Vol.10/No.01/Juli 2017
ISSN: 2303-3738
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MOTOR BAKAR TORAK MELALUI PENGGUNAAN METODE RESITASI PADA SISWA KELAS X SMK TAMAN KARYA MADYA TEKNIK KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Ikhbal Awaludin, Arif Susanto Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purworejo Email:
[email protected]
ABSTRAK Pada saat ini siswa di sekolah menegah kejuruan (SMK) mengalami kesulitan dalam menerima materi. Pada pembelajaran teknologi dasar otomotif terdapat materi motor bakar torak yang hasil belajarnya tidak memenuhi KKM. Metode resitasi (penugasan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Langkah-langkah penelitian ini meliputi (1) tahap perencanaan penelitian, (2) tahap pelaksanaan penelitian, (3) langkah pengamatan penelitian dan (4) langkah refleksi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan metode tes (pre-test dan post test). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode resitasi sebagai metode yang dapat meningkatkan hasil belajar materi motor bakar torak bagi siswa kelas X SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen tahun pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian menunjukan hasil bahwa terjadi peningkatan hasil belajar motor bakar torak melalui penggunaan metode resitasi. Ini dibuktikan dengan adanya kenaikan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari data awal, siklus 1 dan siklus 2, maka disimpulkan bahwa penggunan metode resitasi dapat menjadikan hasil belajar mengalami peningkatan di setiap siklusnya pada materi motor bakar torak di SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen tahun pelajaran 2015/2016. Kata Kunci :Hasil belajar, motor bakar torak, metode resitasi.
PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha untuk mencapai tingkat kedewasaan secara susila batasan tentang kedewasaan bersifat fleksibel yang tidak hanya ditentukan oleh usia, bahkan dengan perkembangannya konsep pendidikan seumur hidup menjadikan pendidikan menjadi tidak terbatas. Hasil belajar merupakan tujuan akhir dilaksanakannya kegiatan pembelajaran di sekolah. Berdasarkan latar belakang masalah yaitu metode pembelajaran cenderung berpusat pada guru dengan metode ceramah dan tanggung jawab, hasil belajar siswa tidak mencapai KKM, rendahnya motivasi siswa dalam proses belajar mengajar, sarana belajar siswa kurang optimal.
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
13
Vol.10/No.01/Juli 2017
ISSN: 2303-3738
Disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa sangat banyak. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan metode resitasi dan meningkatkan hasil belajar dari materi motor bakar torak bagi siswa kelas X SMK Taman Karya Madya Kebumen tahun pelajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan metode resitasi dapat meningkatkan hasil belajar materi motor bakar torak bagi siswa kelas X SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen Tahun Pelajaran 2015/2016. Manfaat penelitian secara teoritis memberikan sumbangan teori tentang metode resitasi sebagai metode pembelajaran yang mengairahkan untuk belajar dari peserta didik terhadap materi Motor bakar torak. Sedangkan manfaat praktik ada 3 yaitu bagi peserta didik, bagi Guru, bagi lembaga sekolah SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen, yang sebagai tempat pelaksanakan penelitian. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kemmis yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart (Kasbolah, 1988:33). Subyek penelitian adalah siswa kelas X TKR 2 di SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 40 siswa. Adapun langkah-langkah penelitian ini meliputi (1) tahap perencanaan penelitian, (2) tahap pelaksanaan penelitian, (3) langkah pengamatan penelitian dan (4) langkah refleksi. Dalam penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 2 siklus. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan metode tes (pre-test dan post test). Sedangkan analisis data menggunakan data kuantitafif. Data yang dikumpulkan setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan dalam kegiatan pembelajaran. Data kuantitatif berupa hasil belajar yang didapatkan oleh siswa setelah melaksanakan pembelajaran motor bakar torak dengan menggunakan metode resitasi. Penilaian tugas dan tes yaitu peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa di kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus :
14
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
Vol.10/No.01/Juli 2017
ISSN: 2303-3738
Keterengan : X = Nilai rata-rata hasil belajar siswa = Jumlah nilai hasil belajar seluruh siswa N = Jumlah seluruh siswa Kemampuan siswa dan prestasi belajar dianalisis dengan ketuntasan belajar. Siswa dikatakan tuntas belajar jika mencapai skor ketuntasan belajar minimal atau KKM yaitu 75. Untuk menghitung persentase siswa yang memperoleh nilai hasil belajar ≥ 75 (tuntas), maka digunakan rumus: P(%) =
X 100%
Keterangan : P(%)
= Persentase siswa yang mendapat nilai ≥ 75
n
= Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ 75
N
= Jumlah seluruh siswa
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian disajikan dalam 3 kondisi meliputi: (1) kondisi awal (sebelum tindakan), (2) siklus I dan (3) siklus 2. Data hasil tersebut diperoleh dari sampel berjumlah 40 siswa yaitu kelas X TKR 2, meliputi data prestasi materi motor bakar torak pada mata pelajaran produktif teknologi dasar otomotif. Pada kondisi awal sebelum dilaksanakannya tindakan metode resitasi, siswa melaksanakan terlebih dahulu evaluasi teori dengan pemberian soal sebanyak 20 soal dengan jumlah responden 40 siswa. Dengan hasil prestasi belajar sebanyak 1 siswa yang nilainya mencapai standar KKM dengan presentase siswa yang memperoleh nilai hasil belajar ≥ 75 sebesar 2,5%, dan nilai rata-rata siswa pada kelas yaitu 49,75. Hasil prestasi belajar siswa pada
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
15
Vol.10/No.01/Juli 2017
ISSN: 2303-3738
kelas X TKR 2 kondisi awal dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 1. Prestasi Belajar Materi Motor Bakar Torak kelas X TKR 2 pada Kondisi Awal Kode
Kelas Interval
Frekuensi
F (%)
A
0
55
21
52,5
B
56
62
9
22,5
C
63
69
5
12,5
D
70
76
5
12,5
E
77
83
0
0
F
84
100
0
0
40
100
Jumlah
Dilanjutkan dengan siklus 1 dengan melakukan langkah penelitian tindakan kelas, berdasarkan hasil tes evaluasi pada siklus 1 diperoleh data prestasi belajar presentase siswa yang memperoleh nilai hasil belajar ≥ 75 sebesar 35%, dan nilai rata-rata siswa pada kelas yaitu 60,875. Hasil prestasi belajar siswa pada kelas X TKR 2 kondisi siklus 1 dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 2. Prestasi Belajar Materi Motor Bakar Torak kelas X TKR 2 pada Kondisi Siklus 1 Kode
Kelas Interval
F (%)
A
0
55
12
30
B
56
62
0
0
C
63
69
1
2,5
D
70
76
25
62,5
E
77
83
1
2,5
F
84
100
1
2,5
40
100
Jumlah
16
Frekuensi
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
Vol.10/No.01/Juli 2017
ISSN: 2303-3738
Adapun hasil Uji Kualitas Instrumen dengan menggunakan analisis soal daya pembeda dan tingkat kesukaran soal pada siklus 1. Dengan hasil 0,25 dengan indeks daya pembeda “Sedang (diterima)”, dan 0,6 dengan kategori tingkat kesukaran “Cukup (sedang)”. Dilanjutkan dengan siklus 2 dengan melakukan langkah penelitian tindakan kelas, berdasarkan hasil tes evaluasi pada siklus 2 diperoleh data prestasi belajar presentase siswa yang memperoleh nilai hasil belajar ≥ 75 sebesar 82,5%, dan nilai rata-rata siswa pada kelas yaitu 74,375. Hasil prestasi belajar siswa pada kelas X TKR 2 kondisi siklus 2 dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 3. Prestasi Belajar Materi Motor Bakar Torak kelas X TKR 2 pada Kondisi Siklus 2 Kode A B C D E F
Kelas Interval 0 55 56 62 63 69 70 76 77 83 84 100 Jumlah
Frekuensi 21 9 5 5 0 0 40
F (%) 52,5 22,5 12,5 12,5 0 0 100
Adapun hasil Uji Kualitas Instrumen dengan menggunakan analisis soal daya pembeda dan tingkat kesukaran soal pada siklus 2. Dengan hasil 0,27 dengan indeks daya pembeda “Sedang (diterima)”, dan 0,74 dengan kategori tingkat kesukaran “Cukup (mudah)”. Berdasarkan hasil belajar setelah diterapkan model pembelajaran metode resitasi, presentase pelaksanaan tindakan kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 dapat dinyatakan bahwa hasil belajar siswa di kelas X TKR 2 mengalami peningkatan. Presentase peningkatan hasil belajar motor bakar torak kelas X TKR 2 dapat dijelaskan dengan tabel sebagai berikut:
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
17
Vol.10/No.01/Juli 2017
ISSN: 2303-3738
Tabel 4.Peningkatkan Hasil Belajar Motor BakarTorak Kelas X TKR 2 No 1 2
Variable Nilai Rata – Rata Hasil Belajar Presentase Siswa Yang Nilai Hasil Belajar ≥ 75
Hasil Belajar Motor Bakar Torak
Kondisi awal
Siklus I
Siklus II
49,75
60,87
74,37
2,5 %
35%
82, 5%
Berdasarkan evaluasi teori pada kondisi awal dengan pemberian soal sebanyak 20 soal, dapat dijelaskan bahwa dari jumlah responden (N) = 40 baru sebanyak 1 siswa yang nilainya mencapai standar KKM dan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 49,75 dengan presentase siswa yang memperoleh nilai hasil belajar ≥ 75 sebesar 2,5 %. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa naik menjadi 60,87 dengan presentase siswa yang mendapatkan nilai
75
sebesar 35% dan pada akhir siklus 2 nilai rata-rata hasil belajar siswa semakin naik menjadi 74,37 dengan presentase siswa yang mendapatkan nilai
75 sebesar 82, 5%.
Dengan dilaksanakannya metode resitasi ini siswa menjadi lebih termotivasi untuk dapat belajar dengan kelompok maupun individu dengan tercapainya hasil belajar yang baik. Hasil penelitian ini mengalami peningkatan prestasi hasil belajar siswa hingga rata- rata mencapai standar KKM 75. SIMPULAN DAN SARAN Penggunaan metode resitasi pada materi motor bakar torak bagi siswa kelas X TKR 2 SMK Taman Karya Madya Teknik Kebumen tahun pelajaran 2015-2016, dapat menjadi metode yang membuat hasil belajar siswa menjadi meningkat. Hal tersebut dilihat dari hasil belajar pada saat kondisi awal dengan nilai rata-rata sebesar 49,75 dengan presentase siswa yang mendapatkan nilai ≥75 sebesar 2,5 %. Sedangkan pada siklus 1 hasil belajar nilai rata-rata menjadi meningkat yaitu menjadi 60,87 dengan presentase siswa yang mendapatkan nilai ≥75 sebesar 35%. Sedangkan pada siklus 2 hasil belajar nilai rata-rata menjadi lebih meningkat yaitu menjadi 74,37 dengan presentase siswa yang mendapatkan nilai ≥75 sebesar 82,5%.Saran dari peneliti diharapakan membuat inovasi baru dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa di SMK, perlu dilakukan
18
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
Vol.10/No.01/Juli 2017
ISSN: 2303-3738
sosialisasi metode Resitasi pada mata pelajaran yang lain, sehingga keberhasilan dapat bersama –sama oleh semua pihak. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta,: PT. Rineka Cipta. Arikunto, Surharsimi. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi, Edisi Revisi. Jakarta,: Bumi Aksara. Dimyati dan Mudjiona. 2002 Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Diunduh dari https://nduksiati.wordpress.com/2012/10/06/ptk-dengan-metode-penugasan /pada 03 April 2016. Djamarah, S.B dan A.Zain. 2002. Starategi Belajar Mengajar. Jakarta; Rineka Cipta. Dukyati 2012. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan Metode Penugasan. Hamalik, Omar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Kusumah, Wijaya dan Dwi tagama Dedi. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas Jakarta: PT. Indek. Permendiknas. No. 22 Tahun 2007 Tentang Standar Isi. Sudjana. 1995. Statistika. Bandung: Transito. Sukadi. 2006. Guru Powerful Guru Masa Depan. Bandung: Penerbitan Kolbu. Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa 1995. Kamus Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai pustaka. Uzer, Usman Moh. 1996. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya .
Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif_Universitas Muhammadiyah Purworejo
19