KAJIAN TINGKAH LAKU, DISTRIBUSI DAN KARAKTER SUARA LUMBA-LUMBA DI PERAIRAN PANTAI LOVINA BALI DAN TELUK KILUAN LAMPUNG
STANY RACHEL SIAHAINENIA
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “Kajian Tingkah Laku, Distribusi dan Karakter Suara Lumba-Lumba di Perairan Pantai Lovina Bali dan Teluk Kiluan Lampung” adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor, Agustus 2008
Stany Rachel Siahainenia NRP C451060011
RINGKASAN
STANY RACHEL SIAHAINENIA. 2008. Kajian Tingkah Laku, Distribusi dan Karakter Suara Lumba-Lumba di Perairan Pantai Lovina Bali dan Teluk Kiluan Lampung. Dibimbing oleh Mulyono S. Baskoro sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan Totok Hestirinoto sebagai Anggota.
Lebih dari sepertiga jenis paus dan lumba-lumba dunia terdapat di perairan Indonesia termasuk juga beberapa jenis yang dikategorikan langka dan terancam punah. Kenyataan saat ini bahwa lumba-lumba sudah menjadi hewan buruan untuk dijadikan bahan konsumsi dan lain seperti daging paus. Pemburuan Lumba-lumba secara terus menerus dapat mengakibatkan berkurangnya populasi Cetacea di alam, meskipun dilakukan secara tradisional (Faizah et al. 2006). Untuk mengetahui keberadaan populasi lumba-lumba diperlukan suatu informasi awal yang akan berguna sebagai referensi untuk manajemen sumberdaya laut dan meningkatkan pemahaman mengenai ekologi Cetacea di habitat yang sebenarnya. Lumba-lumba mengandalkan sistem sonar yang disebut echolocation sebagai sensor utama mereka. Hal ini sangat berguna sebagai alat navigasi, untuk mencari mangsa dan menghindar dari predator. Karakter dari suara yang dihasilkan lumba-lumba dapat digunakan sebagai teknik untuk terapi bagi anakanak yang memiliki masalah psikis maupun keterbelakangan mental atau autisme dan untuk penderita stroke. Tujuan penelitian ini : (1) mengidentifikasi jenis lumba-lumba dan tingkah laku di Perairan Pantai Lovina Bali dan Teluk Kiluan Lampung secara visual, (2) menganalisis distribusi lumba-lumba di Perairan Pantai Lovina Bali dan Teluk Kiluan Lampung dan (3) menganalisis karakter suara dari beberapa jenis lumbalumba. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah Penelitian ini diharapkan berguna sebagai : (1) sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak pengambil kebijakan untuk menetapkan suatu kawasan perlindungan laut bagi Cetacea, khususnya lumba-lumba dan (2) dengan mengetahui karakter suara dapat diterapkan teknik pembangkit frekuensi yang diharapkan dapat menjadi pemandu bagi lumba-lumba untuk menghindari bahaya serta terapi bagi anakanak yang memiliki masalah psikis maupun keterbelakangan mental atau autisme. Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yang berbeda yaitu di Perairan Pantai Lovina Kabupaten Buleleng Bali dan di Perairan Teluk Kiluan Kabupaten Tanggamus Lampung. Metode yang digunakan adalah (1) identifikasi Cetacea secara visual, (2) pengamatan tingkah laku lumba-lumba secara langsung (visual sensus on dolphin) dari atas kapal nelayan dengan menggunakan metode pengambilan contoh jarak jauh (distance sampling) dengan line transect zig-zag dimana pengamatan langsung oleh satu kelompok pengamat (single observer/platform) dan (3) pengambilan sampel suara lumba-lumba menggunakan hydrophone. Proses pengambilan sampel suara dilakukan dengan meletakkan hydrophone di bawah permukaan air. Data yang diambil untuk sampel suara adalah suara lumba-lumba, koordinat, lama perekaman, spesies dan tingkah laku lumba-lumba saat perekaman berlangsung.
Terdapat 3 (tiga) jenis spesies yang teridentifikasi selama pengamatan di Perairan Pantai Lovina antara lain Spinner dolphin (Stenella longirostris), Spotted dolphin (Stenella attenuata) dan Bottlenose dolphin (Tursiop truncatus). Perairan Teluk Kiluan teridentifikasi 2 (dua) jenis spesies antara lain Spinner dolphin (Stenella longirostris) dan Bottlenose dolphin (Tursiop truncatus). Selama pengamatan kedua perairan didominasi oleh Spinner Dolphin, antara lain 85,62% di Perairan Pantai Lovina dan 61,33% di Teluk Kiluan. Tingkah laku yang sering dilakukan oleh lumba-lumba di kedua perairan adalah melakukan travelling, feeding dan bowriding. Gerakan travelling adalah gerakan yang sering dilakukan oleh lumba-lumba di kedua perairan. Perairan Pantai Lovina sebesar 59% dan Perairan Teluk Kiluan sebesar 69%. Pergerakan lumba-lumba di Perairan Pantai Lovina berada pada kisaran kedalaman antara 100-650 meter dan mengikuti garis pantai. Selama pengamatan terlihat bahwa di Perairan Pantai Lovina, kelompok lumba-lumba datang dari arah Timur Laut dan bergerak ke arah Barat Daya. Hal tersebut dibuktikan dengan bertambahnya nilai Bujur Timur dan diikuti dengan bertambahnya nilai Lintang Selatan. Diduga pergerakan lumba-lumba dari arah Timur Laut menuju Barat Daya adalah untuk mencari makanan dengan Perairan Pantai Seririt sebagai tujuan migrasinya. Di Perairan Teluk Kiluan lumba-lumba berada pada kisaran kedalaman antara 100-800 meter dan menjauhi pantai. Diduga keberadaan lumba-lumba yang menjauhi pesisir pantai karena kondisi perairan yang berhadapan dengan perairan samudera yang terbuka dan curam. Berdasarkan letaknya kondisi Perairan Teluk Kiluan lebih dipengaruhi oleh Perairan Samudera Hindia. Terdapat 7 (tujuh) potong suara pada file suara yang berhasil dianalisis pada Perairan Pantai Lovina. Saat hydrophone diturunkan terdapat asosiasi Spinner dolphin dan Spotted dolphin yang terbagi dalam beberapa schooling. Potongan suara B1 merupakan suara Spotted dolphin berdurasi 0,85 detik, dengan intensitas rata-rata adalah 56,52 dB pada frekuensi 12 kHz dengan panjang gelombang 0,125 m. Potongan suara B2 merupakan suara Spinner dolphin berdurasi 1,35 detik, intensitas rata-rata 52,49 dB, berfrekuensi 6 kHz dan panjang gelombang suara 0,25 m. Potongan suara B3 merupakan suara Spotted dolphin berdurasi 0,75 detik. Intensitas rata-rata adalah 56,28 dB terjadi pada frekuensi 19 kHz, panjang gelombang suara 0,09 m. Potongan suara B4 merupakan suara Spinner dolphin berdurasi 0,8 detik, intensitas rata-rata 54,53 dB terjadi pada frekuensi 19 kHz dan 22.000 Hz dengan panjang gelombang suara 0,09 m dan 0,007 m. Potongan suara B5 merupakan suara Spinner dolphin berdurasi 0,65 detik, intensitas rata-rata 48,36 dB terjadi pada frekuensi 13 kHz dan 22 kHz dengan panjang gelombang suara 0,11 m dan 0,07 m. Potongan suara B6 merupakan suara Spinner dolphin berdurasi 0,45 detik, intensitas rata-rata 23,28 dB terjadi pada frekuensi 16 kHz dan panjang gelombang 0,09 m. Potongan suara B7 merupakan suara Spotted dolphin berdurasi 0,65 detik, intensitas rata-rata 50,22 dB terjadi pada frekuensi 9 kHz dan 22 kHz dimana panjang gelombang suara 0,16 m dan 0,07 m. Berdasarkan nilai frekuensi yang tidak lebih dari 25 kHz dapat dinyatakan bahwa tipe suara yang berhasil direkam di Perairan Pantai Lovina Buleleng menunjukkan bahwa suara yang terekam bukan merupakan tipe suara whistles yang sering digunakan untuk komunikasi.
Kata Kunci : lumba-lumba, Pantai Lovina, Teluk Kiluan
ABSTRACT Stany Rachel Siahainenia. 2008. Study in Behaviour, Distribution and Sound of Dolphin on the Coastal Water of Lovina Beach, Bali and Kiluan Bay. Lampung. Under supervisor of Mulyono S.Baskoro and Totok Hestirianoto.
About one-third of dolphin species in the world is living in Indonesia, including some other types categorized by rareness and threatened of extinct. The purposes of this research are (1) to analyse visually the dolphin behaviour on the surface of water area at its real habitat (2) to compare the data the Lovina beach, Bali and Kiluan Bay, Lampung and (3) to analyse the sound character of dolphin. Equipments used in this research were (1) identification book of dolphin, (2) perception of dolphin’s behaviour, and (3) sample sound of dolphin used the hydrophone. There were three species of dolphin found and successfully identified during research in Lovina Beach, namely Stenella longirostris (Spinner dolphin), Stenella attenuata (Spotted dolphin) and Tursiops truncatus (Bottlenose dolphin).In Kiluan Bay, there were two species of dolphin found, namely Stenella longirostris (Spinner dolphin) and Tursiops truncatus (Bottlenose dolphin). During perception, both of coastal water were predominated by Spinner dolphin, 85,62% in Lovina Beach and 61,33% in Kiluan Bay. Travelling around the both waters area is the main dolphin behaviour, this is done in looking effort for food. Dolphin movement in coastal water of Lovina appear and gyrate between 100 to 650 metres deepness along the coastaline, while in coastal water of Kiluan Bay between 100 to 800 metres. They avoid follow coastal are. Observation to the frequency value at the most 25 kHz can expressed that a recorded sound type in coastal water Lovina Beach were whistles which used for communications.
Keywords: Dolphin, Lovina Beach, Kiluan Bay
© Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilimiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB
KAJIAN TINGKAH LAKU, DISTRIBUSI DAN KARAKTER SUARA LUMBA-LUMBA DI PERAIRAN PANTAI LOVINA BALI DAN TELUK KILUAN LAMPUNG
STANY RACHEL SIAHAINENIA
Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
Penguji luar komisi pada ujian tesis : Ir. Agus Priyono MS
LEMBAR PENGESAHAN Judul Tesis
: Kajian Tingkah Laku, Distribusi dan Karakter Suara Lumba-Lumba di Perairan Pantai Lovina Bali dan Teluk Kiluan Lampung
Nama Mahasiswa
: Stany Rachel Siahainenia
NRP
: C451060011
Program Studi
: Teknologi Kelautan
Disetujui, Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Mulyono S. Baskoro,M.Sc Ketua
Dr. Ir. Totok Hestirianoto, M.sc Anggota
Diketahui,
Program Studi Teknologi Kelautan Ketua,
Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc
Tanggal Ujian : 4 Juli 2008
Dekan Sekolah Pascasarjana IPB
Prof.Dr.Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS
Tanggal Lulus :
PRAKATA Lumba-lumba merupakan mamalia laut yang sangat cerdas, sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba.Lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsangan yang dinamakan sistem sonar. Dengan sistem ini dapat menghindari bendabenda yang ada didepan lumba-lumba sehingga terhindar dari benturan. Disamping itu lumba-lumba juga seringkali melakukan berbagai gerakan yang unik di permukaan air, hal ini sangat indah untuk dinikmati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang berbagai tingkah laku yang dilakukan lumba-lumba di permukaan air dan mengetahui tipe suara yang dikeluarkan oleh lumba-lumba saat lumba-lumba melakukan komunikasi di perairan. Selama penelitian dan penyusunan tesis ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas anugeranNya penulis dapat menyelesaikan tesis tepat pada waktunya. Terima kasih dan Penghargaan penulis yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Mulyono S. Baskoro, M.Sc dan Dr. Ir. Totok Hestirianoto, M.Sc sebagai ketua dan anggota komisi pembimbing yang telah memberikan arahan serta kesabarannya dalam membimbing. Ir. Agus Priyono, MS selaku penguji luar komisi yang banyak memberi masukan kepada penulis. Terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc selaku Ketua Program Studi atas arahannya selama menyelesaikan studi, Ir. Diniah,M.Si yang selalu memberikan masukan-masukan dalam penyelesaian tesis, seluruh staf dosen dan staf administrasi Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK IPB atas bantuannya selama studi. Terima kasih atas doa dan dukungannya kepada keluargaku, Papa dan Mama tercinta, Fally, Heri, Chindy, Marc, seluruh keluarga Siahainenia/Tuhusula di Ambon, Jakarta dan Kel Mailoa di Bogor. Terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Universitas Pattimura, khususnya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang telah memberikan kesempatan untuk melanjutkan program magister. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada mensponsori
penulis
dalam
menyelesaikan
DIKTI yang telah program
magister,