Vol1/ed02/Juni2009
ISSN 2085-4269
Ev. R.A. Triana Mantik,
Menggelar SEKOLAH TEOLOGI
DI BALIK TERALIS BESI
M
ereka yang terpaksa harus menjalani kehidupan dalam penjara, pada umumnya mengalami banyak masalah. Mereka dilanda rasa kesepian, keputusasaan, rasa bersalah, ketakutan, dan berbagai konflik kejiwaan lainnya. Mereka sangat membutuhkan dukungan. Mereka membutuhkan Kristus. Puji Tuhan jika tak sedikit dari mereka yang telah dijamah mengalami perubahan paradigma hidup yang drastis. Sehingga tak sedikit pula dari mereka yang ingin terjun dalam pelayanan rohani untuk membalas cinta kasih Tuhan. Beberapa dari mereka merasa haus mendalami firman Tuhan. Mereka sadar bahwa dirinya perlu dibekali pemahaman Firman Tuhan yang lebih sistematik dan komprehensif. Terlebih mereka yang harus mendekam bertahun-tahun di penjara, tak ingin waktu itu terlewatkan begitu saja. Ada sebuah harapan di hatinya, jika bebas nanti ia harus sudah siap untuk melayani Tuhan. Namun adakah sekolah teologia yang dapat menyalurkan kehausan dan kerinduan itu yang mulia itu? Fenomena inilah yang ditangkap oleh Ruth Triana Mantik perempuan cantik paruh baya kelahiran Kawanua. Melalui “Parakletos Ministry” yang berdiri sejak tahun 2001, Ruth Triana Mantik dengan panggilan akrabnya Ibu Niena, membangun sebuah misi pelayanan penjara dengan menggelar Sekolah Teologi di Lembaga-lembaga Pemasyarakatan. Menurutnya, salah satu butir dari Amanat Agung Tuhan Yesus adalah mengajar jiwa-jiwa itu tentang kebenaran Allah. Dan mereka yang sekarang berada di dalam penjara pun layak mendengar pengajaran ini. Mereka perlu belajar Alkitab. Tetapi jika tak ada yang memfasilitasi bagaimana mungkin kerinduan mereka terpenuhi? Itulah sebabnya Parakletos Ministry hadir untuk menjawab kebutuhan ini. “Saya disuruh Tuhan untuk mengajak mereka agar mereka mengenal Dia dengan benar. Salah
satu caranya yaitu dengan mengajar umatNya termasuk mereka yang di dalam penjara” ucapnya sambil tersenyum. Melalui wadah ini beberapa lembaga pemasyarakatan kini telah dibuka Sekolah Teologia jarak jauh. Jangkauan pelayanannya mencapai 5 Provinsi dan 15 Penjara. Tidak dipungut biaya apapun untuk menjadi peserta. Program ini menggunakan materi/kurikulum yang dipakai oleh Sekolah Theologia Extension. Jika dibanding dengan materi perkuliahan dari Sekolah-sekolah Teologia pada umumnya, materi STE tidaklah terlalu berat bobotnya dan isinya yang praktis lebih pas di hati para perserta yang mengikutinya. Dulu kami pernah memakai kurikulum yang biasa dipakai di Sekolah-sekolah Teologi, tapi ini kurang bisa diikuti oleh para peserta, “ tukas Niena. Metode belajar yang digunakan adalah dengan memberikan modul (materi pelajaran) berupa buku-buku yang telah disertai dengan lembaran soal-soal pertanyaan. Perserta harus menyelesaikannya selama 2 bulan. Selama 2 bulan ini peserta bebas memilih waktu, kapan saja ia mau mengerjakannya. Demikian seterusnya modul-modul ini diberikan sampai genap 6 modul. Jadi satu angkatan dapat diselesaikan selama 12 bulan, dan peserta layak diwisuda. Sejak dibuka tahun 2006 yang lalu, kini sudah 2 angkatan berjalan. Nampaknya pelayanan ini membuahkan hasil. Ini terlihat ketika beberapa napi yang mau mengikuti program ini, khususnya mereka yang divonis lebih dari satu tahun. Bahkan sudah ada dua peserta yang telah diwisuda. Sudah
BETHELnews
ke hal 13
edisi 01/2009
1
Pendidikan Umum
Editorial TIM REDAKSI Penasehat Pdt. DR. Jacob Nahuway, MA Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo Pdt. dr. Olly E. Mesach Pdt. Jorry N.H. Tasik Pdt. Soehandoko Wirhaspati, MA Pdt. M. Ferry Haurissa Kakiay, S.Th Hadi Satyagraha, Ph.D Staf Ahli Pdt. DR. (HC) A. Ridwan Halim, SH, S.Th Drg. A. Indra Gunawan Pemimpin Umum Ir. Steve Hosea Senduk Pemimpin Redaksi Pdt. Amos Hosea, MA Redaktur Pelaksana Marthen Tandiallo Abraham P.S Editor Pdt. Budi Prayitno Sekretaris Redaksi Elis Rante Fotografer Lifran Widjaya Elis Rante Desain Grafis Abraham P.S Sirkulasi/iklan Ir. David M.Gerungan, MM Dra. Erna Karundeng, MA
T
iga bulan sudah lampau dan sesuai rencana,edisi ke-2 Bethel News terbit tepat pada waktunya supaya para donator dan semua pembaca yang terbeban untuk membantu pelayanan Yayasan Bethel, bisa menerima informasi terakhir aktivitas seksi-seksi Yayasan Bethel. Dalam edisi ini anda akan membaca berita dari seksi Pendidikan Umum (PU) Yayasan Bethel, dimana seorang siswa yang mengambil bagian dalam program OTA (Orang Tua Angkat) dan karena program ini telah berhasil dalam hidupnya. Masih banyak anak-anak yang bisa dan mau belajar, tetapi tidak mampu untuk membiayai pendidikannya. Dengan bantuan Anda dan proyek OTA PU Yayasan Bethel, kita bisa melakukan pelayanan yang indah ini. PU Yayasan Bethel dalam edisi ini juga memberi informasi mengenai pendaftaran tahun pengajaran yang baru. Seperti dalam edisi perdana yang lalu, maka kali ini redaksi juga memuat wawancara kami dengan seorang Laksamana Angkatan Laut yang telah mengikuti pelajaran Sekolah Theologia Extension (STE) dan telah diwisuda pada saat diselanggarakannya Sidang Raya Sinode GBI bulan Oktober 2008. Dan sekarang beliau melayani Tuhan di jemaat Pondok Melati, Bekasi. Inilah tujuan STE, yaitu memperlengkapi kaum awam yang rindu melayani pekerjaan Tuhan, dengan dasar Teologia yang benar dan kuat. PPIO dalam karya pelayanannnya telah menjadi berkat di beberapa daerah yang menurut kami ini adalah merupakan sebuah realita bahwa Injil Kristus masih sangat dibutuhkan. Karena itu kami mencoba melakukan pelayanan ke daerah melalui PPIO Yayasan Bethel, jika Bapak - Ibu terbeban untuk terjun dalam pelayanan ini kami sangat menyambut dengan penuh syukur. Balkesmas Yayasan Bethel yang kami adakan adalah juga merupakan salah satu tujuan dari Yayasan Bethel yaitu memberikan pelayanan dalam bidang kesehatan terutama kepada lingkungan sekitar yang juga merangkap dengan unit Seksi Sosial. Melakukan tugas pelayanan sosial. Bethel News ini akan disebar secara gratis kepada donator, simpatisan, anggota jemaat, dan pendeta GBI serta semua yang ingin mengetahui pelayanan dari Yayasan Bethel. Kami hadir untuk Anda dan menjadi berkat untuk kita semua.
Redaksi
Konsultan Hukum Pdt. DR. (HC) A. Ridwan Halim, SH, S.Th Keuangan The Fenny Gerungan, SE Lifran Widjaya, SE Selfia Senduk Surtinah Alamat Redaksi Jl. Petamburan IV No. 5 Jakarta Pusat 10260 Telp. 021. 5484424 - Fax. 021. 548442 Email:
[email protected] Rekening No. 0100302777887 Bank INA cab. Petamburan (Bethel) a/n. Yayasan Bethel bid. Penerbitan Bethel News
2
edisi 01/2009
Daftar Isi: • Meraih Cita-cita Bersama GN OTA [3] • Wisudawan Teladan 2008 [5] • Artikel: 3 Model Pelatihan Pelayan Tuhan dan Aktivis Gereja [7] • Perjalanan Pelayanan PPIO ke Probolinggo, Tengger dan sekitarnya [11] • Konsultasi Hukum: Berhak-kah Isteri Atas Suami yang Pindah Agama [14] BETHELnews
Meraih Cita-cita
Bersama GN OTA
D
Jack Joe bersama Direktur PU Bethel Jakarta
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang sudah menyertai pendidikan saya sampai hari ini. Banyak kemudahan yang saya rasakan dalam menempuh study saya. Dalam hal pendanaan saya merasa sangat terbantu oleh bantuan Orang Tua Asuh (OTA) Belanda. Saya mendapat bantuan ini sejak saya duduk di bangku SMPK Bethel. Selama bersekolah di SMPK Bethel, saya merasa sangat senang karena saya dapat belajar bersama teman-teman yang baik serta mendapat bimbingan moral dan materi pelajaran dari guru-guru yang sabar dan berjiwa mulia.Dengan adanya bantuan OTA Belanda ini, saya tidak perlu kuatir lagi akan beban biaya pendidikan saya. Bantuan OTA Belanda ini tetap saya terima meskipun saya sudah berpindah sekolah ke SMAN 81 Jakarta. Saya sangat bersyukur kepada Tuhan atas adanya bantuan OTA Belanda yang sampai saat ini masih meringankan beban orang tua saya untuk membiayai pendidikan saya di SMA. Saya berharap dana bantuan OTA ini dapat diteruskan bahkan sampai saya kuliah nanti. Karena kebutuhan biaya pendidikan yang sangat besar, maka saya berharap mendapat peningkatan dari dana bantuan OTA Belanda ini. Menurut saya, biaya pendidikan saat ini semakin mahal.
ari situs www.gn-ota.or.id diinformasikan bahwa menurut catatan Departemen Sosial, sampai dengan awal 1996, masih ada 5.919.290 anak usia sekolah di seluruh Indonesia yang rawan putus sekolah karena kesulitan biaya. Dari jumlah itu, 390.884 anak terancam putus sekolah pada tahun ajaran 1996/1997. Tahun 1999 Pemerintah yang terdiri dari, Departemen dalam Negeri, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Agama, Menteri Negara Kependudukan / Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, dan Badan Pusat Statistik yang dikoordinasi oleh Kantor Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan bekerjasama dengan Yayasan Lembaga GN-OTA melakukan pendataan Anak Usia Sekolah Keluarga Miskin (AUSKM), sejak itu jumlah AUS-KM meningkat menjadi 7.410.657. Keprihatinan itu tak luput dari pengamatan guru-guru Sekolah Kristen Bethel Jakarta. Itulah sebabnya Sekolah Kristen yang telah berdiri sejak tahun 1954 ini juga menyelenggarakan Gerakan Orang Tua Asuh bagi siswa dan siswi yang tak mampu mulai dari tingkat SD, SMP, SMA dan SMK. Hingga kini telah terjaring para donator OTA di antaranya: OTA Belanda (dari anggota Gereja Maranatha Vlaardingen), OTA Bethani (dari Gereja Bethani Kelapa Gading dan dari berbagai tempat), OTA Bethel (dari Departemen Misi dan Pelayanan Masyarakat Gereja Bethel Indonesia) dan PDO Philipi (dari Perusahaan Swasta). Tercatat ada 80 siswa yang ditanggung oleh GN OTA tersebut sejak tahun 2000 sampai sekarang. Salah satu di antaranya adalah Jack Joe yang telah 5 tahun mendapat bantuan dana dari GN OTA Belanda. Berikut ini adalah kesaksiannya.
Oleh karena itu apabila kita masih dapat bersekolah sampai saat ini biarlah kita belajar dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan cita-cita kita. Kita harus membuat orang tua dan guru-guru kita gembira dengan prestasi-prestasi yang dapat dibanggakan, yang kita raih dengan usaha sungguh-sungguh dan beralaskan kejujuran. Saat ini saya menempuh pendidikan kelas XII akselerasi. Akselerasi adalah sebuah program pendidikan yang “dipercepat”. Maksudnya, priode sekolah yang seharusnya dijalani selama 3 tahun, dipercepat menjadi 2 tahun saja. Oleh karena singkatnya waktu belajar ini, saya harus tetap konsisten dan tekun dalam belajar. Berkat pertolongan Tuhanlah saya dapat bertahan di kelas akselerasi ini. Banyaknya tugas dan priode ujian yang relatif cepat tidaklah menjadi beban bagi saya. Sebaliknya saya menganggap ini adalah sebuah tantangan yang harus saya taklukkan demi meraih impian saya. Saya harus selalu terus dalam belajar, namun seringkali pikiran saya dihantui rasa kuatir akan biaya pendidikan. Tetapi di tengah kekuatiran saya ternyata Tuhan tidak tinggal diam. Dia menjawab doa-doa saya dan orang tua saya dengan memberikan pertolongan keuangan melalui bantuan OTA Belanda.
BETHELnews
edisi 01/2009
3
Pendidikan Umum
Sekolah Theologia Extension
Gallery Foto SISWA-SISWI TK, SD, SMU
SEKOLAH KRISTEN BETHEL
Laksmana TNI Suwarno Karyosumito, MBA
“WISUDAWAN TELADAN 2008”
Sebuah Apresiasi Mahasiswa Terbaik STE
Perlombaan Busana Adat, Menari, Menyanyi dan Puisi dalam acara Hari Kartini.
Ujian Praktek menyetrika pakaian, menanam pohon dan mencuci pakaian.
A
presiasi atau penghargaan memang identik dengan orang pintar atau paling tidak memiliki prestasi lain yang patut dibanggakan. Jadi ketika berhasil mendapatkan penghargaan sebagai siswa atau mahasiswa teladan, paling tidak citra seperti itulah yang akan melekat di diri si penerima. Kita tahu bahwa hal ini biasanya terjadi di sekolah-sekolah umum (sekuler) saja. Namun tidak bagi STE. Program pendalaman Alkitab yang pesertanya banyak dari kalangan calon-calon hamba Tuhan ini juga memberikan apresiasi khusus kepada mahasiswa teladan dan berprestasi. Tahun 2008 lalu STE telah menganugrahkan apresiasi sebagai “wisudawan teladan” kepada Laksmana TNI Suwarno Karyosumito, MBA. Beliau adalah seorang Perwira TNI AL yang masih aktif bertugas. Berikut kutipan dari perbincangan kami.
Apa posisi pekerjaan Bapak sekarang ? Saya adalah Perwira TNI AL, yang saat ini bertugas di Departemen Pertahanan, tepatnya di Direktorat Jenderal Perencanaan Pertahanan, pada jabatan Direktur Pengendalian Program dan anggaran. Latar belakang pendidikan dan Pangkat Bapak sekarang ? Saya lulusan AAL tahun 1980, sekarang berpangkat Laksamana Pertama TNI, bintang satu, sama Brigjen kalau di angkatan Darat.
Paskah bersama Playgroup & Kindergarten serta penyerahan piala bagi para juara band.
Telah dibuka Penerimaan Siswa Baru TK, SD, SMP, SMK, SMA Tahun Ajaran 2009/2010 Jln. Petamburan IV No. 4 Jakarta Pusat. Tlp: 021-548 0727 4
edisi 01/2009
BETHELnews
Dimana pelayanan Bapak selama ini ? Mungkin karena keaktifan saya dalam kegiatan di Gereja, sejak tahun 2006 saya di angkat sebagai salah satu anggota penata-layan di GBI Pondok Melati, dengan posisi sebagai Ketua Bidang Umum. Bisa tolong diceritakan mengapa memilih kuliah STE, dari mana Bapak tahu ? Tanggal 29 Desember 2007, salah satu anggota jemaat meninggal dunia. Siang itu saya langsung ke rumah keluarga yang berduka. Setelah beberapa saat di tempat
tersebut, menjelang akan pulang, saya didatangi Bapak Pit, suami almarhumah, dan meminta agar saya bersedia memimpin ibadah pemakaman, besok harinya. Terus terang saya kaget, dan merasa tidak siap. Bapak Pit, menjelaskan permasalahannya. Bapak Gembala sedang pelayanan di Pos penginjilan di Sami Galuh, sedangkan Wakil Gembala sedang pelayanan di Papua. Telah ditunjuk seorang untuk melayani dalam ibadah pemakaman tersebut, namun kurang jelas mengapa Bapak Pit merasa kurang sreg. Saya coba jelaskan kepada Bapak Pit, bahwa untuk pelayanan pemakaman sebaiknya dilayani oleh seseorang Pendeta, Pdm atau Pdp. Sementara saya belum. Untuk itu akan saya bantu menghubungi Bapak Gembala, atau Wakil Gembala, untuk mendapatkan jalan keluar yang terbaik. Bapak Gembala tidak berhasil saya hubungi. Saya berhasil menghubungi Wakil Gembala dan menyampaikan permasalahannya. Singkat cerita, telah disiapkan seorang pendeta untuk ibadah pemakaman besoknya. Selesai sudah masalah untuk memimpin ibadah pemakaman saat itu. Namun bagi saya masalah masih berlanjut. Saya merasa terusik dengan pertanyaan "mengapa saya tidak siap untuk memimpin ibadah pemakaman tersebut?" Di satu sisi saya menjawabnya, untuk memimpin ibadah biasa saya siap, tapi memimpin ibadah pemakaman, memerlukan liturgi tertentu. Dan untuk itu saya belum siap. Namun di sisi lain saya menjawabnya sendiri, tapi kan bisa di pelajari. Pergumulan ini, mendorong saya harus
BETHELnews
edisi 01/2009
5
Sekolah Theologia Extension
banyak belajar, dan mengantar saya banyak beberapa toko-toko buku Kristen, antara lain Gunung Agung dan Kharisma Pondok Gede, BPK Kwitang, sampai akhirnya saya ke toko buku di Graha GBI. Setelah mempelajari buku sejarah GBI, pada bagian terakhir saya menemukan lembar informasi tentang STE. Saat itu saya langsung tertarik, menelpon ke sekretariat STE, mendaftar, dan langsung mengikuti kegiatan perkuliahan STE. Bapak tercatat menyelesaikan modul dan skripsi tercepat dengan hasil sangat baik. Bagaimana Bapak mengerjakannya di tengah kesibukan sehari-hari ? Mungkin ada dua hal yang mempengaruhi. Pertama, saya memang senang belajar, dan sudah terbiasa dengan tugas tulis menulis seperti dalam modul STE. Dan yang kedua, saya percaya ini bukan kebetulan, tapi inilah rencana Tuhan. Dalam rangka mutasi jabatan yang lalu, tanggal 8 Januari 2007 saya telah melapor di kantor yang baru. Namun karena sesuatu hal, baru tanggal 28 April saya melaksanakan serah terima jabatan. Sehingga selama hampir empat bulan saya punya waktu luang untuk membaca habis dan mengerjakan paket-paket perkuliahan STE. Singkat cerita, Sebelum akhir tahun 2008, semua tugas (soal semesteran dan skripsi) STE bisa selesai, dan bersamaan Sidang Raya GBI bulan Oktober 2008, saya bisa mengikuti wisuda STE, dan bersyukur dengan predikat mahasiswa teladan tahun 2008. Apa dampak yang Bapak rasakan setelah kuliah STE? Pertama dengan mempelajari paket STE, yang menurut saya telah disusun secara sistimatis, membantu saya mengerangkakan apa yang telah saya pelajari secara mandiri melalui buku-buku selama ini, dalam satu konsep Theologis yang komprehesif dan integral. Kedua, materi-materi, antara lain pedoman Pelayanan Pendeta, Pengkhotbah yang Dinamis, Firman yang Hidup, dan
Resensi Buku Judul Buku Penulis Jumlah Hal Penerbit Cetakan
: Penginjil Yang Sukses : H.L. Senduk : 109 halaman : Yayasan Bethel : 2008
Buku ini memaparkan uraian praktis dan sederhana perihal bagaimana kita seharusnya memenangkan jiwa untuk datang kepada Kristus. Secara teknis penulis menawarkan tehnik pendekatan yang mudah namun jitu. Metode dan strategi yang disampaikan oleh penulis memang sangat praktis dan efektif. Salah satu keunikan buku ini adalah penulis memaparkan satu-persatu dari limapuluh tipe tau golongan manusia yang menolak Injil. Dalam sub topik ini dibentangkan
6
edisi 01/2009
beberapa yang lain, membuat saya merasa yakin bahwa saya menjadi siap pakai. Hal ini telah merubah sikap saya yang pernah merasa tidak siap, menjadi siap. Dan ini membuat saya lebih aktif lagi dalam pelayanan, baik di Gereja maupun di Persekutuan Warga Kristen di komplek perumahan, maupun di Kantor. Dan yang ketiga, dalam kenyataannya, setelah selesai STE, saya merasa dan juga seperti yang dirasakan orang-orang yang melihat kinerja saya, bahwa kualitas dan kuantitas pelayanan saya meningkat. Seperti yang juga saya tulis dalam skripsi saya, sesungguhnya STE adalah sarana yang tepat bagi setiap orang yang ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan mereka, bagi mereka yang sehariharinya masih melaksanakan pekerjaan sekuler, atau pekerjaan lain yang tidak dapat di tinggalkan.
Sekolah Theologia Extension ARTIKEL
Bisa ceritakan tentang keluarga Bapak ? Istri saya orang Manado bernama Debora Rumawouw, juga lulusan Sekolah Alkitab di Langoan, Minahasa, Sulawesi Utara. Anak saya tiga, Rafael Alan Prasetya (6 Th), Zakaria Aryo Wardoyo (4 Th), dan Stefanus Agas Wiratama (1 Bl). Puji Tuhan, saat ini semuanya sehat. Adakah pesan khusus dari Bapak untuk pembaca ? Kalau saya boleh berpesan kepada pembaca, kalau ada kerinduan saudara untuk meningkatkan pelayanan saudara, jangan ragu-ragu, daftarkan diri saudara sekarang, ikuti program STE, dan tingkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan saudara. Dan izinkan saya pinjam pesan Dr. Leslie Flynn dalam bukunya 19 Karunia Roh, "Anda dapat melakukan Penggembalaan tanpa harus menjadi Gembala, anda dapat melakukan penginjilan tanpa harus menjadi penginjil, dan Anda dapat mengajar tanpa harus menjadi Pengajar". Kembangkan dan gunakanlah Karunia Roh yang ada padamu. Syalom Elohim. JehovahJireh, yevare Otha.
kelimapuluh tipe orang tersebut dengan dalihan atau argumentasi yang biasa mereka ajukan untuk membantah kekristenan. Di sinilah penulis mencoba memberikan solusi apologetis bagaimana mengajukan beberapa hal untuk mematahkan serangan mereka. Buku Penginjil Sukses Tidak saja mengajak kita untuk bernegosiasi kepada jiwa-jiwa baru untuk beroleh keselamatan, namun juga memberikan semangat dan ajakan yang inspirasioanal agar para penginjil khususnya pemula untuk maju menjadi pemenang jiwa dengan mengandalkan kekuatan Roh Kudus namun tidak mengabaikan hal-hal logis dan rasional. Diakhiri dengan petunjuk-petunjuk praktis untuk mem-follow-up jiwa baru yang telah dimenangkan, semakin melengkapi urut-urutan strategis-praktis program penginjilan pribadi sampai tuntas. Pada dasarnya, inilah buku tipis yang harus menjadi pegangan bagi mereka yang ingin sukses dalam penginjilan.
BETHELnews
3 Model
Pelatihan Pelayanan Bagi Pelayan Tuhan dan Aktivis Gereja Oleh: Amos Hosea
S
etelah melakukan riset pertumbuhan gereja yang dilakukan secara luas oleh Christian A. Schwarz, salah satu kesimpulannya mengatakan bahwa,”Para pemimpin gereja yang bertumbuh berkonsentrasi pada pemberdayaan orang Kristen lain untuk pelayanan. Mereka tidak menggunakan pekerja awam sebagai ‘pembantu’ dalam mencapai tujuan mereka sendiri. Mereka malah membalik piramida otoritas sehingga pemimpin membantu orang Kristen mencapai potensi rohani yang Allah berikan pada mereka.” Para gembala ini memperlengkapi, mendukung, memotivasi, dan membimbing individu, memampukan mereka menjadi semua yang Allah kehendaki atas diri mereka.” (Christian A. Schwarz, Pertumbuhan Gereja Alamiah, Metanoia, 1998, hal. 22). Itulah sebabnya pelatihan dalam jemaat menjadi salah satu esensi penting dalam pertumbuhan gereja.
Gereja-gereja yang bertumbuh melakukan pelatihan dalam jemaat untuk memberdayakan jemaat bagi pelayanan gereja Tuhan. Ledakan rohani terjadi ketika para pemimpin melatih jemaatnya dalam pelayanan. Beberapa penafsir Alkitab mengatakan bahwa kirakira dua per-tiga waktu yang dihabiskan oleh Tuhan dalam masa pelayanan-Nya yang tercatat dalam InjilInjil adalah bersama-sama dengan para murid-muridNya. Tuhan Yesus memberi banyak waktu kepada murid-murid-Nya dalam pelatihan yang kurikulumnya adalah hidup Tuhan Yesus sendiri. Tujuan tulisan ini adalah untuk mencoba memberikan gambaran pelatihan yang selama ini sudah dikembangkan dalam pelayanan gereja. Dengan melihat ketiga pola pelatihan yang sedang berlangsung dalam gereja, diharapkan para pemimpin gereja semakin memperlengkapi para pemimpin lainnya dalam jemaat.
BETHELnews
edisi 01/2009
7
Sekolah Theologia Extension
Sekolah Theologia Extension
3 Model 3 Model Pelatihan
J. Robert Clinton dalam bahan kuliah, “Leadership Training Models” (A Self-Study Manual For Evaluating Training, 1984, halaman 154-219) yang disajikan di Fuller Theological Seminary, Pasadena, California, Amerika Serikat, memberikan tiga model pelatihan dalam pelayanan: (1) Pelatihan Formal; (2) Pelatihan NonFormal; (3) Pelatihan Informal.
Model Pelatihan Formal
Model pelatihan formal biasanya dikenal dalam bentuk Sekolah Tinggi Teologi, Sekolah Alkitab, Seminari Alkitab, atau model yang berjarak jauh (ekstensi) seperti Sekolah Theologia Extension (STE), dan sebagainya. Karakteristik pola pelatihan formal dikenal dengan tersedianya fasilitas di sebuah tempat tertentu untuk belajar; staf pengajar full-time; kurikurulum yang terstruktur untuk mencapai ijazah atau gelar tertentu; sehingga mahasiswa sekolah teologi dapat belajar sepenuh waktu. Pelatihan sekolah teologi yang formal biasanya mengikuti model pola “Pelatihan Tradisional” di mana proses pelatihan adalah sebuah penumpukkan pengetahuan yang akan diterima peserta belajar. Tempat pendidikan adalah seseorang pergi ke gedung sekolah/ kampus untuk memperoleh pelajaran/ kuliah formal. Di dalam struktur pendidikannya akan menjadi sah jika di organisasi oleh sebuah lembaga pendidikan yang memiliki badan hukum. Gelar dan akreditasi sangat penting karena menyangkut simbol-simbol setelah memperoleh pengetahuan. Di dalam proses belajar-mengajarnya, seorang mahasiswa cenderung pasif
8
edisi 01/2009
Pelatihan Pelayanan Bagi Pelayan Tuhan dan Aktivis Gereja karena metode belajar-mengajarnya cenderung kepada perpindahan secara verbal informasi yang terakumulasi dari seorang pengajar atau dosen kepada seorang murid dengan sebagian besar dilakukan pengajar melalui ceramah/ kuliah, membaca buku-buku, dan tulisan-tulisan dari para sarjana. Seorang pengajar dipandang sebagai orang yang berotoritas yang mempunyai hak untuk menentukan bahan pelajaran yang peserta belajar akan pelajari dan seringkali juga bagaimana dan kapan mereka akan belajar. Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh model pelatihan formal seperti dapat melatih dalam waktu yang relatif singkat. Para pendidik dapat mendemonstrasikan model komunitas Kristen kepada para peserta belajar. Sehingga model percontohan akan sangat efektif dilaksanakan di dalam sebuah seminari Alkitab. Peserta belajar dapat memfokus fasilitas riset pada satu tempat karena ada berbagai sumber penelitian seperti perpustakaan atau para pengajar yang dapat dijadikan nara sumber penelitian sehingga semua program pelatihan dapat difokus pada satu tempat yaitu di area lingkungan kampus. Sekolah model pelatihan formal menawarkan penghargaan para peserta setelah lulus untuk diterima dalam pelayanan. Ketika seseorang tamat dari sekolah. Ada beberapa kelemahan dalam
BETHELnews
pola pelatihan formal ini. Misalnya melatih seorang peserta belajar terlalu melebihi situasi pelayanan yang sebenarnya. Kadang ada beberapa mata pelajaran yang tidak terlalu dibutuhkan dalam pelayanan tetapi menjadi sebuah mata kuliah yang harus dipelajari di sekolah teologi. Akibatnya model ini tidak fleksibel dalam memenuhi kebutuhan peserta pelatihan bagi pelayanannya. Di samping itu biaya sangat tinggi untuk mencukupi berbagai kebutuhan pelatihan seperti biaya kepemilikan fasilitas sekolah, pemeliharaan fasilitas, pembiayaan tenaga pengajar, dan sebagainya. Seringkali banyak yang lulusannya tidak masuk dalam pelayanan secara efektif karena penekanan pada
pengetahuan yang diterima oleh mahasiswa atau siswa sekolah Alkitab. Padahal di dalam pelayanan seorang pelayan Tuhan dituntut memiliki karakter rohani yang seperti Kristus lebih utama dari pengetahuan yang dimiliki seorang hamba Tuhan.
Model Formal
Pelatihan
Non-
Karakteristik pola pelatihan nonformal lebih cenderung menekankan pada pengetahuan Alkitab atau teologi dan ketrampilan pelayanan yang langsung dapat diterapkan dalam situasi pelayanan tertentu. Misalnya model pelatihan Saya Pengikut Yesus (SPY) atau Doulos Camp (DC) yang dilakukan dalam pelatihan di Gereja Bethel Indonesia.
Beberapa gereja memiliki model pelatihan seperti Kehidupan Orientasi Melayani (KOM), pelatihan bagi pengajar sekolah minggu, pemimpin pujian, pengkhotbah jemaat, pelatihan penginjilan Evangelism Explosion (EE), dan sebagainya. Dampak rohani yang terlihat langsung dari pelatihan ini sebagai daya tarik untuk peserta mengikuti pelatihan model ini. Peserta pelatihan tertarik mengikuti sebuah pelatihan non-formal karena setelah mengikuti sebuah pelatihan, seperti SPY, akan terlihat perubahan hidup yang terjadi dalam kehidupan peserta pelatihan. Biasanya pelatihan non-formal hanya fokus pada satu topik/ pelajaran. Misalnya seperti yang sudah disebutkan di atas seperti pelatihan khusus pemimpin pujian atau penginjilan. Karena pelatihan lebih bersifat praktis, tidak cenderung pada penguasaan sebuah pengetahuan teori, maka biasanya peserta pelatihan tidak diberikan kredit seperti kuliah di sekolah/pelatihan formal. Kecendrungannya sebuah pelatihan non-formal diberikan oleh seorang pemimpin yang karismatis yang sudah mendemonstrasikan keahlian tersebut dan pengetahuan yang sudah diajarkan. Kekuatan pelatihan non-formal adalah para peserta yang mengikuti pelatihan ini didorong oleh keinginan yang kuat dari dalam dirinya supaya BETHELnews
dapat berfungsi dalam pelayanan. Gerakan pelatihan non-formal cenderung berasal dari jemaat awam untuk memenuhi kebutuhan pelayanan orang-orang Kristen. Kekuataan lainnya adalah dapat diadaptasi ke dalam berbagai tingkat kepemimpinan dalam gereja. Dan sangat fleksibel-dapat diadaptasi untuk memenuhi salah satu kebutuhan dalam pelayanan. Namun ada beberapa kelemahan pelatihan non-formal seperti lemah dalam pertanggungjawabannya dan tindak lanjut dari pelatihan, lemah dalam pembiayaan pelatihan, seringkali terlalu banyak janjinya dari pada hasil yang dicapai dari pelatihan ini, seringkali tidak dikenal secara luas dan tidak terintregrasi dengan program jangka panjang dalam pelatihan gereja.
Model Pelatihan Informal
Pola pelatihan ini cenderung kurang disadari oleh banyak pelayan Tuhan sebagai sebuah pelatihan pelayanan. Seperti apakah sebuah pelatihan informal? Pola pelatihan informal menunjuk kepada pelatihan yang terjadi dalam konteks atau pengalaman hidup seseorang. Seringkali beberapa orang menyebutnya sebagai “sekolah kehidupan”. Beberapa hamba Tuhan memberi istilah kepada model pelatihan ini dengan nama “sekolah Roh Kudus”. Contoh seseorang yang belajar secara informal yaitu ketika seorang pelayanan Tuhan langsung diberikan pengalaman melayani dalam jemaat. Seorang hamba Tuhan yang tidak pernah belajar ilmu berkhotbah di sekolah teologi dapat menjadi pengkhotbah yang baik. Bagaimana caranya? Ketika gereja memberi edisi 01/2009
9
Pelayanan Pekabaran Injil Oikoumene
Sekolah Theologia Extension kesempatan melayani pelayanan mimbar sang hamba Tuhan ini belajar melalui pengalaman menggali Alkitab setiap hari, mencatat khotbah yang didengarnya, mencoba membuat renungan secara pribadi, dan belajar mengamati para pengkhotbah di gereja. Jadi seseorang belajar secara informal dapat melalui pelajaran Alkitab melalui radio, terlibat dalam kelompok sel, terlibat dalam berbagai macam pelayanan, mengikuti tim penginjilan, dan sebagainya. Dengan pemahaman pelatihan informal seperti itu, maka kekuatan pelatihan ini adalah selalu tersedia dalam kehidupan. Karena ketika seseorang ingin menjadi seorang pemimpin pujian yang baik dapat langsung mencari dan belajar dari seorang pemimpin pujian dengan cara belajar ATM (Amati-Tiru-Modifikasi). Pola pelatihan seperti ini selalu dapat memenuhi kebutuhan pribadi karena hasil dari inisiatif pribadi yang ingin belajar dan berkembang. Namun di samping itu ada beberapa kelemahan yaitu rendah dalam pertanggungjawaban dan evaluasinya. Artinya ketika seseorang belajar berkhotbah dengan pola seperti ini, bagaimana mengukur kemajuannya? Siapa yang menilai kemajuannya dalam berkhotbah? Dan juga pelatihan ini sulit untuk dibuat polanya dalam waktu dan kebutuhan karena sangat bersifat individu. Kepribadian seseorang akan sangat berpengaruh bagi pelatihan ini. Misalnya seseorang memiliki kepribadian yang dipengaruhi temperamen melankolis. Kemungkinan besar akan sulit menetapkan ukuran keberhasilan dalam belajar. Karena temperamen melankolis yang selalu Profil Penulis: Pdt. Amos Hosea adalah Direktur Sekolah Theologia Extension, Jakarta, Dekan Fakultas Misi Institut Theologia dan Keguruan Indonesia (ITKI) Jakarta dan Pengamat Pertumbuhan, Pengembangan gereja.
10 edisi 01/2009
ingin sempurna akan mempersulit pola keberhasilan belajarnya.
Kesimpulan dan Refleksi
Pendiri dan bapa rohani Gereja Bethel Indonesia (GBI), Pdt. Dr. H.L. Senduk, memiliki visi dari Tuhan untuk menjadikan GBI menjadi gereja yang bertumbuh. Strategi pertumbuhan gereja melalui pemberdayaan jemaat menjadi salah satu strategi penting Pdt. Dr. H.L. Senduk dalam pengembangan GBI baik secara pola pelatihan formal, non-formal maupun informal. Hal ini terbukti dengan didirikannya model pelatihan formal dalam GBI seperti Sekolah Penginjil (SP), Institut Theologia dan Keguruan Indonesia (ITKI), dan Sekolah Menengah Theologia Kristen (SMTK) yang semuanya berada dalam wadah Seminari Bethel Jakarta. Pdt. Dr. H.L. Senduk sangat mendorong setiap gembala jemaat untuk melatih jemaat dalam berbagai bentuk pelatihan non-formal. Hal ini terbukti dengan begitu banyaknya gereja-gereja di bawah naungan GBI diwarnai dengan berbagai macam model pelatihan non-formal seperti yang sudah disebutkan terdahulu seperti pelatihan yang bernama SOM, KOM, SPY, dan sebagainya. Pelatihan informal tercermin dalam kesempatan di GBI buat jemaat yang terpanggil melayani dapat ditahbiskan menjadi pejabat GBI walaupun tidak menempuh pendidikan formal teologi. Sehingga di dalam wadah GBI banyak para hamba Tuhan memiliki latar belakang seorang profesional, pengusaha, dan sebagainya. Pertanyaan yang selalu muncul adalah bagaimana seorang hamba Tuhan yang tidak memiliki pendidikan
formal teologi dapat melayani dengan baik? Pendiri GBI, Pdt. Dr. H.L. Senduk mengharapkan STE dapat memperlengkapi kepada para pejabat GBI (Pendeta Pembantu, Pendeta Muda, dan Pendeta) yang secara formal belum pernah belajar dalam pelatihan formal teologi. Bagi para hamba-hamba Tuhan yang belum mendapat kesempatan menempuh pelatihan formal disekolah teologi, disediakan Sekolah Theologia Extension (STE) yang dapat diikuti melalui program pembelajaran secara tertulis karena Pdt. Dr. H.L. Senduk sendiri yang menulis semua modul dan buku-buku pelajaran yang akan memperlengkapi orang-orang percaya dalam pelayanan. Keistimewaan STE adalah semua modul dibuat sesuai dengan kompentensi seorang hamba Tuhan. Pendiri GBI, Pdt. Dr. H.L. Senduk, sudah merancang modul yang diharapkan memperlengkapi para hamba Tuhan GBI sesuai dengan tugas dan tanggung jawab pelayan seorang Pendeta Pembantu, Pendeta Muda dan Pendeta. Gereja Bethel Indonesia menjadi gereja yang bertumbuh karena gereja yang Tuhan Yesus dirikan ini menggenapi firman Tuhan Yesus dalam memenangkan jiwa, memperlengkapi dan mengutus kembali seperti yang terdapat dalam Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, 28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua donatur yang selalu setia membantu Yayasan Bethel. Dana yang kami terima telah kami alokasikan kepada kegiatan setiap unit Yayasan Bethel: Bethel News, Gerakan Orang Tua Asuh, Pelayanan Penginjilan ke daerah. Doa kami kiranya Tuhan Yesus akan mengembalikan pemberian Bapak/Ibu/Saudara sekalian dengan berlipat kali ganda. BETHELnews
Perjalanan Pelayanan PPIO ke Probolinggo, Tengger dan sekitarnya
P
erjalanan pelayanan ini dimulai pada tanggal 17 Maret 2009 dalam bentuk Ibadah Khusus Anak di Panti Asuhan Cinta Kasih, desa Maron, Probolinggo. Dalam pelayanan perdana ini, kami melihat bagaimana Roh Allah bekerja menjamah anak-anak yang hadir. Kami juga sempat mengunjungi GBI Maron dan berdoa bagi gembala jemaat yang ada. Berikutnya, pada tanggal 18 Maret, tim PPIO melayani seminar khusus hamba-hamba Tuhan dengan materi “Penginjlan Pribadi” yang disampaikan oleh Pdp. Herman Tjahjadi dan materi “Hamba Tuhan yang Efektif” yang disampaikan oleh Pdt. Budi Prayitno. Kemudian Suasana KKR anak di Panti Asuhan dilanjutkan dengan Ibadah KKR-MKI. dilayani oleh Pdt. Dr. Soeprapto Cinta Kasih desa Maron Sapari, MTh Pada hari berikutnya yakni tanggal 19 Maret, tim kembali melayani seminar khusus hamba-hamba Tuhan dengan materi “Homeletika” yang disampaikan oleh Pdt. DR. Soeprapto Sapari. Sore harinya, tim kembali melayani ibadah KKR-MKI. KKR kali ini dilayani oleh Pdt. J. Bambang Soebowo. Untuk pelayanan tim pada tanggal 18 dan 19 Maret, Seminar diselenggarakan di gedung GBI Bukit Sion, Probolinggo, yang digembalakan oleh Pdt. Daud Ruku, sedangkan ibadah KKR MKI menggunakan gedung GBI Syalom, Probolinggo yang digembalakan oleh Pdt. Adreas. Kegiatan Seminar khusus hamba-hamba Tuhan ini, dihadiri oleh lebih kurang 100 orang yang terdiri dari beberapa organisasi gereja, baik dari Probolinggo maupun dari luar Probolinggo. Demikian juga dalam ibadah KKR yang diadakan selama dua malam. Tanggal 20 Maret, perjalanan pelayanan dilanjutkan dengan perkunjungan bagi jemaat Tuhan yang ada di Pegunungan Tengger. Dalam perkunjungan ini, kami didampingi oleh gembala Pembina, Pdt. Daud Ruku. Di sinilah kami melihat bagaimana jemaat Tuhan mempertahanan imannya dari tekanan-tekanan masyarakat maupun Salah satu suasana seminar khusus hamba Tuhan pemerintah setempat. Kunjungan ini kami lakukan dari rumah ke di GBI Bukit Sion, Probolinggo rumah, dari keluarga ke keluarga yang ada di desa Curah Wangi, Kedalung, Sapi Kerep dan Cemoro Lawang Tengger. Kunjungan ini berakhir sampai sore hari dan kami bermalam di penginapan yang ada di puncak Tengger. Keesokan hari, Sabtu, 21 Maret, kami kembali ke Probolinggo, untuk melayani seminar khusus bagi guru-guru Sekolah Minggu se Probolinggo. Materi ini di sampaikan oleh bapak Ev. Suryanto, SPAK. Acara ini diselenggarakan di GBI Pondok Daud, Probolinggo. Minggu, 22 Maret kami melayani KKR di beberapa gereja yang ada. Gereja yang kami layani antara lain: GBI Bukit Sion Probolinggo, GBI Pondok Daud Probolinggo yang digembalakan oleh Pdt. Nim Rumengan, GBIS Kraksaan yang digembalakan oleh Pdt. Zakharia Kosasih dan GMDC Kraksaan yang digembalakan oleh Pdt. Sulyanto. Pada hari yang sama, tim melayani KKR khusus anak-anak yang diadakan di GBI Pondok Daud yang dilayani oleh Ev. Suryanto SPAK di bantu oleh Ibu Pdp. Elis Irawan dan dihadiri oleh beberapa gereja Beberapa jemaat yang didoakan oleh tim pada yang ada. salah satu ibadah KKR di GBI Syalom, Probolinggo Puji Tuhan! Dari perjalanan kami kali ini, ada satu catatan penting yaitu bahwa Tuhan melalui Roh Kudusnya tetap menyatakan karya kasihNya yang luar biasa. Banyak yang mengalami jamahan Tuhan. Sehingga mereka disegarkan dan dipulihkan. Haleluya!!! (bpr)
BETHELnews
edisi 01/2009
11
Pelayanan Pekabaran Injil Oikoumene
Pelayanan Sosial
VISI DAN MISI 2009-2012
STRUKTUR PENGURUS PPIO – PUSAT Priode 2008-2012
VISI : •
Injil yang hidup dan berkuasa (Rm 1:16-17)
•
Kembali menghidupkan semangat pelayanan Penginjilan bagi Indonesia, secara khusus daerah-daerah terpencil yang kurang atau belum terlayani
MISI : •
Melakukan kunjungan pelayanan ke daerah-daerah dengan bentuk KKR-MKI, Film (PI), Seminar serta pelatihan-pelatihan (Pendewasaan- Pembekalan).
•
Membuka/menambah
wawasan
tentang
pentingnya
pelayanan Penginjilan baik secara kelompok maupun secara pribadi kepada daerah-daerah yang dikunjungi/ dilayani SASARAN : •
Daerah yang sangat membutuhkan
•
Daerah pelosok/ desa-desa terpencil, dan yang jarang dikunjungi
GOL : •
Terjadikan kebangunan rohani di daerah yang dikunjungi/ dilayani
•
Perubahan kehidupan rohani hamba-hamba Tuhan dan umat di daerah yang dikunjungi/dilayani
•
Melahirkan
jiwa-jiwa
baru
di
jemaat-jemaat
yang
dikunjungi/dilayani •
Penambahan wadah-wadah pelayanan baru (Pos PI
Penasehat: Pdt. H.N. Jorry Tasik Pdt. Dr. Soeprapto Sapari, MTh Pdt. J. Bambang Soebowo Pdt. George Tapiheru, M.Th Anggota kehormatan : Pdt. Soehandoko Wirhaspati, MA Pdt. Hosea Y.R. Alim Pdt. Ferry Haurissa, STh Pdt. Ferry Lembong, MTh Ibu Soewono Pdm. Hanna Kusuma STAFF Ketua : Pdt. Budi Prayitno Sekretaris : Bp. Suryanto Y.S. SPAK Bendahara : Pdt. Agus Irawan, SPAK Seksi Diktat & PI : Pdt. Dr. Apin Milita Christi Seksi Literatur : Pdp. Herman Tjahjadi Seksi Media : Bp. Suryanto Y.S, SPAK Sekretariat : Sdri. Teriposa T, SPAK
dan lain sebagainya)
DUKUNG DAN DOAKAN PROGRAM PELAYANAN PPIO-JAKARTA !!! TAHUN 2009 1. Probolinggo-JaTim (16-23 Maret) 2. Kalimantan Tengah (24-31 Agustus) 3. Sumba - NTT (8-15 Juni) 4. Mentawai & Padang - Sumbar (26-31 Oktober)
TAHUN 2010 1. Sumatera-Selatan 2. Kalimantan-Timur 3. Sulawesi-Selatan 4. Sumatera-Utara
Pelayanan Sosial
Info Yayasan Pelayanan Bethel Balkesmas Bethel Balkesmas Bethel Maranatha Kerk yang beralamat di Petamburan IV no.5 Telp. 53650678 adalah klinik umum yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat.Balkesmas dibuka hari Senin -Sabtu. Pagi Jam 09.00 s/d 12.00 Sore Jam 16.00 s/d 19.00 dilengkapai dengan dokter Umum dan dokter Gigi dengan berbagai pengobatan antara lain: Dokter umum: 1. Dr. Andy Hidayat 2. Dr. Tommy 3. Dr. Stevanus A.Pashat 4. Dr. Emilliana Listiyawati Melayani pengobatan : Pemeriksaan umum, Test buta warna, suntik KB, Beda Minor, Su-
nat, Pemeriksaan Tes glukosa, koleterol, tribliserida dan asam urat. Pelayanan khusus misalnya: Ceramah, presentasi kesehatan umum, narkoba oleh dr. Stevanus A.Pashat. Konsultasi perawatan kecantikan oleh Dr. Emilliana Listiyawati. Dokter Gigi: 1. Drg.David Handalan Elwanda (Koordinator) 2. Drg. Indra Gunawan 3. Drg. Erni 4. Drg. Irma Melayani pengobatan : Konsultasi, penambalan gigi dengan memakai bahan Amalgam, Glassionomer, composite (sinar) elastik, pencabutan gigi, pembuatan gigi palsu (lepas, cekat, perawatan Orthodontie sederhana).dhe
sambungan hal 1
Segenap Pengurus Yayasan Bethel (PU, PPIO, STE, BALKES, SOSIAL)
Segenap Pengurus Yayasan Bethel (PU, PPIO, STE, BALKES, SOSIAL)
Turut Sepenanggungan atas Berpulangnya ke Rumah Bapa di Sorga Alm. Pdt. S.J. Mesach Pada Hari Jumat 24 April 2009
Semoga seluruh keluarga diberi kekuatan dan penghiburan oleh Yesus Kristus 12 edisi 01/2009
BETHELnews
Turut Sepenanggungan atas Berpulangnya ke Rumah Bapa di Sorga Almh. Ibu Hanna Hosiany Gerungan Senduk Pada Hari Selasa 2 Juni 2009 Kakak dari Steve H. Senduk, Hadi Satyagraha dan Inge H. Senduk Mama dari David M. Gerungan Mertua dari The Fenny Oma dari Davina dan Carissa
barang tentu pesertanya adalah petobat baru terpanggil untuk melayani Tuhan. Kendati ada saja halangan yang merintangi, namun ibu Niena tetap berkeyakinan bahwa pasti ada orang yang akan bersungguh-sungguh untuk menekuni perkulihan ini. Baginya ada rasa kepuasan tersendiri menekuni misi pelayanan penjara yang telah berjalan hampir 9 tahun ini. Apalagi ketika menemukan murid yang telah mampu menyelesaikan perkuliahan ini sampai diwisuda. Tercatat ada dua orang yang telah diwisuda pada bulan oktober 2008 lalu. Kedua wisudawan tersebut adalah eks napi Rutan Kebon Waru Bandung, dan napi dari LP Cipinang Jakarta. Patut disyukuri jika ada yang peduli terhadap kerinduan mereka yang ingin mendalami Alkitab, apalagi dengan keterbatasan tempat seperti yang dialami oleh anak-anak Tuhan di dalam penjara.“Selama ada kerinduan untuk mendalami Alkitab maka sikon tak menjadi halangan,” demikian cetus salah seorang narapidana peserta STE. Kini
tak heran bagi kita jika mengingat perjuangan pelayanan Injil rasul Paulus yang menulis suratnya kepada jemaatjemaat dari dalam penjara.(ab)
BETHELnews
Bersama peserta STE di Lembaga Pemasyarakatan Tanggerang Banten edisi 01/2009
13
Konsultasi Hukum
as l i t k napa
YAYASAN BETHEL
DR. (HC) Ridwan Halim, SH, S.Th
BERHAK-KAH ISTRI ATAS HARTA SUAMI YANG PINDAH AGAMA? Kami suami istri dari 3 (tiga) anak sebagai keluarga Kristen. Tetapi setelah tahun kesepuluh perkawinan kami, suami saya meninggalkan saya dan anak-anak dan kemudian menikah lagi dengan seorang wanita Muslim serta ia menjadi seorang Muslim juga. Sudah hampir 3 (tiga) tahun saya dan anak-anak ditinggal begitu saja tanpa diberikan nafkah apapun sebab suami saya itu mengatakan bahwa dia akan menceraikan saya dan beralasan bahwa sebagai non Muslim, saya dan anak-anak tidak berhak menerima apapun dari dia. Yang ingin saya tanyakan ialah: Benarkah ada peraturan bahwa saya sebagai bekasd istri yang non Muslim tidak bisa menerima apapun dari mantan suami yang sudah beragama Islam? Demikianlah pertanyaan saya. Terima kasih. Pettykootje, Bogor. Jawab: Sebenarnya, peraturan/keputusan hukum yang menyatakan bahwa orang non Muslim tidak bisa menerima railik dari seorang Muslim, itu sudah ada sejak tahun 1924, yakni dalam Yurisprudensi Landraad Bogor, tahun 1924, Tetapi hal inipun hanya terbatas dalam hal waris-mewaris saja. Sedangkan yang ada sekarang, bukanlah peraturan yang secara harfiah menetapkan demikian, melainkan peraturan Hukum Waris Islam yang dalam ketentuan umumnya berbunyi sebagai berikut : "Hukum Kewarisan ialah hukum yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan harta peninggalan (tirkah) pewaris, menentukan siapa-siapa yang berhak menjadi ahliwaris dan berapa bagiannya masing-masing" (pasal 171 huruf Keputusan Menteri Agama (KepMen Agama) No. 154 Tahun 1991 Tentang Pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) No.l Tahun 1991 Tanggal 10 Juni 1991). "Pewaris ialah orang yang pada saat meninggalnya atau yang dinyatakan meninggal berdasarkan putusan Pengadilan beragama Islam, meninggalkan ahli waris dan harta peninggalan" (pasal 171 huruf b KepMen Agama No.154 Tahun 1991 tentang Pelaksanaan InPres No.l Tahun 1991 tanggal 10 Juni 1991). "Ahliwaris ialah orang yang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan pewaris, beragama Islam dan tidak terhalang karena hukum untuk menjadi ahliwaris" (pasal 171 huruf c KepMen Agama No.154 Tahun 1991 Tentang Pelaksanaan InPres No.l Tahun 1991 Tanggal 10 Juni 1991). Menurut peraturan tersebut di atas, jelaslah bahwa pewarisan dalam sistem Hukum Islam baru bisa berlangsung apabila pewaris dan ahliwaris sama-sama beragama Islam di samping persyaratan lainnya. Adapun peraturan ini sebenarnya ditujukan bagi umat Islam sendiri. Tetapi berhubung suami ibu pindah agama (Islam), maka
14 edisi 01/2009
ketentuan hukum di atas menjadi berakibat bahwa ibu dan anak-anak tidak bisa menerima warisan apa-apa dari suami. Namun ini hanya dari sudut pewarisan saja. Sedangkan dari sudut lain, ibu tetap tidak terhalang untuk bisa menerima: a. Wasiat dari suami Ibu, sepanjang harta benda yang diwasiatkan itu adalah haknya (pasal 194 ayat 1 dan 2 KepMen Agama No.154 Tahun 1991), atau : b. Hibah dari suami ibu, sepanjang harta benda yang dihibahkan itu adalah haknya (pasal 210 ayat 1 dan 2 KepMen Agama No,154 Tahun 1991). Memang, untuk memperoleh wasiat ataupun hibah dari suami ibu itu diperlukan persetujuan dari semua ahliwaris dari pihak keluarga suara ibu saat ini (pasal 195 ayat 3 KepMen Agama No.154 Tahun 1991). Adapun besar maksimum wasiat yang bisa diperoleh ialah 1/3 (sepertiga) dari seluruh harta warisan (Hadith Abi Waqas jo pasal 195 ayat 2 KepMen Agama No.154 Tahun 1991). Di samping itu, hak ibu yang sudah pasti ada atas suami ibu tersebut ialah alimentasi (hak dan kewajiban orang tua dan anak) berupa sejumlah tunjangan tetap untuk biaya pendidikan dan pemeliharaan anak-anak (pasal 41 ayat 2 UU No.l Tahun 1974 tentang Perkawinan), meski anakanak semuanya ikut ibu untuk dididik dan dibesarkan (pasal 41 ayat 1 UU No.l Tahun 1974). Dalam hal ini tentu saja tidak ada alasan bagi suami ibu untuk mengatakan bahwa dia tidak mampu untuk memberikan alimentasi tersebut, mengingat dialah yang meninggalkan Ibu dan bahkan menikah lagi. Karena itu, Pengadilan dapat mewajibkan yang bersangkutan untuk memberikan alimentasi itu kepada ibu (Pasal 4-1 ayat 3 UU No.1 Tahun 1974).
RAJAWALI PERKASA TERIMA SEGALA JENIS PERCETAKAN * NOTA/SURAT JALAN * KARTU UNDANGAN * STIKER
* BROSUR
* KALENDER
* DLL
* HAND BAG
BETHELnews
Jl. Petamburan IV No. 37 Jakarta Pusat 10260 Tlp : 021 - 5303314, Fax : 021 - 5303314
Genap 57 tahun mengusung panji Kristus di nusantara, yayasan yang didirikan oleh H.L. Senduk ini masih berdiri tegak menantang zaman. Siapakah yang tahu sebelumnya, kalau akhirnya kelak yayasan ini menjadi cikal bakal berdirinya Gereja Bethel Indonesia yang jumlah jemaat lokalnya mencapai ribuan tersebar sampai ke mancanegara.
A
walnya di latar belakangi oleh kebutuhan gigi dan keluarga berencana. Pelayanan sosial, secara masyarakat secara umum dan kebutuhan umat langsung memberikan bantuan kepada masyarakat Kristiani secara khusus. Dalam berbagai bidang ekonomi lemah secara bertahap, mengadakan berbagai kehidupan inilah Pdt. Dr. Ho Lukas pelatihan dan ketrampilan bagi Senduk yang mencoba mencari masyarakat, mengadakan bakti solusi sehingga lahirlah sebuah sosial dalam berbagai kegiatan, Yayasan Bethel yang diprakarsai dll. Sekolah Theologia Extension STRUKTUR PENGURUS YAYASAN BETHEL oleh beliau yang diberi nama (S.T.E.) menyediakan fasilitas Yayasan Bethel. pendidikan bagi mereka yang Pembina : Hadi Satyagraha, Ph.D Dengan melewati berbagai rindu mendalami Firman Tuhan Pdt. Jorry N.H. Tasik pergumulan sehingga didirikanlah namun tak memiliki banyak Yayasan Bethel dengan Akte waktu. Oleh karenanya kami Pengawas : Ir. Steve Hosea Senduk Notaris pada No. 8 tanggal 8 menyediakan fasilitas pendidikan Pdt. dr. Olly E. Mesach Mei 1952 dengan sebuah visi: ini secara jarak jauh dan terbuka Ketua Pengurus : Drg. A. Indra Gunawan “Mewujudkan Amanat Agung kepada semua denomiasi. Kami Sekretaris : Ir. David M. Gerungan, MM Tuhan Yesus, memberitakan juga menyediakan kelas Tatap Bendahara : The Fenny Gerungan, SE kabar baik bagi masyarakat.” Muka untuk pendidikan S.T.E. Direktur PU Bethel : Dra. Erna Karundeng, MA Sedangkan misinya:“Membangun Penerbitan buku-buku rohani, kehidupan dan kesejahteraan dimaksudkan untuk melayani Direktur STE : Pdt. Amos Hosea, MA lewat karya yang baik bagi para hamba-hamba Tuhan dan Koord. Pelaksana Kesehatan : Drg. David H. Elwanda sesama”. mahasiswa S.T.E. khususnya Ketua PPIO : Pdt. Budi Prayitno Yayasan Bethel inilah yang untuk menunjang proses belajar Koord. Pelayanan Sosial : Elis Rante , S.PAK merupakan cikal bakal berdirinya mengajar. Gereja Bethel Indonesia (GBI). Inilah sejarah dan perkembangan Melalui pelayanan Yayasan Bethel, secara singkat yang dapat kami implementasi visi dan misi telah sampaikan mengenai Yayasan memiliki 5 jalur pelayanan khusus yang disebut dengan unit Bethel. Yayasan Bethel juga mempunyai kepemimpinan kerja yakni: Pendidikan Umum yang terdiri dari PG,TK, SD, secara struktural yang berubah sesuai dengan masa dan SLTP, SMA, SMK. Pelayanan Pekabaran Injil Oikoumene waktu kepemimpinan tersebut. Hari ini dan kedepannya (PPIO) bergerak di bidang kerohanian, Pelayanan jika Tuhan berkehendak maka kami akan mengembangkan Kesehatan yang dilaksanakan melalui Balkesmas Bethel, pelayanan Yayasan Bethel dengan berbagai kegiatan yang melayani masyarakat dengan perawatan umum, yang tentunya akan memberkati banyak orang.ybd news BETHELnews BETHEL
edisi 01/2009
15
Pelayanan Sosial
16 edisi 01/2009
BETHELnews