Jurnal Teknologi Elektro Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Universitas Mercu Buana http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jte Volume 6, Nomor 2, Mei 2015
ISSN: 2086-9479
Perhitungan Optimasi Bahan Bakar Solar Pada Pemakaian Generator Set Di BTS
61
Badaruddin, Ferdi Hardiansyah
Rancang Bangun Sistem Emergency Bluecode Rumah Sakit Menggunakan Mikrokontroller Arduino Uno
80
Fina Supegina, Indra Septiadi Studi Analisa Perhitungan Dan Pengaturan Relai Arus Lebih Dan Relai Gangguan Tanah Pada Kubikel Cakra 20 KV Di PT XYZ
91
Budi Yanto Husodo, Muhalan Studi Analisa Transfer Rate Multiprotocol Label Switching (MPLS) Pada Media Akses Wireless Dan Wirelined
101
PT. Bank Commonwealth (PTBC) Meydita Erliana Pardila, Mudrik Alaydrus
Perancangan Serial TTL To USB HID Converter Yudhi Gunardi, Aris Munandar
115
Perancangan Simulasi Kendali Valve Dengan Algoritma Logika Fuzzy 123
Menggunakan Bahasa Visual Basic Triyanto Pangaribowo
Jurnal Teknologi Elektro
Volume 6
Nomor 2
Mei 2015
Halaman 61– 135
ISSN 2086-9479
JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana
Volume 6 - Nomor 2 Mei 2015
ISSN: 2086-9479
Daftar Isi
i
Kata Pengantar
ii
Susunan Redaksi
iii
Perhitungan Optimasi Bahan Bakar Solar Pada Pemakaian Generator Set Di BTS Badaruddin, Ferdi Hardiansyah
61
Rancang Bangun Sistem Emergency Bluecode Rumah Sakit Menggunakan Mikrokontroller Arduino Uno Fina Supegina, Indra Septiadi
80
Studi Analisa Perhitungan Dan Pengaturan Relai Arus Lebih Dan Relai Gangguan Tanah Pada Kubikel Cakra 20 KV Di PT XYZ Budi Yanto Husodo, Muhalan
91
Studi Analisa Transfer Rate Multiprotocol Label Switching (MPLS) Pada Media Akses Wireless Dan Wirelinedi PT. Bank Commonwealth (PTBC) Meydita Erliana Pardila, Mudrik Alaydrus
101
Perancangan Serial TTL To USB HID Converter Yudhi Gunardi, Aris Munandar
115
Perancangan Simulasi Kendali Valve Dengan Algoritma Logika Fuzzy Menggunakan Bahasa Visual Basic Triyanto Pangaribowo i
123
KATA PENGANTAR REDAKSI Kami memanjatkan Puji dan Syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat dan ridho-nya Jurnal Teknologi Elektro Universitas Mercu Buana, Volume: 6, Nomor: 2 Mei 2015 telah dapat diterbitkan dan sampai kehadapan para pembaca yang budiman. Jurnal Teknologi Elektro adalah suatu jurnal ilmiah yang yang mempublikasikan karya ilmiah berupa penelitian dan aplikasi sistem teknologi elektro, kajian pustaka maupun rekayasa peralatan yang digunakan oleh laboratorium serta informasi yang berkaitan dengan teknik telekomunikasi, teknik elektronika dan industri, teknik kontrol dan otomasi, teknik komputer dan informasi, teknik tenaga dan energi dan lain-lain. Penerbitan Jurnal Teknik Elektro Universitas Mercu Buana ini diterbitkan 4 kali dalam setahun, untuk itu kami harapkan partisipasi dari para ilmuan maupun praktisi untuk mengisi tulisan pada Jurnal ini demi kemajuan ilmu Teknik Elektro. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi keberhasilan penerbitan Jurnal ini pada edisi berikutnya. Atas perhatian dan partisipasinya dengan segala kerendahan hati, kami ucapkan banyak terima kasih. Wassalam
REDAKSI
ii
JURNAL TEKNOLOGI ELEKTRO Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik - Universitas Mercu Buana Volume 6 - Nomor 2 Mei 2015
ISSN: 2086-9479
SUSUNAN REDAKSI Pengarah Dekan Fakultas Teknik Ir. Torik Husein, MT Penanggungjawab Ketua Program Studi Teknik Elektro Ir. Yudhi Gunardi, MT Pemimpin Redaksi Dr. Ir. Andi Adriansyah, M.Eng Redaktur Pelaksana Fina Supegina, ST, MT Dewan Redaksi Dr. –Ing. Mudrik Alaydrus (Telekomunikasi) Dr. Ir. Hamzah Hilal, M.Eng (Tenaga dan Energi) Dr. Ir. Andi Adriansyah, M.Eng (Kontrol dan Industri) Dr. Ir. Abdul Hamid, M.Eng (Pemodelan dan Simulasi) Ir. Eko Ihsanto, M.Eng (Elektronika Terapan) Sirkulasi dan Percetakan: Edijon Nopian, SE Alamat Redaksi Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana, Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650, Indonesia, Tlp./Fax : +62 021 5871335, http://publikasi.mercubuana.ac.id/index.php/jte E-mail:
[email protected]
iii
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
PERHITUNGAN OPTIMASI BAHAN BAKAR SOLAR PADA PEMAKAIAN GENERATOR SET DI BTS Badaruddin2,Ferdi Hardiansyah1, 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercubuana, Jakarta, Indonesia Email:
[email protected] Abstrak - Di suatu tower atau BTS
berbeda dan mempunayi beban yang
yang belum dapat suplai dari PLN
berbeda juga. Dan telah didapat hasil
sangat di perhatikan khusus, dengan
dari perhitungan dalam pemakaian
adanya
genset running selama 12 jam.
tower
di
daerah-daerah
tertentu yang belum dapat suplai
Kata kunci : Generator,BTS, bahan
PLN,
bakar solar
untuk
generator
itu
set
digunakannya
sebagai
suplai
pengganti PLN di suatu tower,
PENDAHULUAN
karena sangat berperan aktif di tower tersebut.
Saat ini untuk di daerah – daerah
yang
masih
jaringannya
Suplai energi listrik di suatu
sangat kurang atau memang tidak
sangat
karena
ada sama sekali, untuk itu di
digunakan sebagai penguat rectifier
adakannya tower di beberapa titik
dan transmisi lainnya yang ada di
atau tempat yang sangat kurang
tower atau BTS, dan kegunaannya
adanya jaringan atau signal, dari
sebagai penyalur sinyal
XL di
penempatanya ditempat di daerah –
daerah tersebut. PT. Graha Sumber
daerah dan kepulauan yang memang
Prima Elektronik telah mengambil
sangat membutuhkan jaringan atau
PO project CDC rental dari XL,
signal. Dari adanya tower ini ada
dimana
perangkat
tower
telah
diperlukan,
dipercaya
untuk
menjalanankan project ini.
pendukungnya
yaitu
rectifier, RBS , dan genset, perangkat
Dari pemakaian generator set
ini sebagai pendukung adanya signal
di suatu tower atau BTS, telah di
di berdirinya tower – tower yang
analisa tentang perhitungan bahan
sudah ada. Perangkat Generator set
bakar solar yang dikonsumsi oleh
yang terpasang pada site (tower)
generator set tersebut, hasil dari
dipergunakan untuk
analisa tersebut dilakukan di 2 site
penyuplai tegangan yang diberikan
Vol.6 No.2 Mei 2015
power atau
61
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
oleh genset. Penempatan generator
diperhitungkan pemakaian solar yang
set ini karena tower atau area yang
telah digunakan dalam waktu 12 jam.
belum
Perumusan masalah
masuk
PLN
dan
sangat
membutuhkan jaringan atau signal,
Daripenelitian ini terdapat beberapa
sehingga
masalah dan diriumuskan sebagai
memakai
genset
untuk
memberikan tegangan agar perangkat
berikut :
di
dan
1. Apakah genset bekerja dengan
memberikan signal bagi pengguna
bekerja dengan normal dalam
handphone
pemakaian solarnya.
tower
dapat
bekerja
yang
membutuhkan
jaringan.
2. Perhitungan bahan bakar solar
Dengan adanya project ini
running genset selama 12 jam.
perlu lebih teliti dari segi pemakaian
Tujuan penelitian
bahan bakar yang dibutuhkan untuk
a) Perhitungan pemakaian bahan
genset dan battrey sebagai beckup
bakar solar pada saat genset sedang
genset, dari perangkat genset tidak
running
bekerja 24 jam hidup atau ON, untuk
b) untuk mengoptimalkan kinerja
itu ada perangkat rectifier CDC yang
genset.
didalamnya
Batasan Masalah
ada
battrey
sebagai
beckup genset, bila genset sudah waktunya
istirahat,
sistem
kerja
akan
gensetsebagai power di suatu tower
berperan aktif battrey yang sudah
yang bertempat di daerah-daerah
ditentukan dalam waktu beckupnya.
yang belum adanya masuk PLN,
Dan dari genset ini untuk pemakaian
maka
bahan bakarnya menggunakan solar,
perhitungan pemakaian bahan bakar
dari
solar perhari yang digunakan oleh
pengguanan
yang
Karena
solarnya
dapat
dilihat dari daya yg diperoleh yang
dari
penelitian
ini
untuk
genset
digunakan. Diketahui dari kinerja genset yang sedang aktif pemakaian
LANDASAN TEORI
bahan bakar terus berjalan, belum
CDC (CHARGE DISC CHARGE)
diketahui
untuk
pemakiaannya
CDC Rental adalah suatu
selama aktif genset, untuk itu akan
proses charge disc charge antara battery
Vol.6 No.2 Mei 2015
dan
genset,
yang
telah 62
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ditempatkan
di
BTS
ISSN : 2086‐9479
(Base
Transcevier Station) yang belum mesuk PLN di suatu daerah tersebut. Dari penjelasan CDC ini membahas tentang pemakain genset dan battery pada saat bekerja. Dan sebagai power di BTS tersebut dan battery sebagai
Gambar 2.1 Layout CDC Rental
beack up powernya. Dari
CDC
ini
akan
BTS (Base Transceiver Station) BTS adalah kependekan dari
memahami cara kerja dari genset dan battery yang telah berperan aktif di suatu site atau BTS, CDC ini telah teruji dari segi teknisnya yang dapat memberikan performa yang sangat baik dalam bidang telkomunikasi
Suatu tower yang berdiri yang terdapat perangkat-perangkat yang telah terpasang / terkoneksi, telah terhubung suatu jaringan yang memberi
sinyal
kepada telphone selular. Dari CDC rental ini suatu tower yang sifatnya masih belum mendapat supalai dari PLN, dan yang bekerja aktif di tower tersebut adalah genset dan battery, dibantu
dengan
rectifier
CDC
sebagai remort dari genset dan battery tersebut untuk auto dan manual.
Station.
Terminologi ini termasuk baru dan mulai populer di era booming selular saat
ini.
BTS
berfungsi
menjembatani perangkat komunikasi
jaringan lain. Satu cakupan pancaran
CDC Rental
untuk
transcevier
pengguna dengan jaringan menuju
Jaringan XL.
berfungsi
Base
BTS dapat disebut cell. Komunikasi seluler adalah komunikasi modren yang
mendukung
mobilitasyang
tinggi. Dari beberapa BTS kemudian di kontrol oleh satu Base Station Controller (BSC) yang terhubungkan dengan koneksi microwave ataupun serat optik. Meskipun istilah BTS dapat diterapkan ke salah satu standart komunikasi nirikbel, biasanya dan umumnya terkait dengan teknologi komunikasi mobile seperti GSM dan CDMA.
Dalam
hal
ini,
BTS
merupakan bagian dari Base Station
Vol.6 No.2 Mei 2015
63
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
Subsystem
(BSS)
ISSN : 2086‐9479
perkembangan
BTS dan handphone sama-
untuk sistem manajemen. Ini juga
sama
mungkin memiliki peralatan untuk
sifatnya
mengenkripsi
mendekripsi
mengirim informasi dan menerima
komunikasi, spektrum penyaringan
informasi. Pada saat BTS mengirim
alat (band pass filter), dll antena juga
informasi kepada handphone, saat itu
dapat
pula handphone juga bisa mengirim
dan
dipertimbangkan
sebagai
disebut
transcevier
yang
karena
sama-sama
komponen dari BTS dalam arti
informasi
umum sebagai mereka memfasilitasi
bersama-sama selayaknya saat kita
fungsi BTS. Biasanya BTS akan
mengobrol via telepon kita bisa
memiliki
berbicara
transcevier
beberapa
kepada
BTS
bisa
secara
bersamaan.
Dalam
(TRXs) yang memungkinkan untuk
topologinya BTS berfungsi untuk
melayani beberapa frekuensi yang
menyediakan
berbeda dan berbagai sektor sel
berupa
(dalam
kasus
elektromagnetik untuk penggunanya
Sebuah
BTS
kontroler
BTS
sectorised).
dikendalikan
orangtua
base
oleh station
jaringan
(interface)
radio
gelombang
sinyal
dalam hal ini adalah handphone, modem,
fax
dll.
Frekuensinya
melalui fungsi base station kontrol
mengikuti
alokasi
(BCF). BCF dilaksanakan sebgai unit
diberikan
pemerintah
diskrit atua bahkan tergabung dalam
operator masing-masing, ada yang di
TRX di BTS kompak. Para BCF
band 450Mhz, 800Mhz, 900Mhz,
menyediakan
dan
1800Mhz maupun frekuensi diatas
pemeliharaan (O & M) koneksi
itu. Komunikasi dari arah BTS ke
dengan sistem manajemen jaringan
pengguna
(NMS),
sedangkan
dan
operasi
mengelola
kondisi
disebut jalur
yang
telah kepada
downlik,
frekuensi
yang
operasi dari TRX masing-masing,
digunakan mengirim informasi dari
serta penanganan perangkat lunak
pengguna ke BTS disebut uplink.
dan koleksi alarm. Struktur dasar dan fungsi dari BTS tetap sama tanpa teknologi nirkabel. Topologi BTS
Vol.6 No.2 Mei 2015
64
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
Gambar 2.2 Topologi
ISSN : 2086‐9479
kualitas
sinyal
handphone
yang
diterima oleh BTS menurun maka BTS
akan
memerintahkan
handphone untuk menaikkan daya pancarnya, tentu saja pemakaian battery akan cepat habis. Komponen BTS Tower adalah menara yang
Gambar 2.3 Downlink dan Uplink Ada penyebab dimana frekuensi downlink dibuat lebih tinggi dari pada frekuensi uplink,
hal ini
berhubungan dengan masalah daya yang harus disediakan oleh perangkat pengguna dalam hal ini adalah batteryhandphone. Dalam ilmu sains semakin
tinggi
gangguan
(Noise)
frekuensi akan
maka semakin
besar, sehingga diperlukan daya yang lebih besar agar kualitasnya lebih terjamin. Kalau frekuensi uplink menggunakan frekuensi yang tinggi maka
konsekuesinya
battery
handphone bisa lebih boros dan cepat
habis.
Makin
jarak
jauh
penggina handphone ke BTS juga berpengaruh daya.
terhadap
Hubungan
kebutuhan
jarak
adalah
berbanding kebalik dengan kualitas sinyal, makin dekat jarak makin
terbuat dari rangkaian besi atau pipa segi empat atau segi tiga, atau hanya berupa pipa panjang. Yang bertujuan untuk menempatakan antena dan radio pemancar maupun penerima gelombang
telekomunikasi
informasi.
Tower
BTS
dan (Base
Transceiver System) sebagai saran komunikasi dan informatika, berbeda dengan
tower
SUTET
Udara
Tegangan
(Saluran
Ekstra
Tinggi)
listrik PLN dalam hal konstruksi, maupun
resiko
yang
ditanggu
penduduk di bawahnya. Tower BTS komunikasi
informatika
memiliki
derajat keamanan tinggi terhadap manusia
dan
mahluk
hidup
di
bawahnya, karena memilik radiasi yang sangat kecil sehingga sangat aman bagi masyarakat di bawah maupun sekitarnya
bagus pula kualitasnya. Sebaliknya makin jauh jarak makin berkurang kualitasnya. Efeknya apa ? kalau Vol.6 No.2 Mei 2015
65
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
direkomendasi adalah 60 meter. Ketinggian maksimal tower jenis ini disusun atas beberapa stage (potongan). 1 stage ada yang 4 meter namun ada yang 5 meter. Makin pendek stage makin kokoh, namun
biaya
Gambar 2.4 komponon BTS
makin
tinggi,
Tipe tower jenis ini pada umumnya
stagemembutuhkan tali pancang /
ada 3 macam,
spanner. Jarak patok spanner
1) Tower dengan 4 kaki, atau tower
dengan tower minimal 8 meter.
karena
Makin
keatas tiang)
karena ikatannya makin kokoh,
Tower dengan 4 kaki sangat
sehingga tali penguat tersebut
jarang dijumpai roboh, karena
tidak makin meruncing di tower
memiliki kekuatan tiangpancang
bagian atas.
sudah
dipertimbangkan
makin
setiap
pipa besar (diameter pipa 30 cm
serta
panajng
pembuatannya
baik,
3) Pipa besi yang dikuatkan dengan
konstruksinya. Tipe ini mahal
tali pancang.
biasanya (650 juta hingga 1
Tower
milyar rupiah), namun kuat dan
cenderung untuk dipakai secara
mampu
banyak
personal. Tinggi tower pipa ini
antena dan radio. Tipe tower ini
sangat disarankan tidak melebihi
banyak dipakai oleh perusahaan –
20 meter (lebih dari itu akan
perusahaan bisnin komunikasi dan
melengkung).teknis penguatannya
informatika
dengan spanner. Kekuatan pipa
menampung
yang
bonafid
(Indosat, telkom, XL, dll). 2) Tower segitiga yang dikokohkan
jenis
ketiga
lebih
sangat bertumpu pada spanner. Sekalipun
masih
mampu
dengan tali pancang.
menerima sinyal koneksi, namun
Tower segitiga disarankan untuk
towwer
memakai besi dengan diameter 2
direkomendasi untuk
cm ke atas. Beberapa kejadian
sinyal informatika yang stabil,
robohnya tower jenis ini yang
karena jenis ini mudah bergoyang
Vol.6 No.2 Mei 2015
jenis
ini
tidak penerima
66
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
dan akan mengganggu sistem
dari
koneksi
datanya,
watt/m2. Radiasi ini makin lemah
komputer
akan
sehingga
mencari
data
ambang
batas
WHO
9
apabila tower makin tinggi. Rata-
secara terus menerus (searcing)
rata tower selular yang dibangun
Tower ini bisa dibangun pada
di indonesi memiliki ketinggian
areal yang dekat dengan pusat
70
transmisi
(Network
radiasinya jauh lebih kecil lagi.
Oporation System) maksimal 2
Adapun mengenai isu mengancam
km, dan tidak memiliki angin
keselamatan
kencang,
tower),
/
NOC
serta
diproyeksikan
benar-benar
Dengan
demikian
(misal
dapat
robohnya
diatasi
dengan
rangka
penerapan stadart material, dan
emergency biaya. Dari berbagai
konstruksinya yang benar, seta
fkata
yang
kewajiban
disebabkan isu kesehatan (radiasi,
tahunnya.
dari
dalam
meter.
masyarakat,
dll),
bahwa
kekhawatiran
pertama
Antena didefinisikan sebagai
kesehatan)
tidaklah
suatu struktur yang berfungsi sebagai
terbukti.
keselamatan
tiap
anemia
(ancaman
isu
perawatan
Radiasinya
jauh
Antena Sektoral
pelepas
energi
gelombang
diambang batas toleransi yang
elektromagnetik di udara dan juga
ditetapakn WHO.
bisa sebgai penerima atau penangkap
Tower BTS terendah (40 meter)
energi gelombang elektromagnetik
memiliki radiasi 1 watt/m2 (untuk
diudara.
pesawat dengan frekuensi 800
perangkat perantara antara saluran
MHz) s/d 2 watt/m2 (untuk
transmisi dan udara, maka antena
pesawat 1800 MHz). Sedangkan
harus mempunyai sifat yang sesuai
standar yang dikeluarkan WHO
dengan pencatunya.
maximal radiasi yang bisa di
Karena
Antena
adalah
merupakan
alat
yang
tolelir adalah 4,5 (800 MHz) s/d 9
digunakan untuk mengubah sinyal
watt/m2 (1800 MHz). Sedangkan
listirk
radiasi dari radio informatika /
elektromagentik
internet (2,4 GHz) hanya sekitar 3
meradiasikannya. Antena sektoral
watt/m2 saja. Masih sangat jauh
merupakan
Vol.6 No.2 Mei 2015
menjadi
sinyal lalu
antena
yang 67
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
memancarkan dan menerima sinyal
penutupnya, yang disebut radome.
sesuai
Fungsi radome antara lain untuk
dengan
sudut
pancar
sektornya. Antena yang digunakan
melindungi
adalah
tersebut.
antena 3
kombinasi
sektor dengan
Distributed
komponen
antena
Control
System.
Gambar 2.6 Antena Microwave Penangkal Petir Penangkal petir itu semacam
Gambar 2.5 Antena Sektoral
rangkian
Antena Microwave
jalur
yang
difungsikan
Microwawve system adalah
sebagai jalan bagi petir menuju ke
sebuah sitem pemancar dan penerima
permukaan bumi, tanpa merusak
gelombang mikro yang berfrekuensi
benda-benda yang dilewatinya.
sanga
Lampu
tinggi.
Microwave
system
Lampu adalah peralatan yang
digunakan untuk komunikasi antar BTS atau BTS-BSC. Microwave
dapat
system yang digunakan merupakan
menjadi
sistem
digunakan
indoor.
Namun
antena
microwave tetap terpasang menara. Pada
antean
microwave
mengubah energi untuk
energi cahaya.
listrik Lampu
penerangan
di
sekitar lingkungan BTS. Shelter
(MW) radio, yang bentuknya seperti
Shelter BTS adalah suatu
rebana genderang, itu termasuk jenis
tempat yang terdapat perangkat-
high performance antena. Biasanya
perangkat
ada 2 brand, yaitu Andrew and RFS.
letaknya, biasanya juga tidak akan
Ciri
jauh dari suatu tower atau menara
khas
dari
antena
high
performance ini adalah bentuknya
karena
telekomunikasi.
adanya
Untuk
ketergantungan
yang seperti gendang, dan terdapat Vol.6 No.2 Mei 2015
68
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
sebuah fungsi diantara keduanya,
lainnya.terdapat
2
yakni shelter BTS dan Tower.
modul,
modulnya
1. Komponen yang ada pada
mensuplai
shelter : -
30
Ampere,
tegangan yg digunakan di
Pada
suatu
shelter
BTS adalah -48 Vdc.
terdapat RBS 3G dan
Ada 3 bagian utama dalam
RBS 2G, 1 RBS terdapat
penyearah gelombang pada
6
suatu power supply yaitu,
TRU
dan
1
TRU
terdapat 2 TRx. -
tiap
buah
TRx
adalah
penurunu perangkat
tegangan
(transformer),
penyearah
yang memancarkan dan
gelombang / rectifier (diode)
menerima
sinyal
dan filter (kapasitor) yang
/
digambarkan dalam diagram
komunikasi
dari
ke
perangkat mobile. TRx terdiri
dari
blok berikut.
perangkat
Transmitter dan Receiver. 2. Transmisi Perangkat yang digunakan untuk mengatur slot trafik pada BTS. Menghubungkan dari TRx ke BOIA adalah prosesor BTS (bentuk sama dengan Basse band, namun memiliki port penghubung
Rectifier sebagai penyearah tegangan dari tegangan AC berasal
tegangan dikonsumsi Vol.6 No.2 Mei 2015
Pada dasar nya konsep penyearah
yaitu, penyearah setengah gelombang
3. Rectifier
dikoversikan
gelombang
gelombang dibagi dalam 2 jenis
untuk maintenance).
yang
Gambar 2.7 Diagram blok penyearah
dari
PLN
ke
dalam
searah
untuk perangkat
dan penyearah gelombang penuh. Penyearah setengah gelombang (Half Wave Rectifier) •
Penyearah Gelombang
Setengah (Half
Wave
Rectifier)
69
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
Keterangan : Vavg : Nilai tegangan rata-rata (Setengah gelombang) Vm
: Tegangan maksimum
Gambar 2.8 Penyearah setengah
Π
: pi (3.14 atau 22/7)
gelombang (Half Wave Rectifier)
R
: Hambatan (Ohm)
Penyearah setengah gelombang (Half Wave Rectifier) hanya menggunakan
•
Penyearah Gelombang Penuh (Full Wave Rectifier)
1 buah diode sebagai komponen
Penyearah gelombang penuh dapat
utama
dibuat
dalam
menyearahkan
dengan
2
macam
yaitu,
gelobang AC. Perinsip kerja dari
menggunakan 4 diode dan 2 diode.
penyearah setengah gelombang ini
Untuk
adalah mengambil sisi posistif dari
gelombang penuh dengan 4 diode
gelombang AC maka dioda dalam
menggunakan transformator non-CT
keadaan forward bias sehingga sisi
seperti terlihat pada gambar berikut.
membeuat
penyearah
positif dari gelombang AC tersebt dilewatkan
dan
pada
saat
transformator memberikan sinyal sisi negatif
gelombang
AC
tersebut
Gambar 2.10 Rangkain penyearah
ditahan atau tidak dilewatkan seperti
gelombang
terlihat pada gambar sinyal output
Rectifier)
penyearah
Perinsip
setengah
gelombang
berikut.
penuh
kerja
(Full
dari
Wave
penyearah
gelombang penuh dengan 4 diode diatas dimulai pada saat output transformator
memberikan
level
tegangan sisi positif, maka D1, D4 pada posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias sehingga Gambar 2.9 sinyal output penyearah gelombang Formulasi penyearah
level tegangan sisi puncal positif tersebut akan dilewatkan melalui D1
yang digunakan setengah
pada
gelombang
ke D4. Kemudian pada saat output transformator
memberikan
level
sebagai berikut. Vol.6 No.2 Mei 2015
70
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
tegangan sisi puncak negatif maka
terhadap terminal CT dengan level
D2, D4 pada posisi forward bias dan
tegangan yang berbeda fasa 180°.
D1, D2 pada posisi reverse bias
Pada
sehingga level tegangan sisi negatif
transformator pada D1 memberikan
tersebut dialirkan melalui D2, D4.
sinyal puncak positif maka terminal
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
output pada D2 memberikan sinyal
grafik output berikut.
puncak negatif, pada kondisi ini D1
saat
terminal
output
pada posisi forward dan D2 pada posisi reverse. Sehingga sisi puncak positif
dilewatkan
melalui
D1.
Kemudian pada saat terminal output Gambar 2.11 Grafik Output Penyearah
gelombang
dengan
transformator pada D1 memberikan 2
sinyal puncak negatif maka terminal
diode menggunakan transformator
output pada D2 memberikan sinyal
dengan CT (CenterTop). Rangkaian
puncak positif, pada kondisi ini D1
penyearah gelombang penuh dengan
posisi reverse dan D2 pada posisi
2 diode dapat dilihat pada gambar
forward. Sehingga sinyal puncak
berikut.
positif dilewatkan melalui D2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada
gambar output penyearah gelombang penuh berikut.
Gambar 2.12 Rangkaian penyearah gelombang penuh 2 diode Perinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 diode ini
Gambar 2.13 Sinyal output
dapat bekerja karena menggunakan
penyearah gelombang penuh
transformator
dengan
CT.
Transformator dengan CT seperti pada
gambar
diatas
Formulasi
pada
penyearah
gelombang penuh sebagai berikut.
dapat
memberikan output tegangan AC pada kedua terminal output sekunder Vol.6 No.2 Mei 2015
Keteerangan : 71
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
Vavg : Nilai tegangan rata-rata
Vmax : Tegangan max
(Setengah gelombang)
Kemudian untuk nilai riple tegangan yang dapat dirumuskan sebagai berikut.
Vm
: Tegangan maksimum
Π
: pi (3.14 atau 22/7)
R
: Hambatan (Ohm) Penyearah dilengkapai filter
kapasitor agar tegangan penyerah
Keterangan :
gelombang
Vriple : Tegangan riple
AC
lebih
rata
dan
menjadi tegangan DC maka dipasang filter kapasitor pada bagian output
Iload : Ampere load F
: frekuensi
C
: Nilai kapasitor
rangkaian penyearah seperti terlihat pada gambar berikut
FUNGSI DASAR KERJA GENERATOR SET Generator set Genset perangkat
adalah
sebuah
yang
berfungsi
menghasilakan daya listrik. Disebut sebagai generator set dikarenakan ia Gambar
2.14
pemasangan
dan
peletakan filter kapasitor Fungsi kapasitor pada rangkaian diatas untuk menekan riple yang terjadi dari proses penyearah gelombang AC. Setalah dipasang filter kapasitor maka output dari rangkaian penyearah gelombang penuh ini akan menjadi tegangan DC (Direct Current) yang dapat diformulasikan sebagai berikut : .
adalah suatu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu mesin dan generator atau alternator. Mesin (Engine) sebagai perangkat pemutar sedangkan genrator atau alternator
sebagai
perangkat
pembangkit listrik. Engine dapat berupa berbahan
perangkat bakar
mesin solar,
disel mesin
berbahan bakar bensin , mesin gas, maupun mesin turbin ada bermacam
Keterangan :
macam
Vdc
kebutuhan. Sedangkan generator atau
: Tegangan DC
Vol.6 No.2 Mei 2015
mesin
sesuai
dengan
72
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
alternator merupakan kumparan atau
seperti
peralatan
rumah
gulungan tembaga yang terdiri dari
pabrik dan sebagainya, dan pada
stator (kumparan statis) dan rotor
umumnya
(kumparan berputar).
pengganti listrik dari PLN apabila
digunakan
tangga,
sebagai
terjadi pemadaman listrik (sebagai beack up), dan sebagai pembangkit daya utama, dan paling utama di tower
genset
sebaigai
beack
upPower. Mesin Diesel Gambar 3.1 Generator set Pada
hakikatnya,
sebuah
Mesin diesel termasuk mesin mesin
dengan
pembakaran
dalam
atau
digunakan untuk memutar sebuah
disebut dengan motor bakar, ditinjau
generator pembangkit yang terbuat
dari
dari sekumpulan kawat tembaga.
termalnya (energi panas). Untuk
Hasil putaran tersebut menghasilkan
membangkitkan listrik, sebuah mesin
medan magnet yang apabila diputar
diesel dihubungkan dengan generator
terus menerus dalam suatu kecepatan
dalam satu poros (poros dari mesin
yang konstan dan berkelanjutan akan
diesel dengan poros generator).
cara
memperoleh
energi
menghasilakan arus listrik. Dalam ilmu fisika yang sederhana dapat dijelaskkan bahwa engine memutar rotor pada generator sehingga timbul medan magnit pada kumparan stator generator, medan magnit yang timbul pada stator dan berinteraksi dengan
Gambar 3.3 Generator
rotor
Keuntungan pemakaian mesin diesel
yang
menghasilkan
berputar arus
listrik
akan sesuai
hukum Lorentz.
1. Desain
Genset biasanya digunakan sumberdaya
Vol.6 No.2 Mei 2015
dan
instalasi
sederhana
Fungsi Generator Set
sebagai
sebagai penggerak mula :
alat
listrik
2. Auxilary
equipment
(peralatan bantu) sederhana 73
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
3. waktu
pembebanan
relatif
singkat
ISSN : 2086‐9479
mengendalikan
transfer
circuiut
breker (CB) atau alat sejenis, dari
Kerugian pemakain mesin diesel
catu daya utama (PLN) ke catu daya
sebagai penggerak mula :
cadangan (genset) dan sebaliknya.
1. berat
mesin
sangat
berat
Dan ATS merupakan pelengkap dari
karena harus dapat menahan
AMF dan bekerja secara bersama-
getaran serta kompresi yang
sama
tinggi.
Baterai (battery dan accu)
2. Starting awal berat, karena
Battery
merupakan
suatu
kompresinya tinggi sekitar
proses pengubahan energi kimia
200 bar.
menjadi energi listrik yang berupa
3. Semakin besar daya maka mesin
diesel
tersebut
dimensinya semakin
sel listrik. Pada dasarnya sel listrik terdiri dari dua buah logam /
besar
konduktor yang berbeda dicelupakan
tersebut
ke dalam larutan maka akan bereaksi
menyebabkan kesulitan jika
secara kimia dan menghasilkan gaya
daya mesinnya sangat besar.
gerak listrik antara kedua konduktor
pula,
hal
4. Konsumsi
bahan
bakar
tersebut. Proses pengisian battery
menggunakan bahan bakar
dilakukan
minyak yang relatif lebih
menaglirkan arus melalui sel-sel
mahal dibandingkan dengan
dengan arah yang berlawanan dengan
pembangkit
aliran
listrik
yang
dengan
arus
cara
dengan
dalam sehingga
proses
menggunakan bahan bakar
pengosongan
sel
akan
jenis lainnya, seperti gas dan
dikembalikan dalam keadaan semula.
batubara.
Battery yang digunakan pada sistem
AMF (Automatic Main Failure)
otomatis genset berfungsi sebagai
dan
sumber arus DC pada starting diesel.
ATS
(Automatic
Transfer
Switc)
Daya estimasi konsumsi bahan
AMF merupakan alat yang berfungsi
bakar generator bensin dan diesel
menurunkan
downtime
dan
Beberapa pabrikan mencantukan
meningkatkan keandalan sistem catu
konsumsi bahan bakar per jam untuk
daya
output daya tertentu. Misal suatu
listrik.
Vol.6 No.2 Mei 2015
AMF
dapat
74
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
generator set akan mengkonsumsi
generator, secara umum dapat harga
6.5 liter solar per jam jika bekerja
rata-rata dari wikipedia sebagaimana
pada daya 25 kva. Tapi beberapa
dibawah ini :
pabrikan
lainnya
mencantumkan
tidak
pemakaian
-
bahan
227 g/kw/hr, nilai rata-rata =
bakar pada spesifikasinya. Membuat bahan
estimasi
bakar
250 g/kw/hr pemakaian
berdasarkan
-
pada
yang digerakan listrik,
generator
perhitungan
ini
pemakaian
bahan
generator bensin
yang
set.
dapat
Berat jenis bahan bakar Berat jenis suatu bahan bakar
dilihat
kandungannya, secara umum dapat
digerakan
motor
diambil
yang
Specific Fuel Consumption (SFC) Adalah konsumsi bahan bakar dari
suatu
generator,
harga
rata-rata
dari
wikipedia sebagaimana dibawah ini :
digerakan motor diesel.
spesifik
209-178
bergantung pada temperatur dan
pada
dengan
:
Dari
bakar
dibanding
engine
g/kw/hr.
maka dapat diestimasi pemakaian pemakaian
Diesel
g/kw/hr, nilai rata-rata 194
kalkulasi total daya beban dari peralatan
Otto (gasoline) engine : 273-
-
Bensin 0,745 kg/L
-
Solar 0,832 kg/L
Dari segi prhitungan bahan bakar di genset adapun keterangannya K
=
0.2
(Faktor
ketetapan
berdasarkan pada jumlah pemakaian
konsumsi solar per kilowatt per jam)
bahan bakar yang dibagi dengan
P
daya output motor bergerak. Dalam
Volt Ampere)
perhitungan estimasi yang dilakukan
T
= Waktu (Jam)
disini, daya output motor bergerak
S
= 0.2 x P x T
(brake
horsepower,
= Daya genset (KVA = Kilo
flywheel
horsepower) dianggap sama dengan
ANALISA DAN PEMBAHASAN
daya yang dikonsumsi (daya beban),
Analisa secara teroritis
walau
Adapun konfigurasi pemakaian genset dan battery secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
sebenarnya
ada
faktor
effesiensi. Jika
tidak
tercantum
pada
spesifikasi yang ditulis pabrikan Vol.6 No.2 Mei 2015
75
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
Site Ringin harjo
Gambar 4.1 Konfigurasi genset dan recti di site Gambar Analisa secara penerapan Dalam
hal
ini
belum adanya masuk PLN, genset lah yang sangat berperan aktif dalam powernya.
penggunaan
genset
Untuk
itu
tersebut
menggunakan bahan bakar solar. Adapun perhitungan pemakain bahan bakar tersebut pada saat genset sedang running atau sedang hidup. Dapat di analisa di suatu site yang sedang bekerja, adapun pemakiannya sebagai beerikut dari beberapa site yang sudah dianalisa. Pada penerapan dilapangan (sample diambil dari dua site berbeda yaitu site ringin harjo dan kota tengah timur) dimana dari ke dua site tersebut
mempunyai
berbeda.
Site
ringin
harjo
penempatan genset dan perangkatnya pemakaia
genset di suatu tower atau site yang
supplay
4.2
load
yang
Berdasarkan gambar tersebut site ini dapat di analisa dalam perhitungan solarnya
yang
telah
dikonsumsi
dalam waktu 1 hari. Disite ini terdapat
tangki
solar
dengan
kapasitas 1000 liter, dari pemkaian solar ini dapat dihitung sebagai berikut. K
=
0.2
(Faktor
ketetapan
konsumsi solar per kilowatt per jam) P
= Daya genset (KVA = Kilo
Volt Ampere) T
= Waktu (Jam)
S
= 0.2 x P x T
Jawab K
= 0.21
P
= 10 KVA
T
= 1 jam
S
= 0.2 x 10 x 1= 2 liter.
Diketahui beban di site ringin harjo terdapat 17A
Vol.6 No.2 Mei 2015
76
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
-
Diesel
engine
:
209-178
ISSN : 2086‐9479
terdapat
tangki
solar
dengan
g/kw/hr, nilai rata-rata 194
kapasitas 1000 liter, dari pemkaian
g/kw/hr.
solar ini dapat dihitung sebagai
Untuk generator berpenggerak
berikut.
motor diesel
K
=
0.2
(Faktor
ketetapan
Nilai rata-rata
= 194 g/kw/hr
konsumsi solar per kilowatt per jam)
Beban
= 17 A
P
194 x 17 x 12 = 39.576 g/hari =
39,576
kg/hari
= Daya genset (KVA = Kilo
Volt Ampere) T
= Waktu (Jam)
S
= 0.2 x P x T
Berat jenis bahan bakar solar adalah
Jawab
0.832 kg/l, maka dalam satuan
K
= 0.21
konsumsi bahan bakar dalam satuan
P
= 10 KVA
liter adalah
T
= 1 jam
S
= 0.2 x 10 x 1 = 2 liter.
39.576 kg/hari / 0.832 kg/l = 47.56 liter.
Diketahui beban di site kota tengah
Jadi dengan jumlah liter yang telah
diperoleh,
dapat
diketahui
timur 15 A. -
Diesel
engine
:
209-178
genset bekerja selama 12 jam didapat
g/kw/hr, nilai rata-rata 194
47.56 liter.
g/kw/hr.
Site Kota Tengah Timur
Untuk generator berpenggerak motor diesel Nilai rata-rata
= 194 g/kw/hr
Beban
= 15 A
Waktu
= 12 jam
194 x 15 x 12 = 34.920 g/hari Gambar 4.3 site kota tengah timur
= 34,92 kg/hari
penempatan genset dan perangkatnya
Berat jenis bahan bakar solar adalah
Berdasarkan gambar tersebut site ini
0.832 kg/l, maka dalam satuan
dapat di analisa dalam perhitungan
konsumsi bahan bakar dalam satuan
solarnya
liter adalah.
yang
telah
dikonsumsi
dalam waktu 1 hari. Disite ini Vol.6 No.2 Mei 2015
77
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
34,92 kg/hari / 0.832 kg/l =
Pergantian filter solar Pergantian filter udara
41,97 liter. Jadi dengan jumlah liter yang telah
ISSN : 2086‐9479
diperoleh,
dapat
diketahui
Pergantian filter oli Dari
sebagian diatas
perlu
kecil
genset bekerja selama 12 jam didapat
maintenance
sekali
41,97 liter.
dilakukan karena akan menyebabkan pengaruhnya pemakaian bahan bakar solar tersebut.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan solar di
bab
4,
telah
menjadi
DAFTAR PUSTAKA
kesimpulan dimana dari ke 2 site
1. http://counterhp.wordpress.co
yang berbeda dan mempunyai beban
m/2011/04/13/bagaimana-bts-
yang berbeda juga, dalam konsumsi
bekerja-1/[diakses tanggal 31
solar selama 12 jam terdapat :
may 2014]
Ringin harjo : 39.576 kg/hari / 0.832 kg/l = 47.56 liter.
2. http://ranggastemsi.blogspot.com/2012/08/
Kota tengah timur : 34,92
pengertian-dan-jenis-tower-
kg/hari / 0.832 kg/l = 41,97
bts.html[diakses
liter.
may 2014]
Untuk itu dari 2 site yang berbeda ini telah di
simpulkan
adanya perbedaan untuk pemakaian
tanggal
31
3. http://www.wikimu.com/News/ displaynews.aspx?id=9473 [diakses tanggal 31 may 2014]
bahan bakar solar di suatu BTS non
4. PT. XL AXIATA TBK
PLN.
5. http://rusyiam.blogspot.com/2
Saran
011/03/sistem-pengisian-
1. Agar genset berperan aktif di
generator-dc.html
suatu BTS dalam pemakaian
6. http://library.gunadarma.ac.id/
bahan bakar solarnya, dan
repository/files/136280/10401
tidak
terjadi
953/bab-i.htm
bahan
bakar
pemborosan solar,
perlu
7. http://highlander.co.id/troubles
dilakukan maintenance yang
hooting.html/2014/05/31/Peng
cukup rutin, diantaranya : Vol.6 No.2 Mei 2015
78
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
ecekan generator [diakses
elektromagnetik-
tanggal 31 may 2014]
pada.htmlhttp:
8. http://blog.uns.ac.id/members/ ze14al/blogs/recent-posts 9. //myvstain.blogspot.com/2011
10. Wasito S. (2001). Vademekum Elektronika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
/06/penerapan-i/nduksi-
Vol.6 No.2 Mei 2015
79
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
RANCANG BANGUN SISTEM EMERGENCY BLUECODE RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO Fina Supegina1,Indra Septiadi2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercubuana, Jakarta, Indonesia Email:
[email protected] Abstrak
–
ini
menempalkan RFID dan menekan
dirancang peralatan dalam rangka
nomor ruangan maka akan secara
peningkatan mutu pelayanan dari
otomatis terkoneksi secara ke bagian
perawat yaitu Bluecode. Alat ini
IGD, ICU dan treadmill.
dilengkapi
Pada
penelitian
dengan
yang
Hasil yang didapatkan adalah
berfungsi untuk membuka kuncian
adanya bunyi bazzer yang bertanda
Keypad dan dilengkapi dengan 2
adanya panggilan darurat dari kamar
LCD, LCD yang pertama berfungsi
perawatan, adanya lampu indikator
sebagai pemberitahu kepada perawat
hijau untuk standby, lampu indikator
bahwa keypad yang mereka tekan
merah
sesuai
yang
emergency dan lampu indikator biru
medis
menandakan panggilan emergency
dengan
membutuhkan
RFID
ruangan tindakan
berarti
adanya
panggilan
sedangkan
berakhir serta tampilan pada LCD
LCD yang kedua berfungsi untuk
yang memberitahukan ruangan yang
meberitahukan
membutuhkan tenaga medis. Apabila
ruangan
yang
mebutuhkan tindakan medis, dokter
disaat
dan perawat yang berada diruangan
mengunakan
IGD,
pengganti keypad.
ICU
dan
Treadmill
serta
RFID
error
kita
handphone
peneliti menggunakan GPRS Shield
Kata kunci: RFID, ID,
yang berfungsi sebagai pengganti
Bluecode
bisa
sebagai
keypad,
instalasi kabel yang berserakan. Bluecode
ini
dirancang
dengan teknologi terbaru sehingga
PENDAHULUAN Rumah
sakit
adalah
suatu
dengan hasil yang dirancang dapat
institusi pelayanan kesehatan yang
membantu
dalam
kompleks, padat profesi dan padat
menjalankan tugasnya dengan baik
modal. Kompleksitas ini muncul
dengan
karena
perawat
cara
Vol.6 No.2 Mei 2015
yang
cukup
pelayanan
rumah
sakit 80
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
menyangkut
berbagai
ISSN : 2086‐9479
fungsi
membuat keluarga menjadi aktif
pelayanan, pendidikan dan penelitian
memanggil perawat untuk memenuhi
serta mencakup berbagai tindakan
kebutuhan
maupun disiplin medis. Agar rumah
alasan itu, rumah sakit umumnya
sakit mampu melaksanakan fungsi
menyediakan
yang demikian kompleks, rumah
bluecode.
sakit harus memiliki sumber daya
mereka.
Bluecode
Berdasarkan
nurse
call
adalah
alat
dan
bantu
manusia yang profesional baik di
perawat untuk memanggil dokter di
bidang
teknis
administrasi
medis
maupun
IGD
dan
ICU
kesehatan.
Menurut
kemungkinan pasien yang berada di
terjadi
Sistem Kesehatan Nasional, fungsi
ruang
utama
adalah
semakin memburuk. Disini peneliti
menyediakan dan menyelenggarakan
akan membahas tentang bluecode,
upaya
bersifat
dimana alat ini khusus diperuntuhkan
penyembuhan dan pemulihan pasien.
bagi kepala perawat atau penanggung
Berdasarkan
Keputusan
jawab perawat di sebuah ruangan
RI
institusi.
rumah
sakit
kesehatan
Menteri
yang
Surat
Kesehatan
No.
983/SK/XI/1992 rumah sakit umum memberikan
pelayanan
perawat
bila
dalam
kondisi
Rumusan masalah
kesehatan
Berdasarkan
uraian
latar
yang bermutu dan terjangkau oleh
belakang diatas, permasalahan dalam
masyarakat
dalam
rangka
perancangan penelitian ini adalah
meningkatkan
derajat
kesehatan
bagaimana merancang dan membuat
masyarakat, sedangkan untuk rumah
suatu
sakit khusus memberikan pelayanan
rumah sakit dengan Menggunakan
sesuai dengan kekhususannya.
Microkontroller Arduino Uno.
Perawat mempunyai tanggung jawab
untuk
memfasilitasi
alat
emergency
Bluecode
Batasan Masalah Pada penelitian ini peneliti lebih
peningkatan kemampuan orangtua
memfokuskan
dalam
anggota
hardware alat emergency bluecode
masalah
yang terdiri dari power supply,
perawatan
keluarganya. kurangnya tingginya
Namun SDM
beban
Vol.6 No.2 Mei 2015
perawat kerja
dan
perawat
untuk
pembuatan
rangkaian RFID, Rangkaian GPRS, rangkaian
microkontroller arduino 81
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
Uno dan
rangkaian LCD, Buzzer
ISSN : 2086‐9479
berbeda
dengan
semua
board
serta pembuatan software Bluecode
sebelumnya dalam hal koneksi USB-
menggunakan software Arduino.
to-serial yaitu menggunakan fitur
Tujuan penelitian
Atmega8U2 yang di program sebagai
Merancang dan membuat suatu alat
Emergency
Menggunakan
Bluecode Microkontroller
konverter USB-to-serial. RFID (Radio Frekuensi Identification)
Arduino Uno.
RFID
(Radio
Frekuensi
adalah
teknologi
Identification) LANDASAN TEORI
identifikasi
Microkontroller Uno Arduino
radio.
berbasis
Teknologi
mengidentifikasi
gelombang ini
mampu
berbagai
objek
secara simultan tanpa diperlukan kontak langsung (atau dalam jarak pendek).
RFID
dikembangkan
sebagai
pengganti
atau
penerus
teknologi barcode. Gambar 1mikrocontroller arduino uno
Tag RFID adalah device yang dibuat dari rangkaian elektronika dan
Arduino Uno adalah board berbasis
mikrokontroler
pada
ATmega328. Board ini memiliki 14 digital input / output pin (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM ), 6 input analog, 16 MHz
antena yang terintegrasi di dalam rangkaian
semua
yang di
perlukan
untuk
mendukung mikrokontroler, hanya terhubung ke komputer dengan kabel USB atau sumber tegangan bisa di dapat dari adaptor AC-DC atau
Rangkaian
elektronik dari tag RFID umumnya memiliki memori sehingga tag ini mempunyai
kemampuan
untuk
menyimpan data.
osilator kristal, koneksi USB, jack listrik tombol reset. Pin-pin ini berisi
tersebut.
RFID Identifikasi Frekuensi Radio
adalah
identifikasi
sebuah
dengan
metode
menggunakan
sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda
baterai untuk menggunakannya. Uno Vol.6 No.2 Mei 2015
82
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
yang bisa dipasang atau dimasukkan
menawarkan laju data yang lebih
di dalam sebuah produk, hewan atau
tinggi. Laju datanya secara kasar
bahkan manusia dengan tujuan untuk
sampai
identifikasi menggunakan gelombang
dengan
radio. Label RFID berisi informasi
disediakan oleh rangkaian tersakelar
yang disimpan secara elektronik dan
GSM.
160
kbps
9,6kbps
dibandingkan yang
dapat
dapat dibaca hingga beberapa meter jauhnya. Sistem pembaca RFID tidak memerlukan kontak langsung seperti sistem pembaca kode batang. Label RFID terdiri atas mikrochip silikon dan antena. Beberapa ukuran label RFID
dapat
mendekati
ukuran
sekecil butir beras. Label yang pasif tidak membutuhkan sumber tenaga, sedangkan
label
yang
aktif
membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi. GPRS
Gambar 2 GPRS Shield PERANCANGAN
DAN
PEMBUATAN ALAT Bluecode merupakan alat yang akan menyampaikan informasi dari ruangan perawatan secara otomatis jika ada pasien dalam keadaan kritis
(General
Packet
Radio
Service)
di dalam kamar perawatan kepada tenaga medis di ruangan IGD, ICU
GPRS
(singkatan
bahasa
Inggris:
General
Packet
Radio
Service,
GPRS)
adalah
suatu
teknologi
yang
dan tredmill. Blok Diagram Rangkaian Alat Emergency Bluecode
memungkinkan
pengiriman dan penerimaan data lebih cepat jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi Circuit Switch Data atau CSD. Sering disebut pula dengan teknologi 2,5G. GPRS merupakan sistem transmisi berbasis paket untuk GSM yang menggunakan prinsip 'tunnelling'. Ia Vol.6 No.2 Mei 2015
Gambar 3 Blok Rangkaian BlueCode 83
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
Secara garis besar, cara kerja sistem
memperhatikan beberapa hal berikut
ini adalah :
ini:
1.
RFID
berfungsi
mengaktifkan keypad.
untuk
kinerja
Keypad
1.
dari
dengan
berfungsi
untuk
penggembangannya dapat di
ruangan
support
yang
sedang
Microkontroller
oleh
komunikasi
penguna microkontroller ini. akan
2.
Menggunakan
komponen-
mengolah data yang diterima
komponen yang tersedia di
dari input RFID dan keypad
pasaran,
untuk
murah dan mudah didapat.
kemudian
akan
pada
LCD1
dengan data no ruangan
3.
dan
sehingga
Rangkaian
yang
sehingga
mudah
harganya
sederhana untuk
mengirimkan data ke ruangan
dilakukan penambahan untuk
IGD,
penggembangan lebih lanjut.
ICU
dan
treadmill
melalui GPRS Shield1.
4.
terbuka
untuk memberitahukan posisi
ditampilkan
3.
platform
sehingga
memerlukan pertolongan. 2.
Menggunakan microkontroller
Rangkaian RFID
Data akan diterima oleh GPRS
RFID ini sangatlah praktis
shield2 kemudian akan diolah
untuk digunakan dalam rangkaian
oleh microkontroller Arduino
elektronika,
Uno
menghasilkan
teknologi MIFARE Type A 13.56
output berupa LCD, buzzer dan
MHz (ISO/IEC 14443 A/MIFARE
lampu indicator.
mode yang
untuk
Tampilan pada layar
LCD
menggunakan
dirilis
Semiconductor
oleh
dengan
NXP sistem
adalah nomor ruangan yang
keamanan berbasis Crypto-1 (pada
memerlukan bantuan.
seri Classic) dan Triple-DES / AES
PERANCANGAN PERANGKAT
(pada
seri
DESFire)
KERAS Dalam pemilihan komponen pada
sistem-sistem
sangatlah
penting
ini
maka untuk Gambar 4 Rangkaian RFID
Vol.6 No.2 Mei 2015
84
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
tidak kompatible pada 19200, jadi
Rangkaian GPRS Shield
(General
ISSN : 2086‐9479
GSM Shield atau GPRS
dapat menggunakan pada baud-rate
Packet
yang lain.
Radio
Service)
Shield merupakan produk untuk keperluan wireless Arduino Anda. Beroperasi
pada
frekuensi
GSM/GPRS 50/900/1800/1900MHz untuk keperluan pengiriman suara, SMS, dan data dengan konsumsi data yang
rendah.
dikendalikan
Shield
GPRS
ini
menggunakan
AT
Gambar 6 Rangkaian GPRS Quadband Shield V2.0
commands (GSM 07.07 ,07.05 dan SIMCOM enhanced AT Commands). Kompatible dengan board Arduino
mulai
sms diterima
UNO, Duemilanove, Seeeduino, dan Mega,
dan
Arduino
No
rfid, keypad, gprs shield, arduino, lcd, led, lampu indikator, reset
rfid, keypad
kompatible
Yes buzer on lampu indikator on isi pesan muncul pada lcd 2
No
lainnya.
rfid aktif reset Yes selesai keypad on
No tekan tombol pada keypad
kirim sms gprs on, tampilkan nomor ruangan pada lcd1
Gambar 5 Board GPRS Shield Beberapa fitur tambahan pada versi terbaru GPRS shield ini adalah
Gambar 7 flowchart sistem
adanya soft reset yang memudahkan saat inisialisasi jaringan, sehingga on-off shield lebih mudah.
Lalu
tersedia slot baterai pada bagian belakang
shield.
Catatan
saat
membuat sketch, setting baud-rate
PENERAPAN DAN PENGUJIAN Penerapan sistem Penerapan
sistem
membahas
hasil dari penerapan teori yang telah berhasil
peneliti
kembangkan
sehingga menjadi sistem yang dapat Vol.6 No.2 Mei 2015
85
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
berjalan sesuai dengan desain awal. Berikut
ini
adalah
foto
hasil
penerapan RFID berbasis ARDUINO untuk aplikasi BLUECODE pada rumah sakit.
Gambar 10 Rangkaian pengujian RFID Uji coba dengan mengaktifkan mode Serial Monitor, sehingga akan tampil Gambar 8 Rangkaian Input Bluecode
Gambar 9 Rangkaian output terdiri dari LCD,LED,Buzzer.
terdiri dari LCD,LED,Buzzer setelah proses
GPRS
Gambar 11 Data sebelum RFID aktif Jika Tag RFID Anda dekatkan
Rangkaian output pada gambar 4.3
melalui
layar sebagai berikut :
Shield.
kepada sensornya, maka pada serial monitor akan muncul kode unik dari tag yang Anda dekatkan tersebut.
Rangkaian ini ditempatkan pada ruangan IGD,ICU dan treadmill. Pengujian RFID Pengujian RFID pada bagian ini dilakukan untuk mengetahui apakah fitur RFID
yang terdapat
pada
Gambar 12 Pengkoneksian RFID
Blucode ini berjalan dengan baik serta
RFID
dapat
mengaktifkan
keypad.
Vol.6 No.2 Mei 2015
86
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
menambahkan library keypad pada Arduino dan pin yang digunakan untuk
keypad diantaranya pin
2,3,4,5,6,7,dan 8 dengan rowPins 5, 6, 7, dan 8 serta colPins 2,3,4. Tampilan Library dan Pemograman Keypad pada IDE Arduino Pada Gambar 13 Data setelah RFID aktif
perintah serial begin
Pengujian Keypad Pengujian bagian
ini
pemrograman dapat di masuk kan
Keypad
pada
dilakukan
untuk
mengetahui apakah fitur Keypad yang terdapat pada Blucode ini berjalan dengan baik serta keypad dapat terkoneksi dengan LCD untuk mengetahui nomor ruangan yang
dengan nilai
default yaitu 9600. Setelah semuanya sesuai lalu untuk pengujian koneksi keypad dapat
dilakukan
dengan
serial
monitor IDE Arduino, dan setiap tombol yang ditekan pada keypad akan terlihat pada serial monitor.
membutuhkan penanganan cepat
Gambar 14 Rangkaian pengujian keypad Dalam
mengkoneksikan
Keypad Rubber 4x4 pada Arduino memerlukan dengan
pengkoneksian memprogram
awal
Arduino
Gambar 15 program keypad IDE Arduino Pengujian Blok Rangkaian Modul AVR Pengujian rangkaian modul
melalui IDE Arduino. Pada gambar 4.7
terdapat
perintah
#include
ini dimaksudkan untuk Vol.6 No.2 Mei 2015
AVR
dilakukan
melakukan
dengan
pengukuran
cara
tegangan 87
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
9
yang dipakai oleh mikrokontroler.
0
Cara pengukuran dilakukan dengan
Pengukuran Tegangan pada
multitester,
pin
Buzzer
diletakkan
di
konektor pin
positif
5volt
Pengukuran
pada
mikrokontroler dan pena negatif
dengan
diletakkan pada pin ground pada
konektor
mikrokontroler.
mikrokontroler
Hasil
pengujian
dilakukan
menghubungkan Buzzer
pin
ke
port
Arduino
Uno.
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Pengukuran
Tabel 1 Hasil Pengujian Fungsional
menggunakan multimeter analog dan
Blok Modul AVR
pin
Tegangan Tidak Tegangan
hasil
dilakukan
konektor
dengan
dihubungkan
pada
kutub positif multimeter dan kutub
Murni (Volt)
pengukuran (Volt)
negative multimeter dihubungkan ke
+5
5
ground.
Pengukuran Tegangan pada LED Pengukuran dengan
dilakukan
menghubungkan
konektor
LED
mikrokontroler Pengukuran
port
Arduino
Uno.
dilakukan
dengan
hasil
dibawah ini: Tabel 3
konektor
dihubungkan
pada
kutub positif multimeter dan kutub
Buzz
DATA
er
1
2
3
Dari
hasil
Rat
Keterang
a-
an
rata (Vol t) Buzz
0
0
0
0,00
Padam
4,
4,
4,
4,80
Menyala
7
8
9
er
negative multimeter dihubungkan ke ground.
Pengukuran
tegangan Buzzer
menggunakan multimeter analog dan pin
pengujian
diperoleh data seperti pada tabel
pin
ke
Dari
pengujian
diperoleh data seperti pada tabel
Pengujian GPRS Shield
dibawah ini:
Tampilan
LCD
sebelum
Tabel 2 Pengukuran tegangan
adanya
LED
panggilan dari handphone ataupun
LED
DATA 1
2
Rata3
Keterangan
rata
SMS
atau
GPRS 1 adalah seperti gambar 4.11 di bawah ini.
(Volt) LED
penerimaan
0
0
0
0,00
Padam
4,61
4,5
4,6
4,60
Menyala
1
Vol.6 No.2 Mei 2015
88
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
3. RFID
dapat
terkoneksi
dengan Arduino dengan jarak 5mm. 4. GPRS
Shield
dengan
percobaan jarak 3 Lantai dapat berfungsi dengan baik.
Gambar 16 LCD disaat GPRS Off
SARAN KESIMPULAN
Untuk penggembangan lebih lanjut,
Setelah
di
lakukannya
mungkin Bluecode bisa di gabung
pengujian pada setiap blok rangkaian
dengan Nursecall agar tidak banyak
maka seluruh modul di gabungkan
alat-alat
menjadi sebuah sistem yang disebut
pasien
dengan
sederhana
BLUECOODE
analisa
pendukung serta
pelayanan
membuat
,karena
alat
lebih tersebut
kemudian dilakukan untuk melihat
bekerja dalam kondisi perawat harus
keseluruhan
siaga dan bergerak cepat untuk
sistem
secara
utuh,
apakah sistem yang di rancang
melakukan tindakan.
berjalan sesuai dengan rancangan
DAFTAR PUSTAKA
awal. Berikut adalah kesimpulan dari
Budiharto, Widodo. 2005. Perancangan
analisa sistem –sistem tersebut:
Sistem dan Aplikasi Mikrokontroler.
1. Handphone dapat digunakan
Jakarta : PT. Alex Media Komputindo.
sebagai sarana untuk inputan
Kadir, Abdul. 2013. Panduan Praktis
seandainya
dalam
Mempelajari Aplikasi Mikrokontroller
pelaksanaan terjadi human
dan Pemrograman Arduino. Yogyakarta
error atau alat input tiba-tiba
: Andi.
rusak atau error.
Donny, Rachmat Wijaya.2013
2. GPRS
apabila
shield
berfungsi
Perancangan Universal Gas Sensor
apabila sudah mendapatkan
Menggunakan Analog Detector Gas
perintah RFID dan Keypad
MQ-2 Dan Arduino Uno R3 Di Tampilkan
dengan pengolahan data dari
Pada LCD 16X2.
Microkontroller
Jakarta : Universitas Mercu Buana.
Uno.
Arduino
http://arduino.cc/enTutorial/PWM.[13 Desember 2013].
Vol.6 No.2 Mei 2015
89
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
http://playground.arduino.cc/Main/DC
http://playground.arduino.cc/Main/MQ
MotorControl.[21Desember].
GasSensors#Introduction
Vol.6 No.2 Mei 2015
90
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
STUDI ANALISA PERHITUNGAN DAN PENGATURAN RELAI ARUS LEBIH DAN RELAI GANGGUAN TANAH PADA KUBIKEL CAKRA 20 KV DI PT XYZ Budi Yanto Husodo1,Muhalan2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana , Jakarta Barat Email: [email protected]
1,2
Abstrak - Gangguan hubung singkat
yang diterapkan, sehingga resiko
fasa
kerusakan pada sistem kelistrikan
ke
tanah
dan
fasa-fasa
merupakan salah satu permasalahan
dapat dihindar.
yang
Kata kunci: arus hubung singkat,
mungkin
timbul
dalam
pengoperasian transformator daya dalam
sebuah
Gardu
relai arus lebih, setting relai
Induk.
Gangguan yang disebabkan oleh
PENDAHULUAN
adanya hubung singkat menimbulkan
Listrik
banyak
komoditi
kerugian,
kerugian
pada
merupakan
salah
strategis
satu dalam
sistem transmisi kelistrikan maupun
perekonomian
kerugian di pihak konsumen energi
selain digunakan secara luas oleh
listrik.
Salah
karena
cara
untuk
masyarakat terutama untuk keperluan
ini
adalah
penerangan, listrik juga merupakan
dengan cara memasang peralatan
salah satu sumber energi utama bagi
pengaman pada transformator. Relai
sektor industri. Di dalam penyediaan
arus lebih merupakan relai proteksi
tenaga listrik, dapat dibedakan secara
yang
jelas tiga proses penyampaian tenaga
mengatasi
satu
Indonesia,
gangguan
bekerja
dengan
Pemutus
Tenaga (Circuit Breaker). Gangguan
listrik,
hubung singkat fasa ke tanah dan
transmisi, dan distribusi yang dapat
fasa-fasa
arus
dianggap
yang
pembuatan,
gangguan
menimbulkan hubung
singkat
yaitu
sebagai
pembangkitan,
produksi
atau
pengangkutan,
dan
besarnya melebihi setting arus pada
penjualan
relai arus lebih, sehingga relai arus
(Arismunandar, 1995).
lebih
Pada
memicu
Pemutus
Tenaga
bekerja sesuai dengan setting waktu
Vol.6 No.2 Mei 2015
eceran
tenaga
pelaksanaannya,
listrik
penyaluran
atau pendistribusian tenaga listrik ini
91
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
terdapat resiko gangguan hubung
Gangguan pada sistem distribusi
singkat fasa-fasa atau fasa-tanah atau
tenaga listrik hampir seluruhnya
biasa juga terjadi pada sambungan
merupakan
dan
singkat, yang akan menimbulkan
akan
menjadi
permanen.
Untuk
tersebut
gangguan
mengatasi
maka
pengaturan/penyetelan
hal
diperlukan relai
yang
gangguan
hubung
arus yang cukup besar. Semakin besar
sistemnya
semakin
besar
gangguannya. Arus yang besar bila
baik agar relai dapat memproteksi
tidak
peralatan-peralatan listrik lain dari
merusak peralatan yang dilalui arus
gangguan
gangguan. Untuk melepaskan daerah
arus
hubung
singkat
segera
dihilangkan
akan
maupun beban lebih.
yang terganggu itu maka diperlukan
Relai proteksi
suatu sistem proteksi, yang pada
Relai Proteksi merupakan bagian
dasarnya adalah alat pengaman yang
penting dalam sebuah sistem tenaga
bertujuan untuk melepaskan atau
elektrik, tidak memiliki manfaat pada
membuka sistem yang terganggu,
saat sistem berada dalam kondisi
sehingga arus gangguan ini akan
normal, namun sangat dibutuhkan
padam.
bilamana sistem tengah mengalami
Adapun tujuan dari sistem proteksi
gangguan dan kondisi tidak normal.
antara lain :
Relai Proteksi dibutuhkan untuk menginisiasi
pemutusan
•
dan
Untuk
menghindari
atau
mengurangi kerusakan akibat
mengisolasi daerah yang mengalami
gangguan
gangguan dan menjaga agar daerah
yang terganggu atau peralatan
yang tidak mengalami gangguan
yang
tetap dapat menjalankan fungsinya.
gangguan.
Secara
umum
pengertian
sistem
•
pada
dilalui
Untuk
peralatan
oleh
arus
melokalisir
proteksi ialah cara untuk mencegah
(mengisolir) daerah gangguan
atau membatasi kerusakan peralatan
menjadi sekecil mungkin.
akibat
gangguan,
kelangsungan
penyaluran
listrik dapat dipertahankan.
Vol.6 No.2 Mei 2015
sehingga tenaga
•
Untuk
dapat
pelayanan
memberikan
listrik
dengan
keandalan yang tinggi kepada
92
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
konsumen serta memperkecil
Rumus dasar yang digunakan untuk
bahaya bagi manusia.
menghitung besanya arus gangguan
Standar Relai Arus Lebih I.D.M.T Karakteristik pemutusan arus/waktu Relai
ISSN : 2086‐9479
I.D.M.T
bervarisi
sesuai
dengan kebutuhan waktu pemutusan yang diperlukan dan karakteristik dari peralatan proteksi lain yang dipergunakan dalam jaringan. Untuk keperluan
ini,
IEC
mendefinisikan
60255 sejumlah
hubung singkat 3 fasa adalah : 𝑉 𝑍 Sehinggga arus gangguan hubung 𝐼=
singkat 3 fasa dapat dihitung sebagai berikut : 𝐼3 𝑓𝑎𝑠𝑎 =
𝑉𝑝ℎ 𝑍1𝑒𝑞
𝐼3 𝑓𝑎𝑠𝑎 =
karakteristik standar sebagai berikut:
20000 = √3 𝑍1𝑒𝑞
11547 𝑍1𝑒𝑞
Standard Inverse (SI)
Gangguan hubung singkat 2
Very Inverse (VI)
fasa
Extremely Inverse (EI)
Rumus dasar yang digunakan
Definite Time (DT)
untuk menghitung besarnya arus
Untuk tipe Relai lainnya, langkah
gangguan hubung singkat 2 fasa
penyetelan mungkin sangat terbatas
adalah :
untuk mendapatkan pengaturan yang
𝑉 𝑍 Sehingga arus gangguan hubung
kontinyu. Sebagai tambahan, pada umumnya hampir semua Relai arus lebih
dilengkapi
penyetelan
dengan
elemen
instantaneous.
Dalam
banyak kasus, penggunaan kurva standar SI telah memberikan hasil yang
memuaskan,
namun
bila
diskriminasi yang diinginkan tidak dapat dicapai, maka dapat digunakan kurva VI atau EI. Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa
𝐼=
singkat 2 fasa dapat dihtung sebagai berikut : 𝐼2𝑓𝑎𝑠𝑎 =
𝑉 𝑝ℎ−𝑝ℎ 𝑍1𝑒𝑞 + 𝑍2𝑒𝑞 =
20000 𝑍1𝑒𝑞 + 𝑍2𝑒𝑞
Gangguan Hubung Singkat Satu Fasa ke Tanah Pada gangguan satu fasa ke tanah misal fasa A mengalami gangguan akan menyebabkan kenaikan arus pada fasa A dan drop tegangan di
Vol.6 No.2 Mei 2015
93
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
phasa A (menjadi nol) sedangkan
arus
arus pada phasa yang lain menjadi
pengamatan dan pengambilan data
nol yang diikuti dengan kenaikan
Gardu Induk. Berdasarkan data-data
tegangan fasa yang lain (phasa B dan
yang ada, dilakukan analisa dan
Phasa C tidak sama dengan nol
perhitungan besar arus gangguan
sedangkan
sama
terhadap relai proteksi sehingga relai
besarnya dengan phasa C yaitu nol
arus bekerja dan mentripkan pemutus
ampere) (Tjahjono, 2000).
tenaga / CB (Circuit Breaker).
arus
Gangguan
phasa
tidak
B
kemudian
melakukan
simetris
menyebabkan arus tidak seimbang
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam sistem, sehingga dibutuhkan
Di Gardu Induk Jambi terdapat 3
komponen
untuk
jenis trafo tenaga dengan tegangan
perhitungannya sebagaimana uraian
kerja 150/20 kV. Dimana masing-
di atas. Sehingga arus gangguan
masing trafo berkapasitas 60 MVA.
hubung singkat 1 Fasa ke tanah dapat
Karena pada trafo 2 memasok 5
dihitung sebagai berikut :
penyulang,
simetris
maka
diperlukan
penyetelan relai yang baik agar relai 𝐼1𝑓𝑎𝑠𝑎 =
dapat
3 ∗ 𝑉𝑝ℎ 𝑍1𝑒𝑞 + 𝑍2𝑒𝑞 + 𝑍0𝑒𝑞
20000 √3 = 𝑍1𝑒𝑞 + 𝑍2𝑒𝑞 + 𝑍0𝑒𝑞 3∗
𝐼1𝑓𝑎𝑠𝑎
34641,016 = 𝑍1𝑒𝑞 + 𝑍2𝑒𝑞 + 𝑍0𝑒𝑞 =
34641,016 2 ∗ 𝑍1𝑒𝑞 + 𝑍0𝑒𝑞
METODE PENELITIAN
transformator daya dan setting relai Vol.6 No.2 Mei 2015
peralatan-
peralatan listrik yang lain dari arus gangguan hubung singkat maupun beban lebih. Adapun data-data yang diperlukan untuk analisis ini adalah sebagai berikut: •
Merk
= TRAFINDO
•
Daya
= 50 MVA
•
Tegangan
= 150 / 20 KV
•
Impedansi ( Z % )
=
12,15% •
Teg Primer
= 150
KV
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data spesifikasi
memproteksi
•
Teg sekunder
=
20
KV 94
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
•
Ratio CT Trafo
=
𝑋𝑡(𝑝𝑎𝑑𝑎 100%)
2000/5 •
Hub.
belitan
trafo
•
Reaktansi urutan positif, negatif ( Xt1 = Xt2 )
=
Xt = 12,15% .8 = 0,972
YNyn0(d11) •
Ground Resistor
=
14
ohm Perhitungan
Arus
Gangguan
Hubung Singkat Data Hubung Singkat di bus sisi primer (150kV) di Gardu Induk adalah sebesar 2.586 MVA. Maka impedansi sumber (X s ) adalah : 𝑋𝑠(𝑠𝑖𝑠𝑖 150𝑘𝑉)
202 = = 8 𝑂ℎ𝑚 50
Nilai reaktansi trafo tenaga :
Arus Nominal Trafo = 1443,4
•
ISSN : 2086‐9479
1502 = = 8,7 𝑂ℎ𝑚 2586
Ohm •
Reaktansi urutan nol ( Xt0 ) Karena
trafo
mensuplai
daya
yang
penyulang
mempunyai hubungan Ynyn0 yang tidak mempunyai belitan delta
di
dalamnya,
maka
besarnya Xt0 berkisar antara 9 s.d. 14 . Xt1, dalam perhitungan ini diambil nilai Xt0 lebih
Untuk mengetahui Impedansi di sisi
kurang 10 . Xt1. Jadi Xt0 = 10.
sekunder, yaitu di bus sisi 20 kV
0,972 = 9,72 ohm. Dari data yang diperoleh bahwa jenis
maka: 𝑋𝑠(𝑠𝑖𝑠𝑖 20𝑘𝑉) =
202 𝑥 8,7 1502
= 0,155 𝑂ℎ𝑚
penghantar yang digunakan pada penyulang hanya menggunakan satu buah tipe kabel yaitu XLPE 210
Besarnya reaktansi trafo tenaga satu
mm2.
di Gardu Induk adalah 12,13%, agar
Panjang penyulang = 5,309 km,
dapat mengetahui besarnya nilai
dengan panjang penghantar XLPE
reaktansi urutan positif, negatif dan
210 mm2 = 5,309. Z 1 = Z 2 (XLPE
reaktansi urutan nol dalam ohm,
210) = (0,118 + j0,095) Ω / km x
maka perlu dihitung dulu besar nilai
5,309 = 0,624 + j0, 504 Ohm. Z 0
ohm pada 100 % nya.
(XLPE 210) = (0,255 + j0,024) Ω /
Besarnya nilai ohm pada 100 % yaitu
km x 5,309 = 1,354 + j0,127 Ohm.
:
Dengan demikian nilai impedansi
𝑋𝑡(𝑝𝑎𝑑𝑎 100%) =
𝑘𝑉(𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑏𝑢𝑠 2)2 𝑀𝑉𝐴 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜
Vol.6 No.2 Mei 2015
penyulang untuk lokasi gangguan
95
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
dengan jarak 0%, 25%, 50%, 75%
100% panjang penyulang , maka Z 1eq
dan
(Z 2eq ) yang didapat adalah :
100%
panjang
penyulang,
sebagai berikut : Tabel
4.1
Impedansi
Penyulang
Tabel 4.3 Impedansi Ekivalen Z 1eq (Z 2eq ) (% Panjang) 0 25 50 75 100
Urutan Positif & Negatif (% Panjang)
Impedansi Penyulang (Z 1 & Z 2 )
0
0% . ( 0,624 + j0,504 ) = 0 Ohm 25% . ( 0,624 + j0,504 ) = 0,156 + j0,126
25
Ohm 50% . ( 0,624 + j0,504 ) = 0,312 + j0,252
50
Ohm 75% . ( 0,624 + j0,504 ) = 0,468 + j0,378
75
Ohm 100% . ( 0,624 + j0,504 ) = 0,624 + j0,504
100
Tabel
Ohm
4.2
Impedansi
Penyulang
Urutan Nol (% Panjang)
Impedansi Penyulang (Z 0 )
0
0% . ( 1,354 + j0,127 ) = 0 Ohm 25% . ( 1,354 + j0,127 ) = 0,339 + j0,032
25
Ohm 50% . ( 1,354 + j0,127 ) = 0,677 + j0,064
50
Ohm 75% . ( 1,354 + j0,127 ) = 1,016 + j0,095
75
100
Impedansi Z 1eq (Z 2eq ) 0 + j1,127 Ohm 0,156 + j1,253 Ohm 0,312 + j1,379 Ohm 0,468 + j1,505 Ohm 0,624 + j1,631 Ohm
Perhitungan Z 0 eq : Z 0 eq = Z ot + 3R N + Z 0 penyulang = j9,72 + 3 x 14 + Z 0 penyulang = j9,72 + 42 + Z 0 penyulang Untuk lokasi gangguan di 0%,25%, 50%, 75% dan 100% panjang penyulang, maka perhitungan Z 0 eq menghasilkan : Tabel 4.4 Impedansi Ekivalen Z 0eq (% Panjang) 0 25 50 75 100
Impedansi Z 0 eq 42 + j9,72 Ohm 42,339 + j9,752 Ohm 42,677 + j9,784 Ohm 43,016 + j9,815 Ohm 43,354 + j9,847 Ohm
100% . ( 1,354 + j0,127 ) = 1,354 + j0,127
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat
Ohm
(%)
Ohm
Menghitung Impedansi Ekivalen Jaringan Perhitungan Z 1eq dan Z 2eq : Z 1eq = Z 2eq = Z iS(sisi
20 kV)
+ Z iT +
0
Jarak
Arus Hubung Singkat (A) 3 fasa 2 fasa 1 fasa
25
0 1,327
10245,79 9215,51
8873,11 7980,94
793,18 780,6
50 75
2,655 3,982
8373,56 7672,64
7758,34 6645,39
768,42 756,6
100
5,309
7080,1
6132,77
745,15
Relai
Arus
Z 1penyulang = j0,155 + j0,972 + Z 1
Setelan
Lebih
Penyulang penyulang
= j1,127 + Z 1 penyulang Karena lokasi gangguan diasumsikan terjadi pada 0%,25%, 50%, 75% dan Vol.6 No.2 Mei 2015
Untuk setelan relai yang terpasang di penyulang dihitung berdasarkan arus beban
maksimum.
Untuk
relai 96
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
inverse biasa diset sebesar 1,05
= 5,004 A
sampai
≈5A
dengan
1,1
x
Imaks,
sedangkan untuk relai definite diset
Setelan
sebesar 1,2 sampai dengan 1,3 x
Setting)
Imaks. Persyaratan lain yang harus
Arus gangguan yang dipilih untuk
dipenuhi yaitu untuk penyetelan
menentukan besarnya setting TMS
waktu minimum dari relai arus lebih
relay OCR sisi penyulang 20 kV
(terutama di penyulang tidak lebih
transformator
kecil dari 0,3 detik). Keputusan ini
gangguan hubung singkat tiga fasa di
diambil agar relai tidak sampai trip
0% panjang penyulang. Waktu kerja
lagi akibat adanya arus inrush dari
paling hilir yang ditetapkan t = 0,3
trafo-trafo distribusi yang sudah
detik. Keputusan ini diambil agar
tersambung di jaringan distribusi,
relai tidak sampai trip lagi akibat
pada saat PMT penyulang tersebut di
adanya arus inrush dari trafo-trafo
masukan.
distribusi yang sudah tersambung di
Setelan Arus
jaringan distribusi, pada saat PMT
I beban
= 381,26 Ampere, CT
= 400/5A
TMS
(Time
tenaga
Multiplier
yaitu
arus
penyulang tersebut di masukan. Jadi didapat :
Iset (primer) = 1,05 x I beban =
1,05
x
381,26
Ampere
𝑡=
0,14 𝑇𝑚𝑠
𝐼𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡 0,02 �𝐼 � − 1 𝑠𝑒𝑡
0,14 𝑇𝑚𝑠
Nilai arus tersebut merupakan nilai
0,3 =
setelan pada sisi primer, sedangkan
Tms = 0,144
= 400,32 Ampere
10245,79 0,02 � 400,32 � − 1
nilai yang akan disetkan pada relai
Setelan Relai Arus Lebih Incoming
adalah
Setelan Arus
nilai
sekundernya.
Oleh
karena itu dihitung menggunakan
Arus nominal trafo pada sisi 20 kV :
nilai rasio trafo arus yang terpasang
I n (sisi 20 kV)
pada penyulang. Besarnya arus pada
=
sisi sekundernya adalah : 1
I set (sekunder) = Iset (primer) x 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜𝐶𝑇 A 5
= 400,32 x 400 A
Vol.6 No.2 Mei 2015
𝑘𝑉𝐴
= 𝑘𝑉
√3
50000 20√3
= 1443,38 Ampere Iset primer
= 1,05 . I beban
97
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
=
1,05
.
1443,38
Ampere = 1515,55 Ampere Nilai setelan pada sisi sekunder : I set (sekunder)
1
= I set (primer) x 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜𝐶𝑇 A 5
= 1515,55 x 2000 A = 3,789 A
TMS
(Time
Multiplier
t incoming = (0,3+0,4) = 0,7 detik
𝐼𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡 0,02 �𝐼 � − 1
793,18 0,02 � − 1 74,5 Tms = 0,104 Setelan Relai Gangguan Tanah �
Incoming
Setelan arus relai gangguan tanah di 20
kV
harus
lebih
sensitif,hal ini berfungsi sebagai
𝐼𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡 0,02 �𝐼 � − 1 𝑠𝑒𝑡
0,14 𝑇𝑚𝑠
0,02
10245,79 � � 1515,55
terkecil. I set primer
= 0,08 x 745 = 59,6 Ampere
− 1
I set (sekunder)
Penyulang
5
= 59,6 x 2000 A = 0,149 A Setelan
Setelan Arus Setelan arus gangguan tanah di penyulang diset 10% x arus gangguan tanah terkecil di penyulang tersebut. Hal ini dilakukan untuk menampung tahanan busur. I set primer = 0,1 x 745 = 74,5 Ampere 1
= I set (primer) x 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜𝐶𝑇 A 5
= 74,5 x 400 A
= 0,93 A TMS (Time
Vol.6 No.2 Mei 2015
Multiplier
1
= I set (primer) x 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜𝐶𝑇 A
Setelan Relai Gangguan Tanah
Setelan Setting)
0,14 𝑇𝑚𝑠
kV dibuat 8% x arus gangguan tanah
0,14 𝑇𝑚𝑠
Tms = 0,195
I set (sekunder)
𝑠𝑒𝑡
cadangan bagi relai di penyulang 20
Jadi didapat :
0,7 =
0,14 𝑇𝑚𝑠
0,3 =
incoming
Setting) Incoming
𝑡=
𝑡=
Setelan Arus
≈4A Setelan
ISSN : 2086‐9479
TMS
(Time
Multiplier
Setting) t incoming = (0,3+0,4) = 0,7 detik Jadi didapat : 𝑡=
0,14 𝑇𝑚𝑠
𝐼𝑓𝑎𝑢𝑙𝑡 0,02 �𝐼 � − 1
0,7 =
𝑠𝑒𝑡
0,14 𝑇𝑚𝑠
793,18 0,02 � − 1 59,6
�
Tms = 0,27
Tabel 4.9 Pemeriksaan Waktu Kerja Relai Untuk Gangguan 3 Fasa
98
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
Selisih
ISSN : 2086‐9479
Lokasi
Waktu
Waktu
Ganggua
Kerja
Kerja
Waktu
n
Relay
Relay
(Gradin
(%
Incomin
Penyulan
g Time)
dilihat bahwa besarnya arus
Panjang)
g
g
(detik)
gangguan hubung singkat di
(detik)
(detik)
0%
0,701
0,301
0,4
25%
0,743
0,311
0,432
gangguan, semakin jauh jarak
50%
0,785
0,322
0,463
titik gangguan maka semakin
75%
0,828
0,331
0,497
kecil arus gangguan hubung
100%
0,872
0,341
0,531
KESIMPULAN 1
Dari hasil perhitungan dapat
pengaruhi oleh jarak titik
singkatnya,
Tabel 4.10 Pemeriksaan Waktu Kerja
begitu
pula
sebaliknya.
Relai Untuk Gangguan 2 Fasa 2
Waktu
kerja
relai
di
cepat
di
Lokasi
Waktu
Waktu
Selisih
Ganggua
Kerja
Kerja
Waktu
penyulang lebih
n
Relay
Relay
(Gradin
bandingkan
(%
Incomin
Penyulan
g Time)
Panjang)
g
g
(detik)
(detik)
(detik)
0%
0,759
0,315
0,444
25%
0,808
0,327
0,481
50%
0,822
0,33
0,492
75%
0,91
0,348
0,562
nampak bahwa data yang ada
100%
0,963
0,359
0,604
di lapangan masih dalam
kerjadi
dengan
incoming
waktu dengan
selisih waktu (grading time)
Tabel 4.11 Pemeriksaan Waktu Kerja Relai Untuk Gangguan 1 Fasa ke Tanah
rata-rata sebesar 0,4 detik. 3
Dari hasil perhitungan di atas,
kondisi
Waktu
Waktu
Selisih
Ganggua
Kerja
Kerja
Waktu
n
Relay
Relay
(%
Incomin
Panjang)
sesuai
(perbedaannya tidak terlalu jauh),
Lokasi
yang
sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa secara
(Gradin
keseluruhan
setting
Penyulan
g Time)
GFR yang ada di lapangan
g
g
(detik)
masih dalam kondisi baik.
(detik)
(detik)
0%
0,711
0,301
0,410
25%
0,716
0,303
0,413
DAFTAR PUSTAKA
50%
0,721
0,305
0,416
Hendra Marta Yudha. 2008. Rele
75%
0,725
0,307
0,418
100%
0,729
0,309
0,420
Proteksi
–
Prinsip
OCR-
dan
Aplikasi. Palembang : Jurusan
Vol.6 No.2 Mei 2015
99
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
Teknik
Elektro
Fakultas
Teknik Universitas Sriwijaya. Gonen,
Turan.
Power
1986.
Distribution
Engineering.
New
Grigsby,
Lenoanrd
L.
2006.
Electrical Power Engineering
Electrical
Handbook – Power System
System
Stability and Control. Boca
York
McGraw-Hill Book Company
Vol.6 No.2 Mei 2015
ISSN : 2086‐9479
:
Raton : Taylor & Francis Group, LLC.
100
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
STUDI ANALISA TRANSFER RATE MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING (MPLS) PADA MEDIA AKSES WIRELESS DAN WIRELINEDI PT. BANK COMMONWEALTH (PTBC) Meydita Erliana Pardila1,Mudrik Alaydrus2 Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercubuana, Jakarta, Indonesia Email: [email protected]
1,2Program
Abstrak
-
Proses
transfer
dan
non office hour. Dari hasil pengujian
mendapatkan data yang lambat dan
terlihat bahwa media akses wireline
membutuhkan
lama
lebih baik transfer rate-nya dan lebih
menyebabkan user sering mengeluh
stabil apabila dibandingkan dengan
dengan
media akses wireless.
waktu
yang
lambatnya
jaringan
yang
ada.
Commonwealth
kecepatan PT.
(PTBC)
Bank
Kata Kunci: Transfer Rate, MPLS,
sangat
wireless, wireline, delay, packet loss,
memerlukan kecepatan transfer data,
ping.
selain itu kecepatan transfer data menjadi masalah yang sering dialami
PENDAHULUAN
dalam jaringan. Laporan ini dibuat
Dengan berkembangnya teknologi
untuk mengetahui performa transfer
jaringan pada saat sekarang ini
rate dan kualitas antara media akses
sangat
wireless dan wireline pada teknologi
berkembangnya
Multiprotocol
digunakan
Label
Switching
memungkinkan metode dalam
yang jaringan.
(MPLS) di PT. Bank Commonwealth
Contohnya didalam dunia perbankan,
(PTBC). Kinerja jaringan yang di uji
jaringan sangat dibutuhkan sekali
adalah delay dan packet loss pada
untuk
hasil
mendapatkan dan transfer data untuk
test
ping
serta
menguji
melakukan
kapasitas bandwidth yang disewa.
kelancaran
Pengujian
mempersingkat
dilakukan
pada
lima
proses
tidak
kerja
dan
waktu
perkerjaan
perlu
berpindah
cabang yang menggunakan akses
sehingga
wireless dan lima cabang yang
tempat
menggunakan akses wireline selama
danmentransfer data.
untuk
proses
mendapatkan
data
lima hari pada saat office hour dan Vol.6 No.2 Mei 2015
101
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
Pada dunia perbankan yang juga
PT.
Bank
Commonwealth
semakin
(PTBC)dengan
mengunakan
canggih
menggunakan
teknologi, salah satunya PT. Bank
beberapa sample branchPT. Bank
Commonwealth (PTBC) juga sangat
Commonwealth (PTBC).
memerlukan kecepatan transfer data Selain itu kecepatan transfer data
LANDASAN TEORI
menjadi masalah yang sering dialami
Multi Protocol Label Switching
dalam
(MPLS)
jaringan
Sehingga
yang
proses
disusun.
transfer
dan
Multi
Protocol
Label
Switching
mendapatkan data menjadi lebih
(MPLS) merupakan sebuah teknik
lambat dan membutuhkan waktu
yang
yang lama. Hal ini menyebabkan
manajemen
user
dalam
sering
mengeluh
dengan
menggabungkankemampuan switching
teknologi
ATM
lambatnya kecepatan jaringan yang
fleksibilitasnetwork
ada.Oleh
dimiliki teknologi IP.
karena
itu
PT.
Bank
yang
ada
dengan
layer
yang
(PTBC)
Fungsi label pada MPLS adalah
memanfaatkan teknologi yang sudah
sebagai proses penyambungan dan
ada,Multiprotocol Label Switching
pencarian
(MPLS).
komputer. MPLS menggabungkan
Penelitian ini akan menganaliasa
teknologi
performance
danteknologi
Commonwealth
dankualitas
transfer dari
rate teknologi
jalurdalam
switching
di
routing
jaringan
layer
2
dilayer
3
sehingga menjadi solusi jaringan
Multiprotocol Label Switching pada
terbaik
media akses wireless dan wireline di
masalah kecepatan, scalability, QOS
PT. Bank Commonwealth (PTBC).
(Quality of Service), dan rekayasa
Parameter utama pengujian pada
trafik.
penelitian ini adalah latency atau
memecah paket-paket IP, MPLS
delay, data packet loss dan kapasitas
hanya melakukan enkapsulasi paket
bandwidth pada hasil pengolahan
IP, denganmemasang header MPLS.
data.
Header MPLS terdiri atas 32 bit data,
Pengolahan
dilakukan
dengan
data
akan
menggunakan
command prompt pada jaringan lokal Vol.6 No.2 Mei 2015
dalam
Tidak
termasuk
20
menyelesaikan
sepertiATM
bit
label,
yang
2
biteksperimen, dan 1 bit identifikasi 102
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
stack, serta 8 bit TTL. Label adalah
Media Akses Wireless (Antenna
bagian dari header,memiliki panjang
Broadband Wireless Access)
yang bersifat tetap, dan merupakan
Broadband Wireless Access (BWA)
satu-satunya
adalah
tanda
identifikasi
teknologi
wireless
yang
paket.Label digunakan untuk proses
mampu memberikan layanan data
forwarding, termasuk proses traffic
kecepatan tinggi dengan bandwidth
engineering.
yang
Media
Akses
Wireline
(Serat
terbatas.
perkembangannya, BWA terdiri dari
Optik)
beberapa
optikadalah saluran transmisi yang
masing-masing
terbuat
proprietary.Dalam
dari
kaca
atau
plastik
yangdigunakan
Dalam
varian
teknologi
yang bersifat
untuk
mengakselerasikan penetrasi BWA
mentransmisikan sinyal cahaya dari
untuk mendukung layanan berbasis
suatu
lain.
broadband yang semakin variatif,
Cahayayang ada di dalam serat optik
perkembangan BWA bermuara pada
sulit keluar karena indeks bias dari
satu
kaca lebih besar daripadaindeks bias
interoperability
dari udara. Sumber cahaya yang
BWA.Standart ini dikenal dengan
digunakan adalah laser karena laser
sebutan Worldwide Interoperability
mempunyaispektrum
for Microwave Access (WiMAX).
tempat
ke
sempit.Kecepatan optik
sangat
sangatbagus saluran
tempat
yang
sangat
transmisi tinggi
sensor,
system
sehingga
for Microwave Access) merupakan
sebagai
teknologi
evolusi
dari
teknologi
optik
BWA (Broadband Wireless Access)
dalam
dan merupakan teknologi broadband
serta
dalam
yang memiliki kecepatan akses yang
dan
optik
digunakan
pencahayaan,
menjamin
WiMAX (Worldwide Interoperability
komunikasi.Serat
sistemtelekomunikasi
yang
serat
digunakan
umumnya
standart
tinggi dan jangkauan yang luas.
pencitraan.Efisiensi dari seratoptik
Latency atau Delay
ditentukan
Latency atau Delayadalah jeda yang
bahan
oleh
penyusun
kemurnian gelas.
dari
Semakin
muncul
setelah
pengiriman
murni bahan gelas,semakin sedikit
dijalankan dan sebelum data mulai
cahaya yang diserap oleh serat optik.
tersedia pada tujuan. Hal tersebut
Vol.6 No.2 Mei 2015
103
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
dapat diukur sebagai waktu yang
Stateful atau Stateless
dibutuhkan untuk mentransfer pesan
Transfer Rate
Stateful adalah informasi yang dimasukkanpada satu request, yang dikirimkan daripengirim ke penerima, dapat dimodifikasiuntuk request berikutnya.Stateless adalah Informasi dalam satu requesttidak dapat dikaitkan dengan request lainnya,sehingga tidakdapat digunakan untuk requestlainnya.
Menurut Wiiliam J. Seller (1981 : 9)
Penelitian Sejenis
TransferData adalah jumlah data
Tabel 2.1 Penelitian Sejenis
yang kosong. Delay adalah waktu yang
dibutuhkan
data
untuk
menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, congestion atau juga waktu proses yang lama.
dalam
bit
yang
melewatisuatu
medium dalam satu detik dimana symbolverbal
dan
Judul
Analisa Perbandingan Kecepatan Transfer Data Manggunakan Kabel UTP dan WIFI Dengan Metode Stop & Wait Automatic Repeat Request
Masalah
Sistem komunikasi semakin kedepannya semakin berkembang pesat, mulai dari komunikasi kabel sampai dengan komunikasi nirkabel. Dalam pengaksesan data terdapat dua proses kecepatan yaitu kecepatan download dan kecepatan upload. Pada analisis regresi hubungan antara jarak dengan kecepatan download dan upload, bahwa semakin jauh jarak server maka nilai kecepatan download/upload semakin kecil dan sebaliknya semakin dekat jarak server maka nilai kecepatan download/upload semakin besar. Korelasi antara jarak dengan kecepatan download/upload memiliki tingkat rata-rata hubungan yang sedang dengan nilai korelasi sebesar 0,50. Dengan adanya suatu perbandingan yang dihasilkan maka dapat memberikan gambaran untuk memutuskan media apa yang akan digunakan untuk melakukan suatu transfer data.
nonverbal
dikirimkan, diterima dandiberi arti. Umumnya dituliskan dalam bit per detik(bit
per
second)
dan
disimbolkan bit/s atau bpsbukan bits/s. Adapun tipe transfer data komunikasilogika
pada
lapisan
transport dapat berbentuk: Reliable atau unreliable Reliable adalah data berarti data ditransfer ketujuannya dalam suatu
Melakukan Kabel UTP
urutan seperti ketikadikirim. Unreliable
:
Unreliable
sangatmenggantungkan
diri
pada
Pengiriman
lapisan
data
Metode
menyakinkanapakah segment data Hasil
Vol.6 No.2 Mei 2015
Menggunakan
Melakukan analisa Upload Menggunakan Kabel UTP
Melakukan analisa Upload Menggunakan Wifi
dibawahnya, sehingga tidak dapat
atau tidak.
Download
Melakukan analisa Download Menggunakan Wifi
jaringan
dapat dikirimkan sampaiditujuannya
analisa
Untuk melakukan transfer data (pertukaran data) antara simpul (node) pada workstation yang lebih cepat adalah menggunakan media kabel UTP dilihat dari kemampuan perangkat yang digunakan dibandingkan dengan wifi. Hasil Analisa dibuat dengan menggunakan aplikasi SpeedTest.
104
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
PERANCANGAN SIMULASI
Perencanaan
simulasi
ini
menggunakan dua pengujian untuk dapat mengetahui nilai transfer rate dengan menganalisa delay yang di dapat dan kualitas mana yang terbaik antara media akses wireless (BWA) dan media akses wireline (FO).
Gambar 3.1 Skema Simulasi Ping
Pengujian pertama yaitu test ping
Pada gambar 3.1 terlihat skema
untuk mendapatkan nilai delay dan
simulasi pada saat melakukan test
packet loss sedangkan pengujian
ping
kedua
kapasitas
Commonwealth baik menggunakan
bandwidth dengan cara melakukan
wireless dan wireline. CE (Customer
pump traffik.
EDGE) adalah jaringan di sisi Bank
Topologi Pengujian
Commonwealth dan PE (Provider
adalah
Model
test
topologi
jaringan
yang
ke
EDGE)
setiap
adalah
cabang
jaringan
Bank
di
sisi
digunakan pada pengujian untuk
provider.Untuk simulasi ping test
penelitian ini terdiri dari satu buah
dilakukan dari sisi mesin router
PC dan delapan buah PE, PE
provider dimana dari router tersebut
(Provider EDGE) adalah jaringan di
dapat dilkaukan berbagai macam
sisi provider. PC berperan untuk
simulasi dan konfigurasi ke semua
melakukan
remote yang terkoneksi ke router
simulasi
ke
sepuluh
branch Bank Commonwealth yang
tersebut.
akan
simulasi ping test kearah Bank
menjadi
sample
analisa.
untuk
di
Salah
satunya
adalah
Commonwealth. Parameter Simulasi Simulasi
dijalankan
dengan
menggunakan aplikasi Telnet. Telnet merupakan program aplikasi yang menyediakan kemampuan bagi user untuk dapat mengakses resource Vol.6 No.2 Mei 2015
105
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
sebuah mesin (telnet server) dari
Sunter
1024
BWA
mesin lain (telnet client) secara
Cibubur
1024
BWA
remote,
Mangga Besar
1024
BWA
dekat dengan mesin dimana resource
Jogja
1024
FO
tersimpan.Telnet
Bandung Sudirman
1024
FO
mengakses server dari sisi client,
Bandung Buah Batu
1024
FO
sedangkan
ping berfungsi
Makasar
1024
FO
mengetahui
jaringan
Pekanbaru
1024
FO
seolah-oleh
terkoneksi
user
berada
berfungsi
dengan
untuk
untuk tersebut
baik
atau
tidak.Putty adalah software remote console/ terminal yang digunakan untuk meremote.
branch Bank Commonwealth yang
branch
dilakukan yaitu
simulasi. Solo,
Lima
Jatinegara,
Sunter, Cibubur dan Mangga Besar menggunakan akses wireless (BWA), sedangkan lima branch selanjutnya yaitu Jogja, Bandung Sudirman, Bandung Buah Batu, Makasar dan Pekanbaru
menggunakan
akses
wireline (Fiber Optic). Setiap branch mempunyai
Indikator
performansi
yang
digunakan adalah minimal, average,
Tabel 3.1 berisi daftar sepuluh
akan
Indikator Performansi
masing-masing
PE
sesuai lokasi dimana branch itu berada
maximal dan packet loss jaringan. Keempat indikator kinerja tersebut didapat dari hasil pengolahan Ping test
dari
setiap
simulasi
yang
dilakukan pada beberapa sample cabang Commbank dan ping test. Untuk kualitas media akses indikator perfirmansi yang digunkan adalah data packet loss yang di dapat dari hasil ping dan melakukan simulasi pump traffic. Pump
traffic
adalah
proses
pengiriman packet dalam jumlah besar yang ditambah dengan beban
Tabel 3.2 Daftar branch Commbank yang akan dilakukan simulasi Branches
Bandwidth (kbps)
Akses
Solo
1024
BWA
Jatinegara
1024
BWA
guna meningkatkan lalulintas traffic pada destinastion yang dituju. Skenario Simulasi Ping Sebagai
contoh
peneliti
akan
menggunakan PE yang ada di Jogja yang dimana di PE tesebut terhubung
Vol.6 No.2 Mei 2015
106
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
ke cabang Commbank Solo dan
Edge). CE atau Customer Edge
cabang Commbank Jogja.
adalah perangkat di sisi Customer.
Simulasi
harus
Cara mengubah IP PE (Provider
dijalankandengan mengetik perintah:
Edge) menjadi IP CE adalah apabila
sh int desc | i COMMON pada
pada simulasi dua menghasilkan IP
command
dengan
angka
terakhirnya ganjil
maka
harus
+
melihat
pertama
prompt inerface
yang
untuk
dapat
cabang-cabang
apabila
dengan
angka
Commbank yang terhubung ke PE
menghasilkan
Jogja.
terakhirnya genap maka harus – 1. Simulasi
IP
1,
ketiga
yang
harus
dijalankan adalah melakukan ping Gambar 3.4 Tampilan interface cabang Commbank yang terhubung ke PE Jogja
test ke IP
yang didapatkan dari
simulasi ke dua. Ping test adalah cara untuk melakukan test koneksi dengan Command Prompt untuk mengetahui
Simulasi kedua yang harus dijalankan dengan mengetik perintah: sh run int interfacenya. Perintah sh run int interfacenya akan mengahsilkan file yaitu konfigurasi interface. Dimana konfigurasi interface berisi data IP, nomor jaringan dan berapa bandwidh yang disewa.
Gambar 3.5 Tampilan konfigurasi
kualitas koneksi jaringan dari PC ke CE Solo.
Gambar 3.6 Tampilan Ping test cabang Solo Pada simulasi ke tiga akan menghasilkan data yang akan di analisa yaitu delay time dan data packet loss. Untuk singkatnya, simulasi dapat direalisasikan dalam flowchart berikut.
interface Commbank Solo Pada simulasi yang kedua IP yang dihasilkan adalah IP PE, sedangkan untuk melakukan simulasi ping harus menggunakan
IP
Vol.6 No.2 Mei 2015
CE
(Customer
107
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
Commonwealth yang akan dilakukan ping test. Setelah menemukan IP branch tujuan yang akan di simulasi (misal
A=
Branch
Bandung
Sudirman dengan IP 11.19.61.2), dilanjutkan dengan ping test ke arah IP
tersebut
dari
BDGxxxxxxx)
PE
dengan
(a
=
tambahan
packet 100 (bisa di tambah sesuai keinginan).
Di
sisi
lain,
untuk
melakukan pump traffic masuk ke PE lainnya (misal 5 PE, b = JKTxxxxxxx; c = BGRxxxxxxx; d = JKTxxxxxxx; e = MKSxxxxxxx; f = Gambar 3.7 Flowchart proses simulasi pengolahan data
PBRxxxxxxx)
Skenario Simulasi Pump Traffic
Sudirman
Sebagai contoh peneliti akan menggunakan branch Bandung Sudirman yang akan dilakukan simulasi pump traffic untuk membuktikan bandwidth yang diberi provider 1 Mbps sesuai dengan yang di sewa oleh Bank Commonwealh.
menambahkan
kemudian
lakukan
ping test ke arah IP branch Bandung (11.19.61.2) beban
dengan
1500
dan
packet dalam jumlah besar secara bersamaan. Dengan simulasi tersebut maka IP branch
Bandung
Sudirman
(11.19.61.2) akan bertambah secara pemakaian
traffic
dikarenakan
packet-packet yang dikirim melalui simulasi dalam jumlah dan beban yang besar. Dari hasil tersebut dapat Gambar 3.8 Skema Simulasi Pump
dapat secara maksimal, minimal dan
Traffic Simulasi
diambil kesmpulan delay time yag di
diawali
dengan
mesin
masuk ke mesin router PE kemudian
rata-rata
waktu
per
milisecond
hingga dapat sisimpulkan media
cek interface remote cabang Bank Vol.6 No.2 Mei 2015
108
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
akses mana yang lebih cepat dalam
Berikut ini adalah dua sample branch
penggunaannya.
dari sepuluh sample yang telah
PENGUJIAN TRANSFER RATE
dilakukan test ping.
DAN KUALITAS
Branch Sunter (Media Akses Wireless - BWA)
Selain melakukan test ping untuk mengetahui transfer rate mana yang
250
lebih baik, pengujian kualitas juga
200
dapat
cara
150
menganalisa data Packet loss yang
100
dilakukan
dengan
didapatkan dari hasil test Ping dan juga test kapasitas bandwidth dari
50 0
hasil pumptraffic.
MIN OH Day 1
Day 2
Delay pada test PING
AVG NOH MAX NOH
dipakai sebagai indikator jeda waktu saat paket data dikirimkan sampai dengan paket diterima oleh IP yang
Gambar 4.1 Grafik hasil test ping pada akses wireless (branch Sunter)
dituju. Apabila delay meningkat
Branch Jogja (Media Akses Wireline - FO)
maka dapat dikatakan kecepatan
50
paket datanya menurun dan juga
40
dilakukan test ping dapat dijadikan sebagai salah satu indikator transfer MPLS
pada
MIN OH AVG OH
30
MAX OH
ms
sebaliknya. Maka delay pada saat
dari
Day 5
MIN NOH
Delay pada saat melakukan test ping
rate
AVG OH Day 3 Day 4 MAX OH
20
MIN NOH
10 0
Bank
AVG NOH MAX NOH
Day 1 Day 2 Day 3 Day 4 Day 5
Commonwealth.
Gambar 4.2 Grafik hasil test ping
Setiap simulasi dilakukan sebanyak
pada akses wireline (branch Jogja)
duapuluh kali simulasi per hari
Pada Gambar 4.1 berlihat bahwa
selama
pada saat office hour dan nonoffice
weekdays
,
simulasi
dilakukukan dengan menggunakan
hour
10
branch
Averagepada saat office hour dan
menggunakan akses wireline dan 5
nonoffice hour berbeda,average pada
branch menggunakan akses wireless.
saat office hour tidak stabil apabila
sample
dimana
Vol.6 No.2 Mei 2015
5
minimal
delay-nya
sama.
109
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
dibandingkan pada saat nonoffice
sample branch yang menggunakan
hour. Maximal pada saat office hour
akses wireless yaitu branch Sunter
dan nonoffice hour sangat berbeda,
dan
delay pada saat office hour lebih
wireline yaitu branch Jogja dan
tinggi apabila dibandingkan dengan
perbandingan tersebut bisa dilihat
delay pada saat nonoffice hour.
pada Gambar 4.3.
Sedangkan pada Gambar 4.2 terlihat
minimal
delay-nya
hampir
sama. Average pada saat office hour dan nonoffice hour berbeda, average pada saat office hour tidak stabil apabila
dibandingkan
pada
AVG OH Sunte r
200 150
MAX OH Sunte r
100
saat
nonoffice hour. Maximal pada saat office hour dan nonoffice hour sangat berbeda, delay pada saat office hour lebih tinggi apabila dibandingkan dengan delay pada saat nonoffice hour.
MIN OH Sunte r
50 0
DayDayDayDayDay 1 2 3 4 5
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Branch Sunter (BWA) dan Branch Jogja (FO)
Perbedaan delay yang terjadi pada saat office hour dan nonoffice hour disebabkan
karena
pada
saat
nonoffice hour tidak ada traffik yang lewat. Pada Gambar 4.1 dan 4.2 dapat dilihat maksimal delay pada saat office hour tidak stabil karena nilai maksimal tergantung pemakaian traffik pada masing-masing branch. Dari
akses
250
Delay (ms)
hour
menggunakan
Perbandingan Branch Sunter (BWA) dan Branch Jogja (FO)
bahwa pada saat office hour dan nonoffice
yang
hasil
selanjutnya perbandinan
pengujian akan delay
Vol.6 No.2 Mei 2015
tersebut dilakukan
pada
kedua
Pada Gambar 4.3 terlihat jelas bahwa delay maximal dan average pada akses yang menggunakan BWA di branch Sunter saat office hour maupun nonoffice hour jauh lebih besar apabila dibandingkan dengan akses yang menggunakan FO di branch Jogja.
Dalam jaringan
semakin kecil nilai delay maka semakin bagus kualitas jaringan. Dilihat dari Gambar 4.3, kualitas jaringan yang bagus terdapat pada 110
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
branch Jogja yang menggunakan FO
dilakukan test ping yang terdapat
karena
kecil
data packet loss, untuk akses wireless
dibandingkan branch Sunter yang
menggunakan branch Mangga Besar
menggunakan
ini
pada saat NonOffice hour dan Office
dikarenakan redaman dari FO lebih
hour sedangkan untuk akses wireline
kecil dibandingkan BWA.
menggunakan
Berikut
delay-nya
ini
lebih
BWA.
adalah
Hal
hasil
delay
sepuluh sample yang telah dilakukan
branch
Bandung
Sudirman pada saat NonOffice hour dan Office hour.
test ping pada akses wireless dan wireline. Kualitas Media Akses Kualitas antara media akses wireless dan
wireline
yang
diberikan
Gambar 4.4 Mangga Besar NonOffice Hour (Wireless)
provider merupakan faktor penting bagi customer terhadap layanan data yang ditawarkan. Untuk mengetahui kualitas
media
akses
tersebut
Gambar 4.5 Mangga Besar Office Hour (Wireless)
dilakukan beberapa cara selain test Ping yaitu hasil Packet loss yang didapatkan darihasil test Ping, test kapasitas bandwidth dari hasil bom traffik dan kelebihan dari masing-
Gambar 4.6 Bandung NonOffice Hour (Wireline)
Sudirman
masing akses. PacketLoss Packet loss adalah perbandingan seluruh paket IP yang hilang dengan
Gambar
seluruh paket IP yang dikirimkan
Office Hour (Wireline)
dari source (sumber) ke destination
Pada Gambar 4.4 dan Gambar 4.7
(tujuan), data ini di dapat pada saat
pada saat NonOffice hour terlihat
dilakukan test Ping.
bahwa tidak terdapat packet loss.
Berikut ini adalah dua sample branch
Begitupula dengan Gambar 4.6 dan
dari sepuluh sample yang telah
Gambar 4.7 pada saat Office hour
Vol.6 No.2 Mei 2015
4.7
Bandung
Sudirman
111
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
dimana pada saat itu sedang ada
Kapasitas Bandwidth
traffik yang lewat terlihat juga bahwa
Bank
tidak terdapat packet loss. Simulasi
bandwidth
ini sudah dilakukan selama lima hari
untuk setiap branch. Berikut ini
pada saat office hour dan nonoffice
adalah
hour.
Commonwealth sebanyak
1024
Kbps
traffic
hasil
dilakukannya
pumptraffic
untuk
Berikut ini adalah tabel data packet
membuktikan
kualitas
bahwa
loss yang sudah dilakukan simulasi
bandwidth yang diberi oleh provider
selama lima hari.
kepada Bank Commonwealth benar
Tabel 4.5 Tabel packet loss pada
1024
akses wireless (Mangga Besar)
proses pengiriman packet dalam
Mangga Besar
Packet hour)
loss
(Office
Packet loss (NonOffice hour)
utilisasi
menyewa
Kbps.
Pumptraffic
adalah
jumlah besar yang ditambah dengan beban guna meningkatkan lalulintas
Send
Receive
Send
Receive
traffic
pada
destinastion
Day 1
100
100
100
100
dituju.
Utilisasi
Day 2
100
100
100
100
Bandung Sudirman dapat dilihat
Day 3
100
100
100
100
pada Gambar 4.10 dan utilisasi pada
Day 4
100
100
100
100
Day 5
100
100
100
100
pada
yang branch
branch Bandung Buah Batu dapat di lihat pada Gambar 4.11.
Tabel 4.6 Tabel packet losspada akses wireline (Bandung Sudirman) Packet loss (Office hour)
Packet loss (NonOffice hour)
Send
Receive
Send
Receive
Day 1
100
100
100
100
Day 2
100
100
100
100
Day 3
100
100
100
100
Day 4
100
100
100
100
Day 5
100
100
100
100
Bandung Sudirman
Vol.6 No.2 Mei 2015
Gambar 4.10 Data utilisasi TrafficMangga Besar (Wireless)
112
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
52,28 ms pada saat non office hour). Nilai delay paling kecil didapat pada saat
keadaan
Non
Office Hour
dimana pada saat itu tidak ada traffik yang lewat. Hal ini terjadi pada kedua media akses yaitu wireless dan wireline. Gambar 4.11 Data utilisasi Traffic
Packet loss tidak ditemukan pada
Bandung Sudirman (Wireline)
kesepuluh sample branch selama
Dari Gambar 4.10 terlihatbahwa
simulasi ini berlangsung. Simulasi
jumlahtraffic pemakaian maksimal
sudah dilakukan selama 5 hari pada
mencapai
saat office hour dannon office hour.
1 Mbps,
begitu juga
dengan Gambar 4.11 terlihat jumlah
Bank
traffik
maksimal
bandwidth sebanyak 1 Mbps untuk
Hal
ini
setiap branch dan setelah dilakukan
membuktikan bahwa bandwidth yang
pump traffikterlihat bahwa jumlah
diberi oleh provider kepada Bank
traffic
Commonwealth kepada media akses
mencapai
wireline dan wirelessbenar 1 Mbps.
membuktikan bahwa bandwidth yang
KESIMPULAN
diberi oleh provider kepada Bank
Dari hasil pembahasan, simulasi dan
Commonwealth benar 1 Mbps.
analisa yang telah dilakukan dalam
Solusi
Penelitian
mendapatkan transfer data yang lebih
pemakaian
mencapai
1
Mbps.
ini,
dapat
ditarik
Commonwealth
pemakaian 1
Mbps.
agar
menyewa
maksimal Hal
setiap
ini
branch
kesimpulan sebagai berikut:
baik adalah dengan bandwidthnya di
Dengan menggunakan media akses
upgrade lebih dari 1 Mbps.
wireline,delay yang di dapat lebih kecil (rata-rata max 67,36 ms pada saat office hour dan 8 ms pada saat non
office
hour)
apabila
DAFTAR PUSTAKA 1. Alaydrus, Saluran
Mudrik.
2009.
Transmisi
dibandingkan dengan menggunakan
Telekomunikasi. Yogyakarta:
media akses wireless (rata-rata max
Graha Ilmu.
120,96 ms pada saat office hour dan Vol.6 No.2 Mei 2015
113
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
2. Author’s Guide. 2009. Kupas
ISSN : 2086‐9479
6. Bahagia Sinaga, Sony. 2012.
Tuntas Teknologi WiMAX.
Analisa
Yogyakarta: Andi; Semarang:
Kecepatan
Wahana Komputer.
Menggunakan
3. Senior,
John
M.
Optical
Perbandingan Transfer Kabel
Data UTP
1992.
dan WIFI Dengan Metode
Fiber
Stop
&
Wait
Automatic.
Communications: Principles
Jurnal.STMIK Budi Darma
and Practice, 2nd ed. Prentice
Medan.
Hall International. 4. Wastuwibowo, 2003.
Jaringan
7. Kurnia Ningsih, Yuli. 2004. Kuncoro.
Analisis Quality Of Service
MPLS.
(QoS) Pada Simulasi Jaringan
Whitepaper.
Multiprotocol
5. Hatorangan, Elvanno. Kinerja
Label
Switching
Virtual
Private
dan Manfaat Multiprotocol
Network
(MPLS
VPN).
Label
Jurnal. Universitas Trisakti.
Switching
(MPLS).Jurnal.Politeknik Negeri Bandung.
Vol.6 No.2 Mei 2015
114
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
PERANCANGAN SERIAL TTL TO USB HID CONVERTER Yudhi Gunardi1,Aris Munandar2 Jurusan Elektro, Universitas Mercu buana Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk - Jakarta Barat. Email: [email protected] 1,2
Abstrak
-
waktu,
Seiring
berjalannya
perkembangan
teknologi
operating system dengan mudah dan murah dengan target 50 ribu rupiah.
komputer sangat cepat, sehingga memunculkan baru
dan
berbagai bermacam
software operating
Perancangan alat dilakukan dengan
menggunakan
mikrokontroller
atmega8
system. Sementara aktivitas manusia
kontroller
dalam sehari – hari tidak pernah
pemograman menggunakan bahasa c
lepas
dengan
dari
komputer
sebagai
penunjang kerja dengan operating system
yang
-
compiler
Sementara
menggunakan
arduino ide.
beda.
Dari hasil pembuatan alat,
untuk
dan setelah melalui ujicoba, alat
komunikasi data yang menunjang
serial to USB HID konverter dapat
kerja manusia mayoritas tidak dapat
bekerja dengan baik pada operating
bekerja secara langsung pada semua
sistem
operating
macintosh
Perangkat
berbeda
utama.
sebagai
elektronik
system.
diperlukan
sebuah
Untuk inovasi
itu agar
windows,
linux,
android.
Sedangkan
biaya
pembuatan alat menghabiskan dana
semua perangkat elektronik dapat
dengan Rp. 45.100.
berjalan
pada
semua
operating
Kata kunci : USB HID, Komunikasi
system
tanpa
perlu
tambahan
Serial
software pendukung (driver). Serta data dari hasil pembacaan dapat
PENDAHULUAN
ditampilkan pada semua software. Karena
mayoritas
alat
yang
Perkembangan
teknologi
komputer sangat cepat, sehingga
menggunakan komunikasi data serial
memunculkan
maka dibuatlah serial ttl to USB HID
baru
konverter agar perangkat elektronik
system. aktivitas manusia dalam
dapat
sehari – hari tidak pernah lepas dari
digunakan
pada
semua
dan
berbagai bermacam
software operating
komputer sebagai penunjang kerja Vol.6 No.2 Mei 2015
115
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
dengan
operating
system
yang
ISSN : 2086‐9479
karena didalamnya sudah terdapat
berbeda - beda. Sedangkan perangkat
internal
elektronik untuk komunikasi data
kelebihan
yang
manusia
memiliki Power-On Reset, yaitu
mayoritas tidak dapat bekerja secara
tidak perlu ada tombol reset dari
langsung
operating
luar karena cukup hanya dengan
system. Sistem komunikasi data
mematikan supply, maka secara
tersebut
otomatis AVR akan melakukan
menunjang
pada
kerja
semua
mayoritas
adalah
komunikasi data serial. Selain tidak
oscillator. dari
Selain
AVR
itu
adalah
reset. Untuk beberapa jenis
dapat secara langsung digunakan
AVR
terdapat
pada semua operating sistem sistem
fungsi
serial juga hanya dapat dibaca pada
USART, EEPROM sekitar 128 byte
software
Untuk
sampai dengan 512 byte. AVR
tersebut
ATmega8 adalah mikrokontroler
maka saya akan merancang sebuah
CMOS 8-bit berarsitektur AVR
alat yang dapat secara langsung
RISC yang memiliki 8K byte in-
digunakan pada semua operating
System
system dan pada berbagai jenis
Mikrokontroler dengan konsumsi
software alat yang akan dirancang
daya
adalah serial ttl to usb hid converter
mengeksekusi
dengan harga murah.
kecepatan maksimum 16MIPS pada
pembaca
menanggulangi
serial.
masalah
frekuensi
khusus
seperti
beberapa
Programmable
rendah
ini instruksi
16MHz.
ADC,
Flash.
mampu dengan
Jika
LANDASAN TEORI
dibandingkan dengan ATmega8L
Mikrokontroler AVR Atmega8
perbedaannya hanya terletak pada
AVR merupakan salah satu jenis
mikrokontroler
di
untuk bekerja. Untuk ATmega8
dalamnya terdapat berbagai macam
tipe L, mikrokontroler ini dapat
fungsi.
dengan
bekerja dengan tegangan antara 2,7
sering
- 5,5 V sedangkan untuk ATmega8
digunakan seperti MCS51 adalah
hanya dapat bekerja pada tegangan
pada
antara 4,5 – 5,5 V.
Perbedaannya
mikrokontroller
AVR
yang
tidak
yang
besarnya tegangan yang diperlukan
perlu
menggunakan oscillator eksternal Vol.6 No.2 Mei 2015
116
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
rate),
register
menentukan
yang
baud
bertugas
rate
adalah
register pasangan. Tabel 2.1 Baud Rate
Gambar 2.1 Konfigurasi Pin Atmega8
Dimana : Fosc adalah frekuensi ossilator yang digunakan BAUD
Komunikasi Serial Mikrokontroler AVR Atmega 8 memiliki Port USART pada pin 2 dan
pin
3,
untuk
melakukan
data
antara
komunikasi mikrokontroler
dengan
mikrokontroler
ataupun
mikrokontroler
dengan
komputer.
USART dapat difungsikan sebagai transmisi data sinkron, dan asinkron. Sinkron berarti clock yang digunakan antara transmiter dan receiver satu sumber clock. Sedangkan asinkron berarti
transmitter
dan
receiver
mempunyai sumber clock sendirisendiri. USART terdiri dalm tiga blok
yaitu
clock
generator,
transmiter, dan receiver. Clock Generator Clock generator berhubungan dengan kecepatan transfer data (baud Vol.6 No.2 Mei 2015
adalah transfer bit per detik. USART transmiter Usart
transmiter
berhubungan
dengan data pada Pin TX. Perangkat yang
sering
register
UDR
penampungan
digunakan
seperti
sebagai
tempat
data
yang
akan
ditransmisikan. Flag TXC sebagai akibat dari data yang ditransmisikan telah sukses (complete), dan flag UDRE sebagai indikator jika UDR kosong dan siap untuk diisi data yang akan ditransmisikan lagi. USART receiver Usart
receiver
berhubungan
dengan penerimaan data dari Pin RX. Perangkat yang sering digunakan seperti register UDR sebagai tempat penampung data yang telah diterima,
117
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
dan flag RXC sebagi indikator
perangkat keras USB dengan hampir
bahwa data telah sukses (complete)
semua AVR® mikrokontroler dan
diterima.
tidak memerlukan chip tambahan. V-
USB HID
USB mendapat lisensi bebas di
USB HID adalah sebuah kelas perangkat
USB
yang
menggambarkan
perangkat
bawah GNU General Public License atau alternatif di bawah lisensi komersial.
antarmuka seperti keyboard, mouse,
Realisasi dan Perancangan
kontroler
Hardware
game
dan
perangkat
penampil alfanumerik. Kelas USB
Serial to USB HID Konverter
HID didefinisikan dalam sejumlah
adalah
dokumen yang disediakan oleh USB
dari
Implementers
Sebagai input dalam sistem ini
Forum’s
Device
Working Group.
sistem kontrol yang terdiri
input,
proses,
dan
output.
berupa data serial TTL yang diterima
Kelas USB HID mendefinisikan
dari peralatan lain. Data yang masuk
perangkat yang digunakan hampir di
diproses
setiap komputer modern. Banyak
mikrokontroller Atmega8. Atmega 8
fungsi-fungsi standar yang ada dalam
memproses data masukan berupa
kelas
ini
serial dibuah menjadi data USB HID
memungkinkan produsen perangkat
keyboard. Data dikeluarkan melalui
keras untuk merancang produk pada
soket USB sebagai output USB HID
spesifikasi kelas USB HID dan
keyboard. berikut ini adalah gambar
berharap untuk dapat bekerja dengan
diagram blok untuk serial to usb hid
perangkat lunak yang juga memenuhi
converter.
USB
HID.
Fungsi
menggunakan
spesifikasi ini. Dalam perancangan USB hid ini saya menggunakan library program open sourc V-USB. V-USB
adalah
implementasi
perangkat lunak dari perangkat USB kecepatan
untuk
Serial to USB HID Konverter
Atmel
Pada gambar 3.1 diagram blok sistem
sehingga
konverter serial ke usb hid keyboard
memungkinkan untuk membangun
menggunaka sistem serial USART
AVR®
rendah
Gambar 3.1 : Diagram Blok I/O
mikrokontroler,
Vol.6 No.2 Mei 2015
118
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
TTL dengan default baudrate 9600 sebagai input. Data yang masuk kemudian
diproses
mikrokontroller
oleh
ATmega8
ic untuk
dirubah ke data USB HID keyboard. Data
setelah
diproses
Gambar 3.3 Layout PCB
kemudian
b. Pembuatan pcb menggunakan
dikeluarkan melalui port USB. Untuk
teknik setrika.
skematik sistem konverter ini sebagai berikut:
Gambar 3.4: hasil pembuatan papan pcb dengan teknik setrika.
Gambar 3.2 Skematik Serial to usb
c. Pemasangan komponen secara
hid converter
manual.
Pembuatan hardware serial ttl to usb hid
converter
beberapa
dilakukan
tahapan,
perancangan
mulai
layout
pemasangan elektroniknya.
dengan dari sampai
komponen Untuk
tahapannya Gambar 3.5: pcb yang sudah
sebagai berikut: a. Pembuatan
layout
dipasang komponen
pcb
menggunakan software protel
Software Perancangan software serial
dxp. to
usb
hid
konverter
sangat
sederhana, untuk cara kerja sistem secara
keseluruhan
seperti
pada
flowchat berikut ini.
Vol.6 No.2 Mei 2015
119
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
Pengujian serial to usb hid konverter
dilakukan
memastikan
untuk
rancangan
alat
bisa
berjalan dengan baik atau tidak sesuai
dengan
Pengujian
ini
yang
diharapkan.
dilakukan
pada
beberapa sistem operasi dan software berbeda. input data serial diamabil dari modul rfid rdm 6300. Prosedur Pengujian Untuk prosedur pengujian terbagi Gambar 3.6 Flowchart Software Serial to USB HID Alur
pemograman
menjadi beberapa bagian sebagai berikut:
pada
gambar
a. Konfigurasi Pengujian
flowchart diatas, antara lain: a. Pertama sistem menginisialisasi pin input dan output,
pin input
berupa serial dan pin output Gambar 4.1 : Konfigurasi
berupa USB HID keyboard. b. Setelah
inisialisasi
selesai
pengujian serial to usb hid konverter
kemudian sistem membaca pin
b. Daftar Alat dan Bahan
serial RX. c. Setiap data serial yang masuk,
Daftar Alat dan Bahan Pengujian
diproses oleh program untuk
sebagai berikut:
dirubah ke bentuk data hid
-
Serial to USB hid converter
keyboard. selesai
-
Modul RFID RDM6300
dikonvert ke bentuk usb hid
-
USBASP downloader
keyboard kemudian dikirim ke
-
Notebook
d. Data
PORT
yang
USB
keyboard. Pengujian
Vol.6 No.2 Mei 2015
sudah
sebagai
data
c. Prosedur Pengujian Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut:
120
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086‐9479
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan. 2. Sambungkan modul RDM6300 dengan serial to usb
Linux (centos) Android (support OTG) Macintosh
exel Gedit
Berhasil
WPS
Berhasil
Google Docs
Berhasil
hid converter 3. Download program ke serial to usb hid konverter
Berdasarkan
menggunakan usbasp 4. Sambungkan serial to usb hid konverter ke notebook. 5. Buka software notepad atau Microsoft word. 6. Dekatkan tag rfid ke reader rfid 7. Mencatat
seluruh
hasil
pengujian. 8. Lakukan hal yang sama pada sistem operasi dan software yang berbeda. 9. Cabut sambungan usb jika pengujian
sudah
selesai
dilaksanakan.
Tabel 4.1 Data Hasil Pengujian Serial to USB HID Converter
Windows 7
Windows Xp
Nama Software Pembaca Notepad Microsoft Word Microsoft exel Notepad Microsoft Word Microsoft
Vol.6 No.2 Mei 2015
perancangan,
percobaan dan realisasi yang telah peneliti lakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan serial to USB HID konverter: 1) Mikrokontroller atmega 8 dapat digunakan
untuk
komunikasi
USB HID Keyboard dengan baik. 2) Pada komunikasi usb dengan mikrokontroller gunakan diode zener 3.6 volt sebagai filter tegangan dari mikrokontroller saat 5V (logik high).
d. Data hasil pengujian
Sistem Operasi
KESIMPULAN
Keterangan
3) Untuk komunikasi usb yang baik tegangan diode zener pada data + ketika diukur sebesar 2,7 volt dan data – sebesar 0 volt.
Berhasil Berhasil
4) Dengan
menggunakan
mikrokontroller
avr
atmega8
Berhasil
pembuatan serial to usb hid
Berhasil Berhasil
konverter
Berhasil
biaya maksimal 5 USD, dengan
dapat
terlaksana
sebagaimana target awal dengan
121
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
biaya yang dikeluarkan sebesar
“Elektronika
Rp. 45.100
Mikroprosesor”, Yogyakarta:
Saran dari peneliti yaitu: Untuk yang
3. Pitowarno,
perancangan lebih
hardware
ekonomis
menggunakan
dapat
mikrokontroller
attiny 45 atau attiny 85. -
Digital
dan
CV. Andi.
Saran
-
ISSN : 2086‐9479
Endra.
2006.”ROBOTIKA: Desain, Kontrol,
dan
Kecerdasan
Buatan”, Yogyakarta: C.V ANDI.
Karena attiny 45 atau 85 tidak
4. Raharjo, Budi dan I Made
memili internar register untuk
Joni. 2006. “Pemograman C
serial maka dapat menggunakan
dan Implementasinya edisi
library
Kedua”,
software
serial
pada
arduino ide dengan.
Informatika. 5. www.Alldatasheet.com
DAFTAR PUSTAKA 1. Blocher,
Richard.
“Dasar
2003.
Elektronika”,
Yogyakarta: CV Andi.
Vol.6 No.2 Mei 2015
6. www.atmel.com 7. http://www.obdev.at/products /vusb/index.html
2. Budiharto, Widodo dan Sigit Firmansyah.
Bandung:
8. www.arduino.cc
2005.
122
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086-9479
PERANCANGAN SIMULASI KENDALI VALVE DENGAN ALGORITMA LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN BAHASA VISUAL BASIC
Triyanto Pangaribowo Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jakarta Email : [email protected] Abstrak - Algoritma Logika Fuzzy
dari masukan serta menampilkan
akan lebih mudah dipahami baik
setiap keluaran aturan Logika Fuzzy.
proses maupun aplikasinya dengan
Pemodelan simulasi kendali valve
cara melakukan simulasi. Dalam
menggunakan metode Logika Fuzzy,
pembelajaran
yang terdiri dari tahapan-tahapan
algoritma
Logika
Fuzzy akan lebih lengkap jika belajar
perancangan
dengan melakukan simulasi bukan
perancangan sistem kendali Logika
hanya pembelajaran secara teori.
Fuzzy, perancangan antarmuka dan
Dengan simulasi yang dibangun
pengujian perangkat lunak. Kendali
diharapkan
katup
akan
pengembangan
mendorong
aplikasi
algoritma
pada
dipengaruhi
sistem,meliputi
program oleh
simulasi
2(dua)
buah
Logika Fuzzy di bidang teknik
masukan yaitu level air dan suhu.
elektro yang lebih luas.
Pengujian juga dilakukan terhadap
Dalam penelitian ini digambarkan
rule-rule dari Logika Fuzzy yang
dalam
sudah
bentuk
algoritma
simulasi
Logika
Fuzzy
aplikasi untuk
dibuat
untuk
mengetahui
apakah sistem sudah dapat bekerja
kendali katup(Valve) menggunakan
dengan baik dan benar.
visual
Kata Kunci : Logika Fuzzy, Kendali
basic,
yang
memudahkan
dalam memahami dan mengerti alur
Valve,Simulasi, Level Air, Level
algoritma Logika Fuzzy. Jadi tujuan
Suhu
dari penelitian ini adalah membuat model simulasi kendali katup dengan algoritma
Logika
Fuzzy
menggunakan bahasa visual basic dengan tampilan yang lengkap mulai
PENDAHULUAN Logika
Fuzzy
dikenalkan pada tahun 1965 oleh Profesor Lotfi Zadeh dari Universitas Kalifornia,Berkley.
Vol.6 No.2 Mei 2015
pertama
Logika Fuzzy
123
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana sejak
tahun
1985
terjadi
ISSN : 2086-9479
mahasiswa
dalam
perkembangan yang sangat pesat
aplikasi
terutama dalam penyelesaian yang
kendali. Secara prakteknya di dunia
berhubungan dengan dalam bidang
industry, instrumentasi kendali tidak
teknik kendali terutama masalah
semudah yang diceritakan dibuku-
non-linear dan masalah perhitungan
buku.
yang kompleks.
kendali dengan Logika Fuzzy ini
Logika Fuzzy menjadi salah
Logika
memahami
Fuzzy
Kebutuhan
menuntut
pemahaman
adanya
pembelajaran
satu mata kuliah teknik elektro yang
dengan
diajarkan di hampir semua perguruan
memodelkan kendali industri namun
tinggi.
dalam skala yang lebih kecil dan
Dalam
memahami
dan
simulasi
bidang
yang
mengaplikasikan Algoritma Logika
sederhana
Fuzzy lebih mendalam dalam bidang
pembelajaran mahasiswa.
teknik elektro perlu adanya simulasi yang
memudahkan
mempelajari Banyak
algoritma
mahasiswa
mampu
sebagai
media
Salah satu aplikasi teknik
dalam
instrumentasi kendali yang sering
tersebut.
ditemukan di industri adalah control
hanya
valve (katup). Hampir semua industri
yang
memahami logikanya saja tanpa
minyak
mengetahui aplikasinya.
control valve yang dikendalikan baik
Algoritma
Logika
Fuzzy
oleh
dan
motor
gas
menggunakan
maupun
pneumatic
untuk pengendalian suatu obyek
sebagai aktuatornya. Biasanya yang
kendali
dikendalikan
sebagai
kompetensi
di
salah jurusan
Elektro
Teknik
mengharuskan
mahasiswanya proses
satu
memahami
algoritma
alur
tersebut.
adalah
ketinggian,
tekanan, aliran dan suhu dan salah satu
metode
kendalinya
adalah
dengan menjaga level Berdasarkan
pemaparan
Pemahaman algoritma Logika Fuzzy
diatas maka penulis tertarik untuk
ini tidak bisa didapatkan sepenuhnya
membuat
dari
katup(valve)
teori-teori
tentang
kendali
simulasi
kendali
dengan
algoritma
Fuzzy, pemahaman dengan cara
Logika Fuzzy yang dipengaruhi oleh
simulasi
yang
2 (dua) variabel masukan yaitu suhu
lengkap akan jauh lebih membantu
dan ketinggian (level) air sebagai
dengan
tampilan
Vol.6 No.2 Mei 2015
124
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana gambaran proses kendali yang ada di dunia industri menggunakan Logika
ISSN : 2086-9479
7. Logika Fuzzy didasarkan pada bahasa alami.
Fuzzy metode Tsukamoto HimpunanFuzzy KAJIAN PUSTAKA
Himpunan fuzzy merupakan
Logika Fuzzy
suatu group yang mewakili suatu
Logika Fuzzy adalah suatu
kondisi atau keadaan tertentu dalam
cara yang tepat untuk memetakan
suatu variabel fuzzy. Pada himpunan
suatu ruang input ke dalam suatu
fuzzy nilai keanggotaan terletak pada
ruang output. Alasan digunakannya
rentang 0 sampai 1. Apabila x
Logika Fuzzy adalah :
memiliki nilai keanggotaan fuzzy
1. Konsep Logika Fuzzy mudah
µA[ x] = 0 berarti x tidak menjadi
dimengerti.
Konsep
matematis
anggota himpunan A, demikian pula
yang mendasari penalaran fuzzy
apabila x memiliki nilai keanggotaan
sangat
fuzzy µA[ x] = 1 berarti x menjadi
sederhana
dan
mudah
dimengerti
anggota penuh pada himpunan A.
2. Logika Fuzzy sangat fleksibel
Kemiripan antara keanggotaan fuzzy
3. Logika Fuzzy memiliki toleransi
dengan
probabilitas
terkadang
terhadap data-data yang tidak
menimbulkan
tepat
memiliki nilai pada interval [0,1],
4. Logika
Fuzzy
memodelkan
mampu fungsi-fungsi
nonlinear yang sangat kompleks. 5. Logika Fuzzy dapat membangun
kerancuan,
karena
namun interpretasi nilainya sangat berbeda.
Keanggotaan
fuzzy
memberikan suatu ukuran terhadap pendapat atau keputusan, sedangkan
dan mengaplikasikan pengalaman-
probabilitas
pengalaman para pakar secara
proporsi terhadap keseringan suatu
langsung tanpa harus
hasil bernilai benar dalam jangka
melalui
proses pelatihan.
panjang[3].
6. Logika Fuzzy dapat bekerjasama dengan
teknik-teknik
secara konvensional.
kendali
mengindikasikan
Himpunan
fuzzy
memiliki 2 atribut, yaitu: a. Linguistik, yaitu penamaan suatu group
yang
mewakili
suatu
keadaan atau kondisi tertentu
Vol.6 No.2 Mei 2015
125
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana dengan
menggunakan
bahasa
alami,seperti : Muda, Parobaya, Tua. b. Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu variabel seperti : 25, 40,60.
ISSN : 2086-9479
Fungsi Keanggotaan segitiga 𝟎; 𝒙 < 𝑎 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒙 > 𝑐 ⎧ (𝒙 − 𝒂) ⎪ ;𝒂 ≤ 𝒙 ≤ 𝒃 𝝁(𝒙) = 𝒃−𝒂 ⎨ (𝒄 − 𝒙) ⎪ ⎩ 𝒄 − 𝒃 ;𝒃 < 𝑥 ≤ 𝒄
Operator
Dasar
Zadeh
Untuk
Fungsi Keanggotaan
Operasi Himpunan Fuzzy
Fungsi keanggotaan adalah suatu
Nilai keanggotaan sebagai hasil dari
kurva yang menunjukkan pemetaan
operasi 2 himpunan sering dikenal
titik-titik input data ke dalam nilai
dengan nama fire strength atau α-
keanggotaan yang memiliki nilai
predikat. Ada 3 operator dasar yang
interval antara 0 dan I. Salah satu
diciptakan oleh Zadeh, yaitu:
cara yang dapat digunakan untuk
Operator AND
mendapatkan
keanggotaan
Operator ini berhubungan dengan
adalah dengan melalui pendekatan
operasi interseksi pada himpunan. α–
fungsi[3]. Salah satu representasi
predikat sebagai hasil operasi dengan
fungsi keanggotaan dalam fuzzy
operator AND diperoleh dengan
yang akan dipakai adalah represntasi
mengambil
segitiga.
terkecil
dasarnya
nilai
Kurva
segitiga
merupakan
pada
gabungan
nilai antar
keanggotaan elemen
pada
himpunan-himpunan
yang
antara 2 garis (linear) seperti terlihat
bersangkutan.
pada gambar 2.2.
µA∩B = min(µA[x], µB[y]) Misalkan nilai keanggotaan 27 tahun
derajat keanggotaan
1
pada himpunan MUDA adalah 0,6 (µMUDA[27]=0,6);
µ(x)
dan
nilai
keanggotaan Rp 2.000.000,- pada himpunan
0 a
b
c
penghasilan
TINGGI
adalah
0,8
(µGAJITINGGI[2x106]=0,8); maka Gambar 1. Kurva Segitiga Logika
α–predikat untuk usia MUDA dan
Fuzzy
berpenghasilan TINGGI adalah:
Vol.6 No.2 Mei 2015
126
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana MUDA∩GAJITINGGI
=
min(µMUDA[27],
sistem
ISSN : 2086-9479 inferensi
Mamdani, 6
fuzzy,
yaitu
:
Sugeno
dan
Tahap
sistem
µGAJITINGGI[2x10 )
Tsukamoto[3].
= min(0,6; 0,8)
inferensi fuzzy yang harus dilalui,
= 0,6
yaitu[3] :
Operator OR
a. Nilai Input
Operator ini berhubungan dengan
Berupa masukan dalam bentuk nilai
operasi union pada himpunan. α–
pasti (crisp).
predikat sebagai hasil operasi dengan
b. Komposisi Fuzzy
operator
Proses merubah crisp input menjadi
OR
mengambil terbesar
diperoleh nilai
antar
dengan
keanggotaan elemen
himpunan-himpunan
fuzzy
menggunakan
fungsi
pada
keanggotaan, setiap variabel fuzzy
yang
dimodelkan
ke
dalam
fungsi
bersangkutan.
keanggotaan yang dipilih.
µA∪B = max(µA[x], µB[y])
c. Aturan - aturan (rules)
Operator NOT
Aturan-aturan yang akan dijadikan
Operator ini berhubungan dengan
dasar untuk mencari nilai dari crisp
operasi komplemen pada himpunan.
output yang akan dihasilkan
α–predikat sebagai hasil operasi
d. Dekomposisi Fuzzy
dengan
Merupakan proses merubah kembali
dengan
operator NOT diperoleh mengurangkan
nilai
data yang dijadikan fuzzy ke dalam
keanggotaan elemen pada himpunan
bentuk crisp kembali.
yang bersangkutan dari 1.
e. Nilai output Merupakan hasil akhir yang
µA’= 1-µA[x]
dapat dipakai untuk pengambilan Sistem Inferensi Fuzzy
keputusan Namun terkadang sistem
Sistem inferensi fuzzy merupakan
fuzzy dapat berjalan tanpa harus
proses pengolahan data dalam bentuk
melalui komposisi atau dekomposisi
crisp input yang melalui beberapa
fuzzy. Nilai output dapat diestimasi
tahapan dalam sistem fuzzy untuk
secara
menghasilkan data dalam bentuk
keanggotaan
crips output. Terdapat tiga metode
dengan antesedennya.
Vol.6 No.2 Mei 2015
langsung yang
dari
nilai
berhubungan
127
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana membandingkan
Sistem Kendali Teknik
ISSN : 2086-9479
kontrol
didasarkan
pada
tersebut
fungsi
dan
variabel
menggunakan
dasar-dasar teori umpan balik dan
perbedaan sebagai alat kontrol .
analisis
Sebagai
sistem
linear
,
dan
sistem
kompleks
jaringan dan teori komunikasi . Oleh
variabel terkendali banyak dapat
karena itu , teknik kontrol tidak
dipertimbangkan
terbatas pada disiplin rekayasa tetapi
kontrol . Contoh dari sistem kontrol
berlaku untuk penerbangan, kimia,
loop tertutup adalah orang kemudi
mekanik , lingkungan , sipil , dan
mobil oleh melihat lokasi auto di
teknik listrik . Sebuah sistem kontrol
jalan dan membuat penyesuaian yang
adalah
diperlukan .
komponen
keterkaitan
lebih
menghasilkan konsep-konsep teori
interkoneksi
,
menjadi
dalam
tersebut
skema
membentuk konfigurasi sistem yang akan memberikan respon sistem yang diinginkan . Dasar untuk analisis sistem adalah dasar yang disediakan oleh sistem linear, yang mengasumsikan
hubungan
causeeffect untuk komponen sistem.
Gambar 2. Sistem Kendali Loop Tertutup
Sistem Kendali Loop Tertutup Sebuah sistem kontrol loop tertutup
Sistem Kendali Loop Terbuka
seperti gambar 2.1, menggunakan
Sebuah sistem kontrol loop terbuka
ukuran tambahan output aktual untuk
menggunakan
membandingkan
aktual
actuator control untuk mendapatkan
output
yang
respon yang diinginkan seperti yang
ukuran
output
ditunjukkan pada Gambar 2.2 Sistem
disebut sinyal umpan balik . Sebuah
kontrol loop terbuka menggunakan
sistem kontrol umpan balik adalah
perangkat
sistem
mengontrol proses secara langsung
dengan
output
respon
diinginkan
.
itu
kontrol
yang
cenderung
controller
penggerak
untuk
menjaga hubungan satu variabel
tanpa
sistem
sebuah contoh sistem kontrol loop
ke
sistem
Vol.6 No.2 Mei 2015
lain
dengan
menggunakan
atau
perangkat
.
128
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086-9479
terbuka adalah pemanggang roti
kesalahan
gun
a
mengurangi
listrik .
kesalahan yang terjadi untuk kembali ke kondisi sistem seperti semula (kondisi normal). PERANCANGAN SISTEM
Gambar 3. Sistem Kendali Loop Tertutup
KENDALI Perancangan Sistem kendali
Sistem Kendali Automatik
Sistem
Diagram blok umum dari sistem
ditunjukkan
kendali
seperti dibawah ini
automatik
ditunjukkan Detektor
pada
level
air
Gambar
2.3.
kesalahan
membandingkan
sinyal
kendali
yang
pada
dibangun
diagram
Input
Output
Proses
akan
blok
yang
diperoleh melalui elemen umpan-
Gambar 4 Diagaram blok kendali
balik sebagai fungsi dari respons
level air
keluaran dengan sinyal referensi
Input pada system kendali pada
masukannya
gambar 3.1 meliputi level air dan suhu. Perubahan level air dan suhu akan berpengaruh terhadap output yaitu derajad putaran valve. Pada blok
proses
terdapat
algoritma
Logika Fuzzy yang bertindak sebagai pengambil keputusan. Variabel Input Gambar 2.3. Diagram blok umum
Himpunan Fuzzy meliputi 2 variabel
sistem kendali Loop Tertutup
inputan yaitu himpunan Suhu dan Level.
Perbedaan antara sinyal referensi
Pada
masukan dan sinyal keluaran ini
himpunan
disebut sinyal kesalahan atau sinyal
keanggotaan yaitu Rendah, Sedang dan
penggerak, yang akan mengaktifkan
Tinggi.
gambar Suhu
3.2
menunjukkan
dengan
3
buah
elemen kendali. Selanjutnya elemen kendali ini akan memperkuat sinyal
Vol.6 No.2 Mei 2015
129
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana a)
Sedangkan untuk kategori keanggotaan
Keanggotaan Suhu
Rendah
ISSN : 2086-9479
Sedang
Level sama dengan keanggotaan Suhu
Tinggi
berikut ini:
1
a) µ(x)
Keanggotaan Level
Keanggotaan Level memiliki 3 anggota yang lebih jelasnya dapat dilihat pada
0
40
50
60
100
tabel
Gambar 3.2. Himpunan Fuzzy untuk
Tabel.3.2. Keanggotaan Level
Suhu Range
nilai
untuk
masing-masing
keanggotaan suhu dijelaskan sebagai berikut : Himpunan Rendah (R)
Nilai keanggotaan Level pada tabel 3.2.
40 − 𝑥 𝜇(𝑥) = �40 − 0 ; 0 < 𝑥 < 40 0; 𝑥 > 40
tersebut
Himpunan Tinggi (T)
𝑥 − 60 𝜇(𝑥) = �100 − 60 ; 60 < 𝑥 < 100 0; 𝑥 > 40
Tabel keanggotaan suhu ditunjukkan
dijelaskan
dalam
keanggotaan segitiga Logika Fuzzy dengan himpunan keanggotaan Tinggi
Himpunan Sedang (S)
0; 𝑥 < 40 ⎧ ⎪ 𝑥 − 40 ; 40 ≤ 𝑥 ≤ 50 50 − 40 𝜇(𝑥) = 60 − 𝑥 ⎨ ; 50 < 𝑥 ≤ 60 ⎪60 − 50 ⎩ 0; 𝑥 > 60
dapat
(T) , Sedang (S), Rendah (R), Lebih jelasnya digambarkan pada gambar 3.2. sebagai berikut : Rendah
Sedang
Tinggi
1 µ(x )
0
40
50
100
60
sebagai berikut: Tabel 3.1. Keanggotaan Suhu
Gambar 3.2. Himpunan Fuzzy untuk Level Himpunan Rendah (R) 40 − 𝑥 𝜇(𝑥) = �40 − 0 ; 0 < 𝑥 < 40 0; 𝑥 > 40
Vol.6 No.2 Mei 2015
130
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086-9479
Himpunan Sedang (S)
Rule-2 : Jika Suhu Rendah Dan Level
0; 𝑥 < 40 ⎧ 𝑥 − 40 ⎪ ; 40 ≤ 𝑥 ≤ 50 50 − 40 𝜇(𝑥) = 60 − 𝑥 ⎨ ; 50 < 𝑥 ≤ 60 ⎪60 − 50 ⎩ 0; 𝑥 > 60
Rendah Maka Valve buka Sedang Rule-3 : Jika Suhu Rendah Dan Level Sedang Maka Valve buka Kecil Rule-.4 : Jika Suhu Sedang Dan Level Tinggi Maka Valve buka Kecil
Himpunan Tinggi (T)
Rule-5 : Jika Suhu Sedang Dan Level
𝑥 − 60 𝜇(𝑥) = �100 − 60 ; 60 < 𝑥 < 100 0; 𝑥 > 40
Rendah Maka Valve buka Sedang Rule-6 : Jika Suhu Sedang Dan Level Sedang Maka Valve buka Sedang
Variabel Keluaran Logika Fuzzy
Keluaran
himpunan
Logika
Fuzzy adalah control valve. Control valve memiliki 3 (tiga) himpunan yaitu Kecil , Sedang dan Besar. Kecil
Rule-7 : Jika Suhu Tinggi Dan Level Tinggi Maka Valve buka Kecil Rule-8 : Jika Suhu Tinggi Dan Level Rendah Maka Valve buka Besar Rule-9 : Jika Suhu Tinggi Dan Level
Sedang
Besar
1
Sedang Maka Valve buka Sedang Perancangan Antarmuka
Antarmuka sistem kendali dibangun
µ(x )
dengan 0
Ms.
Access
dengan bahasa Visual Basic
40
30
menggunakan
50
90
Gambar 3.3. Control Valve
Aturan Logika Fuzzy
Langkah selanjutnya yaitu membuat rule atau aturan Logika Fuzzy untuk kendali valve.
Aturan
menghubungkan
Logika
Fuzzy
masukkan
dengan
keluaran. Dalam perancangan simulasi ini
dibuat
9 aturan
untuk proses
pengendalian. Aturan tersebut sebagai berikut : Rule-1 : Jika Suhu Rendah Dan Level Tinggi Maka Valve buka Kecil
Gambar 3.4. Interface Simulasi Kendali Interface perangkat lunak seperti pada gambar 3.4 memiliki 2 inputan yaitu variabel suhu dan level. Ketika sensor
Vol.6 No.2 Mei 2015
131
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086-9479
suhu dan level mendeteksi besaran fisis
sampai dengan aturan sembilan (R_9)
maka Logika Fuzzy akan memberikan
hanya aturan ke-5 yang mengalami
keluaran ke valve sehingga valve akan
perubahan yaitu sebesar 25. Aturan ke-5
terbuka dengan besaran sesuai dengan
: Jika Suhu Sedang Dan Level Rendah
rule(aturan) yang telah dirancang.
Maka Valve buka Sedang
μ(x)
HASIL PENGUJIAN SISTEM KENDALI LOGIKA FUZZY Pengujian
yang
pengujian
dilakukan
derajad
meliputi
keanggotaan,
pengujian keluaran masing-masing rule dan
pengujian
keseluruhan
keluaran
serta
secara
40
50
Gambar 4.1 Keanggotaan untuk Suhu sedang 450C
pengujian
implementasi aplikasi sistem kendali
Secara perhitungan derajad keanggotaan
valve menyeluruh.
suhu sedang sebesar 450C sebagai
Hasil
Pengujian
Keluaran
Rule
Logika Fuzzy Pengujian
keluaran
aturan (rule)
Logika Fuzzy dilakukan untuk dapat mengetahui
apakah
keluaran
sesuai
dengan desain aturan yang dirancang.
berikut: 45 − 40 𝑥 − 40 = = 0,5 50 − 40 50 − 40 Untuk suhu sedang 450C diperoleh derajad keanggotaan 0,5. Untuk mencari dearajad keanggotaan untuk level rendah 12 meter dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Keluaran Aturan Logika Fuzzy
Gambar 4.2 Keanggotaan untuk Level Rendah 12 meter 40 − 𝑥 40 − 12 = = 0,7 40 − 0 40 − 0
Untuk level rendah 12 meter diperoleh derajad keanggotaan 0,7
Pada masukan level 12 meter dan suhu 45 0C keluaran dari aturan satu ( R_1)
Vol.6 No.2 Mei 2015
Sehingga keluaran aturan ke-5 rata-rata adalah :
132
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086-9479
Berdasarkan
hasil
perbandingan
perhitungan manual dengan program diperoleh hasil yang sama yaitu untuk level 12 meter dan suhu 45 0C keluaran aturan ke-1 adalah 45
Hasil Pengujian Sistem Kendali Valve Gambar 4.3 Keanggotaan untuk
Dengan Algoritma Logika Fuzzy Setelah
Valve sedang Secara perhitungan untuk keluaran rata – rata putaran valve sesuai dengan gambar 4.1 adalah sebagai berikut
dilakukan
pengujian
setiap
aturan pada Logika Fuzzy selanjutnya adalah pengujian sistem kendali putaran valve. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian dengan masukan level dan
𝑥1 − 30 = 0,5 40 − 30
suhu seperti pada pengujian setiap
Maka nilai x1 = 35
aturan Logika Fuzzy. Hasil keluaran
𝟓𝟎 − 𝒙𝟐 = 𝟎, 𝟓 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒙𝟐 = 𝟓𝟓 𝟓𝟎 − 𝟒𝟎
harus sesuai dengan rule-rule yang
Maka rata-rata keluaran untuk aturan
ke-5 adalah
35+55 2
= 45
sudah dibuat berdasarkan aturan Logika Fuzzy. Setiap bagian dari rule-rule Logika
Fuzzy
ini
akan
diuji
Perhitungan secara manual sama dengan
kebenarannya, apakah program aplikasi
hasil pengujian program yang dirancang.
yang sudah dibuat dapat berjalan dengan
Pengujian
baik atau tidak.
program
lebih
jelasnya
ditampilkan pada gambar 4.4 dibawah.
Tabel 4.2. Hasil Pengujian Sistem Masukan No
2 3 4 5 6 7 8
Keluaran Putaran Valve
Level
Suhu
12
0
45 C
45
22
0
45 C
44,50
23
0
45 C
44,25
24
0
45 C
44
26
0
45 C
43,50
30
0
45 C
42,50
41
0
41
45 C
(derajad)
Gambar 4.4. Hasil Pengujian Level 12 meter dan Suhu 45 0C
Vol.6 No.2 Mei 2015
133
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana Berdasarkan
hasil
pengujian
sistem
seperti ditunjukkan pada tabel 4.2 pada masukan suhu stabil yaitu 450C maka dapat dilihat semakin tinggi level air maka bukaan valve semakin kecil hai ini sudah
sesuai
dengan
aturan
yang
dirancang.
ISSN : 2086-9479
(0 ∗ 30) + (0 ∗ 40) + (0 ∗ 30) + (0 ∗ 30) + (0,5 ∗ 45) + (0 ∗ 40) + (0 ∗ 30) +(0 ∗ 50) + (0 ∗ 30) = (0 + 0 + 0 + 0 + 0,5 + 0 + 0 + 0 + 0) = 45
Berdasarkan hasil perhitungan secara manual dengan hasil program diperoleh output bukaan valve yang sama yaitu sebesar 45
KESIMPULAN Berdasar
hasil
pengujian
perancangan
terhadap
dan
sistem kendali
valve dengan algoritma Logika Fuzzy maka
diperoleh kesimpulan sebagai
berikut. 1. Perancangan rule-rule Logika Fuzzy
mempengaruhi
hasil
akhir atau keluaran dari sistem kendali yang dirancang. Pada Aturan yang dirancang semakin tinggi level air maka semakin Gambar 4.5. Hasil Pengujian Putaran Valve
45 0C dan Level 12 m diperoleh output valve
sebesar
45
dengan
perhitungan sebagai berikut : Keluaran 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
(𝑧1 𝛼1 ) + (𝑧2 𝛼2 ) + (𝑧3 𝛼3 ) + (𝑧4 𝛼4 ) + (𝑧5 𝛼5 ) + (𝑧6 𝛼6 ) + (𝑧7 𝛼7 ) + (𝑧8 𝛼8 ) + (𝑧9 𝛼9 ) = 𝛼1 +𝛼2 + 𝛼3 + 𝛼4 + 𝛼5 + 𝛼6 + 𝛼7 + 𝛼8 + 𝛼9
Vol.6 No.2 Mei 2015
terlihat pada hasil pengujian dari level 12 meter dengan bukaan
Pada gambar 4.5 masukan suhu sebesar
bukaan
kecil bukaan valve. Hal ini
valve 45 sampai dengan level tinggi yaitu 41 meter bukaan valve turun menjadi 41 derajad 2. Hasil pengujian Logika
Fuzzy
aturan pada menunjukkan
pada masukan level 12 sampai dengan 30 m dan masukan suhu tetap yaitu 450C , hanya aturan ke
lima
yang
mengalami
perubahan keluaran yaitu dari 45 turun sampai dengan 42,5
134
Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana
ISSN : 2086-9479
derajad.. Hal ini disebabkan
Microsoft Press, A Division of
oleh 𝛼𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑎𝑡𝑒𝑑 = 0
Microsoft
Corporation,
Microsoft
Way,
Logika Fuzzy pada level 41
Washington 98052-6399
sampai dengan 50 hanya aturan
Richard C. Dorf and Robert H. Bishop,
yang
Modern Control Systems, Prentice Hall,
3. Hasil pengujian keluaran Aturan
ke-6
yang
perubahan
mengalami
dikarenakan
nilai
𝛼𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑐𝑎𝑡𝑒𝑑 = 0 untuk aturan selain aturan ke-6
One
Redmond,
2001.
Disha, Mr. Pawan Kumar Pandey. Rajeev Chugh (2012),” Simulation of Water Level Control in a Tank Using Fuzzy Logic”, IOSR Journal of
DAFTAR PUSTAKA
Electrical
and
Purnomo,Hari.(2010),Aplikasi
Engineering
(IOSRJEEE)
Logika Fuzzy untuk Pendukung
2278-1676 Volume 2, Issue 3 (Sep-
Keputusan,GrahaI lmu,Yogyakarta.
Oct. 2012), PP 09-12
Kusumadewi, Sri. 2006. Neuro –
Namrata
Fuzzy:Integrasi Sistem Fuzzy dan
Monica Subashini(2013) ,“Design
Jaringan
and Implementation of a Water
Kusumadewi,Sri
dan
Syaraf
Tiruan.
Electronics
Dey,Ria
ISSN:
Mandal,
M
GrahaIlmu,Yogyakarta.
Level Controller using Fuzzy Logic,
Kusumadewi,Sri. (2003), Artificial
International Journal of Engineering
Intelligence
Science and Technology (IJEST),
(Teknik
Aplikasinya),
Graha
dan Ilmu,
Vol 5 No 3 Jun-Jul 2013
Yogyakarta.
Abdelelah
Kusumadewi, S, 2004. Penentuan
Hussam
Tingkat
Penyakit
“Design Fuzzy Logic Controller for
Fuzzy
Liquid Level Control, International
Inference Sistem, seminar nasional
Journal of Emerging Science and
II: the application of technology
Engineering (IJESE) ISSN: 2319–
toward a better life
6378,
Michael Hovorson,2010,”Step By
September 2013
Menggunakan
Risiko Tsukamoto
Kidher Hamad
Mahmood,
Taha
Volume-1,
(2013),
Issue-11,
Step”, Microsoft Visual Basic 2010,
Vol.6 No.2 Mei 2015
135
Pedoman Penulisan Jurnal Teknologi Elektro Tujuan : •
Jurnal Teknologi Elektro adalah suatu jurnal ilmiah yang yang mempublikasikan karya ilmiah berupa penelitian dan aplikasi sistem teknologi elektro, kajian pustaka maupun rekayasa peralatan yang digunakan oleh laboratorium serta informasi yang berkaitan dengan teknik telekomunikasi, teknik elektronika dan industri, teknik kontrol dan otomasi, teknik komputer dan informasi, teknik tenaga dan energi dan lain-lain.
Judul Naskah :
•
Huruf kapital 12 Point Times New roman dengan spasi 1 ditebalkan ditengah tengah dan judul berupa suatu ungkapan pendek yang mencerminkan isi dari tulisan.
Naskah Tulisan : • Diketik pada kertas A4 • Disimpan menggunakan File MS Word. • Nama penulis, lembaga instansi, email diketik dibawah judul pada halaman pertama dan tanpa gelar menggunakan huruf Times New roman 10 point diketik di tengah tengah halaman. • Abstark ditulis dengan bahasa indonesia font italic maksimum 250 kata dan dibuat 3 paragraf dengan isi paragraf pertama latar belakang, paragraf kedua perancangan penelitian dan paragraf ketiga kesimpulan serta diberi kata kunci. • Satu halaman terbagi 2 kolom. Tabel dan Gambar : • Tabel dan Gambar diberi judul yang singkat dan jelas dengan penomoran tabel diletakkan sesuai dengan urutan tabel dan penomoran gambar. Daftar Pustaka : • Disusun menurut abjad dari nama penulis dengan format nama penulis, judul buku, penerbit, kota terbit dan tahun. Penerbitan : •
Jurnal Teknologi Elektro diterbitkan 4 kali dalam setahun yaitu : o Januari o April o Juli o Oktober
Redaksi juga menerima tulisan yang belum diterbitkan oleh media lain, naskah yang masuk akan dievaluasi oleh tim ahli untuk dinilai kelayakan terbitnya, hak penerbitan seluruhnya merupakan hak redaksi
Program Studi Teknik Elektro