“Perancangan Sistem Monitoring di Pelabuhan Tanjung Perak Dalam Rangka Meningkatkan Faktor Keamanan Keamanan”” Presented By :
DIMAS CRISNALDI ERNANDA 4203 109 019
Latar Belakang ¾
Kecelakaan yang terjadi pada kapal dan di pelabuhan akibat kesalahan human error maupun p kejahatan. j
¾
Pentingnya keselamatan dan keamanan kapal,pelabuhan,beserta fasilitas lainnya.
¾
Terjadinya peristiwa 11 September dan aksi teroris yang lain, yang menyebabkan semakin ketatnya keamanan di pelabuhan.
¾
Memonitor kondisi kapal yang keluar dari aturan – aturan yang harus ditaati.
¾
Penerapan aturan-aturan Internasional tentang keamanan yang harus dilaksanakan oleh otoritas pelabuhan.
Perumusan Masalah ¾ Memonitoring
kapal yang ada dan yang akan masuk ke pelabuhan, serta memberikan keputusan-keputusan dalam rangka peningkatan k keamanan kkapall maupun pelabuhan l b h dan d ffasilitas ilit – fasilitas penting lainnya.
Batasan Masalah ¾ Analisa
dilakukan pada daerah pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Tujuan Penulisan ¾ Membuat
electronic map, rute pelayaran maupun daerah berlabuh di pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. ¾ Menentukan / mencari aturan – aturan pelayaran di pelabuhan tanjung perak surabaya (kecepatan, posisi, dan heading kapal). ¾ Membuat Decision Support System untuk otoritas pelabuhan.
Manfaat Penulisan ¾ Usaha
untuk meningkatkan faktor keamanan dalam rangka menjaga fasilitas – fasilitas penting di pelabuhan maupun kapal – kapal yang lain.
Metodologi start Studi Literatur / Pengumpulan Data
Perancangan Knowledge P K l d B Base Berdasarkan Aturan Keamanan
P b Pembuatan El Electronic i M Map
Analisa & Simulasi
tidak
Validasi ya Kesimpulan
Selesai
Perancangan Knowledge Base Berdasarkan Aturan Keamanan
-Knowledge Base => Data Base
-Elektronic Map seluruh pelabuhan & fasilitas penting di sekitar pelabuhan - DSS ( D Decision i i Support S t System S t )
System Yang Dikembangkan
Windows Interface
Operator / Otoritas Pelabuhan
Bakorkamla, KPLP, P l i t KP3, Polairut, KP3 Angkatan A k t Laut, dll
Studi Literatur Studi literature yang dilakukan meliputi tinjauan dari isi perancangan monitoring keamanan kapal dan pelabuhan dengan menggunakan standart ISPS code di tanjung perak surabaya. surabaya Disini akan diketahui kapal yang sedang berlabuh, layar, atau lego jangkar. Sehingga, apakah kapal tersebut tidak melakukan tindak kejahatan atau teroris sesuai dengan aturan yang dikeluarkan dan telah disempurnakan oleh IMO dan SOLAS dan dikeluarkan aturan ISPS code tersebut. R f Referensi i yang digunakan di k untukk penelitian li i antara lain: l i {www.ISPS code.com {www.bakorkamla.co.id {Buku ISPS code 2003 edition {Jurnal {Perpustakaan ITS Output dari studi literatur ini adalah terkoleksinya referensi yang relefan dengan perumusan masalah. Tujuannya adalah untuk memperkuat permasalahan serta sebagai dasar teori.
Mapping Daerah Khusus di Pelabuhan
R ange1
R ange1
R ange2
R ange2 J e m b a ta n S u r a m a d u
A r e a L a b u h ja n g k a r
R ange1 R ange1 R ange2 R ange1 R ange2 R ange2 R ange1 R ange1 R ange2 R ange2
A re a F
A re a D R ange1 R ange2
A re a E
R ange1 R ange2 R ange1 R ange2
A re a G
A re a H
A re a B A re a C
A re a A
Area Labuh Jangkar Bagi kapal-kapal yang akan berlabuh jangkar di dalam daerah Pelabuhan Tanjung Perak, telah ditentukan dengan posisi koordinat sebagai b i berikut b ik : No.
Keterangan
Peruntukan
1.
Zone A
Panjang Kapal < 100 M
2.
Zone B
100 M
3.
Zone C
Panjang j g Kapal p > 151 M
4.
Zone D
Kapal Tongkang
5.
Zone E
Kapal Tongkang
¾
Jembatan Sura-Madu Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan h b k Pulau P l J Jawa (di Surabaya) S b ) dan d Pulau P l Madura M d (di Bangkalan, B k l tepatnya timur Kamal), Indonesia. Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jjembatan utama ((main bridge). g ) JJalan layang y g atau Causewayy dibangun g untuk menghubungkan konstruksi jembatan dengan jalan darat melalui perairan dangkal di kedua sisi. 9 Panjang total
: 5.438 m
9 Lebar
: 30 m
9 Tinggi
: 146 m
9 Bentangg utama
: 434 m
9 Jumlah bentangan
: 2 (jembatan utama) : 6 (keseluruhan) 9 Kecepatan maksimal kapal saat melewati area pelabuhan ini 5 Knot 9 Range 1 sejauh 7.5 km ( 4.05 Nm ) 9 Range 2 sejauh 5 km ( 2.7 Nm ) 9 Bentang yang bisa dilewati kapal ialah bentang utama
¾
Area A, menunjukkan daerah khusus untuk pelabuhan Angkatan Laut Aturan Daerah Area A : 9 Hanya kapal angkatan laut saja yang boleh bersandar 9 Kapal asing / tidak dikenal tidak boleh mendekati area ini 9 Kecepatan maksimal kapal saat melewati area pelabuhan ini 5 Knot
¾
Area B, menunjukkan daerah khusus untuk pelabuhan kapal penyeberangan Sura-Madu Aturan Daerah Area B : 9 Hanya kapal dengan bobot 500 GT yang boleh melewati area ini 9 Kecepatan maksimal kapal saat melewati area pelabuhan ini 5 Knot 9 Pelabuhan hanya digunakan oleh kapal Ro-Ro penyeberangan Sura-Madu saja 9 Range g 1 sejauh j 7.5 km ( 4.05 Nm ) 9 Range 2 sejauh 5 km ( 2.7 Nm )
¾
Area C, menunjukkan daerah khusus untuk pelabuhan kapal antar pulau Aturan Daerah Area C : 9 Hanya diperuntukkan kapal penumpang Ro-Ro yang melayani pelayaran jarak jauh atau luar pulau 9 Kecepatan maksimal kapal saat melewati area pelabuhan ini 5 Knot 9 Range 1 sejauh 7.5 km ( 4.05 Nm ) 9 Range 2 sejauh 5 km ( 2.7 Nm )
¾
Area D, menunjukkan daerah khusus untuk pelabuhan kapal kontainer dan cargo. Aturan Daerah Area D : 9 Kecepatan maksimal kapal saat melewati area pelabuhan ini 5 Knot 9 Range 1 sejauh 7.5 km ( 4.05 Nm ) 9 Range 2 sejauh 5 km ( 2.7 Nm ) 9 Pelabuhan ini hanya diperuntukkan kapal kontainer dan cargo yang melayani angkutan dalam negeri atau antar pulau. pulau
¾
Area E, menunjukkan daerah khusus untuk pelabuhan kapal container Aturan Daerah Area E : 9 Pelabuhan ini hanya dikhususkan untuk pelabuhan kapal kontainer yang melayani angkutan luar negeri atau Internasional. 9 Range 1 sejauh 7.5 km ( 4.05 Nm ) 9 Range 2 sejauh 5 km ( 22.77 Nm ) 9 Kecepatan maksimal kapal saat melewati area pelabuhan ini 5 Knot
¾
Area F, menunjukkan daerah khusus untuk pelabuhan kapal tanker milik Pertamina.Aturan Daerah Area F : 9 Pelabuhan ini hanya melayani bongkar muat untuk kapal tanker yang dimiliki oleh l h perusahaan h BUMN pertamina. t i 9 Saat masuk pelabuhan, kapal harus memberikan surat izin atau mengkonfirmasi untuk masuk ke area tersebut. 9 Kecepatan p maksimal kapal p saat melewati area pelabuhan p ini 5 Knot 9 Range 1 sejauh 7.5 km ( 4.05 Nm ) 9 Range 2 sejauh 5 km ( 2.7 Nm )
¾
Area G, menunjukkan daerah khusus untuk pelabuhan kapal bulk carrier milik PT. Boga Sari. Aturan Daerah Area G : 9 Pelabuhan ini hanya melayani bongkar muat untuk kapal bulk carrier milik PT. Boga Sari. 9 Area ini hanya untuk kapal – kapal milik PT. Boga Sari 9 Kecepatan maksimal kapal saat melewati area pelabuhan ini 5 Knot 9 Range g 1 sejauh j 7.5 km ( 4.05 Nm ) 9 Range 2 sejauh 5 km ( 2.7 Nm )
Perancangan Knowledge B Base ase Perancangan knowledge Base dengan menggunakan IfThen Rule dimana seluruh informasi tentang kondisi lingkungan pelabuhan akan dibangun dan menjadi knowledge Base System. Setiap informasi akan dibuat sebagai Rule yang nanti akan dipergunakan untuk menganalisa rute kapal-kapal yang berlayar b l di pelabuhan l b h ttanjung j P Perakk SSurabaya. b D Darii hhasilil analisa ini akan diinformasikan ke masing-masing kapal. Knowledge base ini terdiri dari Rule, data base, dan inference engine.
Diagram Proses Knowledge Base Knowledge Base
Data Base
Inference Engine
- Posisi Kapal - Kecepatan - Heading Kapal - Ukuran
Knowledge Base System y
Window Interface
Operator
Otoritas Pelabuhan
Diagram Proses Monitoring Input
- Posisi Kapal - Kecepatan - Heading Kapal - Ukuran - Aturan yang ada
Data Base
Knowledge Base
If/Then Rule
Monitoring
Proses
Output
Otoritas Pelabuhan
Pelanggaran
Aman
Pe Perrancangan Interface Keamanan Pelabuhan dan Kapal
Skenario Monitoring ¾
Skenario 1 Pada skenario 1 ini, KM. KM Muktiguna bertype Cargo dengan rute pelayarannya akan disimulasikan berlabuh pada area pelabuhan kapal antar pulau. Namun kapal tersebut melanggar peraturan area tersebut. Sehingga, KM Muktiguna di arahkan untuk berlabuh pada area labuh jangkar C. Dalam simulasi ini, kapal ketika berada di area C akan diberi peringatan “ KM. Muktiguna Mendekati Area IV, Draft dan K Kecepatan Tid k Diperkenankan”. Tidak Di k k ” Kemudian, K di kapal k l berlayar b l menuju j area labuh l b h jangkar C. Ketika itu, keadaan sudah dinyatakan “Aman”.
¾
Skenario 2 Pada skenario 2 ini, disimulasikan kapal KM Manunggal Jati yang dicurigai sebagai kapal yang membahayakan, berlayar dengan kecepatan tinggi masuk ke area Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Sehingga muncul peringatan ”Kapal Kapal Manunggal Jati Mendekati Area IV, Type Kapal Tidak Diperkenankan”. Peringatan tersebut muncul beberapa kali sebelum kapal tersebut mendekati batas yang ditentukan. Namun, karena batas yang ditentukan kapal tersebut belum mengurangi kecepatan. Maka, kapal tersebut dihentikan secara paksa oleh l h KRI Jayanalu J l Hingga Hi di t k dalam dinyatakan d l keadaan k d ”A ”Aman”. ”
¾
Skenario 3 Pada skenario 3 ini, disimulasikan kapal KM Suryajaya yang dicurigai sebagai kapal yang membahayakan berlayar dengan kecepatan tinggi ketika akan memasuki area Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Maka, akan ada peringatan terhadap kapal tersebut ” Kurangi Kecepatan”. Peringatan muncul sampai beberapa kali. Namun, sebelum memasuki batas yang telah ditentukan, kapal KM. Suryajaya sudah mengurangii kecepatan k t hi hingga sesuaii dengan d aturan t yang berlaku. b l k Sehingga, S hi keadaan dinyatakan ”Aman”. Namun, arah heading kapal tersebut menunjukkan akan berlayar y menuju j Area PT. Boga g Sari. Maka, muncul pperingatan g ”Kapal p Memasuki Area III, Kapal Tidak Diperkenankan”. Peringatan muncul hingga beberapa kali, namun kapal tetap berlayar menuju area tersebut. Maka, kapal KM Suryajaya dihentikan paksa oleh KRI Suropati. Hingga keadaan dinyatakan ”Aman”.
Validasi Untuk proses validasi maka dilakukan dengan menguji program ketika dijalankan apakah sudah sesuai dengan fakta dan permasalahan yang ada. Dari hasil masing - masing permasalahan ada dalam program knowledge base system tersebut dapat dianalisa sesuai dengan fakta dan permasalahan yang ada sehingga program tersebut tidak mengalami k kegagalan. l
Kesimpulan 1.
Program g ini dapat p memberikan informasi kepada p institusi terkait, sehingga dapat memonitor kapal-kapal yang akan masuk dan keluar di pelabuhan Tanjung Perak.
2.
Sistem monitoring ini dapat berguna untuk mencegah tindakan-tindakan yang membahayakan bagi Pelabuhan Tanjung Perak dan fasilitas-fasilitasnya.
TERIMA KASIH