Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
1|Page
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
Daftar Isi Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
Daftar Isi ............................................................................................ Dewan redaksi ................................................................................... Kebijakan Editorial dan Pedoman Penulisan .....................................
i ii iii
Studi Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia………………………... ............................. Rusdiyanto
1-16
Studi Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Bank Muamalat Indonesia……………………………………… ................................ Ah Suryansyah Dan Rusdiyanto
17-32
Analisis Balance Scrocard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Pada PT. Pelabuhan Indonesia III (Perserro) Cabang Gresik ............... Haninmatul Usmaninyah
33-47
Analisis Pajak Penghasilan sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Pada UD. Songkok Mitra Gresik…………………….. Agus Setiawan
48-62
Analisa Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan PP Nomor 71 Tahun 2010 Di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik……… Suyanto
63-70
Pengaruh Keputusan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Pelindo III Cabang Gresik………………………………………….. Umi Elan
71-82
Penerapan PSAK No. 45 Pada Laporan Keuangan Yayasan Penolong Anak Yatim Dan Miskin Untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan……………………………………….. ...... Ketut Ariana Dan Indah Nur Qomarinyah Analisis Rasio Laporan Keuangan Sebagai Pengukuran Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aneka Jasa Grhadikadari Persespektif SK Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002………………… Chabib Bahari Dan Kasbun Dampak Puralisme Agama Terhadap Perekonomian Masyarakat (Studi Kasus Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan) .. Abid Muhtarom
2|Page
83-87
87-102
103-106
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
JPIAS Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
Pimpinan Redaksi Dr. Ir. Chabib Bahari, SE.,MM Sekretariat Rusdiyanto, SE., M.Ak Dewan Redaksi Dra.Ec.Hj.Sustyorini,Mm Petrus Suparman,SE,MM Drs.Ketut Ariana,MM,MBA Mitra Bestari Abid Muhtarom, SE, SPd, MSE. (Universitas Islam Lamongan) Dr. Indrawati Yuhertiana, SE., MM, Ak ( UPN’ Veteran’ Jatim) Tantri Widiastuti, SE., M.M. (STIE Widya Manggala, Semarang) Sandi Eka Suprajang,SE,MM ( STIE Kesuma Negara Blitar) Alamat Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gresik Jl. Arief Rahman Hakim 2 B Gresik Telp. (031) 3981918, 3978628. Fax (031) 3978628
3|Page
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
KEBIJAKAN EDITORIAL DAN PEDOMAN PENULISAN
Kebijakan Editorial Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial (JPIAS) adalah sebuah publikasi berkala yang diterbitkan oleh Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gresik. JPIAS terbit tiga kali dalam setahun, yaitu bulan Mei, dan Oktober. JPIAS merupakan media komunikasi dan publikasi ilmiah bidang ekonomi dan Akuntansi. JPIAS menerima karya tulis ilmiah yang belum pernah dipublikasikan atau diterbitkan oleh media lain. Karya tulis yang dipublikasikan di JPIAS umumnya adalah karya tulis ilmiah yang berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Ekonomi,Sosial dan Akuntansi yang meliputi tetapi tidak terbatas pada beberapa hal berikut ini: 1. Karya tulis yang mensintesis temuan orisinil yang telah dipublikasikan oleh jurnal ilmiah. 2. Karya tulis yang menggunakan metode riset terbaru. 3. Karya tulis yang membahas topik-topik terbaru, bermanfaat atau menarik dalam bidang ilmu Ekonomi akuntansi dan Sosial. 4. Karya tulis yang meninjau (review) dari buku, artikel atau jurnal ilmiah lain yang telah dipublikasi. Naskah yang diterbitkan dalam JPIAS ditentukan melalui proses blind review. Naskah yang tidak lolos diterbitkan dalam JPIAS akan dikomunikasikan secepatnya kepada penulis beserta dengan alasan penolakan. Naskah dikirim dalam bentuk soft file ke alamat email:
[email protected] atau
[email protected]. Pedoman Penulisan Format Format penulisan dalam naskah yang akan dipublikasikan adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Naskah diketik pada kertas A4 dan diusahakan tidak lebih dari 25 halaman. Margin kanan, kiri, atas dan bawah sekurang-kurangnya 1 inci. Halaman muka naskah setidaknya memuat judul naskah dan identitas penulis. Semua halaman harus bernomor urut. Judul dicetak tebal dan huruf kapital serta disusun sedemikian rupa sehingga terletak di tengah.
4|Page
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
6.
7. 8.
Abstrak dibuat dalam bahasa Indonesia yang terdiri dari kurang lebih 300 kata. Abstrak ditulis pada halaman pertama naskah dalam satu alinea atau paragraph. Abstrak memuat ringkasan yang terdiri dari: tujuan naskah, isu/pertanyaan riset, metode, hasil dan simpulan serta kontribusinya. Di dalam abstrak terdapat kata kunci yang terdiri dari 3 sampai 5 kata. Kata persen dalam tabel dan gambar menggunakan simbol %, sedangkan pada teks digunakan kata persen. Naskah yang dikirim paling tidak memuat beberapa bagian sebagai berikut: a. Pendahuluan Pendahuluan memuat latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, tujuan dan kontribusi penelitian. b. Landasan Teori Bagian ini memuat tinjauan atau telaah atas artikel jurnal, buku dan sumber lain yang terkait dengan topik tulisan. c. Metodologi Penelitian Bagian ini memuat metode pengumpulan data, pengukuran dan operasional variabel, dan metode analisa data. d. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bagian ini, berisi mengenai apa yang diperoleh pada penelitian dan memberikan interpretasi atau evaluasi. e. Kesimpulan dan saran Bagian ini menyimpulkan secara singkat hasil dan pembahasan hasil penelitian. Bagian penutup juga perlu menjelaskan lebih lanjut mengenai implikasi hasil temuan dan keterbatasan penelitian serta saran-saran yang sesuai dengan pengembangan penelitian di bidang yang dibahas. f. Daftar Pustaka Bagian daftar pustaka memuat sumber-sumber yang dikutip dalam penulisan artikel. Sumber yang dimuat hanya yang diacu dalam penelitian tersebut. g. Lampiran Bagian lampiran memuat gambar, tabel dan instrumen (kuisioner) yang digunakan dalam penelitian tersebut.
Tabel dan Gambar Penulisan tabel dan gambar harus memperhatikan persyaratan umum sebagai berikut: 1. Setiap tabel dan gambar disajikan pada halaman terpisah dari badan tulis (di bagian akhir naskah) dan penulis cukup menyebutkan pada bagian dalam naskah, tempat pencantuman tabel dan gambar. 2. Setiap tabel dan gambar harus diberi nomor urut, judul dan sumber kutipan (bila relevan). 5|Page
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
3. Tabel dan gambar harus dapat diinterpretasikan tanpa harus dalam naskah.
Kutipan dan Referensi Kutipan Berikut ini adalah cara-cara merujuk dalam suatu penulisan naskah/artikel: 1. Satu sumber kutipan dengan satu penulis: (Smith, 2012) , jika disertakan nomor halaman (Smith, 2012: 23). 2. Satu sumber kutipan dengan dua penulis: (Jones dan Smith, 1998). 3. Satu sumber kutipan dengan lebih dari dua penulis: (Jones et al., 1999). 4. Dua sumber kutipan dengan penulis yang berbeda: (Jones, 1999; Smith, 2000). 5. Dua sumber kutipan dengan penulis yang sama: (Jones, 1998; 1999). Jika tahun publikasinya sama: (Jones, 1999a; 1999b). 6. Sumber kutipan berasal dari institusi ditulis dengan menyebutkan akronim institusi yang bersangkutan: (IAI, 2011).
Referensi Berikut ini adalah ketentuan dalam penulisan daftar referensi suatu artikel/naskah: 1. Daftar referensi hanya memuat sumber yang diacu. 2. Daftar referensi disusun urut abjad sesuai dengan nama penulis pertama atau nama institusi. 3. Urutan susunan setiap referensi: nama penulis, tahun publikasi, judul artikel atau nama buku, nama jurnal atau penerbit, nomor halaman. Contoh penulisan referensi: Bapepam. 2012. Himpunan Peraturan Pasar Modal Indonesia. Bowman, R. 1980. The Importance of Market-Value Measurement of Debt in Assesing Leverage. Journal of Accounting Research 18 (Spring): 617-630. Irwin, G., G. Munn, F. L. Garcia, dan C. J. Woelfel, eds. 1991. Encylopedia of Banking and Finance. Edisi ke Sembilan, Chicago, IL: St. James Press.
6|Page
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
INFORMASI TAMBAHAN: Kami berikan informasi terkait kewajiban pengelola/penerbit jurnal. 1. Mencantumkan ISSN di Pojok kanan atas pada halaman kulit muka, halaman judul, dan halaman daftar isi terbitan di atas dengan diawali tulisan ISSN 2. Mencantumkan barcode ISSN di pojok kanan bawah pada halaman kulit belakang terbitan ilmiah, sedangkan untuk terbitan hiburan/populer di pojok kiri bawah pada halaman kulit muka. 3. Mengirimkan terbitan minimal 2 (dua) eksemplar setiap kali terbit ke PDII-LIPI untuk di dokumentasikan, agar dapat dikelola dan diakses melalui Indonesian Scientific Journal Database (ISJD), khususnya untuk terbitan ilmiah. 4. Untuk terbitan ilmiah online, mengirimkan berkas digital atau softcopy dalam format PDF dalam CD maupun terbitan dalam bentuk cetak. Softcopy dapat dikirim melalui email:
[email protected] ;
[email protected] dan atau
[email protected] 5. Apabila judul terbitan diganti, harus segera mendaftarkan kembali judul terbitan tersebut dan melaporkan ke PDII-LIPI untuk mendapatkan ISSN Baru 6. Nomor untuk terbitan cetak tidak dapat digunakan untuk terbitan online, demikian pula sebaliknya. Kedua media terbitan tersebut harus didaftarkan nomor ISSN nya secara terpisah. 7. Nomor ISSN mulai berlaku sejak tanggal, bulan, dan tahun diberikannya nomor tersebut dan tidak berlaku mundur. Penerbit atau pengelola terbitan berkala tidak berhak mencantumkan nomor ISSN yang dimaksud pada terbitan terdahulu.
Terimakasih
TIM ISSN
7|Page
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
STUDI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA RUSDIYANTO
ABSTRACT The objective of this research is to investigate the influence of the leverage, the firm size, the public accountant size, and the opinion toward the Audit Delay on manufacture companies that linted in indonesia Stock Exchange. The Research sample was taken from 82 listed companies in Jakarta Stock Exchange. Samples were selected by using Purposive sampling method. Analysis hypothesis is using Multiple Regresion. The result of Multiple Regresion Model showeef that Audit Delay Influenced by public accountant size, and audit delay not influenced leverage, the firm size and audit opinion. This result is recommended for auditor to increase effectiveness and efficiency of his audit performanc and for all existing studies to contribute toward the literature on Auditing.
Keywords: Leverage, Firm Size, Public Accountant Size, Audit Delay, And Multiple Regres pemakai
PENDAHULUAN Setiap perusahaan
yang
menjadi
efek
dalam
pengambilan
keputusan yang akan dilakukan pada emiten
di
bursa
pihak eksternal. diwajibkan
untuk
menyampaikan Perkembangan pasar modal di
laporan keuangan tersebut dibuat Indonesia berdasarkan
Standar
berdampak
pada
Akuntansi peningkatan permintaan akan audit
Keuangan dan laporan keuangan laporan tersebut
dibuat
dengan
keuangan,
perkembangan
tujuan pengauditan perusahaan go public
menyediakan informasi menyangkut selanjutnya posisi
keuangan,
kinerja
perkembangan perubahan
bagi
sejumlah
tidaklah
mudah,
dan perusahaan-
besar perusahaan go public di Indonesia
8|Page
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
mengalami kemajuan yang sangat
dan konfirmasi sebagai dasar untuk
pesat.
ini
menyatakan pendapat atas laporan
permintaan
akan
keuangan. Penuhan standar audit
keuangan
yang
oleh auditor dapat berdampak pada
semakin meningkat. Hasil audit atas
peningkatan kualitas hasil auditor
perusahaan
dapat
Perkembangan
mengakibatkan audit
laporan
publik
mempunyai
berdampak
pada
lamanya
konsekuensi dan tanggung jawab
penyelesaian laporan audit, tetapi
yang besar, adanya tanggung jawab
juga berdampak pada peningkatan
yang besar ini memacu auditor untuk
kualitas hasil auditnya, kondisi ini
bekerja lebih profesional.
dapat menimbulkan suatu dilema
Standar
Profesional
Akuntan
bagi auditor.
Publik (SPAP) dari Ikatan Akuntan
Manajemen
Indonesia (IAI, 2001) khususnya
menyeimbangkan
tentang standar pekerjaan lapangan
antara pelaporan tepat waktu dan
mengatur tentang prosedur dalam
ketentuan informasi andal, untuk
penyelesaian
lapangan
menyediakan informasi tepat waktu,
seperti perlu adanya perencanaan
seringkali perlu melaporkan sebelum
atas aktivitas yang akan dilakukan,
aspek
pemahaman
lainnya
pekerjaan
yang
memadai
atas
transaksi
mungkin
perlu
manfaat
relatif
atau
diketahui,
sehingga
struktur pengendalian intern dan
mengurangi
pengumpulan bukti-bukti kompeten
Sebaiknya, jika pelaporan ditunda
yang diperoleh melalui inspeksi,
sampai
pengamatan, pengajuan pertanyaan
informasi yang dihasilkan mungkin
9|Page
keandalan
peristiwa
seluruh
aspek
informasi.
diketahui
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
sangat
andal
bermanfaat
tetapi
bagi
kurang
pengambilan
keputusan, dalam usaha mencapai
yang menjadi penyebab panjangpendeknya audit delay. Audit delay selalu terjadi pada
keseimbangan antara relevan dan
setiap
keandalan kebutuhan pengambilan
namun sejauh ini belum ada yang
keputusan merupakan pertimbangan
membahas secara mendalam tentang
yang menentukan (IAI, 2002).
audit
Perbedaan waktu antara tanggal
perusahaan
delay,
penelitian
yang
meskipun telah
diaudit,
beberapa dilakukan.
laporan keuangan dengan tanggal
Penelitian-penelitian
opini audit dalam laporan keuangan
dilakukan terkadang menghasilkan
mengendikasikan tentang lamanya
hasil yang berbeda diantara peneliti
waktu
satu dengan yang lain.
penyelesaian
audit
yang
dilakukan oleh auditor. Perbedaan
yang
telah
Penelitian ini dilakukan karena
waktu ini dalam audit sering dinamai
adanya
dengan
hasil penelitian terdahulu mengenai
audit
delay,
dalam
ketidakkonsistenan
hasil-
penelitian-penelitian lain, audit delay
faktor-faktor
disebut juga dengan istilah durasi
audit
audit (Givoly dan Palmon, 1982),
tersebut diantaranya terdapat dalam
audit reporting lead time (Qwusu-
penelitian
Ansah, 2000) dan audit report leg
menunjukkan bahwa faktor laba atau
(Knechel dan Payne, 2001) dalam
rugi
Kartini (2009). Penelitian ini akan
statistik signifikan terhadap audit
menginvestigasi tentang faktor-faktor
delay,
10 | P a g e
yang mempengaruhi
delay.
usaha
hal
Ketidakkonsistenan
Halim
(2000)
berpengaruh
ini
sesuai
yang
secara
dengan
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
Kaplan
Pada Perusahaan Publik Indonesia”.
(1991) di Australia, Ahmad dan
Permasalahan yang diangkat dalam
Kamarudin
penelitian ini adalah jenis opini
penelitian
Carslaw
dan
(2001)
di
Malaysia,
Ansah (2000) di Zimbwae dan
auditor,
Subekti
(2004),
menjadi klien Kantor Akuntan Publik
namun sebaliknya, penelitian Dyer
tertentu, ukuran perusahaan, laba
dan MCHugh (1995) di Australia,
atau rugi usaha, tingkat profitabilitas,
Na’im (1999) di Indonesia, dan
kesulitan finansial, dan klasifikasi
Hossain
di
industri mempengaruhi audit delay.
Pakistan tidak berhasil membuktikan
Penelitian ini dapat memberikan
bahwa
usaha
suatu bukti empiris tentang faktor-
berpengaruh terhadap audit delay
faktor yang mempengaruhi audit
(dalam Rachmawati 2008).
delay di Indonesia, dan auditor dapat
dan
dan
laba
Widiyanti
Taylor
atau
(1988)
rugi
tipe
auditor,
lamanya
mengendalikan dan mengantisipasi LANDASAN TEORI
faktor-faktor
Penelitian Terdahulu
audit
Penelitian
yang
pernah
dilakukan oleh pihak lain yang dapat
delay
yang mempengaruhi sehingga
laporan
keuangan auditan dapat dipublikasi tepat waktu.
digunakan sebagai bahan kajian yang berkaitan
dengan
penelitian
ini
Audit Delay
dilakukan oleh R. Weddie Adriyanto
Menurut Varianada Halim (2000),
(2008) dengan judul” Faktor-Faktor
definisi audit delay adalah lamanya
Yang Mempengaruhi Audit Delay
waktu
11 | P a g e
penyelesaian
audit
yang
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
diukur dari tanggal penutupan tahun
Ada lima rasio leverage yang
buku hingga tanggal diterbitkannya
biasa dimanfaatkan oleh perusahaan,
laporan audit.
yaitu: (Sutrisno, 2003: 249)
Ketepatan
Waktu
Laporan
1. Total Debt To Total Asset Ratio. Digunakan
Keuangan Scott (2003) dalam Kartini (2009) mendefinisikan
informasi
sebagai
untuk
mengukur
prosentase besarnya dana yang berasal dari hutang.
bukti yang mempunyai proses untuk
Rumusnya adalah:
mempengaruhi keputusan individual,
Debt Ratio
namun demikian, informasi baru
= X 100%
akan bermanfaat bagi pemakainya apabila
informasi
tersebut
tepat
waktu. Tepat
keseimbangan antara hutang yang waktu
diartikan bahwa
informasi harus disampaikan sedini mungkin
1. Debt to Equity Ratio, merupakan
agar
dapat
digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan menghindari
ekonomi
dan
untuk
dimiliki perusahaan dengan modal yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Rumusnya adalah: Debt Equity Ratio=
tertundanya X 100%
pengambilan keputusan tersebut.
Debt Equity Ratio (DER) atau Leverage
2. Time
interest
digunakan
Earned
untuk
Ratio,
mengukur
berapa kali besarnya laba bisa 12 | P a g e
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
menutup beban bunganya, atau
termasuk
mengukur
pinjaman.
perusahaan
kemampuan memenuhi
beban
tetapnya berupa bunga dengan
angsuran
pokok
Rumusnya adalah: Debt
Service
Ratio
=
laba yang diperolehnya. Rumusnya adalah: (1- Tarif
Time Interest Earnet Ratio =
Pajak)
Ukuran Kantor Akuntan Publik 3. Fixed Change Coverage Ratio, Kantor Akuntan Publik (KAP) digunakan
untuk
mengukur adalah
suatu
bentuk
organisasi
kemampuan perusahaan untuk akuntan publik yang memperoleh menutup
beban
tetapnya izin
sesuai
dengan
peraturan
termasuk pembayaran deviden perundang-undangan, yang berusaha saham preferen, bunga angsuran di bidang pemberian jasa profesional pinjaman dan sewa. dalam
praktek
akuntan
publik.
Rumusnya adalah: Menurut Arens dan Loebbeck (1996) Fixed Change Coverage Rati = mengkategorikan
ukuran
Kantor
Akuntan
(KAP)
menjadi
Publik
4. Debt Service Ratio, merupakan
empat kategori, yaitu: 1. Kantor
kemampuan perusahaan dalam
Akuntan Publik Internasional “Big
memenuhi
Four”.2. Kantor Akuntan Publik
13 | P a g e
beban
tetapnya
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
Nasional. 3. Kantor Akuntan Publik Lokal. Dan 4. Regional Kantor
Faktor-Faktor
Akuntan Publik Lokal Kecil
Mempengaruhi Audit Delay
Yang
Faktor internal perusahaan, yaitu: 1. Leverage atau Debt to Equity
Rata-Rata Lamanya Audit Delay Hasil penelitian Courtis (1976)
Ratio (DER)
dalam Subekti dan Widiyanti (2004)
Semakin tinggi debt to equity
menunjukkan bahwa, Rata-rata audit
ratio
delay untuk perusahaan-perusahaan
semakin sedikit dibanding dengan
publik di New Zealand adalah 83
hutangnya, semakin besar jumlah
hari. Givoly and Palmon (1982)
hutang yang digunakan, semakin
dalam Subekti dan Widiyanti (2004)
besar resiko bisnis yang dihadapi
melakukan penelitian terhadap lima
(Sutrisno, 2003: 249).
aspek yang mempengaruhi ketetapan
berarti
modal
sendiri
2. Ukuran Perusahaan
waktu pelaporan keuangan yang
Terkait dengan ketepatwaktuan
meliputi: 1.
laporan keuangan tahunan, ukuran
laporan
Trend keterlambatan
keuangan,
pengumuman
2.
juga
merupakan
fungsi dari kecepatan pelaporan
keterlambatan
keuangan. Besar kecilnya ukuran
pelaporan dengan isi laporan, 4.
perusahaan juga dipengaruhi oleh
Hubungan antara ketetapan waktu
kompleksitas
pelaporan dan, 5.
variabilitas
antara
industri,
perusahaan
3.
Hubungan
dalam
Bentuk
Informasi yang
terkandung dalam laporan keuangan.
14 | P a g e
transaksi
operasional, dan
intensitas
perusahaan
tersebut
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
yang
tertentunya
akan
bekerja lebih efisien dan memilki
berpengaruh terhadap kecepatan
fleksibilitas tinggi penjadwalan
dalam
untuk menyelesaikan audit tepat
menyajikan
laporan
keuangan kepada publik.
waktu
dibandingkan
Kantor
Akuntan Publik kecil.
Faktor eksternal, yaitu: 1. Kantor Akuntan Publik. Pada umumnya Kantor Akuntan
METODE PENELITIAN
Publik besar (Kantor Akuntan
Variabel yang digunakan dalam
Publik yang bekerja sama dengan
penelitian adalah audit delay sebagai
Kantor
Publik
variabel terikat, sedangkan variabel
Internasional) memiliki insentif
bebasnya adalah Leverage, Ukuran
yang kuat untuk menyelesaikan
Perusahaan,
proses audit lebih cepat sehingga
Akuntan Publik. Variabel adalah
dapat mempertahankan reputasi
Leverage atau Debt Equity Ratio
mereka, jika tidak mereka dapat
(X1),
kehilangan penugasan kembali
Ukuran Kantor Akuntan Publik (D1)
sebagai auditor klien di tahun
dan Audit delay (Y)
Akuntan
dan
Ukuran
Ukuran
Kantor
Perusahaan
(X2),
mendatang, selain itu Kantor Akuntan
Publik
besar
HASIL
PENELITIAN
mempunyai lebih banyak sumber
PEMBAHASAN
daya daripada Kantor Akuntan
Berdasarkan dengan
Akuntan
diketahui hipotesis yang menyatakan
15 | P a g e
besar
dapat
linier
pengujian
Publik kecil, sehingga Kantor Publik
regresi
hasil
DAN
berganda
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
bahwa Leverage, Ukuran Perusahaan
Berdasarkan
perusahaan
dan Ukuran Kantor Akuntan Publik
manufaktur yang menjadi sampel
berpengaruh terhadap Audit Delay
penelitian yang memiliki Leverage
teruji
sedangkan
untuk periode pengamatan 2003
secara individu variabel Leverage
sampai dengan periode 2010 dapat
dan
tidak
diketahui Rasio hutang yang tinggi
signifikan
mencerminkan kegagalan perusahaan
kebenarannya,
Ukuran
berpengaruh
Perusahaan secara
terhadap Audit Ukuran
Delay, sedangkan
Kantor
berpengaruh
Akuntan
signifikan
Publik terhadap
dan
meningkatkan
ketidakpastian
bagi auditor serta dugaan bahwa laporan
keuangan
tidak
dapat
Audit Delay terbukti kebenarannya
diandalkan. Rasio hutang tinggi,
dengan
asumsi
Akuntan
Publik
bahwa
Kantor
auditor harus lebih berhati-hati dalam
besar
(Kantor
menjalankan prosedur audit, kondisi
Akuntan Publik yang bekerja sama
keuangan
dengan
Publik
menimbulkan kecurigaan terjadinya
Internasional) memiliki insentif yang
kecurangan manajemen. Memeriksa
kuat untuk menyelesaikan proses
hutang lebih banyak memakan waktu
audit lebih cepat sehingga dapat
daripada memeriksa modal, hal ini
mempertahankan reputasi mereka,
berarti semakin tinggi rasio hutang
jika tidak mereka dapat kehilangan
maka semakin lama pula audit
penugasan kembali sebagai auditor
delaynya. Proporsi relatif dari hutang
klien di tahun mendatang.
terhadap total asset mengindikasikan
Kantor
Akuntan
yang
lemah
dapat
kondisi keuangan dari perusahaan,
16 | P a g e
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
proporsi yang besar dari hutang terhadap
total
aktiva
meningkatkan
akan
Ukuran indikator
perusahaan total
dengan
aktiva
memiliki
kecenderungan
pengaruh yang besar terhadap Audit
kerugian dan dapat meningkatkan
Delay, pengaruh ini ditunjukkan
kehati-hatian dari auditor terhadap
dengan semakin besar nilai aktiva
laporan keuangan yang akan diaudit,
perusahaan maka semakin
hal ini disebabkan karena tingginya
Audit
proporsi
perusahaan
dari
hutang
meningkatkan
akan
dan
besar
sebaliknya
diduga
akan
risiko
menyelesaikan proses auditnya lebih
itu
cepat dibandingkan perusahaan kecil,
perusahaan yang memiliki kondisi
hal ini disebabkan oleh beberapa
keuangan yang tidak sehat cenderung
faktor yaitu manajemen perusahaan
biasanya dapat melakukan kesalahan
berskala besar cenderung diberikan
manajemen (mis-management) dan
insentif untuk mengurangi Audit
kecurangan (fraud). Proporsi yang
Delay
tinggi dari hutang terhadap total aset
perusahaan
ini, akan mempengaruhi likuiditas
secara ketat oleh investor, pengawas
yang
permodalan
kerugiannya,
terkait
kelangsungan
pula
Delay,
pendek
oleh
karena
dengan hidup
masalah
perusahaan,
dikarenakan
perusahaan-
tersebut
dan
dimonitor
pemerintah,
samping itu perusahaan besar pada
yang pada akhirnya memerlukan
umumnya
lingkap,
kecermatan
sehingga
memudahkan
pengauditan.
17 | P a g e
yang
lebih
dalam
di
telah
menyelesaikan pekerjaanya.
baik auditor
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
Pada umumnya Kantor Akuntan
sampai
dengan
tanggal
Publik besar (Kantor Akuntan Publik
ditandatanganinya
yang bekerja sama dengan Kantor
untuk perusahaan manufaktur di
Akuntan
Internasional)
Bursa Efek Indonesia pada tahun
memiliki insentif yang kuat untuk
2003 adalah rata-rata selama 75 hari,
menyelesaikan proses audit lebih
pada tahun 2004 adalah rata-rata 74
cepat
dapat
hari, pada tahun 2005 adalah rata-
mempertahankan reputasi mereka,
rata selama 76 hari pada tahun 2006
jika tidak mereka dapat kehilangan
adalah rata-rata selama 76 hari dan
penugasan kembali sebagai auditor
pada tahun 2007 adalah rata-rata
klien di tahun mendatang. Selain itu,
selama 75 hari dan pada tahun 2008
Kantor
besar
adalah rata-rata selama 75 hari dan
mempunyai lebih banyak sumber
pada tahun 2008 adalah rata-rata
daya
Akuntan
selama 75 hari dan pada tahun 2009
Kantor
adalah rata-rata selama 75 hari,
Akuntan Publik besar dapat bekerja
sedangkan untuk tahun 2010 adalah
lebih
rata-rata
Publik
Publik
sehingga
Akuntan
Publik
daripada
Kantor
kecil,
sehingga
efisien
fleksibilitas
dan
tinggi
memiliki
75
laporan
hari.
audit
Sehingga
penjadwalan
perusahaan go public di Bursa Efek
untuk menyelesaikan audit tepat
Indonesia dari analisis penyelesaian
waktu dibandingkan Kantor Akuntan
audit untuk periode pengamatan
Publik kecil.
2003 sampai dengan periode 2010
Penyelesaian tanggal
audit
penutupan
18 | P a g e
yang tahun
dari buku
dapat diambil rata-rata penyelesaian Audit adalah 77 hari.
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
Efek Indonesia untuk periode 2003 sampai dengan periode 2010 ada
Implikasi Hasil Penelitian Berdasarkan
Hasil
pengujian
dengan regresi linier berganda dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak diteliti pada penelitian ini.
diketahui hipotesis yang menyatakan bahwa Leverage, Ukuran Perusahaan
KESIMPULAN DAN SARAN
dan Ukuran Kantor Akuntan Publik
Kesimpulan
berpengaruh terhadap Audit Delay teruji
kebenarannya,
Berdasarkan
hasil
pengolahan
sedangkan
data dan pembahasan pada bab
secara individu Leverage dan Ukuran
sebelumnya bisa ditarik kesimpulan
Perusahaan tidak berpengaruh secara
bahwa hipotesis
signifikan
diajukan bahwa:
terhadap Audit
Delay,
sedangkan Ukuran Kantor Akuntan Publik
berpengaruh
terhadap
Audit
kebenarannya,
signikan
1. Hasil
penelitian
analisis
menggunakan
regresi
yang
dengan linier
Delay
teruji
berganda dengan variabel dummy
khususnya
pada
atas
perusahaan manufaktur
yang
Leverage,
Ukuran
go
Perusahaan, dan Ukuran Kantor
public di Bursa Efek Indonesia untuk
Akuntan Publik terhadap Audit
periode 2003 sampai dengan peride
Delay teruji kebenarannya.
2010 menunjukkan bahwa perubahan yang
terjadi
Delay
linier berganda dengan variabel
khususnya pada beberapa perusahaan
Leverage, Ukuran Perusahaan dan
manufaktur yang go public di Bursa
Ukuran Kantor Akuntan Publik
19 | P a g e
pada
Audit
2. Hasil pengujian dengan regresi
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
berpengaruh terhadap Audit Delay
penelitian ini diantaranya adalah
teruji kebenarannya, sedangkan
sebagai berikut:
secara individu variabel Leverage
1.
dan Ukuran Perusahaan tidak
Hasil
berpengaruh
dapat
secara
signifikan
Bagi Perusahaan penelitian
ini
digunakan
disarankan
oleh
pihak
terhadap Audit Delay, sedangkan
perusahaan
hanya variabel Ukuran Kantor
Kantor
Akuntan
Publik
besar
Akuntan
berpengaruh
(Kantor
Akuntan
Publik
yang
terhadap Audit Delay terbukti
bekerja
sama
kebenarannya
Akuntan
Publik
dengan
asumsi
sebaiknya
Publik
memilih
dengan
Kantor
Internasional)
bahwa Kantor Akuntan Publik
memiliki insentif yang kuat untuk
besar (Kantor Akuntan Publik
menyelesaikan proses audit lebih
yang bekerja sama dengan Kantor
cepat
Akuntan
mempertahankan reputasi mereka.
Publik
memiliki
Internasional)
kemampuan
untuk
2.
sehingga
dapat
Bagi Peneliti Selanjutnya
menyelesaikan proses audit lebih
Diharapkan hasil penelitian ini
cepat
menjadi
sehingga
dapat
mempertahankan reputasi mereka.
media
referensi
dan
pengetahuan dengan menerapkan teori-teori yang diperoleh selama di bangku
Saran Berdasarkan
kesimpulan
kuliah
memahami
sehingga
dapat
faktor-faktor
yang
penelitian ini, maka dapat diberikan
mempengaruhi
beberapa
penyelesaian waktu audit delay
20 | P a g e
saran
manfaat
dari
terhadap
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
serta mencari faktor-faktor yang sangat
berpengaruh
terhadap
penyelesaian waktu audit delay dengan
menggunakan
metode
pengujian yang lebih sesuai dengan metode pengujian penelitian saat ini.
DAFTAR PUSTAKA Atmaja, Lukas Setia, 2003, Manajemen Keuangan, Edisi Revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta. Boynton, William C, Johnson, Raymond N, Kell, Waiter G, 2003, Mode Auditing. EdisiKetujuh. Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Harahap, Sopyan Syafri, 2002, Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Penerbit PT Raja Granfindo persada, Jakarta. Horne, James C. Van dan Wachowicz, John M, 2005, Fundamentals of Financial Management Prinsip-
21 | P a g e
Prinsip Manajemen Keuangan. Edisi Keduabelas. Jilid 1, Penerbit Selemba Empat, Jakarta. Iskandar. 2009, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Gaung Persada, Press IAI, 2007, Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat, Jakarta. ___, 2011, Standar Profesional Akuntan Publik. Penerbit Selemba Empat, Jakarta. Mulyadi, 2002, Auditing. Edisi Keenam. Jilid 1, Penerbit Selemba Empat, Jakarta. Program Pascasarjana UPN”Veteran” Jawa Timur. 2010, Pedoman Penulisan Tesis, Surabaya, Pascasarjana UPN “ Veteran” Jawa Timur Jusup, A. Haryono, 2001, Auditing (Pengauditan). Jilid 1, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Satori, Djam’an & Komariah, Aan. 2010, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bandung: Alfabeta, CV Sunyuto, Danang, 2011, Praktik SPSS Untuk Kasus. Cetakan I, Penerbit Muha Medika, Yogyakarta Sulistyo, Joko, 2011, 6 Hari Jago SPSS 17. Cetakan
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
Kedua, Penerbit Cakrawala, Yogyakarta. Santoso Singgih, 2002, Buku Latihan SPSS Statistik Paramentrik. Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Simamora, Henry, 2002, Auditing, Jilid 1, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi. Penerbit FE “Veteran” Jawa Timur, Surabaya. Stice, Eart K., Stice, James D. Dan Skousen, Fred., 2004, Intermediate Accounting. Edisi Kelimabelas. Jilid 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Sugioyono. 2010, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D), Bandung: Alfabeta, CV Yuhertiana, Indrawati, 2009, Panduan Penelitian Kualitatif Bagi Pemula, Surabaya: Eureka Smart Publishing. Halim, Varianada, 2000,” Faktorfaktor yang mempengaruhi Audit Delay: Studi Empiris pada perusahaanperusahaan di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 2, No. 1, Hal. 6375, April.
22 | P a g e
Hananto, Bandi Santoso Tri, 2002, “ Ketepatan Waktu Atas Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 4. No. 2, Hal 155-164, Agustus. Saleh, Rahmat, 2004,” Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta”, Simposium Nasional Akuntansi II IAI, Hal. 897-923, 2-3 Desember, Bali. Subekti, Imam dan Widiyanti, Novi Wulandari, 2004,” Faktor-Faktor yang mempengaruhi terhadap audit delay Di Indonesia”, Simposium Nasional Akuntansi II IAI, Hal. 991-1002, 2-3 Desember, Bali. Santoso Singgih, 2002, Buku Latihan SPSS Statistik Paramentrik. Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Simamora, Henry, 2002, Auditing, Jilid 1, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi. Penerbit FE “Veteran” Jawa Timur, Surabaya. Stice, Eart K., Stice, James D. Dan Skousen, Fred., 2004, Intermediate
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
Accounting. Edisi Kelimabelas. Jilid 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta Sugioyono. 2010, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D), Bandung: Alfabeta, CV Yuhertiana, Indrawati, 2009, Panduan Penelitian Kualitatif Bagi Pemula, Surabaya: Eureka Smart Publishing. Halim, Varianada, 2000,” Faktorfaktor yang mempengaruhi Audit Delay: Studi Empiris pada perusahaanperusahaan di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 2, No. 1, Hal. 6375, April. Hananto, Bandi Santoso Tri, 2002, “ Ketepatan Waktu Atas Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 4. No. 2, Hal 155-164, Agustus. Saleh, Rahmat, 2004,” Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur di Bursa
23 | P a g e
Efek Jakarta”, Simposium Nasional Akuntansi II IAI, Hal. 897-923, 2-3 Desember, Bali. Subekti, Imam dan Widiyanti, Novi Wulandari, 2004,” Faktor-Faktor yang mempengaruhi terhadap audit delay Di Indonesia”, Simposium Nasional Akuntansi II IAI, Hal. 991-1002, 2-3 Desember, Bali. Wirakusuma, Made Gede, 2004,” Faktor-faktor yang mempengaruhi rentang waktu Penyajian Laporan Keuangan Ke Publik (Studi Empiris Mengenai Keberadaan Divisi Internal Audit Pada Perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta)”, Simposium Nasional Akuntansi VII IAI, Hal. 1002-1222, 2-3 Desember, Bali. Yuliana dan Ardiati, Aloysia Yanti, 2004,” Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia”, MODUS, Vol. 16(2), Hal. 135146.
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
STUDI RASIO KEUANGAN TERHADAP KINERJA BANK MUAMALAT INDONESIA AH SURYANSYAH DAN RUSDIYANTO ABSTRACT Further development of Islamic banking institutions in Indonesia to 1998 is still not fast because there is only one Islamic bank in operation. In 1998 issued Law no. 10 of 1998 to provide a stronger legal foundation for Islamic banking. Through law no. 23 of 1999, the government authorizes the Bank Indonesia to be able to carry out their duties based on Islamic principles. According to law no. 10 of 1998 and law no. 23 of 1999, the development of Islamic banking to rise sharply, especially from increasing the number of bank or office use Islamic principles and increasing the number of assets under management. The study population used in this study is the quarterly financial report of Bank Muamalat Indonesia in the period 2001 to 2010. Determination of sampling is a sampling technique in purposive sampling where the use of a subset of the population to represent the whole population, the data used in this study is secondary data, the data in the form of financial ratio of Bank Muamalat Indonesia processed quarterly financial statements of Bank Muamalat Indonesia in the period 2001 to 2010. R square value of 0.731, meaning 73.1 percent ROA is affected by the five independent variables CAR, NPF, FDR, BOPO and NIM. While the remaining 26.9 percent are influenced by other causes outside the model . Keywords: CAR, NPF, FDR, BOPO, NIM AND ROA
salah satu tujuan dari pelaporan
PENDAHULUAN Penilaian
tingkat
kesehatan
keuangan adalah untuk memberikan
bank mencakup penilaian terhadap
informasi
faktor-faktor permodalan, kualitas
laporan memberikan informasi bagi
aset,
para pengguna laporan keuangan
manajemen,
rentabilitas,
bagi
likuiditas, sensitivitas terhadap risiko
untuk
pasar,
Berdasarkan
yang
CAMELS.
dikenal
kesehatan
pengambilan
pengguna
keputusan.
Peraturan
Indonesia
Nomer
maupun kinerja bank dapat kita
Tentang
Transparansi
analisis melalui laporan keuangan,
Keuangan
24 | P a g e
Kondisi
dengan
para
Bank,
Bank
3/22/PBI/2001
bank
Kondisi wajib
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
menyusun dan menyajikan laporan
bahwa
keuangan
mengukur
dengan
cakupan
bentuk
sebagaimana
dan
ditetapkan
dalam
ROA
digunakan
untuk
efektifitas
perusahaan
menghasilkan
keuntungan
dalam Peraturan Bank Indonesia ini,
dengan memanfaatkan aktiva yang
yang
Laporan
dimilikinya. ROA merupakan rasio
Tahunan; (2) Laporan Keuangan
antara laba sebelum pajak terhadap
Publikasi Triwulanan; (3) Laporan
total aset.
terdiri
dari:
(1)
Keuangan Publikasi Bulanan; dan (4) Laporan Keuangan Konsolidasi.
Besarnya ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik,
Penilaian kesehatan bank versi
karena tingkat pengembalian (return)
Bank Indonesia mengacu pada unsur-
semakin besar. ROA juga merupakan
unsur
Quality,
perkalian antara faktor net income
Management, Earning, Liquidity dan
margin dengan perputaran aktiva.
Sensitivity,
dalam
Net Income Margin menunjukkan
penelitian ini menerapkan rasio-rasio
kemampuan memperoleh laba dari
keuangan yang umum digunakan
setiap penjualan yang diciptakan oleh
untuk mengukur kinerja keuangan
perusahaan, sedangkan perputaran
bank.
aktiva menunjukkan seberapa jauh
Capital,
Assets
sedangkan
Penelitian
mencantumkan
unsur
ini
tidak
manajemen
perusahaan
mampu
suatu bank karena hal ini tidak bisa
penjualan
dari
dilihat dari luar. Alasan dipilihnya
dimilikinya.
menciptakan aktiva
yang
Return On Assets (ROA) sebagai
Salah satu dari faktor tersebut
variabel dependen dengan alasan
meningkat (atau keduanya), maka
25 | P a g e
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
ROA juga akan meningkat, alasan
Mawardi (2005) menganalisis
dipilihnya industri perbankan karena
pengaruh efisiensi operasi (BOPO),
kegiatan bank sangat diperlukan bagi
risiko pembiayaan (NPF), risiko
lancarnya kegiatan perekonomian di
pasar (NIM), modal (CAR) terhadap
sektor riil. Sektor riil tidak akan
kinerja keuangan (ROA) bank umum
dapat berkinerja dengan baik apabila
yang beroperasi di Indonesia yang
sektor moneter tidak bekerja dengan
mempunyai total aset kurang dari
baik.
satu trilyun rupiah. Periodisasi data Variabel-variabel
tersebut
yang digunakan adalah tahun 1998
antara lain yaitu Capital Adequacy
sampai dengan 2001. Hasil penelitian
Ratio
menunjukkan bahwa ada pengaruh
(CAR),
Financing
Non
(NPF),
Performing
Financing
to
negatif
dan
signifikan
risiko
Deposit Ratio (FDR), Biaya Operasi
pembiayaan (NPF) terhadap kinerja
dibanding
Operasi
keuangan (ROA), pengaruh positif
(BOPO), dan Net Interest Margin
dan signifikan risiko pasar (NIM)
(NIM), oleh karena itu perlu diuji
terhadap kinerja keuangan (ROA)
kembali konsistensi dari variable-
serta pengaruh negatif dan signifikan
variabel
efiensi operasi (BOPO) terhadap
Pendapatan
tersebut
mempengaruhi kinerja bank.
dalam
kinerja keuangan (ROA) dan tidak berpengaruh modal (CAR) terhadap
LANDASAN TEORI Penelitian Terdahulu
26 | P a g e
kinerja keuangan ROA.
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
sewa murni tanpa pilihan (ijarah),
Bank Syariah Menurut Undang-undang Nomer
atau
dengan
adanya
pilihan
10 tahun 1998, bank syariah adalah
pemindahan kepemilikan atas barang
bank yang melaksanakan kegiatan
yang disewa dari pihak bank oleh
usahanya berdasarkan prinsip syariah
pihak lain (ijarah wa iqtina).
yang dalam kegiatannya memberikan
Menurut PSAK Nomer 59 tentang
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Akuntansi Perbankan Syariah bahwa
Prinsip syariah menurut Pasal 1 ayat
bank syariah adalah bank yang
13 Undang-undang Nomer 10 tahun
berasaskan antara lain pada asas
1998
adalah
kemitraan, keadilan, transparansi dan
aturan perjanjian berdasarkan hukum
universal serta melakukan kegiatan
Islam antara bank dengan pihak lain
usaha perbankan berdasarkan prinsip
untuk
atau
syariah. Bank syariah beroperasi atas
pembiayaan kegiatan usaha, atau
dasar konsep bagi hasil. Bank syariah
kegiatan lainnya yang dinyatakan
tidak menggunakan bunga sebagai
sesuai dengan syariah antara lain
alat untuk memperoleh pendapatan
pembiayaan berdasarkan prinsip bagi
maupun membebankan bunga atas
hasil
penggunaan
tentang
perbankan
penyimpanan
(mudharabah),
berdasarkan
prinsip
dana
pembiayaan penyertaan
modal (musyarakah), prinsip jual beli barang
dengan
(murabahah),
atau
keuntungan pembiayaan
barang modal berdasarkan prinsip
27 | P a g e
dana
dan
pinjaman
karena bunga merupakan riba yang diharamkan.
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
bank untuk menambah modal kerja
Pembiayaan Pembiayaan
berdasarkan
untuk memenuhi kebutuhan: (1)
prinsip syariah adalah penyediaan
meningkatkan produksi, baik secara
uang atau tagihan yang dipersamakan
kuantitatif yaitu jumlah produksi
dengan itu berdasarkan persetujuan
maupun
atau kesepakatan antara bank dengan
peningkatan kualitas atau mutu hasil
pihak lain yang mewajibkan pihak
produksi, dan (2) untuk keperluan
yang dibiayai untuk mengembalikan
perdagangan misalnya pembiayaan
uang atau tagihan tersebut setelah
ekspor,
jangka
leveransir,
waktu
tertentu
dengan
secara
kualitatif
pembiayaan dan
yaitu
pertokoan,
sebagainya.
imbalan bagi hasil (UU Nomer 10
Pembiayaan
tahun 1998 tentang Perbankan, pasal
pembiayaan yang diberikan oleh
1 ayat 12).
bank
Menurut sifat penggunaannya
investasi,
(b)
kepada
digunakan
yaitu
perusahaan
melakukan
investasi
pembiayaan dapat dibagi menjadi:
dengan
(1)
modal (capital goods) yaitu barang-
Pembiayaan
produktif,
yaitu
membeli
untuk
pembiayaan yang diberikan oleh
barang
bank
memproduksi
dalam
rangka
kebutuhan
pembiayaan
digunakan barang-barang
untuk lain
kerja.
atau untuk menghasilkan jasa-jasa
Penggolongan pembiayaan produktif
pelayanan. Pembelian barang modal
penggunaannya
itu disebut capital expenditure. (2)
Pembiayaan
modal
yang
barang-barang
terdiri
modal
atas:
kerja,
(a) yaitu
pembiayaan yang diberikan oleh
28 | P a g e
Pembiayaan
konsumtif,
yaitu
pembiayaan yang diberikan oleh
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
bank untuk memenuhi kebutuhan
diakui selama periode akad secara
konsumsi,
habis
proporsional. (4) Potongan pelunasan
memenuhi
mempergunakan salah satu metode:
yang
digunakan
akan
untuk
kebutuhan.
(1) diberikan saat penyelesaian, bank mengurangi piutang murabahah dan keuntungan;
Pengakuan dan Pengukuran Pengakuan dan pengukuran piutang
murabahah
berdasarkan
dan
(2)
diberikan
setelah penyelesaian, bank menerima pelunasan piutang, kemudian bank
PSAK Nomer 102 adalah sebagai
membayar potongan
berikut: (1) Urbun diakui sebesar
keuntungan).
jumlah yang diterima. (2) Piutang
sebagai bagian dana sosial (dana
murabahah
kebajikan) pada saat diterima.
diakui sebesar biaya
(5)
(mengurangi
Denda
diakui
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati, dan pada akhir periode
Analisis Rasio Keuangan
dinilai sebesar nilai yang dapat
Return On Assets (ROA)
direalisir (jumlah piutang murabahah dikurangi
penyisihan
diragukan).
(3)
murabahah
diakui
ROA merupakan kemampuan dari
piutang
modal yang diinvestasikan ke dalam
Keuntungan
seluruh aktiva perusahaan untuk
pada
periode
menghasilkan
keuntungan.
ROA
terjadinya jika akad berakhir pada
menggunakan laba sebagai salah satu
laporan
sama,
cara untuk menilai efektivitas dalam
melampaui
satu
penggunaan aktiva perusahaan dalam
keuangan
maka
menghasilkan laba, semakin tinggi
keuangan
sedangkan periode
jika
laporan
29 | P a g e
yang
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
laba yang dihasilkan, maka semakin
masuk sebagai komponen untuk
tinggi pula ROA, hal itu berarti
menghitung ATMR dan bagaimana
bahwa perusahaan semakin efektif
menghitungnya.
dalam
penggunaan
aktiva
untuk
menghasilkan keuntungan.
Aktiva
Tertimbang
Menurut
Risiko (ATMR) ATMR dihitung dari aktiva yang
Capital Adequacy Ratio (CAR) CAR
adalah
atau
tercantum dalam neraca maupun
perbandingan antara modal bank
aktiva yang bersifat administratif
dengan aktiva tertimbang menurut
(tidak
risiko
menjadi
terhadap masing-masing pos dalam
pedoman bank dalam melakukan
aktiva diberikan bobot risiko yang
ekspansi di bidang penyaluran dana,
besarnya
dalam prakteknya perhitungan CAR
risiko yang terkandung pada aktiva
yang oleh Bank Indonesia disebut
itu atau golongan nasabah atau sifat
Kewajiban
agunan (Dunil, 2005).
(ATMR).
rasio
CAR
Penyediaan
Modal
tercantum
dalam
didasarkan
pada
neraca),
kadar
Minimum Bank (KPMM) tidaklah sederhana.
KPMM
adalah
perbandingan antara Modal dengan
Non Performing Financing (NPF) NPF
adalah
debitur
atau
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
kelompok debitur yang masuk dalam
(ATMR),
golongan 3, 4, 5 dari 5 golongan
baik
ATMR
maupun
Modal Bank memerlukan rincian dan
kolektibilitas
kesamaan
debitur
30 | P a g e
pengertian
apa
yang
yang
pembiayaan kurang
yaitu lancar,
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
diragukan dan macet, hendaknya
kinerja
selalu
dengan Return On Assets (ROA). (2)
diingat
pengolongan
bahwa
perubahan
yang
diukur
dari
Variabel bebas berupa rasio-rasio
pembiayaan lancar menjadi NPF
keuangan antara lain CAR, NPF,
adalah
FDR, BOPO, NIM.
secara
proses
pembiayaan
perbankan
bertahap
penurunan
melalui kualitas
pembiayaan.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN METODE PENELITIAN Variabel
yang
1. Pembahasan
digunakan
Pengaruh
CAR
terhadap ROA
dalam penelitian adalah Return On
Berdasarkan persamaan regresi
Asset (Y) sebagai variabel terikat,
terlihat bahwa koefisien untuk CAR
sedangkan variabel bebasnya adalah
ini
Capital Adequacy Ratio (X1), Non
mengandung arti bahwa semakin
Performing
tinggi nilai CAR Bank Mualamat
Financing
(X2),
bernilai
Financing To Deposit Ratio (X3),
Indonesia
maka
Biaya Operasi Dibanding Pendapatan
semakin
rendah
Operasi
Muamalat
(X4),
dan
Net
Interest
yang
mengakibatkan ROA
Indonesia
Bank tersebut,
sehingga hipotesis ke-1 “Diduga
Margin (X5). Definisi
negatif,
operasional
setiap
Capital Adequacy Ratio berpengaruh
variabel dan pengukuran variabel
positif terhadap Return On Asset”
yang digunakan dalam penelitian ini
tidak teruji kebenarannya.
adalah: (1) Variabel terikat berupa
31 | P a g e
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
Jika dilihat dari nilai koefisien
Bank Muamalat Indonesia tersebut,
regresi yang dihasilkan sebesar -
sehingga hipotesis ke-2 “Diduga Non
0,021 dengan tingkat signifikansi
Performing Financing berpengaruh
sebesar 0,527 (sig > 5%), berarti
negatif terhadap Return On Asset”
CAR
tidak teruji kebenarannya.
secara
memberikan
parsial
kurang
kontribusi
terhadap
penurunan ROA. Kurangnya
Jika dilihat dari nilai koefisien regresi yang dihasilkan sebesar 0,069
kontribusi
CAR
dengan tingkat signifikansi sebesar
terhadap ROA dikarenakan Bank
0,317 (sig > 5%), berarti NPF secara
Muamalat
parsial
Indonesia
kurang
mengoptimalkan modal yang ada, hal
kontribusi
ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai
ROA.
CAR
pada
tahun
2001
sampai
dengan 2010 sebesar 12,5325.
Pengaruh
memberikan
terhadap
Kurangnya
peningkatan
kontribusi
NPF
terhadap ROA dikarenakan kenaikan NPF
2. Pembahasan
kurang
NPF
terhadap ROA
tidak
menurunnya Penyisihan
ROA
mengakibatkan karena
Penghapusan
nilai Aktiva
Berdasarkan persamaan regresi
Produktif (PPAP) masih dapat meng-
terlihat bahwa koefisien untuk NPF
cover pembiayaan bermasalah. Laba
ini bernilai positif, yang mengandung
Bank Muamalat Indonesia masih
arti bahwa semakin tinggi nilai NPF
dapat meningkat dengan NPF yang
Bank Mualamat Indonesia maka
tinggi karena sumber laba selain dari
mengakibatkan semakin tinggi ROA
pendapatan seperti fee based income
32 | P a g e
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
relatif tinggi. Selain itu NPF bisa saja terjadi bukan karena debitur tidak
3. Pembahasan Pengaruh FDR
sanggup
terhadap ROA
membayar
akan
tetapi
ketatnya Peraturan Bank Indonesia
Berdasarkan persamaan regresi
dalam hal penggolongan pembiayaan
terlihat bahwa koefisien untuk FDR
yang mengakibatkan debitur yang
ini
tadinya berada dalam kategori lancar
mengandung arti bahwa semakin
bisa turun menjadi kurang lancar.
tinggi nilai FDR Bank Mualamat
Menurut Indonesia,
bernilai
negatif,
catatan
Bank
Indonesia
maka
pembiayaan
macet
semakin
rendah
yang
mengakibatkan ROA
disebabkan antara lain penurunan
Muamalat
kualitas
sehingga hipotesis ke-3 “Diduga
pembiayaan
yang
Indonesia
Bank
disebabkan oleh penurunan kondisi
Financing
keuangan
berpengaruh positif terhadap Return
debitur,
keterlambatan
pembayaran, masalah pembayaran
To
Deposit
tersebut,
Ratio
On Asset” tidak teruji kebenarannya.
lain, buruknya prospek usaha debitur
Jika dilihat dari nilai koefisien
dan efek penerapan Peraturan Bank
regresi yang dihasilkan sebesar -
Indonesia
7/2/PBI/2005
0,158 dengan tingkat signifikansi
tentang Penilaian Kualitas Bank
sebesar 0,256 (sig > 5%), berarti
Umum.
NPF
FDR
yang
memberikan
Nomer
Peningkatan
membutuhkan
pencadangan
lebih besar, sehingga mengurangi laba operasi.
33 | P a g e
secara
parsial
kurang
kontribusi
terhadap
penurunan ROA.
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
Kurangnya terhadap
kontribusi ROA
FDR
dikarenakan
negatif terhadap Return On Asset” teruji kebenarannya.
pembiayaan yang disalurkan oleh
Jika dilihat dari nilai koefisien
Bank Muamalat Indonesia kurang
regresi yang dihasilkan sebesar -
optimal memberikan kontribusi laba
7,370 dengan tingkat signifikansi
pada
sebesar 0,000 (sig < 5%), berarti
dalam
Bank
Muamalat
pemanfaatan
Indonesia
dana
pihak
ketiga.
BOPO secara parsial memberikan kontribusi terhadap penurunan ROA. Kontribusi
3. Pembahasan Pengaruh BOPO
Berdasarkan regresi
terlihat
persamaan
bahwa
koefisien
mengeluarkan dalam
yang
Pengelolaan
arti
bahwa
dikarenakan
Bank
Muamalat Indonesia kurang efisien
untuk BOPO ini bernilai negatif, mengandung
terhadap
penurunan ROA Bank Muamalat Indonesia
terhadap ROA
BOPO
biaya
operasional
menghasilkan aktifitas
operasional
semakin tinggi nilai BOPO Bank
Bank
Mualamat
maka
efisien dengan memperkecil BOPO
mengakibatkan semakin rendah ROA
akan mempengaruhi besarnya tingkat
Bank Muamalat Indonesia tersebut,
keuntungan yang tercermin dalam
sehingga hipotesis ke-4 “Diduga
ROA sebagai indikator efektifitas
Biaya
Bank Muamalat Indonesia dalam
Pendapatan
34 | P a g e
Indonesia
Operasi Operasi
Dibanding berpengaruh
Muamalat
laba.
menghasilkan
Indonesia
laba
yang
dengan
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
memanfaatkan keseluruhan aktiva yang dimiliki.
Kurangnya terhadap
kontribusi
ROA
NIM
dikarenakan
perubahan suku bunga dan kualitas 5. Pembahasan Uji Pengaruh NIM
aktiva
produktif
pada
Bank
terhadap ROA
Muamalat Indonesia kurang optimal
Berdasarkan persamaan regresi
menambah laba bagi Bank Muamalat
terlihat bahwa koefisien untuk NIM
Indonesia. Bank Muamalat Indonesia
ini bernilai positif, yang mengandung
melakukan tindakan yang berhati-
arti bahwa semakin tinggi nilai NIM
hati dalam menyalurkan pembiayaan
Bank
sehingga
Mualamat
Indonesia
akan
mengakibatkan semakin tinggi ROA Bank Muamalat Indonesia tersebut,
KESIMPULAN DAN SARAN
sehingga hipotesis ke-5 “Diduga Net
Kesimpulan
Interest Margin berpengaruh positif
Berdasarkan
hasil
pengolahan
terhadap Return On Asset” teruji
data dan pembahasan pada bab
kebenarannya.
sebelumnya dapat ditarik kesimpulan
Jika dilihat dari nilai koefisien
bahwa: (1) Peningkatan CAR tidak
regresi yang dihasilkan sebesar 0,430
memberikan
dengan tingkat signifikansi sebesar
penurunan ROA Bank Muamalat
0,671 (sig > 5%), berarti NIM secara
Indonesia, hal ini terjadi karena
parsial
memberikan
peraturan
peningkatan
mensyaratkan CAR minimal sebesar
kontribusi ROA.
35 | P a g e
kurang terhadap
kontribusi
Bank
terhadap
Indonesia
yang
8% mengakibatkan Bank Muamalat
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
Indonesia selalu berusaha menjaga
Indonesia kurang mengoptimalkan
agar CAR yang dimiliki sesuai
penyaluran pembiayaan atas dana
dengan
Bank
pihak ketiga yang berhasil dihimpun.
cenderung
(4) Peningkatan BOPO memberikan
ketentuan,
Mualamat
namun
Indonesia
menjaga
CAR-nya
terlalu
kontribusi terhadap penurunan ROA
tinggi dari 8% karena ini berarti
Bank Muamalat Indonesia, hal ini
pemborosan, hal tersebut juga dapat
dikarenakan
terjadi
Indonesia
karena
tidak
Bank
Muamalat
Indonesia
kurang
menyalurkan
pembiayaan
dengan
yang
optimal sesuai
diharapkan.
(2)
Bank
Muamalat
mengeluarkan
biaya
operasional yang kurang efisien di dalam
menghasilkan
laba.
(5)
Peningkatan NIM tidak memberikan
Peningkatan NPF tidak memberikan
kontribusi
kontribusi
peningkatan
ROA Bank Muamalat Indonesia, hal
ROA Bank Muamalat Indonesia, hal
ini dikarenakan Bank Muamalat
ini dikarenakan Bank Muamalat
Indonesia melakukan tindakan yang
Indonesia
berhati-hati
Penyisihan
terhadap
telah
melakukan
Penghapusan
Aktiva
Produktif (PPAP) untuk meng-cover pembiayaan
bermasalah.
terhadap
dalam
peningkatan
menyalurkan
pembiayaan sehingga kualitas aktiva produktifnya tetap terjaga.
(3)
Peningkatan FDR tidak memberikan
Saran
kontribusi terhadap penurunan ROA
Berdasarkan kesimpulan tersebut
Bank Muamalat Indonesia, hal ini
di atas, disusun sejumlah saran
dikarenakan
sebagai berikut: (1) Saran untuk
36 | P a g e
Bank
Muamalat
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
pengambil
kebijakan
untuk
pelanggaran
kinerja
Bank
Pemberian Kredit (BMPK), tingkat
Indonesia
agar
inflasi serta pengaruh volatilitas kurs.
BOPO
untuk
Keterbatasan penelitian ini adalah
ini
hanya menggunakan data sekunder
meningkatkan Muamalat menurunkan meningkatkan dikarenakan Indonesia
ROA,
hal
Bank
Muamalat
mengeluarkan
yaitu
Batas
laporan
Maksimal
publikasi
Bank
biaya
Muamalat Indonesia untuk tahun
operasional yang kurang efisien di
2001 sampai dengan tahun 2010,
dalam
diharapkan
menghasilkan
Pengelolaan Bank
aktifitas
Muamalat
laba.
operasional
mendatang
dapat menjangkau aspek manajemen
yang
Bank Muamalat Indonesia seperti
efisien dengan memperkecil BOPO
yang dilakukan oleh Bank Indonesia
Bank
dalam
Muamalat
sangat
Indonesia
penelitian
Indonesia
mempengaruhi
akan
besarnya
melakukan
penilaian
kesehatan bank secara CAMELS
tingkat keuntungan Bank Muamalat
Rating
Indonesia
menggunakan metode Risk Profile,
yang tercermin dalam
System,
bahkan
ROA sebagai indikator efektifitas
Good
Bank Muamalat Indonesia dalam
Earning, and Capital (RGEC) yang
menghasilkan
merupakan
laba
dengan
Corporate
atau
Governance,
pengukuran
kinerja
memanfaatkan keseluruhan aktiva
perbankan dengan konsep Risk Based
yang dimiliki. (2) Saran untuk
Bank Rating (RBBR)
penelitian lebih lanjut hendaknya menambah variabel bebas seperti
37 | P a g e
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
DAFTAR PUSTAKA Antonio, Muhammad Syafi’i. 2010, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek: Gema Insani Press, Jakarta. Budisantoso, Totok & Sigit Triandaru. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta. Dunil, Z. 2005. Bank Auditing RiskBased Audit Dalam Pemeriksaan Perkreditan Bank Umum. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 3. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Guza, Afni. 2008, Himpunan Undang-Undang Perbankan Republik Indonesia, Cetakan Pertama, Asa Mandiri, Jakarta. Hunger, J. David & Thomas. L. Wheelen. 2002. Manajemen Strategis. Edisi 2. Andi. Yogyakarta. Januarti, Indira. 2002. Variabel Proksi CAMEL dan Karakteristik Bank Lainnya Untuk Memprediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia. Jurnal Bisnis Strategi. Vol.10. Desember. Hal 1-26. Kasmir. 2008, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi, Jakarta: Rajawali Pers.
38 | P a g e
Mawardi, Wisnu. 2005. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Dengan Total Assets Kurang Dari 1 Triliun). Jurnal Bisnis Dan Strategi. Vol.14. No.1. Juli 2005. Nasser, Etty M dan Titik Aryati. 2000. “Model Analisis CAMEL Untuk Memprediksi Financial Distress Pada Sektor Perbankan Yang Go Publik.”. JAAI. Vol.4. No.2. Nasser, Etty M. 2003. Perbandingan Kinerja Bank Pemerintah dan Bank Swasta Dengan Rasio CAMEL Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi. Vol.3. No.3. Desember 2003: 217-236. Program Pascasarjana UPN”Veteran” Jawa Timur. 2010, Pedoman Penulisan Tesis, Surabaya, Pascasarjana UPN “Veteran” Jawa Timur. Republik Indonesia. 1992, UndangUndang No. 7/1992 Tentang Perbankan. Republik Indonesia. 1998, UndangUndang No. 10/1998 Tentang Perubahan UU No.7/1992 Tentang Perbankan. Republik Indonesia. 2008, UndangUndang No. 21/2008 Tentang Bank Syariah.
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Jurnal Penelitian Ilmu Akuntansi dan Sosial
Rivai, Veithzal & Andia, Permata, 2008. Islamic Financial Management, Teori konsep dan Aplikasi Panduan Praktis Untuk Lembaga Keuangan Nasabah, Praktisi dan Mahasiswa, Jakarta: Rajawali Pers. Rivai, Veithzal & Arifin, Aviyan, 2010, Islamic Banking, Sistem Bank Islam Bukan Hanya Solusi Menghadapi Krisis & Namun Dalam Menghadapi Berbagai Persoalan Perbankan & Ekonomi Global, Jakarta: PT. Bumi Aksara. Saidi, Zaim. 2010. Tidak Syar’iahnya Bank Syariah Di Indonesia Dan Jalan Keluarnya Menuju Muamalat, Yogyakarta: Delokomotif Setiawan, Mulyo Budi. 2004. Arsitektur Perbankan Indonesia Sebagai Upaya Memperkokoh Fundamental Perbankan Nasional. FOKUS Ekonomi. Vol.3. No.1. April 2004. Hal 38-51. Sholihin, Ahmad Ifham. 2010, Buku Pintar Ekonomi Syariah, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung. Sunyoto, Danang. 2011. Praktik SPSS Untuk Kasus. Penerbit Nuha Media. Yogyakarta.
39 | P a g e
Supramono, Gatot. 2009, Perbankan dan Masalah Kredit, Suatu Tinjauan di Bidang Yuridis, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Supriyono, Maryanto. 2011, Buku Pintar Perbankan, Yogyakarta: CV Andi Offset. Surifah, 2002, Kinerja Keuangan Perbankan Swasta Nasional Indonesia Dan Setelah Krisis Ekonomi, Jurnal ekonomi dan bisnis Indonesia, Vol.6, No. 2, 2002. Suyatno, Thomas…dkk. 2005. Kelembagaan Perbankan, Edisi Ketiga,Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Usman, Bahtiar. 2003. Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Bank-bank di Indonesia. Media Riset Bisnis dan Manajemen. Vol.3. No.1. April 2003. pp. 59-74. Wiroso. 2009, Produk Perbankan Syariah, Jakarta: LPFE Usakti. ______.2011, Akuntansi Transaksi Syariah, Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Yaya, Rizal...dkk. 2009, Akuntansi Perbankan Syariah, Teori dan Praktik Konten Proses, Jakarta: Selemba Empat. Yuhertiana, Indrawati, 2009, Panduan Penelitian Kualitatif Bagi Pemula, Surabaya: Eureka Smart Publishing.
ANALISIS BALANCED SCRORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKUR KINERJA PADA PT. PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) CABANG GRESIK Hanimmatul Usmaniyah ABSTRAK Dalam era persaingan bisnis yang pesat seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi apapun dalam menghadapi pesaing-pesaing yang akan timbul. Perusahaan memerlukan strategi baru untuk menghadapi persaingan yang kompetitif saat ini. Dalam melaksanakan strategi barunya, perusahaan membutuhkan suatu pengukuran kinerja untuk menilai berhasil atau tidaknya strategi tersebut Penelitian ini meggunakan metode deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Hasil penelitian yang dapat disimpulkan adalah PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Gresik berdasarkan konsep Balanced Scorecard dapat disimpulkan sebagai berikut: Kinerja perusahaan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan menunjukan hasil yang semakin baik, ditandai dengan peningkatan jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan dan pengembangan, dan peningkatan organization capital. Upaya perusahaan pada proses Inovasi melalui pemahan unit bisnis untuk menggali tentang kebutuhan yang diperlukan para pelanggan menunjukan perbaikan kinerja perusahaan yang semakin baik pada perspektif proses bisnis internal. Proses inovasi ke pelanggan merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, hal ini menunjukan bahwa kinerja PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Gresik Medan pada perspektif pelanggan menunjukan hasil yang semakin baik. Kinerja perusahaan pada perspektif keuangan menunjukan hasil yang semakin baik, ditandai dengan pertumbuhan pendapatan disertai dengan kenaikan yang tidak terlalu berarti pada ROI dan net profit margin. Kata Kunci : Kinerja Perusahaan, Blanced Scorecard
saat ini. Dalam melaksanakan strategi
PENDAHULUAN Dalam era persaingan bisnis yang
barunya, perusahaan membutuhkan suatu
pesat seperti sekarang ini, perusahaan
pengukuran kinerja untuk menilai berhasil
dituntut untuk menempuh langkah-langkah
atau tidaknya strategi tersebut.
strategik dalam bersaing pada kondisi apapun
dalam
pesaing-
Cabang Gresik merupakan salah satu
pesaing yang akan timbul. Perusahaan
pelabuhan kelas II yang berada di bawah
memerlukan
untuk
pengelolahan PT. Pelabuhan Indonesia III
menghadapi persaingan yang kompetitif
yang berpusat di Surabaya dan secara
40 | P a g e
menghadapi
PT. Pelindo Indonesia III (Persero)
strategi
baru
administratif berada di bawah kewenangan
diperusahaan yaitu Balanced Scorecard.
Departemen
Kedudukan
Balanced Scorecard (BSC) merupakan
Pelindo III Cabang Gresik secara geografis
suatu metode pengukuran kinerja yang
terletak pada posisi 112, 39’, 30, 60” Bujur
tidak hanya mencerminkan pada kinerja
Timur dan 07, 09’, 27, 40” Lintang
keuangan saja tetapi juga nonkeuangan.
Perhubungan.
Selatan, tepatnya pada selat Madura atau
Ide tentang Balanced Scorecard
sebelah utara pelabuhan Tanjung Perak
pertama kali dipublikasikan dalam artikel
Surabaya.
Robert S. Kaplan dan David P.Norton di
Kinerja Keuangan PT Pelabuhan
Harvard Business Review tahun 1992
Indonesia III (Persero) Cabang Gesik ini
dalam sebuah artikel berjudul “Balanced
berdasarkan SK Menteri BUMN Nomor:
Scorecard-Measures
KEP-100/MBU/2002 tingkat
kesehatan
that
Drive
tentang
penilaian
Performance”. Artikel tersebut merupakan
BUMN.
Penilaian
laporan
dari
serangkaian
riset
dan
kinerja perusahaan saat ini dikhususkan
eksperimen terhadap beberapa perusahaan
pada penilaian aspek keuangan, aspek
di Amerikan serta diskusi rutin dua
operasional, dan aspek administrasi.
bulanan dengan wakil dari berbagai bidang
Tujuan pengukuran kinerja adalah untuk
memotivasi
personel
perusahaan sepanjang tahun itu untuk
mencapai
mengembangkan suatu model pengukuran
sasaran organisasi dan mematuhi standar
kinerja baru. BSC dikembangkan sebagai
perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya
sistem
agar membuahkan tindakan dan hasil yang
memungkinkan para eksekutif memandang
diinginkan oleh organisasi. Untuk dapat
perusahaan dari berbagai perspektif secara
menerapkan ukuran yang diperoleh dari
simultan.
strategi dibutuhkan kinerja yang dapat membuat
41 | P a g e
kerangka
kerja
baru
pengukuran
Balanced
kinerja
Scorecard
yang
merupakan
suatu sistem maanjemen, pengukuran, dan
pengendalian yang secara cepat, tepat, dan
that Drive Performance”. Artikel
komprehensif
tersebut merupakan laporan dari
pemahaman
dapat kepada
memberikan tentang
serangkaian riset dan eksperimen
performance bisnis. Pengukuran kinerja
terhadap beberapa perusahaan di
tersebut memandang unit bisnis dari empat
Amerikan serta diskusi rutin dua
perspektif,
keuangan,
bulanan dengan wakil dari berbagai
dalam
bidang perusahaan sepanjang tahun
peprusahaan, serta proses pembelajaran dan
itu untuk mengembangkan suatu
pertumbuhan. Melalui mekanisme sebab
model pengukuran kinerja baru.
akibat
BSC dikembangkan sebagai sistem
yaitu
pelanggan,
manajer
perspektif
proses
(cause
bisnis
and
effect),
perspektif
keuangan menjadi tolak ukur utama yang
pengukuran
kinerja
dijelaskan oleh tolok ukur operasional pada
memungkinkan
tiga perspektif lainnya sebagai driver (lead
memandang
indicators).
berbagai
para
yang eksekutif
perusahaan perspektif
dari secara
simultan. LANDASAN TEORI Balanced Scorecard
Pengertian Balanced Scorecard Balanced
Sejarah Balanced Scorecard Ide Scorecard
tentang pertama
Scorecard
Balanced
merupakan suatu sistem maanjemen,
kali
pengukuran, dan pengendalian yang
dipublikasikan dalam artikel Robert
secara
S. Kaplan dan David P.Norton di
komprehensif
Harvard Business Review tahun
pemahaman kepada manajer tentang
1992 dalam sebuah artikel berjudul
performance
“Balanced
kinerja tersebut memandang unit
42 | P a g e
Scorecard-Measures
cepat, dapat
bisnis.
tepat,
dan
memberikan
Pengukuran
bisnis dari empat perspektif, yaitu
Informasi yang terkandung dalam laporan
perspektif
keuangan.
keuangan,
pelanggan,
proses bisnis dalam peprusahaan, serta
proses
pembelajaran
dan
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
pertumbuhan. Melalui mekanisme
Audit Delay
sebab akibat (cause and effect),
Faktor internal perusahaan, yaitu:
perspektif keuangan menjadi tolak
a. Leverage atau Debt to Equity Ratio
ukur utama yang dijelaskan oleh
(DER)
tolok ukur operasional pada tiga
Semakin tinggi debt to equity ratio
perspektif lainnya sebagai driver
berarti modal sendiri semakin sedikit
(lead indicators).
dibanding dengan hutangnya, semakin
Hasil penelitian Courtis (1976) dalam Subekti
dan
Widiyanti
(2004)
menunjukkan bahwa, Rata-rata audit delay untuk perusahaan-perusahaan publik di
besar jumlah hutang yang digunakan, semakin besar resiko
bisnis
yang
dihadapi (Sutrisno, 2003: 249). b. Ukuran Perusahaan
New Zealand adalah 83 hari. Givoly and
Terkait dengan ketepatwaktuan laporan
Palmon
dan
keuangan tahunan, ukuran perusahaan
Widiyanti (2004) melakukan penelitian
juga merupakan fungsi dari kecepatan
terhadap lima aspek yang mempengaruhi
pelaporan keuangan. Besar kecilnya
ketetapan waktu pelaporan keuangan yang
ukuran perusahaan juga dipengaruhi
meliputi: 1. Trend keterlambatan laporan
oleh
keuangan, 2. Bentuk pengumuman dalam
variabilitas dan intensitas transaksi
industri, 3. Hubungan antara keterlambatan
perusahaan tersebut yang tertentunya
pelaporan dengan isi laporan, 4. Hubungan
akan berpengaruh terhadap kecepatan
(1982)
dalam
Subekti
antara ketetapan waktu pelaporan dan, 5.
43 | P a g e
kompleksitas
operasional,
dalam menyajikan laporan keuangan
audit tepat waktu dibandingkan
kepada publik.
Kantor Akuntan Publik kecil.
Faktor eksternal, yaitu:
Manfaat Balanced Scorecard (BSC)
a. Kantor Akuntan Publik.
Menurut Kaplan dan Norton
Pada umumnya Kantor Akuntan Publik
besar
(Kantor
Akuntan
manfaat BSC adalah : a. Mengklarifikasikan
dan
Publik yang bekerja sama dengan
mengkomunikasikan strategi ke
Kantor
seluruh organisasi
Akuntan
Internasional)
Publik
memiliki
insentif
b. menyelaraskan
sasaran
yang kuat untuk menyelesaikan
departemen dan
proses audit lebih cepat sehingga
dengan strategi organisasi
dapat
mempertahankan
reputasi
individu
c. sasaran departemen dan individu
mereka, jika tidak mereka dapat
dengan
kehilangan
mengkaitkan sasaran strategis
penugasan
kembali
strategi
sebagai auditor klien di tahun
dengan target
mendatang,
jangka panjang dan
selain
itu
Kantor
Akuntan Publik besar mempunyai lebih banyak sumber daya daripada Kantor
Akuntan
Publik
kecil,
sehingga Kantor Akuntan Publik besar dapat bekerja lebih efisien dan memilki fleksibilitas tinggi penjadwalan untuk menyelesaikan
44 | P a g e
organisasi
anggaran
tahunan d. mengidentifikasikan dan menyel araskan inisiatif strategi e. melaksanakan peninjauan strateg i secara periodik
Perspektif
-
perspektif
dalam
apapun
Balanced Scorecard (BSC) a. Perspektif
keuangan
strategik dalam bersaing pada kondisi
dalam
balancedscorecard
dalam
menghadapi
pesaing-
pesaing yang akan timbul. Perusahaan memerlukan
strategi
baru
untuk
b. Perspektif pelanggan
menghadapi persaingan yang kompetitif
c. Perspektif proses bisnis internal
saat ini. Dalam melaksanakan strategi
d. Perspektif pembelajaran dan
barunya, perusahaan membutuhkan suatu
pertumbuhan
pengukuran kinerja untuk menilai berhasil atau tidaknya strategi tersebut. Menurut
Tolak Ukur Kinerja dalam Balanced
(2003)
dalam
Imelda R. H. N (JAK, 2004) dalam
Scorecard (BSC) a. Pengukur
kinerja
pada
perspektif keuangan b. Pengukur
kinerja
c. Pengukur
kinerja
pada
kinerja pembelajaran
terlebih
dahulu
suatu
BSC
organisasi
membangun
atau
menyusun BSC. Terdapat enam tahapan pada
perspektif bisnis internal d. Pengukur
skripsi Junaidi (2012), sebelum diimplementasikan,
perspektif pelanggan
perspektif
Rohm
dalam
membangun
BSC
yaitu
sebagai berikut : pada
a. Menilai Fondasi Organisasi
dan
b. Membangun Strategi Bisnis
pertumbuhan
c. Membuat Tujuan Organisasi d. Membuat Strategic Map bagi
Membangun Balanced Scorecard (BSC) Dalam era persaingan bisnis yang pesat seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk menempuh langkah-langkah
45 | P a g e
Strategi Bisnis Organisasi
Palmon
Pengertian Balanced Scorecard Balanced
(1982)
dalam
Subekti
dan
Scorecard
Widiyanti (2004) melakukan penelitian
merupakan suatu sistem maanjemen,
terhadap lima aspek yang mempengaruhi
pengukuran, dan pengendalian yang
ketetapan waktu pelaporan keuangan yang
secara
dan
meliputi: 1. Trend keterlambatan laporan
memberikan
keuangan, 2. Bentuk pengumuman dalam
pemahaman kepada manajer tentang
industri, 3. Hubungan antara keterlambatan
performance
Pengukuran
pelaporan dengan isi laporan, 4. Hubungan
kinerja tersebut memandang unit
antara ketetapan waktu pelaporan dan, 5.
bisnis dari empat perspektif, yaitu
Informasi yang terkandung dalam laporan
perspektif
keuangan.
cepat,
komprehensif
tepat,
dapat
bisnis.
keuangan,
pelanggan,
proses bisnis dalam peprusahaan, serta
proses
pembelajaran
dan
Kinerja Keuangan
pertumbuhan. Melalui mekanisme
Pengertian Kinerja Keuangan
sebab akibat (cause and effect),
Pengertian
perspektif keuangan menjadi tolak
Muchlis (2000:44) bahwa :
kinerja
keuangan
menurut
ukur utama yang dijelaskan oleh
Kinerja keuangan adalah prestasi
tolok ukur operasional pada tiga
keuangan yang tergambar dalam laporan
perspektif lainnya sebagai driver
keuangan perusahaan yaitu neraca rugi-
(lead indicators).
laba
Hasil penelitian Courtis (1976) dalam Subekti
dan
Widiyanti
(2004)
dan
kinerja
keuangan
usaha
perusahaan
menggambarkan
(operation income). Profitability suatu
menunjukkan bahwa, Rata-rata audit delay
perusahaan
untuk perusahaan-perusahaan publik di
menghubungkan
New Zealand adalah 83 hari. Givoly and
diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan
46 | P a g e
dapat
diukur keuntungan
dengan yang
dengan kekayaan asset yang digunakan
Yos Sudarso No. 1 Gresik Jawa Timur
untuk menghasilkan keuntungan.
merupakan salah satu BUMN di bidang pelayanan jasa kepelabuhan.
Tujuan kinerja keuangan Menurut Munawir (2002 : 31) tujuan
kinerja
mengetahui
Keuangan
likuiditas,
adalah
Jenis Data Data Primer
solvabilitas,
Data yang diperoleh dari teknik
rentabilitas dan stabilitas dalam membayar
wawancara, kemudian akan diolah
kewajibannya.
oleh penulis. Data Sekunder
METODE PENELITIAN
Data
Jenis Penelitian
perusahaan dalam bentuk yang
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulisa
dalah
jenis
penelitian
deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan
sudah
yang
jadi,
organisasi,
diperoleh
seperti laporan
:
dari
struktur
pembelian,
persediaan dan laporan penjualan
untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (dependen)
Teknik Pengumpulan Data
tanpa
Teknik wawancara
membuat
perbandingan,
atau
menghubungkan dengan variabel yang lain
Teknik dokumentasi
(Sugiyono, 2010).
Teknik Kepustakaan
Lokasi Penelitian
Metode Analisis Data
Lokasi dari penelitian bertempat
Analisis
dilakukan
di PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero)
menggunakan
Cabang Gresik yang beralamat di Jalan
perhitungan (counting) yaitu suatu metode
47 | P a g e
metode
dengan
deskriptif
dan
dengan
mengumpulkan
data,
disusun,
Jenis
Pengukuran
diinterpretasikan, dan dianalisis sehingga
Pelabuhan
memberikan keterangan bagi pemecahan
Cabang Gresik
masalah yang dihadapi.
Kinerja
Indonesia
III
PT
(Persero)
Kinerja Keuangan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Gesik ini
HASIL
PENELITIAN
DAN
berdasarkan SK Menteri BUMN Nomor:
PEMBAHASAN
KEP-100/MBU/2002
Gambaran PT. Pelabuhan Indonesia III
tingkat
Cabang Gresik
kinerja perusahaan saat ini dikhususkan
PT. Pelindo Indonesia III (Persero) Cabang Gresik merupakan salah satu
kesehatan
tentang
penilaian
BUMN.
Penilaian
pada penilaian aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi.
pelabuhan kelas II yang berada di bawah pengelolahan PT. Pelabuhan Indonesia III
Analisis
yang berpusat di Surabaya dan secara
Perusahaan dengan Balanced Scorecard
administratif berada di bawah kewenangan
(BSC)
Departemen
Pengukuran
Perhubungan.
Kedudukan
Pelindo III Cabang Gresik secara geografis
Pengukuran
kinerja
pada
Kinerja
perspektif
keuangan
terletak pada posisi 112, 39’, 30, 60” Bujur
Perspektif
keuangan
dalam
Timur dan 07, 09’, 27, 40” Lintang
Balanced Scorecard untuk kinerja PT.
Selatan, tepatnya pada selat Madura atau
Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang
sebelah utara pelabuhan Tanjung Perak
Gresik cukup baik. Hal ini tampak pada
Surabaya.
hasil
pengukuran
dari
indikator
pertumbuhan pendapatan, ROI (Return On Invesment),
dan
Net
profit
margin
meskipun yang tercermin dari masing-
48 | P a g e
masing indikator di atas masih banyak
c. Proses pelayanan
yang harus dibenahi, karena ada beberapa indikator
yang
mengalami
penurunan
tetapi bagi pihak manajemen hal ini bisa
Pengukuran
kinerja
pada
perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan
digunakan sebagai data untuk pengambilan keputusan dimasa yang akan datang, guna
strategis dalam perspektif pembelajaran
mencapai
dan pertumbuhan adalah:
hasil
yang
diharapkan
perusahaan.
a. Jumlah
Karyawan
mengikuti Pengukuran
kinerja
pada
perspektif
yang
Pelatihan
dan
pengembangan
pelanggan
b. Organization Capital dan Kepu
Ukuran-ukuran digunakan
pada
kinerja
perspektif
yang
asan Karyawan
pelanggan
c. Tingkat Perputaran Karyawan
adalah jumlah pelanggan perusahaan, dan
d. Produktivitas Karyawan
rata-rata laba per pelanggan Pembahasan Hasil Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja pada perspektif bisnis internal
pada Setiap Perspektif PT.
Langkah-langkah
yang
(Persero) oleh
PT.
Pelabuhan
Pelabuhan
Indonesia
III
diambil
Indonesia
Cabang
Gresik
berdasarkan
III konsep
Balanced
Scorecard
dapat
(Persero) Cabang Gresik untuk mencapai disimpulkan
sebagai
berikut:
Kinerja
sasaran-sasaran dalam perspektif proses perusahaan pada perspektif pembelajaran bisnis internal antara lain: dan pertumbuhan menunjukan hasil yang a. Proses inovasi semakin
baik,
ditandai
dengan
b. Meningkatkan efisiensi biaya peningkatan dalam proses operasional 49 | P a g e
jumlah
karyawan
yang
mengikuti pelatihan dan pengembangan,
pelanggan, dan perspektif keuangan PT.
dan
Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang
peningkatan organization capital.
Upaya perusahaan pada proses Inovasi melalui
pemahan
menggali
tentang
unit
bisnis
untuk
kebutuhan
yang
diperlukan para pelanggan menunjukan perbaikan
kinerja
perusahaan
yang
Gresik menunjukkan hasil yang baik.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan a) Pengukuran
perspektif
semakin baik pada perspektif proses bisnis
keuangan dan tiga perspektif
internal.
dalam
Proses
inovasi
merupakan
ke
pelanggan
upaya
konsep
Balanced
Scorecard,
hasilnya
perusahaan
menunjukkan bahwa kinerja
untuk meningkatkan kepuasan pelanggan,
PT. Pelabuhan Indonesia III
hal ini menunjukan bahwa kinerja PT.
(Persero) Cabang Gresik cukup
Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang
sehat.
Gresik Medan pada perspektif pelanggan menunjukan Kinerja
hasil yang semakin baik.
perusahaan
pada
perspektif
b) Pengukuran pelanggan
perspektif peningkatan
kepuasan pelanggan ditunjukan
keuangan menunjukan hasil yang semakin
melalui
baik,
pertumbuhan
pelanggan pada tahun 2011,
pendapatan disertai dengan kenaikan yang
2012, dan 2013. Berdasarkan
tidak
peningkatan tersebut, penulis
ditandai
terlalu
dengan
berarti
pada
ROI dan net profit margin.
kenaikan
jumlah
menyimpulkan bahwa kinerja
Hasil pengukuran kinerja pada
PT. Pelabuhan Indonesia III
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan,
(Persero) Cabang Gresik pada
perspektif proses bisnis internal, perspektif
perspektif
50 | P a g e
pelanggan
menunjukkan
hasil
yang
b) PT. Pelabuhan Indonesia III
semakin baik
(Persero)
c) Pengukuran perspektif proses bisnis
internal
Cabang
sebaiknya
menunjukan
melakukan
perbaikan dalam pembelajaran
dan
yang semakin baik
pertumbuhan.
Dengan
pembelajaran pertumbuhan dengan indikator
dalam
Scorecard,
melakukan
perbaikan
pada
dan
perspektif pembelajaran dan
empat
pertumbuhan, akan mendorong
Balanced
terciptanya
hasilnya
karyawan.
menunjukkan bahwa kinerja
c)
kepuasan
Membudayakan
nilai
yang
PT. Pelabuhan Indonesia III
dianut oleh perusahaan kepada
(Persero)
setiap
Cabang
Gresik
semakin baik.
karyawan
dilakukan
dikehendaki
Saran Disamping
PT
Pelabuhan
Indonesia III (Persero) Cabang Gresik pengukur
menggunakan kinerja
alat rasio
dapat
dengan
menyampaikan
nilai dalam
cara yang bahasa
yang dianut oleh kebanyakan karyawan d) Direksi
agar
sepenuhnya
menyampaikan
informasi-
keuangan, akan lebih lengkap
informasi yang relevan kepada
lagi menggunakan pengukuran
stakeholders lainnya.
dengan Balanced Scorecard.
51 | P a g e
perspektif
perbaikan kinerja perusahaan
d) Pengukuran perspektif proses
a)
Gresik
DAFTAR PUSTAKA Darmadi Hamid, 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta : Bandung. Echols Jokn M., dan Shadily Hassan, 2009. Kamus Inggris Indonesia An EnglishIndonesian Dictionary. PT. Gramedia : Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Gresik, 2013. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Gresik. Gultom Dina R, 2009. Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Balanced Scorecard Studi Kasus pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara : Medan. Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. PT Bumu Aksara : Jakarta. Junaidi. 2012. konstribusi penerapan balanced scorecard terhadap peningkatan kinerja perusahaan (studi kasus diperusahaan jasa perantara akuntansi PT. XYZ). Skripsi Universitas Bina Nusantara : Jakarta. Moeheriono, 2010. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Edisi Kedua. Ghalia Indonesia : Bogor. Luis, S., Biromo, P.A, 2013. Step by Step in Cascading Balanced Scorecard to Functional Scorecards. Edisi Kelima. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Rahmadani Dian Wahyu, 2008. Penerapan Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard pada unit usaha Sapronak (Koperasi Agro Niaga Jabung Malang). Skripsi Universitas Islam Negeri : Malang. Sudana, I made, 2009. Manajemen Keuangan Teori dan Praktik. Edisi Pertama. Fakultas
52 | P a g e
Ekonomi Universitas Airlangga : Surabaya. Sugiyono, 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Edisi Keenam. Alfabeta: Bandung. Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta: Bandung. Walsh Ciaran, 2003. Key Management Ratios. Erlangga : Jakarta. Widodo Imam, 2011. Analisis Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Perusahaan Mebel PT. Jansen Indonesia). Skripsi. Universitas Diponegoro : Semarang. Yuwono, S., Sukarno, E., dan Ichsan, M, 2002. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Antonio, Muhammad Syafi’i. 2010, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek: Gema Insani Press, Jakarta. Budisantoso, Totok & Sigit Triandaru. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta. Dunil, Z. 2005. Bank Auditing RiskBased Audit Dalam Pemeriksaan Perkreditan Bank Umum. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 3. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Guza, Afni. 2008, Himpunan UndangUndang Perbankan Republik Indonesia, Cetakan Pertama, Asa Mandiri, Jakarta. Hunger, J. David & Thomas. L. Wheelen. 2002. Manajemen Strategis. Edisi 2. Andi. Yogyakarta. Januarti, Indira. 2002. Variabel Proksi CAMEL dan Karakteristik Bank Lainnya Untuk
Memprediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia. Jurnal Bisnis Strategi. Vol.10. Desember. Hal 1-26. Kasmir. 2008, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi, Jakarta: Rajawali Pers. Mawardi, Wisnu. 2005. Analisis Faktorfaktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Dengan Total Assets Kurang Dari 1 Triliun). Jurnal Bisnis Dan Strategi. Vol.14. No.1. Juli 2005. Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi. C.V Andi, Yogyakarta. Peraturan Derektorat Jenderal Pajak Nomor Per-37/PJ/2013 Tentang Tata Cara Penyetoran Pajak Penghasilan atas Penghasilan Dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu Melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan Dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. Priyantarno, Muhammad. 2013. PP 46/2013 Pisau Bermata Dua. http://www.pajak.go.id/content/ar ticle/pp-462013-pisau-yangbermata-dua, Diakses pada tanggal 04 Desember 2014. Pusparini, Indah Ayu, dkk. 2013. Implementasi Tax Planning dalam Upaya penghematan Pajak Penghasilan (PPh) Badan, jurnal. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Malang. 53 | P a g e
Jumingan.
2006. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. PT Bumu Aksara : Jakarta. Junaidi. 2012. konstribusi penerapan balanced scorecard terhadap peningkatan kinerja perusahaan (studi kasus diperusahaan jasa perantara akuntansi PT. XYZ). Skripsi Universitas Bina Nusantara : Jakarta. Moeheriono, 2010. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Edisi Kedua. Ghalia Indonesia : Bogor. Luis, S., Biromo, P.A, 2013. Step by Step in Cascading Balanced Scorecard to Functional Scorecards. Edisi Kelima. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Rahmadani Dian Wahyu, 2008. Penerapan Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard pada unit usaha Sapronak (Koperasi Agro Niaga Jabung Malang). Skripsi Universitas Islam Negeri : Malang. Sudana, I made, 2009. Manajemen Keuangan Teori dan Praktik. Edisi Pertama. Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga : Surabaya. Sugiyono, 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Edisi Keenam. Alfabeta: Bandung. Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta: Bandung. Walsh Ciaran, 2003. Key Management Ratios. Erlangga : Jakarta. Widodo Imam, 2011. Analisis Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Perusahaan Mebel PT. Jansen Indonesia). Skripsi. Universitas Diponegoro : Semarang. Yuwono, S., Sukarno, E., dan Ichsan, M, 2002. Petunjuk Praktis Penyusunan
Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Antonio, Muhammad Syafi’i. 2010, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek: Gema Insani Press, Jakarta. Budisantoso, Totok & Sigit Triandaru. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta. Dunil, Z. 2005. Bank Auditing RiskBased Audit Dalam Pemeriksaan Perkreditan Bank Umum. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 3. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Guza, Afni. 2008, Himpunan UndangUndang Perbankan Republik Indonesia, Cetakan Pertama, Asa Mandiri, Jakarta. Hunger, J. David & Thomas. L. Wheelen. 2002. Manajemen Strategis. Edisi 2. Andi. Yogyakarta. Januarti, Indira. 2002. Variabel Proksi CAMEL dan Karakteristik Bank Lainnya Untuk Memprediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia. Jurnal
54 | P a g e
Bisnis Strategi. Vol.10. Desember. Hal 1-26. Sari, Rindi Puspita. 2011. Implementasi Tax Planning PPh Badan pada perusahaan Jasa Clenning Service PT. X di Surabaya, skripsi. STIE Perbanas, Surabaya. Suandy, Erly. 2011. Hukum Pajak. Salemba Empat, Jakarta Sugiyono. 2012. Metode Penelitian bisnis (Kuantitatif, Kualitatif dan R & D). Alfabeta, Bandung. Tambunan, Ruston. 2013. Ketentuan Terbaru Pajak Penghasilan Atas UMKM: Sederhana Tapi Tidak Adil. http://www.ortax.org/ortax/? mod=issue&page=show&id =51, Diakses pada tanggal 04 Desember 2014. Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2007 ttentang Perubahan Ketiga atas Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan.
ANALISIS PAJAK PENGHASILAN SESUAI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN 2013 PADA UD.SONGKOK MITRA GRESIK AGUS SETIAWAN ABSTRAK Dalam mencapai pembangunan yang telah diinginkan Bangsa Indonesia, pemerintah membutuhkan pendapatan Negara dari Penerimaan Pajak dan Penerimaan Bukan Pajak. Salah satu yang dilakukan oleh Derektorat Jenderal Pajak (DJP) yaitu memberlakukan Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013, dasar pengenaan pajak adalah peredaran bruto setiap bulan dengan tarif PPh final 1%. Munculnya peraturan tersebut adalah memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak dalam menentukan besar kecilnya pajak yang terutang. Namun berlakunya peraturan tersebut di tengah tahun maka memberikan kesulitan bagi Wajib Pajak dalam penyetoran serta pelaporan pajak pada tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak berlakunya peraturan pemerintah No. 46 tahun 2013 dan tahun 2014 pada UD. Songkok Mitra. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan tujuan memperoleh gambaran dengan mudah mengenai obyek yang diteliti dalam bentuk kata-kata tentang fokus penelitian tentang dampak berlakunya PP. No. 46 tahun 2013. Adapun obyek penelitian yaitu pada UD Songkok Mitra. Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan hasil olahan data, sehingga mudah dibaca dan diinterpretasikan. Data dikumpulkan dengan cara obsevarsi, wawancara, dokumentasi. Analisis datanya melalui 3 tahap : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa berlakunya PP> 46 tahun 2013 tidak hanya menimbulkan kesulitan dari segi perhitungan dan penyetoran saja karena efektif di tengah tahun, melainkan dampak lainnya dari berlakunya peraturan pemerintah tersebut yaitu besarnya pengenaan pajak penghasilan lebih tinggi jika dibandingkan dengan perhitungan pajak penghasilan menggunakan norma penghasilan neto. Kata Kunci : Peraturan Pemerintah, Pajak Penghasilan pelayanan publik, seperti jalan, jembatan
PENDAHULUAN Penerimaan
pajak
merupakan
dan fasilitas umum lainnya.
sumber utama pendapatan Negara, hampir
Salah satu upaya yang dilakukan
77% (tujuh puluh tujuh persen) pendapatan
oleh
Negara diterima dari pajak dan 70% (tujuh
penerimaan
puluh persen) penerimaan pajak mendanai
peraturan pemerintah (PP) Nomer 46 tahun
belanja Negara, oleh karena itu Negara
2013 tentang Pajak Penghasilan atas
mengandalkan penerimaan pajak sebagai
Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau
penolong APBN yang digunakan untuk
yang Diperoleh Oleh Wajib Pajak orang
55 | P a g e
pemerintah pajak
untuk yaitu
meningkatkan menerbitkan
pribadi atau Wajib Pajak Badan tidak
(empat miliar delapan ratus juta rupiah)
termasuk
dalam
Bentuk
Usaha
Tetap
yang
1
(satu)
tahun,
sehingga
melakukan
peraturan
menerima penghasilan dari usaha dengan
memungkinkan
peredaran
melebihi
pemerintah (PP). Oleh karena itu, penulis
miliyar
memilih UD Songkok Mitra sebagai objek
delapan ratus juta rupiah) dalam 1 (satu)
penelitihan terlihat dari potensi dalam
tahun pajak dengan tarif sebesar 1 %
bidang tersebut sangat memadai yang
bersifat final. Adapun dasar pengenaan
akan
pajak yang digunakan untuk menghitung
penerapan Peraturan Pemerintah Nomor
Pajak Penghasilan yang bersifat final ini
46 tahun 2013 tersebut.
bruto
Rp.4.800.000.000,00
tidak (empat
adalah jumlah peredaran bruto setiap bulan.
memperlihatkan
dari
Berdasarkan paparan di atas, maka penulis
Industri songkok salah satu usaha
dampak
tertarik
untuk
penelitian berjudul
melakukan
“ Analisis Pajak
yang diminati oleh warga masyarakat
Penghasilan Sesuai Peraturan Pemerintah
Kota Kabupaten Gresik. Dengan potensi
No. 46 Tahun 2013 Pada UD.Songkok
songkok
Mitra”.
ini
diharapkan
dapat
meningkatkan penerimaan pajak sebagai pendapatan Negara dan sudah saatnya
LANDASAN TEORI
mereka sadar akan kewajiban perpajakan
Pengertian Pajak
sebagai partisipasi dalam pembangunan
Pengertian
pajak
berdasarkan
Undang – Undang No. 28 Tahun 2007
negara. Menurut Bapak H. Syamsul, pemilik
Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
UD Songkok Mitra, banyak para UMKM
Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada
songkok ini yang mempunyai peredaran
Negara yang terutang oleh orang pribadi
bruto kurang dari
atau
56 | P a g e
Rp.4.800.000.000,00
badan
yang
bersifat
memaksa
berdasarkan Undang – Undang, dengan
setelah jangka waktu tertentu dengan
tidak
secara
imbalan bagi hasil (UU Nomer 10 tahun
untuk
1998 tentang Perbankan, pasal 1 ayat 12).
mendapatkan
langsung
dan
pengeluaran
imbalan digunakan
negara
bagi
sebesar
–
besarnya kemakmuran rakyat
Menurut
sifat
penggunaannya
pembiayaan dapat dibagi menjadi: (1) Pembiayaan produktif, yaitu pembiayaan yang diberikan oleh bank dalam rangka
Subyek Pajak Berdasarkan Pasal 2 Undang-
pembiayaan
kebutuhan
Undang Nomor 36 Tahun 2008
Penggolongan
Tentang Pajak Penghasilan :
penggunaannya terdiri atas:
a. Orang pribadi
pembiayaan
kerja.
produktif
(a) Pembiayaan modal kerja, yaitu
b. Warisan yang belum terbagi sebagai
modal
satu
kesatuan
menggantikan yang berhak.
pembiayaan yang diberikan oleh bank untuk menambah modal kerja untuk memenuhi kebutuhan: (1) meningkatkan
c. Badan
produksi, baik secara kuantitatif yaitu
d. Bentuk usaha tetap.
jumlah produksi maupun secara kualitatif yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil
Pembiayaan
produksi,
dan
(2)
untuk
keperluan
Pembiayaan berdasarkan prinsip
perdagangan misalnya pembiayaan ekspor,
syariah adalah penyediaan uang atau
pembiayaan pertokoan, leveransir, dan
tagihan yang dipersamakan dengan itu
sebagainya.
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
(b) Pembiayaan investasi, yaitu
antara bank dengan pihak lain yang
pembiayaan yang diberikan oleh bank
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
kepada
mengembalikan uang atau tagihan tersebut
melakukan
57 | P a g e
perusahaan investasi
untuk dengan
digunakan membeli
barang-barang modal (capital goods) yaitu
pada
barang-barang
untuk
sedangkan jika melampaui satu periode
memproduksi barang-barang lain atau
laporan keuangan maka diakui selama
untuk menghasilkan jasa-jasa pelayanan.
periode akad secara proporsional.
yang
Pembelian disebut
digunakan
barang
capital
modal
expenditure.
itu (2)
Pembiayaan konsumtif, yaitu pembiayaan
laporan
(4)
keuangan
yang
Potongan
sama,
pelunasan
mempergunakan salah satu metode:
diberikan saat penyelesaian,
yang diberikan oleh bank untuk memenuhi
bank mengurangi piutang
kebutuhan konsumsi, yang akan habis
murabahah
digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
keuntungan; dan
Pengakuan dan Pengukuran
diberikan
setelah
penyelesaian,
Pengakuan dan pengukuran piutang
pelunasan
piutang,
adalah sebagai berikut:
membayar
(1) Urbun diakui sebesar jumlah
sebesar
Piutang biaya
murabahah
perolehan
kemudian
bank
potongan
(mengurangi keuntungan).
yang diterima.
bank
menerima
murabahah berdasarkan PSAK Nomer 102
(2)
dan
diakui
Denda
diakui
sebagai
bagian dana sosial (dana
ditambah
kebajikan)
keuntungan yang disepakati, dan pada
pada
saat
diterima.
akhir periode dinilai sebesar nilai yang dapat direalisir (jumlah piutang murabahah dikurangi penyisihan piutang diragukan). (3) Keuntungan murabahah diakui pada periode terjadinya jika akad berakhir
58 | P a g e
Obyek Pajak Berdasarkan Pasal 4 UndangUndang
Nomor 36 Tahun 2008
tentang Pajak Penghasilan adalah
yang menjadi objek pajak adalah
penerimaan bruto pekerjaan bebas
penghasilan, yaitu setiap tambahan
setahun. Adapun pedoman untuk
kemampuan
yang
menentukan penghasilan neto, dibuat
diterimah atau diperoleh oleh Wajib
dan disempurnakan terus menerus
Pajak,
baik
Indonesia
ekonomis
yang maupun
berasal
dari
serta
diterbitkan
oleh
dari
luar
Jenderal Pajak berdasarkan pegangan
Indonesia, yang dapat dipakai untuk
yang
konsumsi atau untuk menambah
Keuanganlam bentuk apapun,
kekayaan
Wajib
Pajak
diterapkan
oleh
Derektur
Menteri
yang
bersangkutan, dengan nama dan da
Perhitungan PPh Denan PP No. 46
Menghitung Penghasilan Kena Pajak
Tahun 2013
dengan
Cara menentukan pajak terutang
Menggunakan
Norma
Perhitungan Penghasilan Neto
dalam peraturan ini yaitu besarnya peredaran bruto yang dikenakan tarif
Perhitungan PPh menggunakan Norma
Penerimaan
penghasina neto Apabila menghitung Penghasilan Kena
1 % bersifat final.
Pajak-nya,
merupakan
sumber utama pendapatan Negara, hampir
Pajak
77% (tujuh puluh tujuh persen) pendapatan
menggunakan Norma Penghitungan
Negara diterima dari pajak dan 70% (tujuh
Penghasilan
puluh persen) penerimaan pajak mendanai
penghasilan
Wajib
pajak
Neto,
sama
belanja Negara, oleh karena itu Negara
dengan besarnya dengan besarnya
mengandalkan penerimaan pajak sebagai
(prosentase)
Perhitungan
penolong APBN yang digunakan untuk
Penghasilan Neto dikalikan dengan
pelayanan publik, seperti jalan, jembatan
jumlah
dan fasilitas umum lainnya.
59 | P a g e
neto
besarnya
Norma
peredaran
adalah
usaha
atau
Salah satu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah
meningkatkan
sebagai partisipasi dalam pembangunan
menerbitkan
negara. Menurut Bapak H. Syamsul,
peraturan pemerintah (PP) Nomer 46 tahun
pemilik UD Songkok Mitra, banyak para
2013 tentang Pajak Penghasilan atas
UMKM songkok ini yang mempunyai
Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau
peredaran
yang Diperoleh Oleh Wajib Pajak orang
Rp.4.800.000.000,00
pribadi atau Wajib Pajak Badan tidak
delapan ratus juta rupiah) dalam 1 (satu)
termasuk
tahun,
penerimaan
untuk
mereka sadar akan kewajiban perpajakan
pajak
Bentuk
yaitu
Usaha
Tetap
yang
bruto
kurang (empat
sehingga
dari miliar
memungkinkan
menerima penghasilan dari usaha dengan
melakukan peraturan pemerintah (PP).
peredaran
melebihi
Oleh karena itu, penulis memilih UD
miliyar
Songkok Mitra sebagai objek penelitihan
delapan ratus juta rupiah) dalam 1 (satu)
terlihat dari potensi dalam bidang tersebut
tahun pajak dengan tarif sebesar 1 %
sangat
bersifat final. Adapun dasar pengenaan
memperlihatkan dampak dari penerapan
pajak yang digunakan untuk menghitung
Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun
Pajak Penghasilan yang bersifat final ini
2013 tersebut.
bruto
Rp.4.800.000.000,00
tidak (empat
memadai
yang
akan
adalah jumlah peredaran bruto setiap bulan.
Pengertian Balanced Scorecard
Industri songkok salah satu usaha
Balanced
Scorecard
yang diminati oleh warga masyarakat
merupakan suatu sistem maanjemen,
Kota Kabupaten Gresik. Dengan potensi
pengukuran, dan pengendalian yang
songkok
secara
ini
diharapkan
dapat
meningkatkan penerimaan pajak sebagai pendapatan Negara dan sudah saatnya
60 | P a g e
cepat,
komprehensif
dapat
tepat,
dan
memberikan
pemahaman kepada manajer tentang
ketetapan
performance bisnis.
keuangan yang meliputi:
Pengukuran kinerja tersebut memandang unit bisnis dari empat perspektif,
yaitu
laporan keuangan, 2. Bentuk pengumuman dalam industri,
dalam peprusahaan, serta proses pembelajaran
dan
pertumbuhan.
Melalui mekanisme sebab akibat (cause
and
effect),
pelaporan
1. Trend keterlambatan
perspektif
keuangan, pelanggan, proses bisnis
waktu
3.
Hubungan
keterlambatan
antara
pelaporan
dengan isi laporan,
perspektif
4.
Hubungan
antara
keuangan menjadi tolak ukur utama
ketetapan waktu pelaporan
yang dijelaskan oleh tolok ukur
dan,
operasional pada tiga perspektif
5.
lainnya
sebagai
driver
(lead
indicators).
Widiyanti
yang
terkandung dalam laporan keuangan.
Hasil (1976)
Informasi
penelitian
dalam (2004)
Subekti
Courtis dan
menunjukkan
METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian
bahwa, Rata-rata audit delay untuk
Penelitian ini dilakukan di UD
perusahaan-perusahaan publik di
Songkok Mitra yang berada di
New Zealand adalah 83 hari.
Kecamatan
Givoly and Palmon (1982) dalam
Gresik.Adapun teknik pengambilan
Subekti
sampel sebagai penentuan objek
dan
Widiyanti
(2004)
melakukan penelitian terhadap lima aspek
61 | P a g e
yang
mempengaruhi
penelitian
Manyar
yaitu
Kabupaten
dengan
menggunakan
sample
random
sampling
kesimpulan
sehingga
mudah
difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Metode Analisis Data Langkah selanjutnya dalam
HASIL
PENELITIAN
penelitian ini yaitu menganalisis data
PEMBAHASAN
yang diperoleh dari pengumpulan
Identifikasi Obyek Penelitian
data yang telah dilakukan, baik dari primer
maupun
skunder
DAN
Dari identifikasi obyek penelitian
dengan
pada UD Songkok Mitra, dengan kategori
tujuan supaya penelitian ini mudah
industri songkok yang memiliki omzet
dibaca, di pahami dan diintepresikan.
kurang dari Rp. 4.800.000.000,00 per
Oleh karena itu, metode analisis data
tahun. Penelitian ini dilakukan di satu
pada penelitian ini menggunakan
kecamatan yaitu Manyar.
analisis deskriptif kualitatif. Menurut
Obyek penelitian ini berkategori
Sugiyanto
(2012
yaitu Punya nomor Pokok Wajib Pajak
:428) Analisis Data adalah proses
(NPWP)
mencari
secara
melapor pajak yang terutang pada tahun
sistematis data yang diperoleh dari
2013 dan menyetor serta melapor pada
hasil wawancara, catatan lapangan,
tahun 2014 yaitu Songkok Mitra yang
dan
beralamatkan di Desa Peganden Manyar
dan
menyusun
dokumentasi
dengan
cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke unit – unit, menyusun kedalam pola, memilih mana yang paling penting dan yang akan
62 | P a g e
dipelajari,
dan
membuat
Gresik.
yang
tidak
menyetor
serta
Analisis Data Songkok Mitra
6.344.715,00 dan PPh kurang
Analisis Laporan Keuangan
bayar Rp. 1.235.550,00
Berikut peredaran bruto yang diperoleh
bulan Juli sampai desember yang
Songkok Mitra selama tahun 2013 dan
akan dilaporkan secara dalam
2014 :
SPT Tahunan Wajib Pajak orang
a. Tahun 2013 Bulan
pada
pribadi Formulir 1770.
januari
sampai
Juni
Sedangkan
untuk
total
menghasilkan omzet sebesar Rp.
besarnya pajak yang harus disetor
456.895.000,00 sedangkan pada
oleh songkok Mitra adalah Rp.
bulan
Desember
1.235.550,00 untuk PPh kurang
menghasilkan omzet sebesar Rp.
bayar dan Rp. 2.471.100,00 untuk
634.471.500,00
Denda (Sesuai UU KUP Ps 39).
Juli
Sampai
b. Tahun 2014
Maka total PPh yang disetor
Pada tahun ini UD.Songkok Mitra menghasilkan omzet sebesar Rp. 1.079.470.000,00
sebesar Rp. Rp. 3.706.650.00. Setelah
UD.Songkok
Mitra
menyetor PPh terutangnya, ini akan dilaporkan dalam bentuk SPT
Analisis Pajak a. Pajak Penghasilan Tahun 2013
Tahunan
yang
berupa
Formulir 1770.
Besarnya pajak penghasilan yang terutang untuk tahun 2013 dengan total Rp. 7.580.365,00 dengan
rincian
finalnya
pada
sampai
Juni
63 | P a g e
untuk bulan sebesar
b. Pajak penghasilan Tahun 2014. Pada periode ini UD.Songkok
PPh
Mitra dalam penghitungan PPh
Januari
terutangnya sudah menggunakan
Rp.
PP No. 46 Tahun 2013 dan pada
periode ini UD.Songkok Mitra
keuntungan tersebut dikurangi
memperoleh
dengan penghasilan tidak kena
sebesar
peredaran
bruto
Rp. Rp.1.079.470.000.
peredaran
bruto
ini
aakan
pajak atau disebut PTKP
yang
dengan
menghasilkan
dikenakan tarif 1% bersifat final
besarnya
dengan
kena pajak sebesar Rp. Rp.
menghasilkan
terutang
dalam
Tahun
PPh 2014
UD.Songkok
Setelah Mitra
yang
24.711.875,00.
sebesar Rp. 10.794.700,00. Setelah
penghasilan
menentukan
besarnya
yang
terutang,
sudah menghitung dan Menyetor
kemudian
besarnya
PPh terutangnya, UD Songkok
tersebut
Mitra melaporkannya dalam SPT
pajak penghasilan yang telah
Tahunan menggunakan Formulir
dipotong oleh pihak lain dan
1770.
yang
pajak
dikurangi
telah
dengan
diangsur
yang
akhirnya akan terlihat besarnya pajak
Analisis Perbandingan a. Pada Penghasilan Tahun 2013 Pada sampai norma
64 | P a g e
bulan
Juni
dibayar
yang atau
harus
lebih
bayar.
Januari
Untuk industri songkok Mitra
.menggunakan
ini sendiri yaitu sebesar Rp.
penghasilan
neto
1.235.550,00. Dan pada bulan
dengan omzet yang diperoleh
Juli
sebesar
menggunakan
Rp.
masih
sebagai
dasar
samapai
Desember PP
No.
46
untuk penentuan 1.235.550,00
Tahun 2013. Selam 6 bulan ini
keuntungan bersih usaha sesuai
UD.Songkok
norma yang berlaku, kemudian
menghasilkan peredaran bruto
Mitra
sebesar Rp. Peredaran
634.471.500. bruto
ini
menghasilkan pajak terutang
akan
sebesar Rp. 10.794.700
dikenakan tarif 1% bersifat
Dari uraian diatas terlihat
final yang menghasilkan PPh
jumlah PPh terutang lebih
terutang
besar
sebesar
Rp.
6.3447.150,00. Dari
uraian
di
atas
No. 46 tahun 2013.
perbandingan
penghitungan PPh dengan PP
KESIMPULAN DAN SARAN
No. 46 lebih mudah dari pada
Kesimpulan
PPh
menggunakan
norma
penghasilan neto
Dari penelitian dan analisis yang dilakukan, dampak
b. Pajak penghasilan Tahun 2014 Pada
norma
penghasilan neto dari pada PP
membuktikan
periode
UD.Songkok
65 | P a g e
menggunakan
ini
dapat
disimpulkan
diberlakukannya
bahwa
peraturan
pemerintah No. 46 tahun 2013 adalah : a.
Prosedur
pemotongan
pajak
Mitra
penghasilan pada PP No. 46 dan
menghasilkan omzet sebesar
UU No. 36 Tahun 2008 itu beda
Rp.
karena
1.079.470.000.
jika
yang
menjadi
dasar
penghitungan
pajakx
pengenaan pajak pada PP No. 46
menggunakan
norma
adalah peredaran bruto satu tahun
penghasilan
neto
akan
dengan tarif 1% bersifat final,
menghasilkan
pajak
tertang
sedangkan yang menjadi dasar
sebesar Rp. 10.380.062,00 dan
pengenaan pajak penghasilan pada
jika menggunakan PP No. 46
UU No. 36 tahun 2008 yang
Tahun
menggunakan penghitungan norma
2013
akan
penghasilan
b.
neto
adalah
sulit menghitung PPh menggunakan
penghasilan neto selama satu tahun
norma penghasilan neto dari pada
yang dikenakanTarif PPh Terutang.
menggunakan PP No. 46
Dalam perbandingan penghitungan
c.
Perhitungan
pajak
penghasilan
pajak penghasilan, PP No. 46 tahun
menggunakan Peraturan Pemerintah
2013
pajak
No. 46 Tahun 2013 tentang Wajib
jika
Pajak yang memiliki peredaran bruto
dibandingkan dengan UU No. 36
tertentu telah menghasilkan pajak
tahun 2008 karena PP No. 46 yang
penghasilan
menjadi
dasar
pajak
tinggi jika dibandingkan dengan
adalah
peredaran
yang
menggunakan
penghitungan
penghasilan
lebih
mudah
pengenaan bruto
yang terutang lebih
norma
norma
dikenakan tarif 1% bersifat final.
perhitungan penghasilan neto. Hal
Sedangkan untuk UU No 36 tahun
ini terlihat dari besarnya omzet yang
2008
tahun
diperoleh selama tahun 2013 dan
yang
2014. Pada tahun 2013 industri
ditentukan pemerintah berupa (%)
songkok Mitra sebesarnya peredaran
seperti
bruto yang diperoleh senilai Rp.
adalah
dikalikan
kategori
omzet
satu
keuntungan
songkok industri
yang
termasuk maka
1.091.366.500 dengan PPh terutang
keuntungan yang ditentukan sebesar
menggunakan norma sebesar Rp.
12,5%
menghasilkan
10.603.122 dan jika menggunakan
keuntungan bersih usaha setelah itu
PPh PP No. 46, maka besarnya pajak
dikurangi dengan PTKP dan akan
terutang
menghasilkan
Pada tahun 2014 peredaran bruto
dan
akan
tekstil,
Penghasilan
Kena
sebesar Rp. 10.913.665.
Pajak dan akan dikenakan Tarif PPh
yang
terutang. Hal ini menunjukkan lebih
sebesar Rp.1.079.470.000 dengan
66 | P a g e
diperoleh
songkok
Mitra
PPh terutang menggunakan norma
menggunakan PP No. 46
sebesar Rp. 10.380.062 dan jika
tahun 2013 lebih mudah
menggunakan PP No. 46, maka
jika dibandingkan UU No.
besarnya pajak terutang sebesar Rp.
36 tahun 2008
10.794.700
b. Pemerintah derektur
dalam
Jenderal
dapat
Saran Berdasarkan
kesimpulan
yang
sosialisasi karena
yang
dampak
dapat
dijadikan
pertimbangan : a. Industri
yang
dapat
merata, membawa
positif
terhadap
penerimaan negara dengan songkok
sadarnya Wajib Pajak yang
melakukan
mempunyai NPWP maupun
pembukuan atau pencatatan
yang belum punya NPWP
atas keuangan usahanya,
untuk
agar dapat mengetahui arus
kewajiban
perpajakannya
kas keuangan perusahaan
dan
Wajib
dan lebih mudah untuk
merasa
menghitung
dengan peraturan baru ini
diharapkan
penghasilannya
67 | P a g e
Pajak
melakaukan
diambil oleh penulis, ada beberapa saran mungkin
hal
pajak dan
tak
menjalankan
agar
tidak
c. Para
pemilik
Pajak
dirugikan
Industri
perlu minta jasa orang lain
songkok
dalam menghitung pajak
mengetahui tentang batas
penghasilannya
di
menyetor dan melaporkan
karenakan
cara
atas PPh terutangnya agar
penghitungan
PPh
tidak
kena
harus
denda
lebih
yang
tercantum dalam pasal 39 Undang-Undang Tahun
2007
No.
28
tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
DAFTAR PUSTAKA Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi. C.V Andi, Yogyakarta. Peraturan Derektorat Jenderal Pajak Nomor Per-37/PJ/2013 Tentang Tata Cara Penyetoran Pajak Penghasilan atas Penghasilan Dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu Melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan Dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu. Priyantarno, Muhammad. 2013. PP 46/2013 Pisau Bermata Dua. http://www.pajak.go.id/content/ar ticle/pp-462013-pisau-yangbermata-dua, Diakses pada tanggal 04 Desember 2014. Pusparini, Indah Ayu, dkk. 2013. Implementasi Tax Planning dalam Upaya penghematan Pajak Penghasilan (PPh) Badan, jurnal. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Malang. Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. PT Bumu Aksara : Jakarta. 68 | P a g e
Junaidi.
2012. konstribusi penerapan balanced scorecard terhadap peningkatan kinerja perusahaan (studi kasus diperusahaan jasa perantara akuntansi PT. XYZ). Skripsi Universitas Bina Nusantara : Jakarta. Moeheriono, 2010. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Edisi Kedua. Ghalia Indonesia : Bogor. Luis, S., Biromo, P.A, 2013. Step by Step in Cascading Balanced Scorecard to Functional Scorecards. Edisi Kelima. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Rahmadani Dian Wahyu, 2008. Penerapan Model Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard pada unit usaha Sapronak (Koperasi Agro Niaga Jabung Malang). Skripsi Universitas Islam Negeri : Malang. Sudana, I made, 2009. Manajemen Keuangan Teori dan Praktik. Edisi Pertama. Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga : Surabaya. Sugiyono, 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Edisi Keenam. Alfabeta: Bandung. Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Alfabeta: Bandung. Walsh Ciaran, 2003. Key Management Ratios. Erlangga : Jakarta. Widodo Imam, 2011. Analisis Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada Perusahaan Mebel PT. Jansen Indonesia). Skripsi. Universitas Diponegoro : Semarang. Yuwono, S., Sukarno, E., dan Ichsan, M, 2002. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada
Strategi. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Antonio, Muhammad Syafi’i. 2010, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktek: Gema Insani Press, Jakarta. Budisantoso, Totok & Sigit Triandaru. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi 2. Salemba Empat. Jakarta. Dunil, Z. 2005. Bank Auditing RiskBased Audit Dalam Pemeriksaan Perkreditan Bank Umum. PT. Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 3. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Guza, Afni. 2008, Himpunan UndangUndang Perbankan Republik Indonesia, Cetakan Pertama, Asa Mandiri, Jakarta. Hunger, J. David & Thomas. L. Wheelen. 2002. Manajemen Strategis. Edisi 2. Andi. Yogyakarta. Januarti, Indira. 2002. Variabel Proksi CAMEL dan Karakteristik Bank Lainnya Untuk Memprediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia. Jurnal Bisnis Strategi. Vol.10. Desember. Hal 1-26. Sari, Rindi Puspita. 2011. Implementasi Tax Planning PPh Badan pada perusahaan Jasa Clenning Service PT. X di
69 | P a g e
Surabaya, skripsi. STIE Perbanas, Surabaya. Suandy, Erly. 2011. Hukum Pajak. Salemba Empat, Jakarta Sugiyono. 2012. Metode Penelitian bisnis (Kuantitatif, Kualitatif dan R & D). Alfabeta, Bandung. Tambunan, Ruston. 2013. Ketentuan Terbaru Pajak Penghasilan Atas UMKM: Sederhana Tapi Tidak Adil. http://www.ortax.org/ortax/? mod=issue&page=show&id =51, Diakses pada tanggal 04 Desember 2014. Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2007 ttentang Perubahan Ketiga atas Undang- Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan. Waluyo. 2010. Perpajakan Indonesia Edisi 9. Salemba Empat, Jakarta. Waluyo. 2012. Akuntasi Pajak Edisi 4. Salemba Empat, Jakarta. http://www.anggaran.depkeu.go.id/, Diakses pada tanggal 02 Desember 2014 http://www.pajak.go.id/, Diakses pada tanggal 02 Desember 2014. http://www.pajakonline.com, Diakses pada tanggal 15 Desember 2014. Wikipedia.com
ANALISA PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PP NOMOR 71 TAHUN 2010 DI KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GRESIK SUYANTO ABSTRAK Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah suatu standar, pedoman-pedoman, prinsip-prinsip yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah baik pusat maupun daerah. Sehingga dengan adanya Standar Akuntansi ini maka setiap laporan keuangan pemerintah harus disusun berdasarkan standar yang berlaku. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Laporan Keuangan KPU Kabupaten Gresik dalam penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil objek pada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Gresik. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis data sebelumnya disimpulkan bahwa KPU Kabupaten Gresik telah menyusun laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Dilihat dari jenis laporan keuangannya belum sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, akan tetapi dilihat dari penyajiannya sudah cukup memadai. Kendala dalam penerapan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan antara lain, jumlah SDM pelaksana secara kuantitas masih kurang, kurangnya bimtek atau pelatihan. Kata Kunci : SAP PP Nomor 71 Tahun 2010
suatu pemerintahan selama satu periode
PENDAHULUAN Standar
Akuntansi
Pemerintahan
tertentu
untuk
memberikan
(SAP) adalah suatu standar, pedoman-
tentang
kondisi
keuangan
pedoman, prinsip-prinsip yang digunakan
tersebut.
informasi pemerintah
dalam penyusunan Laporan Keuangan
Informasi ini sangat berguna untuk
Pemerintah baik pusat maupun daerah.
pihak intern maupun ekstern. Pihak intern
Sehingga
dengan
Standar
yang membutuhkan informasi ini adalah
Akuntansi
ini
maka
setiap
laporan
pemerintah itu sendiri yang digunakan
keuangan
pemerintah
harus
disusun
untuk mengevaluasi kegiatan operasi yang
berdasarkan standar yang berlaku. Laporan
telah berjalan selama satu periode, dan
keuangan merupakan gambaran kinerja
juga sebagai alat untuk analisis kegiatan
70 | P a g e
adanya
dalam pengambilan keputusan masa yang akan
datang.
yang
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
adalah
Akuntansi Pemerintah, Laporan Keuangan
kreditur, investor, Bank, ataupun pihak
Pemerintah terdiri dari : Neraca, Laporan
dari Negara lain untuk hal pinjaman luar
Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas,
negeri baik pusat maupun daerah.
Laporan
menggunakan
Pihak
eksternal
Berdasarkan Peraturan Pemerintah
informasi
Akuntansi
sering
ini
disebut
juga
Lebih,
Perubahan
Saldo
Anggaran
Laporan Operasional,
Laporan
sebagai bahasa bisnis dalam suatu kegiatan
Perubahan Ekuitas dan Catatan Atas
bisnis dan bahasa pemerintahan dalam
Laporan
suatu aktifitas pemerintahan yang akan
Keuangan
disampaikan kepada pihak pengguna. Oleh
berdasarkan
karena
mengakibatkan
itu
pihak
pengguna
laporan
Keuangan.
Apabila
Pemerintah Standar
tidak ini
Laporan disusun
maka
kesalahan
akan dalam
keuangan sangat membutuhkan informasi
pengambilan keputusan oleh pihak intern
keuangan atau laporan keuangan yang
maupun ekstern atas informasi yang
handal.
disajikan tersebut.
Pihak intern maupun ekstern yang
Adanya penetapan PP No. 71 Tahun
membutuhkan laporan keuangan menuntut
2010 maka penerapan sistem akuntansi
agar laporan keuagan itu disajikan dengan
pemerintahan
pengungkapan penuh sehingga lepas dari
mempunyai landasan hukum. Hal ini
prasangka buruk atau negatif oleh pihak
berarti bahwa Pemerintah mempunyai
lain. Pola penyajian laporan keuangan di
kewajiban untuk dapat segera menerapkan
setiap entitas pelaporan adalah sesuai
SAP yang baru yaitu SAP berbasis akrual.
dengan standar yang ditetapkan dalam
Hal ini sesuai dengan Pasal 32 UU No. 17
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
tahun 2003 yang mengamanatkan bahwa bentuk
71 | P a g e
berbasis
dan
akrual
isi
telah
laporan
pertanggungjawaban
pelaksanaan
keputusan bagi pihak pengguna khususnya
APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai
Komisi
dengan SAP. Dan hal ini ditegaskan dalam
Gresik. Sehingga hal itu menarik penulis
pasal 4 ayat (1) PP No. 71 Tahun 2010
untuk mengetahui kesesuaian Laporan
menyebutkan
Pemerintah
Keuangan dengan Penerapan PP Nomor 71
menerapkan SAP Berbasis Akrual. SAP
Tahun 2010 di Komisi Pemilihan Umum
tersebut disusun oleh Komite Standar
Kabupaten Gresik.
bahwa
Pemilihan
Umum
Kabupaten
Akuntansi Pemerintahan (KSAP) yang independen dan ditetapkan dengan PP
LANDASAN TEORI
setelah
terlebih
pertimbangan
dari
dahulu
mendapat
Pengertian
Badan
Pemeriksa
Pemerintahan
Keuangan (BPK).
Standar
Akuntansi
Menurut Komite Standar Akuntansi
KPU Kabupaten Gresik sebagai
Pemerintahan dalam Standar Akuntansi
lembaga / entitas yang menggunakan dana
Pemerintahan mengatakan bahwa : Standar
dari APBN wajib menyusun laporan
Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah
pertanggungjawaban penggunaan anggaran
prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan
dalam laporan keuangan sesuai dengan
dalam menyusun dan menyajikan laporan
standar
akuntansi
yang
keuangan pemerintah. Dengan adanya
berlaku.
Dalam
laporan
standar ini maka laporan keuangan yang
keuangan ini apakah sudah sesuai dengan
disusun entitas pelaporan harus didasarkan
Standar Akuntansi Pemerintah PP Nomor
pada
71 Tahun 2010. Karena jika Laporan yang
sehingga laporan keuangan yang disajikan
disajikan belum sesuai dengan PP Nomor
dapat memberikan informasi yang lengkap
71 Tahun 2010, maka akan mengakibatkan
dan dapat diandalkan.
kesalahan
72 | P a g e
dalam
pemerintahan penyajian
hal
pengambilan
standar
akuntansi
pemerintahan
Pengertian
Laporan
Keuangan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan”.
Pemerintah Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun
2010 adalah
Keuangan
pengertian sebagai
Laporan berikut
“
Pengukuran laporan
pos-pos
keuangan
menggunakan
dalam nilai
perolehan historis. Asset dicatat sebesar
Laporan Keuangan merupakan laporan
pengeluaran/penggunaan
yang terstruktur mengenai posisi keuangan
ekonomi atau sebesar nilai wajarnya.
dan transaksi-transaksi yang dilakukan
Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar
oleh suatu entitas pelaporan”.
sumber daya ekonomi yang digunakan
Tulis
S.
mengatakan
Meliala, bahwa
et.
“
Al.
Akuntansi
daya
pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.
Pemerintahan adalah suatu proses pengumpulan,
sumber
Pengukuran pos-pos dalam laporan
pencatatan,
keuangan menggunakan mata uang rupiah.
pengklasifikasian, penganalisaan, dan
Transaksi yang menggunakan mata uang
pelaporan transaksi keuangan dari
asing
suatu
dahulu dan dinyatakan dalam mata uang
pemerintahan
yang
menyediakan informasi keuangan bagi
ditukarkan
(dikonversi) terlehih
rupiah.
para pemakai laporan keuangan yang berguna untuk mengambil keputusan”.
METODE PENELITIAN Metode deskriptif kualitatif yaitu
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan Menurut SAP Peraturan Pemerintah Nomor
71
Tahun
2010,
bahwa
suatu
pendekatan
membicarakan untuk dengan
mata
menyusun,
uang
73 | P a g e
untuk
mengakui
dan
beberapa
memecahkan
“Pengukuran adalah proses penetapan nilai
cara
penelitian
yang
kemungkinan
masalah
mengumpulkan mengklarifikasi,
aktual data, dan
menganalisis.
HASIL
Teknik
yang
dipakai
dalam
menganalisis data adalah analisis kualitatif dengan
menggunakan
deskriptif.
Metode
Indriantoro
dan
pendekatan
deskriptif Supomo
menurut (2002:26),
merupakan penelitian terhadap masalah-
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN Hasil Analisis Data Data yang didapatkan berdasarkan Laporan Keuangan yang ada di KPU Gresik antara lain terdiri dari : a. Laporan Realisasi Anggaran
masalah yang berupa fakta saat ini dari
Laporan Realisasi Anggaran yang
suatu populasi.
disusun KPU Kabupaten Gresik
Penelitian
ini
menggunakan
menggunakan basis kas yaitu basis
deskripsi analisis. Metode analisis untuk
akuntansi yang mengakui pengaruh
mengumpulkan,
dan
transaksi dan peristiwa lainnya
untuk
pada saat kas atau setara kas
memberikan penjelasan lengkap mengenai
diterima pada Kas Umum Negara
penelitian. Metode ini untuk memaparkan
(KUN) atau dikeluarkan dari KUN.
menganalisis
menginterpretasikan
sesuatu dengan mencatat,
cara
data
mendiskripsikan, dan
Penyajian aset, kewajiban, dan
menginterpretasikan kondisi yang saat ini
ekuitas dana dalam Neraca KPU
terjadi. Metode analisis deskriptif sesuai
Kabupaten
dengan hakikatnya adalah data yang telah
berdasarkan basis akrual, yaitu
terkumpul
diseleksi,
pada saat diperolehnya hak atas
pengkajian,
aset dan timbulnya kewajiban tanpa
intepretasi dan disimpulkan. Selanjutnya
memperhatikan saat kas atau setara
hasil kesimpulan itu dideskripsikan.
kas diterima atau dikeluarkan dari
dikelompokkan,
menganalisis,
b. Neraca
kemudian dilakukan
Gresik
Kas Umum Negara (KUN).
74 | P a g e
diakui
c. Catatan Atas Laporan Keuangan
Perbedaan
Komponen
Kabupaten
Gresik
Penyajian Catatan Atas Laporan
KPU
Keuangan dalam laporan keuangan
71/2010
KPU
Kabupaten
Gresik
dengan
PP
sudah
cukup detil dan menjelaskan per
Laporan
pos-pos
Gresik Komponen
komponen
Laporan
laporan
KPU PP 71/2010 Komponen
keuangan, sehingga memberikan
laporan
Keuangan Laporan
keyakinan bagi pengguna laporan
Pokok:
Keuangan
keuangan.
1. Neraca
Pokok :
2. Laporan Realisasi A.Laporan Anggaran
Hasil Pembahasan Perbedaan keuangan dengan
antara
komponen
laporan
laporan KPU Gresik
PP 71/2010 tampak pada Tabel
3.Catatan
Anggaran atas1.Laporan
Laporan
Realisasi
Keuangan
Anggaran (LRA)
dibawah ini
2.Laporan Perubahan Saldo Anggaran KESIMPULAN DAN SARAN Lebih (SAL)
Kesimpulan
B. yang Laporan Berdasarkan uraian-uraian telah Finansial penulis paparkan dari data penelitian yang 1. diolah Neraca dan telah terkumpul kemudian 2. dianalisis mengenai Penerapan
Laporan Standar
Akuntansi Pemerintah dalamOperasional Penyajian (LO) 75 | P a g e
3.
Laporan Arus
Kas
Laporan
Keuangan
Kabupaten
c. Dengan data yang ada, seharusnya
Gresik, maka ditarik kesimpulan sebagai
bisa disusun Laporan Operasional
berikut :
dan Laporan Perubahan Ekuitas
a. Dilihat
KPU
dari
disimpulkan
Penyajiannya dapat
sehingga bisa melengkapi laporan
bahwa
keuangan
Keuangan
yang
Kabupaten
Gresik
Laporan
disusun
KPU
terdiri
dan Catatan Atas Laporan Keuangan belum
sesuai
dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010
tentang
KPU Kabupaten Gresik.
dari
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca
sehingga
yang disajikan oleh
Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Saran Berdasarkan
kesimpulan
diatas
dapat diajukan saran antara lain: a. Hendaknya
penyajian
laporan
keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan
b. Dilihat dari Laporan Keuangan
berdasarkan Peraturan Pemerintah
yang telah disusun oleh KPU
Nomor 71 Tahun 2010 sehingga
Kabupaten Grsik yang terdiri dari
laporan yang disajikan memenuhi
Laporan
karakteristik relevan, andal, dapat
Realisasi
Anggaran,
Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan, bahwa
dapat
disimpulkan
penyajiannya
dibandingkan dan dapat dipahami. b. Hendaknya KPU Kabupaten Gresik
sudah
menyajikan Laporan Operasional
memadai namun ada pos-pos
dan Laporan Perubahan Ekuitas
tertentu yang tidak bisa disajikan
dalam
karena memang tidak ada di
berdasarkan data yang ada.
operasional Gresik.
76 | P a g e
KPU
Kabupaten
laporan
c. Hendaknya
keuangannya
mengirim
pegawai
untuk mengikuti pelatihan dalam
pelatihan keuangan diadakan kompeten
penyusunan pemerintah oleh
lembaga sehingga
laporan yang yang bisa
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam penyusunan laporan keuangan
pemerintah
yang
akuntabel.
DAFTAR PUSTAKA Alfita Rakhmayani, 2014, Studi Pemanfaatan Informasi Laporan Realisasi Anggaran Di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. Arikunto, suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Yogyakarta : Penerbit Erlangga. Elvis F. Purba dan Parulian Simanjuntak, 2010, Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Terhadap Kredit Bank : Suatu Penelitian di Kaupaten Simalungun, Majalah Ilmiah Universitas HKBP Nommensen Vo. 18 No.1 Pebruari 2010 ISSN 0853 – 0203 Jumingan. 2009. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga : Jakarta : Penerbit Bumi Aksara. Meliala, Tulis, S. dkk. 2011, Akuntansi Sektor Publik, Edisi Ketiga: Jakarta. Semesta Media.
77 | P a g e
Melly
Heriawati Simanihuruk, 2013, Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah Nomor 02 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Dalam Penyajian Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kota Medan, Skripsi. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Ririz Setiawati Kusuma, 2013, Analisis Kesiapan Pemerintah Dalam Menerapkan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual (Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Jember), Skripsi. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Penerbit Alfabeta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Penerbit Alfabeta. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Yanti Theresa Gultom, 2008, Penerapan PSAP No. 2 Tentang Laporan Realisasi Anggaran Pada Dinas Kesehatan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara, Skripsi.
PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PELINDO III CABANG GRESIK Umi Elan ABSTRAK Salah satu hal yang harus menjadi perhatian utama perusahaan adalah kepuasan kerja para karyawannya agar tujuan dari perusahaan akan tercapai dengan apa yang diinginkan. Apabila karyawan sudah terpenuhi kebutuhannya dengan apa yang diinginkan seperti kebutuhan keamanan kerja, gaji, pengawasan, kondisi kerja, aspek sosial dalam pekerjaan, perusahaan dan managemen, kesempatan untuk maju dan faktor-faktor lainnya maka otomatis akan meningkatnya kinerja karyawan, karyawan juga bisa memberi pelayanan jasa yang memuaskan bagi para pengguna jasa dan juga dapat memberikan kontribusi yang optimal kepada perusahaan. Populasi dalam Jurnal ini adalah seluruh pegawai tetap atau pegawai organik PT. Pelindo III Cabang Gresik, yaitu sejumlah 40 orang dengan mengabaikan 1 orang pimpinan utama. Jadi populasi sebanyak 39 orang. Teknik analisia yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier sederhana. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui terdapat pengaruh antara kepuasan kerja (X) sebesar 68% terhadap kinerja karyawan, sedangkan sisanya 32% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini, bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Pelindo III Cabang Gresik. Kata Kunci : kepuasan kerja, dan meningkatnya kinerja karyawan.
fungsinya
PENDAHULUAN PT. Pelindo III Cabang Gresik merupakan salah satu BUMN di bidang pelayanan
jasa
dengan
baik,
sehingga
memberikan manfaat yang positif terhadap perkembangan wilayah itu sendiri.
kepelabuhan.
Salah satu faktor yang dirasakan
menunjang
penting adalah bagaimana memberikan
kelancaran arus barang dan jasa dalam
pelayanan jasa yang memuaskan kepada
wilayah regional maupun nasional semakin
para pengguna jasa kepelabuhan. Hal ini
dirasakan seiring dengan pertumbuhan
karena pelayanan jasa merupakan salah
ekonomi wilayah. Dalam hal ini PT.
satu sumber pendapatan perusahaan yang
Pelindo
semakin
dapat dihandalkan pemasukannya guna
menjalankan
menunjang aktifitas perusahaan. Dengan
Keberadaannya
III
dituntut 78 | P a g e
dalam
Cabang
untuk
Gresik
dapat
pelayanan jasa yang memadai, maka
Salah satu hal yang harus menjadi
berarti dapat menarik pada pengguna jasa
perhatian
untuk memakai fasilitas yang terdapat di
kepuasan kerja para karyawannya agar
perusahaan. Adapun pelayanan jasa pada
tujuan dari perusahaan akan tercapai
PT. Pelindo III Cabang Gresik, meliputi :
dengan apa yang diinginkan.
tempat sandar kapal barang / kapal penumpang,
pergudangan,
sewa
guna
lahan, dan bongkar muat barang.
utama
perusahaan
adalah
Apabila karyawan sudah terpenuhi kebutuhannya dengan apa yang diinginkan seperti Keamanan kerja, Gaji, Pengawasan
Pelayanan jasa yang memuaskan
(Supervise) Kondisi Kerja, Aspek sosial
harus didukung oleh sumber daya manusia
dalam
yang bersedia bekerja dengan semangat
managemen,
yang tinggi. Para karyawan yang bekerja
faktor-faktor lainnya maka otomatis akan
dengan semangat kerja yang tinggi akan
meningkatnya kinerja karyawan, karyawan
memberikan pelayanan yang sangat baik
juga bisa memberi pelayanan jasa yang
kepada para pengguna jasa. Karyawan juga
memuaskan bagi para pengguna jasa dan
mempunyai kepentingan atas perusahaan,
juga dapat memberikan kontribusi yang
yaitu
optimal kepada perusahaan.
sebagai
sumber
pekerjaan
dan
pekerjaan,
perusahaan
kesempatan
untuk
dan maju
sumber penghasilan bagi penghidupannya.
Oleh sebab itu penulis tertarik
Didorong oleh adanya kepentingan yang
untuk mengamati mengenai kepuasan kerja
serupa antara perusahaan dan karyawan,
karena manfaat yang didapat, baik untuk
maka timbul hubungan idustrial itu adalah
karyawan maupun untuk perusahaan, bagi
terciptanya hubungan yang tentram, damai
karyawan
dan harmonis antara pihak perusahaan dan
sumber kepuasan kerja, serta usaha yang
pihak karyawan.
dapat
diteliti
tentang
meningkatkan
sebab
kepuasan
dan
kerja
karyawan, sedangkan bagi perusahaan
79 | P a g e
penelitian dilakukan untuk tercapainya
harinnya, pada suatu waktu pasti akan
tujuan perusahaan. Penulis juga tertarik
sampai
meneliti
mengakibatkan
apakah
mempunyai
pengaruh
kepuasan
kerja
tehadap kinerja
karyawan.
titik
dengan
Penulisan
ini
lebih
yang
dapat
karyawan
tidak
dapat
maksimal
kemampuan
Pada
kejenuhan,
yang
mengeluarkan dimiliki
untuk
memajukan perusahaan, kerena tahu posisi
memfokuskan permasalahan pada kondisi
mereka
yang
menyebabkan karyawan tidak lagi punya
dialami
oleh
karyawan
atau
tidak
dan
akan
berubah.
karyawati PT.Pelindo III Cabang Gresik,
minat
apakah karyawan karyawati merasa puas
mengembangkan diri, dan pada titik
dengan kondisi penempatan karyawan
tertentu mungkin saja menjadi tidak peduli
pada bagian atau bidang kerja yang sama,
dengan
untuk waktu yang cukup lama, akankah
diinginkan. Sebab bagi mereka itu sama
berpengaruh pada kepuasan kerja dari
sekali tidak akan mempengaruhi posisi dan
karyawan tersebut dalam bekerja, karena
karir mereka.
produk
kemauan
Bisa
atau
untuk
program
yang
karayawan rentan sekali untuk mengalami kejenuhan akibat pekerjaan monoton yang
LANDASAN TEORI
dijalani, sampai saat ini masih ada pegawai yang bekerja pada posisi yang sama lebih dari sepuluh tahun, tanpa pernah dimutasi
Definisi Manajemen Daft
(2002:8)
mendefinisikan
sebagai berikut : “Manajemen adalah
dan dinaikkan kelas jabatannya. Bekerja pada bidang tugas yang
pencapaian
sasaran-sasaran
organisasi
sama untuk waktu yang panjang akan
dengan cara yang efektif dan efisien
mudah membuat karyawan merasa bosan,
melalui perencanaan pengorganisasian,
rutinitas
80 | P a g e
kerja
yang
monoton
setiap
kepemimpinan
dan
pengendalian
sumberdaya organisasi”.
manajemen sumber daya manusia sebagai
Pengertian Manajemen Menurut Stoner
(2006
“Manajemen
:
Organisasi.
adalah
perencanaan,
Wahyudi (2002:10) mendifinisikan
suatu
Org) proses
pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua daya yang ada pada organisasi
berikut
:
“ilmu,
memperolehkan,
seni,
dan
proses
manajemen
atau
mengembangkan dan memelihara tenaga kerja yang kompeten sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien dan ada kepuasan pada diri pribadi”.
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Fungsi-fungsi
Manajemen
Sumber
Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia
Wahyudi (2002:12) menyebutkan bahwa fungsi-fungsi pokok dari ilmu
dan Fungsi-fungsinya Pengertian Manajemen Sumber Daya
manajemen
dengan
penerapan
pada
sumber daya manusia adalah sebagai
Manusia
berikut : Dessler (2004:2) mendifinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai berikut : “Proses memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada
karyawan,
memperhatikan
hubungan kerja mereka, kesehatan dan keamanan, serta masalah keadilan”.
81 | P a g e
1. Fungsi Perencanaan Yaitu
melaksanakan
tugas
dalam
perencanaan kebutuhan, pengadaan, pengembangan,
dan
sumber daya manusia. 2. Fungsi Pengorganisasian
pemeliharaan
Yaitu
menyusun
dengan
suatu
mendesain
organisasi
struktur
2. Faktor sosial, merupakan faktor yang
dan
berhubungan dengan interaksi sosial
hubungan antara tugas-tugas yang
baik antara sesama karyawan, dengan
harus dikerjakan oleh tenaga kerja
atasannya, maupun karyawan yang
yang dipersiapkan
berbeda jenis pekerjaannya.
3. Fungsi Pelaksanaan
3. Faktor fisik, merupakan faktor yang
Yaitu memberikan dorongan untuk
berhubungan dengan kondisi fisik
menciptakan kemauan kerja yang
lingkungan kerja dan kondisi fisik
dilaksanakan secara efektif dan efisien
karyawan, meliputi jenis pekerjaan,
4. Fungsi pengendalian Yaitu
pengaturan waktu kerja dan waktu
melakukan
pengukuran
antara
dilakukan
pengukurkegiatan
dengan
istirahat, perlengkapan kerja, keadaan
yang
ruangan/suhu, penerangan, pertukaran
standar-standar
udara, kondisi kesehatan karyawan
yang telah ditetapkan. Khususnya dibidang tenaga kerja.
dan umur. 4. Faktor
terpenuhinya
Kepuasan Kerja Menurut pendapat dari (Moch. As’ad 1987:117-118) faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain : 1. Faktor psikologik, merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan yang
meliputi
minat,
ketentraman dalam bekerja, sikap terhadap keterampilan. 82 | P a g e
kerja,
bakat
dan
financial,
keinginan
yaitu
karyawan
terhadap kebutuhan financial yang diterimanya kebutuhan sehingga
karyawan
kepuasan
untuk
memenuhi
mereka
sehari-hari
kepuasan
kerja
bagi
karyawan dapat terpenuhi. Hal ini meliputi : sistem dan besarnya gaji, jaminan
sosial,
macam-macam
tunjangan, fasilitas yang diberikan serta promosi.
Karena itu salah satu tugas manager
sesuatu yang menghasilkan informasi
personalia
dapat
yang akurat dan valid berkenaan
para
dengan prilaku dan kinerja anggota
adalah
menyesuaikan
harus
antara
keinginan
karyawan dengan tujuan dari perusahaan. Walaupun kepuasan kerja pada dasarnya
organisasi atau perusahaan. Manfaat penilaian kinerja karyawan
merupakan suatu cara pandang seseorang. Baik
yang
bersifat
positif
Pada umumnya orang-orang yang
maupun
negative tentang pekerjaannya (Sondang
berkecimpung dalam managemen sumber daya manusia sependapat bahwa penilaian
P. Siagian,1996:295).
ini merupakan bagian penting dari seluruh Tujuan Penilaian Kinerja bagi para karyawan dapat kita ketahui yaitu :
proses
kekaryaan
karyawan
yang
bersangkutan. Hal ini penting juga bagi
1. Tujuan evaluasi : seorang manager
perusahaan dimana karyawan tersebut
menilai kinerja dari masa lalu seorang
bekerja. Bagi karyawan, penilaian tersebut
karyawan
berperan sebagai umpan balik tentang
ratings
dengan deskriptif
menggunakan untuk
menilai
berbagai
hal
seperti
kemampuan,
kinerja dan dengan data tersebut
kelebihan, kekurangan dan potensi yang
berguna dalam keputusan – keputusan
pada
promosi,
menentukan tujuan, jalur, rencana dan
demosi,
terminasi
dan
kompensasi. 2. Tujuan
bermanfaat
untuk
pengembangan karir, dan bagi organisasi
pengembangan
manager meningkatkan karyawan
gilirannya
:
seorang
atau perusahaan sendiri, hasil penilaian
mencoba
untuk
kinerja
seorang
peranannya dalam pengambilan keputusan
datang.
tentang berbagai hal, seperti identifikasi
dimasa
akan
tersebut
sangat
penting
dan
Sedangkan tujuan pokok dari system
kebutuhan
penilaian kinerja karyawan adalah
penempatan, promosi, system imbalan dan
83 | P a g e
program
artinya
pendidikan,
berbagai
aspek
lain
dari
proses
Dari data yang telah diperoleh
managemen sumber daya manusia secara
ternyata semua bisa digunakan atau diolah
efektif.
untuk analisis selanjutnya.
Deskriptif Variabel Penelitian Pengukuran Kinerja Karyawan
Data yang diperoleh menggunakan skala likert, yang dipakai untuk mengukur
METODOLOGI PENELITIAN Jenis
penelitian
ini
adalah
atau melihat tanggapan responden terhadap
deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bersifat
variable
kausal
berusaha
karyawan, dimana tanggapan responden
variabel
atas setiap variable akan dimasukkan pada
karena
menyelidiki
peneliti
pengaruh
kepuasan kerja (X)
antara
terhadap kinerja
kepuasan
kerja
dan
kinerja
rentang skala sebagai berikut :
karyawan (Y). Studi kausal ini akan menggunakan
analisis
regresi
linier
sederhana. Penelitian ini dilakukan di PT.
Tanggapan
Responden
Terhadap
Variabel Kepuasan Kerja (X)
Pelindo III cabang Gresik. Sumber data
Berdasarkan data penelitian, dapat
yang digunakan dalam penelitian ini
diketahui bahwa nilai persentase tertinggi
meliputi : data primer dan data sekunder.
berada pada skor 4 atau jawaban setuju yaitu dapat diartikan bahwa sebagian besar responden rata-rata memberikan tanggapan setuju
terhadap
pertanyaan-pertanyaan
pada variabel kepuasan kerja, seperti balas HASIL
PENELITIAN
DAN jasa yang layak dan adil, penempatan yang
PEMBAHASAN tepat
sesuai
ringannya
84 | P a g e
dengan pekerjaan,
keahlian, suasana
beratdan
lingkungan
pekerjaan,
peralatan
yang
menunjang pelaksanaan pekerjaan, sikap
Uji Reliabilitas
pemimpin dan sifat pekerjaan monoton
Uji Reliabilitas adalah uji untuk mengukur
atau tidak.
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu konstruk. Suatu kuesioner
Tanggapan
Responden
terhadap
seseorang terhadap pernyataan adalah
variabel Kinerja Karyawan (Y) Berdasarkan
dapat
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
diketahui bahwa nilai persentase tertinggi
Metode yang digunakan adalah metode
berada pada skor 4 atau jawaban setuju
one shot. One shot atau pengukuran sekali
yaitu dapat diartikan bahwa sebagian besar
saja, di sini pengukuran hanya sekali dan
responden rata-rata memberikan tanggapan
kemudian hasilnya dibandingkan dengan
setuju terhadap variabel kinerja karyawan
pertanyaan lain atau pengukur korelasi
yang meliputi menyelesaikan pekerjaan
antar
tepat
memberikan fasilitas untuk melakukan uji
waktu,
pekerjaan
penelitian,
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
selalu
dengan
mengandalkan
menyelesaikan baik,
pengalaman
selalu
SPSS
statistik Cronbach Alpha, dimana suatu
dan
variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha > 0,6.
menyelesaikan
Dari penelitian dapat diketahui
persoalan-persoalan yang timbul dalam
bahwa semua variabel yaitu variabel
bekerja,
dengan
kepuasan kerja (X) dan kinerja karyawan
karyawan yang lain, selalu mengutamakan
(Y) adalah reliabel karena Cronbach
pekerjaan
Alpha-nya lebih besar dari 0,6. Sehingga
bisa
bisa
pertanyaan.
selalu
kertampilan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan,
jawaban
bekerja
dibandingkan
sama
urusan-urusan
pribadi, selalu bertanggung jawab atas tugas yang dibebankan.
85 | P a g e
tanggapan
responden
pada
item-item
pernyataan
yang
ada
di
kuesioner
penelitian sudah konsisten.
uji analisis regresi linier sederhana dapat dilihat pada tabel di bawah ini untuk menyusun model persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut :
Uji Normalitas Penggunaan uji normalitas karena pada
Y = 1,036 + 0,753X + e
analisis statistik parametrik, asumsi yang
Dari persamaan regresi tersebut dapat
harus dimiliki oleh data adalah bahwa data
diketahui bahwa :
tersebut berdistribusi normal. Distribusi
a. Konstanta
sebesar
1,036
normal mengandung arti bahwa data
menunjukkan bahwa jika kepuasan
memusat pada nilai rata-rata dan median.
kerja (X) = 0 atau tidak ada, maka
Untuk mengetahui bentuk distribusi data
kinerja karyawan akan sebesar
kita bisa menggunakan grafik distribusi
1,036.
dan analisis statistik
b. Koefisien regresi untuk variabel kepuasan kerja (X) sebesar 0,753. Koefisien
Analisis Model Untuk
mengetahui
pengaruh
bahwa
positif
variabel
menunjukkan X
mempunyai
variabel kepuasan kerja (X) terhadap
hubungan searah dengan kinerja
Kinerja Karyawan (Y), maka digunakan
karyawan
teknik analisis regresi linier sederhana.
kepuasan kerja (X)
Regresi linier sederhana dipergunakan
sebesar satu-satuan akan diikuti
untuk sebuah variabel terikat dan satu buah
dengan
variabel bebas (Santoso dan Tjiptono,
karyawan
2001 : 195). Perhitungan data dilakukan
Sebaliknya jika kepuasan kerja (X)
dengan menggunakan Statistic Program of
turun sebesar satu-satuan akan
Social Science (SPSS) for Windows. Hasil
86 | P a g e
(Y).
artinya
meningkatnya sebesar
apabila
meningkat
kinerja 0,753.
diikuti dengan menurunya kinerja
Apabila thitung < ttabel maka Ho diterima
karyawan sebesar 0,753.
dan H1 ditolak
Dari hasil analisis data juaga dapat
Apabila thitung > ttabel maka Ho ditolak
diketahui bahwa koefisien determinasi atau
dan H1 diterima
R square sebesar 0,680. Hal ini berarti
3. ttabel
kontribusi variabel bebas yaitu kepuasan
besarnya nilai ttabel dtentukan sebagai
kerja (X) adalah sebesar 68% terhadap
berikut :
variabel terikat yakni kinerja karyawan.
df = n – k – 1 = 39 -1 -1 = 37
Sedangkan
α = 5% = 2,5% atau 0,025
sisanya
sebesar
32%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model regresi linier sederhana.
2 Didapatkan nilai Ttabel sebesar 2,0262 4. kurva
daerah
peneriamaan
dan
penolakan H0 Penguji Hipotesis
Gambar 1
Melakukan Uji t
Kurva Uji T untuk
Dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis secara statistic
variabel kepuasan kerja (X) Daerah Penolakan Ho
Ho : b1 = 0, Variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
-2,0262
Daerah
Daerah Penerimaan Ho 0
Penolakan Ho
2,0262 8,860
H1 : b1 ≠ 0, Variabel bebas mempunyai
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa
pengaruh yang signifikan terhadap
thitung untuk variabel kepuasan kerja (X)
variabel terikat.
terletak di daerah penolakan Ho atau thitung
2. Kriteria pengujian
(8,860) > ttabel (2,0262) dengan tingkat
87 | P a g e
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 atau 5%,
Berdasarkan hasil uji t diketahui
sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Jadi
bahwa kepuasan kerja (X) memiliki
dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
mempunyai pengaruh yang signifikan
karyawan (Y). Hal ini menunjukkan jika
terhadap
ini
terjadi perubahan pada kepuasan kerja
menunjukkan bahwa faktor kepuasan kerja
akan menyebabkan perubahan terhadap
dapat dijadikan alat oleh perusahaan dalam
kinerja karyawan.
kinerja
meningkatkan
karyawan.
kinerja
Hal
karyawan
PT.
Pelindo III Cabang Gresik.
Dari penelitian ini telah dilakukan bahwa kepuasan kerja mempengaruhi tingkat
kinerja
karyawan.
Dengan
kepuasan kerja yang diperoleh diharapkan
Pembahasan Berdasarkan hasil analisis linier sederhana, maka diketahui nilai koefisien
kinerja karyawan yang tinggi dapat dicapai para karyawan.
regresi dari variabel bebas memiliki tanda positif. Hal ini menunjukkan hubungan
KESIMPULAN DAN SARAN
yang searah antara variabel kepuasan kerja
Kesimpulan
(X)
Nilai
Berdasarkan hasil analisis data dalam
koefisien determinasi (R2) sebesar 68%
penelitian ini dapat ditarik kesimpulan
menunjukkan bahwa perubahan variabel
sebagai berikut :
dengan
kinerja
kinerja
karyawan
karyawan.
yang
dipengaruhi 1. terdapat pengaruh antara kepuasan
kepuasan kerja. Sedangkan sisanya sebesar kerja (X) sebesar 68% terhadap 32% dipengaruhi oleh variabel lain di luar kinerja karayawan, sedangkan sisanya variabel yang digunakan dalam penelitian 32% dipengaruhi oleh variabel lain di ini. luar variabel yang digunakan dalam penlitian ini 88 | P a g e
2. bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Pelindo III Cabang Gresik. Saran 1. bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian di luar variabel bebas yang digunakan dalam penelitian
ini,
misalnya
faktor
lingkungan kerja, dll. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi.1998. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Bernardin, H. John & Joyce E. A. Russell, 1993, Human Resource Management. Singgapore : McGraw Hill Inc. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan
89 | P a g e
program SPSS. Universitas Diponegoro, Semarang. Handoko, T. Hani. 1995. Manajemen Personalia dan sumber daya manusia. Bumi Aksara, Jakarta. Mangkunegara, AA dan Anwar P, 2001. Manajemen Sumber daya Manusia perusahaan. Cetakan ke 3. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Ssntosa, Singgih. 2002. SPSS Statistik Parametrik. Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. ______,______, dan Fandy Tjiptono. 2001. Riset Pemasaran, konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Sekaran, Uma. 1992. Research Methods for Business, a skill building approach. Second Edition, John Willey & Sons, Inc. Singgapore. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Tarsito Wexley, Kenneth dan Yukl, Gary. 2000. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia, Rineka Cipta, Jakarta.
PENERAPAN PSAK NO. 45 PADA LAPORAN KEUANGAN YAYASAN PENOLONG ANAK YATIM DAN MISKIN UNTUK MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS KEUANGAN KETUT ARIASNA DAN INDAH NUR QOMARINYAH ABSTRAK Penelitian tentang “Penerapan PSAK No 45 Pada Laporan Keuangan Yayasan Penolong Anak Yatim dan Miskin Perguruan Darul Islam Gresik” bertujuan untuk mewujudkan Akuntabilitas Keuangan dan bertujuan untuk mengetahui dan meneliti penerapan akuntansi pada yayasan tersebut.Waktu penelitian terjadi pada bulan Februari 2015. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari sumbernya secara langsung dengan metode wawancara berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disiapkan. Sedangkan data sekunder berupa laporan keuangan yang terbaru. Manajemen Yayasan tersebut secara berkala harus menerbitkan laporan keuangannya. Laporan ini menjadi sangat strategis dalam rangka meningkatkan kepercayaan para calon donatur. Keyakinan mereka terhadap yayasan dapat dibangun melalui laporan keuangan yang benar. Laporan keuangan yang dibuat oleh yayasan haruslah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, yaitu sesuai dengan prinsip akuntansi, Pengakuan, Pengukuran, Pengungkapan dan Penyajian. Oleh karena bentuk pertanggungjawaban keuangan yayasan belum bisa diseragamkan karena sampai saat ini belum ada suatu standar akuntansi untuk Yayasan. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti semua dana yang terdapat dalam operasional yayasan ini, dan tidak hanya dibatasi dana zakat sebaiknya juga diteliti dana ZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf). Kata Kunci: Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, Catatan atas Laporan Keuangan.
organisasi
PENDAHULUAN Keadaan masalah
sosial
utama
masih
dalam
non
pemerintah
yang
menjadi
beraktifitas diluar struktur politik yang
pemerintahan
terinstusionalisasi dan merupakan entitas
Indonesia, seperti kemiskinan, kebodohan, kesehatan maupun kelaparan. Keberadaan
jasa Kinerja
keuangan
dengan
yayasan menjadi sangat penting karena
menggunakan berbagai macam rasio, yaitu
membantu lembaga pemerintah dalam
rasio likuiditas dan rasio solvabilitas, rasio
pemberian
aktivitas, dan rasio profitabilitas, untuk
masyarakat.
90 | P a g e
kesejahteraan Yayasan
kepada merupakan
pertimbangan
dalam
pengambilan
keputusan di masa yang akan datang. Analisis
laporan
Melihat latar belakang tersebut, maka penelitian
bertujuan
untuk
mengkaji
keuangan
penerapan PSAK No 45 Pada Laporan
mempunyai ruang lingkup yang sangat
Keuangan Yayasan Penolong Anak Yatim
luas, dan untuk membatasi ruang lingkup
dan Miskin Perguruan Darul Islam Untuk
permasalahan di atas, maka penulis hanya
Mewujudkan
akan
Dengan
membahas
tentang
kesehatan
Akuntabilitas
demikian,
Keuangan.
untuk
mencapai
keuangan ditinjau dari rasio likuiditas dan
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
rasio solvabilitas untuk menilai kinerja
komparabilitas, serta kesesuaian antara
perusahaan pada CV. Nunas Mandiri
laporan
Agung.
dengan standar yang berlaku yakni PSAK
Sukarelawan yang bertujuan untuk membantu masalah
organisasi
nirlaba
45 terutama PSAK 45.
sesama dalam mengurangi social,
karena
itu
Yayasan
termasuk organisasi yang bergerak pada entitas
keuangan
nirlaba.
Berdasarkan
LANDASAN TEORI Laporan Keuangan
Undang-
Laporan keuangan merupakan dasar
undang nomor 1 tahun 2001 yayasan
bagi upaya analisis atas suatu perusahaan.
diharuskan
laporan
Dalam kerangka dasar penyusunan dan
keuangan dan standar laporan keuangan
penyajian laporan keuangan dalam standar
yang diharuskan adalah PSAK No. 45
akuntansi keuangan (SAK) dinyatakan
karena mencakup 4 laporan keuangan
bahwa pengguna laporan keuangan yang
yaitu laporan posisi keuangan, laporan
dimaksud meliputi investor, karyawan,
aktivitas, laporan arus kas dan catatan atas
pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor
laporan.
usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta
untuk
menyusun
lembaga-lembaga lainnya masyarakat.
91 | P a g e
Laporan
Keuangan
untuk
pengeluaran
Entitas
kas
dalam
suatu
periode.
Nirlaba (PSAK No. 45 2004) Karakteristik entitas nirlaba berbeda
d. Catatan atas Laporan Keuangan
dengan entitas bisnis, perbedaan utama
Tujuannya adalah untuk tambahan
yang mendasar terletak pada cara entitas
informasi pada laporan keuangan.
memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk
melakukan
berbagai
aktivitas
operasinya.
METODE PENELITIAN Lokasi
dalam
penelitian
ini
adalah
Yayasan Penolong Anak Yatim
dan
Komponen Laporan Keuangan Entitas
Miskin Perguruan Darul Islam Gresik yang
Nirlaba
berlokasi di Jl.KH Kholil No 39 Gresik. Penelitian ini dilakukan dengan metode
a. Laporan Posisi Keuangan untuk
menyediakan
informasi
kualitatif, metode yang dilakukan adalah
mengenai aset, liabilitas, dan aset
metode wawancara, pengamatan dan studi
neto
dokumentasi. Metode yang digunakan
serta
hubungan
informasi diantara
mengenai unsur-unsur
tersebut pada waktu tertentu.
adalah
metode
studi
kasus
karena
berkenaan dengan how atau why.
b. Laporan Aktivitas untuk
menyediakan
informasi
HASIL
PENELITIAN
mengenai pengaruh transaksi ,
PEMBAHASAN
hubungan antar transaksi.
Gambaran Umum Perusahaan Yayasan Penolong Anak Yatim dan
c. Laporan Arus Kas Untuk mengenai
menyajikan
DAN
informasi
penerimaan
dan
Miskin Perguruan Darul Islam Gresik adalah sebuah organisasi nirlaba yang bergerak dibidang sosial yang didirikan
92 | P a g e
tanggal
28
Februari
1932.
Dan
diharapkan untuk meneliti semua dana
berkedudukan di Jl. KH. Kholil No 69
yang terdapat dalam operasional yayasan
Gresik,
AHU-
ini, dan tidak hanya dibatasi dana zakat
19
sebaiknya juga diteliti dana ZISWAF
November 2014 dan NPWP 71.488.219.8-
(Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf).
612.000.
Langkah-langkah yang harus dilakukan
bernomor
0009366.50.80.2014
Tanggal
sebagai berikut: a. Melakukan Pencocokan
Hasil Penelitian Manajemen
Yayasan
tersebut
b. Mengevaluasi
secara berkala harus menerbitkan laporan
c. Menyeleksi hasil wawancara
keuangannya. Laporan ini menjadi sangat
d. Menggabungkan semua jawaban
strategis
dalam
kepercayaan
rangka
para
meningkatkan
calon
donatur.
Keyakinan mereka terhadap yayasan dapat
yg diperoleh dari observasi. e. Kesimpulan f. Pemberian perbaikan dan saran
dibangun melalui laporan keuangan yang
bagi yayasan.
benar. Laporan keuangan yang dibuat oleh yayasan
haruslah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum, yaitu sesuai dengan prinsip akuntansi, Pengakuan,
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan
Pengukuran, Pengungkapan dan Penyajian.
pembahasan
Oleh karena bentuk pertanggungjawaban
dihasilkan
keuangan
Penolong
yayasan
belum
bisa
hasil
pada
bab
simpulan Anak
penelitian
sebelumnya,
bahwa
Yatim
dan
Yayasan
dan
Miskin
diseragamkan karena sampai saat ini
Perguruan Darul Islam Gresik dapat
belum ada suatu standar akuntansi untuk
menerapkan
Yayasan. Untuk penelitian selanjutnya
dengan
93 | P a g e
laporan
PSAK
No.
keuangan 45
sesuai
sehingga
akuntabilitas keuangan bisa menjadi lebih baik dan dapat dipercaya oleh para donatur untuk disalurkan kepada anak-anak yatim dan miskin untuk keperluan pendidikan di Perguruan Darul Islam Gresik.
Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang diajukan adalah
:
Diharapkan
yayasan
tetap
menyusun laporan keuangan sesuai PSAK No. 45 yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktifitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Hal ini
bertujuan
agar
penilaian
kinerja
organisasi diperiode berikutnya tetap dapat dilakukan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA Horngren, Charles T., Harrison, Walter T. 2007. Akuntansi. Erlangga : Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juli 2009. Salemba Empat : Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Juni 2012. Salemba Empat : Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Pernyataan Standar Akuntansi 94 | P a g e
Keuangan No 1 Revisi 2009.. Salemba Empat : Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan per 1 Oktober 2004. Salemba Empat : Jakarta. Indra Bastian. 2010. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar. Edisi Ketiga. Erlangga : Jakarta Jusuf Halim. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba : Jakarta. Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Empat. ANDI : Yogyakarta. Nisa Puritan. 2013. Analisis Implementasi PSAK No 45. Skripsi. Universitas Negeri Surabaya : Surabaya. Nurdiono. 2007. Penerapan PSAK Nomor 45 Pada Organisasi Pengelola zakat. Skripsi. Universitas Negeri Semarang : Semarang. Program Studi Akuntansi dan Manajemen. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Gresik : Gresik. Rustam Ibrahim. 2012. Akuntabilitas. Edisi Pertama. Konsil LSM Indonesia : Jakarta. Siddharta, Basuki. 2004. Komite Prinsip Akuntansi Indonesia. Salemba Empat : Jakarta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta : Bandung. Yadiati Wiwin. 2007. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Pertama. Prenada Media Grup : Jakarta.
Volume I No.1, Mei 2016
ANALISIS RASIO LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PT.ANEKA JASA GRHADIKADARI PERSPEKTIF SK MENTERI BUMN NOMOR: KEP-100/MBU/2002 Chabib Bahari Dan Kasbun ABSTRAK PT. Aneka Jasa Grhadika selama 5 tahun terakhir sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, dengan menggunakan alat analisis rasio keuangan yang sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP100/MBU/2002. Untuk memperoleh bahanbahan dan data sehubungan dengan penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teknik analisis rasio keuangan untuk analisis laporan keuangan dan metode analisis komparatif untuk mengetahui perkembangan serta penilaian kinerja keuangan perusahaan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini: Rasio- rasio keuangan yang digunakan dalam penilaian kinerja keuangan perusahaan ini adalah Return On Equity (ROE), Return On Investment (ROI), Cash Ratio, Current Ratio, Collection Periods, Perputaran Persediaan, Total Asset Turn Over dan Rasio Total Modal Sendiri terhadap Total Asset. Rasio keuangan yang dianalisis adalah berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2009 s/d 2013. Dari penelitian yang telah 95 | P a g e
ISNN 2527-5470
penulis lakukan ternyata diketahui bahwa tingkat kesehatan kinerja keuangan PT. Aneka Jasa Grhadika yang paling baik terjadi pada tahun 2011 nilai skor tingkat kesehatan perusahaan menunjukkan nilai yang optimal yaitu 66,50% dari total skor dan masuk dalam kategori SEHAT ”AAA”, sedangkan tingkat kesehatan kinerja keuangan yang paling rendah terjadi pada tahun 2013 dengan nilai skor yaitu 59,25% dari total skor dan masuk dalam kategori SEHAT ”AA”. Kata kunci: Analisis rasio laporan keuangan.
PENDAHULUAN PT. AJG adalah merupakan salah satu anak perusahaan yayasan milikBUMN yaitu PT. Petrokimia Gresik, dimana 87,50 % saham PT. A JG di pegang oleh Yayasan PG. Meskipun
PT.
AJG
bukan
merupakan perusahaan BUMN, akan tetapi merupakan anak perusahaan dari Yayasan milik BUMN . Dari laporan keuangan, maka akan
diketahui
keuangan,untuk
tingkat
kinerja
mengetahuinya
dapat dianalisis melalui beberapa aspek yang diatur dalam SK Menteri
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
BUMN No: KEP-100/MBU/2002
suatu perusahaan. Transaksi dan
tentang kesehatan BUMN.
peristiwa
yang bersifat
finansial
Dari latar belakang masalah
dicatat, digolongkan, dan diringkas
tersebut, maka penulis mengambil
dengan cara setepat-tepatnya dalam
judul
satuan uang, dan kemudian diadakan
“Analisis
Keuangan
Rasio
sebagai
Laporan
Pengukuran
Kinerja Keuangan Perusahaan PT.
penafsiran untuk berbagai tujuan. Analisa laporan keuangan dalam
Aneka Jasa Grhadika dari Perspektif
penelitian ini berdasarkan
SK Menteri BUMN Nomor: KEP-
Menteri
100/MBU/2002”.
100/MBU/2002
BUMN
SK
Nomor: tentang
KEP-
penilaian
tingkat kesehatan BUMN. Penilaian LANDASAN TEORI
kinerja perusahaan dikhususkan pada
Definisi Laporan Keuangan
penilaian aspek keuangan. Adapun
Laporan keuangan merupakan suatu
informasi
yang
menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh
rasio
yang
dihitung
meliputi
delapan (8) rasio yaitu: 1. Imbalan kepada pemegang saham (ROE)
informasi tersebut dapat dijadikan
2. Imbalan Investasi (ROI)
sebagai gambaran kinerja keuangan
3. Rasio Kas
perusahaan. (Fahmi, 2011:2)
4. Rasio Lancar
Menurut Jumingan (2006:4) .
5. Collection Periods
Laporan Keuangan pada dasarnya
6. Perputaran Persediaan
merupakan hasil refleksi dari sekian
7. Perputaran total asset
banyak transaksi yang terjadi dalam
8. Rasio
96 | P a g e
modal
sendiri
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
terhadap total aktiva
triangulasi dalam pengumpulan data adalah untuk menjadikan data yang kita peroleh lebih konsisten, tuntas
METODELOGI PENELITIAN Jenis dan pendekatan penelitian ini
untuk mengungkap
analisa
laporan
mengenai
keuangan
yang
dan pasti, sedangkan dikumpulkan
data yang
dalam
dimensi
penelitian ini adalah data sekunder
dilakukan dengan mengadakan studi
menyangkut
empiris pada PT. AJG, dengan
laporan keuangan PT. AJG dari
unsur-unsur
tahun 2009- 2013.
pokok
yang
harus
data-data
mengenai
ditemukan sesuai dengan butir-butir rumusan
masalah,
tujuan
dan
HASIL
PENELITIAN
kegunaan penelitian, maka dalam
PEMBAHASAN
penelitian
Gambaran
ini,
peneliti
akan
menggunakan pendekatan penelitian
umum
DAN
Lokasi
penelitian
kualitatif. Fokus dan dimensi dalam
PT. Aneka Jasa Grhadika yang
penelitian ini akan menggunakan
didirikan berdasarkan akta No. 5
teknik
ini
tanggal 26 Januari 1998 dari Ny.
merupakan teknik pengumpulan data
Hj. Netty Arni, SH., notaries di
yang bersifat menggabungkan dari
Gresik. Akta pendirian ini disahkan
berbagai teknik pengumpulan data
oleh Menteri Kehakiman RI dalam
dan sumber data yang telah ada (
SK No: C2-1221 HT.01.01Th.98
Sugiyono,
dalam
tanggal 26 Pebruari 1998 serta
(Prastowo, 2012: 231). Sementara itu
diumumkan dalam Berita Negara No.
, kegunaan
33 tanggal 24 April 1998 Tambahan
Triangulasi,
97 | P a g e
teknik
2007:83)
penggunaan teknik
Volume I No.1, Mei 2016
No.
2227,
ISNN 2527-5470
Anggaran
Perusahaan
telah
dasar
mengalami
terhadap
ROE
pada
dilakukan untuk
PT.
AJG
melihat apakah
beberapa kali perubahan, terakhir
profitabilitas perusahaan meningkat
dengan akta No. 11 tanggal 12
dari tahun ke tahun.
Agustus
Ratnasari
Dari hasil penelitian dapat diketahui
Harwanti, SH., notaries di Gresik
bahwa nilai ROE dari tahun 2009
mengenai
sampai dengan 2013 adalah tetap dan
2008
dari
perubahan
seluruh
anggaran dasar untuk disesuaikan
mempunyai skor tinggi, yaitu 20.
dengan UU No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta
Analisis Rasio Kas
perubahan tersebut telah disetujui
Analisis
rasio
likuiditas
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
berdasar Rasio kas/ Cash Ratio
Manusia RI adalam SK No. AHU-
menjelaskan kemampuan perusahaan
86659.AH.01.02 tahun 2008 tanggal
membayar kewajiban lancar yang
17 Nopember 2008.
dijamin
oleh
aktiva
lancar
perusahaan (kas, bank dan surat Analisis pemegang
imbalan saham/
kepada Return
On
Dalam
penelitian
digunakan
sebagai
ini
ROE ukuran
profitabilitas atau untuk mengukur
menghasilkan
98 | P a g e
tinggi nilai rasio kas maka semakin baik,
Equity (ROE)
kemampuan
berharga jangka pendek). Semakin
perusahaan laba.
artinya
semakin
kuat
kemampuan perusahaan membayar kewajiban lancarnya. Dalam
penelitian
ini
dalam
diketahui bahwa Tahun 2011 rasio
Pengujian
kas mengalami peningkatan menjadi
Volume I No.1, Mei 2016
21,81%
ISNN 2527-5470
dan tahun 2012 rasio kas
Dari
hasil
penelitian
turun menjadi 20,20 % namun skor
menunjukkan bahwa pada tahun
rasio kas tetap, yaitu 3.dan tahun
2009 nilai rasio lancar pada PT. AJG
2013 rasio kas turun lagi menjadi
sebesar 147,45%; tahun 2010-2013
10,40 % skor rasio kas turun lagi
nilai rasio lancar turun sampai pada
menjadi 2. Rata-rata nilai rasio kas
nilai 107,71 %.Pada tahun 2009
adalah 17,56%, ini dapat diartikan
perusahaan mempunyai nilai rasio
bahwa setiap Rp. 1 kewajiban lancar
lancar tertinggi, berarti di tahun
akan dijamin sebesar Rp. 17,56 dari
tersebut kemampuan aktiva lancar
aktiva lancar perusahaan.
perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya adalah lebih baik jika
Analisis Rasio Lancar/ current
dibandingkan
ratio
selanjutnya. Nilai rasio lancar yang Rasio
untuk
lancar
menguji
solvency
digunakan
kecukupan
perusahaan,
dana, dan
dengan
tahun
paling rendah untuk 5 tahun tersebut ada di tahun 2013 dengan nilai 107,71%.
kemampuan perusahaan membayar kewajiban
yang
segera
harus
dipenuhi.
Semakin
besar
aktiva
AnalisisCollection Periods (CP) Analisis
rasio
aktivitas
Collection
Periods
lancar dipenyesuaian dengan utang
berdasarkan
lancar maka analisa current ratio
digunakan untuk mengukur sejauh
akan menunjukan angka yang besar,
mana efektivitas perusahaan dalam
dan semakin besar nilai rasio lancar
menggunakan sumber daya-sumber
maka dapat diartikan semakin baik.
dayanya.
99 | P a g e
Semakin
besar
nilai
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Collection Periods maka efektivitas
perputaran
perusahaan
dikatakan memburuk dan sebaliknya
memburuk,
dapat dan
dikatakan apabila
nilai
jika
persediaan
nilai
perputaran
maka
persediaan
Collection Periods semakin kecil
semakin kecil maka diidentifikasikan
maka efektivitas perusahaan dapat
membaik.
dikatakan membaik.
Dari
hasilpenelitian
Dari hasil penelitian ini
menunjukkan pada tahun 2009-2013
dapat dijelaskan bahwa pada tahun
nilai Perputaran Persediaan (PP)
2009-2013, PT. AJG
mempunyai
menunjukkan skor yang sama besar
nilai skor Collection Periodsyang
yaitu 5, dengan demikian meskipun
bagus adalah skor 5; naik turun nilai
terjadi penurunan nilai PP dari tahun
CP tidak signifikan sehingga tidak
2010-2013 yang sangat tajam, akan
mempengaruhi nilai skor,
tetapi tidak merubah skor. Hal ini
hal ini
dapat dikatakan bahwa efektifitas
berarti
tingkat
kenaikan
dan
perusahaan membaik.
penurunan PP masih dianggap wajar dan tidak signifikan.
Analisis perputaran persediaan Tingkat
perputaran
Analisis rasio perputaran total
persediaan dapat diindikasikan ke
asset/
dalam analisis rasio aktivitas. Rasio
Over(TATO)
ini
digunakan
untuk
mengukur
Total
Asset
Turn
Rasio perputaran total asset
sejauh mana efektivitas perusahaan
digunakan
dalam menggunakan sumber daya-
seberapa
sumber dayanya. Semakin besar nilai
penggunaan asset untuk menunjang
100 | P a g e
untuk efektif
mengetahui dan
efisien
Volume I No.1, Mei 2016
operasional
ISNN 2527-5470
perusahaan
untuk
dan tingkat keamanan yang dimiliki
menghasilkan laba yang maksimal.
oleh kreditor. Semakin tinggi rasio
Semakin besar angka yang dihasilkan
ini berarti semakin kecil jumlah
dalam
modal pinjaman yang digunakan
rasio
perputaran
asset
perusahaan akan semakin baik.
untuk membiayai aktiva perusahaan.
Dari hasil penelitian dapat
Rasio
ini
disebut
juga
dilihat bahwa nilai perputaran total
proprietory ratio yang menunjukan
asset
-2013
tingkat
menunjukkan skor yang tinggi yaitu
dengan
5. Hal ini dapat dikatakan meskipun
aktiva dapat direalisir sesuai dengan
terdapat penurunan nilai perputaran
yang dilaporkan dalam neraca.
dari
tahun
2009
solvabilitas anggapan
perusahaan
bahwa
semua
total asset dan terjadi peningkatan
Dalam hal ini menunjukkan
kembali nilai perputaran asset, serta
bahwa Rasio modal sendiri terhadap
kembali turun dan di tahun 2013
total
kembali naik nilainya, tetapi tidak
menunjukkan nilai 26,43%,
signifikan dan skor yang ditunjukkan
7,25, di
masih tetap baik.
kenaikan nilai yaitu 28,34% dengan skor
Analisis
Rasio
terhadap
total
modal aktiva
di
tahun
2009 skor
tahun 2010 menunjukkan
7,25,
tahun
2011nilainya
sendiri
semakin tinggi yaitu31,30% dan skor
(TMS
10, dan tahun 2012nilai rasio modal sendiri terhadap total aktiva turun
terhadap TA) Rasio
aktiva
sendiri
menjadi29,21% dan skor 7,25, dan
terhadap total aktiva menunjukan
tahun 2013 nilai rasio modal sendiri
pentingnya sumber modal pinjaman
terhadap total aktiva turun lagi
101 | P a g e
modal
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
menjadi 28,30% dan skor 7,25.Dari
Perputaran Persediaan, Perputaran
tahun 2009 -2013 nilai skor terbaik
total asset dan Rasio modal sendiri
adalah tahun 2011 dengan skor 10,
terhadap total aktiva. Perhitungan
akan tetapi tahun 2012 dan 2013 nilai
penilaian dilakukan berdasarkan data
rasio modal sendiri terhadap total
keuangan perusahaan tahun 2009
aktiva cenderung turun, hal ini
sampai dengan 2013.
berarti semakin besar jumlah modal
Dari hasil penelitian ini
pinjaman yang digunakan untuk
menunjukkan
membiayai aktiva perusahaan.
keuangan PT. AJG dari tahun 2009 sampai
penilaian
dengan
2013.Nilai
rasio
rasio
Penilaian tingkat kesehatan PT.
(ROE) terbesar adalah pada tahun
Aneka Jasa Grhadika berdasarkan
2012 dengan nilai 53,29%; dan nilai
aspek keuangan sesuai Keputusan
terkecil ada pada tahun 2010 yaitu
Menteri BUMN Nomor: KEP-
31,77%. Namun dalam 5 tahun
100/MBU/2002
perbedaan nilai ROE tidak signifikan
Tingkat
kesehatan
PT.
sehingga skor yang diperoleh dari
berdasarkan
tahun 1-5 masih tetap yaitu 20. ROE
aspek keuangan sesuai Keputusan
merupakan ukuran profitabilitas atau
Menteri
untuk
Aneka Jasa Grhadika
BUMN
Nomor:
KEP-
mengukur
100/MBU/2002 dinilai menggunakan
perusahaan
delapan indikator yaitu: Imbalan
laba, dan secara garis besar bahwa
kepada pemegang saham (ROE),
PT. AJG
Imbalan Investasi (ROI), Rasio Kas,
sehat.
Rasio Lancar, Collection Periods,
102 | P a g e
dalam
kemampuan menghasilkan
tahun 2009 - 2013 dinilai
Volume I No.1, Mei 2016
Imbalan
ISNN 2527-5470
(ROI)
terendah pada tahun 2013 dengan
menunjukkan nilai tertinggi berada
nilai 10,40% dan skor 2. Rasio kas
pada tahun 2009 yaitu
18,01%
PT. AJG sesuai penilaian dapat
dengan skor 15 dan nilai ROI
dikatakan sudah optimal, dengan
terendah pada tahun 2013 yaitu
skor rata-rata 2,6
13,23% dengan skor 12. Secara
menurut SK Menteri BUMN adalah
keseluruhan Return on Investment
5, penurunan nilai rasio kas dapat
atau
untuk
dipengaruhi dari penurunan aktiva
mendapatkan keuntungan pada PT. A
lancar, kenaikan piutang, persediaan
J Gperiode 2009-2013 dinilai sehat,
dan kewajiban lancar.
dengan
investasi
kemampuan
skor
aktiva
rata-rata
12,9
Rasio
sedangkan skor
lancar
sempat
sedangkan skor menurut SK Menteri
mengalami penurunan pada tahun
BUMN adalah 15,
meskipun pada
2013, penurunan rasio lancar secara
mengalami
umum dipengaruhi oleh terjadinya
yang
penurunan total aktiva lancar atau
mempengaruhi penurunan nilai ROI
kenaikan total kewajiban lancar.
adalah penurunan EBIT, penurunan
Analisa yang dihitung berdasarkan
penyusutan, dan peningkatan Capital
current ratio periode 2009 sampai
Employed.
dengan 2012 dinilai baik karena terus
tahun
2013
penurunan.faktor
Rasio kas tinggi berarti
mengalami peningkatan aktiva lancar
tingkat likuiditas perusahaan tinggi.
untuk menjamin kewajiban lancar
Rasio
dan
kas
pada
tahun
2011
perusahaan
berusaha
untuk
memperoleh nilai tertinggi yaitu
melunasi kewajiban lancar. Namun
21,81% dengan skor 3; dan nilai
pada tahun 2013 nilai rasio terjadi
103 | P a g e
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
penurunan yang dipengaruhi oleh
2009-2013 cenderung naik turun, Ini
kenaikan kewajiban lancar sehingga
berarti perusahaan tidak optimal
nilai
angka
dalam menggunakan sumber daya
107,71 % dan skor 3. Nilai rasio
yang dimiliki sehingga Collection
lancar tertinggi pada tahun 2009
Period cenderung naik dan turun.
yaitu 147,45% dengan skor 5 dan
Rata-rata nilai Collection Period dari
nilai rasio lancar terendah pada tahun
tahun 2009-3013 adalah
2013 yaitu 107.71% dengan skor 3,
dengan rata-rata skor 5, dan skor
adapun sekor rata-rata selama lima
menurut SK Menteri BUMN adalah
tahun adalah 4,6
5.
rasio
menunjukkan
sedangkan
skor
Sebaiknya
pada
56
hari
tahun-tahun
menurut SK Menteri BUMN adalah
mendatang
perusahaan
5.
mempersingkat periode pelunasan Collection Period digunakan
piutang karena umur piutang yang
untuk mengetahui berapa lama dalam
semakin panjang akan merugikan
setahun
yang
perusahaan. Dengan umur piutang
pengumpulan
yang pendek maka perusahaan dapat
piutang atau pelunasan piutang dari
menggunakan asetnya tersebut untuk
debitur. Semakin pendek jumlah hari
modal kerja dan investasi yang lebih
yang diperlukan untuk pelunasan
menguntungkan.
rata-rata
diperlukan
untuk
waktu
piutang maka akan semakin baik kondisi perusahaan. Dari
digunakan
untuk
persediaan mengetahui
penelitian
efektifitas dan efesiensi perusahaan
menunjukkan nilai collection period
dalam menggunakan sumber daya
PT. Aneka Jasa Grhadika dari tahun
persediaan, semakin besar angka
104 | P a g e
hasil
Perputaran
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
yang dihasilkan akan semakin baik.
10dan nilai terendah pada tahun 2009
Nilai terbaik pada PT. AJG dalam
yaitu 26,43% dengan skor 7,25. Nilai
rasio PPdi tahun 2009 yaitu 8 hari
rata-rata rasio modal sendiri terhadap
dengan skor 5. Dan nilai terendah
total aktiva adalah 28,72% dengan
pada tahun 2011, 2012 dan 2013
skor 7,8. Nilai rasio modal sendiri
yaitu 1 hari dengan skor 5, dan nilai
terhadap
rata-rata sebesar 3 hari dengan skor
cenderung naik sampai tahun 2011,
5,
sedangkan tahun 2012 dan tahun
dapat
perputaran
disimpulkan persediaan
bahwa
perusahaan
cenderung membaik dan stabil.
total
aktiva
2013, cenderung
memang
menurun dengan
nilai 29,21 %, dan 28,30% namun
Rasio perputaran total aset
rata-rata skor rasio tersebut
yaitu
menunjukkan bahwa rasio perputaran
7,8, artinya kenaikan dan penurunan
total aset pada tahun 2009 -2013
nilai rasio tersebut masih dianggap
cenderung naik turun, namun nilai
tidak signifikan.
rata-rata rasio perputaran total aset
Hasil akhir dari penelitian ini
masih dinilai baik yaitu dengan nilai
menunjukkan
rata-rata324,73% dan skor rata-rata
kesehatan PT. Aneka Jasa Grhadika
juga
dikategorikan “SEHAT” dengan nilai
nilainya sama dengan SK
Menteri BUMN yaitu
5. Kondisi
seperti ini harus tetap dipertahankan. Rasio modal sendiri terhadap total
aktiva
pada
PT.
“AA” Menteri
sesuai
bahwa
dengan
BUMN
tingkat
keputusan
Nomor:
KEP-
100/MBU/2002.
AJG
mempunyai nilai tertinggi pada tahun
KESIMPULAN DAN SARAN
2011yaitu
Kesimpulan
105 | P a g e
31,30% dengan skor
Volume I No.1, Mei 2016
dan
ISNN 2527-5470
Berdasarkan hasil penelitian
kesehatan PT. AJG dari tahun
pembahasan kami, dihasilkan
2009-2013 dinyatakan secara
beberapa
kesimpulan
sebagai
rata-rata
dalam
katagori
sehat ”AA”, meskipun pada
berikut: 1) Hasil pengujian analisis rasio
tahun
2011
keuangan pada PT. AJG dari
penilaian
prespektif
SK
Menteri
tingkat
BUMN
No:
KEP-
100/MBU/2002
dengan
menilai rasio keuangan pada
sehat
mencapai
tertinggi kesehatan
“AAA”,
dengan katagori
diantaranya
adalah: a.
PT.
AJG
mengalami
indikator Return On Equity
trend kenaikan nilai ROE
(ROE), Return On Investment
pada tahun 2009 sampai
(ROI), Cash Ratio, Current
dengan 2013, dengan nilai
Ratio,
Periods,
rata-rata 43,75% dan skor
Perputaran Persediaan, Total
20. Nilai ROE tersebut
Asset Turn Over dan Rasio
secara umum dipengaruhi
Total Modal Sendiri terhadap
olehnilai EBIT.
Collection
Total Asset, maka tingkat
b.
Terjadinya
penurunan
kesehatan/ kinerja PT. AJG
Rasio Imbalan Investasi
selama 5 (lima) tahun rata-
(ROI), dengan nilai rata-
rata
rata 15,11% dan skor 12,9
dinyatakan
SEHAT
“AA”. 2) Beberapa
yang faktor
yang
mempengaruhi nilai tingkat
106 | P a g e
disebabkan karena
tingginya khususnya
nilai
aset adanya
Volume I No.1, Mei 2016
penambahan tidak
c.
ISNN 2527-5470
aset
bergerak
yang
2013
berupa
sedangkan
107,71%
rasio
lancar
tanah di Kabupaten Barru
secara rata-rata 131,62%
Propinsi Sulsel dan di
dan skor 4,6
KIG.
rasio
Terjadinya
penurunan
Penurunan
lancar
tersebut
karena jumlah aset lancar
Rasio Kas / cash ratio
tidak
pada tahun 2010 sebesar
menutup liabilitas jangka
14,92% dan tahun 2013
pendek,
sebesar
investasi
yang
tidak
sedangkan nilai rasio kas
seimbang
dengan
hasil
secara
yang
10,40%
rata-rata
,
17,56%
dan skor 2,6. Penurunan rasio
kas
tersebut
cukup
untuk
disebabkan
diperoleh
atas
investasi tersebut. e.
Tingginya
Rasio
dipengaruhi oleh tingginya
Collection Periods nilai
liabilitas
secara rata-rata 56 hari
perusahaan
kepada
rekanan
besarnya
nilai
dan
dan skor 5, dikarenakan
piutang
besarnya
piutang
yang
yang tidak tertagih, seperti
timbul akibat pengakuan
piutang pada PT. Bara
pendapatan
Indo Gemilang
diterima oleh perusahaan.
dan PT.
Bontang Multi Energy. d.
sebesar
f.
Rasio
yang
akan
Perputaran
Penurunan Rasio Lancar
Persediaan secara rata-rata
/ current ratio pada tahun
menunjukkan nilai 3 hari
107 | P a g e
Volume I No.1, Mei 2016
g.
dan skor 5, menunjukkan
Setelah dilakukan penelitian
nilai yang baik dan perlu
yang dilaksanakan oleh penulis di.
untuk dipertahankan oleh
PT. AJG tentang analisis rasio
perusahaan.
laporan
Rasio Perputaran Asset
secara
keuangan
sebagai
Total
pengukuran kinerja perusahaan PT.
rata-rata
AJG dari perspektif SK Menteri
mencapai nilai 324,73%
BUMN
:
Kep-
dengan
100/MBU/2002. Berikut
penulis
skor
menunjukan
h.
ISNN 2527-5470
5,
nilai
nomor
skor
memberikan saran-saran yang dapat
yang baik dan selanjutnya
menjadi pertimbangan perusahaan
perlu untuk dipertahankan
untuk
oleh perusahaan.
perusahaan, yaitu sebagai berikut:
Rasio Ekuitas terhadap
a)
peningkatan
Untuk
kinerja
menjaga
agar
Total Aset secara rata-rata
perusahaan bisa maksimal,
mencapai
diharapkan
dapat
meningkatkan
omzet
dengan
nilai
28,72%
skor
7,8
Penurunan Rasio ekuitas
sehingga rasio (ROE) akan
terhadap total aset tersebut
lebih
dipengaruhi
meskipun dalam rata-rata di
pendanaan selalu
oleh operasional
bergantung
Pinjaman Bank.
pada
tahun
108 | P a g e
2009
memperoleh skor
nilainya,
-2013 20.
Sedangkan program kerja yang
Saran
besar
bisa
meningkatkan
omzet adalah sbb :
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
1) Peningkatan
b) Sehubungan dengan rasio
kualifikasi
imbalan
perusahaan menjadi
perusahaan diharapkan bisa
grade
meningkatkan
7
dan
investasi
yang
(GAPENRI).
hasil investasi
diimbangi dengan tersebut
sesuai dengan perencanaan
melalui recruitment
yang
ditentukan
dalam
karyawan, program
Study
Kelayakan
Bisnis,
training
dan
sedangkan langkah-langkah
pelatihan khususnya
yang harus dilakukan adalah
bidang
sebagai berikut:
EPC
(Engineering
1) Investasi
Procurement
&
Construction) 3) Meningkatkan
4) Menciptakan
yang
dilakukan
agar
mendukung
Core
Business
efisiensi biaya. sinergi
antar unit bisnis. 5) Menjaga kepercayaan
perusahaan,
seperti
contohnya pembangunan Batching Plantuntuk
dan hubungan baik
mendukung
dengan
di Unit Bisnis EPC.
pihak terkait.
seluruh
2) Untuk unit
109 | P a g e
investasi
perolehan sertifikasi
2) Pengembangan SDM
(ROI)
proyek
mendukung bisnis
jasa
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
pergudangan,harus
d) Untuk meningkatkan Rasio
ditentukan dulu studi
Lancar
kelayakan bisnisnya,
Aneka Jasa Gradika maka
selanjutnya
diharapkan
mempertimbangkan
menyelesaikan
kelangsungan
proyek
kontrak kerja yang
dapat selesai tepat waktu
akan datang, agar
dan pemilihan mitra kerja
investasi
yang
bisa
memberikan
di perusahaan PT.
yang
bisa semua laksanakan
profesional
dalam
pekerjaan dan finansial.
kontribusi
secara
e) Sehubungan dengan rasio
maksimal
terhadap
collection periods, memang
perolehan
sekor rata-rata antara tahun
pendapatan dan laba
2009 sampai dengan tahun
bagi perusahaan.
2013 menunjukkan angka 5, hal ini perlu dipertahankan
c) Untuk meningkatkan Rasio Kas perusahaan khususnya di Divisi Keuangan Administrasi bisa
dan ditingkatkan lagi. f) Rasio total modal sendiri
dan
terhadap total aktiva secara
diharapkan
rata-rata antara tahun 2009-
meningkatkan
2013
menunjukkan
nilai
pengendalian cash flow ,
28,72% dan skor 7,8 adalah
optimalisasi asset dan suber
diperlukan
peningkatan
pendanaan.
struktur
permodalan
110 | P a g e
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
perusahaan, selain itu juga bisa
dengan
cara
meningkatkan perusahaan investasi
asset khususnya
pengembangan
bisnis, seperti pembangunan Batching mendukung
Plant
untuk kegiatan
proyek-proyek yang
telah
dimenangkan PT. AJG.
DAFTAR PUSTAKA Andi Prastowo,2012. Metode Penelitian Kualitatif, Penerbit Ar-Ruzz Media: Jogjakarta Halim Abdul dan Mamduh M.Hanafi, 2012.Analisis Laporan Keuangan, Penerbit UPP STIM YKPN : Yogjakarta Ikatan Akuntansi Indonesia, 2012, Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Juni 2012 IAI, Jakarta. Irham Fahmi,2011. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit Alfabeta B : Bandung Jumingan, 2006, Analisis Laporan Keuangan, Penerbit Bumi Aksara : Jakarta Kasmir, 2012. Analisis Laporan Keuangan, Penerbit PT Rajagrasindo Persada : Jakarta Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: 111 | P a g e
KEP-100/MBU/2002 tentang penilaian tingkat kesehatan badan usaha milik Negara, diunduh dari www. Jdih.bpk.go.id tanggal 05 Juni 2011. Lawrence J. Gitman end Chad J.Zutter, 2012. Principles of Managerial Finance, Pearson Education Limited, England : England. Munawir, 2004. Analisa Laporan Keuangan, Penerbit Liberty : Yogjakarta Moeljadi, 2006. Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Penerbit Bayumedia Publishing : Malang Prastowo D, Dwi, 2011 Analisis Laporan Keuangan, Edisi Ketiga, Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YPKN. : Yogjakarta Sawir, Agnes. 2005, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta Renirana, Modul Analisis Laporan Keuangan, 2011, Universitas Gunadarma. Ria Ervani, Analisis Rasio Laporan Keuangan (K3PG) Sebagai Pengukuran Kinerja Perusahaan dari Perspektif SK Menteri BUMN Nomor : KEP100/MBU/2002, 2011, Universitas Gresik : Gresik. Riyanto Bambang, 2009, DasarDasar Pembelanjaan Perusahaan, Penerbit Gadjah Mada : Yogjakarta
Volume I No.1, Mei 2016
Rodoni Ahmad, 2010, Manajemen Keuangan, Penerbit Mitra Wacana Media : Jakarta Rudianto, 2009. Pengantar Akuntansi, Penerbit Erlangga : Jakarta Santi Kurnia Ilahi, Analisis Laporan Keuangan Sebagai Basis Pengambilan Keputusan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Petrokopindo Cipta Selaras Gresik , 2011, Universitas Gresik : Gresik.Sofyan Syafri,Harahap, 2006, Analisis Kritis Atas Loporan Keuangan, Penerbit PT. Rajagrafindo Persada : Jakart
112 | P a g e
ISNN 2527-5470
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
DAMPAK PURALISME AGAMA TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT (Studi kasus Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan) Abid muhtarom
[email protected] /
[email protected]
ABSTRAK Agama meruapakan sesuatu yang penting dalam bermasyarakat. Salah satunya dalam bidang ekonomi yang agamis dan beradab. Banyak kegiatankegiatan perekonomian di dasarkan akan agama. Namun agama yang di sahkan oleh pemerintah negara Indonesia adalah Islam,hindu,budha, kristen kartolik dan kristen protestan. Didaerah yang kecil Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan terdapat lima agama tersebut bergabung menjadi satu dalam satu wilayah (Puralisme). Dimana masyarakat disana hidup berdampingan dan rukun. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis mengunakan skala likert. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Desa Balun Kecamatan Turi kabupaten Lamongan. Untuk menyusun penelitian ini, penulis melakukan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan dengan pengamatan (data sekunder) dan proposive sampling. Berdasarkan Hasil analisis dapat di simpulkan bahwa tidak adanya dampak yang singnifikan antara Puralisme Agama Terhadap Perekonomian Masyarakat. Hal ini disebabkan karena masyarakat Desa Balun Kecamatan Turi kabupaten Lamongan mempunyai pekerjaan yang hampir sama yaitu pada sektor pertanian dan juga puralisme agama disana tidak menghalangi masyarakat Desa Balun Kecamatan Turi kabupaten Lamongan untuk berinteraksi sosial secara rama terhadapa agama yang lain. Meskipun mereka mempunyai agama yang berbeda-beda tetapi mereka masih saling membantu (gotomg royong) dalam segala hal. Sehingga agama yang menyebabkan jadi pembeda tidak berlaku singnifikan di Desa Balun Kecamatan Turi kabupaten Lamongan. Kata Kunci: Puralisme Agama dan Perekonomian Masyarakat negara Indonesia PENDAHULUAN
adalah
Agama meruapakan sesuatu
Islam,hindu,budha, kristen kartolik
yang penting dalam bermasyarakat.
dan kristen protestan. Didaerah yang
Salah satunya dalam bidang ekonomi
kecil Desa Balun Kecamatan Turi
yang agamis dan beradab. Banyak
Kabupaten Lamongan terdapat lima
kegiatan-kegiatan perekonomian di
agama tersebut bergabung menjadi
dasarkan akan agama. Namun agama
satu dalam satu wilayah (Puralisme).
yang di sahkan oleh pemerintah 113 | P a g e
Volume I No.1, Mei 2016
ISNN 2527-5470
Dimana masyarakat disana hidup
beragama Islam dan Non Islam. Atau
berdampingan dan rukun.
satu pasangan islam yang beragama
Tindakan masyarakat yang hitrogen di wilayah dan juga agama yang
berbeda-beda
membuat
perbedaan itu semakin nyata, namun hal tersebut dapat disikapi dengan rasa toleransi dan tangung jawab antar masyarakat. Adanya perbedaan agama dapat menyebabkan banyak masyarakat desa balun lebih sosualis
non islam. Hal ini bermula dari sejarah daerah pada waktu jaman belanda
balun
persembuyian
tempat pribumi.
pusatnya Tapi
di
datangi sama pendeta, pendeta itu memberikan
ultimatum
atau
peringatan kepada warga setempat. Seandainya ingin hidup sejahtera masuklah keagama Kristen. Karena akan diberi kebutuhan pokok yang
dari pada hari biasanya.
cukup. Banyak masyarakat bergantung Satu wilayah di daerah balun
akan pentingnya ekonomi namun hal ini berbeda dari pada daerah di Indonesia. Perbedaan di desa balun kecamatan
Lamongan
kabupaten
Lamongan sangatlah berbeda dari daerah lain, dimana
daerah ini
meskipun masyarakat berbeda agama tetapi
kehidupan
sangat
humanis.
beberapa
yang berdekatan, ada kebijakan jika ada hari raya nyepi maka agama Islam
Bahkan
keluarga
ada yang
tidak
ada
adzan
yang
mengunakan pengeras suara karena toleransi umat beragam yang tinggi.
masyarakatnya
masyarakatnya dalam satu keluarga 114 | P a g e
tempat Beribadah disana satu area
Ada acara takbiran idhul Firti umat islam semua masyarakat desa balun
berkumpul
menjadi
satu
disanalah mengindikasikan bahwa
Volume I No.1, Mei 2016
masyarakat
desa
menjunjung
tinggi
ISNN 2527-5470
balun
sangat
agama
dan
PENELITIAN PEMBAHASAN Berdasarkan
toleransi beragama. Secara
ekonomi
pekerjaan
masyarakat desa balun adalah bertani dan
berdagang,
pertanian
dan
karena
lahan
perikanan
disana
sangatlah luas bahkan hampir 67 % lahan
desa
balun
DAN
adalah
lahan
analisis
dapat di simpulkan bahwa tidak adanya dampak yang singnifikan antara Puralisme Agama Terhadap Perekonomian Masyarakat. Hal ini disebabkan karena masyarakat Desa Balun Kecamatan Turi kabupaten Lamongan
pertanian.
Hasil
mempunyai
pekerjaan
yang hampir sama yaitu pada sektor pertanian dan juga puralisme agama METODE PENELITIAN Penelitian
ini
disana tidak menghalangi masyarakat bersifat
deskriptif analitis mengunakan skala likert. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Desa Balun Kecamatan Turi kabupaten
Lamongan.
Untuk
menyusun penelitian ini, penulis melakukan penelitian yang bersifat deskriptif
dengan
pendekatan
Kuantitatif. Metode yang digunakan dengan pengamatan (data sekunder) dan proposive sampling.
115 | P a g e
Desa
Balun
kabupaten
Lamongan
berinteraksi terhadapa
Kecamatan
Turi untuk
sosial
secara
rama
agama
yang
lain.
Meskipun mereka mempunyai agama yang berbeda-beda tetapi mereka masih saling membantu (gotomg royong) dalam segala hal. Sehingga agama
yang
menyebabkan
jadi
pembeda tidak berlaku singnifikan di
Volume I No.1, Mei 2016
Desa
Balun
ISNN 2527-5470
Kecamatan
Turi
kabupaten Lamongan.
KESIMPULAN DAN SARAN a. Bahwa tidak adanya dampak yang
singnifikan
antara
Puralisme Agama Terhadap Perekonomian Masyarakat. b. Meskipun
mereka
mempunyai
agama
yang
berbeda-beda tetapi mereka masih
saling
(gotomg
membantu
royong)
dalam
segala hal. Sehingga agama yang
menyebabkan
pembeda
tidak
jadi
berlaku
singnifikan di Desa Balun Kecamatan Turi kabupaten Lamongan. DAFTAR PUSTAKA Kuntjoro Jakti, Dorojatun,2003. Mau kemana Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jakarta: Prenada Media. Lipsey, Richard G dkk, 1991. Pengatar Makro Ekonomi. Edisi kedelapan, Jakarta: Erlangga. 116 | P a g e
Noerdhus dan samuelson, 2000. Ilmu Makro Ekonomi. Jakarta: Media Global Edukasi. Rosyidi, Suherman.2000. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta:Erlangga. Sarwoko, 2005. Dasar-Dasar ekonometrika. Yogyakarta: Andi. Sukirno, Sadono.1981. Pengantar Teori Makroeskonomi. Jakarta: Bima Grafika Sukirno, Sadono.2004. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Bima Grafika. Suparmoko.1996. Pengantar Ekonometrika Makro. Edisi ketiga, Yogyakarta: BPFEYogyakarta. Santoso, A. 2000. Buku Latihan SPSS Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Computindo. Sukirno,Sadono.1985. Ekonomi Pembangunan Proses, Masalah dan Dasar Kebijaksanaan. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI dengan Bima Grafika. Tarmidi,T Lepi.1992. Ekonomi Pembangunan. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI. www.Wikipedia.com