JURNAL
KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI ALJABAR DENGAN MEDIA UBIN ALJABAR
CREATIVITY CLASS VIII STUDENT MATHEMATICS ACHIEVEMENT IN TERMS OF MATERIAL ALGEBRA WITH ALGEBRA TILES MEDIA
Oleh: NURUL KHOMALASARI 12.1.01.05.0149
Dibimbing oleh : 1. Feny Rita Fiantika, M.Pd 2. Lina Rihatul Hima, S.Si, M.Pd
PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Nurul Khomalasari | 12.1.01.05.0149 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI ALJABAR DENGAN MEDIA UBIN ALJABAR Nurul Khomalasari 12.1.01.05.0149 FKIP – Pendidikan Matematika
[email protected] Feny Rita Fiantika, M.Pd dan Lina Rihatul Hima, S.Si, M.Pd
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini di latar belakangi hasil pengamatan, wawancara dan pengalaman peneliti, bahwa kreativitas belajar siswa pada pembelajaran matematika masih tergolong rendah. Pembelajaran di sekolah, jarang sekali ada kegiatan yang menuntut berpikir kreatif sehingga siswa tidak terangsang untuk berpikir, bersikap, dan berperilaku kreatif. Siswa mengalami kesulitan berfikir abstrak, dimana siswa hanya membaca simbol-simbol yang tersedia pada aljabar (variabel, koefisien dan konstanta). Permasalahan peneliti ini adalah (1) Bagaimanakah kreativitas belajar siswa berkemampuan tinggi pada materi aljabar dengan media ubin aljabar? (2) Bagaimanakah kreativitas belajar siswa berkemampuan sedang pada materi aljabar dengan media ubin aljabar? (3) Bagaimanakah kreativitas belajar siswa berkemampuan rendah pada materi aljabar dengan media ubin aljabar?. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan subyek penelitian siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Prambon. Penelitian dilaksanakan dalam 3 pertemuan, menggunakan instrumen berupa lembar observasi aktivitas siswa, pedoman wawancara, dan tes soal kreativitas belajar siswa. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) Kreativitas belajar siswa berkemampuan tinggi pada materi aljabar dengan media ubin aljabar mampu berpikir lancar . Siswa tersebut mampu berpikir luwes, berpikir orisinal dan mampu berpikir elaboratif. (2) Kreativitas belajar siswa berkemampuan sedang pada materi aljabar dengan media ubin aljabar cukup mampu berpikir lancar. Siswa tersebut mampu berpikir luwes, berpikir orisinal dan mampu berpikir elaboratif. (3) Kreativitas belajar siswa berkemampuan rendah pada materi aljabar dengan media ubin aljabar kurang mampu berpikir lancar. Siswa tersebut mampu berpikir luwes, berpikir orisinal dan cukup mampu berpikir elaboratif. Kata Kunci: kreativitas belajar, prestasi belajar, aljabar, media ubin aljabar.
Nurul Khomalasari | 12.1.01.05.0149 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG Dalam
Undang-Undang
Sultan (2004: 34) mengatakan bahwa,
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
“Belajar adalah suatu proses atau
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1
usaha yang dilakukan individu untuk
yang berbunyi “Pendidikan adalah
memperoleh suatu perubahan tingkah
usaha sadar dan terencana untuk
laku yang baru secara keseluruhan
mewujudkan
dan
sebagai hasil pengalaman individu itu
proses pembelajaran agar peserta didik
sendiri dalam berinteraksi dengan
secara aktif mengembangkan potensi
lingkungan”.
dirinya
suasana
untuk
belajar
kekuatan
Inti kegiatan belajar adalah
pengendalian
memulai pelajaran dari apa yang
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
diketahui siswa. Artinya siswa sendiri
mulia,
yang
yang dapat mengubah gagasan non
masyarakat,
ilmiah menjadi pengetahuan yang
spiritual
memiliki
keagamaan,
serta
diperlukan
keterampilan dirinya,
bangsa dan negara”.
ilmiah sedangkan guru hanya berperan
Untuk itu dalam pendidikan
sebagai
fasilitator
dan
penyedia
terdapat kegiatan belajar mengajar
kondisi supaya proses belajar bisa
sebagai pokoknya. Ada dua komponen
berlangsung. Sardiman (2007: 21)
utama yang berperan dalam kegiatan
belajar itu sebagai rangkaian kegiatan
belajar mengajar, yaitu guru dan
jiwa raga, psikofisik untuk menuju ke
siswa.
Sekolah
perkembangan
formal
merupakan
sebagai
lembaga
manusia
dalam
seutuhnya, yang berarti menyangkut
rangka pencapaian tujuan pendidikan
unsur cipta, rasa, dan karsa, ranah
tersebut. Dalam pendidikan formal,
kognitif, afektif dan psikomotorik.
belajar
menunjukkan
perubahan sehingga
sarana
pribadi
yang pada
adanya
sifatnya tahap
akhir
Proses
belajar
itu
sendiri
positif
dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang
akan
dapat dikelompokkan ke dalam faktor
didapat keterampilan, kecakapan dan
diri
pengetahuan baru. Hasil dari proses
(eksternal). Faktor internal meliputi
belajar
bakat dan kecerdasan, kreativitas,
tersebut
tercermin
dalam
(internal)
dan
dan
luar
prestasi belajarnya. Namun dalam
motivasi,
upaya meraih prestasi belajar yang
Sedangkan
memuaskan dibutuhkan proses belajar.
lingkungan sosial, lingkungan fisik,
Nurul Khomalasari | 12.1.01.05.0149 FKIP – Pendidikan Matematika
minat,
faktor
faktor
perhatian.
eksternal
ialah
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dan fasilitas belajar. Faktor yang
Minimal (KKM) yakni 75. Dari
paling
jumlah siswa satu kelas 34, hanya 12
menentukan
keberhasilan
seseorang adalah faktor diri. Jika
siswa
atau
sekitar
35%
yang
faktor diri sudah mendukung, besar
memperoleh nilai di atas KKM.
kemungkinan yang bersangkutan akan
Pada dasarnya siswa belajar
berhasil. Sebabnya ialah jika seorang
melalui benda-benda kongkrit sebagai
siswa sungguh-sungguh dalam belajar,
perantara
ia akan berupaya mengatasi faktor luar
memahami
yang kurang mendukung.
Materi dalam
Matematika yang diajarkan di sekolah
lazim
matematika
dikenal sekolah.
dengan
atau
visualisasi
konsep
yang
untuk abstrak.
pelajaran matematika
yang memerlukan konsep berfikir abstrak
adalah
aljabar.
Menurut
Peranan
Harjono (2005: 2) aljabar adalah salah
adalah untuk
satu materi yang sulit bagi siswa. Pada
mempersiapkan siswa agar sanggup
umumnya siswa mengalami banyak
menghadapi perubahan keadaan dalam
kesulitan
kehidupannya melalui pola berpikir
siswa hanya membaca simbol-simbol
matematika.
yang tersedia pada aljabar (variabel,
matematika sekolah
Tetapi
kenyataannya,
matematika bagi sebagian besar siswa
berfikir
abstrak,
karena
koefisien dan konstanta).
adalah pelajaran yang membosankan
Berdasarkan
dan sedikit menakutkan. Berdasarkan
tersebut,
hasil pengamatan saat melaksanakan
untuk
PPL di SMP Negeri 1 PRAMBON,
mempelajari materi aljabar terutama
kreativitas
pada
pada sub bab operasi bentuk aljabar,
masih
salah satunya menggunakan media
tergolong rendah. Tak heran jika hal
pembelajaran “Ubin Aljabar”. Dengan
ini
media
belajar
pembelajaran
siswa
matematika
menjadikan
prestasi
belajar
perlu
permasalahan
membantu
ubin
matematika rata-rata menjadi lebih
berharap
rendah
memahami
bila
dibandingkan
dengan
digunakan siswa
aljabar
siswa
ini,
dapat
konsep
dasar
strategi dalam
penulis terbantu operasi
prestasi belajar mata pelajaran lainnya.
bentuk aljabar. Lalu untuk selanjutnya
Hal ini dapat terlihat dari hasil nilai
siswa dapat mengerjakan tanpa media
rapot pelajaran matematika yang telah
dan memahami rumus operasi bentuk
diperoleh,
aljabar dengan mudah.
beberapa
siswa
masih
berada dibawah Kriteria Ketuntasan Nurul Khomalasari | 12.1.01.05.0149 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ini
Perlu disadari bahwa selama
memunculkan sikap yang kreatif saat
pendidikan
proses pembelajaran berlangsung.
menekankan
pada
formal
hanya
ranah
kognitif
Dengan
kepercayaan
diri,
(berpikir) saja. Sedangkan pada ranah
siswa mempunyai ketertarikan untuk
afektif (sikap dan kepribadian) kurang
memberikan
diperhatikan.
terhadap
Terbukti
pada
gagasan
suatu
atau
usulan
masalah
dengan
pembelajaran di sekolah, jarang sekali
menyumbangkan banyak ide atau
ada kegiatan yang menuntut berpikir
pendapat saat proses pembelajaran,
kreatif
tidak
memberikan jawaban yang lain dari
terangsang untuk berpikir, bersikap,
pada yang lain, mengembangkan atau
dan berperilaku kreatif. Oleh sebab itu
memperkaya gagasan jawaban suatu
dalam proses pembelajaran diperlukan
masalah,
cara yang mendorong siswa untuk
kebenaran jawaban terhadap suatu
meningkatkan kemampuan berpikir
masalah yang telah dibuat. Jadi, dapat
kreatif siswa dalam memunculkan
disimpulkan bahwa siswa tersebut
potensi daya kreatif sebagai suatu
bersikap
bentuk pemikiran dari siswa untuk
matematika.
sehingga
membangun
siswa
ide-ide
baru
mengkombinasikan,
dengan
mengemukakan
kreatif
alasan
dalam
Kreativitas
belajar
seseorang
merubah,
berpengaruh dalam prestasi belajar
menerapkan ulang ide-ide yang sudah
matematika di sekolah, karena siswa
ada
sehingga
menyelesaikan
siswa
dapat
yang
masalah
dalam
menonjol prestasi belajarnya. Dengan
pembelajaran. Berdasarkan
kreativitasnya
tinggi
juga
demikian, dapat diartikan bahwa bagi hasil
dari
siswa
yang
kreatif,
wawancara dengan guru matematika
memiliki
bahwa
pembelajaran
Matematika dapat dijadikan tantangan
matematika siswa relatif kurang aktif.
dan ajang untuk berkreasi. Dapat pula
Hal ini kemungkinan terjadi karena
diartikan
siswa kurang percaya diri dalam
menentukan pencapaian kemampuan
mengungkapkan
atau
belajar matematika secara optimal,
pendapat terhadap suatu masalah saat
dan mampu meraih prestasi yang
proses pembelajaran. Sehingga siswa
tinggi
menjadi
Prestasi yang tinggi dalam belajar
dalam
kurang
gagasan
aktif
Nurul Khomalasari | 12.1.01.05.0149 FKIP – Pendidikan Matematika
dalam
kesan
matematika
dalam
yang
bahwa
belajar
berbeda.
kreativitas
matematika.
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
adalah keinginan setiap orang. Hal ini
pada materi aljabar dengan media ubin
menunjukkan
kreativitas
aljabar? 3) Bagaimanakah kreativitas
berperan terhadap prestasi belajar
belajar siswa berkemampuan rendah
matematika di sekolah.
pada materi aljabar dengan media ubin
bahwa
Berdasarkan yang
telah
latar
belakang
diidentifikasi,
aljabar?
maka
Dengan
tujuan
penelitian ini dibatasi pada : 1) Media
mendiskripsikan
yang digunakan dalam pembelajaran
belajar siswa berkemampuan tinggi
adalah Media Ubin Aljabar. 2) Materi
pada materi aljabar dengan media ubin
yang akan dibahas yaitu pada sub bab
aljabar. 2) Kreativitas belajar siswa
Operasi Bentuk Aljabar. 3) Aspek
berkemampuan sedang pada materi
yang dinilai yaitu kreativitas belajar
aljabar dengan media ubin aljabar. 3)
siswa pada pokok bahasan Aljabar
Kreativitas
kelas
berkemampuan rendah pada materi
VIII
semester
ganjil
yang
meliputi:
:
1)
untuk Kreativitas
belajar
siswa
aljabar dengan media ubin aljabar.
a. Aptitude (Berpikir Kreatif) : II.
1) Kelancaran (Fluency)
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti
2) Kelenturan (Fleksibility)
menggunakan pendekatan kualitatif.
3) Keaslian (Originality)
Pendekatan kualitatif dalam hal ini
4) Kerincian (Elaborasi) b. Non-Aptitude
(Sikap
dan
penelitian
Kepribadian) :
tertulis
2) Keuletan
Berdasarkan paparan di atas, mengetahui kreativitas
siswa berkemampuan
yang menghasilkan databerupa kata-kata
atau lisan dari orang-orang
Menurut Moleong (2012: 11) data-
4) Kemandirian
Bagaimanakah
prosedur
dan perilaku yang dapat diamati.
3) Apresiasi Estetik
ingin
adalah
data deskriptif
1) Kepercayaan Diri
peneliti
sesungguhnya
tinggi
:
1)
belajar pada
materi aljabar dengan media ubin aljabar? 2) Bagaimanakah kreativitas belajar siswa berkemampuan sedang
data
ini
bisa
berupa
naskah
wawancara, catatan lapangan, foto, video,
dokumen
pribadi,
memo
ataupun dokumen resmi lainnya. Jenis
penelitian
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif.
Penelitian
kualitatif lebih bersifat deskriptif, Nurul Khomalasari | 12.1.01.05.0149 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
yaitu data yang terkumpul berbentuk
pengecekan keabsahan data dengan
kata-kata atau gambar, sehingga tidak
cara : Observasi yang diperdalam,
menekankan pada angka (Sugiyono,
triangulasi dan pembahasan teman
2014: 13).
sejawat.
Adapun
tahapan
dalam
penelitian ini adalah :
Berdasarkan analisis data hasil
2) Uji Coba
penelitian,peneliti menginterpretasikan
3) Pengembangan Desain Penelitian 4) Tahap Pelaksanaan
media ubin aljabar tergolong dalam
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah : lembar observasi siswa, lembar wawancara dan lembar soal tes untuk memperoleh data kreativitas belajar siswa. Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu diadakan penilaian oleh validator ahli. Setelah instrumen memenuhi kriteria tertentu selanjutnya diadakan uji coba instrumen. Pengujian ini dilakukan mengetahui
validitas
dan
reliabilitas setiap butir tes. Setelah dilakukan
uji
coba,
kemudian
dilakukan analisis butir soal tes. Keabsahan ini
menggunakan (derajat
data
kriteria
untuk
dengan
kredibilitas Hal
ini
membuktikan
bahwa apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.
Dalam
penelitian
Nurul Khomalasari | 12.1.01.05.0149 FKIP – Pendidikan Matematika
kategori
baik.
Hal
ini
didukung
dengan prosentase ketuntasan secara klasikal kreativitas belajar siswa yang diperoleh mencapai 71%. Hasil data tes soal, subyek CA merupakan subjek yang mewakili kemampuan tinggi, terlihat bahwa Subjek CA mampu berpikir lancar dari ia memahami soal, menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dari soal dengan tepat. Subjek CA tersebut mampu
berpikir
menuliskan
luwes
dengan
langkah-langkah
menyelesaikan soalnya cukup baik. dalam
ditentukan
kepercayaan).
dimaksudkan
bahwa kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran materi aljabar dengan
5) Penulisan Laporan
penelitian
HASIL DAN KESIMPULAN A. Hasil Penelitian
1) Tahap Penelitian Pendahuluan
untuk
III.
ini
Subjek CA mampu berpikir orisinal dengan menuliskan alternatif / cara lain untuk menyelesaikan soal tersebut yaitu dengan cara manual. Subjek CA mampu berpikir elaboratif dengan menuliskan (kebenaran),
bukti/jawaban
dari
yang menghubungkan
antara penyelesaian cara manual dan simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
cara ubin aljabar secara tepat serta
nilai yang diperoleh subjek MR dalam
adanya kesimpulan dari penyelesaian
tes soal adalah 88.
ubin aljabar. Dan nilai yang diperoleh subjek CA dalam tes soal adalah 100. Sedangkan hasil wawancara subjek CA
menunjukkan bahwa
Sedangkan hasil wawancara subjek
MR
menunjukkan
bahwa
subyek MR dapat dikatakan baik, hal ini
didukung
dengan
skor
yang
subyek CA dapat dikatakan sangat
diperoleh yaitu 8 dengan prosentase
baik, hal ini didukung dengan skor
80%.
yang diperoleh
yaitu
10 dengan
prosentase 100%.
Hasil data tes soal, subyek ED merupakan subjek yang mewakili
Hasil data tes soal, subyek MR
kemampuan rendah, terlihat bahwa
merupakan subjek yang mewakili
Subjek ED kurang mampu berpikir
kemampuan sedang, terlihat bahwa
lancar, hal ini dilihat dari jawaban tes
Subjek MR cukup mampu berpikir
subjek ED yang tidak menuliskan apa
lancar
soal,
yang diketahui dan ditanyakan dari
diketahui
soal tersebut. Subjek ED tersebut
dari
menuliskan dengan
ia apa
tepat
memahami yang
sedangkan
yang
mampu
berpikir
luwes
dengan
ditanyakan dari soal tersebut kurang
menuliskan
tepat. Subjek MR tersebut mampu
menyelesaikan soalnya cukup baik.
berpikir luwes dengan menuliskan
Subjek ED mampu berpikir orisinal
langkah-langkah
menyelesaikan
dengan menuliskan alternatif / cara
soalnya cukup baik. Subjek MR
lain untuk menyelesaikan soal tersebut
mampu
yaitu dengan cara manual. Subjek ED
berpikir
orisinal
dengan
langkah-langkah
menuliskan alternatif / cara lain untuk
cukup
menyelesaikan soal tersebut yaitu
dengan
dengan cara skema. Subjek MR
(kebenaran),
mampu berpikir elaboratif dengan
antara penyelesaian cara manual dan
menuliskan
bukti/jawaban
cara ubin aljabar dengan cukup baik
yang menghubungkan
tetapi ia tidak menuliskan kesimpulan
antara penyelesaian cara skema dan
dari penyelesaian ubin aljabar. Dan
cara ubin aljabar dengan cukup baik
nilai yang diperoleh subjek ED dalam
tetapi ia tidak menuliskan kesimpulan
tes soal adalah 75.
(kebenaran),
mampu
berpikir
menuliskan
elaboratif
bukti/jawaban
yang menghubungkan
dari penyelesaian ubin aljabar. Dan Nurul Khomalasari | 12.1.01.05.0149 FKIP – Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sedangkan hasil wawancara subjek
ED
menunjukkan
pertemuan II baik, hal ini didukung
bahwa
dengan skor prosentase yang diperoleh
subyek ED dapat dikatakan baik, hal
yaitu mencapai 83%. Hal ini juga
ini
yang
didukung dengan adanya beberapa
diperoleh yaitu 8 dengan prosentase
kenaikan prosentase yaitu pada subjek
80%.
dan pencapaian klasikal. Kenaikan
didukung
dengan
skor
Berdasarkan hasil kreativitas
belajar
observasi
siswa
prosentase subjek terjadi pada ketiga
pada
subjek, untuk subjek berkemampuan
pertemuan I dapat disimpulkan bahwa
tinggi skor prosentase menjadi 100%,
kreativitas
dan
belajar
siswa
untuk
subjek
berkemampuan
berkemampuan rendah dan kreativitas
sedang dan subjek berkemampuan
belajar siswa berkemampuan sedang
rendah kenaikan prosentasenya sama
masih
yaitu
belum
maksimal
dibandingkan
dengan
berkemampuan
tinggi.
Hal
jika
siswa
rendah
dan
siswa
sedang
adalah
75%.
Sedangkan
siswa
ketuntasan secara klasikal kreativitas
ini
belajar siswa naik sebanyak 25%
didukung dengan prosentase yang diperoleh
menjadi
menjadi 83%.
berkemampuan
Berdasarkan hasil triangulasi
berkemampuan
dan analisis data yang diperoleh maka
50%,
dari masing- masing hasil nilai baik itu
sedangkan prosentase yang diperoleh
hasil nilai tes soal, hasil observasi dan
siswa berkemampuan tinggi adalah
hasil wawancara data yang diperoleh
75%, maka sesuai dengan ketentuan
tidak konsisten. Dimana data yang
rubrik observasi kreativitas belajar
tidak konsisten tersebut terletak pada
siswa dapat disimpulkan bahwa pada
hasil rincian perbandingan antara hasil
pertemuan I hasil observasi kreativitas
beberapa data yang didapatkan, yaitu
belajar siswa dapat dikatakan cukup,
data beberapa subjek. Data subjek
hal
ini
prosentase
sama
didukung yang
yaitu
dengan
skor
tersebut adalah data subjek MR dan
diperoleh
yaitu
data
mencapai 58%. Sedangkan kreativitas
belajar
subjek
ED.
Subjek
MR
memperoleh nilai tes soal 88, dengan hasil
observasi pada
hasil prosentase wawancara 80%.
pertemuan II dapat disimpulkan bahwa
Sedangkan subjek ED memperoleh
kreativitas
nilai
belajar
siswa
hasil prosentase obsevasi 63% serta
siswa
Nurul Khomalasari | 12.1.01.05.0149 FKIP – Pendidikan Matematika
pada
tes
soal
75,
dengan
hasil
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
prosentase obsevasi 63% serta hasil
membantu siswa dalam menjawab soal
prosentase wawancara 80%.
secara beragam/bervariasi, memiliki
Dari penjelasan tersebut maka
imajinasi
yang
tinggi
dalam
hasil observasi dan hasil wawancara
menggambar
antara subjek MR dan subjek ED
mengembangkan atau memperkaya
sebanding, yaitu dengan prosentase
gagasan
yang sama - sama 63% dan 80%.
mengemukakan
Sedangkan hasil nilai tes soal antara
jawaban
subjek MR dan subjek ED tidak
sehingga prestasi belajar matematika
sebanding,
akan lebih baik.
dimana
subjek
MR
memperoleh nilai 88 dan subjek ED memperoleh nilai 75.
bangun
jawaban
soal
ruang,
suatu
alasan
soal,
kebenaran
yang telah
dibuat,
Kreativitas dalam penelitian ini, tidak hanya berhubunga erat
Hasil penelitian ini mendukung
dengan Aptitude (berpikir kreatif)
teori yang sudah ada, yaitu implikasi
saja, tetapi juga Non Aptitude (sikap
pada teori-teori
dan kepribadian) yang didalamnya
menyatakan kreativitas
bahwa sangat
perkembangan karena
sebelumnya
yang
perkembangan
terdapat
erat
keuletan,
dengan
kognitif
kreativitas
individu
unsur
kepercayaan
apresiasi
estetik
kemandirian.
diri, dan
Dengan
sesungguhnya
mengkombinasikan Aptitude (berpikir
merupakan perwujudan dari pekerjaan
kreatif) dan Non Aptitude (sikap dan
otak. Otak bekerja apabila terjadi
kepribadian) dalam kreativitas belajar,
proses
berfikir
maka akan didapatkan prestasi belajar
merupakan bagian proses belajar (Ali
yang lebih optimal dan diikuti dengan
dan Ansori: 2004). Sehingga, dengan
perilaku atau sikap yang terarah serta
aptitude
lebih baik.
berfikir,
(berpikir
proses
kreatif)
dapat
memberikan konstribusi bagi prestasi belajar yang optimal. Dapat
Dengan
demikian,
dapat
disimpulkan bahwa kreativitas belajar
disimpulkan
bahwa
siswa memberikan berpengaruh positif
dengan aptitude (berpikir kreatif),
terhadap prestasi belajar siswa, yang
yang
dapat
didalamnya
terdapat
kelancaran
(fluency),
(fleksibility),
keaslian
penguraian
unsur
kelenturan (originality),
(elaborasi)
Nurul Khomalasari | 12.1.01.05.0149 FKIP – Pendidikan Matematika
dapat
membantu
meningkatkan
siswa
prestasi
dalam belajar
matematika. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian, yang menunjukkan simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
bahwa
terdapat
berpikir
kreatif
pengaruh
positif
terhadap
prestasi
belajar matematika (Supardi: 248-
Kabupaten Nganjuk. Skripsi: UN PGRI Kediri. Moleong, Lexy. 2012. Metodologi
262).
Penelitian Kualitatif. Bandung:
B. Kesimpulan
PT Remaja Rosdakarya.
Berdasarkan
hasil
analisis,
dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1)
Kreativitas
berkemampuan
belajar tinggi
materi
aljabar dengan media ubin aljabar mampu berpikir lancar . Siswa tersebut mampu berpikir luwes, berpikir orisinal dan mampu berpikir elaboratif. 2)
Kreativitas
belajar
siswa
berkemampuan sedang pada materi aljabar dengan media ubin aljabar cukup mampu berpikir lancar. Siswa tersebut mampu berpikir luwes, berpikir orisinal
Kreativitas
berkemampuan
belajar
siswa
rendah pada
2014. Kreativitas
Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. Sajidin.
2013.
Hubungan
Antara
Belajar
Siswa
Kreativitas
dengan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan. Pendidikan
Ekonomi
FKIP
Unhalu. Sardiman. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar
dan mampu berpikir elaboratif. 3)
Utami.
Pengembangan siswa
pada
Munandar,
Mengajar.
Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
materi
Supardi.U.S.
aljabar dengan media ubin aljabar
dalam
kurang mampu berpikir lancar. Siswa
Matematika. Jurnal Formatif
tersebut mampu berpikir luwes, berpikir orisinal dan cukup mampu berpikir elaboratif.
Peran Berpikir Kreatif Proses
Pembelajaran
2(3):248-262. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
IV.
Sistem Pendidikan Nasional.
DAFTAR PUSTAKA Erika,
Lutfatun Penggunaan
Nasiha.
2013.
Jakarta:
Departemen
Media
Ubin
Pendidikan Nasional.
Aljabar Dalam Memfasilitasi Siswa Belajar Operasi Aljabar Di Kelas VII MTs Negeri Tanjungtani
Nurul Khomalasari | 12.1.01.05.0149 FKIP – Pendidikan Matematika
Prambon
simki.unpkediri.ac.id || 8||