Kapal HD LevShip dengan Bahan Baku Sampah HDPE dan Memanfaatkan Maglev Wind Turbine sebagai Sumber Listrik, Solusi Transportasi di Selat Madura
DISUSUN OLEH:
GUSMA HAMDANA PUTRA
4212100007
RULI YUDA BAHA’ULLAH
1212100022
MUHAMMAD SAMSUL MA’ARIF 1212100064
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015 i
HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul
: Kapal HD LevShip dengan Bahan Baku Sampah HDPE dan Memanfaatkan Maglev Wind Turbine sebagai Sumber Listrik, Solusi Transportasi di Selat Madura
2. Sub tema
: Kelautan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap
: Gusma Hamdana Putra
b. NIM
: 4212100007
c. Jurusan/Fakultas
: Teknik Sistem Perkapalan/ Fakultas Teknologi Kelautan
d. Perguruan Tinggi
: Institut Teknologi Sepuluh Nopember(ITS)
e. Alamat Rumah
: Jalan Gebang Wetan I/6
f. No. Telepon/HP
: 085735595899
g. Alamat e-mail
:
[email protected]
4. Anggota Tim
: 2 Orang
5. Dosen Pembimbing a. Nama Lengkap
: Ir. Aguk Zuhdi M. Fathallah, M.Eng, Ph.D
b. NIP
: 1956 05191986 10 1001
c. Alamat Rumah
: Jalan Hidrodinamika III T-97 Perum. ITS Sukolilo, Surabaya
d. No. Telepon/HP
:-
Mengetahui, Surabaya, 25 Maret 2015 Dosen Pembimbing
(Ir. Aguk Zuhdi M. Fathallah, M.Eng, Ph.D) NIP. 1956 05191986 10 1001
Ketua Tim
(Gusma Hamdana Putra) NIM. 4212100007
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................................................ i Lembar Pengesahan . ..............................................................................................ii Daftar Isi ................................................................................................................ iii Daftar Gambar ....................................................................................................... iv Daftar Tabel .......................................................................................................... iv Abstrak .................................................................................................................... v BAB 1 PENDAHULUAN.. ................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang. ........................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah .................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3 1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 4 2.1 Material Plastik HDPE (High Density Polyethylene) ................................ 4 2.2 Magnet Levitation Wind Turbine .............................................................. 5 2.3 Rute Pelayaran ........................................................................................... 7 2.4 Kondisi Lingkungan Pelayaran .................................................................. 8 BAB III METODE PENELITIAN . ....................................................................... 9 3.1 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 9 BAB IV PEMBAHASAN .....................................................................................11 4.1 Kapal Pembanding ....................................................................................11 4.4 Desain Kapal .............................................................................................11 BAB V PENUTUP . ..............................................................................................14 5.1 Kesimpulan ...............................................................................................14 5.2 Saran .........................................................................................................14 DAFTAR PUSAKA...............................................................................................15 LAMPIRAN...........................................................................................................16
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Prototype Maglev .................................................................................. 6 Gambar 2. Cara kerja Maglev. ................................................................................ 6 Gambar 3. Hasil penelitian prototype Maglev ........................................................ 7 Gambar 4. Diagram penelitian ................................................................................ 9 Gambar 5. Kapal kayu pembanding.......................................................................11 Gambar 6. Mixed mode ........................................................................................12 Gambar 7. Cargo mode .........................................................................................13
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik HDPE .................................................................................. 5 Tabel 2. Jadwal keberangkatan ............................................................................... 8 Tabel 3. Perhitungan berat kapal ...........................................................................12
iv
ABSTRAK
Kapal HD LevShip merupakan inovasi desain kapal yang multi fungsi dengan ukuran 28GT. Kapal ini berfungsi untuk transportasi penumpang dan barang atau barang saja. Kapal ini berbahan dasar plastic HDPE yang ramah lingkungan dengan sumber tenaga untuk keperluan elektrikal seperti GPS, lampu, radio komunikasi menggunakan Maglev Wind Turbine yang ramah lingkungan. Untuk lebih memenuhi syarat kapal yang aman, kapal ini didesaindengan double skin yang lebih ringan, sehingga kemungkinan terjadinya kebocoran sangat kecil. Kecepatan kapal ini adalah 12 knots. Rute pelayaran kapal ini adalah Situbondo ke Pulau Raas, ataupun dengan rute lain seperti di Situbondo – Kalianget, Situbondo – Sapudi, Kalianget – Sapudi, dan Sapudi – Raas. Kapal HD LevShip yang didesain multi purpose ini dapat menampung penumpang dan barag dengan kapasitas 50 pax dan 18 ton barang dalam cargo hold. Dan untuk kapal barang murni yaitu memfungsikan main deck sebagai tempat barang. Pada mode ini kapasitas muatan barang di cargo hold adalah 18 ton dan di atas main deck 7,5 ton, sehingga total (18 + 7,5 ton). Kata Kunci: Kapal HD LevShip, Maglev Wind Turbine, dan Multipurpose
v
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Selat Madura merupakan selat yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Madura dengan karakteristik yang sama dengan selat-selat lainnya yaitu memiliki kondisi yang tidak pasti. Ketidakpastian yang dimaksud adalah kondisi perariran dan kondisi angin yang ada. Kondisi tersebut sangat dirasakan dampak negatifnya oleh beberapa penduduk yang tinggal di sekitar selat tersebut, misal penduduk yang tinggal di Pulau Raas, Pulau Sapudi. Penduduk di kedua pulau tersebut rata-rata memiliki pekerjaan dibidang perdagangan, baik perdagangan dari Kabupaten Situbondo atau dari pelabuhan Kalianget Madura. Kondisi perairan serta angin yang ada, serta dengan hanya ada kapal kayu tradisional, menyebabkan kurang maksimalnya hasil dari perdagangan tersebut. Kondisi tersebut semakin buruk apabila terjadi kenaikan harga BBM, karena kapal yang pakai oleh penduduk disana merupakan kapal tradisional dengan bahan bakar solar. Kapal HD Levship HDPE (High Density Polyethylene) merupakan inovasi desain kapal yang multi fungsi dengan ukuran 28 GT. Kapal ini berfungsi untuk transportasi penumpang dan barang atau barang saja. Kapal ini berbahan dasar plastik HDPE yang ramah lingkungan karena bisa didaur ulang. Selain itu, sumber tenaga untuk keperluan elektrikal seperti GPS, lampu, radio komunikasi menggunakan Maglev Wind Turbine yang ramah lingkungan. Kecepatan kapal ini adalah 12 knot dan memiliki stabilitas yang cukup baik untuk dioprasikan di perairan Siubondo Kapal ini didesain khusus untuk membantu aktivitas transportasi dan perdagangan warga dari Situbondo ke pulau Raas, ataupun dengan rute lain seperti di Situbondo – Kalianget, Situbondo – Sapudi, Kalianget – Sapudi, dan Sapudi – Raas. Dalam menentukan daya mesin yang dipakai digunakan perhitungan dengan kapal pembanding yang memilik ukuran kapal yang mirip dengan kapal HD Levship. Kapal pembanding tersebut diambil dari salah satu kapal yang beroperasi di perairan Situbondo – pulau Raas.
2
Kapal HD Levship ini dapat diubah fungsinya dari kapal yang khusus memuat penumpang menjadi kapal yang khusus memuat barang atau memuat keduanya dengan catatan barang diletakkan di dalam palka. Arus penumpang yang sangat padat, membuat kapal HD Levship lebih efisien dalam membantu mengangkut penumpang dan barang. Kapal ini dibuat untuk menambah armada karena pelayaran untuk lintas Situbondo – Raas – Sapudi – Kalianget tidak dibuka setiap hari, sehingga kapal HD Levship ini dapat mengisi kekosongan jadwal pelayaran. Pada umumnya kapal yang digunakan dalam pelayaran adalah kapal kayu yang memiliki single skin yang sangat rawan kebocoran, sehingga dari segi keamanan dan keselamatan kapal kayu tersebut masih tergolong kurang aman. Untuk lebih memenuhi syarat kapal yang aman, kapal ini didesain dengan double skin yang lebih ringan, sehingga memungkinkan terjadinya kebocoran sangat kecil. Energi terbarukan yang dihasilkan dari angin telah mendapatkan banyak perhatian dan dukungan dalam beberapa tahun terakhir, tetapi sering dikritik keluaran rendah dan kurangnya keandalan. Tetapi sekarang turbin angin berkekuatan super telah datang untuk memenuhi industri energi terbarukan. Maglev Wind Turbine, yang pertama diresmikan di pameran Wind Power Asia di Beijing, adalah kekuatan energi angin yang diharapkan mengambil teknologi untuk tingkat berikutnya dengan magnetic levitation.
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat kita rumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana karakteristik plastik HDPE (High Density Polyethylene)? b. Bagaimana desain dan keunggulan dari kapal HD Levship HDPE? c. Bagaimana karakteristik, cara kerja dan keunggulan dari Maglev yang diinstal pada Kapal HD Levship HDPE?
3
1.3.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui karakteristik plastik HDPE ? b. Untuk mengetahui desain dan keunggulan dari kapal HD Levship? c. Untuk mengetahui karakteristik, cara kerja dan keunggulan dari Maglev yang dipasang pada Kapal HD Levship?
1.4.
Manfaat Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1.4.1. Untuk Mahasiswa a. Menambahkan wawasan inovasi dalam memanfaatkan sampah daur ulang b. Meningkatkan rasa kepedulian mahasiswa terhadap sampah c. Mempererat hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat 1.4.2. Untuk Masyarakat a. Memotivasi masyarakat agar mau mengolah sampah dengan baik, bahkan mampu untuk mendaur ulang kembali menjadi bahan yang bermanfaat b. Memotivasi masyarakat yang berhasil mendaur ulang sampah menjadi bahan yang bermanfaat untuk dipublish dan dipasarkan 1.4.3. Untuk Lingkungan a. Mengurangi jumlah sampah yang seharusnya menumpuk dan tidak berguna menjadi bahan daur ulang yang berguna b. Dapat memanfaatkan produk daur ulang yang bersifat ramah lingkungan.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Material Plastik HDPE (High Density Polyethylene) HDPE adalah polimer termoplastik linier yang dibuat dari monomer etilen
dengan proses katalitik. HDPE dengan sedikit cabang menghasilkan struktur yang lebih rapat dan densitas yang lebih tinggi dan mempunyai ketahanan kimia yang lebih tinggi daripada LDPE (Ni’mah, 2009). HDPE sifatnya lebih keras, kurang transparan dan tahan panas sampai suhu 1000C (Alzie, 2013). Material HDPE termasuk ramah lingkungan karena dapat didaur ulang dan mempunyai nomor 2 simbol daur ulang (Wicaksono, 2010). Ketahanan material ini terhadap air dan berat jenisnya yang lebih ringan dari air membuat material ini menjadi pilihan material yang baik dalam membuat kapal ukuran kecil. HDPE dapat dibentuk dengan cetakan dan metode ekstrusi, dalam proses fabrikasi yaitu dilas dengan metode hot air extrusion welding. Keuntungan material HDPE yaitu: a. Sangat tahan lama terhadap penuaan material dan korosi (minimal tahun 50 tahun), daya tahan perahu HDPE lebih lama di banding perahu yang terbuat dari bahan lain b. Daya tahan keretakan baik sehingga dampak kerusakan sedikit c. Fleksibel dan tahan lama, tahan terhadap kondisi cuaca terburuk d. Lebih mudah dirakit daripada material baja, kayu, alumunium atau bahan komposit lainnya e. Tidak beracun dan mudah dibersihkan f. Kapal HDPE tidak perlu dicat atau perawatan apapun g. Tahan terhadap ultraviolet, stabil, tahan api dan perawatan murah h. 100% dapat didaur ulang
Tabel 1. Karakteristik HDPE (Sumber : Nekton Boat) Properti
Nilai
Unit
Metode Pegujian
5
Yield Stress
26
N/mm2
ISO 527, Test Rate 50 mm/min
Elongation at Yield Stress
10
%
ISO 527
Tensile Modulus
900
N/mm2
ISO 527
Ball Indentation Hardness
41
N/mm2
ISO 2039 part 1 Test Load 132N
Notch Impact (230C)
20
kJ/m2
ISO 179/1eA
2.2.
Magnet Levitation Wind Turbin Magnetic levitation adalah sistem yang sangat efisien untuk energi angin.
Adapun cara kerjanya yaitu pisau vertikal dari turbin angin yang menggantung di udara di atas dasar mesin, menggantikan bantalan bola. Turbin menggunakan magnet permanen bukan elektromagnet sehingga tidak memerlukan listrik untuk menjalankannya. Disini menggunakan magnet permanen neodymium yang tidak akan kehilangan energi melalui gesekan. Hal ini juga membantu mengurangi biaya pemeliharaan dan meningkatkan umur dari generator. Maglev wind turbine memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan turbin angin konvensional. Misalnya, maglev wind turbine dapat menggunakan angin dimulai dengan kecepatan dari 1,5 m/s. Juga dapat beroperasi dalam angin berkecepatan lebih dari 40 m/s. Saat ini turbin angin konvensional terbesar di dunia memproduksi hanya 5 MW. Namun, satu maglev wind turbine besar dapat menghasilkan 1 GW. Cukup untuk memasok energi untuk 750.000 rumah. Ini juga akan meningkatkan kapasitas pembangkit sebesar 20% lebih.
6
Gambar 1. Prototype Maglev
Gambar 2. Cara Kerja Maglev
7
Gambar 3. Hasil Penelitian Prototype Maglev
2.3.
Rute Pelayaran Adapun rute pelayaran kapal ini adalah :
a. Pelabuhan Jangkar Situbondo – Pulau Raas b. Situbondo – Kalianget c. Situbondo – Sapudi d. Kalianget – Sapudi e. Sapudi – Raas. Pelabuhan Jangkar berlokasi di kecamatan Asembagus, Situbondo, di 10 km dari timur pusat. Panjang pantai Situbondo mencapai 150 km dengan kedalaman mencapai 30 m . Raas adalah sebuah pulau di antara gugusan pulau – pulau di sebelah timur Pulau Madura. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Secara garis besar, kapal ini akan melewati empat rute, yaitu Pelabuhan Jangkar, Pulau Raas, Pulau Sapudi dan Pulau Kalianget dengan jarak antara pelabuhan adalah sebagi berikut: a. Jarak antara Pelabuhan Jangkar ke Pulau Raas ± 74 km = ± 46 nm
b. Jarak antara Pelabuhan Jangkar ke Pulau Sapudi ± 67 km = ± 45 nm
8
c. Jarak antara Pelabuhan Jangkar ke Pulau Kalianget ± 99 km = ± 64 nm d. Jarak antara Pulau Kalianget ke Pulau Sapudi ± 30 km = ± 20 nm e. Jarak antara Pulau Sapudi ke Pulau Raas ± 14 km = ± 9 nm
Tabel 2. Jadwal keberangkatan keberangkatan Kapal Lintas Jangkar – Raas – Sapudi - Kalianget HARI
NAMA KAPAL
ASAL & TUJUAN
JAM
Kmp.Satya Kencana
Jangkar – Kalianget
14:00 WIB
Kmp. Dharma Kartika
Jangkar – Sapudi
08:00 WIB
Kmp.Dharma Kartika
Jangkar – Raas
08:00 WIB
Kmp.Satya Kencana
Jangkar – Kalianget
14:00 WIB
KAMIS
Kmp.Dharma Kartika
Jangkar – Sapudi – Kalianget
15:00 WIB
JUM’AT
Kmp.Satya Kencana
Jangkar - Kalianget
14:00 WIB
SABTU
Kmp.Dharma Kartika
Jangkar – Raas – Kalianget
08:00 WIB
MINGGU
Kmp.Satya Kencana
Jangkar – Kalianget
14:00 WIB
SENIN
RABU
2.4.
Kondisi Lingkungan Pelayaran Selat Madura, adalah selat yang memisahkan Pulau Jawa dan Madura.
Karakteristik perairan di Selat Madura itu tidak pasti. Saat ini kondisi laut dipengaruhi oleh perubahan iklim yang berdampak pada tingginya gelombang dan kondisi angin, sehingga membahayakan keselamatan nelayan (Mulyani, 2010). Ketinggian gelombang di tengah laut Jawa ini berkisar 3 – 5 meter.
9
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.
Teknik Pengumpulan Data Metode yang kami gunakan penelitian ini adalah dengan dua cara, yaitu dengan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu penelitian dalam bentuk ujaran kata-kata (Moleong, 2009). Adapun teknik pengambilan data dalam penelitian ini ada dua. Pertama teknik observasi, yakni melakukan pengamatan dengan cara terjun langsung ke objek penelitian. Kedua adalah teknik pencatatan, yakni mencatat segala hal yang ditemukan dalam proses penelitian baik secara praktik maupun secara teoritis. Adapun langkah-langkah kami dalam penelitian ini adalah :
Gambar 4. Diagram Penelitian
10
1. Studi literatur Kegiatan ini dilakukan dengan mencari materi penunjang dari buku, artikel maupun jurnal. Bahan bahan yang dicari adalah meliputi hal-hal seperti studi teknologi terdahulu, pengumpulan data dan lain lain. 2. Identifikasi Mengidentifikasi bahan bahan yang digunakan sehingga kapal tersebut berfungsi secara maksimal. 3. Perancangan Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan perancangan desain kapal melalui software. 4. Pembuatan Setelah dilakukan perancangan, dan didapat desain yang optimum, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan prototype dari kapal HD Levship dengan menggunakan plastik HPDE 5. Evaluasi Kegiatan ini dilakukan setelah pembuatan prototype kapal tersebut, evaluasi ini dilakukan dengan cara pengujian baik dari segi kekuatan angkut, energi bahan bakar dan lain lain. 6. Pembuatan Laporan Kegiatan ini adalah kegiatan terakhir dari penelitian, setelah melakukan beberapa tahap sampai pembuatan alat maka hal selanjutnya adalah pembuatan laporan hasil penelitian.
11
BAB IV PEMBAHASAN
4.1.
Kapal Pembanding Kapal yang saat ini ada di pelabuhan jangkar dengan fungsi penumpang
barang adalah kapal kayu.
Gambar 5. Kapal Kayu Pembanding 4.2.
Desain Kapal Adapun spesifikasi teknis kapal HD Levship yaitu : LOA
: 15 meter
LWL
: 13 meter
B
: 4,5 meter
T
: 1 meter
H
: 2 meter
Kecepatan
: 12 knot
Karakteristik Kapal HD Levship : a. Penumpang
: 50 Pax
b. Crew
: 2 orang
c. Barang
: 18 ton
d. Bahan bakar
: 2 ton
e. Main Deck
: 7,5 ton
f. Endurance
: 70 nm
g. Material
: HDPE
h. LWT
: 9,18 ton
i. DWT
: 27,98 ton
12
Tabel 3. Perhitungan Berat Kapal No
Uraian
A.
Satuan
Kuantitas
Beras Satuan
Berat Total
Berat Bahan Bakar
1.
Main Engine 115 HP
Kg
2
1.000,00
2.000,00
2.
Genset 1,7 KVA
Kg
1
19,60
19,60
B.
Berat Minyak Lumas
1.
Main Engine 300 HP
Kg
1
10,00
10,00
2.
Genset 1,7 KVA
Kg
1
2,00
2,00
C.
Berat Crew dan Bawaannya
Kg
3
150,00
450,00
D.
Berat Penumpang dan Bawaannya
Kg
50
150,00
7.500,00
E.
Berat Cargo
Kg
1
18.000,00
18.000,00
F.
Berat Total (A+B+C+D+E)
Kg
27.981,60
G.
Berat Total (A+B+C+D+E)
Ton
27,98
Kapal HD Levship ini di desain multipurpose (serbaguna) dengan sistem knockdown, yaitu: a. Kapal penumpang dan barang dengan kapasitas 50 pax dan 18 ton barang dalam cargo hold.
Gambar 6. Mixed Mode
13
b. Kapal barang murni yaitu memfungsikan main deck sebagai tempat barang. Pada mode ini kapasitas muatan barang si cargo hold adalah 18 ton dan di atas main desk 7,5 ton, sehingga total (18+7,5 ton).
Gambar 7. Cargo Mode Pelayaran dari Pelabuhan Jangkar (Situbondo) ke Pulau Raas atau sebaliknya yang banyak mengangkut penumpang, barang (sembako dan bahan bangunan) dan ternak warga. Sehingga didesain kapal HD Levship ini agar dapat mengangkut muatan dengan baik. Peletakan muatan dikategorikan berdasarkan berat yaitu muatan berat diletakkan di bawah deck sedangkan yang ringan diletakkan di atas. Kemudian peletakan muatan dikategorikan berdasarkan kerentanan terhadap air yaitu muatan yang rentan terhadap air harus diletakkan di ruang kedap sedangkan yang tahan air diletakkan di atas deck. Rata-rata tiap hari jumlah penumpang sebanyak 25-30 orang, sehingga kapal ini didesain menyesuaikan jumlah rata-rata penumpang. Peralatan permesinan harus disimpan di atas deck kecuali peralatan yang tidah tahan terhadap air. c. Pemasangan Maglev Wind Turbin pada kapal ini khususnya di bagian tutup palkah dengan ketentuan :
Panjang palkah 5 m
Lebar palkah 1,5 m
Diameter Maglev Wind Turbin 0,5 m
Total Maglev Wind Turbin adalah 6 buah
Tinggi Maglev Wind Turbin adalah 0,75 m
14
Dengan poros tunggal yang di hubungkan langsung menuju baterai kemudian dihubungkan ke ruang navigasi untuk sistem kelistrikan (lampu) dan sistem navigasi cadangan.
Gambar 8. Maglev Wind Turbin
Gambar 9. Baterai Duracell
Gambar 10. Ruang Navigasi
15
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari inovasi desain kapal HD Levship adalah sebagai berikut: a. Kapal ini di desain dengan ukuran 28 GT dan kecepatan 12 knot yang multipurpose sehingga dapat mengangkut penumpang dan barang dengan kapasitas 50 pax dan 18 ton barang dalam cargo hold. b. Kapal ini dibuat dengan bahan plastik HDPE yang ramah lingkungan dengan memanfatkan sumber tenaga dari Maglev Wind Turbin untuk keperluan sistem elektrikal seperti GPS, lampu, radio dan lain – lain. c. Rute pelayaran kapal ini yaitu dari Situbondo ke Pulau Raas, ataupun dengan rute lain seperti Situbondo – Kalianget, Situbondo – Sapudi, Kalianget – Sapudi, dan Sapudi – Raas.
5.2 Saran Penelitian ini hanya sebatas awal dari pembuatan kapal dari plastik HDPE hingga kapal tersebut bisa berfungsi sebagai mana mestinya. Untuk memaksimalkan fungsi dan kerja kapal plastik HDPE ini, maka dibutuhkan penelitian lanjut yang mengkaji tentang kapal HDPE dengan ukuran yang lebih besar. Dengan adanya penelitian lanjutan tersebut, maka diharapkan kapal tersebut mampu membawa beban yang lebih banyak serta dapat berjalan dengan kecepatan tinggi.
16
DAFTAR PUSTAKA Alzie, F. 2013. Polietena dan PVC . http://www.scribd.com/doc/144439077/Polietena-Dan-PVC [12 Nopember 2014]. Boediman, A. 2011. Pelabuhan Jangkar. http:/situbondoinfo.blogspot.com/2011/06/pelabuhan-jangkar.html. [13 Nopember 2014]. Sahwan, Firman L, dkk. 2005. Sistem Pengolahan Limbah. Jurusan Teknik Lingkungan, P3TL-BPPT, 6. (1):311-318 Mulyani, A. D. 2010. Motivasi Nelayan Desa Gelung Kecamatan Penarukan Kabupaten Situbondo dalm Budidaya Rumput Laut dan Kontribusinya terhadap Pendapatan Keluarga. Jember: UNEJ. Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif , Bandung : Remaja Rosdakarya. Naebbon H., Ponnson K. 2014. A Magnetic Levitation Rooftop Turbine Ventilator: A Case Study for Wind Micro-Generation. Vol. 3 Nekton Bot. (Tanpa Tahun). HDPE.en.nekton.com [12 Nopember 2014]. Ni’mah, Y.L., Atmaja, L., dan Juwono, H. 2009 . Sintesis dan Karakteristik Film Plastik HDPE Pengemas Herbisida Menggunakan Filler Abu Layang Kelas F. Indo. J. Chen. Vol. 9(3):348-354. Purnomo, W. 2010. Pengisian Baterai Otomatis dengan Menggunakan Solar Cell. Depok: UG. Wicaksono, I. & Ribut, M. (1010). Pemanfaatan Defoamer Silika (SiO2) yang Dicampur Polyethlen pada HDPE (High Density Polyethelene) dengan Metode Dip-Coating sebagai Bahan Semikonduktor. Malang: UM.
17
LAMPIRAN 1. Biodata Ketua Nama Lengkap
: Gusma hamdana Putra
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Program Studi
: Teknik Sistem perkapalan
NIM
: 4212100007
Tempat dan Tanggal Lahir
: Blitar, 13 Juli 1994
E-mail
:
[email protected]
Nomor Telepon/HP
: 085735595899
2. Biodata Anggota 1 Nama Lengkap
: Ruli Yuda Baha’ullah
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Program Studi
: Matematika
NIM
: 1212100022
Tempat dan Tanggal Lahir
: Tulungagung, 04 Januari 1994
E-mail
:
[email protected]
Nomor Telepon/HP
: 08563691868
3. Biodata Anggota 2 Nama Lengkap
: Muhammad Samsul Ma’arif
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Program Studi
: Matematika
NIM
: 1212100064
Tempat dan Tanggal Lahir
: Lamongan, 05 Maret 1994
E-mail
:
[email protected]
Nomor Telepon/HP
: 085853939349