1 KEBIJAKAN PENGANGKATAN DAN PENETAPAN RINCIAN ALOKASI FORMASI CPNS UNTUK PELAMAR UMUM TAHUN 20132 KEBIJAKAN ALOKASI FORMASI TAHUN 2013 Saryankes T, p...
KEBIJAKAN PENGANGKATAN DAN PENETAPAN RINCIAN ALOKASI FORMASI CPNS UNTUK PELAMAR UMUM TAHUN 2013
KEBIJAKAN ALOKASI FORMASI TAHUN 2013 Saryankes T, perbatasan, tdk diminati Melalui seleksi administrasi
Melalui metode CAT &LJK (TKD&TKB oleh instansi)
LJK (TKD &TKB)
Diprioritaskan bagi pemenuhan kompetensi inti
Diatur oleh Kepres Melalui seleksi administrasi
Melalui metode CAT & LJK, formasi titetapkan setelah lulus
KEBIJAKAN PENGADAAN CPNS UNTUK PELAMAR UMUM SECARA NASIONAL TH 2013 Kebijakan pemenuhan minus growth
KEMENTERIAN /LEMBAGA
FORMASI DAERAH
TOTAL ALOKASI
20.000
40.000
60. 000
SKEMA PENYAMPAIAN USULAN FORMASI CPNS KEMENKES UNTUK PELAMAR UMUM TA 2013
260 + 200
berdasarkan usul kebutuhan pada SILK-Bezetting per tanggal 29 Maret 2013
1.285 9.328 Penyampaian usulan formasi CPNS kepada Menpan-RB meliputi 90 jabatan
Kemenkes mengajukan usul alokasi tambahan : 1) 260 formasi ( 4 jabatan kesehatan & 8 non kes) 2) 200 formasi untuk pemenuhan SDM pada RS Pusat Otak Nasional
Persetujuan prinsip alokasi formasi Menpan-RB Nomor R/64/M.PANRB/07/2013 Tanggal 12 Juli 2013
USUL FORMASI CPNS KEMENKES TAHUN 2013 GOL
NO
JABATAN III/c
1 Jabatan kesehatan
2 Jabatan Non kesehatan JUMLAH
0
III/b
781
2
718
2
1.499
III/a
II/c
1.686 3.167
JUMLAH
KETERANGAN
5.645
Meliputi 36 jabatan kesehatan dan jenjang Meliputi 54 jabatan non kesehatan dan jenjang
II/a
11
1.284 1.679
0
3.683
2.970
11
9.328
4.846
DAFTAR 26 PRIORITAS JABATAN ALOKASI FORMASI CPNS KEMENKES TH 2013 (berdasarkan persetujuan prinsip Menpan-RB) 1. Dokter Spesialis
KEBIJAKAN ALOKASI FORMASI BERDASARKAN PERSETUJUAN PRINSIP MENPAN-RB
Pemenuhan kebutuhan pelamar umum dengan prioritas jabatan terdiri atas 24 jabfung kesehatan serta jabatan dosen dan instruktur PERSETUJUAN PRINSIP MENGATUR ALOKASI BAGI :
Alokasi khusus bagi putra/putri papua : 4 formasi Untuk penempatan pada kantor Pusat dan RS
Alokasi khusus bagi penyandang cacat/disabilitas : 2 formasi JENIS DISABILITAS DITENTUKAN KEMENKES ???
KEBIJAKAN FORMASI CPNS TAHUN 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN 1. Tenaga
Kesehatan Strategis
• 24 jenis jabfung kesehatan yang telah disetujui untuk pengisian tenaga dalam bidang pelayanan kesehatan
• Peneliti dengan kualifikasi bidang kesehatan misalnya dokter, kesmas, dsb. Untuk jenjang S2 (kualifikasi dilengkapi basic S1)
4. Tenaga Non Kesehatan (tidak lebih dari 30%)
• Auditor, penata laporan keuangan, verifikator keuangan, dan bendahara untuk penempatan pada kantor pusat dalam mendukung akuntabilitas pelaporan keuangan
RENCANA ALOKASI FORMASI MENURUT UNIT UTAMA NO
UNIT UTAMA
RENCANA ALOKASI
1
Setjen
69
2
Itjen
15
3
Ditjen BUK
807
- Kantor Pusat
20
- RSUP
486
- RSK
247
- BBLK
15
- BBFK/LPFK
27
- BBKPM/BKMM
12
KET
LANJUTAN NO 4
5
6
UNIT UTAMA
RENCANA ALOKASI
Ditjen PP dan PL
136
- Kantor Pusat
14
- KKP
102
- BBTKL
20
Ditjen Bina Gizi & KIA
13
- Kantor Pusat
9
- BKOM, BKTM, LKTM
4
Ditjen Binfar & Alkes
11
JUMLAH
1. 285
KET
LANJUTAN NO 7
8
UNIT UTAMA
RENCANA ALOKASI
Badan Litbangkes
37
- Kantor Pusat
10
- Balai/Loka Penelitian
27
Badan PPSDMK
197
- Kantor Pusat
15
- Poltekkes
170
- BBPK/BPK
12
JUMLAH
1. 285
KET
Ses dan Pusat
PRINSIP PENETAPAN RENCANA ALOKASI
1.
• Penetapan alokasi per satker didasarkan pada usulan kebutuhan (rencana pemenuhan 2013) yang sudah direkam ke dalam aplikasi SILK-Bezetting
2.
• Prioritas pemenuhan tenaga bagi unit kerja yang baru dibentuk seperti RS Pusat Otak Nasional, RS Ratatotok, Poltekkes Sorong, Poltekkes Pangkal Pinang, Poltekkes Sulbar, Poltekkes Tanjung Pinang
3.
• Penetapan rincian alokasi formasi menurut kualifikasi pendidikan, tidak keluar dari usulan yang sudah direkam pada SILKBezetting per tgl 29 Maret 2013
4.
• Penetapan rincian alokasi telah ditetapkan untuk unit penempatan terkecil (eselon 4/instalasi)
5.
• Bagi pemenuhan tenaga jenjang S2 (misalkan untuk tenaga dosen) harus mencantumkan basic pendidikan S1
PERTIMBANGAN DALAM ALOKASI FORMASI
ALOKASI FORMASI HARUS MEMPERHITUNGKAN KETERSEDIAAN LULUSAN TERUTAMA UNTUK DOKTER SPESIALIS DAN TENAGA S2 ALOKASI FORMASI HARUS MEMPERHITUNGKAN KETERSEDIAAN PEMINAT KHUSUS UNTUK KEBUTUHAN TENAGA S2, HARUS MEMPERHATIKAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN S1 RINCIAN ALOKASI BERSIFAT FINAL SEHINGGA TIDAK ADA LAGI REVISI ALOKASI FORMASI
AREA DISKUSI FINAL RINCIAN ALOKASI YANG AKAN DISAMPAIKAN KEPADA MENPAN-RB JENIS DISABILITAS DAN SATKER PENEMPATAN YANG MEMUNGKINKAN
PENDAYAGUNAAN TENAGA ORTOTIK PROSTETIS (PENYERAPAN OLEH SATKER SEJUMLAH USULAN FORMASI) PENDAYAGUNAAN PUTRA /PUTRI PAPUA di Lingkungan Kantor Pusat/RS (dimana seleksi dilaksanakan oleh PEMDA) PEMENUHAN TENAGA PERAWAT DAN ASISTEN APOTEKER DI KKP
AGENDA PENGADAAN CPNS PELAMAR UMUM KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2013 31 Juli -29 September 2013 Penyampaian usul rincian alokasi
formasi
Pengumuman Kelulusan Seleksi Administrasi
Pengambilan kartu peserta ujian
Penetapan dan Pengumuman Kelulusan
Penetapan rincian alokasi formasi oleh Menpan-RB
Pendaftaran dan seleksi administrasi
Pelaksanaan Ujian
Daftar ulang secara online
Pembentukan Tim Pengadaan CPNS
Pengumunan Alokasi Formasi
Sosialisasi Pedoman Pengadaan CPNS
Pengumuman penerimaan CPNS
Penyelesaian Usul Penetapan NIP
KEBIJAKAN SELEKSI PENGANGKATAN CPNS TAHUN 2013
REFORMASI DALAM BIDANG PENGADAAN CPNS AKAN MENGHASILKAN MANFAAT : MENGEMBALIKAN KEPERCAYAAN PUBLIK
MEMPEROLEH PUTRA/PUTRI TERBAIK BANGSA YANG MEMILIKI KARAKTER, INTEGRITAS, DAN BERMORAL
SELEKSI DILAKUKAN SECARA SERENTAK SECARA NASIONAL DALAM SATU WAKTU SEHINGGA PELAMAR DIDORONG UNTUK FOKUS PADA SATU PILIHAN FORMASI
SELEKSI PELAMAR UMUM DAN TENAGA HONORER KATEGORI 2 DILAKSANAKAN BERSAMAAN PADA TANGGAL 29 SEPTEMBER 2013
LANJUTAN
KEBIJAKAN SELEKSI DALAM PENGADAAN CPNS SECARA NASIONAL TAHUN 2013 MERUPAKAN KOMBINASI METODE UJIAN TULIS (LJK) DAN PENGGUNAAN KOMPUTER ATAU CAT (COMPUTER ASSISTED TEST)
PADA PELAKSANAAN TAHUN 2013, KEMENTERIAN KESEHATAN MASIH MELAKUKAN SELEKSI DENGAN METODE
UJIAN TULIS (LJK)
MULAI TAHUN MENDATANG (2014), KEMENKES DIHARUSKAN UNTUK MELAKSANAKAN SELEKSI DENGAN METODE CAT SEHINGGA PERLU DIPERSIAPKAN INFRASTRUKTUR, SARANA DAN PRASARANANYA