KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN PUBLIK PADA MASA KEKHALIFAHAN UMAR BIN ABDUL AZIZ Kuliman Staf Pengajar STIE Haji Agussalim Bukittinggi E Mail:
[email protected] Submitted: 16-05-2016, Rewiewed:16-05-2016, Accepted:17-05-2016 http://dx.doi.org/xx.xxxxx/JIT.2008.424.934 .
Abstrac Caliph Umar bin Abdul Aziz has its own concepts and policies in managing the country's public finances. Therefore, this study aims to determine how the public financial management policies at the time of Umar bin Abdul Aziz and the impact of the policy. This study used a qualitative method aimed descriptive. The approach used is the historical approach using literature data sources. The survey results revealed that the public financial management policies Umar bin Abdul Aziz is by optimizing the sources of state revenue by making charity as a major source of state revenue, optimizing jizya, kharaj, usyur, ghanimah / fai, and taxes (dharibah). Improving the welfare of the people by optimizing the allocation of expenditure for the welfare of the people by creating good economic facilities and reorganize agriculture. While the impact of the policy carried out by Umar bin Abdul Aziz is increasing people's welfare, people's purchasing power increases, the poor are reduced, the tax is reduced because many who converted to Islam, and so forth. Keywords: public finance, state revenue, state expenditure, Khalifah Umar bin Abdul Aziz
Abstrak Khalifah Umar bin Abdul Azizmemiliki konsep dan kebijakan tersendiri dalam mengelola keuangan publik negaranya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kebijakan pengelolaan keuangan publik pada masa Umar bin Abdul Aziz dan dampak dari kebijakan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan deskriptif.Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sejarah dengan menggunakan sumber data kepustakaan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kebijakan pengelolaan keuangan publik Umar bin Abdul Aziz adalah dengan mengoptimalkan sumber-sumber penerimaan negara dengan menjadikan zakat sebagai sumber utama pendapatan negara, pengoptimalan jizyah, kharaj, usyur, ghanimah/fai, dan pajak (dharibah). Meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dengan mengoptimalkan alokasi belanja untuk kesejahteraan rakyat dengan menciptakan fasilitas ekonomiyang baik dan membenahi bidang pertanian. Sedangkan Dampak dari kebijakan yang dilakukan oleh Umar bin Abdul Aziz adalah kesejahteraan rakyat meningkat, daya beli masyarakat meningkat, orang miskin berkurang, pajak berkurang karena banyak yang masuk Islam, dan lain sebagainya. Kata Kunci: Keuangan Publik, Pendapatan Negara, Pengeluaran Negara, Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
139
PENDAHULUAN
defisit anggaran, sehingga untuk menutupi
Perkembangan ekonomi dunia saat
defisit
anggaran
ini sedang melambat, banyak negara-
harus
meminjam
negara yang pertumbuhan ekonominya
Berdasarkan
cendrung menurun. Di Indonesia sendiri
ekonomi dan sosial yang sedang dihadapi
juga mengalami pelambatan ekonomi,
Indonesia
sehingga banyak sekali peristiwa-peristiwa
melakukan perbaikan-perbaikan.Salah satu
ekonomi yang terjadi di Indonesia saat ini,
hal yang perlu diperbaiki tersebut adalah
seperti terjadinya ancaman pemutusan
pengelolaan keuangan publik (APBN).
hubungan
besar-besaran
Pengelolaan keuangan publik yang baik
penutupan
dan tepat akan berpengaruh juga terhadap
kerja
dibeberapa beberapa
(PHK)
perusahaan, perusahaan
asing
yang
Indonesia
kebeberapa
bank
internasional dan lain sebagainya.
dana
pemerintah
kepihak
luar.
permasalahan-permasalahan
saat
ini,
Indonesia
harus
kesejahteraan rakyat.
berinvestasi di Indonesia, menambahnya utang
terkadang
Berkaitan
dengan
pengelolaan
keuangan publik, khalifah Umar bin Abdul Aziz punya kebijakan tersendiri dalam
Dari segi sosial Indonesia
pengelolaan keuangan publik. Pengelolaan
juga dihadapkan beberapa permasalahan,
keuangan publik pada masa Umar bin
seperti angka kemiskinan yang masih
Abdul Aziz berbeda dengan khalifah-
tinggi, tingkat pengangguran, kesenjangan
khalifah sebelumnya di masa Dinasti Bani
sosial,
Umayyah.
dan
lain
sebagainya.Jika
Jika
pada
masa
khalifah
berdasarkan data BPS, jumlah penduduk
sebelumnya Baitul Mal sebagai lembaga
miskin
pengelolaan
pada
tahun
2014,
presentase
keuangan
publik
kurang
namun
pada
masa
penduduk miskin di Indonesia mencapai
berkembang,
11,25 persen atau 28,28 juta jiwa.Angka
pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, Baitul
kemiskinan di Indonesia tersebut masih
Mal
tergolong tinggi.
mensejahterakan rakyatnya.
Pengelolaan keuangan publik di Indonesia,
Berikut pernyataan salah seorang putera
dalam hal ini Anggaran Pendapatan Belanja
Zaid bin Khattab (Herfi Ghulam Faizi,
Negara
2012:28):
(APBN)
juga
memperlihatkan
menjadi
lembaga
yang
mampu
betapa seringnya Indonesia mengalami 140
"Umar
bin
Abdul
Aziz
primer. Data primer yang digunakan dalam
menjadi khalifah hanya dua setengah
penelitian ini adalah buku-buku terkait
tahun. Itu sama artinya dengan tiga
biografi Umar binAbdul Aziz.Sedangkan
puluh bulan. Tidaklah ia meninggal
data
sampai ada seorang ketika itu yang
penelitian
menitipkan hartanya kepada kami
mengulas tentang keislaman dan tentang
dalam jumlah besar. Ia berpesan:
keuangan secara umum.
"Bagikan ini kepada orang-orang
Teknik Pengumpulan Data
fakir." Sampai ma-lam hari ia
skunder
juga
ini,
digunakan
diberinya harta sedekah itu tapi
(libraryresearch),
tidak
data-data
Akhirnya
ia
seperti
dalam
buku-bukuyang
Teknik pengumpulan data yang
menunggu siapa orang yang akan
menemukan.
dibutuhkan
adalah
yang
penelitian yaitu
pustaka
mengumpulkan
terkait
dari
berbagai
pulang membawa kembali harta
pustaka.Berbagaibahan
dari
yang ia niatkan untuk diseekahkan
misalnya
makalah/jurnal,
itu. Sungguh Umar bin Abdul Aziz
berita-berita
telah membuat manusia menjadi
penelitian yang berkaitan dengan penelitian
kaya."
ini.
buku-buku, terkait
Data-data
nantinya
akan
METODE PENELITIAN
disajikan
dalam
Jenis Penelitian dan Pendekatan
penelitian.
Jenis Penelitian ini merupakan penelitian
pustaka
ataupunhasil-hasil
yang
telahdidapatkan
dianalisis
kemudian
bentuk
penjelesan
Teknik Analisis Data
kualitatif yang bertujuan deskriftif. Tujuan
Analisis data adalah proses mencari
deskriptif dimaksudkan untuk memberikan
dan menyusun secara sistematis data
gambaran/penjelasan
yangdiperoleh dari hasil catatan lapangan,
yang
berkaitan
dengan hasil penelitian. sehingga hasil
dan
penelitian
mengorganisasikandata
ini
bisa
dipahami
oleh
dokumentasi,
dengan dalam
cara kategori,
pembaca.Penelitian inijuga menggunakan
menjabarkan dalam unit-unit, melakukan
metode sejarah yang mempunyai perspektif
sintesis, menyusun kedalam pola, memilih
historis.
mana
Sumber menggunakan
data data
penelitian skunder
dan
ini data
yang
dipelajari,
penting dan
dan
yang
akan
membuatkesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri 141
ataupun orang lain (Boedi Abdullah. Beni
kehidupan rakyatnya. Seperti yang ditulis
Ahmad S, 2014:219).
oleh Ibnu Katsir dalam bukunya: “Staf Umar berseru setiap hari,
KAJIAN TEORITIS
‘Dimana orang-orang yang mempunyai
1. Pemerintahan Umar bin Abdul Aziz
hutang?Dimana orang-orang yang ingin
Khalifah Umar bin Abdul Aziz
menikah?Di mana orang-orang miskin?Di
sudah sering didengar ditengah-tengah
mana anak-anak yatim?Sehingga saya bisa
masyarakat.Para ulama dan buku-buku
mencukupi
banyak
bagaimana
mereka”.Di bagian lain, Ibnu Katsir
kepemimpinan khalifah Umar bin Abdul
mencatat “Umar memerintah selama dua
Aziz ini. Catatan sejarah yang mengatakan
tahun setengah, memenuhi wilayah negeri
bahwa khalifah Umar bin Abdul Aziz telah
dengan keadilan, harta melimpah, hingga
berhasil mensejahterakan rakyatnya pada
seseorang
masa itu. Menjadi yang menarik untuk
shadaqahnya.”(Ibnu Katsir:1994)
yang
menulis
dikaji lebih mendalam terkait sosok Umar bin Abdul Aziz ini.
keperluan
kesulitan
masing-masing
menyalurkan
Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah ke delapan pada pemerintahan
Umar bin Abdul Aziz bin Marwan
Dinasti Umayyah.
adalah seorang khalifah yang saleh. Sering dipanggil
dengan
Hafsh.Disepakati Rasyidin
sebutan sebagai
kelima.
Umar
Abu Khalifah
dilahirkan
Marwan
pernah
menjadi
gubernur di wilayah itu (As Suyuthi,
Pemerintahan Umar bin Abdul Aziz,
pengelolaan
keuangan
publik
dikelola oleh Baitul Mal. Baitul Mal bukanlah
lembaga
privat
atau
swasta,melainkan sebuah lembaga yang
2013:269) Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah
pada dinasti
selama
dua
Bani
setengah
Umayyah
tahun.
Usia
pemerintahan yang relatif singkat tersebut, beliau
Pada Masa Umar bin Abdul Aziz
di
Hulwan, nama sebuah desa di Mesir. Ayahnya,
2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Publik
berhasil
merobah
sendi-sendi
mengurusi
segala
pemasukan
dan
pengeluaran darinegara Islam (Khilafah). Baitul Mal dalam pengertian ini, telah dipraktekkan dalamsejarah Islam sejak masa Rasulullah, diteruskan oleh para khalifah sesudahnya,
yaitumasa Abu 142
Bakar, Umar bin Khaththab, Utsman bin
penggunaan anggaran dilakukan seefisien
Affan, Ali Bin Abi Thalib, dankhalifah-
mungkin. Kebijakan efisiensi ini tidak
khalifah berikutnya, hingga kehancuran
hanya
Khilafah di Turki tahun 1924.
pegawainya saja, akan tetapi diawali dari
Pengelolaan
Baitul
Mal
pada
diberlakukan
untuk
para
dirinya sendiri, keluarganya, kemudian
masa Umar bin Abdul Aziz berbeda
diterapkan
dengan masa-masa khalifah sebelumnya.
Sehingga kehidupan Umar bin Abdul
Beliau melakukan reformasi diberbagai
Aziz sebagai khalifah sangat sederhana,
bidang,
perbaikan
padahal
sebelum
kehidupan rakyatnya. Pada penelitian ini,
khalifah
beliau
kebijakan pengelolaan keuangan publik
berkecukupan
pada masa Umar bin Abdul Aziz dibagi
sebagai gubernur Madinah.
sehingga
terjadi
dalam
pemerintahannya.
menjabat adalah
dan
sebagai
orang
pernah
yang
menjabat
menjadi dua bagian, yaitu: kebijakan
Sumber-sumber penerimaan negara
yang berkaitan dengan sumber-sumber
pada masa pemerintahan Umar bin Abdul
penerimaan Baitul Mal dan kebijakan
Aziz adalah sebagai berikut:
yang berkaitan dengan pengeluaran atau
a. Zakat
alokasi Baitu Mal. Pada bagian akhir
Umar bin Abdul Aziz mengikuti
nanti akan dilihat apa saja dampak dari
sunnah Nabi dalam hal penarikan zakat,
kebijakan tersebut terhadap masyarakat.
iamenunjuk para petugas yang amanah dan
I.
Sumber-Sumber
Penerimaan
Baitul Mal
untukmenarik harta yang diwajibkan untuk
Mengatur keuangan Negara agar stabil
sangat
penting
dapat dipercaya, lalu menyuruh mereka
agar
dizakatkan tanpa berlebih-lebihan atau
tidak
bahkan mendzhalimi. Kemudian Umar
terjadikegoncangan perekonomian.Hal ini
memerintahkan para petugas itu untuk
dibutuhkan agar roda pemerintahan tetap
mencatatkan resitanda pelunasan untuk
berjalan.Sisi pemasukan dan pengeluaran
para pembayarnya hingga mereka tidak
menjadi perhatian seorang pemimpin agar
harus membayar lagikecuali telah berganti
tidak terjadi defisit anggaran. Pada masa
tahun.Lalu Umar juga memastikan setiap
pemerintahan Umar bin Abdul Aziz,
kelompok yang berhak menerima zakat
seluruh
sumber-sumber
penerimaan
harus menerima zakat tersebut di daerahnya
negara
dioptimalkan,
kemudian
masing-masing
kecuali
mereka
sudah 143
berkecukupan.
(Ali
Muhammad
Ash
Shalabi: 2014:440)
mewajibkan jizyah kepadanya.(Ali Muhammad Ash Shalabi, 2014:442)
Allah SWT Berfirman yang artinya:
Jizyah merupakan salah satu sumber
Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah
penerimaan
zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu
pemerintahan Umar bin Abdul Aziz. Jizyah
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan
wajib diambil dari orang-orang kafir,
mendapat pahala nya pada sisi Allah.
selama mereka tetap kufur, namunapabila
Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa
memeluk Islam, maka gugurlah jizyah dari
yang kamu kerjakan.(QS Al Baqarah,
mereka.Untuk
2:110)
ditetapkan dengan suatu jumlah tertentu,
Beliau sangat menekankan agar rakyatnya
namun
membayar zakat, karena selain zakat
kebijakandan
merupakan perintah Allah SWT langsung,
catatan tidak melebihi kemampuan orang
zakat
terhadap
yang wajibmembayar jizyah.Apabila jizyah
kesejahteraan rakyat lainnya. Pada
diberlakukan pada orang yang mampu,
juga
dasarnya
zakat
berdampak
juga
dapat
diartikan
negara
pada
besarnya
ditetapkan
sementara
ijtihad
masa
jizyah,tidak
berdasarkan khalifah,
diakeberatan
dengan
membayarnya,
distribusi pendapatan, dimana orang yang
maka dia tetap dianggap mempunyai
memiliki harta berlebih berbagi dengan
hutang terhadap jizyahtersebut. Dia akan
sesama muslim yang kurang mampu.
diperlakukan
b. Jizyah
mempunyai hutang.
Ketika Umar menjabat
sebagai
bin
Abdul
khalifah,
Aziz
sebagaimana
orang
yang
c. Kharaj
ia
segera
Kharaj juga merupakan sumber
jizyah
bagi
pemasukan negara pada masa pemerintahan
orang-orang yang sudah masuk Islam.
Umar bin Khatab, bahkan pendapatan
Bahkan Umar menekankanlarangan itu.Ia
negara dari kharaj ini sangat tinggi. Kharaj
pernah menuliskan sebuah surat kepada
ini berbeda dengan ‘usyur, karena kharaj
pejabatnya yang isinya antaralain:
adalah hak kaum muslimin atas tanah yang
menghapuskankewajiban
“Apabila menghadap janganlah
ada
shalat
kiblat
kita,
dengan maka
sekali-kalikamu
ditaklukkan dari orang kafir, baik melalui peperangan maupun damai. Pada masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz, pemasukan kas Negara dari 144
segi khiraj begitu tinggi, bahkan hingga
mereka tidak menarik usyur dengan cara-
mencapai seratus duapuluh empat juta
cara yang tidak benar.
dirham.
e. Ghanimah dan Fai
Bertambahnya
pemasukan
kas
Negara dari kharaj ini disebabkan oleh siasat
Beberapa ulama berpendapat bahwa
reformasi yang dicanangkan oleh Umar,
ghanima merupakan segala harta kekayaan
yang mana salah satunya dalah melarang
orang-orang kafir yang dikuasai oleh kaum
jual beli tanah khiraj.Larangan itu ternyata
muslimin melalui perang penaklukan. Pihak
dapat memelihara sumber utama produksi
yang berwenang mendistribusikan ghanimah
pertanian, dan larangan itu juga dirasakan
adalah Rasulullah saw dan para khalifah
oleh petani sebagai perhatian terhadap
setelah beliau. Sedangkan fai merupakan
mereka, sebab disamping larangan tersebut
segala harta kekayaan orang-orang kafir
Umar juga menghapuskan segala macam
yang dikuasai oleh kaum muslimin tanpa
bentuk pajak yang zhalim yang sebelumnya
peperangan.
sangat
mengganggu
produksi
pertanian
Ketika Umar sebagai
bin
Abdul
mereka. (Ali Muhammad Ash Shalabi,
menjabat
2014:444)
mementingkan reformasi keadaan di dalam
d. Usyur
negeri,
hingga
khalifah,
tidak
ia
Aziz
banyak
lebih
terjadi
Usyur merupakan apa yang diambil
perluasan wilayah Negara Islam di masa
atas hasil pertanian tanah ‘usyryyah. Dalam
pemerintahannya. Oleh karena itu pula,
buku
tidak banyak harta ghanimah yang masuk
Ali
Muhammad
Ash
Shalabi
dikemukakan bahwa Umar bin Abdul Aziz
ke
juga menekankan perhatiannya terhadap
pemerintahan Umar, harta ganimah yang
usyur yang menjadi salah satu pemasukan
ada di baitul maal saat itu adalah sisa-sisa
Negara itu, ia menjelaskan dasar-dasar
dari
hukumnya kepada para petugasnya, ia juga
dilakukan oleh para khalifah sebelumnya.
memerintahkan untuk menuliskan bukti
(Ali Muhammad Ash Shalabi, 2014:449)
pembayaran kepada mereka yang telah
f. Pajak (dharibah)
membayarkannya
hingga
mereka
tidak
dalam
kas
perluasan
Negara
wilayah
pada
Islam
masa
yang
Pajak (dharibah) merupakan salah
membayar lagi dalam jangka waktu satu
satu
sumber
pemasukan
baitul
tahun kedepan. Dan Umar juga menegaskan
mal.Sebagaimana sumber penerimaan yang
larangannya kepada para petugas itu agar
sudah diuraikan diatas, pajak juga sangat 145
dibutuhkan untuk membiayai berbagai
Permasalahan
kebutuhan negara pada saat itu.Akan tetapi
diperhatikan oleh Umar, sehingga waktu
pajak yang dipungut memiliki beberapa
kerjanya tidak memperhatikan siang dan
perbedaan dibandingkan dengan sumber
malam. Umar bin Abdul Aziz juga sangat
penerimaan lainnya.
takut
terhadap
rakyatnya
Allah
benar-benar
SWT,
sehingga
amanah yang diembannya benar-benar II. Pengeluaran Baitul Mal
dijalankan
dengan
sangat
maksimal.
Pengeluaran Baitul Mal pada masa
Pemerintahan Umar bin Abdul Aziz juga
Umar bin Abdul Aziz banyak digunakan
banyak dicatat oleh para ulama sebagai
untuk kesejahteraan rakyatnya, sehingga
pemerintahan yang fenomal dan bersejarah.
setiap pemasukan Baitul Mal Umar bin
Khalifah Umar bin Abdul Aziz
Abdul
Aziz
selalu
berupaya
untuk
memimpin selama dua setengah tahun,
menyalurkannya segera kepada masyarakat
waktu yang relatip singkat. Pada masa
yang
Kebijakan
pemerintahan Umar bin Abdul Aziz telah
pengeluaran Baitul Mal pada umumnya
diuraikan diatas terlebih dahulu terkait
dibagai
untuk
berbagai kebijakan yang dilakukan oleh
kepentingan masyarakat umum dan untuk
Umar bin Abdul Aziz. Oleh karena itu
kepentingan negara. Umar bin Abdul Aziz
perlu dilihat apakah dampak-dampak yang
selalu memikirkan tentang nasib kaum fakir
dirasakan dari kebijakan khalifah Umar bin
miskin, anak yatim, janda-janda, dan lain
Abdul Aziz?.
sebagainya.
Berikut akan diuraikan beberapa dampak
membutuhkannya.
menjadi
dua,
Pengeluaran
yaitu:
Baitul
Mal
juga
kebijakan pengelolaan keuangan publik
dilakukan secara transparan, sehingga para
Umar bin Abdul Aziz:
pegawainya juga dilarang untuk berbuat
a. Kesejahteraan Rakyat Meningat
tidak adil dalam mengelola baitul mal.
Pada masa pemerintahan sebelum Umar
III.
Dampak
Kebijakan
Pengelolaan
Keuangan Publik
bin
Abdul
Aziz,
kondisi
kesejahteraan rakyatnya meningkat. Hal ini ditandai dengan orang kaya sulit untuk
Dampak dari kebijakan-kebijakan
menyalurkan sedekahnya karena orang-
yang dilakukan Umar bin Abdul Aziz
orang yang dahulunya penerima sedekah
dirasakan
sudah menjadi orang yang mampu. Kondisi
langsung
oleh
rakyatnya.
146
tersebut tentu sangat berbeda dengan apa
masyarakat akan berpengaruh juga kepada
yang ada di Indonesia saat ini, dimana
pendapatan negara. Orang yang memiliki
banyak
pendapatan
sekali
pengemis/peminta-minta
yang
meningkat
ditemukan dijalan raya, pasar, tempat-
membayar
tempat umum dan lain sebagainya.
sebagainya melalui Baitul Mal, sehingga
Untuk
melihat
gambaran
kesejahteraan rakyat Umar bin Abdul Aziz,
zakat,
sadaqah
akan
dan
lain
secara langsung meningkatkan pendapatan negara.
berikut pernyataan salah seorang putera
Sungguh
manajemen
ekonomi
Zaid bin Khattab dalam buku Herfi Ghulam
Umar bin Abdul Aziz telah membuahkan
Faizi.
hasil yang bisa dinikmati oleh seluruh
Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah
masyarakat. Ia berikan fasilitas-fasilitas
hanya dua setengah tahun. Itu samaartinya
yang merangsang produktivitas dan kreati-
dengan tiga puluh bulan. Tidaklah ia
fitas masyarakat. Ia juga hilangkan semua
meninggal sampai ada seorang ketika itu
bentuk
yang menitipkan hartanya kepada kami
perkembangan
dalam jumlah besar. Ia berpesan: "Bagikan
Dengan begitu sektor perdagangan pun
ini kepada orang-orang fakir." Sampai ma-
semakin
lam hari ia menunggu siapa orang yang
meningkat-nya sektor itu akanmemacu
akan diberinya harta sedekah itu tapi tidak
pertumbuhan ekonomi dari sektor-sektor
menemukan. Akhirnya ia pulang membawa
lainnya.
kembali harta yang ia niatkan untuk
masyarakatpun juga akan ikut meningkat.
diseekahkan itu. Sungguh Umar bin Abdul
Kalau sudah begitu tentu bertambah pula
Aziz telah membuat manusia menjadi
zakat
kaya.(Herfi Ghulam Faizi, 2012:28)
masyarakat
b. Daya Beli Masyarakat Meningkat
Ghulam Faizi, 2012:29)
Kesejahteraan
masyarakat
aral
yang
menghadang
perekono-mian
ummat.
meningkat.Dan
Sehingga
yang
harus dari
dengan
penda-patan
dikeluarkan harta
oleh
mereka.(Herfi
c. Orang Miskin Berkurang
meningkat juga ditandai dengan daya beli
Saat itu Khalifah Umar bin Abdul
masyarakat yang meningkat.Meningkatnya
Aziz
mencanangkan
program
daya beli masyarakat disebabkan karena
kepada orang-orang miskin. Bagi siapapun
pendapatan masyarakat yang meningkat,
orang yang dililit hutang dan tak mampu
sehingga dengan meningkatnya pendapatan
mengembalikannya
maka
bantuan
pemerin-tah 147
akanmembantunya dalam mengembalikan
melakukan itu.Diantaranya adalah karena
hutang-hutangnya itu.Tentu ini adalah salah
mereka
satu program untuk menyelamatkan dan
kesempurnaan, dan kebaikan Islam, yang
meningkatkan
rakyat.
itu belum mereka lihat dengan jelas
Hingga akhirnya datang sebuah surat dari
sebelumnya. Melihat fenomena ini, 'Adi bin
salah seorang pegawainya yang diantara
Arithah menyampaikan sebuah masukan
isinya adalah sebagaimana berikut ini:
kepada Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
"Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya
"Amma ba'du.Sungguh orang-orang telah
kami mendapati orang yang mempunyai
banyak yang masuk Islam.Aku khawatir
rumah, pembantu, perabotan rumah tangga
jika penda-patan negara dari pajak menjadi
yang lengkap serta kendaraan. Apakah
berkurang."Namun Umar bin Abdul Aziz
mereka
memiliki
perekonomian
perlu
mengembalikan
dibantu
untuk
hutangnya?"
Khalifah
menanggapi
menyaksikan
sudut
keindahan,
pandang
fenomena
sosial
mencengangkan
mempunyai
membalas surat 'Adi bin Arithah dengan
untuk
berteduh,
Iapun
yang
menjawab: "Seorang muslim itu harus rumah
ini.
tersendiri
segera
pembantu yang membantunya sehari-hari,
mengatakan,
kuda untuk berjihad melawan musuh serta
"Aku telah memahami suratmu. Demi
perabotan untuk rumah-nya. Maka yang
Allah, aku lebih senang semua ummat
seperti itu jika memiliki hutang tetaplah
manusia masuk Islam, sehingga aku dan
seorang
yang
kamu menjadi petani yang makan dari hasil
Ghulam
Faizi,
perlu
dibantu.".(Herfi
2012:29)
gambarankemakmuran
Begitulah
masyarakat
pada
masa itu.
jerih payah sendiri.(Herfi Ghulam Faizi, 2012:30) e. Terciptanya Kenyamanan dan Keamanan
d. Pajak Berkurang Karena Banyak yang Masuk Islam
Sosial Salah satu indikator keberhasilan
Inilah salah satu fenomena ajaib
pemerintahan Umar bin Abdul Aziz adalah
yang terjadi pada masa pemerintahan
terciptanya kenyamanan dan keamanan
Khalifah
Aziz.
sosial. Pada masa pemerintahan Umar bin
berbondong-
Abdul Aziz, Islam dikembangkan tidak
Banyaknya bondong
Umar orang masuk
bin yang
Ab-dul
kedalam
agama
dengan peperangan akan tetapi beliau lebih
Islam.Tentunya ada sebab kenapa mereka
banyak fokus kepada perbaikan di internal. 148
Umar pun dikenal dengan kecerdasan,
publik yang berkaitan dengan penerimaan
kematangan berfikir dan kebijaksanaan
negara yang diambil pada masa itu adalah
bersikap.
menjadikan zakat sebagai sumber utama
Kebijaksanaan Umar bin Abdul
pendapatan
negara,
mengoptimalkan
Aziz terbukti ketika terjadi pemberontakan
sumber-sumber penerimaan negara lainnya,
yang
semakin memanas ketika kekhila-
seperti jizyah, kharaj, usyur, ghanimah/fai
fahan Islam dipegang oleh Yazid bin
dan pajak.Sedangkan kebijakan berkaitan
Muawiyah. Karena disana Abdullah bin
dengan pengeluaran negara/alokasi Baitul
Zubair juga memprok-lamirkan diri sebagai
Mal pada umumnya dibagi menjadi dua,
khalifah
atas
masyarakat
yaitu
Madinah.
Namun
kecerdasan,
masyarakat umum dan pengeluaran untuk
kebijaksanaan
kepentingan negara. Kebijakan pengeluaran
bersikap, akhirnya Umar bin Abdul Aziz
yang diambil oleh Umar bin Abdul Aziz
berhasil merangkul kelompok ini dalam
adalah fokus untuk kesejahteraan rakyat
pangkuan Islam yang benar. Sejarah telah
dengan prinsip keadilan.
mencatat dengan rapi, bahwasanya masa
kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh
pemerintahan Umar bin Abdul Aziz ini
Umar bin Abdul Aziz selamamenjadi
terkenal
dan
khaliafah lebih kurang dua setengah tahun
kenyamanan sosialnya. Keamanan yang
adalah kesejahteraan rakyat meningkat,
menyeluruh
yang
daya beli masyarakat meningkat, orang
merata.Hal itu disebabkan oleh sikap
miskin berkurang, pajak berkurang karena
adilnya dalam memimpin, semangatnya
banyak yang masuk Islam, munculnya
dalam
keamanan
kematangan
dukungan dengan
berpikir,
dengan
dan
keamanan
Kenyamanan
memerangi
kedhaliman,
pengeluaran
untuk
kepentingan
Dampak dari
dan
kenyamanan
perhatiannya yang besar akan kebutuhan
sosial,datangnya pertolongan dari Allah/
masyarakat, dan penerapan Syari'at Islam
kemenangan, dan lain sebagainya.
dalam
setiap
gerak
dan
nafas
perpolitikan,(Herfi Ghulam Faizi, 2012:31) KESIMPULAN
SARAN Keuangan kepentingan
publik
masyarakat
menyangkut luas,
sehingga
Khalifah Umar bin Abdul Aziz
diperlukan pengelolaan yang benar dan
memimpin kurun waktu dua setengah
tepat.Dalam hal ini pemerintah sebagai
tahun. Kebijakan pengelolaan keuangan
pengelola
keuangan
publik,
hendaknya 149
menjalankan
kebijakannyadengan
penuh
keadilan, tidak melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme.Harapannya seluruh lapisan masyarakat, khususnya ummat Islam bisa mempelajari atau mengambil intisari dari sejarah hidup khalifah Umar bin Abdul Aziz yang banyak dicatat sejarah. DAFTAR BACAAN Abdullah, Boedi., Saebani, Beni Ahmad. 2014. Metode Penelitian Ekonomi Islam(Muamalah). Bandung: Pustaka Setia. Ash-Shallabi, Muhammad Ali. 2014. Umar bin Abdul Aziz. Khalifah Pembaru dari BaniUmayyah.Jakarta Timur: Pustaka Pelajar. As-Suyuthi. 2013. Tarikh Khulafa, Sejarah Penguasa Islam. Jakarta Timur: PustakaPelajar. Faizi, Ghulam, Herfi. 2012. Umar bin Abdul Aziz 29 Bulan Mengubah Dunia. Jakarta: Cahaya Siroh.
150