BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal. Penelitian kausal adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabael penelitian, dilakukan untuk menentukan pola hubungan sebab akibat dari variabel-variabel independen terhadap variabel dependennya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka).1 Sumber data pada penelitian ini adalah sumber data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan secara langsung. Sumber data sekunder adalah bahan-bahan dokumentasi yang ditetapkan sebagai sumber data relevan dengan masalah yang diteliti.
B.
Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar pada Jakarta Islamic Index (JII). Dalam penelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahunan periode tahun 2011-2014 yang diunduh dari website Bursa Efek Indonesia.
1
. Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 124
49
50
C.
Variabel Penelitian Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian terhadap variabel yang diteliti, maka perlu ditegaskan mengenai definisi operasional dan cara pengukuran variabel yang dipergunakan berkaitan dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
51
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Variabel Tingkat Suku Bunga (X1)
Definisi Persentase dari pokok pinjaman yang harus dibayar oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai imbal jasa yang dilakukan dalam suatu periode tertentu yng telah disepakati kedua belah pihak.
Skala Rasio
Pengukuran Variabel
Likuiditas (X2)
Kemampuan perusahaan dalam melunasi utang yang harus segera dibayar dengan aktiva lancar
Rasio
Laporan Keuangan
Struktur Modal (X3)
Proporsi penggunaan hutang jangka panjang atas investasi dalam perusahaan.
Rasio
Laporan Keuangan
Risiko Investasi (Y)
Potensi kerugian yang diakibatkan oleh penyimpangan tingkat pengembalian yang diharapkan dengan tingkat pengembalian aktual.
Rasio
www.idx.co.id
∑
(
( )
∑( √
Sumber Data www.bi.co.id
)
( ))
52
D.
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup dan sebagainya sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.2 Populasi dalam penelitian ini meliputi semua saham perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index tahun 2011-2014. Sampel adalah sebagian anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi.3 Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan Judgment Sampling. Judgment Sampling adalah salah satu jenis purposive sampling selain quota sampling dimana peneliti memilih sampel berdasarkan penelitian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud peneliti.4 Kriterianya sebagai berikut: 1. Saham perusahaan yang terpilih masuk Jakarta Islamic Index selama periode 2011-2014 2. Perusahaan emiten menerbitkan laporan keuangan perusahaan yang terpilih masuk Jakarta Islamic Index tahun 2011-2014. Dalam penelitian ini, dipilih sampel 9 perusahaan yang diambil dari daftar saham Jakarta Islamic Index.
2
. Masyhuri dan Muhammad Zainuddin, Metodelogi Penelitian (Pendekatan Praktis dan Aplikatif) (Bandung: PT. Refika Aditama, 2011), hlm. 157 3 . Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Rajawali Press, 2012), hlm. 74 4 . Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 119
53
Tabel 3.2. Daftar Sampel Perusahaan
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kode AALI ASRI CPIN INTP ITMG LPKR PTBA SMGR UNTR
Nama Perusahaan Astra Agro Lestari Tbk. Alam Sutera Realty Tbk. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Indo Tambangraya Megah Tbk. Lippo Karawaci Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. Semen Indonesia (Persero) Tbk. United Tractors Tbk.
Sumber: (www.idx.co.id/ informasi pasar/ daftar efek/ indekskonstituen).
E.
Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian 1. Dokumentasi Penulis mengumpulkan data dengan mengakses file pada situs website tentang pasar modal, www.idx.co.id, www.bapepam.go.id dan www.bi.co.id untuk mendapatkan informasi tambahan yang dapat membantu penulis yaitu berupa artikel, dokumen saham JII yang dipublikasikan, berita dan jurnal. 2. Studi Pustaka Metode pengumpulan data yang dilakukan penulis dengan membaca
dan
mempelajari
referensi
buku
dan
literatur
yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. F.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data Untuk menganalisis hubungan tingkat suku bunga, likuiditas dan struktur modal terhadap risiko investasi dalam penelitian ini menggunakan teknik:
54
1. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas. Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan. Karena uji statistik parametrik mensyaratkan data harus didistribusi normal. Apabila distribusi data tidak normal maka disarankan menggunakan uji statistik nonparametrik.5 b. Uji Autokorelasi. Uji autokorelasi digunakan untuk suatu tujuan yaitu mengetahui ada tidaknya korelasi antar anggota serangkaian data yang diobservasikan dan dianalisis menurut ruang atau menurut waktu. Uji ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya korelasi antara residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan yang lain pada model. Uji autokorelasi menggunakan metode Durbin-Watson. Tabel 3.3. Tabel Durbin-Watson Hipotesis Nol Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negative Tidak ada korelasi negative Tidak ada autokorelasi, positif atau negative
5
Keputusan Tolak No decision Tolak No decision
Jika 0 < d < dl dl ≤ d ≤ du 4 - dl < d < 4 - du 4 - du ≤ d ≤ 4 - dl
Tidak ditolak
du < d < 4 - du
. Supardi, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian, Edisi Revisi (Jakarta: Change Publication, 2013), hlm. 129
55
c. Uji Heteroskedastisitas. Suatu model dikatakan memiliki problem heteroskedastisitas itu berarti ada atau terdapat varian variabel dalam model yang tidak sama. Gejala ini dapat pula diartikan bahwa dalam model terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada pengamatan model regresi tersebut. Uji heteroskedastisitas diperlukan untuk menguji ada tidaknya gejala ini.6 Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Heterokesdastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas.7 d. Uji Multikolinearitas. Pengujian multikolinearitas dilakukan dalam rangka menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Dalam analisis regresi yang baik disyaratkan tidak terjadi multikolinearitas diantara variabel bebasnya. Untuk mengetahui terjadi multikolinearitas diantara variabel bebas dalam suatu model regresi dilakukan dengan melihat atau menguji nilai VIF (Variance Inflation Factor) atau nilai Tol (Tolerance). Kriteria pengujian untuk mengetahui terjadi atau
6
. Agung Edy Wibowo, Aplikasi Praktis SPSS Dalam Penelitian (Yogyakarta: Gava Media, 2012), hlm. 93 7 . Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (Semarang: Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 139
56
tidaknya multikolinearitas adalah “Jika nilai Tol ≥ 0,1 atau nilai VIF ≤ 10, terima Ho atau dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.8 2. Analisis Regresi Berganda Analisis Regresi Berganda digunakan untuk menduga besarnya koefisien regresi yang akan menunjukan besarnya pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam uji regresi berganda, seluruh variabel prediktor (bebas) dimasukkan ke dalam perhitungan regresi secara serentak. Persamaan regresi berganda ditulis: Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3+ e Dimana: Y
= risiko investasi
a
= konstanta
X1
= tingkat suku bunga
X2
= likuiditas
X3
= struktur modal
b1, b2, b3
= koefisien regresi
e
= variabel pengganggu9
3. Pengujian Hipotesis a. Uji Statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan 8
. Supardi, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian, Edisi Revisi (Jakarta: Change Publication, 2013), hlm. 156 9 . Anwar Sanusi, Metodelogi Penelitian Bisnis, Cet. Ke-5 (Jakarta: Salemba Empat, 2014), hlm. 135
57
variasi variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau: Ho : b1 = 0 Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha), parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau: Ha : bi = 0 Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha), parameter suatu tidak sama dengan nol, atau: Ha : b1 = 0 Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan statistik t. statistik t dihitung dari formula sebagai berikut: t = (b1-0)/S = b1/S b. Uji Statistik Simultan (Uji Ststistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau: Ho: b1 = b2 = . . .= bk = 0
58
Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha), tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau: Ha: b1 = b2 = . . . . = bk = 0 Artinya, semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan statistik F, nilai statistik F dihitung dari formula sebagai berikut:
(
)
c. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Formula menghitung koefisien determinasi adalah: R2 = (TTS – SSE)/TSS = SSR/TSS Nilai koefisien determinasi adalah diantar nol dan satu.Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memproduksi variasi variabel dependen.
1) Untuk k > 1 dan Adjusted R2 < R2, bila jumlah variabel independen ditambah, maka Adjusted R2 naik dengan jumlah kenaikan kurang dari R2.
59
2) Adjusted R2 dapat bernilai negatif kendati R2 selalu positif. Bila Adjusted R2 bernilai negatif maka nilainya dianggap nol. Secara umum, bila tambahan variabel independen merupakan prediktor yang baik, maka akan menyebabkan nilai varians naik, dan pada giliranya Adjusted R2 meningkat. Sebaliknya, bila tambahan variabel baru tidak meningkatkan varians, maka Adjusted R2 akan menurun. Artinya, tambahan variabel baru tersebut bukan merupakan prediktor yang baik bagi variabel dependen.10
10
. Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi (Jakarta: Erlangga, 2003), hlm. 218-221