A JURNAL PENGKAJIAN DAN PENERAPAN
TEKNIK INFORMATIKA AB CDEF C B B B " #$ AE
% ' ( !B B
A E
SEKOLAH TINGGI TEKNIK – PLN (STT-PLN) JAKARTA
E B
B B
D
! B B%&$B
C . CA B / AF& ,($ - E
B%&$
%
C E
A
C % 0 C !C % C * % 1 " A " )B "E , A " A ! A F C AE %& $+E . , A , AF ! A F 22345 )6B 57214885987 4885988 - :B 57214885989 + EF 0 ///B FF6) B BE 1 E) A 0 A F&A F; FF6) B BE 0 6 F ,E E F
! % <" <" 0 % ! C . % 1 " % -A , E A+EF 0 7 , )E ) $ 2 F ( = AE )E>
A
CD
E
AB C D EF C B C D C C DB C C C C DB D C A ! C B C "E#$%$F F$&' $ ' (() *BC C ! C C * C C C B F D * *BC A D +B C D C C C C CA , C B "B * C C B D C C C- C C C D DB C B C C * BC B B D
C
B C C B
C
B BD C CBD C C C C BC C D CC B C BD C B * C C D A C * C C /E FBD C * C C D C D C ,B00 C BC B DB C C* ABC C C CBD C C C, C D A C C , B C BC B C C , D D C C C D A C C D C B C C AB C D C BD C C C B D * C A D D C B B C ! C C 1 D C D * C D C 23"F C DBC * BD C BAB* C C C D D C C C C C C C CB * BD C D C FBD C D C * C C C C BD D A $ AB B C C B FBD C BDB* * C C C 2' C C C BC C BD "* *B B C C C C BC C C D % " 4 5"%"6 D C C B B C C CC * BD C D *
"
C
CEFE
. D
"
. ! " A$E F + A) CE,EAE$, , ) $ F A
EEF F
A B
C % DE B%&$B
C C % C B AB %(&)E) B%&$B ))' % A$E) B%&$B B EB AB C A$ D E B%&$B * ' AE B B E)E A ( B B%&$B A $+EAE B ,($ E A ' ( B%&$ * ' -EFAE E B % "
A BACD F
$
C *
C
C
B
CBD
B
C
*
C
D
E
PEDOMAN PENULISAN B C D CEF BA F $ % FE $ $ $ F # $ # A $E C " &EFE, CE E FE
F E & ! F * # E
&D ./ * F E EE #
F '
+ CEFE B B ##
. % #$
F &
E
( F) BB "
A , F$
# ! F E
F$
BB! " # EF) % # $ E ' #
# -
& F / # D E $ ##E + 0 F $ E " $ # 1 !$ E $ E E # F $ ##E # $ F # FE $$ $ 456 F E # , * F 3 E $ F # 47 E 8 $ # E B 9 " B F # $ F
: +9 # $ F #
F 'E E % # E EFE EFE, * F ; -
2 'E E EFE, * F 3 F * F
#
3
' $ F
E $ E
$
F $ # !
$ $ ##E
-
, F$ = F
F
# FE
# # $ F
#
$
B ## FE
$ F F
$
E $
2
CE E 9E E $
JURNAL PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNIK – PLN (STT-PLN) JAKARTA A BACD
EEF A
D
F
F
A AC D D A!"#$ %# ! " & '# # ' B &($ , *#$%# '(&( *#*#$ # )$ %# #* $ ,% A BC D A EF FEFC C ,) , A 2
A!"#$ %# ), $%# B F B
, *#$%# / ' * #
#0 C .( ! "
5
'
#$$E
-. (
/ 0 % D *) $
#%&
( $ ! "
' &)*
AC +,# #
F FBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB %# / , " ,
%#% 1 (334
B B BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
,# $ $E
&
* $ $ B F
4 , 6 #,(
*
)* "
, $#,
/
B B BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
A "#%#% (.# A" ),#& - $,#!%# ,F * #%& ! , %# 1# *);% ,)% %), / , %#% D & " A A F FAF B (B BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
D F E
')* " & B'
1# %)<$ A!"#$ %# )$ A &" A E B F , + ,. D
2E
2
2F
5E
57
5
7
72
7F
1# 2 A!# ' ( $ #%( " / %#< E B &($ FA F A * ,# )$ " &B BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
E
# (" %# A $(& + , & A!# /) ), $ ,& B F B BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
2
D !" & %# $ )") # C# " ' ( $ -=& % , 1),$ - E &BC A . / C < / &(*# + %(% > ' A
E
#%&,#$
($(, +( "#& % 8#&, , A ')* " 8 9' ( )F A A "F : ' ( $ C A E *B A B F B F BC D A D + B BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
,) , ( &
F
' &)*
D* #$ %# #*#$ ,# ' ( $ * $ & ,# 4 , 6 /( & ' &)* ,)! %# / "#$ $ % &A B F B BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
7
2
( < ,# ,!(%& $ $ A B F
A & , '($
/ ,
2
%#% 1
B BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
5
% /($( ' " "(# ' $ ,& &B BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
F
($(, + % %( # 6 & ' &)* +) !, %# $) !, %# /")<$ 8)*# ? + %(% @ +) !, %# 8#&, A, 4%< " - E0 A BC / B BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
E
F
EE
PENGUKURAN KUALITAS CITRA TERWATERMARKING MODEL DCT ( 5"! ! 5 A! " A ' " ) MENGGUNAKAN PSNR Iriansyah B.M Sangadji; Rini Rezeki Sekolah Tinggi Teknik $ PLN (STT PLN) Jl Lingkar Luar Duri Kosambi Jakarta Barat Email ;
[email protected]
CDEF
E
Internet is facility that used to download or upload an information. This information can be text, image, audio and video. Digital image is one of information that used for most of people. Digital image can be loaded through the internet. They use it as collection or use to bussiness. Sometimes most of the people doing the duplication from one device to another device, as consequently rise a concerness for the creator or owner, because a possibility people who abuse the digital image such as to confess the image as his or her mine. Digital Watermark can be right solution, because it can insert an information without human knowing it will keep the originality of copyright. If something happen to digital image, digital watermark can be an evidence to proof an originality of an gital image. Method that used in this final paper is DCT ( Discrete Cosine Transform ). By using this method hopefully can give an accurate mark that can not be influenced by image processing, so the originality of digital image will be constant. F
# extraction, digital watermark, digital image, DCT (Discrete Cosine Transform).
CDEF Internet merupakan sarana yang digunakan untuk menyimpan ataupun mengambil informasi. Informasi ini bisa berupa teks, gambar, audio dan video. Informasi yang banyak dimanfaatkan masyarakat salah satunya adalah citra digital. Citra digital dapat didownload sesuai keinginannya melalui internet. Biasanya mereka jadikan sebuah koleksi bahkan untuk bisnis. Penduplikasian dari media yang satu ke yang lainnya sering dilakukan oleh sebagaian masyarakat, sehingga menimbulkan kehawatiran bagi pihak pencipta atau pemilik karena adanya kemungkinan pihak yang tidak berkepentingan mengakui citra digital tersebut sebagai miliknya. Watermarking dapat dijadikan sebagai solusi yang tepat, karena watermarking mampu menyisipkan suatu informasi tanpa diketahui oleh indra manusia sehingga mampu melindungi hak cipta. Jika suatu saat terjadi sengketa antara satu pihak dengan pihak yang lain, maka watermarking dapat dijadikan sebagai bukti yang nyata. Pada Tugas Akhir ini metode watermarking yang digunakan adalah metode DCT ( Discrete Cosine Transform ). Dengan menggunakan metode ini diharapkan mampu memberikan tanda yang kokoh, yang tahan terhadap pengolahan citra sehingga sebuah citra digital akan terjaga keasliannya. E
# ekstraksi, watermarking, citra digital, DCT (Discrete Cosine Transform).
1. PENDAHULUAN Latar Belakang Internet merupakan teknologi yang menyedia$ kan berbagai informasi seperti teks, gambar, audio dan video. Fasilitas internet yang berfungsi sebagai sistem jaringan terluas di dunia dapat memungkin$ kan untuk melakukan proses pertukaran data dengan mudah, pengambilan data, bahkan melakukan duplikasi terhadap data yang tersedia.
Seiring perkembangan teknologi, salah satu data yang banyak dimanfaatkan masyarakat adalah data digital khususnya citra digital. Adapun teknologi lain yang biasanya digunakan untuk melakukan pertukaran citra digital ataupun melakukan duplikasi citra digital salah satunya adalah handpone. Kita ketahui handpone telah dilengkapi media pertukatan data seperti infrared ataupun bluetooth. Tidak semua orang yang kita jumpai berprilaku baik, ada oknum$oknum atau
JURNAL PETIR VOL. 2 NO. 1 JANUARI 2009
46
pihak yang tidak berwenang sengaja menduplikasi citra digital untuk meraih keuntungan yang sebesar$besarnya, bahkan dijadikan sebagai hak milik yang dapat merugikan dua kali lipat pemilik citra digital tersebut. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi pihak pencipta atau pemilik. Adanya permasalahan di atas, maka perlu metode yang digunakan untuk melindungi hak cipta. Ada beberapa cara untuk melindungi hak cipta atau kepemilikan, diantaranya adalah header marking, visible marking, dan copy protection. Metode tersebut ternyata tidak memberikan solusi yang memuaskan, karena masing$masing metode masih memiliki kelemahan yang berbeda$beda. Kelemahan pada header marking dan visible marking yaitu mudahnya untuk menghilangkan informasi hak cipta pada header dari suatu data digital dengan menggunakan software tertentu, seperti Hex Editor dan sejenisnya. Sedangkan kelemahan pada copy protection yakni proteksi dilakukan pada hadware saja. Watermarking menawarkan solusi untuk masalah ini, karena teknik watermarking melindungi citra digital dengan data tertentu yang tertanam secara permanen di dalam media yang bersangkutan tanpa diketahui oleh orang lain. Watermarking muncul dari salah satu cabang ilmu yang disebut dengan steganography. Ada perbedaan diantara keduanya, pada steganografi informasi rahasia disembunyikan di dalam media digital dimana media penampung tidak berarti apa$ apa, maka pada watermarking justru media digital tersebut yang akan dilindungi kepemilikannya dengan pemberian label hak cipta. Watermarking memanfaatkan kekurangan$ kekurangan sistem indera manusia, seperti mata dan telinga. Adanya kekurangan yang ditemukan, metoda watermarking dapat diterapkan pada berbagai media digital. Terdapat dua teknik yang diterapkan dalam watermarking yaitu teknik watermarking yang bekerja pada domain spasial (spatial watermark), dan teknik watermarking yang bekerja pada domain transform frekuensi (spectral watermark). Dimana masing$masing teknik memiliki kekurangan dan kelebihan. Kelebihan menggunakan teknik watermarking yang bekerja pada domain spasial yakni mudah dan cepat dalam pembuatannya tetapi umumnya watermark tidak kokoh terhadap manipulasi citra, sedangkan jika menggunakan teknik watermarking yang bekerja pada domain frekuensi, watermark lebih kokoh terhadap manipulasi citra. Kali ini akan dicoba menggunakan teknik domain frekuensi. Pada teknik domain frekuensi ada berbagai macam transformasi seperti Wavlete Transform, Discrete Fourier Transform, dan Discrete Cosine Transform. Dipilihnya transformasi DCT (Discrete Cosine Transform), karena metode ini mampu mentransformasikan dalam waktu yang tidak terbatas serta tahan terhadap pengolahan
citra terutama terhadap kompresi. Dengan menggunakan metode DCT (Discrete Cosine Transform) diharapkan mampu melindungi hak cipta atau kepemilikan serta mampu menjadi bukti apabila terjadi sengketa antara pemilik dengan pihak yang lain atau pihak yang tidak berwenang. Tujuan o Menyisipkan citra berupa Logo kedalam citra lain menggunakan model DCT (Discrete Cosine Transform). o Mengukur kualitas citra terwatermarking berdasarkan PSNR. o Pengukuran kualitas dilakukan setelah dilaku$ kan proses pemberian noise, Rotasi dan kompresi. Batasan Permasalahan a. Seluruh citra yang diproses berformat *.JPG. b. Citra asli dan citra watermark berukuran nxm atau nxn, dimana ukuran citra watermark tidak boleh lebih besar dari ukuran citra asli. c. Metode transformasi yang digunakan adalah metode DCT (Discrete Cosine Transform). d. Citra asli, citra watermark, dan citra terwatermark merupakan citra berwarna (RGB). e. Kualitas citra hasil watermarking dinilai secara obyektif dengan PSNR (Peak Signal to Noise Ratio). f. Citra Terwatermark diuji coba dengan penambahan noise, rotasi 90 derajat dan kompresi. g. Implementasi watermarking dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman MATLAB 7.6.
LANDASAN TEORITIS Citra Citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus (continue) dari intensitas cahaya pada bidang dwimatra. Sumber cahaya menerangi objek, objek memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya ini ditangkap oleh alat$alat optik, misalnya mata manusia, kamera, scanner, dan sebagainya, sehingga bayangan objek yang disebut citra tersebut terekam. Berikut proses dari citra digital :
JURNAL PETIR VOL. 2 NO. 1 JANUARI 2009
47
Media Penyimpan
Citra
Digitizer
Komputer Digital
Piranti Tampilan
Gambar 1. Proses Citra Digital Elemen$elemen pemrosesan citra digital melibatkan komponen sebagaii berikut : 1. Digitizer Merupakan sistem penangkap citra digital yang melakukan representasi numerik sebagai masukan bagi komputer digital. Hasil dari digitizer berupa matriks yang elemennya menyatakan nilai intensitas cahaya pada suatu titik. Contohnya : scanner dan kamera digital. 2. Komputer Digital Merupakan sistem pemroses citra, bisa berupa komputer mikro sampai komputer berukuran besar seperti Super Computer yang dapat melakukan berbagai macam pemrosesan citra digital resolusi tinggi. 3. Piranti Tampilan Berfungsi untuk mengkonversi matriks intensitas yang merepresentasikan citra ke tampilan yang dapat diintepretasikan oleh mata manusia. 4. Media Penyimpanan Piranti yang berfungsi untuk menyimpan citra digital secara permanen sehingga citra digital dapat diambil kembali untuk diproses sewaktu$ waktu dan piranti ini biasanya memiliki kapasitas memory yang cukup besar. Sebuah citra yang dihasilkan dari sebuah kamera digital kemudian dilakukan digitalisasi yaitu citra analog yang dibagi menjadi grid(grid membentuk bujur sangkar dan pada setiap grid mengandung jumlah pixel tertentu.
sampling
Citra analog
Citra digital
Gambar 2. Proses Digitalisasi Citra analog dihasilkan sistem optik yang menerima sinyal analog. Citra analog tidak direpresentasikan dalam komputer, semua merupakan fakta, contoh : gambar. Tujuan dari proses Analog Digital Conversi (ADC) adalah agar dapat diakses komputer, karena data asli atau fakta bersifat analog tidak bisa diolah oleh komputer, komputer hanya mengolah data digital. Citra yang digunakan pada penelitian kali ini adalah citra diam. Citra diam adalah citra tunggal yang tidak bergerak. Sebuah citra diubah ke bentuk digital agar dapat disimpan dalam memori komputer atau media lain. Ketika sebuah citra sudah diubah ke dalam bentuk digital, bermacam$ macam proses pengolahan citra dapat dilakukan terhadap citra tersebut, seperti kompresi, noise dan rotasi. Noise dapat disebabkan karena gangguan fisik (optik) pada alat akuisisi maupun secara disengaja akibat pengolahan yang tidak sesuai. Contohnya bintik hitam atau putih secara acak yang timbul pada citra. & E F/ F Watermarking sudah ada sejak 700 tahun yang lalu. Pada akhir abad 13, pabrik kertas di Fabriano, Italia, membuat kertas yang diberi watermark atau tanda$air dengan cara menekan bentuk cetakan gambar atau tulisan pada kertas yang baru setengah jadi. Ketika kertas dikeringkan terbentuklah suatu kertas yang ber$watermark. Kertas ini biasanya digunakan oleh seniman atau sastrawan untuk menulis karya mereka. Kertas yang sudah dibubuhi tanda$air tersebut sekaligus dijadikan identifikasi bahwa karya seni di atasnya adalah milik mereka. Sebelum kita membahas mengenai definisi watermarking, lebih baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai watermark. Watermark adalah informasi yang disisipkan ke dalam multimedia. Sedangkan definisi dari watermarking adalah suatu pola yang disisipkan ke dalam file citra, audio, ataupun video yang mengidentifikasi$ kan informasi file tersebut.
JURNAL PETIR VOL. 2 NO. 1 JANUARI 2009
48
Untuk mendapatkan suatu teknik digital watemarking yang baik, maka teknik tersebut harus dapat memenuhi kondisi di bawah ini : 1. Elemen dari suatu data digital dapat secara langsung dimanipulasi dan informasi dapat ditumpangkan ke dalam data digital tersebut. 2. Penurunan kualitas dari data digital setelah dibubuhkan watermark, dapat seminimal mungkin. 3. Watermark dapat dideteksi dan diperoleh kembali meskipun setelah data digital diubah sebagian, dikompresi, ataupun di$filter. 4. Struktur dari watermark membuat penyerang sulit untuk mengubah informasi yang ter$ kandung di dalamnya. 5. Proses untuk membubuhkan watermark dan mendeteksinya cukup sederhana. 6. Jika watermark dihapus, maka kualitas dari data digital yang ditumpanginya akan berkurang jauh atau bahkan rusak sama sekali. 7. Informasi watermark yang diselipkan dalam isi data digital dapat dideteksi ketika dibutuhkan. 8. Label hak cipta yang unik mengandung informasi pembuatan, seperti nama, tanggal, dan sebagainya. 9. Watermark tidak dapat diubah atau dihapus (robustness) secara langsung oleh orang lain atau dengan menggunakan software peng$ olahan sinyal sampai tingkatan tertentu.
Transformasi DCT ( D F E 5 D F D F/) Transformasi ini dikenal luas untuk pemrosesan citra digital. Pada dasarnya DCT merupakan suatu transformasi one(to(one mapping dari suatu array yang terdiri dari nilai pixel menjadi komponen$ komponen yang terbagi menjadi frekuensi. Mengabaikan efek pembulatan angka pada proses transformasi dapat dibalik kembali sehingga transformasi pembalikan ini dikenal dengan inverse discrete cosinus transform (IDCT). Untuk sebuah matriks M x N dapat dihitung dengan menggunakan DCT dua dimensi. Rumus transformasi DCT dua dimensi adalah sebagai berikut :
Sedangkan m dan n menunjukan posisi matriks. DCT merupakan transformasi yang bisa dibalik, inversnya adalah :
Pembuatan Citra terwatermarking Mulai
1
Input citra asli dan citra watermark
Sisipkan citra watermark (L) ke dalam koefisien DCT citra asli (S )
Citra asli dan watermark RGB di rubah ke YCbCr
L=S
ya Proses = L(1:n) + S(1:n)
tidak Dari kedua citra ambil komponen Y
L < S
tidak
Dari komponen Y hitung DCT citra asli
Tidak dapat dilakukan proses watermarking
ya Proses = L(1:Sn)+S(1:n) + L(Sn+1:n)
Hitung invers DCT dari proses untuk mendapatkan nilai Y yang baru
Transformasikan kembali ke dalam nilai RGB Bangkitkan citra watermark dengan kunci
1
Citra terwatermark
Selesai
Gambar 3. Langkah watermarking
-
-
-
Dimana : -
Citra asli dan citra watermark yang di input kemudian dikonversi kedalam ruang warna YCbCr, kemudian ambil komponen luminance Y. Dari komponen Y hitung DCT citra asli. Citra asli digunakan untuk menampung citra watermark. Bangkitkan citra watermark yang akan disisipkan. Agar citra asli yang telah dirubah kedalam DCT tidak mengalami perubahan yang besar maka nilai yang harus ditambahkan adalah nilai antara 0 dan 1, sehingga citra watermark (L) dari L1 sampai dengan Ln dibagi dengan nilai maksimal citra watermark. Sisipkan citra watermark ke dalam citra asli (S), jika panjang citra watermark sama dengan citra asli maka panjang citra watermark di tambah citra asli, jika panjang citra watermark kurang dari citra asli maka citra asli disisipi citra watermark sepanjang citra watermark, jika citra watermark lebih besar dari citra asli maka proses watermarking tidak dilakukan.
JURNAL PETIR VOL. 2 NO. 1 JANUARI 2009
49
Ukuran : 256 x 256
Lakukan invers DCT agar mendapatkan luminance (Y) yang baru. Kemudian konversi kembali ke dalam RGB agar mendapatkan citra yang telah terwatermark. Setelah tahapan diatas dilaksanakan, selanjutnya dilakukan pengukuran hasil citra yang diperoleh. -
Ukuran : 256 x 256 Nilai PSNR :
Red
=
66.7147
Green
=
75.3966
blue
=
Rata-rata
71.285 71.1321
Perancangan GUI “ Awan.jpg “ 1.2797 %
Nilai Perubahan Citra : “ Alog256.jpg”
2
Red
Green
Blue
Red
Green
Blue
100.9686
114.7698
136.6095
100.9738
114.7771
136.5837
Gambar 4. Salah Satu Rancangan GUI
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Perbandingan Citra Asli dan Terwatermarking
Ukuran : 512 x 512
Ukuran : 512 x 512 Nilai PSNR :
No
Citra Asli
Citra Terwatermark Ukuran : 128 x 128
Ukuran : 128x128
Nilai PSNR :
Red
=
Red
=
80.089
Green
=
74.8266
blue
=
Rata-rata
Green
=
blue
=
Rata-rata
60.7052
59.9247 71.8736
61.1581 55.3043
“Friend.jpg” Nilai Perubahan Citra :
58.7957
1.07 %
“ Frilog512.jpg”
“ Kelapa.jpg “ Nilai Perubahan Citra :
1.2716 %
Red
Green
Blue
Red
Green
blue
118.6272
99.2484
116.9546
118.62
99.2565
116.9319
“ Kelog128.jpg”
1
Red
Green
Blue
Red
Green
Blue
58.907
108.7823
100.5272
58.901
108.8134
100.5283
3
JURNAL PETIR VOL. 2 NO. 1 JANUARI 2009
50
Ukuran : 640 x 480
Ukuran : 640 x 480 Nilai PSNR :
Red
=
60.937
Green
=
63.7093
blue
=
Rata-rata
53.4309 59.3591
“Hijau.jpg” 1.5239 %
Nilai Perubahan Citra : “ Hilog.jpg”
4
Citra asli memiliki ukuran yang sama dengan citra watermark Citra asli = 256 x 256 Nilai PSNR dari citra terwatermark : Red : 66.7147 Green : 75.3966 Blue : 71.285 Rata$rata nilai PSNR : 71.1231
Red
Green
Blue
Red
Green
blue
80.6005
93.6731
49.8515
80.605
93.6602
49.8791
Citra asli memiliki ukuran yang berbeda dengan citra watermark citra asli : 640 x 480 Nilai PSNR dari citra terwatermark : Red : 62.4881 Green : 65.534 Blue : 54.3276 Rata$rata nilai PSNR :60.7832 Berikut grafik perbandingan nilai PSNR red, greed dan blue:
Ukuran : 300 x 450
Gambar 5. Grafik Perbandingan Nilai PSNR
Ukuran : 300 x 450 Nilai PSNR :
Red
=
71.786
Green
=
77.7024
blue
=
Rata-rata
71.007
Citra watermark di atas jika dilakukan pengolahan citra dengan noise, rotasi dan kompresi maka nilai PSNR yang dihasilkan : # Pengolahan Citra Contoh 1
73.4985
Tabel 2. Nilai Rata$Rata PSNR Nilai Perubahan Citra :
2.8827 %
“Air Terjun.jpg” “ Airlog.jpg” Red
Green
Blue
Red
Green
blue
102.8419
107.4682
96.4933
102.8073
107.487
96.5255
5
Warna\gg
Noise
Rotasi
Red Green Blue Rata$rata
40.4564 41.2712 38.1633 39.9636
66.7147 75.3966 71.285 71.1321
Kompresi 50 persen 63.115 59.4751 44.0302 55.5401
Kompresi 25 persen 59.423 62.1828 46.3997 56.0018
# Pengolahan Citra Contoh 2 Tabel 3. Nilai rata$rata PSNR Warna\gg
Noise
Rotasi
Red Green Blue Rata$rata
36.0566 37.818 34.3979 36.0908
62.4881 65.534 54.3276 60.7832
Kompresi 50 persen 50.9725 53.3066 40.1153 48.1314
Kompresi 25 persen 62.2244 53.9351 42.1399 52.7664
Grafik dari pengolahan citra di atas seperti noise, rotasi dan kompresi :
JURNAL PETIR VOL. 2 NO. 1 JANUARI 2009
51
Grafik Pengolahan Contoh 1
Grafik Pengolahan Contoh 2
Gambar 6. Grafik Perbandingan Nilai PSNR Setelah Noise, Rotasi Dan Kompresi
KESIMPULAN 1. Penambahan citra watermark ke dalam citra asli akan menghasikan citra baru yaitu citra terwatermark. Agar terbentuknya citra terwatermark maka citra asli diproses menggunakan metode DCT (Discrete Cosine Transform). 2. Dalam mengukur perubahan kualitas tersebut menggunakan PSNR (Peak Signal to Noise Ratio). Jika nilai PSNR tersebut kecil maka dapat dikatakan kualitas citra semakin buruk itu artinya kualitas citra secara fisik buruk pula. Sedangkan apabila nilai PSNR besar maka kualitas citra tetap bagus, yang artinya kerusakan pada citra relatif sedikit.
_____________. Steganografi dan Watermarking, Informatika, Bandung, 2004 Rodiah. Watermarking Sebagai Teknik Penyembunyian Hak Cipta pada Data Digital Menggunakan Algoritma DCT (Descrete Cosinus Transform), Universitas Gunadarma, Jakarta, 2004. Sirait, Rummi. Teknologi Watermarking pada Citra Digital.http://jurnal.bl.ac.id/wp$ content/uploads/2007/01/TELTRON$v3$n1$ artikel4$april2006.pdf(watermark$1). (didownload 28 Maret 2008). Tanudjaja, Harlianto. Pengolahan Sinyal Digital dan Sistem Pemrosesan Sinyal. ANDI, Yogyakarta, 2007. Utari, Suci. Implementasi Watermarking Citra Digial Menggunakan Transformasi Daubechies Wavelet (DB4) dan SVD (Singular Value Decomposition). STT PLN, Jakarta, 2007.
DAFTAR PUSTAKA Away, Gunaidi Abdia. Matlab Programming. Informatika, Bandung, 2006. Ch.Wijaya, Marvin. Pengolahan Citra Digital Menggunakan Matlab Image Proccesing Toolbox. Informatika, Bandung, 2007. Daryanto, Tri. Analisa Perbandingan Standar( standar Kompresi pada Gambar, http://www. google.co.id/search?hl=id&q=jpeg+filetype%3 Apdf&meta=cr%3DcountryID. (didownload tanggal 17 April 2008). Elsiawaty. Teknik dan Implementasi pada Citra di World Wide Web Menggunakan Java Script. 2004. http://www.cert.or.id/~budi/courses/ec5010/pr ojects/elsiawaty$report.pdf. (didownload tanggal 17 April 2008) Institut Teknologi Bandung, Bandung. Lestari, Desi Alex. Implementasi Teknik Watermarking Digital pada Domain DCT untuk Citra Berwarna. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 2003. Munir, Rinaldi. Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik, Informatika, Bandung, 2004.
JURNAL PETIR VOL. 2 NO. 1 JANUARI 2009
52