ISSN 2338 – 414X Nomor 1/Volume 3/Juli 2015
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL ENGINEERING PERHOTELAN “INOVASI TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS INDUSTRI PARIWISATA”
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Telp./Fax.: +62 361 703321 http://www.mesin.unud.ac.id
ISSN 2338 - 414X
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana
ISSN: 2338-414X
Prosiding Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI – 2015 11 – 12 Juni, 2015 Ketua Editor : Dr. I Made Parwata, ST.,MT Editor Pelaksana : Ainul Ghurri, S.T., M.T., Ph.D. Dr. Wayan Nata septiadi, ST, MT I Ketut Adi Atmika, S.T., M.T. IG Teddy Prananda Surya, S.T., M.T. I.D.G Ary Subagia, S.T,M.T, Ph.D
Penyunting Ahli
: Prof.Ir.Ngakan Putu Gede Suardana,MT.,Ph.D (UNUD) Prof.I Nyoman Suprapta Winaya, ST., MASc, PhD (UNUD) Prof.Dr. ING Antara M.Eng. (UNUD) Prof.Dr. Tjok Gd. Tirta Nindhia (UNUD) Dr. Ir. I Wayan Surata, MErg (UNUD) Prof.Dr.Ing. Mulyadi Bur (Sekjen BKSTM) Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, ST,MT. (UNS) Prof Johny Wahyuadi M, DEA (UI) Prof. Dr-Ing. Nandy Putra, (UI) Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro (ITB) Dr Caturwati (UNTIRTA) Fauzun, ST.,MT. PhD.(UGM) Hak Cipta @ 2014 oleh KNEP VI – 2015 Jurusan Teknik Mesin – Universitas Udayana. Dilarang mereproduksi dan mendistribusi bagian dari publikasi ini dalam bentuk maupun media apapun tanpa seijin Jurusan Teknik Mesin – Universitas Udayana.
Dipublikasikan dan didistribusikan oleh Jurusan Teknik Mesin – Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362, Indonesia. i
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya acara Konferensi Engineering Perhotelan VI (KNEP-VI) bisa terselenggara pada tanggal 11-12 Juni 2015 di Universitas Udayana Bali, Kampus Sudirman. KNEP-VI, 2015 ini diselenggarakan sebagai suatu forum untuk membirarakan, mendiskusikan serta mempresentasikan inovasi inovasi teknologi yang telah dilakukan oleh berbagai kalangan yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas industri pariwisata, khususnya di daerah Bal, yang di kelompokkan ke dalam lima topik yakni: 1. Engineering Perhotelan : manajemen dan optimasi sistem energy, sistem pengamanan, sistem air dan perpipaan. 2. Energi dan Thermofluid : perpindahan kalor, mekanika fluida, termodinamika, sistem energy baru terbarukan, teknologi pembangkit energi, teknologi nuklir. 3. Material : teknologi pengelasan, korosi, teknologi pengecoran, polimer dan komposit, pengembangan material, nano teknologi dan nanomaterial. 4. Disain dan Manufaktur : desain dan sistem permesinan, pabrikasi, optimasi permesinan, otomatisasi dan sistem control permesinan. 5. Industri Pariwisata Kreatif : teknologi penunjang manajemen pariwisata, manajemen industri pariwisata, kebijakan energi, pengelolaan dampak lingkungan. Adapun jumlah makalah yang dipresentasikan dalam konferensi ini berjumlah 71 makalah yang mencakup lima topik di atas. Kami mengucapkan terima kasih kepada keynote speaker, para akademisi, peneliti, praktisi dan professional di bidang perhotelan yang telah mengirimkan artikelnya, serta semua pihak yang meliputi panitia pengarah, panitia pelaksana, scientific committee dan pihak-pihak yang telah terlibat dan membantu terselenggaranya kegiatan ini dengan sukses.
Denpasar, Bali, 8 Juni 2015 Ketua Panitia KNEP VI,
Dr. I Made Parwata, ST.,MT
ii
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Makalah KNEP VI - 2015
ii iii
Energi dan Tehrmofluid ET 01 Analisa Pengaruh Variasi Kapasitas Uap Terhadap Efisiensi Ketel Uap di PT. Sinar Sosro Banyuasin-Sumatera Selatan - Aneka Firdaus, Erwin Sirait
1
ET 02 Kajian Kelayakan Sistem Kogenerasi Turbin Gas Bandara Udara- I Made Astina dan Arief Hariyanto
9
ET 03 Aplikasi PCM Bees Wax sebagai Teknologi Penyimpan Energi (thermal energy storage) pada Pemanas Air Domestik- Adi Winarta, Muhammad Amin, Nandy Putra
21
ET 04 Pengujian Performansi Model Sistem Pompa Tunggal yang Beroperasi pada Berbagai Temperatur Fluida Kerja- I Wayan Suma Wibawa
29
ET 05 Uji Performansi Gasifikasi Limbah Jerami Menggunakan Gasifier Kompor Biomass UB-03Ahmad Maulana, I Nyoman Suprapta Winaya, I Wayan Bandem Adnyana
39
ET 06 Investigasi Eksperimental Pengaruh Laju Aliran Massa Air pada Solar Termal Tipe CPC - Edi Marzuki, Mokhamad Hasan, Yogi Sirod Gaoz, Mulya Juarsa, Muhamad Yulianto
47
ET 07 Metode Konstruksi Kolektor Surya CPC Berselubung Kaca sebagai Media Evaporasi Sistem ORCDwi Yuliaji, Yogi Sirod Gaoz, Tachli Supriyadi, Roy Waluyo, Mulya Juarsa, Muhamad Yulianto
57
ET 08 Pengaruh Saluran Pemasukan Udara terhadap Unjuk Kerja Kompor Teknologi Tepat Guna dengan Bahan Bakar Biomassa Ranting dan Limbah Potongan Kayu Kering- I Wayan Joniarta
67
ET 09 Perancangan Burner Berbahan Bakar Oli Bekas dengan Sistem Steam Atomizing BurnerMaramad Saputra Nara, I Gst. Bagus Wijaya Kusuma, I DGP Swastika
77
ET 10 Rancang Bangun Resirkulator Emisi Gas Buang Mesin Sepeda Motor Empat Langkah - I Ketut Adi, I Gusti Bagus Wijaya Kusuma, I Wyn Bandem Adnyana
85
ET 11 Penggunaan Kabut Air untuk Memadamkan Api Kebakaran- I G.N.Bagus Mahendra Putra, Ainul Ghurri
89
ET 12 Pengaruh Penambahan Gas Argon dan Variasi Holding Time pada Proses Pirolisis Batok Kelapa Muda Terhadap Nilai Kalor Bakar - I W Ambara Antara, I N Suprapta Winaya, I K G Wirawan
97
iii
ET 13 Perbandingan Performansi Briket Sabut Kelapa Muda, Serbuk Gergaji dan Campurannya- I A Eka Pertiwi Sari, Yudhi Setiawan, I G Kt Sukadana, Wayan Nata Septiadi
105
ET 14 Analisis Komputasi Pengaruh Geometri Muka terhadap Koefisien Hambatan Aerodinamika pada Model Kendaraan - Rustan Tarakka, A. Syamsul Arifin P, Yunus
113
ET 15 Kajian Eksperimental Pemanfaatan Panas Buang Kondensor Air Conditioning Sebagai Alternatif Penghasil Energi Listrik dengan Bantuan Generator Termoelektrik - Sri Poernomo Sari, Pujang Setia, Trivani Achirudin, Bambang Suryawan
121
ET 16 Perancangan Roket Berbahan Bakar Padat dengan Diameter 35mm- I Nyoman Gede Paramarta, Dewa Gede Angga Pranaditya
131
ET 17 Pengaruh Variasi Konsentrasi Arak Bali Terhadap Torsi, Daya dan Konsumsi Bahan Bakar Sepesifik Mesin Empat Langkah - I Gusti Ketut Sukadana
137
ET 18 Pengaruh Alur Berbentuk Segi Empat pada Permukaan Silinder Terhadap Koefisien Drag dengan Variasi Jarak Antar Alur- Si Putu Gede Gunawan Tista, Wayan Nata Septiadi, I Gede Agus Ari Wahyudi
143
ET 19 Pemanfaatan Energy Recovery pada Destilasi Air Energy Surya - I Gusti Ketut Puja, FA Rusdi Sambada
151
ET 20 Evaluasi Sudut Semprot Minyak Kelapa pada Ujung Nosel dengan Pemanasan Awal Berbentuk Straight- I Ketut Gede Wirawan, Made Sucipta, I Putu Agus Arisudana
161
ET 21 Pengujian Unjuk Kerja Kincir Air Sudu Lurus sebagai Penggerak Pompa Torak - I Wyn Rama Wijaya, I Gst Ketut Sukadana, Wayan Nata Septiadi
163
ET 22 Pengaruh Penempatan Sirip Berbentuk Segitiga yang Dipasang secara Aligned dan Staggered terhadap Performansi Kolektor Surya Pelat Datar - Ketut Astawa, I Nengah Suarnadwipa
167
ET 23 Pengaruh Volume Tabung Udara terhadap Performansi Pompa - Made Suarda, A.A. Adhi Suryawan, Made Sucipta, I G.A. Indra Setiawan
175
ET 24 Karakteristik Pendinginan Evaporatif Menggunakan Cooling Pads - I Gusti Ngurah Putu Tenaya, Ainul Ghurri, I Gede Purwata
183
ET 25 Solar Energy Electric 10kw With “Sliver 3000” And Changeover Switch Based Plc Festo And Green Power Gas Generator Set With Grid Line Lpg Fuel- Suprapto Widodo, Nurman, M. Syahruddin ET 26 Karakterisasi Kinerja Pipa Kalor Bertingkat dengan Wick Screen Mesh untuk Pendingin CPU-
iv
189
193
Wayan Nata Septiadi, I Gede Putu Agus Suryawan, I Ketut Gede Wirawan, I Komang Jana Mujaya, Mochamad Rizal Sugiono, Putu Wardana
Grup Engineering Perhotelan EP 01 Lean Maintenance di Industri Perhotelan: Sebuah Tinjauan Literatur- I Wayan Suweca
201
Grup Material M 01 Pengaruh Perlakuan Quench Temper dan Karburisasi Terhadap Sifat Mekanik dan Struktur Mikro Baja Karbon Medium Untuk Aplikasi Otomotif - Abdul Aziz
209
M 02 Karburasi dengan Katalisator Serbuk Cangkang Kerang Darah (Anadara Granosa) pada Baja ST 37- Johannes Leonard
217
M 03 Pengaruh Variasi Temperatur Perlakuan Panas Terhadap Kekuatan Mekanis pada Baja Karbon AISI1045 - La Atina, Hammada Abbas
225
M 04 Katalisator Cangkang Keong Mas Terhadap Sifat Mekanik Baja ST42 melalui Proses Kaburasi Abdul Hay, Arief Darmawa
231
M 05 Pemanfaatan Ampas Tebu sebagai Reinforcement pada Pembuatan Rem Komposit Berbahan Alami- Agus Triono
243
M 06 Analisa Kekuatan Sambungan Pipa Baja Karbon dan Besi Cor Berbasis Teknologi Las Gesek (Friction Welding) - Nur Husodo, Budi Luwar S, Hagi Astono P, Sri Bangun S, Rachmad Hidayat
249
M 07 Pengembangan Bahan Cetakan Alternatif pada Proses Pembuatan Genta Untuk Meningkatkan Sifat Mekanik dan Struktur Mikro Paduan Perunggu - I Made Gatot Karohika, I Nym Gde Antara
259
M 08 Karakteristik Redaman Suara Komposit Polyester Berpenguat Serat Tapis Kelapa - I Made Astika, I Gusti Komang Dwijana
265
M 09 Pengujian Propagasi Gelombang Mikroelektromagnetik pada Komposit Epoxy Berpenguat Serat Ijuk- Nitya Santhiarsa, Eko Marsyahyo, Achmad Assad Sonief, Pratikto
273
M 10 Sifat Kekerasan Lapisan Krom Baja St 60 pada Perlakuan Temperatur dan Tegangan dengan Proses Elektroplating- Ketut Suarsana
279
M 11 Pack Carburizing Baja Karbon Rendah - Dewa Ngakan Ketut Putra Negara, I Dewa Made Kirshna Muku
285
M 12 Kekuatan Tekan Komposit Serat Limbah Pisang dengan Matriks Epoksi sebagai Bahan Socket Prosthesis- Agustinus Purna Irawan, I Wayan Sukania
291
v
M 13 Pengembangan Indentation Size Effect (ISE) dalam Penentuan Koefisien Pengerasan Regang Baja - I Nyoman Budiarsa
295
M 14 Pengaruh Korosi Air Laut pada Kekuatan Tarik Sambungan Las Kombinasi Stainless Steel 304201- Tjokorda Gde Tirta Nindhia
297
M 15 Kekuatan Tarik dan Kekuatan Lentur Komposit Epoxy Berpenguat Serat Sisal pada Fraksi Volume yang Berbeda- I Putu Lokantara, I Wayan Surata, NPG Suardana, Ade Putra Arimbawa
301
M 16 Analisis Koefisien Absorpsi Bunyi pada Komposit Penguat Serat Alam dengan Menggunakan Alat Uji Tabung Impedansi 2 Microphone- Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati, I Ketut Gede Sugita, I Gusti Ngurah Priambadi M 17 Studi Dendrite Arm Spacing (Das) dan Porositas pada Pengecoran Perunggu 20% Sn sebagai Bahan Gamelan- I Ketut Gede Sugita, Ketut Astawa, I.G.N. Priambadi
307
313
Grup Desain dan Manufaktur DM 01 Pendekatan Lean Maintenance untuk Perbaikan Sistem Pemeliharaan- H. HARI SUPRIYANTO
319
DM 02 Studi Karakteristik Pencampuran pada Pergeseran Pusat Putaran dengan Tool CFD - Zumrotul Ida, Moch. Agus Choiron
325
DM 03 Penerapan Teknologi Hybrid Crash Box sebagai Peningkatan Energi Absorbtion- Agus Wahyu Prasetyo, Moch. Agus Choiron
331
DM 04 Pengaruh Nose Radius Mata Pahat Terhadap Nilai Kekasaran Permukaan Baja AISI D3 pada Proses Pembubutan- Sobron Lubis, Rosehan, Candy Alipin
337
DM 05 Rancang Bangun Mesin Pengaduk Adonan Kulit Mochi untuk Meningkatkan Mutu ProdukSilviAriyanti dan Wildan Yoga Pratam
347
DM 06 Perancangan Teknik Berbasis Optimasi Numerik Menggunakan Algoritma Genetik Untuk Permasalahan Berkendala - Muhammad Idris
357
DM 07 Pengaruh Pendinginan Oli dan Air Terhadap Kekuatan Las Gesek Pada Baja ST42- Hammada Abbas , Arfandy
369
DM 08 Desain dan Analisa Pisau Penghancur Bonggol Jagung Sebagai Salah Satu Bahan Pakan Ternak dengan Menggunakan Software Ansys 12.1 - Liza Rusdiyana, Suhariyanto, Gathot Dwi Winarto, Syamsul Hadi, Mahirul Mursid DM 09 Crack Opening Evaluation due to One Single Overload on CCS- Nafisah Arina Hidayati
vi
375
385
DM 10 Analisa Perhitungan Gaya pada Implant Broad Plate Narrow LC-DCP 10 Holes yang Tertanam di Tulang Kering Kaki Manusia - Budi Luwar S, Nur Husodo, Sri Bangun Setyawati, Rizki Krisnando Rachmad Hidayat DM 11 Pengembangan Model Total Biaya Sistem Produksi Pembuatan Kapal Layar Phinisi dengan Critical Path Metdhot (Cpm) - Dirgahayu Lantara DM 12 Perancangan Rasio Sistem Transmisi dengan Progresi Geometri Bebas untuk Kendaraan Penggerak Roda Belakang- I Gusti Agung Kade Suriadi, AAIA. Sri Komaladewi, I Ketut Adi Atmika
395
405
415
DM 13 Karakteristik Traksi dengan Kontrol Rasio CVT Pada Kendaraan Mikro Hibrida - I Ketut Adi Atmika, I.D.G. Ary Subagia, I Made Dwi Budiana P.
423
DM 14 Simulation of Integrated Double Pendulum with MATLAB/Simulink and Solidworks Softwares I Wayan Widhiada
433
DM 15 Analisa Cost Down Time Komponen Kritis Mesin Pembersih Gallon Pt. X Menggunakan Metide Rcm - Ida Bagus Gde Ardhikayana
441
DM 16 Kekasaran permukaan baja karbon sedang akibat proses sand-blasting dengan variasi jarak nosel - I Made Widiyarta, I Made Parwata dan I Putu Lokantara
453
Grup Industri Pariwisata Kreatif IPK 01 Analisis dan Pemetaan Tingkat Kebisingan Berbagai Kawasan di Kota Denpasar- Aris Budi Sulistyo, I Ketut Gede Sugita, dan Cok Istri P. Kusuma K.
457
IPK 02
Aplikasi Search Engine Perpustakaan Petra Berbasis Android Dengan Apache SOLRAndreas Handojo, Adi Wibowo, Monika Irfanny, Agnes Yustivani, Fenny Valentine
467
IPK 03
Transkripsi Musik Gong Timor Menggunakan Continous Wavellet Transform - Yovinia C H Siki, Yoyon K Suprapto
475
IPK 04
Usulan Perbaikan Kualitas Penggulungan Benang Nilon dengan Menggunakan Metode Six Sigma di PT. XYZ- I Wayan Sukania, Iphov Kumala Sriwana, dan Edwin Suryajaya
483
IPK 05
Peningkatkan Pendapatan Kelompok Linggasana dan Denbantas dengan Mesin Pencacah Sampah Organik untuk Kompos- I Gede Putu Agus Suryawan, I Gst. A. K. Diafari D. Hartawan, Cok. Istri P. Kusuma Kencanawati
491
IPK 06
Rancang Bangun Aplikasi Pendataan Member Restoran pada Ponsel Pintar Berbasis Android- I G.A.K. Diafari Djuni H, N.M.A.E.D. Wirastuti, I M.A. Suyadnya, A.A.K. Aditama vii
497
IPK 07
Pengembangan Potensi Biogas Skala Rumah Tangga di Desa Ped-Nusa Penida- I Wayan Surata, Tjokorda Gde Tirta Nindhia
507
IPK 08
Analisis Postur Operator Quality Control terhadap Resiko Musculoskeletal Disorders (Studi Kasus Visual Inspection Departemen Produksi PT. Widatra Bhakti)- Fu’ad Kautsar, Dayal Gustopo, Fuad Achmadi
513
IPK 09
Mekanisasi Kemudi Empat Roda (4ws) Pendukung Transportasi Pariwisata - I.D.G Ary Subagia, NPG. Suardana, IM. Dwi Budiana, Dea Indrawan
viii
517
ISSN: 2338-414X
Prosiding Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI – 2015 11 – 12 Juni, 2015 Ketua Editor : Dr. I Made Parwata, ST.,MT Editor Pelaksana : Ainul Ghurri, S.T., M.T., Ph.D. Dr. Wayan Nata septiadi, ST, MT I Ketut Adi Atmika, S.T., M.T. IG Teddy Prananda Surya, S.T., M.T. I.D.G Ary Subagia, S.T,M.T, Ph.D
Penyunting Ahli
: Prof.Ir.Ngakan Putu Gede Suardana,MT.,Ph.D (UNUD) Prof.I Nyoman Suprapta Winaya, ST., MASc, PhD (UNUD) Prof.Dr. ING Antara M.Eng. (UNUD) Prof.Dr. Tjok Gd. Tirta Nindhia (UNUD) Dr. Ir. I Wayan Surata, MErg (UNUD) Prof.Dr.Ing. Mulyadi Bur (Sekjen BKSTM) Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, ST,MT. (UNS) Prof Johny Wahyuadi M, DEA (UI) Prof. Dr-Ing. Nandy Putra, (UI) Prof. Dr. Ir. Satryo Soemantri Brodjonegoro (ITB) Dr Caturwati (UNTIRTA) Fauzun, ST.,MT. PhD.(UGM) Hak Cipta @ 2014 oleh KNEP VI – 2015 Jurusan Teknik Mesin – Universitas Udayana. Dilarang mereproduksi dan mendistribusi bagian dari publikasi ini dalam bentuk maupun media apapun tanpa seijin Jurusan Teknik Mesin – Universitas Udayana.
Dipublikasikan dan didistribusikan oleh Jurusan Teknik Mesin – Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362, Indonesia. i
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya acara Konferensi Engineering Perhotelan VI (KNEP-VI) bisa terselenggara pada tanggal 11-12 Juni 2015 di Universitas Udayana Bali, Kampus Sudirman. KNEP-VI, 2015 ini diselenggarakan sebagai suatu forum untuk membirarakan, mendiskusikan serta mempresentasikan inovasi inovasi teknologi yang telah dilakukan oleh berbagai kalangan yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas industri pariwisata, khususnya di daerah Bal, yang di kelompokkan ke dalam lima topik yakni: 1. Engineering Perhotelan : manajemen dan optimasi sistem energy, sistem pengamanan, sistem air dan perpipaan. 2. Energi dan Thermofluid : perpindahan kalor, mekanika fluida, termodinamika, sistem energy baru terbarukan, teknologi pembangkit energi, teknologi nuklir. 3. Material : teknologi pengelasan, korosi, teknologi pengecoran, polimer dan komposit, pengembangan material, nano teknologi dan nanomaterial. 4. Disain dan Manufaktur : desain dan sistem permesinan, pabrikasi, optimasi permesinan, otomatisasi dan sistem control permesinan. 5. Industri Pariwisata Kreatif : teknologi penunjang manajemen pariwisata, manajemen industri pariwisata, kebijakan energi, pengelolaan dampak lingkungan. Adapun jumlah makalah yang dipresentasikan dalam konferensi ini berjumlah 71 makalah yang mencakup lima topik di atas. Kami mengucapkan terima kasih kepada keynote speaker, para akademisi, peneliti, praktisi dan professional di bidang perhotelan yang telah mengirimkan artikelnya, serta semua pihak yang meliputi panitia pengarah, panitia pelaksana, scientific committee dan pihak-pihak yang telah terlibat dan membantu terselenggaranya kegiatan ini dengan sukses.
Denpasar, Bali, 8 Juni 2015 Ketua Panitia KNEP VI,
Dr. I Made Parwata, ST.,MT
ii
DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Makalah KNEP VI - 2015 Grup Engineering Perhotelan
ii iii
EP 01 Lean Maintenance di Industri Perhotelan: Sebuah Tinjauan Literatur- I Wayan Suweca
3
Energi dan Tehrmofluid ET 01 Analisa Pengaruh Variasi Kapasitas Uap Terhadap Efisiensi Ketel Uap di PT. Sinar Sosro Banyuasin-Sumatera Selatan - Aneka Firdaus, Erwin Sirait
1
ET 02 Kajian Kelayakan Sistem Kogenerasi Turbin Gas Bandara Udara- I Made Astina dan Arief Hariyanto
2
ET 03 Aplikasi PCM Bees Wax sebagai Teknologi Penyimpan Energi (thermal energy storage) pada Pemanas Air Domestik- Adi Winarta, Muhammad Amin, Nandy Putra
4
ET 04 Pengujian Performansi Model Sistem Pompa Tunggal yang Beroperasi pada Berbagai Temperatur Fluida Kerja- I Wayan Suma Wibawa
4
ET 05 Uji Performansi Gasifikasi Limbah Jerami Menggunakan Gasifier Kompor Biomass UB-03Ahmad Maulana, I Nyoman Suprapta Winaya, I Wayan Bandem Adnyana
7
ET 06 Investigasi Eksperimental Pengaruh Laju Aliran Massa Air pada Solar Termal Tipe CPC - Edi Marzuki, Mokhamad Hasan, Yogi Sirod Gaoz, Mulya Juarsa, Muhamad Yulianto
11
ET 07 Metode Konstruksi Kolektor Surya CPC Berselubung Kaca sebagai Media Evaporasi Sistem ORCDwi Yuliaji, Yogi Sirod Gaoz, Tachli Supriyadi, Roy Waluyo, Mulya Juarsa, Muhamad Yulianto
12
ET 08 Pengaruh Saluran Pemasukan Udara terhadap Unjuk Kerja Kompor Teknologi Tepat Guna dengan Bahan Bakar Biomassa Ranting dan Limbah Potongan Kayu Kering- I Wayan Joniarta
12
ET 09 Perancangan Burner Berbahan Bakar Oli Bekas dengan Sistem Steam Atomizing BurnerMaramad Saputra Nara, I Gst. Bagus Wijaya Kusuma, I DGP Swastika
13
ET 10 Rancang Bangun Resirkulator Emisi Gas Buang Mesin Sepeda Motor Empat Langkah - I Ketut Adi, I Gusti Bagus Wijaya Kusuma, I Wyn Bandem Adnyana
14
ET 11 Penggunaan Kabut Air untuk Memadamkan Api Kebakaran- I G.N.Bagus Mahendra Putra, Ainul Ghurri
15
ET 12
iii
Pengaruh Penambahan Gas Argon dan Variasi Holding Time pada Proses Pirolisis Batok Kelapa Muda Terhadap Nilai Kalor Bakar - I W Ambara Antara, I N Suprapta Winaya, I K G Wirawan
15
ET 13 Perbandingan Performansi Briket Sabut Kelapa Muda, Serbuk Gergaji dan Campurannya- I A Eka Pertiwi Sari, Yudhi Setiawan, I G Kt Sukadana, Wayan Nata Septiadi
17
ET 14 Analisis Komputasi Pengaruh Geometri Muka terhadap Koefisien Hambatan Aerodinamika pada Model Kendaraan - Rustan Tarakka, A. Syamsul Arifin P, Yunus
17
ET 15 Kajian Eksperimental Pemanfaatan Panas Buang Kondensor Air Conditioning Sebagai Alternatif Penghasil Energi Listrik dengan Bantuan Generator Termoelektrik - Sri Poernomo Sari, Pujang Setia, Trivani Achirudin, Bambang Suryawan
18
ET 16 Perancangan Roket Berbahan Bakar Padat dengan Diameter 35mm- I Nyoman Gede Paramarta, Dewa Gede Angga Pranaditya
22
ET 17 Pengaruh Variasi Konsentrasi Arak Bali Terhadap Torsi, Daya dan Konsumsi Bahan Bakar Sepesifik Mesin Empat Langkah - I Gusti Ketut Sukadana
25
ET 18 Pengaruh Alur Berbentuk Segi Empat pada Permukaan Silinder Terhadap Koefisien Drag dengan Variasi Jarak Antar Alur- Si Putu Gede Gunawan Tista, Wayan Nata Septiadi, I Gede Agus Ari Wahyudi
27
ET 19 Pemanfaatan Energy Recovery pada Destilasi Air Energy Surya - I Gusti Ketut Puja, FA Rusdi Sambada
28
ET 20 Evaluasi Sudut Semprot Minyak Kelapa pada Ujung Nosel dengan Pemanasan Awal Berbentuk Straight- I Ketut Gede Wirawan, Made Sucipta, I Putu Agus Arisudana
28
ET 21 Pengujian Unjuk Kerja Kincir Air Sudu Lurus sebagai Penggerak Pompa Torak - I Wyn Rama Wijaya, I Gst Ketut Sukadana, Wayan Nata Septiadi
29
ET 22 Pengaruh Penempatan Sirip Berbentuk Segitiga yang Dipasang secara Aligned dan Staggered terhadap Performansi Kolektor Surya Pelat Datar - Ketut Astawa, I Nengah Suarnadwipa
30
ET 23 Pengaruh Volume Tabung Udara terhadap Performansi Pompa - Made Suarda, A.A. Adhi Suryawan, Made Sucipta, I G.A. Indra Setiawan
32
ET 24 Karakteristik Pendinginan Evaporatif Menggunakan Cooling Pads - I Gusti Ngurah Putu Tenaya, Ainul Ghurri, I Gede Purwata
33
ET 25 Solar Energy Electric 10kw With “Sliver 3000” And Changeover Switch Based Plc Festo And Green Power Gas Generator Set With Grid Line Lpg Fuel- Suprapto Widodo, Nurman, M. Syahruddin
iv
34
ET 26 Karakterisasi Kinerja Pipa Kalor Bertingkat dengan Wick Screen Mesh untuk Pendingin CPUWayan Nata Septiadi, I Gede Putu Agus Suryawan, I Ketut Gede Wirawan, I Komang Jana Mujaya, Mochamad Rizal Sugiono, Putu Wardana
35
Grup Material M 01 Pengaruh Perlakuan Quench Temper dan Karburisasi Terhadap Sifat Mekanik dan Struktur Mikro Baja Karbon Medium Untuk Aplikasi Otomotif - Abdul Aziz
8
M 02 Karburasi dengan Katalisator Serbuk Cangkang Kerang Darah (Anadara Granosa) pada Baja ST 37- Johannes Leonard
9
M 03 Pengaruh Variasi Temperatur Perlakuan Panas Terhadap Kekuatan Mekanis pada Baja Karbon AISI1045 - La Atina, Hammada Abbas
10
M 04 Katalisator Cangkang Keong Mas Terhadap Sifat Mekanik Baja ST42 melalui Proses Kaburasi Abdul Hay, Arief Darmawa
13
M 05 Pemanfaatan Ampas Tebu sebagai Reinforcement pada Pembuatan Rem Komposit Berbahan Alami- Agus Triono
14
M 06 Analisa Kekuatan Sambungan Pipa Baja Karbon dan Besi Cor Berbasis Teknologi Las Gesek (Friction Welding) - Nur Husodo, Budi Luwar S, Hagi Astono P, Sri Bangun S, Rachmad Hidayat
16
M 07 Pengembangan Bahan Cetakan Alternatif pada Proses Pembuatan Genta Untuk Meningkatkan Sifat Mekanik dan Struktur Mikro Paduan Perunggu - I Made Gatot Karohika, I Nym Gde Antara
19
M 08 Karakteristik Redaman Suara Komposit Polyester Berpenguat Serat Tapis Kelapa - I Made Astika, I Gusti Komang Dwijana
21
M 09 Pengujian Propagasi Gelombang Mikroelektromagnetik pada Komposit Epoxy Berpenguat Serat Ijuk- Nitya Santhiarsa, Eko Marsyahyo, Achmad Assad Sonief, Pratikto
22
M 10 Sifat Kekerasan Lapisan Krom Baja St 60 pada Perlakuan Temperatur dan Tegangan dengan Proses Elektroplating- Ketut Suarsana
23
M 11 Pack Carburizing Baja Karbon Rendah - Dewa Ngakan Ketut Putra Negara, I Dewa Made Kirshna Muku
24
M 12 Kekuatan Tekan Komposit Serat Limbah Pisang dengan Matriks Epoksi sebagai Bahan Socket Prosthesis- Agustinus Purna Irawan, I Wayan Sukania
24
M 13
v
Pengembangan Indentation Size Effect (ISE) dalam Penentuan Koefisien Pengerasan Regang Baja - I Nyoman Budiarsa
27
M 14 Pengaruh Korosi Air Laut pada Kekuatan Tarik Sambungan Las Kombinasi Stainless Steel 304201- Tjokorda Gde Tirta Nindhia
29
M 15 Kekuatan Tarik dan Kekuatan Lentur Komposit Epoxy Berpenguat Serat Sisal pada Fraksi Volume yang Berbeda- I Putu Lokantara, I Wayan Surata, NPG Suardana, Ade Putra Arimbawa
30
M 16 Analisis Koefisien Absorpsi Bunyi pada Komposit Penguat Serat Alam dengan Menggunakan Alat Uji Tabung Impedansi 2 Microphone- Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati, I Ketut Gede Sugita, I Gusti Ngurah Priambadi M 17 Studi Dendrite Arm Spacing (Das) dan Porositas pada Pengecoran Perunggu 20% Sn sebagai Bahan Gamelan- I Ketut Gede Sugita, Ketut Astawa, I.G.N. Priambadi
32
33
Grup Desain dan Manufaktur DM 01 Pendekatan Lean Maintenance untuk Perbaikan Sistem Pemeliharaan- H. HARI SUPRIYANTO
1
DM 02 Studi Karakteristik Pencampuran pada Pergeseran Pusat Putaran dengan Tool CFD - Zumrotul Ida, Moch. Agus Choiron
2
DM 03 Penerapan Teknologi Hybrid Crash Box sebagai Peningkatan Energi Absorbtion- Agus Wahyu Prasetyo, Moch. Agus Choiron
3
DM 04 Pengaruh Nose Radius Mata Pahat Terhadap Nilai Kekasaran Permukaan Baja AISI D3 pada Proses Pembubutan- Sobron Lubis, Rosehan, Candy Alipin
5
DM 05 Rancang Bangun Mesin Pengaduk Adonan Kulit Mochi untuk Meningkatkan Mutu ProdukSilviAriyanti dan Wildan Yoga Pratam
6
DM 06 Perancangan Teknik Berbasis Optimasi Numerik Menggunakan Algoritma Genetik Untuk Permasalahan Berkendala - Muhammad Idris
6
DM 07 Pengaruh Pendinginan Oli dan Air Terhadap Kekuatan Las Gesek Pada Baja ST42- Hammada Abbas , Arfandy
7
DM 08 Desain dan Analisa Pisau Penghancur Bonggol Jagung Sebagai Salah Satu Bahan Pakan Ternak dengan Menggunakan Software Ansys 12.1 - Liza Rusdiyana, Suhariyanto, Gathot Dwi Winarto, Syamsul Hadi, Mahirul Mursid
vi
16
DM 09 Crack Opening Evaluation due to One Single Overload on CCS- Nafisah Arina Hidayati DM 10 Analisa Perhitungan Gaya pada Implant Broad Plate Narrow LC-DCP 10 Holes yang Tertanam di Tulang Kering Kaki Manusia - Budi Luwar S, Nur Husodo, Sri Bangun Setyawati, Rizki Krisnando Rachmad Hidayat DM 11 Pengembangan Model Total Biaya Sistem Produksi Pembuatan Kapal Layar Phinisi dengan Critical Path Metdhot (Cpm) - Dirgahayu Lantara DM 12 Perancangan Rasio Sistem Transmisi dengan Progresi Geometri Bebas untuk Kendaraan Penggerak Roda Belakang- I Gusti Agung Kade Suriadi, AAIA. Sri Komaladewi, I Ketut Adi Atmika
18
19
20
25
DM 13 Karakteristik Traksi dengan Kontrol Rasio CVT Pada Kendaraan Mikro Hibrida - I Ketut Adi Atmika, I.D.G. Ary Subagia
26
DM 14 Simulation of Integrated Double Pendulum with MATLAB/Simulink and Solidworks Softwares I Wayan Widhiada
31
DM 15 Analisa Cost Down Time Komponen Kritis Mesin Pembersih Gallon Pt. X Menggunakan Metide Rcm - Ida Bagus Gde Ardhikayana
34
DM 16 Kekasaran permukaan baja karbon sedang akibat proses sand-blasting dengan variasi jarak nosel - I Made Widiyarta, I Made Parwata dan I Putu Lokantara Grup Industri Pariwisata Kreatif IPK 01 Analisis dan Pemetaan Tingkat Kebisingan Berbagai Kawasan di Kota Denpasar- Aris Budi Sulistyo, I Ketut Gede Sugita, dan Cok Istri P. Kusuma K.
3
5
IPK 02
Aplikasi Search Engine Perpustakaan Petra Berbasis Android Dengan Apache SOLRAndreas Handojo, Adi Wibowo, Monika Irfanny, Agnes Yustivani, Fenny Valentine
8
IPK 03
Transkripsi Musik Gong Timor Menggunakan Continous Wavellet Transform - Yovinia C H Siki, Yoyon K Suprapto
9
IPK 04
Usulan Perbaikan Kualitas Penggulungan Benang Nilon dengan Menggunakan Metode Six Sigma di PT. XYZ- I Wayan Sukania, Iphov Kumala Sriwana, dan Edwin Suryajaya
11
IPK 05
Peningkatkan Pendapatan Kelompok Linggasana dan Denbantas dengan Mesin Pencacah Sampah Organik untuk Kompos- I Gede Putu Agus Suryawan, I Gst. A. K. Diafari D. Hartawan, Cok. Istri P. Kusuma Kencanawati IPK 06
vii
20
Rancang Bangun Aplikasi Pendataan Member Restoran pada Ponsel Pintar Berbasis Android- I G.A.K. Diafari Djuni H, N.M.A.E.D. Wirastuti, I M.A. Suyadnya, A.A.K. Aditama
21
IPK 07
Pengembangan Potensi Biogas Skala Rumah Tangga di Desa Ped-Nusa Penida- I Wayan Surata, Tjokorda Gde Tirta Nindhia
23
IPK 08
Analisis Postur Operator Quality Control terhadap Resiko Musculoskeletal Disorders (Studi Kasus Visual Inspection Departemen Produksi PT. Widatra Bhakti)- Fu’ad Kautsar, Dayal Gustopo, Fuad Achmadi
26
IPK 09
Mekanisasi Kemudi Empat Roda (4ws) Pendukung Transportasi Pariwisata - I.D.G Ary Subagia, NPG. Suardana, IM. Dwi Budiana, Dea Indrawan
viii
31
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Analisa Pengaruh Variasi Kapasitas Uap Terhadap Efisiensi Ketel Uap di PT. Sinar Sosro Banyuasin-Sumatera Selatan [ET 01] Aneka Firdaus1), Erwin Sirait1) 1)Jurusan Teknik Mesin, Universitas Sriwijaya Kampus Inderalaya, Sumatera Selatan 30662 Email:
[email protected]
Abstrak PT. Sinar Sosro Banyuasin-Sumatera Selatan adalah salah satu industri pembuatan minuman siap saji yang banyak menggunakan energy panas dalam proses produksinya. Salah satu peralatan pada pabrik tersebut yang menggunakan energi panas adalah ketel uap. Alat ini harus selalu siap dalam menjalankan fungsinya sebagai penghasil uap yang seterusnya digunakan untuk keperluan produksi. Efisiensi ketel uap ini selalu berubah-ubah sesuai dengan beban operasinya, efisiensi yang berubah-ubah terjadi karena banyaknya panas yang hilang dari hasil pembakaran, maka dari itu untuk dapat mengurangi terjadinya energi panas yang tidak efisien perlu dilakukan peningkatan performa dari suatu ketel uap dengan cara memantau setiap unit ketel uap agar dapat beroperasi dengan baik dan menurunkan kerugian kalor nya. Maka perlu dilakukan pengevaluasian prestasi kerja terhadap efisiensi pada ketel uap. Perhitungan efisiensi dilakukan dengan menvariasikan kapasitas uap yang dihasilkan ketel uap dimulai dari 2,20 ton/jam, 2,40 ton/jam, 2,60 ton/jam, dan 3,10 ton/jam dengan menghitung kerugian-kerugian kalor nya. Dimana kapasitas uap yang dihasilkan ketel uap tersebut berbanding lurus dengan bahan bakar yang dikonsumsi ketel uap, semakin tinggi kapasitas uap yang dihasilkan ketel uap maka konsumsi bahan bakar semakin meningkat. Kesimpulan yang didapat bahwa efisiensi tertinggi adalah sebesar 87,03%. pada kapasitas uap 2,20 ton/jam Kata kunci: Kapasitas Uap, Kerugian Kalor, Efisiensi
Pendekatan Lean Maintenance untuk Perbaikan Sistem Pemeliharaan [DM 01] H. HARI SUPRIYANTO Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember - ITS Surabaya Kampus Keputih Sukolilo Surabaya 60111 E-mail;
[email protected]
Abstrak Persaingan pasar tidak sekedar melibatkan produk yang dijual akan tetapi membutuhkan penjadwalan produksi yang semakin baik. Dengan adanya permintaan produk tersebut maka effektifitas kegiatan maintenance diperlukan. Kegiatan maintenance yang buruk akan menghambat dan dapat menghentikan proses produksi; yang menyebabkan penurunan output produski. Dapat ditaksir bahwa kerugian finansial yang ditimbulkan akibat berhentinya proses produksi akan semakin tinggi. Diperlukan alat untuk menelusuri penyebab-penyebab terjadinya waste atau losses pada aktivitas pemeliharaan dengan pendekatan Lean Maintenance. Diantaranya adalah OEE (overall Equipment Effectiveness), RCA (root cause Analisys) dan NPV (net Present Value). Rekomendasi perbaikan adalah pembuatan sistem informasi maintenance yang terintegrasi, pelatihan kepada operator/ mekanik, dan merancang jadwal pemeliaraan mesin. Rekomendasi ini dapat mengurangi Maintenance Lead Time, dan berakibat pada peningkatan Equipment Effectiveness. Evaluasi akhir adalah NPV yang bernilai positif, terjadi pengurangan lead time proses pemeliharaan 20% dan peningkatan efektifitas mesin dan peralatan sebesar 10% Kata Kunci : Losses, OEE, RCA, NPV, Lean Maintenance, Equipment Effectiveness.
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
1
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Kajian Kelayakan Sistem Kogenerasi Turbin Gas Bandara Udara [ET 02] I Made Astina dan Arief Hariyanto Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung, 40132, Indonesia Email:
[email protected]
Abstrak Kajian kelayakan harus dilakukan untuk melihat prospek implementasi sistem kogenerasi untuk bandara udara Kualanamu per kondisi akhir 2014. Kajian meliputi kehandalan sistem, efisiensi pemanfaatan bahan bakar dan life cycle cost (LCC). Bandara konsumsi 2500 kWe (max) tanpa masuk daya listrik sistem HVAC, dan beban maksimum 5000 TR untuk ruang bandara udara yang dikondisikan seluas 122.000 m2. Sistem kogenerasi dengan penggerak mula turbin gas dapat mencapai efisiensi pemanfaatan bahan bakar lebih dari 75%. Sistem n+1 juga tidak membutuhkan cadangan daya genset, karena sistem sudah mengakomodasi kerusakan pada unit pembangkit daya selama pasokan gas alamnya ada maka listrik akan dapat dihasilkan dan tidak akan terjadi pemadaman listrik sesaatpun. Biaya investasi dan biaya operasi pemeliharaan tidak dibutuhkan untuk sistem genset. Dengan dasar harga listrik USD 0,12/kWh dan gas alam rata-rata di Indonesia USD 8/MMBtu untuk industri, kajian LCC menghasilkan LCC tahunan sistem kogenerasi turbin gas sedikit lebih rendah dari sistem yang mencatu daya listrik ke perusahaan listrik sentral. LCC kogenerasi turbin gas di Indonesia yang unggul tipis dibanding sistem konvensional ini, sebagai konsekuensi harga listrik yang murah dan harga gas alam yang mahal dibanding dengan harga di negara lain. Kebijaksanaan pajak energi yang besar atas produksi listrik PLTP, PLTU batu bara, dan PLTA diperlukan dan harga listrik sedapat mungkin mengacu pada ongkos produksi listrik yang berbasiskan bahan bakar gas alam sehingga sistem sistem kogenerasi yang ramah lingkungan dapat berkembang pesat dan penghematan bahan bakar gas nasional dalam sektor listrik dapat tercapai.
Kata kunci: Kogenerasi, Life cycle cost, Energi, Bandara udara
Studi Karakteristik Pencampuran pada Pergeseran Pusat Putaran dengan Tool CFD [DM 02] Zumrotul Ida1), Moch. Agus Choiron2) 1,2)Jurusan Teknik Mesin, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 167 Malang 65145 Email : 1)
[email protected] 2)
[email protected]
Abstrak Pada studi ini akan dilakukan karakterisasi pencampuran pada pergeseran pusat putaran dengan tool CFD (Computational Fluid Dynamics). Hasil yang ingin didapat adalah distribusi kecepatan dan tekanan akibat pergeseran pusat putaran yang dapat digunakan untuk memprediksi performa pencampuran. Software Ansys 14.5 academic dipakai untuk memodelkan 3 model pencampuran dengan analisis tipe 2D. Model pencampuran pertama adalah pusat putaran terletak pada pusat diameter tangki, model kedua memiliki pusat putaran pada jarak 40 mm dari pusat diameter tangki dan model ketiga memiliki pusat putaran pada jarak 80 mm dari pusat diameter tangki. Diameter tangki yang digunakan adalah 250 mm. Diameter pengaduk 40 mm dengan putaran sebesar 200 rpm. Dari hasil plot distribusi kecepatan, formasi vorteks terjadi lebih dominan pada model ketiga disusul model kedua dan yang terakhir model pertama. Dengan semakin besarnya formasi vorteks yang terjadi memungkinkan proses pencampuran lebih seragam pada fluida berviskositas tinggi. Distribusi tekanan cenderung sama di semua bagian kecuali di dekat pengaduk yang memiliki perbedaan tekanan yang tinggi. Kata kunci :
Karakterisasi pencampuran, Pergeseran pusat putaran, CFD, Vorteks
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
2
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Lean Maintenance di Industri Perhotelan: Sebuah Tinjauan Literatur [EP 01] I Wayan Suweca Kelompok Keahlian Perancangan Mesin Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung, Jalan Genesha 10 Bandung 40132 Email:
[email protected]
Abstrak Kegiatan bisnis di industri perhotelan termasuk salah satu kegiatan yang kompleks. Kegiatan tersebut meliputi penyiapan kamar, penyiapan makanan & minuman, mengelola fasilitas olah raga, laundry and house keeping, perawatan lift, perawatan kolam renang, dan sebagainya. Semua peralatan dan fasilitas untuk menunjang kegiatan-kegiatan tersebut memerlukan dukungan maintenance yang efektif dan efisien. Salah satu strategi maintenance yang relatif baru dikenal dengan nama lean maintenance. Secara formal, lean maintenance didefinisikan sebagai penyediaan layanan maintenance dengan pemborosan yang sekecil-kecilnya[1]. Lean maintenance memiliki empat dimensi, yaitu kebiasaan, sikap, teknologi, dan durasi. Selain dimensi, lean maintenance juga memiliki tiga tingkatan atau level, yaitu level 1melihat lean secara dangkal, level 2studi untuk membuat lean, dan level 3mencapai batas lean dari teknologi yang ada [1]. Beberapa contoh inefisiensi yang tipikal terjadi di industri perhotelan adalah ketidak-efisienan proses yang menyebabkan tamu menunggu terlalu lama, variasi dan inkonsistensi tingkat pelayanan, hambatan arus informasi antar departemen, tingginya biaya pengeluaran untuk makanan dan minuman, gangguan yang sering terjadi pada peralatan penting, biaya yang tinggi untuk maintenance dan perbaikan peralatan, biaya listrik/energi yang tinggi, inefisiensi dalam pengelolaan pergudangan suku-cadang dan barang teknik, inefisiensi akibat ketiadaan atau kurangnya perencanaan dan penjadwalan kegiatan, serta ketiadaan atau kurangnya keterlibatan karyawan/teknisi dalam penyelesaian berbagai permasalahan sehari-hari dan sebagainya. Implementasi lean maintenance diharapkan mampu menghilangkan berbagai inefisiensi tersebut. Salah satu hal yang perlu dicatat dalam implementasi lean maintenance adalah bahwa lean maintenance bukanlah tujuan tetapi sebuah proses yang memerlukan serius komitmen dari top manajemen. Tantangan dan peluang terbesar dalam proses implementasinya terletak pada sumber daya insaninya. Pemerintah sebagai regulator harus terus meningkatkan peran pentingnya untuk menunjang dan mempercepat keberhasilan implementasi proses berpikir lean pada berbagai bidang. Membiasakan masyarakat untuk senantiasa berpikir lean merupakan salah satu revolusi mental yang perlu terus disosialisasikan. Salah satu caranya adalah melalui slogan people-planet-and profit. Kata kunci: Berpikir lean, Lean maintenance, People-planet-and Profit
Penerapan Teknologi Hybrid Crash Box sebagai Peningkatan Energi Absorbtion [DM 03] Agus Wahyu Prasetyo1), Moch. Agus Choiron2) 1,2)Jurusan Teknik Mesin, Universitas Brawijaya
Email :
1)
Jl. MT. Haryono 167 Malang 65145
[email protected] 2)
[email protected]
Abstrak Pada studi ini dilakukan observasi mengenai penambahan damper pada hybrid crash box dengan menggunakan simulasi komputer. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besar penyerapan energi dan perilaku deformasi pada hybrid crash box akibat model uji tabrakan arah frontal. Pemodelan ini dilakukan dengan menggunakan software ANSYS 14.5 Academic. Pemodelan crash box dua segmen dengan dimensi panjang 100 mm dan menggunakan material allumunium alloy. Dimensi segmen pertama diambil dari crash box penelitian sebelumnya. Pada segmen yang kedua ditambahkan sistem peredaman dengan shock absorber. Metode yang digunakan dengan memberikan model uji tabrakan arah frontal pada kecepatan 7.67 m/s dengan asumsi quasi statik. Dari hasil grafik penyerapan energi dan deformasi, penyerapan energi pada hybrid crash box cenderung mengalami kenaikan dibandingkan dengan desain crash box sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya penambahan peredaman yang dilakukan secara continue dari segmen pertama ke segmen kedua dari hybrid crash box. Perilaku deformasi juga mendukung fakta tersebut dimana mode deformasi yang terjadi adalah mode simetri dengan mode buckling yang relatif kecil. Kata kunci :
Hybrid crash box, Dua segmen, Penyerapan energi, Perilaku deformasi Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
3
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Aplikasi PCM Bees Wax sebagai Teknologi Penyimpan Energi (thermal energy storage) pada Pemanas Air Domestik [ET 03] Adi Winarta1), Muhammad Amin1), Nandy Putra1*) 1)Applied
Heat Transfer Research Group, Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Kampus Baru UI Depok 16424 Email:
[email protected]
Abstrak Sistem pemanas air merupakan salah satu pengguna energi terbesar pada industri perhotelan selain pengkondisian udara dan penerangan. Temperatur air yang dihasilkan pada sistem pemanas air domestik biasanya berkisar antara 55-65°C. Phase Change Material (PCM) sebagai salah satu teknologi thermal storage dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik pada sistem pemanas air. PCM memanfaatkan kalor laten untuk menyimpan energi dan melepaskannya pada kondisi yang diinginkan. Pada penelitian ini diuji sebuah sistem pemanas air domestik dengan volume air sebesar 100 liter. Sumber kalor pada pemanas ini menggunakan heater listrik dengan daya total 3000 Watt. Sejumlah PCM diletakkan didalam drum pemanas air sebagai thermal storage dengan tujuan mempertahankan temperatur air pada suhu 60C sehingga penggunaan listrik oleh heater dapat dikurangi. Material PCM menggunakan bahan organik lilin lebah atau bees wax yang memiliki titik leleh 52°C-66°C. Bees wax ditempatkan pada kontainer yang terbuat dari pipa tembaga dengan diameter dalam 38,1 milimeter dan panjang 260 mm. Pengujian dilakukan dengan menguji lima variasi massa PCM yakni 1,9 kg, 5,1 kg, dan 7,3 kg. Hasil pengujian menyatakan bahwa penggunaan PCM masih memiliki penggunaan daya yang lebih besar dibandingkan tanpa PCM yakni 12,93 kJ pada masa PCM 1,9 kg, 13,88 kJ pada 5,1 kg PCM dan 14,803 kJ pada 7,3 kg masa PCM. Pemanfaatan PCM bees wax pada pemanasan air dengan lama pengujian 3,5 jam belum mampu menunda penggunaan heater listrik untuk mempertahankan temperatur air panas pada domestik water heater. Kata kunci: Phase Change Material (PCM), Beewax, Domestic Water Heater.
Pengujian Performansi Model Sistem Pompa Tunggal yang Beroperasi pada Berbagai Temperatur Fluida Kerja [ET 04] I Wayan Suma Wibawa Magister Teknik Mesin, Universitas Udayana Jl. PB Sudirman – Denpasar Bali Email :
[email protected]
Abstrak Dalam aplikasi dilapangan, kerja pompa dipengaruhi oleh temperatur fluida yang dialirkan karena jika temperatur fluida meningkat maka densitas dan tekanan penguapan fluida juga berubah. Untuk itu pengaruh temperatur terhadap performansi instalasi pompa perlu dipahami dengan baik. Melihat hal tersebut, dilakukanlah penelitian yang mengambil judul “ Pengujian Performansi Model Sistem Pompa Tunggal yang Beroperasi pada Berbagai Temperatur Fluida Kerja“. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 1 unit rangkaian pompa yang beroperasi dengan temperatur air sebagai berikut : 30ºC, 35ºC, 40ºC, 45ºC, 50ºC’ pada head (ketinggian antara tinggi air pada reservoir dengan sumbu utama pompa / Zd) : 50 cm, 100 cm, 150 cm, dan 200 cm. Dari pengujian yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan kapasitas dan head yang dihasilkan pompa bila temperaturnya semakin meningkat. Daya tertinggi pompa didapat pada variasi temperatur 500 pada head statis 50 cm dan daya terendah pompa didapat pada variasi temperatur 300 pada head statis 200 cm. Kata Kunci :
Performansi pompa, Head, Kapasitas.
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
4
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Pengaruh Nose Radius Mata Pahat Terhadap Nilai Kekasaran Permukaan Baja AISI D3 pada Proses Pembubutan [DM 04] Sobron Lubis, Rosehan, Candy Alipin Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Jl.Letjend.S.Parman No.1 Jakarta 11400 E-mail :
[email protected]
Abstrak Pada proses pemesinan baja dengan kekerasan yang tinggi seperti AISI D3, memerlukan suatu jenis mata pahat yang memiliki kekerasan, kekuatan dan ketahanan suhu yang tinggi. Salah satu jenis mata pahat tersebut adalah keramik. Proses pemotongan logam tentunya akan menimbulkan kesan goresan pada permukaan benda yang dihasilkan, untuk setiap proses pemotongan, diinginkan nilai kekasaran yang rendah agar didapatkan kehalusan permukaan sesuai dengan yang direncanakan. Pemilihan parameter pemotongan dan penggunaan coolant yang tepat dapat mengurangkan nilai kekasaran permukaan tersebut, namun mata pahat juga memegang peranan penting dalam hal pemotongan permukaan benda kerja tersebut, sudut ujung mata pahat merupakan bidang kontak yang bersentuhan langsung dengan benda kerja, hal ini memberi kesan langsung terhadap terjadinya kekasaran permukaan logam yang dipotong tersebut, terdapat tiga variasi jenis sudut mata pahat potong (tool nose radius) dewasa ini yaitu 0,4 mm, 0,8 mm dan 1,2 mm. Untuk mengetahui pengaruh sudut ujung mata pahat terhadap kekasaran permukaan, maka penelitian ini dilakukan. Kajian ini dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan mesin bubut CNC, dengan memvariasikan sudut ujung mata pahat, tingkat kecepatan potong digunakan yaitu 120-200 m/min, kedalaman potong 0,25, hantaran potong 0,1 mm/put,0,15 mm/put dan 0,20 mm/put. Bahan benda kerja yang digunakan baja Hardened AISI D3 yang digunakan untuk blanking.pengukuran kekasaran permukaan benda kerja yang termesin dilakukan dengan alat ukur kekasaran permukaan (surface test) Mitutoyo Type 211. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa hubungan tool nose radius berbanding terbalik dengan nilai kekasaran permukaan. Nilai kekasaran permukaan paling tinggi yaitu 2,284 μm pada penggunaan nose radius 0.4 mm dan nilai kekasaran permukaan paling rendah yaitu 1,299 μm pada penggunaan nose radius mata pahat 1.2 mm. Kata kunci : Surface test, Tool nose radius, AISI D3, Kekasaran permukaan
Analisis dan Pemetaan Tingkat Kebisingan Berbagai Kawasan di Kota Denpasar [IPK 01] Aris Budi Sulistyo1)*, I Ketut Gede Sugita1), dan Cok Istri P. Kusuma K.2) 1)
Email:
Jurusan Teknik Mesin, Pascasarjana Universitas Udayana Kampus Sudirman, Bali 80362
[email protected], 1)
[email protected], 2)
[email protected] 1) Balai Diklat Transportasi Darat Bali, Kementerian Perhubungan Jl. Batuyang 109x Batubulan, Sukawati - Gianyar Email:
[email protected]
1)*
Abstrak Pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Denpasar setiap tahunnya memicu terjadinya pertambahan jumlah kendaraan bermotor yang berdampak pada peningkatan kebisingan.. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebisingan tiap-tiap kawasan di Kota Denpasar, mengetahui kondisi fisik wilayah Kota Denpasar dengan tingkat kebisingannya dan membuat pemetaan lokasi rawan kebisingan. Pengukuran kebisingan dilakukan dengan mengambil sembilan kawasan sampling. Analisis hasil pengukuran kebisingan dilakukan berdasarkan data hasil pengukuran tingkat bising dengan menggunakan alat Sound Level meter (SLM). Berdasarkan hasil penelitian diketahui interval tingkat kebisingan di Kota Denpasar terendah terletak pada kawasan ruang terbuka hijau, yakni dengan interval 50-66 dB. Sedangkan interval tertinggi terletak pada kawasan industri dengan interval 65-72 dB. Dari hasil pengukuran diketahui bahwa intensitas bising (Leq) untuk beberapa kawasan di Kota Denpasar telah melebihi baku mutu kebisingan sesuai Kep-48/MenLH/11/1996. Kata Kunci : Kebisingan, Pemetaan, Transportasi Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
5
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Rancang Bangun Mesin Pengaduk Adonan Kulit Mochi untuk Meningkatkan Mutu Produk [DM 05] SilviAriyanti dan Wildan Yoga Pratam Jurusan Teknik Industri - Universitas Mercubuana-Jakarta Email:
[email protected]
Abstrak Banyak industri pangan termasuk industri Mochi di Sukabumi melakukan berbagai inovasi baik produk dan proses untuk meningkatkan kualitas produknya yang sudah tertinggal dari para pesaing. Adanya tantangan yang dihadapi industri Mochi di Sukabumi saat ini adalah persaingan pasar kue Mochi yang terus berkembang dengan bertambahnya kompetitor baru yang menawarkan kue mochi yang berasal dari Korea dan Jepang dengan kualitas dan rasa yang lebih baik dari produk Mochi Sukabumi. Untuk menghadapi tantangan tersebut maka perlu adanya perbaikan kualitas kue Mochi, terutama dari adonan kulit Mochi yang harus memiliki tekstur yang lembut dengan kematangan yang merata. Berdasarkan masalah tersebut maka dirancanglah sebuah mesin pengaduk pada proses pematangan adonan dengan suhu yang dapat diatur sehingga dengan mesin ini dapat memperbaiki terkstur kulit Mochi sehingga lebih lembut dan halus. Tujuan dari rancang bagun mesin pengaduk ini adalah untuk meningkatkan produktivitas dan juga dapat meningkatkan mutu produk. Kata Kunci: Mochi, Kualitas, Mesin Pengaduk.
Perancangan Teknik Berbasis Optimasi Numerik Menggunakan Algoritma Genetik Untuk Permasalahan Berkendala [DM 06] Muhammad Idris Jurusan Teknik Mesin, Sekolah Tinggi Teknik (STT) PLN Menara PLN, Jl. Lingkar Luar Barat, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat - 11750 Email:
[email protected]
Abstrak Saat ini, permasalahan perancangan teknik semakin kompleks, membutuhkan analisis yang rumit dan simulasi yang tinggi yang dapat meningkatkan biaya perancangan. Optimasi numerik adalah salah satu metode untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Banyak metode optimasi yang sudah dikembangkan oleh para peneliti. Pada umumnya, permasalahan optimasi memiliki variabel yang banyak dan sulit diselesaikan dengan metode konvensional. Salah satu teknik yang banyak diaplikasikan adalah Algoritma Genetik (AG). Teknik ini dapat memberikan solusi yang optimal. AG adalah algoritma stokastik berbasis pada evolusi alam. AG memiliki karakteristik tidak bergantung kepada kecekungan bentangan, kemampuan fungsi untuk diturunakan dan kondisi awal (titik awal). Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari dan mensimulasikan optimasi dengan menggunakan AG yang diaplikasikan dalam kasus perancangan teknik (meminimumkan defleksi batang berpenampang-I akibat pembebanan vertikal dan horizontal yang terpusat) dan membandingakan hasilnya dengan teknik optimasi yang lainnya. Dalam studi kasus ini, general problem statement ditransformasikan dari permasalahan-berkendala menjadi permasalahan-tak-berkendala dengan penambahan fungsi hukuman. Algoritma telah dibangun dan diuji. Hasil simulasi menunjukkan bahwa AG dapat diaplikasikan dengan hasil yang baik. GA mencapai minimum defleksi sebesar 0.0131 cm. Dengan melakukan hal yang sama, sebagai validasi, hasil yang sama juga dicapai oleh teknik optimasi lainnya. Sebagai hasilnya, dapat disimpulkan bahwa algoritma dapat bekerja dengan baik dan valid untuk aplikasi dalam perancangan teknik. Kata kunci: Optimasi, Perancangan, Algoritma Genetik, Optimum, Berkendala
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
6
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Uji Performansi Gasifikasi Limbah Jerami Menggunakan Gasifier Kompor Biomass UB-03 [ET 05] Ahmad Maulana K1), I Nyoman Suprapta Winaya2), I Wayan Bandem Adnyana3) 1)
Mahasiswa Magister Teknik Mesin, Universitas Udayana 2)3) Dosen Magister Teknik Mesin, Universitas Udayana Jl. PB Sudirman – Denpasar Bali Email :
[email protected]
Abstrak Limbah jerami memiliki jumlah yang cukup melimpah untuk daerah pedesaan yang memiliki banyak lahan pertaniannya. Sampai saat ini, limbah jerami tersebut masih sedikit sekali yang dimanfaatkan oleh petani. Kebanyakan limbah jerami hanya dibuang atau dibakar begitu saja tanpa dimanfaatkan terlebih dahulu. Padahal limbah jerami tersebut berpotensi untuk menjadi bahan bakar alternative pengganti gas LPG proses gasifikasi. Di sisi lain, aplikasi system gasifikasi telah banyak di buat pada skala kecil dalam bentuk kompor biomassa. Salah satu kompor biomassa yang memanfaatkan system gasifikasi ini adalah kompor biomassa jenis UB-03 buatan Nurhuda dari Universitas Brawijaya Malang. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mencoba menggunakan kompor gasifikasi tersebut dan berbahan bakar limbah jerami. Pengujian performansi dilakukan dengan cara membuat boiler yang diaplikasikan pada proses sterilisasi kumbung jamur berukuran kecil. Performansi gasifikasi yang diuji meliputi : temperatur gasifier, nilai FCR (fuel consumption rate), laju kalor pembakaran, dan efisiensi pembakaran. Pengujian juga dilakukan dengan variasi aliran udara pada reactor gasifikasinya yaitu : aliran udara alamiah dan aliran udara konveksi paksa dengan daya blower sekitar 3 watt. Dari hasil uji yang didapat, penambahan daya blower yang sebesar 3 watt tersebut ternyata dapat meningkatkan laju kalor pembakarannya sebesar ±1600 watt atau sekitar 44% sampai 46%. Kata kunci: Kompor Biomassa, FCR, Laju Kalor Pembakaran, Efisiensi
Pengaruh Pendinginan Oli dan Air Terhadap Kekuatan Las Gesek Pada Baja ST42 [DM 07] Hammada Abbas 1), Arfandy 2) 1)
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Hasanuddin Jln. Perintis Kemerdekaan 10, Makassar 90245 2) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Hasanuddin Jln. Perintis Kemerdekaan 10, Makassar 90245 Email :
[email protected] ,
[email protected]
Abstrak Pengelasan gesek/friction welding merupakan pengelasan tanpa menggunakan kawat las/elektroda. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh putaran dan media pendinginan terhadap kekuatan sambungan las (kekuatan ketangguhan dan puntir) dari hasil pengelasan gesek baja ST 42. Proses pengelasan gesek dilakukan dengan memvariasikan putaran (550 rpm, 1020 rpm dan 1800 rpm) serta media pendinginan air dan oli. Hasil pengelasan gesek tersebut kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui kekuatan sambungannya. Perolehan data awal penelitian melalui proses pengujian impak dan pengujian puntir yang dilakukan pada mesin uji impak dan mesin uji puntir. Data pengujian diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statistik yaitu regresi dan anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kekuatan impack dan puntir tertinggi terjadi pada putaran 1800 rpm dengan nilai masing-masing sekitar 1.23 J/mm2 dan 443.50 N/mm2. Media pendinginan yang diberikan (Air dan Oli) juga berpengaruh terhadap kekuatan sambungan hasil lasan. Hal ini ditandai dengan terjadinya perbedaan kekuatan impack dan puntir, kekuatan impack tertinggi pada pendinginan air 1.16 J/mm2 dan pendinginan oli 1.23 J/mm2, serta kekuatan puntir tertinggi pendinginan oli 443.50 N/mm2 dan pendinginan air 419.91 N/mm2. Kata kunci : Friction welding, Putaran, Impak, Puntir, Oli dan Air
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
7
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Aplikasi Search Engine Perpustakaan Petra Berbasis Android Dengan Apache SOLR [IPK 02] Andreas Handojo, Adi Wibowo, Monika Irfanny, Agnes Yustivani, Fenny Valentine Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131Surabaya 60236 Email:
[email protected] ,
[email protected],
[email protected]
Abstrak Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi manusia untuk meningkatkan kemampuan serta taraf hidupnya. Selain melalui pendidikan formal, ilmu juga dapat diperoleh melalui media cetak atau buku. Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang penting dalam menunjang hal tersebut. Meskipun sangat bermanfaat, terdapat kesulitan penggunaan layanan perpustakaan, karena terlalu banyaknya koleksi pustaka yang ada sehingga sulit untuk menemukan buku yang ingin dicari. Oleh sebab itu, selain harus berkembang dengan penyediaan koleksi pustaka, perpustakaan harus dapat mengikuti perkembangan zaman yang ada sehingga mempermudah penggunaan layanan perpustakaan. Saat ini perpustakaan Universitas Kristen Petra memiliki perpustakaan dengan kurang lebih 230.000 koleksi fisik maupun digital (berdasarkan data 2014). Dimana daftar koleksi fisik dan dokumen digital dapat diakses melalui website perpustakaan. Adanya koleksi pustaka yang sangat banyak ini menyebabkan kesulitan pengguna dalam melakukan proses pencarian. Sehingga guna menambah fitur layanan yang diberikan maka pada penelitian ini dibuatlah sebuah aplikasi layanan search engine perpustakaan menggunakan platform Apache SOLR dan database PostgreSQL. Selain pengujian terhadap aplikasi dilakukan juga pengujian dengan mengedarkan kuesioner terhadap 50 calon pengguna. Dari hasil kuestioner tersebut menunjukkan bahwa fitur-fitur yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan pengguna (78%). Kata kunci: SOLR, Mesin Pencarian, Perpustakaan, PostgreSQL
Pengaruh Perlakuan Quench Temper dan Karburisasi Terhadap Sifat Mekanik dan Struktur Mikro Baja Karbon Medium Untuk Aplikasi Otomotif [M 01] Abdul Aziz 1 Teknik Metalurgi Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Email: Abdul.aziz@
[email protected],
[email protected]
Abstract Roda gigi merupakan salah satu komponen mesin yang paling banyak digunakan dalam bidang industri maupun bidan otomotif. Dalam suatu proses permesinan, roda gigi mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu untuk meneruskan kecepatan, daya atau torsi dari satu komponen mesin ke kompenen lainnya dan di sebut sebagai penggerak mekanis. Selama ini banyak sekali pengembangan agar di peroleh roda gigi yang baik, hal ini disebabkan banyak sekali roda gigi yang rusak, aus, dan patah dikarenakan roda gigi tersebut tidak kuat terhadap gesekan dan tekanan pada roda gigi. Di samping itu kerusakan pada roda gigi akibat tekanan dan gesekan membuat roda gigi tidak bertahan lama. Untuk meningkatkan kekerasan pada roda gigi, maka di butuhkan material yang dapat kuat pada saat roda gigi mengalami putaran optimum. Material yang banyak digunakan untuk aplikasi roda gigi yaitu material logam medium carbon steel. Material Logam medium carbon steel merupakan material logam yang memiliki kadar karbon berkisar 0,30 – 0,59 %. Baja karbon sedang ini mempunyai kekerasan awal 174,501 HVN dengan non treatment. proses quench temper dan carburizing dilakukan untuk meningkatkan nilai kekerasan dan ketangguhan pada material. Kekerasan roda gigi di dapat 140 HVN.. Pada hasil penelitian didapat nilai kekerasan dari setiap suhu penelitian 780 oC, 810oC dan 840oC yaitu dengan masing nilai kekerasan yang di dapat. Nilai kekerasan optimum di dapat pada 165.355 HVN pada suhu 840 oC. Baja karbon sedang diharapkan dapat menjadi alternative terhadap tuntutan akan pemenuhan material baja dengan sifat mekanis tertentu. Pada percobaan ini dilakukan pemanasan pada daerah austenite kemudian ditahan dengan waktu 20, 40 dan 60 menit. Selanjutnya di lakuakn quench temper yang kemudian di carburizing dengan tujuan untuk mendapatkan fasa ferit dan perlite yang kasar dan adanya peningkatan nilai kekerasan setelah quech temper. Dari penelitian ini diharapakan setelah proses quech temper dan carburizing dapat dihasilkan baja dengan sifat yang lebih baik dari sebelumnya dengan melihat hubungan sifat mekanik.Pada penelitian ini diperoleh nilai kekerasan dan kenaikan jumlah volume perlit dan ferrit. Kata Kunci: Roda gigi, Baja karbon sedang, Quench temper, Carburizing Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
8
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Transkripsi Musik Gong Timor Menggunakan Continous Wavellet Transform (CWT) [IPK 03] Yovinia C H Siki1), Yoyon K Suprapto2) 1,2)
Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus Keputih Sukolilo, Surabaya 60111 Email :
[email protected],
[email protected]
Abstrak Transkripsi musik gong timor dibutuhkan untuk pengembangan aplikasi pengolahan sinyal musik seperti mengedit musik, melacak tempo musik dan analisis sinyal musik lainnya yang dapat membantu para pemain pemula untuk belajar bagaimana memainkan alat musik gong. Rumitnya analisa suara musik gong dibandingkan analisa peralatan musik barat karena dipengaruhi oleh cara pembuatan peralatan yang kurang sempurna, dan cara pemukulan peralatan yang berdasar kira-kira. Dengan menggunakan metode CWT, sinyal music gong dikonvolusi untuk menghasilkan scalogram music gong domain skala dan frekuensi. Estimasi nada gong diperoleh menggunakan sebuah proses note generating. Keberhasilan transkripsi ditentukan dengan menghitung error yaitu ketepatan menterjemah. Dimana ada nada yang seharusnya tidak ada tetapi dikenali sebagai note (insertion), ada nada yang tidak dikenali sehingga terhapus (deletion) dan ada nada yang dikenali salah (substitution). Kata kunci: Gong timor, Transkripsi musik, CWT, Scalogram, Note generating
Karburasi dengan Katalisator Serbuk Cangkang Kerang Darah (Anadara Granosa) pada Baja ST 37 [M 02] Johannes Leonard Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Jalan Perintis Kemerdekaan Km.10, Makassar 90225, Indonesia Email :
[email protected]
Abstrak Cangkang kerang darah (Anadara Granosa) mengandung kalsium karbonat yang dapat dijadikan sebagai katalisator alternatif di dalam proses karburisasi padat. Proses ini merupakan salah satu proses pengerasan permukaan baja karbon dengan metode difusi atom karbon ke dalam permukaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran butir katalisator cangkang kerang darah pada proses karburasi padat terhadap kekerasan dan tingkat keausan baja St 37 dan membandingkan kekerasan, dan tingkat keausan baja sebelum dan sesudah mengalami proses karburasi padat. Penelitian ini menggunakan bahan baja karbon St 42 dengan suhu pemanasan 950 °C, waktu tahan 1 jam dengan pendinginan alami, serta menggunakan arang tempurung kelapa dengan ukuran butir 0,149 mm. Adapun spesimen yang digunakan dalam penelitian sebanyak 6 buah, dengan variasi ukuran butir cangkang kerang darah yaitu 2 mm, 3 mm, 4 mm, 5 mm dan 7,5 mm. Spesimen ini di uji dengan pengujian kekerasan rockwell C dan uji laju keausan. Perbandingan serbuk cangkang kerang darah adalah 30% dan karbon tempurung kelapa adalah 70% gram pada proses karburasi padat tersebut. Hasil pengujian kekerasan dan uji laju keausan menunjukkan nilai kekerasan tertinggi 60,96 HRC pada ukuran butir 5 mm, dan terendah 54,22 HRC pada ukuran butir 2 mm. Laju keausan tertinggi 0.00000132 gram/mm2pada ukuran butir 2 mm, terendah 0.00000066 gram/mm2 pada ukuran butir 5 mm. Terjadi kenaikan rata-rata kekerasan pada setiap ukuran butir tapi mulai menurun pada ukuran butir 2 mm. Rata-rata nilai keausan St 42 sebelum di karburasi yaitu 0,00000270 gram/mm2.detik dan terjadi penurunan laju keausan pada setiap ukuran butir cangkang kerang darah dengan penurunan maksimum 69,86 % pada butir 5 mm. Laju keausan mulai naik kembali pada ukuran butir 7,5 mm menjadi 44,6 % . Kata kunci : Karburasi, Cangkang kerang darah, Katalisator, Kekerasan, Laju keausan.
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
9
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Pengaruh Variasi Temperatur Perlakuan Panas Terhadap Kekuatan Mekanis pada Baja Karbon AISI1045 [M 03] La Atina 1), Hammada Abbas 2) 1)
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Dayanu Ikhsanuddin Jln. Yos Sudarso No. 43, Baubau 93711 Email :
[email protected] 2) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Hasanuddin Jln. Perintis Kemerdekaan 10, Makassar 90245 Email :
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh variasi temperatur terhadap kekuatan mekanis (kekuatan tarik, impak dan kekerasan) dari hasil perlakuan panas baja karbon AISI 1045 pada waktu pencelupan (kuens). Baja karbon AISI 1045 dipanaskan dengan memvariasikan temperatur (750ºC, 800ºC, 850ºC, 900ºC) dan masingmasing waktu tahan yang digunakan 25 menit, kemudian dikuens kedalam media pendingin air. Perolehan data awal penelitian melalui proses pengujian tarik, impak, kekerasan dan mikrostruktur. Data pengujian diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statistik yaitu regresi dan anova.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh parameter perlakuan panas yaitu temperatur, waktu tahan dan media pendingin terhadap kekuatan mekanis pada baja karbon AISI 1045 memberikan perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap ketangguhan dan kekerasan setelah proses kuens. Dengan kenaikan temperatur , mulai dari temperatur 7500C sampai temperatur 9000C dan waktu tahan selama 25 menit kemudian dilakukan proses kuens. Nilai ketangguhan yang tertinggi setelah proses kuens di peroleh pada temperatur 750 0 C sebesar 0,57 J/mm2, sedangkan nilai kekerasan tertinggi sebesar 83,0 HRC di peroleh pada temperatur 9000 C setelah proses kuens. Dan terjadi perubahan struktur mikro yaitu matrik martensit. Kata kunci : Baja AISI 1045, Perlakuan panas, Kekuatan mekanis, Kuens.
Pengaruh Potongan Pipa pada Pipa Miter 900 Terhadap Kerugian Head Aliran Fluida [EP 02] Nasaruddin Salam Jurusan Teknik Mesin, Universitas Hasanuddin Kampus Unhas Tamalanrea, Jl. Perintis Kemerdekaan KM.10 Makassar 90245 Email:
[email protected].
Abstrak Pipa miter adalah suatu bentuk potongan-potongan pipa yang disambung-sambung sehingga membentuk lengkungan. Umumnya pipa miter ini digunakan pada temperatur dan tekanan yang tidak begitu tinggi. Contoh penggunaannya adalah pada instalasi perpipaan pendingin udara dan air bersih bangunan hotel dan gedung perkantoran serta industri, banyak menggunakan model pipa miter 90 0. Pada saat aliran fluida melalui belokan 900, akan menimbulkan kerugian head yang cukup besar, sehingga untuk mengatasinya adalah dengan membuat pembelokan secara bertahap sampai dengan mencapai belokan 90 0. Hal inilah keunggulan pipa miter, namun yang menjadi pertanyaan, seberapa besar penurunan kerugian head aliran fluida pada setiap penambahan jumlah potongan pipa. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan jumlah potongan pipa sebanyak 3 kali, yaitu dengan 2 potongan pipa, 3 potongan pipa, dan 4 potongan pipa. Kemudian setiap variasi potongan pipa dialiri air dengan 5 variasi debit aliran yaitu dari 0,000244 m3/s sampai dengan 0,002727 m3/s. Pipa uji yang digunakan adalah pipa galvanis dengan diameter dalam (D) sebesar 38,1 mm dengan jari-jari kelengkungan konstan (r) adalah 120 mm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pada bilangan Reynolds (Re) = 6830, nilai koefisien kerugian belokan (k) pada pipa miter 90° untuk 2 potongan pipa adalah 0.3166, untuk 3 potongan pipa adalah 0.1975 dan untuk 4 potongan pipa adalah 0.1435. Sedangkan kerugian head untuk setiap variasi potongan pipa adalah: untuk 2 potongan pipa sebesar 0.001108 mH2O, untuk 3 potongan pipa sebesar 0.000688 mH2O dan untuk 4 potongan pipa sebesar 0.000531 mH2O. Penurunan kerugian head sebesar 37.9 % dari 2 potongan pipa ke 3 potongan pipa, dan dari 3 potongan pipa ke 4 potongan pipa sebesar 22.8 %. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa makin besar jumlah potongan pipa maka koefisien kerugian dan kerugian head semakin kecil, sehingga dapat mengefisienkan pemakain daya instalasi perpipaan. Kata kunci: Pipa miter 900, Potongan pipa, Koefisien kerugian, Bilangan Reynolds, Kerugian head. Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
10
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Investigasi Eksperimental Pengaruh Laju Aliran Massa Air pada Solar Termal Tipe CPC [ET 06] Edi Marzuki1), Mokhamad Hasan1), Yogi Sirod Gaoz1), Mulya Juarsa2), Muhamad Yulianto3) 1)
Laboratoium Engineering Devices for Energi Conversion (EDFEC) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Ibnu Khaldun Jalan K.H. Sholeh Iskandar km 2, Kedung Badak Tanah Sereal, Bogor 16162 Email:
[email protected] 2) Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Gd. 80 Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang Selatan 15310 Email:
[email protected] 3) Bagian Teknik Energi Terbarukan Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Institut Pertanian Bogor Jalan Raya Darmaga Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 Email:
[email protected]
Abstrak Optimasi penggunaan energi matahari masih perlu ditingkatkan, salah satunya dengan menggunakan kolektor termal solar. Panas yang diterima digunakan sebagai sumber kalor untuk pembangkit Organic Rankine Cycle (ORC). Kegiatan penelitian diawali dengan desain , konstruksi dan pengujian kolektor termal solar, tipe concentrated parabolic collector (CPC). Banyak paramater yang mempengaruhi capaian suhu pada CPC, salah satunya laju aliran. Tujuan penulisan makalah adalah untuk menentukan suhu optimal CPC berdasarkan perubahan laju aliran secara eksperimen. Investigasi secara eksperimental dilakukan untuk untuk dapat memanfaatkan potensi radiasi matahari yang bisa mencapai 5,2 kWh/m 2 sebagai media evaporasi pada sistem pembangkit ORC yang merupakan langkah awal penelitian.Kolektor termal solar tipe CPC memiliki geometri panjang 1 m, tinggi 0,9 m, lebar alas 0,028 m, lebar tutup 1,16 m. Solar collector dilapisi 2 bahan yang berbeda yaitu polistirena foam dengan tebal 0,02 m dan armaflex dengan tebal 0,002 m. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan pengukuran besaran radiasi dan suhu pada dinding kolektor, suhu masuk air dan suhu keluar air. Pengambilan data radiasi matahari menggunakan lux meter dan suhu menggunakan thermocouple tipe K. Hasil dari penelitian ini adalah suhu capaian maksimum terjadi ketika laju aliran massa air paling rendah. Kata kunci: Kolektor termal solar, CPC, Suhu, Laju aliran, ORC
Usulan Perbaikan Kualitas Penggulungan Benang Nilon dengan Menggunakan Metode Six Sigma di PT. XYZ [IPK 04] I Wayan Sukania1, 1,2
Iphov Kumala Sriwana2, dan Edwin Suryajaya3
Staf Pengajar Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara email:
[email protected]
3
Abstrak PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang textil yang memproduksi benang jahit. Perusahaan selalu berusaha meningkatkan kualitas produknya dalam penangan produk yang cacat yang terjadi pada proses produksi karena jumlah cact yang timbul cukup banyak. Untuk itu perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam menurunkan tingkat cacat yang terjadi. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode six sigma dengan model perbaikian Define-Measure-Analyze-Improve-Control (DMAIC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menganalisis kinerja proses dan produk yang dihasilkan. Penerapan metode tersebut diharapakan mampu meningkatkan kualitas perusahaan yang sekarang pada level sigma 3,8 menuju tingkat kinerja kualitas 6 Sigma. Kata kunci: Six Sigma, FMEA
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
11
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Metode Konstruksi Kolektor Surya CPC Berselubung Kaca sebagai Media Evaporasi Sistem ORC [ET 07] Dwi Yuliaji1), Yogi Sirod Gaoz1), Tachli Supriyadi1), Roy Waluyo1), Mulya Juarsa2), Muhamad Yulianto3) 1) Laboratoium Engineering Devices for Energi Conversion (EDFEC) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Ibnu Khaldun, Jalan K.H. Sholeh Iskandar km 2, Kedung Badak Tanah Sereal, Bogor 16162 Email:
[email protected] 2) Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Gd. 80 Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang Selatan 15310 Email:
[email protected] 3) Bagian Teknik Energi Terbarukan Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Institut Pertanian Bogor, Jalan Raya Darmaga Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 Email:
[email protected]
Abstrak Bagian dari kegiatan penelitian pembangkit Organic Rankine Cycle (ORC) dengan sumber kalor dari radiasi matahari adalah desain dan konstruksi kolektor termal solar tipe concentrated parabolic collector (CPC). Tujuan penulisan adalah untuk menguraikan dan menjelaskan metode konstruksi kolektor termal solar tipe CPC. Bagian terpenting dari kolektor termal solar adalah selubung kaca pada receiver yang bertujuan sebagai media evaporasi pada sistem Organic Rankine Cycle (ORC). Geometri kolektor termal solar memiliki dimensi dengan panjang 1 m, tinggi 0,9 m, lebar alas 0,028 m, lebar tutup 1,16 m. Kemudian, Concentrator merupakan bagian penangkap radiasi matahari dengan model semi silinder tipe CPC dengan bahan AISI 1015 yang dilapisi alumunium foil. Receiver menggunakan pipa tembaga 0,5 inchi, tebal 0,002 m, panjang total 3,46 m. Pipa tembaga dibungkus oleh pipa kaca diameter 2 inchi, tebal 0,002 m. Dinding reflektor menggunakan AISI 201. Isolator terdiri dua lapisan, lapisan dalam menggunakan bahan polistirena foam tebal 0,02 m dan lapisan luar menggunakan Harmaflek tebal 0,002 m. Hasil perakitan solar kolektor ini mampu menyerap radiasi matahari paling rendah sebesar 116,75 Watt. Kata kunci: Kontruksi, Kolektor termal solar, CPC, kaca, evaporasi
Pengaruh Saluran Pemasukan Udara terhadap Unjuk Kerja Kompor Teknologi Tepat Guna dengan Bahan Bakar Biomassa Ranting dan Limbah Potongan Kayu Kering [ET 08] I Wayan Joniarta, Peneliti Bidang Ilmu Energi Biomasa, jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram, Jl Majapahit no.62 Mataram Lombok NTB Email:
[email protected]
Abstrak Sudah banyak dilakukan penelitian dengan kompor briket bioarang, dimana sebagian energi akan hilang bersama gas buang saat terjadi pengarangan, tetapi pada kompor biomassa ini bertujuan mengurangi kehilangan energi tersebut dengan memanfaatkan gas-gas hasil pembakaran untuk dibakar lagi dengan udara sekunder (gasifikasi) melalui tahapan menguji unjuk kerja kompor biomassa yang telah dibuat 2 tipe, perbedaan kedua tipe yaitu pada lubang pemasukan udara luar untuk pembakaran yaitu tipe 1 dengan pemasukan udara alami, dan tipe 2 dengan pemasukan udara paksa. Bahan bakar kompor ini ranting kayu dan limbah kayu kering yang sudah dipotongpotong jenis kayunya yaitu kayu jambu,jatimas,kayu banten. Sedangkan untuk potongan kayu adalah limbah potongan kayu limbah bangunan. Pengujian waktu pemasakan air dilakukan secara bergantian dengan pengulangan sebanyak 3 x untuk masing-masing kompor untuk memanaskan air sebanyak 1 liter kemudian diukur waktu yang diperlukan dari air 27 o C sampai temperatur air berada dikisaran 98-99o C pengambilan data dilakukan saat panci sudah diletakkan diatas kompor dengan kondisi api yang sudah stabil,waktu dihitung dengan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kompor dengan pemasukan udara alami menghasilkan nyala api yang stabil dari semua arah lubang atas selongsong bakar kemudian waktu pemanasan 1 liter air juga paling cepat mencapai waktu 3,93 menit lebih cepat 0,43 menit dari pada kompor dengan pemasukan udara paksa dengan waktu pemasakan air sebesar 4,36 menit, secara kwalitatif juga diamati nyala kompor untuk setiap tipe, sehingga hasilnya bisa dibandingkan dengan penelitian sejenis. Kata Kunci: Kompor biomassa, Saluran Udara, udara pembakaran,bahan bakar Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
12
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Katalisator Cangkang Keong Mas Terhadap Sifat Mekanik Baja ST42 melalui Proses Kaburasi [M 04] Abdul Hay1), Arief Darmawa2) 1)
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Hasanuddin Perintis Kemerdekaan Km.10 Makassar Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan nilai kekerasan pada material (baja st 42) yang dikarburasi dengan menggunakan katalisator cangkang keong mas (10%, 20%, 30%, 40%, 50%). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah baja karbon rendah (baja st 42). Bahan berbentuk silinder pejal dengan diameter 20 mm dan panjang 10 mm. Proses carburizing menggunakan media arang kayu jati dan cangkang keong mas (kalsium karbonat) dengan presentase campuran yang berbeda-beda yang dipanaskan pada suhu 950 0C dengan waktu penahanan selama1 jam dengan media pendingin air. Kemudian dilakukan pengujian kekerasan Rockwell B dengan beban100 kg (981 N), pengujian laju keausan dan pengujian foto mikro. Hasil penelitian menunjukkan nilai kekerasan secara berurutan dari nilai kekerasan yang paling tinggi adalah: material dengan presentase 60% karbon kayu jati dengan 40% serbuk CaCO3, material dengan presentase 70 % karbon kayu jati dengan 30 % CaCO3, material dengan presentase 80 % karbon kayu jati dengan 20 % CaCO3, material dengan presentase 90 % karbon kayu jati dengan 10 %. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses pengerasan dengan presentase 60 % karbon kayu jati dan 40 % CaCO3 didapatkan nilai kekerasan yang paling tinggi. . Kata kunci: Baja karbon rendah (ST42), Carburizing, Katalisator (cangkang keong mas), Suhu, Kekerasan, Laju keausan.
Perancangan Burner Berbahan Bakar Oli Bekas dengan Sistem Steam Atomizing Burner [ET 09] Maramad Saputra Nara, I Gst. Bagus Wijaya Kusuma, I DGP Swastika Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected]
Abstrak Semakin pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya krisis ekonomi, salah satu diantaranya kekurangan cadangan energi bahan bakar. Dilatar belakangi oleh hal tersebut, maka dalam hal ini dilakukan suatu penelitian yaitu menjadikan limbah oli bekas sebagai bahan bakar pada burner. Dalam penelitian ini diuji unjuk kerja burner dengan menggunakan uap panas lanjut bertekanan 3 Bar, 4 Bar, 5 Bar sebagai media atomisasi bahan bakar yaitu oli bekas. Berdasarkan penelitian ini didapat nilai kalor oli bekas sebesar 42.077,9005 kJ/ kg. Burner dengan tekanan atomisasi bahan bakar 3 Bar menghasilkan energi pembakaran 2116,184 kJ/ mnt, energi terpakai untuk burner sebesar 984,2 kJ/ mnt dan energi yang hilang sebesar 1131,984 kJ/ mnt. Kata Kunci : Oli bekas, Nilai kalor, Tekanan uap, Unjuk kerja.
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
13
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Pemanfaatan Ampas Tebu sebagai Reinforcement pada Pembuatan Rem Komposit Berbahan Alami [M 05] Agus Triono1) 1)
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Jember Jl. Kalimantan no. 37 Jember Email:
[email protected]
Abstrak Rem Komposit merupakan salah satu komponen yang berperan dalam keselamatan sebuah kendaraan. Agar dapat berfungsi secara optimal, bahan penyusun rem komposit harus dapat mendukung sifat mekanik rem sebagai komponen pengereman. Salah satu bahan penyusun yang dibutuhkan tersebut adalah serat yang berfungsi sebagai penguat agar rem komposit tidak mudah patah ketika menerima beban bending. Serat yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat ampas tebu yang berfungsi sebagai pengganti serat sintetis. Penggunaan serat ampas tebu bertujuan agar sumber daya alam yang berlimpah di Indonesia khususnya di wilayah Jember dan sekitarnya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Ampas tebu yang digunakan dalam penelitian ini dipotong-potong dengan panjang sekitar 5 mm yang kemudian dicampur dan diaduk dengan bahan penyusun lainnya. Bahan yang sudah tercampur tersebut kemudian dimasukkan ke dalam cetakan untuk ditekan dalam kondisi panas untuk mendapatkan sampel rem komposit. Tahap berikutnya sampel diuji sesuai dengan standar ASTM agar diperoleh karakteristik mekanaik yang diinginkan. Dari pengujian yang dilakukan tersebut diperoleh hasil bahwa serat ampas tebu memenuhi karakteristik mekanik uji tekan, bending dan gesek. Kata kunci: Rem, Komposit, Ampas, Tebu, Penguat, Karakteristik
Rancang Bangun Resirkulator Emisi Gas Buang Mesin Sepeda Motor Empat Langkah [ET 10] I Ketut Adi1), I Gusti Bagus
Wijaya Kusuma1), I Wyn Bandem Adnyana1)
Progam Magister Teknik Mesin Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman Denpasar - Bali Email :
[email protected]
Abstrak Konsep pemanfaatan gas buang pada kendaraaan bermotor dengan meresirkulasikannya kembali ke dalam pembakaran di ruang bakar, telah banyak dikaji. Dalam penelitian ini dilakukan pembuatan resirkulator emisi gas buang dengan tujuan untuk mendapatkkan rancangan resirkulator gas buang untuk diaplikasikan pada sepeda motor empat langkah berbahan bakar bensin. Metode yang dipakai berbeda dengan konsep EGR(Exhaust Gas Recirculation) pada umumnya. Dalam penelitian ini gas buang diresirkulasikan hanya di sepanjang saluran buang/knalpot, dengan bantuan tekanan balik untuk membuka sebuah katup satu arah yang memungkinkan adanya sejumlah gas buang dapat melewatinya. Gas buang tersebut akan mendapatkan pendinginan selama melewati pipa saluran sebelum akhirnya masuk ke dalam pangkal knalpot dan berperan untuk menurunkan temperatur knalpot. Dengan adanya penurunan suhu di dalam knalpot, akan berpengaruh pada tekanan balik yang dapat terjadi di dalam knalpot. Hal itu akan memungkinkan gas bekas hasil pembakaran di ruang bakar akan keluar lebih banyak. Sehingga proses pembakaran berikutnya menjadi lebih sempurna dan dapat meningkatkan unjuk kerja mesin sepeda motor tersebut. Kata Kunci : Resirkulator gas buang, Unjuk kerja, Tekanan balik
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
14
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Penggunaan Kabut Air untuk Memadamkan Api Kebakaran [ET 11] I G.N.Bagus Mahendra Putra1), Ainul Ghurri2) 1)
Program Pasca Sarjana Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Pasca Sarjana Sudirman, Bali 80225 Email:
[email protected] 2) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected]
Abstrak Air telah menjadi sarana yang paling umum dan banyak digunakan sebagai bahan utama pemadam kebakaran. Karakteristik termal air membuatnya ideal sebagai pemadam untuk sebagian besar jenis api, apakah itu digunakan untuk ekstrak panas langsung dari api atau pada permukaan bahan bakar. Perubahan fase dari air menjadi uap air (steam) sangat efektif dalam mengeluarkan energi panas dan lebih lanjut dapat berkontribusi untuk pemadaman api dengan mengurangi konsentrasi oksigen di suasana sekitarnya. Analisa teoritis dan hasil eksperimen menunjukkan bahwa karakteristik kabut air (kepadatan fluks air, ukuran tetesan dan cakupan spray) berpengaruh terhadap keefektifan pemadaman. Tulisan ini merupakan tinjauan (review) teoritis dan eksprimen yang telah dilakukan oleh peneliti – peneliti dalam bidang ini. Tujuan dari review ini adalah untuk menemukan state-of-the-art saat ini mengenai penggunaan semprotan air untuk menekan dan memadamkan kebakaran. Kata kunci : Kabut air, Karakteristik spray, Pemadam kebakaran
Pengaruh Penambahan Gas Argon dan Variasi Holding Time pada Proses Pirolisis Batok Kelapa Muda Terhadap Nilai Kalor Bakar [ET 12] I W Ambara Antara1), I N Suprapta
Winaya2), I K G Wirawan2)
1)
Mahasiswa program pasca sarjana, Teknik Mesin Universitas Udayana UPT RPH Pemkot Denpasar, Jalan Raya Benoa No 133X, Pesanggaran Denpasar Email:
[email protected] 2) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected]
Abstrak Dengan menipisnya cadangan sumber energi yang berasal dari bahan bakar fosil maka, dilakukan beberapa usaha untuk menggunakan energi secara efisien dan berusaha menemukan sumber energi baru yang dapat diperbaharui sebagai bahan bakar alternatif. Salah satu bahan bakar alternatif yang mempunyai potensi paling besar adalah biomassa. Jenis biomassa yang potensial untuk dikembangkan adalah biomassa yang berasal dari batok kelapa muda yang merupakan hasil sampingan atau limbah dari buah kelapa muda yang banyak tersebar di daerah pariwisata, apabila limbah sampingan ini tidak dikelola secara baik justru akan menambah suatu permasalahan terhadap lingkungan disekitarnya. Pada penelitian ini teknologi yang dipergunakan untuk mengolah limbah kelapa muda tersebut adalah pirolisis fluidized bed dengan cara mengubah batok kelapa muda menjadi bioarang. Proses produksi dilakukan dengan penambahan gas inert argon pada tekanan (10 kg.f/cm2) disertai variasi holding time masing masing 15,30,45,60 menit saat proses pirolisis pada suhu 548oK sehingga diharapkan mendapatkan performasi briket yang terbaik. Dari hasil penelitian diperoleh nilai kalor bakar bahan bakar batok kelapa muda meningkat, yaitu nilai kalor sebelum penambahan gas argon dan holding time adalah 3748 cal/gr sedangkan setelah holding time dan penambahan gas argon meningkat berturut turut menjadi 4022,4192,4345,4433 cal/gr. Kata Kunci: Pirolisis, Fluidized bed, Batok kelapa muda, Nilai kalor bakar.
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
15
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Desain dan Analisa Pisau Penghancur Bonggol Jagung Sebagai Salah Satu Bahan Pakan Ternak dengan Menggunakan Software Ansys 12.1 [DM 08] Liza Rusdiyana, Suhariyanto, Gathot Dwi Winarto, Syamsul Hadi, Mahirul Mursid 1) Jurusan D3 Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111 E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak Pakan ternak memegang peranan yang sangat penting dalam usaha peternakan karena harus mempunyai nilai gizi yang tinggi. Pada Usaha Kecil Menengah (UKM) pembuatan pakan ternak di Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto ini dalam proses produksinya sudah menggunakan mesin, tetapi hasil bonggol jagung yang dihancurkan dari mesin tersebut masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah ini adalah dengan merancang alat penghancur bonggol jagung. Dengan menggunakan tujuh pisau penghancur dan desain peletakan pisau dibentuk spiral. Material pisau penghancur yang digunakan yaitu Stainless Steeel Food Grade 304. Kemudian merencanakan poros, pasak, dan melakukan analisa dengan menggunakan software ansys 12.1. Hasil dari perhitungan dan analisa, didapatkan daya yang dibutuhkan menghancurkan bonggol jagung untuk satu pisau yaitu 0,826HP. Hasil analisa pisau memiliki tegangan maksimum sebesar 5,408x N/m². Kata Kunci :Bonggol jagung, Baja tahan karat, Ansys.
Analisa Kekuatan Sambungan Pipa Baja Karbon dan Besi Cor Berbasis Teknologi Las Gesek (Friction Welding) [M 06] Nur Husodo1), Budi Luwar S1), Hagi Astono P1), Sri Bangun S1), Rachmad Hidayat2) 1) Progdi D3 Jurusan Teknik Mesin, ITS Jl. Arif Rahman Hakim, Kampus Keputih Sukolilo, Surabaya 60111 Email:
[email protected],
[email protected].,
[email protected],
[email protected], 2) Jurusan Teknik Mesin, Politeknik SAKTI, Surabaya Jl. Jemursari Sel. IV No.3 Surabaya Email:
[email protected]
Abstrak Adanya kesulitan yang akan terjadi manakala dilakukan proses penyambungan dua buah logam yang berbeda komposisi. Namun ada alternative metode proses penyambungan logam baja yang berbeda komposisi dengan metode las gesek. Selain itu metode las gesek ini mempunyai banyak keunggulan antara lain waktu proses cepat, tidak perlu logam pengisi, panas yang terjadi tidak sampai logam mencair, panas yang terjadi tidak terlalu tinggi juga mudah diterapkan karena dapat memanfaatkan mesin perkakas. Oleh karena itu perlu dilakukan proses penyambungan dengan metode las gesek untuk alternative proses pembuatan produk stang sepeda motor.. Penelitian dilakukan dengan memvariasi tekanan tempa sebesar 375, 437,5 dan 500 kgf/cm2 , tekanan gesek 62,5 kgf/cm2 dan durasi waktu gesek 120 detik. Sampel uji yang dihasilkan dilakukan pengujian struktur mikro dengan metallografi sedangkan sifat mekanik dilakukan dengan pengujian kekerasan dan kekuatan tarik. Analisa dilakukan untuk mengetahui peluang las gesek dipakai sebagai alternative proses produksi produk stang sepeda motor. Dapat ditarik kesimpulan bahwa metode las gesek dapat digunakan menyambung dua buah logam baja yang berbeda kompisi yaitu pipa baja karbon rendah dengan besi cor. Kekuatan las akan meningkat ketika tekanan tempa juga meningkat. Kekuatan sambungan tertinggi sebesar 546,66 N/mm 2. Kata kunci: Las gesek, Pipa baja karbon rendah, Besi cor, Tekanan tempa, Tekanan gesek.
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
16
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Perbandingan Performansi Briket Sabut Kelapa Muda, Serbuk Gergaji dan Campurannya [ET 13] I A Eka Pertiwi Sari1), Yudhi Setiawan2), I G Kt Sukadana3), Wayan Nata Septiadi3) 1)
CSR Department, PT. Tirta Investama Aqua Mambal, Bali 80352 Email:
[email protected] 2) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Denpasar, Bali 80232 Email:
[email protected] 3) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected] ,
[email protected]
Abstrak Pengolahan sampah menjadi bahan bakar dalam bentuk briket dapat membantu mengurangi jumlah sampah buah kelapa muda dan limbah serbuk gergaji di daerah wisata Tanah Lot Bali. Pengujian performansi briket dibutuhkan untuk dapat memberikan rekomendasi jenis briket mana yang memiliki performansi terbaik. Rekomendasi jenis briket terbaik nantinya akan digunakan sebagai spesifikasi dasar pembuatan briket dan pembuatan hak paten dari briket yang diproduksi. Pengujian yang dilakukan adalah mencari nilai kalor briket menggunakan alat Bomb Calorimeter dan emisi gas pembakaran menggunakan alat Gas Chromatograph – Mass Selective (GC-MS). Jenis briket yang akan diuji adalah briket sabut kelapa muda kering, briket sabut kelapa muda basah, briket serbuk gergaji kayu, briket campuran sabut kelapa muda kering dan serbuk gergaji dengan perbandingan 3 : 1 dan briket campuran sabut kelapa muda basah dan serbuk gergaji dengan perbandingan 3 : 1. Semua jenis briket direkatkan menggunakan lem yang terbuat dari tepung tapioka. Komposisi lem dibuat sama untuk setiap jenis briket. Performansi rata-rata terbaik dihasilkan oleh briket campuran sabut kelapa muda kering dan serbuk gergaji dengan perbandingan 3 : 1. Dengan hasil yang diperoleh nilai kalor atas 3912,834 kal/gr, nilai kalor bawah 3488,634 kal/gr. Hasil kandungan emisi gas pembakaran 0,26% uap air, 1,36% karbon monoksida, 18,43% oksigen, 5,53% karbon dioksida dan 0,04% nitrogen oksida. Kata kunci: Performansi, Briket, Sabut kelapa muda
Analisis Komputasi Pengaruh Geometri Muka terhadap Koefisien Hambatan Aerodinamika pada Model Kendaraan [ET 14] Rustan Tarakka1), A. Syamsul Arifin P1), Yunus1) 1) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Hasanuddin Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea Makassar, 90245 Email:
[email protected] ,
[email protected]
Abstrak Secara umum, kendaraan yang bergerak dengan kecepatan tertentu akan mengalami hambatan aerodinamika yang dipengaruhi oleh faktor bentuk dan aliran udara yang bersentuhan secara langsung pada permukaan kendaraan. Hambatan aerodinamika disebabkan oleh adanya penurunan tekanan dan separasi aliran yang terjadi pada bagian belakang kendaran. Aliran udara yang bergerak secara teratur akan terpecah ketika terjadi separasi aliran sehingga menyebabkan terjadinya penurunan tekanan secara drastis dan akan menimbulkan hambatan aerodinamika. Pengembangan disain kendaraan merupakan salah satu upaya meminimalisir besarnya hambatan aerodinamika pada kendaraan. Konsep disain kendaraan dengan hambatan aerodinamika yang minimal akan mengoptimalkan engine power yang dihasilkan oleh kendaraan. Disain kendaraan dengan pola aliran fluida yang teratur di sekitar kendaraan akan memberikan efek positif terhadap hambatan aerodinamika pada kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan aerodinamika pada model kendaraan dengan sudut kemiringan pada bagian depan yang berbeda. Model uji yang digunakan pada penelitian ini adalah reversed Ahmed body dengan variasi sudut kemiringan pada bagian depan 25 0, 300, dan 350. Pendekatan komputasi menggunakan software CFD fluent 6.3 dengan model turbulensi k-epsilon standard. Kecepatan upstream diset pada kecepatan 13.9 m/s. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa koefisien hambatan aerodinamika terkecil adalah 1.7012 yang terjadi pada model kendaraan dengan sudut kemiringan pada bagian depan 300. Kata kunci: CFD, Geometri muka, Hambatan aerodinamika Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
17
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Crack Opening Evaluation due to One Single Overload on CCS [DM 09] Nafisah Arina Hidayati1) 1)
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono No.167, Malang 65145 Email:
[email protected]
Abstrak Banyak dilakukan penelitian mengenai bukaan retak akibat pembebanan berulang (cyclic). Dalam penelitian ini dikembangkan evaluasi bukaan retak akibat satu overload pada Center Crack Specimen (CCS). Pada pembebanan amplitudo bervariasi, perambatan retak bergantung pada pembebanan sebelumnya. Dalam pembebanan cyclic, retak dapat terbentuk dan merambat pada level tegangan yang jauh di bawah tegangan yield dimana terjadi pendistribusian kembali (relaksasi) tegangan sisa. Analisis perilaku bukaan retak akibat satu overload pada spesimen CCS dilakukan dengan pemodelan komputer berbasis elemen hingga. Pemodelan geometri adalah simetris dan menggunakan material bilinear kinematic hardening. Satu langkah overload dikenakan setelah beberapa rangkaian pembebanan cyclic dengan rasio tegangan sebesar R = -1. Kemudian dilanjutkan dengan pembebanan beramplitudo konstan sebesar Sa = -1 Mpa. Hasil menunjukkan bahwa perilaku perambatan retak dengan penambahan overload bergantung pada kondisi tegangan di sekitar ujung retak. Hal ini ditunjukkan dari perubahan level bukaan retak. Pemberian overload 185 Mpa menghasilkan tegangan tekan lebih rendah dan regangan sisa yang lebih kecil dibanding overload 210 Mpa. Bukaan retak lebih saling berhimpit yang berarti penghambatan retak lebih besar. Kata kunci: Bukaan retak, Satu overload, CCS, Tegangan sisa.
Kajian Eksperimental Pemanfaatan Panas Buang Kondensor Air Conditioning Sebagai Alternatif Penghasil Energi Listrik dengan Bantuan Generator Termoelektrik [ET 15] Sri Poernomo Sari, Pujang Setia, Trivani Achirudin, Bambang Suryawan
Abstrak Peningkatan konsumsi sumber energi fosil akan mengakibatkan semakin menipisnya cadangan minyak bumi. Berdasarkan hal tersebut sumber energi alternatif yang baru sangat dibutuhkan. Penggunaan peralatan air conditioning (AC) yang semakin meningkat akan menimbulkan dampak pemanasan global. Panas yang dikeluarkan dari kondensor terbuang ke udara dan belum dimanfaatkan. Termoelemen merupakan salah satu alternatif yang memanfaatkan energi panas untuk dikonversikan menjadi energi listrik dengan bantuan modul termoelektrik. Tujuan penelititan ini adalah mengkonversikan energi panas menjadi energi listrik sebagai alternatif penghasil energi listrik dengan bantuan generator termoelektrik dan menganalisis daya listrik yang dihasilkan dari panas buang kondensor air conditioning (AC) jenis split. Peralatan yang digunakan adalah kondensor AC jenis split dengan kapasitas 1 PK. Panas buang kondensor disalurkan melalui ducting dari bahan alumunium berdiameter 355 mm, panjang 100 mm dan 200 mm dengan ketebalan 1.2 mm. Generator termoelektrik jenis TEG12706 sebanyak 14 buah dirangkai seri. Sisi panas generator termoelektrik ditempelkan dengan ducting, sisi dingin dipasang heatsink dan fan untuk menjaga kestabilan temperatur. Pengujian ini dilakukan pada ducting tanpa isolasi dan dengan isolasi berbahan glasswool dengan ketebalan 2 mm dan 12 mm. Daya listrik yang dihasilkan melalui ducting 100 mm dan 200 mm tanpa isolasi adalah 0.0192 W, 0.0162 W sedangkan dengan isolasi glasswool tebal 2 mm adalah 0.0248 W dan 0.0188 W, dengan isolasi glasswool tebal 12 mm dihasilkan 0.039 W dan 0.0332 W. Selisih daya listrik dari perbedaan panjang ducting tanpa isolasi adalah 0.003 W, dengan isolasi glasswool tebal 2 mm adalah 0.006 W dan isolasi glasswool tebal 12 mm adalah 0.0058 W. Semakin pendek ukuran ducting maka dihasilkan daya listrik yang semakin besar. Kata kunci: Pemanasan global, Kondensor, Generator termoelektrik, Ducting, Daya listrik
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
18
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Pengembangan Bahan Cetakan Alternatif pada Proses Pembuatan Genta Untuk Meningkatkan Sifat Mekanik dan Struktur Mikro Paduan Perunggu [M 07] I Made Gatot Karohika, I Nym Gde Antara Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali Email:
[email protected]
Abstrak Proses pembuatan genta di Bali masih menggunakan metode investement casting yang sangat sederhana dan dipelajari secara turun temurun dengan bahan cetakan berupa tanah liat. Bahan cetakan tidak hanya berupa tanah liat saja, salah satu bahan cetakan alternatif yang bisa di gunakan adalah gypsum yang memiliki sifat mekanis yang hampir sama dengan tanah liat yaitu tahan pada temperatur tinggi. Pada penelitian ini bahan yang digunakan adalah bahan perunggu sebagai bahan dasar genta dengan bahan cetakan tanah liat serta gypsum. Pengujian dilakukan dengan alat uji impact dan struktur mikro yang gunanya untuk menganalisa patahan yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paduan perunggu yang menggunakan bahan cetakan tanah liat memiliki kekuatan impact 2,631 Nm /cm2, persentase shear lip 8.13%, dan ekspansi lateral 0.69 mm sedangkan paduan perunggu yang menggunakan bahan cetakan dari gypsum memiliki kekuatan impact 2,238 Nm /cm2 persentase shear lip 7,07%, dan ekspansi lateralnya 0.58 mm Kata kunci : Perunggu, Bahan cetakan, Kekuatan impact, Struktur mikro
Analisa Perhitungan Gaya pada Implant Broad Plate Narrow LC-DCP 10 Holes yang Tertanam di Tulang Kering Kaki Manusia [DM 10] Budi Luwar S1), Nur Husodo1), Sri Bangun Setyawati1), Rizki Krisnando2)
Rachmad Hidayat2)
1)
Progdi D3 Jurusan Teknik Mesin, ITS Kampus Keputih Sukolilo, Surabaya 60111 Email:
[email protected].,
[email protected] 2) Jurusan Teknik Mesin, Politeknik SAKTI, Surabaya Jl. Jemursari Sel. IV No.3 Surabaya Email:
[email protected]
Abstrak Pen sambung kaki atau yang biasa disebut implant dalam dunia kedokteran di gunakan sebagai penyambung antara dua bagian tulang yang patah. Teknologi implant sangat penting dalam dunia kedokteran. Implant membantu mempercepat regenerasi antar tulang yang patah dengan melekatkan bagian tulang yang patah dengan implant agar tersambung kembali menjadi satu. Selain itu implant digunakan supaya bagian tulang yang patah tidak mengalami pergeseran akibat gerak anatomi tubuh. bahan dari implant terbuat dari stainless steel 316L. Untuk mengetahui beban maksimal yang mampu di terima oleh implant, di lakukan pengujian bending dengan mesin Uji Universal “WOLPERT” Kap. 30 ton. Pemberian beban dilakukan terhadap implant (BROAD PLATE NARROW LC – DCP 10 HOLES). Posisi implant tertanam pada tulang kering kaki, sehingga sangat memungkinkan terjadinya gaya moment, shear, dan bending pada implant akibat dari berat tubuh manusia dan gerak anatominya. Dari hasil perhitungan didapat gaya yang terjadi pada implant tidak sebesar gaya bending pada saat pengujian benda material, dalam kasus tersebut material implant aman untuk digunakan Kata kunci: Implant, Tegangan, Gaya, Bending
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
19
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Pengembangan Model Total Biaya Sistem Produksi Pembuatan Kapal Layar Phinisi dengan Critical Path Metdhot (Cpm) [DM 11] Dirgahayu Lantara Universitas Muslim Indonesia, Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri , Makassar 9023. E-mail :
[email protected]
Abstrak Phinisi merupakan kapal layar yang diproduksi oleh Suku Bugis, Makassar di Sulawesi Selatan. Para pengrajin menggunakan cara yang bersifat tradisional dalam proses pembuatan kapal phinisi. Tujuan penelitian ini adalah melingkupi aspek sistem produksi yang berhubungan dengan perancangan produksi, dengan memanfaatkan dan atau menyusuaikan dengan sumber daya yang dimiliki para pengrajin pembuat kapal phinisi. Oleh karena itu, dalam proses pembuatan phinisi didapatkan waktu pembuatan, bahan baku, dan biaya-biaya yang digunakan dalam membuat satu unit kapal layar phinisi, yang pada akhirnya terakumulasi dalam total biaya. Subyek penelitian adalah 24 perusahaan dari 34 perusahaan yang berada di sentra pembuat kapal layar phinisi, Mereka melakukan pembuatan kapal layar phinisi dengan bobot yang sama, dengan menggunakan Critical Path Metdhot (CPM) dan perubahan aktivitas berdasarkan komponen, aktivitas awal 47, pengembangan aktivitas menjadi 176, kemudian untuk CPM, dengan 30 aktivitas. Waktu pengerjaan 181 hari atau 2353 jam, komponen yang digunakan sebanyak 43 komponen,dengan 16.486 item material termasuk didalamnya 21 komponen utama dengan 2004 item material, dengan total biaya Rp. 1.542.362.729,Keywords : Sistem produksi, Critical Path Metdhot ( CPM ) dan Total biaya.
Peningkatkan Pendapatan Kelompok Linggasana dan Denbantas dengan Mesin Pencacah Sampah Organik untuk Kompos [IPK 05] I Gede Putu Agus Suryawan1), I Gst. A. K. Diafari D. Hartawan2), Cok. Istri P. Kusuma Kencanawati3) 1,3)
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected], 2) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected]
Abstrak Alat pencacah sampah organik untuk bahan kompos telah di buat dalam perancangan elemen mesin, dengan beberapa kali modifikasi pisau potong telah dilakukan. Masyarakat Linggasana yang dekat dengan TPA (Tempat Pengolahan Akhir) Karangasem telah melakukan kegiatan pembuatan kompos, tetapi proses pembusukannya masih lama, hal ini disebabkan tidak ditambahkan aktuator dan belum dicacahnya bahan mentah kompos untuk mempercepat proses pembusukan. Begitu pula masyarakat Denbantas mempunyai permasalahan yang sama. Begitu banyak potensi yang dimiliki namun masih belum bisa dimanfaatkan dengan baik karena kurangnya pengetahuan yang dimiliki berkaitan dengan bidang-bidang tersebut. Tujuan pengabdian di Linggasana Desa Buana Giri dan Desa Denbantas adalah untuk memberdayakan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun potensi daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang perekonomian melalui pengembangan pengolahan sampah sisa rumah tangga dan pertanian untuk kompos. Secara umum pelaksanaan kegiatan pengabdian berjalan dengan baik. Hal ini tidak terlepas dari bantuan dan kerjasama anggota pelaksana, mahasiswa, kepala desa, seluruh aparat desa, serta warga desa. Kompos hasil produksi sudah dipasarkan ke hotel-hotel, industri pertanian dan rumah tangga. Kata kunci: Sampah, Mesin pencacah dan kompos
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
20
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Karakteristik Redaman Suara Komposit Polyester Berpenguat Serat Tapis Kelapa [M 08] I Made Astika1), I Gusti Komang Dwijana1) 1)
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected]
Abstrak Saat ini pertumbuhan sumber-sumber bising dan intensitas bising, baik di dalam maupun di luar ruangan sudah sangat tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui redaman suara dari komposit polyester yang diperkuat dengan serat tapis kelapa. Komposit dibuat dengan menggunakan serat tapis kelapa dengan matriks resin Unsaturated-Polyester (UPRs) jenis Yucalac 157 QBTN, campuran 1 % hardener jenis MEKPO (Methyl Ethyl Ketone Peroxide) dan perendaman serat dalam larutan alkali KMnO4. Metode produksi yang digunakan adalah metode pultrusion dengan orientasi serat acak. Variasi fraksi volume serat 20, 25 dan 30%, dan apanjang seart 5, 10 dan 15 mm dengan frekwensi inputan ≤ 1000 Hz. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak terdapat kecenderungan tertentu antara variasi panjang dan fraksi volume serat terhadap nilai koefisien serapan suara. Nilai tertinggi diperoleh pada komposit dengan komposisi panjang serat 10 mm dan fraksi volume serat 20% yaitu 0,550828. Nilai tersebut termasuk dalam kelas “Sound Absorption Coeffitient Class D (Extremely Absorbing)” dengan range 0.40 – 0.60 berdasarkan pada standar ISO 11654 : 1997. Kata Kunci : Komposit, Tapis kelapa, Redaman suara
Rancang Bangun Aplikasi Pendataan Member Restoran pada Ponsel Pintar Berbasis Android [IPK 06] I G.A.K. Diafari Djuni H.1, N.M.A.E.D. Wirastuti2, I M.A. Suyadnya3, A.A.K. Aditama4 1,2,3,
Jurusan Teknik Elektro Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362
[email protected],
[email protected],
[email protected] 4 Alumni jurusan Teknik Elektro Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected]
Abstrak Saat ini ponsel pintar (smartphone) dengan sistem operasi android sudah diimplementasikan dalam berbagai bidang, khususnya pada bidang teknologi komunikasi. Adanya ponsel pintar dengan sistem operasi android dapat digunakan untuk mendukung upaya kemudahan dalam melakukan pendataan pelanggan atau member, khususnya pendataan member restoran. Saat ini karyawan restoran masih menggunakan cara manual dengan menggunakan form pendataan dari kertas. Sehingga munculah masalah yaitu bagaimana membuat suatu aplikasi mobile android dengan memanfaatkan kode QR yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam melakukan pendataan member restoran. Aplikasi ini dikembangkan menggunakan sebuah tools dari MIT (Massachusetts Institute of Technology) yaitu App Inventor, dengan tools ini pemrograman dapat dilakukan seperti bermain puzzle dimana seorang programmer melakukan pemrograman dengan cara menyatukan blok-blok program yang telah disediakan pada App Inventor. Dengan adanya App Inventor ini dapat dibuat sebuah aplikasi pendataan member restoran dengan memanfaatkan kode QR sebagai media untuk mempermudah dalam proses pendataan sehingga pendataan member restoran dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien. Kata kunci: Pendataan member, App inventor, Android, Kode QR
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
21
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Pengujian Propagasi Gelombang Mikroelektromagnetik pada Komposit Epoxy Berpenguat Serat Ijuk [M 09] Nitya Santhiarsa1, Eko Marsyahyo2, Achmad Assad Sonief3, Pratikto4 1
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana, KampusBali-Indonesia 2 Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Nasional,Malang 3,4 Jurusan Teknik Mesin, Universitas Brawijaya, Malang Email:
[email protected] ,
[email protected]
Abstrak Perlakuan alkali pada serat ijuk untuk bahan penguat atau pengisi komposit bermatrik epoxy bertujuan untuk mengurangi lignin dan hemiselulosa sehingga kompatiblitas serat alam dengan bahan matrik polimer dapat ditingkatkan, namun pada sisi lain pengurangan lignin dan hemiselulosa mempengaruhi juga kadar kandungan kelompok fungsional yang terkandung dalam lignin dan hemiselulosa sehingga mempengaruhi sifat listrik dari serat, baik itu sifat resistivitas listrik maupun konstanta dielektrik. Perlakuan alkali menggunakan tiga macam larutan alkali yang memiliki perbedaan kuat basa yaitu NH 4OH, NaOH dan KOH. Variasi fraksi berat serat dilakukan pada proses pembuatan komposit dan uji yang dilakukan pada komposit adalah uji propagasi gelombang mikroelektromagnetik. .Berdasarkan hasil uji propagasi ini, dapat disebutkan komposit matrik epoxy berpenguat serat ijuk yang memiliki kemampuan pantul dan kemampuan serap radiasi gelombang mikroelektromagnetik paling tinggi adalah komposit dengan serat ijuk tanpa perlakuan dan fraksi berat 50 %.
Kata kunci : Perlakuan alkali, Serat ijuk, Uji propagasi
Perancangan Roket Berbahan Bakar Padat dengan Diameter 35mm [ET 16] I Nyoman Gede Paramarta1), Dewa Gede Angga Pranaditya2) 1)
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email :
[email protected] 2) Jurusan Teknik Mesin, Universutas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email :
[email protected]
Abstrak Roket adalah salah satu teknologi dirgantara yang harus didesain dengan baik dan benar, karena fungsi dari roket adalah sebagai wahana luar angkasa, peluru kendali atau kendaraan terbang yang dibuat untuk mencapai target (ketinggian atau jarak tempuh) tertentu. Dalam upaya untuk mendapatkan hasil roket yang baik, hal yang paling penting adalah kesesuaian rasio Klemmung (Kn) terhadap tekanan combustion chamber, agar mendapatkan gaya dorong roket yang cukup untuk mencapai ketinggian yang dituju atau diharapkan. Dari hasil pengujian, roket berbahan dasar resin fiber dengan diameter 35 mm dan panjang 587,75 mm didapatkan bahwa dengan rasio Klemmung (Kn) sebesar 471,0773 menghasilkan gaya dorong roket sebesar 12,43 newton dan ketinggian luncur sejauh 1568.16 meter
Kata Kunci : Rasio Klemmung, Gaya Dorong Roket, Ketinggian luncur
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
22
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Pengembangan Potensi Biogas Skala Rumah Tangga di Desa Ped-Nusa Penida [IPK 07] I Wayan Surata1), Tjokorda Gde Tirta Nindhia1) 1)
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected] Email:
[email protected]
Abstrak Beternak sapi mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai tenaga untuk membajak atau mengolah tanah, dan sebagai tabungan yang dapat dijual setiap saat. Kotoran ternak sapi sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal, padahal memiliki nilai ekonomi jika diolah menjadi biogas. Biogas merupakan Energi terbarukan yang dapat dihasilkan dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih sederhana dan sesuai untuk daerah pedesaan. Kotoran ternak dalam hal ini kotoran ternak sapi dapat diolah menjadi biogas, sebagai sumber energi baik untuk memasak maupun untuk penerangan. Potensi biogas di Nusa Penida cukup besar, mengingat hampir setiap keluarga dipastikan memelihara sapi, sehingga bahan baku biogas tersedia secara berkelanjutan. Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran hewan, limbah domestik, sampah organik yang biodegradable. Melihat potensi ini maka perlu diperkenalkan teknologi biogas yang sederhana agar masyarakat dapat mengolah kotoran ternaknya menjadi biogas sebelum dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Berdasarkan hasil analisis limbah 2 ekor ternak sapi dapat dikembangkan untuk menghasilkan biogas skala rumah tangga. Kata kunci: Digester, Biogas, Kotoran sapi, Pupuk organik
Sifat Kekerasan Lapisan Krom Baja St 60 pada Perlakuan Temperatur dan Tegangan dengan Proses Elektroplating [M 10] Ketut Suarsana Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 E-mail:
[email protected]
Abstrak Electroplating krom keras merupakan salah satu cara pelapisan logam secara listrik untuk menambah kekerasan permukaan, dan melindungi logam dari korosi. Dengan menggunakan temperatur dan tegangan yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kekerasan permukaan dan tahan terhadap korosi. Penelitian ini membahas tentang perubahan kekerasan lapisan krom keras pada baja St 60 melalui proses elektroplating krom keras dengan variasi temperatur dan tegangan listrik. Dengan menggunakan variasi temperatur 40 oC, 50 oC, 60 oC, dan 70oC dan variasi tegangan listrik sebesar 4 Volt, 6 Volt, 8 Volt, 10 Volt. Kedua variabel ini diamati pengaruhnya terhadap perubahan kekerasan lapisan krom keras pada baja St 60. Hasil penelitian bahwa temperatur dan tegangan listrik pada proses elektroplating krom keras berpengaruh terhadap perubahan nilai kekerasan lapisan krom keras pada baja St 60 (kekerasannya meningkat), dimana temperatur 70 0C dengan tegangan listrik 10 volt diadapat hasil yang paling keras sebesar 585.2805 Kg/mm 2. Hasil yang terendah didapat pada temperatur 40 0C dengan tegangan listrik 4 Volt sebesar 331.3379 Kg/mm2. Jadi kenaikan temperatur dan tegangan memberikan peningkatan terhadap sifat keras lapisan pada baja St.60 Kata kunci : Elektroplating, Kekerasan, Tegangan listrik, Temperatur
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
23
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Pack Carburizing Baja Karbon Rendah [M 11] Dewa Ngakan Ketut Putra Negara1), I Dewa Made Kirshna Muku2) 1,2,)
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran 80362 Bali Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanis khususnya kekerasan dan kekuatan tarik baja karbon rendah setelah dikarburasi menggunakan media karburasi (carburizer) campuran 80% arang bamboo dan 20% BaCo3 sebagai energizer. Penelitian dilakukan dengan memasukkan specimen uji ke dalam kotak pack carburizing yang telah berisi media karburasi, kemudian kotak pack carburizing dimasukkan ke dalam dapur pemanas dan dipanaskan sampai suhu 9500C. Pada suhu tersebut specimen ditahan selama 4 jam kemudian kotak baja dikeluarkan dari dapur pemanas. Specimen dikeluarkan dari kotak baja dan didinginkan di udara. Selanjutnya dilakukan pengujian kekerasan menggunakan Vikers Testing Machine. Sedangkan uji tarik dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Machine. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dikarburizing baja karbon rendah mengalami perubahan sifat mekanis. Kekerasan raw material sebesar 183,60 HV1 meningkat 100,68 % menjadi 368,46 HV1 setelah dikarburizing. Demikian juga kekuatan luluh dan kekuatan tarik yang semula 31,99 kg/mm2 dan 42,08 HV1 kg/mm2 meningkat secara berturut turut menjadi 48,94 kg/mm 2 dan 55,05 kg/mm2. Namun di sisi lain, terjadi penurunan elongasi yang semula 30,07 % menurun menjadi 7,6%. Kata kunci: Pack carburizing, Kekerasan, Kekuatan tarik, Media karburasi.
Kekuatan Tekan Komposit Serat Limbah Pisang dengan Matriks Epoksi sebagai Bahan Socket Prosthesis [M 12] Agustinus Purna Irawan1), I Wayan Sukania2) 1)
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara Jl. Letjen. S. Parmen No. 1 Jakarta 11440 Email:
[email protected] 2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara Jl. Letjen. S. Parmen No. 1 Jakarta 11440 Email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakteristik mekanik komposit serat pisang dengan matriks epoksi yang dikembangkan sebagai bahan socket prosthesis anggota gerak bawah atas lutut. Prototipe socket dari bahan komposit serat pisang dengan matriks epoksi dibuat dengan cara laminasi anyaman serat pisang kontinyu dengan fraksi volume serat (Vf) 20-30%. Proses laminasi dibantu dengan proses tekan dan divakum dengan tekanan -50 bar untuk menghilangkan void. Karakteristik mekanik diperoleh dengan pengujian tekan mengacu pada standard ASTM D695. Analisis morfologi menggunakan bantuan Scanning Electron Microscope (SEM). Berdasarkan hasil pengujian diperoleh kekuatan tekan sampel prototipe produk socket prosthesis sebesar 18.15 ± 2.5 MPa dengan regangan tekan sebesar 8.48 ± 1.61 %. Analisis morfologi dengan menggunakan SEM menunjukkan bahwa interface antara serat dan matriks cukup baik dan tidak terlihat adanya void. Hasil ini cukup baik sebagai dasar untuk pengembangan bahan socket prosthesis berbasis serat alam dengan fraksi volume serat yang berbeda. Kata kunci: Komposit serat pisang epoksi, Kekuatan tekan, Prosthesis
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
24
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Pengaruh Variasi Konsentrasi Arak Bali Terhadap Torsi, Daya dan Konsumsi Bahan Bakar Sepesifik Mesin Empat Langkah [ET 17] I Gusti Ketut Sukadana1) 1)
Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Badung-Bali a
[email protected]
Abstrak Meningkatnya populasi kendaraan bermotor akan berpengaruh terhadap meningkatnya pemakaian bahan bakar minyak. Keberadaan minyak bumi sekarang ini sangat terbatas dan tidak dapat diperbaharui. Oleh sebab itu dibutuhkan bahan bakar alternatif. Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan arak bali sebagai bahan bakar pengganti. Karena arak bali memiliki sifat fisik yang hampir sama dengan bahan bakar bensin, seperti mudah terbakar pada kondisi udara atmosfer. maka penulis melakukan penelitian bagaimakah pengaruh penggunaan Arak Bali terhadap Torsi, Daya dan kebutuhan bahan bakar sepesifik mesin Empat Langkah. Pengujian ini dilakukan pada mesin empat langkah dengan rasio kompresi 7,8 : 1, konsentrasi arak bali 81,2%, 88,7%, 93,4%, 95,6%, pengujian dilakukan pada variasi putaran mesin 1000 rpm, 1500 rpm, 2000 rpm, 2500 rpm dan 3000 rpm. Dari hasil penelitian didapat bahwa variasi konsentrasi arak bali dan putaran mesin pada rasio kompresi yang sama dapat meningkatkan performance yang dihasilkan dari mesin. Penggunaan bahan bakar arak Bali yang paling baik adalah arak bali dengan konsentrasi 88,7% dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar premium. Pada konsentrasi arak bali 88,7% torsi, daya yang dihasilkan lebih besar dan konsumsi bahan bakar spesifik lebih rendah dibandingkan bahan bakar premium. Kata kunci: Arak Bali, Konsentrasi, Mesin, Unjuk kerja.
Perancangan Rasio Sistem Transmisi dengan Progresi Geometri Bebas untuk Kendaraan Penggerak Roda Belakang [DM 12] I Gusti Agung Kade Suriadi1), AAIA. Sri Komaladewi1), I Ketut Adi Atmika1), 1)
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected],
[email protected]
Abstrak Gaya traksi yang terjadi pada bidang kontak roda penggerak dan jalan dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah: karakteristik torsi mesin, karakteristik kopling, rasio dan tingkat transmisi, rasio gardan, karakteristik propeller shaft, diameter efektif roda, karakteristik kontak roda dan jalan. Dari sekian banyak parameter yang mempengaruhi salah satu yang sangat besar pengaruhnya adalah rasio dan tingkat transmisi atau disebut rasio sistem transmisi. Besar kecilnya traksi untuk setiap tingkat gigi serta kecepatan kendaraan yang mampu dicapai dapat dikendalikan dengan mengatur atau merancang rasio dan jumlah tingkat kecepatan gigi transmisi, sehingga didapatkan kinerja traksi yang optimum. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengkaji kinerja traksi sistem transmisi kendaraan roda empat kondisi standar dengan penggerak roda belakang, memodifikasi/merancang sistem tersebut. Kemudian melakukan analisa kebutuhan gaya traksi yang diperlukan serta kemampuan traksi yang mampu dihasilkan sistem transmisi standar dan sistem transmisi hasil perancangan ketika melewati berbagai kondisi jalan. Metode penelitian yang dilakukan dimulai dengan pengujian/eksperimen, dimana pengujian dilakukan untuk menguji mesin kendaraan penggerak roda belakang pada chassis dinamometer untuk mendapatkan data besarnya daya di poros penggerak, torsi dan kecepatan yang mampu dihasilkan oleh kendaraan pada setiap interval kenaikan mesin pada tiap rasio gigi transmisi. Selanjutnya dari data-data yang terkumpul dilakukan modeling, simulasi, dan analisa dengan menggunakan sistem transmisi standar, sistem transmisi hasil perancangan dengan progresi geometri bebas terhadap kebutuhan traksi pada kendaraan ketika melintasi kondisi jalan tertentu. Sistem tranmsisi hasil rancangan menghasilkan traksi maksimum sebesar 12000 N sedangkan sistem transmisi standar sebesar 10500 N, dengan jarak antara kurva gigi yang berdekatan semakin dekat. Perancangan atau modifikasi ratio dengan 6 tingkat kecepatan menghasilkan kinerja traksi yang paling baik. Kata kunci: Gaya traksi, Rasio Gigi, Jumlah Tingkat Kecepatan, progresi geometri bebas. Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
25
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Karakteristik Traksi dengan Kontrol Rasio CVT Pada Kendaraan Mikro Hibrida [DM 13] I Ketut Adi Atmika1), I.D.G. Ary Subagia1) 1)
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected] ,
[email protected]
Abstrak Teknologi otomotif belakangan ini berkembang dengan pesat. Desain body, kinerja engine/traksi, kinerja kestabilan, effisiensi bahan bakar, dan effek polusi udara adalah bagian-bagian yang dikembangkan untuk mendapatkan produk yang unggul. Dalam beberapa hal-hal bagian-bagian yang dikembangkan tersebut berjalan secara terpisah. Perbaikan kinerja stabilitas arah dan mampu kendali kendaraan sudah dilakukan dengan menambahkan sistem kontrol pengereman. Sistem kontrol traksi/torsi roda penggerak dengan Continously Variable Transmission (CVT) pada kendaraan mikro hibrida akan dibahas disini. Pada prinsipnya sistem kontrol pengereman dan sistem kontrol traksi ini berpegangan pada setting point ratio slip pada kondisi pengereman/percepatan optimum. Makalah ini akan menjelaskan analisa stabilitas dari sistem kontrol torsi roda penggerak dengan CVT menggunakan simulasi komputer. Untuk proses simulasi dibuat model kendaraan hibrida secara lengkap dengan input kondisi dan parameter operasi dimana sistem itu bekerja, dengan setting point ratio slip () pada koefisien gesek yang optimum. Analisa stabilitas difokuskan pada perilaku gerakan belok kendaraan. Yaw respon akan dibandingkan dengan yaw ackermannya, untuk mendapatkan gambaran kinerja perilaku arah kendaraan. Respon kontrol traksi akan dibandingkan dengan respon kontrol pengereman. Hasil simulasi menunjukkan pada kecepatan yang cukup tinggi yaitu 100 km/jam sistem kontrol traksi dengan CVT masih bekerja dengan baik, sedangkan kontrol pengereman pada kecepatan diatas 60 km/jam kondisi kendaraan cenderung susah dikendalikan (oversteer). Kata kunci: Kinerja kestabilan, sistem kontrol traksi, CVT, ratio slip (), koefisien gesek longitudinal, yaw respon, yaw ackerman
Analisis Postur Operator Quality Control terhadap Resiko Musculoskeletal Disorders (Studi Kasus Visual Inspection Departemen Produksi PT. Widatra Bhakti) [IPK 08] Fu’ad Kautsar, Dayal Gustopo, Fuad Achmadi Program Pascasarjana Manajemen Industri / Teknik Industri Institut Teknologi Nasional Malang
Abstrak Keluhan Musculoskeletal disorders (MSDs) dapat meningkatkan biaya bagi perusahaan dan masyarakat secara umum, serta menjadi salah satu penyebab ketidakhadiran saat bekerja karena penyakit jangka panjang. Tahun 2014 terjadi 526.000 kasus MSDs di Inggris, jumlah tersebut meningkat dari tahun 2013 sebanyak 184.000 kasus MSDs. Pada periode 2013 – 2014, rata – rata sebanyak 15.9 hari kerja hilang untuk setiap kasus MSDs yang terjadi. Dalam upaya mengantisipasi potensi resiko MSDs tersebut perlu adanya usaha untuk menekan resiko MSDs. Pada penelitian ini dilakukan analisa postur operator Quality control terhadap resiko MSDs dengan Quick Exposure Check. Penelitian Eksplanatori (Confirmatory) dilakukan dengan jumlah sampel 24 operator Quality control, untuk menganalisa faktor resiko MSDs. Hasil penelitian menunjukkan postur tubuh operator quality control hanya berpengaruh signifikan terhadap potensi resiko Musculoskeletal Disorders pada bahu (signifikansi sebesar 0.018< 0.05) namun tidak berpengaruh pada Punggung, Leher dan Pergelangan tangan (signifikansi sebesar 0.643> 0.05). Kata Kunci : Musculoskeletal disorders, Postur operator quality control, Quick Exposure Check
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
26
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Pengaruh Alur Berbentuk Segi Empat pada Permukaan Silinder Terhadap Koefisien Drag dengan Variasi Jarak Antar Alur [ET 18] Si Putu Gede Gunawan Tista1), Wayan Nata Septiadi2), I Gede Agus Ari Wahyudi3) 1)
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected] 2) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran,Bali 80362 Email:
[email protected]
Abstrak Banyak peralatan yang menggunakan silinder dalam aplikasi engineering, seperti cerobong asap, tiang penyangga jembatan dan sebagainya. Peralatan-peralatan ini mengalami drag akibat adanya hembusan udara yang mengalir melaluinya. Adanya drag akan menyebabkan kekuatan konstruksi peralatan tersebut berkurang. Salah satu upaya untuk mengurangi drag adalah dengan membuat alur berbentuk segi empat pada permukaan silinder. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh alur berbentuk segi empat pada permukaan silinder terhadap koefisien drag dengan variasi jarak antar alur. Penelitian ini dilakukan pada wind tunnel yang terdiri dari blower, pipa pitot, U manometer, inclined manometer, neraca digital, silinder. Silinder diletakkan vertikal dengan variasi jarak antar alur 30 mm, 40 mm dan 50 mm. Lebar alur 3 mm dan dalamnya 2 mm. Bilangan Reynolds berdasarkan diameter silinder D = 60 mm adalah Re = 3,64 x 104. Distribusi tekanan diperoleh dengan mengukur tekanan permukaan silinder pada 36 titik dengan interval 10 o . Pengukuran gaya drag diperoleh dengan menggunakan neraca digital yaitu dengan mencatat besarnya massa , lalu mengalikan dengan gravitasi didapat gaya drag. Hasil penelitian menunjukkan, penurunan drag terbesar terjadi pada jarak antar alur 50 mm dengan nilai CD =0,33175, besarnya penurunan yaitu 29,86% dibandingkan silinder tanpa alur. Kata kunci: Silinder beralur segi empat, Jarak antar alur, Koefisien drag
Pengembangan Indentation Size Effect (ISE) dalam Penentuan Koefisien Pengerasan Regang Baja [M 13] I Nyoman Budiarsa1) 1)
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected]
Abstrak Hubungan antara sifat material konstitutif dengan indentasi kekerasan (Hardness Indentation) termasuk ISE (Indentation Size Effect) telah dikembangkan dan dievaluasi dengan indentasi Vickers, hal Ini akan menjadi alat yang berguna dalam mengevaluasi kelayakan penggunaan nilai kekerasan dalam memprediksi parameter bahan konstitutif dengan mengacu pada syarat akurasi pada rentang semua potensi bahan. ISE dapat konsisten diukur dan dapat berpotensi dihubungkan dengan H/E rasio. Skala ISE dari sampel yang diuji menunjukkan pengulangan yang konsisten dan berhubungan kuat dengan sifat material secara signifikan. Hal Ini berpotensi memberikan set data eksperimen yang mencerminkan sifat material yang terkait dengan ketegangan gradien dan kerapatan dislokasi selama proses indentasi Konsep untuk menggunakan data ukuran indentasi Vickers telah dikembangkan untuk meningkatkan akurasi sifat invers pemodelan berdasarkan kekerasan menggunakan baja sebagai sistem bahan. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada ISE signifikan dalam tes kekerasan Vickers dimana skala dan reliabilitas ISE dianalisis dengan fitting data mengikuti Power law and proportional resistance model Sebuah konsep baru menggunakan data ISE untuk memperkirakan Koefisien Pengerasan Regang (n) nilai-nilai dari baja telah dievaluasi dan menunjukkan hasil yang baik untuk mempersempit kisaran sifat material yang diprediksi berdasarkan nilai-nilai kekerasan. . Kata kunci: ISE, H/E rasio, Koefisien Pengerasan Regang (n)
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
27
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Pemanfaatan Energy Recovery pada Destilasi Air Energy Surya [ET 19] I Gusti Ketut Puja1), FA Rusdi Sambada1) 1) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Sanata Dharma Kampus III Paingan Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta Email:
[email protected]
Abstrak Permasalahan yang ada pada destilasi air energi surya saat ini adalah masih rendahnya efisiensi yang dihasilkan. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada rendahnya efisiensi adalah konsentrasi uap yang berlebih di dalam alat destilasi pada saat proses penguapan air. Penggunaan kondensor pasif merupakan salah satu cara yang efektif dan efisien untuk mengatasi masalah konsentrasi uap air berlebih ini. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki perbedaan unjuk kerja alat destilasi energi surya dengan penambahan system energy recovery dan alat destilasi energi surya konvensional. Alat destilasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tangki air terkontaminasi, destilator dan tangki penyimpanan air hasil destilasi. Destilator berukuran panjang 1,125 meter dan lebar 1 meter Destilator yang digunakan sebanyak tiga buah, dua destilator masing-masing dilengkapi kondensor pasif dengan energy recovery satu tingkat dan dua tingkat, dan satu destilator tanpa kondensor (konvensional). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada alat destilasi menggunakan kondensor pasif dan energy recovery satu tingkat menghasilkan efisiensi teoritis lebih baik hanya pada variasi ketinggian 29 mm bila dibandingkan dengan alat destilasi menggunakan kondensor pasif dan energy recovery dua tingkat. Dari hasil yang diperoleh dari alat destilasi menggunakan kondensor pasif dan energy recovery satu tingkat lebih baik pada variasi 17 mm dan 29 mm yakni 2,10 kg/m2 dan 1,74 kg/m2 bila dibandingkan dengan alat destilasi menggunakan kondensor pasif dan energy recovery dua tingkat Namun pada ketinggian 12 mm pada alat destilasi air energi surya dengan kondensor pasif dan energy recovery satu tingkat menghasilkan air yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan dua variasi lainnya dan alat destilasi air energi surya menggunakan kondensor pasif dan energy recovery dua tingkat. Kata kunci: Destilasi energy surya, Energy recovery, Kondensor pasif
Evaluasi Sudut Semprot Minyak Kelapa pada Ujung Nosel dengan Pemanasan Awal Berbentuk Straight [ET 20] I Ketut Gede Wirawan1), Made Sucipta1), I Putu Agus Arisudana2) 1)Jurusan
Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected] m.sucipta@gmail,com
[email protected]
Abstrak Masyarakat Indonesia saat ini telah menggunakan minyak kelapa sebagai bahan bakar alternatif. Negara ini memiliki lahan tanaman kelapa sekitar 3,82 juta hektar, dimana 97% dari total luas areal tersebut merupakan perkebunan rakyat. Hal inilah yang menjadikan ketersediaan minyak kelapa sangat berlimpah, sehingga mampu diaplikasikan pada banyak hal, salah satunya adalah pada bidang penelitian bahan bakar. Apabila minyak kelapa ini dijadikan bahan bakar, salah satu parameter yang harus diketahui adalah sudut semprot. Saat mengevaluasi sudut semprot, pemanasan awal diberikan ke nosel dengan luas bidang pemanasan 78.57 mm 2 dan berbentuk lurus (straight). Hasil evaluasi sudut semprot yang diperoleh ketika suhu pemanas awal minyak kelapa mencapai 100oC dan tekanan 6 bar adalah terbentuknya sudut semprot sebesar 17 o. Pada tekanan yang sama apabila dibandingkan dengan minyak kerosine tanpa pemanasan awal, maka sudut semprot yang terbentuk sebesar 20 o. Kata kunci : Minyak kelapa, Pemanasan awal, Sudut semprot
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
28
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Pengaruh Korosi Air Laut pada Kekuatan Tarik Sambungan Las Kombinasi Stainless Steel 304-201 [M 14] Tjokorda Gde Tirta Nindhia Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Jimbaran, Bali, 80364 Fax:0361-8953472 Email:
[email protected]
Abstrak Instalasi konstruksi yang dibangun dengan bahan stainless steel merupakan pilihan pertama dari daftar lis yang akan digunakan untuk konstruksi dekat laut. Dengan ditemukannya teknologi tungsten inert gas (TIG) belakangan ini maka kontruksi dengan bahan stainles steel dapat direalisasikan. Dalam beberapa kasus sampungan las stainless steel dilakukan dengan menyambung dengan stainless steel dari jenis yang berbeda tanpa peduli dengan kekuatan yang dihasilkan khusunya jika mengalami korosi dalam hal ini korosi akibat air laut. Dalam penelitian ini kekuatan tarik sambungan kombinasi stainles steel dari jenis 304- 201 diuji dan dibandingkan dengan sambungan sejenis dari jenis 304-304 dan 201-201 Pengerauh korosi air laut terhadap kekuatan tarik sambungan stainless steel tersebut juga diteliti. Penelitian menemukan bahwa kekuatan tarik paling tinggi dimiliki oleh sambungan sejenis 304-304 diikuti oleh samnbungan kombinasi 304-201 dan yang terendah adalah sambungan 201-201. Pengaruh korosi airlaut diketahui menurunkan kekuatan dari semua jenis sambungan Kata Kunci : Stainless steel, Las, Air laut, Korosi, Kekuatan tarik
Pengujian Unjuk Kerja Kincir Air Sudu Lurus sebagai Penggerak Pompa Torak [ET 21] I Wyn Rama Wijaya, I Gst Ketut Sukadana, Wayan Nata Septiadi Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana, Jimbaran, Bali, 80361 Email:
[email protected]
Abstrak Kurangnya suplai air bersih bagi masyarakat di daerah dataran tinggi dan pedesaan yang tidak terjangkau oleh air PDAM mengharuskan masyarakat memanfaatkan air dari sumber air terdekat. Permasalahan kurangnya suplai air bersih ini diatasi dengan membangun sistim pompa kincir sebagai mekanisme pengangkutan air bersih dari sumber. Kincir air merupakan salah satu mesin konversi energi yang merubah energi potensial pada air menjadi energi mekanis berupa gerak putar yang selanjutnya dipakai untuk menggerakkan pompa torak. Pengujian unjuk kerja hasil rancangan sebuah kincir air sangat diperlukan untuk mengetahui unjuk kerja nyata kincir air tersebut terhadap beban kerja dan daya air yang digunakan. Pengujian akan dilakukan dengan memvariasikan bukaan katup pipa pesat untuk mengetahui daya air dan daya kincir air melalui pengujian gaya kincir air, putaran tanpa beban dan putaran berbeban. Setelah serangkaian pengujian dan analisa dilakukan didapat hasil bahwa semakin besar debit air pipa pesat maka daya air, daya kincir dan efisiensi pompa kincir akan cenderung meningkat. Sesuai hasil pengujian dan analisa dapat diambil kesimpulan bahwa unjuk kerja terbaik dari sistim pompa kincir ini berada pada bukaan katup pipa pesat. Kata kunci : Unjuk Kerja Kincir, Daya Air, Daya Kincir, Efisiensi.
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
29
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Kekuatan Tarik dan Kekuatan Lentur Komposit Epoxy Berpenguat Serat Sisal pada Fraksi Volume yang Berbeda [M 15] I Putu Lokantara1), I Wayan Surata1), NPG Suardana1), Ade Putra Arimbawa1) 1)
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi fraksi volume serat sisal terhadap kekuatan tarik dan kekuatan lentur komposit dengan matrik epoxy berpenguat serat sisal yang disusun secara acak. Pada penelitian ini matrik yang digunakan adalah epoxy resin dengan fraksi volume serat sisal 15%, 20%, 25% diberi perlakuan kimia 5% NaOH selama 2 jam. Serat sisal dipotong dengan ukuran 3 cm yang disusun secara acak. Komposit dibuat dengan teknik press hand lay-up dengan menggunakan cetakan terbuat dari kaca. Spesimen diuji sesuai standar uji tarik ASTM D 3039 dan uji lentur yaitu ASTM D-790-03. Hasil dari penelitian uji tarik yang dilakukan, nilai tegangan tarik tertinggi didapat pada fraksi volume 25% yang memiliki nilai sebesar 19,774 MPa. Tegangan tarik terendah terdapat pada fraksi volume 20% yaitu 14,853 MPa. Hasil penelitian uji lentur yang dilakukan nilai tegangan lentur tertinggi terdapat pada fraksi volume 25% yang memiliki nilai tegangan lentur sebesar 88,48 MPa Nilai tegangan lentur terendah terdapat pada fraksi volume serat 15% yang memiliki nilai tegangan lentur sebesar 45,27 MPa
Kata kunci: Serat sisal, Kekuatan tarik, Kekuatan lentur, Fraksi volume serat
Pengaruh Penempatan Sirip Berbentuk Segitiga yang Dipasang secara Aligned dan Staggered terhadap Performansi Kolektor Surya Pelat Datar [ET 22] Ketut Astawa, I Nengah Suarnadwipa Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 email:
[email protected]
Abstrak Energi surya adalah jenis energi terbarukan yang umum digunakan karena ketersediaannya yang sangat besar. Teknologi pengolah energi surya, salah satunya adalah kolektor surya. Kolektor surya pada umumnya, menggunakan laju aliran massa udara yang secara parallel melewati pelat penyerap. Udara yang masuk inlet akan melewati pelat penyerap dan langsung keluar melalui outlet. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan pengaruh penempatan sirip berbentuk segitiga yang dipasang secara aligned yang mengarah ke atas pada bagian atas pelat penyerap dan staggered yang mengarah ke bawah pada bagian bawah dari pelat penyerap sehingga akan terjadi aliran udara secara turbulen di dalam kolektor dan dengan penambahan sirip segitiga ini juga dapat memperluas daerah penyerapan panas pada pelat penyerap kolektor surya yang secara langsung memperluas permukaan perpindahan panas dari pelat penyerap ke fluida kerja yang nantinya diharapkan mampu menghasilkan temperatur keluar kolektor yang lebih tinggi dan meningkatkan performansi kolektor surya pelat datar. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen, sebagai variable bebas dalam penelitian ini adalah intensitas radiasi matahari dan variabel terikatnya adalah energi berguna dan efisiensi kolektor surya pelat datar. Dari hasil pembahasan penempatan sirip berbentuk segitiga pada kolektor surya pelat datar yang dipasang secara staggered menghasilkan energi berguna dan efisiensi yang lebih besar dibandingkan dengan kolektor surya yang dipasang secara aligned. Dilihat dari rata-rata hariannya energi berguna untuk kolektor bersirip aligned adalah 153.01 Watt dan untuk kolektor bersirip staggered sebesar 157.42 Watt, sedangkan untuk efesiensinya pada kolektor surya bersirip aligned adalah 37.94% dan untuk kolektor bersirip staggered 42.12 %. Kata kunci : Performansi kolektor surya pelat datar, Sirip segitiga aligned, Sirip segitiga staggered
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
30
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Simulation of Integrated Double Pendulum with MATLAB/Simulink and Solidworks Softwares [DM 14] I Wayan Widhiada Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected]
Abstrak Abstrak Paper ini menunjukkan pemodelan dan simulasi gerakan dinamik dari system double pendulum. Double pendulum merupakan dua buah lengan yang dihubungkan dengan dua buah join rotasi. Model pendulum ini dirancang dengan menggunakan integrasi dua buah software masing-masing MATLAB/Simulink dan Solidworks. Pendekatan model dilakukan dengan mentransfer model 3D ke dalam physical model (xml file). Pendekatan pemodelan matematika dilakukan dengan Graphical metod. Sinyal keluaran yang dihasilkan dari gerakan dinamik double pendulum tersebut berupa perpindahan posisi sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut. Kata kunci: Double pendulum, Metode graphical, Gerakan dynamik
Mekanisasi Kemudi Empat Roda (4ws) Pendukung Transportasi Pariwisata [IPK 09] I.D.G Ary Subagia, NPG. Suardana, IM. Dwi Budiana, Dea Indrawan 1)
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected]
Abstrak Makalah ini menyajikan keuntungan mekanisme sistem kemudi empat roda (4WS) sebagai pendukung transportasi pariwisata di Bali. Sistem kemudi dengan mekanisme roda empat (4WS) adalah sebuah konsep baru untuk mengontrol perilaku yawing kendaraan saat memutar arah dengan mekanisme keempat roda kendaraan dapat beralih ke arah yang sama atau berlawanan arah. Dalam penelitian ini, model simulasi untuk menganalisis perilaku dinamik dari kendaraan dilakukan, dan kecepatan (yaitu 10 km/jam hingga di atas 80 km/jam), sudut roda depan (yaitu 5 deg, 15 deg, dan 25 deg ) dan geometri kendaraan mini bus telah digunakan sebagai masukan simulasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki efektivitas dari sistem 4WS dalam mengendalikan gerakan yawing kendaraan pada setiap variasi kecepatan dan sudut roda depan berubah. Sebagai hasil simulasi diperoleh, sudut steer roda belakang sangat dipengaruhi oleh perilaku pada sudut slip roda. Hal itu dipengaruhi oleh kontrol traksi mengurangi slip roda, maka kendaraan bergerak stabil pada lintasan mereka. Selain itu, nilai yaw menurut kontrol traksi adalah di bawah yaw netral kendaraan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa 4WS berpotensi meminimalkan lintasan gerak kendaraan saat belok atau parkir. Kata kunci: Sistem Kemudi empat roda, Sudut Belok, Transportasi, Yawing,
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
31
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Analisis Koefisien Absorpsi Bunyi pada Komposit Penguat Serat Alam dengan Menggunakan Alat Uji Tabung Impedansi 2 Microphone [M 16] Cok Istri Putri Kusuma Kencanawati, I Ketut Gede Sugita, I Gusti Ngurah Priambadi Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana, Bali-Indonesia Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 E-mail:
[email protected]
Abstrak Perambatannya gelombang bunyi dapat direduksi dengan menggunakan suatu medium yang memiliki sifat kedap suara, sehingga energi yang ditransmisikan akan mampu dikurangi/dihambat oleh medium tersebut. Salah satu metode yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kemampuan peredaman (koefisien absorpsi) suatu medium terhadap gelombang bunyi yang datang dengan menggunakan Tabung Impedansi 2 Microphone. Nilai koefisien absorpsi suatu bahan berkisar antara 0 sampai dengan 1, suatu bahan bila harga koefisien ini besar (> 0.2), maka material akan disebut sebagai bahan penyerap suara. Sebaliknya bila koefisien ini kecil (< 0.2), maka akan disebut bahan pemantul. Sedangkan sebagai mediumnya adalah komposite. Mengingat dalam perkembangan ilmu bahan saat ini banyak di gunakan komposit dengan penguat serat alam, dan salah satu sifat yang dikaji adalah sifat akustiknya.Kajian ini lebih menitik beratkan sifat akustik komposite berpenguat serat alam, mengingat selama ini banyak serat alam yang terbuang percuma menjadi limbahsehingga mencemari lingkungan. Jenisjenis serat alam yang digunakan sebagai penguat antara lain : serat serabut kelapa, serat jerami, serat batang pisang, serat nenas, serat kapuk dan serat batang kelapa sawit, sedangkan frekuensi pengukuran koefisien absorpsi terhadap medium ini berkisar anatra 125 Hz sampai dengan 4000Hz, dengan ketebalan spesiemn uji antar 2 mm sampai dengan 4 mm dengan menggunakan metode pengujian Tabung impedansi 2 mikrophone, sesuai dengan standart ISO 10534 – 2 dan ASTM E1050 – 0. Dalam kajian ini diperoleh kesimpulan bahwa pada frekuensi rendah koefisien absorpsi bahan cukup tinggi antara 0,4 sampai dengan 0,6 dan kemampuan serap bunyi ini akan menurun dengan meningkatnya frekuensi, sedangkan pengaruh ketebalan bahan juga mempengaruhi sifat akustiknya.
Kata Kunci : Komposit, Serat alam, Koefisien absorpsi, Tabung Impedansi
Pengaruh Volume Tabung Udara terhadap Performansi Pompa [ET 23] Made Suarda1), A.A. Adhi Suryawan1), Made Sucipta1), I G.A. Indra Setiawan1) 1)
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected]
Abstrak Pompa sentrifugal akan bekerja optimal apabila seluruh komponen sistem pompa direncanakan dengan baik dan benar. Salah satu komponen yang berpengaruh terhadap performansi pompa adalah tabung udara. Mengingat tabung udara mempengaruhi performansi pompa, maka perlu dilakukan suatu penelitian untuk mendapatkan volume tabung udara yang paling optimal untuk digunakan. Penelitian ini membandingkan performansi pompa sentrifugal tanpa menggunakan tabung udara dengan yang menggunakan tabung udara. Variasi volume yang digunakan adalah 500 ml, 1000 ml, 1500 ml, 2000 ml dan 2500 ml. Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan tabung udara berpengaruh terhadap unjuk kerja pompa sentrifugal. Semakin besar volume tabung udara performansi pompa yang dihasilkan semakin baik. Kata kunci: Pompa air, Tabung udara, Performansi pompa
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
32
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Karakteristik Pendinginan Evaporatif Menggunakan Cooling Pads [ET 24] I Gusti Ngurah Putu Tenaya1), Ainul Ghurri1), I Gede Purwata1). 1) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Badung – Bali 80361 Telp/Faks: 0361-703321
[email protected]
Abstrak Evaporative cooler merupakan alat yang bekerja dengan proses evaporative cooling. Dimana evaporative cooling merupakan proses pendinginan yang terjadi karena penguapan pada permukaan bebas dimana terjadi kontak langsung antara udara dengan air. Cooling pads digunakan sebagai media perpindahan panas dan untuk meningkatkan bidang kontak antara udara dan air. Dalam penelitian ini spon atau busa digunakan sebagai pads. Pengujian dilakukan untuk mengetahui karakteristik evaporative cooler, yang meliputi penurunan temperatur bola kering udara, efektivitas pendinginan, kapasitas pendinginan dan energy efficiency ratio (EER). Variabel yang digunakan adalah temperatur air dengan suhu 15 ± 1 oC, 20 ± 1 oC, 25 ± 1 oC dan debit air yaitu 14,76 lt/mnt, 22,96 lt/mnt, 32,8 lt/mnt. Pads dari spon disusun secara paralel dengan ukuran panjang 15 cm, 25 cm, 35 cm, 45 cm, 55 cm. Dari penelitian didapat pada temperatur air dengan suhu paling rendah menghasilkan penurunan temperatur bola kering udara, efektivitas pendinginan, kapasitas pendinginan dan EER yang tinggi. Semakin besar debit air yang digunakan menghasilkan penurunan temperatur bola kering udara, efektivitas pendinginan, kapasitas pendinginan, dan EER yang tinggi. Kata kunci : Evaporasi, Pendinginan, Suhu, Pads.
Studi Dendrite Arm Spacing (Das) dan Porositas pada Pengecoran Perunggu 20% Sn sebagai Bahan Gamelan [M 17] I Ketut Gede Sugita1), Ketut Astawa1), I.G.N. Priambadi1) 1
Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana, Bali-Indonesia Email:
[email protected]
Abstrak Pembuatan gamelan sangat bertumpu pada proses pengecoran. Proses pembekuan (solidification) merupakan bagian yang terpenting dalam proses pengecoran. Perbedaan laju solidifikasi menghasilkan karateristik hasil coran yang berbeda, seperti bentuk struktur mikro.bentuk dendrite dan porositas yang terjadi. Penelitian ini dirancang untuk mengkaji variasi laju solidifikasi pada proses pengecoran perunggu konvensional sebagai bahan gamelan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi dendrite arm spacing (DAS) terhadap karateristik akustik perunggu. Komposisi perunggu yang dipilih adalah Cu–20Sn karena paduan ini sering digunakan sebagai bahan gamelan, Variasi laju solidifikasi didesain dengan memvariasikan temperatur cetakan dan temperatur tuang. Temperatur tuang yang dipilih yaitu temperatur, 1000⁰C, 1100⁰C, 1200⁰C. Hasil pelitian menunjukkan bahwa peningkatan temperatur tuang berpengaruh pada penurunan laju pembekuan yang berdampak pada semakin lama waktu pembekuan. Perbedaan laju pembekuan berpengaruh pada bentuk struktur mikro dan bentuk dendrite yang terbentuk. Laju pembekuan juga berpengaruh pada densitas dan porositas hasil coran. Kata kunci: Struktur mikro, Dendrite, Solidification
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
33
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Solar Energy Electric 10kw With “Sliver 3000” And Changeover Switch Based Plc Festo And Green Power Gas Generator Set With Grid Line Lpg Fuel [ET 25] Suprapto Widodo1), Nurman2), M. Syahruddin3) Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan Kampus USU, Medan 20155 Email:
[email protected] 2) Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan Email:
[email protected] 3) Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Medan Email:
[email protected]
Abstract This paper present about solar energy electric with the capacity 10kW, 3x220V, 50Hz with “Sliver 3000” and change over switch based PLC (Programmable Logic Controller) Festo. This capacity is assumed enough for many household, home industry, polyclinic, office, school etc. This is one of standard R-3 power grid line in Indonesia. In this case that solar panel is used “Sliver 3000” type because use less silicon, more efficient, flexible, transparent, bifacial, thin. This system is build with charge controller utility to battery bank and from battery bank 1800Ah to 3-phase inverter. The 3-phase inverter is useful to convert DC to 3-phase AC voltage. 3-phase inverter used is consisting of six units of IGBT (Insulated Gate Bipolar Transistor) components. The output of 3-phase inverter is pure sin wave that is connected to input 3-phase stabilizer, and the output of 3-phase stabilizer is to lead to the loads. The output voltage of 3-phase stabilizer 14kVA is detected and to be input to PLC Festo, because PLC to control change over-switch that the function as actuator with 5 second setting time, at first time the load supplied by solar energy electric, electric from PGL (Public Grid Line) 10kVA or the electric from green power gas generator set 14kVA with LPG line (Liquid Petrol Gas) as fuel. The alternative is ordered according with sequence of operation cost. The result of research, the output voltage from stabilizer 219.67V, this is phase to neutral voltage, the input voltage of charge controller 56.5V, the input voltage of inverter 47.85V, the output voltage of inverter 214V, electric current to the load 26,3A. If the output voltage of stabilizer 14kVA less than or equal 190V, so the PLC will actuate change over switch as the actuator to active to PGL power or to LPG fuel line generator 14kVA set power. Key words: sliver 3000, inverter, changeover switch, actuator, charge controller, LPG
Analisa Cost Down Time Komponen Kritis Mesin Pembersih Gallon Pt. X Menggunakan Metide Rcm [DM 15] Ida Bagus Gde Ardhikayana Jurusan Teknik Mesin, Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar, Bali 80362 Email :
[email protected]
Abstrak Industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dewasa ini semakin berkembang. Meningkatnya permintaan dari konsumen berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah produsen serta pelaku industri AMDK. Salah satu pelaku industry AMDK ini adalah PT.X, yang mana memiliki beberapa produk AMDK, salah satunya berupa produk AMDK ukuran 5 gallon, atau 19 liter. Sistem produksi returnable dilakukan pada proses pengemasan AMDK gallon ini. Dalam proses tersebut digunakan system mesin pencucian yang mana digunakan secara kontinyu sehingga tidak dapat dielakkan, terdapat penurunan performa signifikan. Hal ini dialami pula oleh PT.X sehingga mengakibatkan cost downtime atau kerugian signifikan pada perusahaan. Untuk menjaga agar mesin produksi tetap berjalan sebagaimana mestinya maka digunakanlah sistem manajemen pemeliharaan (maintenance) mesin produksi. Perawatan peralatan mesin yang mempunyai tingkat kekritisan yang tinggi m emerlukan perhatian khusus karena peralatan mesin tentunya sangat berpengaruh terhadap kelancaran pro duksi. Dalam mencapai tingkat keberhasilan maksimal dalam proses maintenance tersebut, dibutuhkan metode yang tepat dalam pelaksanaannya. Kata Kunci : AMDK, Maintenance, Cost downtime
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
34
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Penanganan dan Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit [IPK 09] Bayu Nurcahya Program Pasca Sarjana Teknik Mesin, Universitas Udayana Jl. PB Sudirman,Denpasar-Bali Email:
[email protected]
Abstrak Limbah cair Rumah Sakit banyak mengandung virus, kuman, maupun bahan yang berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat, sehingga perlu dilakukan penanganan dan pengelolaan yang baik agar penyakit dapat dicegah, tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungannya. Sebagian besar Rumah Sakit tidak mempunyai pengolahan limbah sehingga limbah cair yang akan dibuang ke badan air atau lingkungan harus memenuhi persyaratan baku mutu sesuai Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor Kep-58/MENLH/12/1995 atau Peraturan daerah lainnya. Dalam pengelolaan limbah rumah sakit diperlukan rencana yang meliputi upaya meminimalisasi limbah cair melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang mampu mereduksi kadar pencemar ke taraf baku mutu sehingga menjamin kelestarian fungsi ekosistem. Salah satu pengolahan limbah yang digunakan adalah IPAL Sistem Biofilter yaitu prosesnya memanfaatkan bakteri untuk menguraikan polutan dan zat-zat organik dalam air limbah. System Biofilter dalam pengolahannya menurunkan konsentrasi Biochemical Oxygen Demand, Chemical Oxygen Demand, Total Suspendid Solid sesuai standar yang berlaku. Kata kunci : Limbah cair, Rumah sakit, Pengolahan limbah
Karakterisasi Kinerja Pipa Kalor Bertingkat dengan Wick Screen Mesh untuk Pendingin CPU [ET 26] Wayan Nata Septiadi1, I Gede Putu Agus Suryawan1, I Ketut Gede Wirawan1, I Komang Jana Mujaya2, Mochamad Rizal Sugiono2, Putu Wardana2 1)
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Badung-Bali 2) Mahasiswa Program Sarjana Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Badung-Bali Email:
[email protected]
Abstrak Perkembangan teknologi komputerisasi memberi dampak pada tingginya fluks kalor yang dihasilkan. Tingginya fluks kalor ini mengakibatkan pendingin konvensional kurang mampu untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga teknologi pendingin mulai mengarah ke sistem khususnya pipa kalor. Akibat kinerja pipa kalor yang cukup baik mengakibatkan tingginya temperatur yang terbuang pada bagian kondensor yakni mencapai 50 oC sampai dengan 60oC. Hal ini berdampak pada rusaknya komponen lain di sekitar Central Processing Unit (CPU). Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan perancangan pipa kalor bertingkat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menurunkan temperatur pada bagian kondensor yang terbuang ke lingkungan di sekitar CPU. Pipa kalor bertingkat dirancang menggunakan pipa tembaga dengan panjang total 80 mm, dengan diameter pipa besar 25,4 mm dan diameter pipa kecil 19,05 mm. Pipa kalor dibagian bawah dilengkapi dengan plat datar tembaga berukuran 40 x 40 mm² tebal 5 mm sebagai area penyerap kalor (evaporator) dari sumber kalor dan diujungnya dilengkapi plat datar tembaga yang berdiameter 35 mm tebal 5 mm sebagai penyerapan kalor berikutnya, pada ujung pipa kalor yang lain dilengkapi dengan heatsink aluminium dengan ukuran diameter 90 mm yang digunakan sebagai kondensor untuk membuang temperatur ke lingkungan. Pada dinding bagian dalam dilengkapi dengan wick tipe screen mesh aluminium 100 mesh. Fluida kerja pipa kalor pada tingkat pertama dan ke dua masing masing menggunakan fluida kerja air dengan rasio pengisian 30% volume total pipa kalor pada masing masing tingkat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan plat simulator dengan sumber kalor dari catride heater yang diatur menggunakan volage regulator. Beberapa termokopel tipe K dipasang pada bagian evaporator, kondensor dan plat simulator yang dihubungkan pada sistem data aquisisi C-DAQ 9174 dan modul NI 9213, dimana hasilnya diproses dengan menggunakan software lab view pada komputer. Untuk menghindari banyaknya kalor yang terbuang atau looses pada bagian plat heater maka bagian tersebut diisolasi dengan menggunakan isolator polyurethane. Dari penelitian didapatkan hasil bahwa dengan menggunakan metode pipa kalor bertingkat temperatur pada bagian kondensor mampu diturunkan hingga mencapai ± 37 oC sampai dengan 40oC. Kata kunci: Pipa kalor, screen mesh, wick, CPU. Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
35
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan VI, Universitas Udayana, 2015
Kekasaran permukaan baja karbon sedang akibat proses sand-blasting dengan variasi jarak nosel [DM 16] I Made Widiyarta1, I Made Parwata2 dan I Putu Lokantara3 1,2,3)
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected]
Abstrak Proses sand-blasting merupakan proses yang dilakuan untuk membersihkan dan merubah kekasaran permukaan material. Proses ini umumnya dilakukan sebelum melakukan proses pelapisan permukaan material dengan tujuan untuk meningkatkan daya rekat lapisan pada permukaan material. Pada penelitian ini, proses sandblasting dilakukan pada baja karbon sedang dengan variasi jarak nosel untuk memperoleh perubahan kekasaran permukaan material. Hasil pengujian menunjukkan perubahan jarak nosel pada proses sand-blasting memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada kekasaran permukaan. Kata kunci: sand-blasting, baja karbon sedang, kekasaran
Prosiding KNEP VI 2015 ISSN 2338-414X
36
Simulation of Integrated Double Pendulum with MATLAB/Simulink and Solidworks Softwares I Wayan Widhiada Jurusan Teknik Mesin, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80362 Email:
[email protected]
Abstrak Abstrak Paper ini menunjukkan pemodelan dan simulasi gerakan dinamik dari system double pendulum. Double pendulum merupakan dua buah lengan yang dihubungkan dengan dua buah join rotasi. Model pendulum ini dirancang dengan menggunakan integrasi dua buah software masing-masing MATLAB/Simulink dan Solidworks. Pendekatan model dilakukan dengan mentransfer model 3D ke dalam physical model (xml file). Pendekatan pemodelan matemtika dilakukan dengan Graphical metod. Sinyal keluaran yang dihasilkan dari gerakan dinamik double pendulum tersebut berupa perpindahan posisi sudut, kecepatan sudut dan percepatan sudut. Kata kunci: double pendulum, metode Graphical , gerakan dynamik
Abstract This paper shows the modeling and simulation of dynamic motion of a double pendulum system. Double pendulum is two arms connected by two revolute joins. This pendulum model is designed using integrated two software of each MATLAB / Simulink and Solidworks. Model approach is done by transferring the 3D models into physical models (xml file). Mathematical modeling approach is done with Graphical method. The output signal generated from the dynamic movement in the form of a double pendulum displacement angular position, angular velocity and angular acceleration.. Keywords:
double pendulum, Graphical method, dynamic motions
1. INTRODUCTION The development and methods in robotics research have been always affected by the devices used. This is especially true when one considers the profound impact of recent technologies on robotics, especially the development of software modelling environments which have become indispensable when designing the complex systems like robot arm. Many years ago, computing cost was a necessary factor to examine when deriving algorithms and new modelling techniques (Fenton et al, 1994), (Latombe, 1995), and (Zang et al,1988). Nowadays, distributed computing, network technology and the computing power developed by commercial equipment open new possibilities for doing systems design and implementation. However, the creativity of a human designer can’t be left out in the design process. The best solution seems to be to provide application of designers with proper tools which significantly increase their efficiency. Therefore, the simulation techniques have been identified as a significant device in designing the new products, investigating their achievements and also in designing applications of these outcomes. For complex electro-mechanical systems such as robot arm, simulation tools can enhance the design, development, and even the operation of the robotic systems. The application of simulation with animation tools and other interfaces can simulate the operation of the robotic systems in realistic manner (Zlajpah, 2010). In this paper the author will demonstrate how simulation techniques act as the fundamental building mechanical system. The works starts with the double pendulum. A fundamental of this work is the use of MATLAB/Simulink Toolboxes to support the simulation and understanding of the various dynamics systems and in particular how the SimMechanics toolbox is used to interface seamlessly with ordinary Simulink block diagrams to enable the mechanical elements and its associated control system elements to be investigated in one common environment. Simulation has been identified as a significant study tool for robotic systems since the early of the 20th century (Zlajpah, 2008) and now simulation methods area powerful tool supporting the design, planning, analysis, and decisions in different areas of research and development. A simple pendulum is represented ideally as a point mass dependent by massless string from some point about which it is permitted to swing back and forth in a place (Parks, 2000). When a simple pendulum is replaced from its equilibrium position, there will be a restoring force that moves the Konferensi Nasional Engineering Perhotelan V, Universitas Udayana, 2014
433
pendulum back towards its equilibrium position. As the movement of the simple pendulum lifts it through the equilibrium position, the restoring force converts its direction so that it is still directed towards the equilibrium position. A double pendulum is a system of two simple pendulum on a common mounting which moves in anti-phase. In mathematics, in the area of dynamical system, a double pendulum is a pendulum with another pendulum attached to its end, and is a simple physical system that exhibits rich dynamic behavior. The dynamics of a double pendulum system been studied since it has a close relationship with the motion of robot arm. The movement of a double pendulum is adjusted by a set of paired ordinary differential equations. The value of angular position, angular velocity and acceleration was calculated by simulation in MATLAB/Simulink. . 2. METODE 2.1. Double Pendulum Model The double pendulum is a nonlinear system that exhibits chaos. This system contains two binary links that you connect with two revolute joints. Depending on its initial conditions, the double pendulum can move in a quasi-periodic or chaotic fashion. Figure 2.1 shows the double pendulum as below,
Figure 2.1. Double Pendulum Model 2.2. Modelling Approach Figure 2.2 shows the modeling approach of a double pendulum. To model the double pendulum, you represent each physical component and constraint using a SimMechanics™ block. The double pendulum system contains three rigid bodies—one pivot mount and two binary links— that connect in series through a pair of revolute joints. You represent the pivot mount and the binary links using the custom library blocks that you created in previous examples. We can represent the two joints using two Revolute Joint blocks from the Joints library. We can guide model assembly. By specifying joint state targets you can instruct SimMechanics to assemble a joint in the configuration we want. State targets that we can specify include position and velocity, both angular and linear. At times, a state target may conflict with other state targets, or even with other kinematic constraints in the model. In these cases, you can prioritize the most important state targets by assigning them a high priority level. During assembly, if two targets conflict with each other, SimMechanics assembles the high priority target first. To specify both state target values and priority levels, we use the State Targets menu of the joint block dialog boxes.
Prosiding KNEP V 2014 ISSN 2338-414X
434
Figure 2.2 Modelling approach of double pendulum in Simmechanics 2.3. Mathematic Modelling Consider a double pendulum with masses m1= 0.15 kg and m2 = 0.12 kg attached by rigid massless wires of lengths 𝑙1 = 0.035 m and 𝑙2 = 0.03 m. Further, let the angles the two wires make with the vertical be denoted 𝜃1 = 0.392 rad and𝜃2 = 0 radchanging with respect to time t, the system exhibits 2 degrees of freedom as illustrated above. Finally, let gravity be given by g. Then the positions of the bobs are given by, 1
= 𝑙1
1
=
2
= 𝑙1
2
=
𝜃1 1
o
1
𝜃1 1
o
𝑙2 1
𝜃2 2
o
2
The potential energy of this system is given by, = m1
m2
1
2
=
(m1
m2 )
1
o
1
m2
2
o
2
The kinetic Energy by, =
2
=
2
2 1 1
2 2 2
2
2 ̇2 1 𝑙1 𝜃1
2
2 ̇2 2 𝑙1 𝜃1
𝑙22 𝜃̇22
2𝑙1 𝑙2 𝜃̇1 𝜃̇2 o (𝜃1 𝜃2 )
Energy is concerned, so the Lagrangian is = =
2
(m1
2 m2 ) 12 1̇
2
m2
2 2 2 2
ṁ 2
̇
̇ o (
1 2 1 2
1
2)
(m1
m2 )
1
o
1
m2
2
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan V, Universitas Udayana, 2014
o
2
435
So, for 𝜃1 , 1
(
1
(m1
2 ̇ 1 1
= m1
1
=
m2
2 ̇ 2 2
(m1
m2 ) n
m2 ) 12 1̈
2)
1
m2 ) 12 1̈
) = (m1
1
o (
m2
m2
m2
1
̈ o (
1 2 2
̈ o (
1 2 2
̇
̇
n(
1 2 1 2
2)
1
2)
1
m2
̇
1 2 2
n(
̇
̇
2) ( 1
1
2)
2)
1
m2 1
2̇ 2 2
1
2)
1
(m1
m2 ) n𝜃1 = 0
For 𝜃2
2
2 ̇ 2 2
= m2
(
2
m2 𝑙1 𝑙2 1̇ o ( 2 ̈ 2 2 2
)=
m2 1
2
2)
1
= m2
̈ o (
2 1
̇
̇
1 2 1 2
n(
m2 1
2)
1
̇
n(
1
2
n
2
2 1
2
̇
2) ( 1
̇
2)
so 2 ̈ 2 2 2
m2
̈ o (
1 2 1
1
2)
m2 1
2̇ 2 1
n(
2)
1
2
n𝜃2 = 0
2
Dividing through l2, this simply to 2 ̈ 2 2 2
m2
̈ o (
1 1
1
2)
m2
2̇ 1 1
n(
1
2)
2
n𝜃2 = 0
In the following analysis, the limbs are taken to be identical compound pendulums of length 𝑙 and mass , and the motion is restricted to two dimensions. o
o
m2 cos(1 2 ) L1 1 (1 2 ) m2 cos(1 2 ) g sin( 2 ) m2 L2 2 sin(1 2 ) (m1 m2 ) g sin(1 ) 1 l1 (m m2 m2 cos 2 (1 2 )) oo
2
2
o 2 o 2 sin(1 2 ) cos(1 2 ) m2l2 2 (m1 m2 ) l1 1 sin(1 2 ) cos(1 2 ) g sin 1 g sin 2 m1 m2 oo 2 l2 (m1 m2 sin 2 (1 2 ))
3. RESULTS AND DISCUSSION 3.1. Design of Double Pendulum in MATLAB The ground pendulum location is in xa=0 and ya =0. The plotting coordinates position [xb,yb], [xc,yc] are obtained and shown in Figure 3.1. The coordinate position of double pendulum is written in MATLAB file program.
Prosiding KNEP V 2014 ISSN 2338-414X
436
Graphic Coordinate Position of the Double Pendulum mechanism 0
-0.5
y (m)
-1
-1.5
-2
-2.5
-3 -1.5
-1
-0.5
0 x(m)
0.5
1
1.5
Figure 3.1 The coordinate Position od Double Pendulum The simulink representation of the dynamics equation for the double pendulum is shown in Figure 3.2., Figure 3.3 and Figure 3.4 respectively describe how the angular acceleration of each element of the pendulum is calculated. The Double Pendulum
y3
y2
y1
T heta1_dotdot
T heta1_dot
T heta1
Response theta1_d
Theta 2 Theta1 DD Theta2 DD
Theta2 D
1 s
theta1_d
1 s
Scope theta2_d
Theta 1
Theta 2
Theta1 DD
1 s
Theta2 DD
theta1 theta2_dd
T heta 1 Euler-Lagrange differential equation
y
theta1_dd Theta 1
theta2_d
1 s
theta2
Theta1 D
T heta 2 Euler-Lagrange differential equation y4 T heta2
y6 theta2_dotdot t Clock
y5 theta2_dot
time starting
Design and Simulation of Double Pendulum
Figure 3.2 Simulink block diagram of double pendulum program
Figure 3.3 Simulink Block Diagram of Theta_1 Euler Lagrange differential Equation Konferensi Nasional Engineering Perhotelan V, Universitas Udayana, 2014
437
Figure 3.4 Simulink block diagram of Theta_2 Euler Lagrange differential equation Figure 3.5 shows the displacement, velocity and acceleration plots for the double pendulum. It can be seen how the coupling is influencing the dynamic response. 1st angle of double pendulum
1stVelocity of double pendulum
0 -0.2
0
0.5
1 t, sec
1.5
5 0 -5 -10
2
200 Acceleration1 in rad2/s
0.2
-0.4
0
10
0 -0.5
0.5
1 t, sec
1.5
1 t, sec
1.5
0 -100 -200
2
0
2
1 t, sec
1.5
2
2nd accel of double pendulum
0 -10 -20
0.5
400 acceleration2 rad2/s
0.5
0
0.5
100
2nd velocity of double pendulum 20 Velocity2 rad/s
Theta2 in rad
2nd angle of double pendulum 1
-1
1st accel of double pendulum
10 Velocity1 in rad/s
Theta1 in rad
0.4
0
0.5
1 t, sec
1.5
2
200 0 -200 -400
0
0.5
1 t, sec
1.5
2
Figure 3.5 The Simulation of both Theta_1 and Theta_2 versus time
3.2.
Design of Double Pendulum in SimMechanics/Simulink Figure 3.6 shows the physical modelling of double pendulum. The figure is equivalent to the Simulink model given in Figure 3.2. Comparing Figures 3.5 and 3.7 it can be seen that the simulated response of the double pendulum is identical.
Prosiding KNEP V 2014 ISSN 2338-414X
438
Machine Env Environment
Double Pendulum
Ground [0,0,0] Gravity=9.81 m/s^2 Upper Pendulum: *Initial Condition theta1= 0.392 rad and velocity = 0 rad/s^2 *Body_1: m1= 0.15 kg, Length L1=0.035 m.
Ground
B
Lower Pendulum: *Initial Condition Theta2=0 rad, velocity = 0 rad/s^2 *Body_2, m2=0.12 kg, Length, L2=0.03 m
F
Revolute
Theta1 CS1
ap Joint Sensor
CS2
Body Motions
B
Subtract
F
Revolute1
CS1
ap Joint Sensor1 Theta2
Body1
Figure 3.6 The Double Pendulum using SimMechanics/Simulink The ground block place point is located at position [0 0 0] in the World CS. The upper body of pendulum is connected to revolute joint. The joint initial condition is used to adjust both the upper and 2 lowerinitial position of the pendulum in 0.392 rad , 0 rad and velocity in 0 rad/s, 0 rad/s respectively. Joint sensor is connected to revolute joint to measure its physical properties such as angular position and angular velocity of the revolute joint.
Konferensi Nasional Engineering Perhotelan V, Universitas Udayana, 2014
439
Figure 3.7 The Response of double pendulum
4. CONLUSSION The author has shown through the demonstration of simulation that it is suitable for the fundamental building of mechanical systems. The works starts with the simple pendulum and concludes with the simulation of an inverted pendulum and double pendulum. A fundamental of this work is the use of MATLAB/Simulink Toolboxes to support the simulation and understanding of the various dynamics systems and in particular how the SimMechanics toolbox is used to interface seamlessly with ordinary Simulink block diagrams to enable the mechanical elements and its associated control system elements to be investigated in one common environment. The simulation of motion response of the mechanical systems using Simulink and SimMechanics is identical. However, the modelling of mechanical systems with SimMechanics is easier and quicker than Simulink. Therefore, the author suggests using the SimMechanics package software to design the mechanical systems.
REFERENCES Penyitiran pustaka dilakukan dengan mengacu pada sistem numerical (vancouver system) dengan memberi nomor yang diletakkan pada kurung besar seperti berikut [1] bukan sebagai superscript. Pustaka yang dirujuk adalah minimal 70% dari pustaka primer. Contoh penulisan daftar pustaka: [1] Fenton, R. and XI, F.(1994) ―Computational Analysis of Robot Kinematics, Dynamics, and Control using the Algebra of Rotations‖ IEEE Trans. on Systems, Man, Cybernetics (6): pp.936 –942. [2] Latombe, J.C.(1995) ―Controllability, Recognizability, and Complexity Issues in Robot Motion Planning‖ Proc. of the 36th Annual Symposium on Foundations of Computer Science, Los Alamitos, CA, USA, pp. 484 – 500. [3] Zhang, H. and Paul, R. P.(1988) ―Robot Manipulator Control and Computational Cost‖ Posted at Scholarly Commons, http:/www.repository.upenn.edu/cis reports/621, Philadelphia, pp.1-36. [4] Zlajpah, L.(2010) Robot Simulation for Control Design. Robot Manipulators Trends and De velopment.ISBN 978-953-307-073-5, Slovenia. [5] Zlajpah, L. (2008) ―Simulation in robotics‖ Mathematics and Computers in Simulation, Slovenia,Vol.79, No.4.
Prosiding KNEP V 2014 ISSN 2338-414X
440