PEMANFAATAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS BATA BETON RINGAN FOAM TERHADAP KUAT TEKAN, BERAT JENIS DAN HAMBA PANAS SEBAGAI SUPLEMEN MATERI MATA KULIAH ILMU BAHAN BANGUNAN SEMESTER I PTB JPTK UNS 1
Juneidi Wibowo1, Chundakus Habsya2 dan Sri Sumarni3 Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan, FKIP, Universitas Sebelas Maret 2,3 Dosen Pendidikan Teknik Bangunan, FKIP, Universitas Sebelas Maret Kampus UNS Pabelan Jl. Ahmad Yani 200, Surakarta Email:
[email protected]
ABSTRACT The purposes are, (1) determine influence of Kelud volcanic ash with a variation of 0%, 20%, 40%, and 60% as a partial replacement of fine aggregate and additional variations foam 30% and 40% of the volume of concrete in compressive strength, density, and thermal inhibition lightweight concrete brick foam, (2) determine the percentage increase kelud volcanic ash that results in optimum compressive strength, minimum density, and theoptimum thermal inhibition lightweight concrete brick foam, (3) determine the percentage optimum addition of kelud volcanic ash for a mixture of lightweight concrete brick foam as a whole, (4) produce material teaching supplement in science building materials about the additional influences of kelud volcanic ash toward compressive strength, density, and thermal inhibition of lightweight foam concrete brick. This study uses quantitative methods and techniques of experimental data analysis using regression analysis. Variables in the study were (1) dependent variable: compressive strength, density, and thermal inhibition lightweight foam concrete brick, (2) independent variables: partial replacement of fine aggregate use kelud fly ash with variation of 0%, 20%, 40% , and 60% of the needs of fine aggregate and variations addition of foam 30% and 40% of the volume of concrete. Based on the results of this study concluded that, (1) the variation of volcanic ash as a partial replacement of fine aggregate is strongly influencing the compressive strength, density, and thermal inhibition lightweight foam concrete brick, (2) the value of the optimum compressive strength, minimum density, and power optimum heat resistor lightweight foam concrete brick respectively by 0.859 MPa, 889.369 kg / m3, and 72,625oC / W, (3) the optimum value of a mixture of lightweight foam concrete brick is not recommended for mass manufacture due to the compressive strength of no one who meets standard wall pair, (4) the outcome of material teaching such as material teaching supplements about influence of adding volcanic ash toward compressive strength, density, and thermal inhibition lightweight foam concrete brick. Keywords: ash, volcanic, foam brick, compressive, thermal inhibition. ABSTRAK Tujuan penelitian adalah, (1) mengetahui pengaruh abu vulkanik gunung kelud dengan variasi 0%, 20%, 40%, dan 60% sebagai pengganti sebagian agregat halus dan variasi penambahan foam 30% dan 40% dari volume beton pada kuat tekan, berat jenis, dan daya hambat panas bata beton ringan foam, (2) mengetahui persentase penambahan abu vulkanik gunung kelud yang menghasilkan kuat tekan optimal, berat jenis minimal, dan daya hambat panas optimal bata beton ringan foam, (3) mengetahui persentase penambahan abu vulkanik gunung kelud optimal untuk campuran bata beton ringan foam secara keseluruhan, (4)
menghasilkan suplemen bahan ajar pada mata kuliah ilmu bahan bangunan tentang pengaruh penambahanabu vulkanik gunung kelud terhadap kuat tekan, berat jenis, dan daya hambat panas bata beton ringan foam. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen dan teknik analisa data menggunakan analisis regresi. Variabel yang mempengaruhi dalam penelitian adalah (1) variabel terikat: kuat tekan, berat jenis, dan daya hambat panas bata beton ringan foam, (2) variabel bebas: pengganti sebagian agregat halus menggunaka abu vulkanik gunung keluddenganvariasi 0%, 20%, 40%, dan 60% terhadap kebutuhan agregat halus dan variasi penambahan foam 30% dan 40% dari volume beton. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, (1) variasi abu vulkanik sebagai pengganti sebagian agregat halus berpengaruh sangat kuat terhadap kuat tekan, berat jenis, dan daya hambat panas bata beton ringan foam, (2) nilai kuat tekan optimal, berat jenis minimal, dan daya hambat panas optimal bata beton ringan foam masing-masing sebesar 0,859 Mpa, 889,369 kg/m3, dan 72,625 oC/W, (3) nilai campuran bata beton ringan foam yang optimal tidak disarankan untuk pembuatan secara masal karena pada kuat tekan tidak ada yang memenuhi standar pasangan dinding, (4) bahan ajar yang dihasilkan berupa suplemen bahan ajar tentang pengaruh penambahan abu vulkanik terhadap kuat tekan, berat jenis, dan daya hambat panas bata beton ringan foam. Kata kunci: abu, vulkanik, bata foam, kuat tekan, hambat panas. agregat halus (pasir) dan agregat kasar (batu
PENDAHULUAN Indonesia mengalami pertumbuhan
pecah atau kerikil). Material beton saat ini
penduduk yang pesat menduduki peringkat
sangat banyak digunakan dalam pembuatan
ke empat setelah China, India dan Amerika
sloof, kolom, pondasi, lantai kuda-kuda
Serikat.Kepadatan penduduk menyebabkan
bahkan sebagai dinding. Dinding beton
kebutuhan bahan bangunan harus tersedia
dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya:
dalam jumlah yang besar.
dinding beton precast, dinding beton ringan
Kepadatan
penduduk
juga
dan batako (Yogo, 2013).
menyebabkan pertambahan rata-rata suhu di permukaan
bumi.Penyediaan
bahan
Berat beton ditentukan oleh berat jenis dan volume beton itu sendiri .Berat
bangunan yang ramah lingkungan dapat
beton
diupayakan
perancangan
guna
untuk
menanggulangi
sangat
diperhitungkan struktur
karena
dalam dapat
pertambahan panas rata-rata di permukaan
mempengarui pembebanan pada struktur
bumi dan dapat mengurangi penggunaan AC
konstruksi bangunan itu.Menurut SNI-03-
untuk menghemat biaya energi.
2847-2002 menyatakan bahwa beton ringan
Bahan bangunan yang paling populer
adalah beton yang mengandung agregat
saat ini adalah beton, menurut (Ali asroni,
ringan dan mempunyai berat satuan dengan
2010) secara sederhana beton dibentuk oleh
kepadatan lebih kecil dari 1900 kg/m³.
pengerasan campuran antara semen, air,
Metode yang dapat digunakan untuk mengurangi
beton.Pertama
sehingga merupakan material yang dapat
gelembung-gelembung
digunakan sebagai bahan campuran atau
udara dalam adukan mortar, sehingga terjadi
dapat dimanfaatkan sebagai material subtitusi
banyak pori-pori udara dalam beton. Kedua
semen jika ditambahkan kapur (CaCO3).
dengan menggunakan agregat ringan, misal
Menurut teori bahwa semakin kecil partikel
tanah liat bakar, batu apung atau agregat
ampuran pada beton akan meningkatkan
buatan sehingga beton yang dihasilkan akan
densitas dan mengecilkan nilai porositas
lebih ringan dari beton biasa. Ketiga dengan
pada beton selain itu tingkat kepadatan beton
membuat beton tanpa menggunakan butir-
akan bertambah sehingga mempengaruhi
butir agregat halus yang disebut sebagai
kuat tekan beton yang semakin meningkat
betonnonpasir(Tjokrodimulyo,1996).
(Candra dkk, 2011). Dengan demikian
dengan
berat
membuat
jenis
terdiri atas silika, alumina, besi dan kalsium
Beberapa kelebihan dari beton ringan
keronggaan yang disebabkan oleh foam dapat
adalah berat sendiri lebih ringan, sehingga
ditanggulangi dengan partikel abu vulkanik
kebutuhan
struktur
sehingga diharapkan dapat diperoleh beton
penahannya menjadi lebih kecil, mempunyai
ringan foam dengan kuat tekan memenuhi
sifat meredam suara yang baik, bersifat
standar SNI.
dimensi
elemen
isolator terhadap panas dan transportasi lebih mudah karena beratnya yang ringan.
Melihat pemanfaatan abu vulkanik kelud yang masih kurang dimasyarakat serta
Beton ringan dalam penelitian ini
pengetahuan yang kurang tentang bata beton
menggunakan metode membuat gelembung-
ringan foam di dunia pendidikan, maka
gelembung udara dalam adukan mortar dan
pemanfaatan abu vulkanik kelud untuk bata
memanfaatkan limbah abu vulkanik kelud
beton ringan foam ini diharapkan dapat
sebagai pengganti sebagian agregat halus.
menjadi suplemen bahan ajar pada mata
Menurut (Sari,2015) abu vulkanik dapat
kuliah Ilmu Bahan Bangunan PTB FKIP
digunakan sebagai bahan pozzolan karena
UNS.
mengandung silika dan alumina sehingga
KAJIANPUSTAKA
dapat mengurangi penggunaan pasir dan
Bahan Ajar
semen.
Abu
vulkanik
gunung
kelud
Menurut
Direktorat
Pembinaan
merupakan limbah yang dapat mencemari
Sekolah Menengah Atas (2008:6) pengertian
lingkungan dan jika dibuang ke sungai akan
bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
menyebabkan sedimentasi.
digunakan untuk membantu guru dalam
Pada Penelitian (Candra dkk, 2011) kandungan abu vulkanik gunung berapi
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Menurut Sungkono (2004), bahan
harga sampai saat ini masih lebih mahal dari
ajar dapat diartikan bahan – bahan atau
batu bata.Namun pekerjaan pemasangan
materi pelajaran yang disusun secara lengkap
yang cepat dapat menghemat upah tukang.
dan
Beton Ringan Foam
simetris
berdasarkan
prinsip
–
prinsippembelajaran yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Beton foam adalah campuran antara semen, air, agregat dengan bahan tambah
Bahan ajar merupakan suatu bentuk
(admixture)
tertentu
yaitu
dengan
bahan yang digunakan oleh tenaga pendidik
mencampur gelembung-gelembung dalam
untuk membantu dalam kegiatan belajar
bentuk busa dalam adukan semen sehingga
mengajar ( Utomo, 2015).
terjadi banyak pori-pori udara di dalam
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa bahan ajar
betonnya (Husin dan Setiaji, 2008 dalam Dini Romadhoni, 2014).
merupakan suatu bentuk bahan yang dipakai
Menurut Armin J (2011) beton ringan
untuk membantu tenaga pendidik dalam
foam yang dibuat dengan pembentukan
kegiatan belajarmengajar.
gelembung
Mata Kuliah Ilmu Bahan Bangunan.
diklasifikasikan dalam 3 macam beton
Ilmu bahan bangunan merupakan
udara
dalam
pasta
semen,
ringan.
matakuliah wajib yang harus diambil oleh
Pertama beton aerasi autoklaf adalah
mahasiswa dengan capaian 2 SKS.Mata
mortar terbuat dari pasta semen, pasir, dan
kuliah ini membahas tentang karakteristik
atau kapur, kemudian ditambahkan agen
agregat atau bahan penyusun beton dan
busa, dan bubuk aluminium. Adonan tersebut
material – material yang digunakan dalam
dimasukkan dalam cetakan, setelah cukup
kontruksi
Ilmu
keras (±12 jam), dikeluarkan dan kemudian
bertujuan
dimasukkan dalam ruang perawatan beruap
menguasai standar kompetensi mata kuliah
jenuh (VDZ, 2002, Homann, 2008, dalam
Ilmu Bahan Bangunan yang telah ditetapkan.
Armin J.,2011).
Bahan
bangunan.Pembelajaran
Bangunan
di
kampus
Kedua, beton ringan menggunakan
Bata Ringan Menurut Tjokrodimuljo (1996) bata
bahan kimia bubuk aluminium, yaitu beton
ringan mempunyai dimensi 60 x 20 x /7,5
ringan yang dibuat menggunakan busa dan
cm.
bubuk
Ukurannya
yang
presisi
dapat
aluminium
dicampurkan
dalam
mengurangi kebutuhan spesi pada pasangan
adukan semen, pasir halus, dan atau kapur
bata ringan. Kelebihan yang lain adalah
sebagaimana
mempunyai hambat panas yang tinggi, kedap
pertama.Perbedaannya adalah setelah produk
suara dan transportasi yang mudah. Dari segi
cukup keras, dan dikeluarkan dari cetakan
jenis
beton
ringan
dilakukan
perawatan
produk
diruangan
dengan suhu kamar.
terkonsentrasi
pada
antar
muka
dan
mengaktifkan antar muka tersebut (Husin
Ketiga, terbagi dalam 2 macam beton ringan, yaitu beton ringan busa mekanikal
dan Setiaji 2008 dalam Gunawan 2013). Abu Vulkanik Kelud
foaming, agen busa ditambahkan ke adukan
Secara geologis abu vulkanik adalah
semen.Gelembung- gelembung udara secara
material batuan vulkanik yang berasal dari
mekanik dihasilkan dari mixer berkecepatan
magma panas dan cair yang membeku secara
tinggi.Busa
stabil
cepat. Batuan beku sejatinya kumpulan
teratur
mineral yang membeku dan mengkristal dari
dalam
magma cair (Putri, 2011)
yang
relatif
berkembang
secara
menghasilkan
gelembung
tidak tidak udara
adukan beton (Readymix, 1978, dalam Armin J., 2011). Beton
Abu
Gunung
Kelud
mempunyai
bentuk seperti lempung atau clay dengan ringan
physical
diameter dibawah 0,002 milimeter. Abu
foaming.Busa dibuat dari agen foam dan air
Kelud ini memiliki kandungan Fe (besi), Mn
dengan generator foam, menghasilka pre-
(mangan), Si (silikat), Al (aluminium), Ca
foam yang stabil kemudian dimasukkan
(kalsium), K (kalium), dan P (fosfor). Abu
dalam
vulkanik kelud dapat di jadikan sebagai
adukan
busa
semen
dan
bahan
tambah.Adukan beton ringan seperti ini,
bahan
campuran
adonan
semen.
Abu
menghasilkan mortar berpori lebih stabil
vulkanik ini bisa mengurangi bahan dari
(Readymix, 1978, dalam Armin J 2011).
semen sendiri sampai 10 persen. Selain itu,
Beton ringan foam dalam penelitian
kandungan mineralnya mengandung banyak
ini adalah beton ringan jenis kedua, yaitu
besi, dan kadar air yang dikandungnya dalam
beton ringan dengan foam (busa) yang dibuat
kondisi kering bisa mencapai 8 hingga 10
tersendiri melalui peralatan foam.
persen. Abu vulkanik yang dipakai dalam
Foamagent Foamagent adalah zat yang mampu
penelitian ini berasal dari Gunung Kelud
memperbesar volume bata beton ringan tanpa
Jawa Timur yang diambil di desa Mojolaban,
menambahkan berat dari bata beton ringan
Sukoharjo. Cara pengambilanya yaitu dengan
itu sendiri.Foamagent terdiri dari dua macam
mengumpulkan abu vulkanik yang saat itu
yaitu buatan dan alami (Oktavianita,2015).
erupsinya
sampai
di
desa
Mojolaban,
Foamagent adalah suatu larutan pekat
Sukoharjo. Menurut Gunawan (2014), fungsi
dari bahan surfaktan, dimana apabila hendak
abu vulkanik gunug kelud dari teknik sipil
digunakan
bisa digunakan untuk bahan konstruksi.
air.Surfaktan
harus adalah
dilarutkan zatyang
dengan cenderung
beat jenisnya diantara 2200 – 2500 kg/m3.
Kuat Tekan Kuat tekan beton adalah besarnya
Hambat Panas
beban per satuan luas, yang menyebabkan
Perpindahan panas konduksi atau
benda uji beton hancur bila dibebani dengan
hantaran adalah perpindahan energi dari
gaya tekan tertentu yang dihasilkan oleh
bagian yang bersuhu tinggi ke bagian yang
mesin tekan ( SNI 03-1974-1990).
bersuhu rendah apabila terdapat perbedaan
Menurut Murdock L.J & Brook K.M,
temperatur gradien. Konduktifitas termal (k)
Stephanus Hendarko (1991:233) yang dikutp
adalah sifat bahan yang menunjukkan jumlah
dari Suharti (2010:17) menerangkan bahwa
panas yang mengalir melintasi satu satuan
“Yang dimaksud kekuatan tekan adalah
luas jika gradien temperaturnya satu.
kekuatan yang diperoleh dari pengujian
Para insinyur biasanya menggunakan
benda uji khusus bersisi 15 cm dan berumur
konsep tahanan
28 hari relatif kuat menahan tekan.
kemampuan suatu bahan dalam menghambat
Kuat
tekan
pada
penelitian
ini
termal untuk menyatakan
aliran kalor. Tahanan
termal
merupakan
diharapkan dapat memenuhi persyaratan
perbandingan antara ketebalan suatu bahan
kuat tekan untuk pasangan dinding pada
dengan konduktivitas termal bahan tersebut.
tabel 1 berikut ini :
Secara matematis bisa dirumuskan sebagai
Tabel 1. Syarat fisis pasangan dinding
berikut (Holman, 1998 dalam Dhanarjaya,
No
Syarat fisis
Satu
Tingkat mutu bata beton pejal
an I
1 Kuat tekan bruto rata-rata minimum
II III
IV
=
.................
Persamaan (1)
Keterangan : kg/c m2
100 70 40
25
A=luas penampang bahan (m²) K=konduktivitas panas bahan (W/m°C)
2 Kuat tekan
L = tebal spesimen (m)
bruto masing- kg/c masing benda
2010) :
m2
90
65 35
21
uji minimum
Berat Jenis
R= tahanan / hambatan termal (°C/W) Metode Peneliian Penelitian ini menggunakan metode
Berat jenis merupakan perbandingan
kuantitatif dengan pendekatan eksperimen
antara berat benda uji di bagi dengan volume
yang dilaksanakan di laboratorium dengan
benda uji itu sendiri. Menurut SNI 03-2847-
kondisi dan perlengkapan yang disesuaikan
2002, beton ringan memiliki berat jenis <
dengan kebutuhan untuk mendapatkan data
1900 kg/m3,sedangkan untuk beton normal
tentang kuat tekan berat jenis dan hambat.
Panas optimal bata beton ringan foam.
Sampel dalam penelitian ini adalah 64
Benda uji dibuat dengan mengganti sebagian
buah benda uji. Penelitian ini menggunakan
agregat halus dengan abu vulkanik kelud.
semua anggota populasi untuk dijadikan
Sampel diuji setelah umur 28 hari. Adapun
sampel. Berikut rincian sampel pada tabel
alur penelitian dapat di lihat pada gambar 1
Tabel 2. berikut.
berikut.Adapun alur penelitiannya dapat
Tabel 2. Rincian Sampel Benda Uji
dilihat pada gambar 1 berikut.
Persentase Penggantian Abu
Jumlah
Vulkanik
Sampel
Pengujian
Mulai
0%
20%
40%
60%
Kuat Tekan, 8 buah 8 buah 8 buah 8 buah 32 buah
Persiapan material
Berat Jenis Pemeriksaan/Uji bahan
Hambat
8 buah 8 buah 8 buah 8 buah 32 buah
Panas a. b. c. d. e.
Pasir : Kadar air Kadar lumpur Berat jenis Kandungan zat organik Gradasi pasir
Air : a. Tidak berbau b. Tidak berwarna
Abu vulkanik : a. Kadar air b. Berat jenis c. Kandungan zat organik
Total Sampel
64 buah
Hasil Pembahasan Hasil pengujian rata-rata kuat tekan
Foam agent : a. 1 foam : 40 air b. Variasi foam(0,3 dan 0,4)
Semen portland
berat jenis dan hambat panas pemanfaatan abu vulkanik gunung kelud sebagai bahan pengganti sebagaian agregat halus bata beton ringan foam dapat dilihat pada tabel 3,
Pencampuran bahan (1 PC : 4 Agregat) : Semen + pasir + abu vulkanik+ Air + foam
gambar 2,3 dan 4 berikut. Tabel 3. Hasil pengujian bata beton ringan
Hasil pencampuran: Bata beton ringan foam dengan penambahan agregat halus berupa abu vulkanik dengan variasi 0%, 20%, 40% dan 60%
foam No
Variasi
Gambar 1 Alur Penelitian
(Mpa)
0%
72,011
20%
0,181
982,321
71,065
40%
0,791 1349,750
69,884
4
60%
0,859 1398,893
65,700
1
0%
0,099
889,369
72,625
20%
0,118
899,366
69,639
40%
0,140 1039,652
66,268
60%
0,452 1042,113
56,625
2 Selesai
Vulkanik
Berat jenis Hambat
927,244
3
Kesimpulan
Tekan
0,131
2
Analisis data
Abu
panas (R)
1
Pengujian benda uji: Kuat tekan, Berat jenis dan Hambat Panas
Kuat
(kg/m3)
Foam
Pembuatan benda uji Perawatan benda uji
Variasi
3 4
0,3
0,4
foam.Hal ini dikarenakan nilai F hitung
Pengujian Kuat Tekan Kuat Tekan (Mpa)
1.000
0.791
(40,337) > F tabel (3,37) dan signifikan
0.859
kuat tekan bata beton ringan foam sebesar
0.800 0.600
0,000 < 0,05. Dilihat dari nilai R sebesar
0.452
0.400
0,3 Foam
0.181 0.140 0.200 0.131 0.099 0.118
0,80 – 1,000 yang artinya bahwa tingkat
0.000 0%
20%
40%
60%
hubungan
Abu Vulkanik Gunung Kelud
variabel
bebas
terhadap variabel terikat (kuat tekan bata beton ringan foam) berpengaruh sangat
Pengujian Berat jenis 1600.000 1400.000 1200.000 1000.000 800.000 600.000 400.000 200.000 0.000
antara
(persentase abu vulkanik dan foamagent)
Gambar 2 Pemgujiam Kuat Tekan
Berat Jenis (kg/m3)
0,742 dan nilai R berada pada interval
0,4 Foam
kuat.
1349,7501398,893
Gambar
1042,113 1039,652 927,244 982,321 889,369899,366
4.
vulkanik
terlihatvariasi
60%
abu
memilikikuat
0,3 Foam
tekantertinggi,sedangkanvariasi
0%
0,4 Foam
memilikikuat tekanterendah untuk variasi foam 0,3 dan 0,4. Semakin banyak
0% 20% 40% 60% Variasi Abu Vulkanik Gunung Kelud
persentase penambahan abu vulkanik sebagai pengganti pasir pada campuran
Gambar 3. Pengujian Berat Jenis
beton ringan menghasilkan nilai kuat
Pengujian Hambat Panas Hambat Panas (R)
74.000
72.011
72.000
71.065
tekan
yang
ini
dikarenakan butiran abu vulkanik lebih kecil dari pasir
sehingga rongga udara
dalam beton ringan yang tidak bisa terisi
65.700
66.000
0,3 Foam
64.000 62.000
oleh pasir akan terisi oleh abu vulkanik pada
0%
Hal
69.884
70.000 68.000
meningkat.
proses
pengadukanya.
Menurut
20% 40% 60%
Variasi abu vulkanik
(Candra dkk, 2011) bahwa semakin kecil partikel
Gambar 4. Pengujian Hambat Panas
campuran
pada
beton
akan
meningkatkan densitas dan mengecilkan nilai porositas pada beton selain itu
1. Kuat tekan Bata Beton Ringan Foam Hasilpengujian
hipotesispertama
dengan analisis regresidapatdiketahui abu
tingkat kepadatan beton akan bertambah sehingga mempengaruhi kuat tekan beton yang semakin meningkat.
vulkanik dan foamagent berpengaruh
Bata beton ringan foam variasi foam
terhadap kuat tekan bata beton ringan
0,3 menghasilkan nilai kuat tekan yang
lebih besar dibandingkan dengan bata
persentase abu vulkanik semakin besar
beton ringan foam variasi foam 0,4.
maka berat jenis bata beton ringan foam
Dikarenakan rongga udara pada bata
akan semakin berat.
beton ringan foam variasi foam 0,3 lebih
Semakin
banyak
persentase
sedikit, sehingga sifat bata ringan semakin
foamagent nilai berat jenisnya mengalami
padat dan kuat tekannya lebih maksimal.
penurunan.
2. Berat Jenis Bata Beton Ringan Foam Hasilpengujian
hipotesiskedua
Hal
ini
sebabkan
oleh
foamagent pada bata beton ringan foam berfungsi sebagai pembuat rongga udara
dengan analisisregresidapatdiketahui abu
di
dalam
beton.
Semakin
banyak
vulkanik dan foamagent pada campuran
persentase foamagent dalam campuran
bata beton ringan foam berpengaruh
beton ringan akan menghasilkan rongga
terhadap berat jenis bata beton ringan
udara yang banyak pula. Rongga udara
foam.Hal ini dikarenakan nilai F hitung
yang banyak dapat mengurangi bahan
(22,554) > F tabel (3,39) dan signifikan
penyusun beton ringan yang lain sehingga
berat jenis bata beton ringan foam sebesar
berat jenisnya semakin berkurang.
0,002 < 0,05. Dilihat dari nilai R sebesar 3. Hambat Panas Bata Beton Ringan 0,801, nilai R berada pada interval 0,80 – 1,000
yang
bahwa
tingkat
variabel
bebas
dengan analisisregresidapatdiketahui abu
(persentase abu vulkanik dan foamagent)
vulkanik dan foamagent pada campuran
terhadap variabel terikat (berat jenis bata
bata beton ringan foam berpengaruh
beton ringan foam) berpengaruh sangat
terhadap hambat panas bata beton ringan
kuat.
foam.Hal ini dapat dibuktikan dengan
hubungan
artinya
Foam
antara
Hasilpengujian
hipotesisketiga
Pada gambar 5 nilai berat jenis bata
nilai F hitung (22,554) > F tabel (3,39)
beton ringan foam mengalami peningkatan
dan signifikan kuat tekan bata beton
nilai berat jenisnya seiring penambahan
ringan foam sebesar 0,016 < 0,05. Dilihat
variasi abu vulkanik. Hal ini karena pada
nilai R sebesar 0,802, nilai R berada pada
pengujian bahan dasar didapatkan berat
interval 0,80 – 1,000 yang artinya bahwa
jenis abu vulkanik yang lebih tinggi dari
tingkat hubungan antara variabel bebas
pada pasir yaitu 2,52 untuk pasir dan 2,55
(persentase abu vulkanik dan foamagent)
untuk abu vulkanik. Abu vulkanik yang
berpengaruh sangat kuat terhadap variabel
dijadikan
terikat (Hambat panas bata beton ringan
bahan
pengganti
sebagian
agregat pasir akan meningkatan berat jenis bata beton ringan foam. Jika perbandingan
foam).
Dari Gambar 6 pengujian hambat
pelajaran yang disusun secara lengkap dan
panas dapat dilihat bahwa penambahan
simetris berdasarkan prinsip – prinsip
persentase abu vulkanik dari variasi 0%
pembelajaran yang digunakan guru dan
sampai 60 % mengakibatkan penurunan
siswa dalam proses pembelajaran. Bahan
nilai
Menurut
ajar yang dihasilkan setelah penelitian ini
Dhanarjaya (2010), rongga mempunyai
berupa suplemen bahan ajar tentang
nilai hambatan panas yang lebih besar dari
pemanfaatan abu vulkanik gunung kelud
pada
komposit,
untuk pengganti sebagian agregat halus
sehingga dengan demikian banyaknya
pada bata beton ringan foam ditinjau dari
rongga dalam komposit maka nilai hambat
kuat tekan SNI, berat jenis dan hambat
panas
panas.Penyusunan
hambat
panasnya.
material
penyusun
komposit
semakin
besar.
bahan
ajar
ini
Penambahan variasi abu vulkanik yang
disesuaikan dengan silabus mata kuliah
semakin besar mengakibatkan rongga
Ilmu bahan bangunan dan disesuaikan
udara yang ada dalam beton ringan
dengan
semakin sedikit. Butiran abu vulkanik
kompetensi dasar silabus mata kuliah ilmu
akan mengisi rongga udara yang tidak
bahan bangunan PTB UNS.
dapat diisi oleh pasir. Foamagent daya
foamagent
kompetensi
dan
Kesimpulan terhadap
1. Variasiabu vulkanik (0%, 20%, 40% dan
dikarenakan
60%) sebagaipenggantisebagianagregat
berpengaruh
hambat
standar
panas
mempengarui
banyaknya
halusberpengaruh
sangatkuatatau
rongga udara dalam beton ringan. Dari
berpengaruh secara signifikan terhadap
hasil penelitian pada Gambar 6 yang
nilai kuat tekan bata beton ringan.
menunjukkan variasi foamagent 0,3 lebih
Semakin
tinggi hambat panas dari pada variasi
vulkaniksebagaipenggantisebagianagreg
foamagent 0,4. Ketidak sesuaian hasil
athalus
penelitian ini dengan teori disebabkan
tekan yang tinggi.
banyak
persentase
akanmenghasilkan
abu
nilaikuat
karena sampel hambat panas variasi 0,4
2. Variasiabu vulkanik (0%, 20%, 40% dan
mengalami retak-retak saat dimasukan ke
60%) sebagaipenggantisebagianagregat
alat uji konduktifitas thermal karena
halusberpengaruh
sampel yang terlalu rapuh.
berpengaruh secara signifikan terhadap
atau
nilai berat jenis bata beton ringan.
4. Bahan Ajar Bahan Ajar yang DihasilkanMenurut Sungkono
sangatkuat
(2004),
bahan
ajar
dapat
diartikan bahan – bahan atau materi
Semakin
banyak
persentaseabu
vulkaniksebagaipenggantisebagianagreg
athalus akanmenghasilkan nilai berat jenis yang tinggi.
Anonim (1990).Metode Pengujian Kuat Tekan
Beton(SNI
03-1974-1990).
3. Variasiabu vulkanik (0%, 20%, 40% dan
Jakarta: Badan Standarisasai Nasional.
60% )sebagaipenggantisebagianagregat
Anonim. 2002. Standar Nasional Indonesia
halusberpengaruhsangatkuat
atau
03-2847-2002: Tata Cara Perhitungan
berpengaruh secara signifikan terhadap
Struktur
nilai hambat panas bata beton ringan.
Gedung. Jakarta: Dewan Standarisasi
Semakin banyak persentaseabu vulkanik
Nasional
sebagaipenggantisebagianagregathalus akanmengakibatkan
penurunan
nilai
hambat panas bata beton ringan.
Beton
dan
60%
)sebagaipenggantisebagianagregat halus
Bangunan
Armin J, Proceedings. (2011). Structural Optimization Of High Strength Air Hardened
4. Persentase abu vulkanik (0%, 20%, 40%
untuk
Foam
Concretes,
Proceedings, fib Symposium PRAGUE 2011,
ISBN
978-80-87158-29-6,
Session 2A-3: Concrete Teknology.
termasuk dalam kategori beton ringan.
Asroni, Ali.(2010). Balok dan Pelat Beton
5. Persentase abu vulkanik (0%, 20%, 40%
Bertulang.Yogyakarta: Graha Ilmu.
dan
60%
Dhanarjaya,Vicentius
Ferrera.
(2010
)sebagaipenggantisebagianagregat halus,
Pengaruh Perlakuan Core Komposit
tidak memenuhi syarat SNI 03-0349-
Ampas Tebu Terhadap Ketahanan
1989 beton untuk pasangan dinding.
Lentur dan Impak Sebagai Bahan Baku
6. Tidak disarankan nilai
optimalhambat
Papan
Sekat
dan
Berkarakteristik
panas pada persentase (0%, 20%, 40%
Hambat
dan 60%) dikarenakan tidak adanya nilai
Dipublikasikan. Universitas Sebelas
kuat tekan yang memenuhi standar SNI.
Maret, Surakarta.
7. Bahan ajar
Panas.
Skripsi
Tidak
yang dihasilkan setelah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
penelitian ini berupa suplemen bahan
Atas, (2008). Bahan Ajar. Diperoleh 02
ajar tentang pemanfaatan abu vulkanik
Agustus
gunung
http://www.kajianteori.com
sebagai
pengganti
sebagian
2015,
dari
agregat halus pada bata beton ringan
Gunawan,Purnawan dkk (2013). Pengaruh
ditinjau dari kuat tekan, berat jenis dan
penambahan serat seng pada beton
hambat panas optimal.
ringan
dengan
teknologi
foam
terhadap kuat tekan, kuat tarik, dan DAFTAR PUSTAKA
modulus
elastisitas
(190m).Skripsi
Tidak
Dipublikasikan.
Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Okober
Kharisma Putri,Citra. (2011). Pengaruh penggantian filler abu batu dengan abu vulkanik merapi pada karakteristik marshall campuran hot rolled sheetwearing Tidak
course
terbuat dari styrofoam.Diperoleh 11
(HRS-WC).Skripsi
Dipublikasikan.
Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
2014
dari
Http://repository.usu.ac.id Sungkono. 2004. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY Suharti. 2010. Tinjauan Penambahan Aditif Mineral Abu Terbang Terhadap Kuat Tekan
Beton.Skripsi
Tidak
Dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Oktavianita,Yetty
dkk.
Perbandingan
(2015).
kuat
tekan
dan
Tjokrodimuljo, K. (1996). Teknologi Beton. Yogyakarta: Navitri.
tegangan-regangan bata beton ringan
Utomo, Sutris. W.T. (2015). Pemanfaatan
dengan penambahan mineral alami
Abu Vulkanik Gunung Kelud untuk
zeolit alam bergradasi tertentu dengan
Pengganti Sebagian Agregat Halus
dan
Pada Batako Ditinjau Dari Resapan
tanpa
Diperoleh
perawatan
23
Agustus
khusus. 2015
dari
http://sipil.studentjournal.ub.ac.id
Dan
Kuat
Mata Kuliah Teknologi Beton.. Skripsi
Candra.(2012).Pemanfaatan Sidoharjo
(Lusi)
Campuan
Beton
Lumpur
Bakar Ringan
Untuk Dengan
Tambahan Alumunium Powder.Vol 29. 11
Oktober
2014
dari
www.fisika.lipi.go.id Prihatono,Yogo.(2013).Pengaruh Pembakaran
Sampah
Abu
Campuran
Sebagai Pengganti Sebagian Agregat Halus
BeratJenis
TekanSebagai Pendukung Bahan Ajar
Prasetya,Wahyu
Diperoleh
Air,
Terhadap
Lockbrick
Karakteristik
Moduler.Skripsi
Tidak
Dipublikasikan. Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Simbolon, Tiurma. (2009). Pembuatandan karakterisasi
batako
ringan
yang
Tidak Sebelas
Dipublikasikan. Maret,
Universitas Surakarta.