JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH JARAK DAN WAKTU GEOGRAFIS SERVER TERHADAP KECEPATAN DOWNLOAD DAN UPLOAD PADA KONEKSI ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE (ADSL)
Oleh: YANOTTAMA NIM D308011
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK TELEKOMUNIKASI AKADEMI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SANDHY PUTRA PURWOKERTO 2012
ANALISIS PENGARUH JARAK DAN WAKTU GEOGRAFIS SERVER TERHADAP KECEPATAN DOWNLOAD DAN UPLOAD PADA KONEKSI ASYMMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE (ADSL) Arief Hendra Saptadi1 Irwan Susanto2 Yanottama3 Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto Jl. D.I Panjaitan No. 128 Purwokerto, Telp: (0281) 641629 1
[email protected], 2
[email protected], 3
[email protected] 1,2,3
ABSTRAK
Sistem komunikasi semakin kedepannya semakin berkembang pesat. Mulai dari komunikasi kabel sampai komunikasi nirkabel. Salah satu komunikasi kabel untuk media komunikasi data adalah teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL). Dalam pengaksesan internet terdapat dua proses kecepatan yaitu kecepatan download dan kecepatan upload. Pada saat user mengakses internet pada server dengan jarak dan waktu (jam dan tanggal/hari) tertentu mengalami perbedaan kecepatan. Dengan melakukan uji Analysis of Variance (ANOVA) hubungan waktu terhadap kecepatan download dan upload memiliki inkonsistensi kecepatan untuk waktu jam akses, dan untuk waktu berdasarkan tanggal/hari dan jarak tidak ada perbedaan kecepatan download dan upload. Pada analisis regresi hubungan antara jarak dengan kecepatan download dan upload, bahwa semakin jauh jarak server maka nilai kecepatan download/upload semakin kecil dan sebaliknya semakin dekat jarak server maka nilai kecepatan download/upload semakin besar. Korelasi hubungan antara jarak dengan kecepatan download dan upload memiliki tingkat rata-rata hubungan yang sedang dengan nilai korelasi sebesar 0,50. Kata kunci
: ADSL, Jarak, Waktu, Kecepatan Download, Kecepatan Upload ABSTRACT
The future communication systems is growing rapidly. Ranging from wired communications to wireless communications. One of the communication cable for data communication media is a technology Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL). In accessing the internet, there are two processes, namely the speed of download speed and upload speed. At the time of the user accessing the internet on the server with the distance and time (hour and date / day) can experience the speed difference. By doing a test Analysis of Variance (ANOVA) the relation of time to download and upload speeds have inconsistent access speeds for the time clock, and for a time by the date / day and the distance there was no difference in the speed of download and upload. In the regression analysis of the relation between the distance with the speed of download and upload, the greater the distance the server then the speed of download / upload gets smaller, and conversely the closer the server is the speed of download / upload bigger. The correlation relation between the distance to
the download and upload speeds average levels of relation is the correlation value of 0.50. Key words
: ADSL, Distance, Time, Speed Download, Upload Speed
A. PENDAHULUAN Salah Sistem komunikasi semakin kedepannya semakin berkembang dengan pesat. Begitu juga pada perkembangan telekomunikasi di Indonesia, mulai dari komunikasi kabel sampai komunikasi nirkabel (wireless) mengalami kemajuan. Salah satu komunikasi kabel untuk media komunikasi data adalah teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL). Pada saat melakukan akses internet untuk pencarian informasi pengiriman dan pengambilan data dari user melewati berbagai server sampai data atau informasi yang dikehendaki tercapai. Pemanfaatan teknologi ADSL ternyata menunjukkan kualitas yang berbeda-beda setiap penggunanya, ini dapat dirasakan dengan adanya perbedaan kecepatan ketika mengakses halaman web yang berbasis server di Luar negeri dengan yang berbasis server lokal di Indonesia. Lambatnya suatu akses internet juga dipengaruhi kepadatan trafik, bandwidth dan jumlah user. Secara umum, trafik adalah perpindahan suatu benda dari satu tempat ke tempat lain. Trafik juga dapat diartikan sebagai pemakaian (pendudukan) terhadap suatu sistem peralatan atau saluran telekomunikasi yang diukur dengan waktu (kapan dan berapa lama). Sedangkan bandwidth adalah suatu ukuran dari banyaknya informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dalam suatu waktu tertentu. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui permasalahan yang dapat dikaji lebih lanjut yaitu bagaimana pengaruh jarak dan waktu geografis server terhadap
kecepatan download dan upload data pada koneksi ADSL. C. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah agar mengetahui pengaruh jarak dan waktu geografis server terhadap kecepatan download dan upload data pada koneksi ADSL. D. MANFAAT PENULISAN Adapun Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh jarak dan waktu geografis server terhadap kecepatan download dan upload data pada koneksi ADSL. 2. Mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi kecepatan download dan upload. E. BATASAN MASALAH Pada Pada tugas akhir ini, penulis membatasi pada : 1. Data yang di ambil melalui pengamatan dengan mengakses www.speedtest.net di PT. TELKOM, Tbk. PURWOKERTO. 2. Data yang diamati yaitu kecepatan download dan upload pada setiap server yang berbeda dengan delapan pengambilan dalam satu hari dan diantaranya pukul (08:00, 09:00, 10:00, 11:00, 13:00, 14:00, 15:00, 16:00) WIB. 3. Tujuh hari pengamatan diantaranya Senin (12 Desember 2011), Selasa (13 Desember 2011), Rabu (14 Desember 2011), Kamis (15 Desember 2011), Jumat (16 Desember 2011), Sabtu (7 Januari 2012) dan Minggu (8 Januari 2012).
4. Server yang diamati diantaranya adalah Jakarta dan Singapore (Benua Asia), Canberra dan Melbourne (Benua Australia), Rome dan London (Benua Eropa), Tripoli dan Luanda/Angola (Benua Afrika), San Francisco/CA dan Mexico City (Benua Amerika). 5. Pengetesan data pada seluruh server dilakukan lima kali pengulangan setiap jam dan diambil nilai rata-ratanya untuk pengolahan data selanjutnya. 6. Data jarak yang digunakan bukan dari routing jarak server sebenarnya, tetapi data jarak server yang diambil dari hasil pengetesan pada www.speedtest.net. 7. Teknologi ADSL yang digunakan mencakup daerah server yang ada di Indonesia. 8. Tidak membahas kualitas saluran yang berpengaruh pada jaringan. 9. Dalam pengukuran ini memakai paket data dengan kecepatan download sebesar 3 Mbps dan kecepatan upload 512 Kbps.
F. METODOLOGI PENELITIAN 1. Instrumen Penelitian Pada proses tugas akhir ini memerlukan sebuah laptop untuk mengakses internetnya, kabel RJ-45 sebagai penghubung modem ADSL ke laptop, kabel RJ-11 sebagai penghubung modem ADSL ke roset, kabel Jumper untuk menghubungkan roset ke port Main Distribution Frame (MDF) dan www.speedtest.net untuk mengamati kecepatan data download dan upload dengan menggunakan koneksi jaringan ADSL. 2. Variabel Penelitian a. Jarak Jarak letak geografis server antara server yang satu dengan server lainnya, menunjukkan pengaruh pengiriman data dari server di internet menuju host dan sebaliknya dari host menuju server dari masing-masing jarak jangkauan server
pada pengiriman data. Perhitungan jarak antar server dan host menggunakan satuan dalam kilometer (km). b. Waktu Hasil pengukuran ini menunjukkan waktu jam pengambilan data download dan upload dari pukul 08:00, 09:00, 10:00, 11:00, 13:00, 14:00, 15:00, 16:00 (WIB) serta tanggal/hari pengambilan. c. Kecepatan Download Hasil pengukuran ini menunjukkan kecepatan pengiriman data dari server di internet menuju host. Semakin tinggi nilai yang diperoleh, semakin cepat koneksi dari server di internet menuju host (downstream). Kecepatan data yang didapat pada saat melakukan proses download adalah Kbps. d. Kecepatan upload Hasil pengukuran ini menunjukkan kecepatan pengiriman data dari host menuju server di internet. Semakin tinggi nilai yang diperoleh, semakin cepat koneksi dari host menuju server di internet (upstream). Kecepatan data yang dikirimkan pada saat melakukan proses upload adalah Kbps 3. Pengumpulan Data Penulis melakukan pengumpulan data dan pengamatan data terhadap kinerja jaringan ADSL. Pengamatan dilakukan dengan cara mengetes kecepatan download dan upload data selama 7 hari. Data yang dikumpulkan adalah data hasil pengamatan. 4. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis komparasi yaitu dengan membandingkan dua variabel, yaitu variabel jarak terhadap kecepatan download serta variabel jarak terhadap kecepatan upload dan variabel waktu terhadap kecepatan download serta variabel waktu terhadap kecepatan upload serta menggunakan metode analisis regresi linier dan analysis of variance (ANOVA).
5. Rencana Kerja Rencana kerja dalam penyelesaian tugas akhir ini digambarkan dalam diagram alir berikut : Mulai
Pengumpulan data
Analisis data
tembaga sebagai media transmisinya dengan jumlah 1 pasang (pair) untuk satu pelanggan. Kabel ditarik dari MDF (di sentral) melalui konstruksi kabel primer (terdiri dari manhole dan duct) dan diterminasi ke titik distribusi sekunder (RK), yang kemudian didistribusikan ke rumah penduduk melalui tiang dan Distribution Point (DP), dari DP di tarik ke rumah menggunakan drop wire dan diterminasi di lokasi tertentu di rumah dan dengan menggunakan IKR/G jaringan dihubungkan dengan pesawat telepon.[6]
Hasil dan Kesimpulan
Selesai
Gambar 1 Diagram Alir Rencana Tugas Akhir G. KAITAN JUDUL DENGAN BIDANG TELEKOMUNIKASI Pada tugas akhir ini penulis mengambil judul “ANALISIS PENGARUH JARAK DAN WAKTU GEOGRAFIS SERVER TERHADAP KECEPATAN DOWNLOAD DAN UPLOAD PADA KONEKSI ASYMETRIC DIGITAL SUBSCRIBER LINE (ADSL)” berkaitan dengan bentuk pengaplikasian dari mata kuliah Sistem Telekomunikasi dan Wireline. Hubungan dengan sistem teknik telekomunikasi adalah bahwa ADSL menggunakan saluran kabel telepon dalam pengiriman data. ADSL memberikan kemampuan internet dan voice/fax secara bersamaan dengan hanya menggunakan satu saluran telepon. H. DASAR TEORI 1. JARINGAN LOKAL AKSES KABEL TEMBAGA (JARLOKAT) ADSL JARLOKAT (Jaringan lokal Akses Kabel Tembaga) adalah sebuah jaringan akses yang menggunakan kabel
Gambar 1. Konfigurasi Jaringan Kabel
Tembaga[6] 2. TEKNOLOGI x-DSL Saat ini banyak kalangan pengguna layanan internet menginginkan kapasitas transfer data yang lebih besar agar dapat menggunakan aplikasi-aplikasi layanan internet secara cepat dan maksimal. Oleh karena itu, teknologi xDSL merupakan sebuah alternatif yang cocok diterapkan untuk mempercepat akses transfer data pada subscriber lines. xDSL merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan semua tipe teknologi Digital Subscriber Line (DSL) di mana x dapat menggantikan A, V, H atau S. DSL (Digital Subscriber Line) merupakan suatu teknologi akses data yang menggunakan saluran kabel tembaga untuk layanan broadband. Informasi yang dibawa teknologi xDSL berupa data dan suara dengan kecepatan yang berbeda-beda, hal ini dikarenakan teknologi xDSL memiliki
dua mode transmisi yaitu mode simetris dan mode asimetris. Mode simetris adalah kecepatan arah kirim (upstream) dan arah terima (downstream) nilainya sama besar, sedangkan mode asimetris memiliki kecepatan arah kirim (upstream) dan arah terima (downstream) yang nilainya berbeda. a. High-Speed DSL (HDSL) HDSL (High bit rate Digital Subscriber Line) merupakan teknologi yang menggunakan 2 atau 3 pasang kabel tembaga untuk mengirim sinyal digital dengan kecepatan 1,5 Mbps sampai dengan 2 Mbps. Penggunaan HDSL semula dimaksudkan untuk mengantisipasi keterbatasan jarak jangkauan jaringan. HDSL mampu mencapai jarak maksimum hingga 3,5 km serta dapat digunakan untuk layanan telepon, faksimili, dan teleconference. HDSL termasuk jenis xDSL yang menggunakan mode simetris karena kecepatan upstream dan downstreamnya sama. b. Integrated Service Digital Network DSL (IDSL) IDSL (Integrated Service Digital Network DSL) merupakan sebuah teknologi transfer data yang menggunakan 1 pasang kabel. IDSL memiliki mode transmisi simetrik dengan kecepatan 144 kbps. IDSL hanya dipergunakan untuk komunikasi data. c. Symmetric DSL (SDSL) Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL) merupakan teknologi yang hampir sama dengan HDSL, perbedaan yang paling mendasar antara HDSL dan SDSL adalah pada HDSL sisi pelanggan dapat terhubung langsung ke terminal pelanggan membutuhkan perangkat tambahan, sementara SDSL sisi pelanggan dapat langsung terhubung ke terminal pelanggan seperti halnya pesawat telepon.
Transmisi SDSL menggunakan satu twisted-pair versi dari HDSL yang menyediakan komunikasi full-duplex simetris. SDSL memiliki bandwidth 1,544 Mbps baik downstream maupun upstream sama halnya pada HDSL, tetapi penggunaannya pada sepasang kawat tembaga. Karena penggunaannya hanya sepasang, hal ini membatasi rentang operasi SDSL yaitu pada jarak 10000 feet (3 km) sebagai batasan aplikasi dari SDSL. Contoh aplikasinya seperti pada residential video converencing atau akses Local Area Network (LAN) jarak jauh. d. Very-High DSL (VDSL) VDSL dalam penyaluran datanya menggunakan asimetris pada kecepatan transmisi yang lebih cepat dari pada ADSL dengan panjang saluran yang lebih pendek dengan jarak antara 1000 – 4500 feet (304 m – 1,37 km), dengan kecepatan 13 – 52 Mbps untuk downstream dan 1,5 – 2,3 Mbps untuk upstream-nya. VDSL pada konsepnya dirancang untuk aplikasi simetrik dan asimetrik, tergantung kebutuhan layanan yang diinginkan. Aplikasi asimetrik adalah aplikasi yang membutuhkan kecepatan upstream dan downstream yang berbeda, sedangkan aplikasi simetrik adalah aplikasi yang memerlukan kecepatan upstream dan downstream yang sama. e. Asymmetric DSL (ADSL) Teknologi ADSL memilki bit rate yang berbeda antara arah downstream dan arah upstream-nya. Kecepatan downstream-nya berkiar antara 1.544 Mbps hingga lebih dari 7 Mbps, sedangkan kecepatan upstream-nya berkisar antara 16 kbps hingga 640 kbps. Sangat idealnya penggunaan teknologi ADSL untuk layanan internet, video on demand dan remote LAN access. Karena kebanyakan pengguna
lebih sering menerima informasi (download) dari pada mengirim informasi (upload). Pada prinsipnya sama dengan teknologi xDSL lainnya, yaitu merupakan sepasang modem yang diletakkan pada dua sisi yaitu pada sisi sentral yang berfungsi untuk menerima dan mengirimkan sumber layanan, sedangkan pada sisi pelanggan/pengguna berfungsi untuk menampilkan yang diterima dari sentral. 3. DSLAM DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) adalah konfigurasi perangkat xDSL yang secara fisik modem sentralnya berupa card module yang berisi banyak modem sentral. DSLAM sebagai modem sentral dapat berisi berbagai jenis teknologi xDSL, yaitu ADSL, IDSL, VDSL, HDSL, dll. DSLAM ditempatkan di sentral telepon dan menerima semua line dari modem ADSL di terminal pelanggan. DSLAM menyediakan layanan transmisi data kecepatan tinggi dengan memanfaatkan kabel tembaga yang sudah ada. Pada saat sentral telepon menerima sinyal DSL, maka modem ADSL akan mendeteksi suara atau data. Data akan dikirimkan ke DSLAM yang akan melewati ATM (Asynchronous Transfer Mode) atau IP menuju internet, sedangkan suara akan dikirim ke PSTN. Pada prinsipnya cara kerja DSLAM hampir sama dengan ADSL. DSLAM memisahkan frekuensi sinyal suara dari trafik data kecepatan tinggi, serta mengontrol dan merutekan trafik xDSL (Digital Subscriber Line) antara perangkat end-user, seperti router, modem dan network interface card dengan jaringan penyedia layanan. DSLAM menyalurkan data digital memasuki jaringan suara. DSLAM mengalihkan kanal suara (biasanya dengan menggunakan splitter) sehingga sinyal tersebut dapat dikirimkan melalui
PSTN dank anal data yang sudah ada kemudian ditransmisikan melalui DSLAM yang sebenarnya adalah kumpulan modem DSL. Setelah menghilangkan sinyal suara analog, DSLAM mengumpulkan sinyalsinyal dari end-user dan menyatukan menjadi sinyal tunggal dan bandwidth lebar melalui proses multiplexing. Sinyal yang sudah disatukan ini disalurkan dengan kecepatan Mbps ke dalam kanal oleh peralatan switching backbone melalui jaringan akses (Access Network) yang biasa disebut Network Service Provider (NSP). Sinyal yang dikirimkan melalui internet atau jaringan lain muncul kembali pada sentral telepon yang dituju, dimana DSLAM yang lain menunggu.[10] 4. SPEEDY Speedy merupakan salah satu produk dari PT. Telkom Tbk yang memberikan pelayanan akses internet berkecepatan tinggi. Speedy memiliki kecepatan akses data untuk kecepatan upstream adalah sebesar 64 Kbps hingga 512 Kbps, sedangkan untuk kecepatan downstream-nya sebesar 384 Kbps hingga 3 Mbps. Jaringan Speedy sama dengan jaringan PSTN, yaitu menggunakan jaringan lokal akses tembaga yang dimulai dari sentral hingga pelanggan. Hanya bedanya jaringan Speedy ditambahkan dengan komponen DSLAM.
Gambar 2 Layanan Speedy (data dan voice)
5. LAYANAN PENGUKURAN KUALITAS JARINGAN SECARA ONLINE : WWW.SPEEDTEST.NET Pada Pada pengamatan dan pengukuran kecepatan digunakan tools yang tersedia gratis secara online. Tools yang dimaksud adalah menggunakan layanan yang ditawarkan oleh www.speedtest.net yang dapat mengukur kecepatan download dan upload pada komputer user/sisi pengguna. Alasan pemilihan menggunakan layanan yang ditawarkan oleh www.speedtest.net untuk mengukur kecepatan download dan upload adalah [8] : a. Gratis, sehingga semua orang dapat mengakses dan mendapatkannya. b. Tidak perlu menginstal software, cukup menggunakan browser yang telah terinstal c. Memilki banyak server, termasuk Indonesia yang dapat mengukur kecepatan download dan upload secara gratis. d. Berbasis browser, sehingga lebih mudah dimengerti dalam pengukuran kecepatan download dan upload. 6. KECEPATAN TRANSFER DATA Dalam jaringan , komputer berkomuniksi dengan mengirimkan paketpaket data dari suatu komputer ke komputer lainnya. Kecepatan transfer data adalah banyaknya paket data yang dapat dikirim atau diterima komputer setiap satu satuan waktu. Satuan kecepatan transfer data adalah bps (bits per second). Hubungan antara jarak, waktu dan kecepatan memiliki pendekatan rumus secara matematis yaitu : atau
atau
Dimana : s = jarak yang ditempuh (m) v = kecepatan (m/s) t = waktu yang diperlukan (s)
Pada gambar grafik hubungan v-t dibawah menunjukkan bahwa kecepatan benda selalu tetap, tidak tergantung pada waktu, sehingga grafiknya merupakan garis lurus yang sejajar dengan sumbu t (waktu). Berdasarkan gambar jarak tempuh merupakan luasan yang dibatasi oleh grafik dengan sumbu t dalam selang waktu tertentu.
Gambar 3 Grafik Hubungan v-t[13] Sementara itu, hubungan jarak yang ditempuh s dengan waktu t, diilustrasikan dalam sebuah grafik s-t, sehingga diperoleh sebuah garis diagonal ke atas, tampak seperti pada gambar (2.6).
Gambar 4 Grafik Hubungan s-t[13] Dari grafik hubungan s-t tampak pada gambar dapat dikatakan jarak yang ditempuh benda berbanding lurus dengan waktu tempuh t. Makin besar waktunya makin besar jarak yang ditempuh. Berdasarkan gambar, grafik hubungan antara jarak s terhadap waktu t secara matematis merupakan harga tan α, dimana α adalah sudut antara garis grafik dengan sumbu t (waktu). Grafik hubungan v-t tersebut menunjukkan bahwa kecepatan benda selalu tetap, tidak tergantung pada
waktu, sehingga grafiknya merupakan garis lurus yang sejajar dengan sumbu t (waktu).[13] 7. TRANSMISI DATA BERDASARKAN NODE-NODE Jaringan yang terbentuk di dalam sistem terdistribusi dibangun dari berbagai media transmisi, termasuk kabel, transmisi serat optik, maupun jaringan menggunakan sistem nirkabel dan lain sebagainya. Komputer dan semua peripheral lain yang menggunakan jaringan untuk tujuan komunikasi disebut sebagai host. Sedangkan istilah node digunakan untuk semua komputer dan switch yang termasuk ke dalam sebuah jaringan. Secara konseptual jaringan komputer adalah: a. Suatu jaringan kerja berbasis komputer yang terdiri dari simpul-simpul (nodes) yang terhubung satu sama lain, dengan atau tanpa kabel. b. Setiap simpul akan berfungsi sebagai stasiun kerja (workstation). c. Suatu simpul dapat berperan sebagai penyedia jasa (service provider) atau server yang mengatur fungsi-fungsi tertentu dari simpul-simpul lainnya.
Gambar 5 Transmisi data melalui berbagai node-node jaringan 8. REGRESI DAN KORELASI LINIER Untuk mempelajari bentuk hubungan fungsional antara dua peubah atau dua faktor biasa digunakan analisis regresi. Dalam analisis regresi, dikenal ada dua jenis peubah, yaitu peubah respon atau disebut
juga peubah tak bebas (dependent) yaitu peubah yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel lainnya dan biasa dinotasikan dengan Y sedangkan peubah prediktor dan disebut juga peubah bebas (independent) yaitu peubah yang tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya dan biasa dinotasikan sebagai X. Jenis-jenis persamaan regresi : 1. Regresi Linier Sederhana 1) Metode Kuadrat terkecil (least square method) Dalam menentukan persamaan regresi biasanya teknik yang paling mudah digunakan adalah dengan “jalan kira-kira” dan langsung menarik garis lurus di sekitar titik-titiknya menurut pengamatan paling dekat pada titik-titik yang berkerumun. Kemudian dihitung besarnya konstanta dan derajat kemiringan. Akan tetapi, untuk suatu penelitian cara ini sangat jarang digunakan karena terlalu kasar dan terlalu subjektif dan harus dihindari. Prosedur penarikan garis regresi yang banyak dikenal adalah metode kuadrat terkecil (least square method). Metode ini memilih suatu garis regresi yang membuat jumlah kuadrat jarak vertikal dari titik-titik yang dilalui garis lurus tersebut sekecil mungkin. Bentuk persamaan regresi yang diperoleh dari penarikan contoh dinyatakan: Dimana Y = Variabel tak bebas X = Variabel bebas. a dan b = koefisien-koefisien regresi linier. Dimana lambang Y digunakan untuk membedakan antara nilai ramalan yang dihasilkan oleh garis regresi dan nilai pengamatan Y yang sesungguhnya untuk nilai X tertentu. Sedangkan a adalah suatu tetapan (konstanta) yang merupakan titik perpotongan dengan sumbu tegak dan b menyatakan
koefisien kemiringan. Berikut gambar nilai b positif dan b bernilai negatif.
Gambar 6 b Bernilai Positif
Gambar 7 b Bernilai Negatif 2) Penetapan Persamaan Regresi Linier Sederhana Untuk mendapatkan nilai koefisienkoefisien regresi a dan b untuk regresi linier, diperoleh persamaan (2) dan (3) sebagai berikut : b=
a= Dimana n = banyak pasangan data Yi = nilai peubah tak bebas Y ke-i Xi = nilai peubah bebas X ke-i Y dan X = nilai rata-rata dari masing-masing variable X dan Y 2. Regresi Linier Berganda Regresi Linier Berganda merupakan suatu analisis regresi dimana terdapat lebih
dari dua peubah, yakni analisis regresi di mana satu peubah tak bebas diterangkan oleh lebih dari satu peubah bebas lainnya. Peubah tak bebas Y berdasarkan pengamatan beberapa peubah bebas X1, X2, …, Xn, sehingga dilakukan sesuatu terhadap kumpulan peubah-peubah Y, X1, X2, …, Xn, yakni menentukan hubungan antara Y dan peubah-peubah X sehingga diperoleh bidang regresi Y atas X1, X2, …, Xn. nilai Y merupakan nilai yang berasal dari suatu peubah acak Yi. Dalam hal ini α, β1, β2, …, βn merupakan parameter yang diduga dari data dengan nilai dugaan a, b1, b2, …, bn. persamaan regresi ganda dinyatakan dalam bentuk: Y = a + b1X1 + b2X2 Dimana : Y = peubah tak bebas X1 = peubah bebas ke-1 X2 = peubah bebas ke-2 a = konstanta b1 = kemiringan ke-1 b2 = kemiringan ke-2 Nilai-nilai a, b1 dan b2 yang merupakan dugaan bagi α, β1 dan β2 berturut-turut dihitung dengan menyelesaikan persamaan secara simultan[7][9]: a n + b1∑X1i+b2∑X2i = ∑Yi a ∑X1i+b1∑X1i2+b2∑X1iX2i= ∑X1iYi a ∑X2i+b1∑X1iX2i+b2∑X2i2= ∑X2iYi Dimana : n = banyak pasangan data Yi = nilai peubah takbebas Y ke-i X1i = nilai peubah bebas X1 ke-i X2i = nilai peubah bebas X2 ke-i 3. Korelasi Linier Sederhana Korelasi didefinisikan hubungan antara dua peubah atau lebih. Pada analisis korelasi tidak tentang peubah bebas (X) peubah terikat (Y), keduanya dapat bertukar tempat dan bersifat acak. Model korelasi mangasumsikan bahwa pada suatu populasi terdapat pasangan nilai X dan Y, keduanya saling berhubungan dan tidak ada bersifat
fiks. Berikut persamaan korelasi liner sederhana:
R = r2 1) Koefisien korelasi (r) : ukuran hubungan linier peubah X dan Y Nilai r bekisar antara (+1) sampai (-1) Nilai r yang (+) ditandai oleh nilai b yang (+) Nilai r yang (-) ditandai oleh nilai b yang (-)
Gambar 7 Kekuatan Korelasi Jika nilai r mendekati +1 atau r mendekati -1 maka X dan Y memilki korelasi linier yang tinggi secara berlawanan, nilai r = +1 atau r = -1 maka X dan Y memilki korelasi linier sempurna dan jika nilai r = 0 maka X dan Y tidak memiliki relasi (hubungan) linier.
Gambar 8 Arah Korelasi 2) Koefisien Determinasi Sampel Ukuran proporsi keragaman total nilai peubah Y yang dapat dijelaskan oleh nilai peubah X melalui hubungan linier.
10. ANALISIS VARIANS (ANALYSIS OF VARIANCE) Analisis varians (Analysis of VarianceANOVA) adalah prosedur statistika untuk mengkaji (mendeterminasi) apakah rata-rata hitung (mean) dari 3 (tiga) populasi atau lebih, sama atau tidak. Ringkasnya, hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative (H1) dalam ANOVA adalah: H0 : µ1 = µ2 = µ3 …. = µn H1 : tidak semua populasi memiliki rata-rata hitung (mean) sama. Dalam melakukan uji ANOVA, bukti sampel diambil dari setiap populasi yang sedang dikaji. Data-data yang diperoleh dari sampel tersebut digunakan untuk menghitung statistik sampel. Distribusi sampling yang digunakan untuk mengambil keputusan statistik, yakni menolak atau menerima hipotesa nol (H0), adalah Disteribusi F (F Distribution). Dalam uji ini diasumsikan bahwa semua populasi yang dikaji memiliki keragaman atau varians (variance) sama tanpa mempertimbangkan apakah populasipopulasi tersebut memiliki rata-rata hitung (mean) sama atau berbeda. Ada 2 (dua) metode atau cara dalam mengestimasi nilai variansi ini, yakni metode antar kelompok (between method) dan metode dalam kelompok (within method). Metode antar kelompok menghasilkan estimasi tentang varians yang valid hanya jika hipotesis nol benar. Sementara metode dalam kelompok menghasilkan estimasi tentang varians yang valid aoakah hipotesis nol salah atau benar. a. Metode dalam Kelompok (within Method) Terlepas dari benar atau tidaknya hipotesis nol, metode dalam kelompok (within Method) akan menghasilkan estimasi yang valid. Hal ini disebabkan oleh variabilitas sampel dideterminasi dengan jalan membandingkan setiap butir data dengan ratra-rata hitung masing-masing. Nilai sampel yang diambil dari populasi x
dibandingkan dengan rata-rata sampel x. Demikian pula dengan masing-masing populasi yang diobservasi. Persamaan (2.8) berikut digunakan untuk mengestimasi keragaman atau varians dalam metode dalam kelompok.[12]
Setelah menghitung nilai varians yang sebelumnya tidak diketahui dengan menggunakan metode dalam kelompok dan metode antar kelompok, selanjutnya kita membuat perbandingan rasio antara kedua nilai varians tersebut.[12] F
Di mana: Sw2 :varians yang diestimasi menggunakan metode dalam kelompok. Xij :butir data ke-I dalam kelompok j Xj :rata-rata (mean) kelompok j a :jumlah kelompok n :jumlah/ukuran sampel dalam setiap kelompok a(n-1) :derajat bebas (degree of freedom) Tanda penjumlahan ganda ( ∑∑ ) berarti bahwa ada 2 (dua) langkah penjumlahan. Pertama menyelesaikan tanda jumlah sebelah kanan. Setelah itu, menyelasaikan tanda penjumlahan sebelah kiri. b. Metode Antar Kelompok (Between Method) Metode menghasilkan estimasi varians yang valid jika hipotesis nol benar. Persamaan yang digunakan dalam metode ini adalah sebagai berikut:[12]
Di mana: Sx2 :varians yang diestimasi menggunakan metode antar kelompok Xj :rata-rata (mean) kelompok j X :rata-rata keseluruhan (gran mean) yang digunakan sebagai µ estimasi a :jumlah kelompok c. Uji dan Tabel F Analisis Varians (Analysis of Variance – ANOVA F Test and Table)
Jika hipotesis nol benar, numerator (pembilang) dan denumerator (penyebut) dalam persamaan diatas merupakan estimasi yang valid bagi varians dari populasi yang sedang dikaji. Rasio tersebut akan sesuai dengan distribusi F. I. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa data dilakukan dengan cara mengamati perilaku hubungan antara parameter kecepatan download dan upload terhadap waktu dan jarak.
1. Analisa
perbedaan jam kecepatan download (08:00 s/d 16:00) WIB Tabel 1 Analisis Hasil Data Jam pada kecepatan download
*A = Ada perbedaan kecepatan download pada jam (8:00 - 16:00) WIB *TA = Tidak ada perbedaan kecepatan download pada jam (8:00 - 16:00) WIB dengan tingkat signifikan (0,1%, 1%, 5%, 10%, 25%) Dari tabel diatas menurut uji ANOVA bahwa pada tiap-tiap server memiliki perilaku yang berberda-beda pada jam waktu pengambilan. Contohnya pada hari Senin tidak ada perbedaan kecepatan download dengan tingkat signifikansi 25% yang artinya bahwa pada hari Senin untuk
server Jakarta ada perbedaan rata-rata kecepatan download pada jam (8:00 - 11:00 dan 13:00 - 16:00) WIB dengan 25% batas penerimaan H0. Untuk server Singapore pada hari Senin ada perbedaan rata-rata kecepatan download pada jam (8:00 - 11:00 dan 13:00 - 16:00). Dan pada hari-hari lain pada seluruh server ada perbedaan dan tidak ada perbedaan kecepatan download, ini dapat dikatakan adanya suatu inkonsistensi waktu pengambilan jam pada kecepatan download yang selalu berubah-berubah pada seluruh server.
pada seluruh server memiliki perbedaan dan tidak ada perbedaan kecepatan, ini dapat dikatakan adanya suatu inkonsistensi waktu pengambilan jam pada kecepatan upload yang selalu berubah-berubah pada seluruh server.
3. Analisa kecepatan download dan upload pada perbedaan Tanggal/Hari. Tabel 3 Analisis Hasil Data Tanggal/Hari pada kecepatan download dan upload
2. Analisa
perbedaan jam kecepatan upload (08:00 s/d 16:00) WIB Tabel 2 Analisis Hasil Data Jam pada kecepatan upload
Keterangan: *A = Ada perbedaan kecepatan upload pada jam (8:00 - 16:00) WIB *TA = Tidak ada perbedaan kecepatan upload pada jam (8:00 - 16:00) WIB dengan tingkat signifikan (0,1%, 1%, 5%, 10%, 25%) Dari tabel diatas menurut uji ANOVA bahwa pada tiap-tiap server memiliki perilaku yang berberda-beda pada jam waktu pengambilan. Contohnya pada hari Senin tidak ada perbedaan kecepatan upload dengan tingkat signifikansi 1% yang artinya bahwa pada hari Senin untuk server Jakarta tidak ada perbedaan rata-rata kecepatan download pada jam (8:00 - 16:00) WIB dengan 1% batas penerimaan H0. Untuk server Singapore pada hari Senin ada perbedaan rata-rata kecepatan upload pada jam (8:00 - 16:00). Dan pada hari-hari lain
Keterangan: *A = Ada perbedaan kecepatan download/upload pada tanggal (12 Desember 2011 – 16 Desember 2011 dan 07 Januari 2012 – 08 Januari 2012). *TA = Tidak ada perbedaan kecepatan download/upload pada tanggal (12 Desember 2011 – 16 Desember 2011 dan 07 Januari 2012 – 08 Januari 2012) dengan tingkat signifikan (0,1%, 1%, 5%, 10%, 25%) Dari tabel diatas bahwa pada tiap-tiap server pada kecepatan download tidak ada perbedaan kecepatan dan untuk server Singapore tidak ada perbedaan kecepatan download dengan tingkat signifikan 0,1 %. Sedangkan pada tiap-tiap server untuk kecepatan upload ada perbedaan kecepatan pada keseluruhan tanggal/hari waktu pengambilan. Hampir semua server berada pada daerah penolakan H0 yang menyatakan bahwa pada tanggal (12-16 Desember 2011 dan 07-08 Januari 2012)/ Hari (Senin s/d Minggu) ada perbedaan rata-rata kecepatan download/upload.
4. Analisa
hubungan kecepatan download.
jarak
terhadap
Tabel 4 Hasil Analisis ANOVA Hubungan Jarak terhadap kecepatan download
*TA = Tidak ada perbedaan kecepatan download/upload. Dari Tabel 4 bahwa pada perbedaan jarak antara server untuk keseluruhan waktu tanggal/hari tidak ada perbedaan kecepatan download.
5. Analisa
hubungan kecepatan download.
jarak
Dihasilkan sebesar -0,67. menunjukkan bahwa peubah X (Kecepatan download) dan Y (Jarak) berkorelasi linier yang negatif dan tingkat kekuatan sedang. Dengan menunjukkan arah negatif pada nilai r artinya makin jauh jarak server, makin kecil kecepatan download. Karena R = r2 maka hasil akhir dari korelasi R bernilai 0,46 menunjukkan bahwa proporsi keragaman nilai peubah Y (Jarak) dapat dijelaskan oleh nilai peubah X (Kecepatan download) melalui hubungan linier dengan tingkat korelasi yang sedang.
terhadap
Tabel 5 Hasil Analisis ANOVA Hubungan Jarak terhadap kecepatan upload
6. Analisa Regresi Linier hubungan jarak
Gambar 9 Diagram Pencar dengan garis regresi antara Jarak dan Kecepatan Download Dari diagram pencar diatas dapat dilihat bahwa persamaan garis regresi Y = 2801,2 – 0,088X, menyatakan bahwa semakin besar nilai jarak maka semakin kecil nilai kecepatan download dan sebaliknya semakin kecil nilai jarak maka semakin besar nilai kecepatan download. Hubungan jarak terhadap kecepatan download memiliki korelasi nilai R sebesar 0,46.
terhadap kecepatan download dan upload. a. Analisis hubungan jarak terhadap kecepatan download.
Tabel 6 Persamaan Regresi dan nilai Korelasi hubungan Jarak terhadap kecepatan Download.
Keterangan: *TA =
Tidak ada perbedaan kecepatan download/upload.
Dari Tabel 4.6 bahwa pada perbedaan jarak antara server untuk keseluruhan waktu tanggal/hari tidak ada perbedaan kecepatan upload.
semakin besar nilai jarak maka semakin kecil nilai rata-rata kecepatan upload dan sebaliknya semakin kecil nilai jarak maka semakin besar nilai rata-rata kecepatan upload. Hubungan jarak terhadap kecepatan upload memiliki nilai korelasi sebesar 0,49. Dari Tabel 6 nilai r bahwa nilai tiap korelasi pada hubungan jarak terhadap kecepatan download memiliki tingkat ratarata sebesar 0,66. Dengan nilai korelasi sebesar 0,66 berarti korelasi hubungan jarak terhadap kecepatan download memiliki tingkat korelasi yang sedang. b. Analisis hubungan jarak terhadap kecepatan upload. Dihasilkan sebesar –0,667 menunjukkan bahwa peubah X (Kecepatan Upload) dan Y (Jarak) berkorelasi linier yang negatif dan tingkat kekuatan sedang. Karena R = r2 maka hasil akhir dari korelasi R bernilai 0,49 menunjukkan bahwa proporsi keragaman nilai peubah Y (Jarak) dapat dijelaskan oleh nilai peubah X (Kecepatan Upload) melalui hubungan linier.
Gambar 10 Diagram Pencar dengan garis regresi antara Jarak dan Kecepatan Upload Dari diagram pencar diatas dapat dilihat bahwa persamaan garis regresi Y = 454,01 – 0,0105X, menyatakan bahwa
Tabel 7 Persamaan Regresi dan nilai Korelasi hubungan Jarak terhadap kecepatan Upload.
Dari Tabel 7 bahwa nilai tiap korelasi pada hubungan jarak terhadap kecepatan upload memiliki tingkat rata-rata korelasi sebesar 0,35. Dengan nilai korelasi sebesar 0,35 yang berarti korelasi hubungan jarak terhadap kecepatan upload memiliki tingkat korelasi yang sedang. Hasil ratarata nilai korelasi antara hubungan jarak dengan kecepatan download dan upload sebesar 0,50. Berarti korelasi hubungan jarak terhadap kecepatan download dan upload memiliki tingkat korelasi yang sedang. J. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka didapat beberapa kesimpulan yaitu: 1. Analisis varians hubungan antara waktu (jam pengambilan) dengan kecepatan download dan upload pada seluruh server memiliki inkonsistensi (ada perbedaan dan tidak ada perbedaan) kecepatan download dan upload. 2. Analisis varians hubungan antara waktu (tanggal/hari) dengan kecepatan download dan upload pada seluruh server ada perbedaan kecepatan download dan upload.
3. Analisis varians hubungan antara jarak dengan kecepatan download dan upload pada seluruh server dapat dikatakan tidak ada perbedaan kecepatan download dan upload. 4. Hubungan korelasi antara jarak dengan kecepatan download dan upload memiliki tingkat rata-rata yang sedang dengan nilai korelasi sebesar 0,50 5. Semakin jauh jarak server maka nilai kecepatan download/upload semakin kecil dan sebaliknya semakin dekat jarak server maka nilai kecepatan download/upload semakin besar. K. SARAN Dari penyusunan Tugas Akhir ini, terdapat beberapa saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya, diantaranya adalah : 1. Untuk pengembangan analisa selanjutnya disarankan untuk pengambilan datanya ditambahkan waktu pada malam hari. 2. Tambahkan parameter waktu latensi untuk analisis selanjutnya dengan koneksi xDSL yang lainnya selain teknologi ADSL. 3. Masih ada faktor yang mempengaruhi kecepatan download dan upload tidak hanya jarak dan waktu saja seperti kualitas saluran yang berpengaruh pada jaringan, sehingga dapat dilakukan sebagai penunjang pada analisa selanjutnya. 4. Metode untuk menentukan jarak pada analisa selanjutnya bisa menggunakan routing jarak tiap server agar terlihat jarak yang lebih nyata tiap-tiap server. DAFTAR PUSTAKA [1] Johan Rajabi, Mohammad. 2008. Analisis Pemanfaatan Integritas Maxmind’s GeoIP Database dengan DNS (Bind 9.x.x) menggunakan OS
Linux. FASILKOM Universitas Indonesia. [2] Widosari, Kinanthi Nindhita. 2010. Analisis Pengaruh Jarak Terhadap Kualitas Jaringan ADSL Pada Arah Uplink di TELKOM Purwokerto. Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra. Purwokerto. [3] Pradana, Adhi. 2008. Analisis Kinerja Discrete Multitone (DMT) pada Teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL). Universitas Sumatera Utara. Medan. [4] Erwansyah, Yusuf. 2007. Implementasi Koneksi Internet Dengan Menggunakan TELKOM SPEEDY. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. [5] Haryanto & Jati, Handaru. 2001. Pemanfaatan Teknologi ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) pada Jaringan Komunikasi. [6] Suherman, Rahmad Fauzi. 2006. Jaringan Telekomunikasi. Universitas Sumatera Utara. Medan. [7] Sungkawa, Iwa. 2009. Penditeksian Pencilan (Outlier) dan Residual pada Regresi Linier. Universitas Bina Nusantara. Jakarta [8] Hardiawan, Chandra. 2009. Analisis Traffic Bandwidth Layanan Internet di Direktorat TIK UPI. Bandung [9] Wibisono, Yusuf. 2005. Metode Statisitik. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. [10] Yuniati, Mela. 2011. Analisis Pengaruh User Aktif Terhadap Bandwidth Used Pada Layanan Speedy Study Kasus Di PT. TELKOM, Tbk. Akademi Teknik Telkom Sandhy Putra Purwokerto. Purwokerto. [11] Rizky, Alain. 2011. Jumlah Ideal Pengguna Pada Perangkat Digital Subscriber Line Access Multiplexer (DSLAM) di PT. Telkom Tbk., Divisi Access Area (DIVA) Purwokerto.
Universitas Jendral Sudirman Purwokerto. Purwokerto. [12] Sugiharto, Toto. 2009 Bahan Kuliah Statistik 2 ANALYSIS VARIANS. Universitas Gunadarma. Jakarta Pusat. [13] Santoso, Mujiono, MPd. 2004. Gerak Lurus. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Mengetahui : Pembimbing I
Arief Hendra Saptadi, S.T. NIDN: 0001087701 Pembimbing II
Irwan Susanto, S.T,.M.M. NIDN: 0614086602