Jurnal Akuntansi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perusahaan Yang Listing Di Jakarta Islamic Index
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI JAKARTA ISLAMIC INDEX AYU KARIZA 11.152095 Abstrak Penelitian ini menguji faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan ISR yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, kinerja lingkungan, likuiditas, dan leverage. ISR merupakan indeks pengungkapan tanggung jawab sosial yang sesuai dengan prinsip syariah. Bagi para pengguna laporan perusahaan yang muslim, pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan bentuk pertanggung jawab bagu Allah SWT. Bahan observasi dalam penelitian ini adalah Jakarta Islamic Index, yang merupakan indeks yang menggambarkan saham syariah di Indonesia. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa profitabilitas dan kinerja lingkungan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan ISR sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Sedangkan untuk ukuran perusahaan, likuiditas, dan leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan ISR.
Kata Kunci: Pengungkapan, Islamic Social Reporting, Jakarta Islamic Index Abstrack: This study aims to examine the factor that affect ISR such as firm size, profitability, environmental performance, liquidity, and leverage. ISR (Islamic Social Reporting) is a social responsibility disclosure index accordance to the sharia principles. For Muslim firm report user, the social responsibility disclosure is accountability to Allah SWT to make decision. Therefore, the subject of observation in this study is the Jakarta Islamic Index that describes the sharia in effect to ISR disclosure which consistence with the all research before. While for firm size, profitability, environmental performance, and leverage doesn’t have significant effect to ISR disclosure.
Keywords : Disclosure, Islamic Social Reporting, Jakarta Islamic Index
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan tentang Corporate Social Responsibility (CSR) telah banyak dilakukan di negara yang berkembang salah satunya di Indonesia yang mengalami peningkatan baik dalam kuantitas maupun kualitas dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya. Pelaporan tentang CSR perusahaan yang semula bersifat sukarela menjadi bersifat wajib dengan adanya UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas bahwa laporan tahunan harus memuat beberapa informasi, salah satunya adalah laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan, sedangkan pelaporan sosial syariah, Islamic Social Reporting (ISR) masih bersifat sukarela, sehingga pelaporan CSR setiap perusahaan syariah menjadi tidak sama. Pelaporan yang
tidak sama tersebut disebabkan tidak adanya standar yang baku secara syariah tentang pelaporan CSR syariah. Kehidupan masyarakat akan semakin paham dan tertarik mengenai syariah termasuk tentang instrumen keuangan syariah dan untuk para investor muslim dalam melakukan aktivitas investasi diperkirakan akan lebih memilih untuk berinvestasi pada pasar modal syariah dibandingkan dengan pasar modal konvensional. Salah satu produk pasar modal syariah yang masih terbilang baru dan sedang berkembang adalah Jakarta Islamic Index (JII). JII adalah salah satu produk pasar modal syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menggambarkan kinerja saham syariah di Indonesia. Saham-saham syariah yang masuk dalam JII adalah sahamsaham yang sudah lulus penyeleksian kriteria dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam JII sudah bisa dipastikan memiliki kegiatan
Jurnal Akuntansi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perusahaan Yang Listing Di Jakarta Islamic Index
operasional yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, sehingga besar kemungkinan banyak investor muslim ataupun pihak berkepentingan muslim lainnya yang berinvestasi dan terkait kegiatan usaha dengan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, seharusnya perusahaan tersebut membuat laporan tahunan yang berisi pengungkapan sosial dan terdapat beberapa pengungkapan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan yang akan dibahas yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, kinerja lingkungan, likuiditas, dan leverage. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada penelitian Maulida, dkk (2014), lebih berfokus pada pengungkapan ISR yang belum banyak dilakukan di Indonesia. Hingga saat ini, penelitian di Indonesia masih berfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi keterbatasan ISR. Hampir keseluruhan penelitian mencoba menelaah faktor penerapan ISR belum banyak yang berfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan, dan penelitian ini hanya memiliki tiga variabel independen yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas dan kinerja lingkungan. Sedangkan pada penelitian ini, penelitian menggunakan lima variabel independen yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, kinerja lingkungan, likuiditas, dan leverage dengan berfokus pada pengungkapan ISR. Disini peneliti menambahkan variabel independen yaitu likuiditas dan leverage. Peneliti juga ingin menguji variabel-variabel independen lain yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, kinerja lingkungan, likuiditas dan leverage terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan yang terdaftar di JII. Berdasarkan uraian diatas dalam penulisan ini, penulis tertarik untuk mengambil judul “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOSIAL REPORTING PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI JAKARTA ISLAMIC INDEX”
1.2 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Islamic
Social Reporting pada perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index. 2. TINJAUAN
PUSTAKA KERANGKA PEMIKIRAN
DAN
2.1 Teori Legitimasi Legitimasi merupakan hal yang penting bagi organisasi terhadap batasanbatasan berupa norma-norma dan nilai-nilai sosial serta reaksinya sehingga mendorong organisasi agar berperilaku dengan memperhatikan nilai-nilai sosial di lingkungan perusahaan. Teori legitimasi mengandung pengertian bahwa aktivitas berupa tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu usaha yang berkenaan dengan tekanan dari lingkungan sekitar, misalnya tekanan politik, sosial maupun ekonomi.
2.2 Teori Stakeholders Teori stakeholders menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingan sendiri, namun juga harus memberi manfaat bagi para stakeholdersnya (pemegang saham, kreditur, konsumen, supplier, pemerintah masyarakat, analis, dan pihak lain), stakeholders sebagai pengambil keputusan Muslim mengharapakan perusahaan mengungkapkan tanggung jawab sosial berbasis syariahnya, sehingga membuktikan perusahaan beroperasi sesuai hukum Islam.
2.3 Pengungkapan 2.3.1 Definisi Pengungkapan Menurut Ayu (2010), yaitu biaya pengumpulan informasi, biaya supervisi manajemen, biaya auditor dan kuasa hukum, dan biaya penyebaran informasi, bagi pihak di luar manajemen, laporan keuangan merupakan jendela informasi yang memungkinkan mereka melihat kondisi perusahaan tersebut.
2.3.2 Jakarta Islamic Index Jakarta Islamic Index (JII) adalah salah satu produk pasar modal syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI). JII adalah indeks yang menggambarkan kinerja saham syariah di Indonesia.
2.3.3 ISR (Islamic Social Reporting) ISR adalah perpanjangan pelaporan sosial yang meliputi tidak hanya harapan
Jurnal Akuntansi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perusahaan Yang Listing Di Jakarta Islamic Index
dewan pengurus atas pandangan masyarakat terhadap peran perusahaan dalam ekonomi tetapi juga memenuhi perspektif spiritual untuk pengguna laporan yang Muslim. ISR tujuan memdemonstrasikan akuntabilitas kepada SWT dan komunitas. ISR juga bertujuan meningkatkan transparasi dari aktivitas bisnis dengan menyediakan informasi yang relevan dalam memenuhi kebutuhan spiritual dari pengguna laporan perusahaan yang Muslim. Selain itu, indeks ISR juga menekankan pada keadilan sosial terkait pelaporan mengenai lingkungan, kepentingan minoritas dan karyawan.
2.4 Penelitian Terdahulu No
Nama
1
Ayu, (2010)
Judul Penelitian
2
Amilia Nurul Raditya (2012)
3
Septi Widiawati (2012)
4
Indah Fitri Karunia Dewi (2012)
5
Aldehita Purnasari Maulida, Agung Yulianto & Asrori (2013) Amirul Khairudin (2013)
D.F
2.3.4 Ukuran Perusahaan Menurut Maulida, dkk (2014), ukuran perusahaan merupakan tingkat identifikasi besar atau kecilnya suatu perusahaan.
2.3.5 Profitabilitas Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
2.3.6 Kinerja Lingkungan Kinerja lingkungan merupakan suatu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Kinerja lingkungan hendaknya merupakan hasil yang dapat diukur dan menggambarkan kondisi empirik suatu perusahaan dari berbagai ukuran yang disepakati.
2.3.7 Likuiditas Menurut Kasmir (2012:110), rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Caranya adalah membandingkan seluruh komponen yang ada di aset lancar dengan komponen di kewajiban lancar (utang jangka pendek).
2.3.8 Leverage Menurut Harahap (2010:306), leverage merupakan perbandingan antara kewajiban dengan aset, leverage mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang. Leverage berkaitan dengan bagaimana perusahaan didanai.
6
7
Tria Karina Putri (2014)
Analisis pengaruh jenis industri, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap tingkat pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada perusahaan yang masuk daftar Jakarta Islamic Index (JII) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan Islamic Social Reporting pada perusahaan yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Islamic Social Reporting perusahaanperusahaan yang terdapat pada Daftar Efek Syariah (DES) tahun 2009-2011 Analisis pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas, ukuran perusahaan, dan porsi kepemilikan publik atas saham terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting pada perusahaan Jakarta Islamic Index Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Islamic Social Reporting
Corporate Governance dan pengungkapan Islamic Social Reporting pada perbankan syariah di Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi Islamic Social Reporting perusahaanperusahaan yang terdaftar pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tahun 2011-2012
2.5 Kerangka Pemikiran Beberapa faktor yang mempengaruhi pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) diantaranya ukuran perusahaan, profitabilitas, kinerja lingkungan, likuiditas dan leverage. Masing-masing variabel dapat memiliki pengaruh yang berbeda, yaitu secara positif atau secara negatif mempengaruhi pengungkapan ISR. Salah satu faktor yang mempengaruhi pengungkapan ISR adalah Ukuran Perusahaan merupakan suatu perusahaan yang ditentukan dari jumlah total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak, menyebabkan dampak yang lebih besar terhadap lingkungan, memiliki lebih banyak pemegang saham yang
Jurnal Akuntansi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perusahaan Yang Listing Di Jakarta Islamic Index
mungkin kepentingan dengan program sosial perusahaan dan laporan keuangan menyediakan alat yang efisien dalam mengkomunikasikan informasi sosial perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin banyak modal yang ditanamkan sehingga sumber daya dan dana yang besar dalam perusahaan cenderung memiliki permintaan yang lebih luas akan pelaporan pengungkapan ISR. Menurut Maulida, dkk (2014), profitabilitas digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan dan untuk melihat keefektivan manajemen suatu perusahaan dalam mengungkapkan tanggung jawab sosialnya. Semakin tinggi profitabilitas berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sehingga akan semakin luas pengungkapan yang dilakukan perusahaan. Menurut Maulida, dkk (2014), Kinerja Lingkungan merupakan mekanisme perusahaan secara sukarela mengintegrasikan perhatiannya terhadap lingkungan ke dalam operasi dan interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi tanggungjawab organisasi. Dalam kinerja lingkungan ini keikutsertaan perusahaan dalam PROPER sendiri sudah memberikan nilai positif akan kepedulian lingkungan dan sosial perusahaan. Bahwa perusahaan dengan kinerja lingkungan baik akan cenderung mengungkapkan kinerja perusahaan dalam tanggung jawab sosial, karena perusahaan percaya berarti menggambarkan good news bagi pelaku pasar. Menurut Elzahar dan Hussainey (2012), Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membiayai liabilitas jangka pendeknya. Ukuran yang dapat mewakili likuiditas adalah dengan membandingkan antara total aset lancar yang dimiliki perusahaan dengan total liabitas jangka pendeknya. Peneliti Almilia (2007), menjelaskan bahwa likuiditas dapat dilihat dari dua sisi. Dari sisi kesehatan perusahaan, tingginya rasio likuiditas akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan. Hal tersebut akan mempengaruhi tingkat pengungkapan karena perusahaan dengan kondisi keuangan yang kuat akan cenderung melakukan pengungkapan informasi yang lebih luas kepada pihak luar untuk menunjukkan kreditabilitas perusahaannya daripada perusahaan dengan kondisi keuangan yang lemah. Sedangkan pada sisi yang lain, jika
likuiditas diukur sebagai kinerja, perusahaan yang mempunyai likuiditas rendah perlu memberikan informasi yang lebih rinci untuk menjelaskan lemahnya kinerja. Menurut Harahap (2010:306), leverage merupakan perbandingan antara kewajiban dengan aset, leverage mengukur seberapa jauh perusahaan dibayai oleh hutang. Leverage berkaitan dengan bagaimana perusahaan didanai. Lebih banyak menggunakan hutang atau ekuitas yang berasal dari pemegang saham. Kusuma (2008), perusahaan memiliki hutang yang besar maka pemberi hutang maupun pemegang saham memerlukan informasi yang lebih banyak mengenai kondisi perusahaan dalam memenuhi kewajibannya tersebut. Sehingga perusahaan dengan tingkat hutang tinggi cenderung memenuhi kebutuhan informasi untuk kreditor. Berdasarkan uraian diatas, maka paradigma penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: Ukuran Perusahaan (X1)
Profitabilitas (X2) Kinerja Lingkungan (X3) Likuiditas (X4)
Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) (Y)
Leverage (X5)
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian
2.6 Pengembangan Hipotesis Dari kerangka pemikiran tersebut, dapat diambil hipotesis yaitu: H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting H2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting H3 : Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting H4 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting H5 : Leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting
Jurnal Akuntansi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perusahaan Yang Listing Di Jakarta Islamic Index
3. OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum, objek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index periode 2013 yang berjumlah 30 perusahaan syariah.
3.2 Metodologi Penelitian 3.2.1 Variabel Penelitian Operasional Variabel
(X2) Profitabilitas
dan
Menurut Sugiyono (2012:61) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Operasional yang digunakan adalah variabel independen dan variabel dependen. a. Variabel Independen (Variabel Bebas) Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik secara positif atau negatif (Sekaran, 2010). Dalam penelitian ini terdapat lima variabel independen yaitu variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas, dan leverage. b. Variabel Dependen (Variabel Terikat) Variabel dependen adalah variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi, tujuan penelitian ini adalah memahami, membuat kejelasan atau memprediksikan variabel dependen (Sekaran, 2010). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai (skor) yang didapat dari analisis tingkat pengungkapan ISR.
(X3) Kinerja Lingkungan
(X4) Likuiditas
Berikut Tabel Operasional Variabel Variabel
Definisi
Indikator
(X1) Ukuran perusahaan
Menurut Maulida, dkk (2014), ukuran perusahaan merupakan tingkat identifikasi besar atau kecilnya suatu perusahaan. perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak, akan menyebabkan yang lebih besar. Semakin besar ukuran perusahaan maka akan semakin banyak modal
-
Harga saham
-
Jumlah saham yang beredar
(X5) Leverage
yang ditanamkan sehingga sumber daya dan dana yang besar dalam perusahaan cenderung memiliki permintaan yang lebih luas akan informasi pelaporan perusahaannya. Menurut Maulida, dkk - Laba (2014), profitabilitas bersih digunakan untuk setelah menilai kemampuan pajak perusahaan dalam - Ekuitas mencari keuntungan dan untuk melihat keefektivan manajemen suatu perusahaan dalam mengungkapkan tanggung jawab sosialnya. Semakin tinggi profitabilitas berarti semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sehingga akan semakin luas pengungkapan yang dilakukan perusahaan. Menurut Maulida, dkk - Program (2014), kinerja Penilaian lingkungan merupakan Kinerja mekanisme perusahaan Perusahaan secara sukarela dalam mengintegrasikan Pengelolaan perhatiannya terhadap Lingkungan lingkungan ke dalam Hidup operasi interaksinya (PROPER) dengan stakeholders, yaitu melebihi tanggung jawab organisasi. Menurut Elzahar dan - Aset Hussainey (2012), lancar likuiditas adalah - Kewajiban kemampuan Jangka perusahaan untuk Pendek membiayai liabilitas jangka pendeknya. Ukuran yang dapat mewakili likuiditas adalah dengan membandingkan antara total aset lancar yang dimiliki perusahaan dengan total liabilitas jangka pendeknya. Menurut Harahap - Total (2010:306), leverage kewajiban merupakan - Ekuitas perbandingan antara kewajiban dengan aset, leverage mengukur seberapa jauh perusahaan dibayai oleh hutang. Leverage berkaitan dengan bagaimana perusahaan
Jurnal Akuntansi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perusahaan Yang Listing Di Jakarta Islamic Index
(Y) Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)
3.2.2
didanai. Lebih banyak menggunakan hutang atau ekuitas yang berasal dari pemegang saham. Tingkat pengungkapan tanggungjawab sosial secara syariah pada laporan keuangan perusahaan syariah.
b. Sampel
- Jumlah skor disclosure yang dipenuhi - Jumlah skor maksimum
Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi Populasi yang akan peneliti ambil yaitu perusahaan syariah yang berjumlah 30 perusahaan syariah. Berikut populasi penelitian, yaitu daftar perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index berdasarkan tahun 2013:
Tabel 3.3 Populasi Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8
9
10 11
12
13 14
15
Nama Perusahaan Astra Agro Lestari Tbk. Adaro Energy Tbk. AKR Corporindo Tbk. Astra International Tbk. Alam Sutera Realty Tbk. Global Mediacom Tbk. Bumi Serpong Damai Tbk.
No 16 17 18
Lippo Karawaci Tbk.
19
PP London Sumatra Indonesia Tbk. Media Nusantara Citra Tbk. Matahari Putra Prima Tbk. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
21 22
Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Ciputra Development Tbk. XL Axiata Tbk.
23
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Vale Indonesia Tbk.
26
Indofood Sukses Makmur Tbk. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Indo Tambangraya Megah Tbk.
28
24
25
27
Tabel 3.4 Sampel Penelitian Nama Perusahaan
No
AKR Corporindo Tbk. Astra Agro Lestari Tbk. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PP London Sumatra Indonesia Tbk.
1 2 3 4
5
Nama Perusahaan Jasa Marga (Persero) Tbk. Kalbe Farma Tbk.
20
Penentuan sampel dengan metode Purposive Sampling, yaitu dengan kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan yang tidak pernah delisting dari Jakarta Islamic Index (JII) 2. Mengikuti PROPER tahun 2013.
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk Siloam International Hospital Tbk. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Summarecon Agung Tbk. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. United Tractors Tbk.
29
Unilever Indonesia Tbk.
30
Wijaya Karya (Persero) Tbk.
6
No 7 8 9 10
Nama Perusahaan Kalbe Farma Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.
11
Unilever Indonesia Tbk.
12
Vale Indonesia Tbk.
13
United Tractors Tbk.
3.3 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah annual report periode 2013 yang terdapat dalam perusahaan perbankan yang diperoleh dari Jakarta Islamic Index (JII). Sumber data penelitian ini diperoleh dari: a. Jakarta Islamic Index (JII) b. Website perusahaan c. Berbagai artikel, buku, dan beberapa penelitian terdahulu dari berbagai sumber.
3.4 Teknik Analisis 3.4.1 Statistik Deskriptif Pemilihan teknik analisis kuantitatif adalah untuk mengukur kekuatan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen hubungan yang mempengaruhi langsung antara variabel dependen dan variabel independen.
3.4.2
Analisis Regresi
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Jurnal Akuntansi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perusahaan Yang Listing Di Jakarta Islamic Index
analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda merupakan suatu model dimana variabel terikat tergantung pada dua atau lebih variabel bebas. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat.
3.4.3
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas (Independent Variable) terhadap variabel terikat (Dependent Variable) baik parsial maupun bersama-sama, maka dilakukan uji t dan uji F. Analisis regresi linear dalam penelitian ini tidak memerlukan persyaratan uji asumsi klasik.
3.4.3.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji statistik F (F-test) atau uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen secara bersamasama memberikan pengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan atau tidak. Uji F juga bisa dideteksi dari nilai probabilitas F, apabila nilai probabilitas F lebih kecil dari α = 0,05, maka persamaan regresi tersebut secara signifikan mempengaruhi variabel dependen.
Tabel 4.1 Deskripsi Penarikan Sampel Penelitian No 1.
Perusahaan yang tidak pernah delisting di Jakarta Islamic Index 2. Tidak mengikuti PROPER tahun 2013 3. Tidak memiliki kelengkapan data seluruh variabel Jumlah Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian Sumber: Data Diolah, 2015
4.1.2
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji (Ghozali, 2011:88).
4. ANALISIS
DATA
DAN
PEMBAHASAN 4.1 Rancangan Analisis Data
4.1.1 Deskripsi Penarikan Sampel Penelitian Penarikan sampel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index hingga 31 Desember 2013 dan telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan peneliti. Berikut ini deskripsi penarikan sampel penelitian.
Jumlah
Frekuensi
30
100%
(17)
(56,67%)
(0)
(0)
13
43,33%
Deskripsi Variabel (Independent Variabel)
Bebas
4.1.2.1 Ukuran Perusahaan Variabel ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan logaritma naturan. Pada tabel di bawah ini dapat digambarkan ukuran perusahaan pada perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian: Tabel 4.2 Ukuran Perusahaan 13 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
No
3.4.3.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Keterangan
Nama Perusahaan
Size
Astra Agro Lestari 14.963.190 Tbk. Indofood CBP 2 Sukses Makmur 21.267,5 Tbk. Indocement 3 Tunggal Prakarsa 26.607 Tbk. 4 Kalbe Farma Tbk. 11.315.061 Tambang Batubara 5 Bukit Asam 11.677.155 (Persero) Tbk. AKR Corporindo 6 14.633,1 Tbk. Semen Indonesia 7 30.792.884.092 Tbk. Vale Indonesia 8 2.281.119 Tbk. Unilever Indonesia 9 13.348.188 Tbk. PP London Sumatra 10 7.974.876 Indonesia Tbk. Indofood Sukses 11 78.092,8 Makmur Tbk. Charoen Pokphand 12 12.348.627 Indonesia Tbk. United Tractors 13 57.362.244 Tbk. Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2013 1
Size* 7,17 4,32
4,42 7.05 7,06 4,16 10,48 6,35 7,12 6,90 4,89 7,09 7,75
Jurnal Akuntansi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perusahaan Yang Listing Di Jakarta Islamic Index
Keterangan: *: Dalam log 10
4.1.2.4 Likuiditas
4.1.2.2 Profitabilitas Variabel profitabilitas diukur dengan menggunakan Return On Equity (ROE). Pada tabel di bawah ini dapat digambarkan profitabilitas pada perusahaanperusahaan yang menjadi sampel penelitian: Tabel 4.3 Profitabilitas 13 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
No
Nama Perusahaan
ROE
1
18,53
2
Astra Agro Lestari Tbk. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Indocement Tunggal Prakarsa 3 Tbk. 4 Kalbe Farma Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam 5 (Persero) Tbk. 6 AKR Corporindo Tbk. 7 Semen Indonesia Tbk. 8 Vale Indonesia Tbk. 9 Unilever Indonesia Tbk. 10 PP London Sumatra Indonesia Tbk 11 Indofood Sukses Makmur Tbk. 12 Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 13 United Tractors Tbk. Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2013
17,70 24,60 22,58 24,20 13,60 25,70 0,02 125,80 11,90 9,40 0,25 14,20
4.1.2.3 Kinerja Lingkungan Variabel pengukuran kinerja lingkungan dalam penelitian ini dengan melihat prestasi perusahaan dalam mengikuti PROPER. Pada tabel di bawah ini dapat digambarkan kinerja lingkungan pada perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian: Tabel 4.4 Kinerja Lingkungan 13 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Nama Perusahaan Astra Agro Lestari Tbk. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Kalbe Farma Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. AKR Corporindo Tbk. Semen Indonesia Tbk. Vale Indonesia Tbk. Unilever Indonesia Tbk. PP London Sumatra Indonesia Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. United Tractors Tbk.
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2013
Variabel likuiditas diukur dengan menggunakan Current Ratio. Pada Tabel di bawah ini dapat digambarkan likuiditas pada perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian: Tabel 4.5 Likuiditas 13 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
No
Nama Perusahaan
1 2 3 4
Astra Agro Lestari Tbk. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Kalbe Farma Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam 5 (Persero) Tbk. 6 AKR Corporindo Tbk. 7 Semen Indonesia Tbk. 8 Vale Indonesia Tbk. 9 Unilever Indonesia Tbk. 10 PP London Sumatra Indonesia Tbk. 11 Indofood Sukses Makmur Tbk. 12 Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 13 United Tractors Tbk. Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2013
Current Ratio 45,00 2,41 615,00 283,93 286,60 1,20 188,20 3,30 69.60 2,49 1,67 3,79 1,91
4.1.2.5 Leverage Variabel leverage diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER). Pada tabel di bawah ini dapat digambarkan leverage pada perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian: Tabel 4.6 Leverage 13 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian
No
Nama Perusahaan
DER
1
Astra Agro Lestari Tbk.
0,45
2
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
0,60
3
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
0,70
4
Kalbe Farma Tbk.
7,01
5
Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.
54,60
PROPER Biru
Skor 3,00
Biru
3,00
Emas
5,00
Merah
2,00
6
AKR Corporindo Tbk.
1,70
Emas
5,00
7
Semen Indonesia Tbk.
0,41
Merah Emas Biru Emas
2,00 5,00 3,00 5,00
8
Vale Indonesia Tbk.
0,33
9
Unilever Indonesia Tbk.
2,14
Biru
3,00
10
PP London Sumatra Indonesia Tbk.
0,21
Biru
3,00
11
Indofood Sukses Makmur Tbk.
1,04
Biru
3,00
12
Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
0,58
Biru
3,00
Jurnal Akuntansi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perusahaan Yang Listing Di Jakarta Islamic Index
13
United Tractors Tbk.
0,11
Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2013
4.1.3
Deskripsi Variabel Terikat (Dependent Variable) 4.1.3.1 ISR (Islamic Social Reporting) ISR adalah standar pelaporan kinerja sosial perusahaan-perusahaan yang berbasis syariah. Indeks ini lahir dikembangkan dengan dasar dari standar pelaporan berdasarkan AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions) yang kemudian dikembangkan oleh masing-masing peneliti berikutnya. Pada tabel di bawah ini dapat digambarkan ISR pada perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
Astra Agro Lestari Tbk. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 3. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 4. Kalbe Farma Tbk. 5. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. 6. AKR Corporindo Tbk. 7. Semen Indonesia Tbk. 8. Vale Indonesia Tbk. 9. Unilever Indonesia Tbk. 10. PP London Sumatra Indonesia Tbk. 11. Indofood Sukses Makmur Tbk. 12. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 13. United Tractors Tbk. Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2013
Berikut ini tabel statistik deskriptif untuk masing-masing variabel penelitian: Tabel 4.8 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Descriptive Statistics Std. N
Minimum
Maximum
Mean
Deviation
SIZE
13
4.16
10.48
6.5277
1.74756
ROE
13
.02
125.80
23.7292
31.80681
PROPER 13
2.00
5.00
3.4615
1.12660
CR
13
1.20
614.80 115.9023
184.49303
DER
13
.11
54.60
5.3754
14.90230
10
ISR
43
.00
100.00
33.6921
37.62052
15
Valid N
13
Tabel 4.7 Islamic Social Reporting 13 Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian No Nama Perusahaan ISR 1. 2.
4.2 Analisis Data 4.2.1 Statistik Deskriptif
15
(listwise)
20
Sumber: Data Diolah, 2015
20
4.2.2 Uji Hipotesis 4.2.2.1 Koefisien Determinasi
13 18 12 17
Tabel 4.10 Adjusted R² Model Summary
14 14 10
R Model
R
Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
14 1
.837a
.701
.488
27.04676
Sumber: Data Diolah, 2015 a. Predictors: (Constant), DER, ROE, SIZE, CR, PROPER
4.2.2.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Dari pengujian hipotesis secara simultan diperoleh hasil yaitu sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Regresi Simultan ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
12020.297
5 2404.059
5120.691
7
17140.988
12
Sumber: Data Diolah, 2015 a. Predictors: (Constant), DER, ROE, SIZE, CR, PROPER b. Dependent Variable: ISR
Mean Square
df
731.527
F
Sig.
3.286 .076a
Jurnal Akuntansi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perusahaan Yang Listing Di Jakarta Islamic Index
4.2.2.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) Dari pengujian hipotesis secara parsial diperoleh hasil yaitu sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Regresi Parsial Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
t
107.583 35.509
Sig.
3.030 .019
SIZE
-9.252
4.961
ROE
.280
.302
-.428 -1.865 .104 .235
.927 .385
PROPER
3.046 11.249
.091
.271 .794
CR
-.148
.054
-.721 -2.718 .030
DER
-.426
.579
-.168
-.736 .486
Sumber: Data Diolah, 2015 a. Dependent Variable: ISR
4.3 Pembahasan 4.3.1 Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR Dalam penelitian ini hipotesis ukuran perusahaan dengan pengungkapan ISR tidak berpengaruh positif. Hasil yang tidak signifikan ini, memberikan gambaran bahwa ukuran perusahaan dengan tingkat identifikasi besar atau kecilnya tidak dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengungkapan ISR. Dimana seharusnya perusahaan yang memiliki identifikasi yang besar cenderung akan mengungkapkan informasi tentang aktivitas yang berhubungan dengan jumlah aktiva, penjualan, system informasi, jenis produk, skill atau keahlian karyawan sehingga tingkat pengungkapan ISR lebih luas.
4.3.2 Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR Hasil penelitian ini tidak mendukung teori yang menyatakan bahwa dengan adanya laba yang tinggi maka manajemen akan melakukan pengungkapan ISR yang luas. Dalam penelitian ini hipotesis ROE tidak berpengaruh terhadap pengungkapan ISR. Hasil yang tidak signifikan ini, maka dapat disimpulkan bahwa variabel ROE tidak dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengungkapan ISR.
4.3.3 Kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR Penilaian kinerja lingkungan yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup secara langsung tidak memiliki pengaruh terhadap ISR. Hal ini dapat dilihat dari reaksi investor terhadap saham perusahaan. Para pelaku pasar modal masih belum menunjukkan respon terhadap segala informasi dari penilaian kinerja lingkungan tersebut. Dalam penelitian ini hipotesis PROPER tidak berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR. Hasil yang tidak signifikan ini, maka dapat disimpulkan bahwa variabel PROPER tidak dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengungkapan ISR.
4.3.4 Likuiditas berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR Perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar JII ini dikatakan memiliki tingkat likuiditas yang bagus, sehingga perusahaanperusahaan yang masuk dalam daftar JII memperhatikan tingkat likuiditas mereka dalam menyediakan pengungkapan ISR bagi para pengguna laporan perusahaan. Hal tersebut karena masuknya perusahaan dalam daftar JII maka perusahaan tersebut sudah memiliki tingkat likuiditas yang bagus. Dalam penelitian ini hipotesis CR berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR. Hasil yang signifikan, maka dapat disimpulkan bahwa variabel CR dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengungkapan ISR
4.3.5
Leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR
Dalam penelitian ini hipotesis DER tidak berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR. Hasil yang tidak signifikan ini, maka dapat disimpulkan bahwa variabel DER tidak diungkapkan secara signifikan oleh perushaan seharusnya semakin besar proporsional utang semakin besar pula yang diungkapkan dalam pengungkapan ISR.
5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Islamic Social Reporting pada perusahaan yang listing di Jakarta Islamic Index, yang penulis sajikan dalam bab IV,
Jurnal Akuntansi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perusahaan Yang Listing Di Jakarta Islamic Index
maka penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1.
2.
3.
4.
5.
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa secara parsial variabel ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR. Hal ini berarti bahwa semakin besar ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan ISR secara syariah pada JII. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa secara parsial variabel profitabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR. Hal ini berarti jumlah laba yang diperoleh perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan ISR secara syariah pada JII. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa secara parsial variabel kinerja lingkungan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR. Hal ini berarti peringkat kinerja lingkungan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan ISR secara syariah pada JII. Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa secara parsial variabel likuiditas memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kemampu perusahaan dalam memenuhi kewajiban, maka akan mempengaruhi perusahaan dalam mengungkapkan ISR secara syariah pada JII. Hasil pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa secara parsial variabel leverage tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat hutang dan beban bunga yang dimiliki perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan ISR secara syariah pada JII.
5.2 Saran Berdasarkan hasil simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat. Adapun saran tersebut sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh
2.
3.
positif terhadap ISR. Berdasarkan teori yang telah ada sebelumnya, ukuran perusahaan cukup memungkinkan berkaitan dengan ISR, tetapi hasil penelitian menunjukkan hal yang berbeda. Hal ini berarti perusahaan yang masuk dalam penelitian ini sebagai perusahaan dengan ukuran perusahaan yang besar, memperlihatkan bahwa perusahaan yang diukur menggunakan total asset tidak tetap digunakan untuk perusahaan dengan berbagai sektor bidang. Hendaknya, perusahaan dapat diukur selain total asset supaya ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ISR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap ISR. Berdasarkan teori yang telah ada sebelumnya, profitabilitas cukup memungkinkan berkaitan dengan ISR, tetapi hasil penelitian ini menunjukkan hal yang berbeda. Hal ini memungkinkan karena belum adanya keterkaitan erat pada keefektivan manajemen suatu perusahaan dalam mengatur keuntungan yang di dapat oleh perusahaan. Hendaknya, perusahaan lebih mengeratkan pada keefektivan manajemen suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat profit lebih tinggi akan menarik para investor, sehingga upaya perusahaan untuk memberikan informasi yang lebih baik kepada masyarakat serta calon investornya yaitu dengan meningkatkan pengungkapan ISR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh positif terhadap ISR. Berdasarkan teori yang telah ada sebelumnya, kinerja lingkungan cukup memungkinkan berkaitan dengan ISR, tetapi hasil penelitian ini menunjukkan hal yang berbeda. Hal ini dikarenakan kinerja lingkungan tidak dapat menggambarkan suatu perusahaan memiliki perilaku peduli lingkungan. Hendaknya, dengan keikutsertaan perusahaan dalam PROPER sendiri sudah memberikan pandangan positif kepada masyarakat, karena sudah memulai peduli akan masalah lingkungan, dan dampak perusahaan terhadap lingkungan.
Jurnal Akuntansi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perusahaan Yang Listing Di Jakarta Islamic Index
4.
5.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap ISR. Dengan adanya likuiditas maka perusahaan tersebut dianggap sudah memiliki tingkat likuiditas yang bagus. Oleh karena itu, diharapkan bahwa perusahaan dapat lebih memperhatikan tingkat likuiditas mereka dalam menyediakan pengungkapan ISR bagi para pengguna laporan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh positif terhadap ISR. Berdasarkan teori yang telah ada sebelumnya, leverage cukup memungkinkan berkaitan dengan ISR, tetapi hasil penelitian ini menunjukkan hal yang berbeda. Hal ini memungkinkan karena disebabkan oleh kemampuan kreditur untuk memperoleh informasi dan pengungkapan lainnya selain dari laporan tahunan. Hendaknya, kreditur dapat memperoleh informasi dan pengungkapan lainnya melalui tanya jawab secara langsung pada perusahaan, perjanjian, laporan interim perusahaan ataupun laporan/informasi suplementer lainnya seperti data atau skedul yang disediakan oleh perusahaan ataupun meminta penjelasan manajemen tentang informasi keuangan dan pembahasan mengenai signifikan informasi keuangan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Fr. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan FaktorFaktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional Akuntansi 9. Ayu, D. F. 2010. Analisis Pengaruh Jenis Industri, Ukuran perusahaan, dan Perofitabilitas terhadap Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada Perusahaan yang Masuk Daftar Jakarta Islamic
Index (JII).Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Depok.
Dewi, I. F. K. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, dan Porsi Kepemilikan Publik atas Saham Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Perusahaan Jakarta Islamic index. Skripsi Fakultas Ekonomi. Depok. Edisi Pengumuman PROPER. Press Release PROPER 2013. http://proper.menlh.go.id/proper%20b aru/Index.html. Diakses 20 November 2013. Elzahar, H dan Hussainey, K. 2012. Determinants of Narative Risk Disclosures in UK Interim Report. The Journal of Risk Finance. 13 (2), PP. 133-147. Harahap, Sofyan Safri. 2010. Teori Akuntansi. Edisi Revisi. PT. Raja Garafindo Persada. Jakarta Kasmir. 2012. Analisis Keuangan, PT. Raja Persada, Jakarta.
Laporan Grafindo
Khairudin, Amirul. 2013. Corporate Governance dan Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perbankan Syariah di Indonesia. Accounting Analysis Journal. Kusuma, I. 2008. Hubungan Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Tingkat Transparansi dan Pengungkapan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Jurnal Akuntansi : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Perusahaan Yang Listing Di Jakarta Islamic Index
Maulida, Aldehita Purnasanti, Agung Yulianto, Ansori. 2014. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Simposium Nasional Akuntansi 17. Putri, K. T. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Islamic Social Reporting Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar Pada Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Tahun 20112012. Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 1, Nomor 2. Raditya, A. R. 2012. “Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada Perusahaan yang Masuk Daftar Efek Syariah (DES)”. Skripsi. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Rizkiningsi, Priyesta. 2012. FaktorFaktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) : Studi Empiris pada Bank Syariah di Indonesia, Malaysia dan Negara-Negara Gulf Cooperation Coincil. Skripsi. Universitas Indonesia. Sekaran, U., & Bougie, R. 2010. Research Method For Business A Skill-Building Approach. John-Wiley & Sons, Inc, 5th (US). Sugiyono. 2012. Statistika untuk Penelitian. CV. Alfabeta. Bandung.
Widiawati, Septi dan Raharja, Surya. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Islamic Social Reporting Indeks PerusahaanPerusahaan yang terdapat pada Daftar Efek Syariah Tahun 20092011. Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 1, Nomor 2. Bursa Efek Indonesia. Laporan Tahunan. www.idx.co.id. Diakses tanggal 12 November 2014
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 46 TAHUN 2014. www.proper.menlh.go.id. Diakses tanggal 12 November 2014.