KARANGAN ILMIAH DAN TEKNIK PENULISAN KARANGAN ILMIAH
Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia
MAKALAH Tujuan pokok penulisan makalah adalah untuk menyakinkan pembaca bahwa topik yang ditulis dengan dilengkapi penalaran logis dan pengorganisasian yang sistematis memang perlu untuk diketahui dan diperhatikan. •
SIFAT MAKALAH
• • • • •
objektif tidak memihak berdasarkan fakta sistematis logis
JENIS MAKALAH
deduktif (kajian teoritis) induktif (kajian empirik)
Pengertian 1. Tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan atau disajikan dimika umum (seminar, diskusi, panel) dan yang sering sisusun untuk diterbitkan. 2. Karya tulis ilmiah mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan.
3. Kertas kerja ilmiah, tertulis, tepat, dan singkat, mengandung pemecahan masalah satu pokok bahasan secara terpadu, plot tunggal. Pada mulanya makalah disebutsebagai kertas kerja yang dibacakan dalam diskusi-diskusi.
Karakteristik makalah • Merupakan hasil kajian literatur dan atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan lapangan seperti penelitian, penyuluhan, dan pelatihan yang sesuai dengan cakupan permasalahan suatu perkuliahan. • Mendeskripsikan pemahaman penulis tentang permasalahn teoritik yang dikaji atau kemampuan mahasiswa dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan perkuliahan. • Menunjukkan kemampuan penulis terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan. • Menunjukan kemampuan penulis meramu berbagai sumber informasi dalam satu kesatuan sintetis yang utuh.
Jenis makalah
(1) Makalah biasa (common paper) Makalah yang dibuat untuk menunjukkan pemahaman terhadap permasalahan yang dibahas dari hasil membaca topic tertentu (bahasa, sastra, pendidikan, dll). Makalah disusun secara deskriptif yang mengemukakan berbagai pendapat baik berupa kritik atau saran mengenai aliran atau pendapat orang tersebut. Dengan demikian, ia tidak perlu beragumentasi mempertahankan pendapat tersebut.
(2) makalah posisi (position
paper)
Makalah disusun penulis untuk menunjukan posisi teoritiknya dalam satu kajian tertentu (hasil penelitian bahasa, satra, pengajaran, ekonomi,dll). Biasanya isi makalah menunjukan penguasaan pengetahuan tertentu terapi juga dipersyaratkan untuk menunjukan di pihak mana ia berdiri.
(3) Makalah deduktif Makalah yang ditulis berdasarkan hasil kajian teoritis.
(4) Makalah Induktif Makalah yang ditulis berdasarkan hasil kajian empirik.
SISTEMATIKA • • • • •
• • • • • • •
BAGIAN AWAL Halaman Sampul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
BAGIAN INTI Pendahuluan Latar belakang penulisan makalah Masalah atau topik bahasan Tujuan penulisan makalah Teks utama Penutup
•
BAGIAN AKHIR
•
Datar rujukan
PENDAHULUAN
•
Latar belakang penulisan makalah
•
Masalah atau topik bahasan
•
Tujuan penulisan makalah
LATAR BELAKANG
(1) Dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetauan
umum)atau teori yang relevan dengan masalah atau topik yang akan ditulis, selanjutkan diikuti dengan paparan yang menunjukan bahwa tidak selamanya hal tersebut dapat terjadi.
(2) Dimulai dengan suatu pernyataan yang retoris yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang akan dibahas dalam makalah. (3) Dimulai dengan sebuah kutipan dari orang terkenal, uangkapan atau slogan, selanjutnya yang akan dibahas dalam makalah.
MASALAH /TOPIK BAHASAN
(1) Topik yang dipilih harus ada manfaatnya baik dari segi praktis maupun dari segi teoretis, dan layak untuk dibahas. (2) Topik yang dipilih hendaknya menarik dan sesuai dengan minat penulis. Dengan dipilihmya topik yang menarik akan sangat membantu dalam proses penulisan makalah. Jika seseorang menulis makalah dengan topik yang tidak menarik, maka usaha yang dilakukan biasanya alakadarnya dan kurang serius.
(3) Topik yang dipilih dikuasai. Dalam arti tidak terlalu asing atau tidak terlalu baru bagi penulis. (4) Bahan yang diperlukan sehubungan dengan topik tersebut memungkinan untuk diperoleh.
TUJUAN PENULISAN MAKALAH •
Bagi penulis makalah, rumusan tujuan penulisan makalah dapat mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam menulis makalah, khususnya dalam pengumpulan bahan penulisan.
•
Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan penulisan makalah memberikan informasi tentang apa yang disampaikan dalam makalah tersebut.
•
Rumusan tujuan yang disusun haruslah dapat memberikan gambaran tentang cara menguraikan atau membahas topok yang telah ditentukan.
TEKS UTAMA •
Membahas topik secara mendalam dan tuntas, dengan menggunakan penulisan ringkas, lancar, dan langsung pada persoalan; serta menggunakan bahasa yang baik dan benar.
•
Membahas topik serta bahan:
sub-topik dengan perangkaian
• Mulailah dari ide/hal yang bersifat sederhana/khusus menuju hal yang bersifat kompleks dan bersifat umum.
• Gunakan teknik khiasan, penganalogian, dan perbandingan.
perumpamaan,
• Gunakan tenik diagaram dan klasifikasi. • Gunakan teknik pemberian contoh.
PENUTUP •
Penegasan kembali atau peringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan, tanpa diikuti dalam melakukan kesimpulan. Hal ini dilakukan, karena masih belum cukup bahan untuk memberikan kesimpulan terhadap masalah yang dihadapi, atau dimaksudkan agar pembaca menarik kesimpulan sendiri.
•
Menarik kesimpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama makalah.
•
Dapat disertakan saran atau rekomendasi sehubungan dengan masalah yang telah dibahas. Saran harus relevan dengan apa yang telah dibahas. Selain itu, saran yang dibuat harus eksplisit, kepada siapa saran ditujukan, dan tindakan atau hal apa yamg disarankan.
ISI BAGIAN AKHIR • Daftar rujukan merupakan penjelasan tentang penulisan daftar referensi yang dirujuk. • Lampiran berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang dimanfaatkan dalam proses penulisan makalah.
ARTIKEL • Menulis artikel pada hakikatnya merupakan salah satu cara mengungkapkan pendapat atau gagasan atau (ide) tentang sesuatu tyema atau hal-hal dalam bentuk tulisan. • Dengan kata lain menuangkan pemikiran tentang suatu masalah dalam sebuah karya tulis. • Kata “artikel” (article) sendiri dipahami sebagai laporan atau karangan atau tulisan tentang suatu masalah berikut pendapat penulisannya tentang masalah tersebut yang dimuat di media cetak.
• PENGERTIAN • Secara definitif, artikel diartikan sebagai sebuah karangan faktual (nonfiksi) tentang suatu masalah secara lengkap, yang panjangnya tak tentu, untuk dimuat di surat kabar, majalah, buletin, dan sebagainya dengan tujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, menawarkan pemecahan suatu masalah, atau menghibur. • Artikel termasuk tulisan kategori views (pandangan), yakni tulusan yang berisi pandangan, ide, opini, dan penilaian penulisnya tentang suatu masalah atau peristiwa.
Jenis-jenis Artikel a.
Artikel deskriptif Artikel deskriptif (to deskribe= menggambarkan) adalah tulisan yang isinya menjelaskan (menguraikan) secara detail ataupun garis besar tentang suatu masalah, sehingga pembaca mengetahui secara utuh suatu masalah yang dikemukakan.
b. Artikel eksplanatif Artikel eksplanatif (to explain= menerangkan, menjelaskan). Isinya menerangkan sejelas-jelasnya tentang suatu masalah, sehingga si pembaca mememahami betul masalah yang di kemukakan.
c. Artikel predektif artikel predektif (to predict= meramalkan) berisi prediksi atau ramalan atau dugaan apa kemungkinan pada masa akan datang, berkaitan dengan masalah yang dikemukakan. d. Artikel preskriptif Artikel preskriptif (to prescribe= menentukan, menuntun) isinya mengandung ajakan, imbauan, atau “perintah” terhadap pembaca agar melakukan sesuatu. Kata-kata “harus”, “ seharusnya”, “ hendaknya”, “ seyogianya”, dan semacamnya mendomonasi tulisan jenis ini.
CARA MERUJUK Cara Merujuk Kutipan Langsung • Kutipan Kurang dari 40 Kata •
Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
• Kutipan 40 kata atau lebih •
Bagian spesifik yang lain dari definisi manajemen adalah efisien dan efektif. Menurut Robbin (1999:8) efisien mengacu pada hubungan antara masukan dengan keluaran. Dari sudut pandang ini, efisien seringkali dirujuk sebagai “melakukan segala sesuatu secara tepat,” artinya tidak memboroskan sumber-sumber. Sedangkan efektif seringkali dilukiskan sebagai “melakukan hal-hal yang tepat,” artinya kegiatan kerja yang akan membantu organisasi tersebut mencapai sasarannya. Dengan kata lain, efisien itu lebih memperhatikan “sarana-sarana” melaksanakan segala sesuatunya, efektif berkaitan dengan “hasil akhir,” atau pencapaian sasaran-sasaran organisasi.
LANJUTAN... Kutipan sebagian dihilangkan • “Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah…diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995:278).
Cara Mengutip Tidak Langsung • Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin, 1995:13).
• MENULIS DAFTAR RUJUKAN • Unsur yang ditulis dalam rujukan secara berturutturut meliputi: • Nama pengarang ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal dan nama tengah tanpa gelar akademik, • Tahun penerbitan, • Judul, termasuk subjudul,
• Tempat (kota) penerbitan, dan • Nama penerbit.
Contoh •
Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, 1 (1): 33—47.
•
Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September.
•
Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
•
Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. (hlm. 12—25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
•
Jawa pos. 1995, 22 April. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri. Hlm. 3.