JURNAL IMPLEMENTASI MODEL SISTEM PEMBUKA PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA328
Oleh : MUHAMMAD ABDU RIVAI 065111063
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN KOTA BOGOR 2015
IMPLEMENTASI MODEL SISTEM PEMBUKA PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA328 Muhammad Abdu Rivai, Soewarto Hardhienata, Teguh Pujanegara Email :
[email protected] Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas Pakuan Abstrak dan Kata Kunci Sistem perangkat elektronika sudah banyak dibuat, disini penulis mengambil contoh perangkat elektronika yang akan dijadikan sebagai objek penelitian sekaligus penulis membuat alat tersebut, yaitu “Implementasi Model Sistem Pembuka Pintu Otomatis Menggunakan Mikrokontroler328” penelitian ini menggunakan rangkaian yang dilengkapi dengan sensor PIR untuk mendeteksi manusia yang akan berkunjung dan buzzer berbunyi otomatis, dan juga dilapisi keamanan switch kunci pintu dan switch bicara dari dalam karena switch kunci pintu dan switch bicara merupakan hal yang sangat penting sebab tidak semua orang yang mengetahuinya. Dengan switch bicara yang mempunyai komponen mikrophone dan speaker, ketika switch bicara ditekan oleh user maka percakapan 2 arah bisa dilakukan untuk mengetahui siapa pengunjung yang akan datang. User melakukan sesuai dengan ketentuan yang ada maka pintu tersebut akan terbuka dengan user menekan switch kunci pintu maka motor servo sebagai penggerak pintu dan pintu terbuka. Menghasilkan perancangan implementasi model sistem pembuka pintu otomatis yang dikontrol menggunakan mikrokontroler. Menghasilkan rancangan miniatur implementasi model sistem pembuka pintu otomatis beserta peralatan yang cukup murah agar lebih terjangkau bagi para mahasiswa dan juga banyak pihak yang dapat mengembangkannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hardware programing. Implementasi Model Sistem Pembuka Pintu Otomatis Menggunakan Mikrokontroler328 dirancang dan dibuat sebagai prototipe untuk menampilkan bahwa banyak sekali pengendali pintu otomatis yang dapat kita gunakan dengan memanfaatkan konsep gerakan dan menggunakan keamanan berbentuk password. Kata Kunci : Pintu Otomatis 1.1. Pendahuluan Pintu merupakan alat yang sangat penting dalam suatu rumah, kantor dan ruangan. Sebab pintu adalah lapis pertama untuk melindungi isi ruangan, karena hal tersebut yang harus memiliki sistem keamanan pintu. Pintu memiliki bermacam model dalam jenis kunci seperti kita ketahui pada zaman dahulu kunci bentuknya lobang kunci cukup besar dan juga didukung oleh kuncinya yang cukup besar hal tersebut tidak luput juga dari tindak kriminal seperti pengandaan kunci yang marak terjadi. Oleh karena itu para ahli perancang kunci pintu merancang kunci pintu yang lobangnya kecil dan juga banyak sekali sela- sela lobang pintu banyak batangbatang tembaga atau besi untuk sistem keamanan pintu agar tidak dapat digandakan seperti model yang dahulu. Para pelaku tindak kriminal memiliki cara untuk mengatasi tersebut sehingga sangat sulit untuk melindungi rumah terutama pintu rumah. (Ebiezer, R.Supriyanto, 2013).
Para ahli perancang pintu membentuk rancangan pintu menggunakan kunci pintu dengan rangkaian elektronika yang banyak sekali kita jumpai disekitar rumah atau pun perusahan. Sistem keamanan tersebut hanya dilindungi oleh tombol bel pintu jika kita ingin memasuki pintu kita harus menekan tombol bel pintu terlebih dahulu. Berikut ini adalah penelitian – penelitian yang sebelumnya dilakukan yaitu, Pembuka Pintu Otomatis Menggunakan Avr Atmega 8535 Dan Sensor Pir Oleh (Ebiezer, R.Supriyanto,2013) , Sistem Keamanan Rumah Dengan Monitoring Menggunakan Jaringan Telepon Selular Oleh (Tri Rahajoeningroem,Wahyudin,2013), Bel Listrik Wireless Otomatis Menggunakan Sensor Passive Infrared Berbasis Mikrokontroler Atmega8 Oleh (Nanda Surya P,2011), Miniatur Otomatisasi Bel Listrik Dan Pintu Gerbang Sekolah Menggunakan Mikrokontroler Atmega8l Oleh (E.Waskito, Ramadian Agus Triyono,2013). Sistem perangkat elektronika sudah banyak dibuat, disini penulis mengambil contoh perangkat elektronika yang akan dijadikan sebagai objek penelitian sekaligus penulis membuat alat tersebut, yaitu “Implementasi Model Sistem Pembuka Pintu Otomatis Menggunakan Mikrokontroler328” penelitian ini menggunakan rangkaian yang dilengkapi dengan sensor PIR untuk mendeteksi manusia yang akan berkunjung dan buzzer berbunyi otomatis, dan juga dilapisi keamanan switch kunci pintu dan switch bicara dari dalam karena switch kunci pintu dan switch bicara merupakan hal yang sangat penting sebab tidak semua orang yang mengetahuinya. Dengan switch bicara yang mempunyai komponen mikrophone dan speaker, ketika switch bicara ditekan oleh user maka percakapan 2 arah bisa dilakukan untuk mengetahui siapa pengunjung yang akan datang. User melakukan sesuai dengan ketentuan yang ada maka pintu tersebut akan terbuka dengan user menekan switch kunci pintu maka motor servo sebagai penggerak pintu dan pintu terbuka. Berdasarkan kondisi diatas, pada penelitian ini, penulis akan membahas mengenai implementasi model sistem pembuka pintu otomatis menggunakan mikrokontroler328. Penelitian ini akan merancang suatu perangkat model sistem pembuka pintu, sehingga dapat memudahkan pemilik ruangan maupun pengunjung dalam pengendalian pintu dengan berdasarkan switch pada pembuka pintu. 1.2. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian hardware programing. 1.2.1. Perencanaan Proyek Penelitian (Project Planning) Dalam perencanaan proyek penelitian terdapat beberapa hal penting yang harus ditentukan dan dipertimbangkan anatara lain : 1. Penentuan topik penelitian 2. Estimasi kebutuhan alat 3. Estimasi anggaran 4. Kemungkinan penerapan dan aplikasi yang akan dirancang 1.2.2. Penelitian (Research) Penelitian awal dari aplikasi yang akan dibuat mulai dari pemilihan dan pengesetan komponen (alat dan bahan) yang akan digunakan kemungkinan rancangan awal dan akhir.
1.2.3. Pengetesan Komponen (Part Testing) Dalam pengetesan komponen dilakukan pengetesan alat terhadap fungsi kerja komponen berdasarkan kebutuhan dari aplikasi yang akan didesain pengetesan alat antara lain : 1. Ardino uno 2. Jumper 3. PCB 4. Sensor PIR 5. Mikrophone 6. Speaker 7. Buzzer 8. Limit switch 9. LCD 10. Keypad 11. Motor servo 1.2.4. Desain Sistem Mekanik (Mechanical Design) Dalam perancangan perangkat keras, desain mekanik merukan hal penting yang harus dipertimbangkan. Pada umumnya kebutuhan aplikasi terhadap desain mekanik anatara lain : 1. Bentuk dan ukuran PCB 2. Ketahanan dan fleksibilitas terhadap lingkungan 3. Penempatan modul-modul elektronik 1.2.4.1. Desain Sistem Listrik (Electrical Design) Dalam desain sistem listrik dan mekanis terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain : 1. Sumber catu daya 2. Kontroler yang akan digunakan 3. Desain driver untuk pendukung aplikasi 4. Desain sistem yang akan diterapkan 5. Skematik sistem pembuka pintu otomatis 6. Flowchart perancangan sistem pembuka pintu otomatis 1.2.5. Desain Software (Software Design) Perangkat lunak yang pada umumnya dibutuhkan perancangan perangkat keras antara lain, software untuk sistem kontrol alat (aplikasi) dan software interface pada komputer PC. 1.2.6. Tes Fungsional (Functional Test) Tes fungsional dilakukan terhadap integrasi sistem listrik, mekanis, dan software yang telah didesain. Tes ini dilakukan untuk meningkatkan performa dari perangkat lunak untuk pengontrolan desain listrik dan mengeliminasi error (bug) dari software tersebut. 1.2.7. Integrasi (Integration) Modul listrik yang diintegrasi dengan software didalam kontrolnya, diintegrasikan dalam struktrur mekanik yang telah dirancang. Lalu dilakukan tes fungsional keseluruhan sistem. 1.2.8. Tes Fungsional Keseluruhan Sistem (Overall Testing) Pada tahapan ini dilakukan pengetesan fungsi keseluruhan dari sistem. Apakah dapat berfungsi sesuai konsep atau tidak. Bila ada sistem yang tidak dapat bekerja dengan baik maka harus dilakukan proses perakitan ulang pada setiap desain sistemnya.
1.2.9. Aplikasi Sistem (Application) Aplikasi sistem untuk meningkatkan performa dari aplikasi yang telah dirancang. Aplikasi sistem ditekankan pada desain skematika agar penggunaan lebih maksimal. 1.2.10. Waktu dan Tempat Waktu : 20 Januari 2015 s/d 20 juni 2015 Tempat : Laboratorium Workshop FMIPA UNPAK. 1.2.11. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah. a. Alat 1. Teknologi yang digunakan a. Laptop Hp b. Prosessor AMD dual Core c. Os Windows 7 d. 2Gb Memory 2. Mekanik a. Obeng b. Tang c. Gergaji besi d. Bor e. Solder b. Bahan 1. Ardino uno 2. Jumper 3. PCB 4. Sensor PIR 5. Mikrophone 6. Speaker 7. Buzzer 8. Limit switch 9. LCD 10. Keypad 11. Motor servo 1.2.12. Prinsip Kerja Sistem Implementasi model sistem pembuka pintu otomatis menggunakan mikrokontroler Atmega328 ini mempunyai prinsip kerja sebagai berikut: ketika terdeteksi gerakan manusia oleh PIR maka mikrokontroler akan memproses tegangan tersebut sehingga menghasilkan output suara pada buzzer. Ketika user menekan switch bicara maka akan bisa dilakukan percakapan langsung antara orang yang didalam dan diluar pintu dengan output suara dengan speaker . kemudian ketika di tekan switch pintu ditekan maka mikrokontroler akan memproses kemudian menghasilkan output gerakan pada motor servo sehingga pintu bisa bergeser dan terbuka dan pintu akan tertutup kembali ketika waktu sudah lebih dari 15 detik. Kemudian keypad untuk pengaman pintu ketika di dalam rumah tidak ada orang. 1.2.13. Perancangan Hardware (Alat) Perancangan hardware secara umum digambarkan pada blok diagram seperti terlihat dalam gambar berikut ini :
SENSOR PIR
LCD
BUZZER
LIMIT SWITCH
MIKROKONTROLER MOTOR SERVO
BUKA/TUTUP PINTU
KEYPAD
SPEAKER
MIKROPHONE
Gambar 1. Diagram blok. 1.2.14. Perancangan Rangkaian Skematik Lantai 2
Lantai 1
Buzzer Mikrophone & speaker
Mikrophone & speaker
mikrokontroler
Switch bicara
Switch bicara
LCD
Sensor PIR
Mikrophone & speaker Motor Servo
Pintu
Gambar 2. Skematika sistem pembuka pintu otomatis.
Keypad
1.3. Hasil dan Pembahasan 1.3.1. Hasil Setelah tahap perancangan sistem dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian sistem secara keseluruhan dan pembahasannya setelah semua rancangan di implementasikan. 1.3.2. Keterangan Alat Dan Dimensi Alat CAlat yang dibuat untuk pembuka pintu otomatis menggunakan mikrokontroler ATMega328 secara keseluruhan memiliki dimensi dengan ukuran untuk dasar 40x40 cm. Untuk tempat atau box bisa disesuaikan dari ukuran dan bentuk dari semua modul yang dibuat.
Gambar 3. Gabungan sistem dan interface. Rangkaian diatas terdiri dari semua gabungan modul antara lain modul kontrol dan modul interface. Masing-masing dari modul tersebut saling berinteraksi satu sama lain sehingga modul ini dapat berjalan secara sempurna. 1.3.3. Gambaran Umum Alat Dalam gambaran umum alat ini, ada beberapa hal penting seperti mengetahui pin yang digunakan. Semua alat berhubungan dengan mikrokontroler tetapi berbeda port, pada mikrokontroler ATMega328 memiliki port untuk analog dan port untuk digital. Port digital hanya dapat menerima inputan I/O, sehingga hanya memiliki nilai input/output HIGH/LOW. Port analog memiliki range sampai 10bit, atau dari 0 sampai 1023.
Gambar 4. Kondisi alat sebelum dinyalakan Port digital digunakan outputnya, port ini digunakan sebagai inputan pada buzzer dan servo, karena buzzer dan servo hanya dapat menerima sinyal HIGH/LOW.
Fungsi buzzer dan servo pada rangakaian ini adalah, sebagai bel dan pintu otomatis yang akan dihantarkan pada buzzer dan servo . Sehingga tegangan yang dihantarkan akan disesuaikan oleh mikrokontroler. Sebelum arus dihantarkan pada buzzer dan servo , arus tersebut harus melalui rangkaian penyearah arus. Hal ini disebabkan adanya penggunaan buzzer dan servo karena buzzer dan servo akan menjadikan buzzer dan servo berjenis DC. Sehingga, jika alat ini dijalankan secara maksimal, hasil yang didapatkan adalah buzzer menyala sesuai dengan gerakan dan servo bergerak setelah keypad di masukan. Mikrokontroler membaca perubahan tersebut, dan membandingkan dengan program yang telah diunggah sebelumnya. Output berupa pembuka pintu otomatis, yang dinyalakan sesuai dengan kondisi yang terpenuhi. 1.3.4. Pembahasan Pada tahap ini akan dibahas mengenai bagaimana sistem bekerja mulai dari tahap awal pemasukan program sampai pintu otomatis bergerak. Pada tahap awal sistem ini diberi tegangan awal, maka mikrokontroler langsung menyala dengan indikasi lampu pada mikrokontroler menyala. Saat mikrokontroler menyala, secara otomatis sensor gerak pun menyala. Aktifasi sistem ini mengakibatkan sistem interface ikut aktif. Kunci dari sistem ini adalah dari interface yang berupa sensor gerak serta buzzer, keypad, dan servo yang digunakan. Sistem akan berkerja berdasarkan kondisi yang dikirimkan sistem interface. Untuk menguji kinerja alat pembuka pintu otomatis ini. 1.3.5. Uji coba Struktural Tahap ini dilakukan untuk mengetahui apakah uji coba yang dilakukan pada masing-masing komponen sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan sistem yang ada. Untuk pengujian perangkat keras alat yang digunakan adalah multimeter dengan satuan daya DC Volt. Untuk ujicoba sensor gerak dilakukan dengan mengetes gerakan yang dihubungkan pada mikrokontroler dan sesuai jarak. Tabel 1. Hasil pengujian struktural pada sensor PIR No
Jarak Sensor Pir
Mikrokontroler Atmega328
1 2 3
Pin vcc Pin ground Pin output
Terhubung Terhubung Terhubung
Dari tabel diatas terlihat ketika sensor PIR telah terhubung dengan mikrokontroler Atmega328. Tabel 2. Hasil pengujian struktural pada keseluruhan komponen No 1 2 3 4 5 6 7
Mikrokontroler Pin 13 digital Pin 6 digital Pin 2-10 Pin A4 dan A5 analog Pin 12 digital vcc analog Ground analog
Pin yang dihubungkan Buzzer Sensor PIR Keypad LCD Motor servo Vcc pcb Ground pcb
Keterangan Terhubung Terhubung Terhubung Terhubung Terhubung Terhubung Terhubung
Berikut adalah tahap selanjutnya dari uji struktural, dimana komponenkomponennya diuji apakah terhubung dengan mikrokontroler atau sebaliknya sesuai dengan sistem yang ada. 1.3.6. Test Fungsional Keseluruhan Sistem (Overall Testing) Pada tahapan ini dilakukan pengetesan fungsi dari keseluruhan sistem. Apakah dapat berfungsi sesuai dengan konsep atau tidak. Bila ada sistem yang tidak dapat bekerja dengan baik, maka harus dilakukan proses perakitan ulang setiap bagian sistemnya. Uji coba ini meliputu uji coba struktural, fungsional dan ujicoba validasi. 1.3.7. Uji coba Fungsional Tahapan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah sistem yang sudah dibuat sesuai dengan rancangan yang sudah ada. Ujicoba ini dilakukan dengan menguji pin2 hingga pin13 untuk input dan output digital. Pengujian dilakukan dengan cara antara lain: 1. Pin vcc dihubungkan pada pin analog arduino. 2. Pin ground dihubungkan pada pin analog arduino 3. Pin 13 digital dihubungkan dengan output dari buzzer (bel) 4. Pin 6 digital dihubungkan dengan sensor pir 5. Pin 2-10 digital dihubungkan dengan keypad 6. Pin A4 dan A5 analog dihubungkan dengan LCD 7. Pin 12 digital dihubungkan dengan motor servo 1.
Mikrokontroler
Gambar 5. Uji coba fungsional mikrokontroler Gambar diatas mengindikasikan bahwa mikrokontroler telah bekerja. Hal itu dapat dlihat dari lampu indikator mikrokontroler yang bekerja. Dengan demikian mikrokontroler lulus pengujian fungsional 2.
Sensor gerak (Pir)
Gambar 6. Uji coba fungsional sensor gerak (pir)
Gambar diatas mengindikasikan bahwa sensor gerak telah bekerja. Kekurangan dari sensor gerak yaitu kurang luas jangkauannya atau hanya berjarak 7 meter saja. 3.
buzzer
Gambar 7. Uji coba fungsional buzzer Gambar diatas mengindikasikan bahwa buzzer telah bekerja. Hal ini dapat dilihat ketika ada gerakan. Dengan demikian buzzer ini telah lulus ujicoba fungsional 4.
LCD
Gambar 8. Uji coba fungsional LCD
Gambar diatas mengindikasikan bahwa LCD telah bekerja. Hal ini dapat dilihat ketika LCD menyala. Dengan demikian LCD ini telah lulus ujicoba fungsional 5.
Keypad
Gambar 9. Uji coba fungsional keypad
Gambar diatas mengindikasikan bahwa keypad telah bekerja. Hal ini dapat dilihat ketika keypad menyala. Dengan demikian keypad ini telah lulus ujicoba fungsional. 6.
Motor servo
Gambar 10. Uji coba fungsional servo Gambar diatas mengindikasikan bahwa servo telah bekerja. Hal ini dapat dilihat ketika servo menyala. Dengan demikian servo ini telah lulus ujicoba fungsional Berikut adalah tabel hasil dari ujicoba fungsional yang telah dilakukan Tabel 3. Hasil pengujian fungsional No Komponen keterangan 1 Sensor gerak Berfungsi 2 buzzer Berfungsi 3 Mikrokontroler Berfungsi 4 Keypad Berfungsi 5 LCD Berfungsi 6 Motor servo Berfungsi Tahapan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sistem yang dibuat sudah bekerja dengan baik atau tidak. Dimana pengujiannya dilakukan dengan cara melihat apakah buzzer menyala sesuai dengan adanya gerakan atau tidak . Uji coba pertama dilakukan ketika ada aktifitas atau gerakan diruangan di depan sensor gerak. Tegangan yang dihantarkan pada buzzer akan diukur menggunakan multimeter. Hasil tegangan yang terukur oleh multimeter kemudian dijadikan patokan untuk menghitung daya yang dihantarkan pada lampu. 1.3.8. Uji coba Validasi Tahap ini dilakukan untuk menguji jarak dari jangkauan sensor gerak. Dimana pengujiannya dilakukan dengan cara mengetes alat yang terdeteksi oleh gerakan dengan berbeda jarak dan dengan adanya penghalang seperti tembok atupun yang lainnya. Berikut adalah tabel hasil dari uji coba validasi yang telah dilakukan
Tabel 4. Hasil pengujian validasi pada gerakan No 1 2 3 4 5 6
Jarak (meter) 1 meter 3 meter 5 meter 6 meter Tembok Tripleks Tembok Beton
Keterangan Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Tidak Terdeteksi Tidak Terdeteksi Tidak Terdeteksi
Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem berjalan dengan baik atau tidak dengan cara melakukan validasi sistem pada gerakan yang dilakukan berbeda jarak, karena sensor gerak (PIR) ini jarak maksimal jangkauannya hanya 5 meter. Akan tetapi, jika masih dalam jarak dibawah 5 meter gerakan masih terdeteksi oleh sensor gerak, akan tetapi jika sudah lebih dari 5 meter dan terhalang tembok sudah tidak akan terdeteksi oleh sensor gerak. Tabel 5. Hasil pengujian validasi pada buzzer No 1 2 3
Sensor PIR Ada gerakan manusia Tidak ada gerakan manusia Ada gerakan hewan
Buzzer Buzzer nyala Buzzer Tidak nyala Buzzer Tidak nyala
Tahapan ini dilakukukan untuk mengetahui apakah sistem berjalan dengan baik atau tidak dengan cara melakukan validasi sistem pada buzzer, karena buzzer ini hanya bisa menyala saat ada gerakan manusia. Tabel 6. Hasil pengujian validasi pada keypad No 1 2 3 4 5
Keypad *555# *# 555 *555 555#
Mikrokontroler Terbaca Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca
Motor Servo Bergerak Bergerak Tidak Bergerak Tidak Bergerak Tidak Bergerak
Tahapan ini dilakukukan untuk mengetahui apakah sistem berjalan dengan baik atau tidak dengan cara melakukan validasi sistem pada keypad, karena setiap keypad diinput nomer pin *555# dan *# maka motor servo akan bergerak. Tabel 7. Hasil pengujian validasi pada Motor Servo No 1 2 3 4 5
Keypad *555# *# 555 *555 555#
Mikrokontroler Terbaca Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca Tidak Terbaca
Motor Servo Bergerak 180° Bergerak 180° Tidak Bergerak Tidak Bergerak Tidak Bergerak
Pintu Terbuka Tertutup Tertutup Tertutup Tertutup
Tahapan ini dilakukukan untuk mengetahui apakah sistem berjalan dengan baik atau tidak dengan cara melakukan validasi sistem pada keypad, karena setiap keypad diinput nomer pin *555# maka motor servo akan bergerak 180° dan pintu terbuka, kemudian ketika diinput nomer pin *# maka motor servo akan bergerak 180° dan pintu tertutup kembali. 1.3.9. Optimasi (Optimization) Sistem yang telah dibuat, masih dapat dioptimalkan untuk memaksimalkan performa dari alat yang dibangun. Optimalisasi dapat dilakukan dengan meletakan sistem dan interface pada tempat yang strategis. Sistem ini hendaknya tersimpan ditempat yang strategis namun terjangkau. 1.4. Kesimpulan Implementasi Model Sistem Pembuka Pintu Otomatis Menggunakan Mikrokontroler328 dirancang dan dibuat sebagai prototipe untuk menampilkan bahwa banyak sekali pengendali pintu otomatis yang dapat kita gunakan dengan memanfaatkan konsep gerakan dan menggunakan keamanan berbentuk password. Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa sistem telah dibuat sesuai dengan struktur dan sistem telah berfungsi dengan baik. Alat yang dibuat memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan alat ini mudah untuk di gunakan, mudah untuk membangun / mempelajari sistemnya serta komponen komponen pembangun sistem yang mudah di temukan. Kekurangan dari sistem ini adalah terdapat sensor gerak yang hanya bisa mendeteksi sejauh 5 meter saja dan instalasi kabel pada alat terlalu banyak. 1.5. Saran Implementasi Model Sistem Pembuka Pintu Otomatis Menggunakan Mikrokontroler328 ini masih perlu dikembangkan, khususnya pada sistem keamanan nya dapat ditambahkan objek yang akan dikendalikan atau dikontrol seperti pengontrolan keamanan finger print dan sensor suara, akan lebih baik dengan cctv untuk mengetahui orang yang diluar rumah.
DAFTAR PUSTAKA Ebiezer, R.Supriyanto. 2013. Pembuka Pintu Otomatis Menggunakan Avr Atmega 8535 Dan Sensor Pir. Rizal Alfiannor. 2014. Pengertian Speaker. Tri Rahajoeningroem,Wahyudin. 2013. Sistem Keamanan Rumah Dengan Monitoring Menggunakan Jaringan Telepon Selular. Nanda Surya P. 2011. Bel Listrik Wireless Otomatis Menggunakan Sensor Passive Infrared Berbasis Mikrokontroler Atmega8. David Guna. 2006. Mikrophone dan Macam-macam Mikrophone. Elisa. 2010. Komponen Elektronika Motor Servo. E.Waskito, Ramadian Agus Triyono. 2013. Miniatur Otomatisasi Bel Listrik Dan Pintu Gerbang Sekolah Menggunakan Mikrokontroler Atmega8l. B.Arifin. 2005. Pengertian Sensor dan Jenis-jenis Sensor Pada Pintu Otomatis. Djuandi. 2011. Mikrokontroler AtMega328 Arduino Uno dan Pengertian Mikrokontroler. Handy Wicaksono. 2014. Pengertian Limit Switch. Adi.J. 2013. Crystal Microphone atau Piezoelektris Microphone.