BAB IX KAJIAN KELAYAKAN DAUR ULANG AIR OLAHAN IPAL BTIK-LIK MAGETAN Studi kelayakan mempunyai arti penting dalam perencaan daur ulang air olahan IPAL BTIK-LIK Magetan ini untuk digunakan kembali dalam proses penyamakan kulit.
Dengan adanya studi
kelayakan ini diharapkan kegiatan ini nantinya tidak mengalami kegagalan di tengah jalan serta resiko kegagalan dan kerugian dapat dikendalikan dan diminimalkan sekecil mungkin. Dengan studi kelayan
ini
diharapakan
dapat
memberikan
laporan
yang
komprehensif tentang kelayakan dari kegiatan daur ulang air olahan IPAL BTIK–LIK Magetan
yang direncanakan oleh Departemen
Perindustrian Pusat serta dapat memberikan gambaran tentang resiko-resiko yang akan dihadapi. Tujuan dari studi kelayakan ini adalah untuk memberikan gagasan tentang rencana kegiatan ini apakah “layak atau tidak” dan apakah masuk dalam marketplace.
9.1. Kebutuhan Investasi
Untuk melakukan kegiatan daur ulang ini diperlukan investasi awal berupa peralatan dan mesin serta prasarana penunjang lainnya. Besarnya kebutuhan investasi ini tergantung dari besarnya kegiatan (jumlah air yang akan di daur ulang) yang akan dilakukan. Dalam perencanaan daur ulang ini akan dilakukan kajian daur ulang air olahan dengan kapasitas 250 m 3/hari.
75
Karena hasil analisa limbah aoutlet dari IPAL BTIK masih kurang bagus (dibawah standar kualitas air untuk keperluan industri), maka diperlukan lagi unit untuk peningkatan kualitas air olahan lagi. Rencana unit ini akan memanfaatkan kolam air yang ada dan saat ini tidak digunakan akan dimodifikasi untuk pembuatan wetland. Unit wetland akan berfungsi untuk meningkatkan kualitas air olahan sebelum masuk ke unit tersier treatment (filtrasi dan adsorbsi). Dengan rencana penambahan unit wetland, maka investasi kegaitan ini dibagi dua, yaitu investasi untuk pembuatan wetland dan investasi untuk pembuatan unit recycle.
Secara detail jumlah investasi yang diperlukan dalam kegiatan ini seperti terlihat pada :
Tabel 9.1. (1). Modifikasi Kolam Menjadi Wet Land.
Tabel 9.1. (2). Konstruksi Unit Daur Ulang.
76
Tabel 9.1. Rencana Anggaran dan Biaya Daur ulang Air Limbah Industri Kulit BTIK Magetan (1). Modifikasi Kolam Menjadi Wet Land
No
Jenis Kegiatan/
Unit
Harga
Jumlah
Pekerjaan a I
Usia
Depr/th
Ekonomis b
c
D = bx c
Pekerjaan Persiapaan & Administrasi :
1
Pembersihan lahan
1
2.750.000
2.750.000
-
-
2
Administrasi
1
1.750.000
1.750.000
-
-
3
Dokumentasi
1
1.750.000
1.750.000
-
-
4
Pelaporan
1
3.500.000
3.500.000
-
-
II
Pembuatan Wet Land,
3
4.500.000
20.655.000
-
-
3
2.750.000
11.000.000
-
-
3
1.750.000
7.000.000
-
-
Bak I : Koral
14,03
275.000
3.858.250
-
-
Kerikil
2,09
275.000
574.750
-
-
Pasir
2,09
275.000
574.750
-
-
Tanah
4,91
250.000
1.227.500
-
-
Bak II : Koral
10,52
275.000
2.893.000
-
-
Kerikil
2,09
275.000
574.750
-
-
Modifikasi bak : 1
Pembuatan sekat beton 3 buah
2
Perpipaan wet land dengan PVC 3”
3
Aksesories sistem aliran
4
Pengisian media koral, pasir & tanah :
77
Pasir
2,09
275.000
574.750
-
-
Tanah
4,91
250.000
1.227.500
-
-
Bak III : Koral
7,02
275.000
1.930.500
-
-
Kerikil
2,09
275.000
574.750
-
-
Pasir
2,09
275.000
574.750
-
-
Tanah
4,91
250.000
1.227.500
-
-
Tanaman
3
2.250.000
6.750.000
Nutrisi untuk 3 bulan
3
3.000.000
9.000.000
Perawatan tanaman saat
3
5.000.000
15.000.000
Sub Total I
94.967.750
start-up
78
Tabel 9.1. Rencana Anggaran dan Biaya Daur ulang Air Limbah Industri Kulit BTIK Magetan (2). Konstruksi Unit Daur Ulang No
Jenis Kegiatan/
Unit
Harga
Jumlah
Pekerjaan a I 1
Depr/th
Ekonomis b
c
D = bx c
SISTEM KELISTRIKAN Panel control &
1
5.000.000
system kelistrikan II
Usia
15
1.000.000
25
1.000.000
5
1.550.000
25
1.010.500
15.000.000
PERALATAN PENGOLAHAN & KELENGKAPANN YA
1
Tangki
1
penampungan
25.000.000
25.000.000
sementara 2
Pompa feed dari penampungan wet
1
7.750.000
7.750.000
Sistem perpipaan
1
25.250.000
4
Flow meter
1
6.000.000
6.000.000
25
240.000
5
Pompa dosing
2
6.500.000
13.000.000
5
2.600.000
6
Tangki bahan kimia
2
1.500.000
3.000.000
25
120.000
7
Static mixer
1
4.000.000
4.000.000
25
160.000
8
Sand filter
1
60.000.000
60.000.000
25
2.400.000
9
Multi media filter
1
75.000.000
75.000.000
25
3.000.000
10
Karbon filter
1
80.000.000
80.000.000
25
3.200.000
11
Cartrid filter 5
2
10.000.000
20.000.000
25
800.000
land 3
79
25.250.000
mikron 12
Tangki
25
penampungan
1
8.000.000
8.000.000
20.000.000
20.000.000
320.000
produk TESTING/KOMISIO III
NING & BAHAN KIMIA
IV
Testing & pelatihan
1
Bahan kimia
1
7.500.000
7.500.000
MOBILISASI DEMOBILISASI Mobilisasi alat
V
-
1
6.500.000
6.500.000
-
37.500.00
37.500.000
-
BANGUNAN PELINDUNG Bangunan pelindung
1
0
Sub Total II
413.500.000
17.400.500
Total biaya investasi yang diperlukan (I + II) = 94.967.750 + 413.500.000 = 508.467.750
Biaya penyusutan peralatan investasi sebesar Rp. 17.400.500/tahun. Kalau dalam satu tahun unit ini dapat beroperasi selama 300 hari, maka biaya penyusutan rata-rata per hari adalah Rp. 58.000./hari.
80
9.2. Biaya Operasional
Kapasitas 250 m3/hari a. Kebutuhan Listrik/hari Kebutuhan/ No
Jenis Alat
1
Pompa feed
2
P. dosing kimia
Waktu
Jumlah
Harga
Power
Jumlah
Operasi
Kebutuhan
listrik
Sub Total
(Kwh)
(unit)
(Jam)
(Kwh)
(Rp/Kwh)
(Rp/hari)
2,0
1
24
48
600
28.800
0,100
1
24
2,4
600
1.440
Jumlah Kebutuhan Listrik per hari
b. Kebutuhan Bahan Kimia Bahan kimia yang dipakai : kaporit untuk disinfektan. Konsentrasi
= 5 ppm (mg/lt)
Jumlah kebutuhan
= (5 mg/lt) x (250 m3/hari) x (1.000 lt/m3) x (1 gr/1000 mg) = 750 gr/hari = 0,75 kg/hari
Harga Kaporit
= Rp. 20.000 /kg
Biaya bahan kimia
= Rp. 20.000 /kg x 0,75 kg/hr. = Rp. 15.000 /hari.
c. Kebutuhan Biaya Penggantian Media
Penggantian media filter yang ada dilakukan secara periodik, sedangkan jangka waktu penggantian tergantung dari kualitas air baku yang akan di daur ulang (keluaran dari wetland). Semakin bagus keluaran air dari unit wetland, maka jangka waktu penggantian akan semakin lama. Dengan dioperasikannya IPAL dalam kondisi optimal dan wetland dapat bekerja dengan baik serta 81
30.240
sistem operasi unit daur ulang yang benar, diperkirakan penggantian media filter dapat dilakukan sekali dalam setahun. Dengan demikian dalam waktu setahun diperlukan biaya penggantian media sebesar Rp. 11.000.000,- atau Rp. 916.000 /bulan = Rp. 36.500 /hari.
d. Kebutuhan Tenaga Kerja
Unit daur ulang ini membutuhkan tenaga operasional 1 (satu) orang operator. Gaji Operator = Rp. 1.000.000/ bulan = Rp. 40.000,- /hari.
e. Total Kebutuhan Biaya Operasional ( a + b + c + d )
Total biaya operacional = 30.240 + 15.000 + 36.500 + 40.000. = Rp. 121.740.000,-/hari.
9.3. Perhitungan Pembiayaan
Selain investasi untuk harga tetap, diperlukan juga biaya untuk modal kerja bagi keperluan biaya operasional atau biaya eksploitasi usaha.
Jika usaha daur ulang ini akan dilakukan dengan
pemasangan kapasitas produksi air sebesar 250 m 3/hari, serta penarikan iuran dari pemakaian air dilakukan setiap bulan dengan harga air yang dijual ke pengusaha seharga Rp. 1.000 / m 3 maka kebutuhan modal yang diperlukan adalah :
- Biaya penyusutan investasi per bulan = Rp. 58.000./hari x 25 = Rp. 1.450.000 /bulan. 82
- Biaya operasional per bulan
= Rp. 121.740.000,-/hari. X 25. = Rp. 3.043.500 /bulan.
- Biaya penyusutan + operasional = Rp. 1.450.000 + 3.043.500. = Rp. 4.493.500 - Penerimaan dari penjualan air = Rp. 1.000/m3 x 250 m3/hr x 25 hr/bl. = Rp. 6.250.000/bulan
- Keuntungan usaha
= Rp. 6.250.000 – 4.493.500 = Rp. 1.756.500,-/bulan.
Berdasarkan asumsi tersebut di atas, maka usaha daur ulang air ini dapat mendatangkan keuntungan sebesar Rp. 1.756.500,-/bulan. Disamping keuntungan materi secara langsung, keuntungan lain yang akan didapatkan adalah :
-
Penghematan pemakaian air bersih sebesar 250 m 3/hari.
-
Penurunan jumlah limbah yang dibuang ke lingkungan sebesar 250 m3/hari.
-
Mengurangi jumlah polutan yang masuk ke lingkungan.
83