Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.13 No.4 Tahun 2013 PENGUKURAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN INDEKS MUTU HIDUP SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DI PROVINSI JAMBI Azizah1 Abstrack Quality of human resources is inseparable from the work productivity of the human resources , since the quality of human resources can be seen from his productivity . Quality of human resources as well as the subject of development can determine the level of productivity will also determine the success of development and productivity is the driving force for economic development . So it can be said that the improvement of the quality of human resources is reflected in the contribution to economic growth is getting better . Factors affecting the quality of the society at large is the factor income , educational factors and health factors . Improvement of health , education and income levels give you an idea on improving the quality significantly. Based on estimates using the OLS method , showing the influence of the human development index (HDI) and the Quality of Life Index ( IMH ) on labor productivity Jambi province has a positive and significant effect can be seen from the calculated value of t is greater than t - table . Keywords: The Quality of Life Index (IMH), The Human Development Index, and Labor Productivity produktifitas mereka. PENDAHULUAN Dalam era perekonomian pasar bebas Hidayat dan Delyuzer (1998) menyatakan dewasa ini Provinsi Jambi sebagai negara bahwa kualitas sumber daya manusia sebagai berkembang terus dihadapkan oleh berbagai subjek pembangunan disamping dapat kendala pembangunan. Hal ini disebabkan menentukan tinggi rendahnya produktifitas juga karena persaingan antar negara dalam era akan menentukan keberhasilan pembangunan globalisasi terutama dibidang ekonomi semakin dan produktifitas adalah motor penggerak bagi tajam. Kunci utama dalam memenangkan pembangunan ekonomi. Jadi dapat dikatakan persaingan tersebut adalah adanya sumber daya bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas. manusia dicerminkan pada kontribusi terhadap Kualitas sumber daya manusia sangat pertumbuhan ekonomi yang semakin baik. berkaitan erat dengan masalah pembangunan Menurut Tjiptoherijanto (2000), Faktor yang karena sumber daya manusia merupakan faktor mempengaruhi kualitas masyarakat secara luas yang esensial dalam menentukan perkembangan adalah faktor pendapatan, faktor pendidikan dan suatu bangsa. Dimana dengan kualitas yang faktor kesehatan. Peningkatan derajat kesehatan, baik yang dimiliki oleh masyarakat akan tingkat pendidikan dan pendapatan memberikan menyebabkan mereka mempunyai kemampuan gambaran pada peningkatan kualitas masyarakat untuk berpartisipasi dalam secara signifikan. pembangunan(Sumitro, 1994). Gambaran mengenai sumber daya manusia Pemikiran ini dilandasi oleh kenyataan dapat diperoleh dengan menggunakan alat ukur bahwa semakin pesatnya kemajuan teknologi berupa indikator komposit objektif yang dikenal yang menuntut berbagai penyesuaian luas dengan Indeks Mutu Hidup (IMH). IMH kemampuan sumber daya manusia untuk dapat mencerminkan tingkat pendidikan dan menguasai, mengembangkan dan memanfaatkan kesehatan yang terdiri dari tiga komponen yaitu ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga : Pertama, angka melek huruf. Kedua, angka tercipta pula kualitas dan cara kerja yang harapan hidup. Ketiga, angka kematian bayi. mampu menghadapi berbagai tantangan dan Selain itu gambaran mengenai kualitas sumber kendala pembangunan di era globalisasi saat ini. daya manusia sebagai faktor yang paling Oleh karena itu kualitas sumber daya manusia dominan dalam pembangunan dapat diukur juga perlu ditingkatkan. dengan menggunakan pendekatan Indeks Kualitas sumber daya manusia tidak Pembangunan Manusia (IPM). IPM ini terlepas dari produktifitas kerja dari sumber terdiri dari tiga komponen yaitu : Pertama, daya manusia tersebut, karena sumber daya pendidikan, yang diukur dengan angka melek manusia yang berkualitas dapat dilihat dari huruf dan rata-rata lama bersekolah. Kedua, produktifitas kerjanya (Simanjuntak, l995). derajat kesehatan yang terbaca dari angka Terjadinya peningkatan kualitas masyarakat harapan hidup. Ketiga, pendapatan penduduk akan berdampak terhadap peningkatan yang diukur dengan tingkat daya beli masyarakat (purchasing power parity). Komponen pendidikan merupakan salah 1 Dosen Fak. Ekonomi Universitas Batanghari
144 Pengukuran Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Indeks Pembangunan Manusia Dan Indeks Mutu Hidup Serta Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.13 No.4 Tahun 2013 satu bentuk investasi dalam sumber daya kualitas sumber daya manusia haruslah dimulai manusia yang memberikan sumbangan langsung dari bawah, yaitu dari pendidikan dasar terhadap pertumbuhan ekonomi melalui sehingga sejak dini manusia mempunyai peningkatan ketrampilan dan produktifitas otonomi berfikir sendiri dan mampu bersikap karena pendidikan berfungsi menyiapkan salah mandiri. satu input dalam proses produksi yaitu tenaga Di Provinsi Jambi, perkembangan kerja agar dapat kerja dengan produktif karena komponen pendidikan dan komponenkualitasnya dan pada umumnya orang yang komponen lain seperti: komponen kesehatan mempunyai pendidikan lebih tinggi akan dan komponen pendapatan penduduk mempunyai wawasan yang lebih luas terutama mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini penghayatan akan pentingnya produktivitas. dapat dilihat secara rinci pada tabel 1.1 sebagai Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan berikut : Tabel 1.1 Perkembangan Komponen-Komponen Indeks Mutu Hidup (IMH) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Provinsi Jambi Periode tahun 2000-2012 Tahun Kematian Bayi (IMR) 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
56 53 49 44 41 38 32 30 28 26 23 22 21
Komponen-komponen IMH dan IPM Harapan Hidup Melek Huruf Rata-rata Lama (tahun) (%) Bersekolah (Tahun) 63,5 92,7 6,7 64,0 93,7 6,8 65,8 94,6 6,9 66,9 94,7 7,0 67,5 94,7 7,4 67,6 95,8 7,4 68,5 96,0 7,5 68,5 96,2 7,6 68,6 96,3 7,6 68,8 96,5 7,8 69,0 96,6 7,9 69,2 96,8 8,2 69,6 97,1 8,4
Sumber: BPS Provinsi Jambi, 2012 (data diolah) Pendidikan melalui indikator melek huruf dan rata-rata lama bersekolah di Provinsi Jambi dalam kurun waktu 2000 - 2012 mengalami peningkatan yang cukup berarti, ini terbukti dengan meningkatnya angka melek huruf dari 92,7 % pada tahun 2000 menjadi 97,1 % pada tahun 2012. Demikian pula dengan persentase rata-rata lama bersekolah juga mengalami peningkatan pada tahun 2000 yaitu dari 6,7 tahun sehingga pada tahun 2012 menjadi 8,4 tahun. Komponen kesehatan juga menjadi salah satu dimensi penting sebagai refleksi kualitas sumber daya manusia. Sehingga sangat memungkinkan sekali apabila derajat kesehatan diperbaiki akan berpengaruh secara langsung terhadap kemampuan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan derajat kesehatan suatu penduduk tercermin dari penurunan angka kematian bayi, perbaikan status gizi serta peningkatan umur harapan hidup penduduk karena semakin tinggi kesadaran mereka akan pentingnya hidup sehat, pada akhirnya akan memperpanjang usia harapan hidup. Angka harapan hidup di Provinsi Jambi mengalami kenaikan, yaitu pada tahun 2000 dari 63,5 tahun meningkat pada tahun 2012 menjadi 69,6 tahun.
Konsumsi Riil Percapita(Rp) 557.230 575.130 585.600 595.490 615.000 618.720 620.800 621.700 622.990 628.250 632.600 647.800 661.600
Dan angka kematian bayi di Provinsi Jambi turun dari 56 jiwa per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2000 menjadi 21 jiwa per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Hal ini mencerminkan derajat kesehatan penduduk Jambi yang kian membaik. Komponen Pendapatan masyarakat yang diukur dengan tingkat daya beli masyarakat (purchasing power parity) akan mempengaruhi kemampuan manusia dalam mengakses kehidupan yang layak atau melakukan pengeluaran untuk kesehatan, pendidikan ketrampilan serta pemenuhan kebutuhan fisik minimum. Dengan kata lain akan menggambarkan kemampuan penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin meningkatnya konsumsi rill perkapita maka daya beli masyarakat juga semakin tinggi. Hal ini menunjukan adanya peningkatan kualitas masyarakat karena peningkatan daya beli dan konsumsi memungkinkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan lebih baik lagi. Sepanjang periode tahun l9992012 komponen daya beli yang mengukur konsumsi rill perkapita di Provinsi Jambi mengalami peningkatan yang cukup baik dari Rp 557.230 pada tahun 2000 meningkat
145 Pengukuran Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Indeks Pembangunan Manusia Dan Indeks Mutu Hidup Serta Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.13 No.4 Tahun 2013 menjadi Rp 620.800 pada tahun 2006 dan meningkat lagi menjadi Rp. 661.600 pada tahun 2012. Komponen-komponen yang termasuk kedalam Indeks Mutu Hidup Dan lndeks Pembangunan Manusia terlebih dahulu di cari indeksnya agar diperoleh nilai Indeks Mutu Hidup dan ni1ai Indeks Pembangunan Manusia itu sendiri. Bertitik tolak dari uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk melihat keadaan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Jambi melalui dua pendekatan yaitu pertama, Pendekatan lndeks Mutu Hidup (IMH) dan kedua, Pendekatan lndeks Pembangunan Manusia (IPM). Sesuai dengan latar belakang penelitian diatas maka yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah : a) Bagaimanakah keadaan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Jambi dilihat dari perkembangan komponen-komponen Indeks Mutu Hidup? b) Bagaimanakah keadaan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Jambi dilihat dari perkembangan komponen-komponen lndeks Pembangunan Manusia? c) Bagaimana pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Mutu Hidup (IMH) terhadap Produktivitas Tenaga Kerja di Provinsi Jambi. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan yang kemudian dirumuskan kedalam permasalahan pokok diatas, maka penelitian ini bertujuan : a) Untuk mengetahui keadaan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Jambi dilihat dari perkembangan komponen-komponen Indeks Mutu Hidup. b) Untuk mengetahui keadaan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Jambi dilihat dari perkembangan komponen-komponen lndeks Pembangunan Manusia. c) Untuk mengetahui berapa besar pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Mutu Hidup (IMH) terhadap Produktivitas Tenaga Kerja di Provinsi Jambi. Hipotesis 1. Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap produktivitas tenaga kerja di Provinsi Jambi. 2. Diduga ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Indeks Mutu Hidup (IMH) terhadap produktivitas tenaga kerja di Provinsi Jambi.
METODE PENELITIAN Untuk menjawab permasalahan dan tujuan penelitian digunakan alat analisis deskiptif kualitatif dan kuantitatif, yaitu: Merupakan analisis yang bertujuan memberikan depenelitian atau gambaran mengenai perkembangan kualitas sumber daya manusia melalui indeks mutu hidup dan indeks perkembangan manusia di Provinsi Jambi. Berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, model yang digunakan adalah sebagai berikut: Model Indeks Penelitian a) Model untuk indeks mutu hidup (IMH)
IKB IHH Indeks MH IMH 3
Dimana: IMH = Indeks Mutu Hidup IKB = Indeks Kematian Bayi IHH = Indeks Harapan Hidup Indeks MH = Indeks Melek Huruf b) Model untuk indeks pembangunan manusia (IPM)
IPM
IHH INDEXMH LS PP 4
Dimana: IPM IHH IMH LS PP
= Indeks Pembangunan Manusia = Indeks Harapan Hidup = Indeks melek huruf = Rata-rata Lama Sekolah = Indeks Pendapatan perkapita(daya beli) Persamaan Regresi Metode kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model ekonometrika. Metode analisis yang dipakai dalam model regresi linear berganda. Metode ini dikemukakan oleh Carl Friedrich Gauss. Metode OLS adalah metode analisis regresi yang paling kuat dan populer. Untuk melihat pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap Produktivitas Tenaga Kerja maka dapat dinyatakan dalam fungsi sebagai berikut: Y = f(X1, X2) Dengan spesifikasi model ekonometrika: Y = + 1 X1 + 1 X2 + Dimana: Y = Produktivitas tenaga kerja (persen) X1 = Indeks Pembangunan Manusia (persen) X2 = Indeks Mutu Hidup (persen) α = intercept 1, 2 = koefisien regresi = term error (kesalahan
146 Pengukuran Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Indeks Pembangunan Manusia Dan Indeks Mutu Hidup Serta Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.13 No.4 Tahun 2013 pengganggu) Dengan hipotesis:
dY > 0, terdapat hubungan positif antara dX 1 variabel X terhadap Y, asumsi ceteris paribus. Untuk menghitung nilai Produktivitas tenaga kerja dipakai rumus sebagai berikut:
Pr oduktivitas
PDRB JumlahTenagaKerja
Kriteria Pengambilan Keputusan: H0 diterima apabila t-hitung > t-tabel Ha diterima apabila t-hitung < t-tabel 3. F-statistik (Uji Serempak) F-statistik (Uji Serempak) diperlukan untuk mengetahui hubungan antara seluruh variabel independen secara serempak (bersama-sama) terhadap variabel independen. Rumus T-test : R2 / k 1 F hitung (1 R 2 ) / n k Keterangan : k = jumlah variabel + intercept R = residual Hipotesis :
Goodness of Fit (Uji Kesesuaian) Untuk melihat Goodness of Fit dari hipotesis tersebut maka perlu dilakukan uji statistik, yaitu: 1. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi dilakukan untuk H0 : 1 2 0 melihat seberapa besar variasi variabel-variabel Ha : 1 2 0 independen secara bersama-sama mampu Kriteria Pengambilan Keputusan: memberi penjelasan mengenai variasi variabel H0 diterima apabila F-hitung < F-tabel dependen. Ha diterima apabila F-hitung > F-tabel 2. T-test (Uji Parsial) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji parsial diperlukan untuk mengetahui Perkembangan Indeks Mutu Hidup apakah hubungan antara variabel independen Penduduk Provinsi Jambi secara individu dan variabel dependen Indeks mutu hidup akan meningkat seiring signifikan atau tidak. terjadinya perbaikan pada setiap komponenRumus T-test : komponen indeks mutu hidup yang (b b) t hitung i mengindikasikan skala kualitas sumber daya Sbi manusia di Provinsi Jambi yang lebih baik. Keterangan : Perbaikan komponen tersebut meliputi bi = Koefisien variabel independen ke-i peningkatan usia harapan hidup sebagai salah b = Nilai hipotesis nol satu refleksi dari turunnya angka kematian bayi Sbi = Simpangan baku dari variabel serta peningkatan yang terjadi pada persentase independen ke-i penduduk yang melek huruf. Nilai Indeks Mutu Hipotesis : Hidup merupakan nilai terlebih dahulu dicari H0 : β = 0 indeksnya masing-masing. Ha : β 0 Tabel 1.2 Perkembangan Komponen-komponen Indeks Mutu Hidup Propinsi Jambi periode Tahun 2000-2012 Tahun
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Komponen-komponen Indeks Mutu Hidup Angka Kematian Bayi (IMR) 56 53 49 44 41 38 32 30 28 26 23 22 20
Angka Harapan Hidup (Tahun) 63,5 64,0 65,8 66,9 67,5 67,6 68,5 68,5 68,6 68,8 69,0 69,2 69,9
Angka Melek Huruf (%) 92,7 93,7 94,6 94,7 94,7 95,8 96,0 96,2 96,3 96,5 96,6 96,8 97,1
Indeks Mutu Hidup (%) 56,32 57,20 59,34 61,03 61,99 62,53 64,20 64,50 64,88 65,36 65,98 66,30 66,68
Sumber : Susenas, BPS Provinsi Jambi Tahun 2000-2010 Hal tersebut diatas menjadi salah satu tidak di masukannya komponen pendapatan, contoh kelemahan indeks mutu hidup sebagi disamping bahwa dua komponen pertamanya pengukur kualitas sumber daya manusia yaitu (angka harapan hidup dan angka kematian bayi)
147 Pengukuran Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Indeks Pembangunan Manusia Dan Indeks Mutu Hidup Serta Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.13 No.4 Tahun 2013 kurang lebih mengukur hal yang sama (derajat kesehatan). Dan hal ini pulalah yang melatarbelakangi dikembangkannya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Perkembangan komponen Indeks Pembangunan Manusia Dalam indeks pembangunan manusia diasumsikan tiga komponen penting yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia yakni tercermin melalui (1) angka harapan Tabel 1.3 Perkembangan Indeks Pembangunan 2012
hidup (2) angka melek huruf dan rata-rata lama bersekolah (3) komponen daya beli. Pada pembahasan ini akan dibahas dua komponen yaitu rata-rata lama bersekolah dan komponen daya beli masyarakat, karena untuk angka harapan hidup dan angka melek huruf telah dibahas dalam perkembangan komponen indeks mutu hidup pada pembahasan sebelumnya. Manusia Provinsi Jambi Periode tahun 2000-
Tahun
Indeks Harapan Hidup
Indeks Pendidikan
Indeks Daya Beli
Indeks Pembangunan Manusia
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
64,17 65,00 68,00 69,83 70,83 71,00 72,50 72,50 72,67 73,00 73,33 73,67 74,43
76,85 77,74 78,56 78,85 79,73 80,47 80,82 81,17 81,24 81,82 82,10 82,90 83,56
59,44 63,58 66,00 68,29 72,80 73,66 74,14 74,34 74,64 75,86 76,86 80,38 81,15
66,82 68,77 70,85 72,32 74,45 75,04 75,82 76,00 76,18 76,89 77,43 78,98 79.67
Sumber : BPS Provinsi Jambi, 2012 (Data Diolah) Secara umum kinerja pembangunan Pembangunan Manusia di Provinsi Jambi jika manusia di Provinsi Jambi selama periode 2000dibandingkan dengan indeks daya beli maupun 2012 telah mengalami peningkatan yang cukup indeks harapan hidup. baik. Berdasarkan perhitungan Badan Pusat Kondisi Produktivitas Tenaga Kerja Provinsi Statistik (lihat lampiran teknik perhitungan IPM Jambi hal. 77), Indeks pembangunan Manusia di Produktivitas adalah tingkat output yang Provinsi Jambi naik dari 66,82 % pada tahun dihasilkan oleh tenaga kerja dalam satu periode 2000 menjadi 75,82 % pada tahun 2006, dan tertentu, yang mana tingkat produktivitas terus meningkat pada tahun 2011 mencapai diperoleh dari perbandingan antara nilai produk angka 78,98 %. Sepanjang tahun 2000-2012 regional domestik bruto provinsi dibagi dengan Indeks Pendidikan telah mencapai angka diatas jumlah tenaga kerja dalam provinsi tersebut. 75 sedangkan untuk indeks harapan hidup dan Dari kondisi nilai PDRB provinsi Jambi dan indeks daya beli masih berkisar dibawah angka jumlah tenaga kerja selama periode 2000 – 2012 75. Jadi dapat disimpulkan bahwa Indeks maka diperolehlah nilai produktivitas tenaga pendidikan memberikan kontribusi yang besar kerja dalam satuan persen seperti terlihat pada terhadap pembentukan nilai Indek tabel dibawah ini: Tabel 1.4 Kondisi Produktivitas Tenaga Kerja Provinsi Jambi Periode tahun 2000-2012 Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
PDRB atas dasar harga konstan (juta rupiah) 3.181.313,00 9.569.242,41 10.205.592,30 10.803.423,29 11.343.279,54 11.953.885,47 12.619.972,18 13.363.620,73 14.275.161,35 15.297.770,57 16.274.907,72 17.465.253,00
Jumlah Tenaga Kerja (orang) 1.879.383 1.923.587 1.919.075 1.972.452 2.037.964 1.800.060 1.819.685 1.838.867 1.876.353 1.957.410 2.002.357 2.023.932
Produktivitas (persen) 169.27 497.47 531.79 547.72 556.60 664.08 693.53 726.73 760.79 781.53 812.79 862.94
148 Pengukuran Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Indeks Pembangunan Manusia Dan Indeks Mutu Hidup Serta Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.13 No.4 Tahun 2013 2012
18.287.650,00
2.070.299
883.33
Sumber :BPS Provinsi Jambi data diolah,2012 provinsi Jambi (dalam persen) Hasil Persamaan Regresi Dari hasil analisis regresi linier berganda X1 = Indeks Pembangunan dengan menggunakan metode OLS, dapat Manusia (IPM) (dalam persen) ditarik suatu bentuk model persamaan untuk X2 = Indeks Mutu Hidup (IMH) analisis Pengaruh Indeks Pembangunan (dalam persen) Manusia (IPM) dan Indeks Mutu Hidup (IMH) = intercept terhadap Produktivitas tenaga kerja . = koefisien regresi 1, 2 Fungsinya adalah sebagai berikut: = term error (kesalahan Y = f (X1,X2 ) pengganggu) Spesifikasi model ekonometrik setelah Berdasarkan regresi linear berganda dengan dilogaritmakan: menggunakan bantuan program komputer SPSS LogY = + 1 LogX1 + 1 LogX2 + 19.0 diperoleh hasil estimasi sebagai berikut: Di mana: Y = Produktivitas tenaga kerja Tabel 1.5. Hasil Persamaan Regresi Model 1 (Constant) IPM IMH
Unstandardized Coefficients B Std. Error -10.776 2.143 7.245 1.145 8.157
Standardized Coefficients Beta
2.099
t
Sig.
.886
-5.028 6.328
.000 .000
.936
3.408
.001
Dari tabel di atas kemudian dimasukkan dalam persamaan regresi tenaga kerja Provinsi Jambi. Hal ini dapat LogY = -10,776 + 7,245 LogX1 + 8,157 LogX2 Dari persamaan regresi yang telah dilihat dari koefisien IPM sebesar 8,157 diperoleh maka dapat dibuat interpretasi yang artinya bahwa setiap kenaikan 1% terhadap model ataupun hipotesa yang telah Indeks Mutu Hidup (IMH) akan diambil sebelumnya. Adapun hasil interpretasi mengakibatkan kenaikan Produktivitas adalah sebagai berikut: tenaga kerja Provinsi Jambi sebesar 8,157 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) %, dengan asumsi ceteris paribus. mempunyai pengaruh positif terhadap 3. Nilai konstanta dalam persamaan diatas Produktivitas tenaga kerja Provinsi Jambi. sebesar -10.776 mengartikan apabila Indeks Hal ini dapat dilihat dari koefisien IPM Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks sebesar 7.245 yang artinya bahwa setiap Mutu Hidup (IMH) tidak turut kenaikan 1% Indeks Pembangunan mempengaruhi maka nilai Produktivitas Manusia (IPM) akan mengakibatkan tenaga kerja Provinsi Jambi turun sebesar kenaikan Produktivitas tenaga kerja 10,776 persen. Provinsi Jambi sebesar 7.245%, dengan Goodness of Fit Test (Uji Kesesuaian) asumsi ceteris paribus. Dari hasil uji signifikansi maka diperoleh data 2. Indeks Mutu Hidup (IMH) mempunyai pada table berikut ini : pengaruh positif terhadap Produktivitas Tabel 1.6. Hasil Persamaan Regresi Change Statistics Adjusted R Square .875
Model R R Square 1 .947a .896 a. Predictors: (Constant), IMH, IPM b. Dependent Variable: Produktivitas
Std. Error of the Estimate 49.594260
Dari tabel di atas diperoleh beberapa data yang diinterpretasikan dalam uji signifikansi antara lain: a. Koefisien Determinasi (R2) Dari hasil regresi didapat nilai R2 sebesar 0.896. Hal ini menggambarkan bahwa variabelvariabel independen secara bersama-sama
R Square Change .896
F Change 43.075
df1 2
df2 10
Sig. F Change .000
DurbinWatson .701
mampu memberi penjelasan mengenai variabel dependen sebesar 89,6 % sedangkan sisanya sebesar 10,4% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model atau dijelaskan dalam term of error ( ). b. T-test (Uji Parsial)
149 Pengukuran Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Indeks Pembangunan Manusia Dan Indeks Mutu Hidup Serta Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.13 No.4 Tahun 2013 1. Uji Hipotesis 1 Perumusan Hipotesis : Ho : β1 = 0, Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (X1) secara parsial terhadap Produktivitas tenaga kerja Provinsi Jambi (Y) Ha : β1 ≠ 0, Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (X1) secara parsial terhadap Produktivitas tenaga kerja Provinsi Jambi (Y) Hasil perhitungan statistik diperoleh untuk variabel Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (X1), diperoleh nilai t hitung = 6,328 dengan signifikansi t sebesar 0,000. Dengan menggunakan signifikansi dan α = 0,05, nilai t tabel dengan df = n-k-1 = 13-1-1 = 11 diperoleh t tabel sebesar 1,796. Maka t hitung (6,328 > 1,796).nilai t tabel dengan.Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang positif antara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terhadap Produktivitas tenaga kerja Provinsi Jambi. Hasil signifikansi pengujian sebesar 0,000 menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 menggambarkan pengaruh yang signifikan antara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (X1) terhadap Produktivitas tenaga kerja Provinsi Jambi (Y). Dengan demikian maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (X1) secara parsial terhadap Produktivitas tenaga kerja Provinsi Jambi (Y) diterima. 2. Uji Hipotesis 2 Perumusan Hipotesis : Ho : β2 = 0, Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Indeks Mutu Hidup (IMH) (X2) secara parsial terhadap Produktivitas tenaga kerja Provinsi Jambi (Y) Ha : β2 ≠ 0, Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Indeks Mutu Hidup (IMH) (X2) secara parsial terhadap Produktivitas tenaga kerja Provinsi Jambi (Y) Hasil perhitungan statistik diperoleh untuk variabel Indeks Mutu Hidup (IMH) (X2), diperoleh nilai t hitung = 3,408 dengan signifikansi t sebesar 0,001. Dengan menggunakan signifikansi dan α = 0,05, nilai t tabel dengan df = n-k-1 = 13-1-1 = 11 diperoleh t tabel sebesar 1,796. Maka t hitung (3,408 > 1,796).nilai t tabel dengan.Hal ini menunjukkan ada pengaruh yang positif antara Indeks Mutu Hidup (IMH) terhadap Produktivitas tenaga kerja Provinsi Jambi. Hasil signifikansi pengujian sebesar 0,001 menunjukkan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05
menggambarkan pengaruh yang signifikan antara Indeks Mutu Hidup (IMH) (X2) terhadap Produktivitas tenaga kerja Provinsi Jambi (Y). Dengan demikian maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Indeks Mutu Hidup (IMH) (X2) secara parsial terhadap Produktivitas tenaga kerja Provinsi Jambi (Y) diterima. c. F-test (Uji Serempak) Untuk mengetahui apakah variable Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mempunyai pengaruh positif terhadap Produktivitas tenaga kerja Provinsi Jambi., secara bersama-sama maka dapat diuji melalui F-test. = 5%; N = n-k = 13-1-1 = 11 F-tabel = 4,84 F-hitung = 43,075 Kriteria Pengambilan Keputusan: H0 diterima jika F-hitung < F-tabel Ha diterima jika F-hitung > F-tabel Keputusan; Ha diterima, karena F-hitung > F-tabel yaitu 43,075 > 4,84. Ini berarti bahwa variable Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan variable Indeks Mutu Hidup (IMH) secara serempak berpengaruh nyata terhadap variable Produktivitas tenaga kerja Provinsi Jambi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a) Perkembangan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Jambi selama periode 2000-2012 mengalami peningkatan yang sangat berarti yang digambarkan melalui semakin mengecilnya tingkat kematian bayi (IMR) dan meningkatnya usia harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama bersekolah serta meningkatnya daya beli masyarakat. b) Angka IMH di Provinsi Jambi pada periode 2000-2012 mengalami peningkatan yang cukup baik dari 56,32 % menjadi 66,30 %. kenaikan ini disebabkan oleh semakin membaiknya angka-angka pada semua komponen yang termasuk kedalam komponen-komponen Indeks Mutu Hidup tersebut (peningkatan angka harapan hidup sebagai salah satu refleksi dari penurunan angka kematian bayi, dan peningkatan angka melek huruf). c) Begitu pula untuk angka IPM pada periode yang sama, yaitu 2000-2012, angka IPM di Provinsi Jambi mengalami Peningkatan
150 Pengukuran Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Indeks Pembangunan Manusia Dan Indeks Mutu Hidup Serta Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Di Provinsi Jambi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.13 No.4 Tahun 2013 dari 66,82 % menjadi 78,98 %. Peningkatan pada angka IPM ini pun disebabkan karena terjadinya peningkatan pada semua komponen yang termasuk kedalam komponen Indeks Pembangunan Manusia yaitu terjadinya peningkatan pada usia harapan hidup. tingkat pendidikan dan konsumsi rill perkapita atau daya beli masyarakat. d) Salah satu kelemahan IMH sebagai pengukur kualitas sumber daya manusia sekaligus yang melatarbelakangi dikembangkannya IPM, disamping dua komponen utama IMH kurang lebih mengukur hal yang sama yaitu derajat kesehatan, adalah tidak dimasukannya komponen pendapatan. Padahal pendapatan menjadi penunjang utama dalam mengakses komponen kesehatan dan pendidikan. e) Berdasarkan hasil estimasi dengan menggunakan metode OLS, menunjukkan pengaruh indeks pembangunan manusia (IPM) dan Indeks Mutu Hidup (IMH) terhadap produktivitas tenaga kerja Provinsi Jambi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dapat dilihat dari nilai t-hitung lebih besar daripada t-tabel. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, pada kesempatan ini penulis memberikan saran sebagai berikut: a) Perlu kiranya pemerintah untuk mempertimbangkan tentang pengembangan kualitas sumber daya manusia secara lebih lanjut. Seperti penyediaan berbagai fasilitas-fasilitas yang mendukung dalam peningkatan sumber daya manusia diantaranya penyediaan fasilitas kesehatan, pendidikan dan teknologi yang memadai serta pemerataan distribusi pendapatan sudah waktunya untuk lebih ditingkatkan lagi, agar sumber daya manusia sebagai pelaksana pembangunan di Provinsi Jambi akan lebih siap dalam menghadapi tantangan dan hambatan pembangunan. b) Berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, disarankan adanya peran pemerintah secara konsisten dan bertanggung jawab dalam menangani permasalahan yang terkait dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga lebih terkoordinasi dengan baik dan agar dapat mencapai hasil yang optimal serta sesuai harapan. DAFTAR PUSTAKA
Lincolin, 2011, ”Ekonomi Pembangunan”, Edisi Kelima, UPP STIM YKPN, Yogyakarta BPS, 2012, ”Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Jambi tahun 2000-2012”, BPS Provinsi Jambi. , 2012, ”Jambi Dalam Angka tahun 20002012”, BPS Provinsi Jambi. , 2002, ”Laporan Pembangunan Manusia 2002 : Menuju Konsensus Baru”, BPS BAPPENAS UNDP. , 2011, ”Sensus Penduduk tahun20002012”, BPS Provinsi Jambi. , 2011, ”Susenas tahun 2000-2012”, BPS Provinsi Jambi. Brata, 2006, ”Analisis Respon Kemiskinan terhadap Pertumbuhan Ekonomi” FE-UNJA, Jambi. Djojohadikusumo, Sumitro, 1994, ”Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan”, LP3ES, Jakarta. Hidayat dan Delyuzer, 1998, ”Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Menghadapi Era Industrialisasi”, Balai Pustaka, Jakarta. Hwantara, Wijaya Kuslin, 2009, ”Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia”, Sumber Daya Manusia, 5 September 2012, http://Sumberdayamanusia.com. Kuncoro, Mudrajad, 2004, ”Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah, dan Kebijakan”, Edisi Ketiga, Yogyakarta. Maqin, R.Abdul, 2008, ”Indeks Pembangunan Manusia”, Komponen IPM, 9 September 2012, http://KomponenIPM.com. Mulyadi, S, 2004, ”Ekonomi Sumber Daya Manusia : Dalam Perspektif Pembangunan”, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Nafis, 1992, ”Manajemen Tenaga Pendidikan”, Mimbar Pendidikan No.3 University Press, IKIP Bandung. Nurulpaik, Lik, 2005, ”Pendidikan Sebagai Investasi”, Pikiran Rakyat, 5 September 2012, http://PikiranRakyat.com. Rusli, S, 1992, ”Pengantar Ilmu Kependudukan”, LP3ES, Jakarta. Saleh, 1997, ”Tenaga Kerja, Produktifitas dan Kecenderungannya”, Dewan Produktifitas Nasional, Jakarta. Simanjuntak, 1995, ”Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia”, LPER FE Universitas Provinsi Jambi, Jakarta. Simanjuntak, Payaman J, 1992, ”Sumber Daya Arsyad,
Pengukuran Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Indeks Pembangunan Manusia Dan Indeks Mutu Hidup Serta Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Di Provinsi Jambi
151
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.13 No.4 Tahun 2013 Manusia, Kesempatan Kerja Dalam Pembangunan Ekonomi”, LP FE-UI, Jakarta. Sitinjak, Tony, 2003, ”Hubungan Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi”, IPM, 9 September 2012, http://IPM.com. Sukirno, Sadono, 2008, ”Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan”, Cetakan II Kencana Predana Media Group, Jakarta. Soelistianingsih, 2008, ”Pengaruh Pembangunan Manusia terhadap Pembangunan Ekonomi” FE-UNJA, Jambi Tjiptoharianto, Pridjono, 2000, ”Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan Nasional”, LPER FE-UI, Jakarta. Tjiptoherijanto, Pridjono, dan Budhi Soesetyo, 1994, ”Ekonomi Kesehatan”, Rineka Cipta, Jakarta.
152 Pengukuran Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Indeks Pembangunan Manusia Dan Indeks Mutu Hidup Serta Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Di Provinsi Jambi