PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK SEJARAH BERBASIS PERJUANGAN LETKOL SLAMET RIYADI UNTUK MENINGKATKAN NILAI-NILAI NASIONALISME SISWA Raditya Jehan Andias Program Studi S2 Magister Pendidikan Sejarah
[email protected]
ABSTRAK Penelitian pengembangan yang dilakukan, bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan bentuk media
yang digunakan
dalam
pembelajaran
sejarah;
(2)
mendeskripsikan
prosedur
pengembangan media komik sejarah berbasis perjuangan Letkol Slamet Riyadi; (3) mendeskripsikan efektivitas media komik sejarah berbasis perjuangan Letkol Slamet Riyadi dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai nasionalisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) proses belajar dan pembelajaran dengan metode ceramah dan belum mengunakaan media pembelajaran; (2) penelitian dan pengembangan media pembelajaran yang dilakukan dengan mengikuti prosedur pengembangan model ADDIE, yang disesuaikan dengan Silabus, hasil validasi empat pakar memberikan nilai dengan kategori “baik”, uji coba satu-satu dilakukan dengan 3 siswa, dan uji coba kelompok kecil dilakukan dengan 5 sampel siswa, diperoleh nilai dengaan katagori baik. uji coba luas dengan satu kelas sebagai sampel dengan pemberian angket, memperoleh hasil; adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai nasionalisme; (3) Hasil uji efektifitas kelas eksperimen dan kontrol dengan uji-t, diperoleh taraf signifikansi nilai post-test prestasi sebesar 0,022 dan 0,000 skor angket sikap mandiri, data tersebut menunjukan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,025 dengan demikian Ho ditolak yang artinya ada perbedaan positif dan signifikan.
Kata Kunci: Komik Sejarah, Perjuangan Letkol Slamet Riyadi, Nilai Nasionalisme
ABSTRACT Research the development of which done , aims at: ( 1 ) described the form of medium used in teaching history; ( 2 ) described procedure development media comic history based struggle colonel slamet riyadi; ( 3 ) described the effectiveness of media comic history based struggle colonel slamet riyadi in improve understanding students to values nationalism . The results showed that: (1) the process of teaching and learning with lecture and not mengunakaan learning media; (2) research and development of instructional media is done by following the procedure development model of ADDIE, which is adapted to the syllabus, the validation results of four experts give the "good" category, piloting the one carried out by three students, and a small group trial conducted with 5 samples of students, obtained good grades dengaan category. extensive trials with the class as a sample by administering a questionnaire, the results obtained; existence of positive and significant impact on the value of nationalism; (3) The result of the effectiveness of the experimental class and control using t-test, obtained a significance level values post-test achievement of 0.022 and 0.000 score questionnaire selfsufficiency, the data shows significant value less than 0.025 and is therefore Ho rejected, which means there is a positive difference and significant.
Keywords: Comic History, Struggle Lt. Col. Slamet Riyadi, Value Nationalism
pembelajaran yang berpusat pada siswa
PENDAHULUAN Minat
generasi
muda
untuk
dapat
berdampak
pemerolehan
siswa
yang
mengenang, mempelajari dan menghargai
pengalaman
nilai-nilai luhur dari sejarah perjuangan
bermakna,
nasional bangsa saat ini dapat dikatakan
mendengar tetapi melakukan sendiri melalui
mengalami masa-masa yang krisis. Jiwa dan
berbagai kegiatan, misalnya melakukan
rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa
wawancara, mengamati, menggambar peta,
sudah kian terkikis. Dikalangan generasi
membuat tabel, membuat hipotesis, dan
muda,
sebagainya. Siswa tidak hanya belajar secara
kisah-kisah
kemerdekaan banyak
sejarah
kurang
generasi
perjuangan
diminati.
muda
belajar
pada
karena
siswa
tidak
lebih hanya
Bahkan
auditif (dengar dan baca), tetapi juga belajar
tidak
secara visual (melihat), dan bahkan belajar
yang
mengetahui sejarah perjuangan bangsanya
secara kinestetik (gerakan).
sendiri. Juga banyak generasi muda yang
Media
pembelajaran
komik
tidak mengetahui dan tidak mengenal tokoh-
mempermudah guru menyampaikan materi
tokoh
pelajaran dan membantu
pejuang
nasional
yang
berjasa
memahami
peserta didik
memerdekakan bangsanya sendiri. Sangatlah
dalam
materi.
memalukan dan disayangkan kalau keadaan
pembelajaran yang menarik akan mampu
seperti saat ini berlarut sampai generasi yang
meningkatan minat dan motivasi belajar
akan datang. Kalau keadaan seperti ini
peserta didik. Penggunaan media akan
dibiarkan sampai berlarut-larut, dan tidak
menjadikan
mendapat respon positif dan tindakan serius,
variatif sehingga siswa tidak cepat merasa
generasi muda yang akan datang tidak akan
bosan.
ada yang mengenal sejarah perjuangan
media, pembelajaran dapat berlangsung dan
ataupun para pejuang yang memerdekakan
mencapai hasil optimal (Musfiqon, 2012:
bangsanya sendiri. Jiwa, rasa cinta tanah air
36).
pembelajaran
sejarah
Media
lebih
Dengan optimalisasi penggunaan
dan bangsa, rasa saling memiliki, semangat
Media yang akan dikembangkan
nasionalisme dan Bhineka Tunggal Ika yang
dalam penelitian ini berupa komik sejarah
menyatukan
berbasis Perjuangan Letkol Slamet Riyadi.
semua
perbedaan
dan
keanekaragaman bangsa akan musnah. Edy
Sutrisna
dan
Wasino
(2010:
Media 9)
mengemukakan bahwa penerapan prinsip
komik
dipilih
dengan
mempertimbangkan berbagai alasan, yaitu: 1)
anak-anak
pada
umumnya
suka
membaca komik, 2) media komik mampu
yang digunakan untuk menghasilkan produk
menyajikan
tertentu, dan menguji keefektifan produk
konkret
gambaran
cerita
dengan ilustrasi
secara
gambar
dan
tersebut
(Sugiyono,
2015:407).
Dalam
dialog, 3) penggunaan media komik yang
penelitian ini, produk yang akan dihasilkan
mudah baik bagi guru maupun siswa, 4)
adalah media pembelajaran berupa komik
komik bisa dibaca kapan saja dan dimana
sejarah berbasis perjuangan Letkol Slamet
saja.
Riyadi untuk meningkatkan nilai – nilai Melalui
pembelajaran
pengembangan komik
media
sejarah
berbasis
nasionalisme siswa. Komik ini disajikan dalam
bentuk
gambar-gambar
yang
perjuangan Letkol Slamet Riyadi ini juga
dilengkapi narasi sehingga dalam suatu
diharapkan dapat meningkatkan kecintaan
deskripsi
siswa terhadap mata pelajaran sejarah.
pristiwa dan
Implikasi dari kecintaan ini siswa akan lebih
seolah-oleh pembaca bisa merasakan dan
termotivasi mengikuti pembelajaran dan
mengalami pristiwa itu sendiri. Untuk
lebih aktif baik itu bertanya maupun
metode yang digunakan, penelitian ini
memberikan
menggunakan
tanggapan.
Sehingga
mengenai
suatu
tempat
atau
ketokohan nampak begitu
metode
deskriptif
dan
pembelajaran lebih bermakna dan siswa
evaluatif. Metode deskriptif digunkan untuk
dapat
menghimpun
menghayati
nilai
-
nilai
yang
kondisi
berada
lapangan,
terjadi.
tersebut
digunakan untuk mengevaluasi kelayakan
mengandung unsur pendidikan sehingga
media pembelajaran pada saat proses uji
diharapkan
coba.
nilai-nilai
siswa
akan
lebih
dapat
Melalui
metode
di
terkandung dalam setiap peristiwa yang Setiap
sedangkan
yang
metode
evaluatif
evaluatif
ini
menghargai sejarah bangsanya. Implikasi
diharapkan akan menghasilkan produk yang
lain adalah
layak
mengurangi kebosanan dan
guna
karena
telah
melewati
kejenuhan siswa akan pembelajaran sejarah
serangkaian proses yang telah mengalami
selama ini.
perbaikan-perbaikan. Pengembangan
METODE PENELITIAN Penelitian
pahlawan Slamet Riyadi sebagai upaya
penelitian pengembangan R&D (Research &
untuk meningkatkan nasionalisme siswa
Development).
diadaptasi
R&D
merupakan
komik
jenis
Development)
ini
media
(Research
&
adalah metode penelitian
dari
model
pengembangan
pembelajaran desain instruksional ADDIE
(Analysis,
Design,
Development,
Implementation, Evaluation). Model ADDIE
yang
proses
yang
digunakan
bersifat
akan
menimbulkan
kejenuhan pada siswa.
yakni model yang mudah diterapkan di mana
diulang-ulang
Penurunan nilai-nilai nasionalisme siswa dapat disebabkan oleh beberapa
sistematis dengan kerangka kerja yang jelas
faktor,
menghasilkan produk yang efektif, kreatif,
penanaman rasa kebangsaan, cinta tanah air,
dan efisien (Angel Learning, 2008: 5).
seperti
Pertama
karena
malas-malasan
kurangnya
dalam
upacara
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
bendera dan kurangnya pengetahuan akan
Bentuk Pembelajaran di SMA Batik 2
Guru sejarah seharusnya dapat memberikan
Surakarta
penekanan-penekanan
Hasil
nilai-nilai
yang terkandung dalam nilai nasionalisme
pendahuluan, secara keseluruhan proses
kepada siswa. Kedua, pengaruh lingkungan
pembelajaran yang dilakukan guru di SMA
dari rumah, seperti kurangnya pengawasan
Batik 2 Surakarta sudah cukup baik.
orang tua, broken home dan lain sebagainya.
masih
sering
pada
terkait
studi
Meskipun
pengamatan
perjuangan para pahlawan di masa lampau.
menggunakan
metode pembelajaran konvensional namun interaksi siswa dan guru dapat berjalan dengan baik. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan media maupun metode yang
diulang-ulang
akan
menimbulkan
kejenuhan pada siswa. Hasil
pengamatan
studi
pembelajaran yang dilakukan guru di SMA Batik 2 Surakarta sudah cukup baik. masih
sering
teknologi.
Dengan
teknologi
semua
perkembangan zaman dapat diakses oleh siswa. Jika teknologi digunakan untuk hal hal yang positif maka teknologi juga dapat menjadi alat yang bisa meningkatkan nilai nasionalisme siswa .Namun, jika teknologi
pada
pendahuluan, secara keseluruhan proses
Meskipun
Faktor ketiga yaitu penggunaan
menggunakan
metode pembelajaran konvensional namun interaksi siswa dan guru dapat berjalan dengan baik. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan media maupun metode
disalahfungsikan maka dapat mengikis nilainilai nasionalisme siswa. Oleh karena itu siswa tetap harus dalam pengawasan terkait penggunaan teknologi seperti handphone dan alat elektronik lainnya. Efek dalam penggunaan teknologi yaitu siswa yang mulai tidak menghargai gurunya karena dampak dari film – film luar negeri yang tidak baik dan mudah diakses oleh siswa.
Serta
siswa
yang
tidak
proses belajar siswa, dimana proses belajar
memperhatikan guru saat mengajar karena
itu memiliki tahapan segera dan tahapan
asyik
jangka panjang.
bermain
sering
handphone.
Indikasi
rendahnya nilai nasionalisme siswa kelas XI
Desain
pengembangan
media
IPS SMA Batik 2 Surakarta dapat dilihat
pembelajaran
dari rendahnya kecintaan siswa terhadap
Perjuangan
budaya lokal. Siswa kurang menyukai
mengadopsi desain pengembangan model
musik-musik karawitan jawa dan justru
ADDIE.
lebih menyukai musik modern kebarat-
pertama dari model ADDIE. Langkah
baratan, selain itu juga kurang tertarik untuk
analisis melalui dua tahapan yakni: (1)
mempelajari peninggalan bersejarah yang
analisis
ada di
kota Surakarta seperti kraton
mengetahui dan mengklarifikasi apakah
Mangkunegaran, Kasunanan, serta obyek –
masalah kinerja yang dihadapi di SMA
obyek sejarah peniggalan kolonial lainnya.
Batik
Kemudian juga kurangnya pemahaman
penggunaan fasilitas sekolah oleh guru, atau
terhadap pahlawan lokal serta peristiwa –
keterbatasan fasilitas yang dimiliki oleh
peristiwa bersejarah yang ada di Surakarta.
sekolah sehingga memerlukan solusi berupa
Komik sejarah dipilih menjadi media
komik Letkol
Analisis
kerja
2
berbasis
Slamet
Riyadi
merupakan
yang
Surakarta
penyelenggaraan
sejarah
langkah
dilakukan
seperti
program
untuk
kurangnya
pembelajaran
pembelajaran sejarah karena mempunyai
atau perbaikan manajemen, (2) Analisis
sifat yang sederhana dalam penyajiannya
kebutuhan
dan memiliki unsur urutan cerita yang
diperlukan untuk menentukan kemampuan-
memuat pesan yang besar tetapi disajikan
kemampuan atau kompetensi yang perlu
secara ringkas dan mudah dicerna.
dipelajari oleh siswa untuk meningkatkan
Pengembangan Media Komik Sejarah
kinerja atau prestasi belajar.
Untuk Meningkatkan Nilai Nasionalisme Metode penelitian ini menggunakan
merupakan
langkah
yang
Desain merupakan inti dari langkah kerja
mempelajari
masalah
kemudian
metode penelitian dan pengembangan yang
menemukan alternatif solusi yang berhasil
lebih dikenal dengan nama Research and
diidentifikasi
Development
Gagne
kebutuhan. Langkah penting yang perlu
desain
dilakukan untuk menentukan pengalaman
pembelajaran disusun untuk membantu
belajar yang perlu dimiliki oleh peserta
(dalam
(R&D).
Sanjaya,
Menurut
2013:
66)
melalui
langkah
analisis
didik
selama
mengikuti
aktivitas
agar sesuai dengan materi pembelajaran.
pembelajaran. Langkah yang harus mampu
Hal ini dilakukan untuk menghasilkan
menjawab pertanyaan, apakah program
sebuah produk media pembelajaran yang
pembelajaran
berkualitas untuk diterapkan dalam kegiatan
dapat
kesenjangan
mengatasi
masalah
kemampuan
Kesenjangan
disini
siswa. perbedaan
Pengembangan merupakan langkah
kemampuan yang dimiliki siswa dengan
ketiga dalam pengimplementasian model
kemampuan
desain
yang
adalah
pembelajaran.
seharusnya
dimiliki
siswa.
sistem
pembelajaran
ADDIE.
Langkah pengembangan meliputi kegiatan Langkah
yang
dilakukan
dalam
membuat,
membeli,
dan
memodifikasi
desain media adalah menentukan materi
bahan ajar. Dengan kata lain mencakup
pelajaran sejarah untuk kelas XI IPS.
kegiatan memilih, menentukan metode,
Standar Kompetensi yang diambil adalah
media serta strategi pembelajaran yang
“Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia
sesuai untuk digunakan dalam penyampaian
dalam upaya mempertahankan kemerdekaan
materi atau substansi program. Dalam
dari ancaman sekutu dan belanda” dengan
melakukan langkah pengembangan ada dua
Kompetensi Dasar, “Menganalisis Agresi
tujuan penting yang perlu dicapai antara lain
Militer II Belanda terhadap Indonesia”.
yaitu: (1) memproduksi, membeli atau
Tema
yang
digunakan
adalah
merevisi bahan ajar yang akan digunakan
Surakarta”.
Setelah
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
menyusun
telah dirumuskan sebelumnya, (2) memilih
perangkat media. Media yang digunakan
media terbaik yang akan digunakan untuk
berupa komik, Peneliti kemudian membuat
mencapai
konsep
akan
pemilihan SK, KD disesuaikan antara guru,
dikembangkan berdasarkan literatur yang
siswa, dan peneliti (4) melakukan uji
diperoleh yaitu meliputi alur cerita, teks
validasi yang bertujuan apakah media layak
narasi,
untuk diterapkan dalam pembelajaran. Draf
“Serangan materi
akan
Umum
tersusun,
dasar
dan
selanjutnya
draf
teks
media
yang
dialog.
Peneliti
tujuan
yang
pembelajaran,
telah
berkolaborasi dengan ilustrator yang ahli
media
dalam pembuatan komik. Peneliti tidak
dikonsultasikan kepada ahli materi dan ahli
menyerahkan sepenuhnya kepada ilustrator
media
karena peneliti turut memberi pengarahan
konsultasi
pembelajaran. tersebut
jadi
(3)
kemudian
Tujuan untuk
dilakukan
mendapatkan
validasi dari kedua tim ahli yang berupa
pengembangan
adalah
penilaian kelayakan dan saran perbaikan.
mengembangkan
produk-produk
untuk yang
dengan
efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah.
menunjukkan produk awal yang telah
Pendapat tersebut sesuai dengan pemikiran
dikembangkan
Sugiono (2009: 407) bahwa penelitian dan
Validasi
dilakukan
beserta
instrumen
penilaiannya kepada ahli media dan ahli
pengembangan
materi.
untuk
Development) adalah metode penelitian
memberikan masukan dari aspek penyajian,
yang digunakan untuk menghasilkan produk
aspek kebahasaan dan aspek tampilan.
tertentu, dan menguji keefektifan produk
Sedangkan
untuk
tersebut. Produk yang dihasilkan dalam
memberikan masukan dan menilai dari segi
penelitian dan pengembangan berupa media
aspek pembelajaran, dan aspek isi. Ahli
pembelajaran
materi memberikan saran bahwa ketepatan
perjuangan Letkol Slamet Riyadi untuk
kronologi perlu untuk ditingkatkan. Hal ini
meningkatkan nilai–nilai nasionalisme.
Ahli
media
ahli
diminta
materi
diminta
penting dilakukan perbaikan karena metode kronologi
membantu
(Research
komik
sejarah
and
berbasis
Hasil efektivitas ini tidak dapat lepas
menunjukkan
dari sistem kegiatan pendidikan. Dalam
bagaimana peristiwa, gerakan, adat istiadat,
konteks yang lebih sederhana, pengajaran
atau lembaga berkembang menjadi seperti
sejarah sebagai sub sistem dari sistem
sekarang ini (Kochhar, 2008: 77). Metode
kegiatan
kronologi
pembandingan dalam kegiatan belajar, yang
menghindarkan
kebingungan
pendidikan,
karena memanfaatkan unsur urutan yang
menunjuk
terus
pengorganisasian
bersambung
dalam
rangkaian
pada
merupakan
pengaturan lingkungan mendorong
dan belajar
peristiwa. Sedangkan saran dari ahli media
mengajar
adalah tampilan pertama berisi identitas
menumbuhkan motivasi peserta didik untuk
penting dari media seperti judul, target user,
belajar dan mengembangkan diri.
pengembang.
sehingga
usaha
serta
Melihat hasil belajar kelas yang
Hasil penelitian dan pengembangan
menggunakan media komik sejarah pada
media pembelajaran komik sejarah berbasis
kelas XI IPS 5 lebih tinggi dari kelas yang
Perjuangan Letkol Slamet Riyadi untuk
menggunakan
meningkatkan nilai nasionalisme terbukti
siswa kelas XI IPS 2, membuktikan bahwa
efektif.
media pembelajaran dapat mempengaruhi
Tujuan
utama
penelitian
dan
media
PowerPoint
pada
hasil belajar dan juga dapat meningkatkan
yang menunjang bagi kegiatan belajar
nilai afektif pada diri siswa yaitu nilai
mengajar siswa dan guru. Guru telah
nasionalisme.
keefektifan
menggunakan media pembelajaran yang
komik sebagai media pembelajaran juga
cukup bervariasi, namun kurang dalam
diungkapkan oleh Rahmasari Dwimarta
menarik siswa agar lebih memperhatikan
dalam jurnal penelitiannya yang berjudul,
dalam proses pembelajaran. Kondisi ini
“Pengaruh Media Pembelajaran Komik
disebabkan
terhadap Pemahaman Konsep Matematika
nasionalisme siswa, selain itu juga karena
Materi
Pengurangan
efek modernitas zaman yang merubah
Pecahan Membahas Pendidikan Karakter
pola murid ke arah yang cenderung
Secara
bermalas-malasan.
Sebagaimana
Penjumlahan
Dini
dan
dan
Berkelanjutan
memudarnya
nilai
Menggunakan Komik”. Jurnal penelitian ini
2. Pembuatan media pembelajaran komik
menjelaskan bahwa terdapat perbedaan
sejarah ini melalui beberapa langkah
pengaruh antara media pembelajaran komik
yaitu : menganalisis media pembelajaran,
dan media pembelajaran gambar terhadap
mengumpulkan
pemahaman
menyusun
konsep
matematika
materi
penjumlahan dan pengurangan pecahan. SIMPULAN
Kompetensi
sumber
pustaka,
materi
berdasar
Standar
dan
Kompetensi
Dasar,
membuat storyboard, menyusun draf
Berdasarkan hasil
maka
komik
sejarah.
dapat ditarik kesimpulan terkait dengan
media
pembelajaran
komik
sejarah
penelitian
berbasis
Perjuangan
Letkol
Slamet
dan
pembelajaran
analisis
pengembangan
komik
pengembangan
berbasis
Riyadi kemudian dilakukan beberapa
Perjuangan Letkol Slamet Riyadi Untuk
penilaian untuk mendapatkan kelayakan.
Meningkatkan Nilai – Nilai Nasionalisme
Kelayakan pertama dapat dilihat dari
kelas XI IPS SMA Batik 2 Surakarta.
hasil validasi ahli materi dan ahli media.
Adapun
Berdasarkan
kesimpulannya
sejarah
media
Pada
adalah
sebagai
seluruh
penilaian
yang
berikut :
diberikan oleh ahli materi, ahli media dan
1. Penggunaan media serta proses kegiatan
siswa dalam uji coba lapangan, media
belajar mengajar di SMA Batik 2
pembelajaran komik sejarah berbasis
Surakarta sudah berjalan dengan cukup
Perjuangan Letkol Slamet Riyadi untuk
baik. Sekolah telah memberikan fasilitas
meningkatkan nilai nasionalisme siswa
dinyatakan
layak
untuk
digunakan
berbasis
Perjuangan
Letkol
Slamet
sebagai media pembelajaran sejarah. Hal
Riyadi lebih tinggi dibandingkan dengan
ini
penilaian
menggunakan media PowerPoint. Hal ini
kelayakan media yang menunjukkan nilai
ditunjukkan dengan hasil perhitungan uji
minimal baik.
t dengan menggunakan kriteria penelitian
dilihat
dari
kriteria
3. Penggunaan media komik sejarah dinilai
koefisien thit lebih besar dari nilai
prestasi
koefisien ttab. Maka diperoleh kesimpulan
siswa di SMA Batik 2 Surakarta . Prestasi
bahwa penggunaan media pembelajaran
belajar
siswa
komik sejarah berbasis Perjuangan Letkol
media
pembelajaran
efektif
berbasis
dalam
meningkatkan
dengan
menggunakan
lebih
tinggi
sejarah
di SMA Batik 2 Surakarta
menggunakan
efektif
dalam meningkatkan nilai
dengan
media PowerPoint. Hal ini ditunjukkan dengan hasil perhitungan uji t dengan menggunakan
kriteria
penelitian
koefisien thit lebih besar dari nilai koefisien ttab. Selain itu, media komik digital
juga
dinilai
efektif
dalam
meningkatkan nilai nasionalisme siswa di SMA
Batik
2
Surakarta.
Nilai
nasionalisme siswa dengan menggunakan media
pembelajaran
pembelajaran
sejarah
komik
dibandingkan
Slamet Riyadi dalam
komik
komik
sejarah
nasionalisme
DAFTAR PUSTAKA
Angel Learning. 2008. Instructional Design in Angel. Indianapolis : Telecom Azhar Arsyad. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media Edy Sutrisna dan Wasino. 2010. “Pembelajaran IPS Dalam Realita Di Era KTSP : Studi Eksplorasi Pelaksanaan Pembelajaran IPS Pada SMP Di Kabupaten Pati”. Paramita, Vol. 20, No. 2, Juli 2010. Kochhar, S.K. 2008. Pembelajaran Sejarah. Jakarta : Grasindo. Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta : Prestasi Pustaka Karya Rahmasari Dwimarta. 2014. “Pengaruh Media Pembelajaran Komik Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Membahas Pendidikan Karakter Secara Dini dan Berkelanjutan Menggunakan Komik”, Didaktika Dwija Indria, Vol.2, No.8,2014 Sanjaya, 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenamedia Group Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan, Pendektan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.