Jurnal Ragam Ilmu Agustus 2014
PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING MATERI VOLUME LIMAS SEGIEMPAT SISWA SMP NEGERI 9 BANDA ACEH Oleh: Roslina dan Khufyatun Wardana
ABSTRAK Berawalnya penelitian ini dikarenakan banyaknya nilai yang kurang memuaskan selama ini pada materi volume limas segiempat pada kelas VIII. Hal ini dikarenakan para pengajar selama ini hanya melakukan proses belajar-mengajar dengan metode maupun sistem ceramah saja. Masalah penelitian yang ada adalah apakah pembelajaran Snowball Throwing materi volume limas segiempat siswa SMPN 9 Banda Aceh mencapai ketuntasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembelajaran Snowball Throwing materi volume limas segiempat siswa SMPN 9 Banda Aceh. Pendekatan pada penelitian ini berupa pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah jenis eksperimen. Desain penelitian ini adalah design one-shot case study. Sampel yang diambil pada proses penelitian ini adalah 20 orang dari 100 populasi yang dipilih secara random. Berdasarkan hasil penelitian didapat = 1,729. Jadi karena > yaitu 5,62 > 1,729, maka ditolak dan diterima yang berarti model pembelajaran Snowball Throwing materi limas segiempat SMP Negeri 9 Banda Aceh mencapai ketuntasan. Bertolak pada proses penelitian yang terjadi, dapat disimpulkan bahwa menggunakan metode pembelajaran snowball throwing pada materi limas segiempat kelas VIII SMP Negeri 9 Banda Aceh terjadi peningkatan pemahaman pada siswa. Kata kunci : pembelajaran Snowball Throwing, volume limas segiempat
ABSTRACT It starts this study because the number of unsatisfactory grades during the quadrilateral pyramid volume of material at a grade VIII. This is because teachers have only do the teaching and learning process with the method and system of lecture course. The research problem is whether Snowball Throwing learning materials quadrilateral pyramid volume SMPN 9 Banda Aceh achieve mastery. The purpose of this study was to determine how the learning material Throwing Snowball quadrilateral pyramid volume SMPN 9 Banda Aceh. The approach in this research is a quantitative approach. This type of research is a kind of experiment. This study design is a design one-shot case study. Samples taken in the process of this research are 20 people out of 100 randomly selected population. Based on the research results obtained = 1,729. So because > for 5,62 > 1,729, then rejected and accepted meaningful learning models Snowball Throwing material quadrilateral pyramid SMP Negeri 9 Banda Aceh achieve mastery. Contrary to the research process that occurs, it can be concluded that the use of learning methods snowball throwing on a quadrilateral pyramid material class VIII SMP Negeri 9 Banda Aceh increased understanding in students. Keywords: learning Snowball Throwing, quadrilateral pyramid volume
PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Pendidikan senantiasa berkenaan dengan manusia, dalam pengertian sebagai upaya sadar untuk membina dan mengembangkan kemampuan dasar manusia seoptimal mungkin sesuai dengan kapasitasnya.
Proses pendidikan yang dilaksanakan di sekolah pada dasarnya adalah kegiatan belajar mengajar yang bertujuan agar siswa memiliki hasil yang terbaik sesuai kemampuannya. Salah satu tolak ukur yang menggambarkan tinggi rendahnya keberhasilan siswa dalam belajar adalah hasil belajar. Hasil belajar dapat di lihat dari tiga
Jurnal Ragam Ilmu Agustus 2014
aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, aspek psikomotor. Dalam mencapai ketiga hal tersebut siswa harus belajar dengan tekun, namun banyak siswa yang merasa jenuh dengan cara belajar yang di alami sekarang. Para pengajar dapat menciptakan suasana menarik dalam melaksanakan proses belajar dengan cara menerapkan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik, sekaligus keterampilan social, termasuk interpersonal skill. Pembelajaran kooperatif juga dapat diterapkan pada saat guru mengajar materi volume limas segiempat yang terdapat pada kelas VIII sekolah menengah pertama. Materi volume limas segiempat merupakan salahsatu materi yang kurang dikuasai oleh siswa sekolah menengah pertama, banyak kendala yang didapat siswa pada saat menjawab pertanyaan tentang volume limas terutama volume limas segiempat. Berdasarkan observasi dan dokumentasi siswa kelas VIII di SMPN 9 Banda Aceh, Tahun Ajaran 2012/2013 menunjukkan belum tercapainya nilai kentutasan yang maksimal, sehingga belum mencapai tujuan pembelajaran yang baik. Setelah melakukan wawancara dengan guru disekolah tersebut banyak fakta yang menyatakan bahwa guru belum menerapkan metode pembelajaran pada setiap proses kegiatan belajar mengajar. Guru hanya menggunakan metode mengajar konvensional, yaitu pembelajaran yang secara dominan hanya dilakukan oleh guru. Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Sudjana (2003:3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor. Dimyanti dan Mudjiono (2006:3) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tidak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotor. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan
tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu keberhasilan belajar dapat dipengaruhi oleh guru sendiri, dimana guru masih menerapkan system yang menuntut guru sendiri yang aktif dibandingkan dengan siswa. Guru dapat menciptakan suasana belajar yang aktif dan kreatif dengan cara menerapkan pembelajaran kooperatif, salah satunya model pembelajaran Snowball Throwing. Model pembelajaran Snowball Throwing, yaitu sebuah model pembelajaran yang akan membantu siswa lebih aktif dan cepat memahami konsep materi yang diberikan. Model ini didasarkan pada paham kontruksivisme, yang menitikberatkan terjadinya proses belajar pada siswa. “Pembelajaran merupakan upaya penciptaan kondisi yang kondusif, yaitu membangkitkan kegiatan belajar efektif di kalangan para siswa”. Model ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam matematika, yang mengoptimalkan segala potensi yang ada dalam diri siswa. Alur pembelajaran Snowball Throwing ini adalah melakukan pembelajaran dengan berdiskusi atau berdialog, dan menuliskannya sebagai kesimpulan terakhir.langkah-langkah yang terdapat dalam pembelajran Snowball Throwing dapat membuat siswa lebih mampu dalam memahami materi karena pembelajaran ini menunut siswa dapat membuat soal.
LANDASAN TEORITIS Aktivitas Belajar Belajar dapat diartikan sebagai proses mental yang terjadi dalam diri seseorang dan melibatkan kegiatan berfikir, sehingga terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang di berbagai bidang dalam melakukan interaksi terusmenerus dengan lingkungannya. Jika dalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa orang tersebut mengalami kegagalan didalam proses belajar.untuk mewujudkan kualitas dan kuantitas kemampuan dapat diwujudkan dengan aktivitas belajar yang baik. Aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar. Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah-satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan cirriciri perilaku seperti sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas
Jurnal Ragam Ilmu Agustus 2014
yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya.Aktivitas belajar yang baik dapat diwujudkan juga dalam proses belajar mengajar matematika, dimana matematika dikenal dengan kumpulan angka-angka, kegiatan menemukan dan mempelajari pola serta hubungan. Aktivitas belajar yang menarik dapat diwujudkan dengan menerapkan model pembelajaran salah-satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe pembelajaran Snowball Throwing.
Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif berasal dari kata “cooperative” yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim (Isjoni, 2010:22). Sedangkan menurut Anita Lie (2005:12) pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran gotong-royong yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan teman lainnya dala setiap tugas-tugas yang diberikan. Menurut Yatim (2012:267) Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang
dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik (academic skill) termasuk interpersonal skill. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif pada dasarnya adalah model pembelajaran dengan mengelompokkan siswa yang saling bekerjasama, saling membantu dengan teman lainnya sehingga siswa dapat memaksimalkan kegiatan belajarnya. Tujuan dalam pembelajaran kooperatif menurut (Yatim, 2012:267): 1. Individual: keberhasilan seseorang ditentukan oleh orang itu sendiri tidak dipengaruhi oleh orang lain. 2. Kompetitif: keberhasilan seseorang dicapai karena kegagalan orang lain (ada ketergantungan negatif). 3. Kooperatif: keberhasilan seseorang karena keberhasilan orang lain, orang tidak dapat mencapai keberhasilan dengan sendirian.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Snowball Throwing berasal dari dua kata yaitu “Snowball” dan “Throwing”. Kata Snowball berarti bola salju, sedangkan Throwing berarti melempar, jadi Snowball Throwing adalah melempar bola salju. Pembelajaran Snowball Throwing merupakan salah satu model dari pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
Snowball Trhowing merupakan model pembelajran yang membagi murid didalam beberapa kelompok, yang dimana masingmasing anggota kelompok membuat bola pertanyaan. Menurut Suprijono (2011:8) “Snowball Throwing adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana murid dibentuk dalam beberapa kelompok yang heterogen. Kemudian masing-masing kelompok dipilih ketua kelompoknya untuk mendapat tugas dari guru lalu masing-masing murid membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) kemudian dilempar kemurid yang lain masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Snowball Trhowing adalah suatu model pembelajaran yang membagi murid dalam beberapa kelompok, yang nantinya masing-masing anggota kelompok membuat sebuah pertanyaan pada selembar kertas dan membentuknya seperti bola, kemudian bola tersebut dilempar ke murid yang lain selama durasi waktu yang ditentukan, selanjutnya masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperolehnya. Pembelajaran Snowball Throwing, menggunakan penerapan pembelajaran antara lain: pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas melalui pengalaman nyata, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri (inquiry).
Langkah-Langkah Model Pembelajaran Snowball Throwing Menurut Johar, Rahmah dkk (2006:22) Langkah-langkah pembelajaran model Snowball Trhowing sebagai berikut: 1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan. 2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran 3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada teman kelompoknya. 4. Kemudian masing-masing murid diberi satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
Jurnal Ragam Ilmu Agustus 2014
5. Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu murid ke murid yang lain. 6. Setelah tiap murid mendapat satu bola/satu pertanyaan, diberikan kesempatan kepada murid untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. 7. Guru bersama dengan murid memberikan kesimpulan atas materi pembelajaran yang diberikan. 8. Guru memberikan evaluasi sebagai penilaian pemahaman murid terhadap pembelajaran. 9. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan pesan-pesan moral dan tugas di rumah.
Pembelajaran Snowball Throwing pada Materi Volume Limas Segiempat Pembelajaran Snowball Throwing merupakan salah-satu pembelajaran yang sangat menarik. Pembelajaran Snowball Throwing dapat juga di terapkan pada proses belajar mengajar matematika diantaranya pada materi volume limas segiempat. Penerapan pembelajaran Snowball Throwing pada volume limas segiempat dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Guru menyampaikan materi yang disajikan yaitu tentang volume limas segiempat. 2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk diberikan penjelasan tentang volume limas segiempat. 3. Masing-masing ketua kelompokkembali ke kelompoknya, kemudian menjelaskan materi volume limas segiempat yang disampaikan guru kepada teman kelompoknya. 4. Kemudian masing-masing murid harus membuat satu pertanyaan pada selembar kertas tentang volume limas segiempat yang telah dijelaskan. 5. Kemudian kertas yang berisi soal tentang volume limas segiempat tersebut di buat seperti bola dan dilempar dari satu murid ke murid yang lain. 6. Setelah tiap murid mendapatkan satu bola/satu pertanyaan, diberikan kesempatan kepada murid untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas yang berbentuk bola tersebut. 7. Guru bersama murid memberikan kesimpulan tentang materi volume limas segiempat. 8. Guru memberikan evaluasi tentang volume limas segiempat sebagai penilaian
pemahaman murid terhadap pembelajaran. 9. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan pesan-pesan moral dan tugas di rumah.
METODELOGI PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena dalam penelitian ini menggunakan data-data yang dapat di olah dengan menggunakan metode statistik. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian eksperimen. Desain penelitian ini adalah pre-experimen yaitu onesnot case study. One-shot case study dimaksudkan untuk menunjukkan kekuatan pengukuran dan nilai ilmiah suatu desain penelitian. Paradigma tersebut dapat dibaca bahwa terdapat suatu kelompok yang diberi treatment/perlakuan , dan selanjutnya diobservasi hasilnya. (treatment adalah sebagai variabel independen, dan hasil adalah sebagai variable dependen). Jadi, dengan menggunakan design one-shot case study Peneliti ingin mengetahui apakah model pembelajaran Snowball Throwing efektif jika diterapkan pada materi volume limas segiempat.
Subjek Penelitian Subjek penelitian dipilih secara random (random sampling), yaitu subjek diambil dengan cara undian, dimana didalam undian tersebut terdiri dari kelas VIII-1 hingga kelas VIII-5. Dari cara pengambilan sample tersebut terpilih kelas VIII-4 sebagai subjek penelitian yang terdiri dari 20 orang, yang akan melakukan tes penelitian tentang pembelajaran Snowball Throwing materi volume limas segiempat.
Teknik Pengumpulan Data Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data ketuntasan hasil belajar siswa pada materi volume limas segiempat terhadap. Untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu nilai siswa yang diperoleh dari hasil tes. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes, tes atau contoh soal yang dibuat harus termasuk bagian dari kisikisi soal yang telah disusun sebelumnya. Soal tes dibuat dalam bentuk essay dengan banyaknya butir soal adalah 4 buah. Tes di diberikan setelah di ajarkan materi volume limas segiempat. Setiap soal yang dijawab benar diberi nilai 25, sehingga nilai yang
Jurnal Ragam Ilmu Agustus 2014
diharapkan diperoleh adalah 100 jika siswa dapat menjawab semua soal dengan benar.
distribusi t diperoleh nilai dk = 19, dari daftar distribusi t didapat = 1,729. Jadi karena
HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 9 Banda Aceh. Seperti telah dijelaskan bahwa data pada penelitian ini adalah nilai siswa yang diperoleh dari hasil tes yang dilakukan pada siswa kelas VII-1 SMP Negeri 9 Banda Aceh. Tes ini dilakukan dengan memberikan soal kepada siswa-siswa. Banyaknya soal adalah 4 buah dalam bentuk essay. Data hasil tes 25 orang siswa kelas VII-4 yang dijadikan sampel pada penelitian Sebelum data dianalisis dengan menggunakan uji statistik t, maka terlebih dahulu data tersebut harus memenuhi syarat analisis yaitu normalitas sebaran data. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah skor yang didapatkan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dari nilai tes yang diperoleh siswa kelas VII SMP Negeri 9 Banda Aceh. Siswa berjumlah 20 orang dan nilai yang terendah dari 20 orang siswa adalah 66 dan nilai yang tertinggi dari 20 orang siswa adalah 90. Pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan adalah 4, maka dari tabel distribusi chi-kuadrat diperoleh = 9,49. Karena
<
, maka dapat
disimpulkan bahwa sebaran data nilai test siswa pada pembelajaran snowball throwing materi limas segiempat siswa SMP Negeri 9 Banda Aceh berdistribusi normal. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistic uji-t pada . Hipotesis tersebut diuji dengan menggunakan uji-t pihak kanan karena berdasarkan penjelasan sebelumnya penulis menduga bahwa model pembelajaran Snowball Trhowing materi volume limas segiempat siswa SMP Negeri 9 Banda Aceh mencapai ketuntasan. Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya didapat rata-rata kelas = 79, simpangan baku = 7,18 dan n = 20. Perhitungan dengan menggunakan statistik uji t adalah
Dengan taraf signifikan dan banyak kelas interval = 4 maka derajat kebebasan = (n-1) = (20-1) = 19. Dari tabel
>
yaitu 5,62 > 1,729,
maka ditolak dan diterima yang berarti model pembelajaran Snowball Throwing materi limas segiempat SMP Negeri 9 Banda Aceh mencapai ketuntasan.
Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan ini bertujuan untuk membuat kesimpulan akhir dari penelitian yang peneliti laksanakan di SMP Negeri 9 Banda Aceh. Sampel yang di peroleh secara random yaitu kelas VIII-4 dari seluruh kelas VII SMP Negeri 9 Banda Aceh. Peningkatan kemampuan berpikir siswa dalam penelitian ini dilihat dari hasil tes yang diberikan pada pertemuan terakhir. Tes berbentuk essay yang berjumlah 4 butir soal, kemampuan yang diharapkan adalah proses berpikir dalam menyelesaikan soal tersebut yaitu terlihat dalam siswa menguasai konsep volume limas segiempat dengan menggunakan alat bantu maupun tidak. Setelah melakukan proses pembelajaran pada kelas sampel, peneliti memberikan test akhir . Dari hasil test nilai rata-rata hasil belajar siswa setelah pembelajaran melalui penerapan metode pembelajaran Snowball Throwing yaitu 81. Nilai rata-rata test pada kelas VIII-4 melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal di SMP Negeri 9 Banda Aceh yaitu 70. Ini artinya siswa sudah mencapai ketuntasan pada materi volume limas segiempat melalui metode pembelajaran Snowball Throwing di kelas VII-4 SMP Negeri 9 Banda Aceh. Dimana model kooperatif tipe Snowball Throwing memiliki dampak yang baik bagi siswa dalam proses belajar mengajar.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Snowball Throwing dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika pada materi volume limas segiempat VIII SMP Negeri 9 Banda Aceh. Siswa mencapai ketuntasan, hal ini terlihat dari nilai rata-rata siswa yang melebihi Kriteria Ketuntasan Minimal di SMP Negeri 9 Banda Aceh yaitu 70. Aktivitas siswa aktif, hal ini disebabkan karena aktivitas siswa dikatakan baik apabila ada waktu yang digunakan untuk melakukan setiap kategori aktivitas sesuai dengan alokasi waktu yang termuat dalam perangkat pembelajaran dengan toleransi. Siswa
Jurnal Ragam Ilmu Agustus 2014
merespon pembelajaran ini sangat baik karena untuk setiap aspek yang direspon lebih dari 80% siswa memberikan tanggapan yang positif.
Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, saran-saran yang dapat dilihat adalah Metode pembelajaran kooperatif merupakan salah-satu alternative untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, diharapakan kepada Guru agar dapat menerapkan metode pembelajaran kooperatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Diharapkan kepada guru untuk lebih sering belajar dalam kelompok agar siswa lebih termotivasi dalam belajar dan membiasakan diri dalam kondisi demokratis. Diharapkan kepada guru bidang studi matematika agar lebih rutin memberikan soalsoal dalam bentuk pemecahan masalah. Diharapkan kepada guru bidang studi matematika dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif harus lebih terampil dalam menciptakan suasana yang baik agar waktu yang digunakan efektif.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Isjoni. 2010. Cooperative learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabet Johar, Rahmah dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Banda Aceh Universitas Unsyiah. Lie Anita. 2012. Cooperative learning. Jakarta: Grasindo Mulyasa. E. 2005. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nuharini Dewi. 2008. Belajar Matematika. Jakarta: Erlangga Prasetyo Bambang. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Purwanti, Dwi. 2006. Meningkatkan Kemampuan Siswa Tentang Model Pembelajaran Snowball Throwing SD Negeri Koalisi Nasional Ngaliyan Kampus 01, 03, dan 07 pembagian pada kelas IV. Jawa Tengah. PGKSD Universitas Negeri Semarang. Riyanto Yatim. 2012. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Grup. Rizatillah. 2012 penerapan metode discovery learning pada materi prisma untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas viii smp n 2 montasik aceh besar tahun ajaran 2012/2013. Skripsi. Banda Aceh. Universitas IAIN Ar-Raniry. Sudjana. 2002. Strategi Mengajar Matematika Modul 1-3. Jakarta. Sudjana, 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Universitas Syiah Kuala. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Syiah Kuala. Wijayanti, Nina. 2010. Penerapan model pembelajaran snowball throwing Materi Keliling dan Luas Persegi Panjang dan Persegi pada siswa kelas III SD Negeri Kaumrejo 01 Ngantang. Skripsi. FMIPA Universitas Negeri Malang.