KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110 Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606 Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail:
[email protected]
LAPORAN KECELAKAAN KERETA API ANJLOK KA BBR 21 (BABARANJANG) DI KM 194+899 PETAK JALAN ANTARA STASIUN MARTAPURA – STASIUN WAYTUBA MARTAPURA, KAB OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN SENIN, 17 DESEMBER 2003
LAPORAN AKHIR Nomor Urut Kecelakaan:
KA.03.29.12.05
Jenis Kecelakaan: Lokasi:
Anjlok Km 194+899 / BH 365 Petak jalan antara Stasiun Martapura – Waytuba Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Martapura Kabupaten Ogan Komering Ulu Tiga Gajah – Tarahan Sumatra Selatan Sub Divre III.2 Tnk Rabu, 17 Desember 2003 09.28 WIB Tidak ada
Lintas: Propinsi: Wilayah: Hari/Tanggal Kecelakaan: Jam: Korban: Korban: Awak KA Penumpang Lain-Lain Total
Anjlok KA BBR 21 Babaranjang_171203_new].doc Created on 12/23/2003 11:02:00 AM
Meninggal
Luka Barat
Luka Ringan
Total
-
-
-
-
-
-
-
-
Page 1 of 12
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110 Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606 Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail:
[email protected]
Kerugian: Sarana Lokomotif Kereta rusak Kereta afkir Prasarana Jalan rel Sinyal/telekomunikasi Operasional Pembatalan KA Total Taksiran Kerugian
= = = = = = =
Rp
-
DATA KERETA API CC 20212 dan CC 20237 (Multiple Unit) General Electric (USA) CC 20212 ujung pendek di muka CC 20237 ujung panjang di muka KA BBR 21 (Babaranjang) Reguler Tanjung Enim Baru – Tarahan Datang di stasiun Tiga Gajah 07.23 WIB (terlambat 158 menit) berangkat 08.00 WIB (terlambat 175 menit)
Jenis Lokomotif: Buatan: Berjalan dengan ujung: Nomor Kereta Api: Jenis Operasi: Route: Jam Keberangkatan: Kerusakan kereta: DATA AWAK KERETA API Jabatan
Tahun kelahiran
Masinis
1971
Asisten Masinis
1963
KP
1969
PLKA/TKA
1973
Pendidikan DF 3 MASINIS YK Tahun 1996 TLD 2 Yogyakarta Tahun 1989 L 2 di Palembang Tahun 1993 TLK 1 Tahun 1988
Brevet
Medical Check Up Terakhir
T 62 A
Agustus 2003
T 62 A
Agustus 2003
-
Agustus 2003
-
Agustus 2003
SINOPSIS Pada tanggal 17 Desember 2003 jam 09.28 WIB, rangkaian KA BBR 21 Babaranjang anjlok 25 as di jembatan BH 365. Tim KNKT berangkat ke lokasi kejadian pada tanggal 19 Desember 2004 untuk mengumpulkan data faktual mengenai prasarana dan sarana kereta api. Investigasi tim KNKT memfokuskan pada kelengkapan persyaratan jalan jembatan untuk memastikan perjalanan kereta api yang aman, serta melakukan pengukuran dan analisis keausan rel ditinjau dengan peraturan yang berlaku.
Anjlok KA BBR 21 Babaranjang_171203_new].doc Created on 12/23/2003 11:02:00 AM
Page 2 of 12
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110 Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606 Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail:
[email protected]
1. INFORMASI FAKTUAL KA BBR 21 berangkat dari stasiun Tiga gajah pukul 08.00 WIB, masuk stasiun Gilas pukul 08.48 WIB, bersilang KA 2730. Berangkat Gilas pukul 09.07 WIB, sampai di Martapura berjalan pelan-pelan kurang lebih 5 km/jam untuk turun KS Martapura. Berangkat Martapura pukul 09.23, ketika memasuki jembatan rangkaian terasa berat. Asisten masinis menoleh kebelakang dan menyuruh masinis menghentikan keretanya. Masinis mengadakan pengereman secara taktis dan KA berhenti luar biasa di kilometer 194-5/6 pukul 09.31.Setelah diperiksa ternyata Lok lepas dari rangkaian dan KKBW nomor 1472 dibelakang Lok anjlok empat as. Dan dibelakangnya beberapa gerbong ternyata membentur jembatan yang mengakibatkan kerusakana pada gerbong dan jembatan. 13 KKBW berada diatas jembatan, 7 anjlok (nomor 1,2,9,10,11,12,13)dan 6 tidak anjlok. Tabel . Susunan Rangkaian KA BBR 21 No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Gerbong / Kereta CC 20212 CC 20237 KKBW 1472 KKBW 1336 KKBW 1808 KKBW 1310 KKBW 1595 KKBW 1740 KKBW 1177 KKBW 1685 KKBW 1765 KKBW 1674 KKBW 1828 KKBW 1650 KKBW 1350 KKBW 1366 KKBW 1625 KKBW 1476 KKBW 531087 KKBW 1485 KKBW 1208 KKBW 531101
Total panjang rangkaian Total berat rangkaian
Anjlok KA BBR 21 Babaranjang_171203_new].doc Created on 12/23/2003 11:02:00 AM
Keterangan
Anjlok 4 as Anjlok 1 as
Anjlok 4 as Anjlok 4 as Anjlok 4 as Anjlok 4 as Anjlok 4 as
No
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Gerbong / Kereta
KKBW KKBW KKBW KKBW KKBW KKBW KKBW KKBW KKBW KKBW KKBW KKBW KKBW KKBW KKBW KKBW KKBW KKBW KKBW KKBW KKBW
Keterangan
1708 1294 1581 1599 1169 551007 551034 1576 1437 1804 1153 1599 551019 1114 551097 1699 1596 1261 1257 531099 1505
= 800 meter = 3010 ton
Page 3 of 12
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110 Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606 Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail:
[email protected]
Anjlok KA BBR 21 Babaranjang_171203_new].doc Created on 12/23/2003 11:02:00 AM
Page 4 of 12
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110 Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606 Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail:
[email protected]
1.1 INFORMASI AWAK 1.1.4 Masinis Umur Masuk Perusahaan Pendidikan Terakhir Pelatihan Terakhir Surat Tanda Kecakapan Masa Berlaku STK Surat Kesehatan Tanggal Terakhir Check-Up WAKTU TUGAS Pada Jurusan Ini 25 Hari Terakhir dengan 4 Hari Libur 14 Hari Terakhir 72 Jam Terakhir 24 Jam Terakhir Perjalanan Ini Keterangan mengenai perjalanan KA BBR 21
: : : : : : : : : : : : : : :
1.1.4 Asisten Masinis Umur Masuk Perusahaan Pendidikan Terakhir Surat Tanda Kecakapan Masa Berlaku STK Surat Kesehatan
: : : : : :
Tanggal Terakhir Check-Up WAKTU TUGAS Pada Jurusan Ini 25 Hari Terakhir dengan 5 Hari Libur 14 Hari Terakhir 72 Jam Terakhir 24 Jam Terakhir Perjalanan Ini Keterangan mengenai perjalanan KA BBR 21
: : : : : : : :
1.1.4 Kondektur Pemimpin (KP) Umur Masuk perusahaan Pendidikan Terakhir Pangkat Jabatan Keterangan mengenai perjalanan BBR 21
KA
: : : : : :
1.1.4 Teknisi Kereta Api (TKA) I Umur Masuk perusahaan Pendidikan Terakhir Pangkat Jabatan Keterangan mengenai perjalanan KA BBR 21
Anjlok KA BBR 21 Babaranjang_171203_new].doc Created on 12/23/2003 11:02:00 AM
: : : : : :
Page 5 of 12
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110 Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606 Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail:
[email protected]
1.2 PRASARANA 1.2.1 Jalan Rel Track petak jalan antara Stasiun Martapura – Waytuba, rel type R.54, bantalan beton, dan penambat pandroll. Track hanya bisa dilewati dengan kecepatan maksimum 55 km/jam untuk khusus untuk babaranjang. Khusus track antara stasiun Martapura km 195+641 sampai dengan jembatan BH 365 km 194+5/6 ada perlintasan dan lengkung R250. Dilintas tersebut baru saja ada pekerjaan perbaikan prasarana antara lain ballas dan pengukuran track. Pengukuran pada tiga titik yaitu sebelum, pada titik jatuh, dan sesudah jatuh menunjukkan keausan kemiringan rel maksimum dari yang diperkenankan yaitu E =13mm menurut PD 10. 1.2.2 Jembatan BH 365 Akibat dari anjloknya beberapa KKBW ada benturan ke dinding konstruksi jembatan yang mengakibatkan bentang 1 dan bentang 3 (masing-masing memiliki panjang 60 meter ) rusak berat.
1.2.3
1.3 SARANA KA BBR 21 terdiri dari 43 rangkaian yaitu 2 buah lokomotif seri CC 20212 dan CC 20237 dan 43 KKBW, semua terisi penuh dengan batubara. Kondisi instrumen lokomotif dalam kondisi baik kecuali speedometer, traksimotor 6 buah dalam kondisi lengkap. Berat total KA BBR 21 adalah 3010 ton.
Anjlok KA BBR 21 Babaranjang_171203_new].doc Created on 12/23/2003 11:02:00 AM
Page 6 of 12
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110 Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606 Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail:
[email protected]
2. ANALISIS 2.1 PRASARANA 2.1.1 Jalan Rel 2.1.1.1 Keausan Rel Pada investigasi ini akan dilakukan penelitian keausan rel di 3 titik; sebelum titik anjlok, pada titik anjlok dan setelah titik anjlok. 2.1.1.2 Pengukuran Keausan Rel Pengukuran keausan rel dilakukan untuk menentukan kelaikan kemampuan rel dalam mendukung perjalanan kereta api. Keausan rel maksimum diukur dengan 2 cara; keausan pada sumbu vertikal (a) dan pada sudut 45o arah sumbu horizontal (E). Pada investigasi PLH KA 21 hanya akan dihitung sudut keausan roda (α) yang berbahaya pada perjalanan kereta api serta akan diukur harga E pada 3 titik (sebelum titik anjlok, pada titik anjlok dan setelah titik anjlok). Apabila :
gaya berat kereta
=G
gaya keluar pusat
=K
K =m m=
v2 R
G g
….. Persamaan (1) ….. Persamaan (2)
Subtitusi Persamaan (1) dan Persamaan (2),
K=
Anjlok KA BBR 21 Babaranjang_171203_new].doc Created on 12/23/2003 11:02:00 AM
G v2 × g R
Page 7 of 12
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110 Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606 Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail:
[email protected]
K s co G sin
G sin α ≤ K cosα
Berbahaya bila
G sin α ≤ sin α ≤
Apabila diketahui
G V2 × cos α g R
v2 cos α gR
g = 10
Vmax = 4,3 R V 2 = 18,59 R Maka
sin α =
18,59 R cos α 10 R
sin α = 1,859 cos α tgα = 1,859
α = 61o 40' ≈ 60 o
Anjlok KA BBR 21 Babaranjang_171203_new].doc Created on 12/23/2003 11:02:00 AM
Page 8 of 12
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110 Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606 Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail:
[email protected]
a. Titik Anjlok
Pada pengukuran keausan kepala rel yang terjadi pada titik anjlok dengan hasil pengukuran E = 12 mm dan a = 4 mm. b. Setelah Titik Anjlok E
Gambar . Pengukuran Keausan Kepala Rel Setelah Titik Anjlok
Pada pengukuran keausan kepala rel yang terjadi pada titik anjlok dengan hasil pengukuran E = 13,5 mm dan a = 3,5 mm. c. Sebelum Titik Anjlok
Anjlok KA BBR 21 Babaranjang_171203_new].doc Created on 12/23/2003 11:02:00 AM
Page 9 of 12
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110 Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606 Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail:
[email protected]
Pada pengukuran keausan kepala rel yang terjadi pada titik anjlok dengan hasil pengukuran E = 10 mm dan a = 3 mm. 2.1.1.3 Analisis Pengukuran Keausan Kepala Rel Keausan rel dibatasi agar kedudukan flange wheel tetap pada posisinya. Harga keausan ditentukan dengan 2 nilai yaitu nilai E dan a. Nilai a dibatasi oleh kedudukan tapak roda dan plat jepit besi (fishplate). Harga amax tercapai apabila aus tapak roda juga sudah maksimum, sehingga flange wheel jangan sampai mengenai fishplate.
Tabel . Nilai aus maksimum yang diijinkan sesuai dengan tipe Rel Emax amax (mm) (mm) R.42 13 10 R.50 15 12 R.54 15 12 R.60 15 12 Sesuai Penjelasan Peraturan Dinas No. 10, PT. Kereta Api (Persero)
Tipe rel yang digunakan di petak jalan antara Stasiun Martapura – Waytuba adalah tipe R.54 sehingga nilai keausan maksimum yang diijinkan adalah 15 mm, dengan demikian keausan yang ada terjadi di petak tersebut (antara 10 – 13,5 mm) adalah telah mendekati batas maksimumnya. 2.1.2 Jembatan BH 365 Untuk mencegah terjadinya anjlok (baik itu pada lokomotif, kereta dan/atau gerbong), jalan rel diatas jembatan perlu dipasang rel pengantar.
Anjlok KA BBR 21 Babaranjang_171203_new].doc Created on 12/23/2003 11:02:00 AM
Page 10 of 12
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110 Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606 Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail:
[email protected]
Pada pengamatan tim KNKT di lokasi PLH, tidak disediakan rel pengantar pada jembatan BH 365.
2.1.3
1. Adanya keausan kop rel yang melampaui batas yang diijinkan yaitu : • Profil rel pada titik jatuh E=12. • Profil rel pada 3 meter dari titik sesudah jatuh E=13.5 • Profil rel pada 3 meter dari titik sebelum jatuh E=10 2. Kondisi jalam KA yang kurang baik (banyak kecrotan), ballas sangat kurang (bantalan langsung diatas tanah). Anjlok KA BBR 21 Babaranjang_171203_new].doc Created on 12/23/2003 11:02:00 AM
Page 11 of 12
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI Gedung Karsa Lt.02 Departemen Perhubungan Jl. Medan Merdeka Barat No.08 JKT 10110 Ph: 021 3517606; 3811308 ext. 1497 ; TOKA: 31916 Fax: 021 3517606 Website: www.dephub.go.id/knkt ; E-mail:
[email protected]
3. Gerakan jalannya KA pada saat menambah tenaga karena akan masuk ke tanjakan 6 permil dan adanya tikungan R 250 menyebabkan hentakan yang kurang teratur. 4. Pada rel di kilometer 194+899 ditemukan bekas flench roda yang keluar rel (merayap) naik ke kepala rel sepanjang 290 cm, kemudian jatuh keluar rel arah kanan. 5. Dengan momen kekuatan dorongan dari 42 gerbong dalam kondisi penuh menyebabkan terjadinya benturan ke dinding-dinding jembatan dan anjloknya 7 gerbong. 6. BH 365 tidak dipasang rel pengantar dengan baik sehingga gerbong 2 KKBR melanggar batang-batang jembatan.
OPERASI Perjalanan terakhir KA BBR 21 lewat stasiun Martapura (km 195+641) pukul 09.23, terjadi PLH pada pukul 09.28 di km 194+899. Maka kecepatan kereta adalah : S=Vxt ( 195600-194899) = V x (0928-00923) V = S/t x 60 = (701/5) x 60 = 8,4 km/jam. Maka jika kecepatan KA adalah 8,4 km/jam, tidak melebihi puncak kecepatan yang diijinkan yaitu 55 km/jam.
3. KESIMPULAN Sebab-sebab terjadinya kecelakaan KA BR 21 karena kurangnya pemeliharaan pada prasarana: 1. Keausan pada kop rel yang mendekati batas maksimum. 2. Kondisi tubuh ban kurang baik (banyak kecrotan). 3. Dengan kecepatan yang relatif rendah dan kondisi track yang relatif kurang baik serta adanya gerakan hentakan akibat penambahan throttle karena menghadapi tanjakan 6 mil perjam dan lengkung relatif tajam maka terjadilah anjlokan pada as gerbong nomor satu.
4. REKOMENDASI 1. Meningkatkan perbaikan dan pemeliharaan prasarana KA Babaranjang sesuai dengan standard yang ditetapkan. 2. Mengenai sarana khususnya roda-roda yang sudah aus melampaui dari batas ukuran standard yang ditetapkan supaya diganti (data kondisi roda menyusul).
Anjlok KA BBR 21 Babaranjang_171203_new].doc Created on 12/23/2003 11:02:00 AM
Page 12 of 12