Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
JURNAL PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) UNTUK PEMELIHARAAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 Kv UNIT PELAYANA DAN JARINGAN INDRAPURA ( Study Kasus : PLN UPJ. INDRAPURA ) SYAIFUL HIDAYAT ( 04204007 ) Universitas Narotama Surabaya ABSTRAK Tingginya intensitas pelanggan PLN pada daerah perkotaan dapat menyebabkan berkurangnya kualitas jaringan listrik itu sendiri. Hal ini tentu dapat berkurannya kenyamanan bagi pengguna listrik.Untuk memperbaiki Jaringan yang rusak tentu dibutuhkan informasi yang akurat serta tepat oleh pihak yang terkait. Selama ini mungkin data yang berisikan informasi masih berupa dokumen sehingga rentan hilang. Selain itu, Perubahan informasi tentang adanya jaringan yang mengalami kerusakan dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa disadari. Untuk itulah dibuat suatu sistem informasi geografi berbasisi komputerisasi guna menjawab permasalahan yang dihadapi selama ini. Selain itu tampilan visual dapat memanipulasi tampilan jaringan yang mengalami pemadaman dengan warna tertuntu. Dengan sistem baru ini pihak terkait dapat mendapatkan informasi secara cepat dan tepat dengan posisi jalan tersebut berdasarkan kategori kerusakan jaringan yang ada. Selain itu juga diharapkan informasi yang didapat secara visual dapat lebih menarik serta data mengenai informasi-informasi tidak mudah hilang. 1. LATAR BELAKANG Kota Surabaya merupakan kota kedua terbesar setelah kota Jakarta. Banyak aktifitas dengan intensitas sangat tinggi berlangsung di kota Surabaya khususnya wilayah Unit Pelayanan dan Jaringan Indrapura. Salah satu aktifitas dengan intensitas tinggi yang berlangsung adalah penggunaan tegangan listrik, hal ini ditandai dengan banyaknya rumah, toko, kantor, mall, pabrik bahkan jalan raya menggunakan listrik sebagai penunjang aktifitas. Hampir di setiap tempat terdapat listrik yang selalu mengalir apalagi waktu beban puncak. Dengan tingginya aktifitas yang terjadi di Wilayah Unit Pelayanan dan Jaringan Indrapura tentunya harus didukung dengan prasarana yang baik pula yaitu jaringan, terutama pada pelanggan besar yang selalu Seringkali pihak yang berwenang dalam masalah ini tidak mendapatkan informasi secara lengkap mengenai kondisi seputar jaringan listrik PLN yang di wilayah UPJ. Indrapura beserta posisi dari jaringan itu sendiri. Bagaimana memaksimalkan pemberian informasi berbasis geografis tentang jaringan rusak suatu tempat secara akurat. 3.
harus teraliri arus listrik. Akibat dari penggunaan jaringan yang terlalu lama tentunya dapat menyebabkan kualitas dari jaringan menjadi menurun bahkan rusak yang juga turut disebabkan oleh faktor lain yaitu cuaca dan over beban. Kerusakan yang terjadi haruslah segera diperbaiki agar pengguna listrik merasa nyaman serta kerusakan yang terjadi tidak bertambah parah yang dapat mengakibatkan pengeluaran biaya perbaikan juga bertambah. 2. PERUMUSAN MASALAH Bagaimana merancang dan mengimplementasikan sistem informasi yang bebasis geografi pada jaringan listrik PLN. Adapun maksud dan tujuan pembuatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam pemeliharaan jaringan adalah : • Dapat melihat informasi mengenai jaringan tersebut beserta posisi dari jaringan itu sendiri. • Menyajikan informasi secara cepat dan akurat mengenai kerusakan jaringan yang ada di wilayah UPJ. Indrapura. • Menyajikan tampilan peta secara visual (layar monitor) melalui
MAKSUD DAN TUJUAN
1
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
aplikasi SIG (Sistem Informasi Geografis). 4.
7.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI Konsep Dasar Era komputerisasi telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam proses pengambilan keputusan dan penyebaran informasi. Data yang merepresentasikan “dunia nyata” dapat disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang lebih sederhana dan sesuai dengan kebutuhan. Pemahaman mengenai “dunia nyata” akan semakin baik jika proses-proses manipulasi dan presentasi data yang direlasikan dengan lokasi-lokasi geografis di permukaan bumi telah dimengerti. Sejak tahun 1970-an, telah dikembangkan sistem-sistem yang secara khusus dibuat untuk menangani masalah informasi yang bereferensi geografis dalam berbagai cara dan bentuk. Masalah-masalah ini mencakup : 1. Pengorganisasian data dan informasi 2. Menempatkan informasi pada lokasi tertentu. 3. Melakukan komputasi, memberikan ilustrasi keterhubungan satu sama lainnya (koneksi), beserta analisa-analisa spasial lainnya.
BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk pemeliharaan jaringan adalah : • Sistem yang dibuat hanya berbasis dekstop, sehingga tidak dapat dipakai dalam jaringan. • Data jaringan yang diambil jaringan PLN tegangan menengah 20 Kv yang terdapat di wilayah UPJ. Indrapura. Hal ini dikarenakan, semua pelanggan mesti melewati tegangan menengah dulu terus tegangan rendah baru di salurkan ke pelanggan. 5.
METODOLOGI
Dalam tugas akhir ini penulis akan menggunakan metode 1. Studi Literatus Mempelajari dan mengumpulkan data dan informasi dengan mempelajari buku-buku acuan dan literatur yang berhubungan dengan materi penulisan tugas akhir ini. 2. Observasi dan Survey Laporangan Merupakan usaha untuk memperoleh dan mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung pada obyek untuk menunjang validasi data. 3. Perancangan Software Merancang perangkat lunak yang berbasis geografis untuk sistem secara keseluruhan. 4. Pembuatan Software Pembuatan atau realisasi sistem. 5. Testing Mencoba hasil rancangan perangkat lunak dan menganalisa hasilnya.
Sebutan umum untuk sistemsistem yang menangani masalah-masalah di atas adalah SIG (sistem informasi geografi). Pada beberapa literatur, SIG dipandang sebagai hasil dari perkawinan antara sistem komputer untuk bidang Kartografi (CAC) Atau sistem komputer untuk bidang perancangan (CAD) dengan teknoligi basis data (database). Pada asalnya, data geografis hanya disajikan di atas peta dengan menggunakan simbol, garis, dan warna. Elemen-elemen geometri ini di deskripsikan di dalam legenda – misalnya, garis hitam tebal untuk jalan utama, haris hitam tipis untuk jalan sekunder dan jalan-jalan berikutnya. Selain itu, berbagai data juga dapat di-overlay-kan berdasarkan sistem koordinat yang sama. Akibatnya, sebuah peta menjadi media yang efektif sebagai alat presentasi maupun sebagai bank tempat penyimpanan data geografis. Tetapi, media
6. SISTEM INFORMASI sistem informasi adalah suatu sistem manusia mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam organisasi ( Budihar95).
2
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
peta masih mengandung kelemahan atau keterbatasan. Informasi-informasi yang tersimpan, diproses, dan dipresentasikan dengan suatu cara tertentu, dan biasanya untuk tujuan tertentu pula. Tidak mudah merubah data presentasi ini. Sebuah peta selalu menyediakan gambar atau simbol unsur geografis denga bentuk yang tetap atau statis meskipun diperlukan untuk berbagai kebutuhan yang berbeda. Peta juga merupakan aset publik yang sangat berharga. Survey-survey pemetaan yang telah dilakukan diberbagai negara telah mengidikasikan bahwa jumlah keuntungan dari penggunaan peta akan meningkat hingga beberapa kali lipat biaya produksi peta itu sendiri3. Bila dibandingkan dengan peta-peta ini, SIG memiliki keuntungan inheren karena penyimpanan data dan presentasinya dipisahkan. Dengan demikian, data dapat dipresentasikan dalam berbagai cara dan bentuk.
4.
5.
Definisi : 1. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisi-posisi dimuka bumi [Rice20]. 2. SIG adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang memungkinkan untuk mengelola (manage), menganalisa, memetakan informasi spasial berikut atributnya (data deskripsi) dengan akurasi kartografi [Basic20]. 3. Sig adalah sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasiinformasi geografi. SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis obyek-obyek dan fenomena dimana lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan
6.
7.
3
demikian, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam menangani data yang berefrensi geografi : (a) masukan, (b) manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), (c) analisis dan manipulasi data, (d) keluaran [Aronoff89]. SIG adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data manusia (brainware), organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah dipermukanaan bumi [Chrisman97]. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memenipulasi data geografi. Sistem ini diemplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk : (a) akusisi dan verifikasi data, (b) kompilasi data, (c) penyimpanan data, (d) Perubahan dan updating data, (e) Manajemen dan pertukaran data, (f) Manipulasi data, (g) Pemanggilan dan presentasi data dan (h) Analisa data [Bern92]. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisa informasiinformasi yang berhubunga dengan permukaan bumi [Demers97]. SIG adalah kompulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengupdate, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi [Esri90].
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
8. SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mmpu mengintegrasikan deskripsideskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan dilokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak, dan struktur organisasi [Gistut94]. 9. SIG merupakan sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinatkoordinat geografi. Dengan kata lain, SIG merupakan sistem basis data dengan kemampuan-kemapuan khusus untuk data yang tereferensi secara geografis berikut sekumpulan operasi-operasi yang mengelola data tersebut [Foote95].
8.
Pada proses pemeliharaan data jaringan hanya melakukan tambah, rubah, hapus data apabila ada perubahan terhadap data jaringan. Untuk proses pengelompokan jaringan dibutuhkan inputan kategori Gardu Induk dan penyulang jaringan, Berdasarkan nama Gardu Induk dan penyulang nantinya baru akan dipetakan. Sedangkan proses laporan user harus menginputkan salah satu kategori kerusakan yaitu Trafo hasil inputan tersebut akan dipetakan dilayar peta. Logika Program Pada Pemeliharaan data jaringan, data-data yang berisikan informasi jaringan yang ada diambil database. Data-data tersebut dapat ditambah, ubah, hapus apabila ada perubahan data pada aset yang dimaksud. Data jaringan yang akan diubah dapat dipanggil dan selanjutnya diubah melalui form yang telah disediakan untuk melakukan pengeditan data jaringan yang mengalami perubahan informasi. Data yang telah diedit selanjutnya disimpan kembali kedalam database jadi jaringan tersebut. Data-data terbaru dari jaringan tersebut nantinya dapat dilihat pada setiap jenis proses pemetaan (berdasarkan kategori kerusakan dan wilayah dari letak jaringan tersebut ). Untuk pengelompokan jaringan berdasarkan wilayah jaringan itu sendiri, proses dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama user memilih nama gardu induk terlebih dahulu ( Morokrembangan, Sawahan, Simpang, Undaan, Gembong ). Setelah user memasukkan nama Gardu Induk, sistem akan memproses dan mencari nama-nama penyulang yang masuk dijaringan gardu induk yang inputkan oleh user. Setelah user memasukkan nama penyulang, sistem akan mencari data Trafo, Trafo Beton serta Switch yang termasuk jaringan penyulang yang diinputkan sebelumnya dan ditampilkan pada layar. Sistem akan mencari informasi jaringan yang diinputkan oleh user didalam database yang selanjutnya akan ditampilkan pada layar, selain itu juga akan dilakukan pemetaan terhadap jaringan yang diinputkan oleh user.
DESAIN DAN RANCANGAN SISTEM
Diagram Berjenjang DIAGRAM BERJENJANG SIG JARINGAN 0
Pemeliharaan Data Jaringan
Pengelompokan Jaringan
Laporan
1
2
3
LEVEL 1
Baru
Ubah
Hapus
Input GI
Input Penyulang
Hasil Pemetaan
Input kerusakan
Laporan padam
Laporan aset
1.1
1.2
1.3
2.1
2.2
2.3
3.1
3.2
3.3
Gambar 1.1 Diagram Berjenjang Aplikasi SIG Pada aplikasi SIG yang dibuat mempunya 3 proses utama yang mana akan membantu user untuk mendapatkan suatu informasi yang diinginkan. Untuk tingkatan/level pertama merupakan sistem utama dari keseluruhan proses yang ada pada aplikasi nantinya. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, aplikasi SIG ini mempunya 3 sub proses utama yaitu : Pemeliharaan data jaringan, Pengelompokan Jaringan, Laporan.
4
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
USER
USER
KOMPUTER
START
KOMPUTER
START
Tampilan awal
Tampilan awal
Input Kerusakan Proses pencarian jaringan berdasarkan Kerusakan yang di inputkan
Input GI
Database Jaringan
Database
Menampilkan daftar penyulang berdasarkan GI
Proses Pemetaan Memilih penyulang yang ditampilkan berdasarkan GI
FINISH
Proses pencarian penyulang bedasarkan GI yang di inputkan
Jaringan hasil pencarian diberikan tanda dan informasinya
Proses pencarian GTT>B bedasarkan penyulang yang diinputkan Database Menampilkan GTT>B berdasarkan penyulang
Gambar 1.2 Pemetaan Berdasarkan Kategori Kerusakan
Proses pencarian Jaringan berdasarkan GTT/ GTB
Flow chart dari gambar 1.1 adalah SIG yang desainnya telah menjadi sistem yang terkomputerisasi. Proses diatas adalah pemetaan jaringan berdasarkan kategori dari kerusakan tersebut. Awal dari proses adalah user memilih kategori kerusakan jaringan. Selanjutnya dengan proses yang telah terkomputerisasi akan mencari data TRAFO, TRAFO_BETON, SWITCH didalah database pada tabel TRAFO, TRAFO BETON, SWITCH berdasarkan kategori yang diinputkan oleh user. Jaringan hasil dari pencarian berdasarkan kategori akan ditampilkan pada layar. Selanjutnya dari data-data yang ditampilkan pada layar, user bisa memanggil data yang telah ditampilkan. Jaringan yang telah diinputkan oleh user akan diproses melalui proses komputerisasi pada databases. Hasil dari pencarian dari jaringan akan ditandai pada layar peta beserta informasinya.
Database
Proses pemetaan FINISH
Hasil pencarian diberikan tanda dan informasinya
Gambar 1.3 Sistem chart dari proses pemetaan berdasarkan letak jaringan. Flow chart diatas menjalankan bagaimana SIG yang bebasis komputer memetakan jaringan berdasarkan Gardu Induk dari jaringan UPJ. Indrapura. Karena jaringan UPJ. Indrapura dibagi menjadi 5 ( Morokrembangan, Sawahan, Simpang, Undaan, Gembong ) dari wilayah UPJ. Indrapura terlebih dahulu. Dari Gardu Induk yang diinputkan, akan dilakukan proses pencarian penyulang , penyulang mana saja yang masuk dalam jaringan gardu induk yang diinputkan. Hasil dari pencarian penyulang mana yang diinginkan, dan akan dilakukan proses pencarian Trafo, Trafo_Beton dan Switch apa saja yang berada pada penyulang yang diinputkan oleh user.
5
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
Data yang di hapus GI SWITCH GTT GTB JTM
Data yang di Rubah GI SWITCH GTT GTB JTM
1
Data baru GI SWITCH GTT GTB JTM Input GI Input Penyulang
SIG JARINGAN
Input GI SWITCH GTT GTB JTM input kerusakan
+
Laporan GI SWITCH GTT GTB JTM
USER
Hasil Pemetaan jaringan Hasil pemetaan laporan padam
Gambar 1.4 Konteks diagram
Gambar 1.7 Level 1.2
Gambar 1.5 Level 1
Gambar 1.8 Level 1.3
Gambar 1.9 EDR
Gambar 1.6 Level 1.1
6
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
3.13 Kamus Data DATA DIREKTORI 3.6.1 Tabel LINE Tabel : LINE Keterangan : Sebagai tempat penyimpanan data-data/informasi seputar keadaan Jaringan Tegangan Menengah Up. Indrapura Typ Panjan Keteranga Field e g Field n No_JTM Char 20 No JTM yang menyuplai wilayah Up. Indrapura Penyulan Char 16 Nama g penyulang yang menyuplai wilayah Up. Indrapura
Field
Type
No_Gardu_T
Char
Pa nja ng Fiel d 20
Alamat
Char
35
Kapasitas
Float
Jenis_Hubun gan
Char
13
Tegangan_Pr imer
Char
5
Tegangan_S ekunder
Char
7
3.6.2 Tabel GI Tabel : GI Keterangan : sebagai tempat penyimpanan data gardu induk. Panja Keteranga Field Type ng n Field Gardu_Indu Char 20 Sebagai k Primary key (unique) yang membedak an satu GI dengan lainnya. Alamat Char 35 Alamat dari GI Telpon Char 15 Telpon dari GI Tipe_GI Char 7 Tipe dari GI Penggunaa Char 20 Penggunaa n_GI n dari GI Pemilik Char 5 Pemilik GI
Posisi_Phase
Char
13
Unit_Trafo
Char
10
Operating_St atus
Char
6
Normal_Stat us
Char
13
Pemilik
Char
5
Status
Char
13
Bulan
Char
15
Hasil_Pengu kuran
Char
16
Tambahan_ Beban
Char
10
KWH_Outg oing
Char
10
3.6.2 Tabel TRAFO Tabel : TRAFO Keterangan : sebagai tempat penyimpanan data gardu tiang trafo.
KWH_Pelan ggan
Char
10
Daya_Pelang gan
Char
10
7
Keteranga n Nama Gardu induk yang menyuplai wilayah Up. Indrapura Alamat dari GTT Kapasitas dari GTT Jenis Hubungan dari GTT Tegangan Primer dari GTT Tegangan Sekunder dari GTT Posisi Phase dari GTT Unit_Trafo dari GTT Operating_ Status dari GTT Normal_Sta tus dari GTT Pemilik dari GTT Status dari GTT Bulan dari GTT Hasil_Peng ukuran dari GTT Tambahan_ Beban dari GTT KWH_Outg oing dari GTT KWH_Pela nggan dari GTT Daya_Pelan ggan dari
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
Beban
Float
Jumlah_Pela nggan
Integer
Gardu_Induk
Char
Trafo_Gardu _Induk
Float
Penyulang
Char
20
16
GTT Beban dari GTT Jumlah_Pel anggan dari GTT Gardu Induk dari GTT Trafo_Gard u_Induk dari GTT Penyulang dari GTT
No_Gardu_B
Alamat
Ty pe Ch ar
Panj ang Field 20
Jenis_Hubun gan
Ch ar Flo at Ch ar
Tegangan_Pr imer
Ch ar
5
Tegangan_Se kunder
Ch ar
7
Posisi_Phase
Ch ar Ch ar Ch ar
13
Ch ar Ch ar Ch ar Ch
13
Kapasitas
Unit_Trafo Operating_St atus Normal_Stat us Pemilik Status Gardu_Induk
35
13
10 6
5 13 20
Flo at
Penyulang
Ch ar
16
Trafo_Gardu _Induk dari GTT Penyulang dari GTT
3.6.2 Tabel SWITCH Tabel : SWITCH Keterangan : sebagai tempat penyimpanan data switch.
3.6.2 Tabel TRAFO_BETON Tabel : TRAFO_BETON Keterangan : sebagai tempat penyimpanan data gardu tiang beton. Field
Trafo_Gardu _Induk
Keterangan Nama Gardu induk yang menyuplai wilayah Up. Indrapura Alamat dari GTT Kapasitas dari GTT Jenis Hubungan dari GTT Tegangan Primer dari GTT Tegangan Sekunder dari GTT Posisi Phase dari GTT Unit_Trafo dari GTT Operating_St atus dari GTT Normal_Stat us dari GTT Pemilik dari GTT Status dari GTT Gardu Induk
8
Field
Type
No_Sw itch No_Sw itch_Al ternatif Tipe_S witch Alamat
Char
Panjan g Field 12
Char
19
Char
30
Char
35
No_Ser ial Pemili k Operati ng_Stat us Normal _Status Posisi_ Phase Status
Char
10
Char
5
Char
6
Char
13
Char
13
Char
13
Penyul ang_I
Char
16
Penyul ang_II Gardu_ Induk_ I Gardu_ Induk_ II Gardu_ Induk
Char
16
Char
14
Char
14
Gardu_Induk_II dari Switch
Char
14
Gardu_Induk dari Switch
Keterangan No_Switch dari Switch No_Switch_Alte rnatif dari Switch Tipe_Switch dari Switch Alamat dari Switch No_Serial dari Switch Pemilik dari Switch Operating_Status dari Switch Normal_Status dari Switch Posisi_Phase dari Switch Status dari Switch Penyulang_I dari Switch Penyulang_II dari Switch Gardu_Induk_I dari Switch
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
Gambar 1.10 Tampilan Utama
Gambar 1.12 Trace Jaringan
Gambar 1.11 Trace Trafo Padam
Gambar 1.12 Laporan Gardu Induk
Gambar 1.12 Trace Switch
Gambar 1.12 Laporan Switch
Gambar 1.12 Trace Manuver Switch
9
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
Kesimpulan 1.Dengan SIG (Sistem Informasi Geografi ) yang telah berbasis komputer, user dengan mudah memunculkan lokasi aset jaringan (hasil pemetaan) beserta informasinya baik berdasarkan kategori No Gardu maupun wilayah jaringan. 2.Informasi yang disajikan dapat lebih cepat dan akurat serta tampilan visual yang lebih menarik. 3.Data yang berisikan informasi mengenai aset jaringan yang ada tidak mudah hilang karena disimpan dalam sebuah database dari aplikasi yang dibuat.
Gambar 1.12 Laporan Trafo
Saran
Dalam sebuah aplikasi yang dirancang dan dibuat, tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi kedepannya. Untuk membenahi dan melengkapi aplikasi yang telah dibangun, ada beberapa saran yang menjadi masukan untuk pengembangan berikutnya. Saransaran tersebut diantaranya : 1. Pengembangan yang akan dilakukan untuk yang akan datang Informasiinformasi (data) yang ada dalam database dapat dipakai bersama dalam sebuah jaringan. 2. Pengembangan yang akan datang diharapkan dapat membantu dalam bidang pelayanan teknik, informasi gangguan, dan diharapkan pada tiap trafo dan trafo beton dikasih alat untuk mengukur beban trafo dan lain-lain. 3. Data JTM dapat ditambah dengan tipe line.
Gambar 1.12 Laporan Trafo Beton
Gambar 1.12 Laporan JTM
10
Narotama Collection http://ejournal.narotama.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Media Non Elektronik : 1. Prahasta Eddy,2001, Konsep Dasar Sistem Informasi Geografi, Penerbit Informatika Bandung. 2. Prahasta Eddy, 2006, Belajar dan Memahami Map Info, Penerbit Informatika. 3. Prahasta Eddy, 2005, Sistem Informasi Geografi : Aplikasi Pemrograman MapInfo Pengembangan Aplikasi SIG dengan Menggunakan Borland Delphi, Ms. Visual Basic & MapBasic, Penerbit Informatika. Media Elektronik : 1. http://www.mapinfo.org 2. http://www.IlmuKomputer.com
11