≥ 65 sebesar 91,66%. Pembelajaran pada siklus II ini telah berhasil, karena sesuai dengan kriteria keberhasilan yaitu rata-rata nilai tes siswa ≥ 65 dan persentase yang memperoleh nilai ≥ 65 paling sedikit harus 85%.
2.2 Landasan Teori Landasan teori berasal dari dua kata, yaitu kata “landasan” yang berarti dasar/tumpuan (KBBI 1990: 493) dan “teori” yang berarti (1) pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi; (2) penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi; (3) asas dan hukum umum yg menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan; (4) pendapat, cara, dan aturan untuk melakukan sesuatu (KBBI 1990: 932). Teori-teori yang akan digunakan sebagai landasan yang membantu peneliti menyusun penelitian yaitu:
12
2.2.1 Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan proses penting dalam proses perubahan perilaku manusia. Pengertian belajar menurut beberapa pakar pendidikan menurut Suprijono (2011: 2), antara lain: (1) Gagne berpendapat bahwa belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. (2) Travers mendefinisikan belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku. (3) Cronbach menyatakan bahwa learning is shown by a change in a behavior as a result of experience. (Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman). Jadi, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku akibat adanya pengalaman dan latihan atau interaksi dengan lingkungan. Dengan adanya atau telah mengalami kegiatan belajar, seseorang akan memiliki pengetahuan, kebiasaan, dan sikap, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, belum terampil menjadi terampil, dan dari tidak bisa menjadi bisa. Sementara menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 20, pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Briggs (1992) dalam Sugandi dkk (2007: 9-10), pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa, sehingga siswa itu memperoleh kemudahan dalam
13
berinteraksi berikutnya dengan lingkungan. Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan dibuat untuk siswa. Pembelajaran merupakan upaya pendidik untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar (Isjoni 2010: 11). Jadi, pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh guru/pengajar untuk membantu siswa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya serta mampu berinteraksi dengan lingkungan. 2.2.2 Aktivitas Belajar Pengertian aktivitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 17) adalah keaktifan; kegiatan; kesibukan. Aktivitas belajar merupakan seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar. Menurut Sardiman dalam Saminanto (2010: 97), yang dimaksud dengan aktivitas belajar adalah keaktifan yang bersifat fisik atau mental. Dalam proses belajar mengajar, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Aktivitas yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran tersebut akan menimbulkan kesan (Slameto 2010: 36). Merujuk pendapat Dierich (Hamalik 2011: 172-3), ada 8 kelompok aktivitas belajar, yaitu: (1) Kegiatan-kegiatan visual, meliputi membaca, melihat gambar-gambar, mengamati, eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. (2) Kegiatan-kegiatan lisan (oral), meliputi mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.
14
(3) Kegiatan kegiatan mendengarkan, meliputi mendengarkan penyajian bahan, percakapan atau diskusi kelompok, permainan, dan radio. (4) Kegiatan-kegiatan menulis, meliputi menulis cerita, laporan, memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket. (5) Kegiatan-kegiatan menggambar, meliputi menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola. (6) Kegiatan-kegiatan metrik, meliputi melakukan percobaan, memilih alatalat, melaksanakan pameran, membuat model, menari, berkebun, dan menyelenggarakan permainan. (7) Kegiatan-kegiatan
mental,
meliputi
merenungkan,
mengingat,
memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubunganhubungan, dan membuat keputusan. (8) Kegiatan-kegiatan emosional, meliputi minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Jadi, aktivitas belajar adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh siswa dengan tujuan siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu keberhasilan dalam proses belajarnya. 2.2.3 Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Hasil belajar menurut Gagne dalam Suprijono (2011: 5-6), berupa: (1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
15
(2) Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif. (3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. (4) Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. (5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sementara itu, hasil belajar menurut Bloom dalam Dimyati dan Mudjiono (2009: 26-31), yaitu mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif terdiri dari enam jenis perilaku, antara lain: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif mencakup penerimaan, partisipasi, penilaian dan penerimaan sikap, organisasi, serta pembentukan nilai hidup. Yang terakhir, ranah psikomotor terdiri dari persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas. Jadi, hasil belajar adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat telah melakukan kegiatan-kegiatan belajar. 2.2.4 Ilmu Pengetahuan Sosial Ada beberapa pendapat mengenai pengertian IPS menurut Masitoh, Susilo, dan Soewarso (2010: 1), antara lain:
16
(1) Jean Jarolimek (1967) mendefinisikan IPS adalah ilmu yang mengkaji manusia dalam hubungannya dengan lingkungan sosial dan fisiknya. (2) Michaelis (1957) menyatakan bahwa IPS dihubungkan dengan manusia dan interaksinya dengan lingkungan fisik dan sosialnya yang menyangkut hubungan kemanusiaan. (3) Nasution (1975) berpendapat bahwa IPS adalah suatu program pendidikan merupakan suatu keseluruhan, yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisik maupun dalam lingkungan sosialnya dan yang bahannya diambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, politik, dan psikologi sosial. Sementara itu, menurut Masitoh, Susilo, dan Soewarso (2010: 3), IPS merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang manusia dan interaksinya dengan dunia sekelilingnya. Latar telaahnya yaitu kehidupan nyata manusia. IPS juga membahas tentang hubungan manusia dengan lingkungannya. Jadi, IPS adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari manusia dan dalam hubungannya dengan interaksi lingkungan yang dalam masyarakat. Lingkungan dalam masyarakat yang merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya siswa sebagai bagian dari masyarakat yang dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. Tujuan dari pendidikan IPS yaitu untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk
17
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Solihatin dan Raharjo 2008: 15). 2.2.5 Model Pembelajaran Kooperatif Pada subbab 2.2.5, peneliti akan membahas mengenai berbagai landasan teori yang mengacu pada model pembelajaran kooperatif, yaitu tentang model pembelajaran, pembelajaran kooperatif, tujuan pembelajaran kooperatif, kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif, model pembelajaran kooperatif tipe STAD, tahap-tahap proses pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penjelasan teori selengkapnya dapat dilihat pada sub-bagian berikut: 2.2.5.1 Model Pembelajaran Guru harus merancang kegiatan-kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan sebelum proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Guru harus pandai memilih dan menentukan model pembelajaran yang tepat, sehingga dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif dan dapat meningkatkan hasil pembelajaran. Sebelum menentukan model pembelajaran, guru harus paham terlebih dahulu tentang apa itu model pembelajaran. Menurut Dahlan dalam Isjoni (2010: 49), model pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas. Sementara menurut Arends dalam Suprijono (2011: 46), model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Jadi, model pembelajaran dapat
18
didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirancang. Hasan dalam Isjoni (2010: 50), menyatakan bahwa semua model pembelajaran dapat dikatakan baik, jika memenuhi prinsip-prinsip seperti: (1) Semakin kecil upaya yang dilakukan guru dan semakin besar aktivitas belajar siswa, maka hal itu semakin baik. (2) Semakin sedikit waktu yang diperlukan guru untuk mengaktifkan siswa belajar juga semakin baik. (3) Sesuai dengan cara belajar siswa yang dilakukan. (4) Dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru. (5) Tidak ada satupun model/metode yang paling sesuai untuk segala tujuan, jenis, materi, dan proses belajar yang ada. 2.2.5.2 Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif ini bernaung dalam teori konstruktivisme. Dukungan teori kostruktivisme sosial Vygotsky telah meletakkan arti penting model pembelajaran kooperatif. Kostruktivisme sosial Vygotsky menekankan bahwa pengetahuan dibangun dan dikonstruksi secara mutual (Suprijono 2011: 55). Siswa mengonstruksi pengetahuan melalui interaksi sosial dengan orang lain. Pembelajaran kooperatif
merupakan pembelajaran yang berbasis sosial.
Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit, jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling
19
membantu memecahkan masalah. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat, menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto 2010: 37). Dalam pembelajaran ini, guru diharapkan mampu membentuk kelompok-kelompok kooperatif yang heterogen agar
semua
anggotanya
dapat
bekerjasama
untuk
memaksimalkan
pembelajarannya sendiri dan kelompoknya. Jadi, pembelajaran kooperatif mengacu pada metode pembelajaran yang melibatkan siswa bekerjasama dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar. Roger dkk dalam Huda (2011: 29) menyatakan bahwa cooperative learning is group learning activity organized in such a way that learning is based on the socially structured change of information between learners in group in which each learner is held accountable for his or her own learning and is motivated to increase the learning of others. Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh suatu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. Sementara menurut Johnson dan Johnson dalam Huda (2011: 31), pembelajaran kooperatif berarti working together to accomplish shared goals (bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama). Dalam konteks pengajarannya,
20
pembelajaran kooperatif sering didefinisikan sebagai pembentukan kelompokkelompok kecil yang terdiri dari siswa-siswa yang dituntut untuk bekerjasama dan saling meningkatkan pembelajarannya dan pembelajaran siswa-siswa lain. Etchberger (2011: 397) menjelaskan bahwa: Cooperative learning has been shown to improve academic achievement for students through active involvement by student (Jacobs et al. 2002, Cooper et al. 2003, Milus 2010). Cooperative learning fosters a relationship in a group of students that requires positive interdependence (a sense of sink or swim together), individual accountability (each of us has to contribute and learn), interpersonal skills (communication, trust, leadership, dedsionmaking [sic], and conflict resolution), face-to-face promotive interaction, and processing (reflecting on how well the team is functioning and how to function even better, Johnson and Johnson 1994b) Maksud dari pernyataan tersebut yaitu pembelajaran kooperatif telah ditunjukkan untuk meningkatkan prestasi akademik siswa melalui keterlibatan aktif oleh siswa (Jacobs et al 2002, Cooper et al 2003, Milus 2010). Dalam pembelajaran kooperatif, hubungan dalam kelompok siswa yang memerlukan saling ketergantungan positif (rasa tenggelam atau berenang bersama-sama), akuntabilitas individu (masing-masing dari siswa harus berkontribusi dan belajar), keterampilan
antarpribadi
(komunikasi,
kepercayaan,
kepemimpinan,
pengambilan keputusan, dan resolusi konflik), interaksi tatap muka promotif, dan pengolahan (merefleksikan seberapa baik tim ini berfungsi dan bagaimana agar berfungsi lebih baik, Johnson dan Johnson 1994b). Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat dikatakan bahwa dasar pembelajaran kooperatif yaitu siswa bekerjasama dalam belajar kelompok dan masing-masing siswa bertanggung jawab terhadap aktivitas belajar anggota
21
kelompoknya, sehingga seluruh anggota kelompok dapat menguasai materi pelajaran dengan baik dan mampu meningkatkan hasil belajar. Pembelajaran kooperatif menekankan kerjasama antarsiswa dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif dilandasi oleh pemikiran bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami suatu konsep, jika antarsiswa saling mendiskusikan suatu masalah dengan temannya. Kegiatan siswa dalam belajar kelompok antara lain mengikuti penjelasan guru, menyelesaikan tugas-tugas dalam kelompok, memberikan penjelasan kepada teman sekelompoknya, mendorong teman kelompoknya untuk berpartisipasi secara aktif dan berdiskusi. Dalam pembelajaran kooperatif, kelompok belajar yang mencapai hasil belajar maksimal akan diberi penghargaan. Pemberian penghargaan ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar. 2.2.5.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif Tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik cooperative learning menurut Slavin dalam Isjoni (2010: 22), yaitu: 2.2.5.3.1 Penghargaan Kelompok Cooperative learning menggunakan tujuan-tujuan kelompok untuk memperoleh penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diperoleh, jika kelompok mencapai skor di atas kriteria yang ditentukan. Keberhasilan kelompok didasarkan pada penampilan individu sebagai anggota kelompok dalam menciptakan hubungan antarpersonal yang saling mendukung, saling membantu, dan saling peduli.
22
2.2.5.3.2 Pertanggungjawaban Individu Keberhasilan kelompok bergantung pada pembelajaran individu dari semua anggota kelompok. Pertanggungjawaban tersebut menitikberatkan pada aktivitas anggota kelompok yang saling membantu dalam belajar. Adanya pertanggungjawaban secara individu juga menjadikan setiap anggota siap untuk menghadapi tes dan tugas-tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan teman sekelompoknya. 2.2.5.3.3 Kesempatan yang Sama untuk Mencapai Keberhasilan Cooperative learning menggunakan metode skoring yang mencakup nilai perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh siswa dari yang terdahulu. Dengan menggunakan metode skoring ini, setiap siswa baik yang berprestasi rendah, sedang, maupun tingggi, sama-sama memperoleh kesempatan untuk berhasil dan melakukan yang terbaik bagi kelompoknya. Selain itu, Trianto (2007: 44) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran kooperatif yaitu dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit, dan membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. 2.2.5.4 Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sama halnya dengan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif juga memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain: 2.2.5.4.1 Kelebihan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Kelebihan-kelebihan
menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif
menurut Nur dalam Asma (2006: 26), yaitu pembelajaran kooperatif dapat
23
menyebabkan unsur-unsur psikologis siswa menjadi terangsang dan lebih aktif. Hal ini disebabkan oleh adanya rasa kebersamaan dalam kelompok, sehingga mereka lebih mudah dalam berkomunikasi dan berani mengemukakan pendapatnya. Selain itu, pembelajaran kooperatif juga dapat meningkatkan kerja keras siswa, lebih giat, dan lebih termotivasi. Sementara Davidson seperti yang dikutip oleh Noornia dalam Asma (2006: 26), menyatakan bahwa keuntungan paling besar dari pembelajaran kooperatif terlihat ketika siswa menerapkannya dalam menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks. Keuntungan pembelajaran kooperatif juga dapat meningkatkan kecakapan individu atau kelompok dalam memecahkan masalah, meningkatkan komitmen, dapat menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebayanya dan siswa yang berprestasi dalam pembelajaran kooperatif ternyata lebih mementingkan orang lain, tidak bersifat kompetitif, dan tidak memiliki rasa dendam. 2.2.5.4.2
Kekurangan Pembelajaran Kooperatif
Slavin dalam Asma (2006: 27), menyatakan bahwa “kekurangan dari cooperative learning yaitu kontribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang dan siswa yang memiliki prestasi tinggi akan mengarah kepada kekecewaan. Hal ini disebabkan oleh peran anggota kelompok yang pandai lebih dominan”. Sementara menurut Noornia dalam Asma (2006: 27), cooperative learning membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, bahkan dapat mengakibatkan materi tidak dapat disesuaikan dengan kurikulum yang ada, apabila guru belum berpengalaman. Dari segi keterampilan mengajar, guru membutuhkan persiapan matang dan
24
pengalaman yang lama untuk dapat menerapkan cooperative learning dengan baik. 2.2.5.5 Model Pembelajaran Koopertif tipe STAD Amstrong dan Jesse Palmer (1998) menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai berikut: The cooperative learning techniques used in this study was the Student Team Achievement Dividions' [sic] (STAD) method developed by Robert Slavin (1986). STAD has been described as the simplest of a group of cooperative learning techniques referred to as Student Team Learning Methods. In the STAD approach studentsare [sic] assigned to four or five member teamsreflecting [sic] a heterogeneous grouping of high, average, and low achieveing students of diverse ethnic backgrounds and different genders. Each week, the teacher introduces new material through a lecture, class discussion, or some form of a teacher presentation. Team members then collaborate on worksheets designed to expand and reinforce the material taught by the teacher. Team members may (a) work on the worksheets in pairs, (b) take turns quizzing each other, (c) discuss problems as a group, or (d) use whatever strategies they wich to learn the assigned material. Each teamwill [sic] then receive answer sheets, making clear to the students that their task is to learn the concepts not simply fill out the orksheets. Team members are instructed that their task is not complete until all teammembers [sic] understand the assigned material. Kutipan Amstrong dan Jesse Palmer pada paragraf di atas, maksudnya yaitu teknik-teknik pembelajaran kooperatif yang digunakan dalam penelitian adalah
pembelajaran
kooperatif
pengelompokkan
siswa
berdasarkan
perbedaan/pembagian prestasi (STAD) metode yang dikembangkan oleh Robert Slavin (1986). STAD telah dinyatakan sebagai salah satu teknik pembelajaran kooperatif yang paling sederhana yang disebut sebagai metode belajar siswa berkelompok. Dalam model STAD para siswa dibagi ke dalam kelompok tim yang beranggotakan empat atau lima siswa secara heterogen kemampuan
25
akademik siswa yang tinggi, rata-rata, dan rendah beragam latar belakang etnis dan jenis kelamin yang berbeda. Setiap minggu, guru memperkenalkan materi baru melalui ceramah, diskusi kelas, atau beberapa bentuk presentasi guru. Anggota tim kemudian berkolaborasi pada lembar kerja yang dirancang untuk memperluas dan memperkuat materi diajarkan oleh guru. Anggota tim dapat (a) bekerja pada lembar kerja berpasangan, (b) bergantian menanyai satu sama lain, (c) membahas masalah-masalah sebagai sebuah kelompok, atau (d) menggunakan strategi apa saja yang mereka inginkan untuk belajar materi yang diberikan. Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yaitu Student Teams Achievement Divisions (STAD) atau pembagian pencapaian prestasi tim siswa. Model STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawannya dari Universitas John Hopkins. Model STAD merupakan salah satu model kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model pembelajaran dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok terdiri atas 4-5 orang siswa. Model STAD juga menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. 2.2.5.6 Tahap-tahap Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki tahap-tahap dalam pelaksanaannya. Tahap-tahap proses pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Asma (2006: 51-4), antara lain: 2.2.5.6.1 Tahap Persiapan Pembelajaran Tahap-tahap dalam persiapan pembelajaran antara lain:
26
(1) Materi Materi yang akan disampaikan menggunakan model STAD dirancang terlebih dahulu untuk pembelajaran secara berkelompok. Sebelum menyajikan materi pelajaran, guru harus sudah membuat lembar kegiatan siswa (LKS) yang akan dipelajari kelompok beserta dengan lembar jawabnya. (2) Menempatkan siswa dalam kelompok Menempatkan
siswa
dalam
kelompok
maksudnya
yaitu
mengurutkan siswa dari atas ke bawah berdasarkan kemampuan akademiknya dan daftar siswa yang telah diurutkan tersebut
dibagi
menjadi empat bagian. Setelah itu, diambil satu siswa dari tiap kelompok untuk dijadikan sebagai ketua kelompok. Kelompok yang sudah terbentuk diusahakan berimbang antara kemampuan akademik, jenis kelamin, dan etnisnya. (3) Menentukan skor dasar Skor dasar merupakan rata-rata skor pada kuis sebelumnya. Apabila akan menggunakan STAD, setelah memberikan tes kemampuan prasyarat/tes pengetahuan awal, maka skor tes tersebut dapat digunakan sebagai skor dasar. Selain skor tes tersebut, nilai UTS siswa pada semester sebelumnya juga dapat digunakan sebagai skor dasar. 2.2.5.6.2 Tahap Penyajian Materi Tahap penyajian materi ini menggunakan waktu sekitar 20-45 menit. Guru memulai dengan menyampaikan tujuan yang harus dicapai dan memotivasi rasa
27
ingin tahu siswa tentang materi yang akan dipelajari baru kemudian menyampaikan materi pelajaran. 2.2.5.6.3 Tahap Kegiatan Belajar Kelompok Pada tahap ini, setiap kelompok diberi lembar kegiatan, lembar tugas, dan lembar kunci jawaban yang masing-masing dua lembar untuk setiap kelompok. Hal ini bertujuan agar terjalin kerjasama di antara anggota tiap kelompok. Lembar kegiatan dan lembar tugas diserahkan pada saat kegiatan belajar kelompok, sedangkan lembar kunci jawaban diserahkan setelah kegiatan kelompok selesai dilaksanakan. Setelah menyerahkan lembar kegiatan dan lembar tugas, guru menjelaskan tahapan dan fungsi belajar kelompok model STAD. Pada awal kegiatan kelompok dengan model ini, diperlukan adanya diskusi dengan siswa tentang ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam kelompok kooperatif. Hal-hal yang perlu dilakukan siswa untuk menunjukkan tanggung jawab terhadap kelompoknya, misalnya meyakinkan bahwa setiap anggota kelompoknya telah mempelajari materi, tidak seorangpun menghentikan belajar sampai semua anggota menguasai materi, meminta bantuan kepada tiap anggota kelompoknya untuk menyelesaikan masalah sebelum menanyakan kepada gurunya, setiap anggota kelompok berbicara secara sopan, dan saling menghargai pendapat anggota kelompok. 2.2.5.6.4 Tahap Pemeriksaan terhadap Hasil Kegiatan Kelompok Tahap ini dilakukan dengan cara mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan kelas oleh wakil dari setiap kelompok. Pada tahap ini, diharapkan terjadi interaksi antara penyaji dan anggota kelompok lain untuk
28
melengkapi jawaban kelompok tersebut. Pada tahap ini, juga dilakukan pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok dengan memberikan kunci jawaban dan setiap kelompok memeriksa sendiri hasil pekerjaannya, serta memperbaikinya, jika masih terdapat jawaban yang masih salah/kurang tepat. 2.2.5.6.5 Tahap Tes Individual Tahap ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar siswa. Setiap siswa harus memperhatikan kemampuannya dan menunjukkan apa yang telah diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara menjawab soal tes sesuai dengan kemampuannya. Pada tahap ini, setiap siswa tidak diperkenankan untuk bekerjasama mengerjakan soal. 2.2.5.6.6
Tahap Pemeriksaan Hasil Tes
Pada tahap ini, dilakukan adanya perhitungan berdasarkan skor awal. Berdasarkan skor awal, setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan skor maksimal bagi kelompoknya berdasarkan skor tes yang diperolehnya. Perhitungan perkembangan skor individu dimaksudkan agar siswa terpacu untuk memperoleh prestasi terbaik sesuai dengan kemampuannya. Adapun perhitungan skor perkembangan individu yang dikemukakan Slavin (2005: 159), seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 2.1 Pedoman Pemberian Skor Perkembangan Individu Skor Tes a. b. c. d. e.
Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 10 hingga 1 poin di bawah skor awal Skor awal sampai 10 poin di atasnya Lebih dari 10 poin di atas skor awal Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor awal)
Skor Perkembangan Individu 5 10 20 30 30
29
2.2.5.6.7
Tahap Pemberian Penghargaan Kelompok
Perhitungan skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan masingmasing perkembangan skor individu dan hasilnya dibagi sesuai jumlah anggota kelompok. Pemberian penghargaan kepada kelompok, diberikan berdasarkan poin perkembangan kelompok tertinggi dengan rumus sebagai berikut: N1 = Berdasarkan poin perkembangan yang diperoleh terdapat tiga tingkatan penghargaan, yaitu: kelompok yang memperoleh poin rata-rata 15, sebagai kelompok baik, kelompok yang memperoleh poin rata-rata 20, sebagai kelompok hebat, dan kelompok yang memperoleh poin rata-rata 25, sebagai kelompok super. 2.2.5.7 Pembelajaran IPS Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Materi yang diambil oleh peneliti untuk melakukan penelitian yaitu materi kelas V mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial pada semester dua, yaitu Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan Kemerdekaan. Standar Kompetensi
: 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan
dan
mempertahankan
kemerdekaan Indonesia. Kompetensi Dasar
: 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Indikator
: 2.4.1. Menceritakan Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
30
:
2.4.2.
Menceritakan
Peristiwa
Pertempuran
Ambarawa, Medan Area, dan Bandung Lautan Api. Materi: Sehari setelah diproklamasikan kemerdekaan Indonesia, negara kita memiliki Undang-Undang Dasar Negara yang dikenal dengan sebutan UndangUndang
Dasar
1945.
Hal
ini
merupakan
salah
satu
langkah
untuk
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Di lain pihak, Sekutu tidak mengakui kemerdekaan Indonesia, karena mereka beranggapan bahwa apabila pihak Jepang telah menyatakan kalah terhadap Sekutu, maka otomatis wilayah pendudukan Jepang
menjadi
tanggung
jawabnya.
Sementara
pihak
Belanda
masih
menginginkan kekuasaan di wilayah Nusantara dengan cara meminta bantuan kepada Sekutu. Berikut ini beberapa bentuk perlawanan rakyat Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan, antara lain: (1) Pertempuran 10 November 1945 Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan Sekutu di bawah komando Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby mendarat di Tanjung Perak Surabaya. Pada tanggal 30 Oktober 1945, terjadi pertempuran yang hebat di Gedung Bank Internasional di Jembatan Merah. Pada kejadian itu, Brigjen Mallaby ditemukan telah tewas. Hal ini menyebabkan Sekutu berani mengeluarkan ultimatum yang sangat menyinggung perasaan
bangsa
Indonesia.
Bunyi
ultimatum
tersebut
adalah
“Pemimpin dan orang-orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya. Selanjutnya, mereka harus menyerahkan
31
diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas waktu ancaman itu adalah pukul 06.00 tanggal 10 November 1945”. Bung Tomo memimpin rakyat dengan berpidato membangkitkan semangat lewat radio. Untuk memperingati kepahlawanan rakyat Surabaya, pemerintah kemudian menetapkan tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan. (2) Bandung Lautan Api Pada bulan Oktober 1945, tentara sekutu memasuki Kota Bandung. Tanggal 21 November 1945, tentara sekutu mengeluarkan ultimatum pertama, agar Kota Bandung bagian utara selambatlambatnya pada tanggal 29 November 1945 dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan alasan demi keamanan. Para pejuang Indonesia tidak mengindahkan ultimatum tersebut. Akibatnya, sering terjadi insiden antara pejuang Indonesia dan tentara sekutu. Pada tanggal 23 Maret 1946, tentara sekutu mengeluarkan ultimatum untuk kedua kalinya. Kali ini, para pejuang diminta meninggalkan seluruh kota Bandung. Para pejuang sebelum meninggalkan Kota Bandung melancarkan serangan umum ke arah markas besar sekutu dan berhasil membumihanguskan Kota Bandung bagian selatan. Maksudnya, supaya tentara sekutu tidak dapat memanfaatkan bengunan-bangunan yang ada di Kota Bandung. Peristiwa bumi hangus ini dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api. (3) Pertempuran Ambarawa Pertempuran Ambarawa terjadi tanggal 21 November 1945. Pecahnya pertempuran ini bermula dari tindakan Sekutu dan
32
Netherlands Indies Civil Administration (NICA) yang membebaskan interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa tanpa berunding terlebih dahulu dengan pihak republik. Oleh karena itu, terjadilah bentrokan senjata antara pihak republik dan Sekutu di Magelang yang meluas menjadi pertempuran. Pertempuran ini kemudian dikenal dengan Pertempuran Ambarawa. Pertempuran melawan Sekutu tersebut banyak menelan korban jiwa, salah satunya adalah Letnan Kolonel Isdiman, Komandan Resimen Banyumas. Pada tanggal 12 Desember 1945, para pejuang kembali menyerang Sekutu secara serempak pada waktu yang bersamaan. Pertempuran berlangsung selama empat hari, pasukan Sekutu yang merupakan tentara Inggris akhirnya dapat diusir dari Ambarawa. (4) Pertempuran Medan Area Pada tanggal 9 Oktober 1945, tentara Inggris yang diboncengi NICA mendarat di Medan. Mereka dipimpin oleh Brigjen T.E.D Kelly. Tanggal 13 Oktober 1945, terjadi pertempuran pertama antara para pemuda dan pasukan Sekutu. Pertempuran kemudian menyebar keseluruh Kota Medan. Bentrokan antara para pejuang dan pasukan Sekutu sering terjadi. Oleh karena itu, pada tanggal 18 Oktober 1945 Sekutu mengeluarkan peringatan yang melarang rakyat membawa senjata. Semua senjata harus diserahkan kepada Sekutu. Pada tanggal 10 Desember 1945, tentara Sekutu melancarkan serangan militer besarbesaran yang dilengkapi dengan pesawat tempur canggih. Seluruh daerah Medan dijadikan sasaran serangan.
33
(5) Pertempuran Lima Hari di Semarang Pertempuran lima hari di Semarang terjadi pada tanggal 15-20 Oktober 1945. Pertempuran ini terjadi antara pemuda dan pejuang Indonesia melawan pasukan Kidobutai yang dibantu oleh batalyon Jepang lain yang kebetulan sedang singgah di Semarang. Pertempuran baru berhenti setelah Gubernur Wongsonegoro dan pemimpin Tentara Komando Rakyat (TKR) berunding dengan komandan tentara Jepang. Proses gencatan senjata dipercepat setelah Brigadir Jendral Bethel dari pasukan Sekutu ikut terlibat dalam perundingan pada tanggal 20 Oktober 1945. (6) Serangan Umum 1 Maret 1949 Dalam Agresi Militer Belanda II, Belanda berhasil menangkap para pemimpin politik dan menduduki ibu kota Republik Indonesia (RI) di Yogyakarta. Menghadapi tindakan Belanda tersebut, Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyusun kekuatan untuk melawan Belanda. Puncak serangan TNI yaitu serangan umum terhadap Kota Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto. Sementara
itu,
tahap-tahap
membelajarkan
materi
Perjuangan
Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu: (1) Tahap persiapan pembelajaran Guru menyiapkan materi yang akan disampaikan, yaitu Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Sebelum
34
menyajikan materi pelajaran, guru harus sudah membuat lembar kegiatan siswa (LKS) yang akan dipelajari kelompok beserta dengan lembar jawabnya. Setelah itu, guru membagi siswa ke dalam 9 kelompok dan masing-masing kelompok terdiri atas 4-5 orang yang dibagi berdasarkan kemampuan akademik, jenis kelamin, dan etnisnya dan kemudian guru menentukan skor dasar yang merupakan rata-rata skor pada kuis sebelumnya, yaitu tes kemampuan prasyarat/tes pengetahuan awal atau nilai siswa pada semester sebelumnya. (2) Tahap penyajian materi Tahap penyajian materi ini menggunakan waktu sekitar 2045 menit. (3) Tahap kegiatan belajar kelompok Pada tahap ini, setiap kelompok diberi lembar kegiatan, lembar tugas, dan lembar kunci jawaban yang masing-masing dua lembar untuk setiap kelompok. Materi yang akan diajarkan menggunakan model STAD ini dilakukan melalui dua kali pertemuan yang terdiri atas materi tentang berbagai peristiwa perlawanan rakyat Indonesia melawan penjajah. Materi tersebut antara lain: pertemuan pertama, terdiri atas materi Pertempuran 10 November 1945 (kelompok 1, 2, dan 3), Bandung Lautan Api (kelompok 4, 5, dan 6), dan Pertempuran Ambarawa (kelompok 7, 8, dan 9) dan pertemuan kedua, terdiri atas Pertempuran Medan
35
Area (kelompok 1, 2, dan 3), Pertempuran Lima Hari di Semarang (kelompok 4, 5, dan 6), dan Serangan Umum 1 Maret 1949 (kelompok 7, 8, dan 9). (4) Tahap pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok Tahap ini dilakukan dengan cara mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan kelas oleh wakil dari setiap kelompok. (5) Tahap tes individual Tahap ini dilakukan dengan memberikan soal individual yang berupa pilihan ganda yang terdiri atas 20 soal. (6) Tahap pemeriksaan hasil tes Tahap ini dilakukan dengan memeriksa hasil tes. (7) Tahap pemberian penghargaan kelompok Pemberian
penghargaan
kepada
kelompok,
diberikan
berdasarkan poin perkembangan kelompok tertinggi.
2.3 Kerangka Berpikir Kondisi awal pada pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri Debong Kidul, guru
masih
sering
menggunakan
model
konvensional,
belum
pernah
menggunakan model pembelajaran kooperatif, serta siswa diarahkan untuk mengingat dan menghafal materi yang cakupan hafalannya banyak. Mengacu pada kondisi awal pembelajaran IPS, menyebabkan siswa cepat bosan, pasif, dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,
36
pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Oleh karena itu, seorang guru harus merancang pembelajaran yang efektif dan bermakna dengan menggunakan model-model pembelajaran yang tepat, sehingga siswa dapat memahami konsep dan mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu model pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran kerja kelompok yaitu pembelajaran kooperatif, khususnya tipe STAD. Dengan menggunakan model pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar, baik untuk dirinya sendiri maupun kelompoknya. Selain itu, siswa juga cenderung lebih aktif dan ikut berpartisipasi, serta mampu mengembangkan kemampuan bersosialisasi dengan teman sejawatnya.
2.4 Hipotesis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 310), hipotesis yaitu sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat, meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dapat dirumuskan hipotesis tindakan dan penelitian, yaitu sebagai berikut: 2.4.1 Hipotesis Tindakan Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan, akan terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VA SD Negeri Debong Kidul. 2.4.2 Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian ini meliputi:
37
(1) Hipotesis Nol (Ho) Tidak ada perbedaan hasil belajar IPS siswa kelas V antara yang memperoleh pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD dan yang menggunakan model konvensional. Ho: µ1 = µ2 (tidak beda). (2) Hipotesis Alternatif (Ha) Ada perbedaan hasil belajar IPS siswa kelas V antara yang memperoleh pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD dan yang menggunakan model konvensional. Ha: µ1 ≠ µ2 (berbeda).
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Pada subbab ini, akan dibahas mengenai populasi dan sampel. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang
ada
pada
objek/subjek
yang
dipelajari,
tetapi
meliputi
seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu (Sugiyono 2011: 80). Sementara menurut Sugiyono (2011: 62), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Penjelasan selengkapnya mengenai populasi dan sampel, yaitu sebagai berikut: 3.1.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul kota Tegal. Jumlah seluruh populasi sebanyak 78 siswa yang terdiri atas 38 siswa dari kelas VA dan 40 siswa dari kelas VB. Untuk daftar populasi siswa kelas VA dan VB dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2. 3.1.2 Sampel Dalam penelitian ini, sampel diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling, yaitu pengambilan sampel yang sederhana yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Simple 38
39
random sampling dilakukan karena anggota populasi dianggap homogen, dengan maksud agar setiap kelas mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Berdasarkan jumlah populasi di kelas VA sebanyak 38 siswa dan VB sebanyak 40 siswa, sehingga total populasi sebanyak 78 siswa, maka sampel yang akan diambil menggunakan tabel Krecjie dengan taraf kesalahan 5% yaitu sebanyak 66 siswa yang berasal dari kelas VA sebanyak 32 siswa dan kelas VB sebanyak 34 siswa. Untuk daftar sampel siswa kelas VA dan VB dapat dilihat pada lampiran 3 dan 4.
3.2 Variabel Penelitian Menurut Hatch dan Farhady (1981) dalam Sugiyono 2011: 38, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lainnya atau satu objek dengan objek dengan objek lain. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulannya (Sugiyono 2011: 38). Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu variabel terikat (dependen) dan bebas (independen). Berikut ini merupakan penjelasan mengenai variabel terikat dan bebas: 3.2.1 Variabel Terikat (Y) Variabel terikat (dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono 2011: 39). Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu aktivitas belajar (Y1) dan hasil belajar IPS (Y2).
40
3.2.2 Variabel Bebas Variabel bebas (independen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab. Varibel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dengan meggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam penelitian, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD digunakan pada kelompok eksperimen, yaitu kelas VA untuk mengetahui dampaknya terhadap variabel terikat, yaitu aktivitas dan hasil belajar IPS. Penelitian dilakukan dengan dua kelompok. Kelompok eksperimen (kelas VA) menggunakan pembelajaran dengan model kooperatif STAD, sedangkan kelompok kontrol (kelas VB) menggunakan model konvensional.
3.3 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti akan mencari variabel-variabel penelitian dengan menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu observasi, tes, dan dokumentasi. Menurut KBBI 1990: 623, observasi berarti pengamatan atau peninjauan secara cermat. Tes adalah ujian tertulis, lisan, atau wawancara untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian seseorang (KBBI 1990: 940). Sementara dokumentasi menurut KBBI 1990: 211 merupakan (1) pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan; (2) pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan (seperti gambar, kutipan, guntingan koran, dan bahan referensi lain). Berikut merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai observasi, tes, dan dokumentasi:
41
3.3.1 Observasi Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan 2008: 76). Sementara itu menurut Hadi dalam Sugiyono (2011: 145), observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting yaitu proses-proses ingatan dan pengamatan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi akan dilaksanakan ketika pembelajaran sedang berlangsung. Pada penelitian ini, peneliti meggunakan observasi nonpartisipan. Menurut Sugiyono (2011: 145), kalau dalam observasi partisipan, peneliti terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati, maka dalam observasi nonpartisipan, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat. Observasi dilakukan oleh guru kelas VA dan peneliti yang mengamati aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan memakai lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada kelompok eksperimen. 3.3.2 Tes Menurut Riduwan (2008: 76), tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian
pertanyaan
atau
latihan
yang
digunakan
untuk
mengukur
keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh
42
individu atau kelompok. Instrumen tes digunakan dengan tujuan untuk mengukur daya serap siswa pada materi pembelajaran. Bentuk tes yang digunakan yaitu tes bentuk pilihan ganda yang terdiri atas empat alternatif jawaban dan masingmasing soal hanya mempunyai poin 1 jika jawabannya benar dan dibuat paralel. 3.3.3 Dokumentasi Dokumentasi ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data penelitian yang relevan (Riduwan 2008: 77). Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh namanama siswa dan data kemampuan awal siswa yang didapat melalui daftar nilai UTS pada semester 2 untuk pembagian tim belajar siswa pada kelompok eksperimen.
3.4 Instrumen Penelitian Instrumen merupakan sarana penelitian (berupa seperangkat tes dan sebagainya) untuk mengumpulkan data sebagai bahan pengolahan (KBBI 1990: 334). Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian meliputi lembar observasi, soal-soal tes, dan dokumentasi, antara lain sebagai berikut: 3.4.1 Lembar Observasi Instrumen yang digunakan dalam observasi yaitu lembar observasi. Observer akan memberikan penilaian sesuai dengan deskriptor yang tersedia. Adapun lembar aktivitas belajar siswa dan deskriptor pedoman observasi dalam pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 5, 6, 7, dan 8.
43
3.4.2 Soal-soal Tes Soal yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu bentuk pilihan ganda. Soal terdiri dari dua puluh butir. Pembuatan soal tes didasarkan pada silabus mata pelajaran IPS kelas V, silabus pengembangannya, dan dijabarkan melalui kisi-kisi soal. Adapun silabus utuh dan silabus pengembangan mata pelajaran IPS kelas V dapat dilihat pada lampiran 9 dan 10. Jumlah soal yang ada dalam kisi-kisi berjumlah dua puluh butir (diparalelkan). Kisi-kisi sudah ada dalam lampiran. Sebelum soal diujikan pada siswa, soal ditelaah terlebih dahulu oleh tim ahli untuk diuji validitas isinya. Setelah tim ahli memberi rekomendasi tentang kelayakan soal dari segi validitas isinya, soal diujicobakan pada kelas VI di SD Negeri Kraton 1, karena pada kelas VI SD Negeri Debong Kidul sedang mempersiapkan Ujian Sekolah, sehingga tidak ada waktu untuk melakukan uji coba soal di kelas itu. Hasil uji coba selanjutnya diolah untuk dicari indeks validitas konstruk dan reliabilitasnya dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 17. Berikut ini adalah pengertian dan rumus uji prasyarat instrumen yaitu: 3.4.2.1 Validitas Tes Validitas adalah ketepatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang akan diukur. Validitas untuk instrumen penelitian dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 3.4.2.1.1 Validitas Logis (logical validity) Menurut Abdurahman, Muhidin, dan Somantri (2011: 49), validitas logis adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil penalaran. Pengujian validitas logis dilakukan dengan cara menilai kesesuaian butir-butir soal dengan kriteria telaah dan kisi-kisi soal. Kisi-kisi soal dibuat berdasar pada silabus. Soal
44
berbentuk pilihan ganda berjumlah 20 dan diparalelkan menjadi 40 butir soal. Pengujian validitas logis dilakukan oleh tim ahli, yaitu Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd. sebagai dosen pembimbing I dan Ibu Sismiatun S.Pd. SD guru kelas VA SD Negeri Debong Kidul dengan cara memberi tanda cek pada kolom yang telah disediakan apabila sesuai dengan kriteria telaah soal yang telah ditentukan. Adapun kisi-kisi dan proses validasi logis selengkapnya ada pada lampiran 11 dan 12. 3.4.2.1.2 Validitas Empirik (empirical validity) Abdurahman, Muhidin, dan Somantri (2011: 50) menyatakan bahwa validitas empirik adalah validasi yang dinyatakan berdasarkan hasil pengalaman. Untuk mengetahui validitasnya peneliti kemudian menyebarkan instrumen tersebut kepada responden yang bukan responden sesungguhnya, yaitu siswa kelas VI SD Negeri Kraton 1. Setelah diisi oleh responden dan terkumpul kembali, selanjutnya peneliti menentukan validitasnya dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17 atau rumus korelasi product moment dari Karl Pearson menurut Abdurahman, Muhidin, dan Somantri (2011: 50) dengan menggunakan rumus:
rxy = Keterangan: rxy
: koefisien korelasi XY
N
: banyaknya subjek uji coba
∑X
: jumlah skor item
∑Y
: jumlah skor total
45
∑X2
: jumlah kuadrat skor item
∑Y2
: jumlah kuadrat skor total
∑XY : jumlah perkalian skor item dengan skor total Kemudian hasil rxy dikonsultasikan dengan harga r product moment, dengan menetapkan taraf signifikasi 5%, jika rxy > rtabel, maka alat ukur dikatakan valid. 3.4.2.2 Reliabilitas Pengujian alat pengumpulan data setelah uji validitas yaitu uji reliabilitas instrumen. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik (Riduwan, Rusyana, dan Enas 2011: 194). Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Untuk mengetahui reliabilitas soal, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha yang diolah menggunakan program SPSS 17. 3.4.3 Dokumentasi Instrumen dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu namanama siswa dan data ujian tengah semester (UTS) yang digunakan sebagai kemampuan awal siswa untuk pembagian tim belajar siswa pada kelompok eksperimen. Adapun daftar nilai UTS siswa dan pembagian tim belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 13 dan 14.
46
3.5 Desain Penelitian Desain eksperimen yang akan digunakan yaitu true eksperimental (eksperimen yang betul-betul) dengan bentuk posttest-only control desain dengan bentuk paradigma menurut Sugiyono (2011: 76), seperti berikut: R
X
R
O2 O4
Keterangan: R = kelompok eksperimen dan kontrol yang diambil secara random O2 = kelompok eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran STAD O4 = kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (R). Kelas VA sebagai kelompok eksperimen diberi perlakuan X (pembelajaran IPS menggunakan STAD) dan kelompok kontrol (kelas VB) tidak diberi perlakuan X ( pembelajaran menggunakan model konvensional).
3.6 Metode Analisis Data Analisis merupakan (1) penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebabmusabab, duduk perkaranya, dan sebagainya); (2) penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya; (3) pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya (KBBI 1990: 32). Metode analisis data yang digunakan pada penelitian antara lain deskripsi data, uji prasyarat analisis yang terdiri atas uji normalitas dan homogenitas, dan pengujian hipotesis. Berikut merupakan penjelasan mengenai metode analisis data:
47
3.6.1 Deskripsi Data Metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah metode eksperimen. Metode eksperimen merupakan metode penelitian yang menguji hipotesis berbentuk hubungan sebab-akibat melalui proses manipulasi variabel. Dalam penelitian, peneliti mengunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang berbentuk kata, kalimat, atau gambar. Sementara data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka. Data kualitatif dalam penelitian ini yaitu aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berlangsung, sedangkan data kuantitatifnya berupa nilai hasil belajar yang termasuk dalam data rasio. Menurut Hasan (2009: 22), data rasio adalah data yang menghimpun semua ciri dari data nominal, data ordinal, dan data interval dan dilengkapi titik nol absolut dengan makna empiris. Angka pada data ini menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari objek/kategori yang diukur. 3.6.2 Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis penelitian meliputi uji normalitas dan homogenitas. Menurut Muhidin dan Abdurahman (2009: 73), statistik parametris digunakan berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Kemudian dalam penggunaan salah satu tes mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogen. Statistik ini banyak digunakan untuk menganalisis data interval/rasio. Sementara uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak (Priyatno 2010: 76).
48
3.6.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji normalitas pada penelitian, peneliti akan mengolah data menggunakan program SPSS dengan Uji Lilliefors. Pengambilan keputusan uji dan penarikan simpulan diambil pada taraf signifikansi 5%. Apabila nilainya di atas 0,05 maka distribusi data dinyatakan normal, namun apabila nilainya di bawah 0,05 maka diinterpretasikan sebagai tidak normal. 3.6.2.2 Uji Homogenitas Pengujian ini menggunakan SPSS 17 uji independent sample t test dan dengan pengambilan keputusan dan penarikan kesimpulan terhadap uji hipotesis dilakukan pada taraf signifikan 5%. Apabila signifikansinya lebih dari 0,05 maka dapat
disimpulkan
bahwa
variannya
sama
(homogen),
namun
apabila
signifikansinya kurang dari 0,05 maka variannya berbeda (tidak homogen). 3.6.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) Berdasarkan rumusan hipotesis di atas, disebutkan bahwa ada atau tidak adanya perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah adanya perlakuan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelas eksperimen. Oleh sebab itu, analisis untuk menguji hipotesis tersebut yaitu analisis komparatif. Jika data hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal, komparatif dua sampel, serta bentuk datanya interval/rasio maka dalam menguji hipotesisnya menggunakan uji statistik independent sample t tes. Menurut Abdurahman, Muhidin, dan Somantri (2011: 277), apabila data hasil belajar siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi tidak normal, maka uji tesnya yaitu U Mann Whitney Test (U test).
49
3.7 Indikator Keberhasilan Untuk dapat mengetahui meningkatnya aktivitas belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, maka perlu dibuat indikator sebagai berikut: (1) Ketidakhadiran siswa maksimal 10%. (2) Keterlibatan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mendapatkan nilai lebih dari 75, yang meliputi: kerjasama siswa dalam tim, ketekunan siswa menyelesaikan LKS, keberanian siswa mempresentasikan hasil pengerjaan LKS, keberanian siswa mengemukakan pendapat atau tanggapan, serta kemampuan siswa dalam menerima pendapat. Menurut Yonny dkk (2010: 175-6), untuk menentukan persentase keaktifan siswa digunakan rumus sebagai berikut: 100%
Persentase keaktifan siswa =
Kualifikasi persentase keaktifan siswa dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini: Tabel 3.1 Kualifikasi Persentase Keaktifan Siswa
Persentase
Kriteria
75% - 100%
Sangat tinggi
50% - 74,99%
Tinggi
25% - 49,99%
Sedang
0% - 24,99%
rendah
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Data dalam penelitian yaitu hasil belajar IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan di beberapa daerah di Indonesia siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal. Deskripsi data hasil belajar tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa
Statistics Kelas Eksperimen N
Valid
Kelas Kontrol
32
34
Mean
75.63
68.53
Median
75.00
70.00
75
70
12.998
15.400
168.952
237.166
Range
50
60
Minimum
50
35
Maximum
100
95
2420
2330
Mode Std. Deviation Variance
Sum
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
4.2 Uji Prasyarat Instrumen Instrumen soal yang akan diujikan kepada siswa terlebih dahulu di uji validitas, reliabilitas, dan kesamaan rata-rata untuk mengetahui apakah soal 50
51
tersebut layak untuk diujikan kepada responden (siswa). Berikut ini merupakan beberapa uji prasyarat instrumen, antara lain:
4.2.1 Uji Validitas Uji validitas instrumen uji coba pada penelitian ini menggunakan pearson correlation pada program SPSS 17. Pengambilan keputusan uji validitas dilakukan menggunakan batasan rtabel dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan rtabel dengan jumlah n = 33, yaitu sebesar 0,344 (Priyatno 2010: 115). Artinya, apabila r sedangkan apabila r
hitung
hitung
> 0,344 maka item soal tersebut dianggap valid,
< 0,344 maka item soal tersebut dianggap tidak valid
(Priyatno 2010: 91). Dalam penelitian ini, peneliti membuat 20 soal dan diparalelkan menjadi 40 butir soal untuk diujicobakan kepada siswa kelas VI SD Negeri Kraton 1, karena siswa kelas VI SD Negeri Debong Kidul sedang mempersiapkan Ujian Sekolah, sehingga tidak ada waktu untuk melakukan uji coba soal di kelas itu. Sebelum soal diujicobakan, seluruh butir soal tersebut telah dinilai validitas isi dan tampangnya oleh dua orang ahli, yaitu Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing I dan Ibu Sismiatun, S.Pd, SD guru kelas VA SD Negeri Debong Kidul. Setelah soal dinilai dan dinyatakan layak untuk diujicobakan, maka dilakukan uji coba soal kepada siswa kelas VI SD Negeri Kraton 1 pada tanggal 7 April 2012. Hasil nilai uji coba soal dapat dilihat pada lampiran 15. Dari 40 butir soal hasil pengerjaan siswa, dilakukan perhitungan validitas soal menggunakan program SPSS 17, diperoleh 29 butir soal yang valid dan 11 butir soal yang tidak valid. Butir soal yang valid yaitu nomor 1, 2, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12,
52
13, 14, 15, 16, 17, 18, 22, 23, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 34, 36, 37, 38, 39, dan 40. Butir soal yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian yaitu butir soal nomor 1, 2, 4, 5, 7, 9, 13, 15, 16, 17, 23, 26, 28, 30, 31, 32, 34, 38, 39, dan 40. Adapun hasil validitas soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16. 4.2.2 Uji Reliabilitas Berdasarkan perhitungan validitas tersebut, diperoleh item yang valid sebanyak 29 butir soal. Butir soal tersebut, yaitu 1, 2, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 22, 23, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 34, 36, 37, 38, 39, dan 40. Dari item yang valid tersebut kemudian dihitung reliabilitasnya menggunakan reliability analysis. Untuk dapat mengetahui reliabilitas tiap butir soal, peneliti menggunakan cronbach’s alpha pada SPSS 17. Jika r hitung > r tabel, maka item tersebut dikatakan reliabel (Muhidin dan Abdurahman 2009: 41). Berikut ini merupakan
keseluruhan
hasil
perhitungan
reliabilitas
dan
untuk
hasil
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17. Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .863
29
Menurut Sekaran (1992) dalam Priyatno (2010: 98), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas, diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,863. Apabila mengacu pada pendapat Sekaran, nilai 0,863 berarti di atas 0,8, sehingga instrumen soal sudah terbukti reliabel.
53
4.2.3 Uji Kesamaan Rata-rata Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa pada dua kelas yang akan digunakan sebagai subjek penelitian. Apabila rata-rata nilai kedua kelas tidak berbeda jauh, maka penelitian dapat dilakukan. Uji kesamaan rata-rata dilakukan terhadap nilai UTS siswa kelas VA dan VB. Berikut merupakan data nilai UTS kelas VA yang disajikan dalam tabel 4.3 dan VB pada tabel 4.4: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Eksperimen No. 1 2 3 4 5 6 7
Kelas Interval 38 - 44 45 - 51 52 - 58 59 - 65 66 - 72 73 - 79 80 - 86 Jumlah
Frekuensi 7 7 2 2 10 8 2 38
Berdasarkan tabel 4.3, dapat dilihat bahwa yang mendapatkan hasil belajar antara nilai 38 sampai 44 sebanyak 7 siswa, nilai 45 sampai 51 sebanyak 7 siswa, nilai 52 sampai 58 sebanyak 2 siswa, nilai 59 sampai 65 sebanyak 2 siswa, nilai 66 sampai 72 sebanyak 10 siswa, nilai 73 sampai 79 sebanyak 8 siswa, dan nilai 80 sampai 86 sebanyak 2 siswa. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai UTS Kelas Kontrol No. 1 2 3 4 5 6 7
Kelas Interval 43 - 47 48 - 52 53 - 57 58 - 62 63 - 67 68 - 72 73 - 77 Jumlah
Frekuensi 3 3 3 7 0 23 1 40
54
Berdasarkan tabel 4.4, dapat dilihat bahwa yang mendapatkan hasil belajar antara nilai 43 sampai 47, 48 sampai 52, dan 53 sampai 57 masing-masing sebanyak 3 siswa, nilai 58 sampai 62 sebanyak 7 siswa, tidak ada siswa yang mendapatkan nilai antara 63 sampai 67, dan yang mendapatkan nilai antara 68 sampai 72 sebanyak 23 siswa, serta antara nilai 73 sampai 77 sebanyak 1 siswa. Rata-rata nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diperoleh dari nilai UTS digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata. Rata-rata kelas eksperimen sebesar 61,105, sedangkan kelas kontrol sebesar 62,775. Dari rata-rata nilai tersebut, terlihat bahwa perbedaan rata-rata nilai kelas eksperimen dan kontrol tidak begitu jauh dan dapat dianggap relatif sama. Oleh karena itu, maka penelitian dapat dilaksanakan.
4.3 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan pada hari Kamis tanggal 26 April dan 3 Mei 2012 di kelas VB sebagai kelas kontrol dan hari Sabtu dan Selasa tanggal 28 April 2012 dan 1 Mei 2012 di kelas VA sebagai kelas eksperimen. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti telah mempersiapkan instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian, seperti kisi-kisi soal, soal, lembar pengamatan aktivitas belajar siswa, dan lembar kerja siswa yang sudah dimuat di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP yang dibuat untuk kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran STAD, sedangkan RPP untuk kelas kontrol menggunakan model konvensional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 18 dan 19 untuk RPP kelas eksperimen pertemuan pertama dan kedua, sedangkan lampiran 20 dan 21 untuk RPP kelas kontrol pertemuan pertama dan kedua.
55
Dari pembelajaran di kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran STAD pada materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan diperoleh hasil belajar sebagai berikut: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen No. 1 2 3 4 5 6
Kelas Interval 50 - 58 59 - 67 68 - 76 77 - 85 86 - 94 95 - 100 Jumlah
Frekuensi 4 3 13 5 3 4 32
Berdasarkan tabel 4.5, diperoleh data siswa yang mendapatkan nilai antara 50 sampai 58 sebanyak 4 siswa, nilai 59 sampai 67 sebanyak 3 siswa, nilai 68 sampai 76 sebanyak 13 siswa, nilai 77 sampai 85 sebanyak 5 siswa, nilai 86 sampai 94 sebanyak 3 siswa, nilai 95 sampai 100 sebanyak 4 siswa. Data selengkapnya mengenai nilai perolehan siswa dalam pembelajaran di kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran 22. Sementara untuk pembelajaran di kelas kontrol yang menggunakan model konvensional pada materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan diperoleh data hasil belajar seperti berikut: Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol No. 1 2 3 4 5 6 7
Kelas Interval 35 - 43 44 - 53 54 - 63 64 - 73 74 - 83 84 - 93 94 - 100 Jumlah
Frekuensi 2 3 5 10 8 4 2 34
56
Berdasarkan tabel 4.6, diperoleh data siswa yang mendapatkan nilai antara 35 sampai 43 sebanyak 2 siswa, nilai 44 sampai 53 sebanyak 3 siswa, nilai 54 sampai 63 sebanyak 5 siswa, nilai 64 sampai 73 sebanyak 10 siswa, nilai 74 sampai 83 sebanyak 8 siswa, nilai 84 sampai 93 sebanyak 4 siswa, dan nilai 94 sampai 100 sebanyak 2 siswa. Data selengkapnya mengenai nilai perolehan siswa dalam pembelajaran di kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 23.
4.4 Aktivitas Belajar Siswa Penilaian aktivitas belajar siswa dalam penelitian dilakukan di kelas eksperimen dan kontrol. Aktivitas siswa dinilai melalui lembar aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran kelas yang ditentukan berdasarkan deskriptor pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran. Dari hasil pengamatan keaktifan siswa dalam kelas, diperoleh skor aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pada pertemuan 1 sebesar 86 dengan keaktifan siswa sebesar 86% serta termasuk kriteria sangat tinggi dan pertemuan 2 sebesar 90,90 dengan keaktifan siswa sebesar 90,90% serta termasuk kriteria sangat tinggi pula, sedangkan skor aktivitas siswa di kelas kontrol pada pertemuan 1 sebesar 72,73 dengan keaktifan siswa sebesar 72,73% serta termasuk kriteria tinggi dan pertemuan 2 sebesar 75,00 dan keaktifan siswa sebesar 75,00% serta termasuk kriteria sangat tinggi (Yonny dkk 2010: 175-6).
4.5 Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis dilakukan untuk menentukan langkah-langkah berikutnya dalam menganalisis data khususnya untuk menentukan rumus yang
57
digunakan untuk menguji hipotesis. Uji prasyarat terdiri dari uji normalitas dan homogenitas data. Data yang akan diuji yaitu data nilai hasil belajar IPS siswa kelas VA dan VB SD Negeri Debong Kidul pada materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan. 4.5.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas data menggunakan liliefors pada program SPSS 17. Setelah data diproses menggunakan SPSS 17, diperoleh data normalitas sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov Statistic a
a
df
.144
Shapiro-Wilk Sig.
32
Statistic
.089
df
.963
Sig. 32
.341
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov Statistic b
.126
Df
a
Shapiro-Wilk Sig.
34
Statistic .187
.968
df
Sig. 34
.398
a. Lilliefors Significance Correction
Data berdistribusi normal jika nilai signifikansi (sig.) pada kolom Kolmogorov-Smirnova lebih dari 0,05. Pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa signifikansi data kelas eksperimen sebesar 0,089 dan data kelas kontrol sebesar 0,187, jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut berdistribusi normal
58
(Priyatno 2010: 73), setelah data diketahui berdistribusi normal, dilanjut dengan menguji homogenitas data. 4.5.2 Uji Homogenitas Data Penghitungan homogenitas data dilakukan apabila data berdistribusi normal, jika data berdistribusi tidak normal maka tidak perlu menghitung homogenitas. Penghitungan homogenitas data dilakukan dengan menggunakan progran SPSS 17, yaitu dengan cara membandingkan nilai signifikansi uji F yang terdapat pada tabel dengan taraf signifikansi 0,05. Jika nilai signifikansi uji F ≥ 0,05, maka data dapat dinyatakan homogen, namun jika nilai signifikansi uji F < 0,05, maka data tidak homogen (Priyatno 2010: 32). Hasil penghitungan uji homogenitas selengkapnya terdapat pada lampiran 24. Berikut ini merupakan hasil homogenitas data yang disimpulkan sebagai berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Data Nilai
Levene's
Test
for
Equality
of
Variances
Equal variances
Equal variances not
assumed
assumed
F
.759
Sig.
.387
Berdasarkan hasil uji homogenitas di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi uji F sebesar 0,387, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen. Langkah selanjutnya setelah uji homogenitas yaitu uji hipotesis. 4.5.3 Pengujian Hipotesis (Uji t) Uji t dilakukan untuk mengetahui simpulan penelitian. Pada uji t ini, ada beberapa ketentuan yang dijadikan pedoman, yaitu jika thitung < ttabel atau nilai
59
signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan jika thitung ≥ ttabel atau nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak (Priyatno 2010: 35). Dengan dk = n – 2 = (66 - 2) = 64 dan taraf kesalahan 5% untuk uji dua pihak, diketahui harga ttabel = 1,988 (Priyatno 2010: 112). Penghitungan uji t menggunakan SPSS 17 sebenarnya sama dengan cara mengetahui homogenitas data, yaitu menggunakan independent sample t test. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.10 Hasil Uji t Independent Samples Test nilai Equal variances Equal variances assumed not assumed t-test for Equality of Means
t df Sig. (2-tailed)
2.016
2.027
64
63.273
.048
.047
Berdasarkan kolom Equal variances assumed di atas, dapat diketahui bahwa nilai thitung = 2,016 dan signifikansinya sebesar 0,048. Dari hasil perhitungan, dapat diketahui bahwa thitung > ttabel atau signifikansi < 0,05, yaitu nilai thitung = 2,016 dan ttabel = 1,998, maka 2,016 > 1,998. Nilai signifikansi yang diperoleh 0,048 atau < 0,05. Dengan demikian, apabila mengacu pada ketentuan pengambilan keputusan uji hipotesis, maka Ho ditolak dan simpulannya yaitu terdapat perbedaan hasil belajar IPS yang signifikan antara siswa kelas V antara yang memperoleh pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD dan yang menggunakan model konvensional. Sama seperti homogenitas, lampiran hasil uji t juga menggunakan independent sample t test pada lampiran 24.
60
4.6 Pembahasan Penelitian ini bertujuan mengetahui keefektifan model pembelajaran STAD terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Tahap awal dari proses penelitian yaitu menyusun instrumen. Instrumen pada penelitian berupa soal-soal tes dan lembar observasi. Soal-soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dan lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa. Untuk mendapatkan instrumen yang baik diperlukan uji instrumen. Soal-soal yang dibuat berupa soal pilihan ganda berjumlah empat puluh butir soal, masing-masing soal memiliki empat alternatif jawaban. Instrumen soal sebelum diujicobakan terlebih dahulu validitas isi oleh tim ahli, yaitu Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd sebagai dosen pembimbing I dan Ibu Sismiatun, S.Pd, SD guru kelas VA SD Negeri Debong Kidul. Setelah soal-soal tersebut dinilai validitas isi dan tampangnya serta dinyatakan layak untuk diujicobakan, maka dilakukan uji coba soal kepada siswa kelas VI SD Negeri Kraton 1 pada tanggal 7 April 2012. Uji instrumen yang pertama, yaitu uji validitas menggunakan program SPSS 17 dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl Pearson. Pengambilan keputusan uji validitas dilakukan menggunakan batasan rtabel dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Untuk batasan rtabel dengan jumlah n = 33, yaitu sebesar 0,344 (Priyatno 2010: 115). Artinya, apabila r hitung > 0,344 maka butir soal tersebut dianggap valid, sedangkan apabila r
hitung
< 0,344 maka butir
soal tersebut dianggap tidak valid (Priyatno 2010: 91). Dari perhitungan, diperoleh butir soal yang valid sebanyak 29 dan yang tidak valid sebanyak 11.
61
Uji instrumen kedua yaitu uji reliabilitas. Soal yang diuji yaitu soal-soal yang valid. Untuk dapat mengetahui reliabilitas tiap butir soal, peneliti menggunakan cronbach’s alpha pada SPSS 17. Jika r hitung > r tabel, maka butir soal dikatakan reliabel (Muhidin dan Abdurahman 2009: 41). Dari hasil perhitungan, diperoleh data bahwa semua butir soal yang diujikan reliabel. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas, instrumen dapat dinyatakan seluruh butir soal yang berjumlah 29 dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Proses selanjutnya yaitu kegiatan inti dari penelitian, yaitu proses pembelajaran. Proses pembelajaran di kelas kontrol menggunakan model konvensional dan pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model STAD. Pada proses pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen, ada beberapa tahap-tahap pembelajaran menggunakan model STAD, antara lain tahap persiapan pembelajaran, penyajian materi, kegiatan belajar kelompok, pemeriksaan terhadap kegiatan kelompok, tes individual, pemeriksaan hasil tes, dan pemberian penghargaan kelompok. Pada tahap pemberian penghargaan kelompok, ada tiga tingkatan penghargaan, yaitu kelompok baik (poin rata-rata 15), kelompok hebat (poin ratarata 20), dan kelompok super (poin rata-rata 25). Pada pemberian penghargaan kelompok pertemuan pertama, yang mendapatkan kelompok baik yaitu kelompok B, C, E, dan H, kelompok hebat yaitu A, D, F, dan I, dan kelompok super yaitu kelompok G. Pada pemberian penghargaan kelompok pertemuan kedua, yang mendapatkan kelompok baik yaitu G, H, dan I, kelompok hebat yaitu A, B, C, dan E, dan kelompok super yaitu D dan F. Adapun hasil perolehan nilai kuis, skor
62
perkembangan, pemberian penghargaan tim siswa, dan piagam penghargaan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25, 26, dan 27. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa rata-rata nilai aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran STAD (kelas eksperimen) sebesar pertemuan 1 sebesar 86 dengan keaktifan siswa 86% serta termasuk kriteria sangat tinggi dan pertemuan 2 sebesar 90,90 dengan keaktifan siswa 90,90% serta termasuk kriteria sangat tinggi pula, sedangkan skor aktivitas siswa di kelas kontrol pada pertemuan 1 sebesar 72,73 dengan keaktifan siswa sebesar 72,73% serta termasuk kriteria tinggi dan pertemuan 2 sebesar 75,00 dan keaktifan siswa sebesar 75,00% serta termasuk kriteria sangat tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas eksperimen yang menggunakan model kooperatif tipe STAD lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran di kelas kontrol yang menggunakan model konvensional. Hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diketahui lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan model konvensional. Terbukti dengan hasil rata-rata nilai IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan pada kelas eksperimen sebesar 75,63, sedangkan kelas kontrol sebesar 68,53. Berdasarkan rata-rata nilai hasil belajar, terlihat bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Mengacu pada rata-rata nilai hasil belajar, menunjukkan bahwa nilai hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi daripada yang menggunakan model konvensional.
63
Selanjutnya, dari data nilai hasil belajar siswa dilakukan uji prasyarat analisis data yang bertujuan menentukan rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis. Uji prasyarat analisis yang pertama, yaitu uji normalitas. Uji normalitas data ini menggunakan liliefors pada program SPSS 17 dan diperoleh data nilai signifikansi pada kolom kolmogorov smirnov sebesar 0,089 pada kelas eksperimen dan 0,187 pada kelas kontrol. Hal ini berarti nilai signifikansi pada kedua kelas tersebut > 0,05 dan dinyatakan data berdistribusi normal. Uji prasyarat analisis selanjutnya yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas yang dilakukan dengan menggunakan independent sample t test dan diperoleh hasil yaitu dengan melihat nilai signifikansi pada kolom equal variances assumed. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05, maka data tersebut dinyatakan homogen. Oleh karena hasil uji homogenitas data memiliki nilai signifikansi 0,387 atau > 0,05, maka data nilai tersebut dinyatakan homogen, sehingga langkah selanjutnya yaitu uji hipotesis (uji t). Hasil penghitungan analisis statistik uji t yang dihitung menggunakan independent sample t test pada SPSS 17, diperoleh hasil thitung > ttabel, yaitu 2,016 > 1,998 dan signifikansi 0,048 < 0,05, maka Ho ditolak. Berdasarkan hasil uji t, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan nilai hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan yang tidak. Jadi, simpulannya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh dan signifikan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan.
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Hasil penelitian eksperimen yang telah dilaksanakan pada pembelajaran IPS materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Kidul menunjukkan bahwa: (1) Model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh efektif dan signifikan terhadap aktivitas serta hasil belajar siswa. Pengaruh model pembelajaran STAD terhadap aktivitas, ditunjukkan melalui nilai aktivitas belajar siswa kelas eksperimen pertemuan 1 sebesar 86 dengan keaktifan siswa 86% serta termasuk kriteria sangat tinggi dan pertemuan 2 sebesar 90,90 dengan keaktifan siswa 90,90% serta termasuk kriteria sangat tinggi pula, sedangkan skor aktivitas siswa di kelas kontrol pada pertemuan 1 sebesar 72,73 dengan keaktifan siswa sebesar 72,73% serta termasuk kriteria tinggi dan pertemuan 2 sebesar 75,00 dan keaktifan siswa sebesar 75,00% serta termasuk kriteria sangat tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran di kelas eksperimen yang menggunakan model kooperatif tipe STAD lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran di kelas kontrol yang menggunakan model konvensional.
64
65
(2) Rata-rata nilai kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Ratarata nilai kelas eksperimen sebesar 75,63, sedangkan kelas kontrol sebesar 68,53. Data hasil penghitungan dengan menggunakan rumus independent sample t test melalui program SPSS versi 17 menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh dan signifikan terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar ditandai dengan nilai thitung > ttabel, yaitu 2,016 > 1,998 dan signifikansi 0,048 < 0,05. Jadi, simpulannya adalah ada perbedaan hasil belajar IPS siswa kelas V antara yang memperoleh pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD dan yang menggunakan model konvensional.
5.2 Saran Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD terbukti berpengaruh dan signifikan terhadap aktivitas dan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul pada materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan, maka disarankan: (1) Bagi Guru Guru hendaknya mulai menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, karena lebih efektif dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dibanding dengan pembelajaran menggunakan model konvensional.
66
(2) Bagi Siswa Pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD, siswa sebaiknya lebih menggali pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya semaksimal mungkin pada saat pembelajaran berlangsung. Selain itu, diharapkan tidak ada siswa yang malu bertanya kepada teman sekelompoknya apabila mengalami kesulitan dalam belajar, sehingga kerjasama siswa dalam pembelajaran dapat berlangsung secara optimal (pembelajaran tutor sebaya). (3) Bagi pihak sekolah Pihak sekolah perlu mengambil kebijakan-kebijakan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran STAD, tidak hanya pada pelajaran IPS, tetapi juga pada mata pelajaran yang lainnya, misalnya dengan meningkatkan profesionalitas guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajaran, mengikutsertakan guru dalam seminar pendidikan, memberikan fasilitas dan kelengkapan yang mendukung pembelajaran STAD, serta memberikan keleluasaan kepada guru untuk menerapkan pembelajaran STAD, khususnya IPS, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
67
Lampiran 1 PEM MERINTAH H KOTA TE EGAL
D DINAS PE ENDIDIKA AN UPPD KECAMATA AN TEGAL SE ELATAN
SEK KOLAH DA ASAR NE EGERI DE EBONG KIDUL K JL. Teuku T Cik Di Tiiro Gg. Mbah Jonggrang ( 0283 ) 325068 8 Tegal blog : http://sddebongkidul.blogspot.com / email:
[email protected]
DAFT TAR POPULA ASI SISWA KELAS K EKSP PERIMEN (VA A) TA AHUN AJARA AN 2011/2012 NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
NIS 2430 2532 2536 2567 2569 2571 2572 2573 2574 2575 2576 2580 2581 2582 2583 2584 2585 2586 2587 2589 2590 2591 2592 2593 2595 2596 2597 2598 2599 2560 2601 2602 2603 2643 2876 2877 2958 2959
NAMA PUJI ASTUTI P A AHMAD FAOZ ZI D DIAN SAPUTR RA A ALIZA APRIL LIA PUTRI A AGIL FATKHU URROHMAN N A ARDILLAH K KHASANAH A ANGGI SELVIIANA C. A ANNISA ADE E LYONA B BETA YULIA ANDINI D DIAN EKA PR RASTIWI D DENI WIJAYA A SAPUTRA IVAN SULAEM MAN M MELINA SYEH HTI M MOH. BAGUS S F. M MOH. AZHAR R RAMDANI M MUH. JUNAED DI M MOH. ROFIUL L ALAM M MOH. FAIZIN N M MOH. FAOZA AN BACHRI N NURUL QOMA ARIYAH N NADIA FEBRIIANI N NURUL MUST TOFA N NOVITASARI I R RISKA DESIA ANA S SHOFIYYAH S SAFITRI NUR R KHAIRUNIS SA S SOFIA NURAF FIFAH T SUSELA TRI T UTAMI IN TRI NAYAH W WINDI RIZI ANISA A W WILDAN REZ ZI R. Z ZAHRA BERL LIANA S. PUT TRI W WINDA FITRO OTUNISA IMRON FATK KHUL MUIZ M MERDITA RIZ ZQIA NIKMA A M. M MOH. RIZKI A ARIFUDIN F FEBRI PRADIIANSA S SILVIA NURL LAELI
JENIS KELA AMIN PEREMPU UAN LAKI-LA AKI LAKI-LA AKI PEREMPU UAN LAKI-LA AKI PEREMPU UAN PEREMPU UAN PEREMPU UAN PEREMPU UAN PEREMPU UAN LAKI-LA AKI LAKI-LA AKI PEREMPU UAN LAKI-LA AKI LAKI-LA AKI LAKI-LA AKI LAKI-LA AKI LAKI-LA AKI LAKI-LA AKI PEREMPU UAN PEREMPU UAN LAKI-LA AKI PEREMPU UAN PEREMPU UAN PEREMPU UAN PEREMPU UAN PEREMPU UAN PEREMPU UAN PEREMPU UAN PEREMPU UAN LAKI-LA AKI PEREMPU UAN PEREMPU UAN LAKI-LA AKI PEREMPU UAN LAKI-LA AKI PEREMPU UAN PEREMPU UAN
68
Lampiran 2 PEM MERINTAH H KOTA TE EGAL
D DINAS PE ENDIDIKA AN UPPD KECAMATA AN TEGAL SE ELATAN
SEK KOLAH DA ASAR NE EGERI DE EBONG KIDUL K JL. Teuku Cik Di Tiro o Gg. Mbah Jonggrang ( 0283 ) 3250 068 Tegal gkidul.blogspot.com / ema ail: debkid1@g gmail.com blog : htttp://sddebong
DAFTA AR POPULASII SISWA KELA AS KONTROL (VB) TAHUN N AJARAN 2011/2012 NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
NIS S 24224 27999 2516 24666 24667 2534 2551 2638 25778 2637 26003 26004 26005 26006 26007 26008 26009 2610 2611 2612 2613 2614 2615 2616 2617 2618 26220 26221 26222 26223 26224 26225 26226 26227 26228 26229 2630 2631 2632 28778
NAMA A MILA DJAYANTI D INTAN JUWITA SARII MOH. IRZA MAULAN NA ELIZA KHUMAEROH K H EKO SU UKANDAR CONDR RO PRAYOGA RIZKI IKA I MEGIANI EVA JU ULIANA FITRIA ANA MOH. RIZKI R CAHAYA A M. ABDUL LLAH MUBARO OK AKBAR R QURSANI AYU AD DITIA SARI CHAMIIDAH DEVIAN NA EKA PRAS STIWI FAIKHO OTUNNISA FEBRIN NA SHEILA S. HIKMA AH HANI M. INDAH H KUROTUN AY YUNI KAMEL LIA FEBRIANA A KORIYAH LATHIF FAH SEKAR B.. LIA FIT TRIANI LULU MAKNUN M S. MARLIIANA AZIZAH MOH. RIZKI R MOH. AQIB A MOH. FAJAR F FANDIK KA MOH. KHAFID K SYAH HDANI MOH. NAUFAL N NELI SU UCIANI NUR FA AIZI NURUL L MARIFATUS S. RAFI AL A FARES ROHMA ATUL KHASAN NAH SISKA AMELIANI A SISKA NURMILA N DIA AH SILVIA A OKTAVIANI SITI AISAH EKA CA ANDRA KIRAN NA
JJENIS KELAM MIN PEREMPUAN N PEREMPUAN N LAKI-LAKII PEREMPUAN N LAKI-LAKII LAKI-LAKII PEREMPUAN N PEREMPUAN N PEREMPUAN N LAKI-LAKII LAKI-LAKII LAKI-LAKII PEREMPUAN N PEREMPUAN N PEREMPUAN N PEREMPUAN N PEREMPUAN N PEREMPUAN N PEREMPUAN N PEREMPUAN N PEREMPUAN N PEREMPUAN N PEREMPUAN N PEREMPUAN N PEREMPUAN N LAKI-LAKII LAKI-LAKII LAKI-LAKII LAKI-LAKII LAKI-LAKII PEREMPUAN N LAKI-LAKII PEREMPUAN N LAKI-LAKII PEREMPUAN N PEREMPUAN N PEREMPUAN N PEREMPUAN N PEREMPUAN N LAKI-LAKII
69
Lampiran 3 L
PEME ERINTAH H KOTA T TEGAL
DINAS PE ENDIDIK KAN UPPD KECAMATA K AN TEGAL SELATAN S
SEKOLAH DASAR R NEGER RI DEBO ONG KIDU UL JL. Teuku Cik Di Tiro o Gg. Mbah Jonggrang ( 0283 ) 3250 068 Tegal blog : htttp://sddebong gkidul.blogspot.com / ema ail: debkid1@g gmail.com
DAFT TAR SAMPE EL SISWA KELAS VA A (KELAS E EKSPERIM MEN) SD NEGERI DEBONG D K KIDUL TAH HUN AJARA AN 2011/2012 NOM MOR URUT NIS 1 2430 2 2532 3 2536 4 2569 5 2573 6 2574 7 2575 8 2576 9 2580 10 2581 11 2582 12 2583 13 2585 14 2586 15 2587 16 2589 17 2590 18 2592 19 2593 20 2595 21 2596 22 2597 23 2598 24 2599 25 2560 26 2601 27 2602 28 2643 29 2643 30 2877 31 2958 32 2959
NAMA PUJI ASTUTI AHM MAD FAOZI DIAN N SAPUTRA AGIL L FATKHURRO OHMAN ANN NISA ADE LYONA BETA A YULIA ANDINI DIAN N EKA PRASTIIWI DEN NI WIJAYA SAP PUTRA IVAN N SULAEMAN MEL LINA SYEHTI MOH H. BAGUS FAR RKHANSYAH MOH H. AZHAR RAM MDANI MOH H. ROFIUL ALA AM MOH H. FAIZIN MOH H. FAOZAN BA ACHRI NUR RUL QOMARIY YAH NAD DIA FEBRIANI NOV VITASARI RISK KA DESIANA SHOFIYYAH SAFIITRI NUR KHA AIRUNISA SOFIIA NURAFIFAH H TRI SUSELA S TRI UTAMI U INAYA AH WINDI RIZI ANISA A WILD DAN REZI R. ZAH HRA BERLIANA A S. PUTRI WINDA FITROTUN NISA IMRO ON FATKHUL MUIZ MOH H. RIZKI ARIFU UDIN FEBR RI PRADIANSA A SILV VIA NURLAELII
JENIS KEL LAMIN P L P L P P P P L L P L L L L P P P P P P P P P L P P P P L L P
70
Lampiran 4 L
PEME ERINTAH H KOTA T TEGAL
DINAS PE ENDIDIK KAN UPPD KECAMATA K AN TEGAL SELATAN S
SEKOLAH DASAR R NEGER RI DEBO ONG KIDU UL JL. Teuku Cik Di Tiro o Gg. Mbah Jonggrang ( 0283 ) 3250 068 Tegal blog : htttp://sddebong gkidul.blogspot.com / ema ail: debkid1@g gmail.com
DAF FTAR SAM MPEL SISWA KELAS VB V (KELAS S KONTRO OL) SD NEGERI DEBONG D K KIDUL TAH HUN AJARA AN 2011/2012 NOM MOR UR NIS 1 2799 2 2516 3 2466 4 2534 5 2638 6 2578 7 2637 8 2604 9 2605 10 2606 11 2607 12 2608 13 2609 14 2611 15 2612 16 2613 17 2614 18 2615 19 2616 20 2617 21 2618 22 2620 23 2621 24 2622 25 2623 26 2624 27 2625 28 2626 29 2627 30 2629 31 2630 32 2631 33 2632 34 2878
NAM MA INTAN N JUWITA SAR RI MOH. IRZA MAULA ANA ELIZA A KHUMAEROH COND DRO PRAYOGA A EVA JULIANA J FITRIA ANA MOH. RIZKI CAHAY YA M. AKBA AR QURSANI AYU ADITIA A SARI CHAM MIDAH DEVIA ANA EKA PRA ASTIWI FAIKH HOTUNNISA FEBRIINA SHEILA S. INDAH H KUROTUN A AYUNI KAME ELIA FEBRIAN NA KORIY YAH LATH HIFAH SEKAR B B. LIA FIITRIANI LULU U MAKNUN S. MARL LIANA AZIZAH H MOH. RIZKI MOH. AQIB MOH. FAJAR FANDIIKA MOH. KHAFID SYAH HDANI MOH. NAUFAL NELI SUCIANI NUR FAIZI F NURU UL MARIFATUS S. RAFI AL A FARES SISKA A AMELIANI SISKA A NURMILA DIIAH SILVIA OKTAVIANII SITI AISAH A EKA CANDRA C KIRA ANA
JENIS S KELAMIN P L P L L L L L P P P P P P P P P P P P P L L L L P L P L P P P P P
71
Lampiran 5 Lembar Aktivitas Siswa di Kelas Eksperimen SD Negeri Debong Kidul Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa pedoman observasi aktivitas siswa menggunakan model kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPS, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan! Skor
No.
Aspek yang diamati
1.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan dan manfaat pembelajaran dengan seksama.
2.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran.
3.
Siswa memperhatikan paparan materi pada media video.
4.
Siswa menjawab pertanyaaan guru.
5.
Siswa mengajukan pertanyaan.
6.
Siswa memberikan tanggapan.
7.
Siswa membuat catatan berkaitan dengan materi pelajaran.
8.
Siswa merespon pengarahan dan saran guru.
9.
Siswa membuat simpulan pembelajaran.
1
2
3
10. Siswa merespon tindak lanjut yang diberikan guru. 11. Aktivitas siswa dalam belajar mandiri. Jumlah Skor Skor maksimal = 44 Skor pelaksanaan model kooperatif tipe STAD =
jumlahskor perolehan × 100 skormaksimal
Tegal,
April 2012
Sismiatun, S.Pd., M.Pd 19560727 197802 2 002
4
72
DESKRIPTOR PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN 1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan dan manfaat pembelajaran dengan seksama. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan 1 Siswa tidak mendengarkan penjelasan guru 2 Siswa kurang mendengarkan penjelasan guru 3 Siswa mendengarkan penjelasan guru sambil bergurau Siswa mendengarkan dan mencermati penjelasan guru dengan 4 seksama 2. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan 1 Siswa tidak mendengarkan penjelasan guru 2 Siswa kurang mendengarkan penjelasan guru 3 Siswa mendengarkan penjelasan guru sambil bergurau Siswa mendengarkan dan mencermati penjelasan guru dengan 4 seksama 3. Siswa memperhatikan paparan materi pada media video. perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan 1 2 3 4
Untuk menilai butir ini
Siswa menonton video tetapi kurang memperhatikan Siswa menonton video dengan antusias tetapi hanya memperhatikan sebagian video saja Siswa menonton seluruh video dengan antusias dan memperhatikan dengan baik seluruh video Siswa menonton seluruh video dengan antusias, memperhatikan dengan baik, dan membuat catatan
4. Siswa menjawab pertanyaaan guru. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian 1 2 3
Keterangan Siswa menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang salah Siswa menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang benar tetapi belum tepat Siswa menjawab pertanyaan guru yang benar dan tepat tetapi penjelasan kurang lengkap
73
4
menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang benar, tepat, dan penjelasan yang lengkap
5. Siswa mengajukan pertanyaan. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan Siswa mengajukan pertanyaan menggunakan bahasa yang kurang 1 jelas Siswa mengajukan pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan materi 2 pelajaran Siswa mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran 3 tetapi menggunakan bahasa yang kurang jelas Siswa mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran 4 dan menggunakan bahasa yang benar dan jelas 6. Siswa memberikan tanggapan. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian
Keterangan
1
Siswa memberikan tanggapan tidak sesuai dengan materi
2
Siswa memberikan tanggapan sesuai dengan materi
3
Siswa memberikan tanggapan sesuai dengan materi dan logis
4
Siswa memberikan tanggapan sesuai dengan materi, logis, dan tepat
7. Siswa membuat catatan berkaitan dengan materi pelajaran. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan 1
Siswa tidak membuat catatan
2
Siswa membuat catatan tetapi kurang lengkap
3
Siswa membuat catatan dengan lengkap tetapi kurang rapi
4
Siswa membuat catatan dengan lengkap dan rapi
8. Siswa merespon pengarahan dan saran guru. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: a. Siswa hanya mendengarkan b. Siswa mendengarkan dan memperhatikan c. Siswa memperhatikan dan mencatat d. Siswa menuruti dan melaksanakan Skor Penilaian Keterangan 1 Satu deskriptor tampak 2 Dua deskriptor tampak
74
3 4
Tiga deskriptor tampak Empat deskriptor tampak
9. Siswa membuat simpulan pembelajaran. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: a. Simpulan lengkap b. Simpulan jelas c. Simpulan sistematis d. Simpulan padat, ringkas, dan jelas Skor Penilaian Keterangan 1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
10. Siswa merespon tindak lanjut yang diberikan guru. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: a. Siswa menerima tugas untuk dikerjakan di rumah b. Siswa mengerjakan tugas rumah secara berkelompok c. Siswa menyelesaikan tugas d. Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu Skor Penilaian Keterangan 1 Satu deskriptor tampak 2 Dua deskriptor tampak 3 Tiga deskriptor tampak 4 Empat deskriptor tampak 11. Aktivitas siswa dalam belajar mandiri. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan
1
Sebagian kecil siswa aktif dalam kegiatan belajar mandiri
2
Separuh dari jumlah siswa aktif dalam kegiatan belajar mandiri
3
Sebagian besar siswa aktif dalam kegiatan belajar mandiri
4
Seluruh siswa aktif dalam kegiatan belajar mandiri
75
Lampiran 6 Lembar Aktivitas Siswa di Kelas Kontrol SD Negeri Debong Kidul Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa pedoman observasi aktivitas siswa menggunakan model konvensional dalam pembelajaran IPS, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan! Skor
No.
Aspek yang diamati
1.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan dan manfaat pembelajaran dengan seksama.
2.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran.
3.
Siswa memperhatikan paparan materi pada media video.
4.
Siswa menjawab pertanyaaan guru.
5.
Siswa mengajukan pertanyaan.
6.
Siswa memberikan tanggapan.
7.
Siswa membuat catatan berkaitan dengan materi pelajaran.
8.
Siswa merespon pengarahan dan saran guru.
9.
Siswa membuat simpulan pembelajaran.
1
2
10. Siswa merespon tindak lanjut yang diberikan guru. 11. Aktivitas siswa dalam belajar mandiri. Jumlah Skor Skor maksimal = 44 Skor pelaksanaan model konvensional =
jumlahskor perolehan × 100 skormaksimal
Tegal,
April 2012
Tuti Alawiyah
3
4
76
DESKRIPTOR PEDOMAN OBSERVASI PELAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN 1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan dan manfaat pembelajaran dengan seksama. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan 1
Siswa tidak mendengarkan penjelasan guru
2
Siswa kurang mendengarkan penjelasan guru
3
Siswa mendengarkan penjelasan guru sambil bergurau Siswa mendengarkan dan mencermati penjelasan guru dengan seksama
4
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan 1 Siswa tidak mendengarkan penjelasan guru 2 Siswa kurang mendengarkan penjelasan guru 3 Siswa mendengarkan penjelasan guru sambil bergurau Siswa mendengarkan dan mencermati penjelasan guru dengan 4 seksama 3. Siswa memperhatikan paparan materi pada media video. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan 1 Siswa menonton video tetapi kurang memperhatikan Siswa menonton video dengan antusias tetapi hanya 2 memperhatikan sebagian video saja Siswa menonton seluruh video dengan antusias dan 3 memperhatikan dengan baik seluruh video Siswa menonton seluruh video dengan antusias, memperhatikan 4 dengan baik, dan membuat catatan 4. Siswa menjawab pertanyaaan guru. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian 1 2 3
Keterangan Siswa menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang salah Siswa menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang benar tetapi belum tepat Siswa menjawab pertanyaan guru yang benar dan tepat tetapi penjelasan kurang lengkap
77
4
menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang benar, tepat, dan penjelasan yang lengkap
5. Siswa mengajukan pertanyaan. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan Siswa mengajukan pertanyaan menggunakan bahasa yang kurang 1 jelas Siswa mengajukan pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan materi 2 pelajaran Siswa mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran 3 tetapi menggunakan bahasa yang kurang jelas Siswa mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi pelajaran dan 4 menggunakan bahasa yang benar dan jelas 6. Siswa memberikan tanggapan. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian
Keterangan
1
Siswa memberikan tanggapan tidak sesuai dengan materi
2
Siswa memberikan tanggapan sesuai dengan materi
3
Siswa memberikan tanggapan sesuai dengan materi dan logis
4
Siswa memberikan tanggapan sesuai dengan materi, logis, dan tepat
7. Siswa membuat catatan berkaitan dengan materi pelajaran. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian Keterangan 1
Siswa tidak membuat catatan
2
Siswa membuat catatan tetapi kurang lengkap
3
Siswa membuat catatan dengan lengkap tetapi kurang rapi
4 Siswa membuat catatan dengan lengkap dan rapi 8. Siswa merespon pengarahan dan saran guru. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: a. Siswa hanya mendengarkan b. Siswa mendengarkan dan memperhatikan c. Siswa memperhatikan dan mencatat d. Siswa menuruti dan melaksanakan Skor Penilaian
Keterangan
1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
78
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
9. Siswa membuat simpulan pembelajaran. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: a. Simpulan lengkap b. Simpulan jelas c. Simpulan sistematis d. Simpulan padat, ringkas, dan jelas Skor Penilaian Keterangan 1 Satu deskriptor tampak 2 Dua deskriptor tampak 3 Tiga deskriptor tampak 4 Empat deskriptor tampak 10. Siswa merespon tindak lanjut yang diberikan guru. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: a. Siswa menerima tugas untuk dikerjakan di rumah b. Siswa mengerjakan tugas rumah secara berkelompok ci. Siswa menyelesaikan tugas d. Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu Skor Penilaian Keterangan 1
Satu deskriptor tampak
2
Dua deskriptor tampak
3
Tiga deskriptor tampak
4
Empat deskriptor tampak
11. Aktivitas siswa dalam belajar mandiri. Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan skor penilaian berikut: Skor Penilaian
Keterangan
1
Sebagian kecil siswa aktif dalam kegiatan belajar mandiri
2
Separuh dari jumlah siswa aktif dalam kegiatan belajar mandiri
3
Sebagian besar siswa aktif dalam kegiatan belajar mandiri
4
Seluruh siswa aktif dalam kegiatan belajar mandiri
79
Lampiran 7
Lembar Aktivitas Siswa di Kelas Eksperimen SD Negeri Debong Kidul
Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa pedoman observasi aktivitas siswa menggunakan model kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPS, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan! Skor Pertemuan 1
Aspek yang diamati
1.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan dan manfaat pembelajaran dengan seksama.
√
2.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran.
√
3.
Siswa memperhatikan paparan materi pada media video.
√
4.
Siswa menjawab pertanyaaan guru.
5.
Siswa mengajukan pertanyaan.
6.
Siswa memberikan tanggapan.
7.
Siswa membuat catatan berkaitan dengan materi pelajaran.
8.
Siswa merespon pengarahan dan saran guru.
√
√
9.
Siswa membuat simpulan pembelajaran.
√
√
10. Siswa merespon tindak lanjut yang diberikan guru.
√
√
11. Aktivitas siswa dalam belajar mandiri.
√
1
2
4
1
2
3
√ √ √ √
√
√ √
√
√
38
40
86,00
4 √
√
Rata-rata Nilai Aktivitas Siswa
3
√
Jumlah Skor
Skor Pertemuan 2
No.
90,90
Tegal,
April 2012
Sismiatun, S.Pd., M.Pd 19560727 197802 2 002
80
Lampiran 8
Lembar Aktivitas Siswa di Kelas Kontrol SD Negeri Debong Kidul
Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa pedoman observasi aktivitas siswa menggunakan model konvensional dalam pembelajaran IPS, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan! Aspek yang diamati
1.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan dan manfaat pembelajaran dengan seksama.
√
2.
Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pelajaran.
√
3.
Siswa memperhatikan paparan materi pada media video.
√
4.
Siswa menjawab pertanyaaan guru.
5.
Siswa mengajukan pertanyaan.
6.
Siswa memberikan tanggapan.
7.
Siswa membuat catatan berkaitan dengan materi pelajaran.
8.
Siswa merespon pengarahan dan saran guru.
9.
Siswa membuat simpulan pembelajaran.
1
2
3
1
4
2
3
√ √ √
√
√
√
√ √
√
√
√
√
√ √
11. Aktivitas siswa dalam belajar mandiri.
√
√
√
Jumlah Skor
32
33
Rata-rata Nilai Aktivitas Siswa
72,73
75,00%
4 √
√
10. Siswa merespon tindak lanjut yang diberikan guru.
Skor Pertemuan 2
Skor Pertemuan 1
No.
Tegal,
April 2012
Tuti Alawiyah
81
Lampiran 9 SILABUS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SD Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester
: V (Lima)/2 (Dua)
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. KOMPETENSI DASAR 2.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.
MATERI POKOK Perjuangan para tokoh saat dijajah Belanda dan Jepang.
KEGIATAN PEMBELAJARAN • Membuat laporan mengenai tokoh-tokoh pejuang nasional yang ada di propinsi setempat. • Melakukan diskusi tentang peristiwa dan peranan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dalam mempersatukan Indonesia. • Membuat tulisan mengenai peranan masing-masing tokoh penting dalam peristiwa Sumpah Pemuda.
INDIKATOR 2.1.1
Membuat laporan mengenai tokoh-tokoh pejuang nasional yang ada di propinsi setempat. 2.1.2 Menceritakan peristiwa Sumpah Pemuda. 2.1.3 Menceritakan peranan masingmasing tokoh dalam peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. 2.1.4 Menceitakan peranan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dalam mempersatukan Indonesia.
PENILAIAN • • • •
Tes tertullis Lisan Perbuatan Produk
ALOKASI SUMBER WAKTU BELAJAR 9 JP x 35 • Buku IPS menit Kelas V • Buku referensi lain yang sesuai
82
2.2
Mendeskripsikan Masa jasa dan peranan Persiapan tokoh perjuangan Kemerdekaan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
2.3 Menghargai jasa Peristiwa dan peranan tokoh Sekitar dalam Proklamasi memproklamasika n kemerdekaan.
• Melakukan diskusi mengenai perlunya perumusan dasar negara. • Mengidentifikasi beberapa tokoh yang berperan dalam usaha mempersiapkan kemerdekaan. • Menuliskan bagaimana cara menghargai jasa para pahlawan dengan dilanjutkan presentasi. • Membaca dan merenungkan isi teks proklamasi. • Tanya jawab tentang peristiwa sekitar proklamasi. • Diskusi kelompok tentang peristiwa Rengasdengklok dan proses penyusunan teks proklamasi. • Membuat tahapan peristiwa menjelang proklamasi dalam bentuk garis waktu. • Menjelaskan peranan tokoh yang terlibat dalam peristiwa proklamasi. • Secara berkelompok mencatat peran salah satu tokoh dalam peristiwa sekitar proklamasi. • Membiasakan nilai-nilai
2.2.1
Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan. 2.2.2 Menjelaskan perlunya perumusan dasar negara. 2.2.3 Mengidentifikasi peranan beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan. 2.2.4 Menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan. 2.3.1 Menceritakan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi (Pertemuan di Dalat, Menanggapi Berita Kekalahan Jepang, Peristiwa Rengasdengklok, Penyusunan Teks Proklamasi, dan Detikdetik Proklamasi Kemerdekaan). 2.3.2 Membuat garis waktu tentang tahapan peristiwa menjelang proklamasi. 2.3.3 Membuat riwayat singkat /ringkasan tentang tokoh-tokoh penting dalam peristiwa proklamasi, misalnya: Soekarno, Moh. Hatta, A. Soebardjo, Fatmawati, dan sebagainya. 2.3.4 Memberikan contoh cara menghargai jasa tokoh-tokoh
• Tes tertulis • Lisan • Produk (LKS) • Portofolio
14 JP x 35 • Atlas menit Indonesia • Gambar tokoh yang sesuai • Buku IPS Kelas V • Buku referensi lain yang sesuai
• Tes tertulis • Lisan • Produk (LKS) • Portofolio
14 JP x 35 • Atlas menit Indonesia • Gambar tokoh yang sesuai • Buku IPS Kelas V Buku referensi lain yang sesuai • Album pahlawan • Nara sumber (orang tua/tokoh/ masyarakat)
83
• •
2.4
Menghargai Perjuangan perjuangan para Mempertahan tokoh dalam kan mempertahankan Kemerdekaan kemerdekaan.
• • • • •
•
kepahlawanan dalam perilaku sehari-hari. Membuat biografi seorang tokoh yang terlibat dalam peristiwa proklamasi. Berbincang dengan nara sumber tentang cara menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan, kemudian membuat laporannya. Menyanyi bersama lagu “Maju Tak Gentar”. Berdiskusi tentang peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Mencari informasi tentang penyebab meletusnya pertempuran di Surabaya. Mencatat secara kronologis peristiwa pertempuran Ambarawa dan Medan Area. Melakukan penelitian dengan cara wawancara atau studi pustaka untuk mencari data tentang peristiwaperistiwa mempertahankan kemerdekaan yang terjadi di wilayah tempat tinggal. Berdiskusi untuk memahami tentang Agresi Militer
kemerdekaan.
Menceritakan peristiwa 10 • Tes tertulis 10 JP x 35 • Gambar para November 1945 di Surabaya. menit bentuk tokoh 2.4.2 Menceritakan peristiwa pilihan ganda pahlawan Pertempuran Ambarawa, Medan • Lembar yang sesuai Area, dan Bandung Lautan Api. pengamatan • Buku IPS 2.4.3 Menceritakan pengakuan aktivitas Kelas V kedaulatan pembelajaran Buku Indonesia oleh Belanda. referensi lain 2.4.4 Menceritakan Agresi Militer yang sesuai Belanda terhadap Republik Indonesia. 2.4.5 Menceritakan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda. 2.4.6 Menceritakan peranan beberapa tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, misalnya Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Panglima Besar Soedirman, dan Bung Tomo. 2.4.1
84
Belanda. • Mencari isi perjanjian Linggarjati. • Siswa menanggapi tentang penangkapan para pemimpin Indonesia ketika terjadi Agresi Militer Belanda II. Dilanjutkan dengan melakukan pengamatan terhadap peta gerilya Panglima Soedirman. • Membuat rangkuman tentang materi agresi militer Belanda dalam bentuk tabel.
(BSNP 2006: 37-40)
85
Lampiran 10 SILABUS PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester
: V (Lima)/2 (Dua)
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. KOMPETENSI MATERI DASAR POKOK 2.4 Menghargai Perjuangan perjuangan para Mempertahankan tokoh dalam Kemerdekaan mempertahankan kemerdekaan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN • Berdiskusi tentang peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. • Berdiskusi tentang peristiwa Pertempuran Ambarawa. • Berdiskusi tentang peristiwa Bandung Lautan Api. • Berdiskusi tentang peristiwa Pertempuran Medan Area. • Berdiskusi tentang peristiwa Pertempuran Lima Hari di Semarang. • Berdiskusi tentang peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.
ALOKASI SUMBER WAKTU BELAJAR 2.4.1 Menceritakan peristiwa 10 • Tes tertulis 2 JP x 35 • Gambar para November 1945 di Surabaya. bentuk pilihan menit tokoh 2.4.2 Menceritakan peristiwa ganda. pahlawan Pertempuran Ambarawa, Medan • Lembar yang sesuai Area, dan Bandung Lautan Api. aktivitas siswa • Buku IPS dalam Kelas V pembelajaran Buku referensi lain yang sesuai. INDIKATOR
PENILAIAN
86
Lampiran 11
KISI-KISI SOAL UJI COBA ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Satuan Pendidikan : SD Kelas/Semester
: V/2
Materi Pokok
: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar
Indikator Soal
2.4 Menghargai 1. perjuangan para tokoh dalam mempertahankan 2. kemerdekaan.
3.
Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal
Siswa dapat menyebutkan tugas AFNEI di Indonesia.
Pilihan Ganda
C1
1 21
Siswa dapat menyebutkan pemimpin dan tempat pertama tentara Sekutu mendarat di Surabaya. Disediakan beberapa pernyataan tentang kesepakatan antara A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo, siswa dapat membedakan pernyataan yang termasuk hasil kesepakatan dan
Pilihan Ganda
C1
2 22
Pilihan Ganda
C2
3 23
Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit √ √ √ √
Kunci Jawaban b c a b
√ √
d a
87
yang bukan. 4. Siswa dapat membedakan AFNEI dan NICA. 5. Siswa dapat menyebutkan kapan dan di mana terjadinya pertempuran di Surabaya. 6. Siswa dapat menjabarkan isi ultimatum yang diberikan Sekutu terhadap rakyat Surabaya. 7. Siswa dapat meyebutkan peristiwa penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Surabaya. 8. Siswa dapat mengemukakan terjadinya peristiwa pertempuran di kota Bandung. 9. Siswa dapat menyebutkan hal yang dilakukan oleh Sekutu sebelum meninggalkan kota Bandung dan kapan terjadinya pertempuran Bandung Lautan Api. 10. Siswa dapat menyimpulkan latar belakang pertempuran Ambarawa. 11. Disediakan beberapa gambar tokoh pahlawan, siswa dapat menunjukkan gambar pahlawan yang berjuang melawan Sekutu
Pilihan Ganda
C2
4 24 5 25
Pilihan Ganda
C1
Pilihan Ganda
√ √ √ √
d b b d
C2
6 26
√ √
b d
Pilihan Ganda
C1
7 27
Pilihan Ganda
C2
8 28
Pilihan Ganda
C1
9 29
Pilihan Ganda
C2
10 30
Pilihan Ganda
C1
11 31
√ √
c b √ √
√ √
d c
√ √ √ √
a c
a c b a
88
12.
13. 14. 15.
16.
17. 18.
19.
di Ambarawa. Siswa dapat meyebutkan peristiwa penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Ambarawa. Siswa dapat menyebutkan kapan terjadinya pertempuran Medan Area. Siswa dapat menjabarkankan bunyi ultimatum pertempuran Medan Area. Siswa dapat menyebutkan pemimpin dari pasukan Sekutu dan kapan terjadinya pertempuran Lima Hari di Semarang. Siswa dapat meyebutkan peristiwa penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Semarang. Siswa dapat menyebutkan tempat dan kapan terjadinya Serangan Umum 1 Maret 1949. Disediakan beberapa gambar tokoh pahlawan, siswa dapat menunjukkan gambar pahlawan yang berjuang melawan Sekutu pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Siswa dapat menguraikan latar
Pilihan Ganda
C1
12 32
√ √
d c
Pilihan Ganda
C1
13 33
√ √
d c
Pilihan Ganda
C2
14 34
Pilihan Ganda
C1
15 35
√ √
b c
Pilihan Ganda
C1
16 36
√ √
a c
Pilihan Ganda
C1
17 37
√ √
d d
Pilihan Ganda
C1
18 38
√ √
a b
Pilihan Ganda
C2
19
√
b
√ √
a c
89
belakang terjadinya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. 20. Siswa dapat mencontohkan sikap menghargai perjuangan para pahlawan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Jumlah Soal
39 Pilihan Ganda
C2
√
20 40
√ √
40 100 %
10 25 %
a c b
20 50 %
10 25 %
90
Lampiran 12 Proses Validasi Soal 1.
Soal Uji Coba Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Materi
: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kelas
: V/2
Waktu
: 60 menit
Nama
:
No. Absen
:
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar! 1.
Berikut ini yang termasuk tugas AFNEI di Indonesia yaitu.... a. membuat kerusuhan di Indonesia b. menjaga keamanan dan ketertiban c. menangkap tawanan perang Sekutu d. menolak penyerahan kekuasaan
2.
Pemimpin pasukan Sekutu dalam pertempuran 10 November 1945 bernama....
3.
a. A.W.S. Mallaby
c.
Brigjen T.E.D. Kelly
b. Brigadir Jendral Bethel
d.
Letjen Sir Philip Christison
Perhatikan pernyataan berikut ini! 1. Tidak ada kerjasama antara kedua belah pihak 2. Inggris berjanji bahwa di antara tentara Inggris tidak terdapat angkatan perang Belanda. 3. Inggris melucuti senjata Belanda 4. Inggris hanya akan melucuti senjata Jepang. Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk kesepakatan antara A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo pada pertempuran di Surabaya ditunjukkan dengan nomor....
a. 1 dan 2
c.
2 dan 3
b. 1 dan 3
d.
2 dan 4
91
4.
5.
6.
Pasukan Sekutu yang bertugas di Indonesia yaitu.... a. SEAC
c.
UNCI
b. NICA
d.
AFNEI
Pertempuran rakyat Indonesia di Surabaya terjadi pada tanggal.... a. 25 Oktober 1945
c.
20 November 1945
b. 10 November 1945
d.
15 Desember 1945
Bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh pasukan Inggris mengancam rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata pada pukul....
7.
a. 05.00
c.
07.00
b. 06.00
d.
08.00
Untuk mengenang jasa para pahlawan, maka pada setiap tanggal 10 November diperingati sebagai hari....
8.
a. Perjuangan
c.
Pahlawan
b. TNI
d.
Infanteri
Bunyi ultimatum pertama yang dikeluarkan oleh tentara Sekutu pada tanggal 21 November 1945 yaitu.... a. Kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan alasan demi keamanan b. Kota Bandung bagian selatan dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan alasan demi keamanan c. para pejuang Indonesia diminta meninggalkan seluruh Kota Bandung dengan segera d. para pejuang Indonesia dilarang meninggalkan Kota Bandung untuk waktu yang tidak ditentukan
9.
Hal yang dilakukan oleh para pejuang sebelum meninggalkan Kota Bandung yaitu.... a. menyerahkan seluruh senjata kepada tentara Sekutu b. membumihanguskan Kota Bandung sebelah utara c. membumihanguskan Kota Bandung sebelah barat d. membumihanguskan Kota Bandung sebelah selatan
92
10. Pertemppuran Ambarrawa terjadi karena.... a. tindakan Sekutuu dan NICA A yang mem mbebaskan interniran Belanda B di Maggelang dan Ambarawa A taanpa berundiing dengan pihak p Indoneesia b. Sekuutu memintaa rakyat untuuk menyerahhkan semua hasil pelucu utan senjata yangg telah diam mbil rakyat aggar rakyat In ndonesia tidaak melawan Sekutu c. tindakan rakyat yang tidak mau mening ggalkan Am mbarawa denngan alasan m menjajah Ambarawa A sudaah lama hiduup di Ambarrawa sejak Sekutu belum d. Sekuutu menyerang rakyat Ambarawa dengan tujuan ingin mendirikan m pem merintahan Negeri N Belandda dan mengguasai seluruuh wilayah Inndonesia 11.
Berdasaarkan gambar di atas, pahlawan yang guguur dalam peertempuran Ambaraawa yaitu.... a. Kollonel Sudirm man
c.
Letkol L Soehaarto
b. Letkkol Isdiman
d.
Bung B Tomo
12. Untuk mengenang m j jasa para paahlawan yanng telah guggur dalam peertempuran Ambaraawa, maka pada setiap taanggal 15 Deesember dipeeringati sebaagai hari.... a. Perjjuangan
c.
Paahlawan
b. TNII
d.
Inffanteri
13. Pertemppuran pertam ma antara paara pemuda dengan tenntara Sekutuu di Medan terjadi pada p tanggall.... a. 9 Oktober O 19455
c.
12 1 Oktober 11945
b. 11 Oktober O 19445
d.
13 1 Oktober 11945
14. Bunyi ultimatum u yang y dikeluaarkan oleh Sekutu S dalam m pertempurran Medan Area yaaitu.... a. melaarang rakyatt membawa senjata b. raky yat diminta untuk u meninggalkan Med dan
93
c. akann dibentuk pemerintahan p n baru di Meedan d. Kotaa Medan dibbom oleh Sekkutu 15. Pemimppin pasukann Sekutu daalam pertem mpuran Lim ma Hari di Semarang yaitu.... W.S. Mallaby y a. A.W
c.
Brrigjen T.E.D. Kelly
b. Brig gadir Jendraal Bethel
d.
Leetjen Sir Phillip Christisoon
16. Untuk mengenang m j jasa para paahlawan yanng telah guggur dalam peertempuran Lima Hari di Semarrang didirikaan.... a. Monnumen Perjuuangan Tuguu Muda b. Tug gu Pahlawan c. Monnumen Palaggan Ambaraw wa d. Monnumen Nasio onal 17. Serangaan Umum 1 Maret M terjaddi di Kota.... a. Surabaya
c.
Seemarang
b. Ban ndung
d.
Yoogyakarta
18. Gambarr di bawah ini i yang merupakan pem mimpin rakyyat dalam peertempuran di Yogyyakarta yaituu.... a.
c.
b.
d.
19. Dalam Agresi A Militter Belanda II, belanda menangkap m para pemim mpin politik dan mennduduki kotaa Yogyakartta dengan tujjuan.... a. mem mbebaskan semua tawannan interniran n Belanda keepada penjajjah b. mennunjukkan keepada dunia bahwa pemeerintahan RII telah dihan ncurkan
94
c. melatih kekuatan dalam berperang kepada seluruh angkatan TNI d. mendirikan pemerintahan negara Belanda di Yogyakarta 20. Yang termasuk sikap menghargai jasa pahlawan yaitu.... a.
bergurau saat melaksanakan upacara
b.
mengonsumsi barang-barang buatan luar negeri
c.
cinta tanah air dan bangsa
d.
tidak memperhatikan ketika guru mengajar
21. Berikut ini yang bukan termasuk tugas AFNEI di Indonesia yaitu.... a. menjaga keamanan dan ketertiban b. membebaskan tawanan perang dan interniran Sekutu c. menangkap para pejuang Indonesia d. menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang 22. Tempat pertama kali pasukan Sekutu mendarat di Indonesia dalam pertempuran 10 November 1945 yaitu Tanjung.... a.
Emas
c.
Priuk
b.
Perak
d.
Benoa
23. Perhatikan pernyataan berikut ini! 1.
Disetujui kerjasama antara kedua belah pihak untuk menjamin keamanan dan ketenteraman.
2.
Akan segera dibentuk biro kontak agar kerjasama dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.
3.
Inggris melucuti senjata Belanda
4.
Inggris tidak akan melucuti senjata Jepang.
Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, yang termasuk kesepakatan antara A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo pada pertempuran di Surabaya ditunjukkan dengan nomor.... a. 1 dan 2
c.
2 dan 3
b. 1 dan 3
d.
2 dan 4
24. Pasukan Sekutu datang ke Indonesia diboncengi oleh....
a. SEAC
c.
UNCI
b. NICA
d.
AFNEI
95
25. Pada tanggal 30 Oktober 1945, terjadi pertempuran rakyat Surabaya yang yang menewaskan Brigjen Mallaby di Jembatan.... a. Kuning
c.
Biru
b. Hijau
d.
Merah
26. Pasukan Inggris menyerang rakyat Surabaya menggunakan senjata dari.... a. darat
c.
udara
b. laut
d.
darat, laut, dan udara
27. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya dibuat.... a. Monumen Perjuangan Tugu Muda b. Tugu Pahlawan c. Monumen Palagan Ambarawa d. Monumen Nasional 28. Bunyi ultimatum kedua yang dikeluarkan oleh tentara Sekutu pada tanggal 23 Maret 1946 yaitu.... a. Kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia b. Kota Bandung bagian barat dikosongkan oleh pihak Indonesia c. para pejuang diminta meninggalkan seluruh Kota Bandung d. para pejuang dilarang meninggalkan Kota Bandung 29. Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada tanggal.... a. 23 Febuari 1945
c.
23 Maret 1946
b. 23 Maret 1945
d.
23 April 1946
30. Tindakan sekutu dan NICA yang membebaskan interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa tanpa berunding dengan pihak Indonesia merupakan alasan terjadinya pertempuran....
a. Magelang
c.
Ambarawa
b. Semarang
d.
Surabaya
96
31.
Berdasarkan gambar di atas, pahlawan yang memimpin pertempuran Ambarawa yang berasal dari Banyumas yaitu.... a. Kolonel Sudirman
c.
Letkol Soeharto
b. Letkol Isdiman
d.
Bung Tomo
32. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran Ambarawa, maka dibuatlah.... a. Monumen Perjuangan Tugu Muda b. Tugu Pahlawan c. Monumen Palagan Ambarawa d. Monumen Nasional 33. Serangan militer besar-besaran yang dilengkapi dengan pesawat tempur yang canggih oleh tentara Sekutu di seluruh daerah Medan terjadi pada tanggal.... a. 1 Desember 1945
c.
10 Desember 1945
b. 9 Desember 1945
d.
11 Desember 1945
34. Bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh sekutu dalam pertempuran Medan Area yaitu.... a. Kota Medan akan segera dibom oleh Sekutu b. rakyat diminta untuk meninggalkan Kota Medan c. semua senjata yang ada harus diserahkan kepada Sekutu d. akan dibentuk pemerintahan baru di Kota Medan 35. Pertempuran Lima Hari di Semarang terjadi pada tanggal....
a. 5-10 Oktober 1945
c.
15-20 Oktober 1945
b. 10-15 Oktober 1945
d.
20-25 Oktober 1945
97
36. Monumen Perjuangan Tugu Muda merupakan bangunan yang didirikan untuk mengenang jasa pahlawan yang gugur dalam pertempuran.... a. Surabaya
c.
Semarang
b. Bandung
d.
Medan
37. Pertempuran rakyat di Yogyakarta yang dipimpin oleh Letkol Soeharto terjadi pada tanggal.... a. 1 Maret 1945
c.
1 Maret 1948
b. 1 Maret 1946
d.
1 Maret 1949
38. Perhatikan gambar pahlawan di bawah ini!
2 4 3 1 Berdasarkan gambar di atas, yang merupakan pemimpin rakyat dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 yaitu ditunjukkan pada gambar nomor.... a. 1
c.
3
b. 2
d.
4
39. Untuk menghadapi tindakan Belanda dalam penangkapan para pemimpin politik Indonesia, hal yang dilakukan oleh rakyat Yogyakarta yaitu.... a. TNI menyusun kekuatan untuk melawan Belanda b. TNI menyerah dalam melawan pasukan Belanda c. TNI mundur dalam perlawanan melawan Sekutu d. TNI mengakui kekalahan terhadap Belanda 40. Berikut ini yang termasuk sikap-sikap menghargai jasa para pahlawan, kecuali.... a. melaksanakan upacara dengan khidmat b. lebih menyukai produk luar negeri c. mencintai produk dalam negeri d. ziarah ke makam pahlawan
98
2.
Validasi Soal oleh Tim Ahli (Drs. Teguh Supriyanto, M.Pd) TELAAH SOAL PILIHAN GANDA Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran IPS di SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai.
No.
Nomor Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A.
Materi
1.
Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes √ tertulis untuk bentuk pilihan ganda
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2.
Materi yang ditanyakan sesuai dengan √ kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3.
Pilihan jawaban homogen dan logis
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
4.
Hanya ada satu kunci jawaban
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
B.
Konstruksi
1.
Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan √ tegas Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban √ merupakan pernyataan yang diperlukan saja
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2.
Aspek yang ditelaah
99
No.
Aspek yang ditelaah
Nomor Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
3.
Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci √ jawaban
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
4.
Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat √ negatif ganda
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
5.
Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari √ segi materi
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
6.
Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya √ jelas dan berfungsi
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
7.
Panjang pilihan jawaban relatif sama
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
8.
Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan √ "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
9.
Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu √ disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
10.
Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal √ sebelumnya
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
100
No.
Aspek yang ditelaah
Nomor Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
C.
Bahasa/Budaya
1.
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan √ kaidah bahasa Indonesia
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2.
Menggunakan bahasa yang komunikatif
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3.
Tidak menggunakan setempat/tabu
berlaku √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
4.
Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok √ kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
bahasa
yang
101
No.
Nomor Soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
A.
Materi
1.
Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes √ tertulis untuk bentuk pilihan ganda
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2.
Materi yang ditanyakan sesuai dengan √ kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3.
Pilihan jawaban homogen dan logis
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
4.
Hanya ada satu kunci jawaban
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
B.
Konstruksi
1.
Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan √ tegas Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban √ merupakan pernyataan yang diperlukan saja
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3.
Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci √ jawaban
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
4.
Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat √ negatif ganda
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
5.
Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari √ segi materi
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2.
Aspek yang ditelaah
102
No.
Aspek yang ditelaah
Nomor Soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
6.
Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya √ jelas dan berfungsi
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
7.
Panjang pilihan jawaban relatif sama
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
8.
Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan √ "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
9.
Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu √ disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
10.
Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal √ sebelumnya
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
C.
Bahasa/Budaya
1.
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah √ bahasa Indonesia
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2.
Menggunakan bahasa yang komunikatif
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3.
Tidak menggunakan setempat/tabu
berlaku √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
bahasa
yang
103
4.
Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok √ kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Catatan: Semua butir soal sudah dapat diujicobakan.
Tegal, 3 April 2012 Penilai Ahli
√
√
√
√
√
104
3. Validasi Soal oleh Tim Ahli (Sismiatun, S.Pd, SD) TELAAH SOAL PILIHAN GANDA Petunjuk Berdasarkan pendapat Bapak/Ibu setelah membaca dan memeriksa butir-butir soal evaluasi pembelajaran IPS di SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal, berilah tanda cek (√) pada kolom yang tersedia jika butir soal sesuai dengan kriteria telaah dan tanda silang (x) jika tidak sesuai.
No.
Nomor Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
A.
Materi
1.
Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes √ tertulis untuk bentuk pilihan ganda
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2.
Materi yang ditanyakan sesuai dengan √ kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3.
Pilihan jawaban homogen dan logis
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
4.
Hanya ada satu kunci jawaban
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
B.
Konstruksi
1.
Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan √ tegas Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban √ merupakan pernyataan yang diperlukan saja
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2.
Aspek yang ditelaah
105
No.
Aspek yang ditelaah
Nomor Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
3.
Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci √ jawaban
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
4.
Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat √ negatif ganda
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
5.
Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari √ segi materi
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
6.
Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya √ jelas dan berfungsi
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
7.
Panjang pilihan jawaban relatif sama
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
8.
Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan √ "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
9.
Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu √ disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
10.
Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal √ sebelumnya
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
106
No.
Aspek yang ditelaah
Nomor Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
C.
Bahasa/Budaya
1.
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan √ kaidah bahasa Indonesia
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2.
Menggunakan bahasa yang komunikatif
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3.
Tidak menggunakan setempat/tabu
berlaku √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
4.
Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok √ kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
bahasa
yang
107
No.
Nomor Soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
A.
Materi
1.
Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes √ tertulis untuk bentuk pilihan ganda
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2.
Materi yang ditanyakan sesuai dengan √ kompetensi (urgensi, relevasi, kontinuitas, keterpakaian sehari-hari tinggi)
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3.
Pilihan jawaban homogen dan logis
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
4.
Hanya ada satu kunci jawaban
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
B.
Konstruksi
1.
Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan √ tegas Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban √ merupakan pernyataan yang diperlukan saja
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3.
Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci √ jawaban
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
4.
Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat √ negatif ganda
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
5.
Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari √ segi materi
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2.
Aspek yang ditelaah
108
No.
Aspek yang ditelaah
Nomor Soal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
6.
Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya √ jelas dan berfungsi
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
7.
Panjang pilihan jawaban relatif sama
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
8.
Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan √ "semua jawaban di atas salah/benar" dan sejenisnya
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
9.
Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu √ disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau kronologisnya
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
10.
Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal √ sebelumnya
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
C.
Bahasa/Budaya
1.
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah √ bahasa Indonesia
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2.
Menggunakan bahasa yang komunikatif
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3.
Tidak menggunakan setempat/tabu
berlaku √
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
bahasa
yang
109
4.
Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok √ kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian
√
√
√
√
Catatan: Seluruh butir soal sudah sesuai dengan aspek yang ditelaah.
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
110
Lampiran 13 DAFTAR NILAI UTS IPS SISWA NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN PUJI ASTUTI AHMAD FAOZI DIAN SAPUTRA ALIZA APRILIA PUTRI AGIL F. ARDILLAH K. ANGGI SELVIANA C. ANNISA ADE LYONA BETA YULIA ANDINI DIAN EKA PRASTIWI DENI WIJAYA S. IVAN SULAEMAN MELINA SYEHTI MOH. BAGUS F. MOH. AZHAR R. MUH. JUNAEDI MOH. ROFIUL ALAM MOH. FAIZIN MOH. FAOZAN BACHRI NURUL QOMARIYAH NADIA FEBRIANI NURUL MUSTOFA NOVITASARI RISKA DESIANA SHOFIYYAH SAFITRI NUR K. SOFIA NURAFIFAH TRI SUSELA TRI UTAMI INAYAH WINDI RIZI ANISA WILDAN REZI R. ZAHRA BERLIANA S. P. WINDA FITROTUNISA IMRON FATKHUL M. MERDITA RIZQIA N. MOH. RIZKI ARIFUDIN FEBRI PRADIANSA SILVIA NURLAELI NILAI TERTINGGI NILAI TERENDAH JUMLAH NILAI RATA-RATA NILAI
NILAI 42 44 38 74 86 68 42 72 78 86 46 60 78 46 66 68 70 74 38 58 48 66 58 48 74 76 74 72 42 48 46 74 72 70 70 40 48 62 86 38 2322 61,105
111
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
NAMA SISWA KELAS KONTROL MILA DJAYANTI INTAN JUWITA SARI MOH. IRZA MAULANA ELIZA KHUMAEROH EKO SUKANDAR CONDRO PRAYOGA RIZKI IKA MEGIANI EVA JULIANA FITRIANA MOH. RIZKI CAHAYA M. ABDULLAH MUBAROK AKBAR QURSANI AYU ADITIA SARI CHAMIDAH DEVIANA EKA PRASTIWI FAIKHOTUNNISA FEBRINA SHEILA S. HIKMAH HANI MUZAROH INDAH KUROTUN AYUNI KAMELIA FEBRIANA KORIYAH LATHIFAH SEKAR B. LIA FITRIANI LULU MAKNUN S. MARLIANA AZIZAH MOH. RIZKI MOH. AQIB MOH. FAJAR FANDIKA MOH. KHAFID SYAHDANI MOH. NAUFAL NELI SUCIANI NUR FAIZI NURUL MARIFATUS S. RAFI AL FARES ROHMATUL KHASANAH SISKA AMELIANI SISKA NURMILA DIAH SILVIA OKTAVIANI SITI AISAH EKA CANDRA KIRANA NILAI TERTINGGI NILAI TERENDAH JUMLAH NILAI RATA-RATA NILAI
NILAI 58 68 68 60 68 68 53 52 60 47 68 68 50 60 68 60 68 53 68 68 45 76 60 68 68 68 70 68 68 71 60 68 68 68 68 68 57 68 43 48 76 43 2630 62,775
Lampiran 14 DAFTAR PEMBAGIAN TIM SISWA
1. 2. 3. 4.
KELOMPOK A MOH. RIZKI ARIFUDIN DIAN EKA PRASTIWI ZAHRA BERLIANA S. PUTRI TRI UTAMI INAYAH
1. 2. 3. 4.
KELOMPOK B MOH. BAGUS FARKHANSYAH WILDAN REZI R. BETA YULIA ANDINI PUJI ASTUTI
1. 2. 3. 4.
KELOMPOK D FEBRI PRADIANSA MOH. FAOZAN BACHRI SAFITRI NUR K. RISKA DESIANA
1. 2. 3. 4.
KELOMPOK E IVAN SULAEMAN AHMAD FAOZI ALIZA APRILIA PUTRI NADIA FEBRIANI
KELOMPOK G 1. 2. 3. 4.
MOH. ROFIUL ALAM MUH. JUNAEDI SOFIA NURAFIFAH ARDILLAH KHASANAH
KELOMPOK H 1. 2. 3. 4. 5.
MOH. FAIZIN NURUL MUSTOFA ANNISA ADE LYONA NOVITASARI MERDITA RIZQIA NIKMA M.
112
1. 2. 3. 4.
KELOMPOK C DENI WIJAYA SAPUTRA DIAN SAPUTRA MELINA SYEHTI WINDI RIZI ANISA
1. 2. 3. 4. 5.
KELOMPOK F IMRON FATKHUL MUIZ MOH. AZHAR RAMDANI SHOFIYYAH NURUL QOMARIYAH SILVIA NURLAELI
KELOMPOK I 1. AGIL FATKHURROHMAN 2. ANGGI SELVIANA C. 3. TRI SUSELA 4. WINDA FITROTUNISA
Lampiran 15 No. Soal No.Siswa 1
NILAI HASIL UJI COBA SOAL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Skor
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
22
2
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
13
3
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
32
4
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
1
17
5
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
29
6
0
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
12
7
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
0
0
17
8
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
1
23
9
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
31
10
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
33
11
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
25
12
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
32
13
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
30
14
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
31
15
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
32
16
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
30
17
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
27
18
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
27
19
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
32
20
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
21
21
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
29
22
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
23
23
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
21
24
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
27
25
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
30
26
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
23
27
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
1
1
22
28
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
24
29
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
28
30
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
27
31
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
32
32
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
33
33
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
23
113
114
Lampiran 16 HASIL UJI VALIDITAS SOAL Correlations soal1
Pearson Correlation
skortotal .543**
Sig. (2‐tailed) N
soal2
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed)
,001 33
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed)
,002 33
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed)
,019 33
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed)
,019 33
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed)
.438
,011 33
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed)
,000 33
soal12
.413
,017 33
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed) N
.672
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed)
.458
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed)
,000 33
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed)
,007 33
soal15
,003 33 ‐.419
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed)
,015 33
soal18
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed) N Pearson Correlation Sig. (2‐tailed) N
soal38
.434* ,012 33
soal39
.630** ,000
N
soal17
soal37
*
N
soal16
soal36
.494**
N Pearson Correlation Sig. (2‐tailed)
soal34
**
N
soal14
soal32
**
N
soal13
soal31
*
N
soal11
soal30
.658**
N
soal10
soal28
*
N
soal9
soal27
.407*
N
soal7
soal26
.406*
N
soal5
soal23
.525**
N
soal4
soal22
33 .358
*
,041 33 .373* ,032 33
soal40
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed) N Pearson Correlation Sig. (2‐tailed) N
.354* ,043 33 .469** ,006 33
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed) N
.404*
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed) N
.459**
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed) N
.362*
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed) N
.470**
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed) N
.676**
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed) N Pearson Correlation Sig. (2‐tailed) N
.663**
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed) N
.483**
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed) N
.530**
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed) N
.494**
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed) N
.473**
Pearson Correlation Sig. (2‐tailed) N
.487**
,020 33 ,007 33 ,039 33 ,006 33 ,000 33 ,000 33 .390* ,025 33 ,004 33 ,002 33 ,003 33 ,005 33 ,004 33
115
Lampiran 17 HASIL UJI RELIABILITAS SOAL Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Item Deleted
soal1
19.39
29.621
.460
.857
soal2
19.42
29.252
.515
.856
soal4
19.61
29.934
.286
.862
soal5
19.24
31.002
.362
.861
soal7
19.24
30.877
.428
.860
soal9
19.58
28.377
.599
.853
soal10
19.64
29.489
.366
.860
soal11
19.30
29.593
.648
.855
soal12
19.48
29.570
.399
.859
soal13
19.82
29.341
.400
.859
soal14
20.06
33.559
-.464
.878
soal15
19.48
29.695
.372
.860
soal16
19.64
28.426
.571
.853
soal17
19.64
29.989
.272
.863
soal18
19.82
29.716
.328
.861
soal22
19.42
30.252
.287
.862
soal23
19.85
29.258
.424
.858
soal26
19.39
29.996
.369
.860
soal27
19.39
29.871
.399
.859
soal28
19.33
30.542
.296
.861
soal30
19.48
29.320
.451
.857
soal31
19.45
28.506
.654
.852
soal32
19.48
28.383
.653
.851
soal34
19.39
30.309
.295
.861
soal36
19.61
29.246
.418
.858
soal37
19.48
29.195
.478
.856
soal38
19.48
29.383
.438
.858
soal39
19.39
29.684
.445
.858
116
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Item Deleted
soal1
19.39
29.621
.460
.857
soal2
19.42
29.252
.515
.856
soal4
19.61
29.934
.286
.862
soal5
19.24
31.002
.362
.861
soal7
19.24
30.877
.428
.860
soal9
19.58
28.377
.599
.853
soal10
19.64
29.489
.366
.860
soal11
19.30
29.593
.648
.855
soal12
19.48
29.570
.399
.859
soal13
19.82
29.341
.400
.859
soal14
20.06
33.559
-.464
.878
soal15
19.48
29.695
.372
.860
soal16
19.64
28.426
.571
.853
soal17
19.64
29.989
.272
.863
soal18
19.82
29.716
.328
.861
soal22
19.42
30.252
.287
.862
soal23
19.85
29.258
.424
.858
soal26
19.39
29.996
.369
.860
soal27
19.39
29.871
.399
.859
soal28
19.33
30.542
.296
.861
soal30
19.48
29.320
.451
.857
soal31
19.45
28.506
.654
.852
soal32
19.48
28.383
.653
.851
soal34
19.39
30.309
.295
.861
soal36
19.61
29.246
.418
.858
soal37
19.48
29.195
.478
.856
soal38
19.48
29.383
.438
.858
soal39
19.39
29.684
.445
.858
soal40
19.39
29.746
.430
.858
117
Lampiran 18
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas Eksperimen Pertemuan I Satuan Pendidikan
: SD Negeri Debong Kidul
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V/2
Waktu
: 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
Pelaksanaan
: 28 April 2012
A. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
C. Indikator 2.4.1. Menceritakan peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. 2.4.2. Menceritakan peristiwa pertempuran Ambarawa, Medan Area, dan Bandung Lautan Api.
D. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran yang diharapkan antara lain: 1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan 6 perlawanan rakyat Indonesia terhadap sekutu kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 2. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan minimal 2 tugas AFNEI di Indonesia kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 3. Melalui STAD, siswa dapat menyebutkan waktu dan tempat terjadinya pertempuran 10 November 1945 kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar.
118
4. Melalui STAD, siswa dapat menjelaskan isi kesepakatan antara A.W.S. Mallaby dan R.M.T.A. Suryo pada pertempuran di Surabaya dengan benar. 5. Melalui STAD, siswa dapat menjelaskan isi ultimatum yang dikeluarkan oleh pasukan Inggris kepada rakyat Surabaya kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 6. Melalui STAD, siswa dapat menjelaskan isi ultimatum yang dikeluarkan tentara Sekutu kepada rakyat Bandung kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 7. Melalui STAD, siswa dapat menjelaskan latar belakang pertempuran Ambarawa kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 8. Melalui
STAD,
siswa
dapat
menunjukkan
gambar
pemimpin
pertempuran Ambarawa kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar.
E. Materi Pokok Peristiwa Pertempuran 10 November 1945, Pertempuran Bandung Lautan Api, dan Pertempuran Ambarawa.
F. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode ceramah, tanya jawab, dan model kooperatif tipe STAD.
G. Media dan Sumber Bahan 1. Media: a. Gambar tokoh-tokoh pahlawan Indonesia dalam
pertempuran 10
November 1945, Bandung Lautan Api, dan Ambarawa. b. Gambar dan video peristiwa pertempuran 10 November 1945, Bandung Lautan Api, dan Ambarawa. 2. Sumber bahan: a. Silabus mata pelajaran IPS kelas 5 semester 2. b. Susilaningsih, Endang dan Limbong, Linda S. 2008. IPS untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 197-203. c. Yulianti, Reni dan Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 137- 142.
119
H. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (5’) a.
Guru memasuki kelas dan memberi salam.
b.
Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran.
c.
Guru meminta ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin berdoa.
d.
Guru mempresensi siswa.
e.
Guru mengadakan apersepsi dengan melakukan tanya jawab seperti: “Anak-anak, tahukah kalian kapan Indonesia merdeka?”
f.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu setelah pembelajaran tentang peristiwa pertempuran 10 November 1945, peristiwa Bandung Lautan Api, dan pertempuran Ambarawa selesai, siswa dapat menceritakan
peristiwa
perlawanan
rakyat
Indonesia
dalam
pertempuran-pertempuran tersebut.
2. Kegiatan Inti (40’) a.
Eksplorasi 1) Guru menyebutkan pertempuran-pertempuran yang dilakukan rakyat Indonesia melawan Sekutu. 2) Guru membagi siswa dalam 9 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 4-5 orang. 3) Guru menentukan skor dasar siswa yang diambil dari data nilai UTS IPS (Asma 2006: 52).
b.
Elaborasi 1) Guru menjelaskan materi dan menampilkan gambar serta video yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 2) Guru menugaskan kepada setiap kelompok untuk mempelajari materi yang telah ditentukan, yaitu: a) Pertempuran 10 November 1945 (kelompok A, B, dan C). b) Pertempuran Bandung Lautan Api (kelompok D, E, dan F). c) Pertempuran Ambarawa (kelompok G, H, dan I).
120
3) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sesuai dengan materi yang telah ditentukan. 4) Siswa mengerjakan LKS. 5) Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan LKS, setiap kelompok mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan kelas oleh wakil dari setiap kelompok, sementara masing-masing anggota kelompok yang lain mengungkapkan pendapatnya terhadap hasil presentasi kelompok tersebut. 3.
Konfirmasi Guru bertanya kepada siswa apakah masih ada siswa yang belum paham atau sudah paham semua. Jika masih ada siswa yang belum paham, maka guru akan menjelaskan kembali bagian dari materi yang belum dipahami oleh siswa. Namun, jika semua siswa sudah paham materi tersebut, maka guru memberi soal evaluasi untuk menguji pemahaman siswa berkaitan dengan materi tersebut.
3. Kegiatan Akhir (25’) a.
Guru memberikan kuis kepada setiap siswa yang berupa tes bentuk pilihan ganda.
b.
Siswa mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru.
c.
Setelah semua siswa selesai mengerjakan kuis, guru bersama siswa mengoreksi jawaban.
d.
Guru menilai pekerjaan siswa.
e.
Guru menghitung skor perkembangan dan pemberian penghargaan kelompok, yaitu: Tim yang memperoleh rata-rata skor kemajuan 15 akan diberi piagam penghargaan sebagai TIM BAIK. Tim yang memperoleh rata-rata skor kemajuan 20 akan diberi piagam penghargaan sebagai TIM HEBAT. Tim yang memperoleh rata-rata skor kemajuan 25 akan diberi piagam penghargaan sebagai TIM SUPER.
121
f.
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dilakukan.
g.
Guru menutup pelajaran.
I. Penilaian 1.
Prosedur Penilaian
:
a.
:
Penilaian Proses
pada
saat
berlangsungnya
pembelajaran (lembar pengamatan aktivitas pembelajaran) b.
Penilaian Hasil
: pada akhir pembelajaran
2.
Jenis Penilaian
: Tes tertulis
3.
Bentuk Instrumen
: Pilihan ganda
4.
Instrumen Penilaian
:
a.
LKS (terlampir)
b.
Kisi-kisi Soal (terlampir)
c.
Soal (terlampir)
d.
Kunci Jawaban (terlampir)
e.
Kriteria Penilaian: Setiap jawaban benar mendapat skor 1 Nilai Akhir =
100
kegiatan
122
Lampiran-lampiran dalam RPP Pertemuan 1
LEMBAR KERJA SISWA Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V/2
Pelaksanaan
:
Waktu
: 15 menit
Tim
: A, B, dan C
Nama
: 1.
3.
2.
4.
Materi
: Pertempuran 10 November 1945
Petunjuk: Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam tim! 1.
Siapakah pemimpin tentara Sekutu yang mendarat di Surabaya? Jawab: .................................................................................................................
2.
Di manakah tempat pertama sekutu mendarat di Surabaya? Jawab: .................................................................................................................
3.
Sebutkan 4 kesepakatan antara A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo dalam pertempuran Surabaya! Jawab: ................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
4.
Di manakah terjadinya pertempuran 10 November 1945? Jawab: .................................................................................................................
123
LEMBAR KERJA SISWA Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V/2
Pelaksanaan
:
Waktu
: 15 menit
Tim
: D, E, dan F
Nama
: 1.
3.
2.
4.
Materi
: Peristiwa Bandung Lautan Api
Petunjuk: Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam tim! 1.
Apa penyebab terjadinya pertempuran di Bandung? Jawab: ................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
2.
Kapan ultimatum pertama dikeluarkan oleh tentara Sekutu dan apa isi dari ultimatum tersebut? Jawab: ................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
3.
Kapan ultimatum kedua dikeluarkan oleh tentara Sekutu dan apa isi dari ultimatum tersebut? Jawab: ................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
4.
Disebut peristiwa apakah pembumihangusan yang terjadi di Kota Bandung? Jawab: ................................................................................................................
124
LEMBAR KERJA SISWA Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V/2
Pelaksanaan
:
Waktu
: 15 menit
Tim
: G, H, dan I
Nama
: 1.
3.
2.
4.
Materi
: Pertempuran Ambarawa
Petunjuk: Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam tim! 1.
Apa penyebab terjadinya pertempuran di Ambarawa? Jawab: ................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. .............................................................................................................................
2.
Siapakah pemimpin tentara Sekutu di Ambarawa? Jawab:.................................................................................................................. .............................................................................................................................
3.
Siapakah pemimpin rakyat dalam pertempuran Ambarawa? Jawab: ................................................................................................................. .............................................................................................................................
4.
Monumen apakah yang dibangun oleh pemerintah untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur dalam pertempuran Ambarawa? Jawab: .................................................................................................................
125
KISI-KISI SOAL KUIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Satuan Pendidikan
: SD
Kelas/Semester
: V/2
Materi Pokok
: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Standar Kompetensi
: 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar 2.4
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal
1. Siswa dapat menyebutkan tugas AFNEI di Indonesia.
Pilihan Ganda
C1
1
2. Siswa dapat menyebutkan pemimpin tentara Sekutu mendarat di Surabaya. 3. Disediakan beberapa pernyataan tentang kesepakatan antara A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo, siswa dapat membedakan pernyataan yang termasuk hasil kesepakatan dan yang bukan.
Pilihan Ganda
C1
2
Pilihan Ganda
C2
3
Indikator Soal
Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit √
√
Kunci Jawaban c
b
√
d
126
4. Siswa dapat membedakan AFNEI dan NICA. 5. Siswa dapat menyebutkan kapan terjadinya pertempuran di Surabaya. 6. Siswa dapat menjabarkan isi ultimatum yang diberikan Sekutu terhadap rakyat Surabaya. 7. Siswa dapat meyebutkan peristiwa penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Surabaya. 8. Siswa dapat mengemukakan isi ultimatum yang dikeluarkan tentara Sekutu dalam peristiwa pertempuran di kota Bandung. 9. Siswa dapat menyebutkan hal yang dilakukan oleh Sekutu sebelum meninggalkan kota Bandung dan kapan terjadinya pertempuran Bandung Lautan Api. 10. Siswa dapat menyimpulkan latar belakang pertempuran Ambarawa.
Pilihan Ganda
C2
4
√
b
Pilihan Ganda
C1
5
√
d
Pilihan Ganda
C2
6
√
b
Pilihan Ganda
C1
7
Pilihan Ganda
C2
8
Pilihan Ganda
C1
29
Pilihan Ganda
C2
10
√
b
√
√
a
c
√
a
127
Soal Kuis Individu Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Materi
: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kelas
: V/2
Waktu
: 10 menit
Nama
:
No. Absen
:
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar! 1.
Berikut ini yang bukan termasuk tugas AFNEI di Indonesia yaitu.... a. menjaga keamanan dan ketertiban b. membebaskan tawanan perang dan interniran Sekutu c. menangkap para pejuang Indonesia d. menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang
Kunci Jawaban: C 2.
Tempat pertama kali pasukan Sekutu mendarat di Indonesia dalam pertempuran 10 November 1945 yaitu Tanjung.... a.
Emas
c.
Priuk
b.
Perak
d.
Benoa
Kunci Jawaban: B 3.
Perhatikan pernyataan berikut ini! 1. Tidak ada kerjasama antara kedua belah pihak 2. Inggris berjanji bahwa di antara tentara Inggris tidak terdapat angkatan perang Belanda. 3. Inggris melucuti senjata Belanda 4. Inggris hanya akan melucuti senjata Jepang. Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk kesepakatan antara A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo pada pertempuran di Surabaya ditunjukkan dengan nomor....
a. 1 dan 2
c.
2 dan 3
b. 1 dan 3
d.
2 dan 4
128
Kunci Jawaban: D 4.
Pasukan Sekutu datang ke Indonesia diboncengi oleh.... a. SEAC
c.
UNCI
b. NICA
d.
AFNEI
Kunci Jawaban: B 5.
Pada tanggal 30 Oktober 1945, terjadi pertempuran rakyat Surabaya yang yang menewaskan Brigjen Mallaby di Jembatan.... a. Kuning
c.
Biru
b. Hijau
d.
Merah
Kunci Jawaban: D 6.
Bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh pasukan Inggris mengancam rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata pada pukul.... a. 05.00
c.
07.00
b. 06.00
d.
08.00
Kunci Jawaban: B 7.
Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya dibuat.... a. Monumen Perjuangan Tugu Muda b. Tugu Pahlawan c. Monumen Palagan Ambarawa d. Monumen Nasional
Kunci Jawaban: B 8.
Bunyi ultimatum pertama yang dikeluarkan oleh tentara Sekutu pada tanggal 21 November 1945 yaitu.... a. Kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan alasan demi keamanan b. Kota Bandung bagian selatan dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan alasan demi keamanan c. para pejuang Indonesia diminta meninggalkan seluruh Kota Bandung dengan segera
129
d. para pejuang Indonesia dilarang meninggalkan Kota Bandung untuk waktu yang tidak ditentukan
Kunci Jawaban: A 9.
Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada tanggal.... a. 23 Febuari 1945
c.
23 Maret 1946
b. 23 Maret 1945
d.
23 April 1946
Kunci Jawaban: C 10. Pertempuran Ambarawa terjadi karena.... a. tindakan Sekutu dan NICA yang membebaskan interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa tanpa berunding dengan pihak Indonesia b. Sekutu meminta rakyat untuk menyerahkan semua hasil pelucutan senjata yang telah diambil rakyat agar rakyat Indonesia tidak melawan Sekutu c. tindakan rakyat yang tidak mau meninggalkan Ambarawa dengan alasan sudah lama hidup di Ambarawa sejak Sekutu belum menjajah Ambarawa d. Sekutu menyerang rakyat Ambarawa dengan tujuan ingin mendirikan pemerintahan Negeri Belanda dan menguasai seluruh wilayah Indonesia
Kunci Jawaban: A
130
Materi : Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan Kemerdekaan Sehari setelah diproklamasikan kemerdekaan Indonesia, negara kita memiliki UUD Negara yang dikenal dengan sebutan UUD 1945. Hal ini merupakan salah satu langkah untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Rakyat Indonesia terhadap proklamasi kemerdekaan yang disampaikan oleh wakil bangsa Indonesia Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta menyambut dengan gegap gempita. Lalu, terjadilah pelucutan senjata oleh rakyat Indonesia terhadap bala tentara Jepang. Pada saat proses tersebut ada yang berjalan lancar, artinya tidak ada perlawanan dari bala tentara Jepang. Namun, ada pula yang terpaksa menggunakan jalan kekerasan. Pemerintah Jepang sendiri pada saat itu sudah menyatakan kalah tanpa syarat kepada Sekutu. Di lain pihak, Sekutu tidak mengakui kemerdekaan Indonesia, karena mereka beranggapan bahwa apabila pihak Jepang telah menyatakan kalah terhadap Sekutu, maka otomatis wilayah pendudukan Jepang menjadi tanggung jawabnya. Sementara pihak Belanda masih menginginkan kekuasaan di wilayah Nusantara dengan cara meminta bantuan kepada Sekutu. Adanya keinginan pihak Belanda untuk menguasai kembali Indonesia, mengakibatkan beberapa peristiwa. Rakyat terlibat dalam berbagai pertempuran dan perundingan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Penyerahan kekuasaan Jepang kepada sekutu dilakukan oleh Komando Asia Tenggara (South East Asia Command atau SEAC) dibawah pimpinan Laksamana Lord Louis Mounbatten. Pasukan sekutu yang bertugas di Indonesia adalah Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) yang dipimpin oleh Letnan Jendral Sir Philip Christison. AFNEI merupakan komando bawahan dari SEAC. Tugas AFNEI di Indonesia, yaitu sebagai berikut: 1.
Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang.
2.
Membebaskan para tawanan perang dan interniran sekutu.
3.
Melucuti orang-orang Jepang dan kemudian dipulangkan ke negaranya.
4.
Menjaga keamanan dan ketertiban.
131
5.
Menghimpun keterangan guna menyelidiki pihak-pihak yang dianggap sebagai penjahat perang. Pada awalnya, kedatangan Sekutu di Indonesia disambut baik oleh rakyat
Indonesia. Akan tetapi, setelah kedatangan sekutu ke Indonesia diboncengi ke NICA (Netherlands Indies Civil Administration) sikap rakyat Indonesia menjadi curiga dan bermusuhan. Kedatangan NICA ke Indonesia dilatarbelakangi oleh keinginan menegakkan lagi Hindia Belanda dan berkuasa lagi di Indonesia. Tentara sekutu membantu NICA yang ingin membatalkan kemerdekaan Indonesia. Datangnya pasukan sekutu yang diboncengi NICA mengundang perlawanan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan. Rakyat Indonesia tidak ingin lagi menjadi bangsa yang terjajah. Rakyat Indonesia bangkit melawan sekutu dan NICA. Rakyat Indonesia menggunakan senjata rampasan dari Jepang dan senjata tradisional yang ada. Berikut ini beberapa bentuk perlawanan rakyat Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan, antara lain:
1.
Pertempuran 10 November 1945 Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan Sekutu di bawah komando Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby mendarat di Tanjung Perak Surabaya. Tentara Sekutu bertugas melucuti tentara Jepang dan membebaskan interniran (pasukan Jepang). Kedatangan Mallaby disambut oleh R.M.T.A. Suryo (Gubernur Jawa Timur). Dari pertemuan itu menghasilkan beberapa kesepakatan. Berdasarkan kesepakatan tersebut, Inggris tidak boleh memasuki kota Surabaya. Namun pada praktiknya, Inggris tidak menepati janji dan pasukan Inggris berusaha menguasai Surabaya. Pada tanggal 30 Oktober 1945, terjadi pertempuran yang hebat di Gedung Bank Internasional di Jembatan Merah. Dalam suatu kejadian, Brigjen Mallaby ditemukan telah tewas. Hal ini menyebabkan Sekutu berani mengeluarkan ultimatum yang sangat menyinggung perasaan bangsa Indonesia. Bunyi ultimatum tersebut adalah “Pemimpin dan orang-orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya. Selanjutnya, mereka harus menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas waktu ancaman itu adalah pukul 06.00 tanggal 10 November
132
1945”. Tentu saja, ultimatum itu tidak dipatuhi oleh rakyat Indonesia. Sebaliknya, justru membakar semangat juang bangsa Indonesia untuk mempertahankan kehormatan sebagai bangsa yang merdeka. Bung Tomo memimpin rakyat dengan berpidato membangkitkan semangat lewat radio. Pertempuran berlangsung selama tiga minggu. Untuk memperingati kepahlawanan rakyat Surabaya yang mencerminkan seluruh bangsa Indonesia, pemerintah kemudian menetapkan tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan.
2.
Bandung Lautan Api Pada bulan Oktober 1945, tentara sekutu memasuki Kota Bandung. Pada waktu itu, para pemuda dan pejuang Kota Bandung sedang melaksanakan pemindahan kekuasaan dan melucuti senjata atau peralatan perang lainnya dari tangan Jepang. Tentara Sekutu menuntut para pemuda dan pejuang agar menyerahkan semua hasil pelucutan tentara Jepang kepada Sekutu. Tanggal 21 November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum pertama, agar Kota Bandung bagian utara selambat-lambatnya pada tanggal 29 November 1945 dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan alasan demi keamanan. Para pejuang Indonesia tidak mengindahkan ultimatum tersebut. Akibatnya, sering terjadi insiden antara pejuang Indonesia dan tentara sekutu. Pada tanggal 23 Maret 1946, tentara sekutu mengeluarkan ultimatum untuk kedua kalinya. Kali ini para pejuang diminta meninggalkan seluruh kota Bandung. Para pejuang sebelum meninggalkan Kota Bandung melancarkan serangan
umum
ke
arah
markas
besar
Sekutu
dan
berhasil
membumihanguskan Kota Bandung bagian selatan. Maksudnya, supaya tentara Sekutu tidak dapat memanfaatkan bangunan-bangunan yang ada di Kota Bandung. Peristiwa bumi hangus ini dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api.
3.
Pertempuran Ambarawa Pertempuran Ambarawa terjadi tanggal 21 November 1945. Pecahnya pertempuran ini bermula dari tindakan Sekutu dan NICA yang membebaskan interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa tanpa berunding terlebih
133
dahulu dengan pihak republik. Rakyat Indonesia sebenarnya tidak menyangka akan hal itu. Ketika datang ke Semarang tanggal 20 Oktober 1945, tujuan Sekutu yaitu mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang ada di sana. Pembebasan interniran itu dinilai sewenang-wenang. Oleh karena itu, terjadilah bentrokan senjata antara pihak republik dan Sekutu di Magelang yang meluas menjadi pertempuran. Pertempuran ini kemudian dikenal dengan Pertempuran Ambarawa. Pertempuran melawan Sekutu tersebut banyak menelan korban jiwa, salah satunya adalah Letnan Kolonel Isdiman, Komandan Resimen Banyumas. Gugurnya komandan ini secara tidak langsung mendorong Panglima Divisi Banyumas, Kolonel Sudirman untuk turun ke medan pertempuran di Ambarawa dan membawa semangat baru di antara pejuang. Pada tanggal 12 Desember 1945, para pejuang kembali menyerang Sekutu secara serempak pada waktu yang bersamaan. Pertempuran berlangsung selama empat hari, pasukan Sekutu yang merupakan tentara Inggris akhirnya dapat diusir dari Ambarawa.
134
SILABUS PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester
: V (Lima)/2 (Dua)
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
KOMPETENSI DASAR 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
MATERI POKOK Perjuangan Mempertahan kan Kemerdekaan
Indonesia.
KEGIATAN ALOKASI SUMBER INDIKATOR PENILAIAN PEMBELAJARAN WAKTU BELAJAR • Berdiskusi tentang 2.4.1 Menceritakan peristiwa 10 • Tes tertulis 2 JP x 35 • Gambar November 1945 di Surabaya. menit peristiwa 10 bentuk para tokoh November 1945 di 2.4.2 Menceritakan peristiwa pilihan pahlawan Pertempuran Ambarawa, Surabaya. ganda. yang sesuai Medan Area, dan Bandung • Berdiskusi tentang • Lembar • Buku IPS Lautan Api. peristiwa aktivitas Kelas V Pertempuran siswa dalam Buku Ambarawa. pembelajaran referensi lain yang • Berdiskusi tentang sesuai. peristiwa Bandung Lautan Api.
135
Lampiran 19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas Eksperimen Pertemuan II Satuan Pendidikan
: SD Negeri Debong Kidul
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V/2
Waktu
: 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
Pelaksanaan
: 1 Mei 2012
A. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar 2.4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
C. Indikator 2.4.2. Menceritakan peristiwa pertempuran Ambarawa, Bandung Lautan Api, dan Ambarawa.
D. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran yang diharapkan antara lain: 1. Melalui STAD, siswa dapat menyebutkan waktu terjadinya pertempuran Medan Area kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 2. Melalui STAD, siswa dapat menjelaskan isi ultimatum yang dikeluarkan oleh sekutu dalam pertempuran Medan Area kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 3. Melalui STAD, siswa dapat menyebutkan pemimpin pasukan Sekutu dalam pertempuran Lima Hari di Semarang kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar.
136
4. Melalui STAD, siswa dapat menyebutkan tempat terjadinya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 5. Melalui STAD, siswa dapat menyebutkan pemimpin rakyat dalam pertempuran di Yogyakarta kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 6. Melalui STAD, siswa dapat menunjukkan 2 contoh sikap menghargai para pahlawan kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar.
E. Materi Ajar Peristiwa Pertempuran Medan Area, Pertempuran Lima Hari di Semarang, dan Serangan Umum 1 Maret 1949.
F. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode ceramah, tanya jawab, dan model kooperatif tipe STAD.
G. Media dan Sumber Bahan 1.
Media: a. Gambar tokoh-tokoh pahlawan Indonesia dalam pertempuran Medan Area, Lima Hari di Semarang, dan Serangan Umum 1 Maret 1949. b. Gambar dan video peristiwa pertempuran pertempuran Medan Area, Lima Hari di Semarang, dan Serangan Umum 1 Maret 1949.
2.
Sumber bahan: a. Silabus mata pelajaran IPS kelas 5 semester 2. b. Susilaningsih, Endang dan Limbong, Linda S. 2008. IPS untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 197-203. c. Yulianti, Reni dan Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 137- 143.
H. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (5’) a. Guru memasuki kelas dan memberi salam. b. Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran.
137
c. Guru meminta ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin berdoa. d. Guru mempresensi siswa. e. Guru mengadakan apersepsi dengan melakukan tanya jawab seperti: “Anak-anak, masih ingatkah kalian tentang pertempuran-pertempuran rakyat Indonesia dalam melawan Sekutu pada pertemuan minggu kemarin? Sebutkan pertempuran-pertempuran tersebut!” f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu setelah pembelajaran tentang peristiwa pertempuran Medan Area, Lima Hari di Semarang, dan Serangan Umum 1 Maret 1949 selesai, siswa dapat menceritakan peristiwa
perlawanan
rakyat
Indonesia
dalam
pertempuran-
pertempuran tersebut.
2. Kegiatan Inti (40’) a. Eksplorasi 1) Guru menjelaskan materi dan menampilkan gambar serta video yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 2) Guru membagi siswa dalam 9 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 4-5 orang. 3) Guru menentukan skor dasar siswa yang diambil dari data nilai UTS IPS (Asma 2006: 52). b. Elaborasi 1) Guru menjelaskan pembelajaran yang akan dilakukan dengan menggunakan model STAD. 2) Guru membagi materi kepada setiap kelompok, yaitu: a) Pertempuran Medan Area (kelompok A, B, dan C). b) Pertempuran Lima hari di Semarang (kelompok D, E, dan F). c) Serangan Umum 1 Maret 1949 (kelompok G, H, dan I). 3) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sesuai dengan materi yang telah ditentukan. 4) Siswa mengerjakan LKS. 5) Setelah masing-masing kelompok selesai mengerjakan LKS, setiap kelompok mempresentasikan hasil kegiatan kelompok di depan
138
kelas oleh wakil dari setiap kelompok, sementara masing-masing anggota kelompok yang lain mengungkapkan pendapatnya terhadap hasil presentasi kelompok tersebut. c. Konfirmasi Guru bertanya kepada siswa apakah masih ada siswa yang belum paham atau sudah paham semua. Jika masih ada siswa yang belum paham, maka guru akan menjelaskan kembali bagian dari materi yang belum dipahami oleh siswa. Namun, jika semua siswa sudah paham materi tersebut, maka guru memberi soal evaluasi untuk menguji pemahaman siswa berkaitan dengan materi tersebut.
3. Kegiatan Akhir (25’) a. Guru memberikan kuis kepada setiap siswa yang berupa tes bentuk pilihan ganda. b. Siswa mengerjakan kuis yang diberikan oleh guru. c. Setelah semua siswa selesai mengerjakan kuis, guru bersama siswa mengoreksi jawaban. d. Guru menilai pekerjaan siswa. e. Guru menghitung skor perkembangan dan pemberian penghargaan kelompok, yaitu: Tim yang memperoleh rata-rata skor kemajuan 15 akan diberi piagam penghargaan sebagai TIM BAIK. Tim yang memperoleh rata-rata skor kemajuan 20 akan diberi piagam penghargaan sebagai TIM HEBAT. Tim yang memperoleh rata-rata skor kemajuan 25 akan diberi piagam penghargaan sebagai TIM SUPER. f. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dilakukan. g. Setelah itu, guru memberikan soal postes bentuk pilihan ganda kepada siswa dengan tujuan menguji pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah dilakukan.
139
h. Setelah siswa selesai mengerjakan soal-soal tersebut, guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar soal dan jawaban kepada guru. i. Guru menutup pelajaran.
I. Penilaian 1.
Prosedur Penilaian
:
a.
:
Penilaian Proses
pada
saat
berlangsungnya
pembelajaran (lembar pengamatan aktivitas pembelajaran) b.
Penilaian Hasil
: pada akhir pembelajaran
2.
Jenis Penilaian
: Tes tertulis
3.
Bentuk Instrumen
: Pilihan ganda
4.
Instrumen Penilaian
:
1. LKS (terlampir) 2. Kisi-kisi Soal (terlampir) 3. Soal (terlampir) 4. Kunci jawaban (terlampir) 5. Kriteria penilaian: Setiap jawaban benar mendapat skor 1 Nilai Akhir =
100
kegiatan
140
Lampiran-lampiran dalam RPP Kelas Eksperimen Pertemuan II
LEMBAR KERJA SISWA Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : V/2 Pelaksanaan : Waktu : 15 menit Tim Nama
: A, B, dan C : 1. 3. 4. 2. : Pertempuran Medan Area
Materi Petunjuk: Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam tim! 1. Sebutkan isi ultimatum yang dikeluarkan oleh sekutu pada tanggal 18 Oktober 1945 di Medan! Jawab: ................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. ............................................................................................................................. 2. Siapakah pemimpin Sekutu dalam pertempuran Medan Area? Jawab: ................................................................................................................. ............................................................................................................................. 3. Kapan tentara Sekutu melakukan serangan besar-besaran di seluruh daerah Medan? Jawab: ................................................................................................................. ............................................................................................................................. 4. Kapan pertempuran pertama yang terjadi antara para pemuda dengan pasukan Sekutu di Medan? Jawab: ................................................................................................................ .............................................................................................................................
141
LEMBAR KERJA SISWA Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V/2
Pelaksanaan
:
Waktu
: 15 menit
Tim
: D, E, dan F
Nama
: 1.
3.
2.
4.
Materi
: Pertempuran Lima Hari di Semarang
Petunjuk: Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam tim! 1.
Kapan terjadinya pertempuran Lima Hari di Semarang? Jawab: ................................................................................................................. ................................................................................................................
2.
Siapakah pemimpin Sekutu dalam pertempuran Lima Hari di Semarang? Jawab: ................................................................................................................. ................................................................................................................
3.
Monumen apakah yang dibangun pemerintah untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran Lima Hari di Semarang? Jawab: ................................................................................................................. ................................................................................................................
4.
Siapakah pemimpin TKR yang berunding dengan komandan tentara Jepang dalam pertempuran Lima Hari di Semarang? Jawab: ................................................................................................................ ................................................................................................................
142
LEMBAR KERJA SISWA Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V/2
Pelaksanaan
:
Waktu
: 15 menit
Tim
: G, H, dan I
Nama
: 1.
3.
2.
4.
Materi
: Serangan Umum 1 Maret 1949
Petunjuk: Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang benar melalui kerjasama dalam tim! 1.
Kapan terjadinya serangan umum yang terjadi di Yogyakarta? Jawab: .................................................................................................................
2.
Siapakah pemimpin rakyat dalam Serangan Umum 1 Maret 1949? Jawab: .................................................................................................................
3.
Siapakah Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta pada saat terjadinya serangan tersebut? Jawab: .................................................................................................................
4.
Kapan pasukan TNI mengundurkan diri sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sejak awal? Jawab: ................................................................................................................
143
KISI-KISI SOAL KUIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Satuan Pendidikan
: SD
Kelas/Semester
: V/2
Materi Pokok
: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Standar Kompetensi
: 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar 2.4
Indikator Soal
Jenis Soal
Menghargai 1. Siswa dapat menyebutkan kapan Pilihan Ganda perjuangan para terjadinya pertempuran Medan tokoh dalam Area. mempertahankan 2. Siswa dapat menjabarkankan Pilihan Ganda kemerdekaan. bunyi ultimatum pertempuran Medan Area. 3. Siswa dapat menyebutkan Pilihan Ganda pemimpin dari pasukan Sekutu dan kapan terjadinya pertempuran Lima Hari di Semarang. 4. Siswa dapat meyebutkan peristiwa Pilihan Ganda penting yang diabadikan untuk
Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit √ √
Kunci Jawaban
Ranah Kognitif
Nomor Soal
C1
1 3
C2
2 4
C1
5
√
c
C1
6
√
a
√ √
c d d a
144
5.
6.
7.
8.
mengenang jasa pahlawan di Semarang. Siswa dapat menyebutkan tempat terjadinya Serangan Umum 1 Maret 1949. Disediakan beberapa gambar tokoh pahlawan, siswa dapat menunjukkan gambar pahlawan yang berjuang melawan Sekutu pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Siswa dapat menguraikan latar belakang terjadinya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Siswa dapat mencontohkan sikap menghargai perjuangan para pahlawan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Pilihan Ganda
C1
7
√
d
Pilihan Ganda
C1
8
√
a
Pilihan Ganda
C2
9
√
b
Pilihan Ganda
C2
10
√
c
145
Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial Materi
: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kelas
: V/2
Waktu
: 10 menit
Nama
:
No. Absen
:
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar! 1.
Tentara sekutu melakukan serangan militer besar-besaran di seluruh daerah Medan pada tanggal.... a. 1 Desember 1945
c.
10 Desember 1945
b. 9 Desember 1945
d.
11 Desember 1945
Kunci Jawaban: C 2.
Salah satu bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh sekutu dalam pertempuran Medan Area yaitu.... a.
Kota Medan akan segera dibom oleh Sekutu
b.
rakyat diminta untuk meninggalkan Kota Medan
c.
akan dibentuk pemerintahan baru di Kota Medan
d.
semua senjata yang ada harus diserahkan kepada Sekutu
Kunci Jawaban: D 3.
Pertempuran pertama para pemuda dengan tentara Sekutu di Medan terjadi pada tanggal.... a. 9 Oktober 1945
c.
12 Oktober 1945
b. 11 Oktober 1945
d.
13 Oktober 1945
Kunci Jawaban: D 4.
Bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh Sekutu dalam pertempuran Medan Area yaitu.... a. melarang rakyat Kota Medan membawa senjata b. rakyat diminta untuk meninggalkan Kota Medan c. akan dibentuk pemerintahan baru di Kota Medan d. Kota Medan akan segera dibom oleh Sekutu
Kunci Jawaban: A
146
5 5.
Pertemppuran Lima Hari H di Semaarang terjadii pada tangggal.... a. 5-100 Oktober 19945
c.
15-20 Oktoberr 1945
b. 10-15 Oktober 1945
d.
20-25 Oktoberr 1945
Kunci Jawaban: J C 6 6.
Untuk mengenang m j jasa para paahlawan yanng telah guggur dalam peertempuran Lima Hari di Semarrang didirikaan.... a. Monnumen Perjuuangan Tuguu Muda b. Tug gu Pahlawan c. Monnumen Palaggan Ambaraw wa d. Monnumen Nasio onal Kunci Jawaban: J A
7 7.
Serangaan Umum 1 Maret M terjaddi di Kota.... a. Surabaya
c.
Seemarang
ndung b. Ban
d.
Yoogyakarta
Kunci Jawaban: J D 8 8.
Gambarr di bawah ini i yang merupakan pem mimpin rakyyat dalam peertempuran di Yogyyakarta yaituu.... a.
c.
b.
d.
Kunci Jawaban: J A 9 9.
Dalam Agresi A Militter Belanda II, Belanda menangkap para pemim mpin politik dan mennduduki kotaa Yogyakartta dengan tujjuan.... a. mem mbebaskan semua tawannan interniran n Belanda keepada penjajjah b. mennunjukkan keepada dunia bahwa pemeerintahan RII telah dihan ncurkan
147
c. melatih kekuatan dalam berperang kepada seluruh angkatan TNI d. mendirikan pemerintahan negara Belanda di Yogyakarta
Kunci Jawaban: B 10. Yang termasuk sikap menghargai jasa pahlawan yaitu.... a.
bergurau saat melaksanakan upacara
b.
mengonsumsi barang-barang buatan luar negeri
c.
cinta tanah air dan bangsa
d.
tidak memperhatikan ketika guru mengajar
Kunci Jawaban: C
148
Materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan 4.
Pertempuran Medan Area Pada tanggal 9 Oktober 1945, tentara Inggris yang diboncengi NICA mendarat di Medan. Mereka dipimpin oleh Brigjen T.E.D Kelly. Awalnya, mereka diterima secara baik oleh pemerintah RI di Sumatra Utara sehubungan dengan tugasnya untuk membebaskan tawanan perang (tentara Belanda). Tanggal 13 Oktober 1945, terjadi pertempuran pertama antara para pemuda dan pasukan sekutu. Pertempuran kemudian menyebar keseluruh Kota Medan. Bentrokan antara para pejuang dan pasukan sekutu sering terjadi. Oleh karena itu, pada tanggal 18 Oktober 1945 sekutu mengeluakan peringatan yang melarang rakyat membawa senjata. Semua senjata harus diserahkan kepada sekutu. Pada tanggal 10 Desember 1945, tentara sekutu melancarkan seranngan militer besar-besaran yang dilengkapi dengan pesawat tempur canggih. Seluruh daerah Medan dijadikan sasaran serangan.
5.
Pertempuran Lima Hari di Semarang Pertempuran lima hari di Semarang terjadi pada tanggal 15 Oktober 1945. Pertempuran ini terjadi antara pemuda dan pejuang Indonesia melawan pasukan Kidobutai yang dibantu oleh batalyon Jepang lain yang kebetulan sedang singgah di Semarang. Pertempuran baru berhenti setelah Gubernur Wongsonegoro dan pemimpin TKR berunding dengan komandan tentara Jepang. Proses gencatan senjata dipercepat setelah Brigadir Jendral Bethel dari pasukan sekutu ikut terlibat dalam perundingan pada tanggal 20 Oktober 1945. Pasukan sekutu kemudian melucuti senjata jepang dan melawan pasukan Jepang. Untuk mengenang pertempuran di Semarang maka di Simpang Lima didirikan Monumen Perjuangan Tugu Muda.
6.
Serangan Umum 1 Maret 1949 Dalam Agresi Belanda II, Belanda berhasil menangkap para pemimpin politik dan menduduki ibu kota RI di Yogyakarta. Menghadapi tindakan Belanda tersebut, TNI menyusun kekuatan untuk melawan Belanda. Puncak serangan TNI adalah serangan umum terhadap Kota Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 yang dipimpin oleh Letkol Soeharto.
149
SILABUS PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester
: V (Lima)/2 (Dua)
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
KOMPETENSI DASAR 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
MATERI POKOK Perjuangan Mempertahan kan Kemerdekaan
Indonesia.
KEGIATAN ALOKASI SUMBER INDIKATOR PENILAIAN PEMBELAJARAN WAKTU BELAJAR • Berdiskusi tentang 2.4.1 Menceritakan peristiwa 10 • Tes tertulis 2 JP x 35 • Gambar November 1945 di Surabaya. menit peristiwa bentuk para tokoh Pertempuran Medan 2.4.2 Menceritakan peristiwa pilihan pahlawan Pertempuran Ambarawa, Area. ganda. yang sesuai Medan Area, dan Bandung • Berdiskusi tentang • Lembar • Buku IPS Lautan Api. peristiwa aktivitas Kelas V Pertempuran Lima siswa dalam Buku Hari di Semarang. pembelajaran referensi lain yang • Berdiskusi tentang sesuai. peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.
150
KISI-KISI SOAL POSTES ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Satuan Pendidikan : SD Kelas/Semester
: V/2
Materi Pokok
: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar 2.4
Menghargai perjuangan tokoh
para dalam
mempertahankan kemerdekaan.
Indikator Soal 1. Siswa dapat menyebutkan tugas
Jenis
Ranah
Nomor
Soal
Kognitif
Soal
Pilihan Ganda
C1
1
Pilihan Ganda
C1
2
Pilihan Ganda
C2
3
Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran Soal Mudah
Sedang
Sulit √
Kunci Jawaban b
AFNEI di Indonesia. 2. Siswa dapat menyebutkan
√
a
pemimpin dan tempat pertama tentara Sekutu mendarat di Surabaya. 3. Disediakan beberapa pernyataan tentang kesepakatan antara
√
a
151
A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo, siswa dapat membedakan pernyataan yang termasuk hasil kesepakatan dan yang bukan. 4. Siswa dapat membedakan AFNEI
Pilihan Ganda
C2
4
√
d
Pilihan Ganda
C1
5
√
b
Pilihan Ganda
C2
6
√
d
7. Siswa dapat meyebutkan peristiwa Pilihan Ganda
C1
7
C2
8
dan NICA. 5. Siswa dapat menyebutkan kapan dan di mana terjadinya pertempuran di Surabaya. 6. Siswa dapat menjabarkan isi ultimatum yang diberikan Sekutu terhadap rakyat Surabaya. √
c
penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Surabaya. 8. Siswa dapat mengemukakan terjadinya peristiwa pertempuran di kota Bandung.
Pilihan Ganda
√
c
152
Pilihan Ganda
C1
9
Pilihan Ganda
C2
10
Pilihan Ganda
C1
11
12. Siswa dapat meyebutkan peristiwa Pilihan Ganda
C1
12
√
c
C1
13
√
d
9. Siswa dapat menyebutkan hal
√
d
yang dilakukan oleh Sekutu sebelum meninggalkan kota Bandung dan kapan terjadinya pertempuran Bandung Lautan Api. 10. Siswa dapat menyimpulkan latar
√
c
belakang pertempuran Ambarawa. 11. Disediakan beberapa gambar
√
a
tokoh pahlawan, siswa dapat menunjukkan gambar pahlawan yang berjuang melawan Sekutu di Ambarawa. penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Ambarawa. 13. Siswa dapat menyebutkan kapan terjadinya pertempuran Medan Area.
Pilihan Ganda
153
Pilihan Ganda
C2
14
Pilihan Ganda
C1
15
√
b
16. Siswa dapat meyebutkan peristiwa Pilihan Ganda
C1
16
√
a
Pilihan Ganda
C1
17
√
d
Pilihan Ganda
C1
18
√
b
14. Siswa dapat menjabarkankan
√
c
bunyi ultimatum pertempuran Medan Area. 15. Siswa dapat menyebutkan pemimpin dari pasukan Sekutu dan kapan terjadinya pertempuran Lima Hari di Semarang. penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Semarang. 17. Siswa dapat menyebutkan tempat dan kapan terjadinya Serangan Umum 1 Maret 1949. 18. Disediakan beberapa gambar tokoh pahlawan, siswa dapat menunjukkan gambar pahlawan yang berjuang melawan Sekutu pada peristiwa Serangan Umum 1
154
Maret 1949. 19. Siswa dapat menguraikan latar
Pilihan Ganda
C2
19
√
a
Pilihan Ganda
C2
20
√
20
5
10
5
100 %
25 %
50 %
25 %
belakang terjadinya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. 20. Siswa dapat mencontohkan sikap
b
menghargai perjuangan para pahlawan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Jumlah Soal
155
Soal Postes Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Hari/tanggal
:
Waktu
: 25 menit
Nama
:
No. Absen
:
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar! 1.
Berikut ini yang termasuk tugas AFNEI di Indonesia yaitu.... a. membuat kerusuhan di Indonesia b. menjaga keamanan dan ketertiban c. menangkap tawanan perang Sekutu d. menolak penyerahan kekuasaan
Kunci Jawaban: B 2.
Pemimpin pasukan Sekutu dalam pertempuran 10 November 1945 bernama.... a. A.W.S. Mallaby b. Brigjen Bethel c. Brigjen T.E.D. Kelly d. Letjen Sir Philip Christison
Kunci Jawaban: A 3.
Perhatikan pernyataan berikut ini! 1.
Disetujui kerjasama antara kedua belah pihak untuk menjamin keamanan dan ketenteraman.
2.
Akan segera dibentuk biro kontak agar kerjasama dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.
3.
Inggris melucuti senjata Belanda
4.
Inggris tidak akan melucuti senjata Jepang.
156
Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, yang termasuk kesepakatan antara A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo pada pertempuran di Surabaya ditunjukkan dengan nomor.... a. 1 dan 2
c.
2 dan 3
b. 1 dan 3
d.
2 dan 4
Kunci Jawaban: A 4.
Pasukan Sekutu yang bertugas di Indonesia yaitu.... a. SEAC
c.
UNCI
b. NICA
d.
AFNEI
Kunci Jawaban: D 5.
Pertempuran rakyat Indonesia di Surabaya terjadi pada tanggal.... a. 25 Oktober 1945
c.
20 November 1945
b. 10 November 1945
d.
15 Desember 1945
Kunci Jawaban: B 6.
Pasukan Inggris menyerang rakyat Surabaya menggunakan senjata dari.... a. darat
c.
Udara
b. laut
d.
darat, laut, dan udara
Kunci Jawaban: D 7.
Untuk mengenang jasa para pahlawan, maka pada setiap tanggal 10 November diperingati sebagai hari.... a. Perjuangan
c.
Pahlawan
b. TNI
d.
Infanteri
Kunci Jawaban: C 8.
Bunyi ultimatum kedua yang dikeluarkan oleh tentara Sekutu pada tanggal 23 Maret 1946 yaitu.... a. Kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia b. Kota Bandung bagian barat dikosongkan oleh pihak Indonesia c. para pejuang diminta meninggalkan seluruh Kota Bandung d. para pejuang dilarang meninggalkan Kota Bandung
Kunci Jawaban: C
157
9.
Hal yang dilakukan oleh para pejuang sebelum meninggalkan Kota Bandung yaitu.... a. menyerahkan seluruh senjata kepada tentara Sekutu b. membumihanguskan Kota Bandung sebelah utara c. membumihanguskan Kota Bandung sebelah barat d. membumihanguskan Kota Bandung sebelah selatan
Kunci Jawaban: D 10. Tindakan sekutu dan NICA yang membebaskan interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa tanpa berunding dengan pihak Indonesia merupakan alasan terjadinya pertempuran.... a. Magelang
c.
Ambarawa
b. Semarang
d.
Surabaya
Kunci Jawaban: C 11.
Berdasarkan gambar di atas, pahlawan yang memimpin pertempuran Ambarawa yang berasal dari Banyumas yaitu.... a. Kolonel Sudirman b. Letkol Isdiman c. Letkol Soeharto d. Bung Tomo
Kunci Jawaban: A 12. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran Ambarawa, maka dibuatlah.... a. Monumen Perjuangan Tugu Muda b. Tugu Pahlawan c. Monumen Palagan Ambarawa d. Monumen Nasional
158
Kunci Jawaban: C 13. Pertempuran pertama antara para pemuda dengan tentara Sekutu di Medan terjadi pada tanggal.... a. 9 Oktober 1945
c.
12 Oktober 1945
b. 11 Oktober 1945
d.
13 Oktober 1945
Kunci Jawaban: D 14. Bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh sekutu dalam pertempuran Medan Area yaitu.... a.
Kota Medan akan segera dibom oleh Sekutu
b.
rakyat diminta untuk meninggalkan Kota Medan
c.
semua senjata yang ada harus diserahkan kepada Sekutu
d.
akan dibentuk pemerintahan baru di Kota Medan
Kunci Jawaban: C 15. Pemimpin pasukan Sekutu dalam pertempuran Lima Hari di Semarang yaitu.... a. A.W.S. Mallaby b. Brigjen Bethel c. Brigjen T.E.D. Kelly d. Letjen Sir Philip Christison
Kunci Jawaban: B 16. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran Lima Hari di Semarang didirikan.... a. Monumen Perjuangan Tugu Muda b. Tugu Pahlawan c. Monumen Palagan Ambarawa d. Monumen Nasional
Kunci Jawaban: A 17. Serangan Umum 1 Maret terjadi di Kota.... a. Surabaya
c.
Semarang
b. Bandung
d.
Yogyakarta
Kunci Jawaban: D
159
18. Perhatikan gambar pahlawan di bawah ini!
1
2
3
4
Berdasarkan gambar di atas, yang merupakan pemimpin rakyat dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 yaitu ditunjukkan pada gambar nomor.... a. 1
c.
3
b. 2
d.
4
Kunci Jawaban: B 19. Untuk menghadapi tindakan Belanda dalam penangkapan para pemimpin politik Indonesia, hal yang dilakukan oleh rakyat Yogyakarta yaitu.... a. TNI menyusun kekuatan untuk melawan Belanda b. TNI menyerah dalam melawan pasukan Belanda c. TNI mundur dalam perlawanan melawan Sekutu d. TNI mengakui kekalahan terhadap Belanda
Kunci Jawaban: A 20. Berikut ini yang termasuk sikap-sikap menghargai jasa para pahlawan, kecuali.... a. melaksanakan upacara dengan khidmat b. lebih menyukai produk luar negeri c. mencintai produk dalam negeri d. ziarah ke makam pahlawan
Kunci Jawaban: B
160
Lampiran 20
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas Kontrol Pertemuan I Satuan Pendidikan
: SD Negeri Debong Kidul
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V/2
Waktu
: 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
Pelaksanaan
: 26 April 2012
A. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
C. Indikator 2.4.1. Menceritakan peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. 2.4.2. Menceritakan peristiwa pertempuran Ambarawa, Medan Area, dan Bandung Lautan Api.
D. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran yang diharapkan antara lain: 1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan 6 perlawanan rakyat Indonesia terhadap sekutu kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 2. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan minimal 2 tugas AFNEI di Indonesia kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 3. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan waktu dan tempat terjadinya pertempuran 10 November 1945 kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar.
161
4. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan isi kesepakatan antara A.W.S. Mallaby dan R.M.T.A. Suryo pada pertempuran di Surabaya dengan benar. 5. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan isi ultimatum yang dikeluarkan oleh pasukan Inggris kepada rakyat Surabaya kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 6. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan isi ultimatum yang dikeluarkan tentara Sekutu kepada rakyat Bandung kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 7. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan latar belakang pertempuran Ambarawa kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 8. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menunjukkan gambar pemimpin pertempuran Ambarawa kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar.
E. Materi Pokok Peristiwa Pertempuran 10 November 1945, Pertempuran Bandung Lautan Api, dan Pertempuran Ambarawa.
F. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan.
G. Media dan Sumber Bahan 1. Media: a. Gambar tokoh-tokoh pahlawan Indonesia dalam
pertempuran 10
November 1945, Bandung Lautan Api, dan Ambarawa. b. Gambar dan video peristiwa pertempuran 10 November 1945, Bandung Lautan Api, dan Ambarawa. 2. Sumber bahan: a. Silabus mata pelajaran IPS kelas 5 semester 2. b. Susilaningsih, Endang dan Limbong, Linda S. 2008. IPS untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 197-203.
162
c. Yulianti, Reni dan Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 137- 142.
H. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (5’) a.
Guru memasuki kelas dan memberi salam.
b.
Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran.
c.
Guru meminta ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin berdoa.
d.
Guru mempresensi siswa.
e.
Guru mengadakan apersepsi dengan melakukan tanya jawab seperti: “Anak-anak, tahukah kalian kapan Indonesia merdeka?”
f.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu setelah pembelajaran tentang peristiwa pertempuran 10 November 1945, peristiwa Bandung Lautan Api, dan pertempuran Ambarawa selesai, siswa dapat menceritakan
peristiwa
perlawanan
rakyat
Indonesia
dalam
pertempuran-pertempuran tersebut.
2. Kegiatan Inti (40’) a.
Eksplorasi 1) Guru menyebutkan pertempuran-pertempuran yang dilakukan rakyat Indonesia melawan Sekutu. 2) Guru menampilkan gambar dan video yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 3) Guru menjelaskan peristiwa terjadinya pertempuran 10 November 1945. 4) Guru menjelaskan peristiwa terjadinya pertempuran Bandung Lautan Api. 5) Guru menjelaskan peristiwa terjadinya pertempuran Ambarawa.
b.
Elaborasi 1) Guru menyuruh setiap siswa untuk mengerjakan tugas dari guru, yaitu mengidentifikasi tempat dan waktu kejadian, pemimpin rakyat dan tentara Sekutu, isi ultimatum, serta peristiwa penting
163
yang diabadikan dalam peristiwa pertempuran di Surabaya, Bandung Lautan Api, dan Ambarawa. 2) Guru menyuruh siswa untuk menyampaikan hasil pekerjaannya. 3) Siswa bersama guru mengoreksi jawaban yang benar. c.
Konfirmasi Guru bertanya kepada siswa apakah masih ada siswa yang belum paham atau sudah paham semua. Jika masih ada siswa yang belum paham, maka guru akan menjelaskan kembali bagian dari materi yang belum dipahami oleh siswa. Namun, jika semua siswa sudah paham materi tersebut, maka guru memberi soal evaluasi untuk menguji pemahaman siswa berkaitan dengan materi tersebut.
3. Kegiatan Akhir (25’) a.
Guru memberikan soal evaluasi kepada setiap siswa yang berupa tes bentuk pilihan ganda.
b.
Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru.
c.
Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal, guru bersama siswa mengoreksi jawaban.
d.
Guru menilai pekerjaan siswa.
e.
Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dilakukan.
f.
Guru menutup pelajaran.
I. Penilaian 1.
Prosedur Penilaian
: pada akhir pembelajaran
2.
Jenis Penilaian
: Tes tertulis
3.
Bentuk Instrumen
: Pilihan ganda
4.
Instrumen Penilaian
:
a.
Kisi-kisi Soal (terlampir)
b.
Soal (terlampir)
c.
Kunci Jawaban (terlampir)
d.
Kriteria Penilaian: Setiap jawaban benar mendapat skor 1
164
Nilai Akhir =
100
165
KISI-KISI SOAL TES AKHIR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Satuan Pendidikan
: SD
Kelas/Semester
: V/2
Materi Pokok
: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Standar Kompetensi
:
2.
Menghargai
peranan
tokoh
pejuang
dan
masyarakat
dalam
mempersiapkan
dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kompetensi Dasar 2.4
Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
Jenis Soal
Ranah Kognitif
Nomor Soal
1. Siswa dapat menyebutkan tugas AFNEI di Indonesia.
Pilihan Ganda
C1
1
2. Siswa dapat menyebutkan pemimpin tentara Sekutu mendarat di Surabaya. 3. Disediakan beberapa pernyataan tentang kesepakatan antara A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo, siswa dapat membedakan pernyataan yang termasuk hasil kesepakatan dan yang bukan. 4. Siswa dapat membedakan AFNEI
Pilihan Ganda
C1
2
Pilihan Ganda
C2
3
Pilihan Ganda
C2
4
Indikator Soal
Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit √
√
Kunci Jawaban c
b
√
√
d
b
166
dan NICA. 5. Siswa dapat menyebutkan kapan terjadinya pertempuran di Surabaya. 6. Siswa dapat menjabarkan isi ultimatum yang diberikan Sekutu terhadap rakyat Surabaya. 7. Siswa dapat meyebutkan peristiwa penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Surabaya. 8. Siswa dapat mengemukakan isi ultimatum yang dikeluarkan tentara Sekutu dalam peristiwa pertempuran di kota Bandung. 9. Siswa dapat menyebutkan hal yang dilakukan oleh Sekutu sebelum meninggalkan kota Bandung dan kapan terjadinya pertempuran Bandung Lautan Api. 10. Siswa dapat menyimpulkan latar belakang pertempuran Ambarawa.
Pilihan Ganda
C1
5
√
d
Pilihan Ganda
C2
6
√
b
Pilihan Ganda
C1
7
Pilihan Ganda
C2
8
Pilihan Ganda
C1
29
Pilihan Ganda
C2
10
√
b
√
√
a
c
√
a
167
Soal Tes Akhir Pertemuan 1 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Materi : Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Kelas : V/2 Waktu : 10 menit Nama : No. Absen : Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar! 1.
Berikut ini yang bukan termasuk tugas AFNEI di Indonesia yaitu.... a. menjaga keamanan dan ketertiban b. membebaskan tawanan perang dan interniran Sekutu c. menangkap para pejuang Indonesia d. menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang
Kunci Jawaban: C 2.
Tempat pertama kali pasukan Sekutu mendarat di Indonesia dalam pertempuran 10 November 1945 yaitu Tanjung.... a.
Emas
c.
Priuk
b.
Perak
d.
Benoa
Kunci Jawaban: B 3.
Perhatikan pernyataan berikut ini! 1. Tidak ada kerjasama antara kedua belah pihak 2. Inggris berjanji bahwa di antara tentara Inggris tidak terdapat angkatan perang Belanda. 3. Inggris melucuti senjata Belanda 4. Inggris hanya akan melucuti senjata Jepang. Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk kesepakatan antara A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo pada pertempuran di Surabaya ditunjukkan dengan nomor.... a. 1 dan 2
c.
2 dan 3
b. 1 dan 3
d.
2 dan 4
Kunci Jawaban: D
168
4.
Pasukan Sekutu datang ke Indonesia diboncengi oleh.... a. SEAC
c.
UNCI
b. NICA
d.
AFNEI
Kunci Jawaban: B 5.
Pada tanggal 30 Oktober 1945, terjadi pertempuran rakyat Surabaya yang yang menewaskan Brigjen Mallaby di Jembatan.... a. Kuning
c.
Biru
b. Hijau
d.
Merah
Kunci Jawaban: D 6.
Bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh pasukan Inggris mengancam rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata pada pukul.... a. 05.00
c.
07.00
b. 06.00
d.
08.00
Kunci Jawaban: B 7.
Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya dibuat.... a. Monumen Perjuangan Tugu Muda b. Tugu Pahlawan c. Monumen Palagan Ambarawa d. Monumen Nasional
Kunci Jawaban: B 8.
Bunyi ultimatum pertama yang dikeluarkan oleh tentara Sekutu pada tanggal 21 November 1945 yaitu.... a. Kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan alasan demi keamanan b. Kota Bandung bagian selatan dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan alasan demi keamanan c. para pejuang Indonesia diminta meninggalkan seluruh Kota Bandung dengan segera d. para pejuang Indonesia dilarang meninggalkan Kota Bandung untuk waktu yang tidak ditentukan
169
Kunci Jawaban: A 9.
Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi pada tanggal.... a. 23 Febuari 1945
c.
23 Maret 1946
b. 23 Maret 1945
d.
23 April 1946
Kunci Jawaban: C 10. Pertempuran Ambarawa terjadi karena.... a. tindakan Sekutu dan NICA yang membebaskan interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa tanpa berunding dengan pihak Indonesia b. Sekutu meminta rakyat untuk menyerahkan semua hasil pelucutan senjata yang telah diambil rakyat agar rakyat Indonesia tidak melawan Sekutu c. tindakan rakyat yang tidak mau meninggalkan Ambarawa dengan alasan sudah lama hidup di Ambarawa sejak Sekutu belum menjajah Ambarawa d. Sekutu menyerang rakyat Ambarawa dengan tujuan ingin mendirikan pemerintahan Negeri Belanda dan menguasai seluruh wilayah Indonesia
Kunci Jawaban: A
170
Materi : Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan Kemerdekaan Sehari setelah diproklamasikan kemerdekaan Indonesia, negara kita memiliki UUD Negara yang dikenal dengan sebutan UUD 1945. Hal ini merupakan salah satu langkah untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Rakyat Indonesia terhadap proklamasi kemerdekaan yang disampaikan oleh wakil bangsa Indonesia Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta menyambut dengan gegap gempita. Lalu, terjadilah pelucutan senjata oleh rakyat Indonesia terhadap bala tentara Jepang. Pada saat proses tersebut ada yang berjalan lancar, artinya tidak ada perlawanan dari bala tentara Jepang. Namun, ada pula yang terpaksa menggunakan jalan kekerasan. Pemerintah Jepang sendiri pada saat itu sudah menyatakan kalah tanpa syarat kepada Sekutu. Di lain pihak, Sekutu tidak mengakui kemerdekaan Indonesia, karena mereka beranggapan bahwa apabila pihak Jepang telah menyatakan kalah terhadap Sekutu, maka otomatis wilayah pendudukan Jepang menjadi tanggung jawabnya. Sementara pihak Belanda masih menginginkan kekuasaan di wilayah Nusantara dengan cara meminta bantuan kepada Sekutu. Adanya keinginan pihak Belanda untuk menguasai kembali Indonesia, mengakibatkan beberapa peristiwa. Rakyat terlibat dalam berbagai pertempuran dan perundingan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Penyerahan kekuasaan Jepang kepada sekutu dilakukan oleh Komando Asia Tenggara (South East Asia Command atau SEAC) dibawah pimpinan Laksamana Lord Louis Mounbatten. Pasukan sekutu yang bertugas di Indonesia adalah Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) yang dipimpin oleh Letnan Jendral Sir Philip Christison. AFNEI merupakan komando bawahan dari SEAC. Tugas AFNEI di Indonesia, yaitu sebagai berikut: 1.
Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang.
2.
Membebaskan para tawanan perang dan interniran sekutu.
3.
Melucuti orang-orang Jepang dan kemudian dipulangkan ke negaranya.
4.
Menjaga keamanan dan ketertiban.
171
5.
Menghimpun keterangan guna menyelidiki pihak-pihak yang dianggap sebagai penjahat perang. Pada awalnya, kedatangan Sekutu di Indonesia disambut baik oleh rakyat
Indonesia. Akan tetapi, setelah kedatangan sekutu ke Indonesia diboncengi ke NICA (Netherlands Indies Civil Administration) sikap rakyat Indonesia menjadi curiga dan bermusuhan. Kedatangan NICA ke Indonesia dilatarbelakangi oleh keinginan menegakkan lagi Hindia Belanda dan berkuasa lagi di Indonesia. Tentara sekutu membantu NICA yang ingin membatalkan kemerdekaan Indonesia. Datangnya pasukan sekutu yang diboncengi NICA mengundang perlawanan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan. Rakyat Indonesia tidak ingin lagi menjadi bangsa yang terjajah. Rakyat Indonesia bangkit melawan sekutu dan NICA. Rakyat Indonesia menggunakan senjata rampasan dari Jepang dan senjata tradisional yang ada. Berikut ini beberapa bentuk perlawanan rakyat Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan, antara lain:
1.
Pertempuran 10 November 1945 Pada tanggal 25 Oktober 1945, pasukan Sekutu di bawah komando Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby mendarat di Tanjung Perak Surabaya. Tentara Sekutu bertugas melucuti tentara Jepang dan membebaskan interniran (pasukan Jepang). Kedatangan Mallaby disambut oleh R.M.T.A. Suryo (Gubernur Jawa Timur). Dari pertemuan itu menghasilkan beberapa kesepakatan. Berdasarkan kesepakatan tersebut, Inggris tidak boleh memasuki kota Surabaya. Namun pada praktiknya, Inggris tidak menepati janji dan pasukan Inggris berusaha menguasai Surabaya. Pada tanggal 30 Oktober 1945, terjadi pertempuran yang hebat di Gedung Bank Internasional di Jembatan Merah. Dalam suatu kejadian, Brigjen Mallaby ditemukan telah tewas. Hal ini menyebabkan Sekutu berani mengeluarkan ultimatum yang sangat menyinggung perasaan bangsa Indonesia. Bunyi ultimatum tersebut adalah “Pemimpin dan orang-orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya. Selanjutnya, mereka harus menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas waktu ancaman itu adalah pukul 06.00 tanggal 10 November
172
1945”. Tentu saja, ultimatum itu tidak dipatuhi oleh rakyat Indonesia. Sebaliknya, justru membakar semangat juang bangsa Indonesia untuk mempertahankan kehormatan sebagai bangsa yang merdeka. Bung Tomo memimpin rakyat dengan berpidato membangkitkan semangat lewat radio. Pertempuran berlangsung selama tiga minggu. Untuk memperingati kepahlawanan rakyat Surabaya yang mencerminkan seluruh bangsa Indonesia, pemerintah kemudian menetapkan tanggal 10 November sebagai hari Pahlawan.
2.
Bandung Lautan Api Pada bulan Oktober 1945, tentara sekutu memasuki Kota Bandung. Pada waktu itu, para pemuda dan pejuang Kota Bandung sedang melaksanakan pemindahan kekuasaan dan melucuti senjata atau peralatan perang lainnya dari tangan Jepang. Tentara Sekutu menuntut para pemuda dan pejuang agar menyerahkan semua hasil pelucutan tentara Jepang kepada Sekutu. Tanggal 21 November 1945, tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum pertama, agar Kota Bandung bagian utara selambat-lambatnya pada tanggal 29 November 1945 dikosongkan oleh pihak Indonesia dengan alasan demi keamanan. Para pejuang Indonesia tidak mengindahkan ultimatum tersebut. Akibatnya, sering terjadi insiden antara pejuang Indonesia dan tentara sekutu. Pada tanggal 23 Maret 1946, tentara sekutu mengeluarkan ultimatum untuk kedua kalinya. Kali ini para pejuang diminta meninggalkan seluruh kota Bandung. Para pejuang sebelum meninggalkan Kota Bandung melancarkan serangan
umum
ke
arah
markas
besar
Sekutu
dan
berhasil
membumihanguskan Kota Bandung bagian selatan. Maksudnya, supaya tentara Sekutu tidak dapat memanfaatkan bangunan-bangunan yang ada di Kota Bandung. Peristiwa bumi hangus ini dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api.
3.
Pertempuran Ambarawa Pertempuran Ambarawa terjadi tanggal 21 November 1945. Pecahnya pertempuran ini bermula dari tindakan Sekutu dan NICA yang membebaskan interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa tanpa berunding terlebih
173
dahulu dengan pihak republik. Rakyat Indonesia sebenarnya tidak menyangka akan hal itu. Ketika datang ke Semarang tanggal 20 Oktober 1945, tujuan Sekutu yaitu mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang ada di sana. Pembebasan interniran itu dinilai sewenang-wenang. Oleh karena itu, terjadilah bentrokan senjata antara pihak republik dan Sekutu di Magelang yang meluas menjadi pertempuran. Pertempuran ini kemudian dikenal dengan Pertempuran Ambarawa. Pertempuran melawan Sekutu tersebut banyak menelan korban jiwa, salah satunya adalah Letnan Kolonel Isdiman, Komandan Resimen Banyumas. Gugurnya komandan ini secara tidak langsung mendorong Panglima Divisi Banyumas, Kolonel Sudirman untuk turun ke medan pertempuran di Ambarawa dan membawa semangat baru di antara pejuang. Pada tanggal 12 Desember 1945, para pejuang kembali menyerang Sekutu secara serempak pada waktu yang bersamaan. Pertempuran berlangsung selama empat hari, pasukan Sekutu yang merupakan tentara Inggris akhirnya dapat diusir dari Ambarawa.
174
SILABUS PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester
: V (Lima)/2 (Dua)
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
KOMPETENSI DASAR 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
MATERI POKOK Perjuangan Mempertahan kan Kemerdekaan
Indonesia.
KEGIATAN ALOKASI SUMBER INDIKATOR PENILAIAN PEMBELAJARAN WAKTU BELAJAR • Berdiskusi tentang 2.4.1 Menceritakan peristiwa 10 • Tes tertulis 2 JP x 35 • Gambar November 1945 di Surabaya. menit peristiwa 10 bentuk para tokoh November 1945 di 2.4.2 Menceritakan peristiwa pilihan pahlawan Pertempuran Ambarawa, Surabaya. ganda. yang sesuai Medan Area, dan Bandung • Berdiskusi tentang • Lembar • Buku IPS Lautan Api. peristiwa aktivitas Kelas V Pertempuran siswa dalam Buku Ambarawa. pembelajaran referensi lain yang • Berdiskusi tentang sesuai. peristiwa Bandung Lautan Api.
175
Lampiran 21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas Kontrol Pertemuan II Satuan Pendidikan
: SD Negeri Debong Kidul
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: V/2
Waktu
: 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
Pelaksanaan
: 3 Mei 2012
A. Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
B. Kompetensi Dasar 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
C. Indikator 2.4.2. Menceritakan peristiwa pertempuran Ambarawa, Bandung Lautan Api, dan Ambarawa.
D. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran yang diharapkan antara lain: 1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan waktu terjadinya pertempuran Medan Area kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 2. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan isi ultimatum yang dikeluarkan oleh sekutu dalam pertempuran Medan Area kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 3. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan pemimpin pasukan Sekutu dalam pertempuran Lima Hari di Semarang kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar.
176
4. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan tempat terjadinya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 5. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan pemimpin rakyat dalam pertempuran di Yogyakarta kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar. 6. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menunjukkan 2 contoh sikap menghargai para pahlawan kepada guru dan teman sekelasnya dengan benar.
E. Materi Ajar Peristiwa Pertempuran Medan Area, Pertempuran Lima Hari di Semarang, dan Serangan Umum 1 Maret 1949.
F. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan.
G. Media dan Sumber Bahan 1.
Media: a.
Gambar tokoh-tokoh pahlawan Indonesia dalam
pertempuran
Medan Area, Lima Hari di Semarang, dan Serangan Umum 1 Maret 1949. b.
Gambar dan video peristiwa pertempuran pertempuran Medan Area, Lima Hari di Semarang, dan Serangan Umum 1 Maret 1949.
2.
Sumber bahan: a.
Silabus mata pelajaran IPS kelas 5 semester 2.
b.
Susilaningsih, Endang dan Limbong, Linda S. 2008. IPS untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 197-203.
c.
Yulianti, Reni dan Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Hal. 137143.
177
H. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (5’) a.
Guru memasuki kelas dan memberi salam.
b.
Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran.
c.
Guru meminta ketua kelas untuk menyiapkan dan memimpin berdoa.
d.
Guru mempresensi siswa.
e.
Guru mengadakan apersepsi dengan melakukan tanya jawab seperti: “Anak-anak,
masih
ingatkah
kalian
tentang
pertempuran-
pertempuran rakyat Indonesia dalam melawan Sekutu pada pertemuan minggu kemarin? Sebutkan pertempuran-pertempuran tersebut!”. f.
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran,
yaitu
setelah
pembelajaran tentang peristiwa pertempuran Medan Area, Lima Hari di Semarang, dan Serangan Umum 1 Maret 1949 selesai, siswa dapat menceritakan
peristiwa
perlawanan
rakyat
Indonesia
dalam
pertempuran-pertempuran tersebut.
2. Kegiatan Inti (40’) a. Eksplorasi 1) Guru menyebutkan pertempuran-pertempuran yang dilakukan rakyat Indonesia melawan Sekutu. 2) Guru menampilkan gambar serta video yang berkaitan dengan materi pembelajaran. 3) Guru menjelaskan terjadinya pertempuran Medan Area. 4) Guru menjelaskan terjadinya pertempuran Lima Hari di Semarang. 5) Guru menjelaskan terjadinya Serangan Umum 1 Maret 1949. b. Elaborasi 1) Guru
menyuruh
setiap
siswa
mengerjakan
tugas,
yaitu
mengidentifikasi tempat dan waktu kejadian, pemimpin rakyat dan tentara Sekutu, isi ultimatum, serta peristiwa penting yang
178
diabadikan dalam pertempuran Medan Area, pertempuran Lima Hari di Semarang, dan Serangan Umum 1 Maret 1949. 2) Guru menyuruh siswa menyampaikan hasil pekerjaannya. 3) Siswa bersama guru mengoreksi jawaban yang benar. c. Konfirmasi Guru bertanya kepada siswa apakah masih ada siswa yang belum paham atau sudah paham semua. Jika masih ada siswa yang belum paham, maka guru akan menjelaskan kembali bagian dari materi yang belum dipahami oleh siswa. Namun, jika semua siswa sudah paham materi tersebut, maka guru memberi soal evaluasi untuk menguji pemahaman siswa berkaitan dengan materi tersebut.
3. Kegiatan Akhir (25’) a. Guru memberikan soal evaluasi kepada setiap siswa yang berupa tes bentuk pilihan ganda. b. Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru. c. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal, guru bersama siswa mengoreksi jawaban. d. Guru menilai pekerjaan siswa. e. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dilakukan f. Guru menutup pelajaran.
I. Penilaian 1.
Prosedur Penilaian
: pada akhir pembelajaran (Pos tes)
2.
Jenis Penilaian
: Tes tertulis
3.
Bentuk Instrumen
: Pilihan ganda
4.
Instrumen Penilaian
:
a. Kisi-kisi Soal (terlampir) b. Soal (terlampir) c. Kunci jawaban (terlampir) d. Kriteria penilaian: Setiap jawaban benar mendapat skor 1
179
Nilai Akhir =
100
180
KISI-KISI SOAL KUIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Satuan Pendidikan
: SD
Kelas/Semester
: V/2
Materi Pokok
: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Standar Kompetensi
: 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar 2.4
Indikator Soal
Jenis Soal
Menghargai 1. Siswa dapat menyebutkan kapan Pilihan Ganda perjuangan para terjadinya pertempuran Medan tokoh dalam Area. mempertahankan 2. Siswa dapat menjabarkankan Pilihan Ganda kemerdekaan. bunyi ultimatum pertempuran Medan Area. 3. Siswa dapat menyebutkan Pilihan Ganda pemimpin dari pasukan Sekutu dan kapan terjadinya pertempuran Lima Hari di Semarang. 4. Siswa dapat meyebutkan peristiwa Pilihan Ganda
Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sulit √ √
Ranah Kognitif
Nomor Soal
C1
1 3
C2
2 4
C1
5
√
c
C1
6
√
a
√ √
Kunci Jawaban c d d a
181
5.
6.
7.
8.
penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Semarang. Siswa dapat menyebutkan tempat terjadinya Serangan Umum 1 Maret 1949. Disediakan beberapa gambar tokoh pahlawan, siswa dapat menunjukkan gambar pahlawan yang berjuang melawan Sekutu pada peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Siswa dapat menguraikan latar belakang terjadinya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Siswa dapat mencontohkan sikap menghargai perjuangan para pahlawan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Pilihan Ganda
C1
7
√
d
Pilihan Ganda
C1
8
√
a
Pilihan Ganda
C2
9
√
b
Pilihan Ganda
C2
10
√
c
182
Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial Materi
: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Kelas
: V/2
Waktu
: 10 menit
Nama
:
No. Absen
:
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar! 1.
Tentara sekutu melakukan serangan militer besar-besaran di seluruh daerah Medan pada tanggal.... a. 1 Desember 1945
c.
10 Desember 1945
b. 9 Desember 1945
d.
11 Desember 1945
Kunci Jawaban: C 2.
Salah satu bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh sekutu dalam pertempuran Medan Area yaitu.... a.
Kota Medan akan segera dibom oleh Sekutu
b.
rakyat diminta untuk meninggalkan Kota Medan
c.
akan dibentuk pemerintahan baru di Kota Medan
d.
semua senjata yang ada harus diserahkan kepada Sekutu
Kunci Jawaban: D 3.
Pertempuran pertama para pemuda dengan tentara Sekutu di Medan terjadi pada tanggal.... a. 9 Oktober 1945
c.
12 Oktober 1945
b. 11 Oktober 1945
d.
13 Oktober 1945
Kunci Jawaban: D 4.
Bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh Sekutu dalam pertempuran Medan Area yaitu.... a. melarang rakyat Kota Medan membawa senjata b. rakyat diminta untuk meninggalkan Kota Medan c. akan dibentuk pemerintahan baru di Kota Medan d. Kota Medan akan segera dibom oleh Sekutu
Kunci Jawaban: A
183
5 5.
Pertemppuran Lima Hari H di Semaarang terjadii pada tangggal.... a. 5-100 Oktober 19945
c.
15-20 Oktoberr 1945
b. 10-15 Oktober 1945
d.
20-25 Oktoberr 1945
Kunci Jawaban: J C 6 6.
Untuk mengenang m j jasa para paahlawan yanng telah guggur dalam peertempuran Lima Hari di Semarrang didirikaan.... a. Monnumen Perjuuangan Tuguu Muda b. Tug gu Pahlawan c. Monnumen Palaggan Ambaraw wa d. Monnumen Nasio onal Kunci Jawaban: J A
7 7.
Serangaan Umum 1 Maret M terjaddi di Kota.... a. Surabaya
c.
Seemarang
ndung b. Ban
d.
Yoogyakarta
Kunci Jawaban: J D 8 8.
Gambarr di bawah ini i yang merupakan pem mimpin rakyyat dalam peertempuran di Yogyyakarta yaituu.... a.
c.
b.
d.
Kunci Jawaban: J A 9 9.
Dalam Agresi A Militter Belanda II, Belanda menangkap para pemim mpin politik dan mennduduki kotaa Yogyakartta dengan tujjuan.... a. mem mbebaskan semua tawannan interniran n Belanda keepada penjajjah b. mennunjukkan keepada dunia bahwa pemeerintahan RII telah dihan ncurkan
184
c. melatih kekuatan dalam berperang kepada seluruh angkatan TNI d. mendirikan pemerintahan negara Belanda di Yogyakarta
Kunci Jawaban: B 10. Yang termasuk sikap menghargai jasa pahlawan yaitu.... a.
bergurau saat melaksanakan upacara
b.
mengonsumsi barang-barang buatan luar negeri
c.
cinta tanah air dan bangsa
d.
tidak memperhatikan ketika guru mengajar
Kunci Jawaban: C
185
SILABUS PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/ Semester
: V (Lima)/2 (Dua)
Standar Kompetensi : 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan
KOMPETENSI DASAR 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
MATERI POKOK Perjuangan Mempertahan kan Kemerdekaan
Indonesia.
KEGIATAN ALOKASI SUMBER INDIKATOR PENILAIAN PEMBELAJARAN WAKTU BELAJAR • Berdiskusi tentang 2.4.1 Menceritakan peristiwa 10 • Tes tertulis 2 JP x 35 • Gambar November 1945 di Surabaya. menit peristiwa 10 bentuk para tokoh November 1945 di 2.4.2 Menceritakan peristiwa pilihan pahlawan Pertempuran Ambarawa, Surabaya. ganda. yang sesuai Medan Area, dan Bandung • Berdiskusi tentang • Lembar • Buku IPS Lautan Api. peristiwa aktivitas Kelas V Pertempuran siswa dalam Buku Ambarawa. pembelajaran referensi lain yang • Berdiskusi tentang sesuai. peristiwa Bandung Lautan Api.
186
KISI-KISI SOAL POSTES ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Satuan Pendidikan
: SD
Kelas/Semester
: V/2
Materi Pokok
: Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Standar Kompetensi
: 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar 2.4
Menghargai perjuangan tokoh
para dalam
mempertahankan kemerdekaan.
Indikator Soal 1. Siswa dapat menyebutkan tugas
Jenis
Ranah
Nomor
Soal
Kognitif
Soal
Pilihan Ganda
C1
1
Pilihan Ganda
C1
2
Pilihan Ganda
C2
3
Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran Soal Mudah
Sedang
Sulit √
Kunci Jawaban b
AFNEI di Indonesia. 2. Siswa dapat menyebutkan
√
a
pemimpin dan tempat pertama tentara Sekutu mendarat di Surabaya. 3. Disediakan beberapa pernyataan tentang kesepakatan antara
√
a
187
A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo, siswa dapat membedakan pernyataan yang termasuk hasil kesepakatan dan yang bukan. 4. Siswa dapat membedakan AFNEI
Pilihan Ganda
C2
4
√
d
Pilihan Ganda
C1
5
√
b
Pilihan Ganda
C2
6
√
d
7. Siswa dapat meyebutkan peristiwa Pilihan Ganda
C1
7
C2
8
dan NICA. 5. Siswa dapat menyebutkan kapan dan di mana terjadinya pertempuran di Surabaya. 6. Siswa dapat menjabarkan isi ultimatum yang diberikan Sekutu terhadap rakyat Surabaya. √
c
penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Surabaya. 8. Siswa dapat mengemukakan terjadinya peristiwa pertempuran di kota Bandung.
Pilihan Ganda
√
c
188
Pilihan Ganda
C1
9
Pilihan Ganda
C2
10
Pilihan Ganda
C1
11
12. Siswa dapat meyebutkan peristiwa Pilihan Ganda
C1
12
√
c
C1
13
√
d
9. Siswa dapat menyebutkan hal
√
d
yang dilakukan oleh Sekutu sebelum meninggalkan kota Bandung dan kapan terjadinya pertempuran Bandung Lautan Api. 10. Siswa dapat menyimpulkan latar
√
c
belakang pertempuran Ambarawa. 11. Disediakan beberapa gambar
√
a
tokoh pahlawan, siswa dapat menunjukkan gambar pahlawan yang berjuang melawan Sekutu di Ambarawa. penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Ambarawa. 13. Siswa dapat menyebutkan kapan terjadinya pertempuran Medan Area.
Pilihan Ganda
189
Pilihan Ganda
C2
14
Pilihan Ganda
C1
15
√
b
16. Siswa dapat meyebutkan peristiwa Pilihan Ganda
C1
16
√
a
Pilihan Ganda
C1
17
√
d
Pilihan Ganda
C1
18
√
b
14. Siswa dapat menjabarkankan
√
c
bunyi ultimatum pertempuran Medan Area. 15. Siswa dapat menyebutkan pemimpin dari pasukan Sekutu dan kapan terjadinya pertempuran Lima Hari di Semarang. penting yang diabadikan untuk mengenang jasa pahlawan di Semarang. 17. Siswa dapat menyebutkan tempat dan kapan terjadinya Serangan Umum 1 Maret 1949. 18. Disediakan beberapa gambar tokoh pahlawan, siswa dapat menunjukkan gambar pahlawan yang berjuang melawan Sekutu pada peristiwa Serangan Umum 1
190
Maret 1949. 19. Siswa dapat menguraikan latar
Pilihan Ganda
C2
19
√
a
Pilihan Ganda
C2
20
√
20
5
10
5
100 %
25 %
50 %
25 %
belakang terjadinya peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. 20. Siswa dapat mencontohkan sikap
b
menghargai perjuangan para pahlawan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Jumlah Soal
191
Soal Postes Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Hari/tanggal
:
Waktu
: 25 menit
Nama
:
No. Absen
:
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang benar! 1.
Berikut ini yang termasuk tugas AFNEI di Indonesia yaitu.... a. membuat kerusuhan di Indonesia b. menjaga keamanan dan ketertiban c. menangkap tawanan perang Sekutu d. menolak penyerahan kekuasaan
Kunci Jawaban: B 2.
Pemimpin pasukan Sekutu dalam pertempuran 10 November 1945 bernama.... a. A.W.S. Mallaby b. Brigjen Bethel c. Brigjen T.E.D. Kelly d. Letjen Sir Philip Christison
Kunci Jawaban: A 3.
Perhatikan pernyataan berikut ini! 1.
Disetujui kerjasama antara kedua belah pihak untuk menjamin keamanan dan ketenteraman.
2.
Akan segera dibentuk biro kontak agar kerjasama dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.
3.
Inggris melucuti senjata Belanda
4.
Inggris tidak akan melucuti senjata Jepang.
192
Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, yang termasuk kesepakatan antara A.W.S. Mallaby dengan R.M.T.A. Suryo pada pertempuran di Surabaya ditunjukkan dengan nomor.... a. 1 dan 2
c.
2 dan 3
b. 1 dan 3
d.
2 dan 4
Kunci Jawaban: A 4.
Pasukan Sekutu yang bertugas di Indonesia yaitu.... a. SEAC
c.
UNCI
b. NICA
d.
AFNEI
Kunci Jawaban: D 5.
Pertempuran rakyat Indonesia di Surabaya terjadi pada tanggal.... a. 25 Oktober 1945
c.
20 November 1945
b. 10 November 1945
d.
15 Desember 1945
Kunci Jawaban: B 6.
Pasukan Inggris menyerang rakyat Surabaya menggunakan senjata dari.... a. darat
c.
Udara
b. laut
d.
darat, laut, dan udara
Kunci Jawaban: D 7.
Untuk mengenang jasa para pahlawan, maka pada setiap tanggal 10 November diperingati sebagai hari.... a. Perjuangan
c.
Pahlawan
b. TNI
d.
Infanteri
Kunci Jawaban: C 8.
Bunyi ultimatum kedua yang dikeluarkan oleh tentara Sekutu pada tanggal 23 Maret 1946 yaitu.... a. Kota Bandung bagian utara dikosongkan oleh pihak Indonesia b. Kota Bandung bagian barat dikosongkan oleh pihak Indonesia c. para pejuang diminta meninggalkan seluruh Kota Bandung d. para pejuang dilarang meninggalkan Kota Bandung
Kunci Jawaban: C
193
9.
Hal yang dilakukan oleh para pejuang sebelum meninggalkan Kota Bandung yaitu.... a. menyerahkan seluruh senjata kepada tentara Sekutu b. membumihanguskan Kota Bandung sebelah utara c. membumihanguskan Kota Bandung sebelah barat d. membumihanguskan Kota Bandung sebelah selatan
Kunci Jawaban: D 10. Tindakan sekutu dan NICA yang membebaskan interniran Belanda di Magelang dan Ambarawa tanpa berunding dengan pihak Indonesia merupakan alasan terjadinya pertempuran.... a. Magelang
c.
Ambarawa
b. Semarang
d.
Surabaya
Kunci Jawaban: C 11.
Berdasarkan gambar di atas, pahlawan yang memimpin pertempuran Ambarawa yang berasal dari Banyumas yaitu.... a. Kolonel Sudirman b. Letkol Isdiman c. Letkol Soeharto d. Bung Tomo
Kunci Jawaban: A 12. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran Ambarawa, maka dibuatlah.... a. Monumen Perjuangan Tugu Muda b. Tugu Pahlawan c. Monumen Palagan Ambarawa d. Monumen Nasional
194
Kunci Jawaban: C 13. Pertempuran pertama antara para pemuda dengan tentara Sekutu di Medan terjadi pada tanggal.... a. 9 Oktober 1945
c.
12 Oktober 1945
b. 11 Oktober 1945
d.
13 Oktober 1945
Kunci Jawaban: D 14. Bunyi ultimatum yang dikeluarkan oleh sekutu dalam pertempuran Medan Area yaitu.... a.
Kota Medan akan segera dibom oleh Sekutu
b.
rakyat diminta untuk meninggalkan Kota Medan
c.
semua senjata yang ada harus diserahkan kepada Sekutu
d.
akan dibentuk pemerintahan baru di Kota Medan
Kunci Jawaban: C 15. Pemimpin pasukan Sekutu dalam pertempuran Lima Hari di Semarang yaitu.... a. A.W.S. Mallaby b. Brigjen Bethel c. Brigjen T.E.D. Kelly d. Letjen Sir Philip Christison
Kunci Jawaban: B 16. Untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran Lima Hari di Semarang didirikan.... a. Monumen Perjuangan Tugu Muda b. Tugu Pahlawan c. Monumen Palagan Ambarawa d. Monumen Nasional
Kunci Jawaban: A 17. Serangan Umum 1 Maret terjadi di Kota.... a. Surabaya
c.
Semarang
b. Bandung
d.
Yogyakarta
Kunci Jawaban: D
195
18. Perhatikan gambar pahlawan di bawah ini!
1
2
3
4
Berdasarkan gambar di atas, yang merupakan pemimpin rakyat dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 yaitu ditunjukkan pada gambar nomor.... a. 1
c.
3
b. 2
d.
4
Kunci Jawaban: B 19. Untuk menghadapi tindakan Belanda dalam penangkapan para pemimpin politik Indonesia, hal yang dilakukan oleh rakyat Yogyakarta yaitu.... a. TNI menyusun kekuatan untuk melawan Belanda b. TNI menyerah dalam melawan pasukan Belanda c. TNI mundur dalam perlawanan melawan Sekutu d. TNI mengakui kekalahan terhadap Belanda
Kunci Jawaban: A 20. Berikut ini yang termasuk sikap-sikap menghargai jasa para pahlawan, kecuali.... a. melaksanakan upacara dengan khidmat b. lebih menyukai produk luar negeri c. mencintai produk dalam negeri d. ziarah ke makam pahlawan
Kunci Jawaban: B
196
Materi: Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
4. Pertempuran Medan Area Pada tanggal 9 Oktober 1945, tentara Inggris yang diboncengi NICA mendarat di Medan. Mereka dipimpin oleh Brigjen T.E.D Kelly. Awalnya, mereka diterima secara baik oleh pemerintah RI di Sumatera Utara sehubungan dengan tugasnya untuk membebaskan tawanan perang (tentara Belanda). Tanggal 13 Oktober 1945, terjadi pertempuran pertama antara para pemuda dan pasukan Sekutu. Pertempuran kemudian menyebar ke seluruh Kota Medan. Bentrokan antara para pejuang dan pasukan Sekutu sering terjadi. Oleh karena itu, pada tanggal 18 Oktober 1945 sekutu mengeluarkan peringatan yang melarang rakyat membawa senjata. Semua senjata harus diserahkan kepada sekutu. Pada tanggal 10 Desember 1945, tentara Sekutu melancarkan serangan militer besar-besaran yang dilengkapi dengan pesawat tempur canggih. Seluruh daerah Medan dijadikan sasaran serangan.
5. Pertempuran Lima Hari di Semarang Pertempuran lima hari di Semarang terjadi pada tanggal 15-20 Oktober 1945. Pertempuran ini terjadi antara pemuda dan pejuang Indonesia melawan pasukan Kidobutai yang dibantu oleh batalyon Jepang lain yang kebetulan sedang singgah di Semarang. Pertempuran baru berhenti setelah Gubernur Wongsonegoro dan pemimpin TKR berunding dengan komandan tentara Jepang. Proses gencatan senjata dipercepat setelah Brigadir Jendral Bethel dari pasukan Sekutu ikut terlibat dalam perundingan pada tanggal 20 Oktober 1945. Pasukan Sekutu kemudian melucuti senjata jepang dan melawan pasukan Jepang. Untuk mengenang pertempuran di Semarang, maka didirikan Monumen Perjuangan Tugu Muda.
6. Serangan Umum 1 Maret 1949 Dalam Agresi Belanda II, Belanda berhasil menangkap para pemimpin politik dan menduduki ibu kota RI di Yogyakarta. Menghadapi tindakan Belanda tersebut, yaitu TNI menyusun kekuatan untuk melawan Belanda. Puncak serangan TNI adalah Serangan Umum terhadap Kota Yogyakarta pada tanggal 1 Maret 1949 yang dipimpin oleh Letkol Soeharto.
197
LAMPIRAN 22 NILAI POSTES KELAS EKSPERIMEN NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
NIS 2430 2532 2536 2569 2573 2574 2575 2576 2580 2581 2582 2583 2585 2586 2587 2589 2590 2592 2593 2595 2596 2597 2598 2599 2560 2601 2602 2603 2643 2877 2958 2959
NAMA PUJI ASTUTI AHMAD FAOZI DIAN SAPUTRA AGIL FATKHURROHMAN ANNISA ADE LYONA BETA YULIA ANDINI DIAN EKA PRASTIWI DENI WIJAYA SAPUTRA IVAN SULAEMAN MELINA SYEHTI MOH. BAGUS FARKHANSYAH MOH. AZHAR RAMDANI MOH. ROFIUL ALAM MOH. FAIZIN MOH. FAOZAN BACHRI NURUL QOMARIYAH NADIA FEBRIANI NOVITASARI RISKA DESIANA SHOFIYYAH SAFITRI NUR KHAIRUNISA SOFIA NURAFIFAH TRI SUSELA TRI UTAMI INAYAH WINDI RIZI ANISA WILDAN REZI R. ZAHRA BERLIANA S. PUTRI WINDA FITROTUNISA IMRON FATKHUL MUIZ MOH. RIZKI ARIFUDIN FEBRI PRADIANSA SILVIA NURLAELI
Nilai Postes 55 65 55 90 90 75 95 55 70 80 65 70 75 100 75 75 70 75 50 85 95 85 85 75 70 80 95 75 90 60 70 70
198
LAMPIRAN 23 NILAI POSTES KELAS KONTROL
NO.
NIS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
2799 2516 2466 2534 2638 2578 2637 2604 2605 2606 2607 2608 2609 2611 2612 2613 2614 2615 2616 2617 2618 2620 2621 2622 2623 2624 2625 2626 2627 2629 2630 2631 2632 2878
NAMA INTAN JUWITA SARI MOH. IRZA MAULANA ELIZA KHUMAEROH CONDRO PRAYOGA EVA JULIANA FITRIANA MOH. RIZKI CAHAYA M. AKBAR QURSANI AYU ADITIA SARI CHAMIDAH DEVIANA EKA PRASTIWI FAIKHOTUNNISA FEBRINA SHEILA S. INDAH KUROTUN AYUNI KAMELIA FEBRIANA KORIYAH LATHIFAH SEKAR B. LIA FITRIANI LULU MAKNUN S. MARLIANA AZIZAH MOH. RIZKI MOH. AQIB MOH. FAJAR FANDIKA MOH. KHAFID SYAHDANI MOH. NAUFAL NELI SUCIANI NUR FAIZI NURUL MARIFATUS S. RAFI AL FARES SISKA AMELIANI SISKA NURMILA DIAH SILVIA OKTAVIANI SITI AISAH EKA CANDRA KIRANA
Postes 95 55 70 55 45 45 90 80 35 70 70 70 70 70 80 65 95 65 65 75 85 75 75 65 90 50 40 90 75 75 60 75 55 55
199
LAMPIRAN 24 HASIL UJI HOMOGENITAS DAN T TES
Independent Samples Test nilai Equal variances Equal variances assumed Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F
.759
Sig.
.387
t
2.016
2.027
64
63.273
.048
.047
Mean Difference
7.096
7.096
Std. Error Difference
3.519
3.501
.066
.101
14.125
14.091
df Sig. (2-tailed)
95% Confidence Interval of Lower the Difference
not assumed
Upper
200
Lampiran 25 PENSKORAN TIM STAD PERTEMUAN 1 NAMA TIM
A B C D E
F
G
H
I
SKOR NILAI AWAL KUIS MOH. RIZKI ARIFUDIN 40 50 DIAN EKA PRASTIWI 86 80 ZAHRA BERLIANA S. PUTRI 74 90 TRI UTAMI INAYAH 42 80 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN MUH. JUNAEDI 68 60 WILDAN REZI R. 46 90 BETA YULIA ANDINI 78 70 TRI SUSELA 72 80 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN IMRON FATKHUL MUIZ 70 60 DIAN SAPUTRA 38 20 MELINA SYEHTI 78 60 WINDI RIZI ANISA 48 70 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN MOH. FAIZIN 74 80 SAFITRI NUR KHAIRUNISA 38 60 MOH. FAOZAN BACHRI 76 60 RISKA DESIANA 48 50 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN IVAN SULAEMAN 60 70 AHMAD FAOZI 44 60 ALIZA APRILIA PUTRI 74 30 NADIA FEBRIANI 48 50 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN DENI WIJAYA SAPUTRA 46 50 MOH. AZHAR RAMDANI 66 80 SHOFIYYAH 74 80 NURUL QOMARIYAH 58 70 SILVIA NURLAELI 62 40 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN MOH. ROFIUL ALAM 70 90 MOH. BAGUS 46 50 SOFIA NURAFIFAH 74 90 ARDILLAH KHASANAH 68 70 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN FEBRI PRADIANSA 48 60 NURUL MUSTOFA 66 30 ANNISA ADE LYONA 72 60 NOVITASARI 58 70 MERDITA RIZQIA NIKMA 70 70 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN AGIL FATKHURROHMAN 86 100 ANGGI SELVIANA C. 42 30 PUJI ASTUTI 42 60 WINDA FITROTUNISA 72 80 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN NAMA SISWA
POIN 20 10 30 30 22, 50 10 30 10 20 17, 50 10 5 5 30 12, 50 20 30 10 20 20 20 30 5 20 18, 75 20 30 20 30 5 21 30 20 30 20 25 30 5 10 30 20 19 30 5 30 20 21, 50
KETERANGAN
TIM HEBAT
TIM BAIK
TIM BAIK
TIM HEBAT
TIM BAIK
TIM HEBAT
TIM SUPER
TIM BAIK
TIM HEBAT
201
Lampiran 26 PENSKORAN TIM STAD PERTEMUAN 2 NAMA TIM
A B C D E
F
G
H
I
SKOR NILAI AWAL KUIS MOH. RIZKI ARIFUDIN 40 50 DIAN EKA PRASTIWI 86 80 ZAHRA BERLIANA S. PUTRI 74 100 TRI UTAMI INAYAH 42 50 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN MUH. JUNAEDI 68 70 WILDAN REZI R. 46 60 BETA YULIA ANDINI 78 80 TRI SUSELA 72 70 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN IMRON FATKHUL MUIZ 70 90 DIAN SAPUTRA 38 40 MELINA SYEHTI 78 70 WINDI RIZI ANISA 48 70 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN MOH. FAIZIN 74 80 SAFITRI NUR KHAIRUNISA 38 50 MOH. FAOZAN BACHRI 76 90 RISKA DESIANA 48 70 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN IVAN SULAEMAN 60 60 AHMAD FAOZI 44 60 ALIZA APRILIA PUTRI 74 40 NADIA FEBRIANI 48 70 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN DENI WIJAYA SAPUTRA 46 60 MOH. AZHAR RAMDANI 66 70 SHOFIYYAH 74 80 NURUL QOMARIYAH 58 80 SILVIA NURLAELI 62 80 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN MOH. ROFIUL ALAM 70 90 MOH. BAGUS 46 40 SOFIA NURAFIFAH 74 80 ARDILLAH KHASANAH 68 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN FEBRI PRADIANSA 48 60 NURUL MUSTOFA 66 50 ANNISA ADE LYONA 72 40 NOVITASARI 58 70 MERDITA RIZQIA NIKMA 70 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN AGIL FATKHURROHMAN 86 100 ANGGI SELVIANA C. 42 PUJI ASTUTI 42 40 WINDA FITROTUNISA 72 70 RATA-RATA SKOR KEMAJUAN NAMA SISWA
POIN 20 20 30 20 22, 50 20 30 20 10 20 30 20 10 30 22, 50 20 30 30 20 27, 50 20 30 5 30 21, 25 30 20 20 30 30 32, 50 30 5 20 18, 30 30 5 5 30 17, 50 30 10 10 13, 30
KETERANGAN
TIM HEBAT
TIM HEBAT
TIM HEBAT
TIM SUPER
TIM HEBAT
TIM SUPER
TIM BAIK
TIM BAIK
TIM BAIK
202
LAMPIRAN 27
PIAGAM PENGHARGAAN SELAMAT KEPADA KELOMPOK SEBAGAI TIM SUPER
Bersatu adalah Kunci Keberhasilan! Nama Anggota 1. 2. 3. 4.
203
PIAGAM PENGHARGAAN
SELAMAT KEPADA KELOMPOK SEBAGAI TIM HEBAT
Bersatu adalah Kunci Keberhasilan! Nama Anggota 1. 2. 3. 4.
204
PIAGAM PENGHARGAAN SELAMAT KEPADA KELOMPOK SEBAGAI TIM BAIK
Bersatu adalah Kunci Keberhasilan! Nama Anggota 1. 2. 3. 4.
205
Foto Penelitian a.
Pembelajaran di Kelas Eksperimen (Model Pembelajaran STAD)
Dok.1 Guru menjelaskan materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Dok.2 Guru membimbing siswa dalam kegiatan kelompok (STAD)
206
Dok.3 Perwakilan siswa dalam kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Dok.4 Para siswa mengerjakan soal kuis
207
Dok. 5 Pemberian penghargaan kepada perwakilan kelompok
208
b. Pembelajaran di Kelas Kontrol (Model Konvensional)
Dok. 6 Guru menjelaskan materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Dok. 7 Siswa mengerjakan soal tes akhir
209
210
211
212
DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, Maman, Sambas Ali Muhidin, dan Ating Somantri. 2011. Dasardasar Metode Statistika untuk Penelitian. Bandung: Pustaka Setia. Abimanyu, Soli, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti. Armstrong, Scott; Palmer, Jesse. 1998. Student Teams Achievement Divisions (STAD) in a twelfth grade classroom: Effect on student achievement and attitude. Journal of Social Studies Research. 22/1: 3. Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Etchberger, Richard. 2011. Assessment of Cooperative Learning in Natural Resources Education. Journal of Forestry 109/7: 397-401. Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hasan, Iqbal. 2009. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Huda, Miftakhul. 2011. Cooperative Learning; Metode, Teknik, Struktur, dan Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Irhamna, Mega dan Sutrisni. 2009. Cooperative Learning dengan Model STAD pada Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP Negeri 2 Delitua. Jurnal Penelitian Pendidikan. 19/2: 189-200. Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta. Masitoh, Susilo, dan Soewarso. 2010. Pendidikan IPS di Sekolah Dasar. Salatiga: Widya Sari Press.
213
Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman. 2009. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian (Dilengkapi Aplikasi Program SPSS). Bandung: Pustaka Setia. Nurjannah, Intan. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model STAD Dengan Menggunakan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Kemampuan Berinteraksi Sosial dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas VII-B SMPN 14 Malang. Skripsi Universitas Negeri Malang. Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: MediaKom. Riduwan. 2008. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Riduwan, Adun Rusyana, dan Enas, M.M. 2011. Cara Mudah Belajar SPSS Versi 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta. Riduwan. 2011. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Saminanto. 2010. Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: RaSAIL Media Group. Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Diterjemahkan oleh Narulita Yusron. 2010. Bandung: Nusa Media. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Solihatin, Etin dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Sugandi, Achmad, dkk. 2007. Teori Pembelajaran. Semarang: Universitas Negeri Semarang Press. Sugiyanto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yama Pustaka dan FKIP UNS. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
214
Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Susilaningsih, Endang dan Limbong, Linda S. 2008. IPS untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Tim
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen & Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS. Bandung: Fermana. Yonny, Acep, dkk. 2010. Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Familia. Yulianti, Reni dan Munajat, Ade. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: SD/MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.