JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN SOSIOLOGI ANTROPOOGI
HUBUNGAN OUTDOOR LEARNING METHOD DAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA XI IPS SMAN 2 BOYOLALI TAHUN 2016/2017
DISUSUN OLEH : MUNTARI DIAN NURBAITTI NIM: K8413050
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA April 2017
ABSTRAK
Muntari Dian Nurbaitti, K8413050. HUBUNGAN OUTDOOR LEARNING METHOD DAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SOSILOGI KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. April 2017. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui : (1) Hubungan antara Outdoor Learning Method dan prestasi belajar mata pelajaran Sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran 2016/2017. (2) Hubungan antara Bimbingan Belajar dan prestasi belajar mata pelajaran Sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran 2016/2017. (3) Hubungan Outdoor Learning Method dan Bimbingan Belajar dengan Prestasi Belajar mata pelajaran Sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran 2016/2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Boyolali tahun ajaran 2016/2017,yang berjumlah 113 siswa. Sampel yang digunakan sejumlah 60 siswa diambil dengan teknik simple random sampling . Teknik pengumpulan data diakukan dengan angket dan tes. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) hipotesis 1 “Terdapat hubungan antara Outdoor Learning Method dengan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran 2016/2017”, diterima, karena r y = 0,490 dan p = 0,000. (2) hipotesis 2 “Terdapat hubungan antara bimbingan belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran sosiologi siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran 2016/2017”, diterima, karena r y= 0,999 dan p = 0,000. (3) hipotesis 3 “Terdapat hubungan antara Outdoor Learning Method dan bimbingan belajar dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI Ilmu Pengetahuan Sosial SMA Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran 2016/2017”, diterima karena r table n53= 0,266, dan R hitung 0,999. Kata Kunci: Penelitian Kuantitatif, Outdoor Learning Method, Bimbingan Belajar dan Prestasi Belajar.
1
ABSTRACT MUNTARI DIAN NURBAITTI, K8413050: CORRELATION BETWEEN OUTDOOR LEARNING METHOD AND LEARNING GUIDANCE SIMULTANEOUSLY TOWARD SOCIOLOGY ACHIEVEMENT OF THE ELEVENTH GRADE OF SOCIAL SCIENCE CLASS STUDENTS OF SMA N 2 BOYOLALI STUDENTS IN ACADEMIC YEAR OF 2016/2017. Essay. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University. 2017. The research was carried out to find out: 1. The correlation between Outdoor Learning Method toward Sociology Achievement of The Eleventh Grade of Social Science Class Students Of SMA N 2 Boyolali Students In Academic Year Of 2016/2017. 2. The correlation between Learning Guidance toward Sociology Achievement of The Eleventh Grade of Social Science Class Students Of SMA N 2 Boyolali Students In Academic Year Of 2016/2017. 3. The correlation between Outdoor Learning Method and Learning Guidance toward Sociology Achievement of The Eleventh Grade of Social Science Class Students Of SMA N 2 Boyolali Students In Academic Year Of 2016/2017. The research applied quantitatif correlational descriptive method. The population in this research are all social science studenst belonging to grade XI of SMA Negeri 2 Boyolali school year 2016/2017 which aggregate 113 students. This research used 60 students as the samples taken by using simple random sampling technique. The method of data collection done by using questionnaire and test. Based on the research result, it can be concluded that: (1) hypothesis 1 “There correlation between Outdoor Learning Method and Sociology achievement of the eleventh grade of social science class students of SMA N 2 Boyolali in academic year of 2016/2017, was accepted. This case could be known from the data analysis result that showed r y = 0,490 with significant value p = 0,000. (2) hypothesis 2 “There correlation between learning guidance and Sociology achievement of the eleventh grade of social science class students of SMA N 2 Boyolali in academic year of 2016/2017, was accepted. This case could be known from the data analysis result that showed r y= 0,999 and p = 0,000. (3) hypothesis 3 “There correlation between Outdoor Learning Method and learning guidance simultaneously toward Sociology achievement of the eleventh grade of social science class students of SMA N 2 Boyolali in academic year of 2016/2017, was accepted. This case could be known from the data analysis result that showed r table n53=0,266, and statistics R = 0,999. Key Words: Outdoor Learning Method,Learning Guidance, learning achievement.
2
global
A. PENDAHULUAN
agar
warga
Indonesia
Pada hakekatnya siswa
menjadi manusia yang bertakwa
belajar di dalam ruangan kelas
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
yang
berakhlak
telah
disediakan
oleh
mulia,
cerdas,
sekolah sebagai bentuk sarana dan
produktif, dan berdaya saing
prasarana pada segala fasilitas
tinggi dalam pergaulan nasional
didalamnya
maupun
seperti
:
tempat
internasional.
Untuk
tercapainya
tujuan
duduk, meja, papan tulis, ruangan
menjamin
yang bersih dan nyaman, cukup
pendidikan tersebut, Pemerintah
penerangan, dan segala bentuk
telah
berupa
penyusunan
media
pembelajaran
mengamanatkan delapan
standar
lainnya. Seperti bagaimana orang
nasional pendidikan sebagaimana
tua pertama kali menitipkan putra-
diatur
putri mereka ke suatu sekolah,
Pemerintah Republik Indonesia
para orang tua telah yakin dan
No. 19 Tahun 2005 tentang
berharap besar agar putra-putrinya
Standar
Nasional
Pendidikan.
mendapat ilmu yang bermanfaat
Standar
nasional
pendidikan
pada suatu model ataupun cara
adalah kriteria minimum tentang
pembelajaran yang dijalani oleh
sistem pendidikan di seluruh
sekolahan
penulis
wilayah hukum Negara Kesatuan
sekaligus peneliti dalam hal ini
Republik Indonesia. Pelaksanaan
merujuk ke salah satu sekolah di
pembelajaran dalam pendidikan
Kabupaten Boyolali yaitu SMA
nasional berpusat pada peserta
Negeri 2 Boyolali.
didik agar dapat:
tersebut,
Menurut Menteri
Pendidikan
a) Belajar untuk beriman dan
Nasional
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
bahwa pelaksanaan pendidikan harus
Peraturan
Peraturan
Nomor 24 tahun 2007 disinggung
nasional
dalam
b) Belajar untuk memahami dan
menjamin
menghayati.
pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan
3
c) Belajar
untuk
mampu
Atas/Madrasah
melaksanakandan
berbuat
(SMA/MA).
secara efektif.
Aliyah
Standar
d) Belajar untuk hidup bersama
sarana
dan
prasarana ini mencakup:
dan berguna bagi oranglain,
1. Kriteria minimum sarana
dan
yang terdiri dari perabot,
e) Belajar untuk membangun dan
peralatan
pendidikan,
menemukan jati diri melalui
media pendidikan, buku
proses belajar yang aktif,
dan
kreatif,
lainnya,
efektif,
dan
menyenangkan.
hal
yang wajib dimiliki oleh
tersebut
setiap sekolah/madrasah, 2. Kriteria
prasarana yang memadai. Sarana
harus
lahan, bangunan, ruang-
memenuhi
minimum
ruang, dan instalasi daya
yang
dan
ditetapkan dalam standar sarana
prasarana
ini
sarana
dan
disusun
untuk
umum,
Yang pertimbangan
untuk
Pertama/Madrasah
Tsanawiyah
(SMP/MTs),
Sekolah
menjadi
bahan
adalah
pada
memenuhi
kebutuhan
siswa, apalagi dijaman modern ini
Sekolah
Menengah
setiap
dan sarana tersebut belum cukup
yaitu: Sekolah Dasar/Madrasah (SD/MI),
oleh
wajib
kenyataannya segala prasarana
jenjang
pendidikan dasar dan menengah
Ibtidaiyah
yang
sekolah/madrasah.
lingkup pendidikan formal, jenis pendidikan
jasa
dimiliki
dan prasarana. Standar
minimum
prasarana yang terdiri dari
dan prasarana yang memadai
ketentuan
teknologi
serta perlengkapan lain
menjamin
diperlukan adanya sarana dan
tersebut
belajar
informasi dan komunikasi,
Untuk terwujudnya
sumber
siswa tidak hanya dituntut untuk sekedar menuntun ilmu yang
dan
dilakukan di ruang kelas saja,
Menengah
tetapi juga skill dan Keaktifan
4
guna
memaksimalkan
segala
pekerjaannya di instansi masing-
bentuk pelajaran sehingga dapat
masing. Sumber beajar ini perlu
dipahami oleh siswa. Bentuk
dikembangkan karena merupakan
tersebut
bagian yang tidak terpisah dalam
tidak
melulu
hanya
diskusi, maupun presentasi saja,
suatu
tetapi juga bentuk nyata dari apa
pembelajaran,
yang dipelajari di dalam suatu
keberadaannya sangat diperlukan
fenomena
yang
baik oleh sasaran (pengguna) baik
benar-benar
guru dan siswa, maupun instruktur
penerapan
dan peserta pelatihan. Pengertian
Method
sumber belajar adalah sumber-
digunakan oleh salah satu guru
sumber atau materi pelajaran yang
sosiologi untuk mengembangkan
disusun
sumber belajar dan membuat anak
sistematis berdasarkan prinsip-
juga
prinsip
masyarakat
sesungguhnya terjadi.
Sehingga
Outdoor
Learning
antusias
belajar
karena
rangkain
proses sehingga
secara
lengkap
pembelajaran
dan
yang
metode yang digunakan tidak
digunakan guru dan siswa dalam
monoton
melulu
proses pembelajaran. Sumber ajar
didalam ruang kelas yang terbatas.
bersifat sistematis artinya disusun
Pada
Outdoor
secara urut, mengikuti proses
Learning Method tersebut peserta
pengembangan sistem, sehingga
dapat
suatu
memudahkan siswa belajar. Di
pembeajaran yang modern dan
samping itu sumber ajar juga
menyenangkan sekaligus melatih
bersifat unik dan spesifik. Unik
guru
maksudnya sumber ajar hanya
dan
tidak
menggunakan
memperoleh
mengembangkan
skill
mengajarnya.
yang
digunakan untuk sasaran tertentu
Salah
satu
kompetensi
perlu
dimiliki
dan dalam proses pembelajaran
seorang
tertentu, dan spesifik artinya isi
pejabat fungsional Pengembang
sumber ajar dirancang sedemikian
Teknologi Pembelajaran adalah
rupa
mengembangkan
kompetensi tertentu dari sasaran
sumber
ajar
sebagai bagian dari tugas dan
hanya
tertentu,.
5
untuk
Pengertian
mencapai
sumber
belajar lainnya, yaitu merupakan
belajar,
informasi, alat dan teks yang
psikologis, sosiologis, maupun
diperlukan guru/instruktur untuk
fisiologis, sehingga pada akhirnya
perencanaan
dapat
dan
implementasi
penelaahan pembelajaran.
guru
bersifat
menyebabkan
prestasi
bawah semestinya.
bentuk sumber yang digunakan membantu
dapat
belajar yang dicapainya berada di
Sumber ajar juga diartikan segala
untuk
dan
Siswa yang mengalami
atau
kesulitan belajar akan berdampak
instruktur dalam melaksanakan
pada prestasi belajarnya. Untuk
kegiatan belajar
mengajar di
mengatasi hal ini siswa perlu
kelas. Sumber yang dimaksud bisa
mengikuti bimbingan belajar di
berupa sumber tertulis maupun
sekolah maupun di luar sekolah.
sumber tidak tertulis.
Bimbingan belajar di sekolah
Walaupun sekolah sudah menggunakan
sumber
diadakan oleh
belajar
dengan
pihak
sekolah
menggunakan
jam
yang baik terkadang masih kurang
tambahan. Untuk bimbingan di
untuk menunjang prestasi siswa.
luar sekolah, sekarang ini banyak
Dalam kegiatan pembelajaran di
bermunculan
sekolah, seringkali dihadapkan
bimbingan belajar untuk siswa-
dengan sejumlah karakterisktik
siswa, hal ini dimanfaatkan siswa
siswa yang beraneka ragam. Ada
untuk
siswa yang dapat menempuh
pembelajaran
kegiatan belajarnya secara lancar
Lembaga-lembaga
dan berhasil tanpa mengalami
belajar banyak diminati siswa
kesulitan, namun di sisi lain tidak
karena
sedikit pula siswa yang justru
mengajarkan cara-cara yang lebih
dalam
mudah dipahami oleh siswa.
berbagai
belajarnya kesulitan.
mengalami Kesulitan
Selain
lembaga-lembaga
mengatasi
kesulitan
di
sekolah. bimbingan
bimbingan
itu
belajar
bimbingan
belajar
lebih
banyak
belajar siswa ditunjukkan oleh
cenderung
adanya
hambatan-hambatan
menggunakan teknologi modern
tertentu untuk mencapai hasil
seperti penggunaan media internet
6
sebagai
bahan-bahan
untuk
pengawasan
pembelajaran. Selain bimbingan
dan pembelajaran
terhadap siswa.
belajar oleh lembaga swasta,
Keefektifan
bimbingan belajar juga dapat
Outdoor Learning Method
dilakukan oleh orang tua dengan
bimbingan belajar dapat dilihat
mengundang tentor ke rumah.
dari prestasi belajar yang dicapai
Keberhasilan siswa dalam
oleh
siswa.
penerapan
Prestasi
belajar
kegiatan belajar mengajar akan
merupakan
dapat dilihat dalam pencapaian
pembelajaran
prestasi belajar pada setiap mata
Prestasi belajar mata pelajaran
pelajaran
Sosiologi siswa di SMA Negeri 2
yang
diajarkan,
khususnya
mata
pelajaran
Sosiologi.
Prestasi
belajar
memegang
peranan
penting
Boyoali
hasil
dan
dari
yang
proses
dilakukan.
berbeda-beda
antara
siswa yang satu dengan yang lain. B. METODE PENELITIAN
karena akan menentukan lulus Penelitian
tidaknya proses belajar siswa.
ini
Selain itu prestasi belajar siswa
dilaksanakan di SMA Negeri 2
dapat menunjukkan kemampuan
Boyolali
dan daya tangkap siswa terhadap
Kebonbimo,
mata pelajaran Sosiologi. Prestasi
Boyolali, Kabupaten Boyolali,
belajar
JawaTengah.
dikatakan
sempurna
apabila memenuhi tiga aspek
peneliti
yaitu
tersebut
aspek
kognitif,
afektif,
pelajaran
psikomotorik.
pembelajaran
beralamat
di
Kecamatan
Adapun
alasan
mengambil karena
lokasi
Guru
Sosiologi
di
mata SMA
Negeri 2 Boyolali menggunakan
Outdoor Learning Method dalam
yang
metode
dapat
Outdoor
Learning
memperoleh
Method saat kegiatan belajar
informasi yang berkaitan dengan
mengajar, walaupun tidak setiap
materi pelajaran, Dalam hal ini
kali jam pelajaran metode ini
pula
dilakukan, metode cukup untuk
membantu
siswa
bimbingan
belajar
memperkenalkan
diharapkan dapat berperan dalam
7
metode
terbarukan kepada siswa-siswa
hasil analisis data. Pembahasan
dan sekaligus menjadi daya tarik
hasil analisis data sebagai berikut:
penulis
dalam
mengerjakan
1. Hubungan antara Outdoor
penelitian ini.
Learning
Metode penelitian yang
dengan
akan digunakan untuk mengkaji
metode
Prestasi
(X1) Belajar
Sosiologi (Y)
masalah dalam penelitian ini adalah
Method
Dari hasil perhitungan
deskriptif
dan analisis data yang telah
kuantitatif dengan menggunakan
dilakukan, dapat diketahui
angket
bahwa
hipotesis
berbunyi
“Ada
hubungan
Outdoor
Learning
dan
tes,
menggunakan
dengan responden
yang
sebanyak 53 responden dan 33
antara
responden digunakan sebagai uji
Method
coba instrument peneitian.
belajar Sosiologi siswa kelas
Dalam peneliti
penelitian
menggunakan
dengan
prestasi
ini,
XI Ilmu Pengetahuan Sosial
teknik
SMA Negeri 2 Boyolali tahun
Simple random sampling untuk
pelajaran
menetapkan sampel penelitian.
dinyatakan diterima, karena
Menurut
Babbie,
2016/2017”
variabel
“Simple
Outdoor Learning
random sampling adalah teknik
Method diperoleh r y =
yang paling sederhana (simple).
0,490
Sampel diambil secara acak,
signifikansi (p) sebesar 0,000.
tanpa memperhatikan tingkatan
Dengan p < 0,01 yaitu 0,000 <
yang
0,01
ada
dalam
populasi”
PENELITIAN
maka
nilai
hal
menunjukkan
(1986:165). C. HASIL
dengan
ini adanya
hubungan positif yang cukup
DAN
signifikan
PEMBAHASAN
antara
Outdoor
Learning Method (X1) dengan Setelah dilakukan analisis
prestasi belajar sosiologi (Y).
data untuk pengujian hipotesis
Keaktifan
kemudian dilakukan pembahasan 8
siswa
dalam
penerapan Outdooe Learning
bimbingan
Method memiliki hubungan
prestasi belajar sosiologi kelas
dengan
belajar
XI Ilmu Pengetahuan Sosial
sosiologi siswa. Siswa yang
SMA Negeri 2 Boyolali tahun
secara aktif menguhungkan
pelajaran
materi
diterima,
prestasi
pelajaran
melalui
dengan berinteraksi angsung, dapat
dengan
belajar
dengan
2016/2017” karena
variabel
bimbingan belajar diperoleh r
mudah
y=
0,999
dengan
nilai
mempelajari materi pelajaran.
signifikansi (p) sebesar 0,000.
Selain
Dengan p < 0,01 yaitu 0,000 <
itu
apabila
menggunakan
siswa
penerapan
0,01
maka
belajar ini sebagai sumber,
menunjukkan
siswa
hubungan
dapat
mengetahui
hal
ini adanya
positif
yang
contoh dan reaitas langsung
signifikan antara bimbingan
apa yang sebenarnya mereka
belajar (X2) dengan prestasi
pelajari dalam mata pelajaran
belajar
sosiologi tersebut. Dengan
Keikutsertaan siswa dalam
demikian
bimbingan belajar memiliki
prestasi
belajar
sosiologi
(Y).
siswa akan meningkat karena
hubungan
proses belajar mengajar yang
belajar sosiologi. Siswa yang
maksimal, efektif dan efisien.
antusias
2. Hubungan
antara
Bimbingan dengan
Belajar
Prestasi
dengan
dalam
(X2)
mencapai
Belajar
prestasi
belajar
yang maksimal. 3. Hubungan antara Outdoor
Dari hasil perhitungan
Learning Method (X1) dan
dan analisis data yang telah
Bimbingan
dilakukan, dapat diketahui
dengan
bahwa
hipotesis
Sosiologi (Y)
berbunyi
“Ada
sangat
mengikuti
bimbingan belajar akan dapat
Sosiologi (Y)
yang
prestasi
yang
hubungan
kuat
belajar
Prestasi
(X2)
Belajar
Dari hasil perhitungan
antara
dan analisis data yang telah 9
dilakukan, dapat diketahui
maksimal
bahwa
hipotesis
prestasi belajar sosiologi yang
berbunyi
“Ada
yang
sangat
yang
hubungan
kuat
akan
mencapai
maksimal pula.
antara
Outdoor Learning Method
D. DAFTAR PUSTAKA
dan bimbingan belajar dengan
Ahmadi
&
Supriyono.
prestasi belajar sosiologi kelas
(2008). Psikologi Belajar Edisi
XI Ilmu Pengetahuan Sosial
Revisi. Jakarta : Rineka Cipta.
SMA Negeri 2 Boyolali tahun pelajaran
Basrowi.
2016/2017”
Pengantar
diterima karena R harus lebih
(2005).
Sosiologi.
Bogor:
Ghalia Indonesia.
besar dari r table, dimana
Basuki,
Rochani
dan
n53= 0,266, dan R hitung
Maharromiyati. (2009). Sosiologi.
0,999, berarti 0.999 > 0,266
Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru
maka hal ini menunjukkan
Rayon 13 FKIP UNS Surakarta.
adanya hubungan yang positif
Dryden,
Gordon
dan
Outdoor Learning Method
Jeannete Vas,2000, Revolusi Cara
dan bimbingan belajar dengan
Belajar. Bandung: Kaifa
prestasi
belajar
sosiologi.
Hamdani. (2011). Strategi
Sesuai dengan kaidah uji
Belajar Mengajar. Bandung: CV
hipotesis maka hasil yang
Pustaka Setia.
didapatkan
adalah
sangat
Hadi,
S.
(2000).
signifikan. Outdoor Learning
Metodologi
Method
Yogyakarta: Andi Offset
dan
bimbingan
belajar memiliki hubungan
Hadi, S. (2001). Statistik
dengan naik turunnya prestasi
Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset
belajar sosiologi. Siswa yang
Hadi, S. (1987). Analisis
dapat menerapkan Outdoor learning
Method
Research.
Regresi. Yogyakarta: Yayasan
dan
Penerbitan
mengikuti bimbingan belajar
Fakultas
Universitas Gajah Mada
secara bersamasama secara
10
Psikologi
Hamalik,
O.
(2001).
Perilaku
Menyimpang
dan
Proses Belajar Mengajar. Jakarta:
Pengendalian Sosial bagi siswa
Bumi Aksara
Kelas X6 SMA Negeri 2 Boyolali
Hamalik,
O.
(1992).
tahun 2012/2013. PTK
Psikologi Belajar dan Mengajar.
Syah,
Bandung: Sinar Baru
Remaja Rosdakarya
our/index.php?option=com_conte nt&view=article&id=14&Itemid =57 Slameto. (2010). Belajar Faktor-faktor
Mempengaruhinya.
yang Jakarta:
Rineka Cipta Slamet, Y. (2008). Metode Penelitian Sosial. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press Soekanto, Sosiologi
S.
Suatu
(2006).
Pengantar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada Suciati (1993).
&
Teori
Irawan, Belajar
Motivasi.
Jakarta:
Jenderal
Pendidikan
Departemen
P. dan
Direktorat Tinggi
Pendidikan
Dan
Kebudayaan Susilowati,Rini. Penerapan Method
Outdoor untuk
(2010).
Psikologi Pendidikan. Bandung:
http://adventurindo.com/t
dan
M.
(2012). Learning
meningkatkan
Prestasi Belajar Pada Materi
11