Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
PERANSERTA MASYARAKAT DALAM USAHA MEMPERPANJANG MASA PAKAI TPA KEBON KONGOK KOTA MATARAM Imam Azhary, Ellina S. Pandebesie Program Pascasarjana Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Email:
[email protected]
ABSTRAK Tingginya laju pertumbuhan penduduk serta perkembangan kota yang kompleks, mengakibatkan bertambahnya jumlah timbulan sampah yang dihasilkan tiap jiwa menjadi salah satu penyebab permasalahan sampah di Kota Mataram, sedangkan di satu sisi TPA Kebon Kongok memiliki umur rencana yang terbatas dan akan ditutup setelah habis masa pakainya. Hal ini disebabkan karena luas lahan TPA adalah konstan/tetap sedangkan laju pertumbuhan dan penyebaran penduduk terus meningkat, sedangkan usaha reduksi sampah baik oleh pemerintah maupun masyarakat masih sangat kurang. Secara umum kondisi lahan TPA saat ini telah tertimbun sampah, sehingga untuk meningkatkan daya tampung dapat dilakukan dengan menambah tinggi timbunan sampah hingga ketinggian 10 m, sehingga kapasitas TPA untuk penimbunan adalah 297.500 m3. Kajian ilmiah terhadap TPA Kebon Kongok diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian dilakukan melalui pengumpulan data primer berupa komposisi sampah, densitas sampah, volume dan berat sampah yang masuk ke TPA dengan metode wawancara, observasi, penyebaran kuesioner pada masyarakat, dan pengukuran sedangkan data sekunder berupa data yang telah ada pada instansi yang terkait dan hasil penelitian/kajian terdahulu yang sejenis. Data tersebut kemudian dianalisis untuk kemudian dilakukan evaluasi dari aspek teknis dan aspek peranserta masyarakat, sehingga diperoleh suatu kesimpulan mengenai masa pakai TPA Kebon Kongok. Hasil evaluasi, diketahui bahwa masa pakai TPA Kebon Kongok eksisting tanpa penanganan akan penuh pada 3 tahun 1 bulan mendatang (akan penuh pada bulan Januari 2009). Jika dilakukan usaha reduksi di sumber sampah, masa pakai TPA akan dapat diperpanjang hingga bulan Juli 2009. Sedangkan bila diikuti dengan pengolahan di TPA akan dapat memperpanjang usia pakai TPA hingga 6 tahun 7 bulan (akan penuh pada bulan Juli 2012). Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang PENDAHULUAN Latar Belakang Pengelolaan sampah di Kota Mataram ditangani oleh Dinas Kebersihan Kota Mataram. Menurut data Dinas Kebersihan, pelayanan kebersihan kepada masyarakat telah menjangkau 82,6 % wilayah Kota Mataram atau telah menjangkau 19 kelurahan dari 23 kelurahan yang ada, sedangkan tingkat pelayanan pengangkutan sampah ke TPA sudah mencapai 60 % dari jumlah timbulan sampah yang ada di Kota Mataram, namun demikian hingga saat ini upaya untuk mereduksi sampah sebelum ditimbun ke TPA baik oleh masyarakat maupun pemerintah dirasakan masih sangat kurang. Sampah yang berasal dari kota dibuang pada satu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berlokasi di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Barat, berjarak ± 20 km dari Kota Mataram yang dikenal dengan sebutan TPA Kebon Kongok. TPA Kebon Kongok memiliki luas 8,6 ha termasuk sarana dan prasarananya, dan menggunakan sistem penimbunan terkendali. Secara umum kondisi lahan TPA saat ini telah tertimbun sampah, sehingga untuk meningkatkan daya tampung dapat dilakukan dengan menambah tinggi timbunan sampah hingga ketinggian 10 m, sehingga kapasitas TPA untuk penimbunan adalah 297.500 m3. Dari hasil pengamatan dilapangan serta hasil wawancara dengan pihak Dinas Kebersihan Kota Mataram, dengan memperhatikan laju timbulan sampah di Kota Mataram, masa pakai TPA akan habis pada 2 hingga 3 tahun mendatang. Jika tidak ada upaya untuk mereduksi sampah kota, maka masa pakai lahan TPA akan sulit diperpanjang dan bila TPA pada saatnya penuh, sementara Pemerintah Kota Mataram belum bisa mencari lahan TPA baru, akan mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh penumpukan sampah dimana-mana. Penentuan lahan untuk lokasi TPA pengganti akan menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi Kota Mataram karena keterbatasan lahan yang dimiliki. Sementara itu, menurut data Dinas Kebersihan, peranserta masyarakat dalam pengelolaan kebersihan masih kurang, ini dibuktikan dengan masih rendahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan, misalnya : membuang sampah tidak pada tempatnya, tetapi membuang sampah justru di sungai atau di jalan raya, rendahnya peran masyarakat dalam usaha pemilahan dan pengurangan volume sampah sejak dari sumber, serta masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan sampah untuk kepentingan ekonomi. Sedangkan upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan peranserta masyarakat oleh Dinas Kebersihan baru pada tataran pemberian bimbingan dan penyuluhan di beberapa kelurahan. Perumusan Masalah Dari uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sektor persampahan di Kota Mataram sebagai berikut: Masa pakai TPA Kebon Kongok yang akan habis pada 2 tahun mendatang Kesulitan dalam menentukan lahan untuk lokasi TPA yang baru, karena keterbatasan lahan di Kota Mataram Rendahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk membuang sampah pada tempat yang disediakan Belum maksimalnya partisipasi masyarakat dan lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam pengelolaan sampah. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi masa pakai TPA Kebon Kongok pada kondisi eksisting (tanpa pengolahan) dibandingkan dengan masa pakai jika dilakukan pengolahan di sumber sampah dengan tingkat partisipasi yang telah direncanakan, serta masa pakai jika diikuti dengan penanganan sampah di TPA, pada kapasitas volume daya tampung yang sama. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian mengenai evaluasi masa pakai TPA Kebon Kongok ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada Pemerintah Kota Mataram tentang
ISBN : 979-99735-2-X D-4-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
perkiraan masa pakai TPA Kebon Kongok serta cara penanganan sampah yang dapat dilakukan guna memperpanjang masa pakai TPA terutama untuk peningkatan peranserta masyarakat. Ruang Lingkup Penelitian Dalam pembahasan ini, ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut: 1. Penelitian difokuskan pada TPA Kebon Kongok Kota Mataram 2. Aspek yang ditinjau adalah aspek teknis dan aspek peranserta masyarakat 3. Kegiatan penelitian meliputi pengumpulan data, pengolahan data, analisa dan evaluasi. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah cara untuk memahami obyek penelitian, yang dapat memberikan kemudahan kepada peneliti mengenai cara atau teknik memperoleh data, cara menentukan sampel, menganalisis data serta akhirnya mengambil kesimpulan dan menulis laporan. Metodologi penelitian diperlukan untuk menentukan tahapan-tahapan dalam suatu penelitian dengan melihat sistematika yang ada sehingga dapat dilihat dengan jelas tahapan apa yang memerlukan penekanan perhatian ataupun kendalakendala yang mungkin terjadi selama penelitian sampai dengan penulisan. 1. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dimaksudkan untuk mempertajam permasalahan yang akan dibahas, untuk itu diperlukan batasan ataupun ruang lingkup permasalahan. Identifikasi masalah dicantumkan latar belakang permasalahan, tujuan dan manfaat yang akan didapatkan dari penelitian sampai dengan penulisan yang dilakukan. 2. Pengumpulan Data Data primer yang dibutuhkan adalah data komposisi sampah di TPA, densitas sampah baik sampah lepas maupun sampah padat, berat sampah yang masuk ke TPA, data peranserta masyarakat dengan menyebarkan kuesioner dengan cakupan wilayah sebaran adalah 3 kecamatan yang ada di Kota Mataram. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data yang telah ada pada instansi atau lembaga/organisasi yang terkait. Juga dilakukan melalui buku-buku, jurnal dan kajian/penelitian dari peneliti sebelumnya yang sejenis dengan penelitian yang dilakukan. 3. Analisis Analisa dilakukan untuk mengetahui potensi peranserta masyarakat dalam mereduksi volume sampah, sehingga akan melahirkan satu analisis mengenai masa pakai TPA. 4. Evaluasi Evaluasi dilakukan terhadap aspek teknis, dan aspek peranserta masyarakat dengan cara sebagai berikut: Evaluasi Teknis, dilakukan dengan membandingkan masa pakai TPA tanpa penanganan dengan masa pakai TPA setelah melalui proses penanganan, baik
ISBN : 979-99735-2-X D-4-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
dengan reduksi di sumber sampah maupun dengan penanganan lanjutan di TPA. Dari evaluasi ini ditentukan metoda/alternatif yang tepat dalam memperpanjang masa pakai TPA. Evaluasi Peranserta Masyarakat, dilakukan berdasarkan pengamatan dan hasil analisis dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada masyarakat. Dari hasil kuesioner ini dapat direncanakan tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dan merekomendasikan program–program yang dapat diterapkan baik oleh pemerintah maupun masyarakat dalam pengelolaan sampah. 5. Kesimpulan dan Saran Dari hasil analisis data serta evaluasi maka dapat ditarik suatu kesimpulan serta saran mengenai pengelolaan sampah di Kota Mataram, utamanya mengenai masa pakai TPA Kebon Kongok. PEMBAHASAN 1. Aspek Teknis Evaluasi bertujuan untuk membandingkan masa pakai TPA Kebon Kongok eksisting (tanpa penanganan) dengan masa pakai TPA jika dilakukan usaha reduksi di sumber sampah, serta jika dilakukan penanganan lanjutan di TPA. Evaluasi ini mengacu pada proyeksi jumlah penduduk, timbulan sampah, persentase pelayanan, analisis mass balance dan volume TPA Kebon Kongok yang belum terisi. Hasil dari evaluasi ini akan digunakan untuk menentukan metoda atau alternatif yang tepat dalam menangani sampah Kota Mataram untuk memperpanjang masa pakai TPA Kebon Kongok. Hasil proyeksi sampah yang diangkut ke TPA ditampilkan pada Tabel 1, sedangkan hasil perhitungan dan analisis masa pakai TPA eksisting adalah seperti yang ditampilkan pada Tabel 2. Tabel 1. Proyeksi Volume Sampah yang Diangkut ke TPA Tahun
Jumlah Penduduk
Volume Sampah
(jiwa)
(m3)
2006 367272 368,649.27 2007 378107 379,524.90 2008 389261 390,720.73 2009 400744 402,246.79 2010 412566 414,113.12 2011 424737 426,329.76 2012 437266 438,905.75 2013 450166 451,854.12 2014 463446 465,183.92 2015 477117 478,906.19 2016 491192 493,033.97 Sumber: Hasil Perhitungan
Berat Sampah (kg)
Pelayanan
Volume (m3)
Berat (kg)
93,198,221.95 95,947,690.29 98,778,107.44 101,692,010.98 104,691,938.50 107,780,427.57 110,959,762.03 114,233,240.71 117,603,147.45 121,072,273.58 124,643,917.96
60 60 60 65 65 65 70 70 70 75 75
221,189.56 227,714.94 234,432.44 261,460.41 269,173.53 277,114.35 307,234.02 316,297.89 325,628.75 359,179.64 369,775.48
55,918,933.17 57,568,614.17 59,266,864.46 66,099,807.14 68,049,760.02 70,057,277.92 77,671,833.42 79,963,268.50 82,322,203.21 90,804,205.18 93,482,938.47
ISBN : 979-99735-2-X D-4-4
%
Sampah yang diangkut ke TPA
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Tabel 2. Proyeksi Masa Pakai TPA Kebon Kongok Eksisting
No
Tahun Proyeksi
1 2 3
2006 2007 2008
Sampah yang diangkut ke TPA Volume Berat 3 (m ) (kg)
Volume Sampah Terkompaksi (m³)
221,189.56 55,918,933.17 227,714.94 57,568,614.17 234,432.44 59,266,864.46 TPA PENUH >>>>>>>>>>> 4 2009 261,460.41 66,099,807.14 5 2010 269,173.53 68,049,760.02 6 2011 277,114.35 70,057,277.92 7 2012 307,234.02 77,671,833.42 8 2013 316,297.89 79,963,268.50 9 2014 325,628.75 82,322,203.21 Sumber: Hasil perhitungan
92,939.54 95,681.38 98,503.94 109,860.57 113,101.47 116,438.04 129,093.74 132,902.20 136,822.85
Volume Sampah Kumulatif (m³) 92,939.54 188,620.92 287,124.86 297,500.00 396,985.42 510,086.89 626,524.93 755,618.68 888,520.88 1,025,343.73
Dari Tabel 2 di atas diperoleh hasil bahwa masa pakai TPA Kebon Kongok eksisting adalah hingga 3 tahun 1 bulan mendatang (akan penuh pada bulan Januari tahun 2009). 2. Aspek Peranserta Masyarakat Secara umum, partisipasi masyarakat dalam mereduksi sampah cukup mempengaruhi umur pakai TPA, mengingat 51,47 % dari total timbulan sampah Kota Mataram berasal dari permukiman. Masyarakat dapat melaksanakan pemilahan, sampah kering yang memiliki nilai ekonomis dapat didaur ulang atau dijual dan sampah basah dapat digunakan untuk membuat kompos. Dibawah ini ditampilkan analisis mass balance sampah permukiman pada gambar 1. Sampah Permukiman 17,50 %
82,5 %
Sampah Kering (Non Organik)
Sampah Basah (Organik) 33,00 %
49,50 %
Komposting
9,01 %
Sisa Tak Terolah
33,00 %
Sisa Tak Terolah
9,01 %
Sampah tidah terolah (42,01 %)
Sumber: Hasil Analisa
8,49 %
Daur Ulang Sampah
Plastik = 50 % x 8,50 Kertas = 50 % x 6,90 Logam = 80 % x 0,30 Karet = 50 % x 1,10 Daur Ulang Potensi reduksi Tidak terolah
Gambar 1. Analisis Mass Balance Sampah Permukiman
ISBN : 979-99735-2-X D-4-5
= 4,25 % = 3,45 % = 0,24 % = 0,55 % = 8,49 %
= 57,99 % = 42,01 %
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Dari hasil survey dan kuesioner yang disebar di 3 (tiga) kecamatan di Kota Mataram, diperoleh hasil bahwa pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan sampah sudah cukup baik. Ini dibuktikan dengan jawaban sebanyak 79,17 % responden menyatakan penting dilakukannnya pemilahan sampah sejak dari sumber, sebanyak 70,83 % responden akan melakukan pemisahan sampah dalam wadah yang berbeda, 91,78 % responden menyatakan mengetahui bahwa sampah dapat diolah menjadi kompos dan produk daur ulang, dan sebanyak 77,78 % responden menyatakan bersedia melaksanakan komposting skala rumah tangga. Responden juga sangat antusias jika diadakan penyuluhan tentang pengelolaan sampah di Kelurahan dengan persentase yang akan datang ke kelurahan sebanyak 76,06 %. Dengan dasar hasil kuesioner diatas dan adanya target pencapaian MDG’s untuk memperbesar peran masyarakat dalam penanganan sampah setempat, maka dalam perencanaan ini diambil asumsi target peranserta masyarakat untuk melaksanakan program reduksi sebesar 15 % pertahun di tingkat sumber dan 25 % pertahun di tingkat TPS, sehingga total potensi reduksi adalah 40 % dengan peningkatan 5 % setiap tahun, sehingga potensi reduksi sampah di sumber disajikan pada tabel 3 berikut: Tabel 3. Proyeksi Masa Pakai TPA dengan Usaha Reduksi di Sumber No
Tahun Proyeksi
Berat Sampah (kg)
Reduksi masyarakat (kg)
1 2 3
2006 2007 2008
93,198,221.95 95,947,690.29 98,778,107.44
11,126,918.20 12,887,073.79 14,741,374.60
4 5 6 7 8 9 10
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
101,692,010.98 104,691,938.50 107,780,427.57 110,959,762.03 114,233,240.71 117,603,147.45 121,072,273.58
16,693,861.35 18,748,726.28 20,910,313.10 23,183,063.97 25,571,784.62 28,081,235.33 30,716,441.46
Berat sampah dibawa ke TPA (kg)
Vol.sampah terkompaksi (m3)
49,242,782.25 81,843.51 49,836,369.90 82,830.07 50,422,039.71 83,803.48 TPA penuh >>>>>>>>>>>>>> 55,248,797.26 91,825.75 55,863,087.94 92,846.72 56,465,574.41 93,848.08 61,443,688.64 102,121.91 62,063,019.26 103,151.26 62,665,338.48 104,152.34 67,766,874.09 112,631.30
Volume sampah kumulatif (m3) 81,843.51 164,673.58 248,477.06 297,500.00 340,302.81 433,149.53 526,997.61 629,119.52 732,270.78 836,423.12 949,054.42
Dari Tabel 3 di atas diperoleh hasil bahwa terjadi penambahan masa pakai TPA Kebon Kongok dengan usaha reduksi di sumber hingga 3 tahun 6 bulan mendatang (akan penuh pada bulan Juni tahun 2009). Jika dibandingkan dengan masa pakai TPA eksisting, terdapat penambahan masa pakai selama 5 bulan. Di samping dapat memperpanjang masa pakai TPA, proses reduksi oleh masyarakat ini secara otomatis akan mengurangi biaya operasional pengangkutan sampah dan operasional pengolahan sampah di TPA. Penambahan umur pakai ini akan lebih signifikan jika dilanjutkan dengan upaya mereduksi timbulan sampah yang terangkut ke TPA dengan metode komposting dan daur ulang. Dimana berdasarkan analisis mass balance, potensi reduksi sampah mencapai 50,45 % dari sampah terangkut. Dibawah ini ditampilkan masa pakai TPA jika dilakukan reduksi di sumber dan diikuti dengan penanganan di TPA, pada tabel 4.
ISBN : 979-99735-2-X D-4-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
Tabel 4. Masa Pakai TPA dengan Reduksi di Sumber dan di TPA Thn
Berat Sampah (kg)
1
2006
93,198,221.95
11,126,918.20
49,242,782.25
24,842,983.65
Berat sampah yang ditimbun (kg) 24,399,798.61
2
2007
95,947,690.29
12,887,073.79
49,836,369.90
25,142,448.61
24,693,921.28
41,042.30
81,595.76
3
2008
98,778,107.44
14,741,374.60
50,422,039.71
25,437,919.03
24,984,120.67
41,524.62
123,120.38
4
2009
101,692,010.98
16,693,861.35
55,248,797.26
27,873,018.22
27,375,779.04
45,499.66
168,620.04
5
2010
104,691,938.50
18,748,726.28
55,863,087.94
28,182,927.87
27,680,160.07
46,005.55
214,625.59
6
2011
107,780,427.57
20,910,313.10
56,465,574.41
28,486,882.29
27,978,692.12
46,501.72
261,127.32
No
Reduksi masyarakat (kg)
Berat sampah dibawa ke TPA (kg)
Reduksi di TPA (kg)
Vol. terkompak si (m3)
Vol. sph kumulatif (m3)
40,553.46
40,553.46
TPA PENUH >>>>>>>>>>>>>>
297,500.00
7
2012
110,959,762.03
23,183,063.97
61,443,688.64
30,998,340.92
30,445,347.72
50,601.41
311,728.72
8
2013
114,233,240.71
25,571,784.62
62,063,019.26
31,310,793.22
30,752,226.04
51,111.45
362,840.17
9
2014
117,603,147.45
28,081,235.33
62,665,338.48
31,614,663.27
31,050,675.22
51,607.48
414,447.66
10
2015
121,072,273.58
30,716,441.46
67,766,874.09
34,188,387.98
33,578,486.11
55,808.81
470,256.46
Sumber: Hasil perhitungan
Dari tabel 4. diketahui bahwa masa pakai TPA Kebon Kongok Kota Mataram dengan usaha reduksi di sumber dan di TPA, akan dapat diperpanjang hingga 6 tahun 7 bulan (akan penuh pada bulan Juli tahun 2012). Dari penjelasan diatas, dapat direkomendasikan kepada Pemerintah Kota Mataram, bahwa untuk memperpanjang masa pakai TPA Kebon Kongok, dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah: Melakukan suatu upaya reduksi sampah dengan metoda komposting dan daur ulang di TPA Kebon Kongok. Merencanakan dan menerapkan suatu sistem pengelolaan sampah terpadu skala kawasan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam usaha reduksi sampah, karena berdasarkan analisis, potensi sampah permukiman yang dapat tereduksi mencapai 57,99 %. Dalam pelaksanaannya dapat melibatkan berbagai pihak, selain Pemerintah Kota juga dapat melibatkan peran swasta dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Pemerintah Kota Mataram dapat mengoptimalkan keberadaan lembaga-lembaga yang berada ditengah masyarakat untuk pengelolaan sampah. Potensi yang strategis diantaranya adalah potensi sekolah mulai SD, SMP dan SMU, potensi lembaga adat di setiap Kelurahan maupun Desa yang dapat dimanfaatkan sebagai ujung tombak pengelolaan kebersihan sejak dari sumber sampah, serta potensi organisasi seperti Karang Taruna dan Ibu-ibu PKK. Menyikapi hasil kuesioner yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden (70,83 %) akan melakukan pemilahan sampah sejak dari sumbernya, Pemerintah Kota Mataram dapat menindaklanjutinya dengan menyediakan tong sampah maupun TPS yang memisahkan antara sampah basah dan sampah kering. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a. Masa pakai TPA Kebon Kongok eksisting tanpa pengolahan, akan penuh pada 3 tahun 1 bulan mendatang (bulan Januari tahun 2009)
ISBN : 979-99735-2-X D-4-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi V Program Studi MMT-ITS, Surabaya 3 Pebruari 2007
b. Masa pakai TPA jika dilakukan usaha reduksi di masyarakat, akan dapat diperpanjang hingga bulan Juni 2009 c. Masa pakai TPA jika dilakukan usaha reduksi sampah di sumber serta diikuti pengolahan di TPA, akan dapat diperpanjang hingga 6 tahun 7 bulan (akan penuh pada bulan Juli tahun 2012) 2. Saran a. Diperlukan suatu penelitian dan kajian lebih lanjut secara mendalam mengenai penerapan sistem pengelolaan sampah terpadu skala kawasan, terutama dari aspek teknis operasional, aspek kelembagaan, serta aspek finansial. DAFTAR PUSTAKA Arianto Wibowo dan Darwin T Djajawinata, (2003), Penanganan Sampah Perkotaan Terpadu. Bappeda Kota Mataram, (2003), Laporan Akhir Pekerjaan Kajian Lokasi TPA Kebon Kongok, Mataram. Brunner, Calvin R, (1993), Hazardous Waste Inceneration, Mc Graw Hill International Edition, NY. Damanhuri, E, (2006), Perolehan Kembali Materi Energi Dari Sampah, Seminar Nasional Teknologi Lingkungan IV, ITS. Dinas Kebersihan Kota Mataram, (2005), Sekilas, DKK Mataram. Dinas Kebersihan Kota Mataram, (2005), Sekilas Tentang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kebon Kongok, DKK Mataram. Dep. Kesehatan RI, (2005), Rencana Strategi Lingkungan Sehat Tahun 2005-2009, Depkes, Jakarta. Dep. Kimpraswil, (2003), National Action Plan Bidang Persampahan, PT. Binatama Wirawredha Konsultan, Jakarta. Dep. PU, (1991), Final Materi Persampahan, Alphaville Baru, Jakarta. Tchobanoglous G, Theisen H, Vigil, S, (1993), Integrated Solid Waste Management, McGraw Hill , Inc. International Editions, New York.
ISBN : 979-99735-2-X D-4-8