Karakterisasi Propagasi Indoor dan Outdoor pada Jaringan Sensor Nirkabel Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Wirawan, DEA Oleh : Triuli Novianti 2209 203 006
Latar Belakang Perbedaan utama antara jaringan nirkabel dan jaringan kabel yang
tradisional
kinerja jaringan nirkabel sangat tergantung dari konfigurasi pada
Physical Layer (PHY)
propagasi, antena, jarak antara transmitter, receiver dan sebagainya.
untuk memahami jaringan ad hoc nirkabel dan mendesain algoritma
dan protokol yang efisien untuk jaringan wireless, kita perlu memahami karakteristik dari komunikasi jaringan nirkabel.
Satu hal pembahasan penting dari jaringan ad hoc nirkabel adalah model
kanal nirkabel (Rappaport, 1996)
Permasalahan Penelitian ini difokuskan pada permasalahan berikut ini : • Parameter propagasi apakah yang berpengaruh
terhadap kinerja jaringan sensor nirkabel ? • Apakah perbedaan pengaruh parameter propagasi tersebut pada pengukuran indoor dan outdoor untuk jaringan sensor nirkabel ? • Berapa lama node mampu beroperasi dengan menggunakan sumber energi berupa dua buah baterai AA masing-masing 1.5 Volt ?
Batasan Masalah Topologi jaringan
single hop Menggunakan 5 buah node dan sebuah sink Lingkungan indoor Lab B304 Teknik Elektro ITS Lingkungan outdoor Lapangan Teater C ITS Perangkat yang digunakan : Node Micaz dengan platform MPR2400 Gateway ethernet base dengan tipe MIB600 Server Acer 4732 Z, Microsoft Windows XP Profesional Operating System, Processor Intel Pentium Dual Core CPU T4300 (2.1 GHz, 800 MHz FSB), Memori DDR2 1 GB
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : Melihat pengaruh jarak, daya transmit dan ketinggian node terhadap nilai RSSI (Receive Signal Strength Indicator) node, terhadap jumlah sensor yang dibutuhkan untuk mengcover suatu area dengan luasan tertentu. Memberikan hasil pengukuran dan analisa dari parameter propagasi yang berpengaruh terhadap konektifitas dan kinerja jaringan sensor nirkabel. Menghasilkan karakterisasi propagasi kanal jaringan sensor nirkabel.
Arsitektur Jaringan Sensor Nirkabel
Jaringan Sensor Spesifikasi dasar dari sebuah jaringan sensor antara lain : Kemampuan mengorganisasi diri sendiri Kemampuan broadcast dalam jarak pendek dan multihop routing Penyebaran yang rapat dan kemudahan pengaturan dari node
sensor Perubahan topologi merujuk pada kegagalan node Pembatasan pada energi, daya transmit, memori dan kemampuan komputasi
Gangguan-gangguan pada kanal jaringan nirkabel 4 hal yang menjadi gangguan
utama dalam kanal wireless yaitu : terjadinya fading ISI co-channel interference derau (gangguan termal yang akan membatasi SNR)
Pengukuran RSSI Pengukuran RSSI ( Received Signal Strength Indication ) pengukuran terhadap daya yang diterima oleh sebuah perangkat wireless Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan selama ini, pengukuran RSSI menunjukkan variasi yang besar karena adanya pengaruh fading atau shadowing Propagasi gelombang radio pada free space mengikuti aturan persaman Friis dan path loss
L0 – reference loss at 1m (dB), n – power decay factor, d – distance (m), k w – number of walls of type i, Lw – wall attenuation factor (dB).
RSSI
PTx – transmitter power (dBm),
GTx – transmit gain (dB),
GRx – receive gain (dB),
L(d ) – path-loss dependent on distance (dB)
•
Mean RSSI
•
Varians RSSI
•
Ketidakpastian RSS distribusi Gaussian atau log normal dengan fungsi kepadatan probabilitas (PDF) yang diberikan oleh rumus berikut:
Metodologi (1) menentukan perencanaan topologi jaringan menentukan parameter sistem yang digunakan pengukuran RSSI dan membuat simulasi dengan menggunakan
software Matlab serta melakukan pengamatan terhadap konsumsi arus yang digunakan oleh node pada sistem analisa data dari pengukuran validasi
Metodologi (2) Persiapan Hardware Persiapan Software Konfigurasi Program Aplikasi Injeksi Program ke Node
Tahap Implementasi Pengukuran RSSI (Received Signal Strength Indication) di Outdoor
Pengukuran RSSI (Received Signal Strength Indication) di Indoor Pengukuran RSSI (Received Signal Strength Indication) di Dua
Ruang Proses Pengumpulan Data/Sampel RSSI Pengamatan Konsumsi Arus
Persiapan Hardware 1. Sensor (Node) Menggunakan Micaz dengan platform MPR2400 2. Gateway ethernet base dengan tipe MIB600 3. Server Acer 4732 Z, Microsoft Windows XP Profesional Operating System, Processor Intel Pentium Dual Core CPU T4300 (2.1 GHz, 800 MHz FSB), Memori DDR2 1 GB
Persiapan Software sistem operasi yang digunakan adalah TinyOS yang memang di
disain untuk jaringan sensor nirkabel. Untuk menginstal sistem operasi ini diperlukan linux environment yaitu Cygwin untuk Windows. Selain itu, diperlukan software-software pendukung lainnya yaitu program Lantronix Device Installer, Serial forwarder, Listen, Message Center. Seluruh software pendukung ini sudah terinstall bersama ketika menginstall TinyOS.
Konfigurasi Program Aplikasi Pada penelitian ini digunakan : - power transmitter 0 dBm, -5 dBm, -10 dBm dan -15 dBm -kanal frekuensi yang dipakai adalah kanal 11 dan 15 sesuai pada pengaturan file Xbowlocal
Injeksi Program ke Node (1)
Injeksi Program ke Node (2)
Tahap Implementasi Pengukuran RSSI (Received Signal Strength Indication) di Outdoor Pengukuran bertujuan untuk mencari
besar cakupan dari pancaran sinyal radio (beacon) dari node yang telah dipasang, sehingga nantinya bisa diestimasi keperluan jumlah base station yang diperlukan untuk menjangkau semua area. Ketinggian Node mulai dari 0 cm,
45 cm dan 75 cm dari tanah. Jarak node dari sink sebagai berikut : Node 1 : 1,5 meter Node 2 : 3 meter Node 3 : 4,5 meter Node 4 : 6 meter Node 5: 7,5 meter
Pengukuran RSSI (Received Signal Strength Indication) di Indoor Pengukuran ini dilakukan di Lab B304
Teknik Elektro ITS Pengukuran ini bertujuan untuk mencari besar
cakupan dari pancaran sinyal radio (beacon) dari node yang telah dipasang.
Ketinggian Node mulai dari 0 cm, 45 cm dan
75 cm dari lantai. Jarak node dari sink sebagai berikut : Node 1 : 1,5 meter Node 2 : 3 meter Node 3 : 4,5 meter Node 4 : 6 meter Node 5: 7,5 meter
Pengukuran RSSI (Received Signal Strength Indication) di Dua Ruang Pengukuran ini dilakukan pada dua ruang
yang dilakukan di Lab B304 Teknik Elelktro ITS. Node 1, 2 dan 3 di letakkan pada ruang 1 Lab
B304, sedangkan node 3 dan 4 diletakkan pada ruang 2 Lab B304. Ketinggian Node mulai dari 0 cm, 45 cm dan
75 cm dari lantai. Jarak node dari sink sebagai berikut : Node 1 : 1,5 meter Node 2 : 3 meter Node 3 : 4,5 meter Node 4 : 3 meter Node 5: 4,5 meter
Proses Pengumpulan Data/Sampel RSSI
Pengamatan Konsumsi Arus Keterbatasan energi merupakan karakteristik utama dari jaringan sensor nirkabel setiap node hanya diberikan sumber energi berupa baterai 2x AA dengan suplai hanya sebesar 3
Volt. Pengamatan arus dilakukan dengan cara menggunakan multimeter arus yang dihubungkan seri
dengan node dan baterai secara seri, kemudian diamati pemakaian arus semenjak node aktif sampai node kehabisan energi Pada pengamatan arus ini, node divariasikan berdasarkan paketnya, yaitu 100 ms, 500 ms dan
1000 ms.
Diagram Alir Penelitian Karakteristik Propagasi Wireless Sensor Network (WSN)
Indoor Outdoor
Satu Ruang
Dua Ruang
RSSI outdoor
RSSI indoor
Jarak Tx - Rx
Jarak Tx - Rx
Jumlah node
jumlah node
Tx Power
Tx Power
Analisa Data Pengukuran RSSI di Outdoor Variasi daya, ketinggian semua node = 0 cm
Node Varians Mean Median
Node Varians Mean Median
Node Varians Mean Median
1 8.0487 -87.7880 -87.4500
Ptx = 19 ( -5 dBm ) 2 3 2.4289 1.0428 -89.2397 -93.8637 -89.0500 -94.0500
4 0.4238 -91.5333 -91.7500
4 0.7465 -93.1185 -93.1500
Ptx = 11 ( -10 dBm ) 1 2 4 2.6221 1.7279 0.4437 -90.3000 -92.3333 -93.4444 -90.4883 -92.1810 -93.4195 Ptx = 7 ( -15 dBm ) 1 2 1.6194 0.2000 -92.1706 -93.5000 -92.1000 -93.8000
4 0 -94.0000 -94.0000
5 0.8643 -90.5457 -90.6000
5 0 -93.6667 -93.6667
Nilai Mean RSSI (dBm)
1 3.5970 -83.1004 -82.7500
-86
-88
-90
-92
-94
1
2
3
4 5 Jarak (m)
6
7
8
Perbandingan Varians RSSI Micaz pada Outdoor dengan Variasi Daya, Tinggi Node 0 cm 9 daya 31=> 0 dBm 8 daya 19=> -5 dBm daya 11 => -10 dBm daya 7 => -15 dBm 7
Nilai Varians RSSI
Node Varians Mean Median
Ptx = 31 ( 0 dBm ) 2 3 1.5604 0.3971 -89.1536 -90.9313 -89.1000 -90.9000
Perbandingan Mean RSSI pada Outdoor dengan Variasi Daya, Tinggi Node 0 cm -82 daya 31=> 0 dBm daya 19=> -5 dBm daya 11 => -10 dBm -84 daya 7 => -15 dBm
6 5 4 3 2 1 0
1
2
3
4 5 Jarak (m)
6
7
8
Analisa Data Pengukuran RSSI di Outdoor Variasi daya, ketinggian semua node = 45 cm
1 2.0394 -76.1696 -76.0000
Node Varians Mean Median
1 0.6047 -69.1181 -69.1000
Ptx = 19 ( -5 dBm ) 2 3 8.2419 0.6281 -82.5529 -83.1587 -81.9500 -83.4000
4 7.3066 -81.2564 -81.7000
5 3.8172 -87.4645 -87.5500
4 2.6791 -86.7023 -86.5000
5 5.0303 -85.9727 -85.5000
Perbandingan Mean RSSI Micaz pada Outdoor dengan Variasi Daya, Tinggi Node 45 cm -68 daya 31=> 0 dBm -70 daya 19=> -5 dBm -72
Nilai Mean RSSI (dBm)
Node Varians Mean Median
Ptx = 31 ( 0 dBm ) 2 3 1.7743 3.0243 -80.9478 -78.7928 -80.3500 -78.7000
-74 -76 -78 -80 -82 -84 -86
Perbandingan Varians RSSI Micaz pada Outdoor dengan Variasi Daya, Tinggi Node 45 cm 9 daya 31=> 0 dBm 8 daya 19=> -5 dBm
Nilai Varians RSSI
7 6 5 4 3 2 1 0
1
2
3
4 5 Jarak (m)
6
7
8
-88
1
2
3
4 5 Jarak (m)
6
7
8
Node Varians Mean Median
Node Varians Mean Median
Node Varians Mean Median
1 0.2973 -63.5548 -63.6500
1 0.4387 -69.6365 -69.5500
Ptx = 19 ( -5 dBm ) 2 3 0.3967 1.3028 -75.8520 -82.5120 -75.8500 -82.5500
1 0.4379 -76.5000 -76.7704
Ptx = 11 ( -10 dBm ) 2 3 4 0.3935 2.3903 1.7827 -77.6000 -91.0000 -86.8500 -77.4690 -91.2122 -86.7735
4 1.5198 -77.1519 -77.3500
4 1.0429 -80.5420 -80.4000
Ptx = 7 ( -15 dBm ) 1 2 3 4 0.4504 0.2926 0.3563 0.4548 -81.1000 -83.7705 -93.8071 -84.3190 -81.2000 -83.9500 -93.7500 -84.2000 Ptx = 3 ( -25 dBm ) Node 1 2 Varians 0.2968 0.2902 Mean -92.3151 -93.5086 Median -92.2000 -93.6000
5 4.4191 -83.8721 -83.6500
5 3.2154 -89.5720 -89.5000
5 1.3399 -87.0000 -87.0081
5 0.1429 -94.7619 -94.7500
Nilai Mean RSSI (dBm)
Node Varians Mean Median
Ptx = 31 ( 0 dBm ) 2 3 0.7958 2.2042 -71.0918 -71.7000 -71.0000 -71.6500
20 0 -20 -40 -60 -80 -100
1
2
3
4 5 Jarak (m)
6
7
8
Perbandingan Varians RSSI Micaz pada Outdoor dengan Variasi Daya, Tinggi Node 75 cm 4.5 daya 31=> 0 dBm 4 daya 19=> -5 dBm daya 11 => -10 dBm daya 7 => -15 dBm 3.5 daya 3 => -25 dBm
Nilai Varians RSSI
Analisa Data Pengukuran RSSI di Outdoor Variasi daya, ketinggian semua node = 75 cm
Perbandingan Mean RSSI Micaz pada Outdoor dengan Variasi Daya, Tinggi Node 75 cm 80 daya 31=> 0 dBm 60 daya 19=> -5 dBm daya 11 => -10 dBm daya 7 => -15 dBm 40 daya 3 => -25 dBm
3 2.5 2 1.5 1 0.5 0
1
2
3
4 5 Jarak (m)
6
7
8
Analisa Data Pengukuran RSSI di Outdoor Variasi ketinggian node, daya transmit semua node = 0 dBm
Node Varians Mean Median
2 1.5604 -89.1536 -89.1000
3 0.3971 -90.9313 -90.9000
4 0.4238 -91.5333 -91.7500
5 0.8643 -90.5457 -90.6000
1 2.0394 -76.1696 -76.0000
Tinggi node 45 cm 2 3 1.7743 3.0243 -80.9478 -78.7928 -80.3500 -78.7000
4 7.3066 -81.2564 -81.7000
5 3.8172 -87.4645 -87.5500
1 0.2973 -63.6500 -63.5548
Tinggi node 75 cm 2 3 0.7958 2.2042 -71.0000 -71.6500 -71.0918 -71.7000
4 1.5198 -77.3500 -77.1519
5 4.4191 -83.6500 -83.8721
-70
-75
-80
-85
-90
-95
4 5 6 7 8 Jarak (m) Perbandingan Varians RSSI Micaz pada Outdoor dengan Variasi Tinggi Node, Daya 0 dBm 8
1
2
3
tinggi node 0 cm tinggi node 45 cm tinggi node 75 cm
7 6
Nilai Varians RSSI
Node Varians Mean Median
1 3.5970 -83.1004 -82.7500
Nilai Mean RSSI (dBm)
Node varians mean median
Perbandingan Mean RSSI Micaz pada Outdoor dengan Variasi Tinggi Node, Daya 0 dBm -60 tinggi node 0 cm tinggi node 45 cm -65 tinggi node 75 cm
5 4 3 2 1 0
1
2
3
4 5 Jarak (m)
6
7
8
Node Varians Mean Median
Node Varians Mean Median
Node Varians Mean Median
1 8.0487 -87.7880 -87.4500
Tinggi node 0 cm 2 3 2.4289 1.0428 -89.2397 -93.8637 -89.0500 -94.0500
4 0.7465 -93.1185 -93.1500
5 0 -93.6667 -93.6667
1 0.6047 -69.1181 -69.1000
Tinggi node 45 cm 2 3 8.2419 0.6281 -82.5529 -83.1587 -81.9500 -83.4000
4 2.6791 -86.7023 -86.5000
5 5.0303 -85.9727 -85.5000
1 0.4387 -69.5500 -69.6365
Tinggi node 75 cm 2 3 0.3967 1.3028 -75.8500 -82.5500 -75.8520 -82.5120
4 1.0429 -80.4000 -80.5420
5 3.2154 -89.5000 -89.5720
-75
-80
-85
-90
-95
1
2
3
4 5 Jarak (m)
6
7
8
Perbandingan Varians RSSI Micaz pada Outdoor dengan Variasi Tinggi Node, Daya -5 dBm 9 tinggi node 0 cm 8 tinggi node 45 cm tinggi node 75 cm 7
Nilai Varians RSSI
Analisa Data Pengukuran RSSI di Outdoor Variasi ketinggian node, daya transmit semua node = -5 dBm
Nilai Mean RSSI (dBm)
Perbandingan Mean RSSI Micaz pada Outdoor dengan Variasi Tinggi Node, Daya -5 dBm -65 tinggi node 0 cm tinggi node 45 cm tinggi node 75 cm -70
6 5 4 3 2 1 0
1
2
3
4 5 Jarak (m)
6
7
8
Perbandingan Mean RSSI pada Indoor dengan Variasi Daya, Tinggi Node 0 cm -70 daya 31=> 0 dBm daya 19=> -5 dBm daya 11 => -10 dBm -75 daya 7 => -15 dBm
Node Varians Mean Median
Node Varians Mean Median
Node Varians Mean Median
1 9.9834 -71.2557 -71.1111
1 28.8163 -83.3876 -81.0000
Ptx = 19 ( -5 dBm ) 2 3 4 5.7595 0.3156 0 -90.4229 -93.4541 -95.0000 -89.1111 -93.5000 -95.0000
Ptx = 11 ( -10 dBm ) 1 4 3.7627 16.3727 -90.2222 -92.0000 -90.7969 -91.9926 Ptx = 7 ( -15 dBm ) 1 2 0.7074 3.7505 -91.1157 -93.1123 -90.9444 -93.5000
5 0.1169 -93.0000 -92.9508
5 0.3641 -94.0433 -94.0000
4 7.5872 -86.8348 -86.6667
5 2.4096 -82.5055 -82.3889
-80
-85
-90
5 0.1578 -91.8423 -92.0000
-95
1
2
3
4 5 Jarak (m)
6
7
8
Perbandingan Varians RSSI Micaz pada Indoor dengan Variasi Daya, Tinggi Node 0 cm 40 daya 31=> 0 dBm daya 19=> -5 dBm 35 daya 11 => -10 dBm daya 7 => -15 dBm 30
Nilai Varians RSSI
Node Varians Mean Median
Ptx = 31 ( 0 dBm ) 2 3 37.2240 1.7394 -82.0236 -88.1192 -80.9444 -88.2778
Nilai Mean RSSI (dBm)
Analisa Data Pengukuran RSSI di Indoor Variasi daya, ketinggian semua node = 0 cm
25 20 15 10 5 0
1
2
3
4 5 Jarak (m)
6
7
8
Node Varians Mean Median
1 1.4577 -62.7501 -62.6667
Ptx = 31 ( 0 dBm ) 2 3 1.6897 0.9509 -61.1671 -65.1362 -61.3333 -65.3889
1 2.0339 -74.3100 -73.9444
Ptx = 19 ( -5 dBm ) 2 3 12.5554 1.2519 -75.5219 -82.3523 -75.6111 -82.3889
1 1.6741 -87.7322 -87.6667
Ptx = 11 ( -10 dBm ) 2 3 4 0.2634 0.1860 26.9957 -79.6602 -84.6333 -86.3015 -79.8333 -84.6667 -84.0556
1 1.2873 -88.6640 -88.5000
Ptx = 7 ( -15 dBm ) 2 3 12.7976 0.2772 -84.8656 -90.5250 -82.4444 -90.7222
4 0.7505 -66.5781 -66.2778
5 1.0693 -68.6728 -68.8889
Perbandingan Mean RSSI Micaz pada Indoor dengan Variasi Daya, Tinggi Node 45 cm -60
-65
Nilai Mean RSSI (dBm)
Analisa Data Pengukuran RSSI di Indoor Variasi daya, ketinggian semua node = 45 cm
-70
daya 31=> 0 dBm daya 19=> -5 dBm daya 11=> -10 dBm daya 7 => -15 dBm
-75
-80
-85
-90
Node Varians Mean Median
Node Varians Mean Median
4 6.9764 -80.9144 -81.5000
4 3.1101 -84.7677 -84.9444
5 0.8814 -77.6542 -77.9444
-95
1
2
5 3.3467 -91.3526 -90.7222
4 5 Jarak (m)
6
7
8
daya 31=> 0 dBm daya 19=> -5 dBm daya 11=> -10 dBm daya 7 => -15 dBm
25
5 5.8629 -83.7411 -83.3333
3
Perbandingan Varians RSSI Micaz pada Indoor dengan Variasi Daya, Tinggi Node 45 cm 30
Nilai Varians RSSI
Node Varians Mean Median
20
15
10
5
0
1
2
3
4 5 Jarak (m)
6
7
8
1 9.9834 -71.2557 -71.1111
Node Varians Mean Median
1 1.4577 -62.7501 -62.6667
Tinggi node 45 cm 2 3 1.6897 0.9509 -61.1671 -65.1362 -61.3333 -65.3889
Node Varians Mean Median
1 0.8145 -60.4444 -60.2309
Tinggi node 75 cm 2 3 1.0369 20.2841 -63.4444 -77.8333 -63.5534 -78.2329
4 7.5872 -86.8348 -86.6667
5 2.4096 -82.5055 -82.3889
4 0.7505 -66.5781 -66.2778
5 1.0693 -68.6728 -68.8889
4 5.0953 -71.8889 -72.0677
5 4.2177 -72.7222 -72.5440
Nilai Mean RSSI (dBm)
Node Varians Mean Median
Tinggi node 0 cm 2 3 37.2240 1.7394 -82.0236 -88.1192 -80.9444 -88.2778
Perbandingan Mean RSSI Micaz pada Indoor dengan Variasi Tinggi Node, Daya 0 dBm -60 tinggi node 0 cm tinggi node 45 cm tinggi node 75 cm -65
-70
-75
-80
-85
-90
1
2
3
4 5 Jarak (m)
6
7
8
Perbandingan Varians RSSI Micaz pada Indoor dengan Variasi Tinggi Node, Daya 0 dBm 40 tinggi node 0 cm tinggi node 45 cm 35 tinggi node 75 cm 30
Nilai Varians RSSI
Analisa Data Pengukuran RSSI di Indoor Variasi ketinggian node, daya transmit semua node = 0 dBm
25 20 15 10 5 0
1
2
3
4 5 Jarak (m)
6
7
8
Node Varians Mean Median
Node Varians Mean Median
1 28.8163 -83.3876 -81.0000
1 2.0339 -74.3100 -73.9444
Tinggi node 45 cm 2 3 12.5554 1.2519 -75.5219 -82.3523 -75.6111 -82.3889
1 1.6500 -67.9444 -68.0701
Tinggi node 75 cm 2 3 1.2565 4.9063 -76.2778 -84.1111 -75.9655 -84.5241
4 0 -95.0000 -95.0000
5 0.1578 -91.8423 -92.0000
-75
-80
-85
-90
4 6.9764 -80.9144 -81.5000
4 1.3575 -85.5556 -85.4577
5 0.8814 -77.6542 -77.9444
5 2.3400 -83.3333 -83.1867
-95
1
2
3
4 5 Jarak (m)
6
7
8
Perbandingan Varians RSSI Micaz pada Indoor dengan Variasi Tinggi Node, Daya -5 dBm 30 tinggi node 0 cm tinggi node 45 cm tinggi node 75 cm 25
Nilai Varians RSSI
Node Varians Mean Median
Tinggi node 0 cm 2 3 5.7595 0.3156 -90.4229 -93.4541 -89.1111 -93.5000
Perbandingan Mean RSSI Micaz pada Indoor dengan Variasi Tinggi Node, Daya -5 dBm -65 tinggi node 0 cm tinggi node 45 cm tinggi node 75 cm -70
Nilai Mean RSSI (dBm)
Analisa Data Pengukuran RSSI di Indoor Variasi ketinggian node, daya transmit semua node = -5 dBm
20
15
10
5
0
1
2
3
4 5 Jarak (m)
6
7
8
Ptx = 0 dBm Ruang
1
2
Node
1
2
3
4
5
Varians
6.0872
52.3635
5.2068
0.2180
-
Mean
-73.3459
-82.8488
-86.2862
-88.3779
-
Median
-73.0000
-79.5500 -85.4000 Ptx = -5 dBm
-88.2000
-
Perbandingan Mean RSSI Micaz pada Dua Ruang dengan Variasi Daya, Tinggi Node 0 cm -70 daya 31=> 0 dBm (Ruang 1) daya 31=> 0 dBm (Ruang 2) daya 19=> -5 dBm (Ruang 1) -75 daya 19=> -5 dBm (Ruang 2) daya 11 => -10 dBm daya 7 => -15 dBm Nilai Mean RSSI (dBm)
Analisa Data Pengukuran RSSI di Dua Ruang Variasi daya, ketinggian semua node = 0 cm
-80
-85
-90
Ruang
1
2
-95 1.5
Node
1
2
3
4
5
Varians
0.4711
0.7872
0.5114
0.2091
-
Mean
-79.3071
-86.6468
-88.7555
-92.7432
-
Median
-79.2000
-86.2000
-88.6500
-92.8000
-
2
Node
1
2
3
4
5
Varians
0.3675
0.5193
0.2448
-
-
Mean
-94.1667
-90.9000
-94.2500
-
-
Median
-94.1857
-90.6798
-94.4150
-
-
3 Jarak (m)
3.5
4
4.5
50
Nilai Varians RSSI
1
2.5
Perbandingan Varians RSSI Micaz pada Dua Ruang dengan Variasi Daya, Tinggi Node 0 cm 60
Ptx = -10 dBm Ruang
2
40
30 daya 31=> 0 dBm (Ruang 1) daya 31=> 0 dBm (Ruang 2) daya 19=> -5 dBm (Ruang 1) daya 19=> -5 dBm (Ruang 2) daya 11 => -10 dBm daya 7 => -15 dBm
20
10
0 1.5
2
2.5
3 Jarak (m)
3.5
4
4.5
Analisa Data Pengukuran RSSI di Dua Ruang Variasi ketinggian, daya semua node = 0 dBm
Perbandingan Mean RSSI Micaz pada Dua Ruang dengan Variasi Tinggi, Daya 0 dBm -60
Tinggi 0 cm
-65
1
2
Node
1
2
3
4
5
Varians
6.0872
52.3635
5.2068
0.2180
-
Mean
-73.3459
-82.8488
-86.2862
-88.3779
-
Median
-73.0000
-79.5500
-85.4000
-88.2000
-
Nilai Mean RSSI (dBm)
Ruang
1
2
-80
-90
Node
1
2
3
4
5
Varians
31.7305
44.2283
36.7248
2.0758
0.3947
Mean
-63.8507
-73.0817
-78.3879
-87.2812
-85.7912
Median
-61.1111
-75.3889
-76.2222
-87.1667
-5.8333
-95 1.5
tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi 2
0 cm (Ruang 1) 0 cm (Ruang 2) 45 cm (Ruang 1) 45 cm (Ruang 2) 75 cm (Ruang 1) 75 cm (Ruang 2) 2.5
3 Jarak (m)
3.5
4
4.5
Perbandingan Varians RSSI Micaz pada Dua Ruang dengan Variasi Tinggi,Daya 0 dBm 60
Ptx = -15 dBm
50
1
2
Node
1
2
3
4
5
Varians
0.6743
1.0204
28.7378
0.2739
0.2242
Mean
-62.4444
-63.5000
-83.3333
-90.9444
-.7778
Median
-62.4016
-63.0893
-83.8806
-91.0206
-.7948
Nilai Varians RSSI
Ruang
-75
-85
Tinggi 45 cm Ruang
-70
40
30
tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi tinggi
20
0 cm (Ruang 1) 0 cm (Ruang 2) 45 cm (Ruang 1) 45 cm (Ruang 2) 75 cm (Ruang 1) 75 cm (Ruang 2)
10
0 1.5
2
2.5
3 Jarak (m)
3.5
4
4.5
Analisa Konsumsi Arus node 1
node 2
node 3
2
35
34.3
34.5
4
32.9
32.8
33.6
6
32.1
30.2
32.5
8
30.1
28.9
31.6
10
29.1
26.9
29.5
12
27.7
25.6
28.3
14
25.9
24.8
26.8
16
24
23.3
24.9
18
22
21.9
23.5
20
19.1
19.5
20.8
22
18.3
16
19.2
24
16.1
14.3
17
26
14.9
13.7
15.6
28
12.4
12.5
14.2
30
11.6
12
13.1
32
8.8
8.3
11.2
34
7.2
7.5
10
36
4
6.6
8.1
38
3.8
4.8
6.5
40
3
3.4
4.1
42
2.6
3
3.3
42 jam 20 menit
1.7
2.8
2.1
42 jam 40 menit
-
1.9
1.8
42 jam 50 menit
-
-
1.5
Pengamatan konsumsi arus dimaksudkan agar dapat mengetahui karakteristik konsumsi arus pada baterai yang digunakan node dalam pengukuran RSSI yang telah dirancang pada jaringan sensor nirkabel. Setiap node dipasang baterai AA 1.5 Volt dengan brand ABC Dry Cell. Pengukuran divariasikan berdasarkan periode pengiriman paketnya, yaitu 100 ms (node1), 500 ms (node 2), dan 1000 ms (node 3). hasil pengukuran konsumsi arus 40 node1 node2 node3
35 30 25
arus (mA)
jam ke
20 15 10 5 0
0
5
10
15
20 25 waktu (jam ke-)
30
35
40
45
Kesimpulan (1) Berdasarkan hasil pengukuran dan analisa maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: Pada pengukuran outdoor dan indoor terdapat beberapa parameter yang mempengaruhi nilai
RSSI pada setiap node yang disebar antara lain : jarak node – base stasion, daya transmit dan ketinggian node. Beberapa hasil pengukuran indoor berdasarkan : variasi jarak nilai RSSI node 1 jarak 1.5 m dari sink sebesar – 83.1004 dBm dan node 5 jarak 7.5 m dari sink sebesar -
90.5457 dBm pada daya 0 dBm
variasi daya transmit pada Ptx 0 dBm, nilai RSSI node 1 sebesar -83.1004 dBm dan pada Ptx -5 dBm, nilai RSSI node 1 sebesar -87.4880 dBm
variasi ketinggian node pada ketinggian node 0 cm, nilai RSSI node 1 sebesar -83.1004 dBm dan pada ketinggian
75 cm, nilai RSSI node 1 sebesar -63.6500 dBm
Kesimpulan (2) Beberapa hasil pengukuran outdoor berdasarkan : variasi jarak nilai RSSI node 1 jarak 1.5 m dari sink sebesar – 71.2557 dBm dan node 5 jarak 7.5 m dari sink sebesar -
82.5055 dBm pada daya
variasi daya transmit pada Ptx 0 dBm, nilai RSSI node 1 sebesar -71.2557 dBm dan pada Ptx -5 dBm, nilai RSSI node 1 sebesar -83.3876 dBm
variasi ketinggian node pada ketinggian node 0 cm, nilai RSSI node 1 sebesar -71.2557 dBm dan pada ketinggian 75 cm, nilai
RSSI node 1 sebesar -60.4444 dBm
Kesimpulan (3)
Berdasarkan hasil pengukuran, semakin jauh jarak maka nilai RSSI semakin kecil. Begitu juga dengan semakin kecil daya transmit node maka semakin kecil nilai RSSI node.
Ketinggian node sangat mempengaruhi nilai RSSI, semakin tinggi letak node maka nilai RSSI semakin besar pula.
Perbandingan hasil pengukuran outdoor dan indoor menunjukkan bahwa nilai RSSI di indoor lebih baik dibandingkan nilai RSSI di outdoor.
Nilai varians besar terjadi pada node yang ketinggiannya rendah misalnya 0 cm dari tanah/lantai.
Rekomendasi bagi perencana jaringan sensor nirkabel saat ini adalah lebih baik direncanakan jaringan dengan jumlah sensor yang banyak dengan range sensor kecil sehingga konektifitas jaringan tetap terjaga dan konsumsi daya sensor kecil, apalagi dengan kemajuan dibidang mikroelektronika sekarang yang memungkinkan diproduksi sensor dalam jumlah yang besar dengan biaya rendah.
Saran Pada penelitian ini model topologi jaringan sensor single hop,
untuk penelitian selanjutnya dapat digunakan model topologi jaringan yang lain seperti multihop atau yang lainnya. Pengukuran juga bisa lebih banyak dilakukan dengan berbagai kondisi lainnya
Daftar Pustaka
_, (Oct 2003),“Wireless Medium Access Control (MAC) and Physical Layer (PHY) Specifications for Low-Rate Wireless Personal Area Networks (LR-WPANs)”. IEEE Computer Society.
Adianto YP (2008),”Komunikasi Multihop dengan Jaringan Sensor Nirkabel”, Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya
Akyldiz, I.F, Sankarasubramaniam, Y, dan Cayirci, E. (2002),”A Survey on Sensor Network”, IEEE Commun Mag, hal. 102-114.
Agrawal P, Patwari N, Student Member IEEE.” Correlated Link Shadow Fading in Multi-Hop Wireless Network”
Chakrabarty, Krishnendu., Iyengar, S.S., (2005). “Scalable Infrastructure for Distributed Sensor Networks”. Springer., London. pp.5.
Karl H, Willig A, (2005), “Protocols and Architecture For Wireless Sensor Networks”, John Wiley & Sons Ltd, The Atrium, Southern Gate, Chichester, West Sussex PO19 8SQ, England Telephone (+44) 1243 779777
Karedal J, Almers P, Tufvesson F, F. Molish A, (2010), “A MIMO Channel Model for Wireless Personal Area Network”, IEEE Transaction on Wireless Communication Vol. 9 , No. 1
Koutroullos, Marios. “Biological Nature and Inspirated Mecanisms for Adaptive and Robust Self-Organization in Wireless Sensor Networks”. University of Cyprus.
Ilyas, Mohammad., Mahgoub, Imad., (2005). “Handbook of Sensor Networks Compact Wireless and Wired Sensing Systems”. Boca Raton: CRC Press.
Daftar Pustaka
Mahalik, Nitaigour P., (2007),” Sensor Networks and Configuration Fundamentals, Standards, Platforms, and Applications.”,Springer.
Rappapport T, (1996), “Wireless Communication Principle and Practice”, Prentice Hall, New Jersey
Siam Z.M, Krunz M , Younis O. (2008).” Energy-Efficient Clustering/Routing for Cooperative MIMO Operation in Sensor Networks”. Technical Report TR-UA-ECE-2008-2
Sklar, B. “Rayleigh fading channels in mobile digital communication systems part I : characterization,” IEEE Communications Magazine,September 1997.
Shen Yi, Kalyanarman S, “Asynchronous Cooperative MIMO Communication and Capacity Analysis”, Department of Electrical, Computer,and System Engineering Rensselaer Polytechnic Institute, Troy, NY 12180
Sohraby, Kazem., Minoli, Daniel., Znati, Taieb., 2007. “Wireless Sensor Network: Technology, Protocol, and Applications”. Wiley-Interscience
Wardihani ED, (2008), ”Sistem Deteksi Terdistribusi pada Jaringan Sensor Nirkabel”, Thesis Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya
Wicaksono EW, (2009), ”Desain dan Implementasi Mobile Sink pada Jaringan Sensor Nirkabel”, Tugas Akhir Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya
Wyne S, Santos T, Tufvesson F, F.Molisch A, (2008), “Channel Measurenments of an indoor Office Scenario for Wireless Sensor Application”, IEEE Global Telecommunications Conference
Wyne S, Singh P A, Tufvesson F, (2009),”A Statistical Model for Indoor Office Wireless Sensor Channels”, IEEE Transaction on Wireless Communications, Vol 8, No. 8
Yarkoni N, Blaunstein N, (2006), “Prediction of Propagation Characteristics in Indoor Radio Communication Environment”, Progress in Electromagnetics Research, PIER 59, 151-174
Yang Li X, (2008), “Wireless Ad Hoc and Sensor Networks”, Cambridge University Press
Terima Kasih