JURNAL PLURALITAS DALAM ELEMEN AGAMA PADA FILM (Studi Analisis Semiotika tentang Makna Pluralitas dalam Elemen Agama pada Film India “PK”)
Oleh: Putri Aruma Wardani D0211081
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016
PLURALITAS DALAM ELEMEN AGAMA PADA FILM (Studi Analisis Semiotika Tentang Makna Pluralitas Dalam Elemen Agama Pada Film India “PK”)
Putri Aruma Wardani Firdastin Ruthnia Y
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Univerditas Sebelas Maret Surakarta
Abstract Ethnic and racial plurality in the country of India also has an impact on religious plurality. A major threat in the country that has a religious plurality is a conflict between groups that can impact a split in the country. Movie as a media can be used for sending message about current issue to the public and the movie can be started from the phenomena. It’s like the “PK” movies, which discusses about religious plurality. This study aims to find about the meaning of plurality interpreted with symbols and sign are displayed in scenes “PK” movies. The methodology that be used in this research was a descriptive qualitative one with semiotics analysis approach, with technique collecting data through shot that chosen from several scene which there are elements related with religious plurality. From religious plurality, then focused on the religious elements are categorized into religious belief, religious symbol and religious ritual. Technique of analyzing data used by the writer is Charles Sanders Pierce semiotic method. Technique of analyzing data used by the writer is Charles Sanders Pierce semiotic method. The writer sees the sign from icon, index and symbols. The conclusion from this study is the belief that showing obedience to God , but instead construct our thinking to other groups , symbols may be an identity which raises a prejudice and discrimination , as well as rituals that serve as a real form of obedience someone who aims to bring to God . Yet there is an implied message to be conveyed through the film on the plurality of religions , where that every religion teaches compassion , tolerance and mutual respect aimed at God Keyword: Semiotic, Plurality, Religious Element, Film
1
Pendahuluan Film memiliki kemampuan untuk menarik perhatian orang, terlebih lagi dikarenakan film memiliki kemampuan mengantar pesan secara unik. Film merupakan salah satu bentuk media massa yang umumnya bersifat menghibur. Film menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, lawak dan sajian teknis lain kepada khalayak.1 Dalam komunikasi massa proses penyebaran pesan ditujukan kepada massa yang abstrak, dimana komunikasi tidak mengetahui ataupun mengenal khalayak yang menerima pesan mereka. Begitu pesan disampaikan, tidak diketahui apakah pesan tersebut diterima, dimengerti ataupun dilakukan oleh khalayak. Demikian juga dengan khalayak film.2 India merupakan salah satu negara yang memiliki pengaruh dalam dunia perfilman terhadap negara-negara lain. Salah satu
pengaruh tersebut adalah
budayanya. Dalam filmnya, India selalu menampilkan kebudayaan yang khas dari negara tersebut, baik dari kebudayaan simbol dan lambang agama seperti patung dewa maupun tentang tradisinya seperti cara berpakaian dan nyanyian. Jika ditelusuri lebih lanjut dalam sejarah mengenai agama-agama yang ada di dunia, pluralistik dalam beragama dan pemahaman yang dikenal sekarang bukan merupakan hal yang baru.3 Ancaman besar bagi sebuah bangsa yang memiliki pluralitas kebudayaan dan agama adalah potensi konflik antar kelompok yang dapat berakibat perpecahan didalam negara. Potensi konflik ini antara lain dapat berupa bentuk kekerasan, pemaksaan kehendak, perusakan tempat ibadah, dan lain sebagainya. Seperti yang terjadi pada tahun 1947 yaitu insiden perang dan konflik India dengan Pakistan.Meskipun konflik tersebut terjadi dikarenakan perebutan perbatasan, namun setelah di telusuri lebih lanjut pembagian perbatasan tersebut terdapat unsur agama yang mempengaruhinya.Perebutan wilayah Kashmir menjadi konflik terlama yang 1
Dennis Mc Quail, TEORI KOMUNIKASI MASSA suatu pengantar, Jakarta: Erlangga, 1996, hlm 13 Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, Bandung,:Remaja Rosdakarya, 2002, hlm 56. 3 Anis Malik Toha , TREN PLURALISMEE AGAMA Tinjauan Kritis, Jakarta: Perspektif, 2005, hal 19. 2
2
dihadapi oleh kedua negara.Perselisihan atas wilayah Kashmir menyangkut persoalan agama
dan
politik.hal
tersebut
berdampak
buruk
terhadap
perekonomian
pengembangan Pakistan sehingga sangat mempengaruhi kelangsungan hidup di negara tersebut.4 Berbagai pesan mengenai pluralitas agama dapat disampaikan melalui media apapun, salah satunya melalui film.Industri film India sering kali disebut sebagai Bollywood untuk menganalogikan dengan Hollywood, yang merupakan industri film terbesar di Amerika.Bollywood adalah salah satu unsur penting yang membentuk seluruh struktur industri perfilman India.Bollywood ini menunjuk kepada terminology film-film berbahasa India, di mana bahasa ini merupakan bahasa nasional India. 5 Setelah laris dengan filmnya 3 Idiot, Rajkumar Hirani kembali mengeluarkan film yang berjudul “PK”.Film yang berdurasi selama 153 menit ini mulai ditayangkan di bioskop pada tanggal 19 Desember 2014.Sama halnya dengan film sebelumnya, film ini juga tidak tayang di seluruh bioskop Indonesia, karena terdapat unsur yang menyinggung agama dalam pesan yang disampaikan melalui Film ini.Film yang dibintangi oleh Aamir Khan dan Anushka Sharma ini merupakan film komedi yang mengisahkan tentang orang yang berasal dari planet lain atau alien yang diturunkan ke bumi untuk sebuah penelitian.6 Film ini menarik untuk diteliti karena mengangkat hal yang sederhana seperti agama yang dimiliki oleh setiap individu dan merupakan film pertama yang berani mengkritik
bagaimana
setiap
individu
mempercayai
keyakinannya
dan
memperlihatkan bagaimana setiap individu berkomunikasi dengan Tuhannya masingmasing.Banyak perbedaan pandangan hidup yang dapat dijadikan pembelajaran 4
Muqarrab Akbar, 2015. Pakistan: An Islamic State or a State for Muslims? A Critical Appraisal of Islam’s Role in Pakistan, Pakistan Journal of Islamic Research Vol 15,. http://www.bzu.edu.pk/PJIR/vol15/eng2.pdf 5 Irwan Suhanda. 2007. Kumpulan Artikel Kompas. India: Bangkitnya Raksasa Baru Asia: Calon Pemain Utama Dunia Di Era Globalisasi. Jakarta: Buku Kompas. Hlm 80. 6 Vega Probo. 2014. Jadi Elien Pencari Tuhan, Aamir Khan Di Gugat. CNN Indonesia. http:// www.cnnindonesia.com/hiburan/20141230140027-220-21334/jadi-alien-pencari-tuhanaamir-khan-digugat/ diakses pada tanggal 29 oktober 2015, pukul 22.15 WIB
3
dalam kehidupan sehari-hari khusunya dalam hal beragama dan tentunya memiliki makna tersendiri.
Rumusan Masalah Bagaimanakah makna pluralitas dalam elemen agama yang diinterpretasikan melalui lambang dan simbol pada film India “PK” melalui studi analisis semiotik?
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis makna pluralitas dalam elemen agama yang diinterpretasikan melalui lambang dan simbol yang di tampilkan pada berbagai adegan dalam film PK melalui studi semiotik.
Tinjauan Pustaka a. Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris Communication berasal dari kata latincommunication, dan berseumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama dalam makna. Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss mendefinisikan komunikasi sebagai proses penciptaan makna antara dua orang atau lebih. Lebih lanjut lagi, menurut Pace dan Faules, terdapat dua bentuk umum tindakan yang dilakukan oleh orang yang terlibat dalam komunikasi, yaitu penciptaan pesa dan penafsiran pesan.Pesan yang dimaksud tidak harus berupa kata-kata atau pesan verbal, namun juga berupa pesan nonverbal.7
b. Komunikasi Massa Dan Film Para ahli komunikasi membatasi pengertian komunikasi massa pada komunikasi dengan media massa, misalnya surat kabar, majalah, radio, televisi 7
Deddy Mulyana, ILMU KOMUNIKASI Suatu Pengantar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003, Hal 41.
4
atau film. 8Film adalah sebuah gambar bergerak yang memiliki bentuk dominan dari komunikasi massa. Film merupakan sebuah industri bisnis yang diproduksi secara kreatif dan memenuhi imajinasi orang-orang yang bertujuan memperoleh estetika. Secara umum, informasi yang diperoleh oleh manusia didapatkan dari indra penglihatan. Oleh sebab itu, film-film dan informasi yang diberikan melalui televisi memiliki pengaruh besar untuk menyampaikan propaganda, dibandingkan dengan makalah atau media cetak.9
c. Film Sebagai Representasi Realitas Khalayak Film yang merupakan suatu alat media massa juga berfungsi sebagai representasi dari realitas masyarakat yang ada. Menurut Turner, makna film sebagai representasi dari realitas masyarakat. Sebagai representasi dari realitas, film membentuk dan “menghadirkan kembali” realitas berdasarkan kode-kode, konvensi-konvensi
dan
ideology
dari
kebudayaan.
Film
dalam
mereprensentasikan realitas akan selalu terpengaruh oleh lingkup sosial dan ideology, dimana film tersebut dibuat dan akan berpengaruh bagi masyarakatnya. Graeme Turner menyebutkan bahwa perspektif yang dominan dalam sebuah studi tentang hubungan film dan masyarakat sebagai pandangan yang refleksionis, yaitu film dilihat sebagai cermin yang memantul kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai dominan dalam kebudayaan.10
d. Semiotika Dalam Film Analisis semiotik merupakan cara atau metode untuk menganalisis atau memberikan makna-makna terhadap lambang-lambang yang terdapat suatu paket lambing-lambang pesan atau teks. Teks yang dimaksud dalam hubungan ini 8
Onong Uchjana, Op. cit. hal 9. Cheah, Philip & Tony Rayns. Membaca Film Garin. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2002. Hlm 44. 10 Budi Irawan, Film, Ideology, Dan Militer, Yogyakarta: Media Pressindo,, 1999, Hal 15 9
5
adalah segala bentuk serta system lambang baik yang terdapat pada media massa (seperti berbagai paket tayangan televisi, karikatur media cetak, film, sandiwara, radio, dan berbagai bentuk iklan) maupun yang terdapat di luar media massa (seperti karya lukis, patung, candi , monumen, fashion show, dan menu makanan pada suatu food festival. Urusan analisis semiotik adalah melacak makna-makna yang diangkut dengan teks berupa lambang. Dengan kata lain, pemaknaan terhadap lambang-lambang dalam tekslah yang menjadi pusat perhatian analisis semiotik.11
e. Pluralitas Pluralitas merupakan realitas yang mewujud dan tidak mungkin dipungkiri, yaitu suatu hakikat perbedaan dan keragaman yang timbul semata karena memang adanya kekhususan dan karakteristik yang diciptakan Allah SWT dalam setiap ciptaan-Nya. Pluralitas yang menyangkut agama berarti pengakuan akan cksistensi agama-agama yang berbeda dan beragam dengan seluruh karakteristik dan kekhususannya, dan menerima ke-"lain"-an yang lain beserta haknya untuk berbeda dalam beragama dan berkeyakinan. Bahkan dalam teks wahyu yang dirujuk, menegaskan bahwa perbedaan dan keberagaman bangsa-bangsa, syariat dan falsafah hidup memang dikehendaki oleh Allah SWT, dan sampai beberapa ulama tafsir menyatakan bahwa perbedaan dan keberagaman ini merupakan alasan penciptaan.12
f. Makna Agama Menurut Jalaludin, agama merupakan sebuah keyakinan yang dimiliki setiap manusia untuk menjadi pedoman dalam kehidupan. Agama berasal dari bahasa Sanskerta yang tersusun dari kata a yang berarti “tidak” dan gam berarti “pergi”. Dalam bentuk harfiah yang terpadu, kata “agama” berarti tidak pergi, tetap di 11 12
Pawito Ph.D., Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara, 2007. Hal 155. Anis Malik, Op. Cit, hal 1.
6
tempat, langgeng, abadi yang diwariskan secara terus-menerus dari satu generasi kepada generasi yang lainnya.13
g. Elemen Agama Secara spesifik, agama merupakan seperangkat kepercayaan-kepercayaan, simbol-simbol, dan ritual-ritual yang diampu bersama dan bersifat stabil yang berfokus pada kesakralan. Menurut Conklin, stabilitas itu diartikan bahwa agama merupakan suatu institusi yang dipertahankan sepanjang masa oleh pengikutnya. Masjid, gereja, dan vihara mempakan institusi-institusi yang sama dengan yang ada pada beberapa abad yang lalu, meskipun dalam perjalanannya mengalami perubahan elemen-elemen isi—misalnya: kepercayaan, simbol, dan ritual— maupun pergantian secara total pengikutnya antar waktu.14
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis semiotika Charles Sanders Pierce.dengan obyek penelitian adalah adegan-adegan dalam film India “PK yang menggambarkan tentang pluralitas dalam elemen agama di India. Sumber data diperoleh dengan menggunakan data sekunder di mana peneliti menggunakan data utama berupa film India “PK” yang kemudian peneliti hubungkan dengan sumber lain, seperti buku, jurnal dan internet yang terkait. Peneliti menganalisis data dari tanda-tanda yang terdapat pada pesan-pesan komunikasi dalam film India “PK” dengan menggunakan analisis Charles Sanders Pierce. validitas data menggunakan triangulasi teori.
13 14
Koko Abdul Kodir, Metodologi Studi Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2014, hal 38. Purwanto, Pemikiran Masyarakat Sebagai Jiwa Agama: Identitas Kegamaan Suatu Masyarakat, Jurnal Religio Volume 1, Nomor 1, Maret 2011.
7
Sajian dan Analisis Data a. Keyakinan/Kepercayaan
Gambar 1 Interpretasi Kepercayaan Setiap Tokoh Kepada Tuhannya 1. Ikon kepercayaan dalam film PK hanya diperlihatkan dengan adanya patung dewa yang diilustrasikan sebagai Tuhan bagi penganut agama Hindu. 2. Indeks mengacu pada lambang yang dimaknai karena adanya hubungan sebab-akibat terlihat pada perubahan ekspresi Jaggu dan Sarfaraz yang kecewa karena perbedaan agama. 3. Simbol diperlihatkan pada adegan Mr. Sahni yang selalu membawa patung dewa dan memasang foto seorang tokoh agama disetiap sudut rumahnya. Hal ini merupakan perlambangan bersifat konvensional yang terdapat dalam simbol yang menandakan makna kepatuhan kepada Tuhan.
8
b. Simbol Agama
Gambar 2 Interpretasi Simbol-Simbol Setiap Agama Pada Film “PK” 1. Ikon dalam kategori ini hanya terdapat pada agama Hindu yang mengilustrasikan patung dewa berbentuk manusia dengan dewa Siwa dan umat Kristen yang mengilustrasikan anggur atau wine sebagai darah untuk menyucikan manusia. Tidak terdapat tanda ikon dalam agama Islam dan Sikh, karena tidak terdapat lambang yang dapat dimaknai sebagai tiruan atau ilustrasi. 2. Indeks dalam kategori simbol dapat dikatakan hanya sebagai sebuah kewajiban umat kepada Tuhannya. Seperti pada agama Kristen yang memiliki tanda indeks tentang patung Yesus yang di salib sebagai sebuah penebusan dosa untuk umatnya, Islam memiliki tanda indeks tentang jilbab yang wajib dikenakan sebagai seorang muslim perempuan, sedangkan agama Sikh memiliki tanda indeks tentang ciri-ciri seperti berambut panjang dan memakai turban bagi penganut Sikh yang diwajibkan setelah menjalani pembaptisan.
9
3. Pada kategori ini, banyak adegan yang menunjukan tanda simbolik seperti sesaji yang digunakan umat Hindu untuk bersembahyang yang melambangkan harta, jilbab dan peci bagi umat agama Islam baik untuk sembahyang maupun menjadi identitas seorang muslim, salib bagi umat Kristen yang melambangkan identitas dari penganut Kristen, dan turban bagi agama Sikh sebagai penutup kepala yang juga menjadi sebuah identitas. c. Ritual Agama
Gambar 3 Interpretasi Ritual-Ritual Setiap Agama Pada Film “PK” 1. Ikon dalam kategori ritual hanya diperlihatkan dengan adegan pada agama Hindu yang memberikan tanda ikon dengan adanya patung besar yang berbentuk manusia yang di ilustrasikan sebagai Lingga atau dewa Siwa dan pada agama Kristen yang memberikan tanda ikon dari air yang di gunakan untuk pembaptisan yang diilustrasikan sebagai air suci. Tidak terdapat ikon dalam agama Islam dan Sikh. Hal ini dikarenakan agama tersebut tidak terfokus pada suatu tanda atau lambang yang diilustrasikan
10
ke dalam bentuk sesuatu. Saat menjalankan ritual agama Islam dan Sikh hanya terfokus berdoa dengan Tuhannya. 2. Pada adegan ritual, tanda indeks dapat divisualisasikan dengan scene seperti PK berendam di sebuah sungai yang dianggap suci bagi agama Hindu yang menunjukan niat untuk menyucikan diri dari dosa. Pada agama Kristen, tanda indeks ini ditunjukan dengan menjalani pembaptisan sebagai bentuk niat dari seseorang untuk masuk ke agama Kristen. Kemudian umat Islam yang ditunjukkan dengan melaksanakan shalat sebagai bentuk niat dan ketaatan kepada Tuhan, sedangkan umat Sikh ditunjukan dengan cara menyembah dan berdzikir di sebuah Gurdwara seperti yang dilakukan oleh PK. Indeks merupakan sebuah tanda yang diciptakan karena adanya sebab-akibat, sehingga dalam hal ritual, yang menunjukan adanya kesungguhan di setiap individu untuk dapat berkah dari Tuhan. 3. Simbol Simbol dalam kategori ini hanya terdapat pada agama Hindu yang mengilustrasikan batu berbentuk tabung di pinggir sungai menjadi sebuah tanda yang dimaknai sebagai batu Lingga yang dianggap suci dan percikan air saat berada di kuil yang diilustrasikan sebagai bentuk dari doa agar mendapat berkah dari Tuhan. Agama Kristen yang memberikan tanda simbol pada lirik nyanyian yang disepakati berisi sebuah pujian yang mengagungkan nama Tuhan Yesus. Kemudian pada agama Islam yang memberikan tanda simbol pada peci dan tasbih yang disepakati sebagai sebuah identitas dan sebagai sebuah kelengkapan bagi umat Islam untuk beribadah.
Kesimpulan Setelah melakukan analisis pada scene-scene yang terkait dengan menggunakan metode semiotika Pierce tentang bagaimana memaknai pluralisme elemen agama 11
yang terjadi dalam film “PK”, penulis memberikan kesimpulan dengan Pemaknaan pluralisme elemen agama di kategorikan menjadi 3 aspek, yaitu: a. Keyakinan/Kepercayaan Dalam film ini memperlihatkan gambaran bagaimana seorang umat patuh dan taat akan agama yang di yakininya, namun ketaatan tersebut terkadang membentuk dan mengkonstruksi pemikiran kita terhadap kelompok agama lain. Hal ini dapat berdampak negatif, di mana pemikiran tersebut akan mempengaruhi perilaku seseorang seperti cara pandang dan cara memperlakukan kelompok lain dalam memandang individu. b. Simbol-simbol agama Dengan adanya simbol sebagai identitas sebuah kelompok agama, maka akan menimbulkan sebuah prasangka dan diskriminasi terhadap kelompok lain. Simbol yang seharusnya dapat menjadi identitas dan menjadi sebuah kebanggaan bagi suatu kelompok atas keyakinannya, justru menimbulkan sebuah prasangka yang negatif. Meskipun prasangka ini tidak secara langsung di gambarkan melalui scene-scene yang ada, namun pesan yang disampaikan cukup membuat persepsi bahwa selama ini masyarakat terlihat hidup berdampingan, akan tetapi di dalam kelompok mereka tetap memiliki persepsi dan pemikiran serta cara panadang sendiri dalam melihat kelompok lain. Prasangka ini menimbulkan sebuah pembenaran suatu kelompok di atas kelompok lain sebagai bentuk kebutuhan aktualisasi dan eksistensi diri. c. Ritual Agama Ritual ditujukan sebagai bentuk nyata atas ketaatan seseorang kepada agama yang diyakininya. Setiap agama memiliki ritual yang berbeda dan memiliki makna yang berbeda pula, baik dalam cara upacara keagamaan, ibadah, dan dalam membutikan pengorbanannya di hadapan Tuhan. Jika dipahami lebih lanjut, ritual upacara keagamaan, ibadah dan bentuk pengorbanan memiliki makna yang sama yaitu bertujuan untuk lebih mendekatkan diri dengan Tuhannya. Perbedaan tersebut tercipta karena adanya sebuah budaya yang 12
menjadi landasan dan latar belakang setiap daerah. Bahkan satu kelompok yang sama, dapat berbeda cara ibadah dan cara mereka memaknai agamanya hanya karena budaya negara yang berbeda.
Saran Dari hasil penelitian, maka penulis memiliki beberapa saran sebagai berikut: 1. Untuk sutradara, diharapkan dapat mempertahankan film yang dapat menjadi inspirasi dan dapat menjadi instropeksi masyarakat tentang agama
bahkan
menambah film-film mengenai kritik tidak hanya tentang agama, namun dapat di bidang politik, konflik negara ataupun tentang masalah kesenjangan sosial. 2. Untuk penikmat film, hendaknya tidak hanya melihat, namun juga mencerna pesan yang tersirat yang ingin disampaikan oleh sutradara, sehingga tidak menimbulkan kontroversi yang dapat menghalangi seorang sutradara untuk lebih mengeksplor idenya. 3. Selain itu, dalam penelitian ini, peneliti belum menggunakan aspek sinematografi sebagai teknik dalam analisis, hal tersebut karena keterbatasan penulis dalam hal sinematografi dan penulis berharap akan ada penelitian lain yang sejenis sebagai pembanding dengan menggunakan teori lain yang tidak menutup kemungkinan akan mengahasikan interpretasi yang berbeda sehingga dapat memperkaya pengetahuan mengenai semiotika film.
Daftar Pustaka Akbar, Muqarrab. 2015. Pakistan: An Islamic State or a State for Muslims? A Critical Appraisal of Islam’s Role in Pakistan, Pakistan Journal of Islamic Research Vol 15,. http://www.bzu.edu.pk/PJIR/vol15/eng2.pdf Cheah, Philip & Tony Rayns. 2002. Membaca Film Garin. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dennis, Mc Quail. (1996). TEORI KOMUNIKASI MASSA Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga,. Effendi, Onong Uchjana. 2004. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. Irawan, Budi. 1999. Film, Ideology, Dan Militer. Yogyakarta: Media Pressindo. 13
Kodir, Koko Abdul. (2014). Metodologi Studi Islam. Bandung: Pustaka Setia. Mulyana, Deddy. (2003). ILMU KOMUNIKASI Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pawito.(2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: Lkis Pelangi Aksara. Probo, Vega. 2014. Jadi Elien Pencari Tuhan, Aamir Khan Di Gugat. CNN Indonesia. http:// www.cnnindonesia.com/hiburan/20141230140027-220-21334/jadialien-pencari-tuhan-aamir-khan-digugat/ diakses pada tanggal 29 oktober 2015, pukul 22.15 WIB. Purwanto.Maret (2011).Pemikiran Masyarakat Sebagai Jiwa Agama: Elemen Keagamaan Suatu Masyarakat. Jurnal Religio. Volume 1, Nomor 1 Hal 7376. Suhanda, Irwan. 2007. Kumpulan Artikel Kompas. India: Bangkitnya Raksasa Baru Asia: Calon Pemain Utama Dunia Di Era Globalisasi. Jakarta: Buku Kompas.
14