Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 SISTEM PEMETAAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) BERBASIS WEB DI KOTA SEMARANG Tiwik Setiyani Haryanti, Mahasiswa Magister Teknik Informatika Udinus Edi Nursasongko, Dosen Magister Teknik Informatika Udinus Purwanto, Dosen Magister Teknik Informatika Udinus Abstract Technical and vocational education as the sub-system in the national education system plays a very strategic role in creating skilled human resources. The Ministry of National Education has put continuous effort to increase the number of vocational school students so that the proportion will reach 70 % vocational school students and 30 % the senior high school students. Vocational school thus play the role of preparing students with necessary skill and professional attitude towards employment. Considering that globalization has become a relity, we need human recources who are not only skilled but also flexible and have an entrepreneurial flair. To nurture interest on tehnical and vocational education, as well as to provide students, parent and the society with new paradigm and perspective which see tehnical and vocational education as a promising educational path. Including On Duty Education of Town Semarang have ever done mapping of school but hitherto has not run. because data obtained from schools still in manual, this thing is caused [by] the data is not able yet to accessed through via Komputer because limitation of The human resource, effect [of] data it all presented has not is accurate so that will have an in with policy retrieval of leader and service to public in forwarding of information about school existence. Education Mapping System of School especially the technical and vocational education in Kota Semarang through computer technology would very useful because can be accessed through the internet. For public Education Mapping System technical and vocational edukation would very useful because public can obtain information swiftly and easy to about pre-eminent products in Vocational High School.Purpose of this researcher expected will be able to assist gives basic changes for the agenda of facilitating presentation of mapping data of school through internet and can be accessed public widely. Keyword : Education Mapping System PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian dari proses transformasi internal yang mampu menggerakkan
masyarakat
untuk
memberikan
dukungan
bagi
berlangsungnya
pembangunan. Di tengah meningkatnya tuntutan tersebut dihadapkan pada kenyataan masih rendahnya mutu pendidikan di setiap jenjang. Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) mensinyalir bahwa di samping tingkat pendidikan penduduk yang masih rendah, angka putus sekolah masih tinggi dan rendahnya angka partisipasi pendidikan pada http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 jenjang yang lebih tinggi, maka dunia pendidikan dihadapkan pula pada masalah belum baiknya kualitas dan produktivitas pendidikan. Kemudian dipertegas lagi oleh Yahya Muhaimin [3] yang mengatakan bahwa pada saat ini pendidikan nasional masih dihadapkan pada beberapa permasalahan yang menonjol yaitu: 1) masih rendahnya pemerataan memperoleh pendidikan; 2) masih rendahnya mutu dan relevansi pendidikan; dan 3) masih lemahnya manajemen pendidikan. Keadaan seperti ini tentu kurang menguntungkan, mengingat: perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi cenderung lebih cepat daripada antisipasi yang dilakukan oleh sistem pendidikan nasional; dan a) kecenderungan pertumbuhan penduduk yang berarti menambah persoalan baru bagi sistem pendidikan nasional. Menyadari strategisnya posisi pendidikan bagi pembangunan dan permasalahan yang dihadapi maka upaya meningkatkan mutu pendidikan di semua jenjang pendidikan menjadi mutlak untuk dilakukan. Pemantapan dan pengembangan lembaga pendidikan perlu dilakukan mulai dari perbaikan aspek kelembagaan, manajerial, sampai kepada perbaikan substansi yang terkandung dalam tujuan institusional dari lembaga pendidikan yang bersangkutan. Semua upaya ini diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan. Upaya seperti ini juga selaras dengan misi pendidikan nasional yaitu melakukan pembudayaan dan pemberdayaan sistem, iklim, dan proses pendidikan nasional yang demokratis dan mengutamakan mutu dalam perspektif nasional dan global [3] Pendidikan
Kejuruan sebagai salah satu bagian dari sistem Pendidikan Nasional
memainkan peran yang sangat strategis bagi terwujudnya angkatan tenaga kerja nasional yang trampil. Setidaknya ada empat peran strategis SMK : 1).SMK merupakan bagian integral dari sektor-sektor ekonomi yang ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional; 2).SMK akan meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia yang pada akhirnya akan meningkatkan keunggulan kompetetif ekonomi Indonesia; 3).SMK terbukti memainkan peran penting dalam menekan angka pengangguran di Indonesia; 4).SMK akan mendukung pertumbuhan dunia usaha dan dunia industri (DU/DI) di Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional sedang terus mengusahakan peningkatan jumlah siswa SMK sehingga akan mencapai 70 % dan 30 % adalah siswa SMA .[20] Sekolah Menengah Kejuruan memiliki peran penting bagi pencapaian tujuan menyiapkan siswa dengan ketrampilan dan
sikap profesional hingga memasuki lapangan kerja.
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 Apalagi globalisasi bukan lagi masa yang yang akan datang, tetapi telah menjadi kenyataan. Kerenanya dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki multi ketrampilan, luwes,pembelajar dan memiliki jiwa kewirausahaan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari sistem penyelenggaraan pendidikan nasional, sudah barang tentu menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional.Ada beberapa alasan untuk memilih SMK : 1). Dengan keselarasan mutu pendidikan, SMK dapat menjadi pilihan utama bagi siswa SMP yang akan menempuh pendidikan menengah; 2). SMK menyiapkan lulusan yang kompeten dan terspesialisasi yang siap dan dapat langsung memasuki dunia kerja; 3). SMK memiliki program kemitraan yang berkesinambungan dengan dunia usaha, dan membantu terwujudnya link & match antara dunia usaha dengan dunia pendidikan; 4).Lulusan SMK tetap dapat memilih untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan lebih tinggi; 5).SMK merupakan solusi bagi pengurangan angka pengangguran dan mendukung pembangunan ekonomi. [20] Untuk mengetahui kelebihan apa yang ada di SMK, lihat di tabel perbandingan yang akan menjelaskan berbagai perbedaan antara SMK dengan SMA .Dengan tabel 1.ini diharapkan untuk dapat memahami apa saja kelebihan dari SMK.
Tabel 1.1 Perbandingan antara lulusan SMK dengan SMA. No. 1
SMK Memiliki kompetensi yang jelas
SMA Memerlukan pendidikan tambahan Untuk memiliki sebuah ketrampilan
2
Di perlukan dalam hal praktikum Perlu penyesuaian lulusan SMK lebih handal
3
Tingkat pengangguran lulusan SMK Pengangguran relatif lebih banyak, karena lebih rendah, karena mereka tidak semua sektor pekerjaan dimasuki memiliki berbagai keahlian
4
Lulusan SMK diorientasikan untuk Lulusan SMA diorientasikan untuk dunia kerja mengenyam tingkat pendidikan yang lebih tinggi
5
Metode pendidikan SMK ber- Orientasi pendidikannya masih global. orientasi pada kecakapan hidup
Peningkatan mutu pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan tersebut harus mengacu pada standard mutu berdasarkan kompetensi lulusan yang tidak terlepas dari mutu kegiatan belajar mengajar di sekolah yang dilaksanakan oleh para guru. Standar mutu tersebut http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 akan dapat dicapai melalui proses perencanaan, pengendalian, audit mutu, serta peningkatan mutu yang berkesinambungan. Dengan adanya Manajemen Mutu Terpadu di SMK akan mengurangi/memecahkan masalah-masalah yang timbul dan sekaligus meningkatkan performansi dan mutu kegiatan belajar mengajar secara keseluruhan yang dijamin akan dapat memenuhi tuntutan sumber daya manusia yang sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan dunia industri.
Saat ini, pendidikan di SMK dengan paradigma baru mencoba menampilkan produkproduk unggulan. Hal ini sejalan dengan misi Kadinda Jawa Tengah untuk mengangkat semua potensi yang ada di Provinsi Jawa Tengah ke forum nasional maupun internasional. Hal ini akan lebih memacu SMK yang menghasilkan produk unggulan tersebut untuk lebih siap memproduksi barang atau jasa lebih lanjut dan lebih siap memasarkan, di samping juga akan memberitahukan kepada masyarakat mengenai kompetensi (keahlian) tamatan SMK yang bersangkutan. Kendala yang ada pada saat ini untuk pemetaan SMK di Kota Semarang adalah : 1)
Untuk memperoleh data yang valid sangat sulit,
2)
Kemampuan Sumber Daya Manusia masih terbatas,
3)
Sulitnya diperoleh informasi data SMK dengan cepat .
Salah satunya adalah urusan pendidikan, khususnya pendidikan SMK yang saat ini telah banyak memiliki produk unggulan. Informasi ini menjadi penting bagi berbagai pihak agar mutu pendidikan SMK semakin meningkat. Pelayanan pendidikan yang berkembang selama ini lebih terfokus pada pelayanan sektoral dan dikembangkan atas spesifikasi dan kepentingan masing-masing sekolah. Akibatnya kendala menghadang seperti, terbatasnya infrastruktur; sistem informasi nasional yang belum terbentuk, kurangnya koordinasi dan adanya birokratisasi yang berkembang menurut budaya instansi yang berbeda-beda, dasar hukum yang lemah, dan lain-lain. [13] Tanpa adanya peningkatan yang telah dicapai, pelayanan yang berkembang selama ini lebih terfokus pada pelayanan sektoral dan dikembangkan atas spesifikasi dan kepentingan masing-masing instansi. Di sisi lain, perkembangan paradigma pelayanan publik yang baru mengarah : (a) model pelayanan yang terpadu antara instansi, (b) model pelayanan yang terintegrasi antar instansi, (c) model Pelayanan yang tersinergi antar instansi http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 Dengan terintegrasi dan tersinerginya data dan informasi banyak keuntungan yang bisa diperoleh dalam hubungannya dengan peningkatan pelayanan pendidikan [13]. 1.2.
Rumusan Masalah :
Pada latar belakang telah diuraikan data Pendidikan terutama data pemetaaan sekolah, maka rumusan masalahnya : 1).Belum terciptanya data base yang mendukung sistem pemetaan Pendidikan terutama pemetaan SMK di Kota Semarang 2).Belum adanya Sistem Pemetaan Pendidikan, yang berhubungan dengan produkproduk unggulan, potensi yang dimiliki SMK di Kota Semarang.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian : 1).Terciptanya Database Pemetaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Semarang. 2).Terbangunnya Sistem Pemetaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Berbasis Web di Kota Semarang yang baik, sehingga dapat memberikan informasi yang cepat dan mudah bagi masyarakat untuk mengetahui Prestasi. profile – profile, dan produk-produk unggulan yang dimiliki SMK di Kota Semarang.
2. Manfaat Penelitian : 1) Manfaat Praktis hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai masukan para orang tua siswa SMP yang ingin melanjutkan ke jenjang berikutnya, siswa, tenaga pengajar, maupun pihak-pihak lain yang terkait dan berkepentingan dengan dunia pendidikan
Kejuruan di SMK Kota Semarang. Untuk meningkatkan
pendidikan melalui informasi pemetaan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kota Semarang, 2) Manfaat teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk
aplikasi sistem yang sedang berjalan atau sebagai penunjang dalam
pengembangan sistem”Mapping School “ Sehingga dengan Sistem Pemetaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Berbasis Web di Kota Semarang, dengan paradigma barunya untuk menampilkan Produk-produk Unggulan, hal ini diharapkan bisa sejalan dengan misi Kadinda Jawa Tengah untuk mengangkat semua potensi yang ada di Provinsi Jawa Tengah ke Forum Nasional maupun Internasional. http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 3) Manfaat kebijakan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada Pemerintah atau pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pengambilan kebijakan didalam pembangunan pendidikan dan pengembangan Sistem Pemetaan Pendidikan SMK Berbasis Web di Kota Semarang sebagai
pilot-project
pembangunan e-gov berbasis geo-spatial 4) Sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya, khususnya penelitian yang berkaitan dengan Sistem Pemetaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Berbasis Web di Kota Semarang.
1.4. Kerangka Pikir Penelitian .
Adapun skema kerangka berfikir seperti di bawah ini :
Belum terciptanya data base yang mendukung sistem pemetaan Pendidikan terutama pemetaan SMK di Kota Semarang, Belum adanya Sistem Pemetaan Pendidikan SMK, yang berhubungan dengan produk-produk unggulan, potensi yang dimiliki SMK di Kota Semarang.secara Digital Eleketronik dalam kerangka egovernment
Trend IT 1. Pembangunan system yang lebih baik dengan menggunakan bahasa pemrograman web Membangun Aplikasi Sistem Pemetaan Pendidikan SMK 2. Menggunakan aplikasi berbasis Web guna mendukung e-Government untuk yang lebih baik lagi menuju Good Governance dengan : http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected] dari System Mapping 1.Analisis School. Penafsiran kebutuhan Diagnosa masalah
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999
1.5. METODE PENELITIAN 1. Teknik Pengembangan Sistem. Tahapan Kejuruan
tahapan
penelitian
sistem pemetaan pendidikan Sekolah
Menengah
(SMK) berbasis Web di Kota Semarang dilakukan dengan menggunakan
model Proses Waterfall adalah sebagai berikut [38] :. Model Proses Waterfall merupakan model atau paradigma siklus hidup klasik dimana model ini sangat terstruktur dan bersifat linier. Model ini memerlukan pendekatan yang sistematis dan sekuensial di dalam pengembangan sistem perangkat lunaknya. Tahap utama dari model ini memetakan kegiatan-kegiatan dasar yaitu: a) Analisis dan Definisi Persyaratan; Dilakukan pengumpulan kebutuhan elemen-elemen perangkat lunak. Dengan analisis ini harus juga ditentukan domain-domain data atau informasi, fungsi, proses atau prosedur yang http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 diperlukan beserta unjukkerjanya dan interface. Hasil akhir dari tahap ini adalah spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. b) Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak; Kegiatan ini menentukan arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak yang mendasar dan hubungan-hubungannya. Tahap perancangan ini biasanya dilakukan dalam dua tahap yang lebih rinci, preliminary design yang menghasilkan rancangan yang bersifat global dan detailed design yang menghasilkan rancangan detil hingga semua modul/kelas, tipe/struktur data, fungsi dan prosedurnya terdefinisi. c) Implementasi dan Pengujian Unit; Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program, dimana dilakukan implementasi hasil rancangan ke dalam baris-baris kode program yang dapat di mengerti oleh komputer. Pengujian unit melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya. d) Integrasi dan Pengujian Sistem; Pengujian terlebih dahulu dilakukan pada setiap modul. Jika setiap modul selesai diuji dan tidak bermasalah, modul atau unit program diintegrasikan dan diuji sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem telah dipenuhi dengan memfokuskan pada masalah-masalah logika internal, fungsi eksternal, potensi masalah yang mungkin terjadi dan pemeriksaan hasil. e) Operasi dan Pemeliharaan; Sistem digunakan dalam operasional. Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai kesalahan yang tidak ditemukan pada tahap-tahap terdahulu, perbaikan atas implementasi unit sistem dan pengembangan pelayanan sistem, sementara persyaratanpersyaratan baru ditambahkan. Model ini disebut bersifat linier karena proses yang dilalui mengalir begitu saja secara sekuensial mulai dari awal hingga akhir. Jika terjadi masalah pada suatu tahap pekerjaan maka pengembangan sistem dapat kembali ke tahap yang diinginkan, tetapi dengan resiko kehilangan waktu, tenaga dan biaya, sebab pekerjaan akan dimulai kembali dari tahap yang dipilih.
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999
BAB. II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 SISTEM INFORMASI a. SISTEM Sistem terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. (Leman,1997). Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu tujuan tertentu . Sistem merupakan sekumpulan komponen-komponen / prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan terintegrasi untuk menyelesaikan suatu tujuan. b. SISTEM INFORMASI Suatu sistem Informasi dapat didefinisikan secara teknis sebagai satuan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (atau mendapatkan kembali ), memproses,
menyimpan, dan mendistribusikan informasi-informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu Dalam sistem informasi berbasis komputer atau Computer Base Information System (CBIS) sistem informasi bergantung pada perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memproses dan menyebarkan informasi. Dengan demikian untuk http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 keperluan pengolahan informasi memerlukan alat pengolah informasi, yaitu: hardware, software, dan brainware. [18, 19] 2.2 PEMETAAN Pengetahuan Peta Peta adalah gambar yang menyatakan bagaimana letak tanah, gunung, kali dan sebagainya. Peta merupakan suatu representasi konvensional (miniatur) dari unsur-unsur fisik dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi diatas media bidang datar dengan sekala tertentu.Adapun syarat geometric yang harus dipenuhi oleh suatu peta sehingga menjadi peta yang ideal yaitu:[17] 1) Jarak antara titik-titik yang terletak diatas peta harus sesuai dengan jarak aslinya dipermukaan bumi. 2) Luas suatu unsur yang direpresentasikan diatas peta harus sesuai dengan luas sebenarnya . 3) Sudut atau arah suatu garis direpresentasikan diatas peta harus sesuai dengan arah yang sebenarnya. 4) Bentuk suatu unsur yang direpresentasikan diatas peta harus sesuai dengan bentuk yang sebenarnya. Pada kenyataanya dilapangan merupakan hal yang tidak mungkin menggambarkan sebuah peta yang dapat memenuhi semua kriteria diatas, karena sebenarnya permukaan bumi itu melengkung. Sehingga pada saat melakukan proyeksi dari bentuk permukaan bumi yang melengkung tersebut kedalam bidang datar (kertas)
akan
terjadi distorsi. Oleh karena itu, akan ada kriteria yang tidak terpenuhi, prioritas kriteria dalam melakukan proyeksi peta tergantung pada penggunaan peta tersebut dilapangan. [18] a) Peta digital Peta digital adalah peta dalam bentuk data digital, baik dalam bentuk data vektor, raster , atau kombinasi keduanya. Jenis data digitalnya sendiri biasanya terdiri atas dua jenis, yakni: 1) Data vector ; Tiap detail alam digambarkan sebagai sebuah entitas yang berupa garis dengan arah tertentu (vektor) atau titik. Detail luasan di gambarkan sebagai area yang dibatasi oleh garis tertutup. Sebuah detail jalan, misalnya dapat didefinisikan sebagai satu entitas garis. 2) Data raster; Data dibagi dalam petak-petak kecil yang masing-masing memiliki karakter spesifik (warna, intensitas, pola, tekstur). Besarnya http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 petakan tergantung resolusi gambar yang dalam hal ini tergantung pada media asli (muka bumi, peta atau foto) dan alat perekamnya (satelit, kamera digital atau scanner). Analisis spasial dapat ditangani lebih mudah dengan peta raster, namun sisi kartografinya kurang baik dan sulit untuk menangani objek dalam definisi garis (jalan, sungai dan batas-batas vegetasi). b) Digitasi peta Untuk mengubah peta kertas menjadi peta digital, kita dapat menggunakan digitizer, yakni sebuah piranti elektronik untuk menjiplak gambar. Digitizer termasuk salah satu jenis pointing device berbentuk meja atau papan, dilengkapi dengan pointer berupa mouse dengan benang silang crosshair atau berupa pena penunjuk stylus pen. Selain dengan digitizer, digitasi peta bisa dilakukan diatas layer monitor atau onscreen digitizing. 2.3 PENDIDIKAN Pendidikan Menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (BAB I pasal 1) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 2.4. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-Undang No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, didefinisikan sebagai berikut : “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu .”
2.4.3 Penyelenggaraan Pendidikan di SMK Pengembangan SMK sebagai pusat pelatihan kejuruan terpadu yang akan menjadi acuan dalam pengembangan SDM di daerah diperlukan adanya beberapa standar yang dijelaskan Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan : a. Standar institusi Peran SMK pada masa yang akan datang harus mampu menghadapi tantangan persaingan yang ketat dan tajam, serta memiliki kepekaan beradaptasi dengan perkembangan yang terjadi di pasar kerja dan lingkugan sekitar. Oleh karena itu organisasi SMK harus dinamis, fleksibel, dan efisien serta mampu mewadahi peran http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 serta masyarakat dan keterkaitan dengan organisasi eksternal. Internal organisasi SMK minimal memiliki struktur: 1) kepala sekolah, 2) wakil-wakil kepala sekolah bidang kurikulum, sarana, kesiswaaan, dan hubungan industri, 3) tata usaha. Eksternal organisasi yang terkait langsung dengan SMK, meliputi: 1) Majelis Sekolah, 2) Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3), 3) Lembaga Pengendalian Program Diklat Profesi, 4) Lembaga Standardisasi dan Sertifikasi Kompetensi Kerja Indonesia,
5) Industri/ perusahaan yang menjadi pasangan SMK dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan profesi. b. Standar program Pada prinsipnya, penetapan kompetensi tamatan SMK mengacu kepada standar kompetensi yang dituntut dunia kerja sesuai dengan bidang keahliannya. Penetapan program pembelajaran yang harus ditempuh oleh peserta diklat ditetapkan berdasarkan kompetensi-kompetensi tersebut. Atas dasar itulah standar kompetensi tamatan SMK dirancang mengandung tiga komponen kompetensi yaitu: 1) komponen kompetensi Normative, 2) komponen kompetensi adaptif, 3) komponen kompetensi produktif. c. Standar pelaksanaan Pembukaan dan atau penutupan institusi SMK dimungkinkan jika terdapat tuntutan kebutuhan SDM yang terkait dengan peran dan fungsi SMK. Penutupan suatu institusi SMK hanya dimungkinkan jika secara hukum atau karena tuntutan masyarakat yang tidak dapat dihindari. Kegiatan belajar mengajar SMK menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran dilaksanakan di dua tempat yaitu di sekolah dan di dunia kerja. Penilaian belajar siswa dilaksanakan secara menyeluruh yang meliputi aspek substansi dan aspek pengembangan kepribadian normative dan kepribadian unggul http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 entrepreneurship. d. Standar penilaian Standar penilaian SMK terdiri dari: 1) akreditasi, yaitu penilaian terhadap institusi dan program pendidikan untuk mendapatkan legalitas resmi, 2) evaluasi internal, yaitu proses penilaian secara mandiri oleh SMK dalam rangka
mengukur
ketercapaian
program
pendidikan
sesuai
standar
pembelajaran minimal, (30 kualifikasi SMK, yaitu pengkategorian SMK dalam peringkat berdasarkan criteria yang telah ditetapkan.)
2.4.4 Program Keahlian Kurikulum SMK Bidang keahlian teknik bangunan terdiri atas program keahlian: 1) teknik survey dan pemetaan, 2) teknik gambar bangunan, 3) teknik perkayuan, 4) teknik konstruksi bangunan, 5) teknik plambing dan sanitasi. Bidang keahlian teknik elektro terdiri atas program keahlian: 1) teknik instalasi listrik, 2) teknik listrik jaringan, 3) teknik listrik pemakaian, 4) teknik listrik industri, 5) teknologi informasi, 6) teknik audio video, 7) teknik elektronika komunikasi, 8) teknik pendinginan dan tata udara. Bidang keahlian teknik mesin terdiri atas program keahlian: 1) teknik las, 2) teknik pembentukan, 3) teknik tempa dan cor, 4) teknik mesin perkakas, 5) teknik mekanik industri, 6) teknik gambar mesin, 7) teknik mekanik otomotif http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 8) teknik alat-alat berat, 9) teknik bodi otomotif. Bidang keahlian Bisnis Manajemen terdiri atas program keahlian: 1) Akutansi, 2) Adm.Perkantoran, 3) Penjualan , 4) Kewirausahaan, 5) Usaha jasa Pariwisata, 6) Rekayasa Perangkat lunak. Bidang keahlian Kesejahteraan Keluarga terdiri atas program keahlian: Akomodasi Perhotelan , 1) Restoran, 2) Tata kecantikan, 3) Tata busana 4) Wira Usaha Bidang keahlian Sosial Kemasyarakatan terdiri atas program keahlian: 1) Pekerjaan Sosial 2) R.Perangkat Lunak 3) Multi Media.
2.5. WEBSITE (WEB) Website (situs web) adalah merupakan alamat (URL) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan informasi dengan berdasarkan topik tertentu. Situs/web dapat di kategorikan menjadi dua yaitu web statis dan web dinamis atau interaktif. Web statis adalah web yang berisi/menampilkan informasi-informasi yang sifatnya statis (tetap), sedangkan web dinamis adalah web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan user lain yang sifatnya dinamis. [22]. a. World Wide Web World Wide Web (atau Web) merupakan jantung dari merebaknya penggunaan Internet untuk bisnis. Web merupakan sistem yang secara universal menerima standar-standar informasi
untuk
menyimpan,mengambil,memformat,
menggunakan
arsitektur
klien/server.
Web
dan
menampilkan
mengkombinasikan
teks,hipermedia , grafis,dan suara. Web juga bisa menangani semua jenis http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 komunikasi digital dan mempermudah koneksi sumber-sumber berjarak jauh.Web menggunakan antarmuka grafis untuk pengguna agar mudah penampilannya . Web didasarkan pada bahasa hiperteks standar yang disebut hyperteks markup language (HTML), yang memformat dokumen dan link dinamis ke dokumen lain dan gambargambar yang disimpan di komputer yang sama atau komputer remote [17]
b.Internet International Networking yang dapat disingkat dengan kata Internet merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (international), yang saling berinteraksi dan bertukar informasi ,sedangkan dari segi ilmu pengetahuan, internet merupakan sebuah perpustakaan besar yang di dalamnya terdapat jutaan ( bahkan milyaran ) informasi atau data yang berupa text , grafphic, audio maupun animasi dan lainlain dalam Internet merupakan garis terdepan dari pengembangan e-government. Situs web Pemerintah sebaiknya difokuskan untuk kepentingan warga Negara yang dilengkapi dengan fasilitas yang mudah digunakan oleh para pemakai atau masyarakat untuk menemukan informasi maupun pelayanan bagi masyarat. [40]. c. PHP PHP 5 merupakan kelanjutan dari evolusi yang berjalan pada PHP. Walaupun pada PHP 4 sudah banyak library yang ditambahkan, PHP 5 menawarkan peningkatan dari fungsionalitas dan penambahan beberapa fitur, antara lain: a. Peningkatan dari kemampuan pemograman beorientasi objek. b. Exception handling, yang menstandarisasi logika atas pemberitahuan kesalahan c. Peningkatan terhadap penanganan string d. Peningkatan dukungan terhadap XML dan Web service, yang menggunakan libxml2 e. Dukungan terhadapSQLite database server. [22] d. Database MySQL MySql adalah database server relasional server rasional gratis yang cukup handal . Sifatnya yang open source, memungkinkan para pemakai untuk melakukan modifikasi pada source code-nya untuk memenuhi kebutuhan spesifikasi pemakai. http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 Dengan fitur-fitur yang dimiliki, MySql merupakan database server yang multiuser dan multithread yang tangguh. MySQL (www.mysql.com) merupakan salah satu database yang dapat digunakan untuk penyimpanan data pada website. Koneksi dari bahasa pemrograman web (baca : PHP) yang di gunakan ke MySQL database menjadi langkah awal yang sangat penting dilakukan.[23] 2.6
METODOLOGI PENGEMBANGAN DENGAN PROTOTIPING. a. Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan ataupun memperbaikinya. Kebutuhan akan beberapa hal merupakan faktor-faktor yang menjadi pendorong pengembangan sistem sebagai berikut: [38] Identifikasi Persyaratan Dasar
Membangun Prototipe
Langkah 1
Langkah 2
Menggunakan Prototipe
Langkah 3
Ya Pengguna Puas Tidak Pengoperasian Prototipe
Merevisi dan Memperbaiki
Langkah 4
Gambar 2.1. Interactive Prototyping Langkah-langkah dalam Prototiping:[19] Gambar 1 Menunjukkan model empat langkah untuk proses prototiping yang terdiri dari : Langkah 1 : Mengidentifikasi persyaratan dasar pengguna. Para perancang sistem (biasanya para pakar sistem informasi ) bekerja dengan pengguna dalam http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 waktu cukup
lama untuk mengetahui kebutuhan dasar mereka atas
informasi. Langkah 2 : Membuat Prototipe awal. Perencangan sistem membuat prototipe yang bisa beroperasi, dilakukan secara cepat dengan menggunakan perangkat lunak generasi – keempat,multimedia interaktif, atau perangkat lunak – CASE (Computer-aided Interaktif, Software enginering) . Langkah 3 : Menggunakan prototipe. Pengguna dianjurkan untuk bekerja menggunakan sistem prototipe untuk menentukan seberapa baik prototipe tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka dan mereka bisa memberikan saran-saran untuk lebih meningkatkan prototipe. Langkah 4 : Revisi dan perbaikan prototipe. Pembuat sistem mencatat semua perubahan yang diminta oleh pengguna dan mengatur prototipe. Setelah merevisi prototipe, kembali lagi ke langkah 3. Langkah 3 dan 4 bisa diulangi lagi sampai pengguna merasa puas.
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999
BAB III. GAMBARAN UMUM DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG
3.1 TUGAS FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG. Sesuai Keputusan Walikota Semarang Nomor 061.11/173 Tahun 2001 Bab III Pasal 3 bahwaDinas Pendidikan mempunyai tugas membantu Walikota adalam melaksanakan kewenangan
Otonomi
Daerah
dibidang
Pendidikan
dan
Kepemudaan
dan
Keolahragaan. Selajutnya pasal 4 menyebutkan bahwa untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal 3, Dinas Pendidikan mempunyai fungsi : 1). Merumuskan kebijakan teknis dibidang pendidikan yang meliputi TK,SD,SDLB, SLTP,SMA,SMK serta memberdayakan pemuda Olahraga,kesiswaan,penmdidikan luar sekolah,sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2). Pemberian perijinan dan pelaksanaan Pelayanan Umum; 3). Pelaksanaan akreditasi terhadap Guru, Kepala sekolah dan sekolah; 4). Pengelolaan standart pelayanan sekolah dan kursus; 5). Pembinaan terhadap Cabang Dinas dan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas; 6). Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kota Semarang sesuai SK Walikota tersebut terdiri : Kepala Dinas , Waka Dinas, Tata Usaha, Subdin PRP, Subdin TK dan Dikdas Subdin Dikmen, Subdin PLS, Subdin Binmudora Subdin TNT Cabang Dinas, Kelompok Jabatan Fungsional. a. Visi : Visi Dinas Pendidikan Semarang 2005-2009 ; ”Terwujudnya Masyarakat yang berpendidikan, berakhlak mulia menuju kota perdagangan dan jasa yang berskala metropolitan” b. Misi : Guna mewujudkan visi diatas , maka misis yang dijalankan yaitu : 1. Meningkatkan
profesionalisme
Sumber
Daya
Manusia
(SDM)
kependidikan yang berbudaya, religius dan berorientasi pada Tehnologi dan Perekonomian. http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 2. Menerapkan multi metoda pembelajaran, secara profesional yang dapat mengembang kan aspek kognitif, afektif dan Psikomotorik peserta didik secara proposional. 3. Menyelenggarakan pendidikan sekolah dan luar sekolah yang sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah pengembangan. 4. Meningkatkan mutu lulusan yang mampu melanjutkan pendidikan dan memasuki pasar kerja. 5. Meningkatkan apartisipasi belajar melalui jalur sekolah dan luar sekolah dalam rangka penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun, Pendidikan Untuk Semua (PUS). c. Tupoksi Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3 dan 4 . Wakil Kepala Dinas Wakil Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 3 dan 4. Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat, rumah tangga, perlengkapan sarana prasarana kantor, perjalanan dinas, kepegawaian, keuangan, informasi, dokumentasi dan memelihara barang-barang inventaris kantor. Sub Dinas Pendidikan Menengah Sub Dinas Pendidikan Menengah mempunyai tugas membina dan mengurus pendidikan menengah yang meliputi kurikulum, ketenagaan, peningkatan profesi guru, sarana dan prasarana pendidikan menengah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Pasal .27, Sub Dinas Pendidikan Menengah mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pembinaan kurikulum Pendidikan Menengah ; b. Pelaksanaan pembinaan dan pengurusan ketenagaan Pendidikan Menengah ; c. Pelaksanaan pembinaan dan pengurusan sarana Pendidikan Menengah ;
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 d. Pelaksanaan kegiatan yang bersifat administratif dalam rangka pembinaan Pendidikan Menengah; e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. (1) Sub Dinas Pendidikan Menengah terdiri dari : a.
Seksi Kurikulum ;
b.
Seksi Peningkatan Profesi Guru ;
c.
Seksi Sarana Prasarana ;
d.
Seksi Sekolah Swasta.
1.Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Pendidikan Menengah. Seksi Kurikulum mempunyai tugas : a. Mempersiapkan penyusunan dan penetapan petunjuk pelaksanaan pengelolaan Pendidikan Menengah; b. Mempersiapkan penetapan kurikulum muatan lokal Pendidikan Menengah; c. Mempersiapkan pengawasan pelaksanaan kurikulum nasional; d. Mempersiapkan pengembangan standar kompetensi siswa Pendidikan Menengah; e. Mempersiapkan perangkat pelaksanaan penilaian hasil belajar Pendidikan Menengah; f. Mempersiapkan pelaksanaan evaluasi belajar tahap akhir Pendidikan Menengah; g. Mempersiapkan pelaksanaan program kerjasama luar negeri dibidang Pendidikan Menengah; h. Melaksanakan
akreditasi
Pendidikan
Menengah
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3.2. PROGRAM SCHOOL MAPPING Program ini berupa : 1). Pendataan dan pemetaan sekolah (School mapping) pada SMK sebagai pendukung dalam pencapaian Program Jangka Menengah (Renstra) http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 Pendidikan Menengah Kejuruan tahun 2005 – 2009 dan kebijakan pembangunan daerah; 2).Sosialisasi program-program Pendidikan Menengah Kejuruan kepada seluruh SMK di Kab/Kota. Program ini untuk meningkatkan penyebaran informasi kepada sekolah dan masyarakat; 3).Penguatan Jaringan Informasi Sekolah (JIS) di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. 4).Merupakan program peningkatan mutu yang diikuti dengan peningkatan akses di SMK Negeri dan Swasta. Terwujudnya SMK bertaraf internasional dan, menghasilkan tamatan yang memiliki jati diri bangsa, mampu mengembangkan keunggulan lokal dan bersaing di pasar global 1. Meningkatkan Profesionalisme dan Good Governance SMK sebagai Pusat Pembudayaan Kompetensi 2. Meningkatkan
Mutu
Penyelenggaraan
Pendidikan
(8
Standart
Nasional
Pendidikan) 3. Memberdayakan SMK untuk Mengembangkan Potensi Lokal menjadi Keunggulan Komparatif 4. Memberdayakan SMK untuk Mengembangkan Kerjasama dengan Industri, PPPG, LPMP, dan Berbagai Lembaga Terkait 5. Meningkatkan Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan Kejuruan yang Bermutu. Dari uraian tersebut diatas di Kota Semarang terdapat beberapa SMK yang bertaraf Internasional dan mempunyai produk unggulan antara lain adalah sebagai berikut :
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Konsep Sistem Informasi http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 Konsep pembangunan aplikasi sistem pemetaan pendidikan SMK berbasis Web di kota Semarang ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang positif bagi penyebaran sistem informasi pemetaan pendidikan sekolah terutama SMK di Dinas Pendidikan Kota Semarang, Jawa Tengah. Berikut adalah manfaat dan hasil dari rancangan sistem aplikasi tersebut meliputi :
4.2 Identifikasi Masalah dan Sumber Masalah
4.2.1 Identifikasi Masalah Masalah-masalah yang dihadapi saat ini antara lain sebagai berikut : 1) Belum adanya suatu aplikasi yang bisa menampilkan semua informasi produk unggulan yang dimiliki SMK di Kota Semarang. 2) Belum adanya aplikasi yang bisa menampilkan secara detail tentang informasi SMK di kota Semarang yang meliputi informasi jumlah siswa, jumlah karyawan ,kelulusan,sarana prasarana dan sertifikasi.
4.3 Analisis Kelayakan Kelayakan suatu system dapat dibuktikan dengan beberapa hal dibawah ini : a. Kelayakan tehnologi Digunakan untuk menilai layak atau tidaknya penerapan tehnologi baru yang akan dikembangkan
Tabel 4.1 Analisis kelayakan teknologi No
Dasar Penilaian
Penilaian
1
Ketersediaan tehnologi di pasaran
Mudah diperoleh
2
Kemudahan untuk dioperasikan
Mudah
3
Kemudahan untuk perawatan
Mudah
4
Kemudahan untuk pengembangan
Mudah
b. Kelayakan Teknik 1. Kemudahan pengoperasian system http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 Kemudahan pengoperasian dapat ditunjukkan dengan format tampilan menu dan tampilan content yang sederhana, sehingga user yang melihat akan mudah untuk mengerti atau memahaminya. Dan diberikan juga modul panduan pengoperasian untuk semua level pemakai
2.
Ketersediaan laboratorium beserta computer a). Terdapat dua buah laboratorium computer yang masing-masing terdiri dari 15 komputer client, siap untuk melayani kebutuhan system informasi b). Terdapat 1 komputer untuk server yang digunakan sebagai File server Web Server dan Database Server.
c. Kelayakan Operasional Sistem yang akan dikembangkan dikatakan untuk dilaksanakan jika mudah untuk dioperasikan oleh SDM yang ada, seperti terlihat pada table di bawah ini
Tabel 4.2 Analisis Kelayakan Operasional
No.
Dasar Penilaian
Penilaian
1
Kemampuan personil
Baik
2
Kemampuan system operasi
Baik
3.
Pengendalian
Baik
4
Efektifitas system
Baik
5
Efisiensi system
Baik
4.4 Perancangan Sistem
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 Berdasarkan hasil perencanaan dan analisis sistem diatas maka diperlukan suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan yang ada. Untuk mengatasi dan menyelesaikan perancangan pembuatan sistem aplikasi Pemetaan SMK diperlukan alat bantu yaitu : a. Context Diagram b. Data Flow Diagram (DFD) c. Entity Relationship Diagram (ERD) 4.5.1 Context Diagram Pada diagram konteks di bawah ini terdapat empat entitas yang terdiri dari entitas Sekolah, entitas Dinas Pendidikan Kota Semarang dan entitas Masyarakat. Alur proses sistem dapat diperinci sebagai berikut :
1. Entitas Sekolah Sekolah memberikan data berupa Biodata sekolah,Data Murid,Data Karyawan,Data Sarana,Data Produk Unggulan,Data Prestasi dan Data Sertifikasi ke dalam Sistem Pemetaan SMK di Semarang. Dari proses dalam sistem informasi ini akan menghasilkan Laporan data Kelulusan yang akan diberikan ke Sekolah yang bersangkutan.
2. Entitas Dinas Pendidikan Kota Semarang Dinas Pendidikan Kota Semarang akan menerima informasi yang dihasilan sistem Pemetaan SMK berupa informasi Daftar Jumlah Murid, Daftar Jumlah Karyawan,Daftar Kelulusan Siswa,Daftar Produk Unggulan,Daftar Sarana dan Daftar Prestasi maupun Daftar Sertifikasi Sekolah. 3. Entitas Masyarakat Masyarakat akan menerima hasil Informasi yang dihasilkan Sistem Pemetaan SMK berupa Daftar Kelulusan Sekolah,Daftar Produk Unggulan,Daftar Prestasi dan Sertifikasi Sekolah. 4.5.2 Context Diagram
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999
MASYARAKAT
Daftar Prestasi & Sertifikasi Daftar Kelulusan Siswa
Daftar Produk Unggulan Daftar Jml Murid
Biodata Sekolah 0
SEKOLAH
Data Data Data Data
Pegawai Murid Sarana Kelulusan
Pemetaan SMK
Daftar Jml Pegawai Daftar Kelulusan Siswa Daftar Produk Unggulan
DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG
Data Produk Unggulan Data Jurusan Data Prestasi Data Sertifikasi
Daftar Prestasi & Sertifikasi
Laporan Data Kelulusan
Gambar 4.1 Konteks Diagram Aplikasi Pemetaan SMK
4.4.3
4.5.4 Diagram Relasi Antar Tabel
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 Diagram relasi antar tabel ini dibuat dengan tujuan untuk melihat hubungan antara satu tabel dengan tabel lainnya. Adapun diagram relasi antar tabel untuk aplikasi pemetaan pendidikan SMK adalah sebagai berikut :
Gambar 4.7 Hubungan antara beberapa entitas dalam struktur database
BAB. V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1
Implementasi
Aplikasi sistem pemetaan pendidikan SMK berbasis Web di Kota
Semarang
dikembangkan dengan PHP sebagai bahasa pemrogramannya dan mySQL 5 sebagai software untuk mengelola databasenya.
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 Hasil aplikasi pemetaan SMK di kota Semarang adalah sebagai berikut : 5.1.1 Menu a. Menu Utama Menu ini berfungsi bagi diknas/masyarakat yang ingin masuk ke situs DIKNAS, pada program mozilla firefox pada form address ketik http:\\localhost\smk\ adapun nama modulnya adalah smk/index.php dengan tampilan menu seperti dibawah ini:
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999
Gambar 5.1. Halaman utama sistem pemetaan SMK di Semarang
b. Menu Utama Pemetaan Setelah masuk ke dalam Sistem Pemetaan SMK akan tampil menu dibawah ini yang berisi menu keluar, lokasi peta, kontak, Diknas, dan menu admin, dan juga berisi tentang keterangan tentang sistem pemetaan SMK dengan tampilan menu seperti dibawah ini:
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999
Menu diatas berisi mengenai menu dari Aplikasi Pemetaan SMK yang terdiri dari menu keluar, lokasi peta, kontak, Diknas, dan menu admin, dan juga berisi tentang keterangan tentang sistem pemetaan SMK dari aplikasi secara online berbasis web.
Gambar 5.2. Halaman Menu Utama Pemetaan
c. Menu Lokasi Peta Pada menu diatas ketika masuk ke menu lokasi peta akan tampil gambar dibawah ini.
Menu diatas berisi mengenai menu lokasi peta yang terdiri dari menu gambar peta dan keterangan dari gambar peta. http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 Gambar 5.3. Menu Halaman Lokasi Peta
d. Menu Tampil Peta Pada menu diatas ketika masuk ke menu lokasi peta yang dituju akan tampil gambar dibawah ini.
Menu diatas berisi mengenai menu lokasi peta yang dituju yang terdiri dari menu gambar peta dan lokasi peta yang dituju.
Gambar 5.4. Menu Tampil Peta
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999
e. Menu Profil SMK Pada menu diatas ketika masuk ke menu profil smk yang dituju adapun akan tampil gambar dibawah ini.
Menu diatas berisi mengenai profil smk yang terdiri dari nama smk, gambar smk, dan berisi keterangan lainnya.
Gambar 5.5. Menu Profil SMK http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 f. Menu DIKNAS Pada menu utama pemetaan ketika pilih diknas akan tampil gambar dibawah ini.
Menu diatas berisi mengenai login diknas yang terdiri dari menu kembali, lokasi peta, dan login diknas.
Gambar 5.6. Menu DIKNAS
g. Menu login DIKNAS Pada menu diatas ketika login diknas diisi dan klik login akan tampil gambar dibawah ini.
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999
Menu diatas berisi mengenai laporan yang terdiri dari laporan smk, laporan prestasi dan laporan kelulusan.
Gambar 5.7. Menu Login DIKNAS
5.1.3 Laporan/Output Laporan/Output adalah sebuah informasi yang dihasilkan dari pengolahan data yang ada dalam sistem pemetaan pendidikan SMK di Semarang. Hasil output dari sistem pemetaan ini adalah sebagai berikut :
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999
Gambar 5.16. Laporan daftar Jumlah Siswa SMK Narasi laporan daftar jumlah siswa :
Laporan jumlah daftar siswa digunakan untuk menampilkan jumlah siswa sesuai jenis kelaminnya (L=Laki-laki,P=Perempuan) dari kelas I sampai dengan kelas IV berdasarkan jurusan dari masing-masing kelas. Untuk membuka laporan daftar jumlah siswa anda bisa mengklik nama sekolah (misalnya:SMK 6) sesuai koordinat yang ada di peta,setelah itu aplikasi web ini akan menampilkan daftar laporan daftar jumlah siswa sesuai sekolah yang dipilih.
Gambar 5.17. Laporan daftar Jumlah Pegawai Narasi laporan daftar jumlah pegawai : http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999
Laporan jumlah pegawai digunakan untuk menampilkan jumlah pegawai sesuai jenis kelaminnya (L=Laki-laki,P=Perempuan) berdasarkan jenis pegawai dari masing-masing pegawai. Untuk membuka laporan jumlah pegawai anda bisa mengklik nama sekolah (misalnya:SMK 6) sesuai koordinat yang ada di peta,setelah itu aplikasi web ini akan menampilkan daftar laporan jumlah pegawai sesuai sekolah yang dipilih.
Gambar 5.18. Laporan daftar Jumlah Ruang Narasi laporan daftar jumlah ruang:
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999 Laporan daftar jumlah ruang digunakan untuk menampilkan jumlah ruang dari kelas I sampai dengan kelas IV berdasarkan jurusan yang dimiliki oleh masing-masing sekolah. Untuk membuka laporan daftar jumlah ruang anda bisa mengklik nama sekolah (misalnya:SMK 6) sesuai koordinat yang ada di peta,setelah itu aplikasi web ini akan menampilkan daftar laporan daftar jumlah ruang sesuai sekolah yang dipilih.
5.2 Pengujian Program yang telah berhasil dibuat perlu diuji kehandalan unjuk kerjanya. Metode pengujian yang digunakan untuk menguji program adalah white box, black box dan user acceptance.dalam pembahasan ini digunakan metode pengujian user acceptance untuk mengetahui hasil implementasi system pemetaan SMK di kota Semarang. 5.2.1 Hasil Pengujian White Box Untuk pengujian menggunakan metode white box adalah pengujian basis path. Dengan menggunakan basis path ini memungkinkan desainer test case mengukur kompleksitas logis dari desain procedural dan menggunakannya sebagai pedoman untuk menetapkan basis set dari setia jalur eksekusi. Test case yang dilakukan untuk menggunakan basis set tersebut dijamin untuk menggunakan setiap statemen di dalam program paling tidak sekali selama pengujian, sebagai contoh pengujian diambilkan dari program untuk mengecek login user pengguna eLMS dan registrasi pengguna. Dari hasil pengujian ini dapat dilihat pada langkah-langkah berikut ini. 5.2.2 Hasil Pengujian Blackbox Pengujian selanjutnya dilakukan untuk memastikan respons atas suatu event atau masukan akan menjalankan proses yang tepat dan menghasilkan output sesuai dengan rancangan. Uji blackbox ini dilakukan pada program utama (index.php) dari sistem pengelolaan pembelajaran elektronik berbasis web . Dari hasil pengujian dapat disimpulkan untuk uji blackbox yang meliputi uji input proses dan output dengan acuan rancangan perangkat lunak telah terpenuhi dengan hasil sesuai dengan rancangan. Uji juga dilakukan pada program utama dan program pendukung lainnya. http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999
5.6 Pembahasan Hasil Evaluasi/pembahasan terhadap hasil pengembangan sistem ini dilakukan melalui pengujian. Pengujian dilakukan baik secara eksternal. Pengujian eksternal menggunakan metode user acceptance.
Hasil dari pengujian terhadap tujuan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Sistem Pemetaan SMK di Kota Semarang mampu menyediakan data produk unggulan dari masing-masing SMK secara mendetail. 2. Sistem Pemetaan Pendidikan SMK Berbasis Web di Kota Semarang mampu memberikan informasi kepada masyarakat tentang kelulusan sekolah,sertifikasi maupun prestasi. 3. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan
Sistem Pemetaan
Pendidikan SMK Berbasis Web pada Dinas Pendidikan Kota Semarang.
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan Sistem Pemetaan Pendidikan SMK berbasis Web di Kota Semarang maka didapatkan hasil sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari penelitian ini, dan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1). Dengan Terbangunnya database yang mendukung sistem pemetaan Pendidikan terutama Sistem Pemetaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Semarang ini dapat menjadi salah satu
solusi untuk mengurangi
permasalahan di Dinas Pendidikan di Kota Semarang. Secara geografis. Sistem Pemetaan Pendidikan SMK berbasis Web ini dapat bertukar informasi dengan cepat sesuai kebutuhan. 2). Dengan adanya Sistem Pemetaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Berbasis Web di Kota Semarang , yang berhubungan dengan produk-produk unggulan, potensi yang dimiliki SMK di Kota Semarang, maka masyarakat akan lebih mudah mengakses Informasi – informasi apa saja yang ada di Web tersebut dan akan memberi nilai tambah bagi Dinas Pendidikan Kota Semarang.Untuk membantu para lulusan SLTP yang ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengetahui SMK mana saja yang mutunya lebih bagus atau jurusan/program kehlian yang diminati banyak industri/lapangan kerja.
6.2. SARAN- SARAN. Penulis menyadari bahwa masih banyak kelemahan dalam sistem/aplikasi ini, hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan keterbatasan waktu, oleh karena itu perkembangan selanjutnya, penulis menyarankan untuk mengembangkan penelitian ini dengan membuat basisdata yang lain seperti data sekolah, data siswa, data karyawan dsb, agar dapat digabung menjadi sebuah jaringan (network) dengan sofware, hadware yang lebih canggih . http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 1, Pebruari 2009, ISSN 1414-9999
Demikian saran yang dapat penulis berikan demi perkembangan Sistem Pemetaan Pendidikanb Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Berbasis Web di Kota Semarang dengan Waterfall. Penulis hanya berharap semoga sistem yang telah penulis buat ini dengan segala kekurangan dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca maupun kita semua.
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]