0
KATA PENGANTAR
Letak geografis Thailand yang sedemikan strategis karena berbatasan langsung dengan Laos di Timur Laut, Myanmar di Utara, Kamboja di Barat dan Malaysia di Selatan disertai dengan adanya dinamika perkembangan perdagangan perbatasannya yang pesat dengan 20 checkpoints menjadikan perdagangan perbatasan Thailand penting untuk dipelajari lebih dalam. Thailand sangat menyadari akan pentingnya perdagangan lintas batas dengan ke empat negara yang berbatasan langsung tersebut, telah dibuat MoU untuk perkembangan dan kelancaran arus barang dari masyarakat sebesar THB 607.329 miliar sehingga dari total perdagangan perbatasan telah menyumbang 8,56 persen dari total ekspor. Dalam Market Brief ini disajikan secara ringkas ulasan perdagangan perbatasan langsung Thailand dengan negara tetangganya. Besar harapan kami Market Brief ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan untuk pengembangan pasar perbatasan di Indonesia terutama dalam mendorong perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara lain.
Bangkok, Desember 2013 Atase Perdagangan
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2
A. Gambaran Umum Thailand .................................................................................... 3 1. Geografi .................................................................................................. 3 2. Demografi ............................................................................................... 4 3. Perekonomian ........................................................................................ 5 3.1. Tinjauan Ekonomi ........................................................................... 5 3.2. Perdagangan Internasional ............................................................. 5 3.3. Perdagangan Thailand-Indonesia ................................................... 6
B. Profil Perdagangan Perbatasan Thailand................................................................ 7 1. Thailand-Kamboja................................................................................... 9 2. Thailand-Laos.......................................................................................... 19 3. Thailand-Malaysia................................................................................... 22 4. Thailand-Myanmar ................................................................................. 25
KESIMPULAN ............................................................................................................... 31
LAMPIRAN I PERJANJIAN KERJASAMA THAILAND-KAMBOJA ..................................... 33
LAMPIRAN II PERJANJIAN KERJASAMA THAILAND-LAOS............................................ 35
LAMPIRAN III PERJANJIAN KERJASAMA THAILAND-MALAYSIA .................................. 37
LAMPIRAN IV PERJANJIAN KERJASAMA THAILAND-MYANMAR................................. 38
LAMPIRAN V FOTO ...................................................................................................... 40
2
A. Gambaran Umum Thailand
1. Geografi Negara Thailand berada di tengah semenanjung Indochina di Asia Tenggara yang berbatasan di utara dengan Myanmar dan Laos, di sebelah timur oleh Laos dan Kamboja, di selatan oleh Teluk Thailand dan Malaysia, dan di barat oleh Laut Andaman dan ujung selatan Myanmar. Thailand memiliki total lahan 513,120 km² terdiri dari daratan seluas 510,890 km² dan perairan seluas 2,230 km². Thailand beribukota di Bangkok, yang juga sebagai pusat politik, perdagangan, industri dan budaya. Thailand terdiri dari 77 provinsi.
Posisi Negara Thailand Populasi :
0-14 th : 19.5%
67,091,089
15-24 th : 15.1%
(jiwa)
25-54 th : 45.9% 55-64 th : 10.1% ≥ 65 th : 9.5%
Pengangguran Tingkat pengangguran 2011: 0.68% 2012: 0.68%
3
2013 (Januari-Oktober): 0.77% Total pengangguran 2011: 264 ribu 2012: 259 ribu 2013 (Januari-Oktober): 310 ribu PDB
2011: THB 4,599.6 miliar (US$ 345.7 miliar) 2012: THB 11,375 triliun (US$ 366 miliar) 2013 (Januari-Oktober): THB 4,898.2 miliar Komposisi PDB: Pertanian (13%; Industri (43%) dan jasa (44.1%)
Ekspor 2012
US$ 229.5 miliar (pertumbuhan: 3.12%)
Ekspor Utama
Mobil, komponen dan aksesori US$ 22.91 miliar (+34.9%);
Komputer US$ 19.05 miliar (+11.68%);
Batu berharga dan perhiasan US$ 12.9 miliar (+6.88%);
Produk olahan minyak bumi 12.9 miliar (+5.62%),
Karet US$ 8.75 miliar (-31.12%).
Impor 2012
US$ 247.6 miliar (pertumbuhan: 8.22%)
Impor Utama
Minyak mentah US$ 35.84 miliar (+8.95%);
Inflasi
Mesin dan komponen US$ 26.18 miliar (+31.08%);
Mesin listrik & komponen US$ 17 miliar (+27.38%);
Besi, baja dan produk besi & baja US$ 15.16 miliar (+9.04%),
Bahan kimia US$ 14.77 miliar. 2011: 3.81 %; 2012: 3.02 % Fact Sheet Thailand
2. Demografi Populasi Thailand diperkirakan 67,091,089 jiwa pada Juli 2012, menduduki peringkat ke 20. Sekitar 75 persen dari populasi adalah Thai; Cina (14 persen); Melayu (3 persen) dan etnis lainnya (8 persen). Agama resmi di Thailand adalah Budha (94.6 persen); agama lain adalah Muslim (4.6 persen); Kristen (0.7 persen) dan lain-lain (0.1 persen).
4
3. Perekonomian
3.1. Tinjauan Ekonomi Thailand adalah negara dengan infrastruktur yang berkembang dengan baik, memiliki perekonomian bebas, pro-kebijakan investasi, dan industri ekspor yang kuat. Ekspor Thailand mencapai pertumbuhan yang stabil, sebagian besar ekspor adalah ekspor barang industri dan pertanian, terutama elektronik, komoditas pertanian dan makanan olahan. Bangkok berupaya menjaga pertumbuhan dengan mendorong konsumsi domestik dan investasi publik. Tingkat pengangguran, kurang dari 1 persen dari angkatan kerja, sebagai salah satu negara dengan tingkat pengangguran terendah di dunia. Thailand juga menarik hampir 2.5 juta pekerja migran dari negara-negara tetangga. Bangkok menerapkan nasional 300 baht per hari sesuai kebijakan upah minimum yang dimulai pada 1 Januari 2013 dan menggunakan reformasi pajak baru yang dirancang dengan tingkat yang lebih rendah untuk masyarakat berpenghasilan menengah kebawah. Ekonomi Thailand telah melewati goncangan ekonomi internal dan eksternal dalam beberapa tahun terakhir. Krisis ekonomi global sangat mengurangi ekspor Thailand, dengan sebagian besar sektor mengalami penurunan dua digit. Pada tahun 2009, perekonomian mengalami kontraksi 2.3 persen. Namun, pada tahun 2010, perekonomian Thailand diperluas 7.8 persen, laju tercepat sejak 1995, karena ekspor yang meningkat tajam. Pada akhir 2011 pertumbuhan terputus oleh banjir parah di kawasan industri utara Bangkok, melumpuhkan sektor manufaktur. Industri pulih dari kuartal kedua 2012 dan seterusnya dan PDB diperluas 5.8 persen pada tahun 2012. Pemerintah telah berinvestasi dalam proyek-proyek mitigasi banjir untuk mencegah kerusakan ekonomi yang sama.
3.2. Perdagangan Internasional Ekonomi Thailand sangat tergantung pada ekspor yang menyumbang 77.3 persen dari PDB (2011). Karena lokasi geostrategis dan fasilitas pelabuhan yang maju, volume ekspor barang Thailand yang besar melibatkan perdagangan dengan 45 persen dari ekspor adalah re-ekspor. 5
Total perdagangan eksternal Thailand pada 2012 adalah sebesar US$ 477.11 miliar meningkat 5.7 persen (yoy) dibandingkan tahun 2011. Mitra perdagangan terbesar Thailand pada 2012 adalah Jepang, Cina, Amerika Serikat, Malaysia dan Indonesia. Total ekspor tumbuh 3.12 persen menjadi US$ 229.52 miliar, dan total impor tumbuh 8.22 persen menjadi US$ 247.6 miliar pada tahun 2012. Ekspor utama Thailand ke dunia antara lain barang elektronik dan listrik (E&E); mobil, komponen dan aksesori; komputer; batu berharga dan perhiasan; produk olahan minyak bumi dan karet. Negara tujuan ekspor terbesar Thailand adalah ASEAN, Cina, Jepang, Amerika Serikat dan Hong Kong. Sementara, impor terbesar Thailand adalah minyak mentah; mesin dan komponen; produk listrik dan elektronik; besi, baja serta produknya; dan bahan kimia. Negara pemasok barang impor utama Thailand antara lain: ASEAN, Jepang, Cina, Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat. Sebagai pendukung perdagangan bebas, Saat ini Thailand telah memiliki 5 Free Trade Agreement (FTA) Bilateral dan 6 FTA Regional. FTA bilateral Thailand antara lain Thailand-Peru; Thailand-Selandia Baru; Thailand-Australia; ThailandIndia; dan Jepang-Thailand. FTA regional Thailand antara lain ASEAN-AustraliaSelandia Baru; ASEAN-Cina; ASEAN-India; ASEAN-Jepang; ASEAN-Korea dan BIMSTEC.
3.3. Perdagangan Thailand-Indonesia Total perdagangan Thailand-Indonesia pada 2012 adalah sebesar US$ 19.3 miliar meningkat 10.56 persen (yoy) dibandingkan tahun 2011. Indonesia adalah mitra perdagangan Thailand ke 5 terbesar dengan total ekspor sebesar US$ 11.31 miliar (+11.22 persen) dan S$ 8.1 miliar (+9.64 persen). Pada periode JanuariAgustus 2013 total perdagangan Thailand-Indonesia mencapai US$ 13,565, naik 6,26 persen (yoy) dengan total ekspor pada US$ 8,072. Ekspor utama Thailand ke Indonesia antara lain produk pertanian seperti tapioka; produk agro-industri terutama didorong impor gula, makanan olahan dan minuman; produk manufaktur (mobil dan aksesoris, mesin dan peralatan, dan peralatan listrik). Sementara, impor terbesar Thailand dari Indonesia adalah minyak mentah; batu bara, mesin, aksesoris kendaraan dan ikan beku. 6
B. Profil Perdagangan Perbatasan Thailand Secara umum, perdagangan perbatasan diartikan sebagai arus barang dan jasa yang menyeberangi perbatasan internasional diantara yurisdiksi. Dalam hal ini, perdagangan perbatasan merupakan bagian dari perdagangan secara legal yang mengalir melalui kerangka kerja standar ekspor/impor suatu negara dengan negara lainnya. Namun secara khusus, perdagangan perbatasan mengacu pada peningkatan perdagangan di daerah dimana perbatasan penyeberangan relatif mudah dan dimana produk secara signifikan lebih murah di satu tempat daripada yang lain, sering kali karena variasi yang signifikan dalam tingkat pajak atas barang-barang seperti alkohol dan tembakau. Dengan letak geografis Thailand yang strategis, Thailand memiliki lebih dari 20 perbatasan langsung dengan empat negara, yaitu Kamboja, Laos, Malaysia dan Myanmar. Terdapat tujuh perbatasan ke Malaysia, tiga ke Myanmar, enam ke Laos dan enam ke Kamboja. Penyeberangan perbatasan darat yang paling terkenal adalah dari/ke Malaysia melalui Pedang Besar dan Sadao, dari/ke Kamboja melalui Aranyaprathet/Poipet, dari/ke Laos melalui Nong Khai/Vientiane dan Chiang Rai/Huay Xai. Kebijakan Pemerintah Thailand pada perdagangan perbatasan adalah kebijakan dalam pengembangan ekonomi secara keseluruhan dengan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan pengahasilan serta penanaman modal di kawasan perbatasan pada propinsi-propinsi yang berada di Thailand. Kebijakan pembangunan sarana dan berbagai infrastruktur ekonomi nasional yang terkait di kawasan perbatasan dibangun sebagai kawasan ekonomi khusus di kawasan yang berpotensial yang diutamakan pada kawasan perbatasan untuk memgembang perdagangan, investasi, penempatan ketenaga kerja dan pengunaan hasil dan bahan baku yang ada di kawasan perbatasan guna dapat mempergerak ekonomi kawasan dan nasional. Pada awalnya, perdagangan perbatasan adalah berbentuk perdagangan bersaudaraan sebagai suatu ikatan persaudaraan yang saling kenal-mengenal bagi warga yang berada di kawasan perbatasan yang belum terdapat sistem yang akurat. Setelah itu perkembangan perbatasan yang ada telah menyesuaikan dengan 7
kemajuan dan penerapan undang-undang yang terkait baik undang bea cukai, keimigrasian dan penempatan pejabat dan instansi pemerintah yang terkait dalam pengatur undang-undang perdagangan perbatasan dan keimmigrasian dan hal-hal lain-lain yang terkait sebagainya. Perkembangan dan proses perdagangan perbatasan Thailand meningkat ratarata 13 persen per tahun dan pemerintah menargetkan peningkatan nilai perdagangan perbatasan di seluruh Thailand akan berkembangan per tahun 15 persen dengan pengembangan ekonomi kawasan perbatasan sebagai pintu gerbang yang berperan untuk dapat berjalin dengan negera tetangga atau yang disebut Regional Gateway, Production and Supply Chain, dan Mutual Benefit and Trust. Saat ini Thailand tengah giat mempromosikan ekspor Thailand khususnya di perdagangan perbatasan langsung dengan Kamboja, Laos, Malaysia dan Myanmar. Meskipun nilai perdagangan terekam surplus, Perdana Menteri Yingluck Shinawatra meminta seluruh instansi pemerintah dan sektor swasta terkait untuk berkolaborasi memperbaiki prosedur impor-ekspor agar mendorong perdagangan perbatasan terutama dengan pasar-pasar ASEAN dimana potensi pertumbuhan sangat tinggi. Untuk pasar di bagian utara, termasuk kawasan Eropa dan Amerika Serikat, situasi lebih stabil, tetapi masih memerlukan upaya ekstra untuk penetrasi lebih dalam ke pasar-pasar tersebut. Nilai perdagangan perbatasan Thailand pada 2012 telah mencapi 910 miliar baht dan 899 miliar baht di tahun 2011. Target nilai perdagangan perbatasan pemerintahan Thailand diharapkan naik pada satu triliun baht di tahun 2013. Kondisi perkembangan perdagangan perbatasan Thailand selama tahun 2013 (Januari-September) tercatat sebesar 680,916.52 miliar baht, angka tersebut menurun 0,26 persen dibandingkan angka di periode sama pada tahun sebelumnya.
8
1. Thailand-Kamboja Terdapat enam cross boder trade antara Thailand dan Kamboja antara lain adalah Arayaprathet (Thailand)-Poipet (Kamboja), Hat Lek (Thailand)-Ko Kong (Kamboja), Chong Jom (Thailand)-O Smach (Kamboja), Chong Sa Ngam (Thailand)Anlong Veng (Kamboja), Ban Pakard (Thailand)-Pailin (Kamboja), Ban Laem (Thailand)-Pratabong (Kamboja). Pada tahun 2012, nilai perdagangan Thailand dan Kamboja mencapai US$ 4,03 miliar (Bt 116 miliar) atau 0,84 persen dari total perdagangan Thailand. Ekspor Thailand ke Kamboja senilai US$ 3,78 miliar dan impor Thailand dari Kamboja senilai US$ 249,5 juta.
Peta Negara Kamboja Cross border trade Aranyaprathet-Poipet merupakan salah satu perbatasan terbesar dan terkenal di Thailand. Perbatasan ini tidak hanya menyediakan pasar, akan tetapi lengkap dengan kantor imigrasi, kantor bea cukai, kantor karantina, kantor pos serta kantor bank Thailand. Pasar perbatasan Aranyaprathet-Poipet dibuka setiap hari dan menyediakan kebutuhan pokok seperti sembako, produk 9
feysen, elektronik dan barang-barang copy dan second. Tidak jauh berbeda adalah cross border trade Ban Laem (Provinsi Chantaburi, Thailand)-Pratabong (Kamboja). Namun, cross boder trade Ban Parkard (Provinsi Chantaburi, Thailand)-Pailin (Kamboja) sepi pengunjung karena pasar dibuka hanya seminggu dua kali. Diperlukan 17 meter untuk menyeberangi Kamboja dari Thailand melalui perbatasan Ban Parkard-Pailin. Di cross boder trade Ban Parkard-Pailin dijual barang yang berasal dari Thailand dan Kamboja. Barang yang dijual diantaranya adalah sembako, sayur dan buah-buahan segar, aksesoris mobil, perlengkapan konstruksi untuk para konsumen. Sedangkan barang impor yang terdapat di pasar perbatasan Ban ParkardPailin diantaranya adalah kayu, batu-batuan dan sayur segar. Tiap tahun nilai ekspor Thailand dari cross boder trade Ban Parkard-Pailin ke Kamboja pada 2012 mencapai sebesar 1,000 juta baht dan dapat meningkat ditahun 2013 dan seterusnya karena ekonomi Kamboja masih berkembang secara dinamis. Selain itu, Cina ikut membantu pada sektor infrastruktur untuk membangun konektivitas melalui darat antara Thailand-Kamboja-Laos sehingga memudahkan dan mempererat hubungan diantara mereka.
Perbatasan di Aranyaprathet (Thailand)-Poipet (Kamboja) 10
Produk Feysen di Perbatasan Aranyaprathet (Thailand)-Poipet (Kamboja)
11
Produk Perhiasan di Perbatasan Aranyaprathet (Thailand)-Poipet (Kamboja)
12
Produk Peralatan Rumah Tangga di Perbatasan Aranyaprathet (Thailand)-Poipet (Kamboja)
13
Perdagangan Perbatasan Ban Laem (Provinsi Chantaburi, Thailand)-Pratabong (Kamboja)
14
Perbatasan Ban Laem (Provinsi Chantaburi, Thailand)-Pratabong (Kamboja)
15
Produk Sembako di Perbatasan Ban Laem (Thailand)-Pratabong (Kamboja)
16
Bank Komersil Thailand di Perbatasan Ban Laem (Thailand)-Pratabong (Kamboja)
17
Sebagai bentuk komitmen Thailand dan Kamboja untuk meningkatkan hubungan bilateral melalui kerjasama di sektor perdagangan, ekonomi, investasi, pariwisata dan jasa, pada 25 Juli 2000 di Bangkok, Thailand, Thai Chamber of Commerce
(TCC)
dan
Phnom-Phen
Chamber
of
Commerce
(PCC)
telah
menandatangani sebuah Agreement Cooperation (terlampir) sebagai berikut yang berisikan antara lain: 1. Dengan mempertimbangkan aspirasi terhadap pembentukan hubungan yang lebih erat diantara TCC dan PCC. 2. Mengetahui peluang yang ada pada kerjasama perdagangan, ekonomi, investasi, pariwisata dan jasa Thailand-Kamboja. 3. Sebagai panduan kepentingan anggota TCC dan PCC.
18
2. Thailand-Laos Cross border trade antara Thailand dan Laos semakin meningkat sejak pembangunan tiga friendship bridges di Nong Khai (Thailand)-Vientiane (Laos), Mukdahan (Thailand)-Savannakhet (Laos) dan Nakhon Phanom (Thailand)-Tha Khaek (Laos). Rencana friendship bridge keempat juga dalam tahap pembangunan yang akan menghubungkan Provinsi Chiang Rai (Thailand) dengan Provinsi Borkaew (Laos) dan akan dibuka tahun 2014. Kedua negara juga akan membangun friendship bridge kelima di Provinsi Bueng kan (Thailand) dan Provinsi Borikhamxay Paksan (Laos) di masa mendatang. Provinsi Thailand lainnya yang perbatasan dengan Laos diantaranya adalah Loei (Thailand)-Nam Hueng (Laos), dan Ubon Ratchathani (Thailand)-Vang Tao (Laos). Kluster sektor industri dan ekspor di perbatasan Thailand-Laos akan sangat signifikan terutama untuk ASEAN Economic Community (AEC) 2015.
Peta Negara Laos
19
Perbatasan di Nong Khai (Thailand)-Vientiane (Laos)
20
Perdagangan bilateral antara Thailand dan Laos naik 24 persen pada US$ 4,48 miliar di tahun 2012 dan ekspor Thailand ke Laos senilai US$ 3,6 miliar. Khusus untuk cross border trade Mukdahan-Savannakhet terlihat aktif dengan nilai lebih dari 28 miliar baht, terhitung 26 persen dari total ekspor Thailand, yaitu naik 34,4 persen dari tahun 2011 senilai 109 miliar baht pada tahun 2012. Komoditi utama termasuk petrol, mobil, mesin dan baja. Perdagangan perbatasan Thailand dan Laos dibatasi oleh pasar di tiga perbatasan di Thailand yaitu: 1. Provinsi Nongkhai di Timur Laut. 2. Provinsi Mukdahan yang dikenal dengan pasar Indochina. 3. Provinsi Chiang Rai di utara. Pada pasar perbatasan produk yang dijual antara lain produk sandang dan aksesoris, elektronik dan aneka makanan ringan. Pada umumnya produk tersebut adalah buatan Cina dan Thailand. Pada 13 Maret 2009, Thai Chamber of Commerce (TCC) dan Board of Trade Thailand (BoT) telah mengunjungi Lao National Chamber of Commerce dan Industry (LNCCI) di Vientiane, Laos. Saat pertemuan telah ditandatangani Agreed Minutes antara Thailand dan Laos sebagai komitmennya untuk mempererat hubungan bilateral melalui kerjasama dalam mengembangkan sektor perdagangan dan investasi, pariwisata, pendidikan dan sumber daya manusia serta logistik (terlampir). Dalam Agreed Minutes tersebut, disepakati anatara lain hal-hal sebagai berikut: 1. Diharapkan kerjasama dalam meningkatkan dan memperluas perdagangan dan investasi antara Thailand dan Laos. 2. Mempromosikan rute pariwisata untuk warisan budaya Thailand dan Laos: dari Sukothai sampai Luangprabang. 3. Mendukung kerjasama antara TCC dan BoT, University of The Thai Chamber of Commerce (UTCC) dan Laos melalui pelatihan, beasiswa dan seminar. 4. Mempercepat
pembangunan
4th
Thai-Lao
Friendship
Bridge
yang
menghubungkan Provinsi Chiang Rai (Thailand) di distrik Chiangkhong dengan distrik Huayxai di Provinsi Borkaew (Laos). 21
3. Thailand-Malaysia Terdapat tujuh cross boder trade antara Thailand dan Malaysia antara lain adalah Ban Ta Ba (Thailand)-Pengkalan Kulor (Malaysia), Sungai Kolok (Thailand)-Ratau Panjang (Malaysia), Betong (Thailand), Sadao (Thailand)-Changlun (Malaysia), Sadao (Thailand)-Padang Besar (Malaysia), Wang Prajan (Thailand)-Kuala Perlis (Malaysia), dan Satun (Thailand)-Kuala Perlis (Malaysia). Thailand dan Malaysia berkomitmen untuk terus memperkuat kerjasama bilateral terutama pada cross boder trade di sektor minyak dan gas, energi, otomotif, karet, gula dan beras yang saat ini mewakili 70 persen dari total nilai perdagangan kedua negara.
Peta Negara Malaysia Adapun Kondisi perdagangan perbatasan Thailand-Malaysia pada tahun 2013 (Januari-September) tercatat sebesar 317,090.66 miliar baht atau 54.50 persen dari 22
total perdagangan, nilai eskpor sebesar 212,630.72 miliar baht atau 51.50 persen dari total eskpor seluruhan, nilai impor 158,459.94 miliar baht atau 51.50 persen total eskpor dengan surplus bagi Thailand sebesar 54,170.78 miliar baht. Sedangkan komoditas penting eskpor antara lain; karet alam, perlatan komputer, peralatan karet, kayu olahan, kenderaan bermotor peralatan dan spray part, sedangkan komoditas impor antara lain; komputer dan peralatan, pita maknet, piring maknet untuk komputer, peralatan komunikasi, alat perekam gambar dan suara, dan peralatan komputer, serta mesin berat untuk industri serta suku cadangnya. Khususnya di perbatasan Sadao (Thailand) dengan Pedang Besar (Malaysia) terdapat toko bebas bea (Duty Free) dengan produk dari kedua negara dan terdapat juga produk Indonesia seperti rokok dan makanan ringan.
Perbatasan di Pedang Besar (Malaysia)- Sadao (Thailand) 23
Perbatasan di Sadao (Thailand)-Pedang Besar (Malaysia) Pada 5 Agustus 1988, Board of Trade of Thailand dan National Chamber of Commerce and Industry of Malaysia telah menandatangani sebuah Agreement of Cooperation di Kuala Lumpur. Perjanjian ini membahas pengembangan kerjasama di bidang perdagangan, bisnis, investasi, pariwisata dan ekonomi antara Thailand dan Malaysia (terlampir). Butir-butir yang disepakati antara lain: 1.
Pertukaran data dan informasi bisnis yang sedang berlangsung.
2.
Kerjasama dengan bantuan Board of Trade of Thailand dan National Chamber of Commerce and Industry of Malaysia pada misi perdagangan dan investasi.
3.
Menyediakan saran dan bantuan kepada perusahaan dan pebisnis yang sedang mengunjungi Thailand dan Malaysia.
4.
Mempromosikan pameran perdagangan dan acara lain khususnya yang diselenggarakan oleh Board of Trade of Thailand dan National Chamber of Commerce and Industry of Malaysia.
5.
Membentuk sebuah Joint Business Council untuk memegang maksud dan tujuan Agreement of Cooperation. 24
4. Thailand-Myanmar Nilai cross-border trade di beberapa checkpoints antara Thailand dan Myanmar terus meningkat. Hal ini dikarenakan pihak Thailand yang memerlukan energi, kayu dan produk ikan sebagai pemasukkan industri dan pasarnya dapat menyediakan pendapatan dan produk konsumen untuk keperluan Myanmar. Jarak perbatasan antara Thailand dan Myanmar berkisaran 2.400 kilometer dan sering dilalui untuk aktifitas perdagangan sejak kemerdekaan Myanmar. Secara resmi terdapat tiga checkpoints Thailand-Myanmar, antara lain: 1. Mae Sai di Provinsi Chiang Rai (Thailand) dengan Tachileik di Shan State (Myanmar). 2. Mae Sot di Provinsi Tak (Thailand) dengan Myawaddy di Kayin State (Myanmar). 3. Mueang di Provinsi Ranong (Thailand) dengan Tanintharyi (Myanmar).
Peta Negara Myanmar
25
Sejak tahun 1988, perbatasan perdagangan telah membentuk Joint Commission Trade (JCT) dalam mempromosikan perdagangan dan menyelesaikan isu-isu terkait. Kedua negara telah menandatangani berbagai kerangka kerja perjanjian internasional untuk meningkatkan cross-border trade and investment. Nilai cross-border trade pada 2008: ekspor Myanmar ke Thailand sebesar 112.369 juta baht dan terdiri dari gas alami (92 persen), kayu (3 persen) dan daging (2 persen), sedangkan ekspor Thailand ke Myanmar di tahun yang sama sebesar 43.859 juta baht dan terdiri dari minyak olahan, produk konsumen, suku cadang otomotif, kosmetik, produk farmasi dan tekstil. Selain itu, checkpoints sementara di perbatasan Dan Singkorn di Provinsi Prachuap Khiri Kan (Myanmar) yang juga terletak dekat dengan perbatasan Maw Danung (desa Maw, Myanmar) juga menghasilkan nilai cross-border trade yang cukup tinggi senilai 100 juta baht per tahun (US$ 3,3 juta), meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan perbatasan formal Mae Sai atau Mae Sot. Produk besar termasuk bambu liar, mebel kayu, dan produk hewan liar dan obat-obatan tanaman alami. Produk lainnya dari Myanmar termasuk giok, gelang giok, dupa dan sabun. Sedangkan produk dari Thailand termasuk detergen, monosodium glumate, piring, mangkuk, sendok, pakaian, mie instan dan makanan. Di pasar perbatasan Mae Sai (Provinsi Chiang Rai, Thailand Utara), produk yang ditawarkan sangat berwariasi khususnya untuk produk feysen mulai dari tas dan sepatu tiruan dari merek terkenal, dengan berbagai pilihan berkualitas, serta aneka makanan dan makanan ringan yang pada umumnya buatan Cina. Dan tidak ketinggalan produk asli Myanmar yaitu batu jade (giok) dan aneka batu perhiasan (rubi, blue safir, ametis dan lain-lain) serta sarung sebagai kelengkapan pakaian khas Myanmar yang dipakai oleh pria dan wanita. Namun yang cukup membanggakan juga, karena dari penjual sarung (cetak) diantaranya terdapat sarung Batik Pekalongan.
26
Perbatasan Mae Sai (Thailand)-Tachileik (Myanmar) 27
Produk Khas Myanmar Sarung dan Permata di Perbatasan Mae Sai (Thailand)-Tachileik (Myanmar)
28
Produk Pasar Perbatasan Mae Sai (Thailand)-Tachileik (Myanmar)
29
Dibawah sebuah kerangka kerja perjanjian Economic Cooperation Strategy (ECS) antara empat negara (Kamboja, Laos, Myanmar dan Thailand), meningkatkan hubungan perdagangan, pemasaran, industri dan ekonomi antara Thailand dan Myanmar, kedua pihak telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada 26 Januari 2004 di Yangon, Myanmar untuk mendirikan Joint Standing Committee (terlampir) dengan mengimplementasikan tugas sebagai berikut: 1.
Melengkapi dan meningkatkan kerjasama bilateral yang sudah ada.
2.
Menyediakan kiriman hasil yang nyata, memanfaatkan keunggulan komparatif di Thailand dan Myanmar.
3.
Memperpanjang kerjasama penuh satu sama lain pada promosi perdagangan, investasi, industri dan acara lainnya baik di Myanmar dan Thailand.
4.
Menyediakan konsultasi dan petukaran informasi pada produk, proses, pelatihan industri, sumber keuangan, penawaran dan permintaan joint ventures dan bantuan teknis, identifikasi mitra yang berpotensi untuk mempromosikan kerjasama industri dan teknologi antar kedua negara.
5.
Mempromosikan pertukaran delegasi perdagangan kedua negara dan memperpanjang kerjasama dan bantuan kepada delegasi tersebut.
6.
Memberikan rekomendasi fasilitas, ekspansi dan diversifikasi perdagangan dan investasi kepada kedua pemerintah.
7.
Melaksanakan tugas yang didasari oleh konsensus.
30
KESIMPULAN
1. Thailand sangat menyadari akan pentingnya perdagangan perbatasan dengan negara tetangga dalam upaya meningkatkan nilai perdagangan dan investasi serta memudahkan arus masuk dan keluar barang. 2. Pasar perbatasan antara Thailand dengan Kamboja, Laos, Malaysia dan Myanmar terus dilakukan perkembangan. Walaupun dikategorikan sebagai pasar tradisional, namun beberapa pasar cukup diminati baik oleh turis lokal maupun asing. Selain itu, pasar perbatasan Thailand dengan empat negara tetangga tersebut telah menjadi salah satu tujuan wisata karena bervariasinya barang yang disajikan dengan harga relatif murah. 3. Pasar perbatasan terus berkembang karena sarana infrastruktur yang memadai, dukungan dari pemerintah pusat, daerah dan kamar dagang setempat serta kesepakatan dari kedua negara dalam mengembangkan pasar perbatasan. 4. Pasar perbatasan perlu di promosikan lebih agresif karena dapat meningkatkan nilai ekspor Thailand karena pasar-pasar di kawasan Asia Tenggara memiliki potensi pertumbuhan dan peluang bisnis yang tinggi serta dapat di re-ekspor ke negara ketiga seperti Singapura dan Cina bagian Selatan. Pasar di Asia Tenggara juga membutuhkan barang modal dan bahan baku untuk mengembangkan ekonominya.
31
Lampiran
32
LAMPIRAN I PERJANJIAN KERJASAMA THAILAND-KAMBOJA
33
34
LAMPIRAN II PERJANJIAN KERJASAMA THAILAND-LAOS
35
36
LAMPIRAN III PERJANJIAN KERJASAMA THAILAND-MALAYSIA
37
LAMPIRAN IV NOTA KESEPAHAMAN THAILAND-MYANMAR
38
39
LAMPIRAN V FOTO PERDAGANGAN PERBATASAN THAILAND
Duty Free di Perbatasan Ban Laem (Thailand)-Pratabong (Kamboja)
40
Perbatasan Aranyaprathet (Thailand)-Poipet (Kamboja)
41
Perbatasan Aranyaprathet (Thailand)-Poipet (Kamboja)
42
Bank Komersil Thailand di Perbatasan Aranyaprathet (Thailand)-Poipet (Kamboja)
43
Perbatasan di Aranyaprathet (Thailand)-Poipet (Kamboja)
44
45