FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REMAJA MENGKONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL DI RT 07 RW 06 KELURAHAN PACAR KEMBANG KECAMATAN TAMBAK SARI SURABAYA Subiyantoro* , Pandeirot** Akademi Keperawatan William Booth Surabaya
ABSTRAK Mengkonsumsi minuman beralkohol merupakan salah satu ancaman bagi masa depan remaja dimana dikenal sebagai generasi muda Indonesia. Penyalahgunaan mengkonsumsi minuman beralkohol saat ini banyak diminati oleh remaja dan jika tidak diperhatikan dengan seksama akan menimbulkan masalah bagi remaja itu sendiri maupun keluarga serta lingkungan. Remaja mengkonsumsi minuman beralkohol dapat dipengaruhi oleh beberapa yaitu faktor keluarga, individu/kepribadian dan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahuhi faktor-faktor yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol dan mengidentifikasi faktor dominan yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja yang mengkonsumsi minuman beralkohol di RT 07 RW 06 Kelurahan Pacar Kembang Kecamatan Tambaksari Surabaya sebanyak 16 orang responden dengan jumlah sampel 15 responden dengan metode sampling menggunakan purposive sampling. Dari hasil penelitian menunjukan faktor yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol adalah faktor keluarga (53%), faktor individu (60 %) dan faktor lingkungan (86%) dan faktor dominan yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol adalah faktor lingkungan (86%), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol adalah faktor lingkungan (86%). Hal ini karena remaja merasa bahwa dilingkungan sekitar rumah dapat mempengaruhi mereka untuk mengikuti perilaku dilingkungan tanpa memandang hal positif dan negatif. Kata kunci : Remaja dan Minuman Berakohol
PENDAHULUAN Alkohol adalah jenis minuman yang mengandung etil alkohol (etanol) yang berpengaruh menekan susunan saraf (Iskandar, 2008) alkohol termasuk zat yang paling sering disalah gunakan manusia, baik pada kalangan tua dewasa, maupun pada kalangan remaja (Wardana, 2008) penyalagunaan dan ketergantungan alkohol saat ini juga banyak ditemukan pada kalangan remaja (Samsul, 2008) dimana remaja adalah fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seseorang individu dimana masa ini merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa (Narendra, 2002). Peneliti mengamati bahwa dijaman sekarang banyak remaja yang sudah mengkonsumsi minuman beralkohol, mereka sering menguap dan mengantuk, malas, melamun dan tidak memperdulikan kebersihan dan penampilan diri, menjadi tidak disiplin atau sering kabur, baik di rumah maupun di sekolah, nilai rapor atau prestasinya menurun, bersembunyi di tempat gelap atau sepi agar tidak terlihat orang, lebih banyak bergaul dengan orang-orang tertentu saja yang mempunyai ciri-ciri dan tanda-tanda diatas, mencuri apa saja milik orang tua atau saudara untuk membeli minuman keras, sering cemas,
mudah stress atau gelisah, sukar tidur, pelupa, seperti orang bego atau pikun, mata merah seperti mengantuk terus atau memakai kacamata hitam, bahkan diantaranya ada yang sampai mabuk. Sebagian besar alasan remaja mengkonsumsi minuman beralkohol adalah pengaruh keluarga (berada dilingkungan orang-orang yang mengkonsumsi alkohol, ajakan dari teman), diri sendiri (kurang percaya diri, harga diri rendah). Kebiasaan mengkonsumsi alkohol dikalangan remaja sangat memprihatinkan, di Indonesia 30% dari penderita yang dirawat karena ketergantungan obat adalah peminum alkohol (Wahyu. 2008) suatu penelitian pendahulan mengenai konsumsi alkohol dikalangan pelajar yang dilakukan di sebuah kota di Indonesia oleh Prof Soejono, seorang pakar ilmu kedokteran jiwa didapatkan bahwa 50% dari pelajar sudah pernah minum-minuman beralkohol. Pada survei pendahuluan yang peneliti lakukan dengan wawancara langsung kepada beberapa remaja ditemukan bahwa dari 13 remaja 9 dintaranya mengkonsumsi alkohol. Dari 9 orang yang mengkonsumsi alkohol, 4 orang mengatakan faktor yang menyebabkan mereka mengkonsumsi alkohol adalah faktor kurang percaya diri, merasa
tidak memiliki kemampuan yang dapat dibanggakan. Sedangkan 2 orang yang lainnya mengatakan faktor yang menyebabkan mereka mengkonsumsi alkohol adalah keinginan untuk mencoba-coba, dan 3 orang lainnya mengatakan karena ajakan teman dan karena orang tuanya juga adalah seorang peminum alkohol. Faktor yang menyebabkan remaja mengkonsumsi alkohol adalah pengaruh dari lingkungan dengan ungkapan meminum alkohol bisa mempunyai banyak teman, mengikuti teman atau masyarakat disekitar lingkungan rumah, pengaruh dari keluarga orang tua yang sering mengkonsumsi alkohol, perceraian orang tua. Menurut Hawari (2002), pengaruh yang menyebabkan seseorang minim minuman beralkohol adalah dari dalam diri sendiri, yang diungkakan karena ingin mencoba, dan dapat juga menimbulkan perasaan eufaoria, logore, hiperaktif, dapat merusak organ tubuh, menyebabkan kurang darah, (Hawari, 2002). Selain itu alkohol juga dapat berpengaruh terhadap lingkungan masyarakat, hal ini dapat menggangu kenyamanan dan kententraman dalam keluarga contoh dari lingkungan seperti ketidakstabilan dalam kehidupan sosial politik, krisis ekonomi, perceraian orang tua, sikap dan perlakuan orang tua yang otoriter atau kurang memberikan kasih sayanng dan pelecehan nialinilai moral atau agama, atau masyarakat menjadi resah. Jika hal ini diabaikan maka akan menyebabkan penurunan sumber daya pada remaja yang dikenal sebagai generasi muda Indonesia (Karsono, 2004) Agar tidak terjadi dampak yang telah dijelaskan diatas maka disarankan agar keluarga lebih memperhartikan anak ramaja dengan menciptakan suasana dirumah yang aman dan nyaman, bagi pribadi individu diharapkan agar memiliki kepribadian yang baik dan tidak mudah berpengaruh trhadap hal-hal yang negatif, serta dapat selektif dalam memilih teman yaitu memilki teman yang tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, bagi perawat agar bekerja sama dengan pihak Puskesmas agar memberikan penyuluhan tentang faktor remaja mengkonsumsi alkohol dimasyarakat, dapat juga bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk mengadakan penyuluhan bagi orang tua, dan seluruh anggota masyarakat untuk lebih menyikapi khususnya agar tidak terjadi hal diatas. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang faktor yang mempengarui remaja mengkonsumsi minuman beralkohol.
METODA PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yang akan menggambarkan faktor yang mempengarui remaja mengkonsumsi minuman beralkohol. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja yang mengkonsumsi minuman beralkohol Di RT 07 RW 06 Kelurahan pacar kembangan Kecamatan Tambaksari Surabaya sebanyak 16 orang responden dan sampelnya adalah sebagian dari populasi yang dipilih secara purposive sampling sejumlah 15 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor yang mempengarui remaja mengkonsumsi alkohol yaitu faktor keluarga, faktor kepribadian dan faktor lingkungan sosial.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil analisa menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 21-22 tahun yaitu 60%, dan terbanyak responden 40 % berpendidikan SMP (Sekolah Menengah Pertama). Faktor keluarga yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol
Faktor Keluarga mempengaruhi 47%
53%
tidak mempengaruhi
Gambar 1. Diagram pie karakteristik responden berdasarkan keluarga RT 07 RW 06 Kelurahan Pacar kembang Surabaya, April 2012.
Analisa penelitian menunjukan sebagian besar yaitu 53% (8 orang) faktor keluarga yang berpengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol dan 47 % (6 orang) tidak mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol.
Karakteristik Faktor Individu Yang Mempengaruhi Remaja Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
Karakteristik berdasakan faktor-faktor yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol
Faktor Individu mempengaruhi 40% 60%
Faktor-faktor yang mempengarui 100% 86%
50% 53% 0%
Gambar 2. Diagram pie karakteristik responden berdasarkan individu RT 07 RW 06 Kelurahan Pacarkembang Surabaya.
Analisa penelitian menunjukan sebagian besar yaitu 60 % (9 orang) faktor individu yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol dan 40 % (6 orang) tidak mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol.
Karakteristik faktor lingkungan yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol
Faktor Lingkungan
60%
Faktor-faktor yang mempengarui
Gambar 4. Diagram pie karakteristik responden berdasarkan faktor faktor yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol RT 07 RW 06 Kelurahan Pacarkembang Surabaya. Hasil analisa diatas menunjukan faktor yang lebih banyak mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol adalah faktor lingkungan 86 % (13 orang).
PEMBAHASAN Dari hasil yang didapatkan pada bagian ini peneliti akan mengemukakan makna penelitian yang telah dinyatakan dalam hasil dan menghubungkan dengan pernyataan peneliti sebagai berikut :
Mempengaruhi
40%
Faktor keluarga 86%
Tidak mempngaruhi
Gambar 3. Diagram pie karakteristik responden berdasarkan faktor lingkungan RT 07 RW 06 Kelurahan Pacarkembang Surabaya. Analisa diatas menunjukan sebagian besar yaitu 86 % (13 orang) faktor lingkungan yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol dan 40% (2 orang) yang tidak mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol.
Analisa data menunjukan sebagian besar yaitu 53% (8 orang) faktor keluarga yang berpengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkoho dan 47 % (6 orang) tidak mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol. Dalam percakapan sehari-hari keluarga pasti menjadi “tertuduh”timbulnya remaja mengkonsumsi alkohol, akan tetapi bila ditinjau kembali pada tabel 4.3 faktor keluarga menduduki peringakat tiga dalam arti paling sedikit dari faktor yang lain (Individu dan Lingkungan). Hal ini dipengaruhi oleh pendidikan dan usia. menunjukan banyak keluarga yang sadar akan pentingnya peran keluarga. Banyak iklan dan pesan-pesan pemerintah diberbagai media membuat keluarga semakin protektif terhadap bahaya dari mengkonsumsi minuman beralkohol agar jangan sampai anaknya
terpengaruh untuk mengkonsumsi minuman beralkohol. Adanya peran keluarga remaja ditegaskan oleh Saruto (2006) bahwa keluarga merupakan lingkungan primer hampir setiap individu, sejak lahir sampai membentuk keluarga sendiri, sebagai lingkungan primer hubungan antara manusia yang paling intensif dan yang paling awal terjadi didalam keluarga. Faktot Individu Analisa menunjukan sebagian besar yaitu 60 % (9 orang) faktor individu yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol dan 40 % (6 orang) tidak mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol. Pada remaja biasanya terjadi penyalagunaan alkohol pada mereka yang memiliki konsep diri negatif, harga diri rendah, mudah cemas, pasif dan agresif, kurang percaya diri, seorang yang tertutup, emosional hal ini juga turut mempengaruhi perilaku remaja. Apabila remaja tidak mampu menghadap masalah diatas maka dengan mudahnya remaja menyalagunakan lingkungan dan lebih melihat faktor-faktor diluar dirinya yang menentukan segala sesuatu sehingga remaja memandang alkohol sebagai satu-satunya jalan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya (Edy Karsono). Masa remaja adalah masa dimana mereka sangat peka dan mudah tersinggung yang kemudian akan menimbulkan masalah-masalah pada dirinya. Bila remaja tidak bisa mengatasi masalah yang timbul dalam drinya maka dapat membuat remaja melampiaskan mengkonsumsi minuman beralkohol dengan alasan karena dapat melepaskan diri dari masalah, membebaskan diri dari kebosanan, mengurangi rasa malu dan dapat meningkatkan harga diri.
Faktor Lingkungan Analisa data menunjukan sebagian besar yaitu 86 % (13 orang) faktor lingkungan yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol dan 40% (2 orang) yang tidak mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol. Keingintahuan yaitu Motif ingin tahu, bahwa remaja selalu mempunya sifat selalu ingi tahu segala sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak negatifnya. Misalnya saja ingin tahu bagaimanakah rasanya minuman keras. Kesempatan, karena kesibukan orang tua maupun keluarga dengan kegiatannya masing-masing atau akibat broken home yaitu kurangnya perhatian dari keluarga atau kuarangnya kasih sayang dari
orang tua sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi, brutal dan susah diatur. Kurang kasih sayang dan sebagainya maka dalam kesempatan tersebut kalangan remaja berupanya mencari pelarian dengan cara minum-minuman keras. Sarana dan prasarana, sebagai ungkapan rasa kasih sayang terhadap putra-putrinya terkadang orang tua memberikan fasilitas dan uang yang berlebihan. Namun hal tersebut disalahgunakan untuk memuaskan segala keinginan dirinya antara lain berawal dari minum minuman keras. Dari hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman beralkohol di RT 07 RW 06 Kelurahan Pacarkembang Surabaya adalah faktor lingkungan dengan prosentase 86 % hal ini karena remaja merasa bahwa dilingkungan sekitar rumah dapat mempengaruhi mereka untuk mengikuti perilaku dilingkungan tanpa memandang hal positif dan negatif.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: 1) Faktor keluarga mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman berakohol sejumlah 53% (8 orang). 2) Faktor individu mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman berakohol sejumlah 60% (9 orang). 3) Faktor lingkungan yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi minuman berakohol sejumlah 86% (13 orang). 4) Faktor dominan yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi alkohol sejumlah 86% (13 orang). Sehingga disarankan: 1) Bagi Tempat Penelitian yaitu di RT 07 RW 06 Kelurahan Pacar kembang diharapkan lebih banyak memberikan pengetahuan bahaya dari mengkonsumsi minuman beralkohol bagi kesehatan dan lingkungan sosial. 2) Bagi Peneliti Selanjutnya dapat mengaplikasikan manfaat pnelitian keperawatan dan sebagai data untuk melaksanakan riset keperawatan lebih lanjut tentang hal-hal yang berkaitan dengan gambaran faktor yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi alkohol, dan 3) bagi Institusi Akper William Booth Surabaya adalah agar institusi dapat mempertimbangkan untuk dapat memberikan pengetahuan tentang bahaya mengkonsumsi alkohol bagi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar Wahyu Wardhana (2008), Kenapa HarusMiras.WWW//....http:google.com 20 April 2012 Grant M. Dan Ryan (1998), Penyalunaan dan Ketergantungan NAZA (Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif).Edisi : 2 Jakarta : FKUL Hawari Dadang (1990), Terapi Dektosifikai dan rehabilitasi (sistem terpadu) pasien NAZA (Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif). Jakarta : FKUL Karsono Edy. (2004), Mengenal Kecanduan Narkotik dan Miras. Jakarta : Universitas Indonesia. Komalasari (2008), Psikologi Remaja, Jakarata : Universitas Indonesia. Narendra, M et al.(2002). Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, Jakarta : Sagung Sato. Nursalam dan Periani (2001) Pendekatan Praktis Metodologi Riset keperawatan. Jakarta: CV Info Medika. Samsul.(2008). Alkoholisme. yahoo.com 02 Maret 2012
www/http
;
Sarwono, Sarwito Wirawan (2006). Psikologi Remaja. Jakarata : Raja Garvindo Persada. Sediati (2007) Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan Jakarta : Salemba.