OPERASI MOBUD PADA LATIHAN GABUNGAN TNI DI SITUBONDO 31 AGUSTUS 2013
www.tniad.mil.id
Jurnal
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Prospektif Akademi Militer Di Era Globalisasi Dalam Peluang Dan Tantangan
Analisis Pengaruh Kemampuan Binter Koramil Terhadap Keberhasilan Tugas Camat Dan Ketahanan Wilayah
Oleh: Brigjen TNI Sumedy, S.E., M.M.
Oleh: Kolonel Cba Dr. Ir. Drs. Djoko Susilo, M.T.
Konsepsi Penataan Organisasi Kesatuan Jajaran TNI AD Dalam Menghadapi Tantangan Tugas Masa Depan
Tinjauan Optimalisasi Kerjasama Militer TNI AD Menuju World Class Army
Oleh:
Oleh: Kolonel Arh Kuat Budiman, S.IP.
Optimalisasi Peran Satuan Lintas Udara Dalam Operasi Gabungan Guna Menjaga Keutuhan NKRI
Menuju TNI AD Yang Semakin Terpadu, Profesional, Modern Dan Menentukan
Oleh: Kolonel Inf Syafrial, P.sc
Oleh: Kolonel Inf Bobby Rinal Makmun, S.IP.
Mewaspadai Ancaman Potensial Dari PulauPulau Terluar Perbatasan RI-Filipina Oleh: Kolonel Caj Drs. Agung Zamani, M.Sc.
Optimalisasi Perencanaan Latihan Yang Terintegrasi Dan Sinergis Dengan Satuan Perkuatan Guna Meningkatkan Daya Tempur Fisik Yonif Linud Oleh: Letkol Inf Putra Widiastawa
Jurnal Yudhagama
Kata Pengantar Susunan Redaksi Jurnal
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
S
hadirat Tuhan Yang Maha Besar, karena atas berkat
Pada pertengahan tahun 2013 ini, redaksi kembali dapat menghadirkan Jurnal Yudhagama Volume 33 Nomor III Edisi September 2013 dengan beragam
PELINDUNG : Kepala Staf TNI Angkatan Darat PEMBINA : Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat PENASEHAT : Irjenad, Aspam Kasad, Asops Kasad, Aspers Kasad, Aslog Kasad, Aster Kasad, Asrena Kasad, Kasahli Kasad.
pengetahuan prajurit TNI Angkatan Darat. Jurnal Yudhagama Volume 33 Nomor III Edisi September kali ini diisi oleh beberapa penulis
PEMIMPIN REDAKSI : Brigjen TNI Rukman Ahmad, S.IP.
Akademi Militer di Era Globalisasi dalam Peluang dan
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI : Kolonel Arm Gatot Eko Puruhito, S.E., M.M.
borderless world).
DEWAN REDAKSI : Kolonel Caj Drs. Moh. Noor, M.M. Kolonel Inf Drs. Zaenal Mutaqim, M.Si. Kolonel Inf Mu’tamar
sistem pertahanan semesta, maka telah digelar
KETUA TIM EDITOR : Kolonel Czi Andi Kaharuddin, S.IP. SEKRETARIS TIM EDITOR :
Untuk menjawab permasalahan tersebut, Paban Sahli Biddik Sahli Kasad Kolonel Cba Dr. Ir. Drs. Djoko
ANGGOTA TIM EDITOR : Letkol Caj Drs. M. Yakub
Terhadap Keberhasilan Tugas Camat dan Ketahanan
Kapten Inf Candra Purnama, S.H.
penataan dan penguatan unit organisasi, serta
DISTRIBUSI :
Serka Enjang
pada orgas kesatuan jajaran Angkatan Darat. Tulisan mengenai hal tesebut dituangkan oleh Pamen Denma
TATA USAHA : PNS Parno
Jajaran TNI AD dalam Menghadapi Tantangan Tugas Masa Depan”. dalam Jurnal Yudhagama kali ini adalah mengenai
ALAMAT REDAKSI : Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Jl. Veteran No. 5 Jakarta Pusat Tlp. (021) 3456838,
4
Volume 33 No. III Edisi September 2013
kompleks dan berkembang pada era globalisasi pengembangan senjata pemusnah massal, kriminal terorganisasi, cybercrime, kelangkaan energi, degradasi
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
S.IP. dengan judul tulisan berjudul Menuju TNI AD sama militer dengan negara sahabat tanpa pandang
Menentukan “Sebuah Telaahan Mengenai Upaya Meningkatkan Sinergitas Antar Kecabangan TNI AD dalam Kegiatan di Masa Damai”.
perdamaian dan stabilitas kawasan regional maupun internasional. Paban-V/Kermamil Sopsad Kolonel Arh Sekretaris Sekmil Presiden Kolonel Caj Drs. Agung Menuju World Class Army”. Yang Terintegrasi dan Sinergis dengan Satuan Perkuatan lintas obat terlarang, perompakan dan pembajakan Letkol Inf Putra Widiastawa. terima kasih atas sumbangan tulisan baik berupa ide/
menghadapi situasi darurat. Tulisan tersebut dikupas meningkatkan wawasan dan pengetahuan. Satuan Lintas Udara dalam Operasi Gabungan Guna Menjaga Keutuhan NKRI”. Selain topik-topik tersebut di atas, redaksi juga menampilkan tulisan antara lain dari Komandan
Redaksi
Jurnal Yudhagama sebagai media komunikasi internal TNI Angkatan Darat, mengemban misi: a. Menyebarluaskan kebijakan Pimpinan TNI Angkatan Darat kepada seluruh prajurit di jajaran TNI Angkatan Darat. b. Memberikan wadah untuk pemikiran-pemikiran yang konstruktif dalam pembinaan TNI Angkatan Darat dan fungsi teknis pembinaan satuan sesuai tugas pokok TNI Angkatan Darat sebagai kekuatan pertahanan negara matra darat. c. Menyediakan sarana komunikasi untuk penjabaran Kemanunggalan TNI-Rakyat. Tulisan yang dimuat dalam Jurnal Yudhagama ini merupakan pandangan pribadi penulisnya dan bukan pandangan resmi TNI Angkatan Darat, namun redaksi berhak merubah tulisan (rewrite) tanpa mengubah inti tulisan untuk disesuaikan dengan misi yang diemban Jurnal Yudhagama dan kebijakan Pimpinan TNI Angkatan Darat. Redaksi menerima tulisan dari dalam maupun dari luar lingkungan TNI Angkatan Darat, dengan syarat merupakan tulisan asli dari penulis. Topik dan judul tulisan ditentukan oleh penulisnya, dengan ketentuan panjang tulisan berkisar sepuluh halaman kertas folio, dengan jarak satu setengah spasi.
Volume 33 No. III Edisi September 2013
5
Jurnal Yudhagama
revolusioner keluar dari ikatan-ikatan negara dan
Militer.
para pendiri dan penggagas lembaga Akademi Militer membangun lembaga Militarie Academy (MA) atau (Wakil Gubernur Akmil) lembaga ini sempat ditutup dan dibuka kembali pada Lembaga Akademi Militer pada masa itu menjadi keterbatasan dan kekuarangan, namun demikian Militer perlu diapresiasi karena arah perubahan lembaga Akademi Militer sesuai dengan peraturan
Pendahuluan.
K
dan profesional untuk melawan penjajahan Belanda Military Academy (MA) menjadi perwira dan sekaligus sebagai komandan untuk mengkoordinir dan mengatur
mereka masih Taruna, sudah ikut bertempur melawan penjajah walaupun terjadi korban pada Taruna (MA) di beberapa daerah (Lengkong, Tangerang dan Pelataran, Tujuan lembaga pendidikan Akademi Militer
suatu negara (borderless world akan berimbas pada kesiapan suatu bangsa terhadap Akademi Militer tetap memiliki komitmen untuk
6
Volume 33 No. III Edisi September 2013
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Akademi Militer tetap memiliki komitmen untuk menjadi lembaga pendidikan yang menyiapkan para Taruna menjadi komandan peleton yang unggul dan berkualitas, sehingga dapat bertugas dan mengabdi di satuannya secara profesional. berkualitas, sehingga dapat bertugas dan mengabdi di
pendidikan Akademi Militer di masa mendatang,
didiskusikan dalam tulisan ini. Manajemen perubahan dalam Lingkungan Organisasi Akademi Militer. Pada era globalisasi dewasa ini, semua orang
dan informasi menembus masuk dan keluar dari suatu
divestasi dan akuisisi, penurunan kesempatan kerja,
kesarjanaan terapan pertahanan” pada lulusan Akademi Militer untuk keluaran pendidikan
prodi di lingkungan Akademi Militer dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor Skep Keputusan Menteri Pendidikan Nasional berdampak
Studi Manajemen Pertahanan, Program Studi Teknik Mesin Pertahanan, Program Studi Teknik Elektro Pertahanan, Program Studi Teknik Sipil Pertahanan, dan Program Studi Administrasi Pertahanan terhitung sejak
proses belajar mengajar di lingkungan pendidikan makna tersendiri sekaligus membuka peluang dan tantangan baru dimasa mendatang. Dihadapkan pada
lembaga pendidikan Akademi Militer. Lembaga Akademi
Akademi Militer mendukung dan memberikan apresiasi.
lembaga pendidikan Akademi Militer di saat ini untuk dapat mengelola perubahan agar proses pembelajaran lembaga Akademi Militer telah memberikan kontribusi
Militer sebagai Center of Exellence dimasa mendatang.
negara sejak dari zaman perjuangan kemerdekaan RI lembaga telah mengambil langkah-langkah strategis
Volume 33 No. III Edisi September 2013
7
Jurnal Yudhagama
Nasional dan Pendidikan Tinggi. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan tentang Standar Nasional Pendidikan dan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi serta Undang-undang Nomor 34 tahun 2004
Militer, sehingga selaras dan sesuai dengan harapan Lembaga juga meminta masukan dari stakeholder
organisasi baru (Orgas Akmil) dan kurikulum pendidikan memenuhi harapan dari para stakeholder sekaligus Gambar 1 : Tipologi Perubahan disatu sisi untuk memperbaiki kemampuan organisasi
anggota atau personel.
1
Tipologi Perubahan pertama disebut
organisasi (Orgas baru Akmil) maupun terhadap satu kurikulum pendidikan, maka pada saat ini terdiri di Akademi Militer. Konsekuensi perubahan ini adalah potensial untuk resistensi terhadap perubahan sangat
berada di
2
.
Peluang dan Tantangan Akademi Militer di Masa Depan. terhadap
. merupakan jenis
perubahan
menakutkan bagi manajer untuk melakukan karena memberikan dampak kuat pada keamanan kerja
tersebut bila digambarkan sebagai berikut:
membuka peluang lebar bagi lembaga Akademi
dari Kementerian Pendidikan Nasional bagi Akademi studi merupakan suatu penghormatan dan kebanggaan
8
Volume 33 No. III Edisi September 2013
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Di masa mendatang proses pembelajaran di Akademi Militer sudah menerapkan pembelajaran berpusat pada Taruna. Dosen atau guru militer menjadi fasilitator bagi Taruna.
pengetahuan dibidang ilmu manajemen, administrasi, teknik sipil, teknik mesin dan teknik elektro pertahanan kemampuan dari lulusan Akademi Militer. Para lulusan Akademi Militer pada tahun 2011 dan 2012 berbeda
program studi saat ini. Lulusan Akmil tahun 2011 dan 2012 juga sudah melakukan kegiatan menulis dan 3
Tinggi Sebagai Partner In Progress partner
Milliter. Program studi di lingkungan Akademi Militer juga beradaptasi dengan berbagai ketentuan dan aturan
of progress antara lain : a). Output haruslah merupakan output
di Indonesia, antara lain membentuk badan lembaga
Akademi Militer juga membentuk Badan atau lembaga salah satu bentuk wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi
dikemukakan Tilaar, bahwa proses belajar mengajar
struktur organisasi baru diharapkan dimasa mendatang fungsi dan peran dari Penjaminan Mutu lebih dapat
Di masa mendatang proses pembelajaran di Akademi Militer sudah menerapkan Student Centered Learning, lingkungan Akademi Militer.
mendapat nilai tambah di mata dunia (internasional), mengingat keberadaan Akmil saat ini sudah mendapat akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan
atau guru militer menjadi fasilitator bagi Taruna. Tantangan Akademi Militer di era globalisasi sangat kompleks. Sebagai organisasi pendidikan memiliki tugas
Oleh karena itu, Akademi Militer memiliki tugas Volume 33 No. III Edisi September 2013
9
Jurnal Yudhagama atau peningkatan kualitas. QA adalah suatu proses stakeholder dalam pendidikan. (Dahlgren,P.dkk,2001).
Globalisasi. Visi dan Misi Akademi Militer.
lembaga pendidikan Akademi Militer, sebagai suatu fashionable).
disesuaikan dengan pergeseran paradigma dunia tanpa
memiliki nilai historis dan pengabdian panjang bagi bangsa dan negara, Akademi Militer juga memiliki Visi Center of Excellence
Lulusan Akademi Militer harus mampu berorientasi
pejuang, prajurit nasional dan prajurit profesional. harus membangun keterbukaan manajemen, dan jaminan kualitas. Jaminan kualitas pendidikan (quality assurance client pendidikan ( ). Kualitas pendidikan merupakan
pendidikan akan berbeda, demikian pula dengan pendidikan. Quality Assurance sebagai alat ukur kualitas telah diimplementasikan dalam pendidikan
memiliki misi sebagai berikut : Pertama program pembinaan satuan dengan melaksanakan validasi organisasi, pengisian materiil, penataan
Kedua, adalah meningkatkan peran 10 komponen pendidikan. , meningkatkan kualitas hasil didik (Taruna) agar menjadi perwira profesional sebagai pemimpin masa Keempat, Meningkatkan pran dan fungsi pengkajian dan pengembangan. Kelima, Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pembinaan teritorial terbatas di sekitar pangkalan dan
bentuk akuntabilitas untuk standar profesional di bidang pendidikan. Quality Assurance
proses pendidikan dan kinerja universitas, sustainable improvement universitas, serta dapat digunakan suatu produk atau jasa pendidikan untuk dikatakan Quality Assurance
Harman dan Meek (2000) QA adalah manajemen oleh insitusi atau sistem untuk memonitor kinerja ouput 10
Volume 33 No. III Edisi September 2013
kurikulum 5 (lima) program studi melalui kombinasi profesionalisme militer dan program studi dalam
Akademi Militer juga memiliki Visi kedepan yaitu “Menjadikan Akademi Militer sebagai Center of Excellence yang dapat mewujudkan hasil didik yang profesional dan dicintai rakyat.”
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Sistem Pengawasan Indonesia, Administrasi Keuangan, dan
danTugas Akhir.
pendidikan ada kompetensi Pendukung, sebagai berikut: Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora, Psikologi Kimia Bahan Peledak, Pengetahuan Dasar Nubika. On The Job Training (OJT), sistem kredit semester (SKS) serta menggunakan Jam manajemen pertahanan. Kurikulum Prodi Manajemen Pertahanan dikelompokkan sebagai berikut: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK), Mata Kuliah
Pengetahuan Sosial Dan Humaniora, Metodologi Riset
(MPB) dan Mata Kuliah Berkehidupan Bersama (MBB).4 Senam Militer, Perkelahian Militer, Renang Militer dan Yong Moo Do (seni beladiri dari Korea Selatan).
Pendukung.
dan UUD 45, Kewarganegaraan, Saptamarga, Sumpah Teori Kepemimpinan dan Aplikasi Kepemimpinan TNI.
Jarlatsuh Taruna diharapkan mendapat semua materi
kemampuan Taruna pada saat penugasan di satuan. Permildas, Pengetahuan Senjata, Menembak, Navigasi
Doktrin Pertahanan Negara, Pembinaan Teritorial Dalam Operasi. Proses dan Tehnik Pengambilan Keputusan. Dinas Staf, Teknik Penulisan dan Presentasi, Cara Memberi Instruksi (CMI), Teknik Diskusi, Hukum Internasional, Hukum HAM, Hukum Humaniter, Hukum
Manajemen
Perubahan,
Komunikasi
Akademi Militer adalah 160 SKS. Jumlah SKS mata kuliah
3 Kompetensi Pendukung Militer 20 SKS 4 Kompetensi Pendukung Prodi 12 SKS dan pendukung sebagai berikut:
Organisasi,
Keuangan Pertahanan, Sistem Informasi Manajemen,
Volume 33 No. III Edisi September 2013
11
Jurnal Yudhagama Diharapkan
dengan
komposisi
kurikulum
(empat) Tahun. Tahun pertama berada di Resimen
bulan Pertama diakhiri dengan Pangkat Prajurit Taruna
kemampuan akademis dibidang prodi masing masing, sehingga keluaran pendidikan Akademi Militer dapat
tugas pokok serta didukung dengan pembentukan kenaikan pangkat Kopral Taruna. Sedangkan 6 (enam) dasar ilmu keperwiraan (perwira TNI) serta disisipkan
memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara. Penutup.
berada di pendidikan matra masing-masing, Angkatan Darat di Akademi Militer Magelang, Angkatan Udara di dari berbagai keterbatasan dan kekuarangan, namun tradisi korps Taruna Darat mendapat pembekalan
di Akademi Militer perlu diapresiasi karena arah perubahan lembaga Akademi Militer sesuai dengan
Danru serta diakhiri dengan kegiatan Hulubalang dan tahun ketahun akan semakin meningkat meskipun pada bidang samapta terlihat beberapa alumni belum dan indikator untuk menilai serta mengeneralisasikan diakhiri dengan kegiatan Pramuka Yudha. Mereka
terakhir berdampak buruk terhadap lulusan Akademi Militer. Hasil dan prestasi lulusan Akmil Tahun 2011 dan 2012 serta lulusan dimasa mendatang sebagai produk
Berpangkat Sermatutar, mereka dibekali dengan pendek semata tetapi pada jangka panjang. Lembaga Akademi Militer sudah menghantar mereka sampai ke pintu gerbang sebagai perwira remaja, dengan pangkat Nasional, Workshop, Ujian Beladiri, GSCL (Genderang Suling Canka Lokananta), Piktar (Pekan Integrasi Taruna) berbagai perlombaan olahraga umum dan
dan bergelar Sarjana Terapan Pertahanan. Lembaga Akademi Militer memiliki harapan besar bahwa para
baru untuk terus mengasah dan meningkatkan kualitas kemampuan diri agar dapat memberikan pengabdian
Referensi:
Komandan Peleton (Danton). Pendidikan Akademi Peningkatan Mutu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2007. Wisuda Sarjana Terapan Pertahanan (S.T.Han) oleh Kasad. 12
Volume 33 No. III Edisi September 2013
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD Tilaar, H.A.R, Pengembangan SDM Dalam Era Globalisasi, Grasindo, Jakarta, 2007. Wibowo, Managing Change Pengantar Manajemen Perubahan, Alfabet, Bandung, 2006. Kurikulum Pendidikan Akademi Militer, Tahun 2011 (Tidak diterbitkan untuk umum)
1. Wibowo, Managing Change, Pemahaman Tentang Mengelola Perubahan Dalam Manajemen, Alfabeta, Bandung, 2006, Hal. 21. 2. Hasil nilai Samapta lulusan Akmil Tahun 2011-
Skripsi (S-1), Tesis (S-2), Disertasi (S-3) untuk Diploma IV Terapan. 4. Pengelompokan mata kuliah kedalam MPK, MKK, MKB, MPB, dan MBB sesuai Keputusan Mendiknas Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, BAB 1, Pasal 1.
RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS I. Data Pokok.
B. Luar Negeri.
3. Arab Saudi
: 2005
4. Agama 5. Status
: Islam : Kawin
5. China
: 2007
7. Jabatan
: Wakil Gubernur Akmil
7. Belgia, Belanda, Emirat Arab
: 2010
II. Riwayat Pendidikan Militer. A. Dikbangum.
5. Sesko TNI B. Dikbangspes.
III. Riwayat Penugasan. A. Dalam Negeri.
: 2007
IV. Riwayat Jabatan. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Danton Yonkav-2 Danton-2 Kibu-23 Yonkav-2 Danton-1 Kibu-23 Yonkav-2 Pasi-2/Ops Yonkav-2 Dankibu-21 Yonkav-2 Pasi-2/Ops Yonkav-2 Pama Kodam IV/Dip Ps. Kasi Opsjar Sekavnis Pusdik
10. Ps. Dansekavnis Pusdikkav 11. Pamen Pussenkav (Dik Seskoad) 12. Kasiops Rem-102/PJG Dam VI/Tpr 13. Dandim-1010/RIU Rem-101/Ant 14. Dandim-1016/PLK Rem-102/Pjg 15. Dandim-1014/PBN Rem-102/Pjg 16. Kasrem-102/Pjg Dam VI/Tpr 17. Waasrendam VI/Tpr 18. Asrendam VI/Tpr 20. Paban II/Renprogar Srenad 21. Danrem-072/Pmk Dam IV/Dip 22. Wakil Gubernur Akmil
Volume 33 No. III Edisi September 2013
13
Jurnal Yudhagama
sesuai dengan sistem pertahanan semesta, maka telah
Dharma Eka Karma (Tridek)’’2 (KEP)” tertuang peran, tugas dan fungsi TNI AD.3 TNI AD,
Teritorial (Binter) untuk menjadikan kekuatan sebagai
Oleh : Kolonel Cba Dr. Ir. Drs. Djoko Susilo, M.T (Paban Sahli Biddik Sahli Kasad)
dan pelaksanaan doktrin Binter, dan juga merupakan
dilaksanakan sesuai kewenangan dan peraturan pokok TNI AD. 4
bagi keberhasilan tugas umum pemerintahan camat dan ketahanan wilayah
Pendahuluan.
U
adalah
Memang pada saat tersebut sudah semakin mengendor, namun ada kemungkinan suatu saat mereka dengan menegakkan
kedaulatan
negara, aparat Kowil, mengganggu ruang gerak dan kebebasan
dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.1
14
Volume 33 No. III Edisi September 2013
akademis dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan TNI memandang, bahwa Kowil sangat bermanfaat
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Aparat yang bertugas mengadakan adalah Koramil, sehingga hasil binaannya berpengaruh terhadap kemampuan dan ketangguhan ketahanan wilayah.
Kerangka Pemikiran.
dalam hal ini Koramil, karena aparat Koramil dengan didasarkan dari pengalaman sejarah. Dari kedua alasan
mendapatkan dukungan dari aparat Koramil. Ketahanan Dari
uraian
di
atas,
dapat
ditarik
suatu
terhadap kemampuan dan ketangguhan ketahanan Aparat sejauhmana pengaruh lima kemampuan Binter Koramil manajemen
teritorial,
kemampuan
Koramil,
untuk
dapat
memberikan
tugas umum pemerintahan, dan untuk pembinaan
penguasaan Binter. Dengan memahami kerangka pemikiran ini, maka Analisis Pengaruh Kemampuan Binter Koramil terhadap Keberhasilan Tugas Camat dan Ketahanan Wilayah”.
Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, dan Kota Cimahi) Penentuan
metodologi
diawali
dengan
Tinjauan Atau Kajian Pustaka.
dengan lima kemampuan Binter, keberhasilan tugas
data, uji validitas dan uji reliabilitas, menentukan
), menguji hipotesis, pembahasan, dan penutup. Pertahanan Negara, dan peraturan daerah kabupaten
Volume 33 No. III Edisi September 2013
15
Jurnal Yudhagama Pengujian Hipotesis Substruktur Kesatu. kemampuan
manajemen
teritorial,
kemampuan
H0 :
dan kemampuan komunikasi sosial sebagai variabel independen (variabel bebas), keberhasilan tugas umum
i
variabel dependen (Y 1). H1 : > 0:
variabel dependen (variabel terikat).
variabel dependen (Y 1).
i
) terhadap
) terhadap
Pengujian Hipotesis Substruktur Kedua. sesuai.
H0 : ), kemampuan manajemen teritorial ), kemampuan 3 ), dan kemampuan komunikasi 4
1 2
5 1
menggunakan analisis jalur.
i
variabel dependen (Y 2). H1 : > 0:
) terhadap
) dengan
1
Uji validitas dilakukan dengan korelasi momen tangkar (product moment) dengan menggunakan taraf
variabel dependen (Y 2).
i
) terhadap
Rumus korelasi product moment: r =
Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, dan Kota Cimahi)
Uji reliabilitas menggunakan teknik Cronbach dengan Ghozali, 2007). 5 Rumus teknik Cronbach:
11 orang, Kasubag satu orang, dan Kasi empat orang.
r11 = dengan perolehan nilai rhitung dihadapkan dengan rtabel pada keseluruhuan nilai rhitung > rtabel , maka ketujuh variabel adalah valid. Hasil
16
dengan pembagian median. Kriteria Interpretasi Skor (Riduwan 6 Analisis jalur (Path Analysis), merupakan suatu teknik untuk menganalisis hubungan
melebihi standar (0,600), maka keseluruhan variabel adalah reliabel.
bebas terhadap variabel terikat substruktur kesatu dan substruktur kedua.
kemampuan komunikasi sosial, keberhasilan tugas
Volume 33 No. III Edisi September 2013
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
kondisi: hutan, pertanian, perkebunan, peternakan, perindustrian, perdagangan dan lain-lain, 3)
Gambar 1: ketujuh variabel tokoh radikal dan tokoh berseberangan dengan Keterangan: 1
),
2
), mendapatkan
Variabel kemampuan pembinaan perlawanan
3
), skor
4
), skor 4,10 atau
5
keberhasilan tugas Camat (Y1 dengan kriteria sangat kuat (SK). Nomor 7 = Ketahanan
mampu memelihara dan meningkatkan keterampilan Variabel
kemampuan
komunikasi
sosial,
2
sangat kuat (SK). merupakan jabaran masing-masing aspek atau dimensi dari keseluruhan konsep variabel. Variabel kemampuan
Variabel
kemampuan
manajemen
teritorial,
mengkoordinasikan penerapan danpenegakan peraturan perundang-undangan, 4) berhasil mengkoordinasikan
kerawanan-kerawanan, kejadian atau kasus-kasus,
berdasarkan golongan gawat, rawan, dan mantap, atau kelurahan. Volume 33 No. III Edisi September 2013
17
Jurnal Yudhagama Tabel 4. Anova Hasil Uji Pengaruh Xi Terhadap Y1
1) ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta
ANOVAb
dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi
Mod el 1
Regression Residu al Total
Su m of Sq uares 302 .901 265 .112 568 .013
df 5 33 38
Mea n Squ are 60.5 80 8.03 4
F 7.54 1
Sig. .000 a
a. Predict ors: (Constant), K OM SO S, B INWA NRA, K UAS AI_W IL, TEM U_LAP OR_ CEP AT, MA NJ_ TE R
keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam
b. Depe ndent V ariab le: TUG AS _CAM AT
nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala
kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan
2
= 0,467 (error), lihat tabel 3. Yang dimaksud dengan besaran angka error (0,467) adalah, bahwa masih
integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia. kepolisian, pejabat keagamaan, pejabat kependidikan,
kemampuan komunikasi sosial terhadap variabel dependen (Y1 bantuan SPSS ditampilkan pada tabel 3 dan tabel 4. 2
R square (r ) adalah 0,533 (Tabel 3). Angka 0,533
Berdasarkan penghitungan SPSS, diperoleh nilai Di mana kriteria penolakan H0 ) 0 1,n-5 = 2,51. 0,05, 1,33 Dikarenakan 7,542 lebih besar dari 2,51 dan 0
determinasi (KD) sebagai berikut: dan komunikasi sosial (lima kemampuan Binter)
KD = R2 KD = (0,730) 2
Tabel 3. Model Summary Hasil Uji Pengaruh Xi Terhadap Y1
determinasi (R2 (R2) sebesar 0,533 juga mengandung maksud, bahwa
Model Summ ar y Model 1
R .730a
R Square .533
Adjusted R Square .463
Std. Error of the Estimate 2.83438
a. Predictors: (Constant), KOMSOS, BINWANRA, KUASAI_WIL, TEMU_LAPOR_CEPAT, MANJ_TER
18
Volume 33 No. III Edisi September 2013
(lihat Gambar 2).
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
kemampuan komunikasi sosial terhadap variabel ) dengan bantuan SPSS 2 ditampilkan pada tabel 5 dan tabel 6. berikut: R square (r 2) adalah 0,601 (tabel 5). Angka tersebut KD = R2 KD = (0,7750) 2 manajemen
teritorial,
kemampuan
penguasaan
Tabel 6. Anova Hasil Uji Pengaruh Xi Terhadap Y2
Tabel 5. Model Summary Hasil Uji Pengaruh Xi Terhadap Y2
ANOVAb
Model Summary Model 1
R R Square .775a .601
Adjusted R Square .541
Std. Error of the Estimate 2.02126
a. Predictors: (Constant), KOMSOS, BINWANRA, KUASAI_WIL, TEMU_LAPOR_CEPAT, MANJ_TER
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 203.322 134.821 338.144
df 5 33 38
Mean Square 40.664 4.085
F 9.953
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), KOMSOS, BINWANRA, KUASAI_WIL, TEMU_LAPOR_ CEPAT, MANJ_TER b. Dependent Variable: TAH_WIL
X1 Temu cepatdan lapor cepat
0,533
0,467
X2 Manajemen teritorial Y1 Tugas Camat X3 Penguasaan wilayah
X4 Pembinaan Wanra
X5 Komunikasi sosial
VARIABEL BEBAS
Y2 Ketahanan W il
0,601
0,399
VAR TERIKAT
Gambar 2. Pengaruh Variabel X1 ,X2 ,X3, X4, dan X5 Secara Bersama-sama Terhadap Variabel Keberhasilan Tugas Camat (Y1) dan Ketahanan Wilayah (Y2)
Volume 33 No. III Edisi September 2013
19
Jurnal Yudhagama
keberadaan lima kemampuan Binter secara bersama-sama berpengaruh tugas umum pemerintahan camat dan berpengaruh terhadap ketahanan wilayah, maka mengembangkan dan memperkuat keberadaan Koramil.
sama dari lima kemampuan Binter terhadap ketahanan
2 2
error). Yang dimaksud dengan
2
Angka determinasi (R ) sebesar 0,601 juga mengandung
besaran angka error
Dengan demikian, dilihat dari hasil hitungan kemampuan petugas keagamaan, kemampuan petugas kependidikan. 0
) sebesar 5
1,n-5
0,05, 1,33
ini sesuai dengan salah satu tujuan Binter TNI AD
= 2,51. Pada hipotesis kriteria penolakan H0 7
peperangan. 8 H0
pelaksanaan doktrin Binter, dan juga merupakan
dilaksanakan sesuai kewenangan dan peraturan pokok TNI AD.
20
Volume 33 No. III Edisi September 2013
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD Kesimpulan.
dan memperkuat keberadaan Koramil.
1. UU RI Nomor 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. 2. Mabes TNI, Doktrin Tridek, Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang /45/VI/2012. 3. Mabesad, Naskah Sementara Doktrin TNI AD KEP, Keputusan Kasad Nomor Kep/23/IV /2007.
7. Juanim, Analisiss Jalur Dalam Riset Pemasaran, 2004. komunikasi
sosial
terhadap
keberhasilan
tugas
RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS I. Data Pokok.
IV Riwayat Jabatan.
1. Nama
: Dr. Ir. Drs. Djoko Susilo,M.T.
4. Agama 5. Status
: : Kawin
7. Jabatan
: Paban Sahli Biddik Sahli Kasad
II. Riwayat Pendidikan Militer. Dikbangum.
6. Seskoad
: 2000
1. Komandan Peleton Angkutan Bermotor 2. Perwira Urusan Angkutan Air dan Udara 3. Komandan Kompi Markas 4. Perwira Seksi Teritorial Korem 5. Guru Mil Gol VII Pusdikbekang 6. Kasi Angkumurik 7. Kabaglitbang 8. Kabagbinsat 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Dandenbekang Wakabekangdam I/BB Kabekangdam IM Kabengpusbekang Ditbekangad Kasubditbinharmat Ditbekangad Wakadisjarahad Paban Sahli Biddik Sahli Kasad
III. Riwayat Penugasan. Dalam Negeri.
Volume 33 No. III Edisi September 2013
21
Jurnal Yudhagama
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara 1). Di samping itu pula sejalan dengan Reformasi Birokrasi Nasional, telah disusun Program Grand Design melalui Peraturan Presiden RI Nomor 81 Tahun 2010 Lembaga termasuk TNI dalam melaksanakan Reformasi
tahun sekali. Adapun sasaran Reformasi Birokrasi
Program Penataan dan Penguatan Unit Organisasi
orgas kesatuan jajaran Angkatan Darat. TNI AD dalam Pamen Denma Mabesad
Perlu dilakukan transformasi terhadap rumusan
fungsi organik militer, fungsi organik pembinaan, fungsi teknis militer umum, fungsi teknis militer khusus dan fungsi khusus. Salah satu fungsi organik pembinaan
komposisi perbandingan antara satuan operasional 1: 2,4 menjadi perbandingan ideal 3:1, sehingga
Pendahuluan.
S
2)
esuai Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, tugas pokok TNI AD sebagai bagian dari TNI adalah menegakkan kedaulatan negara,
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
22
melaksanakan fungsi pembinaan dan operasional TNI AD. Pengorganisasian disebut tepat apabila dapat
Volume 33 No. III Edisi September 2013
(enam) oLU sampai dengan 14 (empat belas) 0LS dan 0 BT
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Agar tercapai pembangunan kekuatan organisasi Angkatan Darat dalam menghadapi tantangan tugas ke depan, perlu disusun konsepsi penataan organisasi kesatuan jajaran Angkatan Darat secara komprehensif dan berkesinambungan.
dalam pelaksanaan program pembangunan kekuatan pembangunan pangkalan, pengisian personel maupun diperlukan kekuatan kesatuan jajaran Angkatan Darat mendasar dalam membangun organisasi kesatuan
monitoring Evaluasi Kesiapan dan Kemantapan Operasional satuan sampai dengan Semester I Tahun Komposisi Gelar. Dihadapkan kepada tugas Angkatan Darat sesuai Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004, untuk
kepada dukungan alokasi anggaran, sementara hal tersebut saat ini masih sangat terbatas dari dukungan sasaran pembangunan minimum saja sesuai minimum (kekuatan pokok minimum) Angkatan
kesatuan, terdiri dari Satpur, Satbanpur dan Satbanmin,
Darat dalam menghadapi tantangan tugas ke depan, perlu disusun konsepsi penataan organisasi kesatuan berkesinambungan. Sesuai dengan kebijakan zero growth of personel dan right sizing menuangkan sebuah tulisan sebagai sumbangan pemikiran dalam penataan kesatuan jajaran Angkatan Darat dalam rangka transformasi organisasi. Kondisi Organisasi dan Kesatuan Jajaran TNI AD. Organisasi
23 satuan, Satarm 20 satuan, Satarh 17 satuan, Satzi 28 satuan, Satbanmin 17 satuan, Satpenerbad 4 satuan, satuan. Perbandingan kekuatan. Gelar satuan tersebut di atas bila dilihat dari komposisi perbandingan antara Satpur/Banpur (satuan operasional) dengan Badan Balak Aju Korem (pendukung) sesuai data adalah 1 : 2,4
berbentuk Tabel Organisasi dan Perlengkapan (TOP) ini masih dirasakan terlalu gemuk di tengah dan belum Personel dan Perlengkapan (DSPP) bagi jajaran satuan TOP. Aspek personel satuan operasional sesuai TOP ditetapkan dengan Peraturan Kasad. Dengan demikian,
kekuatan Angkatan Darat. Dalam rangka pemenuhan
sedangkan satuan pendukung DSPP 85.387 orang Luas wilayah Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia terdiri dari 17.508 pulau dengan batas 0 LU sampai dengan 0 0 11 BT sampai dengan 141 0BT, apabila
Volume 33 No. III Edisi September 2013
23
Jurnal Yudhagama perairan antara pulau-pulau itu digabungkan, maka luas 2 , sehingga jumlah satuan Dari 17.508 pulau-pulau di seluruh Indonesia, terdapat 2
± dengan luas 473.606 Km2
± 2 2
Km2
berhubungan langsung dengan tugas dan tanggung jawab satuan tersebut. Dengan demikian, perlu disusun
(enam) Yonif, 1 (satu) Yonkav, 1 (satu) Kikav, 1 (satu) Yonzipur. Gelar satuan Kowil terdiri dari 4 (empat) delapan puluh) Koramil. Kodam Jaya terdapat 1 (satu)
Dislokasi satuan. Komposisi satuan ini gelar belum sesuai. Hal ini dapat dilihat perbandingan gelar kesatuan Angkatan Darat di Pulau Jawa dengan Pulau 2 Jawa , gelar satuan terdiri dari Balahanwil 4 (empat) Kodam, Balahanpus Kostrad (dua Divisi) dan Kopassus 4 (empat) Grup, Kodam III/Slw terdapat 1 (satu) Brigif, 6 (enam) Yonif, 1 (satu) Yonkav, 1 (satu) Kikav, 2 (dua) Yon Armed, 1 (satu) Yon Arhanudse dan 1 ( satu) Yon Arhanudri, 1(satu) Yon Zipur. Gelar satuan
Men Arhanud, 1 (satu) Yon Arhanudse, 2 (dua) Yon Arhanudri, 1 (satu) Denzipur. Gelar satuan Kowil terdiri dari 2 (dua) Korem, 8 (delapan) Kodim, 82 (delapan Km2 6 (enam) Yonif, 1 (satu) Denkav, 4 (empat) Denzipur. Gelar satuan Kowil terdiri dari 4 (empat) Korem, 13 2
Sulawesi
Yonif, 1 (satu) Yonkav, 1 (satu) Kikav, 1 (satu) Yon Armed, 1 (satu) Den Arhanud, 1 (satu) Yonzipur dan satuan
. Kodam IV/Dip terdapat 1 (satu) Brigif, 7 (tujuh) Yonif, 1 (satu) Yonkav, 1 (satu) Kikav, 1 ( satu) Yon Armed, 1 (satu) Yon Arhanudse dan 1 (satu) Yon Zipur. Gelar puluh enam) Kodim, 585 (lima ratus delapan puluh lima) Koramil. Kodam/Brw terdapat 1 (satu) Brigif, 6
24
Volume 33 No. III Edisi September 2013
operasional satuan jajaran Angkatan Darat saat ini sesuai data laporan hasil monitoring Evaluasi Kesiapan dan Kemantapan Operasional (EKKO) kesatuan jajaran 3)
, adapun data dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Dalam penataan organisasi khususnya membangun kekuatan dan gelar satuan jajaran TNI AD, sangat dipengaruhi oleh ketersediaan anggaran.
minimum sekalipun sulit diwujudkan. Pada tahun 2012 Angkatan Darat mendapat alokasi anggaran sebesar 24,8 Triliun, Belanja Barang 2,6 Triliun dan Belanja Modal 2,6 Triliun. Kesiapan dan kemantapan. Hal ini
kesiapan operasional kesatuan jajaran Angkatan Darat
telah diuraikan di atas, belum mampu untuk mendukung Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. dalam menghadapi tantangan tugas di masa depan,
harus dilakukan oleh Angkatan Darat. Dengan
Sizing. Dari hasil penataan tersebut untuk mewujudkan perlengkapan
untuk
menunjang pelaksanaan Aspek Anggaran. Dalam
dan gelar satuan jajaran TNI AD, sangat dipengaruhi oleh ketersediaan anggaran. Selama ini kemampuan negara dalam mendukung anggaran pertahanan masih terbatas, baru dapat mengalokasikan anggaran
PDB Indonesia 852,24 Miliar US$. Sebagai bahan banding, negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada
perbandingan
antara
kesatuan
operasional
mempedomami
kebijakan pemerintah zero growth of personel
dan
dibidang
alamiah). Pemahaman tentang zero growth ini sangat
sehingga alokasi anggaran dapat disalurkan untuk membangun kekuatan sesuai TOP/DSPP di atas. Dengan demikian, harapan TNI sesuai Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, sebagai tentara
sangat sulit untuk membangun kekuatan pertahanan
prajurit4).
Kesinambungan
dokumen
kebijakan.
dan pangkalan satuan jajaran TNI AD, sangat diperlukan
Angkatan Darat tentang pembangunan pangkalan kesatuan baru, tetapi pembangunan pengkalan
Volume 33 No. III Edisi September 2013
25
Jurnal Yudhagama kedepan organisasi dan rumusan tugas serta komposisi satuan perlu ditata kembali, disesuaikan dengan tersebut digelar. Namun demikian, pembangunan gelar satuan, harus dibedakan dengan penugasan satuan tersebut (deployment). . Tindak organisasi rumusan tugas pokok dan fungsi harus
Dengan demikian pembinaan organisasi sejalan dengan
operasional satuan. Dokumen Perencanaan. Agar terjadi kesinambungan dalam pelaksanaan pengembangan organisasi tersebut, perlu disusun dokumen sesuai program Reformasi Birokrasi Angkatan Darat, dibidang Program Penguatan Organisasi, maupun Tata Laksana serta Program Monitoring dan Evaluasi tersebut di atas. Dengan demikian, maka dapat dilakukan perbaikan. Kesiapan Lahan. merealisasikan pembangunan pangkalan
Dalam sesuai
pendidikan)5) integral komprehensif antara doktrin dan struktur organisasi, maka profesionalisme prajurit dapat diwujudkan. Modernisasi Alutsista. Angkatan Darat
Kavaleri akan hadir tank kelas berat dari keluarga lingkungan Arhanud akan diperkuat dengan Rudal
organisasi. Dengan demikian, transformasi dalam
pangkalan atau markas komando satuan beserta hibah hasil pendekatan pejabat Kowil di daerah.
maupun bangunan militer. Oleh karena itu ke depan harus diperhitungkan kebutuhan anggaran untuk pembangunan pangkalan beserta sarana prasarana . Sejalan dengan Program Reformasi Birokrasi Angkatan Darat, perubahan dibidang doktrin, struktur, kultur,
bila kita lihat data perkembangan hasil pembangunan terhadap kekuatan kesatuan tersebut, bidang organisasi
sesuai kebutuhan ideal. Apabila dihadapkan kepada
26
Volume 33 No. III Edisi September 2013
ramping. Dengan demikian, perlu disiapkan bagaimana pembinaan SDM dampak dari restrukturisasi terhadap
personel sejalan dengan pengembangan gelar satuan baru. Jumlah kekuatan personel Angkatan Darat saat
tentang Revisi Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum Angkatan Darat ( pembangunan kekuatan personel Angkatan Darat
pendukung sudah terisi melebihi DSPP, dengan demikian dalam konsep penataan organisasi sesuai
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD perbandingan antara satuan pendukung dan satuan
peralatan dan persenjataan modern serta sejahtera melaksanakan evaluasi orgas satuan dan menata ulang Grand Design
dan jajaran Balakpus termasuk Lemdik. Demikian pula kebijakan umum tentang penataan organisasi dan perawat/medis. Data kekuatan personel Kotama/ Balakpus saat ini dapat dilihat pada tabel data kekuatan militer dan PNS tahun 2012 sebagai berikut di bawah ini.
dan mengkoordinasikan konsep penataan satuan jajaran Angkatan Darat denga Kotama dan Balakpus orgas satuan jajaran Balakpus, Satpur, Banpur, Kowil
Konsepsi Penataan Organisasi. ditempuh melalui kegiatan evaluasi, validasi, penataan Organisasi dan Tugas (Orgas). Setelah mempelajari seluruh data dan beberapa
adalah Pertama. Evaluasi untuk mengetahui sejauh usaha maupun individu. Menghadapi tuntutan tugas Kedua dilakukan validasi berupa restrukturisasi, revitalisasi atau refungsionalisasi dan penataan komposisi maupun Zero Growth of Personel dan . Berdasarkan hasil validasi terhadap Untuk mewujudkan itu semua perlu transformasi terhadap organisasi maupun kesatuan jajaran Angkatan Darat, sehingga diperoleh komposisi satuan dengan
strategi bagaimana mewujudkan Struktur organisasi
satuan operasional 1 : 3. Untuk mewujudkan kondisi perbandingan ideal tersebut, bukanlah merupakan
Volume 33 No. III Edisi September 2013
27
Jurnal Yudhagama
jajaran Angkatan Darat kedepan, dengan telah hal ini akan berimplikasi terhadap jumlah personel.
tersebut. Hasil penataan personel perampingan
sesuai tuntutan beban tugas hasil penilaian dan terdapat kekosongan. Dengan demikian, beban tugas penghitungan indeks beban kerja satuan sesuai tugas Konsep Penataan Ranpur Produksi Dalam Negeri. Sesuai Revisi Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum ( ) TNI AD tahun
Kotama, sebagai langkah awal ditempatkan 1 peleton terpusat di Ibukota Provinsi/dekat dengan Ibukota Provinsi. Disisi
satuan pendukung dan operasional 1:2,4. Dihadapkan
1.
28
Struktur Orgas Brigif.
Volume 33 No. III Edisi September 2013
Tugas daratan, perairan, hutan gunung, rawa-rawa laut sungai dan pantai juga sebagian perkotaan, memerlukan pelaksanaan tugas di lapangan. Oleh karena itu perlu dilakukan validasi terhadap organisasi dan tugas satuan-
untuk melaksanakan tugas pengamanan perbatasan negara. Brigade Infanteri tersebut memiliki kemampuan
dan Denbanmin. Struktur Oganisasi tersebut perlu ditata ulang sebagai berikut :
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD 2.
Struktur Orgas Denma Brigif.
3.
Struktur Orgas Denbanpur Brigif.
4.
Struktur Orgas Denbanmin Brigif.
Volume 33 No. III Edisi September 2013
29
Jurnal Yudhagama Dari gambaran struktur organisasi tersebut, jalur serta pemeliharaan materiil menjadi lebih sederhana,
Mendesain komposisi perbandingan antara satuan operasional dengan satuan pendukung yang saat ini baru mencapai 1: 2,4 menjadi perbandingan ideal 3:1,
baik Satpur Banpur maupun Kowil. Kedepan susunan organisasi Kowil dan jajaran Balak di Kotama dengan
di bagian tengah ke atas.
hierarki satuan pembina bekal/materiil, sedangkan distribusi bekal/materil langsung ke kesatuan
sistem, prioritas untuk melanjutkan pembangunan
tahapan pelaksanaan penataan organisasi dan gelar satuan dapat dilihat pada matrik waktu sebagai berikut di bawah ini :
AD. Demikian tulisan tentang transformasi organisasi
Angkatan Darat dalam menghadapi tugas masa depan, organisasi kesatuan jajaran Angkatan Darat, dapat diambil kesimpulan perlu dilakukan transformasi dan pengalaman, tulisan ini jauh dari sempurna, di tersebut. Mendesain komposisi perbandingan antara
Mengalir dari uraian diatas, dalam transformasi
saran masukan dan koreksi sangat diharapkan unutk perbaikan tulisan ini.
1. Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004. 2. Bujukin tentang pengorganisasian (Skep/14/I/2003 tanggal 28 Januari 2003). 3. Laporan EKKO Semester I TA. 2012. 4. Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang
penataan organisasi dan gelar kesatuan Angkatan Darat 5.
30
Volume 33 No. III Edisi September 2013
Doktrin KEP.
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS
I. Data Pokok.
2. Pangkat
: Kolonel Inf/30781
4. Agama 5. Status
: Islam : Kawin
7. Jabatan
: Pamen Denma Mabesad
B. 1. 2. 3. 4.
Luar Negeri. Singapura India Korea Selatan Amerika Serikat (USA)
7. Korea Selatan
II. Riwayat Pendidikan Militer. A. Dikbangum.
5. Seskoad 6. Sesko TNI
: : : :
2005 2006 2007 2007
: 2011
IV. Riwayat Jabatan. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Danton II/A 141/Dam II/Swj Danton I/A 141/Dam II/Swj Ps. Dankipan A 141/Dam II/Swj Dankipan A 141/Dam II/Swj Kasi-4/Log/ A 141/Bs/Dam II/Swj Dankima-141/Bs/Dam II/Swj Dankijar Dodilatpur
: 2002 : 2010
B. Dikbangspes.
3. Sussar Para
: 2000
5. Sus Dandim : 2003 6. Sus Jemen Hankam : 2006 7. Sus Jemen
III. Riwayat Penugasan. A. Dalam Negeri.
22. Paban III/Binorg Sopsad 23. Paban VI/Binorg Srenad 24. Pamen Denma Mabesad
Volume 33 No. III Edisi September 2013
31
Jurnal Yudhagama
Inward Looking” disebabkan Awareness
menjadi Global
pada hubungan antar individu, namun berkembang lebih jauh kepada karena pada
Oleh : Kolonel Arh Kuat Budiman, S.IP (Paban V/Kermamil Sopsad)
kebutuhan tersebut. Hal ini semakin tajam terbentuk,
suatu negara dengan negara lain adalah suatu situasi
di mana kita dapat mempunyai “a million friends and zero enemy”. Indonesia akan bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki niat dan tujuan
)
S Statement
Zero Enemy” 32
Volume 33 No. III Edisi September 2013
dan memainkan peran kita tanpa melibatkan negara
memenuhi berbagai aspek dan dimensi kehidupan. Apalagi pada era komputerisasi saat ini, kebutuhan untuk berinteraksi guna memenuhi kebutuhan dan bahkan untuk memperoleh pengakuan hampir menjadi setara dengan kebutuhan pokok dari pribadi manusia itu
menjadi suatu pertanda bahwa interaksi merupakan suatu hal mendasar bagi kehidupan manusia sebagai
(PBB)
proses penetapan resolusi oleh Dewan Keamanan PBB suara dari 1 (satu) negara seringkali menjadi faktor “one state, one
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD vote” pandang bulu karena walaupun suatu negara dari segi
bersenjata semata tetapi juga berperan sebagai key factor dalam menampilkan eksistensi dan integritas serta kedaulatan suatu negara dalam berbagai aspek
Dewan Keamanan PBB tersebut. Kekuatan Militer Berbanding Lurus Dengan Pengakuan dan Nilai Tawar.
kekuatan militer berbanding lurus dengan nilai tawar
bidang keamanan menjadi semakin kompleks dan
dunia tahun 2008, dapat terlihat dengan jelas bahwa
pengembangan senjata pemusnah massal, kriminal terorganisasi, cybercrime, kelangkaan energi, degradasi
atas, akan dibutuhkan interaksi dalam bentuk kerjasama
perang dingin, dengan Amerika Serikat sebagai Negara
negara-negara di dunia, sehingga diharapkan mampu melakukan langkah-langkah pendekatan terhadap isu-isu keamanan internasional melalui kerjasama
Cina, Korea Selatan, Korea Utara dan Jepang dalam aspek
dapat dilepaskan dari kekuatan militer sebagai subjek pertahanan dan keamanan. Saat ini bangsa-bangsa di
sebagai perwakilan dari Eropa Barat, serta Israel dan Iran dari Timur Tengah menandai bahwa pengembangan kekuatan militer dan keamanan masih tetap menjadi bagi keselamatan dan kesejahteraan umat manusia. Hal
Kebijakan Luar Negeri Republik Indonesia. kebijakan, sikap dan langkah pemerintah Republik dengan negara lain, organisasi internasional dan
bangsa tersebut dalam berhubungan dengan negara bebas dan nasional. Bebas Volume 33 No. III Edisi September 2013
33
Jurnal Yudhagama
Indonesia tetap menganut prinsip menjalin hubungan kerjasama dengan negara lain melalui kerjasama dibidang pertahanan berupa kerjasama dengan militer dari negara sahabat.
diamanatkan dalam Pembukaan dan Batang Tubuh ). Kebijakan luar negeri Indonesia tersebut diarahkan untuk meningkatkan peran Indonesia untuk
dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
perdamaian dunia, meningkatkan kinerja diplomasi perbatasan serta memantapkan kemitraan strategis di
Meskipun Indonesia mengembangkan pertahanan
nasional maupun internasional. Berangkat dari hal itulah maka tulisan ini bermaksud untuk menjelaskan sahabat tanpa pandang bulu sebagai konsekuensi
tetap menganut prinsip menjalin hubungan kerjasama dengan negara lain melalui kerjasama dibidang pertahanan berupa kerjasama dengan militer dari negara sahabat. Peningkatan kerjasama militer menjadi perkembangan isu-isu keamanan di lingkup regional
stabilitas kawasan regional maupun internasional. Sedangkan tujuan dari penulisan ini adalah sebagai bahan pengetahuan bagi perwira TNI AD serta masukan
dengan Angkatan Darat negara sahabat. Substansi Kerjasama Militer.
bersama bila terdapat persengketaan ( ). “Peak Value” dari Kerjasama Militer.
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. berinteraksi dengan dunia internasional, sehingga pemerintah RI bebas menentukan sikap dan kebijakan
memberikan sumbangan, baik dalam bentuk pemikiran
34
Volume 33 No. III Edisi September 2013
(
) namun sekaligus juga menjadi tahapan
diharapkan atas implementasi kerjasama militer (sesuai ) pelaksanaan substansi dasar kerjasama militer antara lain : Pertama, persahabatan ,
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Sebagai bagian dari TNI kerjasama militer satu atau beberapa negara tertentu yang dianggap sebagai lawan, akan tetapi ditujukan untuk menjaga stabilitas kawasan.
Satgas TNI pada misi perdamaian PBB.
“peak dari kerjasama militer guna pengembangan
saling menguntungkan antara TNI dengan Angkatan
hubungan bilateral dalam memandang suatu potensi
Kedua, , dengan sasaran sebagai berikut:
meningkatkan pertahanan
kemampuan militer dan , dengan sasaran
Kerjasama Militer TNI AD Saat Ini.
. Hal ini dimaksudkan bahwa sebagai pemeliharaan terhadap Alutsista guna melaksanakan tugas pokok TNI. Keempat, meningkatkan keamanan kawasan dengan sasaran sebagai berikut : a.
untuk menghadapi satu atau beberapa negara tertentu untuk menjaga stabilitas kawasan. Adapun kerjasama berikut : Pertama, Kerjasama Militer Dalam Bentuk Operasi. dilaksanakan oleh TNI AD dengan Angkatan Darat
Operasi Patroli dan Pengamanan Pulau-Pulau Terluar keamanan kawasan regional. Kelima, melaksanakan misi damai dalam memberikan serta pemeliharaan perdamaian dunia, dengan sasaran peran serta TNI dalam misi damai di forum internasional untuk bantuan kemanusiaan dan penanggulangan
Marore dan Pulau Marampit. Pelaksanaan operasi patroli dan pengamanan pada pulau-pulau tersebut merupakan kerjasama militer dalam bidang operasi
Volume 33 No. III Edisi September 2013
35
Jurnal Yudhagama juga memiliki kerjasama militer dalam bentuk operasi
(TPOD) antara TNI AD dengan Tentera Darat Diraja
menempuh pendidikan militer di lembaga pendidikan negara mitra kerjasama, TNI AD juga menerima perwira militer di lembaga pendidikan TNI AD. Saat ini, TNI AD telah memiliki kerjasama pendidikan militer dengan sejumlah negara mitra Indonesia dalam kerjasama
pemeliharaan perdamaian PBB juga telah dilaksanakan
1 (satu) Kompi Zeni TNI AD, sedangkan di Liberia dan Sudan dalam bentuk pelibatan personel Milops dan Milstaf dari TNI AD .
dengan saat ini terdapat 13 jenis Latma dengan 7 (tujuh) negara sahabat. Adapun Latma-Latma tersebut antara lain : Latma Garuda Shield dengan AD Amerika serta Dawn Kookabura dan Dawn Komodo dengan AD
sebagian negara-negara ASEAN, Cina, India dan Korea Selatan. Keempat, Kerjasama Militer Dalam Bentuk Kunjungan Maupun Pertukaran Personel. mengembangkan satuan jajaran TNI AD, maka kunjungan ataupun pertukaran personel merupakan
pertukaran ini dapat dipakai sebagai perbandingan dan up to date tentang kondisi Angkatan Bersenjata Negara Sahabat baik dari segi pembinaan dengan saat ini TNI AD telah membuka kunjungan
juga dilaksanakan dalam bentuk kegiatan Subject diselenggarakan diskusi profesional untuk saling menimba ilmu dan pengalaman terhadap aspek-aspek Cobra Gold, Angkor , Khan Quest dan lain-lain. Kerjasama Militer Dalam Bentuk Pendidikan. Dalam pelaksanaan kerjasama berlaku asas resiprokal,
Permasalahan yang dihadapi. Dalam pelaksanan kerjasama militer dengan AD
menguntungkan bagi kedua belah pihak. Sebagai
kerjasama militer pada tahun-tahun mendatang.
selain TNI AD mengirimkan perwira siswa untuk
Pertama, Rendahnya Kemampuan diplomasi
Kemampuan Diplomasi. merupakan hal mutlak,
saja terkait dengan kemampuan penguasaan bahasa
kemampuan dimiliki dikalangan perwira TNI AD. Namun pada
36
Volume 33 No. III Edisi September 2013
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Tabel diatas merupakan nilai rata-rata 10 di tanah air, di satu sisi merupakan kebanggaan bagi prajurit TNI AD sebagai bagian dari prestasi penugasan
kemampuan bahasa Inggris perwira TNI AD. Pada tabel tersebut terlihat jelas bahwa nilai rata-rata hasil tes ALCPT (American Language Course Placement Test
negeri maka melaksanakan tugas atau berdinas ke luar negeri merupakan salah satu impian prajurit
Perbedaan sudut pandang maupun perbedaan
sehingga melaksanakan tugas keluar negeri merupakan kebanggaan tersendiri bagi prajurit TNI AD. Namun demikian, saat ini pelaksanaan penugasan ke luar
menggali informasi maupun koordinasi dan juga akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pelaksanaan
dan kunjungan terkadang masih belum memenuhi esensi pelaksanaan kerjasama itu sendiri. Seringkali penugasan keluar negeri masih dianggap sebagai ajang
negara sahabat. Selain itu pemahaman, pengetahuan serta pengalaman pendukung dalam rangka kegiatan interaksi dengan negara sahabat di kalangan perwira
aspek intelijen, perbandingan maupun sarana diplomasi militer dengan negara mitra kerjasama. Hal output
kemampuan penguasaan bahasa
perwira TNI AD. Berdasarkan pengalaman, seringkali
Belum Adanya Sinergisitas Lembaga Militer Dalam Pengkajian Hasil Kerjasama Militer Secara Simultan.
Kedua, Rendahnya Pemahaman Prajurit TNI AD Tentang Kerjasama Militer. Dengan semakin
Volume 33 No. III Edisi September 2013
37
Jurnal Yudhagama
Namun pada saat ini jumlah negara mitra kerjasama TNI AD telah meningkat menjadi 12 negara. Peningkatan kualitas kerjasama militer pun telah meningkat dengan
bahwa hasil pelaksanaan kerjasama militer ini masih belum dikaji dan dikembangkan lebih lanjut baik dari sisi teknis maupun doktrin sampai dengan kebijakan oleh lembaga-lembaga pengembangan doktrin, telah diterima pada saat pendidikan dasar maupun Pussenarhanud, Pussenarmed dan lain-lain) untuk dalam bentuk seminar ataupun pertukaran personel,
Upaya Meningkatkan Kerjasama Militer Menuju TNI AD yang Berkelas Dunia.
maka TNI AD juga harus dapat memberikan beasiswa
A menuju kepada pengakuan TNI AD sebagai World Class Army (berkelas dunia)
dengan proses perekrutan awal, pendidikan dasar dan menonjol dalam kemampuan bahasa Inggris dan diplomasi militer semaksimal mungkin dipetakan dalam ataupun penugasan-penugasan dibidang kerjasama
dilakukan antara lain : Pertama, Menyelenggarakan Manajemen Perekrutan Personel dan Pendidikan Modern.
dapat diawaki dengan baik melalui pengalaman dan pada level internasional. Kedua, Pemberian Pembekalan Pre-Departure dan tuntutan sosialisasi Post-Arrival. Salah satu faktor
prajurit TNI AD. Dari awal perekrutan personel untuk dididik sebagai prajurit TNI AD perlu disisipkan materi penguasaan bahasa Inggris serta pengetahuan-
tes penguasaan bahasa Inggris dan pengetahuan lain dibidang diplomasi maka diharapkan kualitas sumber
agar memperoleh hasil sesuai dengan dengan esensi sebelum pemberangkatan atau pelaksanaan kegiatan. Hal tersebut mungkin terkesan , namun
dalam rangka penugasan dapat mengetahui apa lanjutan kemampuan berbahasa Inggris dan diplomasi militer tersebut dapat dikembangkan lebih lanjut. salah satu tujuan pelaksanaan kegiatan di luar negeri melaksanakan kegiatan tersebut namun juga sebagai sebagai aplikasi dari pendidikan, kursus ataupun 38
Volume 33 No. III Edisi September 2013
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
negara dimana kegiatan tersebut dilaksanakan. Selain
selama melaksanakan kegiatan-kegiatan di luar negeri kepada pejabat di level strategis. Saat ini tuntutan presentasi pada waktu kepulangan dari melaksanakan suatu kegiatan di luar negeri memang telah
tataran kewenangan di level teknis bukan pada level
antara Lembaga Terkait guna perumusan hasil Kerjasama Militer secara Terintegrasi. Sejalan dengan sistem pelaporan pre-departure dan sosialisasi postlembaga terkait di TNI AD dalam rangka perumusan kebijakan sebagai hasil dari pelaksanaan kerjasama
presentasi belaka, namun juga terwujud didalam suatu
terbatas pada presentasi saja bukan sosialisasi. Yang dipresentasikan tetapi juga disosialisasikan langsung desk mengambil nilai manfaat dari pelaksanaan kegiatan Indonesian desk Iran desk
desk, Russian desk, Iraq desk, desk
maupun strategis maka diharapkan langkah konkrit lesson learned dari pelaksanaan kegiatan tersebut dapat langsung dirumuskan dalam bentuk kebijakan intelijen untuk dirumuskan dalam bentuk kemungkinan negara tersebut. Terkait dengan kerjasama militer
anggaran, terdapat lebih dari 50 kegiatan interaksi dengan negara lain dalam berbagai format maka berapa
maka desk-desk per negara atau kawasan diperlukan di dalam struktur organisasi TNI AD bukan
kemampuan negara asing guna meningkatkan kemampuan Angkatan Darat kita sebagai perimbangan
ujung tombak pertahanan NKRI baik dari segi doktrin, analisa desk pimpinan TNI AD sebagai dasar pengambilan kebijakan
Penutup. TNI AD sebagai salah satu komponen utama
Volume 33 No. III Edisi September 2013
39
Jurnal Yudhagama
akan datang. Untuk itu, dibutuhkan sejumlah terobosan manajemen perekrutan personel dan pendidikan modern, pemberian pembekalan pre-departure dan tuntutan sosialisasi serta sinkronisasi dan
saling menghargai serta saling menguntungkan guna peningkatan kemampuan dan profesionalitas TNI AD
oleh pimpinan TNI AD dalam visi “ TNI AD Yang Disiplin, Profesional, Modern Dan Berkelas Dunia”. Dengan demikian, melalui perwujudan kerjasama militer antara TNI AD dengan AB negara lain, maka nilai tawar TNI
melaksanakan kunjungan kepada Menhan RI di Jakarta A strong Indonesia is good for the region
pengakuan kepada TNI AD selaku Tentara Berkelas Dunia (World Class Army) namun juga memberikan
dibidang kerjasama militer dengan AB negara-
musuh,
.
RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS I. Data Pokok.
III. Riwayat Penugasan.
1. Nama 2. Pangkat
: Kuat Budiman, S.IP : Kolonel Arh/31684
4. Agama 5. Status
: Islam : Kawin
7. Jabatan
: Paban V/Kermamil Sopsad
Luar Negeri.
IV. Riwayat Jabatan.
II. Riwayat Pendidikan Militer. A. Dikbangum.
5. Seskoad
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Danton Yonarhanudri-1/Kostrad Danton SMB 50 Rai C Yonarhanudri-1/Kostrad Danrai-C Yonarhanudri-1/Kostrad Danrai-C Yonarhanudri-1/Kostrad Kasi-2/Ops Yonarhanudri-1/Kostrad Gumil Gol VI Depmilum Trajuang Pusdikart Dansat Dikta Pusdikart Pussenart
: 2002 12. Sespri Kasad
B. Dikbangspes. 15. Atase Militer KBRI Beijing 16. Pamen BAIS TNI 17. Paban V/Kermamil Sopsad
40
6. Suspa Binlatsat
: 2000
8. Sus Dandim
: 2004
Volume 33 No. III Edisi September 2013
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Sistem Pertahanan Negara. Pembahasan tentang operasi militer akan terus Karena sifat universalitas operasi militer dan Sishanneg dalam ilmu dan seni perang, maka kajian tentang operasi gabungan sebagai salah satu bagian dari operasi militer.
Satuan Linud dalam melaksanakan operasi gabungan
(Danbrigif Linud-18/2/Kostrad)
ada”. Yang dimaksud dengan operasi gabungan adalah sebagai bagian dari Operasi Gabungan Sishanta untuk menangkal, menggagalkan, dan menerus dilakukan perbaikan-perbaikan dalam
sebagai bagian dari pola operasi pertahanan terhadap
angkatan atau lebih dibawah suatu komando gabungan.
perlengkapan disesuaikan dengan kebutuhan operasi. dalam bentuk operasi gabungan dengan menggelar
O Globalisasi
luar. Karena operasi gabungan melibatkan dua angkatan telah
mengubah
orientasi
tentang
mampu
mengkoordinasikan
dan
mengendalikan
pelaksanaan sampai dengan pengakhiran. Hal ini perlu Volume 33 No. III Edisi September 2013
41
Jurnal Yudhagama tersebut, maka serangan musuh dapat digagalkan atau
Mengacu pada prinsip operasi Linud, maka sekali lagi peran dari pasukan lintas udara sangat menentukan dalam rangka pencapaian tugas pokok komando operasi gabungan.
Linud, maka sekali lagi peran dari pasukan lintas udara pokok komando operasi gabungan. Namun dalam pertama, operasi
bisa dilaksanakan oleh operasi lain. Kedua, pemusatan, kemampuan, dan penghematan usaha merupakan hal pokok untuk menjamin keberhasilan operasi Linud.
pertama,
ditempatkan dibawah satu komando dan diarahkan untuk satu tujuan utama. Untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan
kedua,
tergabung dalam PPRC TNI akan melaksanakan program Bila kita pelajari sejarah operasi militer di
sampai saat ini adalah pada perebutan Kota Dili Timor
42
Volume 33 No. III Edisi September 2013
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan kemampuan harus menyesuaikan hal ini dalam rangka menjamin tercapainya tugas pokok operasi gabungan.
pesawat.
bersama dengan Group-1/Kopassandha melalui operasi
Pasukan Reaksi Cepat (PPRC) TNI. Perubahan nama diharapkan dapat lebih meningkatkan soliditas dan
penerjunan tersebut pasukan Brigif Linud-18/Trisula dan Group-1/Kopassandha mendapatkan perlawanan mantan Tropaz (serdadu Portugal). Kota Dili dapat direbut oleh pasukan gabungan TNI dalam waktu 7 jam, dan pada pertempuran tersebut mengakibatkan jatuh korban 122 orang tewas dan 365 orang tawanan dari
Infanteri Linud-502/Kostrad dan 16 orang dari Grup-1/
berlanjut
di
daerah
operasi,
sehingga
akan
Gabungan (KOGAB) melaksanakan operasi gabungan di menegakkan kedaulatan NKRI”. Latgab TNI Tingkat
dilibatkan adalah Yonif Linud- 503/18/2 Kostrad dengan unit pesawat. Bertolak dari pengalaman tersebut di atas, pada
Tropaz pada saat peterjun masih di udara. Tiga hari kemudian, pada tanggal 10 Desember, kembali unsur dari Brigif Linud-17/Kujang, Grup 1 dan Detasemen A Paskhas diterjunkan untuk merebut lapangan terbang
Panglima Kostrad Letnan Jenderal TNI Wiranto. Latgab ini melibatkan 27 kapal perang (KRI), 54 pesawat angkut dan tempur serta didukung oleh semua unsur angkatan
dengan metode manuver lapangan. Satuan Linud
330. Pada tahap operasi lintas udara masing-masing Satuan Linud-305 dan 330 diberi sasaran tersendiri dan Volume 33 No. III Edisi September 2013
43
Jurnal Yudhagama
perlengkapan dalam pelaksanaan operasi Linud. Dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
maupun operasi gabungan untuk mengangkut personel dan perlengkapan Satgas Linud. Hal ini akan menjadi keunggulan bagi Satgas Linud dalam melaksanakan pembatasan kekuatan Linud karena sangat tergantung Kerawanan-kerawanan dalam pelaksanaan operasi Linud dirasakan akan sangat berpengaruh
meriam (Armed Drop Zone alat angkut pesawat dan kendaraan penarik meriam Linud. Khusus bagi Satuan Zeni, dituntut memiliki keterampilan dalam mengatasi gangguan ranjau dan rintangan, serta harus memiliki kemampuan dalam membuat atau memperbaiki landasan udara
digunakan oleh pesawat dalam mendaratkan unsur eselon susulan atau eselon belakang. Kemampuan peralatan dalam mendukung tugas ini. Dan Satuan Zeni
Linud. Dengan kata lain tujuan dari operasi lintas udara
mungkin akan sangat berpengaruh dalam pertempuran dekat dan padat. Keterbatasan pada operasi gabungan
44
Volume 33 No. III Edisi September 2013
serta melaksanakan perbaikan atau membuka landasan Airlanded dapat terlaksana dengan baik. Penerjunan Satgas Linud dalam operasi gabungan
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
dipihak sendiri. Pengerahan pesawat angkut akan kemungkinan akan diterjunkan langsung disasaran. dan keunggulan udara sudah dikuasai, dalam hal ini
). Dimana penerjunan personel dan barang atau kendaraan
mengatasi kerawanan pasukan selama diterjunkan,
belakang pesawat (ramp door). Dengan harapan awak senjata dan kendaraan ini akan mendarat pada tempat
atau formasi tempur pesawat dimana jarak antar pesawat kurang lebih 400-600 meter dan dipandu
Sebagai alat negara dibidang pertahanan, maka TNI
Paskhas Angkatan Udara dan Tim Kam Pandu Brigif
tepat bagi TNI untuk dapat menggerakkan pasukan
dan musuh serta membentuk dan mengembangkan unsur perlawanan jauh sebelum Satgas Linud masuk ke sasaran, sehingga pada saat Satgas Linud akan
agar berpengaruh, menentukan serta berhasil dalam Udara harus agresif dan memberikan pendadakan
berupa daerah penerjunan atau daerah pendaratan, oleh satuan Intelijen biasa. Kemampuan ini akan lebih pasukan Linud akan dibutuhkan alat angkut pasukan Night Vision Google untuk perorangan, GPS sebagai alat bernavigasi
, kedua matra ini benar-benar harus dapat tumbuh dan
bentuk koordinasi di lapangan.
eselon susulan maka akan disesuaikan dengan jumlah serta kebutuhan. Belum lagi kebutuhan pesawat angkut dalam melaksanakan ekstraksi. Maka kesiapan pesawat angkut menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan
Angkatan Darat negara maju dalam memobilisasi pasukan Lintas Udara adalah dengan melengkapi Satgas Linud dengan kendaraan tempur Lintas Udara (airborne dan ringan dan dapat diangkut dalam pemindahan udara. Sehingga mobilitas pasukan Linud pada saat perebutan sasaran tumpuan udara dapat dilakukan Volume 33 No. III Edisi September 2013
45
Jurnal Yudhagama kesinambungan dan keterpaduan antara Kogab dan
pembawaan senjata maupun senjata yang digunakan untuk Satuan Linud disesuaikan dengan kebutuhan peterjun, sehingga para peterjun dapat melaksanakan penembakan sewaktu masih di udara.
pertama tujuan, harus sesuai dengan pentahapan operasi, kedua waktu, keempat kelima keenam hemat, penghematan dalam penggunaan sumber tenaga, ketujuh diuji, harus dapat diuji untuk kedelapan distribusi, distribusi harus sampai ke alamat tujuan. Sedangkan pada tahap pelaksanaan operasi
adalah dengan meng-upgrade perlengkapan Satuan Linud. Boleh dikatakan bahwa pelaksanaan operasi gabungan selama ini masih dan teruji. Bentuk-bentuk fasilitas tersebut dapat berupa fasilitas komando, fasilitas staf dan fasilitas jenis parasut (PUO) dan parasut barang (PUB).
komunikasi dan kendali akan diuji sejauh mana sistem tersebut dapat mendukung operasi. Maka sistem kodal dapat memberikan tembakan pada saat masih di udara ke arah sasaran belum pernah dilaksanakan.
menembaki musuh di sasaran. Kedepan, perlu dipikirkan
kebutuhan peterjun, sehingga para peterjun dapat melaksanakan penembakan sewaktu masih di udara.
dinamika perubahan operasi. Bertolak dari pemikiran tersebut, maka sedapat mungkin pelaksanaan
jumlah, tepat barang, tepat tempat, dan tepat alamat, Dari gambaran di atas, dapat ditarik kesimpulan,
serta perlu modernisasi perlengkapan disesuaikan dengan kebutuhan operasi. Disamping itu, dibutuhkan
dengan harapan operasi Linud dapat diselenggarakan
46
Volume 33 No. III Edisi September 2013
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS
I. Data Pokok.
B. Luar Negeri.
4. Agama 5. Status
: Islam : Kawin
6. Singapura
: 2001
7. Jabatan
: Danbrigif Linud-18/2/Kostrad
8. Thailand
: 2008
II. Riwayat Pendidikan Militer. IV. Riwayat Jabatan.
A. Dikbangum. 3. Diklapa II 4. Seskoad
: 2000 : 2008
B. Dikbangspes.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pama Pussenif Danton Yonif Kostrad Danton I/C/321/13 Kostrad Danton I/B/321/13 Kostrad Kasi Ops-321/13 Kostrad Dankipan B/305/17/1 Kostrad Kasi Ops-305/17/1 Kostrad Ps. Kasi Binkar Spers Divif-1 Kostrad
10. Ps. Kasi-2/Ops Brigif Linud-17/1 Kostrad 11. Kasi-2/Ops Brigif Linud 17/1 Kostrad 6. Platoon Comd
13. Irda Sistoda Wasrikum It Kostrad 14. Pamen Kostrad (Dik Seskoad)
III. Riwayat Penugasan. A. Dalam Negeri.
4. Satgas Muhibah Duta Samudera
: 2011
22. Waasops Divif-1 Kostrad 23. Kasbrigif Linud-17/1 Kostrad 24. Pamen Mabes TNI (Utk Asisten Sespri Presiden RI) 25. Pamen Setmil Setneg RI (Utk Asisten Sespri Presiden RI) 26. Asisten Sekretaris Pribadi Presiden RI 27. Danbrigif Linud-18/2 Kostrad
Volume 33 No. III Edisi September 2013
47
Jurnal Yudhagama
“SEBUAH TELAAHAN MENGENAI UPAYA MENINGKATKAN SINERGITAS ANTAR KECABANGAN TNI AD DALAM KEGIATAN DI MASA DAMAI”
Dalam hal ini, tentu diplomasi akan menjadi pilihan ”
(Danbrigif Linud-17/1/Kostrad)
alasan utama bagi sebuah negara, termasuk Indonesia, hard power Sesuai dengan UU No. 34/2004, TNI memiliki tugas pokok untuk menegakkan kedaulatan negara, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
dengan pasukan maupun simulasi-simulasi tanpa
terhadap keutuhan bangsa dan negara. Untuk dapat menjalankan tugas pokok tersebut, TNI diberikan melaksanakan operasi militer, baik untuk perang (OMP) maupun selain perang (OMSP). Didalam
S
militer asing di darat, TNI AD melaksanakan operasi serangan dan pertahanan. Sedangkan didalam konteks menetralisir, dan atau mengalahkan kekuatan
Jika kita memegang prinsip Clausewitz tersebut, maka didalam mengatasi suatu krisis, termasuk 48
Volume 33 No. III Edisi September 2013
alam berskala besar, termasuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
prioritas utama, karena di masa damai tugas pokok militer adalah melaksanakan
militer kita saat itu diprioritaskan untuk mengerahkan
mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk bertempur di masa perang. seluruh
alam (gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan gunung
komponen
bangsa,
Indonesia
berhasil
terhadap anggaran pertahanan kita. Dengan anggaran
(atas permintaan) juga kerap diperbantukan kepada angkatan bersenjata negara-negara lain di kawasan
). Selain berbagai bentuk penugasan OMSP di dalam negeri tersebut, satuan-satuan TNI AD juga disiapkan untuk melaksanakan operasi pemeliharaan perdamaian ( ) dibawah bendera PBB di dan Afrika Utara. Pengerahan pasukan TNI AD untuk mengemban
tangkal (
maupun potensial.
kondisi keamanan negara kita saat ini jauh lebih baik
Volume 33 No. III Edisi September 2013
49
Jurnal Yudhagama
paling hakiki bagi prajurit”; “Lebih baik mandi darah di medan pertempuran”; serta dan menang lusa”.
kekuatan (pengerahan pasukan) untuk melaksanakan operasi-operasi pertempuran di dalam negeri, maka prioritas tentu diberikan pada aspek pembinaan dimaksud adalah untuk mempersiapkan organisasi,
operasional tempur (
)
masa damai, maka diharapkan akan terjadi peningkatan
it’s all about the man behind the gun”. Sebuah ironi,
menjawab berbagai tantangan masa kini dan masa
Tugas pokok satuan Infanteri dalam pertempuran
kualitas suatu satuan Infanteri Ringan (Light Infantry)
oleh sebuah satuan Infanteri ringan sangatlah terbatas, adalah bentuk baik mandi keringat di medan
daripada mandi hari ini, bertempur besok, dan menang lusa”. Kesemua
(Mechanized Infantry), terlebih lagi satuan-satuan dengan konsep gabungan kesenjataan (combined arms
mendapatkan prioritas utama, karena di masa damai profesional, dalam rangka mempersiapkan diri sebaik50
Volume 33 No. III Edisi September 2013
”.
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Daya tempur merupakan parameter terkuat yang dapat dijadikan sebagai pembanding antara apa yang kita miliki (pasukan kawan) dan apa yang mereka miliki (pasukan musuh).
Satuan Infanteri juga berbeda dengan satuan-
Keempat satuan tempur tersebut adalah satuan-satuan
The Art of War”, Sun Tzu mengingatkan kepada para pemimpin pasukan
tanpa bertempur kita sudah dapat mematahkan dan dan melawan kita”. Jika prinsip Sun Tzu tersebut
kekuatan Infanteri musuh. Namun, demikian dalam era ”.
kompleks, dimana kemenangan akan diraih oleh pihak
mana satuan-satuan tempur TNI AD kita saat ini dapat
combat power
rangka memenangkan pertempuran dimasa kini dan fungsi-fungsi pertempuran ( gerakan grand design
framework”
hardware”” jika faktor-faktor kepemimpinan dan Informasi tersebut
dan berpikir (mindset combined arms” dan ”. Infanteri memang merupakan komponen dan
melaksanakan
dan
memenangkan
pertempuran
), dan bersifat asimetris (asymmetric warfare Volume 33 No. III Edisi September 2013
51
Jurnal Yudhagama
antarnegara dan antar kawasan. Dengan demikian,
asimetris disini adalah bahwa negara (state actor) melawan aktor bukan negara (nonstate actor) bahwa kekuatan militer reguler melawan kelompok bersenjata irregular forces”. Tentu saja terjadi
the Emerging Economy China, India, Rusia, Brazil, Afrika Selatan, Turki, Korea Selatan, termasuk Indonesia, seolah-olah berlombalomba dalam memodernisasi angkatan perang masingmasing. Kehadiran negara-negara tersebut sebagai kekuatan baru pada tataran regional maupun global, tentu akan menjadikan dunia kita berada pada rezim cold war) masih berlangsung. Dunia kita saat itu seolah terbagi berada dalam sebuah rezim Bipolar. Para analis hubungan internasional dan para pakar keamanan is a more dangerous world
untuk memiliki mindset selalu unggul/menang. Sebagai
baru, maka akan membuat dunia menjadi semakin less stable mindset
bahwa kekuatan pasukan kita lebih baik berkali-kali lipat dibandingkan kekuatan musuh. Dengan demikian,
dengan sekali pukulan ( didalam menghadapi militer asing dengan kekuatan dibandingkan dengan pasukan reguler kita.
konteks ini, proses pengambilan keputusan dalam untuk serangan maupun pertahanan) tentu akan jauh lebih kompleks. Memang benar bahwa di abad 21 ini, kemungkinan
semakin terbatas (limited lingkup (scope war resources). Namun demikian,
era globalisasi ini menjadi semakin beragam dan penuh uncertainty semakin padat penduduk (7 miliar penduduk dunia per
52
Volume 33 No. III Edisi September 2013
akan memengaruhi proses pengambilan keputusan dalam rangka bertempur/berperang, baik pada tataran
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD Signal Intelligence (SIGINT), termasuk memiliki dan mental. Ada beberapa kelemahan dari formulasi ini. pesawat tanpa awak, atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV). 3. Fires (daya tembak) oleh satuan-satuan infanteri ringan sangat terbatas. Untuk melakukan operasi lawan insurjensi mungkin musuh”. Kalau disandingkan dengan formulasi fungsi” serta combat power
” atau
intelligence sustainment ommand and cotrol (komando (perlindungan),
pertempuran.
(kanon) maupun kavaleri udara ( ), maka pasukan infanteri ringan kita akan menghadapi kesulitan. 4. Sustainment
mungkin dapat memenangkan operasi pertempuran ) tanpa didukung oleh ). Kemampuan oleh satuan-satuan Infanteri kita saat ini masih sangat terbatas, terlebih jika dihadapkan pada durasi operasi 5. Command and control (komando dan pengendalian). Di dalam kamus militer, salah satu dalam sebuah pertempuran, atau sering disebut sebagai High-Value Target (HVT), adalah aset-aset
dalam pertempuran, karena kerusakan sistem dan mekanisme Kodal dapat berakibat pada kegagalan Infanteri kita saat ini dalam rangka memudahkan pembahasan/perbandingan. 1. Movement and maneuver (gerakan dan manuver) bermanuver, maka satuan infanteri ringan (berjalan kaki) akan kalah dibandingkan dengan satuan infanteri motoris, terlebih satuan infanteri mekanis. 2. Intelligence (Intelijen). Aset-aset intelijen
medan dan musuh, termasuk karakter daerah operasi
telah dapat menjamin komunikasi dua arah antara komando atas dan pasukan di lapangan. Namun demikian, jika dihadapkan dengan kemungkinan
kemungkinan kemampuan pasukan musuh melakukan gangguan (termasuk jamming dan n), maka sarana Kodal tersebut perlu diperkuat oleh unsur-unsur 6. (perlindungan) belum terlalu memprioritaskan aspek perlindungan
dan skill prajurit sebagai badan pengumpul keterangan human intelligence melakukan counter-HUMINT, tetapi juga melakukan
dari darat maupun udara. Sedangankan dalam posisi bergerak, pasukan infanteri juga sedapat mungkin Volume 33 No. III Edisi September 2013
53
Jurnal Yudhagama harus terlindung dari kemungkinan serangan musuh
Mengapa doktrin menjadi pilihan pertama dalam
selama di daerah operasi. Dari keenam aspek di atas, dapat kita simpulkan
bahwa kita membutuhkan pegangan dasar dalam berpijak lebih jauh. Saat ini pada level TNI, Mabes TNI
udara. Begitupun pada level TNI AD, dimana revisi
combined arms
joint
untuk mengaplikasikan kedua konsep tersebut adalah mengubah mindset seluruh prajurit dan komponen pertempuran secara terpisah-pisah; semua komponen (kesenjataan/kecabangan) memiliki peran tersendiri harus dapat dipadukan dalam sebuah integrasi dan sinkronisasi yang baik untuk dapat menghasilkan daya ”. Mindset
menentukan, dalam rangka menghadapi berbagai keamanan matra darat. Kita menggunakan pendekatan capability-based” untuk
melakukan sejumlah revisi terhadap doktrin-doktrin
keterpaduan di TNI AD, maka doktrin bertempur melaksanakan operasi militer (baik OMP maupun combined arms
noise but no music. To get the harmony in music each instrument must support the others. To get harmony in ” 2.
Pembenahan organisasi.
sama tentang keterpaduan tersebut, maka prioritas
kita masih relevan, dan apakah organisasi tersebut benar-benar dibutuhkan pengerahan pasukan dalam
lebih besar dan terpadu. Terdapat sejumlah gagasan
damai. 1. Revisi doktrin bertempur secara bersamasama. 54
Volume 33 No. III Edisi September 2013
right sizing dan zero growth” harus dijadikan sebagai pedoman di dalam melakukan penataan organisasi dan pembangunan SDM kita. Dengan menempatkan seseorang pada the right man on the right place sehat dan benar-benar operasional.
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD dilakukan secara terus-menerus untuk saling melengkapi batas kemampuan masing-masing satuan. tengah berkembang saat ini, merupakan salah satu
di jajaran TNI AD, maka diharapkan kita akan memiliki
tersebut akan dapat menjamin kebutuhan intelijen,
tersendiri. Oleh karena itu, harus ada semangat untuk saling melengkapi dan saling mendukung, sehingga
Angkatan Darat negara-negara maju di dunia.
mengubah tantangan menjadi peluang. Permasalahan
membentuk
satuan-satuan
tempur
gabungan bekerja kita. Masih dirasakan pemikiran-pemikiran
karena itu, proses tersebut harus dibarengi dengan
masing berusaha untuk menonjolkan kelebihan atau
masing-masing. Akan tetapi, kebanggaan tersebut satuan infanteri, kita dapat menempatkan sejumlah memberikan masukan/asistensi teknis terkait dengan masing. kita memiliki satu peleton pionir/munisi (Pimu). Selama ini peleton tersebut berisi prajurit-prajurit infanteri
membangun soliditas, jiwa korsa, dan keterpaduan antarsatuan. Saling melengkapi juga dapat dimaknai dengan dan pengalaman ( knowledge and experience). Dengan demikian, akan economy of scale
kemampuan membuat ranjau/rintangan. Akan sangat baik jika peleton tersebut juga sebagian berisikan Berkoordinasi untuk saling mendukung dan melengkapi memiliki pengetahuan, kemampuan dan pengalaman
jajaran TNI AD dalam rangka membangun keterpaduan
berharga. Mereka tentu akan dapat mempelajari
a. Pembinaan Organisasi Kostrad dipersiapkan untuk melaksanakan penugasan operasi pengamanan perbatasan (Pamtas) darat
teknik bertempur prajurit Infanteri di berbagai kondisi Markas Brigif Linud-17/1 Kostrad segera membantu
dibutuhkan sejumlah 650 personel dalam Satuan Tugas 3.
Komunikasi dan koordinasi yang baik dan Volume 33 No. III Edisi September 2013
55
Jurnal Yudhagama seberapa siap dan seberapa baik sebuah satuan di dilakukan oleh Mabrigif adalah melengkapi kekurangan
mengoordinasikan kepada Komando Atas (Ma Divif 1 dan Ma Kostrad) dan satuan tetangga agar Satgas Pamtas Yonif Linud-305 tersebut juga mendapatkan Bawah Kendali Operasi (BKO) dari satuan-satuan di luar Brigif Linud-17. Pengajuan pemenuhan organisasi tugas ini
mindset) untuk
terprogram oleh pusat-pusat pendidikan di jajaran TNI
Sebagai perbandingan, disejumlah militer negara
illegal logging) untuk kemudian diamankan, dan diserahkan hukum lebih lanjut. Dengan demikian, Mabrigif Zeni Konstruksi (bukan Zeni Tempur). Begitu pula, keterbatasan personel kesehatan di peleton Kesehatan Lanjutan Perwira (Kapten). Dan pada level Sesko ringan), mengharuskan Mabrigif untuk mengajukan permintaan personel kepada Yon Kes-1 Kostrad. satuan-satuan
tersebut
mengirimkan
personel-
operasi gabungan antar matra (
) di
). Dengan sedini mungkin memberikan pengetahuan dan personel-personel organik peleton Pimu dan peleton
masing. Dan disisi lain, personel-personel BKO datang.
melengkapi peran dan fungsi ini harus juga diaplikasikan
peningkatan
kapasitas
(capacity
building)
bagi
satuan Infanteri mendapatkan penugasan untuk melaksanakan operasi pemulihan keamanan di dalam pertempuran. Namun demikian, keterampilan (skill) perdamaian dunia. b. Pembinaan Personel. Pembinaan personel merupakan salah satu aspek utama dalam Binsat, karena kualitas SDM akan sangat menentukan 56
Volume 33 No. III Edisi September 2013
berada di unit-unit pendukung tersebut masih sangat meningkatkan keterampilan dan pengalaman personel-
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Angkutan) untuk belajar dan menimba pengalaman Tentu
jika
dikaitkan
dengan
alokasi
anggaran
seorang Dansat harus dapat menentukan prioritas Pembinaan Materiil
Dalam rangka menunjang profesionalisme prajurit
boleh ditawar adalah aspek keselamatan (
pada kualitas prajurit di satuan tersebut. Sebagai biasa disebut fasilitas ground training mountaineering
swing landing
kegiatan-kegiatan mountaineering, termasuk daki menjamin faktor safety bagi prajurit. satuan Infanteri juga memiliki sejumlah keterbatasan beresiko fatal. Tidak dapat dipungkiri bahwa satuan-satuan Infanteri kita memiliki keterbatasan di dalam untuk dapat berkomunikasi dan berkoordinasi dengan
basic
maka satuan-satuan Infanteri sangat membutuhkan asistensi dan dukungan dalam rangka perawatan,
rangka pemeliharaan dan perawatan pangkalan. e.
seberapa profesional satuan tersebut di dalam
mindset dimana satuan-satuan operasional dapat menginduk
sehingga diharapkan proses admisitrasi pengajuan
pula materiil tersebut digunakan kembali oleh satuansatuan operasional. d. Pembinaan Pangkalan. Pangkalan atau basis militer
f.
baik perkantoran, sarana akomodasi (perumahan),
Volume 33 No. III Edisi September 2013
57
Jurnal Yudhagama
terpadu akan menghasilkan output baik.
dengan pasukan maupun simulasi-simulasi tanpa satuan Banpur, dan satuan-satuan Banmin. Jika segala
dan satuan-satuan kita akan semakin profesional.
RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS I. Data Pokok.
B. Luar Negeri.
4. Agama 5. Status
: Islam : Kawin
7. Jabatan
: Danbrigif L-17/1 Kostrad
II. Riwayat Pendidikan Militer. A. Dikbangum.
4. Diklapa II Inf 5. Seskoad
: 2001 : 2007
B. Dikbangspes.
3. Italia : 2004 4. Brunai Darussalam : 2012 IV. Riwayat Jabatan. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pama Pussenif Danton Yonif L-330 Kostrad Danton III/A Yonif L-330 kostrad Danton I/B Yonif L-305 Kostrad Dankipan A Yonif L-330 Kostrad Pasipam Ops Denma B L-17/1 Kostrad Kasi-2/Ops Yonif L-330 Kostrad Danklas Susjurpa Pusdikif Kodiklat TNI AD
10. Dandenma Pusdikif Pussenif Kodiklat TNI AD 11. Pamen Pussenif Kodiklat TNI AD
14. Dandim-0814 Rem-082/CPYJ 15. Kasbrigif L-17/1 Kostrad 16. Danbrigif L-17/1 Kostrad 6. KIBI Milobs
: 2004
III. Riwayat Penugasan. A. Dalam Negeri. 2. Operasi Irja
58
: 2000
Volume 33 No. III Edisi September 2013
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Oleh karena itu, beberapa permasalahan menonjol
lapangan.
antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra
pertahanan keamanan nasional. Disamping pengaruh
(Asisten Pribadi Presiden RI) potensial mendatangkan masalah. perbatasan RI dengan negara tetangga terutama
kesejahteraan dan keamanan. perbatasan, akan menjadikan pelanggaran hukum Pendahuluan.
gelap, illegal logging,
T
dan pikiran mereka terhadap NKRI masih utuh. Akan tetapi, manakala isi perut yang merupakan basic need
ulisan ini diangkat dari kajian mendalam setelah kunjungan kerja Pangdam VII/Wrb (saat itu dijabat
didampingi beberapa wartawan media massa selama dalam rangka rotasi Satgas Pengamanan Pulau-pulau
berpaling dari pemerintah pusat, karena semua alasan ke sana sangatlah mendukung. Selain akses jalan dan hubungan kekerabatan dengan sebagian orang-orang
Volume 33 No. III Edisi September 2013
59
Jurnal Yudhagama
wilayah RI dengan negara-negara tetangga bahwa sampai saat ini kesepakatan
pemerintah RI. Salah satu pulau di tengah perbatasan
Kabupaten terluar di Sulawesi Utara ini
Davao dan Batu Gandeng-Mindanao. Dua Talaud- dan Marore-Sangihe. Daerah
waktu dua jam menggunakan kapal membutuhkan waktu sekitar tujuh jam,
(Davao dan Mindanao) dan menjual tangkapan ikan ke sana. Siaran televisi dan radio juga lebih dikuasai
will” pemerintah pusat terhadap kesejahteraan dan
wilayah pengawasan Kodam VII/Wirabuana yakni Marore, Kawaluso, Matatuang, Tinakareng, Miangas, dan Marampit. Di pulau-pulau ini sedikitnya 102 prajurit TNI ditugaskan melakukan pengamanan perbatasan. Jadi, masing-masing pulau terdapat rata-rata 17 prajurit di sana. perbatasan antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut:
Permasalahan yang terjadi di pulau-pulau terluar di tergolong dekat karena terdapat beberapa warga
pemerintahan.
dari Kantor Imigrasi kemudian melapor ke Kantor Border Crossing Agreement peraturan perundangan. Demikian pula permasalahan 60
Volume 33 No. III Edisi September 2013
Rp 15.000,00 bagi keluarga, tukar-menukar rupiah
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
sidang , sidang wakil ketua, dan sidang ketua. Di Indonesia ketua BCA adalah Pangdam VII/Wrb.
Di kewilayahan muncul tuntutan dari organik yang bertugas di pulau terluar tunjangan khusus perbatasan dan terpenuhinya transportasi secara proporsional bagi para Satgas tersebut.
mereka dalam pemenuhan kebutuhan dasar. d. Petugas penjaga perbatasan dari prajurit TNI selain berupa basic need
tersebut bervariasi, antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut:
adalah dengan menggunakan transportasi laut, itu satu kali dalam dua minggu. Yang berkembang adalah
Marore, Miangas, dan Marampit. b. Transaksi ekonomi, mereka dengan mudah mendapatkan kebutuhan pokok hidup sehari-hari kemudahan menukar rupiah dengan peso sangat mudah dilakukan di kantor BCA. Apalagi harga kebutuhan
padahal kebutuhan sangat mendesak.
atau menimbulkan kesulitan dalam aspek sosial pulau terluar. Tantangan ini menjadi krusial manakala arif adalah memenuhi keterbatasan dengan tetap diperlukan. permasalahan mendasar terhadap pembangunan pengamanan di pulau-pulau terluar perbatasan RI-
Volume 33 No. III Edisi September 2013
61
Jurnal Yudhagama
perbatasan. d) TMMD dalam skala besar, untuk pembangunan landasan pesawat di Miangas. berikut: a) Segera membangun bandara sebagai akses masuk dan kemiskinan. Yang dapat dikembangkan adalah
b) Membangun kapal apung sebagai strong point untuk market/pasar a. Masalah Satgas. 1) Tugas pasukan satgas dalam melaksanakan tugas pengamanan sangat bergantung pada transportasi
mahal. Juga untuk menampung hasil laut dan produk
speedboat ataupun LCR/perahu kotok untuk mengejar
memang membutuhkan, dengan demikian pihak
Yang dilakukan adalah dengan menggunakan kapal 2)
Masalah Bangunan dan Akomodasi. Bangunan b.
Jangka panjang.
pembangunan enam pulau terluar. Demikian pula human strategy berhimpitan dengan bangunan penduduk sekitar.
para satgas tersebut. Rekomendasi yang disarankan. a. Jangka pendek: a)
Perlu segera dibangun pos-pos TNI dan satgas
pulau terluar. b) Memenuhi kebutuhan perahu kotok/LCR untuk mendukung mobilitas tugas mereka di lapangan. 62
Volume 33 No. III Edisi September 2013
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
terpadu,
dan
terfokus
melalui
suatu
program
dari pusat sampai dengan daerah melalui penataan dalam
kesejahteraan dan keamanan. Konsistensi semangat
berkolusi dengan para penjarah ikan tersebut. Mereka
untuk menjawab permasalahan perbatasan selama
Dalam kehidupan suatu negara, keberadaan Penutup. Demikian kajian singkat tentang keberadaan pulaumenjadi barometer bagi pertahanan dan keamanan proporsional.
RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS I. Data Pokok.
B. Dikbangspes.
2. Pangkat
: Kolonel Caj/34071
III. Riwayat Jabatan.
4. Agama 5. Status
: Islam : Kawin
7. Jabatan
: Asisten Pribadi Presiden RI
1. 2. 3. 4. 5.
II. Riwayat Pendidikan Militer. A. Dikbangum.
Pama Akmil Kaurtu Depilpengtek Akmil Kaur Hukum Depsosbah Kaur Protokol Denma Inst. Min Tim Gadik
7. Pamen Denmabesad (Dik Seskoad)
Spaban V/Bin PNS Spersad 5. Selapa II (Diklapa II) : 2000 6. Seskoad : 2005
Spaban V/Bin PNS Spersad 11. Kaajendam VII/Wirabuana 12. Asisten Pribadi Presiden RI
Volume 33 No. III Edisi September 2013
63
Jurnal Yudhagama
angkatan atau lebih dibawah suatu komando gabungan
tersebut. Operasi Linud adalah operasi gabungan
Oleh Letkol Inf Putra Widiastawa
didaratkan (air landed), serta ekstraksi dalam rangka pengerahan Yonif Linud bernilai sangat strategis, baik dari sisi aspek ruang maupun aspek waktu. Dengan
NKRI. Pendahuluan.
P
ertahanan Negara Republik Indonesia berfungsi untuk mempertahankan integritas kedaulatan
diselenggarakan oleh pemerintah dan dipersiapkan menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai dan komponen pendukung. TNI melaksanakan tugas
64
Volume 33 No. III Edisi September 2013
dan berhasil guna dengan tujuan untuk memberikan kepada pimpinan TNI AD dalam menentukan kebijakan linud di masa mendatang. Adapun ruang lingkup
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
Operasi Linud pertama dalam sejarah yang dilaksanakan oleh TNI AD, yang menjadi bagian dari operasi militer mulai tahun 1961 dalam rangka merebut Irian Barat dari pendudukan pemerintahan Belanda atas Papua
Kilasan Sejarah Lintas Udara. Pertempuran di Den Haag pada tanggal 10 Mei ( dalam waktu satu hari berhasil menguasai pangkalan udara Belanda dan kota Den Haag, serta memaksa
pendaratan pantai Normandia dilanjutkan operasi lintas udara menggunakan 12.000 pesawat sebagai ujung tombak pasukan sekutu mengawali serangan dilaksanakan dalam rangka menginvasi Eropa Barat II. Jerman berhasil dipukul mundur dari seluruh Seine melaksanakan operasi darat lanjutan. Operasi Linud terlepas dari sinergitas keterpaduan satuan Linud
penerjunan dalam rangka show of force dilanjutkan dengan pendudukan awal pasukan di daerah persiapan
pertempuran. Sementara di dalam negeri, operasi Linud pertama
bukanlah operasi Linud murni.
menjadi bagian dari operasi militer dengan sandi Operasi merebut Irian Barat dari pendudukan pemerintahan Belanda atas Papua, lebih kepada penerjunan dalam Arhanud, Armed, Kavaleri, Zeni Tempur, Angkutan dan Yonif Linud tersebut. Kerangka organisasi sekarang ini, diawali dengan stocking
pasukan dan pregabungan dalam proglatsi tahunan, mengharuskan unsur pendukung dan perkuatan didatangkan dari
Penfui, Kupang, sebagai pangkalan persiapan. Hal ini Satgas-A dibawah pimpinan Letkol Inf Matrodji pada
terputus dan terbatas. Adapun struktur organisasi Yonif Linud di lingkungan TNI AD saat ini dapat dilihat di bawah ini :
Volume 33 No. III Edisi September 2013
65
Jurnal Yudhagama YONIF LINUD
MAYON KIMA
KIBANT
KIPAN
Sebagai pembanding dapat dilihat struktur organisasi Yonif Linud AD AS (US ARMY) di bawah ini : ABN IN BN
BN HQ
ATGM PLATOON
ABN IN COY
AGL PLATOON
MATERIEL SUPPORT
MORTAR BATTERY
SAM PLATOON
ENGINEER PLATOON
SIGNAL PLATOON
Dropping Zone (DZ). Cara kedua dengan pendaratan dimana
MEDICAL SECTION
Keterangan :
SAM Platoon : Sidewinder Arm Missile Platoon (Peleton Rudal Jinjing). Engineer Platoon : Peleton Zeni Tempur Dari perbandingan tersebut di atas, terlihat bahwa
Landing Zone ekstraksi dimana alat perlengkapan dan perbekalan dikeluarkan dari pesawat dengan teknik ekstraksi ( ). Yonif Linud adalah salah satu unsur pelaksana dari Satuan Tugas Lintas Udara merupakan
untuk dapat diikutsertakan dalam operasi linud mengantarkan Yonif Linud ditempatkan sebagai bagian
dapat menjawab tantangan penugasan, serta sulit untuk trouble spot) di seluruh NKRI.
Integrasi dan Sinergitas dalam Meningkatkan Daya Operasi lintas udara dilaksanakan oleh Komando
oleh Pangkogasgab untuk melaksanakan Operasi lintas udara. Cara pertama dalam operasi Linud adalah penerjunan, dimana pasukan lintas udara dan alat 66
Volume 33 No. III Edisi September 2013
satuan, penempatan posisi dan sistem kesenjataan, dimana kombinasi antara senjata infanteri dan senjata bantuan dari satuan perkuatan saling mendukung
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD mengingat bahwa validasi Yonif Linud juga merupakan
dengan satuan perkuatan baik Banpur, Banmin maupun Bantem dalam satu struktur Satgas Yonif Linud sesuai direbut dan dikuasai melalui operasi serbuan lintas udara dapat dijadikan daerah pertahanan dengan menggunakan bentuk pertahanan melingkar sebagai
mewujudkan kemampuan lindung udara terbatas Yonarhanudri Kostrad dapat memperbantukan 1 (satu) hanud jinjing (portable tembak Yonarmed Kostrad dapat memperbantukan
dari serbuan udara, sementara pada saat pertahanan Yonzipur Kostrad dapat memperbantukan 1 (satu) organisasi di atas, terlihat bahwa Yonif Linud AD AS Yonkavtank Kostrad dapat memperbantukan minimal terbatas (SAM Platoon ATGM Platoon), kemampuan zeni tempur (Engg Platoon) dan AGL Platoon),
kebutuhan.
dominan bagi Yonif Linud AS terutama untuk digunakan dalam perebutan dan pertahanan Tumpuan Udara (TU).
Pada saat pelaksaaan serbuan udara satuan-satuan ini dapat diorganisir dalam eselon susulan, namun tetap dapat digunakan terutama untuk memobilisasi satuan
namun hal ini sangat berdampak bagi organisasi TNI AD,
Volume 33 No. III Edisi September 2013
67
Jurnal Yudhagama
personel
satuan perkuatan diharuskan memiliki
dapat diperoleh dengan memasukkan materi-materi
pendaratan (air landed ). Diharapkan kemampuan pendaratan dan ekstraksi dari
Semua satuan perkuatan sampai dengan fase serangan darat lanjutan tetap berada dibawah komando dan
Pengintegrasian
Yonif
Linud
dan
satuan
Pertempuran. dalam eselon serbuan dapat diikutsertakan. Sementara dapat diterjunkan, dilibatkan bersama eselon serbuan dapat didaratkan atau diekstraksikan dalam eselon sebagai satuan perkuatan Satgas Yonif Linud juga
68
Volume 33 No. III Edisi September 2013
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
sudah berada di TU, Dan Satgas Yonif Linud segera mereorganisasi semua unsur satgas Yonif Linud guna melaksanakan pertahanan melingkar di TU. Dari
dibawah komando dan pengendalian Dan Satgas Yonif Linud.
gerak atau keterbatasan lindung udara sesaat setelah
berhadapan dengan persoalan-persoalan di luar
ekstraksi. Saat ini, terutama untuk satuan perkuatan
serbuan udara dengan penerjunan, tetapi juga dengan Volume 33 No. III Edisi September 2013
69
Jurnal Yudhagama
dibawah satu komando, disarankan agar Komando atas Kesimpulan dan Saran. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa
sukses satuan Linud tersebut dalam memenangkan pertempuran. Pengerahan satuan Linud dalam operasi gabungan bernilai sangat strategis, baik dari sisi aspek ruang
bertahap dan berkesinambungan, 2. Memasukkan materi-materi ke lintasudaraan dalam program siklus
dengan penerjunan maupun dengan pendaratan dan ekstrasi. masukan bagi pimpinan TNI AD, dengan harapan dalam menentukan kebijakan tentang peningkatan
RIWAYAT HIDUP SINGKAT PENULIS I. Data Pokok. 1. Nama
III. Riwayat Penugasan. : Putra Widiastawa 2. Ops. Ambon
4. Agama
: HIndu
II. Riwayat Pendidikan Militer. A. Dikbangum.
3. Selapa Inf
: 2004
B. Dikbangspes.
70
: 2001
Volume 33 No. III Edisi September 2013
IV. 1. 2. 3. 4. 5.
Riwayat Jabatan. Danton-2/2/23 Grup-2 Kopassus Danton-1/2/23 Grup-2 Kopassus Danki-1/23 Grup-2 Kopassus Danki-2/23 Grup-2 Kopassus Pasi Intelops Denma Grup-2 Kopassus
Media Informasi dan Komunikasi TNI AD
LATIHAN COUNTER TERORISM PASUKAN ANTI TEROR TNI DI SENTUL, BOGOR, 13 SEPTEMBER 2013
DEMONSTRASI MENGATASI RINTANGAN OLEH PRAJURIT RAIDER DI GUNUNG BOHONG, CIMAHI, 22 AGUSTUS 2013