KARAKTERISASI RISASI MATERIAL KOMPOSIT JERAMI-EPOKSI EPOKSI YANG DIBUAT DENGAN PROSES VACUUM BAG
TUGAS AKHIR
Oleh ; Wahdan Kurniawan 06.30056
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2011 i
KARAKTERISASI MATERIAL KOMPOSIT JERAMI-EPOKSI YANG DIBUAT DENGAN PROSES VACUUM BAG
Nama : Wahdan Kurniawan Nrp
: 06.30056
Photo 3x4
Pembimbing I
( Dr. H. Dedi Lazuardi, Ir., DEA )
Pembimbing II
( Ir. Agus Sentana, MT )
ii
ABSTRAK Pemanfaatan material komposit pada saat ini semakin berkembang, penggunaannya mulai dari peralatan rumah tangga, furnitur sampai ke sektor perindustrian. Material komposit memiliki keunggulan yaitu densitas yang rendah, tahan korosi dan proses pembuatannya yang sederhana. Dalam penelitian ini dipilih serat jerami sebagai penguat pada material komposit ini karna
mudah
didapatkan
dan
dimaksudkan
juga
untuk
pemanfaatan jerami yang biasanya hanya digunakan sebagai bahan pupuk atau makanan ternak, bahkan banyak yang dibiarkan membusuk atau dibakar sehingga menjadi polusi. Objek pada penelitian ini adalah membuat dan melakukan serangkaian pengujian pada material komposit berserat jerami dengan variasi panjang serat 20 mm dan 30 mm yang menggunakan resin epoksi sebagai pengikat dan pembuatan dengan metode vacuum bag moulding. Serangkaian pengujian dilakukan untuk mengetahui kekuatan dari material tersebut dan dilakukan juga perhitungan ulang
fraksi volume sebenarnya
untuk dibandingkan dengan fraksi volume awal 50 % jerami. Hasil pengujian menunjukan bahwa material komposit dengan panjang serat jerami 20 mm memiliki kekuatan tarik ratarata 18,99 MPa dan kekuatan bending rata-rata 98,05 MPa, sedangkan untuk material komposit dengan panjang serat jerami 30 mm memiliki kekuatan tarik rata-rata 19,68 MPa dan kekuatan bending rata-rata 98,86 MPa. Fraksi volume setelah material komposit jadi adalah 35% jerami.
iii
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan
Tugas
Akhir
yang
berjudul
“KARAKTERISASI MATERIAL KOMPOSIT JERAMI-EPOKSI YANG DIBUAT DENGAN PROSES VACUUM BAG”. Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir tidak lepas dari bantuan beberapa pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah membantu selama pengerjaan tugas akhir, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Seluruh
Jajaran
Dekanat
Fakultas
Teknik
Universitas
Pasundan Bandung, 2. Bapak Endang Achdi, Ir., MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Pasundan Bandung, 3. Bapak Sugiharto, Ir., MT. selaku Koordinator Tugas Akhir Jurusan Teknik Mesin, Universitas Pasundan, Bandung, 4. Bapak Dr., Ir., H. Dedi Lazuardi, DEA. selaku Dosen Pembimbing I, yang telah memberikan bimbingan dan arahan, 5. Bapak Agus Sentana, Ir., MT. selaku Dosen Pembimbing II, yang banyak memberikan masukkan, bimbingan dan arahan, 6. Bapak Herman Somantri, Ir., MT. Selaku Dosen Wali penulis, 7. Seluruh Staff Tata Usaha di Jurusan Teknik Mesin Universitas Pasundan,
iv
8. Bapak Dudi selaku dosen di polban yang membimbing penulis melakukan pengujian di lab. Material teknik Polban, 9. Bapak Upri selaku operator di polban yang membantu penulis melakukan pengujian di lab. Material teknik Polban, 10. Kedua Orang Tuaku Tercinta, yang selalu memberikan perhatian, serta do’a, dan dukungannya baik moral maupun material. 11. Seluruh Keluargaku yang selalu mendo’akan penulis, 12. Sahabat dan teman-teman yang selalu memberikan dukungan dan motivasi. 13. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, terima kasih atas segala bantuannya. Dengan segala kerendahan hati, penulis memohon kepada Allah SWT agar dapat membalas segala kebaikan bagi mereka yang telah membantu penulis. Dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini penulis berusaha menyelesaikannya dengan sebaik-baiknya,
kekurangan-kekurangan
yang
terdapat
didalamnya adalah semata-mata karena keterbatasan penulis. Untuk itu saran dan kritik yang tentunya sangat bermanfaat, sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini. Akhir kata penulis mengharapkan agar laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pihakpihak yang memerlukannya. Bandung, April 2011
Penulis v
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................... ii ABSTRAK ..................................................................................... iii KATA PENGANTAR ..................................................................... iv DAFTAR ISI .................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ....................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................ x DAFTAR GRAFIK ......................................................................... xi DAFTAR RUMUS ........................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN .................................................................1 1.1 Latar Belakang ....................................................................1 1.2 Perumusan Masalah ...........................................................2 1.3 Pembatasan Masalah..........................................................3 1.4 Tujuan Penelitian.................................................................3 1.5 Metode Penelitian................................................................4
vi
1.6 Sistematika Penulisan .........................................................5 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................6 2.1 Pengertian Komposit ...........................................................6 2.2 Material Komposit Serat ......................................................7 2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Komposit Serat ................... 10 2.4 Serat Jerami ..................................................................... 14 2.5 Matrik Resin Epoksi.......................................................... 16 2.6 Vacuum Bag Moulding ..................................................... 17 2.7 Pengujian Tarik ................................................................ 18 2.8 Pengujian Bending ........................................................... 20 BAB III PEMBUATAN KOMPOSIT JERAMI-EPOKSI DAN PENGUJIAN ............................................................................... 22 3.1. Persiapan Alat dan Bahan ............................................... 22 3.1.1 Alat ......................................................................... 22 3.1.2 Bahan ..................................................................... 25 3.2. Proses Pembuatan Komposit ........................................... 27 3.3. Pengujian Mekanik ........................................................... 31 3.3.1 Pengujian Tarik ...................................................... 32 vii
3.3.2 Pengujian Bending ................................................. 33 3.4. Diagram Alir Penelitian ..................................................... 35 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................... 36 4.1 Analisis Fraksi Volume Akhir ............................................ 36 4.2 Hasil Pengujian Tarik ....................................................... 37 4.3 Hasil Pengujian Bending .................................................. 40 4.4 Pembahasan Hasil Perhitungan ...................................... 41 4.5 Struktur Ikatan Serat Dan Matrik ...................................... 44 4.6 Keunggulan Dan Kekurangan .......................................... 45 4.7 Keuntungan Dan Kerugian ............................................... 45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................... 46 4.8 Kesimpulan ....................................................................... 46 4.9 Saran ...................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Tipe komposit serat. Gambar 2.2. Tipe discontinuous fiber. Gambar 2.3. Tiga tipe orientasi pada reinforcement. Gambar 2.4. Vacuum Bag Moulding. Gambar 2.5. Neat resin tensile specimen. Gambar 2.6. Three point bending. Gambar 2.7. Bentuk spesimen uji bending standar ASTM D790. Gambar 3.1. Vacuum bag dan Mini pump. Gambar 3.2. Timbangan digital. Gambar 3.3. Gelas Ukur. Gambar 3.4. Cetakan. Gambar 3.5. Klem. Gambar 3.6. Mesin gergaji. Gambar 3.7. Alat-alat bantu lainnya. Gambar 3.8. Serat jerami. Gambar 3.9. Resin Epoksi dan Hardener. Gambar 3.10. Larutan NaOH. Gambar 3.11. Wax. Gambar 3.12. Skematik pembuatan material komposit. Gambar 3.13. Material Komposit jerami epoksi. Gambar 3.14. Spesimen pengujian tarik. Gambar 3.15. Spesimen pengujian bending. Gambar 3.16. Mesin pengujian tarik dan bending. Gambar 3.17. Komponen pengujian tarik. Gambar 3.18. Komponen pengujian bending. Gambar 3.18. Diagram alir penelitian. Gambar 4.1. Patahan hasil pengujian mekanik. ix
DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Substance density for softwood, rice straw and rice hulls based on elemental density analysis (Matthew, 2000). Tabel 2.2. Spesifikasi resin epoksi (Surdia, 1985). Tabel 4.1. Kekuatan tarik (σ) material komposit. Tabel 4.2. Elongasi (ε) material komposit. Tabel 4.3. Modulus elastisitas (E) tarik material komposit. Tabel 4.4. Kekuatan bending (σb) material komposit. Tabel 4.5. Modulus elastisitas (Eb) bending material komposit. Tabel 4.6. Hasil Pengolahan Data
x
DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1. Grafik σ - ε pada material komposit serat 20 mm Grafik 4.2. Grafik σ - ε pada material komposit serat 30 mm. Grafik 4.3. Pengaruh panjang serat terhadap kekuatan dari material komposit. Grafik 4.4. Pengaruh panjang serat terhadap modulus elastisitas material komposit.
xi
DAFTAR RUMUS Rumus 2.1. Perhitungan fraksi volume. Rumus 2.2. Perhitungan tegangan tarik. Rumus 2.3. Perhitungan regangan Tarik. Rumus 2.4. Perhitungan modulus elastisitas tarik. Rumus 2.5. Perhitungan tegangan bending. Rumus 2.6. Perhitungan modulus elastisitas bending.
xii
DAFTAR LAMPIRAN A. Foto Proses Pembuatan B. Foto Spesimen Setelah Pengujian C. Uji Densitas Material D. Perhitungan Dan Analisis Fraksi Volume E. Data Awal Pengujian Tarik F. Contoh Perhitungan Pengujian Tarik G. Data Awal Pengujian Bending H. Contoh Perhitungan Pengujian Bending I. Data Lainnya Pada Material Komposit Setelah Jadi J. Stardard Pengujian yang Digunakan
xiii
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kebutuhan komponen dengan kemampuan struktural, ringan serta kuat mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini telah mendorong perkembangan material baru yang disebut material komposit. Komposit adalah gabungan dari dua atau lebih material, pada umumnya tersusun dari material pengikat (matrik) dan material penguat yang disebut juga material pengisi (filler). Serat adalah salah satu material pengisi yang paling sering digunakan. Serat yang digunakan dapat berupa serat alami ataupun serat sintetis. Sealin memiliki kemampuan struktural, ringan dan kuat, material yang ramah lingkungan juga merupakan tuntutan teknologi sekarang ini. Salah satu material yang diharapkan mampu memenuhi hal tersebut adalah material komposit dengan material pengisi serat alam. Keunggulan yang dimiliki oleh serat alam yaitu densitas yang rendah, mudah didapatkan, harga lebih murah, ramah lingkungan, dan tidak membahayakan bagi kesehatan. Dalam penelitian ini menggunakan filler serat jerami padi, tujuannya agar meningkatkan fungsu guna dari serat ini. Jenis pengikat yang digunakan adalah resin epoksi. Resin epoksi Laporan Tugas Akhir
1
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
merupakan salah satu resin termoset yang mudah diperoleh dan digunakan masyarakat umum maupun industri skala kecil maupun besar. Resin ini juga mempunyai kemampuan berikatan dengan bahan lain yang baik sekali. Banyak cara untuk membuat material komposit salah satu cara yang digunakan yaitu dengan proses vacuum bag moulding. Proses ini melibatkan ruang vakum/kedap udara dan didalamnya ditempatkan cetakan sehingga dalam ruang vakum tersebut dihasilkan temperatur dan tekanan yang dibutuhkan untuk proses pembuatan komposit yang lebih baik. Tujuan akhir dari pembuatan material komposit ini adalah membuat suatu material baru yang memiliki kemampuan baik. Untuk mengetahui kemampuan dari material komposit tersebut maka dilakukan karakterisasi. Karakterisasi yang dilakukan adalah dengan melakukan pengujian mekanik. 1.2 Perumusan Masalah Perumusan masalah dari tugas akhir ini dimana pada komposit berbasis serat jerami yang disusun secara lurus dan matrik resin epoksi sebagai pembentuk material komposit, dengan adanya penambahan variasi panjang serat yaitu : •
Bagaimanakah proses pabrikasi yang akan dilakukan ?
•
Karakterisasi yang dilakukan untuk mendapatkan data mekanis dari material komposit ?
•
Bagaimanakah performasi dari bahan serat komposit ini ?
Laporan Tugas Akhir
2
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
•
Adakah pengaruh terhadap material komposit akibat adanya perbedaan panjang serat ?
1.3 Pembatasan Masalah Agar masalah tidak melebar dari pembahasan utama, maka permasalahan hanya dibatasi pada : •
Jenis komposit berserat alam berupa jerami dengan variasi panjang serat 20 mm dan 30 mm.
•
Material pengikat adalah Resin epoksi.
•
Pembuatan material komposit yang memiliki panjang serat 20 mm dan 30 mm dengan menggunakan vacuum bag.
•
Pembuatan material komposit berserat jerami yang disusun acak dengan fraksi volume awal jerami 50 %.
•
Teknik karakterisasi dengan melakukan pengujian mekanik berupa pengujian tarik (Standard ASTM D 638) dan pengujian
bending
(Standard
ASTM
D
790),
serta
dilakukan pengambilan foto pada hasil patahan dari spesimen pengujian mekanik. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah : •
Mengetahui cara pembuatan material komposit dengan menggunakan vacuum bag.
•
Mengetahui pengaruh panjang serat terhadap material komposit serat jerami.
Laporan Tugas Akhir
3
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
•
Mengetahui data pengujian mekanik, terutama pada kekuatan tarik dan bending yang paling optimal dari komposit serat jerami dengan matrik resin epoksi dan menganalisa struktur ikatan antara serat dan matrik.
1.5 Metode Penelitian Langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini adalah : 1.
Tahap studi litelatur Mempelajari buku dan sumber-sumber referensi lain yang berkaitan dengan komposit untuk digunakan sebagai kajian dalam penelitian dan pengujian yang akan dilakukan.
2.
Tahap penyiapan dan pembuatan Mempersiapkan alat-alat yang digunakan, pembuatan cetakan dan proses pembuatan komposit sampai menjadi spesimen pengujian mekanik.
3.
Tahap pengujian Proses pengujian dengan mengacu pada litelatur yang sudah ada dan disesuaikan dengan standar pengujian dalam penelitian.
4.
Tahap pengumpulan data dan analisis Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang kemudian dianalisa, dan setelah itu diambil kesimpulan.
Laporan Tugas Akhir
4
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
1.6 Sistematika Penulisan Laporan penulisan Tugas Akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Berisi
tentang
latar
belakang,
perumusan
masalah,
pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan laporan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang dasar teori mengenai material komposit, serat, matrik, proses vacuum bag dan pengujian mekanik. BAB III PEMBUATAN KOMPOSIT DAN PENGUJIAN Bab ini berisi tentang pembuatan komposit, penyiapan spesiman uji dan pengujian mekanis komposit dan diagram alir penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang perhitungan, pembahasan hasil perhitungan dan hasil pengujian pada material komposit. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Laporan Tugas Akhir
5
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Material komposit Kata komposit berasal dari kata kerja “to compose“ yang berarti menyusun atau menggabung. Didalam dunia industri kata komposit dalam pengertian material komposit berarti terdiri dari dua atau lebih bahan yang berbeda yang digabung atau dicampur menjadi satu. Jadi secara sederhana material komposit berarti bahan gabungan dari dua atau lebih bahan yang berlainan. Material komposit pada umumnya terdiri dari dua unsur, yaitu material pengisi (filler) dan material pengikat yang disebut matrik. Didalam komposit unsur utamanya adalah material pengisi
sedangkan material pengikatnya menggunakan suatu
material yang mudah dibentuk dan mempunyai daya pengikat yang tinggi. Fungsi dari material pengisi yaitu untuk menahan sebagian besar gaya yang bekerja pada material komposit, matrik sendiri mempunyai fungsi melindungi dan mengikat serat agar dapat bekerja dengan baik terhadap gaya-gaya yang terjadi. Salah
satu
keunggulan
dari material komposit
bila
dibandingkan dengan material lainnya adalah penggabungan unsur-unsur
yang
unggul
dari
masing
masing
unsur
pembentuknya tersebut. Sehingga hasil penggabungan ini diharapkan dapat saling melengkapi kelemahan-kelemahan yang Laporan Tugas Akhir
6
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
ada pada masing-masing material penyusunnya. Sifat-sifat yang mungkin dapat diperbaharui contohnya, kekuatan, kekakuan, ketahanan korosi, ketahanan gesek, densitas, ketahanan lelah, konduktifitas panas dan lain-lain. Secara alami kemampuan tersebut diatas tidak ada semua pada waktu yang bersamaan (Jones, 1975). Secara prinsip, komposit dapat tersusun dari berbagai kombinasi dua atau lebih material, baik material logam, material organik, maupun material non organik. Namun demikian bentuk dari unsur-unsur pokok material komposit adalah fibers, particles, leminae, flakes dan matrix. Secara garis besar komposit diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu, material komposit serat (Fibers Composites), material komposit partikel (Particulate Composites)
dan
material
komposit
lapis
(Laminates
Composites). Dalam penelitian ini jenis komposit yang dibuat yaitu material komposit serat. 2.2 Material Komposit Serat Komposit serat dalam dunia industri mulai dikembangkan dari pada mengunakan partikel. Dalam perkembangan teknologi pengolahan penggunaan serat
sekarang makin diunggulkan
dibandingkan material matrik yang digunakan. Serat yang digunakan bisa berupa fibers glass, carbon fibers, aramid fibers (poly aramide), natural fibers dan sebagainya. Material komposit serat tersusun atas serat-serat yang diikat oleh matrik yang saling berhubungan. Pengunaan material Laporan Tugas Akhir
7
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
komposit serat sangat efisien dalam menerima beban dan gaya yang searah serat, sebaliknya sangat lemah bila dibebani dalam arah tegak lurus serat ( Hadi, 2000). Untuk mendapatkan suatu material komposit yang kuat penempatan serat sangat berpengaruh. Oleh karena itu ada beberapa tipe penempatan serat untuk membuat material komposit serat yang baik.
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 2.1. Tipe komposit serat : (a) Continuous Fiber Composite , (b) Woven Fiber Composite, (c) Randomly oriented discontinuous fiber, (d)Hybrid fiber composite.
Laporan Tugas Akhir
8
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
Berdasarkan penempatannya terdapat beberapa tipe serat pada komposit, yaitu : 1)
Continuous Fiber Composite Continuous atau uni-directional, mempunyai susunan serat panjang dan lurus, membentuk lamina diantara matriknya. Jenis komposit ini paling sering digunakan. Tipe ini mempunyai kelemahan pada pemisahan antar lapisan. Hal ini dikarenakan kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriknya.
2)
Woven Fiber Composite (bi-dirtectional) Komposit ini tidak mudah dipengaruhi pemisahan antar lapisan karena susunan seratnya juga mengikat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat memanjangnya yang tidak begitu lurus mengakibatkan kekuatan dan kekakuan akan melemah.
3)
Discontinuous Fiber Composit Discontinuous Fiber Composite adalah tipe serat pendek. Tipe ini dibedakan jadi tiga : a) Aligned discontinuous fiber b) Off-axis aligned discontinuous fiber c) Randomly oriented discontinuous fiber Tipe acak sering digunakan pada produksi dengan volume besar karena faktor biaya manufakturnya yang lebih murah. Kekurangan dari jenis serat acak adalah sifat mekanik yang dibawah dari penguatan dengan serat lurus pada jenis serat yang sama.
Laporan Tugas Akhir
9
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
(a) aligned
(b) off-axis
(c) randomly
Gambar 2.2. Tipe discontinuous fiber 4)
Hybrid Fiber Composite Hybrid fiber composite merupakan komposit gabungan antara tipe serat lurus dengan serat acak. Tipe ini digunakan supaya dapat menganti kekurangan sifat dari kedua tipe dan dapat menggabungkan kelebihannya.
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Komposit Serat Penelitian yang mengabungkan antara matrik dan serat harus
memperhatikan
beberapa
faktor..
Faktor
yang
mempengaruhi performa material komposit serat antara lain : a)
Faktor Serat Serat adalah material pengisi matrik yang digunakan untuk dapat memperbaiki sifat dan struktur matrik yang tidak dimilikinya, juga diharapkan mampu menjadi material penguat matrik pada komposit untuk menahan gaya yang terjadi.
b)
Letak Serat Dalam pembuatan komposit tata letak dan arah serat dalam matrik yang akan menentukan kekuatan mekanik
Laporan Tugas Akhir
10
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
komposit, dimana letak dan arah dapat mempengaruhi kinerja komposit tersebut. Menurut tata letak dan arah serat diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu : • One dimensional reinforcement, mempunyai kekuatan dan modulus maksimum pada arah axis serat. • Two dimensional reinforcement (planar), mempunyai kekuatan pada dua arah atau masing-masing arah orientasi serat. • Three dimensional reinforcement, mempunyai sifat isotropic kekuatannya lebih tinggi dibanding dengan dua tipe sebelumnya. Pada pencapuran dan arah serat mempunyai beberapa keunggulan, jika orientasi serat semakin acak (random) maka sifat mekanik pada 1 arahnya akan melemah, bila arah tiap serat menyebar maka kekuatannya juga akan menyebar kesegala arah maka kekuatan akan meningkat.
One dimensional reinforcement
Two dimensional reinforcement
Three dimensional reinforcement Gambar 2.3. Tiga tipe orientasi pada reinforcement
Laporan Tugas Akhir
11
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
c)
Panjang Serat Panjang serat dalam pembuatan komposit serat pada matrik sangat berpengaruh terhadap kekuatan. Ada dua penggunaan serat dalam campuran komposit yaitu serat pendek dan serat panjang. Serat panjang lebih kuat dibanding serat pendek. Serat alam jika dibandingkan dengan serat sintetis mempunyai panjang dan diameter yang tidak seragam pada setiap jenisnya. Oleh karena itu panjang dan diameter sangat berpengaruh pada kekuatan maupun modulus komposit. Serat panjang (continous fiber) lebih efisien dalam peletakannya daripada serat pendek (discontinous fiber). Akan tetapi, serat pendek lebih mudah peletakannya dibanding serat panjang. Panjang serat mempengaruhi kemampuan proses dari komposit serat. Ditinjau dari teorinya, serat panjang dapat mengalirkan beban maupun tegangan dari titik tegangan ke arah serat yang lain. Pada struktur continous fiber yang ideal, serat akan bebas tegangan atau mempunyai tegangan yang sama. Selama fabrikasi, beberapa serat akan menerima tegangan yang tinggi dan yang lain mungkin tidak terkena tegangan sehingga keadaan di atas tidak dapat tercapai. Sedangkan komposit serat pendek, dengan orientasi yang benar, akan menghasilkan kekuatan yang lebih besar jika dibandingkan continous fiber. Komposit berserat pendek dapat diproduksi dengan cacat permukaan yang rendah sehingga
kekuatannya
dapat
mencapai
kekuatan
teoritisnya. Laporan Tugas Akhir
12
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
d)
Bentuk Serat Bentuk Serat yang digunakan untuk pembuatan komposit tidak begitu mempengaruhi, yang mempengaruhi adalah diameter seratnya. Pada umumnya, semakin kecil diameter serat akan menghasilkan kekuatan komposit yang lebih tinggi.
Selain
bentuknya
kandungan
seratnya
juga
mempengaruhi (Schwartz, 1984). e)
Faktor Matrik Matrik dalam komposit berfungsi sebagai bahan pengikat serat menjadi sebuah unit struktur, melindungi dari perusakan eksternal, meneruskan atau memindahkan beban eksternal pada bidang geser antara serat dan matrik, sehingga matrik dan serat saling berhubungan. Pembuatan
komposit
serat
membutuhkan
ikatan
permukaan yang kuat antara serat dan matrik. Selain itu matrik juga harus mempunyai kecocokan secara kimia agar reaksi yang tidak diinginkan tidak terjadi pada permukaan kontak antara keduanya. Untuk memilih matrik harus diperhatikan
sifat-sifatnya,
antara
lain
seperti
tahan
terhadap panas, tahan cuaca yang buruk dan tahan terhadap goncangan yang biasanya menjadi pertimbangan dalam pemilihan material matrik. Material Polimer yang sering digunakan sebagai material matrik dalam komposit ada dua macam yaitu thermoplastik dan termoset. f)
Fraksi Volume Antara Material Pengisi dan Matrik Jumlah kandungan serat dalam komposit, merupakan hal yang menjadi perhatian khusus pada komposit berpenguat
Laporan Tugas Akhir
13
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
serat. Untuk memperoleh komposit berkekuatan tinggi, distribusi serat dengan matrik harus merata pada proses pencampuran agar mengurangi timbulnya void. Untuk menghitung fraksi volume, parameter yang harus diketahui adalah berat jenis resin, berat jenis serat, berat komposit dan berat serat. Jika selama pembuatan komposit diketahui massa serat dan matrik, serta densitas serat dan matrik, maka fraksi volume dan fraksi massa serat dapat dihitung dengan persamaan (Shackelford, 1992)
ܸ =
ௐ / ఘ ௐ / ఘ ା ௐ / ఘ
:
........................................... [2.1]
Keterangan :
ܸ = Fraksi volume serat ܹ = Berat serat ܹ = Berat matrik ߩ = Massa jenis serat ߩ = Massa jenis matrik 2.4 Serat Jerami Penggunaan serat pada komposit bertujuan untuk dapat memperbaiki sifat dan struktur matrik yang tidak dimilikinya, juga diharapkan mampu menjadi bahan penguat matrik pada komposit untuk menahan gaya yang terjadi. Serat sudah terkenal sejak dahulu karena struktur yang kuat terutama kekuatan tariknya. Laporan Tugas Akhir
14
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
Selain itu serat juga merupakan unsur yang terpenting, karena seratlah nantinya yang akan menentukan sifat mekanik komposit tersebut seperti kekakuan, keuletan, kekuatan dan sebagainya. Serat
mempunyai
bentuk
tipis
dan
panjang,
dan
mempunyai ciri-ciri cukup pada struktur dalamnya. Serat berdasarkan unsur
pembentuknya ada dua, pertama adalah
serat alam (natural fibers), yaitu serat yang berasal dari hewan, tumbuhan dan mineral, contonya kapas, wol, sutra, rami dan serat alam lainnya. Kedua serat sintetik (synthetic fibers) yaitu serat buatan seperti nilon, rayon, acetates poliester dan lain-lain. Pada penelitian ini menggunakan serat alam yaitu serat jerami. Jerami adalah bagian batang tumbuh yang telah dipanen bulir-bulir buah(beras) bersama atau tidak dengan tangkainya dikurangi dengan akar dan bagian batang yang tertinggal. Pada saat ini pemanfaatan jerami kurang efisien, biasanya hanya untuk kebutuhan ternak dan untuk keperluan berkebun sebagai pupuk bahkan justru akhirnya hanya dibakar hingga menimbulkan polusi. Sehingga banyak limbah jerami dari hasil tani padi. Kini, dengan penelitian lebih lanjut, jerami ternyata juga bisa dimanfaatkan sebagai material pengisi pada material komposit. Dengan ketersedian yang sangat banyak tersebut maka jerami bisa dimanfaatkan sebagai serat komposit yang murah dan ramah lingkungan.
Laporan Tugas Akhir
15
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
C
Elemental Analysis H O Si
Other
Elementari 1950* 1000 1000 2320 2000** Density 3 Density(% by weight, dry basis) (kg/m ) Type of Material Softwood 50 6 43 0 1 Rice Straw 42 5 37 12 4 Rice Hulls 41 4 36 15 4
Predicted Substance Density 3 (kg/m ) 1485 1597 1628
Tabel 2.1. Substance density for softwood, rice straw and rice hulls based on elemental density analysis (Matthew, 2000). 2.5 Matrik Resin Epoksi Dalam pembuatan sebuah komposit, matrik berfungsi sebagai pengikat material pengisi/penguat, dan juga sebagai pelindung partikel dari kerusakan oleh faktor lingkungan. Beberapa bahan matriks dapat memberikan sifat-sifat yang diperlukan seperti keliatan dan ketangguhan. Matrik yang digunakan dalam komposit adalah harus mampu meneruskan beban sehingga serat harus bisa melekat pada matrik dan kompatibel antara serat dan matrik artinya tidak ada reaksi yang mengganggu. Pada penelitian ini matrik yang digunakan adalah resin termoset dengan jenis resin epoksi. Sifat-sifat Massa jenis Penyerapan air Kekuatan tarik Kekuatan tekan Kekuatan lentur Temperatur pencetakan
Satuan 3
g/cm 0 c 2 Kgf/mm 2 Kgf/mm 2 Kgf/mm 0 c
Nilai Tipikal
Keterangan
1,17 0,2 5,95 14 12 90
Tabel 2.2. Spesifikasi resin epoksi (Surdia, 1985). Laporan Tugas Akhir
16
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
Resin epoksi mempunyai kegunaan yang luas dalam industri kimia teknik, listrik, mekanik, dan sipil sebagai bahan perekat, cat pelapis, dan benda-benda benda cetakan. Selain itu resin epoksi juga mempunyai ketahanan kimia yang baik. Sifatnya bervariasi bergantung pada jenis, kondisi dan pencampuran dengan pengerasnya. 2.6 Vacuum Bag Moulding Suatu proses pembuatan material komposit bermacambermacam macam, salah satunya vacuum bag moulding. Metode ini adalah pengembangan dari metode hand lay up.
Air
Gambar 2.4. Vacuum Bag Moulding Dengan metode vacuum bag moulding cetakan berisi komposit akan dimasukan kedalam kantong kedap udara kemudian udara didalam kantong tersebut akan dipompa keluar. Fungsinya yaitu untuk menghilangkan void-void atau rongga dengan memaksa keluar udara yang terperangkap. Cara ini termasuk cara yang ekonomis dan mudah dilakukan.
Laporan Tugas Akhir
17
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
2.7 Pengujian Tarik Pengujian tarik dilakukan untuk mencari tegangan dan regangan (stress strain test). Dari pengujian ini dapat kita ketahui beberapa sifat mekanik material yang sangat dibutuhkan dalam desain rekayasa. Hubungan antara tegangan dan regangan pada beban tarik ditentukan dengan rumus sebagai berikut : Tegangan teknik :
σ=
ி బ
.............................................................................. [2.2]
Regangan teknik :
ε=
భ ିబ బ
=
∆ బ
.............................................................. [2.3]
Besarnya nilai modulus elastisitas benda yang juga merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan pada daerah proporsional dapat dihitung dengan persamaan (Surdia, 1995) :
ఙ E=
ఌ
................................................................................[2.4]
Keterangan :
σ = Tegangan (MPa) F = Beban (N) 2
A0 = Luas penampang (mm ) Laporan Tugas Akhir
18
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
ε = Regangan E = Modulus elastisitas tarik (MPa) l0 = Panjang daerah ukur (mm) ∆L = Pertambahan panjang (mm) Pengujian yang dilakukan untuk matrik (jenis plastik resin) dan kompositnya, dapat menggunakan standar pengujian ASTM D 638.
Gambar 2.5. Neat resin tensile specimen for thicknesses of 0.28 in (7 mm) or less. (From ASTM Standard D 638) Keterangan : W = Width of narrow section 13 mm L = Length of narrow section 57 mm W o = Width overall, min. 19 mm Lo = Length overall, min. 165 mm G = Gage lenght 50 mm D = Distance between grips 115 mm R = Radius of fillet 76 mm Laporan Tugas Akhir
19
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
2.8 Pengujian Bending Untuk mengetahui kekuatan bending suatu material dapat dilakukan dengan pengujian bending terhadap material tersebut. Kekuatan bending atau kekuatan lengkung adalah tegangan bending terbesar yang dapat diterima akibat pembebanan luar tanpa mengalami deformasi yang besar atau kegagalan. Pengujian bending yang dilakukan untuk matrik (jenis plastik resin) dan komposit terdiri dari dua macam, yang pertama disebut three point bending dan yang kedua disebut four point bending. Yang digunakan dalam penelitian ini adalah three point bending.
Gambar 2.6. Three point bending. (From ASTM Standard D 790) Akibat
Pengujian
bending,
bagian
atas
spesimen
mengalami tekanan, sedangkan bagian bawah akan mengalami tegangan tarik. Dalam material komposit kekuatan tekannya lebih tinggi dari pada kekuatan tariknya. Karena tidak mampu menahan tegangan tarik yang diterima, spesimen tersebut akan patah, hal tersebut mengakibatkan kegagalan pada pengujian komposit. Kekuatan bending pada sisi bagian atas sama nilai dengan kekuatan bending pada sisi bagian bawah.
Laporan Tugas Akhir
20
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
Untuk mencari tegangan bending dan modulus elastisitas bending yaitu dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : Tegangan bending :
σb =
ଷ ଶௗ మ
........................................................................ [2.5]
Modulus elastisitas bending :
Eb =
య ସௗ య ఋ
...................................................................... [2.6]
Keterangan :
σb = Tegangan bending (MPa) P = Beban (N) Eb = Modulus elastisitas bending (MPa)
δ = Defleksi (N/mm) L = Panjang Span/jarak antara titik tumpuan, 80 mm Lo = Panjang spesimen, 120 mm b = Lebar spesimen, 15 mm d = Tebal spesimen, 6 mm
Gambar 2.7. Bentuk spesimen uji bending standar ASTM D790. Laporan Tugas Akhir
21
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
BAB III PEMBUATAN KOMPOSIT JERAMI-EPOKSI DAN PENGUJIAN
3.1 Persiapan Alat dan Bahan 3.1.1 Alat a. Vakuum Bag Penggunaan vacuum bag dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya void-void pada komposit.
Gambar 3.1. Vacuum bag dan Mini pump. b. Timbangan Digital Digunakan untuk menimbang serat dan resin eposi.
Gambar 3.2. Timbangan digital. Laporan Tugas Akhir
22
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
c.
Gelas Ukur Digunakan untuk pengujian densitas serat dan juga sebagai takaran resin epoksi pada saat pembuatan komposit.
Gambar 3.3. Gelas Ukur. d. Cetakan Cetakan terbuat dari kaca dengan dimensi keseluruhan yaitu panjang 30 mm, lebar 30 mm dan tebal 16 mm. Dimensi untuk ruang cetak komposit yaitu panjang 20 mm, lebar 20 mm dan tebal 6 mm.
Gambar 3.4. Cetakan.
Laporan Tugas Akhir
23
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
e. Klem Digunakan sebagai alat untuk pengepres/penekan cetakan pada saat pembuatan material komposit.
Gambar 3.5. Klem. f.
Mesin Gergaji Berfungsi sebagai alat pemotong material komposit untuk membuat spesimen pengujian tarik dan pengujian bending.
Gambar 3.6. Mesin gergaji.
Laporan Tugas Akhir
24
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
g. Alat Bantu Lain Terdiri dari Pressure Gauge Vacuum, sendok, cutter, gunting, kuas, pisau, spidol, pulpen, solatip,, klip, klip busa dan penggaris.
Gambar 3.7. Alat-alat alat bantu lainnya. 3.1.2 Bahan a. Serat Jerami Digunakan sebagai penguat pada material komposit. Ukuran serat antara lain 20 mm dan 30 mm.
Gambar 3.8. Serat jerami mulai dari kiri 20 mm dan kanan 30 mm.
Laporan Tugas Akhir
25
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
b. Resin Epoksi Digunakan sebagai pengikat serat pada material komposit. Resin epoksi dengan merek Indomol diproduksi oleh Dian Utama Putra terdiri dari resin dan hardener.
Gambar 3.9. Resin Epoksi dan Hardener. c.
Larutan NaOH Larutan basa yang digunakan untuk membersihkan kotoran pada serat jerami.
Gambar 3.10. Larutan NaOH. Laporan Tugas Akhir
26
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
d. Maximum Mold Release Wax Wax berfungsi sebagai pelapis cetakan agar material komposit yang sudah jadi akan mudah untuk dilepaskan dari cetakan.
Gambar 3.11. Wax. 3.2 Proses Pembuatan Komposit Berikut ini adalah langkah-langkah proses pembuatan material komposit sampai menjadi spesimen pengujian tarik dan bending. a. Siapkan serat jerami yang telah dipotong sesuai ukuran 20 mm dan 30 mm. b. Cuci lalu rendam masing-masing serat jerami pada larutan NaOH selama satu jam dengan wadah yang berbeda agar ukuran serta satu tidak tercampur dengan ukuran serat lainnya, setelah satu jam cuci kembali lalu keringkan. c.
Siapkan cetakan lalu lapisi ruang cetaknya dengan wax, gunakan kuas untuk mengoleskan wax secara merata.
Laporan Tugas Akhir
27
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
d. Timbanglah serat jerami dan campuran resin epoksi sesuai dengan fraksi volume yang telah dihitung. Campuran antara epoksi dan hardener yaitu 1:1. e. Tuangkan setengah dari campuran resin epoksi kedalam cetakan, tempatkan serat jerami pada cetakan yang sebelumnya telah di isi dengan resin epoksi lalu tekantekan dan ratakan dengan menggunakan sendok supaya memenuhi
ruang
cetak,
selanjutnya
tuangkan
sisa
campuran resin epoksi pada cetakan dan tekan-tekan kembali agar campuran resin epoksi tersebut masuk diantara serat-seratnya, setelah itu tutup dengan kaca. f.
Pasang klem pada cetakan yang telah di isi tersebut supaya terjadi pengepresan/penekanan secara merata sehingga memadatkan campuran antara resin epoksi dan serat jerami.
g. Setelah proses ini pasangkan klip-klip pada seluruh sisi cetakan, masing-masing sisi terdiri dari 3 klip. Klip ini berfungsi sebagai pengganti klem karna klem akan dilepas sebelum cetakan dimasukan kedalam vacuum bag. h. Lapisi/bungkus sisi-sisi cetakan yang berisi material komposit berserat jerami 20 mm dan 30 mm dengan menggunakan busa. Busa berfungsi untuk mencegah terjadinya sobekan pada plastik vakum oleh klip dan sisisisi cetakan kaca yang tajam. i.
Masukan cetakan yang telah dilapisi dengan busa-busa tersebut kedalam vacuum bag (cetakan berisi material komposit berserat jerami 20 mm dan 30 mm), tutup rapat-
Laporan Tugas Akhir
28
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
rapat vacuum bag lalu sedot udara didalamnya dengan menggunakan mini pump sampai panah pada vacuum pressure gauge menunjuk ke nilai antara -0,02 sampai -0.1 cmHg. j.
Keringkan, lama proses pengeringan antara 12 – 15 jam.
k.
Setelah benar-benar kering ambil cetakan dan lepas klem atau
klip
lalu
bongkar
cetakan
tersebut
dengan
menggunakan pisau atau cutter. l.
Bersihkan material komposit yang sudah jadi dari sisa-sisa wax dan tempelkan pola yang berbentuk spesimen pengujian tarik dan bending pada permukaan material komposit
tersebut.
Pola
berfungsi
sebagai
jalur
penggergajian pembuatan spesimen pengujian tarik dan bending. m. Potong material komposit mengikuti jalur pola yang telah dibuat dengan menggunakan mesin gergaji.
Laporan Tugas Akhir
29
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
Gambar 3.12. Skematik pembuatan material komposit. komposit
Gambar 3.13. Material komposit omposit jerami epoksi. Laporan Tugas Akhir
30
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
Gambar 3.14. Spesimen pengujian tarik.
Gambar 3.15. Spesimen pengujian bending. 3.3 Pengujian Mekanik Pengujian mekanik berupa pengujian tarik dan pengujian bending
dilaksanakan
di
Politeknik
Bandung
dengan
menggunakan mesin buatan jepang merk Tokyo Koki Seizosho kapasitas 10 ton tahun produksi 1981.
Laporan Tugas Akhir
31
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
Gambar 3.16. Mesin pengujian tarik dan bending. 3.3.1 Pengujian Tarik Spesimen
pengujian
tarik
menggunakan
standard
ASTM D 638. Jumlah spesimen yang di uji yaitu 6 dengan rincian : -
3 spesimen komposit berserat jerami 20 mm.
-
3 spesimen komposit berserat jerami 30 mm.
Gambar 3.17. Komponen pengujian tarik.
Laporan Tugas Akhir
32
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
Langkah-langkah pengujian tarik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Siapkan spesimen pengujian tarik dan lakukan pengukuran sebagai data awal spesimen. b. Siapkan mesin pengujian tarik. c. Pasang spesimen pengujian pertama jepit pada chuck atas kemudian atur chuck bawah untuk menjepit spesimen dengan tepat. Pastiakn kedua chuck menjepit dengan kuat. d. Jalankan mesin dengan kecepatan penarikan konstan. e. Karna alat plotter grafik pada mesin tidak berfungsi, maka lakukan pembacaan secara manual dengan cara mencatat perubahan beban yang terjadi pada setiap pertambahan panjang 0,1 mm (Data yang didapatkan bisa dibuat grafik). f. Setelah spesimen patah hentikan proses penarikan dengan cara mematikan motor secara perlahan.
3.3.2 Pengujian Bending Spesimen pengujian bending menggunakan standard ASTM D 790. Jumlah spesimen yang di uji yaitu 6 dengan rincian : -
3 spesimen pengujian bending komposit berserat jerami 20 mm.
-
3 spesimen pengujian bending komposit berserat jerami 30 mm.
Laporan Tugas Akhir
33
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
Gambar 3.18. Komponen pengujian bending. Langkah-langkah pengujian bending dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Siapkan spesimen pengujian bending, lakukan pengukuran sebagai data awal spesimen dan tentukan titik tumpuan serta titik tengah dengan memberi tanda garis. b. Tempatkan
spesimen
pada
komponen
penumpu,
pastikan tepat dengan garis tumpuan yang telah dibuat. c. Atur indentor penekan sampai menyentuh spesimen. d. Jalankan mesin dengan kecepatan penekanan konstan. e. Catat perubahan beban yang terjadi pada setiap defleksi 0,1 mm sampai spesimen patah. f. Matikan mesin secara parlahan setelah spesimen patah
Laporan Tugas Akhir
34
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
3.4 Diagram Alir Penelitian Mulai
Study Litelatur
Persiapan
Serat Jerami (Variasi panjang 20 mm dan 30 mm)
Alat-alat
Matrik Resin Epoksi
Pembuatan Cetakan Kaca
NaOH
Pengujian Densitas
Perhitungan Fraksi Volume
Pembuatan Material Komposit
Pembuatan Spesimen Pengujian Mekanik Karakterisasi Material Komposit
Pengujian Tarik
Pengujian Bending
Foto Patahan Makro
Hasil
Analisis dan Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
Gambar 3.19. Diagram alir penelitian. Laporan Tugas Akhir
35
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Fraksi Volume Akhir Setelah material komposit jadi dilakukan perhitungan fraksi volume akhir, ini dilakukan untuk mendapatkan harga fraksi volume sebenarnya. Fraksi volume akhir di tentukan dengan membandingkan berat komposit pada timbangan dengan berat komposit hasil perhitungan. Perhitungan bisa dilakukan dengan mengolah persamaan densitas.
ρ=
௩
=>
ρx݉= ݒ
݉௦ + ݉௦௧ = ݉௦௧
maka,
(ρ୰ x ݒ ) + (ρୱ x ݒ௦ ) = ݉ Dengan menskalakan volume serat dan volume resin dari 1-100 maka akan didapatkan berat komposit dari 1% sampai dengan 100%, setelah didapatkan akan dibandingkan dengan berat hasil penimbangan. Berat yang diambil sebagai patokan fraksi volume adalah berat komposit hasil perhitungan yang paling mendekati berat hasil penimbangan. Dari data hasil perhitungan maka pada material komposit 3
serat 20 mm dengan data awal volume komposit 2,001 cm yang Laporan Tugas Akhir
36
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
paling mendekati dengan berat hasil penimbangan 1,95 gr adalah pada fraksi volume 35% yaitu 1,97 gr. Pada material komposit serat 30 mm dengan data awal volume komposit 2,0445 cm
3
yang paling mendekati dengan
berat hasil penimbangan 2 gr adalah pada fraksi volume 35% yaitu 2,014 gr. 4.2 Hasil Pengujiaan Tarik Dari data-data hasil pengujian tarik pada material komposit jerami epoksi maka bisa dihitung antara lain, tegangan tarik, regangan tarik dan modulus elastisitas tarik.
Spesimen
Panjang serat jerami
pengujian tarik
20 mm
30 mm
I (MPa)
18,45
18,15
II (MPa)
17,88
23,05
III (MPa)
20,66
17,83
Rata-rata (MPa)
18,99
19,68
Tabel 4.1. Kekuatan tarik (σ) material komposit. Tegangan tarik rata-rata pada material komposit jerami epoksi untuk panjang serat jerami 20 mm mencapai harga 18,99 MPa, sedangkan untuk panjang serat 30 mm adalah 19,67 MPa.
Laporan Tugas Akhir
37
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
Spesimen
Panjang serat jerami
pengujian
(mm)
tarik
20 mm
30 mm
I
0,042
0,04
II
0,038
0,044
III
0,036
0,042
Rata-rata
0,039
0,042
Tabel 4.2. Elongasi (ε) material komposit. Harga regangan tarik rata-rata pada material komposit jerami epoksi untuk panjang serat jerami 20 mm adalah 0,039, sedangkan untuk panjang serat 30 mm adalah 0,042.
25
Tegangan (MPa)
20
15
Spes. I Spes. II
10
Spes. III 5
Rata2
0 0
0,02
0,04
0,06
Regangan
Grafik 4.1. Grafik σ - ε pada material komposit serat 20 mm.
Laporan Tugas Akhir
38
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
25
Tegangan (MPa)
20
15
Spes. I Spes. II
10
Spes. III 5
Rata2
0 0
0,01
0,02
0,03
0,04
0,05
Regangan
Grafik 4.2. Grafik σ - ε pada material komposit serat 30 mm. Spesimen
Panjang serat jerami
pengujian tarik
20 mm
30 mm
I (MPa)
439,28
453,79
II (MPa)
470,46
523,78
III (MPa)
573,98
424,58
Rata-rata (MPa)
494,57
467,38
Tabel 4.3. Modulus elastisitas (E) tarik material komposit. Harga modulus elastisitas rata-rata pada material komposit jerami epoksi untuk panjang serat jerami 20 mm adalah 494,57 MPa, sedangkan untuk panjang serat 30 mm adalah 467,38 Mpa. Laporan Tugas Akhir
39
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
4.3 Hasil Pengujian Bending Dari data-data hasil pengujian bending pada material komposit jerami epoksi maka bisa dihitung antara lain, tegangan bending dan modulus elastisitasmbending.
Spesimen pengujian bending
Panjang serat jerami 20 mm
30 mm
I (MPa)
103,87
98,4
II (MPa)
92,98
105,1
III (MPa)
97,31
93,09
Rata-rata (MPa)
98,05
98,86
Tabel 4.4. Kekuatan bending (σb) material komposit. Tegangan bending rata-rata pada material komposit jerami epoksi untuk panjang serat jerami 20 mm mencapai harga 98,05 MPa, sedangkan untuk panjang serat 30 mm adalah 98,86 MPa.
Spesimen
Panjang serat jerami
pengujian bending
20 mm
30 mm
I (MPa)
3687,34
2936,91
II (MPa)
3954,37
3556,94
III (MPa)
3941,75
3213,55
Rata-rata (MPa)
3861,15
3235,8
Tabel 4.5. Modulus elastisitas (Eb)bending material komposit. Laporan Tugas Akhir
40
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
Modulus
elastisitas
bending
rata-rata
pada
material
komposit jerami epoksi untuk panjang serat jerami 20 mm mencapai harga 3861,15 MPa, sedangkan untuk panjang serat 30 mm adalah 3235,8 MPa. 4.4 Pembahasan Hasil Perhitungan Berikut dibawah ini adalah tabel pengolahan data yang menunjukan harga rata-rata dari tiap parameter yang dihitung. Material
Vf
Harga rata-rata
Kompost
(%)
σmax (MPa)
ε
Serat 20 mm
35
18,99
0,039
494,57
98,1
3861
Serat 30 mm
35
19,68
0,042
467,38
98,9
3236
E (MPa) σb max (MPa) Eb (MPa)
Tabel 4.6. Hasil Pengolahan Data. Dari tabel diatas dapat dilihat, tegangan tarik paling tinggi adalah pada material komposit dengan panjang serat jerami 30 mm yaitu 19,68 MPa, regangan tarik paling tinggi adalah pada material komposit dengan panjang serat jerami 30 mm yaitu 0,042 dan modulus elastisitas tarik paling tinggi adalah pada material komposit dengan panjang serat jerami 20 mm yaitu 494,57 MPa, sedangkan pada pengujian bending harga rata-rata paling optimal dari setiap parameter yang terdiri dari, tegangan bending paling tinggi adalah pada material komposit dengan panjang serat jerami 30 mm yaitu 98,86 Mpa dan modulus elastisitas bending paling tinggi adalah pada material komposit dengan panjang serat jerami 20 mm yaitu 3861,15 MPa.
Laporan Tugas Akhir
41
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
120
σ (MPa)
100 80 60 40
Serat 20 mm
20
serat 30 mm
0 1 Ket :
2
1 = Kekuatan Tarik 2 = Kekuatan Bending
Grafik 4.3. Pengaruh panjang serat terhadap kekuatan dari
E (MPa)
material komposit. 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0
Serat 20 mm serat 30 mm
1 Ket :
2
1 = Modulus elastisitas tarik 2 = Modulus elastisitas bending
Grafik 4.4. Pengaruh panjang serat terhadap modulus elastisitas material komposit. Laporan Tugas Akhir
42
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
Seperti menurut teori bahwa panjang serat mempengaruhi kekuatan komposit. Pada material komposit ini tegangan tarik dan tegangan bending paling optimal yaitu pada material komposit dengan panjang serat jerami 30 mm. Dilihat dari sifat mekaniknya ternyata pada material komposit jerami-epoksi ini memiliki sifat tekan yang lebih baik dari sifat tarik, itu dapat diketahui dari harga kekuatan bending yang jauh lebih besar dari kekuatan tarik. Material komposit ini bersifat kaku, kekakuatan yang paling besar adalah pada material komposit dengan serat 20 mm karna memiliki modulus elastisitas yang lebih besar dari serat 30 mm. Pengujian pada material komposit belum tentu membawa hasil yang benar-benar baik itu bisa dilihat pada banyak faktor antara lain : • Pada faktor serat, penempatan serat kurang seragam dan merata sehingga kemungkinan penurunan kekuatan bisa terjadi. • Adanya void-void yang sudah jelas mengindikasikan material yang jelek, void ini terjadi karena pada proses pembuatan material komposit dilakukan kurang terlalu benar. • Bentuk serat, khususnya diameter serat jerami yang terlalu besar. Dalam teori dikatakan, semakin kecil diameter serat akan menghasilkan kekuatan komposit yang lebih tinggi.
Laporan Tugas Akhir
43
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
4.5 Struktur Ikatan Serat dan Matrik Bagus tidaknya struktur ikatan antara serat dan matrik salah satunya bisa dilihat pada patahan hasil pengujian mekanik.
Gambar 4.1. Patahan hasil pengujian mekanik. Dilihat dari foto diatas setelah patah ternyata ada sebagian serat yang tidak putus tetapi hanya lepas dari matrik. Itu menandakan bahwa ikatan antara serat dan matrik tidak begitu bagus. Hal tersebut bisa diakibatkan antara lain : • Serat yang terlalu besar • Kadar air dalam serat • Serat kotor • Void-void yang timbul diantara serat dan matrik
Laporan Tugas Akhir
44
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
4.6 Keunggulan Dan Kekurangan Berikut ini adalah beberapa keunggulan dari material komposit yang telah dibuat ini : • Ringan karena memiliki densitas yang rendah • Memiliki tampilan yang transparan • Memiliki sifat insulator thermal dan electric yang baik • Pembuatan bisa dibentuk tergantung moulding nya • Ramah lingkungan Berikut ini adalah beberapa kekurangan dari material komposit yang telah dibuat ini : • Kekuatan tidak setara dan lebih lemah dari logam • Hanya mampu proses gergaji dan proses bor • Tidak bisa dilakukan pengelasan 4.7 Keuntungan Dan Kerugian Berikut ini adalah beberapa keuntungan dari material komposit yang telah dibuat ini : • Kebutuhan serat yang tersedia mudah didapat dan tidak memerlukan biaya • Alat pembuatan yang sederhana Berikut ini adalah kerugian dari material komposit yang telah dibuat ini : • Harga resin yang cukup mahal
Laporan Tugas Akhir
45
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis dan perhitungan dari data dan hasil pengujian tentang pengaruh variasi panjang serat jerami terhadap material komposit jerami-epoksi dapat disimpulkan antara lain : 1. Pada material komposit penggunaan panjang serat 30 mm lebih kuat dari pada 20 mm, itu dilihat dari harga paling besar yaitu pada kekuatan tarik 19,68 MPa dan pada kekuatan bending 98,9 MPa. 2. Modulus elastisitas tarik dan bending paling besar dimiliki oleh material komposit dengan panjang serat 20 mm yaitu 494,57 MPa dan 3861 MPa. 3. Fraksi volume awal 50% pada material komposit tidak mencapai hasil yang direncanakan karena hanya mencapai 35%, itu disebabkan pada saat proses pembuatan hanya menggunakan alat sederhana. 4. Adanya void-void pada spesimen diakibatkan pada saat proses pembuatan dilakukan dengan cara yang kurang benar.
Laporan Tugas Akhir
46
Karakterisasi Material Komposit Jerami-Epoksi yang Dibuat Dengan Proses Vacuum Bag
5. Faktor serat diantaranya diameter serat, panjang serat, kadar air pada serat dan cara pembersihan pada serat berpengaruh pada kekuatan ikatan antara serat dan matrik.
5.2. Saran Setelah melakukan penelitian dan menyimpulkan hasil penelitian maka disarankan : 1. Jika dilakukan pengembangan pada material ini lakukanlah antara lain : a. Memvariasikan fraksi volume b. Memvariasikan orientasi serat c. Memvariasikan kadar air pada serat d. Pilihlah dimensi paling kecil, terutama diameternya e. Pengunaan matrik selain resin epoksi f. Menambahkan pengujian mekanik berupa pengujian impak g. Lakukan foto struktur mikro atau makro. 2. Gunakan alat-alat pembuatan yang mendukung atau sesuai agar proses pembuatan bisa lebih baik dan hasil lebih memuaskan.
Laporan Tugas Akhir
47
DAFTAR PUSTAKA Jones, M. R., 1975, Mechanics of Composite Material, McGrawHill Kogakusha, Ltd. Surdia, T, dan Saito S., 1985. “Pengetahuan Bahan Teknik”, Edisi ke-1, Dainippon Gita Karya Printing, Jakarta. Van Vlack, L. H., 1992, “ Ilmu dan Teknologi Bahan”, Edisi ke-5, Erlangga, Bandung. Surdia, T, dan Saito S., 1992, “Pengetahuan Bahan Teknik”, Edisi ke-3, Pradnaya Paramita, Jakarta. Gibson, F.R., 1994, “Principles of Composite material Mechanis”, International Edition”, McGraw-Hill Inc, New York. Callister, W.D., 1997, ”Material Science And Engineering”, Jhon Wiley & Sons, New York. Summers, Matthew. D., 2000, “ Fundamental Properties of Rice Straw in comparison with Softwoods”. Lembar
informasi
pertanian,
2000,
“Pembuatan
Jerami
Permentasi”, Instalasi Penelitian dan Pengkajian teknologi Pertanian Mataram. Mueler, Dieter, H., 2003. New Discovery in the Properties of Composites Reinforced with Natural Fibers. JOURNAL OF INDUSTRIAL TEXTILES, Vol. 33, No. 2. Sage Publications.
ASTM. D 638-02 Standart test method for tensile properties of plastics. Philadelphia, PA : American Society for Testing and Materials. ASTM. D 790 – 02 Standard test methods for flexural properties of unreinforced and reinforced plastics and electrical insulating material. Philadelphia, PA : American Society for Testing and Materials. http://yugotr.multiply.com/journal/item/1 november 2010 http://ashwintooldesigner.blogspot.com/2008/10/vacuum-bagmolding.html februari 2011 http://www.scribd.com/doc/24125880/Fabrication-Processes februari 2011
LAMPIRAN
A. Foto Proses Pembuatan
Cetakan kaca yang telah dilapisi wax.
Cetakan yang telah di isi jerami dan resin epoksi.
Proses pengepresan dengan klem.
Klip digunakan sebagai pengganti klem.
Cetakan yang telah dibungkus dengan busa.
Proses penghisapan udara keluar dari vacuum bag.
Cetakan yang berada dalam vacumm bag yang telah dihisap udaranya.
Spesimen pengujian bending.
Spesimen pengujian tarik.
B. Foto Spesimen Setelah Pengujan
Spesimen Bending.
Spesimen Tarik.
C. Uji Densitas Serat Massa jenis/densitas suatu material merupakan perbandingan antara
berat
dan
volume
dari
material
tersebut.
Dalam
menentukan massa jenis suatu benda yang bentuknya beraturan dapat mudah kita lakukan dengan menggunakan persamaan 2.1 ( Tipler, 1991). ρ=
݉௨ ݒ 3
Dimana : ρ = massa jenis (gr/cm ) mu = massa material di udara (gr) 3 v = volume material (cm ) Untuk benda dengan bentuk yang tidak beraturan, dimana kita
kesulitan
untuk
menentukan
volumenya.
Kita
dapat
menghitung massa jenis dengan hukum Archimedes, bahwa berat benda di dalam air sama dengan berat di udara dikurangi dengan gaya ke atas yang diberikan oleh air. Gaya tekan ke atas merupakan volume dari benda tersebut.
Spesimen Uji 1 2 3 4
Berat v1 v2 Serat (mu) ml ml gr 4,15 70 76 4,12 70 76 4,17 70 77 4,19 70 77 Jumlah Total Masa Jenis Rata-rata
v (v2-v1) ml 6 6 7 7
Masa Jenis (ρ) 3 gr/cm 0,691 0,686 0,595 0,598 2,57 0,642
Tabel Pengolahan Pengujian densitas jerami.
D. Perhitungan Dan Analisis Fraksi Volume Perhitungan fraksi volume (Vf) awal Diketahui : • Ukuran cetakan
p = 20 cm l = 20 cm t = 0,6 cm
• Massa jenis serat jerami • Massa jenis matrik resin epoksi • Fraksi volume serat jerami
ρf = 0,642 gr/cm 3 ρm = 1,17 gr/cm (Vf) = 50 %
Volume catakan
(vc)
=pxlxt = 20 x 20 x 0,6 3 = 240 cm
Volume serat
(vf)
= 50% x vc 3 = 0,5 x 240 cm 3 = 120 cm
Berat serat
(wf)
= ρf x vf 3 3 = 0,642 gr/cm x 120 cm = 77,04 gr
Volume matrik
(vm)
= 50% x vc 3 = 0,5 x 240 cm 3 = 120 cm
Berat matrik
(wm)
= ρm x vm 3 3 = 1,17 gr/cm x 120 cm = 140,4 gr
Berat komposit
(wc)
= wf + wm = 77,04 + 140,4 = 217,44 gr
3
Analisis fraksi volume akhir berat Vr (cm^3)
Vfr
ρr
Vs
(gr/cm^3)
(cm^3)
(%)
Vfs
ρs
mc
(gr/cm^3)
(gr)
ditimbang (gr)
(%)
0
0
1,17
2,001
100
0,642
1,28
1,95
0,10005
5
1,17
1,90095
95
0,642
1,34
1,95
0,2001
10
1,17
1,8009
90
0,642
1,39
1,95
0,30015
15
1,17
1,70085
85
0,642
1,44
1,95
0,4002
20
1,17
1,6008
80
0,642
1,5
1,95
0,50025
25
1,17
1,50075
75
0,642
1,55
1,95
0,6003
30
1,17
1,4007
70
0,642
1,6
1,95
0,70035
35
1,17
1,30065
65
0,642
1,65
1,95
0,8004
40
1,17
1,2006
60
0,642
1,71
1,95
0,90045
45
1,17
1,10055
55
0,642
1,76
1,95
1,0005
50
1,17
1,0005
50
0,642
1,81
1,95
1,10055
55
1,17
0,90045
45
0,642
1,87
1,95
1,2006
60
1,17
0,8004
40
0,642
1,92
1,95
1,30065
65
1,17
0,70035
35
0,642
1,97
1,95
1,4007
70
1,17
0,6003
30
0,642
2,02
1,95
1,50075
75
1,17
0,50025
25
0,642
2,08
1,95
1,6008
80
1,17
0,4002
20
0,642
2,13
1,95
1,70085
85
1,17
0,30015
15
0,642
2,18
1,95
1,8009
90
1,17
0,2001
10
0,642
2,24
1,95
1,90095
95
1,17
0,10005
5
0,642
2,29
1,95
2,001
100
1,17
0
0
0,642
2,34
1,95
Tabel pengolahan data fraksi volume akhir material komposit serat 20 mm.
berat Vr (cm^3)
Vfr
ρr
Vs
(gr/cm^3)
(cm^3)
(%)
ρs Vfs
(gr/cm^3)
mc (gr)
ditimbang (gr)
(%)
0
0
1,17
2,0445
100
0,642
1,31257
2
0,102225
5
1,17
1,942275
95
0,642
1,36654
2
0,20445
10
1,17
1,84005
90
0,642
1,42052
2
0,306675
15
1,17
1,737825
85
0,642
1,47449
2
0,4089
20
1,17
1,6356
80
0,642
1,52847
2
0,511125
25
1,17
1,533375
75
0,642
1,58244
2
0,61335
30
1,17
1,43115
70
0,642
1,63642
2
0,715575
35
1,17
1,328925
65
0,642
1,69039
2
0,8178
40
1,17
1,2267
60
0,642
1,74437
2
0,920025
45
1,17
1,124475
55
0,642
1,79834
2
1,02225
50
1,17
1,02225
50
0,642
1,85232
2
1,124475
55
1,17
0,920025
45
0,642
1,90629
2
1,2267
60
1,17
0,8178
40
0,642
1,96027
2
1,328925
65
1,17
0,715575
35
0,642
2,01424
2
1,43115
70
1,17
0,61335
30
0,642
2,06822
2
1,533375
75
1,17
0,511125
25
0,642
2,12219
2
1,6356
80
1,17
0,4089
20
0,642
2,17617
2
1,737825
85
1,17
0,306675
15
0,642
2,23014
2
1,84005
90
1,17
0,20445
10
0,642
2,28412
2
1,942275
95
1,17
0,102225
5
0,642
2,33809
2
2,0445
100
1,17
0
0
0,642
2,39207
2
Tabel pengolahan data fraksi volume akhir material komposit serat 30 mm.
E. Data Awal Pengujian Tarik Panjang serat
Nomor spesimen
Panjang
Lebar
Tebal
Luas penampang
(mm)
(mm)
(mm)
(mm)
(mm)
(mm)
I
50
13,25
6,2
82,15
II
50
12,95
6,25
80,94
III
50
13,15
6,3
82,85
I
50
12,82
6,45
82,69
II
50
12,77
6,45
82,37
III
50
13,22
6,45
85,27
20
30
Tabel dimensi awal spesimen tarik.
Spesimen Tarik Serat 20 mm Spesimen
Beban Maksimum
∆L
I
154,5 Kg
2,1 mm
II
147,5 Kg
1,9 mm
III
175 Kg
1,8 mm
Tabel data awal pengujian tarik spesimen serat 3 cm. Spesimen Tarik Serat 30 mm Spesimen
Beban Maksimum
∆L
I
153 Kg
2 mm
II
193,5 Kg
2,1 mm
III
155 Kg
2,2 mm
Tabel data awal pengujian tarik spesimen serat 2 cm.
200 180 160 140
beban (Kg)
120
I
100 80
II
60
III
40 20 0 0
1
2
3
perpanjangan (mm)
Grafik hasil pengujian tarik spesimen serat 2 cm.
250
beban (Kg)
200
150
I 100
II III
50
0 0
1
2
3
perpanjangan (mm) Grafik hasil pengujian tarik spesimen serat 3 cm.
F. Contoh Perhitungan Pengujian Tarik Spesimen I serat 20 mm F = 154,5 Kg = 1515,64 N Lo = 50 mm L1 = 52,1 mm A = 82,15 mm
2
Tegangan Tarik
σ=
ி
=
ଵହଵହ,ସ ଼ଶ,ଵହ
= 18,45 MPa
Regangan Tarik
ε=
భ ିబ బ
=
ହଶ,ଵିହ ହ
= 0,042
Modulus Elastisitas Tarik
ఙ E=
ఌ
=
ଵ଼,ସହ ,ସଶ
= 439,28 MPa
G. Data Awal Pengujian Bending Panjang serat
Nomor spesimen
Lebar
Tebal
Panjang span
Luas span
(mm)
(mm)
(mm)
(mm)
(mm)
(mm)
I
15,4
6,26
80
1232
II
15,62
6,27
80
1249,6
III
15,77
6,27
80
1261,6
20
30
I
15,9
6,27
80
1272
II
15,25
6,18
80
1220
III
15,81
6,18
80
1264,8
Tabel dimensi awal spesimen bending.
Spesimen Bending Serat 3 cm (Kg) defleksi (mm)
I
II
III
0
0
0
0
0,5
32
30,75
31
1
35,25
34,5
34,5
1,5
38,25
38
38
2
41
41,5
40,25
2,5
43,5
44
42
3
46
46
43,75
3,5
48
48
46
4
49,5
51,75
47,25
4,5
51
51,75
47,5
5
52,25
52
47,75
5,1
52,25
52
47,5
5,5
52,25
39,5
46,5
5,7
52,25
38,5
45,25
6
47,5
-
39,5
6,5
42
7
-
36,5
Tabel data awal pengujian bending spesimen serat 3 cm.
Spesimen Bending Serat 2 cm (Kg) defleksi (mm)
I
II
III
0
0
0
0
0,5
32,5
32
33,25
1
37
36,75
37,75
1,5
41
41
40,5
2
44
44
43
2,5
47
46,25
46,5
3
48,75
47,25
49,5
3,5
50,75
48
51,25
4
52,75
48,5
51,25
4,2
52,75
46
51,25
4,5
53,25
43
43
4,8
53,25
41,5
42
5
51,5
40,5
41,5
5,5
48
Tabel data awal pengujian bending spesimen serat 2 cm.
H. Contoh Perhitungan Pengujian Bending Spesimen I serat 20 mm P = 53,25 Kg = 522,38 N L = 80 mm b =15,4 mm d = 6, 26 mm ߜ = 4,8 mm
2
Tegangan Bending
σb =
ଷ ଶௗ మ
=
ଷ ௫ ହଶଶ,ଷ଼ ௫ ଼ ଶ ௫ ଵହ,ସ ௫ (,ଶଶమ )
= 103,87 MPa Modulus Elastisitas Bending Eb =
య ସௗ య ఋ
=
଼య ௫ ହଶଶ,ଷ଼ ସ ௫ ଵହ,ସ ௫ (,ଶ)య ௫ ସ,଼
= 3687,34 MPa I. Data Lainnya Pada Material Komposit Setelah Jadi Berat material komposit dengan dimensi (200x200x6)mm : -
Komposit panjang serat 20 mm = 233 gr
-
Komposit panjang serat 30 mm = 234 gr
Biaya pembuatan untuk dimensi (200x200x6)mm adalah Rp 35000,- dengan rincian : -
Resin epoksi Rp 28750,-
-
Larutan NaOH dan Wax Rp 6250,-
!"
#
## $ #% & #' !()) " * #( !((' " & + % + & #' !()) " # ,-
%# %%9 + = 3 , + > 0 2 % '#% + ? 6 = $ 0 1 # , @ , ' )# + 3 + 0 $ 2 + ) % + , , 3' = ,' #%% + $2 0 A & , 0 2 + ' (9< (9+ + , , + @ + '((( @ 3 3 , +$ 4 '( @ 3 . 2B 0 $ + 4 )9'4 + , 3 , 3 0 ' , 7 ? +9 0 , ? @ 0 $ 9 0 #% + ,- = = $ 9 0 9# , @ 2 3
./0 #1 23/ )%4$# 5 ./0 %1 2 6 & 7 6 & $ 8 * 5 & 3 ./0 1 * + %%9 + )# ./0 '17 $ :%($;, !:( #($" + (9< (9+
#' #) 32
%
! ? #((#
! ? (9(#
! ? ((# ) "##$
! ? #((#
! ? #)( 4
! ? ((%
! ? (( 9
! ? ((# '
# B 3+ @ %( , 3 %(#( + , @ #( %((% , C %((% / D '# E D (#
! " # $% %& '()*+)',' - %.
#
'' ''! ! ' ' ' -! ' , ', *
&& 8 '% ,
2%!3, -' - " ' , '
, - % , 9 , ") ) 2")3 % ' '% && 9 ' " ' ' . " '" - /
' "* ! ! ' ' !
!" "! ## $% $
& " ' ! ' ' (') * ) + ! , ! - (' ' , -' . ' / . " , )- - '" - 0 & $ '! % & ! )! . . ) " 0 ('!, . ) ' , ' - '! & * - . ' " 1 , . ) , " ' - % ' % ! .!, ' '
!, ' . ! ") ,
' - / ' %' " ' ! , , " & ! ) ' ' "" " ' 1 .), - ' " " )! %- -! ! " ) , - -! - ) ) ) " ) .!
' !, - ' ' - )! " ) " ) - 2 ' " 3 " ) '
"" " '
45 :
' ! 9 ''! -!
' ! ) ' - ' " ' ''! " % ' - ' ('! ', ! ! / .
'! ) )' - % $ , ", )' - / .
'!
$ " ) ! " ! ."; $ % ! ! - !" " $ )- - !" " < " -. % - )- - " - % "" ! +% " "! % )- - " 8 ! " ' % ' - / ' " % . ' '"
" -! "" " % )- - " ' ! . ) ! " ! " % . . ' '" " -! ' - "
! - . ' ! ! ' " .
' "= ' " "" " .
- ' .! " ) " ) - < ' ! . " ' , - ' & 2> 3 - ' : 2: 3 , ) - ' ! + ) - ' - ! , ' "
45 % ' 2 ! " ! 3 --, ! !" 6 ''7 (' , "!
- 6
7 6"!7 - '! (' %
"! ' , ', ) ' ! , 1 .), ') , - , .! . " . , " . " ') '
! "# $ , ? & $)- $ 4 ', 8 & , & + , 4. @ /, 4@ :
$22 '5 . 3 2 * 4 . 2 * . 0 . 8 8 3+ , 64 (. % % * $26 '5 2 * % *
$2& ' . . . .
. # .
% *
! " #
$%& '!
( ) $%$ '!
# ( % * # ( + , &
#, ')
. 8
$6 ') 2$ 3 % 4 !
! 9 ! 2$ 2$ + 361 61 4 "! 16$ 2$ 3 2$ % 4 #!
(. .
$ 3 2 4 5 # : ; $<&- $6% !
%$ 3 12$ 6 4 %$
#, -',.
+ , & / ( 0
$%1 # (.
. % *
$2 3.4'! 5 . 5 % 0 0 # ( ,. (
( + , 6 $2% '5 . . 2 7 374 ! . ( + , 6 ( 2 (
1% $% % 9 1%% $ '# 5 % # # 0 - 3 2 4 # # 00 # 0 # # = & 3 %1 4 .
3 4 # # 0=
3 4 # # 000 - 3 2 4 %& 3 $$ 4 1%2 & '# 5 % # # 0= 6
() (, () ## () ## (, ## (/ # (/ # ( 0 (1 2## ( % &'
! "" #
% &
% &&
% &&&
* " " " + " $" $" " " !" $ *
$ " " " + " * " *" "* $ *
+ " " " + * !$ + " " !" $ *
! $
% &' $ " ** * + " " !" " $" " ! "$ "
% '
* " +"* *" +"* *" $*" " $ * "! "
# " " - $! - " - * - " . . " * " " ! !
## 0 * ! * ## % # % & && 0# & # % 0 # . % 3 # ! "" ## 0 ! ! "" % &&& 3 # 0 ! " "" .#% 4# ## 0 3 0 ## 0 # # ## 0 # # ! "" ## 0 # 3 % &' # ## 0 $ " " ##% 5 6 !
% ' ## 0 # # % ## 07 8 * * " 8 +"* *" * 8 $ * 8 " *
# 0# , 6 % ' #0# 9 6 :4 14 117; *
## 0 - < - <! 9% ## 0 # 4##% 0 # 3 # * " % 0 ## % & && * * # 0 ## %# # % & . ## 0# # 0 ## 7 ## % 0 0# # 0 ## # % 0 0# 0 % # 4
# . ) #; #% . 0# #% 0 ## % % 0 #
1%6 ' ('# # 0 5 %
& 3 %1 4 # # 000 - 3 2 4 %& 3 $$ 4 &
1%& ( '#
: %& 3 $$ 4 %& 3 $$ 4 # 000 )
#, <'# ):8 :8 -6 #, % '>
.
# (
#, %%')
?
#
12 )*'#
5 2 # 5 2 ! 1 * # $-2 322$ 4 -1 36 4 ? ) ( ? 2$ 3% 4 #
; 5 2 16 '# 5 6 # 5 6 !
1 * # $-2 322$ 4 -1 36 4 ? 1& ! @ : ( (
(
3 (4 # (
. ! @ 0 . 5 %
8 1$ 0 . 0
A 11 >
&6=>&> 3 1 ?=5&6=> > # ; , 1# 1
,
# 5## @ A 6 +; * B; , C
* B ! B $ $! B! +" *B B "+ "B + *B! B "! * B! * B !" *B! "
+$ ! **+ *+ !*" !$ " " "! $+ $$! ! $
* +!$ + *** "*$ ! * + "! *+ $ " ++*
*"$ *$ *$! * *$ * *! * *+ *+ !* ! !
! ! !*! !" !+ !+$ " " "! "$" " $$ $!
* * * * ! ! ! ! ! + ! + ! + ! + !*
" " " " "" "" "" "" $" $" $" $"
3 D + *" # ## 0 0% # D # # .#% $! " " D # . # D
!
.
-% # ( $
#, %2'
#
?
% ) (. # (. 2 8 # % ; ( > ( # % %E2 $ 6 : & +F <% ' '8 26 2G8 3-6& 61G54 $ $ * & + ! + ; 1% ( !)#: ( "
%G8 3%G54 2 * <2 ) ' '8 26 2G8 3-6& 61G54 $ $ * ( !)#: ( "
&6=>&> 3 A@= ?=5&6=> > # )##
, 1# 1
# 5## 6 ,
,
@ A +; *"; C
+ B* *B$! $ B $ ! *B* * B ! *B $ $! B! + "B $ +" *B B $ B
*+ +$ ! **+ *+ !*" !$ " * "!
"! $ * +!$ + *** "*$ ! * + "!
*" *"! *"$ *$ *$! * *$ * *! * *+
* *+ ! ! !*! !" !+ !+$ " " "!
* * * * * * ! ! ! ! ! +
%& '
" " " " " " "" "" "" "" $"
5# 2
1
%
& && &&& 0
&'
3 D + *" # ## 0 0% # D # # .#% $! " " D # . # D
'
>
" #$
&&& &'
-2 # ( (
. -6 ; @ 35 % BCD4 @
E E
" " G " G " G " " G " G " G " " G " " G " " G " G " G " G " G
> # 1 EF EF
" " " " "
# # B " % 0 # % * 2
# 0 ## .#% 00##; 0 . 0 # 2## # 0 # #
# ; ;
1
%& ' + ' * , ' $
%G8 3%G54 2 *
6
% % : @ 35 %4 2$ 3 % 4 : 3 # 0= 4 # : 2$ 3 % 4 < G
H 5 2
5### 0% 9 %# ? #% %#
? #% %# 5### 0% 9 %# /# ; %# /# ; #%
!$ ! *+
+ + + "* +!
&
&
*" $* $$
" " " " "*
!! !! $ ! "*
% 6% + % 6%% > +F % 6%2 ! # .
%& '
* ( ' $
*$* " !
" $
&
&
$ *
$ $! +
!"$ $! +
& $ "+
& " "$ $"
%%% # !. !% %%2 ) $ '8 . 3 4 3 4 ,.
3 4 ( (
> .
( ( 3 !24 %%6 '0 ; . 3 4
; . % " ( ( > .
3 !224 %%& '8 . . !
#, %6': 5
# ?
6
$ "" "$
#, %&'0 3 4 . # ( . . 0 . ! .
% 2 + . ? #
@ 5 % 5 2 5 6 # (
% 6 ! . > 8 2 . 3 $2%4
? #% %# 5### 0% 9 %#
!"
% 6%6 : # +F
. % & ) ) % $ " . % 1 " . 3 .4 .
%& ' " ## ( ' $ ) 6
*$" !+ +
-
*%,
! " !
#! $#! # ! !
% # & ' ( ) # * ! ! ! + ! !
# ' , # - -
. / 0
#1 - - -
#1 2 ! 2 ! ! 2 ! 2 ! 9 : !" #$ % &" ' " ( ) ! " # ! " #
* !" +" ' " ( )
! " # ! " #
#1 2 ! 2 2 3
$ %& # % ' ( # " " # % &%& ( # '% )# *%+ " & " & %& # % # , # # , & " " , ## - & % ,,## " .
(
+ #
4 '
! 5 ! ! 6 7 8 !
# # 1 ( ( -
$ %& # % ' ( # " " # % &%& ( # '% )# *%+ " & " & %& # % # , # # , & " " , ## - & % ,,## " .
-
( ;
# 1 ( 8 / ! (( < (&
&
7
*%, - . " ' " ) 451 451 4451 4451 4451 4451 651 651
$ #/,
( %
/ ! " 0 ' " 1 )
0 12 # 3
451 451 4451 4451 4451 4451
$ #/,
( %
0 12 # 3
#$ ! " 0 ' " 1 )
(, 8 ( (+ = (4 : (7 8
8 8 (9 ) ! ! ! (> ) ! ! ! ( . ) ! ! ! (( < ! ! ! (& % (, ;! < % +&7
451 451 4451 4451 4451 4451
, . " ' " )
451 451 4451 4451 4451 4451 651 651
$ #/,
( %
0 12 # 3
( %
0 12 # 3
! # " # ! ! ! " % ! &( ? (> ! ! 1 &( # ! ! 3 2 (7& : &(& &(( ; # ! ! 3 2 (7& : &(, &(& ? # @ ! ! &(, ? # @ ! ! #
# #
&( @ # &(& &(, #
! 9 A >9 &(+ B ! # &(4 ' . " +9 &(7 ! # ! &( * #
& (+ 97, ! ! !
?
>( ) " # ! ! " #
$ #/,
& 4>
977 ! ! '
# ( : ! :< $ ; ;;1%(> ( 97, ;;1%(>4> 977
9
*%, , 3 3 3 3
! "# $#"#
! . *
? ! '
? ) ) ? ! ! *
& ?
' ( ) *
C . * D . * ! ! E ' # C
( ? $) ! '
! * * #
=B" :
=B" :
## ) 2 3!
#4 ) 2 0 3!
>
*%, %&"# #& " % '#( (") "# "# "") #& ("$
( # # ?
=B" (< ! ! # ! # 8 !
(( ! ?
)# " =B" ((" ! ! # ! # ? ) ! ! ) #
#
)
4# 5
.
5 6 !
@ # ! " * > A 2 <. > A <.
(& !! !# ! #
(4 !
(, $ # ?
)# % & !
(7 ! ' * (7 ! ' (7( ! ((
=B" (& $)/ # !
! #
# ' ! #
) : 5 6
! ! $#! ! *
(9 $ + , # )
( '! * #
(> $ + , # # !
(+ $$ !# # ! ?
( #
# !
$)/ # ?
=B" (, # ! ! ! !
# ' (1
(( $ ! ?
#
!
B ( % # ( ! # )
( ) # !
(& $ ! ?
*%,
! =B" ( # ! ! # # ! # 5) #6 @ #
44 6
.
(, $ ! + , ?
!
/
/-/ /-/ /
(
#1 / 2 # # ) / / 2 # ) / 2 # ) (( ! # # ' ((
=B" (+ ? #! ! # ? C#
! ! !
=B" (9B # ! * ! =B" (>: 5 )6 ! ) $#! ! *
( ! ?
#
((( !# # ! D # #
#
(4 ' (& : $$ !#0
=B" (4
#
(+ ? (4 !# + , F ((
F )
)
((&
# ! 1 ,
(7 + , # ! ?
=B" (7
!
? ) ( (( ! D !
; <
(9 % - # ! ! ((> ' ((
# .1
$ , 4# , " # 5 * %% , ' , 7 % # * %% , ' 5 * %% , ' ,, " , " # * %% , ' 8 % ,, ! , 7 % ! , " ! ! " , # " '% , ! " - , # & ,, " $, , " , $ , " $ $ %& ' 9, : $ %& ' 9 : , " $ - ' $ % % < # # "
((, ; # !
#1 (
! " # " # "
!" # # $ % ") - # +
. % ' ! )(. ' ! /&.( /)
% & & ' () $ $ * + * ,
)
.
$ %
! "# $ % & % " % ' % % ! ( + ! (&"0 $ # # # $ # ! "
*+ * ! 6- 7 7 ! 6)- ' 7 7 ! --) # % 7 ! .""" 9# 9# 7 ', ) ! /&.( ' 7# ! 9 7 9 . ! 6( ' + 7 ?, % 7 = : ' $# ,7 8. = . 7 @ ' / = 6& 7 : $# 9 # ! 7 '6
1+ , $ # # $ $ 2 1+ $ $3 /" 4 5 , # # $ , # $ ' ! 6( # # $3 # 1 # $ # 1 ) 7 $ 1+ # 1+ 7 8 # $ 1+ # $ $# 7 +$ $ $ $# 7, 8 # $ # $ ) 9: $ , # . %% & & ' " ( % % ) % ! % ) % % %! "
!"#$ ) ,>! # # ! --) + ' ! 6)- % &$ ' . $ $# # $ ,, 6 $ ,, # $ * # $ 9 ( ; - . 1 + ( /" 4 .) 7 # "" "" 7 8 # "" ""
;<= > # * :9< (-
A 9' !" 7 $ # 9 $ !"" ' 7
" "" 7 $ B "" < # $ ! (&" C (" D ! (&" C ""
% % % / % 6 % ) .
$$$$$-
*+ *+ *+ *+ *+
* * * * *
&$ '&# ! && & ' '! && &'( ) %!* + , - . /0, 1 -2 &3, # & , 456786494, : % ;
@ @ @ @ @
"-" "-" "-") ")" ."
-+' ( ! *
* , < '
-% / & ( @" '( @" '( %*&
4;44 5;< ?;< 4;9 6; 6?;
= >2' : < '
"
;94 ?;97 ;?3 ;5< 9;? 5;3?
?;9 ?;97 ;< 6;5 ?;9 3;4
5;55 7;? 5;3< 5;9 5;? <;9
3;6 7;? <6; ?;7 3; 6;5
8 ( 0 ; + ( A ' 8 ( 0 ' ' B 6 C 66 ; ; ; C 6 6 0 ( 0 0
; 8 ( ' (, 2' 0 8 B D C E6 0 ( ; 0 ( 0 0
; ! B 8 ( 0 6;7 ; 8 ( 0 6;7 ;
$ $ # # $ 7 = . 6 . *> # : + # $ /" " "&( """. $ E # # * # ) F- ) # $ 6 # $ $ # + $ .
;<=> ' G ) F '+ 6 0 + G . -
(
)* & + , !## &
( !#!)& & / + $# # * # / ' $# + ), $ # $ ., $ $ $ + $ + + $ + + $ ), $ $ ., $ /) + # # 7 8 ; - /. 8 $ $ # $ 3 , : , # $ , 9# ! .""" 9' # +
;<= > 1 1+ 1+ 1 ! $
6) + !> 9 $
3 ""/ """ $ 3 # $ $ 3 / / 37 )6 ")6 $ 6)/ ""/ "/" """ + + $# $ """/ """ $ ' ! /&.(
* && 6 + > # $ , $ # + 4 + + $ : $ * 1 $ # + 4 1
+
! ( # $
$ # ) ." E +$ # $ $ (. +% +% /!% !7> ( $# ( $# ) / $# F$# F- 1 ,, 6 3 $ # +$ 3 3 $ $$ (/ 8)* 9 2!& ( % 8% : !> ,, $ , $ # $ ; - ,, 6 # $ # ) ." # , # 1 ,, ." 2 ,, 6" * $ 1+ # #, 3 * # 3, *
# $ 9 . , $ ' ! /&.( ;<= )># # $ #
( * +% /01 ! ! +) % 2 +% 0% % (%& ( % 3% 4 5 6% $ + 7 ( +% " !! /F6 "7 6 -> 1 $ 3 $ 3 + ; . / $ 6 $ 9 + ) F- 9 ) $ ( F $ " 4 $ 6. F. < $ ;<= .>E $ $
2 3 $ $ $ $ $ $ # $ * # # , 1+ 3 $ E # $ $ ;<= />= $ * $ : + $ 3 #
;<= -> ,, 6 # - $ ,, $ # #
, - ! - - % 1 H I + # $ 3 $ 1+ H ,
I 3 $ 3 1+ $ &"J
( +% " !! /F6 "7 -> $ /"- $# ( F
1 /., , ;<= 6>? $ $ # # ;<= (>E # $ $ # $ ,, . $ ; 6
. !!!# & 2> ) J (). )6J /" / 4 # ." 7 7 ! 6- $# 9' % , , # J -J 4 # & 2> ) J (). )6J /" / 4 # $# 9' , %
() ! ! +% * #% +% 0% % (%& ( % 3% 4 5 6%)$ + > ,$ $,$ /. 3 $ $ /. ,$ # ,$ ( F $ $ ( ,, $ $ # $ ; - 6 # )
# 6 6 ( 9 ( 9 2 . < * & - ! ! ( ( 2 3 # 6 6 53
! "
#$ % " # & ' ( ! & ) #*$+ ) ( ( , + ! " - . /. 0' ( % $ 1" # " 2 3 1" #
- . /. /. % 0( & ( ( ( ' 3 , 4 . 4
2 $ ! ( 53 61
61
! 7 - % % 7 % 6 6% 7 % % 7 ( % <=&5 *> ( 9 ! # ! ( ; 4% ! ( ; ? ( 9%
(% ! 3 # <=&5 >? # % ( , 2 ( @ '
( 9 ( ; 4 ; ? ! # . % & ) 1" (
& ( ( % . 2
( 6 66 " 8 ( 9
( .
# 6 6% <
! 7 % 6% 7 % % 7 ( % %
7 2 /( % 66 6 6 ( 3 8
2 53 % ( # 42 2 .
2 ! ( ! & ( 9 ( ! 2 ! 2 ! / ! 2 4" % ! 2 . 2 1 4 / % 9 ' - - ( 22 ! % 22 ( 2 % ( 2 :' - ( - . 2% 2 % ! 9 ( ' - ;
4 . 4
2 - + & ! .
A (
( 9 (% -!% -! ( ( 2 B ( ! & ( ! 4 . 4 ( ! 2 9 ' 9% 2 % % (
>C 2 - . ( ! % .
& ( ' - ( !2 3 < '" "6
"
! 7 /( % ; % 7 2 ' - % < ( % 7 % % 7 ! ( % % $
7 ( % <=&5 >53 " ! ! , ! % 2
! ( 53 " D9 & 3 (2 / % ( . /( #
( ( <=&5 >C 2 2 % . !
+ : ( ( . 8 53 " % ! 2 ( 2 ( & 2 2 ' 92 3 2 <=&5 ">& 2 . ( !
" >8 '' 2 1 - . %
( ( ( . ! !2 3 < $
"6 1 6 $6 6
<=&5> , ( 9 ( 2 ( , ( 9 ( # , ( 9 ( #
$
! 53 "% 7 - %
<=&5 $>C 2 '' % 2/ ! !
( 53 $ .
- 2 '' ( ! 2 - ' .
2 53 " 53 $ , 2 - ! ( 9 % ! 2 % ! & " =
2 - ! ( ( 9 % 2 % ( & - . ( 9 ( ( 2 53 " 53 $ 3 % " + '$( $>&
2 ( ! 53 " 53 $ ( 2 3
' - -
2 2 % < $% >< 2 2
% ! . 8 ( - 2 53 #
$ > . - . ( < 2 ( 2 8 2 53 " 53 $ , ( 9 # 2 - ! ! ! % % 2 % ?% !" & - . 2 ( ( 2 53 " 53 $ 3 % !" # # !$ >=
2 ! ' ( 2
2 2 ' &
( 2 !
1 6
<=&5 #>&
- . 2 / $ ? ( . & ) 1"
#
!
7
% 6 6% 7 . - ( % % 7 % % 7 % 7 . - ( % % 7 % %
1 % > . ( 9 2 ( 2 8
+
% E! ( % % ,% C ,% C % C% F& ( & , 2% . ; ( 'B : % F )$ $* $ $ $ ) +,-% *+*% G1
#
& ( ! / ! / ( & ( % . 2 !2 3
7 % * .$$/ * .$$/>& 2 ' % F %H
% ! %
2 8 ( !2 2 2' ' - 2 53 1 2 % < 1 . "6$ "
! . 7 7 7 7 7
. 6
1
( 2% ; % % % ! ( % % ( % % 2 2' ' - % <6 ( 6 - '
<=&5 1>, - 2 ! ! '' + % '' 1
- . . 2 ( ! '' /( ( 2 ! , - . 2 ' 92 3 % !
! % ! 92' 3
0 01 6
" B !2 " / % ' 2 % % I ( % % % % ' 92 3 ( % " ) 2 2 % ! % "" 2 % "$ ) ! % "# ; 4 ?% "1 , 2% "+ , ''
1% " B 2
# % "* B % " . 2 % 2 % " 8 0 % 0 % " &2 % % ( 2% 2 % % % "" . 2 % 2 % % "$ , 2 2 # % ! % 2 % ' % "# . ( 9 % 2 %
!"# $%
"# $% ' ()( * ) * )(+ '
&
&
!
&&!
! &&!
&
&
! 7 % 0 7 2 ( % 7 ( ( % 01 7 (
* > &
2 ' % % 2 0 2 ' 8 ( . 2 3 & /
! / ( 8 ! 53 1 ( 2 3 ' - & ( *" ) .>& ( ! -
+
! - . % 53 "
53 $ / - %
- . % 53 # - $$ > % ( ( 2/ /2 F 2 H
3 ($$>& ' ( ! ( ! 2/ /2
! ! &
&
, -$.+) (( / $ ( % 0 + +) 1 2 $ -$.+) / $ % $ ( 2 +3 , 445 6! 7 5 6! 7 5 6!89 8
9! $ , 5 / +) $ / /2 $ %6 , +-.+) (+) $ (( /. 3 , : ! 7 !; 9! -$ $ / +) % ,5 / +) $ / /2 $ %6 <$3 , -$.+) (( / +- - , ! , +-.+) (( / +- - , !
1
% "1 & ( % ! 2 %
(% ( %
2 ! # % "+ ) /
/ ( & $'$" ! (
$ ) 23 2 3 $ &( >8 ( 2 2 ( %
! 2 2 /
% $ $$/> &! ( ! ( ( 02 3
( 2
( ! ! % ( ( 2 3 ( $ $$$/> &! ( ( '
( ( 02 3
(
2
( ! !
% ( (
2
' 3
( $" & 02 $ $ ! . *# *# (( ( 2
$" $>< ( ( ( %
(
$ &( ( ' ( *$% ! ; 5 1*% ' 2 . ( . ( 2 ; 4 % ! 5 F H ! 2 / 5 ( ( !
<=&5 +> & !2 . $' $" 2 ! 2 . & 2 &( " ( 2 0 % / ( (
% % % ( ; 5 1* 2 / ( % ( !
, 2 ( 4,& ) G
# - . J J
J 2
D 3 B 3 BB
! " #$ %&' ( )*
*$ ")%*
2% ) 8 ( 9 9 2 2 8 (
% %
% ( 2
@ . .
4 8 ' 2 4
4 8 .(2 2 D9 ( 2 4% ) 2 2 @ ' . &
@ ' ! . ( % 2
. ( & ( ( 2 2 : ) . ( ; / @ ' 4" 8 .( 2 2 4% 9
@ ' ( ( 2 2 . - ; 4" & . . ;
@ ' 2 ; @ % ' ( ( ( : '" ! 2% 2 2
<=&5>,
2 2
&&
$ ' ( )* +,
+
(
<=&5>,
2 2
& $ ' ( - )* +,
- (
$ "+%, - " ))%, "
4 - . /. 0( % ( ! % % % 2 2 ! , ! ( ! 2 0( /.
4 , 4 & 3
% %
4 , ( 9 .
! 9 & 9 ! /.
( 2 4 4 4" 2 !
( $ % ( ! %
& $* , % .
$* , +/ .
4" $ $ $ 5>& '' 2 2 2 % 02 ( 4 . 02 ( ! 2 4"
!" ! "" ""#
$ % & & '
($) "*+ &
,' & - - - &
!