JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.1, No.1, Juni 2016, 163 - 194 E-ISSN: 2528-0163
Good Corporate Governance Terhadap Return Saham dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening dan Moderating (Studi Empiris Pada Perusahaan Peraih CGPI Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012) Roy Budiharjo 1,* 1
Prodgram Studi Akuntansi ; Universitas Mercu Buana ; Jalan Meruya Selatan,Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 021-5840816; e-mail:
[email protected] * Korespondensi: e-mail:
[email protected]
Diterima: 13 Mei 2016; Review: 20 Mei 2016; Disetujui: 27 Mei 2016 Cara sitasi: Budiharjo R. 2016. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Return Saham Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening dan Moderating. Jurnal Online Insan Akuntan. 1 (1): 163 – 194. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh good corporate governance terhadap profitabilitas dan return saham; pengaruh profitabilitas terhadap return saham; pengaruh good corporate governance terhadap return saham melalui profitabilitas; serta mengenai sejauhmana profitabilitas dapat memoderasi hubungan antara good corporate governance dengan return saham.Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kasual (causal assosiative research). Populasi dalam penelitian ini meliputi perusahaan-perusahaan peraih CGPI yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012. Pemilihan sampel dengan purposive random sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis, uji Moderated Regression Analysis (MRA), uji Sobel Test dan Bootstrapping. Hasil penelitian menunjukkan, variabel good corporate governance memiliki pengaruh negatif terhadap profitabilitas; variabel good corporate governance tidak berpengaruh terhadap return saham; variabel profitabilitas yang diukur dengan return on assets (ROA) mempunyai pengaruh positif secara signifikan terhadap return saham; variabel good corporate governance berpengaruh positif terhadap return saham melalui profitabilitas; dan variabel profitabilitas yang diukur dengan return on assets (ROA) tidak terbukti dapat memoderasi hubungan antara good corporate governance dengan return sahamt. Kata kunci: Good Corporate Governance, Profitabilitas, Return Saham, CGPI Abstract: The purpose of this research is to find empirical evidence about the influence of good corporate governance for profitability and stock returns; the effect of profitability on stock returns; good corporate governance influence on stock returns through profitability; as well as regarding the extent of profitability may moderate the relationship between good corporate governance with stock return. This type of research is a research associative casual (causal assosiative research). The population in this study includes companies winning CGPI listed on the Indonesia Stock Exchange Year 2010-2012. Selection of the sample with purposive random sampling. The analysis used is path analysis (path analysis, test Moderated Regression Analysis (MRA), Sobel test Test and bootstrapping.The results showed, good corporate governance variables have a negative impact on profitability; good corporate governance variables have no effect on stock returns; variable profitability as measured by return on assets (ROA) has a significant positive effect on stock returns; variable good corporate governance positively affects stock returns through profitability; and variable profitability as measured by return on assets (ROA) was not shown to moderate the relationship between good corporate governance with stock return. Keywords: Good Corporate Governance, Profitability, Stock Returns, CGPI
1. Pendahuluan
Kesejahteraan
pemegang
saham
adalah sasaran utama perusahaan. Sasaran
Copyright@2016. P2M AAK BINA INSANI
163
164
E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
utama inilah yang membuat beberapa
kepercayaan
perusahaan mengesampingkan pihak-pihak
perusahaan.
lain di luar stockholder yang menyebabkan
perusahaan akan memberikan perlindungan
munculnya dampak yang negatif untuk
kepada pemegang saham. Investor akan
perusahaan.
merasa aman atas investasinya, karena
Dampak
negatif
tersebut
masyarakat Penerapan
terhadap GCG
berimbas pada kinerja perusahaan dan juga
cenderung
berakibat pada menurunnya harga saham,
dengan harapannya (Nuswandari, 2009).
karena citra buruk yang ditimbulkannya
Adanya GCG dapat meningkatkan nilai
membuat hilangnya kepercayaan investor
saham perusahaan (Daniri, 2005 dalam
terhadap perusahaan.
Pratiwi dan Suryanawa, 2014). Good
Kejadian
inilah
yang
memperoleh
pada
return
sesuai
membuat
Corporate Governance dapat meyakinkan
pemikiran pelaku bisnis berubah untuk
para investor di perusahaan bahwa mereka
memberikan perhatian kepada pihak lain di
akan menerima return atas investasinya
luar para stockholder.
(Shleifer dan Vishny, 1997).
Stakeholder theory juga menyatakan
Tujuan penerapan GCG menurut
hal yang sama yaitu bahwa perusahaan
Forum for Corporate Governance (2002
harus bertanggungjawab pada setiap pihak
dalam Pratiwi dan Suryanawa, 2014) adalah
yang
untuk
berkepentingan
stakeholder.
Kegiatan
termasuk
tingkat
semua
Governance disebut-sebut sebagai kegiatan
berkepentingan
dalam
yang
GCG ini juga diharapkan dapat mengurangi
dengan
Corporate
mengoptimumkan
profitabilitas
sejalan
Good
para
teori
ini
(Kusumaningtyas dkk, 2011).
pihak jangka
yang panjang.
konflik antara agen dengan prinsipal yang
Good Corporate Governance (GCG)
tertera pada teori keagenan. Teori keagenan
merupakan suatu pilar sistem ekonomi
memaparkan bahwa terkadang manajemen
pasar,
cenderung
sebab
berhubungan
dengan
melaporkan
informasi
yang
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance…
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
hanya
menguntungkan
mengorbankan
dirinya
kepentingan
dan
pemegang
saham. Saat ini Indonesian Institute of Corporate
Governance
(IICG)
telah
mengenai
perusahaan
investor
untuk
sebagai
pengambilan
menanamkan
diperlukan
oleh
dijadikan
dasar
keputusan
untuk
dapat
modalnya
di
perusahaan
tersebut atau tidak, hal ini sejalan dengan
mengadakan survei mengenai GCG pada
teori
perusahaan yang sukarela untuk disurvei
menekankan
yaitu Corporate Governance Perception
memiliki keinginan untuk memberikan
Index
informasi kepada pihak yang memerlukan.
(CGPI).
Pemeringkatan
tersebut
signalling.
Teori
pentingnya
perusahaan
memberikan penilaian sangat terpercaya,
Pentingnya
terpercaya, dan cukup terpercaya bagi
informasi menyajikan hal-hal yang terjadi
perusahaan yang sukarela mendaftarkan
dalam perusahaan baik yang terjadi pada
dirinya untuk dilakukan survei. Pelaksanaan
masa lampau, masa sekarang, maupun
GCG akan membuat investor merespon
untuk
secara positif terhadap nilai perusahaan
depan dan untuk mengetahui pasaran
yang
sahamnya.
ditunjukkan
dengan
peningkatan
informasi
Signalling
memprediksikan
dikarenakan
kejadian
masa
harga saham (Retno dan Priantinah, 2012).
Survei CGPI adalah salah satu
GCG juga memberikan kepastian bahwa
informasi yang dapat mempengaruhi para
investasi
pihak
investor. CGPI merupakan pemeringkatan
pemegang saham telah dipergunakan secara
Corporate Governance yang dilaksanakan
tepat dan efisien oleh pihak manajemen
oleh IICG dengan majalah SWA sebagai
(Nuswandari, 2009).
media publikasi. Perusahaan-perusahaan
yang
diberikan
Informasi
bermanfaat
yang mengikuti penilaian CGPI ini akan
apabila informasi tersebut dapat mengubah
mendapat reaksi dari investor dan indeks ini
kepercayaan
akan dijadikan sebagai salah satu indikator
para
dianggap
oleh
investor.
Informasi
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance …
165
166
E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
yang akan selalu menjadi pegangan investor
perubahan yang terjadi dalam internal
(Almilia dan Sifa, 2006), namun apakah
perusahaan
dengan adanya indeks ini akan mampu
perubahan tersebut dapat menimbulkan
mempengaruhi kepercayaan investor yang
dampak positif maupun negatif terhadap
ditandai dengan perubahan harga saham
harga
perusahaan dan returnnya.
menunjukkan
itu
saham
sendiri.
Perubahan-
perusahaan. bahwa
Hal
investor
ini perlu
Penelitian GCG pada return saham
mengambil
sikap
hati-hati
dalam
dilakukan oleh Tjondro dan Wilopo (2011)
melakukan
investasi
berbentuk
saham
yang menyatakan bahwa CGPI berpengaruh
untuk mencegah kemungkinan kerugian
terhadap return saham. Semakin baik skor
yang akan diterima. Salah satu upaya
CGPI maka akan semakin meningkat return
mencegah kerugian tersebut adalah dengan
saham perusahaan tersebut, namun Pratiwi
memprediksi return saham yang mungkin
dan Suryanawa (2014) menyatakan bahwa
diterima investor dimasa yang akan datang.
Good
tidak
Prediksi return saham dapat dilakukan
berpengaruh signifikan pada return saham,
dengan cara melakukan analisis terhadap
karena belum
mampu menarik minat
kinerja perusahaan. Salah satu hal utama
investor untuk menanamkan modalnya.
yang sering digunakan untuk menganalisis
Johnson et al. (2009) tidak menemukan
kinerja perusahaan yaitu dengan cara
bukti bahwa GCG berpengaruh pada return
menganalisis
saham.
Analisis keuangan perusahaan memerlukan
Corporate
Governance
Saham perusahaan yang go public sebagai
beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio keuangan atau
memiliki tingkat resiko yang tinggi karena
indeks yang menghubungkan dua data
sangat peka terhadap perubahan-perubahan
keuangan yang satu dengan yang lainnya.
politik
investasi
perusahaan.
tergolong
kondisi
komoditi
keuangan
dan
ekonomi
serta
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance…
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
Menurut keuangan
Kasmir
(2010)
keuntungan
perusahaan
menunjukkan
kegiatan
bahwa semakin baik manajemen dalam
membandingkan angka-angka yang ada
mengelola perusahaan. Rasio profitabilitas
dalam laporan keuangan dengan cara
yang sering digunakan untuk mengukur
membagi satu angka dengan angka lainnya.
kemampuan perusahaan menghasilkan laba
Perbandingan dapat dilakukan antara satu
adalah Return on Assets (ROA). Semakin
komponen dengan komponen dalam satu
besar tingkat ROA yang dimiliki oleh
laporan keuangan atau antar komponen
perusahaan
yang ada di antara laporan keuangan.
mungkin diterima investor juga akan
Dengan analisis rasio keuangan, dapat
semakin besar.
diperoleh
merupakan
rasio
informasi
dan
memberikan
maka
Karena
return
saham
alasan-alasan
yang
seperti
penilaian terhadap kondisi keuangan suatu
tersebut di atas, maka peneliti bermaksud
perusahaan dalam suatu periode tertentu.
meneliti
Menurut Wild dan Subramanyam (2010),
governance, dan profitabilitas terhadap
rasio
rasio
return saham pada Perusahaan Peraih CGPI
solvabilitas,
Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
keuangan
profitabilitas,
terdiri
likuiditas,
dari
aktivitas dan rasio pasar. Salah digunakan
satu
good
corporate
periode tahun 2010-2012. yang
2. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian
return
kausal Jenis penelitian yang digunakan
saham adalah rasio profitabilitas. Rasio
dalam penelitian ini adalah penelitian
profitabilitas menggambarkan kemampuan
asosiatif
perusahaan dalam menghasilkan laba dari
research). Menurut Sanusi (2011), asosiatif-
sumber dana yang dimiliki (Untung dan
kausal adalah penelitian yang mencari
Sugiono, 2008). Semakin besar tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih.
untuk
menganalisis
dapat kinerja
perusahaan
dalam
rasio
mengenai
memprediksi
kasual
(causal
assosiative
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance …
167
168
E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
Tujuan dari penelitian asosiatif adalah
mendasarkan
untuk
(Nasution dan Setiawan, 2007)
mencari
hubungan
antara
satu
variabel dengan variabel lainMenjelaskan kronologis
penelitian,
penelitian,
prosedur
kerangka
peraturan
Variabel moderating adalah variabel
desain
yang mempengaruhi (memperkuat atau
(dalam
memperlemah) hubungan antara variabel
atau
independen dan variabel dependen. Dalam
lainnya), bagaimana untuk menguji dan
penelitian ini profitabilitas menjadi variabel
akuisisi data. Deskripsi dari program
moderating. Profitabilitas yaitu kemampuan
penelitian
perusahaan untuk memperoleh laba (Kartini
bentuk
penelitian
algoritma,
harus
termasuk
pada
Pseudocode
didukung
referensi,
sehingga penjelasan tersebut dapat diterima
dan Arianto, 2008).
secara ilmiah. Variabel yang digunakan
Variabel intervening adalah variabel
dalam penelitian ini terdiri dari variabel
yang menghubungkan antara variabel bebas
dependen,
dan
dengan variabel terikat. Intervening bisa
variabel
sebagai variabel terikat jika dihubungkan
variabel
variabel
independen,
intervening
serta
moderating.
yang
dengan variabel bebas (Good Corporate
Variabel independen adalah variabel
Governance) dan bisa menjadi variabel
menjelaskan
bebas jika dihubungkan dengan variabel
variabel
terikat (Return Saham). Dalam penelitian
menggunakan variabel Good Corporate
ini profitabilitas digunakan sebagai variabel
Governance sebagai variabel independen.
intervening. Profitabilitas yaitu kemampuan
Corporate governance adalah konsep untuk
perusahaan untuk memperoleh laba (Kartini
peningkatan kinerja perusahaan melalui
dan Arianto, 2008).
atau
lain.
mempengaruhi ini
supervisi
yang
atau
Penelitian
monitoring
kinerja
Variabel dependen adalah variabel
manajemen dan menjamin akuntabilitas
yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
manajemen terhadap stakeholder dengan
variabel independen. Variabel dependen
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance…
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
pada penelitian ini adalah Return Saham, dimana
Return
saham
adalah
tingkat
Profitabilitas merupakan variabel moderating
dan
intervening
dalam
keuntungan yang dinikmati oleh pemodal
penelitian ini, disimbolkan dengan (X₂).
atas
Profitabilitas adalah Return on Assets
suatu
investasi
saham
yang
dilakukannya (Ang, 1997). Untuk
mengukur
(ROA) variabel
yang didapatkan
dari
laporan
keuangan tahunan perusahaan manufaktur,
independen (good corporate governance)
selama
dalam penelitian ini digunakan nilai/skor
menunjukkan perbandingan net income dan
CGPI. Penilaian CGPI ini, seperti yang
total
sudah dijelaskan dalam tinjauan teoritis
profitabilitas :
akan menghasilkan peringkat:
ROA=
Sangat terpercaya (85,00-100)
Tax)/(Total Aktiva)
Terpercaya (70,00-84,99)
Variabel Dependen
Cukup terpercaya (55,00-69,00)
periode
penelitian.
assets
perusahaan.
ROA
Rumus
(Earning Before Interest and
Return saham adalah keuntungan
Dari rating yang diperoleh tersebut,
yang dinikmati investor atas investasi
setiap perusahaan akan diberikan skor
saham
sesuai dengan peringkat yang diperoleh dari
2015). Return saham dalam penelitian ini
CGPI, yaitu:
diukur
Sangat terpercaya (85,00-100) dengan skor
Return (CAR). Untuk mendapatkan nilai
3
Cumulative Abnormal Return diperlukan
Terpercaya (70,00-84,99) dengan skor 2
beberapa langkah, yaitu:
Cukup terpercaya (55,00-69,00) dengan
yang
dengan
dilakukannya
Cumulative
(Jogiyanto,
Abnormal
Menghitung Actual Return saham
skor 1
selama event period. Untuk menghitung
Variabel Intervening dan moderating
Actual Return digunakan rumus sebagai berikut:
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance …
169
170
E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
R_(i.j)= (P_j-P_(j-1))/P_(j-1)
(estimation period). Formulanya sebagai
Dimana:
berikut :
Ri.j
=
return
saham
ke-i
pada periode estimasi ke-j Pj
=
harga
Dimana: saham
ke-i
pada periode estimasi ke-j Pj-1
=
harga
E[R_(i.t) ] = T
E[R_(i.t) ] =
Return ekspektasian
sekuritas i pada waktu t saham
ke-i
pada periode estimasi ke j-1
Ri.j
=
Return
realisasian
sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
Menghitung Expected Return saham harian selama event period.
T
=
Lamanya
periode
estimasi, yaitu dari t1 sampai t2
Expected Return yaitu menghitung return harapan atas sekuritas dengan cara
Market Model Returns Perhitungan
return
ekspektasian
mencari nilai rata-rata tertimbang dari
dengan model pasar (Market Model) ini
semua return yang mungkin terjadi. Brown
dilakukan dengan dua tahap, yaitu : (1)
& Warner (1980) menyatakan bahwa
membentuk
expected return dapat dihitung dengan
menggunakan data realisasi selama periode
menggunakan tiga model dalam rangka
estimasi, dan (2) menggunakan model
menguji efisiensi pasar, yaitu :
ekspektasi ini untuk mengestimasi return
Mean-adjusted Returns
ekspektasian di periode jendela. Model
model
ekspektasi
dengan
Model sesuaian rata-rata (Mean-
ekspektasi dapat dibentuk menggunakan
adjusted Returns) ini menganggap bahwa
teknik regresi OLS (Ordinary Least Square)
return ekspektasian bernilai konstan yang
dengan persamaan :
sama dengan rata-rata return realisasian
Ri.j = αi + βi . RMj + Ɛi Dimana: Ri.j = Return realisasian sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j αi = Intercept dalam regresi untuk sekuritas i.
sebelumnya
selama
periode
estimasi
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance…
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
βi = Koefisien regresi yang menyatakan slope garis regresi. RMj = Return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat dihitung dengan rumus: R_Mj=(〖IHSG〗_j-〖IHSG〗_(j1))/〖IHSG〗_(j-1) Ɛi = Kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j Market-Adjusted Model Model adjusted
sesuaian
Model)
pasar
(Market-
menganggap
bahwa
penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar
pada
saat
tersebut.
Dengan
menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan
periode
estimasi
untuk
membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar. Menghitung
Abnormal
asumsi bahwa expected return semua saham atau emiten sama (mendekati ekuivalen) dengan expected return pasar, maka akan diperoleh rumus sebagai berikut: ARit = Ri.j - RM.j Dimana: ARi.j = abnormal return sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j Ri.j = Return realisasian sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j RM.j = Return indeks pasar pada periode estimasi ke-j Menghitung rata-rata Abnormal Return saham pada hari t dengan rumus sebagai berikut: AARnt = AARnt Adalah rata-rata abnormal return saham pada hari t, N adalah jumlah perusahaan yang diteliti. Menghitung
Return
saham selama event period.
Cummulative
Abnormal Return harian tiap-tiap saham selama periode pengamatan dengan rumus
Dengan rumus :
sebagai berikut :
ARit = Rit - E(Rit) Dimana: ARi.j = Abnormal Return sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j Ri.j = Return realisasian sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j E(Rit) = Expected Return saham i pada hari t
CARNn =
t 10
AARnt
t 10
CARNn adalah akumulasi abnormal return harian tiap-tiap saham. Periode peristiwa ditetapkan oleh peneliti yaitu 21
Karena penelitian ini mengunakan hari, yaitu 10 hari sebelum dan 10 hari Market Adjusted Model yang mempunyai sesudah Internet Financial Reporting. (Roy Budiharjo) Good Corporate Governance …
171
172
E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
Operasional tentang
variabel
penelitian
dengan
Good
Corporate
Intervening dan Moderating dapat diringkas
Pengaruh
Governance
Terhadap Return Saham
Profitabilitas
Sebagai
Variabel
dalam tabel 1. berikut ini:
Tabel 1. Operasionalisasi Variabel Jenis Variabel Independent Good Corporate Governance
Dependent Return Saham
Pengukuran
Skala
Konsep untuk peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan (Nasution dan Setiawan, 2007)
Hasil penilaian CGPI yang dilakukan oleh IICG (Indonesian Institute of Corporate Governance)
Interval
Keuntungan yang dinikmati investor atas investasi saham yang dilakukannya (Jogiyanto, 2015)
Moderating/Interve ning Profitabilitas
Populasi
Defenisi Operasional
t 10
AARnt
Rasio
ROA
Rasio
t 10
Kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba (Kartini dan Arianto, 2008)
penelitian
ini
adalah
1. Perusahaan-perusahaan
peraih
CGPI
perusahaan-perusahaan peraih CGPI yang
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2010-2012.
tahun
2010-2012 yaitu sebanyak 55 perusahaan. Dari populasi yang ada diambil sejumlah
sampel
tertentu
dengan
menggunakan teknik Purposive random
2. Menerbitkan
laporan
dipublikasikan perusahaan
pada
tersebut
keuangan
dan
tahun
dimana
terdaftar
dalam
pemeringkatan CGPI.
sampling, yaitu teknik penentuan sampel
3. Memiliki data yang lengkap terkait
dengan pertimbangan tertentu (Suliyanto,
dengan variabel-variabel yang digunakan
2005). Dalam penelitian ini pertimbangan
dalam penelitian.
yang digunakan adalah:
Menurut kriteria tersebut di atas, jumlah sampel perusahaan yang digunakan sebanyak 15 perusahaan selama 3 periode
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance…
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
yaitu
2010,
Maka
ilmiah. Pengumpulan data merupakan suatu
didapatkan jumlah sampel sebanyak 15
kegiatan agar diperoleh data yang relevan
perusahaan x 3 periode = 45 data yang akan
lengkap, dapat diuji kebenarannya serta
digunakan dalam penelitian ini.
menggambarkan masalah dengan teliti. Ada
Teknik Pengumpulan Data
2
Data
2011,
yang
dan
2012.
digunakan
dalam
penelitian ini adalah data runtut waktu atau
metode
pengumpulan
data
yang
digunakan oleh penulis, diantaranya : 1. Metode Observasi Tidak Langsung
data time series. Menurut Kuncoro (2009)
Metode
ini
digunakan
untuk
data runtut waktu adalah data yang disusun
memperoleh data
secara kronologis disusun menurut waktu
keadaan yang sebenarnya atau langsung
pada suatu variabel tertentu. Penelitian ini
dari objek penelitiannya. Sehingga data
menggunakan data runtut waktu secara
yang
tahunan dari tahun 2010 hingga tahun 2012.
kebenarannya yang diperoleh dari Bursa
Metode pengumpulan data yang digunakan
Efek Indonesia (BEI). Observasi tidak
di dalam penelitian ini adalah metode
langsung merupakan pola perilaku tidak
dokumentasi.
dokumentasi
langsung terhadap subjek, objek, atau
dilakukan dengan cara mengumpulkan data
kejadian yang sistematik tanpa adanya
dari berbagai literatur yang sesuai dengan
pertanyaan
tema penelitian dan juga data dari laporan
individu yang diteliti.
keuangan yang terdapat pada Bursa Efek
2. Penelitian Kepustakaan
Metode
Indonesia (BEI) selama tahun 2010-2012.
dihasilkan
atau
atau informasi
dapat
diyakini
komunikasi
Penelitian
dari
dengan
Kepustakaan
Penelitian dapat dipandang sebagai
dimaksudkan untuk mendapatkan landasan
suatu usaha atau kegiatan mengumpulkan
teori yang dipergunakan dalam penulisan
data untuk memecahkan suatu masalah
dari
dengan menggunakan cara atau metode
mengumpulkan konsep teoritis melalui
pembahasan
tesis
ini.
Penulis
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance …
173
174
E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
buku, internet, dan catatan kuliah yang
Majalah Digital SWA (www.swa.co.id),
berhubungan dengan materi yang sedang
Lembaga
dibahas.
(www.mitrariset.com),
Kegunaannya
adalah
untuk
riset dan
beberapa
mendapatkan data dan informasi yang
laporan
bersifat ilmiah dan teoritis serta merupakan
menampilkan Corporate Governance Index.
alat yang penting dalam pengambilan
Dan histori harga saham diperoleh dari
kesimpulan dan saran.
Yahoo Finance (http://finance.yahoo.com)
Jenis dan Sumber Data
Metode Analisis
Data
yang
dikumpulkan
dalam
tahunan
online
Analisis
perusahaan
statistik
yang
deskriptif
penelitian ini berupa data kuantitatif, yaitu
digunakan untuk menganalisis data dengan
data yang diukur dalam suatu skala secara
cara menggambarkan sampel data yang
numerik. Data yang digunakan didalam
telah
penelitian ini adalah data sekunder. Data
sebenarnya
tanpa
sekunder meruapakan data yang diterima
kesimpulan
yang
oleh peneliti secara tidak langsung. Data
generalisasi.
sekunder dalam penelitian ini berupa
memberikan gambaran suatu data yang
laporan keuangan tahunan yang dihasilkan
dilihat dari purata (mean), median, modus,
oleh perusahaan yang terdaftar sebagai
standard
Peserta Corporate Governance Perception
maksimum, nilai minimum, sum, range,
Index (CGPI) selama tahun 2010-2012.
kurtosis
Laporan
dari
(kemencengan) (Uyanto, 2009). Skewness
website BEI (www.idx.co.id) dan website
dan kurtosis merupakan ukuran untuk
perusahaan.
melihat apakah data Relevance terdistribusi
keuangan
ini
Sedangkan
diperoleh
untuk
skor
dikumpulkan
dalam maksud
berlaku
membuat umum
Statistik
deviation,
(keruncingan)
deskriptif
variance,
dan
skewness
melalui
mengukur kemencengan dari data dan
(www.iicd.org),
tidak.
nilai
secara
IICD
atau
dan
Corporate Governance Index diperoleh website
normal
kondisi
Skewness
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance…
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
kurtosis mengukur puncak dari distribusi
estimasi tingkat kepentingan (magnitude)
data.
normal
dan signifikansi (significance) hubungan
mempunyai nilai skewness dan kurtosis
sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat
mendekati nol (Ghozali, 2013).
variabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Uji Prasyarat Analisis
analisis jalur digunakan untuk menganalisis
Data
yang
terdistribusi
Untuk dapat menggunakan analisis
pola hubungan antar variabel dengan tujuan
jalur dalam pengujian hipotesis, terlebih
untuk
dahulu perlu dilakukan pengujian prasyarat
maupun
statistik terhadap data. Pengujian prasyarat
variabel bebas (eksogen) terhadap variabel
analisis
terikat (endogen).
mencakup
homogenitas,
uji
dan
normalitas,
signifikansi
dan
mengetahui tidak
Dalam
pengaruh
langsung
langsung
seperangkat
menggunakan
metode
linearitas.
analisis jalur (path analysis) ini, perlu
Pengujian Model
dipenuhi
adanya
asumsi
yang
Analisis jalur ialah suatu teknik
mendasarinya. Menurut Riduwan (2008),
untuk menganalisis hubungan sebab akibat
Sarwono & Suharyati (2010), dan Haryanti
yang terjadi pada regresi berganda jika
(2008) asumsi yang mendasari path analysis
variable bebasnya mempengaruhi variable
adalah sebagai berikut :
tergantung tidak hanya secara langsung,
a) Hubungan antar variable adalah bersifat
tetapi
linier dan aditif.
juga
secara
tidak
langsung
(Rutherford, 1993 dalam Sarwono &
b) Hanya system aliran kausal kesatu arah
Suharyati,
menurut
artinya tidak ada arah kausalitas yang
Webley (1997 dalam Sarwono & Suharyati,
berbalik. Artinya hanya model rekursif
2010),
yang
2010).
analisis
Sedangkan
jalur
merupakan
dapat
dipertimbangkan.
Model
pengembangan langsung bentuk regresi
rekursif adalah model penyebab yang
berganda dengan tujuan untuk memberikan
mempunyai satu arah, tidak ada arah
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance …
175
176
E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
membalik (feedbackloop) dan tidak ada
Uji Sobel Test dan Bootstrapping
pengaruh
Uji sobel dilakukan dengan cara
sebab
akibat
(reciprocal)
(Sarwono & Suharyati, 2010)
menguji kekuatan pengaruh tidak langsung
c) Variabel terikat (endogen) minimal
variabel
dalam skala ukur interval dan ratio.
dependen (Y) melalui variabel intervening
d)
Observed
ke
variabel
(Z). Pengaruh tidak langsung X ke Y
kesalahan (instrumen pengukuran valid dan
melalui Z dihitung dengan cara mengalikan
reliable) artinya variabel yang diteliti dapat
jalur X→Z (a) dengan jalur Z→Y (b) atau
diobservasi secara langsung.
ab. Jadi koefisien ab = (c – c’), dimana c
e) Model yang dianalisis dispesifikasikan
adalah pengaruh X terhadap Y tanpa
(diidentifikasi) dengan benar berdasarkan
mengontrol
teori-teori dan konsep-konsep yang relevan
koefisien pengaruh X terhadap Y setelah
artinya model teori yang dikaji atau diuji
mengontrol Z. Standard error koefisien a
berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang
dan b ditulis dengan Sa dan Sb, besarnya
mampu menjelaskan hubungan kausalitas
standard error pengaruh tidak langsung
antar variable yang diteliti.
(indirect effect) Sab dihitung dengan rumus
Ghozali
diukur
(X)
tanpa
Menurut
variabels
independen
(2013)
untuk
dibawah ini :
menghitung koefisien path melalui langkah
Sab=
kerja sebagai berikut: 1). Menggambar diagram path yang menjelaskan hubungan antar variabel yang mencerminkan hipotesis konseptual yang diajukan, 2). Menghitung besarnya pengaruh (parameter struktural) antara suatu variabel penyebab dengan
Z,
sedangkan
√(b^2
c’
〖Sa〗^2+
adalah
a^2
〖Sb〗^2+〖Sa〗^2 〖Sb〗^2 ) Untuk
menguji
signifikansi
pengaruh tidak langsung, maka kita perlu menghitung nilai Z dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut: Z= ab/Sab
variabel akibat.
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance…
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
Pendekatan alternatif untuk menguji
memperkuat hubungan variabel bebas dan
signifikansi mediasi dengan menggunakan
variabel terikat. Model regresi yang dapat
teknik bootstrapping. Bootstrapping adalah
digunakan untuk menguji pengaruh variabel
pendekatan
tidak
pemoderasi adalah uji interaksi, uji nilai
mengasumsikan bentuk distribusi variabel
selisih mutlak, dan uji residual (Ghozali,
dan dapat diaplikasikan pada jumlah sampel
2013).
non-parametrik
yang
kecil. Heyes dan Preacher (2004) dalam
Penelitian ini menggunakan Uji
Ghozali (2013) telah mengembangkan uji
interaksi. Uji interaksi atau sering disebut
sobel dan bootstrapping dalam bentuk script
dengan Moderated Regression Analysis
SPSS 19. Hipotesisnya adalah Variabel
(MRA) merupakan aplikasi khusus regresi
exogen secara individu berpengaruh tidak
berganda linear dimana dalam persamaan
langsung terhadap variable endogen. Dasar
regresinya mengandung unsur interaksi
Pengambilan Keputusannya:
(perkalian
Jika probalitasnya thitung>ttabel maka
independen)
Hipotesisnya diterima.
perkalian
Jika probalitasnya thitung
Governance (X₁) dan Profitabilitas (X₂)
Hipotesisnya ditolak. (Ghozali, 2013)
merupakan variabel moderating oleh karena
Uji Interaksi
menggambarkan
Untuk
regresi
dengan
variabel
moderating, ada tiga uji yaitu : (1) Uji interaksi, (2) uji nilai selisih mutlak, dan (3) uji residual. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat
menggunakan
variabel
pemoderasi. Variabel pemoderasi ini akan
variabel
dua
atau
lebih
variabel
(Ghozali, 2013). Variabel antara
Good
pengaruh
Profitabilitas
(X₂)
Corporate
moderating terhadap
hubungan Good Corporate Governance (X₁) dan Return saham (Y). Analisis dengan Uji interaksi ini dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Package For Social Sciences) Release 22.0 for Windows sehingga
akan
dapat
diperoleh
nilai
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance …
177
178
E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
koefisien determinasi, nilai statistik F dan
Dalam penelitian ini digunakan
nilai statistik t yang digunakan pada
tingkat signifikansi (α) 0,05 atau 5%. Untuk
pengujian hipotesis.
menguji apakah hipotesis yang diajukan
Uji Hipotesis
diterima atau ditolak, maka dilakukan
Metode statistik
untuk menguji
pengujian
terhadap
variabel-variabel
hubungan antara satu variabel terikat
penelitian dengan cara menguji secara
(dependent) dan satu atau lebih variabel
simultan melalui uji signifikansi simultan
bebas (independent) adalah regresi, dengan
(uji statisitk F), yang bermaksud untuk
tujuan
dapat
untuk
mengestimasi
dan/atau
menjelaskan
pengaruh
variabel
variabel
memprediksi rata-rata populasi atau nilai
independen,
rata-rata variabel dependen berdasarkan
variabel
nilai variabel independen yang diketahui
dependen.
(Gujarati, 2013).
masing-masing variabel secara parsial,
moderating
intervening
dan
terhadap
variabel
untuk
menguji
Sedangkan
Hasil analisis regresi adalah berupa
dilakukan dengan uji signifikansi parameter
koefisien untuk masing-masing variabel
individual (uji t statistik) yang bertujuan
independen. Koefisien ini diperoleh dengan
untuk
cara
variabel
independen, variabel intervening maupun
independen. Koefisien ini diperoleh dengan
variabel moderating berpengaruh atau tidak
cara memprediksi nilai variabel dependen
terhadap variabel dependen, serta variabel
dengan suatu persamaan. Koefisien regresi
mana
dihitung dengan dua tujuan sekaligus:
variabel dependen.
pertama, meminimumkan penyimpangan
Perhitungan
memprediksi
nilai
mengetahui
yang
apakah
dominan
variabel
mempengaruhi
statistik
disebut
antara nilai aktual dan nilai estimasi
signifikan secara statistik apabila nilai uji
variabel dependen berdasarkan data yang
statistiknya berada dalam daerah kritis
ada.
(daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance…
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
179
disebut tidak signifikan bila nilai uji
perameter dalam model sama dengan no,
statistik berada dalam daerah dimana Ho
atau :
diterima.
Ho : b1 = b2 = …..= bk = 0
Koefisien determinasi (R2) pada intinya
mengukur
seberapa
Artinya
apakah
semua
variabel
jauh
independen bukan merupakan penjelas yang
kemampuan model dalam menerangkan
signifikan terhadap variabel dependen.
variasi variabel dependend. Nilai koefisien
Hipótesis alternatif (Ha) tidak semua
determasi adalah antara non dan satu. Nilai
parameter secara simultan sama dengan nol,
R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-
atau :
variabel independen dalam menjelaskan
Ha : b1 ≠ b2 ≠ …….. ≠ bk ≠ 0
variasi variabel dependen amat terbatas,
Artinya semua variabel independen
sedang nilai yang mendekati satu berarti
secara simultan merupakan penjelas yang
nilai
signifikan terhadap variabel dependen.
variabel-variabel
independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk
memprediksi
variasi
variabel dependen.
digunakan
menguji
statistik
F
hipotesis dengan
ini
kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut:
Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F). Uji
Untuk
statistik
Quick look : bila nilai F
pada
dasarnya
lebih besar dari 4 maka Ho dapat ditolak
semua
variabel
pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata
independen atau bebas yang dimaksukkan
lain kita menerima hipotesis alternatif, yang
dalam model mempunyai pengaruh secara
menyatakan
bersama-sama
independen secara serentak dan signifikan
menunjukkan
F
1)
apakah
terhadap
variabel
dependen/terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak
diuji
adalah
apakah
semua
bahwa
semua
variabel
mempengaruhi variabel independen. 2)
Membandingkan
nilai
F
hasil perhitungan dengan nilai F menurut
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance …
180
E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
tabel Bila nilai F hitungan besar daripada
dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka
nilai F tabel, maka Ho ditolak dan
Ho yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak
menerima Ha.
bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai
c.
Uji
Signifikasi Parameter
Individual (Uji Staistik t). Uji
statistik
absolut). Dengan kata lain kita menerima hipótesis
t
pada
dasarnya
yang
menyatakan
bahwa suatu variabel independen secara
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
individual
variabel
penjelas/independen
secara
dependen.
individual
dalam
variasi
2)
menerangkan
alternatif,
mempengaruhi
variabel
Membandingkan
nilai
variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang
statistik t dengan titik kritis menurut tabel.
hendak diuji adalah apakah suatu parameter
Apabila nilai statistik t hasil perhitungan
(bi) sama dengan nol, atau :
lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, kita
Ho : bi = 0 Artinya
menerima menyatakan
independen bukan merupakan penjelas yang
independen
signifikan terhadap variabel dependen.
mempengaruhi variabel dependen.
alternatifnya
suatu
alternatif
variabel
Hipotesis
apakah
hipotesis
(Ha)
parameter
suatu variabel tidak sama dengan nol, atau: Ha : bi ≠ 0 Artinya, merupakan terhadap
variabel yang
tersebut signifikan
dependen.
Cara
melakukan uji t adalah sebagai berikut : 1)
Model
suatu
secara
variabel individual
Metode pengujian hipotesis yang
digunakan
untuk
menguji hipotesis adalah sebagai berikut :
penjelas variabel
d.
bahwa
yang
Quick look : bila jumlah
degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih,
Hipotesis 1 : X2 = ρx2x1 X1 +Ԑ1 Dimana : X1 = Good Corporate Governance X2 = Profitabilitas ρx2x1 = Koefisien jalur Ԑ1 = Error Hipotesis 2, 3, dan 4: Y = ρyx1 X1 +ρyx2 X2 +Ԑ2 (Roy Budiharjo) Good Corporate Governance…
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
Dimana : Y = Return saham X1 = Good Corporate Governance X2 = Profitabilitas ρyx1, ρyx2 = Koefisien jalur Ԑ2 = Error Hipotesis 5 : Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X1X2 + Ԑ Dimana : Y = Return saham X1 = Good Corporate Governance X2 = Profitabilitas X1X2 = Interaksi Good Corporate Governance dan Profitabilitas α = Konstanta Ɛ = Error Term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian.
Governance lebih kecil dari nilai rata-rata Good Corporate Governance. 2.
Profitabilitas Dari
analisis statistik deskriptif
diketahui nilai rata-rata profitabilitas yang diukur dengan ROA sebesar 0.129 atau 12.9% dengan nilai standar deviasi sebesar 0.099, yang berarti variasi data besar (lebih dari 3.0% dari mean). ROA berkisar dari nilai terendah sebesar 0.02 (2%) yaitu PT Bank CIMB Niaga Tbk sampai dengan nilai tertinggi sebesar 0.36 (36%) yaitu PT Bukit
3. Hasil dan Pembahasan Asam (Persero) Tbk. Nilai rata-rata ROA Deskripsi Data Penelitian sebesar Berikut
disajikan
hasil
0.129
menunjukkan
bahwa
statistik besarnya pengembalian laba perusahaan
deskriptif
tentang
variabel-variabel kepada investor sebesar 12.9%.
penelitian sebagai berikut: 3. 1.
Return Saham
Good Corporate Governance Dari pengujian deskriptif statistik Variabel
Good
Corporate yang tersaji pada tabel di atas menunjukkan
Governance
mempunyai
nila
rata-rata return
saham
yang
diukur
dengan
2.636. Nilai minimumnya adalah 2.00 dan Cumulative Abnormal Return. Rasio ini nilai maksimumnya adalah 3.00. Sedangkan merupakan akumulasi dari abnormal return nilai standar deviasinya adalah 0.489. Hal yang didapat dari selisih antara actual return ini mengindikasikan bahwa variabel Good dan expected return. Dari analisis statistik Corporate Governance terdistribusi normal, deskriptif
diketahui
nilai
rata-rata
karena nilai standar deviasi Good Corporate (Roy Budiharjo) Good Corporate Governance …
181
182
E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
Cumulative Abnormal Return sebesar 0.002
Pengujian
normalitas
dengan
dengan nilai standar deviasi sebesar 0.004,
menggunakan uji
yang berarti variasi data sangat besar (lebih
dalam uji galat adalah bila statistik L hitung
dari 2% dari mean). Cumulative Abnormal
< L tabel (α = 0,05), maka data galat
Return berkisar dari nilai terendah sebesar -
berdistribusi normal. Tetapi apabila L
0.01 yaitu PT Bank Tabungan Negara
hitung > L tabel (α = 0,05), maka data tidak
(Persero) Tbk sampai dengan nilai tertinggi
berdistribusi normal.
sebesar 0.01 yaitu PT Bukit Asam (Persero)
Dengan
Lilliefors. Ketentuan
demikian hasil
secara
Tbk. Nilai rata-rata Cumulative Abnormal
keseluruhan
Return sebesar 0.002 menunjukkan bahwa
normalitas
sebanyak 0.2% perusahaan yang mendapat
Lilliefors dapat dilihat pada rangkuman di
respon pasar positif dari investor.
tabel .2.
dengan
perhitungan
uji
menggunakan
uji
Uji Prasyarat Analisis
Tabel 2. Rangkuman Uji Normalitas No
Taksiran
n
L Hitung
1 2 3
X2 atas X1 Y atas X1 Y atas X2
33 33 33
-0.0773 -0.1575 -0.1728
L Tabel α = 0,05 α = 0.01 0.1542 0.1795 0.1542 0.1795 0.1542 0.1795
Keputusan Normal Normal Normal
Sumber: Data primer yang diolah
Syarat lainnya untuk penggunaan analisis jalur adalah bahwa varians veriabel terikat terhadap variabel bebasnya harus homogen. Pengujian homogenitas varians dilakukan melalui SPSS dan Excel dengan menggunakan uji Barlett. Suatu varians
homogen apabila dihasilkan bila χ2 hitung < χ2 tabel. Dengan demikian secara keseluruhan hasil perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada rangkuman di tabel 3.
Tabel 3 Rangkuman Uji Homogenitas No 1 2 3
Galat Taksiran X2 atas X1 Y atas X1 Y atas X2
χ2hitung 0.007 0.008 4.103
df 31 31 17
χ2tabel 44.985 44.985 27.587
Keputusan Homogen Homogen Homogen
Sumber: Data primer yang diolah
Analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung
seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Dari pengolahan data melalui program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance…
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.1, No.1, Juni 2016, 163 - 194 E-ISSN: 2528-0163
Tabel 4 Hasil Analisis Jalur
Sub-Struktur 1
Taksiran X2 atas X1
Sub-Struktur 2
Y atas X1 dan X2
ρ -0.496 -0.081 0.877
Variabel X1 X1 X2
ttabel 1.694 1.694 1.694
thitung -3.181 -0.994 10.723
Sig 0.003 0.328 0.000
R2 0.246
F 10.120
Sig 0.003
0.844
81.161
0.000
Sumber : Data primer (diolah)
Berdasarkan hasil analisis jalur pada
0.844, yang berati bahwa 84,4% Return
Sub-Struktur 1 diperoleh koefisien jalur
saham (Y) dapat dijelaskan oleh Good
Good Corporate Governance (X1) terhadap
Corporate
Profitabilitas (X2) sebesar ρyx1 = -0.496,
Profitabilitas
dengan koefisien diterminan atau kontribusi
residu (ρyɛ2 = √ 1- 0.844) = 0.395 atau
Good Corporate Governance (X1) terhadap
39.5% merupakan pengaruh variabel lain
Profitabilitas (X2) adalah (Rsquare) = 0.246
diluar Good Corporate Governance (X1)
yang berati bahwa 24.6% Profitabilitas
dan Profitabilitas (X2). Hasil dari koefisien
(X2) dapat dijelaskan oleh Good Corporate
jalur pada sub struktur 1 dan sub-struktur 2
Governance
menghasilkan persamaan struktur, sebagai
(X1).
Besarnya
koefisien
residu (ρx2ɛ1 = √ 1- 0.246) = 0.868 atau 86.8% merupakan pengaruh variabel lain diluar Good Corporate Governance (X1). Sedangkan hasil analisis jalur pada SubStruktur 2 diperoleh koefisien jalur Good Corporate
Governance
(X1),
Governance (X2).
(X1),
Besarnya
dan
koefisien
berikut: X2
=
-0.496X1 + 0.395Ԑ1
dan R2x2x1 = 0.246 Y
=
-0.081X1 + 0.877X2
+ 0.868Ԑ2 dan R2yx2x1 = 0.844
dan
Uji interaksi atau sering disebut
Profitabilitas (X2) terhadap Return saham
dengan Moderated Regression Analysis
(Y) sebesar ρyx1 = -0.081, dan ρyx2 =
(MRA) merupakan aplikasi khusus regresi
0.877, dengan koefisien diterminan atau
berganda linear dimana dalam persamaan
kontribusi Good Corporate Governance
regresinya mengandung unsur interaksi
(X1), dan Profitabilitas (X2) terhadap
(perkalian
Return saham (Y) adalah (Rsquare) =
independen)
dua
atau
lebih
variabel
(Ghozali, 2013). Variabel
Copyright@2016. P2M AAK BINA INSANI
183
184
E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
perkalian antara CSR (X₁) dan Profitabilitas
Perusahaan
(X₂) merupakan variabel moderating oleh
interaksi ini dilakukan dengan bantuan
karena
program SPSS (Statistical Package For
menggambarkan
moderating variabel
pengaruh
(Y).
Analisis
dengan
Uji
Social Sciences) Release 22.0 for Windows
Profitabilitas (X₂)
hasilnya sebagai berikut :
terhadap hubungan CSR (X₁) dan Nilai
Tabel 5 Hasil analisis regresi variabel moderating profitabilitas Keterangan (Constant) X1 X2 X1X2
β 0.003 -0.002 0.012 0.009
ttabel 1.694 1.694 1.694
thitung
Sig
-1.729 0.734 1.403
0.095 0.469 0.171
R2
F
Sig
0.839
56.510
0.000
Sumber : Data primer (diolah)
Uji Sobel Test Untuk
lebih besar dari nilai Ztabel, maka dapat
menguji
signifikansi
disimpulkan
terjadi
pengaruh
mediasi
pengaruh tidak langsung, dapat dilakukan
(Ghozali, 2013). Perhitungan pengujian
dengan cara membandingkan nilai Z dari
faktor mediasi akan dijelaskan sabagai
koefisien ab yang sudah dihitung dengan
berikut:
nilai Ztabel yaitu 1,96. Jika nilai Zhitung Tabel 6 Hasil Uji Mediasi dengan Sobel Test DIRECT AND TOTAL EFFECTS Coeff se t Sig (two) b(YX) -0.0040 0.0012 -3.1812 0.0033 b(MX) -0.0954 0.0319 -2.9862 0.0055 b(YM.X) 0.0348 0.0032 10.7233 0.0000 b(YX.M) -0.0007 0.0007 -0.9945 0.3279 INDIRECT EFFECT And SIGNIFICANCE USING NORMAL DISTRIBUTION Value se z Sig (two) Effect -0.0033 0.0012 2.8652 0.0042 BOOTSTRAP RESULTS FOR INDIRECT EFFECT Data se LL 95 CI UL 95 CI Effect -0.0033 2,763 -0.0058 -0.0011
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan hasil uji mediasi, dapat
mediator, yaitu dengan koefisien sebesar
dilihat bahwa variabel independen tidak
0.0348
lagi mempunyai pengaruh terhadap variabel
dinyatakan terjadi partial mediation antara
dependen
Good Corporate Governance (X1) dan
setelah
mengontrol
variabel
dan
signifikansi
0.000.
Maka
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance…
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
Return
saham
(Y)
mediator
taraf signifikansi 5%. Jadi sejalan dengan
Profitabilitas (X2). (Kenny, 2008; Preacher
hasil Sobel test, indirect effect Good
and Hayes, 2004).
Corporate Governance (X1) dan Return
Pengujian
melalui
signifikansi
indirect
saham (Y) melalui mediator Profitabilitas
effect dengan Sobel test diperoleh nilai z =
(X2) signifikan pada taraf signifikansi 0.05.
-2.8652 dan p = 0.042. Karena z-value
Pengujian Hipotesis
dalam harga mutlak lebih besar dari 1.96
Hasil keputusan terhadap hipotesis
dan tingkat signifikansi statistik z (p-value)
yang diajukan dijelaskan sebagai berikut :
lebih kecil dari 0.05, berarti indirect effect
1.
atau
governance terhadap profitabilitas
pengaruh
tak
langsung
variabel
Pengaruh
good
corporate
independen terhadap variabel dependen
Berdasarkan hasil perhitungan pada
melalui mediator, signifikan pada taraf
tabel 1.4 dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi 0.05. Hasil ini menunjukkan
koefisien jalur (px2x1) sebesar -0.496
ada pengaruh mediasi Profitabilitas (X2)
dengan thitung = -3.181 dengan signifikansi
terhadap hubungan antara Good Corporate
sebesar 0.003. Hal tersebut berarti bahwa
Governance (X1) dengan Return saham
good
(Y).
pengaruh Adapun
indirect
effect
pengujian dengan
signifikansi bootstrapping
diperoleh estimasi true indirect effect yang
corporate
governance
memiliki
terhadap
terhadap
negatif
profitabilitas
karena
arahnya
negatif.
Dengan demikian Ha1 ditolak. Koefisiensi
jalur
variabel
good
berkisar antara (-0.0058) – (-0.0011) pada
corporate governance terhadap profitabilitas
95% confidence interval. Karena nol tidak
sebesar -0.496. Hal ini berarti, setiap
terkandung
kenaikan
dalam
confidence
interval
satu
satuan
good
corporate
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
governance akan menaikkan profitabilitas
terjadi indirect effect yang signifikan pada
perusahaan (ROA) sebesar 49,6%.
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance …
185
186
E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
2.
Pengaruh
good
corporate
governance terhadap return saham
arahnya positif. Dengan demikian Ha3 diterima.
Berdasarkan hasil perhitungan pada
Koefisiensi
jalur
variabel
tabel 1.4 dapat diketahui bahwa nilai
profitabilitas terhadap return saham sebesar
koefisien
-0.081
0.877. Hal ini berarti, setiap kenaikan satu
dengan thitung = -0.994 dengan signifikansi
satuan profitabilitas akan menaikkan return
sebesar 0.328. Hal tersebut berarti bahwa
saham sebesar 87.7%.
good
4.
jalur
(pyx1)
corporate
berpengaruh
sebesar
governance
terhadap
tidak
return
saham.
Dengan demikian Ha2 ditolak. Koefisiensi
good
corporate
governance terhadap return saham melalui profitabilitas
good
Berdasarkan hasil perhitungan pada
return
tabel 1.6 dapat diketahui bahwa variabel
saham sebesar -0.081. Hal ini berarti, setiap
independen tidak lagi mempunyai pengaruh
kenaikan
terhadap
corporate
jalur
Pengaruh
governance
satu
satuan
variabel terhadap
good
corporate
variabel
dependen
setelah
governance akan menurunkan return saham
mengontrol variabel mediator, yaitu dengan
sebesar 8.1%.
koefisien sebesar 0.0348 dengan thitung =
3.
Pengaruh
profitabilitas
terhadap
return saham
10.7233 dan signifikansi 0.0000. Maka dinyatakan terjadi partial mediation antara
Berdasarkan hasil perhitungan pada
good corporate governance (X1) dan return
tabel 1.4 dapat diketahui bahwa nilai
saham (Y) melalui mediator profitabilitas
koefisien jalur (pyx2) sebesar 0.877 dengan
(X2). Dengan demikian Ha4 diterima
thitung =
5.
10.723 dengan
signifikansi
Profitabilitas
sebesar 0.000. Hal tersebut berarti bahwa
pengaruh
profitabilitas
terhadap return saham
positif
memiliki
terhadap
return
pengaruh saham
yang
good
corporate
memoderatori governance
karena
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance…
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
Berdasarkan hasil perhitungan pada
sumber-sumber perusahaan agar bekerja
tabel 1.5 dapat diketahui bahwa nilai
secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi
koefisien regresi X1X2 (moderator) sebesar
jangka panjang yang berkesinambungan
0.009
bagi
dengan
nilai
thitung
X1X2
para
pemegang
saham
maupun
(moderator) = 1.403 dengan signifikansi
masyarakat sekitar secara luas. Teori ini,
sebesar 0.171. Hal tersebut berarti bahwa
secara tak langsung menyatakan bahwa
profitabilitas
good corporate governance berpengaruh
hubungan
tidak
dapat
antara
memperkuat
good
corporate
positif
terhadap
kinerja
keuangan
governance dengan return saham. Dengan
perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan
demikian Ha5 ditolak.
dapat dilihat dari profitabilitasnya, dan
Pembahasan 1.
Pengaruh
return on asset merupakan salah satu rasio Good
Corporate
Governance terhadap profitabilitas Dari
hasil
penelitian
profitabilitas. Hasil
penelitian
ini
konsisten
diketahui
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
bahwa good corporate governance memiliki
Riandi dan Siregar (2011); Azhar (2010);
pengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Agustiar dan Widyawati (2014) yang
Hal ini disebabkan karena faktor waktu
menyimpulkan bahwa
pengamatan yang relatif singkat dalam
corporate governance tidak berpengaruh
penelitian ini, menimbang bahwa good
terhadap kinerja perusahaan (return on
corporate
asset). Tetapi hasil penelitian ini tidak
governance
bertujuan
untuk
jangka panjang.
penerapan
good
konsisten dengan hasil penelitian yang
Hasil penelitian ini tidak relevan
dilakukan
oleh
Pradipta
menyimpulkan
2003) menyatakan bahwa good corporate
corporate governance yang diukur dengan
dapat
mendorong
kualitas
yang
dengan teori World Bank (Tangkilisan,
governance
bahwa
(2012)
good
kinerja
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance …
187
188
E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
skor CGPI berpengaruh terhadap kinerja
3.
perusahaan (return on investment).
Return Saham
2.
Pengaruh
good
corporate
governance terhadap return saham Dari
penelitian
Dari
Profitabilitas
terhadap
penelitian
diketahui
hasil
bahwa profitabilitas berpengaruh positif diketahui
terhadap return saham. Ini menunjukkan
bahwa good corporate governance tidak
bahwa semakin baik kinerja keuangan
berpengaruh terhadap return saham. Hal ini
perusahaan semakin tinggi return saham.
menunjukkan bahwa survei yang dilakukan
Hasil pembuktian ini menunjukkan bahwa
IICG
saham
perusahaan dengan kondisi return on asset
perusahaan yang mengikuti survei akan
yang baik atau meningkat mempunyai
meningkat,
tidak
hasil
Pengaruh
menjamin
return
namun
belum
tentu
juga
potensi terhadap daya tarik perusahaan oleh
return
saham
perusahaan
investor. Kondisi ini membuat harga saham
tersebut. Penyebabnya adalah survei CGPI
perusahaan tersebut menjadi meningkat
ini belum mampu menarik minat investor
sehingga peningkatan return on asset akan
untuk menanamkan modalnya.
berdampak pada return saham perusahaan.
menurunkan
Hasil Penelitian ini mendukung
Tandelilin (2009) return on assets
penelitian yang dilakukan Tjondro dan
menggambarkan sejauh mana kemampuan
Wilopo (2011) serta Pratiwi dan Suryanawa
asetaset yang dimiliki perusahaan bisa
(2014) yang menunjukkan bahwa good
menghasilkan
corporate governance tidak berpengaruh
menunjukkan seberapa banyak laba bersih
pada return saham yang mengindikasikan
yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan
bahwa good corporate governance gagal
yang
menjadi mekanisme yang meningkatkan
dipergunakan angka laba setelah pajak dan
return saham.
(rata-rata) kekayaan perusahaan. Return On
dimiliki
laba.
Return
perusahaan,
on
assets
karena
itu
Assets merupakan kemampuan dari modal
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance…
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
yyang diinvestasikan dalam keseluruhan
mengalami peningkatan yang relatif stabil
aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi
sehingga memberikan pengaruh positif
semua investor. Tinggi rendahnya ROA
terhadap return saham.
perusahaan
selain
tergantung
pada
Semakin tinggi rasio ini maka
keputusan perusahaan, bentuk investasi atau
semakin baik produktivitas asset dalam
aktiva (keputusan investasi) juga tergantung
memperoleh keuntungan bersih atau laba.
pada tingkat efisiensi, penggunaan aktiva
Hal ini selanjutnya akan meningkatkan
perusahaan.
daya tarik perusahaan kepada investor.
Pengaruh positif ROA menujukan pengelolaan sehingga
perusahaan investor
perusahaan
menilai
tarik
perusahaan
efisien
menjadikan perusahaan tersebut makin
kinerja
diminati
karena
tingkat
menyebabkan harga saham meningkat.
juga akan berdampak bahwa harga saham
Adanya pengaruh yang positif rasio ROA
dari perusahaan tersebut di pasar modal
terhadap return saham dikarenakan selama
juga akan semakin meningkat karena
tahun penelitian sebagian besar perusahaan
permintaan
mengalami peningkatan jumlah aset atau
penawaran. Keputusan yang harus diambil
aktiva yang cukup besar yang secara
oleh pemilik perusahaan yaitu pemilik
otomatis biaya yang dikeluarkan untuk
perusahaan
pemeliharaan aktiva-aktiva tersebut juga
dengan
akan meningkat, peningkatan jumlah aktiva
semaksimal
perusahaan juga dipengaruhi oleh besarnya
meningkat.
perusahaan
baik
investor,
pengembalian akan semakin besar. Hal ini
penjualan
kondisi
daya
dan
jumlah
dalam
sangat
Peningkatan
surat-surat
tersebut,
sejalan
berharga dengan
pendapatan laba bersih dari perusahaan
saham
harus cara
ROA menunjukkan
di
pasar
melebihi
meningkatkan
pendayagunaan mungkin
yang
supaya
semakin
kinerja
laba asset ROA
meningkat
perusahaan
yang
semakin baik dan para pemegang saham
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance …
189
190
E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
akan memperoleh keuntungan dan deviden
Assets tidak berpengaruh positif terhadap
yang diterima semakin meningkat. Dengan
return saham perusahaan.
semakin meningkatnya deviden yang akan
4.
diterima
governance terhadap return saham melalui
oleh
para
pemegang saham,
merupakan daya tarik bagi para investor
Pengaruh
good
corporate
profitabilitas
dan atau calon investor untuk menanamkan
Dari
hasil
bahwa
semakin besarnya daya tarik tersebut maka
berpengaruh positif terhadap return saham
banyak investor yang menginginkan saham
melalui
perusahaan tersebut. Jika permintaan atas
mengindikasikan
saham suatu perusahaan semakin banyak
corporate
maka harga sahamnya akan meningkat.
signifikan mempengaruhi return saham
Dengan meningkatnya harga saham maka
melalui efisiensi operasi perusahaan yang
return yang diperoleh investor dari saham
diproksi dengan ROA.
juga
meningkat.
keuntungan
perusahaan
meningkat
memberikan
kekuatan
Selain
yang tanda
operasional
dan
corporate
diketahui
dananya ke perusahaan tersebut. Dengan
tersebut
good
penelitian
governance
profitabilitas. bahwa
governance
Hal
ini
bahwa
good
secara
statistik
itu
Dengan demikian dapat dikatakan
semakin
bahwa perusahaan yang menerapkan GCG
bahwa
dan memiliki tingkat efisiensi operasi yang
keuangan
tinggi yang tercermin dari tingkat ROA
perusahaan semakin membaik, sehingga
yang
memberikan pengaruh
perolehan return saham nya, selain itu juga
positif terhadap
ekuitas. Hasil
tinggi
akan
mampu
menaikkan
dapat dikatakan bahwa implementasi GCG penelitian
ini
tidak
belum mampu mempengaruhi kinerja pasar,
mendukung temuan Susilowati & Turyanto
karena pasar memerlukan waktu untuk
(2011), dan Arista & Astohar (2012) yang
merespon
menyatakan bahwa variabel Return On
dilakukan oleh perusahaan tersebut.
implementasi
GCG
yang
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance…
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
Good corporate governance sebagai
dan tidak signifikan terhadap return saham
variabel independen tidak dapat secara
dengan hubungan yang negatif. Artinya
langsung mempengaruhi nilai perusahaan.
bahwa good corporate governance bukan
Good
merupakan variabel moderating melainkan
corporate
governance
dalam
penelitian ini tidak menjamin return saham
variabel
intervening
atau
variabel
perusahaan yang mengikuti survei akan
independen. Hal ini sesuai teori jika
meningkat,
namun
belum
tentu
juga
variabel moderator (Z) berinteraksi dengan
return
saham
perusahaan
variabel prediktor atau independen (X)
menurunkan
tersebut, sehingga diperlukan profitabilitas
namun
sebagai
untuk
kriterion atau dependen (Y) maka variabel
corporate
Z tersebut bukanlah variabel moderator
governance terhadap return saham. Hal ini
melainkan merupakan variabel intervening
sesuai pendapat Agustina (2013), yang
atau variabel independen. (Sugiono, 2013)
variabel
menjelaskan
intervening
pengaruh
good
menyatakan bahwa variabel profitabilitas
berhubungan
Penyebab
dengan
variabel
profitabilitas
berdiri sendiri dan mempunyai pengaruh
mampu
terhadap nilai perusahaan atau berfungsi
corporate
sebagai intervening (penghubung) antara
saham,
pengungkapan
memiliki profitabilitas besar tiap tahunnya,
CSR
dengan
nilai
perusahaan. 5.
governance diindikasikan
pengaruh
good
terhadap
return
perusahaan
yang
belum tentu diminati sahamnya oleh para
Profitabilitas
pengaruh
memoderatori
tidak
good
corporate
memoderatori
investor. Karena para investor beranggapan
governance
bahwa perusahaan yang mempunyai profit
terhadap return saham Hasil
penelitian
yang besar belum tentu akan menghasilkan menunjukkan
return yang besar pula. Hal ini menyatakan
interaksi antara profitabilitas dan good
bahwa
corporate governance tidak berpengaruh
berhasil
manajemen
perusahaan
meningkatkan
return
tidak saham
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance …
191
192
E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
perusahaan. Untuk itu perusahaan harus
good corporate governance dengan return
memperbaiki kegiatan yang dijalankan
saham.
perusahaan agar lebih produktif sehingga
Memberikan pernyataan bahwa apa
para pemegang saham dapat merasakan
yang diharapkan, seperti yang dinyatakan
keuntungan yang lebih besar dari saham
dalam bab "Pendahuluan" sampai
bab
yang ditanamnya.
"Hasil
ada
4. Kesimpulan
kompatibilitas.
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
Diskusi", Selain
sehingga itu
dapat
juga
dan
ditambahkan prospek pengembangan hasil
pembahasan yang telah dilakukan, maka
penelitian dan prospek penerapan penelitian
dapat diberikan kesimpulan sebagai berikut:
selanjutnya (berdasarkan hasil dan diskusi).
1.
Referensi
Variabel good corporate governance
memiliki
pengaruh
negatif
terhadap
profitabilitas. 2.
Variabel good corporate governance
tidak berpengaruh terhadap return saham. 3.
Variabel profitabilitas yang diukur
dengan return on assets (ROA) mempunyai pengaruh positif secara signifikan terhadap
Agustiar D, Widyawati D. 2014. Pengaruh Corporate Governance Perception Index Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Ilmu & Riset Akuntansi Vol. 3 No. 3 Agustina S. 2013. Pengaruh Profitabilitas Dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Padang, Vol. 1, No. 1
return saham. 4.
Variabel good corporate governance
berpengaruh positif terhadap return saham melalui profitabilitas. 5.
Alexander N, Destriana N. 2013. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 15, No. 2. Ang R. 1997. Pasar Modal Indonesia. Edisi Pertama. Media Soft. Jakarta.
Variabel profitabilitas yang diukur
dengan return on assets (ROA) tidak terbukti dapat memoderasi hubungan antara
Arista D, Astohar. 2012. Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Return Saham (Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI periode Tahun 2005-2009).Jurnal (Roy Budiharjo) Good Corporate Governance…
JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
Ilmu Manajemen dan Terapan, Vol. 3, No. 1
Akuntansi
Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No. 1.
Ghozali I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Kasmir. 2010. Analisis Laporan Keuangan, Rajawali Press. PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Ghozali I, Chariri A. 2011. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang. Gujarati, D. N. 2013. Dasar-dasar Ekonometrika. Terjemahan Mangunsong, R.C., Salemba Empat, buku 2, Edisi 5, Jakarta Hasan WH. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Perusahaan Perbankan Di Indonesia). Tesis Sekolah Pascasarjana. Universitas Sumatera Utara Medan. Indarti MG, Kentris dan Extaliyus L. 2013. Pengaruh Corporate Gorvernance Preception Index (CGPI), Struktur Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Vol. 20, No. 2 Jogiyanto, H. 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 9. Yogyakarta: PT BPFE. Johnson SA, Moorman T, dan Sorescu S. 2009. A Reexamination of Corporate Governance and Equity Prices. Review of Financial Studies, 22(11), pp: 4753-5786. Kartini dan Arianto T. 2008. Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Pertumbuhan Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal
Kusumaningtyas ES, Hartono S, dan Mutamimah. 2011. Model Penigkatan Return Saham dan Kinerja Keuangan Melalui Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Vol. 4, No. 1. Mainardes EW, Alves H, dan Mario R. 2011. “Stakeholder theory: isssue to resolve”. Management Decision vol 49 No. 2, 2011, 226-252. Maksum A. 2005. “Tinjauan Atas Good Corporate Governance Di Indonesia”. Artikel yang Dipresentasikan pada Pengukuan Guru Besar di Universitas Sumatera Utara pada tanggal 17 Desember Muid D. 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Stock Return (Studi Empiris Perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2009). Jurnal Ilmiah Ekonomi. Vol. 6, No. 1. Mulyani YHT. 2008. Dampak Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan, Volume Perdagangan Saham dan Abnormal Return. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Nuswandari C. 2009. Pengaruh Corporate Governance Perception Index terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 16, No. 2 Pratiwi N, Suryanawa I Kt. 2014. Pengaruh Good Corporate Governance dan
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance …
193
194
E-ISSN: 2528-0163; 163 - 194
Corporate Social Responsibility Disclosure Pada Return Saham. EJurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 9, No. 2 Retno M, Pratinah D. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwokerto. Sarwono J. Suhayati, Ely. 2010. Riset Akuntansi Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu
Journal of Business and Banking. Volume 1, No. 1, May Tran NG. 2015. “The Impact Of Capital Structure And Financial Performance On Stock Returns Of The Firms In Hose”. International Journal of Information Research and Review, Vol. 2, Issue, 06, pp. 734-737, June Wild J, Subramanyam KR. 2010. Analisis Laporan keuangan. Salemba Empat, Jakarta.
Shaheen, Javid. 2014. “Effect of Credit Rating on Firm Performance and Stock Return: Evidence form KSE Listed Firms”. PIDE Working Papers No. 104. Pakistan Institute Of Development Economics, Islamabad Sugiyanto EK. 2011. Peningkatan Return Saham dan Kinerja Keuangan melalui Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance. Aset, Vol. 13 No. 1 Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Sukasih, Susilawati, AS. 2011. Dampak Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Kasus di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol. 7. No. 3. hal. 197-205. Tandelilin E. 2009. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE. Tjondro D, Wilopo R. 2011. Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Profitabilitas dan Kinerja Saham Perusahaan Perbankan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia.
(Roy Budiharjo) Good Corporate Governance…