JURNAL
SITEM REKOMENDASI PEMILIHAN BIBIT SAPI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS
ELECTRORAL SYSTEM RECOMMENDATIONS COW USING AHP AND TOPSIS METHOD
Oleh: IWAN JAYA AJIZ 12.1.03.03.0144
Dibimbing oleh : 1. Rini Indriati, M.KOM. 2. Teguh Andriyanto, ST.,M.Cs.
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SURAT PERNYATAAN ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017 Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Lengkap
: Iwan Jaya Ajiz.
NPM
: 12.1.03.03.0144
Telepun/HP
: 085233750572
Alamat Surel (Email)
:
[email protected]
Judul Artikel
: Sistem Rekomendasi Pemilihan Bibit Sapi Menggunakan Metode AHP dan TOPSIS.
Fakultas – Program Studi
: Fakultas Teknik – Prodi Sistem Informasi.
Nama Perguruan Tinggi
: Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Alamat Perguruan Tinggi
: Jl. K.H. Ahmad Dahlan No.76, Mojoroto, Kediri, Jawa Timur 64112.
Dengan ini menyatakan bahwa : a. artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan bebas plagiarisme; b. artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di, kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya bersedia bertanggung jawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Iwan Jaya Ajiz | 12.1.03.03.0144 Fakultas Teknik – Prodi Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SISTEM REKOMENDASI BIBIT SAPI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS Iwan Jaya Ajiz 12.1.03.03.0144 Fakultas Teknik – Prodi Sistem Informasi
[email protected] Rini Indriati, M.KOM dan Teguh Andriyanto, ST,. M.Cs. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Iwan Jaya Ajiz : Sistem Rekomendasi Bibit Sapi Menggunakan Metode TOPSIS dan AHP, Skripsi, Sistem Informasi, FT UN PGRI Kediri, 2016. Beternak merupakan bidang usaha yang tidak asing lagi untuk kalangan pedesaan sebagai bisnis sampingan. Salah satu hewan ternak adalah sapi, beberapa jenis sapi yang terdapat di Indonesia saat ini adalah sapi asli Indonesia dan sapi yang diimpor. Dari jenis – jenis sapi potong itu, masing – masing mempunyai sifat – sifat yang khas baik ditinjau dari bentuk luarnya (ukuran tubuh, warna bulu) maupun dari genetiknya (laju pertumbuhan). Sebagian orang memilih calon bibit sapi yang berkualitas untuk diternakkan. Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa perkembangan teknologi informasi berkembang dengan sangat cepat yang menuntut setiap orang untuk menguasai dan menggunakannya untuk membantu menyelesaikan pekerjaan. Penggunaan teknologi Kelompok Tani Ternak Gangsar Makmur adalah untuk memberikan keputusan yang sesuai dengan keinginan kelompok, yaitu sapi yang dipelihara dapat di kembangkan dengan baik. Kesimpulannya sudah ditemukan rancangan aplikasi sistem rekomendasi pemilihan bibit sapi menggunakan metode TOPSIS dan AHP di Kelompok tani ternak Gangsar Makmur. Dapat menentukan jenis bibit sapi mana yang bagus berdasarkan kriteria – kriteria yang di inputkan oleh admin. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, TOPSIS dan AHP, Sapi.
Iwan Jaya Ajiz | 12.1.03.03.0144 Fakultas Teknik – Prodi Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
Kelompok Tani Ternak Gangsar
LATAR BELAKANG Beternak merupakan bidang
usaha yang tidak asing lagi untuk kalangan pedesaan sebagai bisnis sampingan. Salah satu hewan ternak adalah sapi, beberapa jenis sapi yang terdapat di Indonesia saat ini adalah sapi asli Indonesia dan sapi yang diimpor. Dari jenis – jenis sapi potong
itu,
masing
–
masing
mempunyai sifat – sifat yang khas baik ditinjau dari bentuk luarnya (ukuran tubuh, warna bulu) maupun dari genetiknya (laju pertumbuhan). Sebagian orang memilih calon bibit sapi
yang
berkualitas
untuk
Asmorobangun
yang
diternakkan. Desa
merupakan salah satu desa dari 8 desa di wilayah Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur ada salah satu Kelompok Tani Ternak
yang
bernama
Gangsar
Makmur. Kegiatan Kelompok Tani Ternak
Gangsar
Makmur
selain
usaha bertani, juga usaha berternak dengan mengembangkan kegiatan usaha memelihara sapi.
Adapun
tujuan dilakukan proses pemilihan calon
bibit
sapi
pada
usaha
Iwan Jaya Ajiz | 12.1.03.03.0144 Fakultas Teknik – Prodi Sistem Informasi
Makmur adalah untuk memberikan keputusan
yang
sesuai
dengan
keinginan kelompok, yaitu sapi yang dipelihara dapat dibedakan mana bibit
sapi
yang
bagus
untuk
dipelihara dan mana bibit sapi yang kurang bagus untuk dipelihara agar menghasilkan sapi berkualitas super untuk penggemukan. Dari uraian diatas, maka dibuat suatu sistem yang dapat membantu para peternak dalam memlih calon bibit
sapi
selanjutnya
yang
baik
dipelihara
untuk untuk
penggemukan. Sistem ini digunakan untuk
membantu
para
peternak
dalam menentukan atau memilih sapi yang berkualitas Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk membangun sistem penunjang keputusan (SPK), yaitu Technique For Order Preference by Similarity
to
Ideal
Solution
(TOPSIS) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode TOPSIS merupan salah satu bentuk metode penunjang didasarkan
keputusan pada
konsep
yang bahwa
alternatif yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
idea negatif yang dalam hal ini
pengaruh
memberikan rekomendasi pemilihan
terhadap masing – masing
bibit sapi unggul yang sesuai dengan
tujuan
yang
setingkat
diatasnya.
perbandingan
dilakukan
diharapkan.
merupakan
Metode
AHP
suatu
model
bentuk
penunjang
keputusan
dimana
setiap
atau
berdasarkan
elemen
kriteria
yang
pilihan
dari
peralatan utamanya adalah sebuah
pembuat keputusan dengan
hierarki fungsional dengan input
menilai tingkat kepentingan
utamanya persepsi manusia yang
suatu elemen dibandingkan
dalam hal ini adalah orang yang
elemen lainnya.
mengerti permasalahan memilih jenis
d. Menormalkan data dengan
bibit yang unggul.
membagi nilai dari setiap
II. METODE
elemen di dalam matriks
Didalam Sistem Rekomendasi Bibit Sapi ini menggunakan Logika Metode AHP dan Topsis.
yang
berpasangan
nilai total dari setiap kolom. e. Menghitung
nilai
1. Tahapan – Tahapan Pengambil
vector
Keputusan dengan Metode AHP
konsistensinya
a. Mendefinisikan
masalah
5
yang diinginkan.
hirarki.
struktur
dan
eigen menguji
f. Mengulangi langkah 3, 4, dan
dengan menentukan solusi
b. Membuat
dengan
untuk
seluruh
tingkat
hirarki
g. Menghitung eigen vector dari
yang diawali dengan tujuan
setiap matriks perbandingan
umum, dilanjutkan dengan
berpasangan.
kriteria – kriteria, sub kriteria
vector
dan alternative – alternative
setiap elemen. Langkah ini
pilihan yang ingin diurutkan.
mensistensis
merupakan
bobot
pilihan
dan
penentuan prioritas elemen –
berpasangan
elemen pada tingkat hirarki
menggambarkan
terendah sampai pencapaian
perbandingan
kontribusi
eigen
matrik
c. Membentuk
yang
Nilai
relatif
atau
Iwan Jaya Ajiz | 12.1.03.03.0144 Fakultas Teknik – Prodi Sistem Informasi
tujuan. simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
h. Menguji konsistensi hierarki.
Nilai
perbandingan
secara
Jika tidak memenuhi dengan
berpasangan
CR <0,100 maka penilaian
dipresentasikan
harus di ulang kembali.
matriks Wi, Wj = aij dengan ij = 1, 2,
i. Menetapkan prioritas, dalam menetapkan
prioritas
3, . .
antara
Wi,
dalam
Wj sebuah
, n sedangakan nilai aij
merupakan
nilai
matriks
hasil
dilakukan dengan menyusun
perbandingan yang mencerminkan
perbandingan
nilai kepentingan Ai terhadap Aj
yaitu
berpasangan
membandingkan
bersangkutan
sehingga
diperoleh
seluruh elemen untuk setiap
matriks yang dinormalisasi. Nilai aij
hirarki Apabila dalam suatu
= 1, untuk i = j (diagonal matrik
subsistem operasi terdapat n
memiliki nilai 1), atau apabila antara
elemen operasi yaitu A1,
elemen
A2,….,An
hasil
memiliki tingkat kepentingan yang
perbandingan dari elemen –
sama maka nilai aij = aji = 1, bila
elemen operasi tersebut akan
vector pembobot elemen – elemen
membentuk
operasi
maka
matriks
A
operasi
Ai
dinyatakan
dengan
dengan
Aj
W,
berukuran n x n sebagai
dengan W = (W1, W2, . . , Wn), maka
berikut :
intensitas
Tabel 4.1. Matrik Perbandingan Berpasangan
kepentingan
elemen
operasi A1 terhadap A2 adalah ½= 12, sehingga
matriks
A1
A2
…
An
berpasangan
A1
a11
a12
…
a1n
sebagai berikut:
A2
a21
a12
…
a2n
…
…
…
…
…
An
an1
an1
…
Amn
perbandingan
dapat
dinyatakan
Tabel 4.2. Matriks Perbandingan Intensitas Kepentingan Elemen Operasi A1 A2 … An
Matriks Anxn merupakan matriks diasumsikan
A
terdapat n elemen yaitu W1,W2,. .
1
reciprocal,
yang
…
.,Wn yang membentuk perbandingan. Iwan Jaya Ajiz | 12.1.03.03.0144 Fakultas Teknik – Prodi Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
…
A
a.
Menentukan
… … … … …
Untuk setiap perbandingan antara kriteria – kriteria yang berada dalam
…
A
satu tingkatan dengan tujuan untuk
n
mengetahui Berdasarkan
dilakukan
berpasangan normalisasi
setiap
dijumlahkan,
mana
yang
paling disukai atau yang penting
maka
maka dapat disajikan dalam sebuah
dengan
matriks perbandingan dalam setiap level
atau
tingkatan.
Nilai
j
Eigenvektor merupakan bobot setiap
nilai
elemen. Langkah ini mensistensis
kolom total
kriteria
matriks
langkah – langkah sebagai berikut : a. Bobot
dan
Eigenvektor
2
perbandingan
Eigenvalue
kolom dilambangkan dengan
pilihan
dan
elemen
–
penentuan elemen
pada
prioritas tingkat
hierarki terendah sampai pencapaian b. Nilai setiap kolom dibagi
tujuan.
Untuk
mengetahui
dengan total nilai kolomnya.
pembahasan lebih lengkap tentang
Hasil dari pembagian itu
Eigenvektor dan Eigenvalue maka
dilambangkan dengan Vij.
diberikan definisi – definisi sebagai berikut: 1. Matriks
c. Selanjutnya
dengan
Matriks
ialah
susunan
menghitung vector prioritas
berbentuk
relatif dari setiap kriteria
panjang dari elemen – elemen
dengan merata –
ratakan
(bilangan) yang terdiri dari
yang
sudah
beberapa baris dan kolom
dinormalisasikan
dengan
dibatasi dengan tanda kurung,
bobot
baris ke-i prioritas kriteria ke-
empat
persegi
seperti berikut ini :
i dilambangkan dengan Pi.
Iwan Jaya Ajiz | 12.1.03.03.0144 Fakultas Teknik – Prodi Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dimana (aij), i, j = 1,2,3,….,n
dinamakan
Matriks
disebut
(eigenvalue) dari A dan x
matriks tingkat mxn, yang
dikatakan vector eigen yang
terdiri dari m baris dan n
bersesuaian dengan. Untuk
kolom. Setiap aij disebut
mencari
elemen
dari
matriks A yang berukuran
matriks itu, sedang indeks i
nxn maka dituliskan kembali
dan
di
atas
atau
j
unsur –
berturut
turut
nilai
nilai
secara ekivalen
Pasangan
det (λI - A)= 0
(m,n)
disebut dimensi (ukuran dan
eigen
dari
Ax = x sebagai Ax = atau
menyatakan baris dan kolom. bilangan
eigen
4. Interpretasi Geometrik dari vector Eigenvektor – vector
bentuk) dari matriks itu. 2. Vector n dimensi atau secara
taknol
tersebut
memenuhi
matematis suatu vector di
persamaan ini disebut vector
tentukan
vektornya
eigen dari T yang terkait
dengan
dengan λ. Jika nilai λ adalah
dalam
nilai eigen dari A, dan x
ruang dua. Secara umum
adalah suatu vector eigen
pengertian ini dapat diperluas
yang terkait maka Ax=λx,
dalam ruang n, (n bilangan
sehingga
positif) atau Rn. jadi suatu
memetakan ke dalam suatu
vector dalam Rn dinyatakan
perkalian
dengan
dirinya sendiri. Untuk suatu
yang
ujung
dinyatakan
bilangan
riil
(a,b)
baris-n
riil
(a1,a2,a3,…,an).
matriks
3. Eigenvektor dan Eigenvalue Definisi : jika A
adalah
perkalian
scalar
konsisten
A
dengan
dengan
vector w, maka elemen dapat ditulis :
matriks mxn, maka vector tak nol x di dalam dinamakan vector eigen dari A jika Ax adalah kelipatan scalar dari x
Jadi, matrik konsistensinya adalah :
: yakni untuk suatu scalar Iwan Jaya Ajiz | 12.1.03.03.0144 Fakultas Teknik – Prodi Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
bentuk Seperti yang diuraikan di
persamaan
matriks
dapat dituli sebagai berikut :
atas, maka untuk pairwise comparison matrix diuraikan menjadi :
Dari persamaan tersebut di
Tetapi pada prakteknya tidak
atas dapat dilihat bahwa :
dapat
dijamin
bahwa
:
(λI - A)x = 0 Dengan
demikian
matriks
untuk Salah satu penyebab yaitu
perbandingan
karena
berpasangan yang konsisten
unsur
manusia
(decision maker) tidak selalu
menjadi :
dapat konsisten mutlak dalam mengekspresikan
prefensi
terhadap elemen – elemen yang dibandingkan. b. Menghitung Indeks Konsistensi Persamaan tersebut ekuivalen dengan
bentu
persamaan
matriks di samping ini : A . w
penilaian
matriks
berpasangan seringkali menyebabkan perubahan
kecil
nilai
aij
yang
menyebabkan nilai eigen maksimum.
=n.w Dalam
teori
matriks,
formulasi ini diekspresikan bahwa w adalah eigen vector dari matriks A dengan nilai eigen
Dalam
n.
perlu
diketahui
Penyimpangan
nilai
eigen
maksimum merupakan perubahan ukuran
konsistensi.
Indicator
terhadap konsistensi diukur melalui indeks konsistensi sebagai berikut :
bahwa n merupakan dimensi matriks itu sendiri. Dalam
AHP mengukur seluruh konsistensi penilaian
Iwan Jaya Ajiz | 12.1.03.03.0144 Fakultas Teknik – Prodi Sistem Informasi
dengan
menggunakan
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
konsistensi ratio (CR) suatu tingkat
ditentukan
konsistensi yang tertentu diperlukan
rangking bobot ternormalisasi
dalam penentuan prioritas unutk
(yij).
mendapatkan hasil yang terbaik.
berdasrkan
c. Jarak dengan solusi ideal
Nilai CR ≤ 0,100 adalah konsisten
Jarak adalah alternatif Ai
jika tidak maka perlu dilakukan
dengan solusi ideal positif
revisi.
dirumuskan sebagai berikut :
2. TOPSIS (Tecnique For Order Preference by Similarity to Ideal Jarak adalah alternative Ai
Solution) TOPSIS didasarkan pada konsep dimana
alternatif
terpilih
yang
dengan solusi ideal negative dirumuskan sebagai berikut :
terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, namun
juga
memiliki
jarak
terpanjang dari solusi ideal negatif ( Kusumadewi, 2006:h.87). adapun perhitungan TOPSIS adalah sebagai
d. Nilai prefensi untuk setiap alternatif nilai prefensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan
berikut
sebagai :
a. Rengking tiap alternatif TOPSIS
membutuhkan
ranking
kinerja
setiap
alternatif
Ai
setiap
kriteria
pada Cj
yang
ternormalisasi yaitu : dengan i=1,2,…m; dan j=1,2,…n : b. Solusi
ideal
positif
dan
negatif Solusi ideal positif A+ dan
III. HASIL DAN KESIMPULAN A. HASIL EVALUASI 1. Tampilan Input a. Halaman Menu Utama ini adalah menu utama program system rekomendasi bibit sapi
solusi ideal negatif A- dapat Iwan Jaya Ajiz | 12.1.03.03.0144 Fakultas Teknik – Prodi Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
d. Halaman Criteria Relasi Halaman
criteria
relasi
di
gunakan untuk menampilkan hasil data dari criteria dan alternatif, selanjutnya untuk menyusun data matrik Gambar 5.1. Tampilan Menu Utama b. Halaman Criteria Halaman criteria di gunakan untuk admin menginputkan awal data kriteria pemilihan bibit sapi yang terdiri dari, Nama, Nilai, Cos/bnefit
Gambar 5.4. Halaman Criteria Relasi 2. Tampilan Output a. Halaman Alternatif Relasi Halaman Alternatif relasi adalah tampilan
Gambar 5.2. Halaman Criteria c. Halaman Alternatif Halaman Alternatif digunakan
di
mana
proses
penghitungan program telah selesai dan
menampilkan
hasil
dari
pemilihan bibit sapi
untuk menginputkan jenis sapi, pada system rekomendasi pemilihan bibit sapi
Gambar 5.5. Halaman Alternatif Relasi Gambar 5.3. Halaman Alternatif Iwan Jaya Ajiz | 12.1.03.03.0144 Fakultas Teknik – Prodi Sistem Informasi
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
B. KESIMPULAN 1.
Sistem
ini
dapat
mempermudah dan memperlancar kegiatan pemilihan bibit sapi yang bagus
untuk
di
gemukkan.
Sehingga memudahkan admin dan mantri hewan dalam mengelola data. 2.
Sistem
ini
menggunakan
metode AHP dan TOPSIS karena dapat digunakan sebagai solusi permasalahan dalam pendukung keputusan. 3.
Sistem ini dapat memberikan keputusan yang tepat terhadap Pemilihan bibit sapi yang bagus berdasarkan kriteria yang sudah didapatkan
IV. DAFTAR PUSTAKA Anhar, 2010. Panduan menguasai PHP dan MySQL Secara Otodidak. Jakarta Selatan : Media Kita. Darmawan, D., & Fauzi, K. N. 2013. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Ricky, M. Y. 2009. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Laboratorium Rumah Sakit Kanker Dharmais Dengan Menggunakan Total Architecture Syntesis. Jakarta: BINUS University.
Iwan Jaya Ajiz | 12.1.03.03.0144 Fakultas Teknik – Prodi Sistem Informasi
Shalahuddin, R. A. 2013.Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung: INFORMATIKA. Siregar, S.B. (2013). Bisnis Penggemukan Sapi. Jakarta: Penebar Swadaya. Sofa,Erma. 2014. Sistem Pendukung Keptusan Pemilihan Bibit Sapi Berkualitas Dengan Menggunakan Metode TOPSIS. Surakarta :Universitas Muhammadiyah Surakarta. Gunawan, Halim, dan Wilson 2014. Penerapan Metode TOPSIS dan AHP Pada Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Anggota Baru Mahaiswa. Medan: STMIK Mikroskil. Hartanto, dan Prasetiyowati 2012. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop Berbasis WEB Dengan Metode AHP. Tangerang: Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia. Arbelia, Paryanta. 2014. Penerapan Metode AHP dan TOPSIS Sebagai Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Kenaikan Jabatan Bagi Karyawan. Jurnal Ilmiah Go Infotech, (Online), 20 (1): 917, tersedia http://www.lintang.staff.gunad arma.ac.id, diunduh 31 Agustus 2016
simki.unpkediri.ac.id || 11||